Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah Tahun 2016
telah terselesaikan, sebagai sarana untuk melaporkan hasil kegiatan puskesmas selama satu tahun.

Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan (SIK) Puskesmas Bukit Wolio Indah,
maka Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah ini diharapkan dapat memberi gambaran
kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bukit
Wolio Indah Tahun 2016.

Profil ini dibuat berdasarkan indikator SPM (Standar Pelayanan Minimal) Puskesmas dan
indikator MDGs (Millineum Development Goals) bidang kesehatan dengan tujuan untuk menyusun
hasil kegiatan puskesmas dan untuk mengevaluasi/ menilai sejauh mana tingkat keberhasilan
puskesmas selama setahun yang telah berjalan dan akan digunakan sebagai pedoman untuk
perencanaan kegiatan di tahun 2017. Dengan harapan di tahun-tahun yang akan datang dapat
diperoleh hasil yang lebih baik dari tahun 2016.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada segenap rekan pegawai
Puskesmas Bukit Wolio Indah atas segala jerih payahnya mengumpulkan data serta atas bimbingan
Kepala Seksi, Kepala Bidang dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau dalam rangka tersusunnya
profil ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun
2016 ini masih banyak kekurangan baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun
penyajiannya. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini di masa yang akan datang, kami
harapkan kritik dan saran dari pembaca.

Demikian dan atas bantuan berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
terkait dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terima kasih.Semoga profil ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Baubau, Januari 2016


KEPALA PUSKESMAS BUKIT WOLIO INDAH

dr. WA ODE ARSINA ANWAR


Pembina, IV/a
NIP. 19720915 200112 2 001

Page 1 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

DAFTAR TABEL 4

DAFTAR GAMBAR 5

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BUKIT WOLIO INDAH 6

BAB I. PENDAHULUAN 7

1.1. LATAR BELAKANG 7

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT 8

I.2.1. TUJUAN UMUM 8

I.2.2. TUJUAN KHUSUS 8

I.2.3. MANFAAT 8

BAB II. GAMBARAN UMUM 9

2.1. KEADAAN GEOGRAFI 9

2.1.1. LOKASI PUSKESMAS 9

2.1.2. LUAS WILAYAH 9

2.1.3. BATAS WILAYAH 9

2.2. DEMOGRAFI 9

2.3. KEADAAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA 10

2.3.1. ADAT ISTIADAT 10

2.3.2. MATA PENCAHARIAN 10

2.4. SARANA PENDIDIKAN 11

2.5. SARANA PELAYANAN KESEHATAN 11

2.5.1. FASILITAS KESEHATAN 11

2.5.2. SUMBER DAYA MANUSIA 11

2.5.3. KONDISI PEMBIAYAAN 12

BAB III. DERAJAT KESEHATAN 13

3.1. MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN) 13

3.2. MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN) 13

3.2.1. ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB) 13

3.2.2. ANGKA KEMATIAN IBU/MATERNAL (AKI) 13

3.3. STATUS GIZI 14

3.3.1. BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) 14

3.3.2. STATUS GIZI BALITA 14

BAB IV. UPAYA KESEHATAN 15


Page 2 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 15

4.1.1. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI 15

4.1.2. PELAYANAN KESEHATAN ANAK PRASEKOLAH, USIA SEKOLAH

DAN REMAJA 16

4.1.3. PELAYANAN KELUARGA BERENCANA 16

4.1.4. PELAYANAN IMUNISASI 16

4.1.5. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT 16

4.2. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN 17

4.3. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 17

4.3.1. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA 17

4.3.2. PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A 17

4.3.3. PEMBERIAN TABLET BESI (Fe) 17

BAB V. SUMBER DAYA KESEHATAN 18

5.1. SARANA KESEHATAN 18

5.1.1. PUSKESMAS INDUK DAN PUSKESMAS PERAWATAN 18

5.1.2. SARANA KESEHATAN BERSUMBER DAYA MASYARAKAT 18

5.2. TENAGA KESEHATAN 19

BAB. VI. PENUTUP 20

LAMPIRAN : FOTO-FOTO KEGIATAN PUSKESMAS BWI SELAMA TAHUN 2014 21

Page 3 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas

Bukit Wolio Indah tahun 2016 10

Tabel 2. Data Sarana dan Prasarana Puskesmas BWI tahun 2016 11

Tabel 3. Data Ketenagaan di Puskesmas BWI tahun 2016 12

Tabel 4. Kondisi Pembiayaan di Puskesmas BWI tahun 2016 12

Tabel 5. Daftar 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas BWI tahun 2016 13

Page 4 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Bukit Wolio Indah 6

Gambar 2. Distribusi Kependudukan di Wilker Puskesmas BWI berdasarkan Kepesertaan

JKN tahun 2016 10

Page 5 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BUKIT WOLIO INDAH

Page 6 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Telah ditetapkannya Visi Pembangunan Kesehatan melalui suatu reformasi bidang kesehatan
yang tercermin dalam Motto Indonesia Sehat 2017, dalam tatanan desentralisasi berarti pencapaian
Indonesia Sehat pada tahun 2017 sangat ditentukan oleh pencapaian Kabupaten/ Kota Sehat,
Kecamatan Sehat, bahkan pencapaian Desa Sehat.

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2017 adalah meningkatnya


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah
Indonesia. Selain itu adanya komitmen Indonesia dan beberapa Negara di dunia untuk mencapai
Millenium Development Goals (MDGs)/Tujuan Pembangunan Millenium pada tahun 2017 untuk
mewujudkan kesejahteraan penduduk, dimana dari 8 tujuan MDGs tersebut, 5 di antaranya adalah
MDGs yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.

Komitmen nasional yang menetapkan Indonesia Sehat 2017 dan dalam mencapai tujuan
MDGs bidang kesehatan tahun 2017 telah mendorong setiap kabupaten/kota untuk memacu dan
meningkatkan kinerja program terutama penataan kembali Sistem Informasi Kesehatan. Berbagai
upaya yang dilakukan untuk mewujudkan masyarakat Baubau sehat 2017 terus dilakukan,
terutamam untuk menekan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan Balita, meningkatkan
status gizi serta menurunkan angka kesakitan terutama penyakit menular. Upaya ini tidak akan
berhasil tanpa adaya Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas yang terintegrasi, komprehensif dan
berkesinambungan. Untuk itu diperlukan suatu data kesehatan yang berupa profil kesehatan di
wilayah puskesmas.

Profil kesehatan merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan yang sangat penting
artinya dalam mengevaluasi keberhasilan pembanguan bidang kesehatan serta sebagai indikator/
sarana untuk mengukur tercapainya Bukit Wolio Indah Sehat 2017 sebagai Visi Pembangunan
Kesehatan Kota Baubau pada umumnya dan Kecamatan Wolio pada khususnya. Selain itu profil
kesehatan juga diarahkan sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan manajemen kesehatan.

Profil kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah adalah gambaran situasi kesehatan dan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah yang menyajikan data dan
informasi mengenai ksehatan dan data pendukung yang berpengaruh terhadap bidang kesehatan
seperti data kependudukan dan Keluarga Berencana.

Page 7 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
1.2. TUJUAN DAN MANFAAT

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan di wilayah
kerja (wilker) PuskesmasBukit Wolio Indah tahun 2016.

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya target dan pencapaian setiap program yag telah dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016.
b. Diketahuinya program yang belum mencapai target di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah
tahun 2016.
c. Diketahuinya faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016.

1.2.3. Manfaat

a. Sebagai bahan masukan terutama dalam rangka review tahunan kondisi kesehatan masyarakat
di Puskesmas Bukit Wolio Indah.
b. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang telah dilaksanakan serta sebagai
bahan masukan untuk perencanaan serta sebagai program tahunan yang akan datang.
c. Sebagai salah satu bahan informasi baik bagi Puskesmas Bukit Wolio Indah maupun bagi Dinas
Kesehatan Kota Baubau dalam perencanaan peningkatan pencapaian setiap program dan
pelayanan kesehatan yang bermutu.

Page 8 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. KEADAAN GEOGRAFI

2.1.1. Lokasi Puskesmas

Puskesmas Bukit Wolio Indah merupakan salah satu dari 3 puskesmas yang ada di
Kecamatan Wolio Kota Baubau. Lokasi Puskesmas Bukit Wolio Indah berada di tengah-tengah
pemukiman penduduk yang masih jarang dan kadang-kadang masih terdapat kebun/ladang
penduduk serta berada di belakang kompleks perumahan panduduk BTN Medibrata.

Jalan utama menuju puskesmas belum beraspal dan sangat sulit terjangkau terutama pada
saat musim hujan oleh karena kondisi jalanan becek, berlumpur dan licin.

2.1.2. Luas Wilayah

Luas wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah (BWI) adalah ± 12.85 km2atau digenapkan
menjadi 13 km2 yang terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Bukit Wolio Indah dan Kelurahan
Kadolokatapi.

2.1.3. Batas Wilayah

Wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah merupakan daerah dataran tinggi. Adapun batas-
batas wilayah Puskesmas Bukit Wolio Indah adalah sebagai berikut:

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sorawolio


- Sebelah Barat berbatasan dengan wilker Puskesmas Bataraguru
- Sebelah Utara berbatasan dengan wilker Puskesmas Wolio
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kali Baubau.

2.2. DEMOGRAFI

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016 sebesar 13.226
jiwa dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 955 jiwa/Km2, yang terdiri dari laki-laki sebanyak
6.507 jiwa dan perempuan sebanyak 6.719 jiwa.

Rata-rata jumlah anggota rumah tangga dalam satu KK berjumlah 5 orang. Jumlah penduduk
terbanyak adalah di Kelurahan Bukit Wolio Indah dengan jumlah 8.838 jiwa, sedangkan Kelurahan
Kadolokatapi sebanyak 4.388 jiwa.

Adapun distribusi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 9 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
Tabel 1. Distribusi Penduduk menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja

Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014

PENDUDUK (Jiwa) KEPALA


NO KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH KELUARGA
(KK)
1. BWI 4.351 4.487 8.838 1.809
2. Kadolokatapi 2.156 2.232 4.388 890
JUMLAH 6.507 6.719 13.226 2.773

Dari jumlah penduduk sebanyak tersebut di atas, 4.879 jiwa di antaranya merupakan
penduduk yang sudah masuk dalam kepesertaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).Adapun
peserta JKN terdiri dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang berasal dari peserta Jamkesmas tahun
sebelumnya maupun Jamkesda.Peserta JKN lainnya adalah Non PBI yang merupakan leburan dari
peserta Askes PNS, TNI/ POLRI dan Jamsostek sebelumnya.Sebanyak 37% dari total jumlah
penduduk wilker Puskesmas BWI merupakan peserta JKN, dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini:

Gambar 2. Distribusi Kependudukan di wilker Puskesmas BWI berdasarkan


kepesertaan JKN Tahun 2014

Peserta JKN
4879
37%

Peserta JKN
Bukan JKN

Bukan JKN
8374
63%

2.3. KEADAAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

2.3.1. Adat Istiadat

Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah cukup heterogen,
dimana sebagian besar adalah suku Buton, sisanya adalah suku Bugis Makassar, Muna dan Ambon.
Sedangkan bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari adalah Bahasa Buton dan Bahasa
Indonesia.

2.3.2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah juga
heterogen.Ada yang bermata pencaharian sebagai petani, wiraswasta dan PNS.

Page 10 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
2.4. SARANA PENDIDIKAN

Sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016 terdiri
dari 10 buah TK, 4 buah SD/MI dan 1 buah SMP/MTs.

2.5. SARANA PELAYANAN KESEHATAN

2.5.1. Fasilitas Kesehatan

Puskesmas Bukit Wolio Indah merupakan puskesmas rawat jalan yang berasal dari
pemekaran Puskesmas Wolio pada tahun 2011, terletak di Kelurahan Bukit Wolio Indah (BWI)
Kecamatan Wolio dengan wilayah kerja terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan BWI dan Kelurahan
Kadolokatapi.

Puskesmas BWI direncanakan akan menjadi Puskesmas Perawatan, sehingga pada tahun
anggaran 2012 telah dibangun 1 unit gedung puskesmas perawatan yang terletak di belakang
puskesmas induk rawat jalan, namun masih menunggu kelengkapan sarana dan prasarana serta alat
kesehatan penunjang lainnya dan selanjutnya diresmikan untuk dapat difungsikan.

Dalam melaksanakan programnya baik program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


maupun program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) didukung oleh sarana prasaran (fasilitas
kesehatan) sebagai berikut:

Tabel 2. Data Sarana dan Prasarana Puskesmas BWI Tahun 2016


No. Jenis Sarana& Prasarana Jumlah Keadaaan Keterangan
(buah)
1. Puskesmas Induk (rawat jalan) 1 Rusak ringan
2. Puskesmas Perawatan 1 Belum difungsikan
3. Puskesmas Pembantu - -
4. Sarana UKBM:
a. Polindes 2 Rusak ringan
b. Poskesdes 2 Menumpang
rumah masyarakat
c. Poskestren 1
d. Posyandu Balita 9
e. Posyandu Lansia 7
f. Warung Obat Desa 28
g. Posbindu 7
5. Kendaraan Roda 2 10
6. Kendaraan Roda 4 (Puskel) 1
7. Rumah Dinas Dokter 2
8. Rumah Dinas Paramedis 3

2.5.2. Sumber Daya Manusia

Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, maka tenaga kesehatan
yang ada di Puskesmas BWI harus memadai jumlahnya. Adapun Kondisi ketenagaan di Puskesmas
BWI terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS), pegawai tidak tetap (PTT) dan tenaga magang/ tenaga
sukarela (TS) yang terdistribusi menurut jenisnya sebagai berikut:

Page 11 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
Tabel 3. Data Ketenagaan di Puskesmas BWI Tahun 2016
Jumlah (orang)
No. Jenis Ketenagaan Keterangan
PNS PTT TS
1. Dokter Umum 1 - - 1 org Sebagai Ka.Pusk
2. Dokter Gigi 1 - -
3. Bidan 5 2 4
4. Perawat 14 - 12
5. Perawat Gigi 1 - -
6. Sanitarian - - -
7. TPG (Nutrisionis) 2 - -
8. Sarjana Kesmas (SKM) 2 - 4
9. Asisten Apoteker - - 1
Jumlah 26 2 21

2.5.3. Kondisi Pembiayaan

Selama tahun 2016 Puskesmas BWI dalam menjalankan fungsinya didukung oleh
pembiayaan yang bersumber dari BOK, Operasional Puskesmas (APBD Kota Baubau), dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) dalam bentuk kapitasi Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan klaim
persalinan peserta JKN. Adapun jumlah pagu anggaran untuk masing-masing sumber pembiayaan
tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Kondisi Pembiayaan di Puskesmas BWI tahun 2016


No. Sumber Biaya Jumlah Pagu Keterangan
Anggaran (Rp)
1. BOK 99.700.000
2. Operasional Puskesmas 20.600.000
3. Jaminan Kesehatan 301.581.500 Untuk RJTP pagu anggaran
Nasional (JKN) kapitasi per bulan berdasarkan jumlah
RJTP peserta dengan kapitasi
perjiwa sebesar Rp. 5.500.
Berdasarkan data sampai
dengan Desember 2014
peserta yang terdaftar di
puskesmas BWI = 4.545 jiwa
Jumlah 421.881.500

Page 12 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB III
DERAJAT KESEHATAN

3.1. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)


Angka kesakitan penduduk diperoleh dari hasil pengumpulan data pada Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang diperoleh berdasarkan jumlah kunjungan
masyarakat baik di Puskesmas Induk, Polindes, Poskesdes yang ada di wilker Puskesmas BWI
maupun melalui pelaksanaan kegiatan Puskesmas Kelililing (Puskel) dan Posyandu Lansia.
Berdasarkan jumlah kunjungan tersebut maka dapat tersusun pola penyakit yang terdapat di
Puskesmas BWI selama tahun 2016 yang dilihat dalam 10 penyakit terbesar, seperti terlihat pada
tabel di bawah ini:

Tabel. 5. Daftar 10 Penyakit Terbesar di Puskesmas BWI tahun 2016

NO NAMA PENYAKIT KODE ICD JUMLAH


1 Nasofaringitis Akut J 00
2 Tukak lambung K 25
3 Dermatitis L 30.9
4 Influenza J 11. 1
5 Febris R 50
6 Batuk R 05
7 Faringitis Akut J 02
8 Sakit Kepala R 51
9 Rematisme M 79.0
10 Asma J 45

3.2. MORTALITAS (Angka Kematian)


Salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat adalah angka
kematian (mortalitas).Indikator ini menunjukkan tingkat kesehatan, mutu pelayanan kesehatan serta
kondisi sosial ekonomi masyarakat.

3.2.1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas BWI tahun 2016 menunjukkan bahwa
terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang, lahir hidup sebanyak 117 orang, sehingga didapatkan
Angka Kematian Bayi adalah sebesar 9/1.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti bahwa setiap 1.000
kelahiran hidup terdapat kematian bayi sebanyak 9 orang bayi. Target MDGsuntuk angka kematian
bayi di tahun 2017 adalah sebesar 25 per 1.000 kelahiran hidup. Dengan demikian Puskesmas BWI
berada di bawah target MDGs tersebut.

3.2.2. Angka Kematian Ibu/ Maternal (AKI)


Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas BWI tahun 2016 terdapat 1 kasus kematian
ibu maternal (ibu nifas). Target MDGs di tahun 2017 untuk angka kematian ibu nasional adalah
102/100.000 kelahiran hidup.

Page 13 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
3.3. STATUS GIZI
Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis
(KEK).

3.3.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)


Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang
berpengaruh terhadap kematian Perinatal dan Neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu
BBLR karena lahir prematur atau karena Intrauterin Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi yang lahir
cukup bulan tetapi berat badannya kurang. Di Negara berkembang banyak BBLR dengan IUGR
karena ibu berstatus Gizi Buruk, Anemia, Malaria dan menderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan.

3.3.2. Status Gizi Balita


Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometri
dengan menggunakan Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U).
Selama tahun 2016 tidak didapatkan balita dengan gizi buruk. Namun berdasarkan hasil
penimbangan balita dengan menggunakan Indeks Berat Badan menurut Umur didapatkan 9 orang
balita yang BGM (Bawah Garis Merah), yang berarti bahwa hasil penimbangan berat badannya yang
tercatat di KMS (Kartu Menuju Sehat) berada di bawah garis merah. Keadaan ini rentan menjadi gizi
buruk jika tidak dilakukan pengawasan dan penanganan dengan PMT (Pemberian Makanan
Tambahan) Penyuluhan.Selama tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas BWI seperti tahun tahun
sebelumnya juga telah dilaksanakan pemberian PMT penyuluhan pada balita melalui kegiatan di
posyandu.

Page 14 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat serta tercapainya MDGs bidang kesehatan tahun 2017, telah dilakukan
berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat.Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya
kesehatan di Puskesmas BWI pada tahun 2016.

4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara
cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut:

4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi


Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangan anak.Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada
kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya.

a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional
(dokter spesialis kandungan dan kebidanan,dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil
selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada
dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari
cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu
hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan untuk mendapat pelayanan
antenatal.Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil sesuai dengan standar serta paling
sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester
kedua dan dua kali pada trimester ketiga.
Target pencapaian K4 menurut Indonesia Sehat 2017 adalah 95%, sedangkan untuk
Puskesmas BWI tahun 2016 cakupan K4 sudah mendekati target nasional yaitu sebesar 91,5% dan
jika dibandingkan dengan yang dicapai pada tahun 2016 yaitu 53,41% maka cakupan di tahun 2014
sudah cukup meningkat.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan


Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir, sebagian besar terjadi pada masa
persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan (profesional).

Page 15 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
Berdasarkan data yang ada di Puskesmas BWI tahun 2016, persentase pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan masih berada di bawah target nasional
90%, yaitu hanya sebesar 80,2%.

c. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau
memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari). Dalam pelaksanaan pelayanan
neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan
konseling perawatan bayi kepada ibu.
Hasil cakupan di Puskesmas BWI tahun 2016 untuk kunjungan neonatus lengkap (tiap
neonatus 3 kali kunjungan) sudah 100% dengan jumlah neonatus 266 neonatus.

4.1.2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan
melalui kegiatan DDTK (deteksi dini tumbuh kembang)dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah,
pemeriksaan kesehatan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja baik
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti guru UKS
dan dokter kecil.
Berdasarkan data yang diperoleh tahun 2016, cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat hanya 93,2%. Sedangkan cakupan pelayanan kesehatan anak balita adalah sebasar
54,9%.

4.1.3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Pada tahun 2016 cakupan peserta KB aktif sebesar 46,5% dari 2.086 pasangan usia subur
(PUS). Keadaan ini masih jauh di bawah target nasional 2010 yaitu sebesar 70%.

4.1.4. Pelayanan Imunisasi


Pencapaian Universal Child Immunization (UCI)pada dasarnya merupakan suatu gambaran
terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi secara lengkap.Bila cakupan UCI
dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.
Berdasarkan data yang terkumpul, bahwa pada tahun 2016 berdasarkan jumlah sasaran
proyeksi dua kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas BWI sudah masuk dalam kategori desa
UCI.

4.1.5. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut (usila/lansia) ≥ 60 tahun pada tahun 2014 di wilayah
kerja Puskesmas BWI yaitu sebesar 8,15% yaitu 73 orang dari 896 usilayang terlayani pada 7
buahposyandu lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas BWI. Cakupan ini sangat rendah karena
masih kurangnya pengetahuan para usila bahwa di usia tua pun wajib mengontrol status

Page 16 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
kesehatannya melalui pelaksanaan posyandu lansia. Hal ini juga disebabkan oleh karena kurangnya
sosialisasi dan inovasi dari petugas dalam menghidupkan dan menyemarakkan pelaksanaan
posyandu lansia sehingga sasaran dapat tertarik untuk datang memeriksakan status kesehatannnya
secara rutin dan bukan hanya sekedar datang untuk berobat.Selama ini pelaksanaan posyandu
lansia hanya dikunjungi karena para lansia hanya mau berobat saja karena memang sakit,
sementara yang tidak tampak sakit tidak/ belum pernah secara rutin memeriksakan status
kesehatannnya.Oleh karena itu petugas/ programmer lansia harus lebih giat lagi melakukan
sosialisasi maupun membuat terobosan-terobosan maupun inovasi yang membuat para lansia
tertarik untuk berkunjung ke posyandu lansia.

4.2. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN


Untuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari
lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara
lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada masyarakat maupun institusi (TTU/ tempat-
tempat umum dan TPM/ tempat pengelolaan makanan) yang dilakukan secara berkala. Upaya yang
dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas
sanitasi dasar.

4.3. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang dihadapi yang
sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah Kekurangan Kalori Protein, Kekurangan Vitamin
A, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, dan Anemia Defisiensi Besi.

4.3.1. Pemantauan Pertumbuhan Balita


Upaya pemantauan pertumbuhan balita dilakukan melalui penimbangan di posyandu balita
yang dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Dari 938 balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas
BWI tahun 2016, telah dilakukan penimbangan sebanyak 64,1%.

4.3.2. Pemberian Kapsul Vitamin A


Pemberian vitamin A yang dilakukan 2 kali yaitu pada bulan Februari dan bulan Agustus
dengan sasaran seluruh bayi dan balita pada kegiatan di posyandu dan anak pra sekolah di TK serta
pemberian vitamin A untuk ibu nifas.
Berdasarkan data hasil kegiatan di Puskesmas BWI tahun 2016, maka cakupan pemberian
vitamin A pada bayi sebesar 37,59% sedangkan pada balita sebesar 54,90%. Sedangkan cakupan
pemberian vitamin A untuk ibu nifas sebesar 80,2%.

4.3.3. Pemberian Tablet Besi (Fe)


Tablet besi (Fe) adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia defisiensi Fe (besi)
yang dibeikan kepada ibu hamil. Berdasarkan data di wilayah kerja Puskesmas BWI tahun 2016,
cakupan pemberian tablet besi Fe1 (30 tablet) pada bumil sebesar 90,60%, sedangkan Fe3 (90
tablet) sebesar 88,60%.

Page 17 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran tentang sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam sajian data dan informasi
mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan.

5.1. SARANA KESEHATAN


Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016 antara
lain Puskesmas Induk (rawat jalan), Puskesmas Perawatan (belum berfungsi), Polindes, Poskesdes,
Posyandu dan sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) lainnya.

5.1.1. Puskesmas Induk (rawat jalan) dan Puskesmas Perawatan


Puskesmas Induk rawat jalan (1 unit) maupun Puskesmas Perawatan (1 unit) berada dalam
satu lokasi, namun pemanfaatan Puskesmas Perawatan yang dibangun pada tahun 2012 tersebut
sesuai fungsinya hingga saat ini belum dapat dilakukan oleh karena belum dilengkapi dengan sarana
maupun prasarana penunjang untuk difungsikan.

5.1.2. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai
upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat di antaranya adalah Polindes, Posyandu (balita dan lansia),
Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) serta Warung Obat
Desa, dan khusus di tahun 2014 ini telah terbentuk Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) untuk lansia,
Posyandu balita merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh
masyarakat.Posyandu balita menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu
dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare. Untuk
memantau perkembangannya, posyandu balita dikelompokkan menjadi 4 strata yaitu Posyandu
Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama dan Posyandu Mandiri.
Di wilayah kerja Puskesmas BWI terdapat 9 buah posyandu balita yang terdiri dari 4 buah
posyandu madya (44,4%), 4 buah posyandu purnama (44,4%) dan 1 buah posyandu mandiri
(11,1%). Posyandu Pratama tidak ada.Sedangkan Posyandu Lansia dan Posbindu yang ada di wilker
Puskesmas BWI masing-masing sebanyak 7 buah.
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan
pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan
ibu dan anak termasuk keluarga berencana.Pada tahun 2016 Polindes yang ada di wilayah kerja
Puskesmas BWI sebanyak 2 buah.
UKBM lainnya yang ada di wilayah kerja Puskemas BWI pada tahun 2016 antara lain
Poskestren sebanyak 1 buah, Poskesdes sebanyak 2 buah, dan Warung Obat Desa sebanyak 28
buah.

Page 18 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
5.2. TENAGA KESEHATAN
Penyelenggaraan upaya kesehatan selain dilakukan oleh pemerintah, juga dilakukan oleh
swasta.Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor
pemerintah maupun swasta perlu diketahui.
Sesuai dengan fungsi pelayanan kesehatan di puskesmas, maka tenaga medis dan
keperawatan baik itu perawat maupun bidan menempati proporsi lebih banyak daripada tenaga
kesehatan lainnya. Di Puskesmas BWI pada tahun 2014, dari total 36 orang pegawai (baik pegawai
negeri sipil/PNS, pegawai tidak tetap/PTT maupun tenaga sukarela/TS), jumlah perawat umum
sebanyak 26 orang, dan bidan sebanyak 11 orang, perawat gigi sebanyak 1 orang, tenaga medis
(dokter umum) sebanyak 1 orang, dokter gigi sebanyak 1 orang, tenaga kesehatan masyarakat 6
orang, tenaga pelaksana gizi 2 orang, dan asisten apoteker sebanyak 1 orang.

Page 19 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
BAB VI
PENUTUP

Data dan informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang merupakan sumber
daya vital dan urgent yang harus dimiliki oleh penyelengggara pembangunan kesehatan, maka
penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat
memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, belum adanya sistem informasi
kesehatan yang terintegrasi menambah semakin sulitnya menyediakan data yang akurat dan
obyektif.Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan
Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2016 ini belum sesuai dengan harapan.Walaupun demikian
diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas BWI tahun 2016 ini dapat memberi gambaran secara garis
besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi yang memadai, karena
belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan
salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Indikator Indonesia Sehat 2017. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas
Profil Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara
cepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi.

Page 20 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
Lampiran:

FOTO FOTO KEGIATAN PUSKESMAS BUKIT WOLIO INDAH SELAMA TAHUN 2014

Kegiatan Posyandu Balita Kegiatan Posyandu Balita

Pertemuan Penyegaran Kader Posyandu Pertemuan Penyegaran Kader Posyandu

Pertemuan Penyegaran Kader Posyandu Pertemuan Penyegaran Kader Posyandu

Page 21 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014
Kegiatan Puskel Kegiatan Rapat Minilokakarya dengan Lintas
Sektor

Kegiatan Rapat Minilokakarya dengan Lintas Partisipasi Puskesmas BWI dalam rangka
Sektor HKN Emas Ke-50

Partisipasi Puskesmas BWI dalam rangka Partisipasi Puskesmas BWI dalam rangka
HKN Emas Ke-50 HKN Emas Ke-50

Page 22 of 22
Profil Kesehatan Puskesmas Bukit Wolio Indah tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai