Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MANUKAN KULON
Jl. Manukan Dalam 18A Surabaya ( 60185 )
Telp. (031) 7405982

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL ( BIAN ) PROGRAM IMUNISASI
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan bagi suatu bangsa
disamping indikator ekonomi dan indikator pendidikan. Setiap bangsa wajib
mewujudkan derajat kesehatan bagi masayrakat sebagaimana yang diamanatkan
piagam alma ata 1978 oleh Organisasi Bangsa Seduinia atau World Health
Organization (WHO). Negara Indonesia juga berupaya mewujudkan dan
meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat Indonesia
menjadi cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang di dalam pembukaan
Undang-Undang dasar 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Kesehatan RI mengemban tugas
sebagai penyelenggara program kesehatan yang diteruskan oleh seluruh jajarannya di
Dinas Kesehatan di tingkat Provinsi dan Dinas Kesehatan di tingkat kabupaten /kota
hingga puskesmas sebagai unit pelaksana derajat kesehatan di tingkat kecamatan
(Renstra Kemenkes RI,2014).
Pemerintah melaksanakan program imunisasi bertujuan untuk mengurangi
angka penderita suatu penyakit yang dikenal dengan istilah angka prevalensi
penyakit atau angka morbiditas . Pemberian imunisasi biasanya lebih berfokus
kepada anak di usia dini karena sistem kekebalan mereka masih lemah terhadap
segala penyakit.Imunsiasi tidak cukup hanya sekali, tetapi harus diberikan secara
bertahap dan lengkap terhadap beberapa jenis penyakit yang bisa membahayakan
keselamatan dan kehidupan anak.. Pemerintah telah membekali panduan imunsisasi
bagi para petugas imunisasi agar jadwal dan tahapan imunsiasi lengkap bagi anak
sesuai dengan tujuannya. Untuk memantau apakah cakupan imunisasi dasar segera
sebelum anak berusia 1 tahun , maka telah diupayakan dengan memetakan
keberhasilan imunisasi yang dikenal dengan Universal Child Immunization ( UCI ).
Imunisasi merupakan upaya untuk meningkatkan atau menimbulkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan saja
(Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi).
Kementrian Kesehatan menargetkan pada tahun 2018 seluruh kelurahan
mencapai 100 % UCI atau 92,3 % dari seluruh bayi di kelurahan tersebut
memperoleh imunsiasi dasar lengkap ( IDL ) yang terdiri dari BCG, Hepatitis B,
DPT-Hb-Hib, Polio dan Campak (Renstra Kemenkes RI,2014).

Keberhasilan program imunsiasi harus dipertahankan dengan cakupan tinggi dan


merata di seluruh wilayah. Hal ini dimasksudkan untuk menghindarkan terjadinya
daerah kantong atau endemis yang akan mempermudah terjadinya Kejadian Luar
Biasa (KLB).

Puskesmas Manukan Kulon sebagai pos terdepan dalam pelayanan kesehatan


dasar masyarakat, termasuk pelayanan imunisasi di Kecamatan Tandes, selalu
berupaya meningkatkan kualitas pelayanan . Tentunya dibutuhkan kerjasama yang
baik baik lintas program maupun lintas sektor demi mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas serta tercapainya target program BIAN terutama di
Kecamatan Tandes. Pelaksanaan BIAN MR ini sesuai dengan visi Puskesmas
Manukan Kulon yaitu Gotong Royong menuju Kecamatan Tandes yang sehat, maju,
humanis dan berkelanjutan dan sesuai dengan nilai Puskessmas Manukan Kulon
yaitu meningkatkan kualitas SDM yang sehat , produktif, unggul dan berkarakter
untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang efektif dan inovatif serta
meningkatkan promosi pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan
promosi poemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatak derajat kessehatan
masyarakat . Program BIAN selaras dengan tata Nilai Puskesmas Manukan Kulon
yaiu WISATA ( Waspada, Inovatif, Salam, Aman Tertib dan Apik )

II. LATAR BELAKANG


Beberapa tahun terakhir (2020, 2021 , terutama selama masa pandemi COVID-
19 pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal sehingga terjadi
penurunan cakupan imunisasi rutin yang cukup signifikan dan mulai timnul Kejadian
Luar Biasa ( KLB ) PD3I di beberapa daerah di Indonesia .Cakupan imunisasi yang
rendah ini mengakibatkan immunity gap (kesenjangan imunitas) yang meningkatkan
resiko kasus dan terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) PD3I sehingga pemerintah
perlu menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)

Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah pelaksanaan program imunisasi yang


diperuntukkan bagi sasaran anak di Indonesia, baik Balita maupun anak usia sekolah
(PAUD) dengan rangkaian kegiatan meliputi: pemberian imunisasi tambahan
Campak-Rubela, imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi balita
(imunisasi Polio (tetes/OPV dan suntik/IPV), DPT-HB-Hib.

Imunisasi program adalah imunisasi yang diwajibkan kepada seseorang


sebagai bagian dari masyarakat dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan
masyarakat sekitar dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi, Bagian Keenam pasal 32 ayat (3) disebutkan bahwa
kedatangan masyarakat di tempat pelayanan imunisasi baik dalam gedung maupun
luar gedung setelah diberikan penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
(2) merupakan persetujuan untuk dilakukan imunisasi. Adapun penjelasan yang
dimaksud pada ayat (1) dan (2) adalah penjelasan tentang imunisasi meliputi jenis
vaksin yang akan diberikan, manfaat, akibat apabila tidak diimunisasi, kemungkinan
terjadinya KIPI dan upaya yang harus dilakukan, serta jadwal imunisasi berikutnya,
yang dapat disampaikan menggunakan alat bantu seperti media komunikasi massa.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PERIIII/2008 tentang


Persetujuan Tindakan Kedokteran, Bab IV pasal 15 disebutkan bahwa dalam hal
tindakan kedokteran harus dilaksanakan sesuai dengan program pemerintah dimana
tindakan medik tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak, maka persetujuan
tindakan kedokteran tidak diperlukan.

Mengacu pada hal tersebut di atas, maka pemberian imunisasi program, baik
untuk pelaksanaan imunisasi rutin, maupun pelaksanaan imunisasi tambahan yang
dilakukan secara massal seperti halnya kampanye imunisasi Measles Rubella, tidak
memerlukan persetujuan tindakan kedokteran perseorangan atau individual
informed consent.

Dalam setiap kegiatan program yang dilakukan oleh Puskesmas Benowo ,


tetap mengacu pada Tata Nilai PDO yaitu Profesional, Disiplin , Orientasi pada
kepuasan pelanggan.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum Tujuan :
1.1. Meningkatkan kekebalan populasi
1.2. Mencegah terjadibnya KLB Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
1.3. Mencapai eliminasi Campak Rubella tahun 2023
1.4. Mencapai eradikasi polio global tahun 2026

2. Tujuan Khusus
2.1. Membuat kekebalan aktif terhadap penyakit Dipfteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis B , Pneumonia dan Meningitis serta Mesales dan Rubella pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Benowo
2.2. Mencegah terjadibnya KLB Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
di wilayah kerja Puskesmas Benowo dengan capaian Imunisasi Kejar 95 %
2.3. Mencapai eliminasi Campak Rubella tahun 2023 melalui tercapainya target
capaian imunisasi BIAN MR 95 %
2.4. Mencapai eradikasi polio global tahun 2026 khususnya di wilayah kerja
Puskesmas Benowo
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Tahap 1 : Mulai Mei 2022
Pemberian imunisasi tambahan campak rubela dengan sasaran:
a. Sasaran usia 9 bulan - <15 tahun untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau dan Kep Riau
b. Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun untuk seluruh provinsi di Pulau Sumatera
(kecuali yang disebutkan di point a), di pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua
Sekaligus pelaksanaan imunisasi kejar bagi anak balita
Tahap 2 : Mulai Agustus 2022
Pemberian imunisasi tambahan campak rubela dengan sasaran:
Sasaran anak usia 9 – 59 bln untuk provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Sekaligus pelaksanaan imunisasi kejar bagi anak balita

2. Rincian Kegiatan
Rincian kegiatan BIAN ( Bulan Imunisasi Anak Nasional ) meliputi :
2.1. Sosialisasi BIAN kepada lintas program
2.2.Advokasi BIAN kepada pemangku kebijakan wilayah kerja Puskesmas
Benowo
2.3. Sosialisasi BIAN kepada lintas sektor dan kader balita
2.4. Pendataan Sasaran BIAN
2.5. Menyusun mikroplanning BIAN
2.6. Sosialisasi BIAN kepada masyarakat
2.7. Pelaksanaan BIAN
2.8. Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan BIAN termasuk vaksin dan logistik
kebutuhan BIAN
2.9. Sweeping sasaran BIAN yang belum tervaksin
2.10. Pelaporan final hasil BIAN

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan sosialisasi Program Imunisasi Nasional BIAN kepada lintas
program melalui rapat pre minilokakarya untuk mendapat dukungan dari
Kepala Puskesmas , program terkait dan seluruh staf Puskesmas Benowo
2. Melakukan advokasi Program Imunisasi Nasional BIAN oleh Kepala
Puskesmas dan dokter penanggung-jawab Program Imunisasi dan
Surveilens kepada pemangku kebijakan di wilayah kerja Puskesmas
Benowo
3. Melakukan advokasi Program Imunisasi Nasional BIAN kepada lintas
sektor dan kader balita di wilayah kerja Puskesmas Benowo
4. Melakukan pendataan sasaran BIAN di wilayah kerja Puskesmas Benowo
baik sasaran yang berkunjung ke posyandu maupun tidak, , dilakukan oleh
kader balita

5. Menyusun mikroplanning BIAN termasuk jadwal pelaksanaan BIAN


6. Melakukan sosialisasi BIAN kepada masyarakat
7. Melakukan kegiatan BIAN baik Imunisasi Kejar dan Campak Rubella
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan BIAN , baik
pencatatan dan pelaporan manual dan elektronik ( melalui aplikasi ASIK
dan SMILE )
9. Melakukan sweeping sasaran BIAN yang belum tervaksin
10. Melakukan pencatatan dan pelaporan final hasil BIAN

VI. SASARAN
1. Tahap 1 : Mulai Mei 2022
Pemberian imunisasi tambahan campak rubela dengan sasaran:
a. Sasaran usia 9 bulan - <15 tahun untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau dan Kep Riau
b. Sasaran usia 9 bulan - <12 tahun untuk seluruh provinsi di Pulau
Sumatera (kecuali yang disebutkan di point a), di pulau Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Sekaligus pelaksanaan imunisasi kejar bagi anak balita
2. Tahap 2 : Mulai Agustus 2022
Pemberian imunisasi tambahan campak rubela dengan sasaran:
Sasaran anak usia 9 – 59 bln untuk provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta,
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Sekaligus pelaksanaan imunisasi kejar bagi anak balita

VII. PERAN PIHAK TERKAIT

PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR PROGRAM IMUNISASI


LINTAS PROGRAM

PROGRAM PERAN

1. Pembuatan leafket atau woro-woro tentang BIAN


PROMKES
2. Penyuluhan BIAN
 
KIA/KB 1. Penyuluhan Imunisasi ( BIAN )
2. Pelayanan Imunisasi ( BIAN ) dalam dan luar gedung , termasuk
pelayanan di Pustu, Poskeskel, posyandu atau kunjungan rumah
3. Sebagai petugas administrasi BIAN melalui aplikasi ASIK
 
GIZI 1. Penyuluhan Imunisasi ( BIAN )
2.Menyusun jadwal posyandu balita
3.Sebagai petugas administrasi BIAN melalui aplikasi ASIK

1. Penanganan KIPI
2. Pelaksana Surveillance PD3I imunisasi Dasar dan baduta
P2
termasuk BIAN

 
Kesehatan Gigi Penyuluhan imunisasi ( BIAN )
dan mulut
 
1. Penyuluhan imunisasi ( BIAN )
Kesehatan Indera

(Mata dan Telinga)

 
Kesehatan Jiwa Penyuluhan imunisasi ( BIAN )

 
Kesehatan 1. Penyuluhan imunisasi
Tradisional 2. Sebagai petugas administrasi BIAN melalui aplikasi ASIK
Penyuluhan imunisasi ( BIAN )
 UKS

LINTAS SEKTOR

PIHAK TERKAIT PERAN

1. Dinas Kesehatan 1. Membina, Penyandang dana, penanggung


Kota jawab, pelaksana dan mengembangkan
Program imunisasi termasuk Program BIAN
yang merupakan program nasional
2. Kelurahan 2. Penggerakan masyarakat dan pemantauan
dalam penyelenggaraan program imunisasi
tingkat kelurahan untuk meningkatkan cakuoan
BIAN

3. Kecamatan 3. Penggerakan masyarakat dan pemantauan


 
dalam penyelenggaraan program imunisasi
tingkat kecamatan untuk meningkatkan
cakupan BIAN

4. Kader Kesehatan 4. Penggerakan masyarakat dalam


penyelenggaraan program imunisasi di masing-
 
masing Posyandu dalam bentuk penyuluhan
BIAN agar cakupan BIAN bisa mencapai
target

5. RT/RW 5. Penggerakan masyarakat dalam penyelenggaraan


program imunisasi tingkat RT/RW untuk meningkatkan
  cakupan BIAN

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N Bulan
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sosialisasi
1 BIAN pada x
lintas sektor
Sosialisasi
BIAN
2 x
kepada
lintas sektor
Sosialisasi
dan
koordinasi
BIAN
kepada
3 x x
kader balita
termasuk
pendataan
sasaran
BIAN
Penyusunan
4 Mikroplan x
ning BIAN
Pelayanan
imunisasi
Kejar
(DPT-Hb-
Hib, OPV
5 x x x x
dan IPV) di
Puskesmas
baik dalam
dan luar
gedung

Pelayanan X
imunisasi ×x
6 xx
MR ( BIAN X
MR ) XX

Pencatatan
dan
pelaporan
cakupa
7
BIAN
melalui
aplikasi
ASIK
Sweeping
Imunisasi
sasaran
BIAN
8. melalui
kegiatan
Kunjungan
rumah atau
door to door
Pelaksanaan
GEBER
9
BIAN di
kelurahan

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


1. Sosialisasi BIAN pada lintas sektor pada Februari 2022
2. Sosialisasi BIAN kepada lintas sektor pada April 2022
3. Sosialisasi dan koordinasi BIAN kepada kader balita termasuk pendataan
sasaran BIAN April 2022
4. Penyusunan Mikroplanning BIAN pada April 2022
5. Pelayanan imunisasi Kejar (DPT-Hb-Hib, OPV dan IPV) di Puskesmas baik
dalam dan luar gedung pada Mei 2022
6. Pelayanan imunisasi MR ( BIAN MR
7. Pencatatan dan pelaporan cakupa BIAN melalui apliaksi ASIK
8. Sweeping Imunisasi sasaran BIAN melalui kegiatan Kunjungan rumah atau
door to door
9. Pelaksanaan GEBER BIAN pada minggu ketiga Agustus 2022

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi BIAN dilaporkan melalui link bitly
Hasil BIAN MR dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya bdan dilaporkan setiap hari
maksimal jam 15.00 WIB ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Pencatatan dan pelaporan sasaran yang belum mendapat imunisasi MR dimasukkan
ke dalam bitly sasaran yang belum vaksin BIAN dan ditulis perencanaan giat
sweepingnya melalui jdwal GEBER BIAN MR.

Surabaya, 01 Juli 2022

Kepala UPTD Puskesmas Penanggung Jawab Imunisasi


Manukan Kulon

dr. Lolita Riamawati,M.Kes


Siti Fatimah,Amd.Keb.
Pembina Utama Muda / IV c
Penata Muda / III a
NIP 19690826200212004 NIP 199012192014022001

Anda mungkin juga menyukai