dalam
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
Subdit Imunisasi
Kementerian Kesehatan RI
Outline
Pendahuluan
Landasan Hukum
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Imunisasi HPV
Pemantauan dan
Evaluasi Imunisasi
HPV
PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Salah satu kegiatan UKS pemberian
imunisasi melalui kegiatan Bulan Imunisasi
Anak Sekolah (BIAS) untuk meningkatkan
derajat kesehatan anak sekolah dan
melindungi dari PD3I (SK Bersama 4
Kementerian Tahun 2014)
35-55 tahun
56-64 tahun
> 65 tahun
18-35 tahun
Latar Belakang (24)
Saat ini program nasional pencegahan kanker serviks yang sudah dilaksanakan adalah
deteksi dini kanker serviks dengan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA).
Pemeriksaan IVA hanya dapat dilakukan pada Program Penapisan dengan IVA belum berjalan
perempuan yang sudah menikah optimal
Pencegahan kanker serviks akan semakin efektif jika dibarengi dengan upaya proteksi
spesifik dengan memberikan imunisasi HPV
Vaksin HPV sudah tersedia dan sudah dipakai di Rekomendasi ITAGI tentang pelaksanaan
sektor swasta program demonstrasi imunisasi HPV
Penambahan vaksin baru dalam program BIAS yaitu pemberian vaksin HPV
pada anak perempuan kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/ MI
LANDASAN HUKUM
LANDASAN HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak p. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Kementerian Kesehatan
Nasional q. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
d. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 42/Menkes/SK/XI/2013tentang Pedoman Penyelenggaraan
Imunisasi
e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintahan Daerah
r. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang
f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Upaya Kesehatan Anak
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
s. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang
g. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
h. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
i. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
Kesehatan t. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015 tentang
j. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Penanggulangan Kanker Serviks dan Kanker Payudara
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah u. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/2003
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
k. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peerjaan Kabupaten/Kota
Kefarmasian l v. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 430/ Menkes/SK/IV/2007
l. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker
Reproduksi w. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/ Menkes/SK/V/2009
m. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/Per/VI/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan x. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
n. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 482/Menkes/Per/XI/2008 Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI dan Menteri Dalam
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran Negeri RI No. 6/X/PB/2014, No. 73 Tahun 2014, No. 41 Tahun
o. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/ Menkes/Per/VI/2008 2014, No. 81 Tahun 2014 No.MA/230A/2003, No.26/2003,
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten tanggal 17 Oktober 2014 tentang Pembinaan dan
/Kota Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah
PENGORGANISASIAN
• Kegiatan BIAS termasuk dalam Trias Program UKS/M
Keterangan:
•Mulai tahun 2017, pemberian Td pada kelas 3 SD/MI akan diubah menjadi kelas 5
** Khusus tahun 2016, dosis pertama HPV bagi anak kelas 5 SD di DKI Jakarta akan diberikan pada bulan September
2016, selanjutnya pada bulan Agustus setiap tahunnya
TAHAPAN KEGIATAN
PERSIAPAN
B. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan untuk menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat agar
A.Advokasi mendukung dan terlibat aktif dalam
Advokasi dilakukan kepada pengambil pelaksanaan kegiatan ini. Sosialisasi dapat
dilakukan melalui pertemuan koordinasi
kebijakan untuk memperoleh dukungan
dengan lintas program dan lintas sektor
dalam penyelenggaraan imunisasi HPV terkait, organisasi profesi (IDI, POGI, HOGI,
pada anak perempuan kelas 5 (dosis IDAI, IBI, PPNI), organisasi keagamaan,
pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan organisasi masyarakat. Sosialisasi melalui
yang sederajat melalui kegiatan BIAS. surat edaran dan media KIE dilakukan
sebelum pelaksanaan BIAS imunisasi HPV.
Dukungan dapat berupa penetapan
kebijakan dan ketersediaan anggaran baik
C. Pelatihan
untuk biaya operasional maupun
Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu
penyediaan sarana pendukung lainnya
didukung oleh tenaga pelaksana yang
(vaccine refrigerator, ADS, vaccine carrier, terampil. Peningkatan pengetahuan dan
coolpack, peralatan anafilaktik, formulir keterampilan petugas, dapat dilakukan
pencatatan,dll). melalui pelatihan yang terstruktur, on the job
training, pendampingan teknis, maupun
pembinaan yang intensif. Pelatihan juga
dapat dilakukan kepada awak media.
Pelaksanaan
PENYIAPAN LOGISTIK
a. Vaccine carrier
Periksa vaccine carrier yang akan digunakan, dan pastikan sesuai
dengan standar, tidak terdapat keretakan pada dindingnya,
mempunyai spon penutup, dan dapat ditutup rapat
keluhan yang
mungkin terjadi jadwal imunisasi
setelah imunisasi dan
tindakan yang harus berikutnya
dilakukan
jadwal imunisasi
HPV berikutnya
Pelaksanaan (7)