Halaman
Sampul
Daftar Isi i, ii
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
D. Sistematika penyajian 2
E. Periode data dan jadwal penyusunan 3
Page i
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa 28
7. Pelayanan Kesgilut 29
8. Promosi kesehatan 29
9. Kesehatan Lingkungan 31
B. UPAYA PELAYANAN PERSEORANGAN 32
1. Penduduk terlindungi JKN 32
2. Pelayanan Non Rawat Inap 32
3. Pelayanan Gawat Darurat 34
4. Pelayanan Kefarmasian 34
5. Pelayanan Laboratorium 35
Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan profil Puskesmas Siman Tahun 2021 ini adalah agar diperoleh
gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Siman khususnya tahun 2021 dalam bentuk
narasi, tabel, dan diagram.
B. TUJUAN
1 . Tujuan umum
Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Siman ini adalah untuk memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat
dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan selanjutnya.
2. Tujuan Khusus
a. Penyajian data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.
b. Penyajian data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan,
dan data status gizi.
c. Penyajian data hasil Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan,
perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan.
d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data dasar Puskesmas, Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), dan pembiayaan kesehatan.
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan, sehingga dapat
1
dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya
khususnya pembangunan di bidang kesehatan. Diharapkan juga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini
dikemukakan gambaran secara singkat tentang keseluruhan isi dari profil, adapun isi profil
masing-masing bab adalah sebagai berikut ini :
Bab I – Pendahuluan
Bab ini menyajikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan, manfaat serta sistematika
penyajian.
Bab ini menyajikan gambaran umum Puskesmas Siman yang meliputi keadaan geografi,
keadaan penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi, lingkungan dan budaya
masyarakat.
Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi Puskesmas Siman. Selain
itu juga diuraikan Program-program Kegiatan Puskesmas Siman yang dilaksanakan dalam
tahun 2021.
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.
Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh Puskesmas Siman yang meliputi
uraian hasil pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
dan sumber daya kesehatan lainnya.
2
Bab VII – Kesimpulan
Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil Kesehatan Puskesmas
Siman Tahun 2021. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai
Indikator Indonesia Sehat.
Lampiran
Periode data yang disajikan dalam Profil Puskesmas Siman adalah periode Januari sampai
dengan Desember tahun profil. Dengan demikian Profil Kesehatan Puskesmas Siman
Tahun 2021 berisi data tahun 2021 dan informasi tahun 2021
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Gambar.2.1
Gambar 2.2
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Siman
5
B. KEPENDUDUKAN
Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga merupakan
beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Siman
Tahun 2021 adalah sebasar 21.882 jiwa.
gambar 2.3
3293 3385
3500 3330
3000
2365 2107 1987 2500
2500 1874
1781
2000
1500 1077
1000
500
0
H
N
RI
N
R
K
U
BU
N
N
A
BA
RA
U
SA
U
H
TO
A
G
N
RU
M
A
N
U
A
KA
A
BE
BR
A
SI
D
SA
G
M
H
EM
SE
N
PU
M
D
KE
Dari gambar grafik 2.3. di atas memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah di
desa Beton sebanyak 3385 jiwa dan paling sedikit di desa Sawuh sebanyak 1077 jiwa.
C. PENDIDIKAN
Proporsi jumlah sarana pendidikan terhadap jumlah penduduk usia sekolah menurut
tingkatannya menunjuk pada kesenjangan antara jumlah sarana pendidikan yang tersedia
dengan jumlah penduduk usia sekolah. Adapun distribusi jumlah sarana pendidikan dapat
dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini.
Gambar 2.9
JUMLAH SASARAN PENDIDIKAN
WIL. KERJA PUSKESMAS SIMAN
16
16
14
12
10
6 5
4
4
0
SD/MI SMP/MTs SMA/MA
5
E. SOSIAL BUDAYA & LINGKUNGAN
Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Siman sebagian besar adalah
suku jawa yang hampir sebagian besar penganut agama Islam. Sedangkan bahasa
pengantar dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa jawa. Sebagiamana masyarakat
jawa pada umumnya, tradisi budaya jawa masih dianut oleh sebagian masyarakat di
wilayah Puskesmas Siman.
5
BAB III
2. MISI :
1. Meningkatkan peran Puskesmas dalam bidang Promotif, Preventif, dan Kuratif.
2. Meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam upaya pengendalian dan penanggulanan
masalah kesehatan.
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia Puskesmas Siman.
3. MOTTO
“ MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI “
4. TATA NILAI
Untuk mencapai visi Puskesmas Siman maka nilai dasar yang dijadikan pedoman harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Sabar
2. Indah
3. Mutu
4. Adil
5. Nyaman
B. BENTUK KEGIATAN
c. Pelayanan KIA KB
e. Pelayanan imunisasi
f. Pelayanan Farmasi
5. Mengoptimalkan pelayanan : secara tepat waktu, standar mutu, efisien dan dengan
keramah tamahan
10
6. Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horisontal (antar lini pelayanan di
puskesmas) dalam rangka mendorong optimaliasi pelayanan klinik sehat, dengan tetap
mengoptimalkan pelayanan rujukan vertikal.
7. Mengoptimalkan koordinasi pada semua lini pelayanan puskesmas.
b. Konsultasi Gizi
c. Konsultasi lainnya.
11
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SIMAN
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN MUTU
KEPALA SUB BAGIAN
TATA USAHA
KEUANGAN KEPEGAWAIAN
PJ. UKM PJ. UKM PJ. UKP, KEFARMASIAN PJ. JARINGAN DAN
ESSENSIAL PENGEMBANGAN JEJARING
DAN
PERKESMAS
1. LANSIA 1. PEL PENDAFTARAN DAN 1. PUSTU MADUSARI
REKAM MEDIK
2. UKS 2. PON. DEMANGAN
1. PROMKES 2. PEL.PEMERIKSAAN UMUM
3. KESH. JIWA 3. PON. NGABAR
2. KESLING 3. PELAYANAN GIGI
4. UKK 4. PON. BETON
3. KIA-KB 4. PELAYANAN KIA-KB
5. PON. KEPUHRUBUH
4. GIZI 5. PEL. GAWAT DARURAT
6. POL. SAWUH
5. P2 6. POJOK GIZI
7. PON. BRAHU
6. PERKESM 7. PELAYANAN KEFARMASIAN
AS 8. POL. MANUK
8. PELAYANAN IMUNISASI
9. PON. SEKARAN
9. PELAYANAN AMBULANCE
10. PUSLING
12
BAB IV
Derajat kesehatan merupakan salah satu kelompok penting indikator Indonesia Sehat
atau merupakan indikator hasil. Secara Nasional Indikator Derajat Kesehatan yaitu : Angka
Kematian, Angka Kesakitan, Umur Harapan Hidup, dan Status Gizi.
Akumulasi dari berbagai hasil kegiatan program kesehatan akan terukur dampaknya
melalui pencapaian indikator tersebut di atas.
Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya.
Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari
tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang
terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut.
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Angka Kematian Bayi per 1000
kelahiran hidup di wilayah Puskesmas Siman sangat bervariasi. Pada tahun 2020 terdapat
2 kasus kematian bayi dari 277 kelahiran hidup, tahun 2021 terdapat 1 kasus dari 283
kelahiran hidup. Ada kecenderungan menurun kasus kematian bayi di Puskesmas
Siman.
13
Gambar 4.1.
Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur <5 tahun per 1000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak
dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Angka Kematian Balita (AKBAL) di wilayah
Puskesmas Siman, berdasarkan data tahun 2020 ada 0 kasus kematian dan tahun
2021 terdapat 0 kasus .
Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada saat persalinan untuk Wilayah
Puskesmas Siman, tahun 2020 tidak ada kasus dan tahun 2021 juga tidak ada kasus
kematian ibu.
Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas (SP2TP). Indikator yang digunakan adalah Incidence Rate (IR) dan
Prevalence Rate (PR). Gambaran Pola penyakit terbesar di Puskesmas Siman Tahun
2021 menunjukkan bahwa Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat (Myalgia)
masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar penyakit di Puskesmas Siman
tahun 2021.
14
Gambar 4.4
REMATIK
4000 3515 Infeksi akut lain pada
3500 saluran pernafasan
bagian atas
3000 2673
2511 Infeksi lain pada Salu-
ran Pernafasan Bagian
2500 Atas
2000 1648 1564 HIPERTENSI
1189 GASTRITIS
1500
977 CHEPALGIA
1000 511 467 459 PENYAKIT KULIT ALERGI
500 KENCING MANIS
0 PENYAKIT GUSI
Nama 10 Besa Penyakit DIARE
1. Malaria
Puskesmas Siman bukan termasuk daerah endemis malaria tidak ada kasus yang
meninggal karena penderita malaria. Pada tahun 2020 dan 2021 tidak ditemukan kasus
malaria di wilayah kerja Puskesmas Siman.
Pada awal tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Siman terjadi KLB DBD
dengan angka penderita sebanyak 18 orang tetapi tidak ada yang menimbulkan
kematian. hal ini disebabkan kurang maksimalnya Kegiatan Pemberantasan sarang
Nyamuk (PSN) di masyarakat. Kurang maksimalnya Kegiatan PSN di masyarakat
terlihat dengan masih rendahnya Angka Bebas jentik (ABJ) di masing-masing daesa,
ABJ kurang dari 95% yaitu 76,6%. Dengan ABJ kurang dari 95% menyebabkan desa-
desa di wilayah kerja Puskesmas Siman memiliki resiko penularan penyakit DBD cukup
tinggi.
15
3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif
Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di
Puskesmas Siman mengalami penurunan, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik
dibawah ini.
Gambar 4.9
ANGKA KESEMBUHAN TB
PUSKESMAS SIMAN
27
21
Series 1
4. Kusta
Jumlah penderita kusta baru pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di Puskesmas
Siman tidak ada penderita kusta, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik dibawah
ini.
Gambar 4.10
Column1
16
5. Angka Kesakitan Diare
Jumlah kasus Diare pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di Puskesmas Siman
mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik 4.11.
Pada penanganan Balita Diare, penggunaan oralit dan Zink belum 100% (gambar
grafik 4.12) ,hal ini disebabkan kepatuhan petugas terhadap SOP penanganan Diare
pada Balita kurang.
Gambar 4.11
700
600
500
400
300
200
100
0
Tahun 2020 Tahun 2021
Capaian oralit
Di wilayah kerja Puskesmas Siman pada tahun 2021 adanya kasus HIV
Gambar 4.13
0
Tahun 2020 Tahun 2021
penderita Meninggal
17
C. STATUS GIZI
Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM)
Terdapat 3 kasus bayi BBLR pada tahun 2021. Semua kasus sudah dirujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap.
Status gizi balita dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat. Namun demikian masih
saja ada ditemukan Balita dengan BGM, Gizi Buruk, Gizi Kurang dapat dilihat pada
gambar grafik 4.15 dibawah ini.
Gambar 4.15
1400
1277
1200
1000
800
600
400
200
83 107
76
0
jumlah balita BGM Stunting Gizi Kurang
18
BAB V
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN ANTENATAL K-1
1.Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak
a) Pelayanan Antenatal
100
90 Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hmil saat
80
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan
70
CAPAIAN
60 K1 menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan.
50
40 Pada tahun 2020 pelayanan antenatal sebesar 263 kunjungan, sedangkan tahun
30
2021 sebesar 318 kunjungan. Dari gambar grafik 5.1 menunjukkan pelayanan
20
10 antenatal mengalami kenaikan.
0
Tahun 2018 Gambar
Tahun 2019 5.1
318
320
315
310
305
300
295 263
290
285
280
275
270 Tahun 2020 Tahun 2021
b. Pertolongan Persalinan
Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu
upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes
tahun 2021 mengacu pada SPM adalah 100%. Capaian pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan pada tahun 2021 sama dengan tahun 100%.
Gambar 5.2.
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGAKESEHATAN
PUSKESMAS SIMAN
100 100
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
tahun 2020 tahun 2021
19
C. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN LENGKAP)
Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan
pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan
kualitas pelayanan terhadap bayi umur kurang dari 1 bulan.
Gambar 5.3
270
265
260
255
250
245
240
235
230
Tahun 2020 Tahun 2021
jumlah Hidup KN 1x KN 3x
Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021
Gambar 5.4
20
CAKUPAN PENANGANAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PUSKESMAS SIMAN
119
97.8
21
D. Pelayanan Keluarga Berencana Akti(CPR)
Gambar 5.5
74
72
70
68
66
64
Tahun 2020 Tahun 2021
2. Pelayanan Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok beresiko
tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka
kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya menurunkan
angka kematian bayi dan ibu.
22
Gambar. 5.6
100
100
90
80
60
PERSEN
70
60
50
40
30
20
10
0 tahun 2020 tahun 2021
3. Pelayanan Gizi
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program
Pelayanan Gizi yang terbagi dalam Tiga kegiatan pokok yaitu:
Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri atas pemberian Vitamin A pada bayi dan
Balita, Pemberian tablet tambah darah/Fe pada ibu Hamil dan remaja putri.
Kegiatan Pemantauan Satus Gizi antara lain terdiri atas ; D/S, N/D, BGM,Bumil
KEK, ASI Esklusif, IMD bayi baru lahir dab Stunting.
Gambar grafik 5.10 s/d 5.14 adalah merupakan capaian kegiatan Pelayanan Gizi
Puskesmas Siman.
100
95
persen
90
85
80
75
TARGET VIT A umur 6-11 bln vIT A umur 12-59 bln
23
Gambar 5.8
95 94
Target Capaian
Gambar 5.9
100 100
93.9
30
Target Capaian
Cakupan Tablet tambah darah/Fe pada ibu hamil dan pada remaja puteri pada
tahun 2021 belum mencapai target.
Gambar 5.10
70
60
50
40
30
20
10
0
24
Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021
Dari gambar grafik 5.13 diatas terlihat, Cakupan tahun 2019 dibanding tahun 2021
Pemberian PMT Balita kurus mencapai target dengan capaian 100%. Sedangkan
penanggulangan Bumil KEK mencapai target dengan capaian 100%.
UKS adalah usaha kesehatan yang dilakukan si sekolah-sekolah yaitu tingkat SD/MI,
SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK. Salah satu kegiatan pelayanan UKS yang dilakukan
adalah Screening/Penjaringan Kesehatan pada Anak Sekolah kelas I, VII dan X.
Gambar 5.11
60
50
40
30
20
10
0
Gambar 5.12
PELAYANAN KESEHATAN PADA USILA
PUSKESMAS SIMAN
100
27
100
90
80
PERSEN
70
60
50 73.9
40
30
20
10
0
25
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa
Salah satu kegiatan pada pelayanan kesehatan jiwa adalah bebas pasung. ODGJ
yang masih dipasung wajib dibebaskan. Tahun 2020 dan 2021 tidak ada pasien
gangguan jiwa yang dipasung, artinya kecamatan Siman yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Siman sudah Bebas Pasung.
Gambar 5.13
100
100
90
80
70
50
PERSEN
60
39.4 38.5 40.5
50
30
40
30
20
10
0
9. Promosi Kesehatan
2) Posyandu
26
Dari 24 Posyandu Balita seiring perkembangannya ada 23 Posyandu
Balita yang menjadi menjadi Taman posyandu.
Gambar 5.14
25 23
20
15
10
5
1
0 0
0
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
3) Poskestren
Di Wilayah kerja Puskesmas Siman terdapat 1 Poskestren yaitu Poskestren
di Ngabar.
c. Kemitraan
Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Penyehatan
27
lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan
terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan permukiman, sanitasi
dasar, lingkungan kerja, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara,
tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, tempat berkembangnya
penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan berbahaya.
Gambar 5.15
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 RT AKSES AIR BERSIH TPM MS KES. TTU PRIORIRAS MS KES RUMAH SEHAT KK AKSES JAMBAN SEHAT DESA ODF DESA MELAKSANAKAN STBM
Dari gambar grafik 5.18, terlihat capaian kegiatan upaya kesehatan lingkungan
Puskesmas Siman tahun 2021 kecuali TPM yang memenuhi syarat, sebagian besar
sudah mencapai target bahkan ada yang lebih dari target dan mengalami
peningkatan diibanding dengan tahun 2021.
Penduduk yang terlindungi oleh Jaminan Kesehatan tahun 2020 sebanyak 19.511
orang dan tahun 2021 sebanyak 20.518 orang.
28
Gambar 5.16
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
Tahun 2020 Tahun 2021
Laki-laki Perempuan
Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di
Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity (TACC). Kelayakan
rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian
kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan
organisasi profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas
serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau
kedaruratan medis. Capaian Ratio Rujukan Rawat jalan Non Spesialistik pada
tahun 2020 dan 2021 mencapai target yaitu kurang dari 5%.
Capaian Pelayanan Penderita Diabetes Melitus sesuai standar pada tahun 2020
dan 2021 kurang dari target (100%), hal ini disebabkan karena tidak semua
penderita Diabetes berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran. Pelayanan Penderita Diabetes Melitus sesuai
standar pada tahun 2020 adalah 13,6% dan pada tahun 2021 adalah 12,2%,
mengalami penurunan sebesar 1,4%.
3. Pelayanan Kefarmasian
Hal –hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam melakukan
Pelayanan kefarmasian antara lain adalah : kesesuai item obat yang tersedia dalam
fornas,ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 item obat indicator dan Penggunaan
Obat Rasional (POR)
Adapun capaian Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Siman pada tahun 2021 sudah
mencapai bahkan lebih dari target.
Gambar 5.17
4. Pelayanan Laboratorium
30
Puskesmas Siman melaksanakan pelayanan Laboratoium sederhana sebagai
pelayanan penunjang dalam rangka penegakan diagnose penyakit. Jenis pelayanan
meliputi: Gula Darah Acak/Sewaktu, Cholesterol, Asam Urat, Haemoglobin, HIV,
HbSAg, Protein Urine, Golongan Darah, Protein Urine, Tes Kehamilan.
c. Kesesuain hasil baku mutu internal (PMI) sudah mencapai target 100%.
31
BAB VI
Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang paling
dikenal yaitu Posyandu. Posyandu menyelenggarakan beberapa kegiatan. Posyandu
dikelompokkan menjadi 4 tingkat perkembangan yaitu pratama, madya, purnama
dan mandiri.
Gambar 6.1
25 23
20
15
10
5
1
0 0
0
PRATAMA MADYA PURMANA MANDIRI
Terdapat 3 unit apotek swasta yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Siman.
Keberadaannya cukup membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat atas
kefarmasian dan peralatan kesehatan.
Ruang Pndaftaran/Loket
33
Ruang Rekam Medik
Poli Gigi
34
Ruang KIA
Ruang Imunisasi
35
LABORATORIUM
36
Kamar Obat
B. Tenaga
Kecukupan tenaga UPT Puskesmas Siman merupakan hal yang perlu menjadi perhatian
JENIS STATUS
NO JUMLAH PENDIDIKAN
KETENAGAAN KEPEGAWAIAN
1. Dokter Umum 1 S1 Kedokteran PNS
Umum
2. Dokter Gigi 0 i
1 orang S1
Keperawatan
1 orang D4
3. Perawat 12 Keperawatan 5 PNS dan 7
10 orang D3 Kontrak
Keperawatan
4. Perawat Gigi 1 D4 Keperawatan PNS
Gigi
9 orang D3
7. Tenaga Gizi 0
37
11. Penjaga malam 1 SMA Kontrak
12. Pengemudi 1 SMA Kontrak
JUMLAH 33
C. Pembiayaan
Sumber anggaran kesehatan di Puskesmas Siman tahun 2021 terdiri dari
(RKA) Puskesmas Siman Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2021 Rp.
1.602.219.306,15. Realisasi Puskesmas Siman sebesar Rp. 1.271.633.807,00.
38
BAB VIII
KESIMPULAN
Sebagai salah satu Puskesmas Rawat Jalan, Puskesmas Siman tidak bisa
terlepas dari persoalan kesehatan masyarakat seiring dengan tingkat perkembangan
kehidupan masyarakat yang mengalami kemajuan yang cukup signifikan dan membawa
dampak pada kondisi kesehatan di masyarakat.
Dari penyajian profil kesehatan Puskesmas Siman diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa secara umum pencapaian masing-masing program atau upaya kesehatan sudah
cukup baik, namun masih ada beberapa program yang perlu ditingkatkan. Program atau
upaya kesehatan yang perlu ditingkatkan dimaksud antara lain
: Upaya Kesehatan Ibu dan Anak , upaya kesehatan lingkungan, PHBS, gizi serta upaya
pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
39