Anda di halaman 1dari 35

METABOLISME PROTEIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
PROTEIN adalah salah satu makromolekul yang
terdapat dalam berbagai jaringan dalam tubuh,
interstitial dan cairan darah.

Metabolisme Protein :
1. Katabolisme
2. Anabolisme / sintesis
Metabolisme meliputi:

1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)


 menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi
makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan
energi yang disuplai dari hidrolisis ATP

2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)


 memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.

3
KATABOLISME PROTEIN

Katabolisme atau penguraian protein merupakan satu


dalam pertukaran protein tubuh yang terjadi secara
kontinu dalam semua bentuk kehidupan.
Dewasa normal : 1-2 % protein tubuh diganti/hari
Protein diuraikan menjadi asam amino
As.Amino :- 75-80 % → sintesis protein baru
- 20-25 % → amina membentuk ureum
karbon jadi KH dan Lemak
Kecepatan penguraian protein tergantung pada :
 Respon terhadap kebutuhan fisiologik

 Usia/waktu paruh protein

Enzim pemecah protein :


- Protease intrasel

- Peptidase

- Aminopeptidase dan karboksipeptidase

Pada Lisosom :
Protein ekstrasel, pada membran dan protein intrasel
usia panjang, tanpa ATP
Pada Sitosol:
Protein berusia pendek, perlu ATP dan Ubikuitin

Katabolisme atom Nitrogen/Amina :


1. Transaminasi
Pemindahan/interkonversi antara sepasang asam amino
dan sepasang asam keto.
 Sebagian besar asam amino (kecuali :
lisin,treonin,prolin dan hidroksi prolin)
 Perlu enzim transaminase
 Koenzim piridoksamin fosfat via basa Schiff.
* Gugus amino dipindahkan ke alfa-ketoglutarat
membentuk Glutamat
 Glutamat melepaskan amonia (enzim glutamat
dehidrogenase)
Inhibitor : ATP, GTP dan NADH
Aktivator : ADP
2. Deaminasi oksidatif
 Asam amino jadi asam keto mengeluarkan amonia

 Enzim asam amino oksidase

 Perlu Flavin
Organ yang penting dalam mempertahankan kadar asam
amino :
1. Otot menghasilkan :
- Alanin → hati
- Glutamin → ginjal
- Valin → otak
2. Ginjal mengeluarkan :
- Amonium → urine
- Alanin dan serin → hati
3. Usus menghasilkan :
- Alanin → hati
4. Hati menghasilkan :
- Ureum → ginjal/urine
- Glukosa → darah (siklus glukosa-alanin)

Konsumsi 100 gr protein/hari →


16,5 gr Nitrogen/hari : - 95 % lewat urine
- 5 % lewat feses
SIKLUS UREA

GANGGUAN BIOSINTESIS
Katabolisme asam amino
Pemecahan asam amino baik berasal dari diet atau
dari biosintesis dimulai dengan melepaskan gugus
alfa-amino dari molekulnya melalui 2 reaksi
utama :
1. Deaminasi Oksidatif → ion amonium
2. Transaminasi → asam keto

Semua jaringan tubuh menghasilkan ion amonium dan


kadarnya dalam darah tepi sangat rendah.
Ion amonium sangat beracun bagi sistem saraf pusat
(SSP) dan harus dihilangkan.
Otak mengubah amonium menjadi glutamin.
Glutamin mempunyai peranan membawa amonium ke
hati dan diubah menjadi urea.
(urea/ureum sedikit beracun pada SSP)

Bila fungsi hati gagal → Keracunan amoniak


- penglihatan kabur
- tremor
- bicara tidak jelas
- akhirnya koma (koma hepatikum)
- meninggal
SINTESIS UREA
1. Pembentukan Karbamoil fosfat
Disintesis dalam mitokondria dengan enzim sintetase
kabamoil fosfat (irreversible)
Hiperamonemia kongenital tipe I
(kerusakan enzim diatas) timbul gejala :
muntah dan keterlambatan psikomotor dan kadar
glutamin meningkat
2. Pembentukan Sitrulin
Dalam mitokondria dengan enzim transkarbamoilase
ornitin (irreversble)
Kerusakan enzim ini menimbulkan penyakit
Hiperamonemia kongenital tipe II, dengan gejala
seperti diatas dan ditemukannya metabolit pirimidin
dalam urine.
3. Pembentukan Arginosuksinat
Diperlukan enzim sintetase arginosuksinat
Kerusakan enzim ini menimbulkan sitrulinuria
4. Pembentukan Arginin
Bantuan enzim argino-suksinase
Kerusakan enzim menimbulkan Arginonosuksinat
asidemia
5. Pembentukan Urea
Dibantu oleh enzim arginase

Kelima reaksi diatas terjadi dalam suatu siklus urea dan


kemudian urea dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal.
Kegagalan ginjal akan menimbulkan suatu keadaan yang
disebut dengan Uremia
 mual, muntah, koma (koma uremik) dan dapat
menimbulkan kematian.
 Terapi dengan alat Hemodialisa.
SUMBER ASAM AMINO
Asam amino yang beredar dalam darah dapat berasal
dari : - katabolisme protein makanan
- sintesis dalam tubuh
Protein makanan
Protein yang berasal dari makanan mengandung 20
macam/jenis asam amino yang penting secara
biologis.
Dalam lambung:
Enzim Pepsin dan Renin dalam suasana asam (pH ±
1) terjadi denaturasi protein.
Dalam sel-sel mukosa usus halus :
- Tripsin dan kimotripsin

- Aminopeptidase dan karboksipeptidase

Asam2 amino yang terbentuk , secara aktif ditransport


ke dalam darah porta dan kemudian ke sel-sel tubuh
untuk homeostasis.
Asam amino yang terus menerus beredar dalam darah 2-
6 mmol/L
Pengeluaran asam amino terutama melalui hati, sedikit
melalui ginjal dan otot.
Sintesis dalam tubuh :
Asam amino hasil pencernaan makanan tidak terdapat
dalam perbandingan seperti yang diperlukan oleh
tubuh, oleh karena itu perlu disintesis dalam tubuh,
terutama asam amino nonesensial.
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak
dapat disintesis dalam jumlah yang cukup yaitu :
fenilalanin, valin, triptofan, treonin, isoleusin,
metionin, histidin, arginin,leusin dan lisin (Pvt Tim
Hall)
Katabolisme kerangka karbon
Dalam penelitian terbukti bahwa ada kemampuan
interkonversi antara :
Kerangka karbon lemak, karbohidrat dan protein.
Setiap asam amino dapat dikonversi jadi :
 Karbohidrat (13 aa)
 Lemak (leusin)
 Karbohidrat dan lemak (5 aa)
Sebelum terjadi katabolisme kerangka karbon didahului
oleh pengeluaran nitrogen alfa-amino.
KELAINAN BAWAAN METABOLISME ASAM AMINO
1. Fenilketonuria
- Defisiensi enzim fenilalanin hidroksilase
- Cacat bawaan
- Keterlambatan mental
- Dalam urine terdapat
* fenil piruvat
* fenil asetat
* fenil laktat
2. Alkaptonuria
- Defisiensi enzim homogentisat oksidase
- Homogentisat hitam
- Klinis tak ada
O2
3. Sistinuria
- Kelainan ginjal / absorbsi kurang
- Batu ginjal (sistin)
- Dalam urine terdapat : * sistin
* lisin
* arginin
4. Urine sirup Mapel
- Defisiensi enzim β-keto dekarboksilase
- Kurang dari 1 minggu meninggal
- Dalam urine terdapat :
* valin
* isoleusin
* leusin
* asam2 keto
 Asam amino dalam tubuh terutama digunakan
untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa
rendah, asam amino dapat diubah menjadi glukosa
melalui jalur yang disebut glukoneogenesis yaitu
pembentukan glukosa baru dari prekursor
nonkarbohidrat.
 Proporsi protein sebagai sumber energi dalam
diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.

23
 Asam amino merupakan sumber utama untuk glukosa melalui
jalur glukoneogenesis, tetapi gliserol dari trigliserida juga
dapat digunakan.
 Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk memback
up sumber glukosa pada saat puasa.

24
AMINO ACIDS
ASAM AMINO DALAM DARAH
Jumlah asam amino dalam darah tergantung jumlah yang
diterima dan jumlah yang digunakan
Proses absorbsi asam amino dalam dingding usus adalah
proses transport aktif yang memelukan energi
Dalam keadaan berpuasa. Konsentrasi asam amino dalam
darah 3.5-5 mg/ 100ml darah. Setelah ada asupan
makanan menjasi 5-10mg/100ml darah. Dan turun
kembali setelah 6 jam.
REAKSI METABOLISME ASAM AMINO
 Meliputi reaksi pelepasan gugus asam amino
 Kemudian perubahan kerangka karbon

A1. transaminasi : Proses katabolisme asam amino berupa


pemindahan gugus amino darisuatu asam amino ke
senyawa lain (keto. Asam piruvat, ketoglutarat atau
oksaloasaetat). Sehingga (keto)senyawa tersebut dirubah
menjadi asam amino. Sedangkan asam amino dirubah
menjadi senyawa keto)
REAKSI METABOLISME ASAM AMINO
 katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus
asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil
sampingan pemecahan asam amino.
 sintesis protein dari asam-asam amino.
TAHAPAN:
 Ada 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
 Transaminasi

Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α-


ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat
menghasilkan aspartat
 Deaminasi oksidatif

Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion amonium


REAKSI TRANSAMINASI & DEAMINASI
OKSIDATIF
 Jalur
katabolisme yang menguraikan molekul kompleks
menjadi senyawa sederhana mencakup:

 hidrolisis protein menjadi asam amino.


 Ikatan peptida yang membangun rantai polipeptida dalam

protein dapat diputus (dihidrolisis) menggunakan asam, basa


atau enzim pemecahan ikatan peptida dalam kondisi asam atau
basa kuat merupakan proses hidrolisis kimia dan pemecahan
ikatan peptida menggunakan enzim merupakan proses
hidrolisis biokimia reaksi hidrolisis peptida akan
menghasilkan produk reaksi yang berupa satu molekul dengan
gugus karboksil dan molekul lainnya memiliki gugus amina
(Juniarso dki, 2007).
SINTESIS PROTEIN
 Sintesis protein adalah proses pencetakan protein dalam
sel. Sifat enzim (protein) sebagai pengendali dan
penumbuh karakter makhluk hidup ditentukan oleh
jumlah jenis, dan urutan asam amino yang menyusunnya.
Jenis dan urutan asam amino ditentukan oleh ADN
(Asam Dioksiribose Nukleat).Sintesis protein meliputi
dua langkah, yaitu transkripsi dan translasi.
1. TRANSKRIPSI
 pembentukan kode genetik oleh DNA
 Pilinan DNA membuka sebagian > salah satu rantainya
(Rantai sense )akan membentuk rantai penggenap (ARN
duta) yang berisi kode genetik (kodon) > setelah ARN
duta terbentuk, kemudian melepaskan diri dari DNA dan
berpiln kembali.
2. TRANSLASI
 proses penterjemahan kode genetik oleh RNA transfer
 RNA duta masuk ke ribosom dari satu ujung ke ujung
yang lain
 setiapkodon (3 basa N) masuk ribosom maka datanglah
RNA transfer membawa asam aminosesuai kode
genetiknya. Kemudian bergeser lagi ke kodon lain dan
seterusnya sampai ke ujung yang lain.
 Asam amino akan membentuk rantai polipeptida
(protein)

Anda mungkin juga menyukai