Anda di halaman 1dari 3

SOP

DEMAM THYPOID

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS dr. Hj. Y. Nevy Lestari
CAKRANEGARA NIP.196311071997032001

1. Pengertian Demam typoid adalah suatu infeksi yang di sebabkan oleh bakteri
salmonella thypii yang ditularkan melalui makanan yang tercemar
oleh tinja atau urine penderita.

2.Tujuan Sebagai pedoman mendiagnosa dan memberikan pertolongan pasien


demam thypoid.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cakranegara No. /SK/PKM.C/I/2016
4.Referensi Departemen Kesehatan RI,2007,Pedoman pengobatan dasar di
puskesmas,cetakan tahun 2008,Depkes RI:Jakarta
5. Prosedur Persiapan Alat dan
Bahan: 1. Tensimeter
2. Stetoscope
3. Thermometer
4. Blangko Register
5. Blangko Observasi
6. Blangko penggunaan obat

6. Langkah-Langkah Penatalaksanaan :
1. Informed concen
2. Anjurkan pasien untuk berbaring di tempat tidur
3. Anamnesa
Keluhan
• Demam turun naik terutama sore dan malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan suhu step-ladder. Demam tinggi
dapat terjadi terus menerus (demam kontinu) hingga
minggu kedua.
• Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering dirasakan di area
frontal
• Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan meteorismus
atau diare,mual, muntah, nyeri abdomen dan BAB berdarah
• Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-pegal,
batuk, anoreksia,insomnia
• Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai penurunan
kesadaran atau kejang.
4. Lakukan pemeriksaan fisik
• Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang atau
sakit berat.
• Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan kesadaran
(mulai dari yang ringan, seperti apatis, somnolen, hingga
yang berat misalnya delirium atau koma)
• Demam, suhu > 37,5 C.
• Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu penurunan
frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per menit setiap kenaikan
suhu 1 C.
• Ikterus
• Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah, halitosis
• Pemeriksaanabdomen:nyeri(terutama regio epigastrik),
hepatosplenomegali
5. Lakukan pemeriksaan laboratorium
Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis dapat
menunjukkan: leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit
normal, limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia
(biasanya ringan), anemia.
Tes Widal
Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal 1/320
atau terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada
pemeriksaan ulang dengan interval 5 — 7 hari.
6. Jika hasil Lab. Positif anjurkan rawat inap
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
• Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
• Menjaga kecukupan asupan cairan, yang dapat diberikan
secara oral maupun parenteral.
• Diet bergizi seimbang, konsistensi lunak, cukup kalori dan
protein, rendah serat.
• Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas dan monitor
tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, kesadaran),
kemudian dicatat dengan baik di rekam medik pasien
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik)
dan mengurangi keluhan gastrointestinal.
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik
lini pertama untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol,
Ampisilin atau Amoksisilin (aman untuk penderita yang
sedang hamil), atau Trimetroprim-sulfametoxazole
(Kotrimoksazol).
d. Bila pemberian salah satu antibiotik lini pertama dinilai
tidak efektif, dapat diganti dengan antibiotik lain atau
dipilih antibiotik lini kedua yaitunSeftriakson, Sefiksim,
Kuinolon (tidak dianjurkan untuk anak <18 tahun karena
dinilai mengganggu pertumbuhan tulang).

7. Bagan Alir
LOKET Rawat
Pasien
POLI
UMUM Rawat

LABORA Rujuk

5. Hal-/al yang Keadaan umum pasien4 /asil lab


perlu
diper/atikan
(. Unit Terkait 1. Poli Klinik Ra@at Jalan.
2. Poli KIA
*. Ruang Ra@at Inap.
3. IGD
10. Dokumen 1. 8langko Register
Terkait 2. 8langko 9bservasi
*. 8langko penggunaan obat
3. 8langko laboratorium
7. 8langko rujukan
11. Rekaman No. Yang diuba/ Isi Tanggal mulai
Historis peruba/an diberlakukan
peruba/an

Anda mungkin juga menyukai