Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang dilakukan dengan pemberian vaksin.dengan pemberian vaksin ini,maka orang akan menjadi resisten terhadap penyakit tertentu. TUJUAN & MANFAAT IMUNISASI Tujuan utama dari imunisasi adalah untuk melindungi individu dari penyakit tertentu dengan memperkenalkan bahan yang disebut vaksin ke dalam tubuh. Vaksin mengandung bagian dari patogen yang telah dilemahkan atau dibunuh, sehingga tidak menimbulkan penyakit, tetapi masih cukup untuk memicu respons imun dalam tubuh yang menghasilkan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Manfaat imunisasi sangat penting, antara lain: Mencegah penyakit: Imunisasi mampu mencegah terjadinya penyakit tertentu pada individu yang divaksinasi, sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit di masyarakat. Mengurangi angka kematian: Imunisasi dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, seperti campak, polio, tetanus, dan pneumonia. Meningkatkan kekebalan kelompok: Imunisasi tidak hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga memberikan kekebalan kelompok atau herd immunity. Hal ini terjadi ketika cukup banyak orang dalam masyarakat divaksinasi sehingga mempersulit penyebaran penyakit ke orang yang belum divaksinasi atau orang yang tidak bisa divaksinasi. Ekonomi: Imunisasi dapat mengurangi biaya kesehatan jangka panjang dan meningkatkan produktivitas dengan mengurangi waktu sakit dan pengobatan yang diperlukan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Mencegah kecacatan: Beberapa penyakit yang dicegah dengan imunisasi dapat menyebabkan kecacatan pada individu yang terinfeksi. Imunisasi dapat mencegah terjadinya kecacatan akibat penyakit ini. Karena manfaatnya yang begitu besar, imunisasi menjadi salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting dalam menjaga kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan. A. Imunisasi wajib a. BCG (Bacillus Calmette Guerrine) Tujuan vaksinasi jenis ini adalah untuk mencegah anak tertular TBC sehingga anak dapat tumbuh dengan sehat. Sedangkan jenis vaksinasi ini harus dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Juga, jangan memberikan imunisasi berulang atau imunisasi lain yang sejenis, karena keberhasilan imunisasi berulang tidak pasti. Suhu yang baik untuk menyimpan vaksin BCG adalah sekitar 2 derajat Celcius. b. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Jenis vaksin ini biasanya diberikan kepada anak di bawah usia 7 tahun. Selain itu, vaksin ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan atau serum yang disuntikkan ke bagian tubuh seperti paha atau lengan. Imunisasi DPT yang baik dilakukan sebanyak tiga kali yaitu imunisasi DPT I pada 3 bulan, imunisasi DPT II pada bulan dan imunisasi DPT III pada 5 bulan. Selain itu, imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun setelah DPT ketiga. Hal ini dilakukan agar daya tahan tubuh anak cepat berkembang. c. Imunisasi Hepatitis B Vaksin hepatitis B bertujuan untuk mencegah hepatitis terutama pada anak kecil yang daya tahan tubuhnya belum kuat. Vaksinasi hepatitis B, sebaiknya dilakukan 12 jam setelah bayi lahir, kemudian dosis kedua saat bayi berusia 6 bulan. Dosis ketiga diberikan pada anak usia 6-18 bulan. Alangkah baiknya jika anak berusia 10-12 tahun, vaksinasi ulang harus diberikan kepadanya. d. Imunisasi campak Imunisasi campak mengandung virus campak yang kemudian dilemahkan. Oleh karena itu vaksin ini harus disimpan pada suhu antara 2 sampai 8 derajat Celcius dan tidak terkena sinar matahari langsung karena dapat membunuh virus campak. e. Imunisasi Polio Dapat dikatakan bahwa polio merupakan salah satu jenis penyakit yang dapat menimbulkan gangguan fisik pada penderitanya karena pertumbuhannya yang tidak optimal. Salah satu vaksinasi wajib yang diberikan kepada anak adalah vaksin polio, yang mengandung virus polio yang dilemahkan sehingga tidak berbahaya bila tertelan oleh anak. B. Imunisasi tambahan a) Imunisasi MMR Imunisasi MMR adalah vaksinasi yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, campak jerman, atau gondongan. Poin dari vaksin ini adalah tidak berbahaya dan tidak menyebabkan autisme. MMR harus diimunisasi dua kali. Pada dosis pertama, disuntikkan ke anak usia 12-15 bulan. Suntikan kedua kemudian diberikan kepada anak berusia-6 tahun atau 11- 13 tahun. b) Imunisasi Cacar Air Vaksinasi Cacar Air merupakan salah satu vaksinasi yang bertujuan untuk mencegah anak tertular cacar air. Anak-anak yang belum pernah terkena cacar air tidak boleh lupa untuk mendapatkan suntikan cacar air. Jika Anda mendapatkan vaksinasi ini, kecil kemungkinan Anda terkena cacar air. c) Imunisasi HiB Imunisasi HiB, yang bertujuan untuk mencegah ensefalitis dan pneumonia. Bayi biasanya divaksinasi pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 5 bulan. Selama tiga periode tersebut, anak menerima jumlah dosis vaksin yang berbeda dan sesuai dengan tahapan penyuntikan. Tak hanya itu, penyuntikan vaksin ini dilakukan di otot paha. d) Imunisasi Influenza Influenza merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya karena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh bahkan menyebabkan kematian. Inilah mengapa vaksin flu ini direkomendasikan untuk orang dewasa yang berusia di atas enam puluh lima tahun e) Imunisasi Tifoid Vaksinasi Tifoid adalah vaksinasi yang ditujukan untuk mengurangi risiko seseorang tertular penyakit tifus. Imunisasi yang wajib di dapat anak mulai lahir hingga usia 18 tahun.