Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TAHUNAN

PUSKESMAS
PUGAAN
P2 HIV/AIDS
PROGRAM P2 HIV/AIDS

A. Latar Belakang

Indonesia secara kumulatif berdasarkan laporan dari seluruh provinsi yang dikeluarkan secara
triwulan oleh Kementrian kesehatan RI sampai bulan Maret 2010 tercatat 20.564 kasus AIDS dengan
persentase laki-laki sebanyak 62 %, perempuan 30% dan tidak diketahui 8%.

Kasus AIDS di indonesia tahun 2010 pada kelompok umur 15 – 19 tahun sebesar 3.5 %
sedangkan padakelompok umur 20-29 tahun sebesar 40 %.

Sedangkan persentase HIV positif pada orang yang melakukan konseling dan tes sukarela HIV
pada kelompok umur 15 – 24 tahun untuk laki-laki sebesar 15,6 % dan perempuan 24,9 % (Kemenkes
2010).

Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) / HIV-AIDS terjadi karena berbagai faktor seperti
tingkat kesadaran personal terhadap kesetiaan pada pasangan hidup dan masih rendahnya
pengetahuan individu dan masyarakat tentang IMS / HIV-AIDS (Kemenkes RI, 2011).

Mengingat penderita IMS , HIV-AIDS sangat tertutup dan susah dilacak dalam memeriksakan
diri ke fasilitas kesehatan setempat, maka pengendalian kejadian IMS / HIV-AIDS telah diupayakan
dalam suatu kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang disusun dalam sebuah
program independen yaitu P 2 Kelamin/ IMS/ HIV-AIDS. Melalui kegiatan independen dari P2 IMS
juga dilakukan upaya kegiatan interdependen lintas program dan sector terkait yang selalu
dikoordinasikan, diantaranya dengan program Promkes untuk peningkatan pengetahuan , sikap dan
perilaku masyarakat dalam pencegahan penularan IMS/ HIV-AIDS.

Di Puskesmas Pugaan selama ini telah dilakukan upaya-upaya kesehatan diatas. Diharapkan
melalui kegiatan tersebut kejadian IMS/ HIV-AIDS pada masyarakat yang ada di wilayah kerja
Puksemas Pugaan dapat ditekan sekecil mungkin.

B. Definisi Operasional

Penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah penyakit-penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Sedangkan AIDS adalah salah satu efek dari pada penyakit hubungan seksual yang
tidak hiegenis.
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency virus, yaitu sejenis virus yang ada
dalam darah manusia yang dapat melemahkan daya tahan tubuh , sehingga pengidapnya mudah
terserang infeksi lain, seperti tuberkulosis, sariawan, dan diare yang berkepanjangan.
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficciency syndrom, yaitu sekumpulan
gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia oleh infeksi HIV.
C. Tujuan
a) Umum
o Menurunkan kejadian kesakitan dan kematian karena IMS / HIV-AIDS pada semua
umur

b) Khusus
o Menekan maksimal kejadian kesakitan IMS dan HIV-AIDS
o Meningkatkan pengetahuan individu, keluarga , kelompok dan masyarakat tentang IMS,
HIV-AIDS
o Meningkatkan peran aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mencegah
kejadian IMS/ HIV-AIDS.

D. Kegiatan Program
a) Kegiatan Pokok
 Penemuan dan pengobatan penderita oleh sarana kesehatan pemerintah maupun swasta.
 Pencegahan penularan IMS / HIV-AIDS melalui kegiatan lintas program.
b) Kegiatan Penunjang
 Peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan , konseling tantang IMS/ HIV-AIDS pada
individu, keluarga, elompok dan masyarakat .
 Pemantauan dan Evaluasi program
 Koordinasi & kerjasama lintas program / sector lainnya.

E. Sasaran dan Target Program


Sasaran program P2 Kelamin / HIV-AIDS adalah semua umur dengan prioritas utama sbb:
 Penemuan dan penatalaksanaan penderita IMS / HIV-AIDS 100 %.

F. Hasil Kegiatan

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI


KEPALA KELUARGA/INDIVIDU YANG MENDAPATKAN PENYULUHAN HIV/AIDS
PUSKESMAS PUGAAN TAHUN 2019

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Sei Rukam 1
Sei Rukam 2
Halangan
Pugaan
Tamunti
Jirak
Pampanan

Target Capaian

Jumlah Penyuluhan HIV/AIDS ke desa dengan target 91 kali dapat dengan persentase pencapaian 100 %
TABEL
PERSENTASE MURID YANG MENDAPATKAN PENYULUHAN HIV/AIDS
PUSKESMAS PUGAAN TAHUN 2019

Target Capaian persentase


SMKN 1 Pugaan
100
MAN 3 Tabalong

50

100%
100%
0
SMPN 1 Pugaan

Mtsn 8 Tabalong SMPN 2 Pugaan

Persentase murid yang mendapatkan penyuluhan ttg HIV/AIDS sebesar 100 % di SMPN 2 Pugaan,
SMPN 1 Pugaan , MAN Pugaan, SMKN 1 Pugaan dan MTSN Pugaan dari jumlah siswa yang ditargetkan
100 %

Analisis Intervensi : Murid yang mendapatkan pengetahuan ttg penyakit HIV/AIDS diharapkan mampu
mengetahui dan memahami ttg penyakit HIV/AIDS serta mau menularkan kembali Ilmu pengetahuannya
kepada murid yg belum sempat mendapatkan penyuluhan.

Intervensi penyuluhan dengan bekerjasama dengan Duta HIV Remaja untuk sekolah Di Kecamatan
Pugaan, tenaga medis (dokter) dan pengelola program PKPR serta pembina UKS dalam
menyebarluaskan ttg Aku Bangga Aku Tahu Tentang HIV/AIDS.

TABEL
PERSENTASE KEPALA KELUARGA/INDIVIDU YANG MENDAPATKAN PENYULUHAN HIV/AIDS
PUSKESMAS PUGAAN TAHUN 2019
Sei Rukam 1
20

Pampanan Sei Rukam 2


16 11
10
13 10 Target
11
10
Capaian
90%
90%
80% Persentase
80%
93%
90%
90%0 9 11
15
16
Jirak Halangan
10
11
14
15

Tamunti Pugaan

Persentase Individu/Keluarga yang mendapatkan penyuluhan ttg HIV/AIDS tertinggi sebesar 93 % di


desa Jirak sedangkan yang terendah di desa Halangan dan Pampanan sebesar 80 % yang lain bervariasi
dari jumlah Kepala Keluarga yang ditargetkan 100 %

Analisis Intervensi : Keluarga yang mendapatkan pengetahuan ttg penyakit HIV/AIDS diharapkan
mampu mengetahui dan memahami ttg penyakit HIV/AIDS serta mau menularkan kembali Ilmu
pengetahuannya kepada Masyarakat yg belum sempat / belum tahu mendapatkan penyuluhan ttg
HIV/AIDS.

Intervensi penyuluhan dengan bekerjasama dengan tenaga Promosi kesehatan dan pengelola program
PKPR serta Kader dalam menyebarluaskan ttg bahaya penyakit HIV/AIDS.
G. Permasalahan
1) Segi Program
Perencanaan masih perlu diperbaiki ,penemuan penderita masih sulit dilakukan mengingat
penderita IMS/ HIV-AIDS sering berobat diluar wilayah puskesmas pugaan .

2) Segi Petugas
Petugas kesehatan yang berada di desa juga sangat berperan besar dalam pencapaian
program P 2 IMS/ HIV-AIDS termasuk dalam penemuan, penatalaksanaan dan pelaporan dari
nakes desa.
Koordinasi dg petugas surveillance harus lebih ditingkatkan termasuk dengan program terkait
seperti promkes seyogyanya terus memberikan gerakan-gerakan dlm upaya perbaikan
pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan IMS/ HIV-AIDS.

3) Segi Pembiayaan
Tahun 2019 pembiayaan secara unit kos mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya, sehingga pencapaian target dapat dioptimalkan..

4) Segi Prasarana & Prasarana.


Sarana untuk screening HIV-AIDS belum ada

5) Segi Masyarakat
Pengetahuan masyarakat tentang IMS/ HIV-AIDS masih kurang.
ANALISIS MASALAH
FISH BONE
ANALISIS MASALAH
a. FISH BONE
1. Penyuuhan HIV /Aids kurang memenuhi target

MANUSIA METODE

Perlu pembaharuan metode penyuluhan

Jumlah tenaga nakes yang terbatas


Metode penyuluhan berupa ceramah
sehingga lebih bersifat 1 arah
Jumlah sasaran yang
harus disuluh banyak

P2M : penyuluhan HIV


AIDS
Perlu pembuatan materi
penyuluhan yg lebih menarik
Keterbatasan dana dalam
pembuatan materi penyuluhan
Media penyuluhan Kurikulum sekolah yang padat
kurang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
A. Menetapkan cara-cara Pemecahan Masalah
N
Prioritas Masalah Prioritas Penyebab masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Keterangan
o

1 Penyuluhan Kurangnya jumlah tenaga kesehatan - Perlunya sosialisasi - Peningkatan pengetahuan ke linsek
HIV/Aids masih yang terlatih kepada tenaga lintas program program
kurang

JUmlah sasaran yang disuluh - Koordinasi dengan Kepala - Dibuatnya target dan sasaran
banyak keluarga
- Advokasi dengan kepala desa
dan kelompok
- Penyediaan lembar
Media penyuluhan kurang - Diusulkan perlunya adanya balik ( Flift Chart )
lembar balik (flipt chart)

Kurikulum sekolah yang padat - Advokasi Kepala sekolah dan - Koordinasi dengan lintas Sektor
Pembina UKS untuk pembagian melalui diskusi
jadwal penyuluhan -
H. Pemecahan masalah

1. Petugas kesehatan terus memberikan KIE kepada keluarga , masyarakat tentang IMS/ HIV-AIDS
bekerjasama dengan program Promkes dan bidan desa serta program PKPR.
2. Memberikan informasi/ transpormasi knowledge dan skill tentang program IMS/ HIV-AIDS
kepada petugas kesehatan yang ada di desa dan kader IMS/ HIV-AIDS desa.
3. Berupaya terus meningkatkan kemampuan kader P2 IMS/ HIV-AIDS : “ penemuan penderita
termasuk system pencatatan dan pelaporan kepada petugas kesehatan.
4. Peningkatan fungsi kader P2 melalui pencatatan-pelaporan penderita setiap bulannya.
5. Pengadaan/ perbaikan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk petugas P 2 IMS/ HIV-
AIDS.
6. Memperbaiki sistem / koordinasi antara tiap-tiap tenaga keehatan dan pemegang program yang
ada keterkaitan dengan usaha pencegahan IMS/ HIV-AIDS seperti program promkes, Perkesmas
dan koordinasi tingkat kecamatan dan kabupaten.

I. Kesimpulan

Tidaklah mungkin upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS dilaksanakan tanpa dibarengi
dengan kampanye edukasi public, dan hal ini harus segera dilakukan karena kita berpacu dengan
waktu untuk segera menggunting rantai penyebaran HIV diantara kaum muda.

Pugaan, Desember 2019

Pengelola Program P2 HIV

Hj. Zainab, AMK


NIP.19911121 201903 2 015
PENYULUHAN HIV/AIDS DI SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai