Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

Keperawatan al islam

“asuhan keperawatan imunisasi”


Dosen pembimbing : Asyha,S,H,I, M. Pd, I

Disusun Oleh :

Hairul rijal (821181004)

Zumardi Azzra (821181012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROPESI NERS


STIKES YARSI PONTIANAK
2018/2019
PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu

penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi

terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi

pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain

diperlukan imunisasi lainnya. (Nurlaila Dkk,2018)

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena

sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa,

sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak

cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap

dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan dan hidup anak.(Suririnah,2009)

Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

 Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi

 Potensi antigen yang disuntikkan

 Waktu antara pemberian imunisasi

Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung

dari factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat

diharapkan pada diri anak. (Nurlaila Dkk,2018)


B. Tujuan Imunisasi

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :

1. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.

2. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membaha-

yakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada

penderitanya. (Nurlaila Dkk,2018)

C. Jenis-Jenis Imunisasi

Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

1. Imunisasi Aktif

Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi

suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi

spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta

dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka

tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :

a) Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di

peroleh sembuh dari suatu penyakit.

b) Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi

yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap

vaksinya anyara lain:


1. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau

mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli

sakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.

2. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

3. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari

tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.

4. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk

meningkatkan imunogenitas antigen.

2. Imunisasi Pasif

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang

dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia

atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah

masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :

a) Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang

merupakan orang tua kandung , langsung ketika berada dalam kanduI

b) munisasi pasif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk

mencegah penyakit tertentu. ( Nurlaila Dkk )

D. Macam-Macam Imunisasi

Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan

beberapa imunisasi yang dianjurkan :

A. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan

dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan imunisasi

BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC milier (pada

seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini merupakan vaksin

yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan. Frekuensi pemberiaan

imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur

0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan pada bayi umur 2 atau 3 bulan,

kemudiaan cara pemberiaan imunisasi BCG melalui intra derma. Efek samping

pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis

regional, dan reaksi panas.

2). Kontra Indikasi

a. Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis,

dan sebagainya.

b. Mereka yang sedang menderita TBC.

3). Efek Samping

Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan

yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu

pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda parut.

Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher,

terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya

B. Imunisasi PPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)

1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman

difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang

pembentukan zat anti (toksoid).

Frekuensi pemberiaan imunisasi DPT adalah tiga kali, dengan maksud

pemberiaan pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan)

terhadap vaksin dan organ-organ tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga

terbentuk zay anti yang cukup. Waktu pemberian imunisasi DPT antar umur 2-11

bulan dengan interval empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi DPT melalui

intra muscular.

2). Efek Samping

Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek

ringan seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam

sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,

kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.

3). Kontra Indikasi

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala

serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak yang

mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis harus

dihilangkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya dapat

diberikan DT.

C. Imunisasi Polio

1). Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan

vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi polio

adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11 bulan

dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi polio

melalui oral.

2). Efek Samping

Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa

paralysis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull

WHO 66 :1998)

3). Kontra Indikasi

Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang

berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.

Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan

dapat diberikan setelah sembuh.

D. Imunisasi Campak

1). Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini

adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak adalah

satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan. Cara

pemberiaan imunisasi campak melalui subkutan.      

2). Efek Samping


Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan

panas selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.

3). Kontra Indikasi

Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di duga

menderita gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.

E. Imunisasi Hepatitis B

1). Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi

pemberian imunisasi hepatitis tiga kali. Waktu pemberiaan imunisasi hepatitis B

pada umur 0-11 bulan. Cara pemberiaanya adalah intramuscular.

2). Efek Samping

Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar

tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang

setelah dua hari.

3). Kontra Indikasi

Hipersensitif pada komponen vaksin. Seperti vaksin-vaksin yang lain,

vaksin ini tidak boleh diberikan pada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

F. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubela)

1). Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan dalam memberikan atau mencegah

terjadinya penyakit campak (measles), gondong , parotis epidemika (mumps) dan

rubela (campak jerman). Dalam imunisasi MMR ini antigen yang dipakai adalah

virus campak strainedmonson yang dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan
virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan pada bayi usia dibawah 1 tahun karena

dikhawatirkan terjadi interferensi dengan antibodi maternal yang masih ada,

khusus pada daerah endemic sebaiknya diberikan imunisasi campak yang

monovalen dahulu pada usia 4-6 bulan atau 9-11 bulan dan boster dapat dilakukan

MMR pada usia 15-18 bulan.

2). Efek Samping

Efek samping vaksin porotitis biasanya berupa pembengkakan kelenjar

liur yang timbul 10-14 hari setelah vaksin. Sedangkan untuk vaksin rubella, efek

sampingnya terinfeksi rubella ringan seperti demam ringan, nyeri tenggorokan,

pusing ruam, dan pembengkakan kelenjar.

G. Imunisasi Tiphus Abdominalis

1). Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya

penyakit tifus abdominalis, dalam persediaannya khususnya Indonesia terdapat

tiga jenis vaksin tifus abdominalis diantaranya kuman yang dimatikan, kuman

yang dilemahkan (vivotf, berna) dan antigen capsular Vi polysacchgaride (typhim

Vi, Pasteur meriux) pada vaksin kuman yang dimatikan dapat diberikan untuk

bayi 6-12 bulan adalah 0,1 ml, 1-2 tahun 0,2 ml, dan 2-12 tahun adalah 0,5 ml,

pada imunisasi awal dapat diberikan sebanyak dua kali dengan interval empat

minggu kemudian penguat setelah satu tahun kemudian.

Pada vaksin kuman yang dilemahkan dapat diberikan dalam bentuk capsul

ateric coated sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak diatas usia 6 tahun dan

pada antigen capsular diberikan pada usia diatas dua tahun dan dapat diulang tiap

tiga tahun.
H. Imunisasi Varicella

 Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

varicella (cacar air). Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella zoozter

strain OKA yang dilemahkan pemberian vaksin varicella dapat diberikan suntukan

tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropic dan bila diatas usia 13 tahun dapat

diberikan dua kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.

I.  Imunisasi Hepatitis A

 Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

hepatitis A. pemberiaan imunisasi ini dapat diberikan pada usia diatas dua tahun.

Untuk imunisasi awal dengan menggunakan vaksin havrix (isinya virus hepatitis

A strain HM175 yang inactivated) dengan 2 suntikan dengan interval 4 minggu

dan boster pada enam bulan kemudiaan dan apabila menggunakan vaksin MSD

dapat dilakukan tiga kali suntikan pada usia 0, 6 dan 12 bulan.

J. Imunisasi HIB (Haemophilus Influenza Tipe B)

1). Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

influenza tipe b. Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murbi (PRP; purified

capsular polysacharide) kuman H. Influenzae tipe b , antigen dalam vaksin

tersebut dapat dikonjugasi dengan protein-protein lain seperti toksoid tetanus

(PRP- OMPC). Pada pemberiaan imunisasi awal dengan PRP-T dilakukan dengan

tiga suntikan dengan interval dua bulan kemudian vaksin PRP OMPC dilakukan
dengan suntikan dengan interval dua bulan kemudian bosternya dapat dilakukan

pada usia 18 bulan.

2). Efek Samping

Efektivitas vaksi HIB sekitar 95 % dan relative aman meskipun menimbulkan

reaksi local berupa rasa nyeri dan kemerahan pada sekitar 5-15 % bayi. (Ain

hurun, 2019)

2.5. Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

1). Tuberculosis

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara

penularannya melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah

manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.

2). Difteri

Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis,

milis, dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar.

gejala ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi

obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan

kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah

penyakit ini adalah DPT.

3). Pertusis

Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella. Penularan melalui droplet,

bahayanya dapat menyebabkan pneumonia yang dapat menimbulkan kematian.

Gejala berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan

imunisasi DPT.
4). Tetanus

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal

ditunjukkan dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya

diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan

tidak haya DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.

5). Poliomyelitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang

myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam

ringan dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui

droplet atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio.

Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi

polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.

6). Campak

Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui

droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul

pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,

imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu

terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.

7). Hepatitis B

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang

kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara

horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis.


Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang

ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-

11bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.

(Nurlaila Dkk,2018)
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK


DENGAN IMUNISASI DASAR BCG DAN POLIO DI POLIKLINIK ANAK
RUMAH SAKIT SAYANG
CIANJUR
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Bayi/anak
Nama : An. A
Tanggal lahir : 9 Januari 2017
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Anak ke :I
Alamat : Asrama YON- ARMED 5 Kec. Cipanas Kab.
Cianjur
Tanggal kunjungan : 16 Januari 2017
Mad Rec. : 0521/I/2002

b. Orang tua
Nama : An. R
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerkaan : TNI-AD
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Asrama YON- ARMED 5 Kec. Cipanas Kab.
Cianjur
2. Keluhan utama
Mendapat kekebalan

3. Riwayat penyakit klien


a. Riwayat penyakit masa lalu
Klien berusia 7 hari belum pernah menderita penyakit apapun.
b. Riwayat penyakit Sekarang
Klien berusia 7 hari dibawa oleh ibunya ke poliklinik anak rumah sakit
sayang Cianjur,Klien tidak menderita penyakit apapun sehingga ibu klien
membawa ke poliklinik untuk mendapatkan imunisai BCG dan polio.
Imunisasi ini merupakan imunisasi yang pertama untuk klien. Dengan
diberikan imunisasi ini berarti mendapat kekebalan.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Orang tua klien tidak menderita penyakit keturunan, tidak sedang
menderita penyakit menular dan berat, orang tua klien dalam keadaan sehat.
 
5. Riwayat kehamilan
a. Pre natal
1) Kehamilan : G1 P1 A0
2) Penerimaan kehamilan : kehamilannya adalah yang pertama dan sangat
dinantikannya.
3) Gizi ibu selama mengandung : baik, ibu menyukai sayuran dan buah-
buahan.
4) Kesehatan ibu selama hamil : selama hamil, ibu tidak pernah menderita
penyakit yang berat dan tidak mengalami pengobatan.
5) Makanan yang dipantang : makanan pedas dan asam.
6) Pertumbuhan / kenaikan BB selama hamil :
a) Trisemester I : 1 kg
b) Trisemester II : 5 kg
c) Trisemester III : 4 kg
7) Keluhan selama hamil muda : mual-mual, terutama bila makan nasi dan
berlangsung sampai + 3 bulan.
8) Obat-obatan yang pernah diminum : tablet fe dari bidan.
9) Penyakit kehamilan : tidak ada.
10) Imunisasi TFT :
a) TFT umur kehamilan + 16 minggu
b) TFT umur kehamilan + 20 minggu
2. Natal
a) Bayi waktu lahir ditolong oleh bidan di RS Sayang Cianjur
b) Jenis persalinan normal.
c) Keadaan waktu bersalin sehat.
d) APGAR. Ibu menyatakan bahwa waktu lahir bayi langsung menangis kuat,
tidak ada APGAR Score dan riwayat persalinan.
3. Post natal
a) Kesehatan ibu : baik
b) Kesehatan bayi : baik
c) Nutrisi (colustrum) : colustrum sudah keluar setelah persalinan meskipun
baru sedikit-sedikit. Cara pemberian : beberapa jam setelah lahir.
d) Redlek fiiologis
1) Reflek moro : ada
2) Reflek sucking : ada
3) Reflek grosping : ada
4) Reflek roothing : ada
5) Reflek tonik-neck : ada
6) Reflek babinsky : ada

6. Pola kebutuhan sehari-hari


a. Nutrisi
1) Jenis susu yang diberikan : asi
2) Cara pemberian : langsung
3) Umur mendapat makanan tambahan : klien belum mendapat makanan
tambahan.
4) Reaksi waktu mendapatkan asi : bayi menghisap dengan baik/kuat.
b. Eliminasi
1) Bak : + 13 x/24 jam warna kuning bau khas.
2) Bab : 2 - 3 x/hari konsistensi lembek warna kuning.
c. Istirahat dan tidur
1) Tidur malam + 11 jam : hampir sepanjang malam tidur klien terbangun
jika popoknya basah saat bak/bab dan akan tidur setelah minum asi.
2) Tidur siang + 10 jam : klien tidur sepanjang hari, akan bangun bila lapar
dan popoknya basah.
d. Kebersihan
Bayi dimandikan oleh ibunya 2 x/hari dengan menggunakan air
hangat dan sabun bayi yaitu pagi jam 08.00 dan sore jam 14.00 dan ibu
selalu membersihkan secara langsung jika bayi bak/bab mengganti
popoknya dengan yang bersih.

7. Tumbuh kembang/post
a. Motorik kasar : belum tampak
b. Motorik halus : belum tampak
c. Perkembangan bicara dan bahasa : klien akan menangis untuk
mengungkapkan rasa tidak nyaman.
d. Perkembangan emosi dan hubungan social : klien sesekali memandang
orang yang menggendongnya/menatapnya.

8. Riwayat imunisasi
Bayi belum mendapatkan imunisasi dasar.

9. Kepribadian dan riwayat sosial


a. Yang mengasuh/merawat anak : ibunya.
b. Hubungan antar teman bermain : belum ada.
c. Hubungan antar keluarga : belum tampak.
d. Watak dasar anak : belum tampak.
10. Pemeriksaan fisik
a. Antropometri
1) BB : 3000 gr
2) TB : 34 cm
3) LK : 30 cm
4) Lila : 13 cm
5) LD : 30 cm
6) LK : 33 cm
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu : 36,5 0C
2) Nadi : 132 x/m
3) Respirasi : 46 x/m
c. Pemeriksaan umum
1) Kepala
Bentuk : Bulat oval
Ubun kecil : Belum menutup
Rambut tipis halus
Lesi tidak ada
2) Mata : Bentuk simetris, konjungtiva anaremis, sclera anikterik,
cornea transparan jernih, pupil isokar, lensa jernih, kelopak mata dapat
membuka dan menutup dengan baik.
3) Hidung : Mukosa lembab, septum simetris, bulu hidung ada
tampak, secret tidak ada.
4) Mulut: Warna bibir merah muda, lidah merah muda bersih, grai
belum tampak pharinx tidak diperiksa.
5) Telinga : Bentuk dan besarnya simetris dan normal, daun telinga
membuka keluar, tidak nampak benjolan, serumen tidak ada fungsi, klien
akan menengok kearah tepukan bila di lakukan tepukan.
6) Leher : Gerakan leher dapat bergerak ke ka-ki/menoleh tidak ada
pembesaran vena jugulonis oedema/lesi tidak ada.
7) Dada : Gerakan baru, tidak ada retraksi dada, bentuk simetris.
8) Paru-paru : Gerakan pernafasan tidak menggunakan alat ekrasi, pola
teratur, frekwensi : 46 x/m, suara nafas varikuler.
9) Abdoment : Bentuk simetris warna sama dengan seluruh tubuh,
permukaan cembung, tali pusat sudah lepas, skatnik tidak ada,
permukaan sanpel tidak ada massa, bunyi redup, bising usus (+) 7 x/m.
10) Kulit : Warna putih kemerahan, terdapat rambut halus pada
muka.
11) Kuku :Bentuk agak cembung, kuku pendek.
12) Aktremitas
Atas :Simetris, gerakan normal.
Bawah : Bentuk simetris, pergerakan baik.
13) Genetalia : Tidak ada kelainan, bentuk normal.
14) Anus : Tidak ada kelainan, normal.
 
11. Reaksi hospitalisasi
Klien berusia 7 hari, sehingga hanya menurut ibunya, klien menangis saat
di timbang.

12. Struktur keluarga

Keterangan : Laki-laki
K
Perempuan
K Klien
Meninggal
Tinggal satu rumah
B. ANALISA DATA

NO DATA
ETIOLOGI MASALAH
I II
DS: Ibu mengatakan Anak belum Kebutuhan Pelayanan
bahwa usia bayi 7 hari dan mendapatkan imunisasi Imunisasi
belum mendapat imunisasi
dasar, anaknya belum pernah
1.
sakit dan ibunya ingin
anaknya di imunisasi.
DO : Anak belum di
imunisasi
DS : Ibu bertanya apa Informasi yang akurat Kurangnya
manfaat BCG dan polio serta pengetahuan ibu
2 kapan imunisasi selanjutnya tentang imunisasi
akan dilakukan.
DO : Ibu sering bertanya

C. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kebutuhan akan pelayanan imunisasi berhubungan dengan bayi belum
mendapat imunisasi dasar ditandai dengan :
DO : Anak belum di imunisasi
DS: Ibu mengatakan bahwa usia bayi 7 hari dan belum mendapat
imunisasi dasar, anaknya belum pernah sakit dan ibunya ingin anaknya di
imunisasi.
2. Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi berhubungan dengan
informasi yang akurat ditandai dengan :
DO : Ibu sering bertanya
DS : Ibu bertanya apa manfaat BCG dan polio serta kapan imunisasi
selanjutnya akan dilakukan.
D. NURSING CACE PLAN

DIAGNOSA
NO KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALALISASI IMPLEMENTASI EVALUASI
I II III IV V VI VII
1 Kebutuhan akan pelayanan Kebutuhan akan 1. Jelaskan prosedur 1. Ibu dpt memahami 1. Menjelaskan prosedur S : Setelah mendapatkan
imunisasi berhubungan pelayananimunisasi pelaksanaanimunisasi pada ibu prosedurpelaksanaan pelaksanaanimunisasi imunisasi ibu mengatakan
denganbayi belum mendapat terpenuhi 2. Siapkan alat untuk imunisasi pada ibu. (Ibu paham lebih tenang.
imunisasiditandai dengan : dengankriteria : imunisasiterdiri dari : 2. Persiapan alat yang mengenai Imunisasi) O : 6B (Benar pasien,
DO : Anak belum di imunisasi - Tujuan jangka - Kupet steril tertutup vaksin memadaiakan 2. Menyiapkan alat Benar Obat, Benar Waktu,
DS : a. Ibunya mengatakan pendek : bayi BCG memudahkan untuk imunisasi. Benar Rute, Benar Dosis,
bahwa bayi berusia 7 hari dan mendapat imunisasi - Spuit 3 cc prosedurtindakan 3. 6B (Benar pasien, Benar Dokumentasi).
blm mendapatkan imunisasi dasarBCG dan polio - Kasa kecil untuk kapas 3. Dosis BCG untuk Benar Obat, Benar A : Masalah teratasi
dasar, anaknya blm pernah - Tujuan jangka alkohol bayi < 1 thn dan dosis Waktu, Benar Rute, sebagian
sakit dan ibunya ingin panjang : bayi - Vaksin polio dalam bentuk polio. Bayi telah Benar Dosis, Benar P : a. Menganjurkan ibu
anaknya di imunisasi. terhindar dari penyakit sabin mendapatkan Dokumentasi). untuk melakukan
b. Ibu sering beratanya TBC danpolio - Bangkong berisi cairan kekebalan. pemeriksaan rutin untuk
mengenai cara kerja imunisasi desinfektan untuk tempat bekas bayi
pakai b. Tekankan ibu atas
- Perlak dan alas pentingnya ibu untuk
3. Suntikan vaksin BCG secara imunisasi
ICsebanyak 0,05 cc pd 1/3
lenganatas kanan dan teteskan
vaksin polio sebanyak 2 tetes
Kurangnya pengetahuan ibu Ibu dapat mengetahui 1. Kaji pengetahuan ibu 1. Untuk mengetahui 1. Mengkaji S : Setelah dijelaskan ibu
tentang imunisasi tentangimunisasi 2. Jelaskan maksud dan tujuan kemampuanibu dlm pengetahuan ibu (Ibu mengatakan bahwa
DO : Ibu sering bertanya dengan kriteria : Imunisasi pemahaman tentang paham mengenai pengetahuannya bertambah
DS : Ibu menanyakan apa Tujuan jangka pendek 3. Jelasakan jadwal imunisasi imunisasi Imunisasi) mengenai imunisasi untuk
manfaat BCG dan polio, - Ibu mengerti semua Selanjutnya 2. Ibu akan mengerti 2. Menjelaskan maksud bayinya
kapan imunisasi selanjutnya penjelasan perawat tujuan dan maksud dan tujuanImunisasi (Ibu O : 6B (Benar pasien,
akan dilakukan - Ibu telah tahu jadwal pemberian imunisasi paham mengenai Benar Obat, Benar Waktu,
2
pemberianimunisasi 3. Ibu akan memahami Imunisasi) Benar Rute, Benar Dosis,
jadwal pemberian 3. Menjelaskan jadwal Benar Dokumentasi).
imunisasi selanjutnya imunisasiSelanjutnya A : Masalah teratasi
sebagian
P : Jelaskan jadwal
selanjutnya untuk imunisasi
E. CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx Kegiatan Keteranagn
.
1. 1 S : Setelah mendapatkan imunisasi
ibu mengatakan lebih tenang.
O : 6B (Benar pasien, Benar Obat,
Benar Waktu, Benar Rute, Benar
Dosis, Benar Dokumentasi).
A : Masalah teratasi sebagian
P : a. Anjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan rutin untuk bayi 16-01-2017 : 11.30
b. Tekankan ibu atas pentingnya 16-01-2017: 11.30
ibu untuk imunisasi 16-01-2017: 11.30
I : a. Menganjurkan Ibu untuk
melakukan pemeriksaan rutin untuk
bayi (Tanda Tangan)
b. Menekankan ibu atas pentingnya
ibu untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan paham dan
senang melihat bayinya terlihat sehat.
I : Intervensi dihentikan
2 2 S : Setelah dijelaskan ibu mengatakan
bahwa pengetahuannya bertambah
mengenai imunisasi untuk bayinya
O : 6B (Benar pasien, Benar Obat,
Benar Waktu, Benar Rute, Benar
Dosis, Benar Dokumentasi).
A : Masalah teratasi sebagian
P : Jelaskan jadwal selanjutnya untuk
imunisasi 16-01-2017; 09:30
I : menjelaskan jadwal selanjutnya 16-01-2017: 11:30
untuk imunisasi
E : Ibu mengatakan sudah mengetahui 16-01-2017: 11.30
jadwal imunisasi (pada bayi umur 3
bulan diberi vaksin BCG, Umur 9
bulan diberi vaksin Campak, Umur 7-
12 bulan diberikan 2 kali dengan
interval 2 bulan, Umur 18 bulan diberi
vaksin DTP) (Tanda Tangan)
I : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTKA

Nurlaila dkk, 2018. Buku ajar keperawatan anak. Yogyakarta : leutikaprio

Suririnah, 2009. Buku pintar merawat bayi 0-12 bulan. Jakarta : Pt Gramedia Pustaka Utama

Ain hurun, 2019. Buku saku standar operasional prosedur tindakan keperawatan anak.

Surabaya : Media Sahabat Cendikia

Wimbyadea, 2013. https://www.scribd.com/doc/150110822/Asuhan-keperawatan-imunisasi. Dikutip

2020-03-14,

Anda mungkin juga menyukai