Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN SCABIES

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :

PUSKESMAS dr. Elni Handayani


SEPATAN NIP. 19780826 200701 2 006

1. Pengertian Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan praktik


keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan, (pengkajian, analisa data,
diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan
Scabies adalah suatu infestasi tungau yang menyebabkan
beruntus-beruntuk kecil kemerahan dan rasa gatal yang hebat.
Skabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.
Infestasi tungau ini mudah menyebar dari orang ke orang
melalui kontak fisik dan sering menyerang seluruh penghuni
dalam satu rumah.
Asuhan keperawatan pada klien scabise adalah suatu rangkaian
kegiatan praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada
klien scabies dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan dan evauasi keperawatan)
dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan

2. Tujuan Memberikan asuhan keperawatan kepada klien scabies secara komprehensif

3. Kebijakan

4. Referensi Depkes RI, 1996. Ibu sehat bayi sehat . Jakarta. Depkes RI

5. Prosedur/ 1. Perawat/Bidan memanggil klien

1/2
Langkah - 2. Perawat/Bidan menyapa klien
Langkah
3. Perawat/Bidan melaksanakan anamnesis untuk mengetahui keluhan
klien scabies (gatal seperti apa/kapan/dimana)
4. Pearawt /bidan menanyakan personal hygiene (kebiasan mandi, tukar
alat mandi,tidur bersama)
5. Perawat/Bidan menanyakan tentang lingkungan klien.
6. Perawat/Bidan melaksanakan pengukuran vital sign (S, RR, N, TD)
7. Perawat/Bidan menimbang berat badan klien
8. Perawat/Bidan mengukur tinggi badan klien
9. Perawat/Bidan menghitung IMT klien
10. Perawat/Bidan mempersilahkan klien ke meja periksa dokter
11. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
12. Dokter menuliskan Diagnosa scabies ke dalam CM
13. Dokter memberikan terapi yang dituliskan dalam CM dan resep
14. Perawat/Bidan mempersilahkan klien kembali ke meja perawat
15. Petugas menuliskan diagnosa keperawatan di lembar asuhan
keperawatan ( gangguan nyaman, integritas kulit).
16. Perawat/Bidan menuliskan rencana tindakan keparawatan
17. Perawat/Bidan melaksanakan implementasi dari rencana tindakan
keperawatan (memberikan penkes personal hygiene dan lingkungan
yang sehat)
18. Perawat/Bidan melakukan evaluasi
19. Perawat/Bidan melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan
20. Perawat/Bidan mempersilahkan klien untuk menyerahkan resep ke
ruang pelayanan obat
21. selesai

2/2
6. Bagan Alir

7. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Loket Pendaftaran, UGD, Poli Dewasa, Poli Anak, KIA/KB, PONED,
Imunisasi, Poli Gizi, Poli Gigi.

9. Dokumen Formulir informed consent


Rekam Medis
Terkait
(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan


10. Rekaman Historis
Perubahan
)

3/2
SOP PENYAMPAIAN INFORMASI

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

SOP ini mengatur tentang cara penyampaian informasi kepada pelanggan


1. Pengertian
baik secara lisan maupun media bantu.

Pelanggan dapat memperoleh informasi lain tentang sarana pelayanan, antara


2.Tujuan
lain tarif, jenis pelayanan, rujukan, dan informasi lain yang dibutuhkan.

4/2
SK kepala puskesmas tentang kewajiban klinis dalam meningkatkan mutu
3. Kebijakan
klinis dan keselamatan pasien

4. Referensi
1. Petugas menyapa pasien
5. Prosedur
2. Petugas mengidentifikasi kebutuhan informasi pasien
3. Petugas menjelaskan informasi yang dibutuhkan pasien, dan jika
diperlukan dapat memberikan brosur puskesmas kepada pasien

6. Bagan Alir

7. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Tim Akreditasi

9. Dokumen Brosur
Leaflet
Terkait
Poster
(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

10. Rekaman
No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan

(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

5/2
SOP PENYAJIAN MAKANAN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

uatu kegiatan menyajikan makanan yang sudah mengalami proses


1. Pengertian
pengolahan untuk pasien rawat inap sesuai jadwal makan

Tersedianya makanan pasien rawat inap yang cepat, siap, dan layak
2.Tujuan
dikonsumsi

6/2
SK kepala puskesmas No ./. tentang penyajian makanan
3. Kebijakan

4. Referensi Buku penyelenggaraan makanan diet th 2008


1. Menyiapkan troley makanan untuk masing-masing ruang
5. Prosedur
perawatan
2. Memasukan baki / nampan makan pasien ke dalam troley
makanan berikut etiket makan pasien yang berisi Nama Pasien,
Ruang Perawatan, Kelas Perawatan, No. Rekam Medis, Jenis Diet
dan Menu yang disajikan
3. Menyalakan pemanas troley makanan
4. Menyajikan menu makanan pada alat saji / piring yang bersih,
utuh dan tidak cacat atau rusak
5. Menutup makanan menggunakan plastik pembungkus makanan
6. Menyajikan makanan kepada pasien dalam keadaan hangat sesuai
etiket makan pasien
7. Perawat ruangan menandatangani surat pengantar makanan yang
dibawa oleh pramusaji

6. Bagan Alir

7. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

Keperawata
8. Unit Terkait
Instalasi Gizi

9. Dokumen Brosur
Leaflet
Terkait
Medrec
(BILA DIPERLUKAN/ Poster
SUDAH ADA DI ISO)

10. Rekaman
No Yang Berubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Historis
Perubahan
(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

7/2
SOP PENDISTRIBUSIAN MAKANAN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

1. Pengertian
Suatu kegiatan pemorsian / pembagian makanan sampai ke konsumen dalam
hal ini pasien
Memberikan makanan kepada pasien sesuai dengan kebutuhan pasien
2.Tujuan

SK kepala puskesmas No ./. tentang pendistribusian makanan


3. Kebijakan

8/2
4. Referensi Buku penyelenggaraan makanan diet th 2008
a. Persiapan Alat :
5. Prosedur
b. Alat makan pasien (Piring, mangkuk, piring lauk, sendok)
c. Baki
d. Tudung saji
e. Kain penutup tudung saji
f. Troli makanan

g. Persiapan Petugas :
h. Memakai pakaian kerja bersih yang tidak di pakai untuk memasak
i. Sebelum dan sesudah kontak dengan alat makan/makanan cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
j. Jika badan dalam keadaan kurang bugar/fit (flu) memakai masker
ketika mendistribusikan makanan, alihkan muka dari makanan dan
peralatan makan bila batuk atau bersin. Tutup mulut/hidung dengan
tangan/saputangan serta cuci sesudah itu

k. Pelaksanaan :
l. Cek kembali makanan yang telah disajikan pada peralatan makan
pasien dengan stiker pesanan diet pasien
m. Periksa kembali kelengkapan makanan dan alat makan pasien sesuai
dengan kelas rawat inap pasien beserta air minum dan buah
n. Bersihkan alat makan pasien jika terkena tumpahan/noda saat
penyajian makanan pasien
o. Masukkan baki ke dalam troli makanan, hindari makanan/sayur
tumpah dengan melakukannya perlahan
p. Tutup dan kunci pintu troli
q. Menyiapkan tudung saji dan kain penutup tudung saji sejumlah
dengan diet pasien
r. Mengantar troli makanan hingga ke depan kamar pasien
s. Mengambil baki makanan pasien sesuai dengan identitas pada stiker
diet
t. Menutupi baki dengan tudung saji dan kain penutup tudung saji

6. Bagan Alir

7. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

Petugas distribusi/asper
Petugas dapur
8. Unit Terkait
Ahli gizi
Perawat

Brosur
9. Dokumen Leaflet
Medrec

9/2
Terkait Poster

(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

SOP PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

1. Pengertian Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering
dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang/tempat penyimpanan bahan
makanan kering dan basah serta pencatatan laporannya
Agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan aman
2.Tujuan digunakan dengan cara yang efesien.

10/2
Pedoman Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit, 2007.
10. Referensi

1. Setelah bahan makanan di cek di penerimaan barang, segera masukkan


11. Prosedur bahan makanan ke tempat penyimpanan sesuai jenisnya, yakni untuk bahan
kering di lemari/rak, sayuran&buah-buahan chiller, daging-dagingan di
freezer.
2. Untuk daging dapat langsung dilakukan proses persiapan tahap awal
sebelum disimpan.
3. Penyimpanan kering :
a. Cek stock bahan yang tersedia dikartu stock/buku catatan keluar
masuknya barang sebelum barang yang baru datang dimasukkan.
b. Susun bahan makanan beraturan, sesuai dengan jenisnya dan beri
pembatas.
c. Beri label tanggal diterima bahan untuk bahan yang pemakainya lebih
dari sehari.
d. Bahan yang segera dipakai diletakkan di tempat yang mudah
terjangkau.
e. Bahan makanan yang berbau tajam dipisahkan dan tidak dekat dengan
bahan makanan yang menyerap bau.
f. Hitung bahan yang masuk dan total stock yang ada kemudian cacat di
kartu stock/buku keluar masuknya barang.
g. Gunakan lebih dulu bahan makanan sesuai urutan datang (FIFO).
h. Catat bahan makanan yang diambil di buku keluar masuknya barang.

4. Penyimpanan basah :
a. Bahan makanan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan terpisah
sesuai dengan jenisnya untuk mencegah kontaminasi bahan makanan.
b. Beri label tanggal penerimaan bahan makanan untuk yang
penyimpanannya lama.
c. Untuk daging yang penyimpanannya cukup lama dapat disimpan di
freezer (bagian bawah) dengan suhu sekitar -10C.
d. Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari dapat
disimpan di freezer atas dengan suhu (-5)-0C.
e. Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller bagian bawah yang
bersuhu antara 10-15C.
f. Catat bahan makanan yang masuk dan yang digunakan di kartu
stock/buku keluar masuknya bahan makanan.
Gunakan lebih dahulu bahan makanan yang datang awal (FIFO).

12. Bagan Alir

13. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

14. Unit Terkait Dapur/unit pantry

15. Dokumen Kartu stock/buku keluar masuknya barang/bahan makanan


Terkait
(BILA DIPERLUKAN/

11/2
SUDAH ADA DI ISO)

SOP KONSELING GIZI

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

12/2
Proses Komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dan klien
1. Pengertian
untuk membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan
membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah
gizi yang dihadapinya
Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam
2. Tujuan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang
mendukung terwujudnya petubahan prilaku gizi secara positif
1.Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
3. Referensi Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Jawa barat 2010.
2. Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI
3. Buku Juknis Antropometri, Kemenkes 2010
4. Buku Pintar Konseling Kadarzi
5. Buku Penuntun Diet, RS Cipto Mangunkusumo, 2003
6. Buku Petunjuk Teknis Tatalaksana balita gizi buruk
7. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
Menyiapkan ruangan
4. Prosedur
2. Menyiapkan jadwal
3. Menyiapkan media (Food model, lembar balik, poster,
leaflet dll)
4. Menyiapkan sara antropometri (Timbangan, Alat Ukur
PB/TB)
5. Menyiapkan R/R
6. Registrasi Umum
7. Melakukan antropometri
8. Penentuan status gizi
9. Anamnesa Gizi (Kualitatif dan kuantitatif)
10. Perencanaan diet
11. Pemberian Konseling sesuai dengan masalah gizi klien
12. Evaluasi
13. Tindak lanjut

5. Bagan Alir

6. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

1. Dokter Puskesmas
7. Unit Terkait 2. Perawat /Petugas PHN
3. Bidan Desa

8. Dokumen Register
Terkait

(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

13/2
SOP PEMULANGAN PASIEN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

14/2
Suatu kondisi di mana pasien sudah menjalani perawatan di
1. Pengertian
RS dan telah diijinkan pulang oleh dokter.

2. Tujuan Pasien pulang dengan lancar

3. Referensi
Pasien Umum :
4. Prosedur
1. Pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter.
2. Perawat membuat discharge planning dan
menjelaskan kepada pasien dan atau keluarga
pasien
3. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan
administrasi
4. Pasien dan atau keluarganya menyelesaikan
administrasi keuangan
5. Pasien boleh pulang

5. Bagan Alir

6. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

1. IGD
2. Rawat Jalans
7. Unit Terkait 3. Rawat Inap

8. Dokumen Register
Terkait

(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

SOP PERSIAPAN RUJUKAN

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

15/2
1. Pengertian Persiapan pasien rujukan adalah langkahlangkah yang harusdilakukan
sebelum pasien dikirim ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi

2. Tujuan Agar pasien dirujuk dalam kondisi stabil dan aman selama perjalanan
menuju fasilitas pelayanan yang lebih tinggi

3. Referenci

4. Prosedur 1.Petugas menjelaskan alasan pasien dirujuk,


2.Petugas menyiapkan lembar inform onsent,
3.Petugas menjelaskan isi inform onsent kepada pasien dan keluarga
4.Petugas meyakinkan pasien dan keluarga bah&a setuju untuk dirujuk
5.Petugas meminta pasien atau keluarga untuk menandatangani inform
consent
6. Petugas menandatangani inform onsent yang telah ditandatangani pasien
dan kluarga
7.Petugas menyiapkan surat rujukan
8.Petugas melengkapi surat rujukan berupa nomor, identitaspasien, diagnose,
tanda tangan petugas dan stempelPuskesmas
9. Petugas memastikan pasien dalam kondisi stabil,
10.Petugas memastikan alat < alat kesehatan yang terpasangpada pasien
dalam keadaan baik,
11.Petugas menyiapkan alat kesehatan dan obat obat yang diperlukan
dalam proses rujukan
12. Petugas menyiapkan ambulan
13.Petgas mengantar pasien

3. Bagan Alir

4. Hal hal yg perlu


diperhatikan

5. Unit terkait BP Umum


KIA
Poned

6. Dokumen Inform consent


terkait
Surat rujukan

7. Bagan Alir

8. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

16/2
9. Unit Terkait

10. Dokumen
Terkait

(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

SOP HEACTING ( MENJAHIT LUKA )

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

17/2
1. Pengertian Heacting adalah proses penjahitan luka pada kulit

2. Tujuan Sebagai Pedoman dalam menjahit luka.

3. Referenci

4. Prosedur 1. Siapkan alat dan bahan


2. Cuci tangan
3. Pakai handscoen
4. Dep luka dengan kasa steril
5. Kemudian bersihkan luka dengan cairan NaCl,
kalau kotor sekali siram denga H2O2
6. Setelah itu pasang duk blong dengan posisi bagian
yang bolong di daerah luka
7. Olesi daerah luka dan sekitarnya dengan betadine
8. Lalu suntikan lidokain injeksi kurang lebih 2 cc di
sekitar pinggiran luka, tunggu kurang lebih 5
menit.
9. Dep lagi pendarahan dengan kasa steril kemudian
bila ada pembuluh darah yang terpotong diklom
dan diikat dengan benang catgut
10. Bila luka cukup dalam, jahit musculus dan
mucosa dengan benang cutgut
11. Pegang bibir luka dengan pinset chirrurrgis. Kalau
ada kotoran ambil dengan pinset anatomi
12. Pasang jarum kulit dan benang kulit di
naldvoeder, lalu jahit luka dengan rapi
13. Setelah luka tertutup olesi dengan betadine llalu
tutup dengan kasa steril dan verban
14. Bersikhan daerah bekas luka.
15. Duk Blong dibuka
16. Anjurkan pasien untuk menjaga sterilisasi
didaerah luka

5. Bagan Alir

6. Hal hal yang


perlu
diperhatikan

7. Unit Terkait

18/2
8. Dokumen
Terkait
(BILA DIPERLUKAN/
SUDAH ADA DI ISO)

SOP PEMBERIAN EDUKASI GIZI

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 7 Maret 2016
SOP
:
Halaman 1/2

Puskesmas dr. Radianti Bulan M Tobing


Sindang Jaya NIP. 19780325 200604 2 007

1. Pengertian Adalah pemberian materi materi edukasi gizi kepada pasien dan ataukeluarga
berkaitan dengan kondisi kesehatannya

2. Tujuan Memberikan informasi tentang hal hal yg harus diperhatikan pasien dan
keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi kesehatan pasien

3. Referenci Penuntun Diet RS Cipto

19/2
4. Prosedur 1. Pelajari masalah pasien yg tertulis di Med rec atau formulir hasil
skrining gizi/formulir konsul gizi sesuai permintaan dan hasil
wawancara dg pasien
2. Tentukan diagnosa gizi pasien
3. Tulis identitas pasien, diagnosa giz, rencana intervency gizi
dalamformulir asuhan pasien rawat jalan atau rawat inap
4. Hitung dan susun kebutuhan gizinya terjemahkan dalam pembagian
makanan dan tuliskan dalam leaflet diit
5. Gunakan masker pada pasien yg dapat menularkan infeksi lewat
udara
6. Berikan penjelasan makanan yg boleh dan tidak boleh di makan
7. Buat evaluasi hasil konsultasi dg memberikan pertanyaan kpd pasien
8. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsul gizi yg
dilakukan
9. Cuci tanagan setelah melakukan konsultasi gizi

9. Bagan Alir

10. Hal hal yg perlu


diperhatikan

11. Unit terkait BP Umum


KIA
Poned

12. Dokumen Register


terkait
Leaflet
Medrec

20/2

Anda mungkin juga menyukai