Anda di halaman 1dari 7

PENILAIAN KINERJA PROGRAM IMUNISASI UPTD

PUSKESMAS PALASA TAHUN 2018


I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam
menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti
TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B dan lainnya dapat dicegah. Pentingnya imunisasi
dapat dilihat dari banyaknya balita yang meninggal akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD31). Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi karena penyakit-penyakit
tersebut bisa dicegah dengan imunisasi (Nany, 2010).
Sebaiknya, pemberian imunisasi pada anak mengikuti jadwal yang ada. Dengan
memberikan imunisasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan memberikan hasil pembentukan
kekebalan (antibody) yang optimal sehingga dapat melindungi anak dari paparan penyakit.
Di Indonesia, jadwal imunisasi di keluarkan oleh kementrian kesehatan RI, yang
mengharuskan orang tua memberikan imunisasi dasar lengkap (Sekartini, 2011).
Salah satu sarana tempat melakukan imunisasi adalah posyandu. Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh
pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita. Penyelenggaraan posyandu sekurang-
kurangnya satu kali dalam sebulan. Berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau dusun,
salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran atau tempat khusus yang dibangun
oleh swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada di
lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui gambaran Imunisasi UPTD Puskesmas Palasa
2. TUJUAN
KHUSUS
a. Untuk mengetahui progress capaian program imunisasi di UPTD Puskesmas Palasa
b. Untuk mengetahui komponen input program imunisasi di UPTD Puskesmas Palasa
c. Untuk mengetahui proses pelaksanaan imunisasi di IPTD Puskesmas Palasa
d. Untuk mengetahui output pelaksanaan imunisasi di UPTD Puskesmas Palasa
e. Untuk mengetahui analisa program imunisasi menggunakan Metode Fishbone.
C. RUANG LINGKUP PENILAIAN
Ruang lingkup penilaian program imunisasi sebagai berikut :
1. Cakupan pelayanan imunisasi HB0
2. Cakupan pelayanan imunisasi BCG
3. Cakupan pelayanan imunisasi DPT/HB/HIB 3
4. Cakupan pelayanan imunisasi polio 4
5. Cakupan pelayanan imunisasi campak.
II. HASIL PENILAIAN
Program imunisasi bertujuan untuk mengetahui jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi di wilayah

UPTD Puskesmas Palasa.

Cakupan hasil penilaian kinerja imunisasi meliputi :

A. Cakupan Pelayanan Imunisasi HB0

Vaksin HB 0 diberikan kepada bayi yang baru lahir, sebab dikhawatirkan bayi yang baru lahir tertular
penyakit hepatitis B yang berasal dari ibunya pada saat proses persalinan. Penyakit hepatitis B sangat
berbahaya, sebab penyakit ini dapat menyerang organ hati. sehingga ketika bayi mendapatkan Vaksin HB
0 maka besar kemungkinan bayi tidak akan tertular penyakit hepatitis B.
Vaksin HB 0 sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia 12 jam pasca melahirkan. Hal ini bertujuan
untuk memberikan perlindungan secepat mungkin, karena dikhawatirkan anak mengalami infeksi hepatitis
B. Setelah bayi menerima vaksin HB 0 maka bayi harus melakukan vaksin kedua dan ketiga. Untuk vaksin
kedua yaitu saat bayi sudah berusia satu bulan pemberian vaksin HB 0 . Sedangkan vaksin ketiga yaitu
ketika bayi sudah berusia 5 bulan.
Adapun hasil penilaian indikator sebagaimana terlihat pada gambar 1.1

DIAGRAM LABA-LABA INDIKATOR CAPAIAN PELAYANAN


IMUNISASI HB 0 PUSKESMAS PALSA TAHUN 2018

PEBOUNANG
120
LAMBORI 81 BOBALO
100
78 62
69 80
55
60 48
PALASA TANGKI DONGKALAN
7668 40
48
45
20

0 TARGET
24
28 5663 CAPAIAN
PALASA TANGKI EEYA

43 25
57 27
32
34

89
BAMBASIANG ULATAN
102

OGOGANSAM BEAU

Gambar 1.1 diagaram laba-laba Imunisasi HB 0

Berdasarkan diagram laba – laba diatas, capaian imunisasi HB0 diwilayah kerja UPTD Puskesmaa Palasa

tahun 2018 semua desa telah mencapai target sasaran.


B. Cakupan Pelayanan Imunisasi BCG

Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–Guérin adalah vaksin yang diberikan untuk melindungi diri
terhadap tuberkulosis (TB), yaitu penyakit infeksi yang terutama menyerang paru-paru. Bayi yang baru
lahir hingga berusia dua bulan adalah kelompok usia yang paling efektif untuk menerima vaksin ini. Vaksin
BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup, melalui suntikan yang dilakukan oleh dokter atau
petugas medis. Vaksin ini berisi sedikit jumlah bakteri TB yang telah dilemahkan dan akan merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri TB nantinya.
Adapun hasil penilaian indikator sebagaimana terlihat pada gambar 1.2

DIAGRAM LABA - LABA INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN


IMUNISASI BCG/POLIO 1 UPTD PUSKESMAS PALASA TAHUN 2018

TARGET CAPAIAN

PEBOUNANG
120

LAMBORI 81 BOBALO
100 76.5
88.5 87.3
78
80
55
60
PALASA TANGKI 93.8DONGKALAN
89.5
76 40
48
20

0
28
85.7 63
PALASA TANGKI 88.9 EEYA

27
57 34
75.4
87.3
BAMBASIANG ULATAN
102

94.1 92.6
OGOGANSAM BEAU

Gambar 1.2 diagaram laba-laba Imunisasi BCG/POLIO 1

Berdasarkan diagram laba – laba di atas, capaian imunisasi BCG/POLIO 1 di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Palasa masih terdapat 2 desa yang belum mencapai target yaitu pebounang 76,5 % dan ulatan

87,3% karena 2 desa tersebut daerahnya mayoritas berada di daerah terpencil.

C. Cakupan Pelayanan Imunisasi DPT/HB/HIB 3


Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi yang diberikan untuk mencegah tiga penyakit, yakni difteri,
pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
1. Difteri - infeksi bakteri yang dapat menyebabkan hambatan jalur napas di tenggorokan dan
mengakibatkan gangguan saluran pernapasan.
2. Pertusis - gangguan saluran pernapasan dengan gejala-gejala seperti batuk dan pilek, terutama pada
anak-anak ketika mengambil napas dalam-dalam. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi
serius pada bayi usia di bawah setahun.
3. Tetanus - penyakit saraf yang menyerang segala usia akibat racun yang diproduksi bakteri. Bakteri
ini masuk melalui luka terbuka yang diderita oleh pasien.

Vaksin DPT bekerja dengan cara memasukkan bakteri difteri, pertusis, dan tetanus yang sudah
dilemahkan ke dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu sistem kekebalan tubuh manusia untuk memproduksi
antibodi dalam memerangi infeksi dari ketiga penyakit tersebut jika sewaktu-waktu menyerang.

Adapun hasil penilaian indikator sebagaimana terlihat pada gambar 1.3

DIAGRAM LABA -LABA INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN


IMUNISASI DPT/HB/HIB 3 UPTD PUSKESMAS PALASA TAHUN
2018
TARGET CAPAIAN
PEBOUNANG
120
LAMBORI 81 BOBALO
100 74.1
87.2 87.3
78
80
55
60
PALASA TANGKI DONGKALAN
86.8 89.6
76 40
48
20

0
28
63 88.9 EEYA
PALASA TANGKI92.9

57 27
34
77.2
86.3
BAMBASIANG ULATAN
102

88.9
OGOGANSAM
102.9 BEAU

Gambar 1.3 diagaram laba-laba Imunisasi DPT/HB/HIB 3


Berdasarkan diagram laba – laba di atas, capaian imunisasi DPT/HB/HIB 3 di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Palasa masih terdapat 2 desa yang belum mencapai target yaitu pebounang 74,1 % dan ulatan

86,3% karena 2 desa tersebut daerahnya mayoritas berada di daerah terpencil.

D. Cakupan Pelayanan Imunisasi Polio 4


Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Pada kasus yang parah, polio dapat
menimbulkan keluhan sesak napas, kelumpuhan, hingga kematian.
Imunisasi polio pertama kali diberikan saat anak baru dilahirkan hingga usia 1 bulan. Kemudian,
vaksin kembali diberikan tiap bulan, yaitu saat anak berusia 2, 3, dan 4 bulan. Untuk penguatan, vaksin bisa
kembali diberikan saat anak mencapai usia 18 bulan.
Adapun hasil penilaian indikator sebagaimana terlihat pada gambar 1.4

DIAGRAM LABA - LABA INDOKATRO CAKUPAN PRLAYANAN


IMUNISASI POLIO 4 UPTD PUSKESMAS PALASA
TARGET CAPAIAN

PEBOUNANG
120
LAMBORI 81 BOBALO
100 74.1
87.2 87.3
78
80
55
60
PALASA TANGKI DONGKALAN
86.876 89.6
40
48
20

0
28
63 88.9 EEYA
PALASA TANGKI92.9

57 27
34
77.2
86.3
BAMBASIANG ULATAN
102

88.9
OGOGANSAM
102.9 BEAU

Gambar 1.4 diagaram laba-laba Imunisasi Polio 4


Berdasarkan diagram laba – laba di atas, capaian imunisasi POLIO 4 di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Palasa masih terdapat 2 desa yang belum mencapai target yaitu pebounang 74,1 % dan ulatan

86,3% karena 2 desa tersebut daerahnya mayoritas berada di daerah terpencil.

E. Cakupan Pelayanan Imunisasi Campak

Vaksin campak adalah vaksin untuk mencegah penyakit campak, yang mulai diberikan pada anak
usia 9 bulan. Pemberian vaksin ini masuk ke dalam program imunisasi rutin lengkap yang dianjurkan oleh
pemerintah Indonesia.
Terdapat 3 jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yakni:
1. Vaksin campak, yang hanya berfungsi untuk mencegah campak.
2. Vaksin MR, untuk mencegah penyakit campak dan rubella.
3. Vaksin MMR, untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.

Adapun hasil penilaian indikator sebagaimana terlihat pada gambar 1.5


DIAGRAM LABA - LABA INDIKATOR CAKUPAN PELAYANAN
IMUNISASI CAMPAK UPTD PALASA TAHUN 2018
TARGET CAPAIAN
PEBOUNANG
120
LAMBORI 81 BOBALO
100
83.3 79 87.3
78
80
55
60
PALASA TANGKI DONGKALAN
90.8 87.5
76 40
48
20

0
28
63 87.3 EEYA
PALASA TANGKI 89.3

27
57 34
75.4
88.2
BAMBASIANG ULATAN
102

92.6
OGOGANSAM BEAU
105.9

Gambar 1.5 diagaram laba-laba Imunisasi Campak

Berdasarkan diagram laba – laba di atas, capaian imunisasi CAMPAK di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Palasa masih terdapat 2 desa yang belum mencapai target yaitu pebounang 79 % dan ulatan

88,2% karena 2 desa tersebut daerahnya mayoritas berada di daerah terpencil.

III. PENUTUP

Demikian peniliana kinerja ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam menentukan langkah –

langkah suatu kegiatan dalam penyelenggaraan UKM Imunisasi di UPTD Puskesmas Palasa,

sehingga penyelenggaraan dapat berjalan baik tanpa menyimpang dari apa yang seharusnya dan

dapat mencapai target kinerja yang diharapkan dengan kesimpulan.

1. Cakupan pelayanan imunisasi HB0 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasa mencapai 91,5 %

2. Cakupan pelayanan imunisasi BCG/POLIO 1 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasa

mencapai 86.4 %

3. Cakupan pelayanan imunisasi DPT/HB/HIB3 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasa

mencapai 86.9%

4. Cakupan pelayanan imunisasi POLIO 4 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasa mencapai

86%
5. Cakupan pelayanan imunisasi CAMPAK di wilayah kerja UPTD Puskesmas Palasa mencapai

86,6%

Anda mungkin juga menyukai