Anda di halaman 1dari 39

ii

PROFIL PUSKESMAS SIMAN


TAHUN 2021

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMAN
KECAMATAN SIMAN

Profil UPT Puskesmas Siman Tahun 2019 Page i


DAFTAR ISI

Halaman
Sampul
Daftar Isi i, ii

BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
D. Sistematika penyajian 2
E. Periode data dan jadwal penyusunan 3

BAB. II GAMBARAN UMUM


A. Keadaan geografis 4
B. Kependudukan 5
C. Ekonomi 8
D. Pendidikan 9
E. Sosial budaya dan lingkungan 9

BAB. III PEMBANGUNAN KESEHATAN


A. Visi Misi dan Strategi 10
B. Bentuk Kegiatan 11
C. Struktur Organisasi 13

BAB. IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN


1. Angka Kematian (Mortalitas) 14
2. Angka Kesakitan (Morbiditas) 16
3. Status Gizi 20

BAB. V SITUASI UPAYA KESEHATAN


A. Pelayanan Kesehatan 21
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 21
2. Pelayanan Imunisasi 24
3. Pelayanan Gizi 25
4. Pelayanan UKS 27
5. Pelayanan Usila 28

Page i
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa 28
7. Pelayanan Kesgilut 29
8. Promosi kesehatan 29
9. Kesehatan Lingkungan 31
B. UPAYA PELAYANAN PERSEORANGAN 32
1. Penduduk terlindungi JKN 32
2. Pelayanan Non Rawat Inap 32
3. Pelayanan Gawat Darurat 34
4. Pelayanan Kefarmasian 34
5. Pelayanan Laboratorium 35

BAB. VI SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN


A. Sarana 37
B. Tenaga 48
C. Grafik Hasil Kinerja 49
BAB VII. KESIMPULAN 50

Page ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Profil Kesehatan Puskesmas Siman adalah gambaran situasi kesehatan di


Puskesmas Siman yang diterbitkan setiap tahun sekali. Dalam profil ini memuat berbagai
data tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan dan
sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, data
lingkungan dan data lainnya. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik.

Penyusunan profil Puskesmas Siman Tahun 2021 ini adalah agar diperoleh
gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Siman khususnya tahun 2021 dalam bentuk
narasi, tabel, dan diagram.

Profil Kesehatan Puskesmas Siman Tahun 2021 diharapkan dapat memberikan


data yang akurat guna mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat
digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan,
pencapaian program kegiatan di Puskesmas Siman Tahun 2021.

B. TUJUAN

1 . Tujuan umum

Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Siman ini adalah untuk memperoleh dan
menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat
dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang kelak
dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan selanjutnya.

2. Tujuan Khusus

a. Penyajian data umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.

b. Penyajian data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan,
dan data status gizi.
c. Penyajian data hasil Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan,
perilaku hidup sehat, dan keadaan lingkungan.
d. Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data dasar Puskesmas, Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), dan pembiayaan kesehatan.

C. MANFAAT

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan, sehingga dapat

1
dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya
khususnya pembangunan di bidang kesehatan. Diharapkan juga dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Untuk memudahkan dalam hal pemahaman terhadap profil ini, maka di sini
dikemukakan gambaran secara singkat tentang keseluruhan isi dari profil, adapun isi profil
masing-masing bab adalah sebagai berikut ini :

Bab I – Pendahuluan

Bab ini menyajikan secara singkat tentang latar belakang, tujuan, manfaat serta sistematika
penyajian.

Bab II – Gambaran Umum

Bab ini menyajikan gambaran umum Puskesmas Siman yang meliputi keadaan geografi,
keadaan penduduk, tingkat pendidikan keadaan ekonomi, lingkungan dan budaya
masyarakat.

Bab III – Pembangunan Kesehatan Di Puskesmas Siman

Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi Puskesmas Siman. Selain
itu juga diuraikan Program-program Kegiatan Puskesmas Siman yang dilaksanakan dalam
tahun 2021.

Bab IV – Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.

Bab V – Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh Puskesmas Siman yang meliputi
uraian hasil pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan
dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.

Bab VI – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan
dan sumber daya kesehatan lainnya.

2
Bab VII – Kesimpulan

Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil Kesehatan Puskesmas
Siman Tahun 2021. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai
Indikator Indonesia Sehat.

Lampiran

E. PERIODE DATA & JADWAL PENYUSUNAN

Periode data yang disajikan dalam Profil Puskesmas Siman adalah periode Januari sampai
dengan Desember tahun profil. Dengan demikian Profil Kesehatan Puskesmas Siman
Tahun 2021 berisi data tahun 2021 dan informasi tahun 2021

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFIS

Puskesmas Siman merupakan Puskesmas Perawatan yang terletak di Jalan Raya


Siman Nomor 48 Siman Ponorogo. Jumlah wilayah kerjanya meliputi 10 desa, dan secara umum
semua desa dapat diakses ke Puskesmas Siman. Dari ke 10 desa terbagi dalam 1 Puskesmas
Siman, 1 Puskesmas Pembantu (Pustu Madusari), 6 Ponkesdes, dan 2 Polindes.

Gambar.2.1

Gambar 2.2
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Siman

LUAS WILAYAH DESA (Ha)


101.6 107.63 217.88
96.88 DEMANGAN
NGABAR
132.99
MADUSARI
BETON
SEKARAN
124.32 BRAHU
KEPUHRUBUH
125.37 SAWUH
MANUK
SIMAN
157.4 129.93 188.31

Sumber data : Kecamatan Siman 2021

5
B. KEPENDUDUKAN

Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga merupakan
beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan kepada peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Siman
Tahun 2021 adalah sebasar 21.882 jiwa.

gambar 2.3

DISTRIBUSI PENDUDUK PER-DESA


WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

3293 3385
3500 3330
3000
2365 2107 1987 2500
2500 1874
1781
2000
1500 1077
1000
500
0
H
N

RI

N
R

K
U

BU
N

N
A

BA

RA

U
SA

U
H
TO

A
G

N
RU

M
A
N

U
A

KA

A
BE

BR
A

SI
D

SA
G

M
H
EM

SE
N

PU
M
D

KE

Sumber : Data Dasar Puskesmas Siman 2021

Dari gambar grafik 2.3. di atas memperlihatkan jumlah penduduk terbanyak adalah di
desa Beton sebanyak 3385 jiwa dan paling sedikit di desa Sawuh sebanyak 1077 jiwa.

C. PENDIDIKAN

Proporsi jumlah sarana pendidikan terhadap jumlah penduduk usia sekolah menurut
tingkatannya menunjuk pada kesenjangan antara jumlah sarana pendidikan yang tersedia
dengan jumlah penduduk usia sekolah. Adapun distribusi jumlah sarana pendidikan dapat
dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini.

Gambar 2.9
JUMLAH SASARAN PENDIDIKAN
WIL. KERJA PUSKESMAS SIMAN

16

16

14

12

10

6 5
4
4

0
SD/MI SMP/MTs SMA/MA

Sumber data : Diknas Kecamatan Siman 2021

5
E. SOSIAL BUDAYA & LINGKUNGAN

Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Siman sebagian besar adalah
suku jawa yang hampir sebagian besar penganut agama Islam. Sedangkan bahasa
pengantar dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa jawa. Sebagiamana masyarakat
jawa pada umumnya, tradisi budaya jawa masih dianut oleh sebagian masyarakat di
wilayah Puskesmas Siman.

5
BAB III

PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SIMAN

A. VISI, MISI & STRATEGI


1. VISI :
Adapun yang menjadi Visi Puskesmas Siman adalah:
Mewujudkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Siman yang sehat secara individu,
keluarga, dan Masyarakat.

2. MISI :
1. Meningkatkan peran Puskesmas dalam bidang Promotif, Preventif, dan Kuratif.
2. Meningkatkan kemandirian Masyarakat dalam upaya pengendalian dan penanggulanan
masalah kesehatan.
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia Puskesmas Siman.

3. MOTTO
“ MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI “

4. TATA NILAI
Untuk mencapai visi Puskesmas Siman maka nilai dasar yang dijadikan pedoman harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1. Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Sabar
2. Indah
3. Mutu
4. Adil
5. Nyaman

B. BENTUK KEGIATAN

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di


Puskesmas induk
2. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan kemampuan
yang tersedia
a. Pelayanan registrasi

b. Pelayanan Pemeriksaan umum dan Tindakan

c. Pelayanan KIA KB

d. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut

e. Pelayanan imunisasi

f. Pelayanan Farmasi

3. Mengoptimalkan peran SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada

4. Melengkapi fasilitas penunjang pelayanan medis secara bertahap

5. Mengoptimalkan pelayanan : secara tepat waktu, standar mutu, efisien dan dengan
keramah tamahan

10
6. Mengoptimalkan pelayanan rujukan terutama rujukan horisontal (antar lini pelayanan di
puskesmas) dalam rangka mendorong optimaliasi pelayanan klinik sehat, dengan tetap
mengoptimalkan pelayanan rujukan vertikal.
7. Mengoptimalkan koordinasi pada semua lini pelayanan puskesmas.

8. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, yaitu pelayanan yang meliputi :


a. Konsultasi sanitasi

b. Konsultasi Gizi

c. Konsultasi lainnya.

9. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di jaringan:


a. Mengoptimalkan bentuk pelayanan kesehatan sesuai dengan fasilitas dan
kemampuan yang tersedia di Pustu, Polindes, dan Ponkesdes seperti :
- Pelayanan registrasi

- Pelayanan Poli Umum

- Pelayanan KIA & KB.


b. Mengoptimalkan peranan SDM sesuai dengan tupoksi pelayanan yang ada
c. Mengoptimalkan pelayanan di Pustu, Polindes, dan Ponkesdes secara tepat waktu,
peningkatan mutu, efisien dan dengan keramah tamahan
10. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder, mengoptimalkan
koordinasi lintas sektoral tingkat kecamatan secara aktif maupun pasif
a. Membangun komunikasi dengan aparat dan lembaga tingkat desa dalam rangka
memperoleh dukungan untuk implementasi program kesehatan di tingkat desa.
b. Membangun dan meningkatkan tingkat kepercayaan pelayanan puskesmas pada
masyarakat melalui tokoh masyarakat

11. Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan:


a. membangun komunikasi dan koordinasi dengan kader sebagai jaringan program dan
layanan kesehatan pada masyarakat.
b. Mengoptimalkan pembinaan petugas puskesmas ke posyandu
c. Mengoptimalkan peran petugas pembina wilayah desa
d. Mengoptimalkan kerja sama lintas program dalam memberdayakan masyarakat
e. Mengoptimalkan jaringan komunikasi dan koordinasi serta pelayanan kesehatan
pada institusi pendidikan dan pondok pesantren.

11
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SIMAN

KEPALA PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB
MANAJEMEN MUTU
KEPALA SUB BAGIAN
TATA USAHA

KEUANGAN KEPEGAWAIAN

RUMAH TANGGA SISTEM INFORMASI


PUSKESMAS

PJ. UKM PJ. UKM PJ. UKP, KEFARMASIAN PJ. JARINGAN DAN
ESSENSIAL PENGEMBANGAN JEJARING
DAN
PERKESMAS
1. LANSIA 1. PEL PENDAFTARAN DAN 1. PUSTU MADUSARI
REKAM MEDIK
2. UKS 2. PON. DEMANGAN
1. PROMKES 2. PEL.PEMERIKSAAN UMUM
3. KESH. JIWA 3. PON. NGABAR
2. KESLING 3. PELAYANAN GIGI
4. UKK 4. PON. BETON
3. KIA-KB 4. PELAYANAN KIA-KB
5. PON. KEPUHRUBUH
4. GIZI 5. PEL. GAWAT DARURAT
6. POL. SAWUH
5. P2 6. POJOK GIZI
7. PON. BRAHU
6. PERKESM 7. PELAYANAN KEFARMASIAN
AS 8. POL. MANUK
8. PELAYANAN IMUNISASI
9. PON. SEKARAN
9. PELAYANAN AMBULANCE
10. PUSLING

12
BAB IV

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat kesehatan merupakan salah satu kelompok penting indikator Indonesia Sehat
atau merupakan indikator hasil. Secara Nasional Indikator Derajat Kesehatan yaitu : Angka
Kematian, Angka Kesakitan, Umur Harapan Hidup, dan Status Gizi.

Akumulasi dari berbagai hasil kegiatan program kesehatan akan terukur dampaknya
melalui pencapaian indikator tersebut di atas.

Gambaran tentang derajat kesehatan di Puskesmas Siman meliputi indikator mortalitas,


morbiditas dan status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
hidup, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI).
Morbiditas dilihat dari indikator angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, Demam Berdarah
dengue (DBD), TB Paru, Kusta, Diare, Akut Flacid Paralysis (AFP) dan Infeksi Menular Seksual
(IMS). Sedangkan status gizi dilihat dari indikator persentase bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) dan persentase balita dengan status gizi di Bawah Garis Merah pada Kartu
Menuju Sehat (KMS).

A. ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)

Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi gambaran
perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai indikator
penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan
lainnya.

Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari


berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian
kematian pada manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai
akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat.

Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang
telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari
tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang
terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut.

1. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Angka Kematian Bayi per 1000
kelahiran hidup di wilayah Puskesmas Siman sangat bervariasi. Pada tahun 2020 terdapat
2 kasus kematian bayi dari 277 kelahiran hidup, tahun 2021 terdapat 1 kasus dari 283
kelahiran hidup. Ada kecenderungan menurun kasus kematian bayi di Puskesmas
Siman.

13
Gambar 4.1.

KEMATIAN BAYI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


SIMAN TAHUN 2021

Tahun 2020 Tahun 2021

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

2. Angka Kematian Balita (AKBAL)

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur <5 tahun per 1000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak
dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,
sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Angka Kematian Balita (AKBAL) di wilayah
Puskesmas Siman, berdasarkan data tahun 2020 ada 0 kasus kematian dan tahun
2021 terdapat 0 kasus .

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada saat persalinan untuk Wilayah
Puskesmas Siman, tahun 2020 tidak ada kasus dan tahun 2021 juga tidak ada kasus
kematian ibu.

B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data Sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas (SP2TP). Indikator yang digunakan adalah Incidence Rate (IR) dan
Prevalence Rate (PR). Gambaran Pola penyakit terbesar di Puskesmas Siman Tahun
2021 menunjukkan bahwa Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat (Myalgia)
masih mendominasi. Berikut ini adalah tabel 10 besar penyakit di Puskesmas Siman
tahun 2021.

14
Gambar 4.4

10 BESAR PENYAKIT PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

REMATIK
4000 3515 Infeksi akut lain pada
3500 saluran pernafasan
bagian atas
3000 2673
2511 Infeksi lain pada Salu-
ran Pernafasan Bagian
2500 Atas
2000 1648 1564 HIPERTENSI

1189 GASTRITIS
1500
977 CHEPALGIA
1000 511 467 459 PENYAKIT KULIT ALERGI
500 KENCING MANIS
0 PENYAKIT GUSI
Nama 10 Besa Penyakit DIARE

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

1. Malaria
Puskesmas Siman bukan termasuk daerah endemis malaria tidak ada kasus yang
meninggal karena penderita malaria. Pada tahun 2020 dan 2021 tidak ditemukan kasus
malaria di wilayah kerja Puskesmas Siman.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)


merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena
penyebarannya yang cepat dan berpotensi menimbulkan kematian.

Pada awal tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Siman terjadi KLB DBD
dengan angka penderita sebanyak 18 orang tetapi tidak ada yang menimbulkan
kematian. hal ini disebabkan kurang maksimalnya Kegiatan Pemberantasan sarang
Nyamuk (PSN) di masyarakat. Kurang maksimalnya Kegiatan PSN di masyarakat
terlihat dengan masih rendahnya Angka Bebas jentik (ABJ) di masing-masing daesa,
ABJ kurang dari 95% yaitu 76,6%. Dengan ABJ kurang dari 95% menyebabkan desa-
desa di wilayah kerja Puskesmas Siman memiliki resiko penularan penyakit DBD cukup
tinggi.

Penggerakkan kegiatan PSN secara serentak yang berkesinambungan dan


Penyuluhan tentang penyakit DBD di masyarakat serta pemantauan jentik nyamuk
secara berkala akan dapat meningkatkan capaian ABJ , semakin banyak rumah yang
bebas jentik nyamuk.

15
3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif

Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di
Puskesmas Siman mengalami penurunan, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik
dibawah ini.

Gambar 4.9

ANGKA KESEMBUHAN TB
PUSKESMAS SIMAN

27
21

Tahun 2020 Tahun 2021

Series 1

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

4. Kusta

Jumlah penderita kusta baru pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di Puskesmas
Siman tidak ada penderita kusta, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik dibawah
ini.

Gambar 4.10

PENDERITA KUSTA PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021


1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Tahun 2020 Tahun 2021

Column1

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

16
5. Angka Kesakitan Diare

Jumlah kasus Diare pada tahun 2020 sampai dengan 2021 di Puskesmas Siman
mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada gambar grafik 4.11.

Pada penanganan Balita Diare, penggunaan oralit dan Zink belum 100% (gambar
grafik 4.12) ,hal ini disebabkan kepatuhan petugas terhadap SOP penanganan Diare
pada Balita kurang.

Gambar 4.11

700

600

500

400

300

200

100

0
Tahun 2020 Tahun 2021

Capaian oralit

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

6. Kasus HIV & IMS

Di wilayah kerja Puskesmas Siman pada tahun 2021 adanya kasus HIV

Gambar 4.13

PENDERITA HIV-AIDS PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021


7

0
Tahun 2020 Tahun 2021

penderita Meninggal

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

17
C. STATUS GIZI

Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan Angka Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah (BGM)

1. Bayi dengan BBLR

Terdapat 3 kasus bayi BBLR pada tahun 2021. Semua kasus sudah dirujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap.

2. Status Gizi Balita

Status gizi balita dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat. Namun demikian masih
saja ada ditemukan Balita dengan BGM, Gizi Buruk, Gizi Kurang dapat dilihat pada
gambar grafik 4.15 dibawah ini.

Gambar 4.15

1400

1277
1200

1000

800

600

400

200

83 107
76
0
jumlah balita BGM Stunting Gizi Kurang

18
BAB V
SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. PELAYANAN KESEHATAN
PELAYANAN ANTENATAL K-1
1.Pelayanan Kesehatan Ibu & Anak

a) Pelayanan Antenatal
100
90 Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hmil saat
80
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan
70
CAPAIAN
60 K1 menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan.
50
40 Pada tahun 2020 pelayanan antenatal sebesar 263 kunjungan, sedangkan tahun
30
2021 sebesar 318 kunjungan. Dari gambar grafik 5.1 menunjukkan pelayanan
20
10 antenatal mengalami kenaikan.
0
Tahun 2018 Gambar
Tahun 2019 5.1

PELAYANAN ANTENATAL (K-1)


PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

318
320
315
310
305
300
295 263
290
285
280
275
270 Tahun 2020 Tahun 2021

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

b. Pertolongan Persalinan

Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu
upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes
tahun 2021 mengacu pada SPM adalah 100%. Capaian pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan pada tahun 2021 sama dengan tahun 100%.

Gambar 5.2.
PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGAKESEHATAN
PUSKESMAS SIMAN

100 100
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
tahun 2020 tahun 2021

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

19
C. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN LENGKAP)
Cakupan pemeriksaan neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan
pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan
kualitas pelayanan terhadap bayi umur kurang dari 1 bulan.

Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonates pertama (KN


1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN LENGKAP dengan sasaran bayi umur
0-28 hari. Hal ini untuk menunjukkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan
neonatal. Pada gambar grafik 5.3 terlihat cakupan KN LENGKAP tahun 2020
sebesar 100% dan 2021 sebesar 98,9%. Cakupan KN LENGKAP dari tahun 2020
sampai dengan 2021 mengalami peningkatan, dan pada tahun 2021 mencapai
target.

Gambar 5.3

CAKUPAN PEMERIKSAAN NEONATAL (KN LENGKAP)


PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

270

265

260

255

250

245

240

235

230
Tahun 2020 Tahun 2021

jumlah Hidup KN 1x KN 3x
Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

E .Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani (PK)


Penanganan ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditangani secara definitive
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus kebidanan (PK). Dari
gambar grafik 5.4 terlihat cakupan PK pada Tahun 2020 sebesar 119 % dan tahun
2021 sebesar 97,8 %. Jadi cakupan penanganan komplikasi kebidanan yang ditangani
pada 2 tahun terakhir Puskesmas Siman belum mencapai target.

Gambar 5.4
20
CAKUPAN PENANGANAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PUSKESMAS SIMAN

119
97.8

Tahun 2020 Tahun 2021

21
D. Pelayanan Keluarga Berencana Akti(CPR)

Keberhasilan program KB (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) diukur dengan beberapa


indikator, di antaranya proporsi peserta KB baru menurut metode kontrasepsi, presentase
cakupan peserta KB aktif terhadap PUS, dan persentase peserta KB baru metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP).Pelayanan KB aktif dibandingkan dengan target pada
Tahun 2020 sebesar 68,8% dan tahun 2021 sebesar 75%.

Gambar 5.5

CAKUPAN PELAYANAN KB AKTIF (CPR) PUSKESMAS


SIMAN TAHUN 2021
76

74

72

70

68

66

64
Tahun 2020 Tahun 2021

2. Pelayanan Imunisasi
Imunisasi merupakan upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok beresiko
tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkan angka
kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannnya, yang pada akhirnya menurunkan
angka kematian bayi dan ibu.

Universal Child Immunization ( UCI ) merupakan indikator keberhasilan program


imunisasi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan suatu wilayah tertentu, berarti dalam
wilayah tersebut juga tergambarkan besarnya tingkat kekebalan terhadap penularan
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Pada awalnya UCI dijabarkan
sebagai tercapainya cakupan imunisasi lengkap minimal 90% untuk tiga jenis antigen
yaitu DPT3, Polio dan campak. Namun sejak tahun 2003, indikator perhitungan UCI
sudah mencakup semua jenis antigen. Sasaran program imunisasi adalah bayi (0-11
bulan), Ibu Hamil, wanita usia subur (WUS) dan murid SD. Untuk desa UCI sendiri pada
tahun 2020 semua desa diwilayah Puskesmas Siman sudah tercapai 60% (6 Desa),
sedangkan pada tahun 2021 100% (10 Desa).

22
Gambar. 5.6

CAKUPAN DESA UCI PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

100

100
90
80
60
PERSEN

70
60
50
40
30
20
10
0 tahun 2020 tahun 2021

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

3. Pelayanan Gizi

Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program
Pelayanan Gizi yang terbagi dalam Tiga kegiatan pokok yaitu:

a. Pelayanan Gizi Masyarakat

Pelayanan Gizi Masyarakat terdiri atas pemberian Vitamin A pada bayi dan
Balita, Pemberian tablet tambah darah/Fe pada ibu Hamil dan remaja putri.

b. Penanggulangan Gangguan Gizi.

Kegiatan Penanggulangan Gangguan Gizi terdiri atas : pemberian PMT pada


Balita kurus dan Ibu hamil KEK serta perawatan Standart pada BalitaGizi Buruk.

c. Pemantauan Status Gizi.

Kegiatan Pemantauan Satus Gizi antara lain terdiri atas ; D/S, N/D, BGM,Bumil
KEK, ASI Esklusif, IMD bayi baru lahir dab Stunting.

Gambar grafik 5.10 s/d 5.14 adalah merupakan capaian kegiatan Pelayanan Gizi
Puskesmas Siman.

….. Gambar 5.7

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A


PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

100

95
persen

90

85

80

75
TARGET VIT A umur 6-11 bln vIT A umur 12-59 bln

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

23
Gambar 5.8

PEMBERIAN TAB FE PADA BUMIL


PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021
279
262

95 94

Tahun 2020 Tahun 2021

Target Capaian

Gambar 5.9

PEMBERIAN TAB FE PADA BUMIL


PUSKESMAS SIMAN TAHUN 2021

100 100
93.9

30

Tahun 2020 Tahun 2021

Target Capaian

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

Cakupan Tablet tambah darah/Fe pada ibu hamil dan pada remaja puteri pada
tahun 2021 belum mencapai target.

Gambar 5.10

PENANGGULANGAN GANGGUAN PUSKESMAS SIMAN

100 100 100 100


100 85
80
90
80
PERSEN

70
60
50
40
30
20
10
0

TARGET PMT BALITA KURUS BUMIL KEK

24
Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

Dari gambar grafik 5.13 diatas terlihat, Cakupan tahun 2019 dibanding tahun 2021

Pemberian PMT Balita kurus mencapai target dengan capaian 100%. Sedangkan
penanggulangan Bumil KEK mencapai target dengan capaian 100%.

4. Pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

UKS adalah usaha kesehatan yang dilakukan si sekolah-sekolah yaitu tingkat SD/MI,
SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK. Salah satu kegiatan pelayanan UKS yang dilakukan
adalah Screening/Penjaringan Kesehatan pada Anak Sekolah kelas I, VII dan X.

Gambar grafik 5.15 adalah merupakan capaian kegiatan Skreening/Penjaringan


Kesehatan Anak Sekolah Puskesmas Siman

Gambar 5.11

SKREENING KESEHATAN ANAK SEKOLAH


PUSKESMAS SIMAN
100 100 100 100
95.2
100
90 75
80 67
60
70
50
PERSEN

60
50
40
30
20
10
0

KELAS 1 SD/MI KELAS VIINSLTP/MTs KELAS X SLTA/MA/SMK

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

5. Pelayanan Kesehatan Usila Lanjut

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila pada tahun 2021 mengalami kenaikan


dibanding tahun 2020 sebesar 73.9% dan tapi belum mencapai target. Hal ini
disebabkan karena adanya lansia tidak berkunjung di fasilitas pelayanan karena
tidak ada yang mengantar dan tidak dapat bepergian karena sakit, oleh karena itu
diperlukan kegiatan berupa kunjungan rumah lansia resti.

Gambar 5.12
PELAYANAN KESEHATAN PADA USILA
PUSKESMAS SIMAN

100
27
100
90
80
PERSEN

70
60
50 73.9
40
30
20
10
0

25
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa

Salah satu kegiatan pada pelayanan kesehatan jiwa adalah bebas pasung. ODGJ
yang masih dipasung wajib dibebaskan. Tahun 2020 dan 2021 tidak ada pasien
gangguan jiwa yang dipasung, artinya kecamatan Siman yang merupakan wilayah
kerja Puskesmas Siman sudah Bebas Pasung.

7. Pelayanan Kesehatan Gigi

Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas Siman meliputi 2 kegiatan yaitu


Penyuluhan/pemeriksaan gigi pada PAUD-TK dan Kunjungan ke Posyandu terkait
kesehatan gigi dan mulut. Dimana pada tahun ini terjadi pandemic akibatnya tidak
dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan gigi pada PAUD-TK.

Gambar 5.13

PELAYANAN KESEHATAN GIGI PUSKESMAS SIMAN

100
100
90
80
70
50
PERSEN

60
39.4 38.5 40.5
50
30
40
30
20
10
0

PENYULUHAN / PEMERIKSAAN PAUD & TK KES. GIGI DI POSYANDU

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

9. Promosi Kesehatan

a. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)


Prosentase rumah tangga yang ber-PHBS di wilayah Puskesmas Siman pada
tahun 2020 sebanyak 53,83%% sedangkan tahun 2021 64.,% .

1) Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)

Pada tahun 2021 Puskesmas Siman terdiri atas 1 Pustu, 6


Ponkesdes, 2 polindes.

2) Posyandu

Jumlah Posyandu Balita pada tahun 2021 di Wilayah kerja

Puskesmas Siman berjumlah 24 Pos, Posyandu Lansia 1 Pos dan 10


Posbindu.

26
Dari 24 Posyandu Balita seiring perkembangannya ada 23 Posyandu
Balita yang menjadi menjadi Taman posyandu.

Gambar 5.14

POSYSANDU BALITA WIL. KERJA PKM SIMAN 2021

25 23

20

15

10

5
1
0 0
0
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

3) Poskestren
Di Wilayah kerja Puskesmas Siman terdapat 1 Poskestren yaitu Poskestren
di Ngabar.

b. Pengembangan dan penyebarluasan informasi

Dalam pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan di wilayah


Puskesmas Siman sangat diperlukan media informasi sebagai penunjang
penyebarluasan informasi kepada masyarakat disamping penyuluhan
secara langsung. Adapun media yang digunakan adalah media cetak,
leaflet, banner, poster, spanduk, media sosial dll. Serta dapat dilakukan
pendekatan secara langsung kepada masyarakat untuk membuka informasi
pentingnya tindakan preventif kesehatan.

c. Kemitraan

Promosi kesehatan dilakukan melalui pendekatan yang dinamis dalam


upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya ini bukan hanya
menjadi tanggung jawab sektor kesehatan saja, akan tetapi membutuhkan
peran serta aktif dari lintas sektor lainnya dan lapisan masyarakat.

10. Kesehatan Lingkungan

Program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Penyehatan
27
lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan pencegahan
terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif, prefentif,
penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan permukiman, sanitasi
dasar, lingkungan kerja, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara,
tanah, limbah padat, cair, gas, kebisingan, pencahayaan, tempat berkembangnya
penyakit, radiasi, kecelakaan, makanan/ minuman dan bahan berbahaya.

Gambar 5.15

CAPAIAN UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


PUSKESMAS SIMAN

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0 RT AKSES AIR BERSIH TPM MS KES. TTU PRIORIRAS MS KES RUMAH SEHAT KK AKSES JAMBAN SEHAT DESA ODF DESA MELAKSANAKAN STBM

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

Dari gambar grafik 5.18, terlihat capaian kegiatan upaya kesehatan lingkungan
Puskesmas Siman tahun 2021 kecuali TPM yang memenuhi syarat, sebagian besar
sudah mencapai target bahkan ada yang lebih dari target dan mengalami
peningkatan diibanding dengan tahun 2021.

B. UPAYA PELAYANAN PERSEORANGAN (UKP

1. Penduduk yang Terlindungi Jaminan Kesehatan/ BPJS

Penduduk yang terlindungi oleh Jaminan Kesehatan tahun 2020 sebanyak 19.511
orang dan tahun 2021 sebanyak 20.518 orang.

2. Pelayanan Pasien Non Rawat Inap

a. Kunjungan Rawat Jalan

Jumlah penduduk yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas


Siman dan jaringannya (Pustu, Polindes & Ponkesdes) pada tahun 2020
sebesar Laki-laki 7.990, perempuan 11.521 orang dan pada tahun 2021
sebesa laki-laki 7916, perempuan 12.385.

28
Gambar 5.16

Jumlah Kunjungan Puskesmas Siman


14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Tahun 2020 Tahun 2021

Laki-laki Perempuan

Sumber : Data Puskesmas Siman


c. Angka Kontak

Angka kontak adalah indikator untuk mengetahui aksesabilitas dan pemanfaatan


pelayanan primer oleh peserta terdaftar BPJS di Puskesmas. Kontak komunikasi
bila peserta JKN (per nomor identitas peserta) yang terdaftar mendapatkan
pelayanan kesehatan (kontak sakit maupun sehat) di Puskesmas Catatan: 1 (satu)
orang dianggap 1 (satu) kunjungan dalam 1 (satu) bulan tanpa memperhitungkan
frekuensi kedatangan peserta. Capaian Angka kontak pada tahun 2020 dan 2021
kurang dari target (100%). Angka kontak pada tahun 2020 adalah 76,6% dan pada
tahun 2021 adalah 75,8%,mengalami penurunan sebesar 0,8%.

d. Ratio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik

Kasus non spesialistik adalah kasus terkait 144 diagnosa yang harus ditangani di
Puskesmas serta kriteria Time-Age-Complication-Comorbidity (TACC). Kelayakan
rujukan kasus tersebut berdasarkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian
kerjasama antara BPJS Kesehatan, Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan
organisasi profesi dengan memperhatikan kemampuan pelayanan Puskesmas
serta progresifitas penyakit yang merupakan keadaan khusus dan/atau
kedaruratan medis. Capaian Ratio Rujukan Rawat jalan Non Spesialistik pada
tahun 2020 dan 2021 mencapai target yaitu kurang dari 5%.

e. Pelayanan Penderita Hypertensi

Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar meliputi: pemeriksaan tekanan


darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan
farmakologis. Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan untuk
mempertahankan tekanan darah pada <140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th
dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 tahun ke atas dan untuk mencegah
terjadinyakomplikasi jantung, stroke, diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis.
Jika tekanan darah penderita hipertensi tidak bisa dipertahankan maka penderita perlu
dirujuk ke FKTL yang berkompeten. Sasaran: penduduk usia 15 tahun ke atas.
29
Capaian Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar pada tahun 2020 dan
2021 kurang dari target (100%), hal ini disebabkan karena tidak semua penderita
penderita hypertensi mau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena
kurangnya pengetahuan dan kesadaran. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai
standar pada tahun 2020 adalah 6,7% dan pada tahun 2021 adalah
40,6%,mengalami peningkatan sebesar 33,9%.

f. Pelayanan Penderita Diabetes Melitus

Pelayanan kesehatan Diabetes Melitus sesuai standar adalah Pelayanan


kesehatan oleh Dokter, Perawat, Tenaga Gizi kepada penderita DM di FKTP
sesuai standar meliputi :Edukasi,Aktifitasfisik,Terapi nutrisi medis dan Intervensi
farmakologis termasuk pemeriksaan HbA1c.

Capaian Pelayanan Penderita Diabetes Melitus sesuai standar pada tahun 2020
dan 2021 kurang dari target (100%), hal ini disebabkan karena tidak semua
penderita Diabetes berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan karena kurangnya
pengetahuan dan kesadaran. Pelayanan Penderita Diabetes Melitus sesuai
standar pada tahun 2020 adalah 13,6% dan pada tahun 2021 adalah 12,2%,
mengalami penurunan sebesar 1,4%.

3. Pelayanan Kefarmasian

Hal –hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam melakukan
Pelayanan kefarmasian antara lain adalah : kesesuai item obat yang tersedia dalam
fornas,ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 item obat indicator dan Penggunaan
Obat Rasional (POR)

Adapun capaian Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Siman pada tahun 2021 sudah
mencapai bahkan lebih dari target.

Gambar 5.17

CAPAIAN PELAYANAN KEFARMASIAN UPT PUSKESMAS SIMAN


100 100
100
85
90 80 80 80
80 68 66 66
70
60
50
40
30
20
10
0

KESESUAIANITEM OBAT (FORNAS) KETERSEDIAAN OBAT &VAKSIN


POR

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021

4. Pelayanan Laboratorium

30
Puskesmas Siman melaksanakan pelayanan Laboratoium sederhana sebagai
pelayanan penunjang dalam rangka penegakan diagnose penyakit. Jenis pelayanan
meliputi: Gula Darah Acak/Sewaktu, Cholesterol, Asam Urat, Haemoglobin, HIV,
HbSAg, Protein Urine, Golongan Darah, Protein Urine, Tes Kehamilan.

Capaian Pelayanan Laboratorium pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun


2021 adalah sebagai berikut :

a. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar pada tahun 2021


mencapai target 100%.

b. Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan/pemeriksaan mencapai


target 100%.

c. Kesesuain hasil baku mutu internal (PMI) sudah mencapai target 100%.

31
BAB VI

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

1. Sara Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM

Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang paling
dikenal yaitu Posyandu. Posyandu menyelenggarakan beberapa kegiatan. Posyandu
dikelompokkan menjadi 4 tingkat perkembangan yaitu pratama, madya, purnama
dan mandiri.

Jumlah Posyandu Balita pada tahun 2021 di Wilayahkerja Puskesmas Siman


berjumlah 24 Pos, Posyandu Lansia 13 Pos dan 10 Posbindu. Dari 24 Posyandu
Balita seiring perkembangannya ada 23 Posyandu Balita yang menjadi menjadi
Taman posyandu.

Gambar 6.1

POSYANDU BALITA WIL. KERJA PUSKESMAS SIMAN

25 23

20

15

10

5
1
0 0
0
PRATAMA MADYA PURMANA MANDIRI

Sumber : Data Puskesmas Siman Tahun 2021


2. Apotek

Terdapat 3 unit apotek swasta yang berlokasi di wilayah kerja Puskesmas Siman.
Keberadaannya cukup membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat atas
kefarmasian dan peralatan kesehatan.

3. Data Dasar Puskesmas Siman

Sebagaimana diketahui bahwa upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap


pelayanan kesehatan yang berkualitas khususnya akses terhadap pelayanan
kesehatan dasar dapat dilakukan melalui peningkatan kinerja puskesmas. Oleh
karena itu diperlukan data dasar puskesmas yang evidence based yaitu data
mengenai bangunan, peralatan, sarana penunjang, tenaga serta pembiayaan di
puskesmas dan jaringannya yang digunakan untuk mendukung pengambilan
keputusan.

Berikut adalah data dasar di Puskesmas Siman. Data selengkapnya terlampir.


32
a) Bangunan Puskesmas Siman

Ruang Pndaftaran/Loket

33
Ruang Rekam Medik

Ruang Pelayanan Kesehatan Umum

Poli Gigi

34
Ruang KIA

Ruang Imunisasi

35
LABORATORIUM

Ruang Pelayanan Obat

36
Kamar Obat

B. Tenaga
Kecukupan tenaga UPT Puskesmas Siman merupakan hal yang perlu menjadi perhatian

JENIS STATUS
NO JUMLAH PENDIDIKAN
KETENAGAAN KEPEGAWAIAN
1. Dokter Umum 1 S1 Kedokteran PNS
Umum
2. Dokter Gigi 0 i
1 orang S1
Keperawatan
1 orang D4
3. Perawat 12 Keperawatan 5 PNS dan 7
10 orang D3 Kontrak
Keperawatan
4. Perawat Gigi 1 D4 Keperawatan PNS
Gigi
9 orang D3

5. Bidan 11 Kebidanan 10 PNS dan 1


2 orang D4 Kontrak
Kebidanan
6. Sanitarian 1 S1 Kesehatan PNS
Lingkungan
S1 Kesehatan
7. Kesehatan Masy. 1 PNS
Masyarakat

7. Tenaga Gizi 0

Tenaga Farmasi D3 farmasi


8. 3 PNS

9. Administrasi umum 1 SMA PNS

37
11. Penjaga malam 1 SMA Kontrak
12. Pengemudi 1 SMA Kontrak

JUMLAH 33

C. Pembiayaan
Sumber anggaran kesehatan di Puskesmas Siman tahun 2021 terdiri dari

APBD (meliputi : Belanja Langsung dan BOK).

(RKA) Puskesmas Siman Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2021 Rp.
1.602.219.306,15. Realisasi Puskesmas Siman sebesar Rp. 1.271.633.807,00.

38
BAB VIII

KESIMPULAN

Sebagai salah satu Puskesmas Rawat Jalan, Puskesmas Siman tidak bisa
terlepas dari persoalan kesehatan masyarakat seiring dengan tingkat perkembangan
kehidupan masyarakat yang mengalami kemajuan yang cukup signifikan dan membawa
dampak pada kondisi kesehatan di masyarakat.

Dari penyajian profil kesehatan Puskesmas Siman diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa secara umum pencapaian masing-masing program atau upaya kesehatan sudah
cukup baik, namun masih ada beberapa program yang perlu ditingkatkan. Program atau
upaya kesehatan yang perlu ditingkatkan dimaksud antara lain
: Upaya Kesehatan Ibu dan Anak , upaya kesehatan lingkungan, PHBS, gizi serta upaya
pencegahan penyakit menular dan tidak menular.

Untuk meningkatkan capaian upaya kesehatan tersebut, Puskesmas Siman


menyusun strategi, rencana kerja dan inovasi kegiatan di tahun 2021.

39

Anda mungkin juga menyukai