Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1. Pengertian Imunisasi..............................................................................................................3

2.2. Tujuan dan Manfaat Imunisasi...............................................................................................3

2.3. Jenis dan Efek Samping Imunisasi..........................................................................................4

2.4. Jadwal Imunisasi....................................................................................................................9

2.5. . Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan................................................................................11

2.6. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)......................................................11

2.7. Pentingnya Imunisasi............................................................................................................13

2.8. Pentingnya Imunisasi pada Anak..........................................................................................14

BAB III PENUTUP........................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16

LATIHAN SOAL............................................................................................................................17

KUNCI JAWABAN........................................................................................................................20

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Imunisasi
adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat
terpajan dengan suatu penyakit hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi
sangat diperlukan demi memberikan perlindungan, pencegahan, sekaligus
membangun kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular
maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan kecacatan tubuh,
bahkan kematian.
World Health Organization (WHO) mengatakan imunisasi sebagai
alat yang terbukti untuk mengendalikan penyakit menular yang
mengancam jiwa dan dapat mencegah antara dua hingga tiga juta kematian
setiap tahun. Anak-anak yang menerima vaksin terbukti terlindungi dari
penyakit menular yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kecacatan
dan berakibat fatal. Namun saat ini di Indonesia masih ada anak-anak yang
belum mendapatkan imunisasi secara lengkap bahkan tidak pernah
mendapatkan imunisasi sedari lahir. Hal itu menyebabkan mereka mudah
tertular penyakit berbahaya karena tidak adanya kekebalan terhadap
penyakit tersebut. Dalam program imunisasi di Indonesia, pemberian
Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi, merupakan suatu keharusan.1
Imunisasi dasar merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian pada bayi.
Imunisasi Dasar Lengkap tercapai jika bayi telah mendapat
imunisasi Hepatitis B, BCG, DTP, Polio, dan campak sebelum berusia satu
tahun. Imunisasi BCG hanya dianjurkan bagi negara endemis. Indonesia
saat ini merupakan negara ke-3 tertinggi di dunia untuk penyakit TBC,

1
setelah India dan Tiongkok

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana maksud dari imunisasi?
2. Apa manfaat dan tujuan dari imunisasi?
3. Apa jenis dan efek samping dari imunisasi?
4. Bagaimana bentuk jadwal imunisasi?
5. Apakah imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit?
6. Mengapa imunisasi itu penting?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari imunisasi
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari imunisasi
3. Untuk mengetahui jenis dan efek samping dari imunisasi
4. Untuk mengetahui entuk jadwal imunisasi
5. Untuk mengetahui imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit
6. Untuk mengetahui imunisasi itu penting

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Imunisasi

Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak


diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.1 Imunisasi
adalah proses memasukkan antibodi ke dalam tubuh agar didapatkan
kekebalan yang tidak dibentuk sendiri oleh tubuh kita, tetapi diperoleh dari
luar tubuh.14 Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada
penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Imunisasi adalah proses di mana
seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit menular, biasanya
dengan pemberian vaksin. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh
sendiri untuk melindungi orang terhadap infeksi atau penyakit berikutnya.
2.2. Tujuan dan Manfaat Imunisasi

Imunisasi bertujuan untuk melindungi diri dari berbagai penyakit


yang berbahaya atau berisiko menyebabkan kematian. Imunisasi juga bisa
menjadi cara untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Hal ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit pada orang


yang tidak bisa menjalani imunisasi. Dengan kata lain, makin banyak
orang yang mendapatkan imunisasi berarti makin sedikit pula orang yang
terinfeksi penyakit.

Penting untuk diingat, seseorang yang pernah mengalami reaksi


alergi parah pada imunisasi sebelumnya atau alergi terhadap bahan yang
terkandung dalam vaksin, tidak boleh mendapatkan imunisasi. Penderita
kanker atau penyakit autoimun yang memiliki daya tahan tubuh rendah

3
juga tidak boleh menjalani imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara melawan penyakit serius. Jika
sudah mendapat imunisasi, tubuh akan lebih mampu menghadapi dan
mengalahkan infeksi penyakit. Terdapat dua manfaat imunisasi yang
utama, yakni bagi anak dan bagi masyarakat umum.

Ketika anak mendapat imunisasi, mereka telah membantu


melindungi kesehatan masyarakat umum secara keseluruhan. Sebab, saat
sudah cukup jumlah orang dalam suatu komunitas yang kebal terhadap
infeksi, makin sulit penyakit itu menyebar dan menulari orang lain yang
belum diimunisasi. Kondisi ini disebut sebagai herd immunity atau
kekebalan komunitas. Jadi secara tidak langsung anak yang menerima
imunisasi telah berkontribusi terhadap komunitasnya dalam hal kesehatan.

2.3. Jenis dan Efek Samping Imunisasi

Ada beberapa jenis vaksin yang direkomendasikan dalam program


imunisasi wajib. Setiap jenis vaksin tersebut bisa menimbulkan efek
samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
1. Imunisasi Wajib
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
untuk seseorang sesuai dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi
yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari penyakit menular
tertentu. Imunisasi wajib terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan,
dan imunisasi khusus.
2. Imunisasi Rutin
Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara
terus-menerus sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar
dan imunisasi lanjutan.
 Imunisasi Dasar
 Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk
mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang
masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak usia
bawah tiga tahun (Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia
subur.

4
 Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok
umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit
sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu
tertentu. Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi
tambahan adalah Backlog fighting, Crash program,
PIN (Pekan Imunisasi Nasional), Sub-PIN, Catch up
Campaign campak dan Imunisasi dalam
Penanganan KLB (Outbreak Response
Immunization/ORI).
 Imunisasi Khusus
Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi
yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat
terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu.
Situasi tertentu antara lain persiapan keberangkatan
calon jemaah haji/umrah, persiapan perjalanan
menuju negara endemis penyakit tertentu dan
kondisi kejadian luar biasa. Jenis imunisasi khusus,
antara lain terdiri atas Imunisasi Meningitis
Meningokokus, Imunisasi Demam Kuning, dan
Imunisasi Anti-Rabies.
Berikut adalah jenis-jenis vaksin serta KIPI yang ditimbulkan:
NO JENIS KETERANGAN EFEK SAMPING
1. Hepatitis B Vaksin hepatitis B  Nyeri di area suntikan
diberikan untuk  Mudah lelah
mencegah penularan  Demam
virus hepatitis B.  Kulit gatal-gatal dan
kemerahan
 Wajah bengkak

2. Polio Imunisasi polio  Demam


diberikan untuk  Mudah lelah
mencegah penyakit  Ruam merah dan gatal-
polio. gatal di kulit
 Hilang nafsu makan

5
3. BCG Vaksin BCG diberikan  Ruam merah di area
untuk melindungi tubuh suntikan
dari penyakit  Demam
tuberkulosis (TB).  Sakit ketika buang air
kecil
 Sakit perut
 Muntah

4. DPT Vaksin DPT merupakan  Kelelahan


vaksin gabungan untuk  Demam
mencegah penyakit  Hilang nafsu makan
difteri, batuk rejan  Muntah
(pertusis), dan tetanus.  Nyeri di area suntikan

5. Hib Vaksin Hib bertujuan  Bengkak atau kemerahan


untuk mencegah infeksi di bagian lengan yang
bakteri Haemophilus disuntik
influenza tipe B. Infeksi  Hilang nafsu makan
bakteri ini dapat  Mengantuk
memicu penyakit,  Demam
seperti radang selaput
otak (meningitis),
radang paru-paru
(pneumonia), radang
sendi (septic arthritis),
dan radang pada lapisan
pelindung jantung
(perikarditis).

6. Campak Imunisasi campak aman  Nyeri atau bengkak di


dan efektif untuk bagian lengan yang
mencegah campak. disuntik
 Ruam kemerahan
 Nyeri sendi

6
 Demam

7. MMR Vaksin MMR  Demam selama 2–3


merupakan vaksin hari
kombinasi untuk  Kulit gatal
melindungi anak dari  Bengkak, merah, dan
campak, gondongan, sakit di area bekas
dan rubella. Ketiga suntikan
kondisi ini dapat
menyebabkan
komplikasi berbahaya,
seperti meningitis,
pembengkakan otot,
atau hilang
pendengaran (tuli).

8. PCV Vaksin PCV  Bengkak dan


(pneumokokus) kemerahan di area yang
diberikan untuk disuntik
mencegah pneumonia,  Demam
meningitis, dan
septikemia, yang
disebabkan oleh bakteri
Streptococcus
pneumoniae.
9. Rotavirus Imunisasi ini diberikan  Gatal-gatal
untuk mencegah diare  Muntah
akibat infeksi rotavirus.  Diare
Sama seperti vaksin  Mengi atau bengek
lain,  Jantung berdebar

10. Influenza Vaksin influenza  Demam


diberikan untuk  Batuk
mencegah flu  Sakit tenggorokan
 Nyeri otot

7
 Sakit kepala
 Sakit di telinga
 Sesak di dada

11. Tipes Vaksin ini diberikan  Gatal-gatal


untuk mencegah  Demam
penyakit tipes, yaitu  Bengkak di wajah,
penyakit yang bibir, atau lidah
disebabkan oleh bakteri  Lengan yang
disuntik terasa nyeri
ketika ditekan
 Sakit kepala

12. Hepatitis A  Demam


 Mual
 Hilang nafsu makan
 Sakit kepala
 Sulit bernapas
 Bengkak di wajah,
bibir, atau lidah
 Ruam kemerahan
atau bengkak di area
suntikan

13. Varisela Imunisasi varisela  Sakit, kemerahan,


diberikan untuk dan bengkak di area
mencegah penyakit bekas suntikan
cacar air, yaitu penyakit  Benjolan di bagian
yang disebabkan oleh yang disuntik
virus  Demam

14. HPV Vaksin HPV diberikan  Sakit kepala


kepada remaja  Demam
perempuan untuk  Lengan yang

8
mencegah kanker disuntik kemerahan
serviks dan terasa nyeri
 Pingsan

15. Japanese Japanese encephalitis  Area bekas suntikan


encephalitis (JE) adalah infeksi kemerahan, bengkak
virus pada otak, yang atau nyeri saat
menyebar melalui ditekan
gigitan nyamuk.  Sakit kepala
Penyakit ini dapat  Nyeri otot
dicegah dengan  Demam
pemberian imunisasi
JE.

16. Dengue Imunisasi dengue  Nyeri di area yang


dilakukan untuk disuntik
mengurangi risiko  Muncul benjolan
demam berdarah. pada area bekas
suntikan (hematoma)
 Sakit kepala
 Muntah

17. COVID-19 Meski bukan termasuk  Demam


dalam daftar imunisasi  Mudah lelah
dasar untuk anak,  Pegal di sekitar area
vaksin COVID-19 yang disuntik
mulai  Sakit kepala
direkomendasikan  Diare
untuk anak-anak usia  Sendi atau otot pegal
6–11 tahun. Vaksin  Jadwal Imunisasi
COVID-19 bisa
menimbulkan

2.4. Jadwal Imunisasi

Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.

9
Berikut adalah rincian jadwal imunisasi rutin lengkap sesuai usia anak:

Imunisasi dasar
 Bayi baru lahir: hepatitis B dosis 1
 Usia 1 bulan: BCG dosis 1
 Usia 2 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 1 , DTP dosis 1, Hib
dosis 1, PCV dosis 1, rotavirus dosis 1
 Usia 3 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 2, DTP dosis 2, Hib
dosis 2, rotavirus dosis 2
 Usia 4 bulan: hepatitis B dosis 3, polio dosis 3, DTP dosis 3, Hib
dosis 3, rotavirus dosis 3
 Usia 6 bulan: PCV dosis 2, rotavirus dosis 2, influenza
 Usia 9 bulan: MR dan JE
Imunisasi lanjutan
 Usia 12–24 bulan: PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib,
MR/MMR, hepatitis A
 Usia 2–3 tahun: JE
 Usia 5–7 tahun: MR/MMR
 Usia 9–14 tahun: HPV
 Usia 9–16 tahun: dengue

10
2.5. . Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan

Pencegahan adalah suatu perlindungan yang paling efektif dan jauh lebih
murah dari pada mengobati apabila sudah terserang penyakit dan
memerlukan perawatan rumah sakit. Secara konvensional, upaya
pencegahan penyakit dan keadaan apa saja yang akan menghambat
tumbuh kembang anak dapat dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang dapat dilaksanakan selama
masa tumbuh kembangnya sejak pra-konsepsi, prenatal, masa neonatal
bayi, masa sekolah dan remaja menuju dewasa.
1. Pencegahan primer Adalah semua upaya untuk menghindari
terjadinya sakit atau kejadian yang dapat mengakibatkan seseorang
sakit atau menderita cedera dan cacat.
2. Pencegahan sekunder Dengan deteksi dini, bila diketahui adanya
penyimpangan kesehatan seorang bayi atau anak maka intervensi
atau pengobatan perlu segera diberikan untuk koreksi secepatnya.
3. Pencegahan tersier Adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa
tersebut dengan upaya pemulihan seorang penderita agar dapat
hidup mandiri tanpa bantuan orang lain

2.6. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Ada banyak penyakit menular di Indonesia yang dapat dicegah


dengan imunisasi selanjutnya disebut dengan Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Dengan mempelajari konsep dalam
tabel berikut ini, Anda dapat mengetahui jenis penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi antara lain sebagai berikut.

11
12
2.7. Pentingnya Imunisasi

Imunisasi memberikan kekebalan tubuh secara buatan dengan


pembentukan antibodi sehingga melindungi anak dan mengurangi
keparahan penyakit.

Imunisasi anak merupakan upaya memperoleh kekebalan tubuh


secara buatan melalui pemberian kuman hidup yang dilemahkan atau
bagian tubuh dari kuman untuk membentuk antibodi. Imunisasi bertujuan
untuk melindungi anak terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi, sehingga angka kejadian penyakit tersebut
dapat dikurangi, dan diharapkan dapat membasmi penyakit tersebut secara
menyeluruh. Cari tahu lebih lengkap mengenai pentingnya imunisasi pada
bayi dari Tim Ahli Nutriclub.

13
2.8. Pentingnya Imunisasi pada Anak

Imunisasi anak merupakan upaya memperoleh kekebalan tubuh


secara buatan melalui pemberian kuman hidup yang dilemahkan atau
bagian tubuh dari kuman untuk membentuk antibodi. Imunisasi bertujuan
untuk melindungi anak terhadap penyakit tertentu yang dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi, sehingga angka kejadian penyakit tersebut
dapat dikurangi, dan diharapkan dapat membasmi penyakit tersebut secara
menyeluruh. Cari tahu lebih lengkap mengenai pentingnya imunisasi pada
bayi dari Tim Ahli Nutriclub.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

14
 kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
 apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
 atau hanya mengalami sakit ringan.
 Sasaran imunisasi yaitu bayi, Batita, anak usia SD kelas 1, 2, 3, dan wanita
 usia subur.
 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi: diphteri, pertusis,
 tetanus, tuberkulosis, hepatitis B, poliomyelitis, dan campak.
 Sistem kekebalan tubuh terdiri dari kekebalan aktif dan pasif.

DAFTAR PUSTAKA
Akib P.A., Purwanti A. 2011. Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI) Adverse
Events Following Imumunization (AEFI). Dalam Pedoman Imunisasi di
Indonesia. Edisi keempat. Penyunting: Ranuh Gde, Suyitno H, Hadinegoro

15
S.R.S, Kartasasmita C.B, Ismoedijanto dkk. Jakarta: IDAI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Petunjuk Teknis Pencatatan
dan
Pelaporan Program Imunisasi. Jakarta: Dirjen PP - PL dan Direktorat SepimKesma
Depkes RI.
Depkes RI. 2009. Imunisasi Dasar Bagi Pelaksana Imunisasi di UPK Swasta.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/
Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta:
Ditjen PP & PL Depkes RI.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI. 2013.


Modul Pelatihan Imunisasi bagi petugas Puskesmas (Basic Health Worker’s
training module).

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kemenkes RI. 2013.


Petunjuk Teknis Introduksi Imunisasi DTP-HB-Hib (Pentavalen) Pada Bayi dan
Pelaksanaan Imunisasi Lanjutan Pada Anak Balita.

Ditjen PP & PL Depkes RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Jakarta: Ditjen PP & PL Depkes RI.

Kemenkes RI. 2013. Peraturan Pemerintah Kesehatan Republik Indonesia Nomor


42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

16
LATIHAN SOAL

LATIHAN SOAL
1. Seorang anak usia 3 tahun, baru saja sembuh dari sakit campak, maka anak
tersebut telah mendapatkan ....
a. Kekebalan aktif alamiah
b. Kekebalan aktif buatan
c. Kekebalan pasif alamiah
d. Kekebalan pasif buatan
e. Kekebalan dari serum

2. Seorang bayi lahir di dukun, setelah pulang ke rumah, didapatkan gejala


tali pusat berbau, keluar pus, anak tidak mau menetek, mulut mencucu,
dan terdapat kejang. Kemungkinan gejala penyakit tersebut adalah ....
a. Pertusis
b. Tetanus
c. Dipheria
d. Campak
e. Influenza

3. [lanjutan no.2] Kemungkinan penyebab kasus di atas adalah ....


a. Neissera gonorrhoe
b. Mycobacterium tuberculosa
c. Clostridium tetani
d. Virus rubella
e. Clostridium botulinum

17
LATIHAN SOAL

4. Seorang bayi perempuan baru lahir di dukun 3 hari yang lalu, datang ke
bidan dengan ibunya mengaku belum mendapatkan suntikan imunisasi
apapun, sebagai seorang bidan imunisasi yang perlu diberikan pertama kali
adalah ....
a. Vitamin K
b. Hepatitis B0
c. DPT
d. Hepatitis
e. BCG

5. Bayi perempuan usia satu bulan datang bersama ibunya ke bidan untuk
mendapatkan pelayanan imunisasi. Imunisasi yang selanjutnya diberikan
adalah ....
a. DPT Combo
b. DPT Polio
c. BCG
d. Campak
e. Hepatitis 1

6. Seorang anak perempuan usia 10 tahun, tiba-tiba mendadak panas tinggi,


nyeri otot, terjadi kelumpuhan. Kemungkinan anak tersebut menderita
penyakit ....
a. Poliomyelitis
b. Diptheria
c. Hepatitis
d. Campak
e. Rabies

18
LATIHAN SOAL

7. Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu. Bayi baru lahir akan
mendapatkan kekebalan dari ibunya, maka bayi perempuan tersebut
mendapat ....
a. Kekebalan aktif alamiah
b. Kekebalan aktif buatan
c. Kekebalan pasif alamiah
d. Kekebalan pasif buatan
e. Kekebalan dari serum

8. Seorang anak perempuan kelas 1 SD, ketika di sekolah ada pemberian


imunisasi bulan November. Anak tersebut akan mendapat imunisasi ....
a. DPT
b. Campak
c. DT
d. TT
e. Hepatitis A

9. Seorang anak kelas 3 SD, ketika di sekolah ada pemberian imunisasi bulan
November. Anak tersebut kemungkinan mendapat imunisasi ....
a. DPT
b. Campak
c. DT
d. TT
e. Hepatitis A

19
LATIHAN SOAL

10. Seorang ibu datang ke Posyandu ingin mengimunisasikan anaknya yang


saat ini berusia 9 bulan. Berat badan bayi sekarang 8 kg, kondisi sehat.
Apakah jenis imunisasi yang diberikan?
a. DPT
b. Polio
c. Campak
d. BCG
e. DT

20
KUNCI JAWABAN
1. A. Kekebalan Aktif Alamiah
2. B. Tetanus
3. C. Clostridium tetani
4. B. Hepatitis B0
5. C. BCG
6. A. Poliomyelitis
7. C. Kekebalan pasif alamiah
8. C. DT
9. B. Campak
10. C. Campak

Anda mungkin juga menyukai