Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SELOGIRI
Jl. Gunung Wijil ,Kaliancar – Kec. SelogiriKodePos 57652
Telp (0273)322533 Email :puskesmasselogiri@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI MASA PANDEMI COVID-19


UPTD PUSKESMAS SELOGIRI

I. PENDAHULUAN
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien
dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya. Sejararah telah mencatat
besarnya peranan imunisasi dalam menyelematkan masyarakat dunia dari
kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat penyakit penyakit serperti Cacar,
Polio, TBC, Hepatitis B yang dapat berakibat pada kanker hati, Difteri, Campak,
Rubela dan syndrom Kecacatan Bawaan Akibat Rubela (Cogenital Rubela
Syndrom/ CRS ). Tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, Pnemonia/radang
paru, Meningitis/radang selaput otak, hingga kanker serviks yang disebabkan oleh
infeksi Human Papiloma Virus
Dalam imunisasi terdapat Herd Immunity atau kekebalan berkelompok, yang
bisa terbentuk bila cakupan imunisasi pada sasaran tinggi dan merata di seluruh
wilayah. Kebalnya sebagian besar sasaran inisedara tidak langsung akan turut
memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya, sehingga bila ada satu
sejumlah kasus Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasiif juga
efisien karena hanya dengan menyasar kelompok rentan maka seluruh masyarakat
akan terlindungi.
Masa Pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti sebagian besar negara pun
hendaknya tidak menyurutkan semangat tenaga kesehatan untuk tetap
menggaungkan pentingnya imunisasi dan langkah-langkah penting untuk
memastikan setiap anak merupakan kelompok rentanterlindungi dari penyakit-
penyakitberbahay imunisasi, Dalam masa pandemi ini imunisasi haru diupayakan
lengkap sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I. Pelayanan pada masa
pandemi COVID-19 dilaksanakan sesuai kebijakan pemerintah daerah setempat
berdasarkan analisis situasi epidemiologi PD3I. Pelayan imunisasi dilaksanakan
sesuai prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan menjaga jarak
aman 1 – 2 meter. Dinas Kesehatan dan Pusekesmas harus berkoordinasi dengan
dan melakukan advokasi kepada pemerintah daerah setempat dalam pelayanan
imunisasi pada masa pandemi COVID-19. Selain itu petugas kesehatan diharapkan
dapat memantau status imunisasi setiap sasaran yang ada diwilayah kerjanya
II. LATAR BELAKANG
BIAS adalah Bulan Imunisasi Anak Sekolah dan pemberian BIAS dilakukan
setiap tahun dibulan Agustus dan September. BIAS diharapkan mampu
memberikan kekebalan kepada sasaran terhadap penyakit – penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi / PD3I. Karena pada usia SD dan sederajat terjadi
penurunan kekebalan tubuh sehingga perlu diberikan imunisasi lanjutan. Imunisasi
ini sangat aman diberikan pada anak sehat.
Imunisasi yang diberikan pada saat BIAS adalah MR dan DT untuk kelas 1 Td
untuk kelas 2 dan 5. Dan pada masa pandemi , BIAS tetap dilaksanakan,

III. TATA NILAI


Tata nilai adalah suatu peran tugas dalam memberikan pelayanan kepada
pasien/klien pelanggan puskesmas, juga diharapkan petugas memiliki skil dan
pengetahuan yang baik sesuai dengan tata nilai tersebut. Tata nilai ini
diperuntuknan para petuga spuskesmas dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan dan agar pelanggan merasa puas dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sebagaimana yang dikehendaki.
Dengan adaanya tata nilai tersebut pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas
Selogiri dapat memberikan suatu kemampuan petugas tersebut, terutama dalam
pelayanan program perbaikan imunisasi dan tata nilainya adalah “ SEHAT “ yaitu
Santun, Empati, Handal, Adil, Terampil.

IV. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL


Dari hasil identifikasi pihak terkait dan peran masing-masing lintas program dan
lintas sektoral dalam tugasnya yang bertujuan untuk menangani permasalahan
secara umum yang ada di masyarakat, baik kesehatan, pendidikan, keagamaan,
sosial ekonomi dan lain-lain. Maka untuk itu perlu lintas program dan lintas sektoral
dapat bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi suatu masalah dan peran
program terkait sebagai berikut :

V. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Kerangka Acuan Kegiatan pelayanan imunisasi BIAS pada masa
pandemi COVID-19 sebagai Acuan bagi tenaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya Kerangka Acuan Kegiatan Imunisasi BIAS masa pandemi
COVID-19 di puskesmas
b. Tersedianya Acuan Kerja pelayanan imunisasi BIAS di Sekolah pada masa
pandemi.
c. Meningkatkan kepatuhan petugas terhadap Acuan Kerja program imunisasi
BIAS pada masa pandemi COVID-19
d. Tersedianya menejemen vaksin dan logistik dalam melakukan pelayanan
BIAS pada masa pandemi COVID-19.
e. Kemitraan kerja lintas program, lintas sektoral dan pelanggan puskesmas
dalam Program BIAS di masa pandemi COVID-19

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
Jenis-jenis kegiatan program imunisasi di UPTD Puskesmas Selogiri :
1) Pendataan Sasaran
2) Perencanaan dan penyediaan vaksin dan Logistik
3) Penyimpanan dan Distribusi Vaksin
4) Pengelolaan Vaksin
5) Pelaksanaan pelayanan imunisasi BIAS
6) Pengelolan Limbah
7) Pelaporan dan Pelaporan
8) Pelaporan dan Penanggulangan KIPI

2. RINCIAN KEGIATAN
Dalam 9 macam jenis kegiatan pelayanan program imuniasi cara
melaksanakan kegiatan, antara lain :
1) Pendataan sasaran
Pendataan sasaran BIAS Campak, BIAS DT/Td dilakukan satu bulan
sebelum pelakasanaan.
2) Perencanan dan penyediaan Logistik
Penghitungan perencanaan dan logistik dilakukan dengan cara jumlah
sasaran ditambah 10% yang meliputi vaksin, Auto Disable Syringe, Safety
box, Emergency kit dan dokumen pencatatan imunisasi yang dilaksanakan
oleh petugas pengelola vaksin
3) Penyimpanan dan distribusi vaksin
Vaksin disimpan dalam coldchain, saat pengambilan vaksin ke DKK
dengan menyertakan surat bukti permintaan / penerimaan barang. Setelah
sampai di Puskesmas vaksin dipindahkan di chold chain, pencatatan
penerimaan dan pengeluaran dilakukan di buku stock vaksin. Saat
pelayanan imunisasi luar gedung vaksin dibawa dengan membawa
vaksien karier berisi coldpack, beserta logistik dan register pencatatan.
Distribusi dilakukan baik sesuai dengan SOP untuk menjamin kualitas
vaksiin.
Setelah sampai puskesmas, petugas memindahkan vaksin ke chold chain.
Pengamatan suhu dan pemeliharaan chold chain dilakukan berdasarkan
SOP yang ada.
4) Pengelolaan Vaksin
Pengelolaan vaksin dilakukan oleh petugas yang meliputi pemantaun suhu
vaksin, monitoring harian, mingguan dan bulanan tempat penyimpanan
vaksin, juga pengeloaan vaksin yang diterima serta dipakai di catat dan
dilaporkan ke DKK
5) Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi BIAS pada pandemi
BIAS dimulai dengan pemeriksaan kesehatan sasaran yang dilakukan oleh
petugas medis atau para medis yang telah beri surat tugas dari Kepala
Puskesmas untuk memastikan kondisi yang sehat pada pasien sebelum
menerima imunisasi. Pemberian imunisasi BIAS sesuai SOP yang berlaku.
Dan imunisasi lanjutan bagi anak usia sekolah dasar atau imunisasi
tambahan yang diberikan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang
meliputi imunisasi MR, DT/Td .
6) Pengelolahan Limbah
ADS yang telah dipakai dengan prinsip No Recaping dimasukan dalam
safety box, setelah penuh safety box diletakkan didalam limbah khusus
yang disimpan ditempat khusus yang jauh dari jangkaun anak-anak
sebelum dimusnahkan.
7) Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dilakukakan saat pendataan sasaran, perencanaan logistik,
hasil akhir pelayanan, yaitu mencatat anak yang belum hadir dan
mendapatkan vaksin BIAS.
8) Pelaporan dan penanggulangan KIPI.
Melakukan pelaporan segera setelah mendapat laporan KIPI pada form
KIPI dan melaporkan ke DKK.

VII. SASARAN
a. Sasaran program imunisasi sebagai berikut :
1. Imunisasi BIAS MR untuk kelas 1
2. Imunisasi BIAS DT untuk kelas 1
3. Imunisasi BIAS Td untuk kelas 2 dan 5
b. Sasaran imunisasi BIAS pada anak yang “ HARUS DITUNDA “ apabila :
1. Anak sakit ( demam, batuk, pilek dll )
2. Anak dengan OTG adalah anak tidak bergejala dan memiliki resiko tertular
dari orang yang konfirmasi COVID-19 dan kontak erat ( harus karantina
mandiri 14 hari )
3. Anak dengan ODP atau PDP
ODP adalah anak yang mengalami gejala demam batuk pilek atau pernah
bepergian ke luar daerah atau 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.
PDP adalah anak denagn ISPA ringan hingga berat dan 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal diwilayah
transmisi lokal. Dan ada riwayat kontak erat dengan kasus konfimasi
COVID-19. Atau anak tanpa penyebab lain timbul gejala ISPA berat dan
membutuhkan perawatan rumah sakit.
4. Anak dengan Konfirmasi COVID-19
5. Anak pasca COVID-19 ( 14 hari setelah gejala hilang dan anak dinyatakan
sehat.
6. Anak yang tinggal serumah dengan orang OTG, ODP, PDP dan orang yang
terkonfimasi COVID-19 dan pasca COVID-19.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan pelayanan program imunisasi sebagai berikut :
Untuk tempat pelaksanaan program imunisasi sebagai berikut :
1. Dalam Gedung Puskesmas untuk imunisasi Dasar dan lanjutan setiap hari
kamis.
2. Posyandu / Rumah Warga / Balai Desa / Pendopo Kecamatan ,
menyesuaikan jumlah sasaran untuk vaksinasi COVID-19 sesuai perintah dan
jadwal dari DKK maupun dari Pemerintah setempat.
3. Sekolah, seperti BIAS Campak, BIAS DT/Td di Sekolah Dasar / MI
4. Rumah penduduk bila ada kegiatan kunjungan, sweping sasaran dan
pelacakan masalah imunisasi

IX. PELAYANAN IMUNISASI PADA MASA PANDEMI COVID-19


Prinsip – prinsip yang menjadi acuan kerja dalam melaksanakan program
imunisasi pada masa pandemi COVID-19 yaitu
1. Imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan
sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I.
2. Secara operasioanl pelayanan imunisasi baik di dalam gedung maupun luar
gedung maupun fasilitas kesehatan lain yang memberikan layanan imunisasi
mengikuti kebijakan pemerintah setempat
3. Kegiatan surveilans PD3I harus dioptimalkan termasuk pelaporannya
4. Menerapkan prinsip PPI dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
5. Ketentuan ruang dan tempat pelayanan :
- Tempat/ ruangan yang cukup besar dengan sirkulasi udara yang baik atau
bisa mendirikan tenda di luar ruangan.
- Kipas angin yang aliran udara mengalir dari petugas ke sasaran
- Ruang pelayanan imunisasi jauh dari poli orang sakit.
- Ruangan bersih, sebelum dan sesudah didesinfektan.
- Ruangan khusus untuk pelayan imunisasi.
- Tersedia sarana cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir atau hand
sanitizer.
- Atur meja pelayanan petugas dan sasaran dengan jarak aman 1- 2 meter
- Ada jalan masuk dan keluar.
- Sediakan tempat observasi untuk menunggu 30 menit setelah imunisasi/
vaksinasi.
6. Ketentuan waktu pelayanan :
- Tentukan jadwal agar tidak bersamaan dengan pelayanan MTBS ataupun
maupun dewasa sakit.
- Batasi jam pelayanan atau bila sasaran banyak dibuat sesi jam pelayanan
agar tidak terjadi penumpukan sasaran.
- Koordiansi dengan lintas program lainnya untuk memberikan pelayanan
kesehatan lain bersaman dengan imunisasi ( misal promkes )
- Informasikan nomor telpun petugas untuk layanan berikutnya.

X. TUGAS DAN PERAN DALAM PELAYANAN IMUNISASI DI MASA PANDEMI


CO VID-19
1. TENAGA KESEHATAN
a. Persiapan sebelum pelayanan :
1) Petugas kesehatan membuat pengumuman pemberitahuan mengenai
jadwal imunisasi selama masa pandemi COVID-19, dengan menyertakan
no telpon/ Wa/ SMS.
2) Membuat jadwal imunisasi / vaksinasi
3) Memastikan kader, dan sasaran vaksinasi/ imunisasi maupun pengantar
dalam kondisi sehat ( pastikan riwayat penyakit, pernah bepergian ke luar
daerah, atau riwayat kontak dengan OTG, ODP, PDP, Konfirmasi COVID-
19/ pasca COVID-19 )
4) Mengingatkan sasaran untuk membawa identitas seperti KTP, KK, dan
BUKU KIA.
b. Pada saat pelayanan :
1) Memastikan diri dan petugas lainnya dalam kondisi sehat
2) Menggunakan alat pelindung diri sesuai prinsip PPI sebelum mulai
pelayanan :
- Masker bedah / medis
- Sarung tangan bila tersedia ( diganti tiap satu sasaran ) bils tidak
tersedia petugas cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
tiap sebelum dan sesudah pelayanan kepada sasaran.
- APD lain nya bila tersedia : pakaian gown/ apro/ hasmat kedap air
dan face shield.
3) Memastikan ruang/ tempat bersih.
4) Memastikan sarana cuci tangan atau hand sanitizer.
5) Memastikan vaksin, logistik, dan anapilaktik kid tersedia dan aman
digunakan.
6) Memastikan tempat duduk antar petugas dan kader serta orang tua
sesuai prinsip menjaga jarak 1- 2 meter.
7) Melakukan skrening COVID-19.
8) Pada saat pelayanan imunisasi kepada sasaran :
- Melakukan skrening singkat tentang kondisi sasaran
- Menanyakan reaksi imunisasi/ vaksinasi sebelumnya.
- Menjelaskan secara singkat manfaat imunisasi/ vaksinasi, efek
samping dan jadwal ulang.
- Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau
menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah melakukan
imunisasi/ vaksinasi
- Memberikan suntikan sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan
yang aman ( safe injection )
- Apabila ada suntikan yang tertunda berikan lebih dari satu jenis
antigen ( pemberian imunisasi ganda ) bersama-sama di lokasi yang
berbeda ( paha kanan dan kiri )
- Mencatat hasil imunisasi di buku KIA dan register imunisasi
- Mengingatkan jadwal berikutnya.
- Memberikan penjelasan apabila dalam waktu 14 hari sesudah
imunisasi , baik petugas, kader maupun pengantar terdapat gejala
seperti COVID-19 atau konfirmasi COVOID-19 harus segera
menghubungi petugas.
9) Membersihkan area pelayanan sesudah selesai kegiatan dengan cara
desinfektan.
2. KADER
a. Persiapan :
- Membantu petugas mengingatkan jadwal pelayanan imunisasi pada
H-1 kepada sasaran.
- Mmembatasi pengantar hanya 1 orang
b. Pada saat pelayanan :
- Memastikan diri dalam kondisi sehat
- Menggunakan APD sesuai prinsip PPI minimal masker kain.
- Membantu area pelayanan bersih.
- Membantu mencatat data sasaran
- Membantu petugas melakukan skrening COVID-19.
- Membantu ukur suhu
- Melakukan pendaftarn sasaran dibuku register imunisasi
- Mencocokan jadwal imunisasi
- Membantu mengatur jarak antrian / tempat duduk sesuai prinsip
menjaga jarak 1 -2 meter
- Mengingatkan setelah selesai dilakukan imunisasi untuk segera
pulang, mandi, mengganti semua pakaian (sasaran maupun
pengantar )
- Mencatat sasaran yang tidak hadir
- Mencatat dan melaporkan hasil catatan pelayanan kepada petugas
XI. STRATEGI KOMUNIKASI
Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :
a. Memebnagun hubungan baik dengan tokoh – tokoh utama media masa,
terutama berfokus pada isu- isu kesehatan.
b. Memberikan orientasi yang benar pada media masa.
c. Fokus pada pentingnya upaya memverifikasi sebelum disebarluaskan.
d. Menekankan pentingnya peran media massa.
e. Menyiapkan nomor kontak pejabat fungsioanal yang ditunjukan sebagai
rujukan utama saat terjadi KIPI

XII. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dan evaluasi pelayanan imunisasi bermanfaat untuk menentukan
tindak lanjut kegiatan berikutnya.
Kegiatan tersebut untuk pelaksanaan evaluasinya tergantung dari jenisnya,
seperti :
1. Laporan bulanan di evaluasi setiap bulan dengan menggunakan PWS
Imunisasi
2. Laporan Tri bulan di evaluasi setiap tiga bulan
3. Laporan Semester di evaluasi setiap 6 bulan sekali
4. Laporan tahunan dibuat dan di evaluasi setiap satu tahun sekali

XIII. BIAYA
Biaya Program Imunisasi puskesmas ada beberapa sumber dana, diantaranya :
1. Dana Kapitasi JKN
2. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
3. Operasional Puskesmas

XIV. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Program Imunisasi Puskesmas
yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Selogiri setiap tahunnya. Dan pelaksaan
kegiatan disesuaikan dengan RUK dan POA Program Imunisasi. Apabila ada
program baru bisa disesuaikan menurut juklak juknis yang ada.
Berikut adalah point – point yanga harus ditindaklanjuti :
1. Pelayanan imunisasi harus tetap diupayakan berjalan dan dilaksanakan
sesuai jadwal imunisasi program nasional yang berlaku mengikuti
kebijakan pemerintah setempat dengan mengikuti prinsip PPI dan
menjaga jarak aman 1 – 2 meter.
2. Melakukan advokasi dengan pemrintah setempat untuk mendapatkan
dukungan.
3. Mennentukan kebijakan operasional pelayanan didalam gedung maupun
di luar gedung dengan melakukan analisi terhadap :
- Data epidemiologi penyebaran COVID-19
- Data cakupan Imunisasi rutin
- Data epidemiologi PD3I
4. Upaya komunikasi lintas program dan lintas sektoral untuk menyampaikan
pesan – pesan imunisasi.
5. Menentukan jadwal kunjungan untuk mengatur pelayanan agar tidak
terjadi penumpukan sasaran.
6. Mendata sasaran yang ditunda untuk memberikan pelayanan berikutnya.
7. Perencanaan kegiatan untuk Swepping
8. Pengawasan ketersediaan stok vaksin dan logistik
9. Pada masa pandemi COVID-19, pelaksanaan surveilans PD3I harus tetap
dilaksanakan secara adekwat.
10. Pengkajian data cakupan imunisasi dan data PD3I.

Anda mungkin juga menyukai