IMUNISASI PADA
NEONATUS, BAYI
DAN BALITA
KELOMPOK 1
DEFINISI
IMUNISASI imunisasi suatu usaha untuk
memberikan kekebalan pada bayi
dan anak terhadap penyakit
tertentu sehingga tidak terserang
penyakit.
JENIS VAKSIN
Vaksin hidup terdiri dari Vaksin ini membiakkan Membutuhkan bersifat imunogen terbuat
mikroorganisme, vaksin ini mikroorganisme, namun epitop organisme dari toksin kuman, hasil
masih antigenik tetapi yang patogen, pembuatan toksoid disebut
tidak dibuat aktif,
tidak patogenik. membutuhkan natural fluid plain toxoid,
nonpatogen, dan tidak
mikrooganisme ini penentuan kode berguna merangsang
berkembang di tubuh, gen bagi sel
menimbulkan kekebalan, pembentukan antibodi
tidak menyebabkan namun membutuhkan penerima vaksin
antitoksoid, bertahan 1
penyakit dosis ganda. dan melalui isolasi
tahun
Imunisasi di bagi
menjadi 2
BCG
DPT
Campak
Imunisasi diberikan melalui injeksi intramuskular
Hepatitis B Dewasa
Usia >18 tahun: 0,5–1 ml, sebanyak
3 kali.
Jadwal pemberian : bulan 0 (dosis
pertama)- bulan ke 1-bulan ke 6.
Untuk memberi kekebalan tubuh
terhadap penyakit hepatitis oleh
0,5 ml, sebanyak 3 kali.
virus hepatitis B (VHB) yang ada Vaksin hepatitis primer : setelah
dalam cairan tubuh (darah, ludah Bayi dan bayi lahir-usia 2 bulan-3 bulan-4
dan air mani) serta dapat ditransfer bulan
anak anak Vaksin hepatitis B booster diberikan
dari ibu ke anak saat melahirkan.
mulai usia 18 bulan.
Vaksin Rekombinan
Efek samping : demam ringan, kemerahan, pembengkakan
Imunisasi Polio
Untuk mencegah penyakit poliomielitis yang
menyerang susunan saraf pusat akibat infeksi
virus polio.
Untuk memberikan ketahanan tubuh sedikit demam dan rewel selama 1-2
terhadap 3 penyakit sekaligus, yaitu hari, kemerahan, pembengkakan,
difteri,pertusis dan tetanus. DPT ini agak nyeri atau pegal- pegal pada
berisi toksoi difteri, toksoid tetanus, tempat suntikan, yang akan hilang
dan vaksin pertusis. sendiri dalam beberapa hari.
Kontraindikasi
Cara pemberian & Dosis
imunisasi
Imunisasi dasar DPT diberikan 3 kali sejak usia 2
tahun dengan interval 4-6 minggu.
• DPT-1 pada usia 2-4 bulan Imunisasi DPT tidak dapat diberikan
pada anak anak yang mempunyai
• DPT-2 pada usia 3-5 bulan
penyakit atau kelainan saraf baik
• DPT-3 pada usia 4-6 bulan bersifat keturunan atau bukan ,
1 thn setelah DTP-3 seperti epilepsi , menderita kelainan
• DPT-4 saraf yang betul-betul berat atau
(sekitar usia 18-24 bulan )
habis di rawat karena infeksi otak,
• DPT-5 pada usia 5-7 tahun anak-anak sedang demam/sakit
Pada usia 12 tahun keras dan yang mudah mendapat
• DT-6
kejang dan mempunyai sifat alergi,
Vaksin DPT/DT diberikan melalui suntikan secara intra muskular, seperti eksim atau asma.
baik untuk imunisasi dasar maupun ulangan dengan Dosis 0,5 ml
CAMPAK
Imunisasi campak adalah imunisasi yang gejala yang tampak pada penderita campak
dilakukan untuk mencegah penyakit campak seperti flu berat,batuk dan mata mudah
campak adalah penyakit yang sangat mudah berair,timbulnya bercak putih yang timbul di
menular dan disebabkan oleh virus campak. mulut ( bintik koplik).terjadi demam tinggi
penyakit campak bisa ditularkan melalui .muncuknya ruam pada hari ketiga atau
udara. keempat.bintik-bintik akan memerah dan
makin bnyak tetapi tidak menimbulkan gatak
Cara Pemberian kontraindikasi Efek Samping
Dan Dosis
MMR Varisela
Varisela Cara pemberian
Kontraindikasi
Efek Samping
Efek samping
Vaksin HPV tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki riwayat
alergi berat terhadap komponen vaksin HPV, wanita yang sedang
hamil, dan orang yang sedang dalam kondisi tidak sehat. Efek samping
yang dapat timbul akibat vaksin ini adalah reaksi lokal pada daerah
penyun- tikan (terasa sakit, merah, dan bengkak), demam ringan, sakit
kepala, pingsan (sangat jarang terjadi), dan sulit bernapas (sangat
jarang terjadi).
Imunisasi HIB (haemophilus influenzae tipe B )
Pengertian DOSIS
PENGERTIAN DOSIS
Vaksin tifoid adalah jenis vaksin yang Vaksin tifoid dapat diberikan kepada anak
digunakan untuk mencegah penyakit tifus mulai dari usia 2 tahun hingga orang dewasa
atau demam tifoid. Perlu diketahui bahwa yang berisiko tinggi terkena tipes
penyakit ini cukup mudah menular melalui Dosis dewasa dan anak ≥2 tahun: 0,5 ml
makanan dan minuman yang terkontaminasi sebagai dosis tunggal
bakteri
EFEK SAMPING CARA PEMBERIAN
efek samping yang mungkin timbul setelah menyuntik kan ke dalam otot
menggunakan vaksin tifoid: Nyeri, intramuskular/IM
kemerahan, atau bengkak di area yang membentuk sudut 90 derajat dalam
disuntik. Demam. Sakit kepala. posisi duduk
Imunisasi MMR
Imunisasi MMR adalah imunisasi yang diberikan untuk melindungi bayi dari 3 jenis penyakit yaitu campak,
gondongan, dan rubella. Bayi yang tidak diimunisasi akan rentan terhadap infeksi virus yang bisa
menyebabkan cacat bawaan.
imunisasi MMR tidak dianjurkan diberikan pada bayi dibawa 1 tahun, tetapi bisa diberikan pada usian
15-18 bulan, boleh diberikan walapun ada riwayat campak, gondongan atau rubella atau sudah perna
imunisasi campak.
pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin terus pada
suhu dan kondisi yang telah ditetapkan
peralatan rantai vaksin
pengelolahan vaksin
Peralatan rantai vaksin
1). Lemari es
Setiap puskesmas harus mempunyai 1 lemari es sesuai standar program (buka atas),
Pustu potensial secara bertahap juga dilengkapi dengan lemari es.
4). Termos
Termos digunakan untuk membawa vaksin ke lapangan/ posyandu
5).Cold box
Cold box di tingkat puskesmas digunakan ketika terjadi keadaan darurat, misalnya
ketika listrik padam untuk waktu cukup lama,
Lanjutan....
vial vaksin yang sudah terpakai tetapi tetap tersimpan dalam lemari es.
Ampul atau botol vaksin tertutup yang telah dibawa ke tempat
pelayanan keluar dan telah berada di luar lemari es.
Vaksin dengan VVM kondisi B atau mulai berubah dari A ke B.
Alat Suntik
Sebagian besar vaksin diberikan melalui suntikan, baik secara
intra- muskular (IM), subkutan (SC), maupun intradermal