Anda di halaman 1dari 18

IMUNISASI

KELOMPOK 2 :
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,
sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kemenkes RI,
2013).

Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa


mikroorganisme yang sudah mati atau masih hidup yang
dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, atau berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau protein
rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. (Kemkes,2017)
JENIS – JENIS IMUNISASI
a.imunisasi aktif
Imunisasi Aktif Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun
kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk
merangsang tubuh memproduksi antibodi sendiri . Jenis imunisasi aktif antara
lain vaksin BCG, vaksin DPT (difteri-pertusis-tetanus), vaksin poliomielitis,
vaksin campak, vaksin typs (typus abdominalis), toxoid tetanus dan lain-lain
(Maryunani, 2010).
b.imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah pemberian antibodi kepada resipien, dimaksudkan
untuk memberikan imunitas secara langsung tanpa harus memproduksi sendiri
zat aktif tersebut untuk kekebalan tubuhnya. Antibodi yang ditujukan untuk
upaya pencegahan atau pengobatan terhadap infeksi, baik untuk infeksi bakteri
maupun virus.
IMUNISASI BERDASARKAN SIFAT PENYELENGGARA

1. Imunisasi Wajib
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk
seseorang
1.1 Imunisasi Rutin
Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
a. Imunisasi Dasar Imunisasi ini diberikan pada bayi sebelum berusia satu
tahun. Jenis imunisasi dasar terdiri atas Hepatitis B pada bayi baru lahir, BCG,
Difhteria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Difhteria Pertusis Tetanus-
Hepatitis B-Haemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib), Polio dan Campak .
b. Imunisasi Lanjutan Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak usia
bawah tiga tahun (batita), anak usia sekolah, dan Wanita Usia Subur (WUS)
termasuk ibu hamil
-
1. 1. 2 Imunisasi Tambahan
2. Imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar
ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini
sifatnya tidak rutin, membutuhkan biaya khusus, kegiatan dilaksanakan dalam
suatu periode tertentu.
3. 1.3. Imunisasi Khusus
4. Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk
melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu.

2. Imunisasi Pilihan
1. Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang
sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan
dari penyakit menular tertentu.
MANFAAT IMUNISASI


Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan
kemungkinan cacat atau kematian.

Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin
bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang
kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
§
JIKA TIDAK DI IMUNISASI
Sebab ketika anak sudah mendapatkan vaksin, otomatis melengkapi
tubuhnya dengan sistem imun yang bekerja spesifik untuk menyerang
virus.
Sebaliknya jika anak tidak mendapatkan imunisasi, tubuh tidak
memiliki sistem pertahanan khusus yang bisa mendeteksi jenis-jenis
penyakit berbahaya tersebut.
Terlebih sistem imun anak kecil juga belum sekuat dan bekerja
semaksimal orang dewasa.
Hal ini akan membuat kuman penyakit semakin mudah berkembang
biak dalam tubuh anak. Efeksampingimunisasi tidak sebanding dengan
bayi yang tidak mendapat imunisasi.
JENIS – JENIS IMUNISASI
1.Imunisasi Hepatitis B,
berfungsi untuk melindungi hati. Jika anak terinfeksi virus hepatitis B, maka
dalam jangka panjang ia memiliki risiko terserang penyakit liver ataupun
kanker hati. Imunisasi ini harus diberikan kepada anak-anak sebanyak tiga
kali. Pertama kali diberikan segera setelah si kecil lahir. Yang kedua kalinya
saat ia berusia 1-2 bulan. Dan yang terakhir, saat berusia 6-18 bulan.
1. 2.Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PVC). Imunisasi ini
berfungsi melindungi anak dari risiko terkena pneumonia,
infeksi dalam darah, dan meningitis. Imunisasi PCV diberikan
saat anak berusia di bawah dua atau lima tahun.
2.

3.
1. 3.Imunisasi DPT, yang fungsinya melindungi anak dari difteri,
tetanus, dan pertusis. Difteri merupakan infeksi pada
tenggorokan yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Tetanus adalah penyakit yang menyebabkan kejang yang sangat
hebat pada otot. Pertusis merupakan penyakit pernapasan yang
berkembang menjadi batuk rejan. Imunisasi DTaP diberikan
saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15-18 bulan, dan 4-
6 tahun.
1. DPT
1. 4.Imunisasi Haemophilus Influenzae tipe B (HIB), yaitu imunisasi
yang melindungi anak dari penyakit meningitis. Imunisasi
diberikan melalui suntikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6
bulan.
2.

3. 5.Imunisasi polio, bermanfaat untuk mencegah anak terinfeksi


virus polio yang berakibat pada kelumpuhan permanen.
Imunisasi polio biasanya diberikan pada saat anak berusia 2
bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan 4-6 tahun.
4.
1. BCG DAN POLIO
1. 6. Imunisasi MMR (Measles Mumps Rubella), yang berfungsi anak
dari campak, gondok, dan rubella. Imunisasi MMR diberikan
melalui dua kali suntikan, yaitu saat usia 12-15 bulan dan usia 4-
6 tahun.
2.

3. 7. Imunisasi Varicella yang memiliki fungsi melindungi anak dari


cacar air. Imunisasi varicella diberikan melalui suntikan saat usia
12-15 bulan.
4.
1. IMMR / CAMPAK
1. 8. Imunisasi terhadap virus Hepatitis A. Imunisasi ini dianjurkan
untuk anak usia 12-23 bulan, dan diikuti dosis keduanya 6
bulan kemudian.
2.

3. 9. Imunisasi Rotavirus. Imunisasi ini berfungsi mencegah diare


hingga dehidrasi pada anak terutama pada bayi. Imunisasi
dianjurkan diberikan pada anak usia 2-4 bulan.
4.
IMUNISASI ROTAVIRUS DAN HEPATITIS A
Terimakasih……

Anda mungkin juga menyukai