Anda di halaman 1dari 4

RESUME

KEPERAWATAN ANAK IMUNISASI


DI PUSKESMAS MAMBORO

DISUSUN OLEH:
DEWIYANTI K.KARIM

PRECEPTOR KLINIK PRECEPTOR AKADEMIK

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
DIII KEPERAWATAN PALU
TAHUN 2023
RESUME IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin kepada anak untuk mencegah penularan
penyakit tertentu. Vaksin adalah zat yang berfungsi membantu membentuk kekebalan
tubuh atau imunitas terhadap infeksi sejumlah penyakit menular. Vaksin berasal dari
kuman yang dilemahkan atau dimatikan.
Imunisasi telah menjadi program pencegahan penyakit di seluruh dunia. Semua
negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) memiliki program gerakan masing-
masing untuk mengurangi risiko penularan penyakit tertentu dan meningkatkan kesehatan
masyarakat. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menerapkan berat badan bagi anak
sejak usia 0 hingga 18 tahun.
Indonesia mengenal konsep pelindung rutin yang terdiri atas dua jenis
persyaratan, yaitu dasar dan pembatasan lanjutan. Pelaksanaan dua jenis berat badan anak
itu bergantung pada usia anak. Anak memerlukan persyaratan dasar sebagai langkah
pencegahan utama. Imunisasi lanjutan tak kalah penting guna menjaga imunitas tetap
optimal seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, ada latihan ulangan atau booster
sebagai penguat kekebalan.

B. Manfaat
Munisasi merupakan salah satu cara melawan penyakit serius. Jika sudah terkena
berat, tubuh akan lebih mampu menghadapi dan mengalahkan infeksi penyakit. Terdapat
dua manfaat kerugian yang utama, yakni bagi anak dan bagi masyarakat umum.
Ketika anak mendapat kesedihan, mereka telah membantu melindungi kesehatan
masyarakat umum secara keseluruhan. Sebab, saat ini sudah cukup jumlah orang dalam
suatu komunitas yang terkena infeksi, semakin sulit penyakit itu menyebar dan menulari
orang lain yang belum diimunisasi. Kondisi ini disebut sebagai herd immunity atau
kekebalan komunitas. Jadi secara tidak langsung anak yang menerima perbuatan telah
berkontribusi terhadap komunitasnya dalam hal kesehatan.
1. Untuk Anak : Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian
2. Untuk Keluarga : Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya
akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman
3. Untuk Negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
Imunisasi dasar terdiri diberikan pada anak sebelum berusia 1 tahun. Imunisasi dasar di
Indonesia menurut (wahab dan Julia, 2002):

a. BCG (Bacillus Calmette-gurein) yaitu imunisasi untuk mencegah penyakit TB


(Tuberculosis)
b. Hepatitis B imunisasi yang diberikan untuk mencegah terjangkitnya penyakit
hepatitis B
c. DPT adalah imunisasi yang diberikan sebagai upaya untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit diferi, pertusis, tetanus.
d. Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak
e. Imunisasi campak yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada
anak karena penyakit ini sangat menular.

C. Jenis-jenis Imunisasi
Imunisasi kekebalan tubuh ada 2 macam yaitu:
a. Imunisasi Aktif
Imunisasi aktif dapat timbul ketika seseorang bersinggungan dengan. sebagai
contoh, mikroba. Sistem kekebalan akan membentuk antibodi dan perlindungan
perlawanan lainnya terhadap mikroba. Imunisasi aktif buatan adalah dimana mikroba,
atau bagian darinya, diinjeksikan kepada seseorang sebelum ia dapat melakukannya
secara alami. Contoh vaksin hidup yang telah dilemahkan meliputi tampek,
gondongan, rubella, atau kombinasi ketiganya dalam satu vaksin sebagai vaksin
MMR, demam kuning (yellow fever), cacar air (varicella). rotavirus, dan vaksin
influenza
b. Imunisasi Pasif
Imunisasi pasif adalah elemen-elemen pra-sintesa dari sistem kekebalan yang
dipindahkan kepada seseorang, sehingga tubuhnya tidak perlu membuatnya sendiri
elemen-elemen tersebut. Akhir-akhir ini, antibodi dapat digunakan untuk imunisasi
pasif. Metode imunisasi ini bekerja sangat cepat, tetapi juga berakhir cepat, karena
antibodi akan pecah dengan sendirinya, dan jika tak ada sel-sel B untuk membuat
lebih banyak antibodi, maka mereka akan hilang. Imunisasi pasif terdapat secara
fisiologi, ketika antibodi-antibodi dipindahkan dari ibu ke janin selama kehamilan,
untuk melindungi janin sebelum dan sementara waktu sesudah kelahiran. Imunisasi
pasif buatan umumnya diberikan melalui injeksi dan digunakan jika ada wabah
penyakit tertentu atau penanganan darurat keracunan. seperti pada tetanus. Antibodi-
antibodi ini dapat dibuat menggunakan binatang. dinamai "terapi serum", meskipun
ada kemungkinan besar terjadinya syok anafilaksis, karena sistem kekebalan yang
melawan serum binatang tersebut. Jadi, antibodi manusia dihasilkan secara in vitro
melalui kultur sel dan digunakan menggantikan antibodi dari binatang, jika tersedia.
Di kota-kota besar di Indonesia selalu tersedia vaksin rabies untuk mereka yang ingin
mendapatkan.

D. Tujuan
a. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit
yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (Campak).

b. Tujuan Khusus
1) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/kelurahan pada
tahun 2014.
2) Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah I per
1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013,
3) Eradikasi polio pada tahun 2015
4) Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015
5) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah
medis (safety injection practise and waste disposal management).

c. Tujuan imunisasi campak Tujuan diberikannya imunisasi campak adalah untuk


mencegah anak tidak tertulaar penyakit campak yang disebabkan oleh virusmorbili.

Anda mungkin juga menyukai