Mengenal
IMUNISASI RUTIN
LENGKAP
Penyusun :
Ayun Sriatmi, dkk
Diterbitkan oleh:
UNDIP Press
BUKU SAKU
Mengenal
IMUNISASI RUTIN LENGKAP
Disusun oleh :
Dra. Ayun Sriatmi, MKes
Dr. Ir. Martini, MKes
Dr. dr. Sutopo Patriajati, MM, MKes
Nikie Astorina Yunita Dewanti, SKM, MKes
dr. Rani Tiyas Budiyanti, MH
Nurhasmadiar Nandini, SKM, MKes
FKM-UNDIP PRESS
FKM UNDIP UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
PRESS ISBN: 978-602-5788-13-0
1
Apakah Vaksin itu ?
• jenis bakteri atau virus yang
sudah dilemahkan atau
dimatikan guna merangsang
sistem imun (kekebalan)
dengan membentuk
antibodi di dalam tubuh
• Antibodi ini yang
melindungi tubuh di masa
yang akan datang
2
Vaksin terbukti
menyelamatkan anak-anak
dari risiko tertular penyakit
berbahaya tertentu
3
Mengapa Imunisasi
Penting ?
4
TUJUAN UMUM PROGRAM
IMUNISASI DI INDONESIA
Menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I)
5
Manfaat Imunisasi
Mencegah tertular
penyakit yang
disebabkan oleh
bakteri/virus tsb
Meningkatkan
kekebalan tubuh
terhadap penyakit-
penyakit tertentu
6
Bagi masyarakat
Mencegah epidemi
(wabah) penyakit
menular tertentu
7
Alasan Perlu Imunisasi
1. Imunisasi cepat,
aman dan sangat
efektif (relatif murah
atau cost effective);
2. Sekali diberikan
imunisasi,
kemampuan tubuh
melawan penyakit
akan lebih baik;
3. Jika tidak
diimunisasi, anak
berisiko lebih tinggi
untuk terkena
penyakit yang dapat
menyebabkan
kecacatan dan
bahkan kematiannya.
8
Apakah Imunisasi
Rutin Lengkap ?
Merupakan program pemerintah
a. Imunisasi Dasar
b. Imunisasi Lanjutan
9
Imunisasi Rutin
Lengkap (IRL) mencakup :
Imunisasi Dasar
Imunisasi Lanjutan
10
Apakah PD3I ?
Merupakan akronim (singkatan)
dari: PENYAKIT YANG DAPAT
DICEGAH DENGAN IMUNISASI.
11
Apakah “Imunisasi Dasar
Lengkap” ?
.
Bayi Umur
<12 Bulan
Anak Umur
< 3 Tahun .
(Batita)
Anak Usia
. Sekolah
Dasar (SD)
13
METODE PEMBERIAN
VAKSIN
Disuntikkan pada
bayi/anak (mis : BCG;
DPT-HB-HiB; MR)
Diteteskan ke
dalam mulut atau
oral (mis : Polio)
Disemprotkan ke
dalam mulut atau hidung
(mis : influenza)
14
INGAT !
terbentuk sempurna.
15
Rekomendasi IDAI
(Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Hepatitis
B
BCG Polio
Bacillus
Calmette–
6
Guérin
JENIS
IMUNISASI
Campak &
DPT
Rubella
Difteri, Pertusis
Measles &
& Tetanus
Rubella
HiB
Haemophilus
influenzae type B
16
17
18
Apakah “KIPI” itu ?
Merupakan akronim
(singkatan)
KIPI
19
Efek Samping Imunisasi
& KIPI
Reaksi tubuh pasien yang tidak
diinginkan yang muncul setelah
pemberian vaksin.
Dapat terjadi dengan tanda &
kondisi yang berbeda-beda.
Gejala efek sampingnya dapat
bertingkat, dari ringan hingga
yang serius, seperti anafilaktik
(alergi parah) yang dialami
terhadap kandungan vaksin.
20
Gejala KIPI
KIPI ringan
bersifat lokal,
berupa rasa nyeri,
kemerahan dan
pembengkakan (infeksi)
di area tubuh setelah imunisasi.
Respon sistemik dapat berupa
demam, sakit kepala, lemas,
atau rasa tidak enak badan.
Kasus dapat membaik secara
cepat melalui pengobatan untuk
mengurangi gejala yang timbul.
21
Apakah imunisasi dapat
digantikan dengan
konsumsi vitamin dan
asupan gizi dalam
mencegah penularan
penyakit menular ?
TIDAK DAPAT
22
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
HEPATITIS-B
23
Apa itu Hepatitis-B ?
Penyakit jangka pendek yang terjadi
dalam 6 bulan pertama setelah
seseorang terkena virus hepatitis B.
Adalah penyakit hati yang
disebabkan oleh "Virus Hepatitis
B" (VHB), yang dapat menyebabkan
peradangan pada hati secara akut
atau menahun.
24
Akibat yang ditimbulkan
Hepatitis B
26
Bagaimana Penularan
Hepatitis B ?
Melalui CAIRAN
TUBUH (darah, air mani
& cairan tubuh lainnya)
28
29
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
DIFTERIA
30
Apakah Penyakit
Difteria
> Difteri merupakan penyakit
infeksi bakteri selaput lendir pada
hidung dan tenggorkan.
> Penyakit ini dapat menyerang
anak-anak maupun remaja.
31
Difteri banyak ditemukan
di negara-negara
berkembang seperti
Indonesia, di mana
angka vaksinasi difteri
masih rendah.
32
33
Risiko, Dampak dan
Kerugian
Penyakit difteri sangat menular
dan dapat menjalar ke jantung,
saraf pusat dan dapat berakhir
pada kematian
Pada tahun 2017 terdapat 622
kasus dengan 32 kematian
(Kemenkes, 2017)
“1 kasus
difteria klinis
adalah KLB”
(PerMenkes
1501/Menkes/PER/X/2010)
34
Cara Penularan Difteri
Melalui percikan ludah
penderita difteri ketika batuk
atau bersin
Melalui kontak langsung
dengan barang-barang yang
terkontaminasi bakteri
Melalui sentuhan langsung
pada luka
Bakteri menyebarkan penyakit
melalui partikel di udara,
benda pribadi, serta peralatan
rumah tangga yang sudah
terkontaminasi.
35
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
PERTUSIS
(batuk rejan)
36
Apa itu Pertusis ?
(Batuk Rejan)
37
Tanda dan Gejala
Pertusis (Batuk Rejan)
38
Risiko, Dampak dan
Kerugian
1. Kesulitan bernafas
2. Kurang cairan (dehidrasi)
3. Radang paru-paru
(pneumonia)
4. Kejang-kejang
5. Kerusakan otak karena
kurangnya oksigen ke otak
6. Gagal ginjal
7. Sangat berbahaya ketika
menulari bayi dengan umur
kurang dari 6 bulan (<6) dan
bisa menyebabkan
kematian
39
Cara Penularan
Kontak dengan orang yang
terinfeksi
Percikan ludah penderita
difteri ketika batuk atau
bersin
Berada di dekat penderita
pertusis terlalu sering
Menghirup tetesan yang
mengandung kuman yang
menyebar ke udara dan
masuk ke paru-paru
40
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
TETANUS
41
Apakah Tetanus itu ?
Kerusakan sistem saraf yang
disebabkan racun bakteri
berbahaya Clostridium Tetani
sebagai penyebabnya, masuk
melalui infeksi perlukaan
(LUKA) terbuka
42
Tanda dan Gejala
43
Cara Penularan
Penularan tetanus melalui luka
dalam yang kotor dan terbuka /
terkontaminasi, seperti luka akibat
cedera, digigit hewan, tertusuk
paku berkarat atau luka bakar.
44
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
TUBERKULOSIS
PARU
(TB-Paru)
45
Apakah Tuberkulosis
(TB-Paru) ?
Risiko Penularan
Ditularkan dari penderita TB aktif yang
batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil
air liur di partikel udara yang terhirup
orang sehat yang tidak memiliki
kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
46
Gejala Tuberkulosis
Gejala-gejala tuberkulosis (TB) klasik
yang sering muncul :
47
48
TB-Paru masih menjadi penyakit
infeksi menular dan penyebab
kematian nomor satu (no.1) di
Indonesia untuk saat ini.
49
Pasien yang tidak diobati, setelah 5
tahun akan :
50% meninggal
25% akan sembuh sendiri
dengan daya tahan tubuh
yang tinggi
25% menjadi kasus kronis
yang tetap menular
50
Akibat dan Kerugian
51
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
POLIO
52
Penyakit Polio
Penyakit menular akibat virus polio
yang menyerang sistem saraf
pusat, khususnya pada balita yang
belum melakukan vaksinasi polio.
53
Tanda dan Gejala
Polio
54
Risiko dan Dampak
Polio
Otot mengecil
Menyebabkan kelumpuhan
lengan dan kaki
Masalah pernapasan
Kematian
55
Penyebaran Virus Polio
56
Bagaimana mencegah
Polio ?
IMUNISASI
POLIO
Imunisasi polio
Oral dan Suntik
∑ 4x
(Umur 1-4 bulan)
57
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
CAMPAK
(Measles)
58
Penyakit
Campak
59
Tanda dan Gejala
Demam tinggi Bintik putih di
Mata merah mulut dan
berair tenggorokkan
Mata sensitif Ruam kulit
terhadap cahaya kemerahan
Pilek selama 7 – 14
Batuk kering hari
Nafsu makan
turun
60
Dampak Penyakit
Campak
Demam tinggi
Muntah dan diare
Komplikasi ke paru menyebabkan
radang paru
Kesulitan bernapas
Radang otak
Kebutaan
Gizi buruk
Kematian
61
Cara Penularan
Campak
62
Pencegahan Penyakit
Campak
IMUNISASI CAMPAK
63
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
RUBELLA
(Campak Jerman)
64
Apakah Penyakit
Rubella itu ?
65
Tanda dan Gejala
Rubella
Bintik-bintik merah dan gatal
Ruam merah muda khas yang
biasanya berlangsung 1 minggu
Demam dan badan menggigil
Sakit kepala
Mata merah
Tidak nafsu makan
Nyeri sendi
67
Apakah Congenital
Rubella Syndrome (CRS)
68
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
HAEMOPHILUS
INFLUENZAE TIPE B
(HiB)
69
Apakah Penyakit
Haemophilus Influenzae
Tipe B (HiB)
Penyakit HiB disebabkan oleh infeksi
bakteri Haemophilus Influenzae tipe
B sebagai penyebab utama meningitis
pada anak-anak umur < 5 tahun
Infeksi dapat mengakibatkan :
Meningitis (infeksi selaput keliling
otak dan saraf punggung)
Epiglotitis (bengkak parah epiglotis
di belakang tenggorok)
Pneumonia (infeksi paru-paru)
Osteomielitis (infeksi tulang dan
sendi)
Selulitis (infeksi jaringan di bawah
kulit, biasanya pada muka)
70
Tanda dan Gejala
71
PNEUMONIA – sesak napas,
demam, kurang berdaya, hilang
nafsu makan, sakit kepala, sakit
dada dan batuk.
EPIGLOTITIS – sulit bernapas
dan menelan, pucat dan demam
OSTEMIELITIS – bengkak,
radang dan sakit pada tulang
yang terinfeksi.
72
Penularan
Bakteri dapat ditularkan melalui
kontak dengan tetesan dari hidung
atau tenggorok orang yang
terinfeksi.
Tidak harus menunjukkan gejala
dulu untuk menularkan bakteri
penyakit ini.
Vaksin HiB
mencegah infeksi bakteri
Haemophilus influenzae tipe-B
yang berbahaya karena
menyebabkan radang selaput otak
(meningitis) dan radang paru
(pneumonia)
73
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
PNEUMONIA
(Radang Paru)
74
Apakah Penyakit
Pneumonia (Radang Paru)
Pneumonia adalah radang paru-paru yang
biasanya disebabkan oleh infeksi
Pneumonia HiB adalah radang paru-paru
yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Haemophilus Influenzae Type B, yang
merupakan bakteri penyebab Pneumonia
berat, selain meningitis & penyakit lainnya
75
Faktor Risiko Penyakit
Pneumonia
Yang berisiko menderita
76
Penularan
Pneumonia
77
Gejala Umum Pneumonia
Komplikasi
Pneumonia ekstrapulmoner, yaitu
apabila kuman penyebab
pneumonia menginfeksi organ di
luar paru-paru, seperti ginjal,
jantung, dan otak.
Sepsis adalah keadaan yang muncul
akibat masuknya bakteri ke aliran
darah sehingga tubuh bereaksi
hebat terhadap infeksi tersebut.
79
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Penyakit
MENINGITIS
(Radang Selaput Otak)
80
Apakah Penyakit
Meningitis ?
Sering disebut juga sebagai penyakit
RADANG SELAPUT OTAK
Adalah infeksi peradangan yang terjadi
pada meninges (selaput pelindung) yang
menyelimuti otak dan sumsun tulang
belakang.
81
Tanda dan Gejala
Meningitis
Penyakit ini lebih sering diderita bayi
dan anak-anak, tapi semua orang di
segala usia bisa terinfeksi meningitis.
Infeksi meningitis muncul dengan gejala
demam mendadak, sakit kepala, dan
leher kaku, yang disertai gejala lain :
mual, muntah, sensitif buat cahaya
(fotofobia) & tampak kebingungan.
Tanda-tanda meningitis pada anak-
anak adalah :
Merasa gelisah dan tidak ingin disentuh
Demam tinggi dengan tangan dan kaki
terasa dingin
Menangis seperti melengking secara
terus menerus (high pitched cry)
Terlihat bingung, lemas, dan kurang
responsif
Beberapa anak akan mudah mengantuk
dan sulit dibangunkan
Menolak menyusu atau makan disertai
muntah
Kejang-kejang
82
Bayi umur < kurang dari 1
bulan berisiko lebih tinggi
mengalami infeksi
meningitis dibandingkan
anak yang lebih tua.
Penyebab
Penyebab utama penyakit meningitis
adalah Haemophilus Influenzae type B
(HiB).
Penyebab lainnya yaitu : Streptococcus
pneumoniae, Streptococcus grup B,
Listeria monocytogenes, dan Neisseria
meningitidis
Selain itu Haemophilus. Influenzae juga
menjadi penyebab utama meningitis
bakteri pada anak-anak (usia 5 bulan
sampai 5 tahun).
83
Penularan
Penularan penyakit meningitis ini
terutama melalui media ingus dan
cairan ludah saat bersin, tertawa
ataupun berbicara. HiB menyebar ketika
orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Media penularan lainnya yaitu terpapar
gelas, piring dan peralatan makan yang
digunakan penderita, juga handuk dan
tisu yang sudah dipakai.
Penyebaran virus HiB adalah umum di
antara anggota keluarga dan di tempat
penitipan anak.
84
Pencegahan
Meningitis
IMUNISASI
HiB
85
IMUNISASI
“PENTAVALEN”
Kombinasi vaksin DPT-HB dan HiB
Vaksin dasar untuk mencegah 5
penyakit : Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B dan HiB (Haemophylus Influenzae
Type B)
Satu Suntikan,
Lima Perlindungan
86
Mengapa perlu Imunisasi
Lanjutan (Booster) ?
Daya tahan antibodi dalam tubuh
terbatas waktunya dan bisa
menurun, sehingga penguatan
kembali sangat diperlukan
Tujuan mempertahankan tingkat
kekebalan dan memperpanjang
masa perlindungan.
Kondisi lingkungan anak dalam
bersosialisasi tidak bisa dijamin
keamanan dan kesehatannya.
Jadwal pemberian imunisasi
lanjutan disesuaikan dengan
perjalanan penyakit.
87
Lembar CATATAN
IMUNISASI ANAK dalam
Buku KIA
88
ASPEK HALAL &
HARAM IMUNISASI
Fatwa MUI :
Imunisasi diperbolehkan sebagai ikhtiar untuk
mewujudkan kekebalan tubuh dan mencegah
penyakit. Jika akan menyebabkan kematian,
penyakit berat atau kecacatan permanen yang
mengancam jiwa, maka imunisasi
hukumnya WAJIB
Dr. H.M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA.
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
89
Pustaka
Anis, Yasmin, dr. Haemophilus Influenza Tipe B. [internet] 2014
[cited June 12 2014]. Available
from http://rumahvaksinasi.net/haemophilus-influenza...htm
Anonymous. Penyakit Peneumonia. [internet] 2014 [cited June 12
2014]. Available from http://penyakitpneumonia.com
Anonymous. Haemophilus lnfluenzae Type B (Hib, Haemophilus
b). [internet] 2014 [cited June 12 2014]. Available
from http://www.health.ny.gov/diseases/communicable/hae
mophilus_influenzae/fact_sheet.htm
Kebutuhan Nutrisi Gizi Ibu Hamil yang Harus Dipenuhi. Website
Alodokter. Informasi Kesehatan. Diakses dari :
https://www.alodokter.com/kebutuhan-nutrisi-gizi-ibu-hamil-
yang-harus-dipenuhi
Kemenkes RI. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Cet 1. Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Tenaga Kesehatan (Pusdiklatnakes)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Diakses dari
http://bppsdmk.kemkes.go.id/...uploads/2017/10/03Buku-
Ajar-Imunisasi....pdf
Kemenkes RI. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dan JICA (Japan
International Cooperation Agency) 1997. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Diakses dari :
http://www.depkes.go.id/resources/download/...pdf
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI. Nomor 12 tahun
2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
Ward, Joel I.; Fraser, David W.; Baraff, Larry J.; Plikaytis, Brian
D. "Haemophilus influenzae Meningitis — A National Study
of Secondary Spread in Household Contacts". The New
England Journal of Medicine. New England Journal of
Medicine
http://google.image.com
https://www.alodokter.com/tetanus.html
https://www.cdc.gov/tetanus/about/index.html
https://www.cdc.gov/pertussis/index.html
https://emedicine.medscape.com/article/967268-overview
https://www.alodokter.com/difteri
https://www.cdc.gov/diphtheria/index.html
90
https://www.integra.co.id/wp-content/uploads/2016/11/pneumonia-
Nov-2016.pdf
http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/p
ublication-pdfs/diseases-and-conditions/8375/...ind.pdf
https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/pdfs/hepbatrisk.pdf
https://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/...file
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/.../material/patodiagklas.pdf
www.who.int/tb/publications/factsheet_global.pdf
http://www.who.int/tb/challenges/hiv/tb_basics_understanding_and_
the_immune_response_a_reid.pdf
http://www.who.int/immunization/topics/hib/en/index1.html
https://medlineplus.gov/ency/article/000612.htm
91