Keperawatan al islam
Disusun Oleh :
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi
pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain
cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap
C. Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
1. Imunisasi Aktif
tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
b) Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi
2. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
2. Imunisasi Pasif
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia
atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah
masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang
D. Macam-Macam Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan
1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan
BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC milier (pada
seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin
imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur
0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan,
kemudiaan cara pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping
pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis
2). Kontra Indikasi
a. Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis,
dan sebagainya.
3). Efek Samping
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu
pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.
terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya
1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman
difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang
pemberiaan pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan)
terhadap vaksin dan organ-organ tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga
terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT antar umur 2-11
bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi DPT melalui
intra muscular.
2). Efek Samping
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek
sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
3). Kontra Indikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala
serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang
diberikan DT.
C. Imunisasi Polio
1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi polio
adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11 bulan
melalui oral.
2). Efek Samping
paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull
WHO 66 :1998)
3). Kontra Indikasi
Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan
D. Imunisasi Campak
1). Indikasi
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini
satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara
panas selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
3). Kontra Indikasi
Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di duga
E. Imunisasi Hepatitis B
1). Indikasi
tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang
3). Kontra Indikasi
vaksin ini tidak boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.
1). Indikasi
rubela (campak jerman). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah
virus campak strainedmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan
virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan pada bayi usia dibawah 1 tahun karena
monovalen dahulu pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan boster dapat dilakukan
2). Efek Samping
liur yang timbul 10-14 hari setelah vaksin. Sedangkan untuk vaksin rubella, efek
1). Indikasi
tiga jenis vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman yang dimatikan, kuman
Vi, Pasteur meriux) pada vaksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk
bayi 6-12 bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun adalah 0,5 ml,
pada imunisasi awal dapat diberikan sebanyak dua kali dengan interval empat
Pada vaksin kuman yang dilemahkan dapat diberikan dalam bentuk capsul
ateric coated sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak diatas usia 6 tahun dan
pada antigen capsular diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diulang tiap
tiga tahun.
H. Imunisasi Varicella
Indikasi
varicella (cacar air). Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella zoozter
strain OKA yang dilemahkan pemberian vaksin varicella dapat diberikan suntukan
tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila diatas usia 13 tahun dapat
Indikasi
hepatitis A. pemberiaan imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun.
Untuk imunisasi awal dengan menggunakan vaksin havrix (isinya virus hepatitis
dan boster pada enam bulan kemudiaan dan apabila menggunakan vaksin MSD
1). Indikasi
influenza tipe b. Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (PRP; purified
(PRP- OMPC). Pada pemberiaan imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan dengan
tiga suntikan dengan interval dua bulan kemudian vaksin PRP OMPC dilakukan
dengan suntikan dengan interval dua bulan kemudian bosternya dapat dilakukan
2). Efek Samping
reaksi local berupa rasa nyeri dan kemerahan pada sekitar 5-15 % bayi. (Ain
hurun, 2019)
1). Tuberculosis
penularannya melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah
2). Difteri
milis, dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar.
gejala ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi
obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan
3). Pertusis
Gejala berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan
imunisasi DPT.
4). Tetanus
ditunjukkan dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya
tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.
5). Poliomyelitis
myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam
ringan dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui
6). Campak
droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul
pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,
imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu
7). Hepatitis B
kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara
11bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
(Nurlaila Dkk,2018)
BAB II
TINJAUAN KASUS
b. Orang tua
Nama : An. R
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerkaan : TNI-AD
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Asrama YON- ARMED 5 Kec. Cipanas Kab.
Cianjur
2. Keluhan utama
Mendapat kekebalan
7. Tumbuh kembang/post
a. Motorik kasar : belum tampak
b. Motorik halus : belum tampak
c. Perkembangan bicara dan bahasa : klien akan menangis untuk
mengungkapkan rasa tidak nyaman.
d. Perkembangan emosi dan hubungan social : klien sesekali memandang
orang yang menggendongnya/menatapnya.
8. Riwayat imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi dasar.
Keterangan : Laki-laki
K
Perempuan
K Klien
Meninggal
Tinggal satu rumah
B. ANALISA DATA
NO DATA
ETIOLOGI MASALAH
I II
DS: Ibu mengatakan Anak belum Kebutuhan Pelayanan
bahwa usia bayi 7 hari dan mendapatkan imunisasi Imunisasi
belum mendapat imunisasi
dasar, anaknya belum pernah
1.
sakit dan ibunya ingin
anaknya di imunisasi.
DO : Anak belum di
imunisasi
DS : Ibu bertanya apa Informasi yang akurat Kurangnya
manfaat BCG dan polio serta pengetahuan ibu
2 kapan imunisasi selanjutnya tentang imunisasi
akan dilakukan.
DO : Ibu sering bertanya
DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
I II III IV V VI VII
1 Kebutuhan akan pelayanan Kebutuhan akan 1. Jelaskan prosedur 1. Ibu dpt memahami 1. Menjelaskan prosedur S : Setelah mendapatkan
imunisasi berhubungan pelayananimunisasi pelaksanaanimunisasi pada ibu prosedurpelaksanaan pelaksanaanimunisasi imunisasi ibu mengatakan
denganbayi belum mendapat terpenuhi 2. Siapkan alat untuk imunisasi pada ibu. (Ibu paham lebih tenang.
imunisasiditandai dengan : dengankriteria : imunisasiterdiri dari : 2. Persiapan alat yang mengenai Imunisasi) O : 6B (Benar pasien,
DO : Anak belum di imunisasi - Tujuan jangka - Kupet steril tertutup vaksin memadaiakan 2. Menyiapkan alat Benar Obat, Benar Waktu,
DS : a. Ibunya mengatakan pendek : bayi BCG memudahkan untuk imunisasi. Benar Rute, Benar Dosis,
bahwa bayi berusia 7 hari dan mendapat imunisasi - Spuit 3 cc prosedurtindakan 3. 6B (Benar pasien, Benar Dokumentasi).
blm mendapatkan imunisasi dasarBCG dan polio - Kasa kecil untuk kapas 3. Dosis BCG untuk Benar Obat, Benar A : Masalah teratasi
dasar, anaknya blm pernah - Tujuan jangka alkohol bayi < 1 thn dan dosis Waktu, Benar Rute, sebagian
sakit dan ibunya ingin panjang : bayi - Vaksin polio dalam bentuk polio. Bayi telah Benar Dosis, Benar P : a. Menganjurkan ibu
anaknya di imunisasi. terhindar dari penyakit sabin mendapatkan Dokumentasi). untuk melakukan
b. Ibu sering beratanya TBC danpolio - Bangkong berisi cairan kekebalan. pemeriksaan rutin untuk
mengenai cara kerja imunisasi desinfektan untuk tempat bekas bayi
pakai b. Tekankan ibu atas
- Perlak dan alas pentingnya ibu untuk
3. Suntikan vaksin BCG secara imunisasi
ICsebanyak 0,05 cc pd 1/3
lenganatas kanan dan teteskan
vaksin polio sebanyak 2 tetes
Kurangnya pengetahuan ibu Ibu dapat mengetahui 1. Kaji pengetahuan ibu 1. Untuk mengetahui 1. Mengkaji S : Setelah dijelaskan ibu
tentang imunisasi tentangimunisasi 2. Jelaskan maksud dan tujuan kemampuanibu dlm pengetahuan ibu (Ibu mengatakan bahwa
DO : Ibu sering bertanya dengan kriteria : Imunisasi pemahaman tentang paham mengenai pengetahuannya bertambah
DS : Ibu menanyakan apa Tujuan jangka pendek 3. Jelasakan jadwal imunisasi imunisasi Imunisasi) mengenai imunisasi untuk
manfaat BCG dan polio, - Ibu mengerti semua Selanjutnya 2. Ibu akan mengerti 2. Menjelaskan maksud bayinya
kapan imunisasi selanjutnya penjelasan perawat tujuan dan maksud dan tujuanImunisasi (Ibu O : 6B (Benar pasien,
akan dilakukan - Ibu telah tahu jadwal pemberian imunisasi paham mengenai Benar Obat, Benar Waktu,
2
pemberianimunisasi 3. Ibu akan memahami Imunisasi) Benar Rute, Benar Dosis,
jadwal pemberian 3. Menjelaskan jadwal Benar Dokumentasi).
imunisasi selanjutnya imunisasiSelanjutnya A : Masalah teratasi
sebagian
P : Jelaskan jadwal
selanjutnya untuk imunisasi
E. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Kegiatan Keteranagn
.
1. 1 S : Setelah mendapatkan imunisasi
ibu mengatakan lebih tenang.
O : 6B (Benar pasien, Benar Obat,
Benar Waktu, Benar Rute, Benar
Dosis, Benar Dokumentasi).
A : Masalah teratasi sebagian
P : a. Anjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan rutin untuk bayi 16-01-2017 : 11.30
b. Tekankan ibu atas pentingnya 16-01-2017: 11.30
ibu untuk imunisasi 16-01-2017: 11.30
I : a. Menganjurkan Ibu untuk
melakukan pemeriksaan rutin untuk
bayi (Tanda Tangan)
b. Menekankan ibu atas pentingnya
ibu untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan paham dan
senang melihat bayinya terlihat sehat.
I : Intervensi dihentikan
2 2 S : Setelah dijelaskan ibu mengatakan
bahwa pengetahuannya bertambah
mengenai imunisasi untuk bayinya
O : 6B (Benar pasien, Benar Obat,
Benar Waktu, Benar Rute, Benar
Dosis, Benar Dokumentasi).
A : Masalah teratasi sebagian
P : Jelaskan jadwal selanjutnya untuk
imunisasi 16-01-2017; 09:30
I : menjelaskan jadwal selanjutnya 16-01-2017: 11:30
untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan sudah mengetahui 16-01-2017: 11.30
jadwal imunisasi (pada bayi umur 3
bulan diberi vaksin BCG, Umur 9
bulan diberi vaksin Campak, Umur 7-
12 bulan diberikan 2 kali dengan
interval 2 bulan, Umur 18 bulan diberi
vaksin DTP) (Tanda Tangan)
I : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTKA
Suririnah, 2009. Buku pintar merawat bayi 0-12 bulan. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama
Ain hurun, 2019. Buku saku standar operasional prosedur tindakan keperawatan anak.
2020-03-14,