Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI ANAK

OLEH :
I WAYAN GEDE WIRADANA
(2114401026)

YAYASAN CEMPAKA SURYA DI DENPASAR


AKADEMI KEPERAWATAN MANDIRI DI BANGLI
PROGRAM STUDI D – III KEPERAWATAN
TAHUN 2022
Laporan pendahuluan imunisasi anak

I. Konsep dasar imunisasi


A. Pengertian
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukan sesuatu kadalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal
resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resirensi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi
lainya.

B. Tujuan
Secara umum tujuan imunisasi antara lain :
- Tujuan diberikan imunisasi adalah anak di harapkan menjadi lebih kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
- Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular.
- Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular
- Imunisasi menurunkan angka morbiditas ( angka kesakitan ) dan mortalitas ( angka
kematian ) pada balita.
C. Manfaat imunisasi
1. Menghindarkan bayi dari seranggan penyakit.dengan memberikan imunisasi pada anak
sejak dini diharapkan kesehatan anak tetap terjaga hingga anak tubuh jadi lebih aktif dan juga
dewasa.
2.Memperkecil kemungkinan terkena penyakit menular.memberikan imunisasi anak sejak
dini berarti menambah jumlah anak yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap
serangan penyakit.
3.meningkatkan kesehatan nasional.manfaat imunisasi bagi anak dan bayi selain dapat
menghindarkan dari penyakit menular juga dapat meningkatkan kesehatan anak dalam taraf
nasional.sehingga anak-anak akan merasa aman karena terbatas dari penyakit-penyakit
berbahaya.

D. Dasar imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak adalah:
- Semua anak di bawah 1 tahun
- Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
- Anak usia sekolah (imunisasi booster/ulangan )
- Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT
E. Jenis imunisasi
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadi kebal pada bayi dan anak dari
berbagai penyakit, diharapkan bayi atau anak tetap tubuh dalam keadaan sehat. Proses
pertama kali dalam pertahanan tubuh adalah pertahanan nonsepesifik seperti complemen
dan makrofag dimana complemen dan makrofag yang pertama kali akan memberikan
peran ketika ada kuman yang masuk ke dalam tubuh. Setelah itu maka kuman harus
melawan pertahanan tubuh yang kedua yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari sistem
humoral dan seluler. Sistem pertahanan humoral akan menghasilkan zat yang disebut
imonuglobulin (IgA,IgM,IgG,IgE,IgD ) dan pertahanan selulesr terdiri dari limfosit B
dan T, dalam pertahanan sepesifik selanjutnya akan menghasilkan satu sel yang disebut
sel memori, sel ini akan berguna atau sangat cepat dalam beraksi apabila sudah pernah
masuk ke dalam tubuh. Berdasarkan proses tersebut maka imunisasi dibagi menjadi dua
yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi satu proses
infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang
menghasilkan respon seluler dan humoral serta sel memori, sehingga apabila benar-
benar terjadi infeksi maka tubuh akan secara cepat dapat merespon. Dalam imunisasi
aktif terdapat empat kandungan dalam setiap vaksinya antara lain:

-Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna
terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus
dilemahkan atau bakteri dimatikan.

-Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan .

-Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya


mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.

-Adjuvant yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan
imonogenitas antigen.

2. Imunisasi pasif
Merupakan pemberian zat ( immunoglobulin ) yaitu suatu zat yang di hasilkan
melaluai suatu proses infeksi yang terdapat dari plasma manusia atau binatang yang di
gunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk di dalam tubuh yang sudah
terinveksi.
a. Imunisasi DPT( Diptheri pertusis dan tetanus )
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya pnyakit
diptheri. Dpt ini merupakan imunisasi yang mengandung racun kuman dhipteri
yang telah di hilangkan sifat racunya akan tetapi masih dapat merangsang zat anti
( toxoid ).frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah 3x dengan maksud
pemberian pertama zat anti pemberian bentuk masih sangat sedikit ( tahap
pengenalan ) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ- organ tubuh membuat zat
anti, kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi
DPT antara umur 2-11 bulan dengan interval 4 minggu.

b. Imunisasi polio
Merupakan imunisasi yang digunakanuntuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan terhadap anak. Frekuensi
pemberian imunisasi polio adalah 4x. Waktu pemberian imunisasi polio antara
umur 0-11 bulan dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi polio lewat
oral.

c. Imunisasi hepatitis B
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya hepatitis yang
kandunganya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi
hepatitis 3x. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0-11 bulan. Cara
pemberian lewat intramuscular.

d. Imunisasi HIB ( Haemophilus Influenza Tipe B )


Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
influenza tipe B. Vaksin ini adalah polisakarida murbi ( PRP : Purified Capsular
Polysacharide ) kuman H. Pada pemberian awal dengan PRP-T dilakukan dengan
3 suntikan dengan interval 2 bulan kemuadian vaksin PRP-OMPC dilakukan
dengan 2 suntikan dengan interval 2 bulan, kemudian boosternya dapat diberikan
pada usia 18 bulan.
F. Cara dan waktu pemberian imunisasi
Berikut ini adalah cara pemberian dan waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi:
vaksin Pemberian Dosis Selang Umur pemberian Cara
imunisasi waktu pemberian
pemebrian
BCG 1 kali 0,05 0-11 bulan Intrakutan
cc tepat di
insersio
muskulus
deltoideus
kanan.
DPT 3 kali 0,5 4 minggu 2-11 bulan Intramulkular
cc
POLIO 4 kali 2 4 minggu 0-11 bulan Di teteskan ke
tetes mulut
CAMPAK 1 kali 0,5 4 minggu 9-11 bulan Subtukan
cc biasanya di
lengan kiri
atas
HEPATITIS 3 kali 0,5 4 minggu 0-11 bulan Intramuskular
B cc pada paha
bagian luar
TT 3 kali 0,5 Intramuskular
cc

G. Pemberian imunisasi
Apapun imunisasi yang diberikan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan
perawat , yaitu sebagai berikut :
1. Orang tua anak harus di tanyakan aspek berikut.
a. Status kesehatan anak saat ini, apakah dalam kondisi sehat atau sakit.
b. Pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang pernak di dapat sebelumnya.
c. Penyakit yang dialami di masa lalu dan sekarang.
2. Orang tua harus mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakit yang dapat
di cegah dengan imunisasi ( DP31) terlebih dahulu sebelum menerima imunisasi
( informed consent).pengertian mencakup imunisasi, alasan diimunisasi, manfaat
imunisasi, dan efek sampingnya.
3. Catatan imunisasi yang lalu ( apabila sudahpernah dapat imunisasi sebelumnya ),
pentingnya menjaga kesehatan melalui tindakan imunisasi.
4. Pendidikan kesehatan untuk orang tua. Pemberian imunisasi pada anak harus didasari
pada adanya pemahaman yang baik dari orang tua tentang imunisasi sebagai upaya
penvegahan penyakit.
5. Kontra indikasi pemberian imunisasi. Ada beberapa kondisi yang menjadi
pertimbangan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak, yaitu :
-flu berat atau panas tinggi dengan penyebab yang serius
-perubahan pada sistem imun yang tidak dapat memberi vaksin virua hidup
-sedang dalam pemberian obat-obat yang menekan sytem, seperti sitostatika, transfuse
darah, dan imonoglobulin.
-riwayan alergi terhadap alergi terhadap pemberian vaksin sebelum seperti pertusis.
H. Skrining dan pengawasan tubuh kembang
Pada balita ini perkembangan kemampuan bahasa, kreativita kesadaran social,
emosional, intelegenesia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar- dasar kepribadian juga dibentuk pada masa dini
sehingga setiap kelainan/penyimpanan sekecilapapun, apabila tidak di tangani dengan baik
akan mengurangi kualitas perkembangan.
a. Untuk pertumbuhan anak dengan mengukur TB dan BB menggunakan kartu menuju
sehat ( KMS )
b. Untuk mengetahui ada atau tidak adanya hambatan, gangguan atau masalah dalam
perkembangan anak menggunakan KPRS ( Kkuesioner Pra Skrining Perkembangan )
c. Untuk perkembangan anak dengan menggunakan DDST ( Denver Developmet
Screning Test )
DAFTAR PUSTAKA

- Hidayat ,A.aziz Alimun.2008. Pengantar Imu Kesehatan Anak Untu Pendidikan


Kebidanan.
- Jakarta : salemba medical
- Hinchliff, sue.1990. Kamus Keperawatan. Jakarta: EGC
- Schwartz, M. William. 2004. Clinical Hanbook Of Pediatrics. Jakarta : EGC
- Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC
- Wahb ,Samik .2000. Ilmu Kesehatan anak Vol.2.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai