PEMBIMBING:
Ns. Andrye fernandes, M.Kep, Sp Kep An
Di susun oleh :
NURUL DWI FEBRIANI
2030282014
A. PENGERTIAN
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti bodi untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat,2008).
Imunisasi adalah pemberian satu atau lebih anti gen yang infeksius pada
seorang individu untuk merangsang system imun dan memproduksi anti bodi yang
akan mencegah infeksi (Schwartz,2004)
C. MANFAAT IMUNISASI
Dengan memberikan imunisasi pada anak sejak dini diharapkan kesehatan anak
akan tetap terjaga hingga anak tumbuh menjadi lebih aktif dan juga dewasa.
Memberikan imunisasi pada anak sejak dini berarti telah menambah jumlah anak
yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap serangan penyakit.
D. SASARAN IMUNISASI
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak
dari berbagai penyakit, diharapkan bayi atau anak tetap tumbuh dalam keadaan sehat.
Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara sendiri agar berbagai
kuman yang masuk dapat dicegah, pertahan tubuh tersebut meliputi pertahanan
nonspesifik dan pertahanan spesifik, proses mekanisme pertahanan dalam tubuh
pertama kali adalah pertahanan nonspesifik seperti complemen dan makrofag dimana
complemen dan makrofag ini yang pertama kali a3kan memberikan peran ketika ada
kuman yang masuk ke dalam tubuh. Setelah itu maka kuman harus melawan
pertahanan tubuh yang kedua yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari system
humoral dan seluler. System pertahanan tersebut hanya bereaksi terhadap kuman yang
mirip dengan bentuknya. System pertahanan humoral akan menghasilkan zat yang
disebut imonuglobulin (IgA, IgM, IgG, IgE, IgD) dan system pertahanan seluler
terdiri dari limfosit B dan limfosit T, dalam pertahanan spesifik selanjutnya akan
menghasilkan satu sel yang disebut sel memori, sel ini akan berguna atau sangat cepat
dalam bereaksi apabila sudah pernah masuk ke dalam tubuh, kondisi ini yang
digunakan dalam prinsip imunisasi. Berdasarkan proses tersebut diatas maka
imunisasi dibagi menjadi dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imonologi spesifik yang
menghasilkan respons seluler dan humoral serta sel memori, sehingga apabila
benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam
imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara
lain :
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida,
toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menhindari
tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk stabilisasi antigen.
d. Adjuvant yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk
meningkatkan imonogenitas antigen.
2. Imunisasi pasif
b. Imunisasi Polio
c. Imunisasi Hepatitis B
tahun.
Berikut ini adalah cara pemberiaan dan waktu yang tepat untuk pemberian
imunisasi. Cara Pemberiaan Imunisasi Dasar. (Petunjuk Pelaksanaan Program
Imunisasi di Indonesia, DepKes 2000, hlm. 40)
0,5 Intramuskular.
DPT 3 kali 4 minggu 2-11 bulan
cc
2tetes Di teteskan ke
Polio 4 kali 4 minggu 0-11 bulan
mulut.
0,5 Subkutan,
Campak 1 kali cc 4 minggu 9-11 bulan biasanya di lengan
kiri atas.
0,5 Intramuskulus
TT 3 kali
cc
G. PEMBERIAN IMUNISASI
Apapun imunisasi yang diberikan, ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan perawat, yaitu sebagai berikut.