Anda di halaman 1dari 3

DEMAM TYPOID

No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
drg. Anita Riswita
PUSKESMAS NIP. 19700917 200501 2 008
SIMAN

1 Pengertian Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya
. yaitu Salmonella Typhosa. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia, dan
disebarkan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh tinja.

2 Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menerapkan langkah-langkah untuk


. penatalaksanaan pada demam typoid.

3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Siman Nomor 188.4/077/KEP/405.09.17/2022


. tentang pelayanan klinis di Puskesmas Siman

4 Referensi KEPMENKES-HK-01-07-MENKES-1186-2022 tentang praktik klinis bagi


. Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

5 Prosedur/ Penatalaksanaan :
. Langkah- 1. Informed concen
2. Anjurkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
langkah 3. Anamnesa
Keluhan

 Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi dapat terjadi
terus menerus (demam kontinu) hingga minggu kedua.
 Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area frontal
 Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus atau
diare,mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah
 Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal, batuk,
anoreksia,insomnia
 Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan kesadaran atau
kejang.
4. Lakukan pemeriksaan fisik
 Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau sakit berat.
 Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan kesadaran (mulai
dari yang ringan, seperti apatis, somnolen, hingga yang berat misalnya
delirium atau koma)
 Demam, suhu > 37,5 C.
 Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan frekuensi nadi
sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan suhu 1 C.
 Ikterus
 Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
 Pemeriksaanabdomen:nyeri(terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegali
5. Lakukan pemeriksaan laboratorium
Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis dapat menunjukkan:
leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit normal, limfositosis relatif,
monositosis, trombositopenia (biasanya ringan), anemia.

Tes Widal

Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal 1/320 atau terdapat
kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval
5 – 7 hari.

6. Jika hasil Lab. Positif anjurkan rawat inap


a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
 Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan secara oral
maupun parenteral.
 Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan protein,
rendah serat.
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas dan monitor tanda
vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran), kemudian dicatat
dengan baik di rekam medik pasien
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama
untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol, Ampisilin atau Amoksisilin
(aman untuk penderita yang sedang hamil), atau Trimetroprim-
sulfametoxazole (Kotrimoksazol).
d. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai tidak efektif,
dapat diganti dengan antibiotik lain atau dipilih antibiotik lini kedua
yaitu Seftriakson, Sefiksim, Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18
thun karena dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

6 Diagram Alir
. Loket

Poli Pemeriksaan
Umum

Pasien Mengambil obat


Anamnesa
pulang

Rujuk

7 Unit Terkait 1. Unit Rawat jalan


. 2. Unit rekam medis

2/2
3. Loket pendaftaran
4. Laboratorium
5. Apotik

3/2

Anda mungkin juga menyukai