Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PASIRLAYUNG
Jl. Padasuka No 146 Kecamatan Cibeunying Kidul
Telp 022(87832090) Email:pasirlayungphc@gmail.com 40192

LAPORAN KEGIATAN RAPAT PROGRAM ZOONOSIS


HOTEL MUTIARA, KOTA BANDUNG
TANGGAL 20 AGUSTUS 2019

I. Pendahuluan

Sekitar 75 % penyakit yang muncul adalah penyakit bersumber dari hewan,


Hampir semua penyakit baru pada manusia berasal dari reservoir binatang, Lebih
dari 100 penyakit bersumber binatang menjadi ancaman, Aktivitas manusia yang
merusak alam dan perdagangan satwa memungkinkan manusia kontak dengan
hewan liar lebih bebas sehingga memunculkan penyakit baru (new emerging).
Penyakit zoonosis yang dulu ada lalu hilang dan kini muncul lagi (re-
emerging). Penyakit zoonosis itu sendiri didefinisikan suatu penyakit atau infeksi
yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya.
Sedangkan menurut UU No. 18 tahun 2009 ttg Peternakan dan Kesehatan Hewan,
zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Dan menurut Perpres No.30 tahun 2011 ( 20 Mei 2011) tentang Pengendalian
Zoonosis. Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada
manusia atau sebaliknya.
Penyebaran penyakit zoonosis ini berlangsung cepat karena tingginya
mobilitas manusia. Dengan adanya kejadian ini maka diperlukan kegiatan
koordinasi lintas sektor yang harus berjalan lebih optimal, memahami tatalaksana
zoonosis tingkat puskesmas dan rumah sakit.

II. Isi
- Tempat Pelaksanaan : Hotel Mutiara
- Waktu pelaksanaan : 20 Agustus 2019
- Susunan Acara
KEGIATAN RAPAT PROGRAM ZOONOSIS
TAHUN 2019
Agustus 2019
JAM KEGIATAN Pemateri
09.00 – 09.05 Pembukaan
09.05 – 09.10 Menyanyikan lagu
Indonesa Raya
09.10 – 09. 25 Laporan Ketua Panitia dr. Ira Dewi Jani
09.25 – 09. 45 Sambutan Kepala Bidang
dr. Rosye Arosdiani
P2P
09.45 -10.00
Coffe Break
10.00 – 11.00 Analisa Kebijakan dr. Rosye Arosdiani
11.00 – 12.00 Isu terkini dan strategis dr. Umar
12.00 – 13.00 Isoma
13.00 – 14.00 Tatalaksana Zoonisis dr. UU

MATERI 1 (KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM ZOONOSIS)

KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS


Arah Kebijakan :
 Di tingkat nasional :
Berrpedoman pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah dan
Panjang
 Di tingkat daerah:
Berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah dan Panjang.
Tujuan kebijakan :
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat zoonosis
2. Mencegah/membatasi/menanggulangi Kejadian Luar Biasa/wabah zoonosis
3. Mencegah masuknya KLB/Wabah/Pandemi zoonosis ke Indonesia
Sasaran kebijakan :
 Masyarakat umum : mampu melindungi diri dan menerapkan PHBS
 Kelompok risiko : mampu melindungi diri dan segera mendapatkan yankes
bila tertular Penyakit Zoonosa.
 Kelompok Strategis : dukungan kebijakan, peraturan perundangan, dana,
tenaga, sarana, dll
Ancaman Zoonosis Meningkat dikarenakan :
 Kedekatan manusia dg hewan (hobby, ekonomi, dll)
 Kebutuhan protein hewani meningkat
 Semakin dekatnya manusia dg lingkungan/satwa liar (pembukaan hutan,
pemukiman mendekati hutan, dll)
 Perubahan Iklim (Climate change) ,vektor meningkat, adaptasi/mutasi mahluk
hidup menjadi lebih patogen dll
 Pola Migrasi , transportasi antar wilayah/antar negara, pariwisata ,dll.

STRATEGI PENGENDALIAN ZOONOSIS


Langkah strategi yang dilakukan adalah :

Kesiapan rencana  deteksi  Konfirmasi  penanggulangan

Prinsip strategi Kontrol

- Identifikasi penyebab

- Notifikasi

- Manajemen kasus (pengobatan kasus)

- Pemutusan rantai penularan

- Pencegahan

- Surveilansi

Strategi kontrol :

Aksi untuk Penyakit Infeksi Zoonotik


(One Health)
1. Identifikasi dan Analisa faktor-faktor risiko.
2. Merancang dan melaksanakan rencana aksi “One Health” untuk
pengendalian penyakit infeksi zoonotik
3. Mengevaluasi Pengendalian dengan Sudut Pandang “One Health”.
4. Merancang/Memperkuat sistem surveilans monitoring dan evaluasi
Konsep one health  dilakukan untuk pengendalian zoonosis

Satu dunia satu kesehatan

Koordinasi Lintas Sektor


1. Identifikasi Pemangku Kepentingan
2. Pembentukan alur koordinasi lintas sektor (Jejaring)
3. Pemetaan
4. Perencanaan
5. Analisis Stakeholder (Kapasitas, Peran dan Fungsi) dalam Jejaring.
6. Implementasi Kegiatan
7. Monitoring dan Evaluasi
8. Replanning

Penyakit-penyakit yang bersumber binatang yang harus diwaspadai


(potensial menimbulkan wabah)
• Malaria
• Dengue
• Anthrax
• Rabies
• Pes
• Filariasis
• Leptospira
• Ebola,
• HPAI/flu burung,
• MERS Co-V
• SARS
• Mutasi Virus influenza  penyakit flu baru.

III. Penutup
Rencana Tindak Lanjut :
- Sosialisasi dan advokasi P2 Zoonosis, minimal memakai sarung tangan pada
saat potong hewan
- Penatalaksanaan kasus zoonosis harus dilaksanakan sesuai dengan SOP
- Melakauan PE terhadap kasus terduga zoonosis
- Meningkatkan koordinasi dengan lintas program/lintas sektor (disnak)
- Pemetaan kasus zoonosis (wilayah resiko)
- Pembentukan zoonosis (rabies) center sesuai kebutuhan
- Koordinasi lintas batas

Bandung, 1 September 2019


Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Pasirlayung Peserta
dr. Rachmi Chasnah Ipah Saripah, S.Kep., Ners
NIP. 19851203 201212 2 001 NIP. 19801122 200604 2 011
DOKUMENTASI KEGIATAN
SURAT TUGAS
ABSENSI

Anda mungkin juga menyukai