Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PROGRAM IMUNISASI


DI UPT PUSKESMAS GAJAH MADA TEMBILAHAN

OLEH:
ABUZEN ANSYARI
NIM. 16012123

DOSEN PENGAMPU: DEDY SAMBUDI, SKM. M.KES

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH


PEKANBARU
TAHUN 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Imunisasi telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1956 dan mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi program

pengembangan imunisasi dalam rangka pencegahan penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31). Sejak dimulainya program

imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.

Pengembangan Program Imunisasi (PPI) merupakan program pemerintah dalam bidang imunisasi guna mencapai komitmen

internasional Universal Child Immunization (UCI) pada akhir 1990. Tujuan program imunisasi dalam komitmen internasional (ultimate goal)

adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus neonatorum (ETN), serta reduksi campak, yang akan dicapai pada tahun 2000. Sedangkan

target UCI 80-80-80 merupakan tujuan antara (intermediate goal) berarti cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B,

harus mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa.

Program imunisasi nasional disusun berdasarkan keadaan epidemiologi penyakit yang terjadi saat itu. Maka jadwal program imunisasi

nasional dapat berubah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jadwal program imunisasi nasional yang terbaru yakni

tahun 2014.

Sampai saat ini penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih merupakan masalah dan masih menimbulkan gangguan dalam

proses tumbuh kembang anak,yang memberikan dampak negatif pada pembentukan anak yang berkualitas.

2
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin

yang konsisten dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi

diperlukan sebagai dasar dalam memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep imunisasi pada saat merawat

anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis , difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.

Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian

bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi

1,7 juta kematian setiap tahunnya di Indonesia.

Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan

bukan kerugian. Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula secara langsung dirasakan. Anak yang tidak

mendapat imunisasi mempunyai resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin menyebabkan ia cacat seumur

hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini yaitu agar para pembaca mengetahui tentang Program Imunisasi Dasar Pada

Bayi.

3
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian imunisasiUntuk mengetahui manfaat dan tujuan imunisasi.

b. Untuk mengetahui jenis-jenis imunisasi.

c. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang dapat dicegah dengan imunisasi.

d. Untuk mengetahui macam-macam imunisasi.

e. Untuk mengetahui pokok-pokok kegiatan imunisasi.

f. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap.

g. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan apabila tidak melakukan imunisasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.

Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari

penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit serius yang paling efektif untuk bayi dari segi biaya (Wahab, 2000).

Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak dari berbagai jenis penyakit,diharapkan anak atau bayi

tetap tumbuh dalam keadaan sehat.Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara mandiri agar berbagai kuman yang masuk

dapat dicegah,pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik,proses mekanisme pertahanan dalam tubuh

pertama kali adalah pertahanan non spesifik seperti komplemen dan makrofag dimana komplemen dan makrofag ini pertama kali akan

memberikan peran ketika ada kuman yang masuk kedalam tubuh (Proverawati dan Andhini 2010)

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan

diatas ambang perlindungan. (Depkes RI, 2005).

5
Menurut Proverawati dan Andhini (2010), Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak terhadap

penyakit.Imunisasi suatu tindakan dengan sengaja memasukan vaksin berupa mikroba hidup yang sudah dilemahkan.Dimana imunisasi dapat

menimbulkan kekebalan terhadap tubuh.Imunisasi juga dapat dikatakan suatu tindakan dengan sengaja memasukkan vaksin yang berisi mikroba

hidup yang sudah dilemahkan pada balita.

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

Secara khusus, antigen merupakan bagian protein kuman atau racun yang jika masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya

tubuh harus memiliki zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh manusia disebut antibody. Zat anti terhadap racun kuman

disebut antitoksin.

Dalam keadaan tersebut, jika tubuh terinfeksi maka tubuh akan membentuk antibodyuntuk melawan bibit penyakit yang menyebabkan

terinfeksi. Tetapi antibody tersebut bersifat spesifik yang hanya bekerja untuk bibit penyakit tertentu yang masuk ke dalam tubuh dan tidak

terhadap bibit penyakit lainnya (Satgas IDAI, 2008).

B. MANFAAT DAN TUJUAN IMUNISASI

Pemberian imunisasi memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk anak, bermanfaat mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit menular yang sering berjangkit;

6
2. Untuk keluarga, bermanfaat menghilangkan kecemasan serta biaya pengobatan jika anak sakit;

3. Untuk negara, bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan

pembangunan negara (Depkes RI, 2001).

Tujuan imunisasi adalah sebagai berikut:

Yakni untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Penyakit dimaksud antara lain,Difteri, Tetanus, Pertusis (batuk rejam), Measles (campak), Polio danTuberculosis.

C. JENIS-JENIS IMUNISASI

Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif:

a. Imunisasi aktif

Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi

imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-

benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu:

1) Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di peroleh sembuh dari suatu penyakit.

2) Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari

suatu penyakit.

7
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya antara lain:

1. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa

poli sakarida, toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.

2. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

3. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.

4. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen.

b. Imunisasi Pasif

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari

plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

Imunisasi pasif ada dua, yaitu:

1) Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang merupakan orang tua kandung, langsung ketika berada

dalam kandungan.

2) Imunisasi pasif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk mencegah penyakit tertentu.

8
D. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

Terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu:

1. Tuberculosis

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan

reservoir adalah manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.

2. Difteri

Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah

yang tercemar. gejala ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi jalan napas karena

mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah

penyakit ini adalah DPT.

3. Pertusis

Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan intermedium, yang menular melalui percikan ludah

yang tercemar. gejala ringan berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi jalan napas karena

mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah

penyakit ini adalah DPT.

4. Tetanus

9
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada

penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak hanya DPT pada anak, tetapi

juga TT pada calon pengantin.

5. Poliomyelitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul

gejala demam ringan dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet atau fekal, reservoarnya

adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan

dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.

6. Campak

Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet, gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan

yang mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, imunisasi yang diberikan pada usia

9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.

7. Hepatitis B

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap,

sedangkan secara horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis. Gejala yang muncul tidak khas,

10
seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik. Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11bulan

dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.

E. MACAM-MACAM IMUNISASI

Yang kita tahu bahwa imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatupenyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh

agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Macam-macam imunisasi diantaranya adalah:

1. BCG

a. Gunanya: memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC). Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi

kemungkinan anak akan menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.

b. Tempat penyuntikan: pada lengan kanan atas.

c. Kontra indikasi:

1) Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.

2) Anak yang telah menderita penyakit TBC.

3) Efek samping:

a) Reaksi normal

11
b) Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan kecil berwarna merah kemudian akan menjadi

luka dengan diameter 10 mm.

c) Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada luka tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan

menggunakan kain kasa kering dan bersih.

d) Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar) dengan diametr 5-7 mm.

4) Reaksi berat:

a) Kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih luas.

b) Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.

2. DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)

a. Gunanya: Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus.

b. Tempat penyuntikan: Di paha bagian luar

c. Kontra indikasi:

1) Panas diatas 38º C

2) Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan

syok.

d. Efek samping:

12
1) Reaksi lokal:

a) Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam ringan selama 1-2 hari.

b) Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan sembuh dan itu berarti kekebalan sudah

dimiliki oleh bayi.

2) Reaksi Umum:

a) Demam tinggi, kejang dan syok berat.

b) Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat) sebaiknya ibu konsultasi pada bidan atau dokter.

3. Hepatitis B

a. Gunanya: memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis.

b. Tempat penyuntikan: Di paha bagian luar.

c. Kontra indikasi: tidak ada.

d. Efek samping: Pada umumnya tidak ada

4. Polio

a. Gunanya: memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis.

b. Cara pemberian: Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes.

c. Kontra indikasi:

13
1) Anak menderita diare berat.

2) Anak sakit panas.

d. Efek samping:

1) Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak ringan.

2) Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada anggota gerak dan tertular kasus polio orang dewasa.

3) Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.

5. Campak

a. Gunanya: memberi kekebalan terhadap penyakit campak.

b. Tempat penyuntikan: Pada lengan kiri atas.

c. Kontra indikasi:

1) Panas lebih dari 38ºC.

2) Anak yang sakit parah.

3) Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan.

4) Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat.

5) Riwayat kejang demam.

d. Efek samping:

14
1) Panas lebih dari 38ºC.

2) Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12.

3) Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini jarang terjadi.

F. POKOK-POKOK KEGIATAN IMUNISASI

Pokok-pokok kegiatan imunisasi antara lain:

1. Imunisasi rutin

Kegiatan imunisasi rutin ialah kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, yang harus dilaksanakan pada

periode tertentu yang telah ditentukan. Berdasarkan kelompok sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi:

a. Imunisasi rutin pada bayi.

b. Imunisukasi rutin pada wanita usia subur.

c. Imuniasi rutin pada usia anak sekolah.

2. Imunisasi Tambahan

Imunisasi tambahan adalah kegiatann imunisasi yang tidak rutin di laksanakan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah

dari hasil pemantauan atau evaluasi. Yang termaksud dalam kegiatan imunisasi tambahan:

a. Backlog fighting

15
Adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1-3 tahun, pada desa nonUCI setiapa 2 tahun sekali.

b. Crash program

Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi cepat karena masalah kasus, seperti:

1) Angka kematan bayi tinggi.

2) Infrastruktur (tenaga, sarana dana) kurang.

3) Untuk memberikan kekebalan pada kelompok sasaran yang belum mendapatkan pada saat imunnisasi rutin.

c. Imunisasi dalam penanganan KLB ( outbreak respon)

Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan situasi epidemiologi penyakit.

d. Kegiatan-kegiatan imunisasi missal untuk antigen tertentu dalam wilayah yang luas dan waktu tertentu, dalam rangka pemutusan

mata rntai penyakit. Antara lain:

1) Pekan imunisasi

Merupakan suatu upaya untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus polioimportasi dengan cara memberikan

vaksin polio kepada setiap balita termaksud bayi baru lahirtanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pemberian

imunisasi dilakukan 2kali, masing” 2 tetes dengan selang waktu 1 bulan.

2) Sub PIN

16
Merupakan suatu upaya untuk memutus rantai penularan polio bila di temukan satu kasus polio dalam wilayah

terbatas ((kabupaten ) dengan pemberian 2 kali imunisasi polio dalam interval waktu satu bulan secara serentak pada seluruh

sasaran berumur kurang dari satu tahun.

3) Catch up campaign campak

Merupakan suatu upaya untuk memutuskan trasmisi penularan virus campak pada anak sekolah dan balita. Ini dilakukan

dengan pemberian imunisasi campak secara serentak pada anak SD tanpa pertimbangan kasus imunisasi sebelumnya.

Pemberian imunisasi campak pada saat cacth up campaign campak disamping untuk memutus transmisi, juga berguna sebagai

booster atau imunisasi ulangan (dosis ke 2).

Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian utama pada anak. Penyakit ini sangat potensial menimbulkan

kejadian luar biasa (KLB), bahkan penderita dengan gizi buruk akan memicu terjadinya kematian. Kematan campak di dunia

yang dilaporkan pada tahun 2002 sebanyak 777.000. dari jumlah itu, 202.000 diantaranya berasal dari Negara ASEAN, serta

15% kematian campak tersebut berasal dari Indonesia.

Untuk menurunkan angka kematian akibat campak di Indonesia, selam pembangunan Indonesia sehat 2010, di laksanakann kampanye

imunisasi campak berupa CRASH PROGRAM CAMPAK dengan sasaran balita usia 6-59 bulan dan catch up campaign campak dengan sasaran

anak SD kelas I-VI.

17
G. FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP

Faktor-faktor yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap di bagi 3, yaitu:

1. Umur

Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. semakin bertambah usia ibu maka tingkat pengetahuan semakin tinggi.

2. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi

semakin tinggi pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah untuk memahami sesuatu.

3. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah di lahirkan baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas wanita akan sangat berpengaruh

terhadap kesehatan wanita, karena semakin tinggi paritas ibu maka akan semakin meningkat pengetahuan ibu.

H. DAMPAK YANG DITIMBULKAN AKIBAT TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI

Program imunisasi tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus sesuai jadwal lahir dan usia dari sang bayi,karena pemberian imunisasi

yang terlambat bisa dikatakan hampir percuma karena biasanya penyakit sudah masuk kedalam tubuh.Berikut bahaya yang ditimbulkan apabila

anak tidak dilakukan imunisasi:

18
1. Mudah terserang virus penyakit

Imunisasi pada dasarnya merupakan tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegahserangan virus di masa mendatang. Maka dari itu

ketika imunisasi tdak dilakukan,virus akan lebih mudah melumpuhkan sistem imun dan menyebabkan penyakit pada tubuh.

Tentu saja, jika anak hanya mendapatkan imunisasi yang seperlunya seperti DPT dan juga BCG, bukan berarti anak tersebut akan kebal

terhadap penyakit menular secara umum. Penyakit berbahaya seperti Hepatitis A, hepatitis B, polio dan bahkan juga campak akan sangat

mudah dan beresiko menyerang anak tersebut. Dengan kata lain untuk urusan penyakit di atas kekebalan anak tersebut sama halnya dengan

kekebalan anak yang tidak di imunisasi.

2. Mudah tertular orang yang sakit

Sudah pasti anak-anak akan mudah terserang penyakit berbahaya yang menular seperti polio,apabila di tubuh anak tidak ada sistem

pertahanan yang menjaganya dengan penuh,tidak perduli itu datang dari bakteri itu sendiri ataupun bahkan dari hasil penularan yang

dilakukan oleh orang lain.Misalkan anak tersebut sudah di imunisasi dengan polio saat lahir tapi kemudian sejak saat itu anak tersebut tidak

pernah lagi di imunisasi polio maka hasilnya vaksin polio tersebut hanya melindungi seadanya dan hanya dalam waktu yang

singkat,setelah itu anak tersebut benar-benar tanpa perlindungan apapun untuk mencegah penyakit polio yang datang padanya dan inilah

yang menyebabkan sang anak akhirnya terserang polio kendati sebelumnya sudah divaksin.

3. Ada efek samping

19
Vaksin sengaja diberikan secara bertahap karena mengikuti kemampuan dari bayi untuk menerima vaksin tersebut.Ada bebrapa vaksin

awal yang sifatnya adalah aman untuk jangka waktu tertentu setelah itu akan menimbulkan efek samping. Karena itu ada bentuk vaksin-

2,vaksin-3,vaksin-4 dan seterusnya karena selain memperpanjang usia vaksin juga berguna untuk menghilangkan efek samping dari vaksin

yang ada sebelumnya.

4. Daya tahan tubuh rendah

Bayi yang tidak diberi imunisasi biasanya cenderung memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Hal ini pada dasarnya sangat wajar terjadi

mengingat imunisasi memang merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika imunisasi tidak

diberikan ataupun tidak dilakukan secara lengkap,maka sudah sepantasnya jika daya tahan tubuh anak menjadi lebih rendah terhadap

beberapa macam virus yang berkaitan dengan program imunisasi tersebut.

20
BAB III

PENCAPAIAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN PROGRAM IMUNISASI

A. PENCAPAIAN DATA PROGRAM

JUMLAH
BAYI BARU LAHIR SURULUNG INFANT BATITA 18-36 BL BATITA 24-36 BL MURID SD
NO DESA/KELURAHAN PENDUDUK SASARAN SASARAN
Jumla Kelas Kelas Kelas WUS (IBU WUS TIDAK
L P h L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah I II III HAMIL) HAMIL

1 Tembilahan Hulu 14248 157 153 310 151 148 299 267 221 488 151 148 299 457 531 397 340 3650

2 Pk. Kamis 8786 97 94 191 93 91 184 139 137 276 93 91 184 207 244 212 210 2250

3 Sungai Intan 3812 42 41 83 40 40 80 61 59 120 40 40 80 87 111 100 91 976

Puskesmas 26846 296 288 584 284 279 563 467 417 884 284 279 563 751 886 709 641 6876

21
B. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

Indikator Sumber Dana


No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Dana Alat
Keberhasilan
1. Penyuluhan Memberikan Bayi 23 Posyandu Terintegrasi - - Pengetahuan -
Informasi kepada Batita dengan bertambah
orang tua dan Balita posyandu tentang
masyarakat Bumil imunisasi
tentang WUS - Cakupan
pentingnya imunisasi
imunisasi meningkat

Meningkatkan Bayi Rp.4.160.000 Cakupan


2. Sweeping cakupan imunisasi 23 Posyandu Bidan imunisasi Rp.4.160.000
Batita Perawat
Imunisasi meningkat
Balita
Bumil
WUS

Memberikan Murid Semua murid


22 SD Rp.4.100.000 ATK Rp.4.100.000
imunisasi SD kelas SD mendapat
3. BIAS Campak,Difteri,T 1,2,3 Vaksin imunisasi
ADS
etanus
KIPI Kit

22
C. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

VOLUME J A D W A L
NO KEGIATAN SASARAN TARGET RINCIAN PELAKSANAAN
KEGIATAN J F M A M J J A S O N D
1. Penyuluhan Bayi Cakupan 12 X Terintegrasi dengan Promkes X x x x x x x x x x x x
Batita Imunisasi
Bumil Meningkat
WUS
Murid SD

Bayi
Meningkatkan
2. Sweeping Batita 4x Tembilahan Hulu x x x x
cakupan
Imunisasi Rp.20000x2 org x10 posyandu x 4 =
imunisasi
Rp.1.600.00

Sungai Intan
Rp.20000 x 2 org x 7 posyandu x 4 =
Rp.1.120.000

Pk. Kamis
Rp.30000 x 2 org x 6 posyandu x 4
=
Rp1.440.000

Sialang Panjang
23
Rp.20000x4 org x 9 SD x 2 =
Murid SD 22 SD Rp.1.440.000
3. BIAS kelas 1,2,3 2X x x

Rp.20000 x 4 org x 6 SD x 2 =
Rp.960.000

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan

terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.


24
Menurut Proverawati dan Andhini (2010):

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan bayi dan anak terhadap penyakit.Imunisasi suatu tindakan dengan sengaja memasukan

vaksin berupa mikroba hidup yang sudah dilemahkan.Dimana imunisasi dapat menimbulkan kekebalan terhadap tubuh.Imunisasi juga dapat

dikatakan suatu tindakan dengan sengaja memasukkan vaksin yang berisi mikroba hidup yang sudah dilemahkan pada balita.

Manfaat Imunisasi, pemberian imunisasi memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk anak, bermanfaat mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit menular yang sering berjangkit;

2. Untuk keluarga, bermanfaat menghilangkan kecemasan serta biaya pengobatan jika anak sakit;

3. Untuk negara, bermanfaat memperbaiki derajat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan

negara

Tujuan Imunisasi:

1. Yakni untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

2. Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat membahayakan bagi ibu dan anak.

3. Jenis-Jenis Imunisasi terbagi atas 2 yaitu:

a. Imunisasi aktif:

25
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami

reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila

benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons.Imunisasi aktif terbagi atas dua yaitu:

1) Imunisasi aktif alamiah

2) Imunisasi aktif buatan

b. Imunisasi pasif

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari

plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.

Imunisasi pasif ada dua, yaitu:

1) Imunisasi pasif alamiah

2) Imunisasi pasif buatan

4. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:

a. Difteri

b. Pertusis

c. Tetanus

d. Campak

26
e. Polio

f. Hepatitis

g. Tuberculosis

5. Macam-macam imunisasi terbagi atas 5 yaitu:

a. Imunisasi BCG,

b. Imunisasi DPT,

c. Imunisasi polio,

d. Imunisasi campak dan

e. Imunisasi hepatitis.

6. Pokok-pokok kegiatan imunisasi terbagi atas 2:

a. Imunisasi rutin

Kegiatan imunisasi rutin ialah kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara rutin dan terus menerus, yang harus dilaksanakan

pada periode tertentu yang telah ditentukan. Imunisasi rutin terbagi atas 3 yaitu:

1) Imunisasi rutin pada bayi.

2) Imunisasi rutin pada wanita usia subur.

3) Imunisasi rutin pada usia anak sekolah.

27
Vaksin yang termasuk dalam kegiatan imunisasi rutin dan yang diwajibkan yaitu:

1) Imunisasi BCG: Diberikan pada bayi usia 0-11 bulan.

2) Imunisasi DPT: Diberikan tiga kali pada usia 2-11 bulan,umur 18 bulan dan 5 tahun.

3) Imunisasi campak: Diberikan satu kali pada usia bayi 9-11 bulan.

4) Imunisasi polio: Dilakukan pertama kali setelah bayi lahir dan dilanjutkan lagi pada usia 2,4,6 dan 18 bulan.

5) Imunisasi hepatitis: Diberikan tak lama setelah bayi dilahirkan

b. Imunisasi tambahan

Imunisasi tambahan adalah kegiatann imunisasi yang tidak rutin di laksanakan, hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah

dari hasil pemantauan atau evaluasi. Imunisasi tambahan terbagi atas 4 yaitu:

1) Backlog fighting

2) Crash program

3) Imunisasi dalam penanganan KLB

4) Kegiatan-kegiatan imunisasi massal untuk antigen tertentu dalam wilayah yang luas dan waktu tertentu dalam rangka

pemutusan mata rantai penyakit.

7. Faktor yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar lengkap:

a. Umur

28
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun.

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu.

c. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah di lahirkan baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas wanita akan sangat berpengaruh

terhadap kesehatan wanita, karena semakin tinggi paritas ibu maka akan semakin meningkat pengetahuan ibu.

8. Dampak yang di timbulkan apabila tidak melakukan imunisasi:

a. Penyakit akan mudah menyerang

Tentu saja, jika anak hanya mendapatkan imunisasi yang seperlunya seperti DPT dan juga BCG,bukan berarti anak tersebut akan kebal

terhadap penyakit menular secara umum.

b. Mudah tertular orang yang sakit

Sudah pasti anak-anak akan mudah terserang penyakit berbahaya yang menular seperti polio,apabila di tubuh anak tidak ada sistem

pertahanan yang menjaganya dengan penuh,tidak perduli itu datang dari bakteri itu sendiri ataupun bahkan dari hasil penularan yang

dilakukan oleh orang lain.Misalkan anak tersebut sudah di imunisasi dengan polio saat lahir tapi kemudian sejak saat itu anak tersebut

tidak pernah lagi di imunisasi polio maka hasilnya vaksin polio tersebut hanya melindungi seadanya dan hanya dalam waktu yang

singkat.

29
c. Ada efek samping

Vaksin sengaja diberikan secara bertahap karena mengikuti kemampuan dari bayi untuk menerima vaksin tersebut.Ada bebrapa vaksin

awal yang sifatnya adalah aman untuk jangka waktu tertentu setelah itu akan menimbulkan efek samping.

B. SARAN

Sangat penting untuk melakukan imunisasi sejak dini karena dengan melakukan imunisasi semua anak-anak akan terhindar dari segala jenis

penyakit menular seperti campak,polio dll. Selain itu Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf.

Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

30

Anda mungkin juga menyukai