Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN OUTDOOR

PENYULUHAN KESEHATAN MENGENAI IMUNISASI DASAR PADA


ANAK DI PUSKESMAS LAMPULO BANDA ACEH

1. LATAR BELAKANG
Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80%
dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded
Program on Immunization (EPI) tahun 1974 oleh WHO. Menurut perkiraan
WHO, lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun yang meninggal setiap
tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Serangan penyakit tersebut akibat status imunisasi dasar yang tidak
lengkap pada sekitar 20% anak sebelum ulang tahun yang pertama.
Departemen Kesehatan RI telah mencanangkan Pengembangan Program
Imunisasi (PPI) secara resmi pada tahun 1997, yang menganjurkan agar semua
anak diimunisasi enam macam penyakit yaitu difteri, pertusis, tetanus,
tuberkulosis, polio dan campak. Pada tahun 1991/1992 Departemen Kesehatan RI
telah mulai mengembangkan program imunisasi hepatitis B dengan
mengintegrasikannya ke dalam program imunisasi rutin.

2. TEMPAT DAN WAKTU PENYULUHAN
Hari/tanggal : Selasa, 8 April 2014
Tempat penyuluhan : Posyandu Cempaka Gp. Bandar Baru Lampriet Kec.
Kuta Alam Banda Aceh
Peserta : Ibu dan balita yang datang ke posyandu

3. METODE PENYULUHAN
Dilakukan penyuluhan kepada ibu dan balita yang datang ke puskesmas
yang sebelumnya telah dibagikan brosur tentang imunisasi dasar pada anak.
Terlebih dahulu disampaikan secara ringkas mengenai imunisasi dasar pada anak,
khususnya jenis imunisasi, waktu imunisasi, kejadian ikutan pasca imunisasi dan
penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi.

4. PENJELASAN MASALAH KESEHATAN
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya
akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan
terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan
satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai
penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan
beberapa imunisasi yang dianjurkan :
1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang bertujuan
memberi kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium tuberculosis
dengan cara menghambat penyebaran kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan pemberian vaksin
hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari penyakit hepatitis.
3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk oral)
atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan memberi
kekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan empat kali
dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan memberi
vaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada anak yang
bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit difteri,pertusis,dan
tetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan
interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin
campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak.
Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara subkutan,kemudian ulang
dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulan atau lebih setelah suntikan
pertama

Cara pemberian imunisasi dasar menurut Petunjuk Pelaksanaan Program
Imunisasi di Indonesia Depkes tahun 2000, yaitu :


Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap
organisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit terlebih dahulu.vaksin zat
yang di gunakan untuk membentuik imunitas tubuh. Terbuat dari mikroorganisme
ataupun bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah di matikan atau
di lemahkan tidak akan membuat penderita jatuh sakit bila vaksin dimasukan ke
dalam tubuh yang biasanya melalui suntikan.
Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi ke dalam vaksin yang di
masukan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila mikroorganisme
menyerang tubuh dengan cara membentuk antibodi kemudian akan membunuh
vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang.
Kemudian antibodi akan terus berada di peredaran darah membentuk
imunisasi ketika suatu saat tubuh di serang oleh mikroorganisme yang sama
dengan yang terdapat di dalam vaksin,maka antibodi akan melindungi tubuh dan
mencegah terjadinya infeksi.

5. TANYA JAWAB DENGAN PESERTA
1. Bila ibu lupa untuk membawa anak untuk diberikan vaksin BCG dan umur
anak sudah 6 bulan, masih bolehkah anak divaksin BCG?
Jawab : Harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu untuk menilai apakah
sudah terbentuk imunitas terhadap antigen dari zat tuberkulin. Bila sudah
vaksin tidak perlu diberikan lagi.
2. Apa saja tanda KIPI dan apa yang harus dilakukan?
Jawab : Tanda KIPI yang paling sering dijumpai adalah demam, bila terjadi
demam pada anak setelah diimunisasi dapat diberikan parasetamol untuk
penanganan awal dan segera ke dokter untuk mendapatkan terapi lebih lanjut.

6. DOKUMENTASI



7. PENUTUP
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksudn dengan vaksin
adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT, dan
campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio). Tujuan imunisasi adalah
diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan
angka mordibitas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
yang dapat dicegah dengn imunisasi.


Banda Aceh, 17 April 2014
Mengetahui,

Kepala Puskesmas Lampulo Dokter Pembimbing


Hayatun Rahmi, SKM dr. Putri Nidya Citra
NIP. 19670739 198803 2 002 NIP. 19830610 200212 2 002

Anda mungkin juga menyukai