Anda di halaman 1dari 30

Imunisasi

Oleh:
Ns. Mini Harianti, S. Kep, M.kep
Pengertian
 Imunisasi merupakan usaha memberikan
kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar
tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu
 Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui
suntikan seperti vaksin BCG, DPT,
Campak, dan melalui mulut seperti vaksin
polio
 Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak
menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu
 Di negara Indonesia terdapat jenis imunisasi yang
diwajibkan oleh pemerintah dan ada juga yang hanya
dianjurkan, imunisasi wajib di Indonesia sebagaimana telah
diwajibkan oleh WHO ditambah dengan hepatitis B
 Imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat
digunakan untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa
atau penyakit endemik atau untuk kepentingan tertentu
(bepergian) seperti jamaah haji dan imunisasi meningitis
 Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai
tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit
tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya terdapat
tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan
imunisasi, potensi antigen yang disuntikkan,
waktu antara pemberian imunisasi, mengingat
efektif dan tidaknya imunisasi tsb akan
tergantung dari faktor yang mempengaruhinya
sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada
diri anak
Jenis Imunisasi
 Imunisasi sebagai salah satu cara untuk
menjadikan kebal pada bayi dan anak dari
berbagai penyakit, diharapkan anak atau bayi
tetap tumbuh dalam keadaan sehat
 Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki
pertahanan secara sendiri agar berbagai kuman
yang masuk dapat dicegah, pertahanan tubuh tsb
meliputi pertahanan non spesifik & pertahanan
spesifik, proses mekanisme pertahanan dalam
tubuh pertama kali adalah pertahanan
nonspesifik seperti komplemen dan makrofag di
mana komplemen & mikrofag ini yg pertama kali
akan memberikan peran ketika ada kuman yg
masuk ke dalam tubuh
 Setelah itu maka kuman harus melawan pertahanan tubuh
yg kedua yaitu pertahanan tubuh spesifik terdiri dari sistem
humoral & selular
 Sistem pertahanan tsb hanya bereaksi terhadap kuman
yang mirip dengan bentuknya
 Sistem pertahanan humoral akan menghasilkan zat yang
disebut imunoglobulin (IgA, IgM, IgG, IgE, IgD) & sistem
pertahanan seluler terdiri dari limfosit B & limfosit T; dalam
pertahanan spesifik selanjutnya akan menghasilkan satu
cell yg disebut sel memori, sel ini akan berguna atau
sangat cepat dalam bereaksi apabila sudah pernah masuk
ke dalam tubuh, kondisi ini yang digunakan dalam prinsip
imunisasi
 Berdasarkan proses di atas maka imunisasi dibagi menjadi
dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif
Imunisasi Aktif
 Mrpk pemberian zat sbg antigen yang
diharapkan akan terjadi suatu proses
infeksi buatan sehingga tubuh mengalami
reaksi imunologi spesifik yang akan
menghasilkan respons seluler & humoral
serta dihasilkannya sel memori, shg
apabila benar-benar terjadi infeksi maka
tubuh scr cepat dapat merespons
IMUNISASI AKTIF
 Adalah Proses mendapatkan kekebalan dimana
tubuh anak sendiri membuat zata anti yang akan
bertahan selama bertahun-tahun.
 Vaksin dibuat mati atau hidup. Vaksin hidup
mengandung bakteri atau virus yang tidak
berbahaya,tetapi dapat menginfeksi tubuh dan
mengrasangsang pembentukan antibodi.
 vaksin yang mati dibuat dari bakteri atau
virus,atau bahan toxid yang dihasilakannya yang
dibuat tidak berbahaya yang disebut toxoid
Imunisasi aktif
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan
dalam setiap
Vaksinnya antara lain:
1. Antigen mrpk bagian dari vaksin yg berfungsi sebagai zat
atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan
dapat berupa poli sakarida, toksoid atau virus
dilemahkan atau bakteri dimatikan
2. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan
kultur jaringan
3. Preservatif, stabiliser & antibiotika yg berguna untuk
menghindari tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk
stabilisasi antigen
4. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang
berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen
Imunisasi Pasif
 Mrpk Pemberian zat (imunoglobulin) yaitu
suatu zat yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yg dapat berasal dari
plasma manusia atau binatang yang
digunakan untuk mengatasi mikroba yang
diduga sudah masuk dalam tubuh yang
terinfeksi
Beberapa imunisasi yg dianjurkan:
 Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
 Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis & Tetanus)
 Imunisasi Polio
 Imunisasi Campak
 Imunisasi Hepatitis B
 Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubela)
 Imunisasi Tiphus Abdominalis
 Imunisasi Varicella
 Imunisasi Hepatitis A
 Imunisasi HiB (Haemophilus Influenzae Tipe B)
Imunisasi BCG
 Mrpk imunisasi yg digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit yg berat
sebab terjadinya penyakit TBC yg primer
atau yg ringan dpt terjadi walaupun sudah
dilakukan imunisasi BCG, pencegahan
imunisasi BCG untuk TBC yg berat seperti
TBC pd selaput otak, TBC Milier (pd
seluruh lapangan paru) atau TBC tulang
Imunisasi BCG
 Imunisasi BCG mrpk vaksin yg mengandung
kuman TBC yg telah dilemahkan
 Frekuensi pemberian imunisasi BCG  satu kali &
waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0-11
bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada
bayi umur 2 atau 3 bulan, cara pemberian
imunisasi BCG mll intra dermal
 Efek samping BCG dapat terjadi ulkus pada
daerah suntikan & dapat terjadi limfadenitis
regional & reaksi panas
Imunisasi DPT
 Mrpk imunisasi yg digunakan untuk mencegah
terjadinya penyakit difteri
 Imunisasi DPT mrpk vaksin yg mengandung
racun kuman difteri yg tlh dihilangkan sifat
racunnya akan tetapi masih dapat merangsang
pembentukan zat anti (toksoid)
 Frekuensi pemberian 3 kali, dgn mksud
pemberian pertama zat anti terbentuk masih
sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap
vaksin & mengaktifkan organ-organ tubuh
membuat zat anti, kedua & ketiga terbentuk zat
anti yang cukup
Imunisasi DPT
 Waktu pemberian melalui IM
 Efek samping mempunyai efek ringan
seperti pembengkakan & nyeri pd tempat
penyuntikan, demam; efek berat dapat
menangis hebat kesakitan kurang lebih
empat jam, kesadaran menurun, terjadi
kejang, ensefalopati & shock
Imunisasi Polio
 Mrpk imunisasi yg digunakan untuk
mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yg dapat menyebabkan
kelumpuhan pada anak
 Kandungan vaksin virus yg dilemahkan
 Frekuensi pemberian 4 kali
 Waktu pemberian pada umur 0-11 bulan
dgn interval pemberian 4 minggu
 Cara pemberian melalui oral
Imunisasi Campak
 Mrpk imunisasi untuk mencegah
terjadinya penyakit campak pada anak
karena penyakit ini sangat menular
 Kandungan vaksin virus yg dilemahkan
 Frekuensi pemberian 1 kali
 Waktu pemberian 9-11 bulan
 Cara pemberian mll sub kutan
 Efek sampingterjadi ruam pada tempat
suntikan & panas
Imunisasi Hepatitis B
 Mrpk imunisasi untuk mencegah penyakit
hepatitis yg kandungannya Hbsag dlm btk
cair
 Frekuensi pemberian 3 kali
 Waktu pemberian 0-11 bulan
 Cara pemberian IM
Imunisasi MMR
 Mrpk imunisasi yg digunakan dlm memberikan
atau mencegah penyakit campak (measles),
gondong, parotis epidemika (mumps) & rubela
(campak jerman)
 Antigen yg dipakai virus campak strain
edmoson yg dilemahkan, virus rubela strain RA
27/3 & virus gondong
 Vaksin ini tdk dianjurkan pada bayi usia < 1 thn
krn dikhawatirkan tjd interferensi dgn antibodi
maternal yg masih ada
 Khusus pada daerah endemik sebaiknya
diberikan imunisasi campak yg monovalen dahulu
pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan boster
dapat dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan
Imunisasi Tiphus Abdominalis
 Mrpk imunisasi untuk mencegah penyakit tifus
abdominalis
 Dalam persediaan khusus di Indonesia terdapat 3
jenis vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman
yg dimatikan, kuman yg dilemahkan (vivotif,
berna) dan antigen capsular Vi polysaccharide
(Typhim Vi, Pateur meriux)
 Pada vaksin kuman yg dimatikan dapat diberikan
untuk bayi 6-12 bulan adalah 0,1 ml; 1-2 thn 0,2
ml; 2-12 thn 0,5 ml; pd imunisasi awal diberikan
2 kali dgn interval 4 mgg kmd penguat setelah 1
thn kmd
Imunisasi Tiphus Abdominalis
 Pada vaksin yg dilemahkan  diberikan
dlm bentuk capsul enteric coated sebelum
makan pada hari 1, 2, 5 pada anak di atas
usia 6 thun dan pada antigen capsular
diberikan pada usia di atas 2 tahun dan
dapat diulang tiap 3 tahun
Imunisasi Varicella
 Mrpk imunisasi untuk mencegah penyakit
varicella (cacar air)
 Vaksin varicella virus hidup varicella
zoozter strain OKA yg dilemahkan
 Pemberian vaksin diberikan suntikan
tunggal pd usia 12 tahun di daerah tropik
dan bila di atas 13 thn dpt diberikan 2 kali
suntikan dgn interval 4-8 mgg
Imunisasi Hepatitis A
 Mrpk imunisasi untuk mencegah penyakit
hepatitis A
 Pemberian imunisasi > 2 tahun
 Untuk imunisasi awal menggunakan
vaksin Havrix (isinya virus hepatitis A
strain HM175 yg inactivated) dgn 2
suntikan dgn interval 4 mgg & boster pd 6
bln kmd & apabila menggunakan vaksin
MSD dpt dlakukan 3 kali suntikan pd usia
0, 6 dan 12 bln
Imunisasi HiB
 Mrpk imunisasi untuk mencegah penyakit
influenza tipe b
 Vaksin ini bentuk polisakarida murbi (PRP:
purified capsular polysacharide) kuman H.
Influenzae tipe b. antigen dlm vaksin tsb
dpt dikonjugasi dgn protein-protein lain
seperti toksoid tetanus (PRP-T), toksoid
dipteri (PRP-D atau PRPCR50) atau dgn
kuman menongokokus (PRP-OMPC)
Imunisasi HiB
 Pada pemberian awal dgn PRP-T dilakukan
3 kali suntikan dgn interval 2 bulan kmd
vaksin PRP OMPC dilakukan 2 suntikan
dgn interval 2 bulan kmd bosternya dapat
diberikan pd usia 18 bulan
Rantai dingin (Cold Chain)
 Mrpk cara menjaga vaksin dpt digunakan
dlm keadaan baik atau tidak rusak shg
mempunyai kemampuan atau efek
kekebalan pd penerimanya, akan tetapi
apabila vaksin di luar temperatur yg
dianjurkan maka akan mengurangi potensi
kekebalannya
Di bawah ini potensi vaksin dalam
temperatur:
Vaksin 0-8 derajat celcius 35-37 derajat celcius
DT 3-7 tahun 6 minggu
Pertusis 18-24 bln < 50% dlm 1 mgg
BCG
Kristal 1 thn < 20% dlm 3-14 hari
Cair Dipakai 1kali kerja Dipakai 1 kali kerja
Campak
Kristal 2 thn 1 mgg
Cair Dipakai 1kali kerja Dipakai 1 kali kerja
Polio 6-12 bulan 1-3 hari
Dosis & Cara Pemberian Imunisasi
Vaksin Dosis Cara Pemberian
BCG 0,05 IC di daerah muskulusdeltoideus
DPT 0,5cc IM
Hep B 0,5 cc IM
Polio 2 tetes Mulut
Campak 0,5 cc SC daerah lengan kiri atas
TT 0,5 cc IM
Jumlah, Interval waktu Pemberian
Imunisasi
Vaksin Jumlah Interval Waktu
Pemberian pemberian
BCG 1 kali 0-11 bln
DPT 3 kali 4 mgg 2-11 bln
Hep B 3 kali 4 mgg 0-11 bln
Polio 4 kali 4 mgg 0-11 bln
Campak 1 kali 9-11 bln

Anda mungkin juga menyukai