KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................16
LATIHAN SOAL............................................................................................................................17
KUNCI JAWABAN........................................................................................................................20
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
setelah India dan Tiongkok
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari imunisasi
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari imunisasi
3. Untuk mengetahui jenis dan efek samping dari imunisasi
4. Untuk mengetahui entuk jadwal imunisasi
5. Untuk mengetahui imunisasi sebagai upaya pencegahan penyakit
6. Untuk mengetahui imunisasi itu penting
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
juga tidak boleh menjalani imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara melawan penyakit serius. Jika
sudah mendapat imunisasi, tubuh akan lebih mampu menghadapi dan
mengalahkan infeksi penyakit. Terdapat dua manfaat imunisasi yang
utama, yakni bagi anak dan bagi masyarakat umum.
4
Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok
umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit
sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu
tertentu. Yang termasuk dalam kegiatan imunisasi
tambahan adalah Backlog fighting, Crash program,
PIN (Pekan Imunisasi Nasional), Sub-PIN, Catch up
Campaign campak dan Imunisasi dalam
Penanganan KLB (Outbreak Response
Immunization/ORI).
Imunisasi Khusus
Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi
yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat
terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu.
Situasi tertentu antara lain persiapan keberangkatan
calon jemaah haji/umrah, persiapan perjalanan
menuju negara endemis penyakit tertentu dan
kondisi kejadian luar biasa. Jenis imunisasi khusus,
antara lain terdiri atas Imunisasi Meningitis
Meningokokus, Imunisasi Demam Kuning, dan
Imunisasi Anti-Rabies.
Berikut adalah jenis-jenis vaksin serta KIPI yang ditimbulkan:
NO JENIS KETERANGAN EFEK SAMPING
1. Hepatitis B Vaksin hepatitis B Nyeri di area suntikan
diberikan untuk Mudah lelah
mencegah penularan Demam
virus hepatitis B. Kulit gatal-gatal dan
kemerahan
Wajah bengkak
5
3. BCG Vaksin BCG diberikan Ruam merah di area
untuk melindungi tubuh suntikan
dari penyakit Demam
tuberkulosis (TB). Sakit ketika buang air
kecil
Sakit perut
Muntah
6
Demam
7
Sakit kepala
Sakit di telinga
Sesak di dada
8
mencegah kanker disuntik kemerahan
serviks dan terasa nyeri
Pingsan
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
9
Berikut adalah rincian jadwal imunisasi rutin lengkap sesuai usia anak:
Imunisasi dasar
Bayi baru lahir: hepatitis B dosis 1
Usia 1 bulan: BCG dosis 1
Usia 2 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 1 , DTP dosis 1, Hib
dosis 1, PCV dosis 1, rotavirus dosis 1
Usia 3 bulan: hepatitis B dosis 2, polio dosis 2, DTP dosis 2, Hib
dosis 2, rotavirus dosis 2
Usia 4 bulan: hepatitis B dosis 3, polio dosis 3, DTP dosis 3, Hib
dosis 3, rotavirus dosis 3
Usia 6 bulan: PCV dosis 2, rotavirus dosis 2, influenza
Usia 9 bulan: MR dan JE
Imunisasi lanjutan
Usia 12–24 bulan: PCV, varisela, hepatitis B, polio, DTP, Hib,
MR/MMR, hepatitis A
Usia 2–3 tahun: JE
Usia 5–7 tahun: MR/MMR
Usia 9–14 tahun: HPV
Usia 9–16 tahun: dengue
10
2.5. . Imunisasi Sebagai Upaya Pencegahan
Pencegahan adalah suatu perlindungan yang paling efektif dan jauh lebih
murah dari pada mengobati apabila sudah terserang penyakit dan
memerlukan perawatan rumah sakit. Secara konvensional, upaya
pencegahan penyakit dan keadaan apa saja yang akan menghambat
tumbuh kembang anak dapat dilakukan dalam tiga tingkatan, yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier yang dapat dilaksanakan selama
masa tumbuh kembangnya sejak pra-konsepsi, prenatal, masa neonatal
bayi, masa sekolah dan remaja menuju dewasa.
1. Pencegahan primer Adalah semua upaya untuk menghindari
terjadinya sakit atau kejadian yang dapat mengakibatkan seseorang
sakit atau menderita cedera dan cacat.
2. Pencegahan sekunder Dengan deteksi dini, bila diketahui adanya
penyimpangan kesehatan seorang bayi atau anak maka intervensi
atau pengobatan perlu segera diberikan untuk koreksi secepatnya.
3. Pencegahan tersier Adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa
tersebut dengan upaya pemulihan seorang penderita agar dapat
hidup mandiri tanpa bantuan orang lain
11
12
2.7. Pentingnya Imunisasi
13
2.8. Pentingnya Imunisasi pada Anak
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
14
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga
apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit ringan.
Sasaran imunisasi yaitu bayi, Batita, anak usia SD kelas 1, 2, 3, dan wanita
usia subur.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi: diphteri, pertusis,
tetanus, tuberkulosis, hepatitis B, poliomyelitis, dan campak.
Sistem kekebalan tubuh terdiri dari kekebalan aktif dan pasif.
DAFTAR PUSTAKA
Akib P.A., Purwanti A. 2011. Kejadian Ikutan pasca Imunisasi (KIPI) Adverse
Events Following Imumunization (AEFI). Dalam Pedoman Imunisasi di
Indonesia. Edisi keempat. Penyunting: Ranuh Gde, Suyitno H, Hadinegoro
15
S.R.S, Kartasasmita C.B, Ismoedijanto dkk. Jakarta: IDAI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Petunjuk Teknis Pencatatan
dan
Pelaporan Program Imunisasi. Jakarta: Dirjen PP - PL dan Direktorat SepimKesma
Depkes RI.
Depkes RI. 2009. Imunisasi Dasar Bagi Pelaksana Imunisasi di UPK Swasta.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1611/
Menkes/SK/ XI/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta:
Ditjen PP & PL Depkes RI.
Ditjen PP & PL Depkes RI. 2005. Pedoman Teknis Imunisasi Tingkat Puskesmas.
Jakarta: Ditjen PP & PL Depkes RI.
16
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
1. Seorang anak usia 3 tahun, baru saja sembuh dari sakit campak, maka anak
tersebut telah mendapatkan ....
a. Kekebalan aktif alamiah
b. Kekebalan aktif buatan
c. Kekebalan pasif alamiah
d. Kekebalan pasif buatan
e. Kekebalan dari serum
17
LATIHAN SOAL
4. Seorang bayi perempuan baru lahir di dukun 3 hari yang lalu, datang ke
bidan dengan ibunya mengaku belum mendapatkan suntikan imunisasi
apapun, sebagai seorang bidan imunisasi yang perlu diberikan pertama kali
adalah ....
a. Vitamin K
b. Hepatitis B0
c. DPT
d. Hepatitis
e. BCG
5. Bayi perempuan usia satu bulan datang bersama ibunya ke bidan untuk
mendapatkan pelayanan imunisasi. Imunisasi yang selanjutnya diberikan
adalah ....
a. DPT Combo
b. DPT Polio
c. BCG
d. Campak
e. Hepatitis 1
18
LATIHAN SOAL
7. Seorang bayi perempuan lahir 1 jam yang lalu. Bayi baru lahir akan
mendapatkan kekebalan dari ibunya, maka bayi perempuan tersebut
mendapat ....
a. Kekebalan aktif alamiah
b. Kekebalan aktif buatan
c. Kekebalan pasif alamiah
d. Kekebalan pasif buatan
e. Kekebalan dari serum
9. Seorang anak kelas 3 SD, ketika di sekolah ada pemberian imunisasi bulan
November. Anak tersebut kemungkinan mendapat imunisasi ....
a. DPT
b. Campak
c. DT
d. TT
e. Hepatitis A
19
LATIHAN SOAL
20
KUNCI JAWABAN
1. A. Kekebalan Aktif Alamiah
2. B. Tetanus
3. C. Clostridium tetani
4. B. Hepatitis B0
5. C. BCG
6. A. Poliomyelitis
7. C. Kekebalan pasif alamiah
8. C. DT
9. B. Campak
10. C. Campak