Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN DIARE

(GASTROENTERITIS)
No.
Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal
Terbit
Halaman 1 dari 5
halaman

KLINIK & RB. dr D. A. DINI PUTRI


AYAH BUNDA
SIP.503/131.SIP.I/DIKES/2018

1. Pengertian Gastroenteritis (GE) adalah peradangan mukosa lambung dan usus


halus yang ditandai dengan diare, yaitu buang air besar lembek atau
cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau
lebih dalam waktu 24 jam, dan disertai dengan muntah, demam, rasa
tidak enak di perut dan menurunnya nafsu makan. Dan apabila diare
lebih dari 30 hari disebut kronis.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan diare.
3. Kebijakan Di bawah tanggung jawab dan pengawasan dokter umum
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer.
5. Alat dan 1. Alat tulis.
Bahan 2. Rekam medis.
3. Tensi meter.
4. Stetoskop.
5. Termometer.
6. Senter.
7. Stature meter.
8. Blanko resep.
9. Timbangan berat badan.
10. Komputer.
6. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nomor urut dan menyapa
pasien dengan ramah.
2. Petugas melakukan anamnesa dan didapati keluhan pasien seperti
buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah
atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
Dapat disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung),
mual dan muntah.

SOP Diare Hal 1 dari 5


3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign dan mencatat hasilnya di
RM.
4. Setelah petugas selesai melakukan anamnesa, pasien dipersilahkan
menunggu diruang tunggu untuk kemudian dipanggil oleh dokter.
5. Dokter melakukan anamnesa tambahan dan pemeriksaan fisik,
seperti:
a. Menentukan tingkat / derajat dehidrasi akibat diare.
Tanda-tanda dehidrasi yang perlu diperhatikan adalah turgor kulit
perut menurun, akral dingin, penurunan tekanan darah,
peningkatan denyut nadi, tangan keriput, mata cekung / tidak,
penurunan kesadaran (syok hipovolemik), nyeri tekan abdomen,
kualitas bising usus hiperperistaltik. Pada anak kecil cekung
ubun-ubun kepala.
Derajat dehidrasi sebagai berikut:

Gejala Derajat Dehidrasi


Minimal (< Ringan Berat (> 9%
3% dari sampai dari berat
berat sedang (3- badan)
badan) 9% dari
berat
badan)
Baik, sadar Normal,
Apatis,
Status penuh lemas, atau
letargi, tidak
mental gelisah,
sadar
iritabel
Minum Sanga thaus, Tidak dapat
normal, sangat ingin minum
Rasa haus mungkin minum
menolak
minum
Normal Normal Takikardi,
Denyut sampai pada kasus
jantung meningkat berat
bradikardi
Kualitas Normal Normal
Lemah atau
denyut sampai
tidak teraba
nadi menurun

SOP Diare Hal 2 dari 5


Pernapasa Normal
Normal Dalam
n cepat
Sedikit Sangat
Mata Normal
cekung cekung
Air mata Ada Menurun Tidak ada
Mulut dan
Basah Kering Pecah-pecah
lidah
Turgor
Baik < 2 detik > 2 detik
kulit
Isian Memanjang,
Normal Memanjang
kapiler minimal
Ekstremita
Hangat Dingin Dingin
s
Normal Menurun Minimal
Output
sampai
urin
menurun

6. Dokter menegakkan diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan


pemeriksaan fisik.
7. Dokter memberikan terapi seperti:
a. Diazinc diberikan kepada anak umur dibawah 5 tahun selama 10
hari sesuai dengan umur penderita: 2-6 bulan ½ tablet per hari, 6
bulan sampai 5 tahun 1 tablet per hari.
b. Obat anti diare, antara lain: obat yang mengeraskan tinja
(attapulgite 4x2 tablet/hari).
c. Anti mikroba, antara lain:
1) Golongan kuinolon yaitu ciprofloxacin 2 x 500 mg/hari selama
5-7 hari, atau
2) Trimetroprim / Sulfamethoxazole 160/800 2x 1 tablet/hari.
3) Apabila diare diduga disebabkan oleh Giardia, metronidazole
dapat digunakan dengan dosis 3x500 mg/ hari selama 7 hari.
4) Bila diketahui etiologi dari diare akut, terapi disesuaikan
dengan etiologi. Terapi probiotik dapat mempercepat
penyembuhan diare akut.
d. Terapi simtomatis
Bila pasien panas maka dibeikan Paracetamol 3x500 mg/hari.
e. Apabila terjadi dehidrasi dan setelah dokter menententukan
derajat dehidrasinya, pasien ditangani dengan langkah sebagai

SOP Diare Hal 3 dari 5


berikut:
1) Bila tidak ada dehidrasi, maka tetap diberikan Oralit samapi
diare berhenti, bila muntah tunggu 10 menit kemudian
lanjutkan sedikit demi sedikit
2) Bila terjadi dehidrasi ringan / sedang, maka tetap diberikan
oralit sesuai usia:
a) Dibawah 1 tahun 3 jam pertama 1 ½ gelas selanjutnya ½
gelas setiap kali mencret.
b) 1- di bawah 5 tahun 3 jam pertama 3 gelas selanjutnya 1
gelas setiap kali mencret.
c) 5-12 tahun 3 jam pertama 6 gelas selanjutnya 1 ½ gelas
setiap kali mencret.
d) Diatas 12 tahun 3 jam pertama 12 gelas selanjutnya 2
gelas setiap kali mencret.
f. Dokter menyerahkan blanko resep dan mempersilahkan pasien
untuk mengambil obat dikamar obat.
g. Dokter memberikan konseling dan edukasi kepada pasien
sebelum pasien mengambil obat seperti:
1) Makan makanan yang sehat.
2) Beri makanan kaya kalium seperti, pisang, air kelapa hijau
dan makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang tidak
mengandung gas, dan mudah dicerna.
3) Makan yang sering tapi dengan porsi yang sedikit.
4) Dianjurkan untuk banyak minum .
5) Menghindari susu sapi karena terdapat defisiensi lactase
transien. Hindari juga minuman yang mengandung alcohol
atau kafein, karena dapat meningkatkan motilitas dan sekresi
usus.
h. Bila terjadi dehidrasi berat, maka pasien dirujuk ke Fayankes
lebih tinggi / tingkat II setelah dokter menerangkan tentang
kondisi penyakit kepada pasien.
7. Bagan Alir

8. Unit terkait 1. Ruang Pemeriksaan Umum

9. Dokumen 1. Rekam Medik.


terkait 2. Blanko resep.
3. Blanko rujukan.

SOP Diare Hal 4 dari 5


10. Rekaman Hala Yang Diberlak
No Perubahan
Historis man dirubah ukanTgl.
perubahan

SOP Diare Hal 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai