Anda di halaman 1dari 207

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN LIMA PULUH KOTA


TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

“Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014” merupakan

kelanjutan dari profil-profil kesehatan tahun sebelumnya. Profil Kesehatan ini memuat

informasi dan data untuk perbandingan pada beberapa kejadian dan kegiatan dari tahun

2010 sampai dengan tahun 2014. Disamping itu profil ini juga menyajikan data dan informasi

penting pada tahun 2014.

Agar lebih menarik dan informatif maka kami mencoba menampilkan data-data

dalam bentuk tabel, grafik, dan peta. Harapan kami Profil Ini dapat menjadi masukan bagi

program dalam melaksanakan evaluasi program

Profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon saran dan kritikan dari

semua pembaca dan pengguna untuk kesempurnaan profil ini dimasa yang akan datang.

Harapan kami pada tahun depan Profil ini sudah dapat di akses lewat situs Dinas Kesehatan

Kabupaten Lima Puluh Kota.

Mudah-mudahan “Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014” ini

dapat bermanfaat dalam mengisi kebutuhan data dan informasi sesuai dengan harapan kita

semua.

Payakumbuh, Juni 2015

Kepala Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan

ALI AMRAN, SKM, MKM


NIP. 19650305 199003 1 005

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page i


SAMBUTAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan
hidayahnya “ Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014” dapat tersusun.
Kami bangga atas usaha Bidang Bina Sumber Daya Kesehatan dalam menerbitkan
“Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014” dengan baik.

Dalam penyedian data dan informasi yang tepat waktu diera globalisasi ini
membutuhkan usaha dan kerja keras dari kita semua, karena data dan informasi dari
setiap program dan puskesmas tidak selalu dilaporkan secara lengkap dan tepat
waktu. Saya harapkan profil ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan
yang didasari kepada data dan informasi (evidence base) serta digunakan sebagai
rujukan data dan informasi oleh semua bagian serta dinas instansi terkait. Mengingat
manfaatnya yang cukup tinggi, kami harapkan dimasa yang akan datang Profil ini
dapat menyajikan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu.

Terahkir, pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan kontribusi sehingga profil ini dapat tersusun
dengan baik.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Payakumbuh, Juni 2015

Kepala Dinas Kesehatan

Dr. H. Adel Nofiarman


NIP. 19650914 199803 1 002

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN KEPALA DINAS

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Sistematika Penyajian 4

BAB II : GAMBARAN UMUM KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

2.1. Keadaan Geografis 6

2.2. Kependudukan 7

2.3. Ekonomi 9

2.4. Pendidikan 11

2.5. Keadaan Lingkungan 12

BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

3.1. Mortalitas 26

3.2. Morbiditas 32

3.3. Status Gizi 47

BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN

4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar 53

4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan 74

4.3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 77

4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat 92

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page iii


BAB V : SUMBER DAYA KESEHATAN

5.1. Sarana Kesehatan 99

5.2. Tenaga Kesehatan 104

5.3. Pembiayaan 107

5.4. Jaminan Kesehatan Masyarakat 108

BAB VI : PENUTUP

6.1. Kesimpulan 110

6.2. Saran 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page iv


TIM PENYUSUN
Pengarah
dr. H. Adel Nofiarman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

dr. H. IZA
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

Ketua
Ali Amran , SKM, MKM
Kabid Bina Sumber Daya Kesehatan

Editor
Afriyenti, SKM, MKM
Elian Sitra, SKM
Fakhril Nursam
Febriani Devita

Anggota

Aldesra, SKM; Epi Adri, SKM; Rina Susilawati, S.Si, Apt; Devi Suzana, SKM;
Himayanti, SKM, MM; Wilda Reflita; Roza Leswirna, SKM, MKM; Andre Rahman, SKM
Herry Yasman, Skep; Mimi Hangraini, SE; Sri Endang Harimurti, SKM; Satria Deni
Dian Andriani, SKM;; Kuntum Mardiah; Herika Febrina, SKM ; YO. Nancy, SKM;
Wiwi Fatma; Suryani Saragih, SKM; Mona Gusfira, Amd.Keb; Helmiati, SKM;
Dian Eka Lestari, Amd.Kep;Fitri Rahmah, SKM,

Kontributor
Badan Pusat Statistik; Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB; Kabid Bina
Pelayan Kesehatan; Kabid Bina Pengendalian Kesehatan;
Kabid Bina Jaminan dan Promosi Kesehatan
Pendahuluan

BAB
I

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud, sebagai

investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomis.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui pengelolaan

pembangunan kesehatan yang disusun dalam Sistem Kesehatan Nasional.

Komponen pengelolaan kesehatan tersebut dikelompokkan dalam tujuh subsistem,

yaitu :

1) Upaya kesehatan,

2) Penelitian dan pengembangan kesehatan,

3) Pembiayaan kesehatan,

4) Sumber daya manusia kesehatan,

5) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,

6) Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan, dan

7) Pemberdayaan masyarakat

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 1


Pendahuluan

Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan

sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan

kesehatan yang tepat. Namun, seringkali para pembuat kebijakan di bidang

kesehatan mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan yang tepat

karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat,

dan cepat. Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis

dalam pengelolaan pembangunan kesehatan. Informasi Kesehatan digunakan

sebagai masukan pengambilan keputusan dalam setiap proses manajemen

kesehatan baik manajemen pelayanan kesehatan, manajemen institusi

kesehatan, maupun manajemen program pembangunan kesehatan atau

manajemen wilayah.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

ketersedian akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan

yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan diperlukan

informasi kesehatan, yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama

lintas sektor. Pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada

masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pelaksanaan informasi kesehatan juga diamanatkan dalam Undang-Undang

Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur pembagian

urusan pemerintahan, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi, dan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 2


Pendahuluan

Pemerintah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan dalam

pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren, dimana kesehatan merupakan urusan

wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. System informasi kesehatan

merupakan kewenangan Pemerintah Daerah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 2014 dinyatakan pada pasal 47 bahwa Bupati/walikota dan Pimpinan fasilitas

palayanan Kesehatan Tingkat pertama dan kedua membangun jaringan system

informasi kesehatan skala kabupaten/kota secara elektronik

Sistem informasi kesehatan itu sendiri memiliki keluran atau produk. Profil

kesehatan merupakan salah satu keluaran dari penyelenggaraan sistem informasi

kesehatan daerah. Profil Kesehatan merupakan gambaran situasi kesehatan di

Kabupaten Lima Puluh Kota, yang memuat berbagai data tentang situasi dan hasil

pembangunan kesehatan selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat

antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program

kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil ini disajikan secara

sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai sebagai

tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan

selama tahun 2014 dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan, sekaligus

bisa dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya pencapaian Kabupaten Sehat

dalam visi Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota 2010 – 2015.

Dengan telah tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota

tahun 2014 ini, maka data dan informasi yang terdapat dalam profil menjadi acuan

data dan informasi resmi tentang kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 3
Pendahuluan

1.2. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Agar Profil Kesehatan bisa lebih informatif, maka profil ini disusun

berdasarkan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil

Kesehatan dan sistematika penyajiannya

BAB II : Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Lima Puluh

Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administrative dan

informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal

kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,

angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan

kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit

menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 4


Pendahuluan

kesehatan, dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya

pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga

mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Kesehatan serta upaya kesehatan lainnya yang

diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota.

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Pada Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber kesehatan lainnya.

BAB VI : Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu

disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten

Lima Puluh Kota tahun 2014.

Lampiran : Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian bidang kesehatan

kabupaten Lima Puluh Kota dan 82 tabel data kesehatan dan terkait

Kesehatan yang resposif gender

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 5


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

BAB
II

2.1. Keadaan Geografis

Kabupaten Lima Puluh Kota terletak antara 0°25'28,71"LU dan 0°22'14,52"

LS serta antara 100°15'14,52" - 100°50'47,80" BT. Kabupaten ini diapit oleh empat

kabupaten yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten

Sawahlunto/Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman serta satu propinsi yaitu Propinsi

Riau. Batas wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten

Kampar di Propinsi Riau.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten

Sawahlunto/Sijunjung.

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten

Pasaman.

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar, Propinsi Riau.

Secara administrasi Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 Kecamatan dan

79 nagari dengan luas keseluruhan 3.354,30 KM2 atau 7,94% dari luas Propinsi

Sumatera Barat. Kecamatan terluas yaitu Kecamatan Kapur IX dengan luas 732,36

KM2 dan yang terkecil yaitu Kecamatan Luak dengan luas 61,68 KM2 (BPS Lima

Puluh Kota, 2011).

Topografi daerah Kabupaten Lima Puluh Kota bervariasi antara datar,

bergelombang dan berbukit bukit dengan ketinggian dari permukaan laut antara 110
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 6
Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

M ~ 2.261 M. Kabupaten ini memiliki tiga buah gunung berapi yang tidak aktif yaitu

Gunung Sago (2.261 M), Gunung Bungsu (1.253 M), dan Gunung Sanggul (1.495 M)

serta 13 buah sungai yang dimanfaatkan untuk pengairan oleh penduduk (BPS Lima

Puluh Kota, 2011).

2.2. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2014 tercatat sebanyak

368.147 jiwa, dengan rincian 182.362 laki-laki dan 185.785 perempuan. Rasio jenis

kelamin (sex ratio) sebesar 98,16. Angka kepadatan penduduk kabupaten ini sebesar

110 jiwa/KM2. Kecamatan Luak merupakan kecamatan dengan angka kepadatan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 7


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

penduduk terbesar yakni 437 jiwa/KM2. Kecamatan Kapur IX merupakan kecamatan

dengan angka kepadatan penduduk paling rendah yaitu 40 jiwa/KM2 (BPS Lima

Puluh Kota, 2014), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1
Luas wilayah, Jumlah Desa/Nagari, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga
Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2014
LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH NAGARI + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 NAGARI JORONG PENDUDUK
(km ) JORONG TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh 99.47 7 27 34 34,001 7,721 4.40 342


2 Akabiluru 94.26 7 26 33 26,817 6,347 4.23 285
3 Luak 61.68 4 34 38 26,937 6,306 4.27 437
4 Lareh Sago Halaban 394.85 8 49 57 36,697 9,094 4.04 93
5 Situjuah Limo Nagari 74.18 5 27 32 21,482 5,314 4.04 290
6 Harau 416.80 11 44 55 49,362 11,488 4.30 118
7 Guguak 106.20 5 30 35 35,901 8,950 4.01 338
8 Mungka 83.76 5 20 25 26,428 6,163 4.29 316
9 Suliki 136.94 6 32 38 15,115 3,915 3.86 110
10 Bukik Barisan 294.20 5 37 42 23,177 6,462 3.59 79
11 Gunuang Omeh 156.54 3 17 20 13,232 3,474 3.81 85
12 Kapur IX 723.36 7 31 38 29,065 6,647 4.37 40
13 Pangkalan Koto Baru 712.06 6 33 39 29,933 6,376 4.69 42
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,354.3 79 407 486 368,147 88,257 4.17 110

Sumber : BPS Kabupaten Lima Puluh Kota


Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan

Distribusi penduduk menurut kelompok umur masih didominasi oleh kelompok umur

muda. Kelompok umur 5 - 9 th memiliki jumlah terbesar yaitu 39.657 jiwa dan yang

paling sedikit kelompok umur 70-74 tahun yaitu 9.167 jiwa (BPS Lima Puluh Kota,

2014), seperti yang dapat kita lihat pada gambar 2.1 berikut ini .

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 8


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Gambar 2.1
Piramida Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014

2.3. Ekonomi

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi dalam suatu

wilayah pada suatu priode tententu ditunjukan oleh Produk Domestik Regional Bruto,

baik atas dasar harga berlaku, maupun harga konstan. Kondisi perekonomian Kab.

Lima Puluh Kota pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.

Pada tahun 2013 nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar 9,226.5 milyar rupiah,

sedangkan 2012 sebesar 7,990.2 milyar rupiah. PDBR atas harga konstan pada

tahun 2013 sebesar 3,421.6 milyar rupiah, naik dari 3,219.8 milyar rupiah pada

tahun 2012 (Lima Puluh Kota Dalam Angka 2014).

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 9


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Pertumbuhan PDBR atas dasar harga konstan ini lebih dikenal dengan

pertumbuhan ekonomi. Sektor yang paling tinggi sumbangannya dalam hal

pembentukan PDBR sampai tahun 2013 masih didominasi oleh sektor pertanian,

peranan sektor pertanian tercatat 34,54 persen dari total PDBR. Pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Lima Puluh Kota tercatat sebesar 6,27 persen pada tahun 2013,

turun dibandingkan tahun 2012 sebesar 0,14 persen (2012 = 6,41 persen).

Sedangkan PDRB perkapita naik dari 22,333.3 ribu pada tahun 2012, menjadi

25,512.6 ribu tahun 2013 (Lima Puluh Kota Dalam Angka 2014).

Pada tahun 2011 tercatat 27.444 kepala keluarga miskin yang ada di

Kabupaten Lima Puluh Kota. Jumlah penduduk miskisn terbanyak ada di kecamatan

Harau yaitu 3.345 KK, data lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan 2013
No Kecamatan Jumlah Rumah Tangga

1 Payakumbuh 2.173
2 Akabiluru 1.919
3 Luak 1.892
4 Lareh Sago Halaban 2.863
5 Situjuah Limo Nagari 1.503
6 Harau 3.060
7 Guguak 1.737
8 Mungka 1.256
9 Suliki 1.072
10 Bukit Barisan 2.726
11 Gunuang Omeh 1.267
12 Kapur Ix 1.849
13 Pangkalan Koto Baru 1.629
Jumlah 24.946
Sumber : Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Lima Puluh Kota

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 10


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

2.4. Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk

mengukur indeks pembangunan manusia suatu negara ( HDI = Human Developing

Indeks). Pengetahuan dan pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku

kesehatan. Pengetahuan dan pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus

(predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk

berprilaku hidup sehat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lima Puluh

Kota dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. IPM tahun 2013 tercatat sebesar

72,54, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2012 tercatat

sebesar 72,24. Peningkatan IPM ini juga didukung oleh peningkatan komponen

pendukung IPM itu sendiri seperti angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-

rata lama sekolah, dan pengeluran riil per kapita.

Angka melek huruf yaitu presentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang

dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya. Pada tahun 2014 angka

melek huruf meningkat menjadi sekitar 99,10%, dan yang buta huruf berkisar sekitar

0,9%.

Menurut Susenas 2003 - 2013 (http://demografi.bps.go.id) angka buta huruf

di Sumatera Barat pada tahun 2013 sekitar 2,62%. Berdasarkan data Susenas dari

2003 sampai dengan 2013 terlihat adanya penurunan angka buta huruf di Sumatera

Barat seperti pada gambar 2.2 berikut ini.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 11


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Gambar 2.2
Persentase Buta Huruf 2004 s/d 2013
Di Propinsi Sumatera Barat
4.5
4.27
4 4.02 4.12
3.9 3.80
3.5
3.34 3.33
3.19
3 2.91
2.5 2.62

2
1.5
1
0.5
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

2.5. Keadaan Kesehatan Lingkungan

Derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk

faktor lingkungan. Lingkungan yang sehat akan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat disekitarnya, demikian juga lingkungan yang kotor akan menyebabkan

derajat kesehatan masyarakat menurun.

Keadaan lingkungan disajikan melalui indikator rumah sehat, cakupan

penggunaan air bersih, dan persentase rumah tangga yang memiliki jamban kelurga

yang memenuhi syarat.

a. Cakupan Rumah Sehat

Pada tahun 2013 jumlah rumah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota

adalah 88.257 buah dan yang memenuhi syarat 51.057 (57,85%) buah dan yang

belum memenuhi syarat 39.200 buah. Pada tahun 2014 dari 39.200 yang belum

memenuhi syarat 2.795 buah dilakukan pembinaan, sehingga pada tahun 2014

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 12


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

terjadi peningkatan rumah sehat menjadi 53.505 buah (60,62%).gambar 2.3 berikut

ini dapat diketahui cakupan rumah sehat.

Gambar 2.3
Cakupan Rumah Memenuhi Syarat dan Tidak Memenuhi Syarat
di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014

Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan

Berdasarkan Riskesdas 2013 dapat kita lihat keadaan perumahan

masyarakat, 75,7% adalah milik sendiri. Umumnya status kepemilikan rumah

dipedesaan 80,7% adalah milik sendiri, sedangkan diperkotaan yang milik sendiri

hanya sekitar 68,4% (Riskesdas 2013, Provinsi Sumatera Barat Dalam Angka,

Balitbangkes, Kemenkes 2013). Riset tersebut juga menghasilkan data perumahan

antara lain seperti yang dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 13


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Gambar 2.4
Gambaran Umum Perumahan Masyarakat di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2013

120.0

98.1
100.0

81.0
80.0
71.1

60.0
48.8
45.4
40.0

20.0

0.0
Kepadatan hunian Plafon Tidak ada plafon Dinding terluas Lantai bukan
≥8 m2/orang kayu/triplek tembok tanah

Sumber : Riskesdas 2013

Dari gambar diatas dapat kita ketahui, bahwa kepadatan hunian rumah di

Kabupaten Lima Puluh Kota 81% adalah ≥ 8 m2/orang berarti umumnya rumah-

rumah tidak over crowded. Plafon rumah masih didominasi oleh kayu/triplek

(45,4%), namum masih cukup banyak yang tidak ada plafon (48.8%). Dinding

rumah umumnya terbuat dari tembok (71,1%) dan lantai rumah umumnya bukan

tanah (98.1%).

b. Cakupan Air Bersih

Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk

memastikan komitmen pemerintah terhadap Millenium Development Goals (MDGs)

yaitu memastikan kelestarian lingkungan dan mengurangi hingga setengahnya

proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 14
Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

sanitasi dasar hingga 2015. Dalam rangka pencapaian target Inpres Nomor 14 Tahun

2011 tentang kualitas air minum periode B.12 (Desember 2011) sebagai lanjutan dari

Inpres Nomor 1 Tahun 30 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan Nasional dengan salah satu target prioritas adalah persentase kualitas

air minum yang memenuhi syarat kesehatan, dalam hal ini adalah air minum yang

didistribusikan oleh PDAM dengan target tahun ini adalah minimal 90%. Hal tersebut

di atas merupakan salah satu upaya pencegahan terjadinya kemungkinan munculnya

penyakit berbasis air (waterborne disease) karena air merupakan salah satu media

lingkungan yang berperan dalam penyebaran penyakit melalui media pertumbuhan

mikrobiologi serta adanya kemungkinan terlarutnya unsur kimia yang dapat

mengganggu kesehatan manusia. Amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004

tentang Sumber Daya Air yang selanjutnya dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum pada

Pasal 6 disebutkan bahwa :

(1) Air minum yang dihasilkan dari SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) yang

digunakan oleh masyarakat pengguna/pelanggan harus memenuhi syarat

kualitas berdasarkan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang kesehatan;

(2) Air minum yang tidak memenuhi syarat kualitas sebagaimana dimaksud pada

Ayat (1) dilarang didistribusikan kepada masyarakat.

Untuk itu telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/

PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 15


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Kualitas Air Minum. Upaya pengawasan kualitas air sebagaimana yang diatur di

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata

Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum, dilaksanakan oleh dinas kesehatan

kabupaten/kota sebagai pengawasan eksternal dan penyelenggara air minum

sebagai pengawasan internal. Selain itu diatur pula mengenai adanya upaya

penyampaian informasi tentang data kualitas air minum oleh penyelenggara air

minum ke dinas kesehatan kabupaten/kota serta upaya penyampaian kondisi kualitas

air oleh pemerintah daerah di wilayahnya.

Salah satu parameter air bersih adalah parameter fisik. Parameter fisik yang

harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa dan

tidak berwarna. Sementara suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain itu, air

minum tidak menimbulkan endapan. Jika air yang kita konsumsi menyimpang dari

hal ini, maka sangat mungkin air telah tercemar. Secara nasional, berdasarkan hasil

Riskesdas 2010, 90% kualitas fisik air minum di Indonesia termasuk dalam kategori

baik (tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau). Akan tetapi, masih

terdapat rumah tangga dengan kualitas air minum keruh (6,9%), berwarna (4,0%),

berasa (3,4%), berbusa (1,2%), dan berbau (2,7%). Berdasarkan Riskesdas 2013,

kualitas fisik air minum yang dikomsumsi masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota

98,4% tidak keruh, 98,6% tidak berwarna, 98,8% tidak berasa, 99,2% tidak berbusa

dan 98,6% tidak berbau, sehingga dapat disimpulkan umum air minumnya

berkualitas baik.

Sumber air minum masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari air

kemasan (0,5%), air isi ulang (37,6%), air ledeng (3,2%), air ledeng eceran (0,4%),

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 16


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

sumur bor/pompa (2,5%), sumur gali terlindungi (20,2%), sumur gali tidak

terlindungi (6,4%), mata air terlindungi (9,8%), mata air tak terlindungi (17,2%),

penampungan air hujan (1,5%0, dan sungai (0,7%) (Riskesdas 2013, Balitbangkes,

Kemenkes 2013)

Pada tahun 2014 dari total 368.147 jiwa penduduk, 263.108 jiwa (71,47%)

memiliki akses terhadap air minum yang memenuhi syarat. Akses terbanyak masih

menggunakan sumur gali terlindungi (157.739 jiwa). Dari Riskesdas 2013 dapat kita

ketahui bahwa sumber air minum yang banyak dipakai adalah air isi ulang (37,6%).

Pada tahun 2014 dari 203 jumlah penyelenggara air minum, hanya 7,39% yang

kualitas air minumnya memenuhi syarat dari segi fisik, bakteriologi dan kimia.

Masyarakat Sumatera Barat secara umum saat ini dari hasil Riskesdas 2013 banyak

menggunakan air isi ulang (24%).

PDAM Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2013 mengalami peningkatan

pelanggan dari 6.068 sambungan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6.487

sambungan. Pengguna rumah tangga meningkat dari 5.231 sambungan menjadi

5.491 sambungan.

c. Cakupan Jamban Keluarga

Akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan salah satu fondasi inti dari

masyarakat yang sehat. Air bersih dan sanitasi yang baik merupakan elemen penting

yang menunjang kesehatan manusia. Sanitasi berhubungan dengan kesehatan

lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 dapat diketahui persentase keluarga

dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar. Secara nasional, persentase rumah tangga
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 17
Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

menurut akses terhadap pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah 55,5%.

Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh

yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam

tubuh ini berbentuk tinja dan air seni. Untuk mencegah atau mengurangi

kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus

dikelola dengan baik, pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau

jamban yang sehat. Pembuangan tinja layak sesuai MDGs adalah penggunaan

jamban sendiri/bersama, jenis kloset leher angsa/latrine dan pembuangan akhir

tinjanya adalah tangki septik atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL).

Berdasarkan Riskesdas 2013 di Sumatera Barat jamban keluarga dibagi

menurut jenis tempat buang air besar yang digunakan masyarakat. Jenis sarana

yang umumnya dipakai yaitu leher angsa, plengsengan, cemplung atau cubluk.

diperoleh gambaran tentang jenis sarana buang air besar yang dipakai masyarakat,

untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 2.6 berikut ini.

Gambar 2.6
Gambaran Jenis Jamban Keluarga di Provinsi Sumbar Tahun 2013

100 92.1
90
80 75.3
70
60
50 Perkotaan
40
Perdesaan
30
20 12
7.5 5.3
10 3.4 3.3 1.1
0
Leher angsa Plengsengan Cemplung tanpa Cemplung
lantai dengan lantai

Sumber : Riskesdas 2013

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 18


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Dari data yang ada umumnya jenis sarana yang banyak digunakan adalah

leher angsa yaitu sebesar 92,1% didaerah perkotaan dan 75,3% didaerah

perdesaan. Sedangkan pembuangan tinja yang memenuhi syarat yaitu yang

menggunakan tangki septik menurut Riskesdas 2013 adalah sekitar 70,5% di daerah

perkotaan dan 43,3% di daerah perdesaan. Untuk Kabupaten Lima Puluh Kota,

berdasarkan hasil Riskesdas 2013 jenis jamban yang banyak digunakan masyarakat

adalah leher angsa 63,1% dan cemplung tanpa lantai 24,6%. Sedangkan tempat

pembuangan ahkir tinja dapat dilihat pada gambar berikut ini

Gambar 2.7
Gambaran Tempat Pembuangan Ahkir Tinja
di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2013

50 46.2
45
40 35.4
35
30
25
20 15.3
15
10
0.8 2.1 0.1 0.1
5
0

Sumber : Riskesdas 2013

Pada tahun 2014 dari data di Seksi Penyehatan Lingkungan, 37,59%

penduduk telah menggunakan leher angsa yang memenuhi syarat, 13,97%

menggunakan plengsengan memenuhi syarat dan 9,58% menggunakan cemplung

memenuhi syarat. Namun dari data tersebut tidak ditemukan adanya jamban
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 19
Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

komunal atau umum. Menurut Statistik Perumahan dan Pemukiman 2013 (Susenas

2013. http://www.bps.go.id) 10,57% masyarakat menggunakan MCK Komunal untuk

mandi, mencuci dan buang air yang terletak di lokasi pemukiman. Sampai tahun

2014 dapat disimpulkan bahwa 61,14% penduduk Kab. Lima Puluh Kota telah

memiliki akses terhadap sanitasi yang layak.

2.6. Keadaan Prilaku Masyarakat

Prilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan, prilaku

yang tidak baik akan mmenurunkan derajat kesehatan. Gambaran prilaku masyarakt

dapat dilihat dari keberhasilan beberapa program nasional berikut ini.

a. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan

perilaku yang higienis untuk mencapai tujuan kesehatan, melalui pelaksanaan

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam kerangka pembangunan

kesehatan, sektor air minum, sanitasi dan higienis merupakan satu kesatuan dalam

prioritas pembangunan bidang kesehatan dengan titik berat pada upaya promotif-

preventif dalam perbaikan lingkungan untuk mencapai salah satu sasaran MDGs.

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi ujung tombak keberhasilan

pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara keseluruhan. Sanitasi

total berbasis masyarakat sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untuk

mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan

menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai target MDGs. Dalam

pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima) pilar yaitu: (1) stop buang air besar

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 20


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

sembarangan, (2) cuci tangan pakai sabun, (3) pengelolaan air minum dan makanan

yang aman di rumah tangga, (4) pengelolaan sampah dengan benar, dan (5)

pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman.

Pemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggi terhadap

kegiatan STBM, hal ini tercantum pada Inpres Nomor 3 Tahun 2010 terkait dengan

pencapaian tujuan pembangunan Millenium/(MDGs 7c) dan menjadi salah satu

program prioritas dalam Renstra Kementerian Kesehatan 2010 – 2014. Tujuan dari

STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku

higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan 3 komponen strategi

yaitu:

1. Menciptakan lingkungan yang mendukung terlaksananya kegiatan

STBM melalui:

a) Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku

kepentingan secara berjenjang;

b) Peningkatan kapasitas institusi pelaksana di daerah; dan

c) Meningkatkan kemitraan multi pihak.

2. Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi melalui peningkatan

kesadaran mayarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk

sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan pemicuan perubahan perilaku

komunitas:

a) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi,

material dan biaya sarana sanitasi yang sehat; dan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 21


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

b) Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (natural leader)

untuk memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat dan

mengembangkan sistem penghargaan kepada masyarakat untuk

meningkatkan dan menjaga keberlanjutan STBM melalui deklarasi

Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi swasta

lokal dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui pengembangan

kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha lokal

dalam penyediaan sarana sanitasi.

Suatu desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan pada

kondisi: (1) minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam

desa/kelurahan tersebut, (2) adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk

melanjutkan aksi intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan

sebagai respon dari aksi intervensi STBM, dan (3) masyarakat menyusun suatu

rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen-komitmen perubahan

perilaku pilar-pilar STBM yang telah disepakati bersama. Pelaksanaan STBM

dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada pilar ke-1 yaitu Stop Buang Air

Besar Sembarangan (SBS) dan adopsi perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan

secara bertahap mengembangkan pilar-pilar lain dari STBM.

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota

mulai dilaksanakan dari tahun 2008, adapun hasil yang dicapai sampai tahun 2013

dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 22


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Pencapaian Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2008 s/d 2014

Jumlah Sebelum STBM Setelah STBM Jumlah


Jumlah
No Tahun Jorong Jumlah KK Yg Jumlah KK Yg Jorong
KK
Program Akses Jamban Akses jamban SBS
1 2008 9 2.613 668 2421 5
2 2009 14 3.399 688 3043 9
3 2010 12 2.510 727 2335 10
4 2011 10 2.030 608 1506 4
5 2012 16 3.983 1167 2383 2
6 2013 12 2.286 447 1117 2
7 2014 10 2.651 493 1489 1
Total 83 19.472 4.798 14.294 33
Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
SBS : Stop Buang Air Besar Sembarangan

Dari tabel diatas diketahui bahwa dari tahun 2008 sampai 2014 terjadi

peningkatan akses jamban di masyarakat pada 83 jorong yang mengikuti program

STBM, walaupun jika dibandingan dengan total jorong yang ada sampai tahun 2014

yaitu 407 jorong masih sedikit yaitu hanya sekita 20,39% saja dari total jorong yang

tersentuh program STBM tersebut. Dari 83 jorong tersebut, terlihat peningkatkan

akses jamban keluarga dari 24,64% kepala keluarga menjadi 73,41% kepala

keluarga. Dari 83 jorong STBM, baru 33 jorong saja yang berhasil melakukan SBS

(39,76%).

b. Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk

memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu

mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan

kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10

perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu: (1) persalinan ditolong oleh

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 23


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

tenaga kesehatan, (2) memberi ASI ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan,

(4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,

(6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu,

(8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan

(10) tidak merokok di dalam rumah.

Perilaku hidup bersih dan sehat di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat kita

lihat dari gambaran salah satu indikatornya yaitu cuci tangan dengan air bersih dan

sabun yang diperoleh dari hasil studi EHRA.

Gambar 2.9
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2012

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 24


Gambaran Umum Kabupaten Lima Puluh Kota

Berdasarkan hasil analisa data studi EHRA dapat digambarkan bahwa untuk

perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun datanya masih sangat memprihatinkan dimana

94,9% tidak pernah melakukan cuci tangan pakai sabun pada waktu-waktu penting,

sebanyak 38.5% lantai jamban masyarakat masih belum terbebas dari tinja terutama

yang berasal dari anak-anak balita yang berada di rumah. Selanjutnya, 37,0%

jamban yang ada masih belum bebas dari kecoa, 63,8 % masyarakat belum

menyediakan sabun di dekat jamban. Sedangkan untuk kesadaran masyarakat dalam

menyimpan air di wadah yang bersih sudah tinggi dimana 87,8% masyarakat sudah

menyimpan air di tempat yang aman dan bersih.

Data Riskesdas 2013 memperlihatkan bahwa 54,9% penduduk umur ≥ 10

tahun berprilaku benar dalam hal buang air besar, dan 15,5% berprilaku benar

dalam hal cuci tangan. Data Program di Dinas Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota pada

tahun 2014 dari 14.685 rumah tangga yang dipantau, 6.174 (42,04%) telah

berprilaku hidup bersih dan sehat.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 25


Situasi Derajat Kesehatan

BAB
III

Derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya merupakan arah dari

pembangunan Kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Indikator yang menentukan derajat

kesehatan masyarakat adalah mortalitas, morbiditas, dan status gizi. Mortalitas

ditentukan oleh angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu

melahirkan, dan angka harapan hidup.

Morbiditas ditentukan oleh angka kesakitan malaria, angka kesembuhan

penderita TB Paru BTA (+), Prevalensi HIV, Angka “Acute Flaccid Paralysis (AFP)

pada anak usia < 15 tahun, dan angka kesakitan Demam Berdarah Dengue. Status

gizi ditentukan oleh presentase balita gizi gizi buruk dan presentase kecamatan

bebas rawan gizi.

3.1. Mortalitas

Mortalitas adalah angka kematian yang terjadi pada kurun waktu dan tempat

tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat berupa penyakit maupun

sebab lainnya.

Mortalitas yang pertama dilihat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka

Kematian Bayi dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum

mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun

yang sama.

Angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2014 adalah

13,66/1000 kelahiran hidup (82 jiwa). Angka ini turun daripada angka di tahun 2013
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 26
Situasi Derajat Kesehatan

yaitu 15,74 /1000 kelahiran hidup (96 jiwa). Wilayah kerja yang memiliki jumlah

angka kematian bayi tertinggi adalah Puskesmas Mahat sebesar 42,74 per 1000 KLH

(KLH Mahat 117 jiwa). Pada gambar 3.1 berikut ini dapat dilihat tren angka kematian

bayi dari tahun 2010 – 2014. Dari grafik tersebut dapat kita lihat adanya peningkatan

angka kematian bayi dari tahun 2010 sampai 2013, dan pada tahun 2014 terlihat ada

penurunan. Namun secara nasional AKB Kab. Lima Puluh Kota masih dibawah target

nasional untuk MDG,s 2015 yaitu 23 per 1000 KLH. AKB nasional tahun 2007 adalah

34/1.000 KLH (SDKI 2007) dan tahun 2012 adalah 32/1.000 (SDKI 2012).

Gambar 3.1
Angka Kematian Bayi dari Tahun 2010 s/d 2014
Di Kabupaten Lima Puluh Kota

18

16
14 15.26 15.74
15.2
12 13.66
Jumlah

10

8 9.2
6

4
2
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Sumber : Sie Kesga dan KB

Penyebab kematian bayi terbanyak di Kabupaten Lima Puluh Kota pada

tahun 2014 dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 27


Situasi Derajat Kesehatan

Tabel 3.1
10 Penyebab Terbanyak Angka Kematian Bayi di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2013

No Penyebab Kelompok Umur Total


0-7 Hari 8-28 Hari 29 hari-11 bln
1 Prematur 14 1 - 15
2 Asfiksia 10 - - 10
3 Kelainan Jantung - - 3 3
4 Kelainan Bawaan 3 4 6 13
5 BBLR 1 1 2
6 Pneumonia - - 5 5
7 Trauma Lahir 1 - - 1
8 Ikterus 1 - 1 2
9 Sepsis - - 2 2
10 Diare - - 1 1
11 Meninggitis - - 2 2
12 Kelainan pencernaan - - 3 3
13 Demam Kejang - - 15 15
14 Lain-lain 3 1 4

Sumber : Sie Kesga dan KB

Dari data tersebut diatas dapat kita lihat bahwa premature dan asfiksia menjadi
penyebab kematian terbanyak pada usia 0-7 hari, sedangkan usia 8-28 hari kelainan
bawaan menyadi penyebab terbanyak, dan pada usia 29 hari – 11 bulan, demam
kejang menjadi penyebab terbanyak. Peluang terbanyak kematian bayi juga terdapat
pada neonatal, dari 82 kasus kematian bayi, 44 kasus terjadi pada masa neonatal.
Dalam SDKI 2012 lebih dari tiga perempat dari semuakematian balita terjadi dalam
tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas kematian bayi terjadi pada periode
neonatus.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 28


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.2
Tren Angka Kematian Bayi Indonesia 1991-2012

80

70

60 68

50 57
Jumlah

40 46
30 35 34 32
20

10

0
SDKI 1991 SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2002- SDKI 2007 SDKI 2012
2003
Tahun

Sumber : SDKI 2012

Angka kematian ibu merupakan ukuran penentu mortalitas berikutnya.

Angka Kematian Ibu merupakan indikator penting dalam penentuan derajat

kesehatan. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (2007), angka

kematian ibu secara nasional adalah 228 per 100.000 KLH. Angka ini secara nasional

mulai menurun dari tahun 1994.

Angka kematian ibu (AKI) Kabupaten Lima Puluh Kota untuk tahun 2014

sebesar 133,27/100.000 KLH. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 dari

49,17/100.000 KLH. Gambar 3.2 menggambarkan angka kematian ibu (AKI) dari

tahun 2010 – 2014. Dari grafik tersebut dapat kita lihat, bahwa angka kematian ibu

pada tahun 2014 melebihi target MDG,s tahun 2015, dimana pada tahun 2015

target MDG,s adalah 102 per 100.000 KLH. Hal ini tentunya harus mendapat

perhatian baik oleh penanggung jawab maupun oleh stake holder di tingkat

kanupaten.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 29


Situasi Derajat Kesehatan

Angka kematian ibu merupakan ukuran yang sensitive terhadap pelayanan

kesehatan dan merupakan indikator untuk keberhasilan pembangunan sektor

kesehatan. AKI mengacu pada kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan,

persalinan, dan nifas. Kematian ibu pada tahun 2014 ini 4 kasus terjadi pada fase

kehamilan, 1 kasus pada masa bersalin dan 3 kasus pada fase nifas dengan

penyebabnya antara lain perdarahan 1 kasus dan eklampsi 3 kasus. Sedangkan umur

ibu saat kematian tersebut terbanyak adalah 20-34 tahun. Hal ini tentu dapat

menggambarkan bagaimana pelayanan kesehatan pada ibu maternal yang dilakukan

selama ini.

Gambar 3.3
Angka Kematian Ibu dari Tahun 2010 s/d 2014
Di Kabupaten Lima Puluh Kota

180 165.45

160
133.27
140

120 110.64
Jumlah

100
82.96
80

60 49.17

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Sumber : Sie Kesga dan KB

Angka kematian Balita (AKABA) menggambarkan peluang untuk meninggal

pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKABA pada tahun 2014

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 30


Situasi Derajat Kesehatan

adalah 16,16 per 1000 kelahiran hidup (97 jiwa), angka ini juga mengalami

penurunan dari tahun 2013 adalah 17,21 per 1000 kelahiran hidup (101 jiwa), grafik

3.4 menggambarkan tren angka kematian balita dari tahun 2010 – 2014. Angka

kematian balita terbanyak berasal dari wilayah kerja puskesmas Mahat yaitu 42,74

per 1000 KLH atau sebanyak 5 jiwa (KLH 117 jiwa). Dari angka tersebut Angka

Kematian neonatal di wilayah kerja Puskesmas Mahat cukup tinggi yaitu 34,19/1000

KLH (4 kasus) dengan penyebabnya antara lain premature, dan asfiksia.

Secara nasional angka kematian balita ini terus menurun dari tahun 1991,

dimana pada tahun 1991 AKABA nasional adalah 97 per 1000 KLH, turun menjadi 40

per 1000 KLH pada tahun 2012 (SDKI 2012).

Gambar 3.4
Angka Kematian Balita Tahun 2010 s/d 2014
Di Kabupaten Lima Puluh Kota

20

18

16 17.5 17.21
16.76
16.16
14

12
Jumlah

10 11.2

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Sie Kesga dan KB

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 31


Situasi Derajat Kesehatan

Dalam MDGs 2011-2015, target yang harus dicapai sampai tahun 2015

adalah penurunan Angka Kematian Balita sampai 32/1000 kelahiran hidup. Jika kita

lihat, AKABA Kab. Lima Puluh Kota tahun 2014 berada dibawah angka nasional,

namun mengalami peningkatan. Millenium Development Goal (MDG’s) juga

menatapkan nilai normatif AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi

dengan nilai 71 – 140, sedang dengan nilai 20 – 70 dan rendah dengan nilai < 20.

Berdasarkan nilai normative tersebut, maka Angka Kematian Balita Kab. Lima Puluh

Kota sampai tahun 2014 berada pada range rendah yaitu hanya 16,16 per 1000 KLH.

3.2. Morbiditas

Tingkat kesakitan (morbiditas) menggambarkan situasi derajat kesehatan

masyarakat yang ada di wilayah tersebut. Tingkat morbiditas penyakit menular

terkait dengan komitmen internasional yang senantiasa menjadi sorotan dalam

membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Pada bagian ini disajikan gambaran

morbiditas penyakit menular yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan

masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota sepanjang tahun 2009-2013.

a. Penyakit Malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang upaya pengendaliannya

merupakan komitmen global. Ditjen PP dan PL Kementrian Kesehatan menetapkan

stratifikasi endemisitas Malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu :

1) Endemis tinggi API > 5 per 1000 penduduk

2) Endemis sedang API berkisar antara 1 - <5 per 1000 penduduk

3) Endemis rendah API 0 – 1 per 1000 penduduk

4) Non endemis API = 0

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 32


Situasi Derajat Kesehatan

Selama tahun 2014 ini tidak ada kasus malaria yang terjadi di wilayah

Kab. Lima Puluh Kota. Angka kesakitan malaria di kabupaten Lima Puluh Kota pada

tahun 2013 adalah 0,02 sama dengan tahun 2012 yaitu sebesar 0,02 per 1000

penduduk. Kabupaten Lima Puluh Kota termasuk daerah endemis rendah untuk

penyakit malaria. Angka kesakitan malaria di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun

2010-2014, dari gambar 3.5 terlihat ada penurunan.

Gambar 3.5
Angka Kesakitan Malaria per 1000 penduduk
Tahun 2010 s/d 2014
0.035
0.03
0.03
%

0.025
0.02 0.02
0.02

0.015
0.01
0.01

0.005
0
0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Hasil Riskesdas 2013 di Kabupaten Lima Puluh Kota memberikan gambaran

tentang insiden dan prevalensi malaria dalam satu bulan terakhir yang disajikan

terdiri dari: (1) kasus yang di diagnosa, (2) kasus dengan gejala klinis malaria.

Besarnya insiden kasus dengan diagosa adalah 0,1% dan besarnya prevalensi

dengan diagnosa adalah 1 %.

b. Penyakit TB Paru

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui droplet orang yang telah
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 33
Situasi Derajat Kesehatan

terinfeksi basil TB. Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA (+) pada tahun 2013

sebesar 77,29% dengan jumlah penderita sebanyak 229 orang, penderita sembuh

sebanyak 177 orang. Angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2013 adalah

84,72 %. Pada tahun 2014 jumlah penderita BTA (+) yang ditemukan adalah 193

orang, dengan insiden 52,42 per 100.000 penduduk, prevalensi TB Paru BTA (+)

87,47 per 100.000 penduduk dengan angka kematian akibat TB Paru BTA (+) adalah

4,3 per 100.000 penduduk . Berdasarkan data WHO Report 2011 Global Tubercolusis

Control, angka insiden semua tipe TB pada tahun 2013 sebesar 183 per 100.000

penduduk, angka prevalensi 272 per 100.000 penduduk, dan angka mortalitas 25

per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan dengan angka Kabupaten Lima Puluh

Kota, dapat kita lihat bahwa baik insiden maupun prevalen berada dibawah angka

yang dikeluarkan oleh WHO Report Global Tubercolusis Control.

Secara nasional angka insidens semua tipe TB tahun 2013 sebesar 183

per 100.000 penduduk mengalami penurunan dibanding tahun 2012 (185 per

100.000 penduduk), angka prevalensi pada tahun 2013 sebesar 272 per 100.000

penduduk, turun dibandingkan tahun 2012 sebesar 297 per 100.000 penduduk.

Sama halnya dengan angka Mortalitas yang berhasil diturunkan pada tahun 2013

25 per 100.000 penduduk dibandingkan tahun 2012 (27 per 100.000

penduduk). Hal tersebut membuktikan bahwa Program pengendalian TB berhasil

menurunkan insidens, prevalensi dan mortalitas akibat penyakit TB.

Pada gambar 3.6 berikut ini dapat kita lihat kasus TB Paru BTA (+) dari

tahun 2010 – 2014.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 34


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.6
Jumlah Penderita TB Paru BTA Positif di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014
240
229
230 226

220 216
Penderita

210
197
200 193

190

180

170
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Pada gambar diatas dapat kita lihat bahwa terdapat penurunan jumlah kasus

TB Paru pada tahun 2014.

Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi TB di Kabupaten Lima Puluh

Kota sebesar 0,3% dari jumlah penduduk. Dengan kata lain, rata-rata tiap 100.000

penduduk terdapat 300 orang yang didiagnosis kasus TB oleh tenaga kesehatan.

Prevalensi Tb paru berdasarkan gejala batuk ≥ 2 minggu sebesar 5,4% dan

prevalensi TB paru berdasarkan gejala batuk darah sebesar 4,5%. Angka ini sedikit

lebih tinggi dibandingkan dengan data Provinsi Sumatera Barat, dimana prevalensi

TB provinsi sebesar 0,2% dari jumlah penduduk, prevalensi Tb paru berdasarkan

gejala batuk ≥ 2 minggu sebesar 3,2% dan prevalensi TB paru berdasarkan gejala

batuk darah sebesar 3,0% ( Provinsi Sumatera Barat Dalam Anggka, Riskesdas 2013)

c. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan

oleh nyamuk Aedes Aegypti, mulai menjangkiti Indonesia sejak tahun 1968. Pada
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 35
Situasi Derajat Kesehatan

tahun 2014 angka kesakitan Demam Berdarah sebanyak 147 kasus (insiden rate

39,9/100.000 penduduk), kasus meninggal sebanyak 1 kasus (CFR 0,7%). Angka ini

mengalami peningkatan dari tahun 20123 yaitu 116 kasus (insiden rate 32,2/100.000

penduduk). Pada tahun 2013 ini kasus terbanyak terjadi di kecamatan Kapur IX

yaitu sebanyak 46 kasus dan kecamatan payakumbuh sebanyak 30 kasus.

Angka kesakitan Demam Berdarah dari tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada

grafik berikut ini

Gambar 3.8
Angka kesakitan DBD Per 100.000 penduduk
tahun 2010 s/d 2014

45
39.9
40

35 32.2
28.6
30

25 21.9

20

15

10
5.9
5

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

d. Diare

Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan konsistensi

feses selain dari frekuensi buang air besar. Seorang dikatakan menderita Diare bila

feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 36


Situasi Derajat Kesehatan

buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Profil

Kesehatan Indonesia 2012)

Jumlah perkiraan kasus diare adalah 10% dari jumlah penduduk dikalikan

dengan angka kesakitan (angka kesakitan nasional 214 per 1.000 penduduk). Tahun

2014 perkiraan kasus Diare adalah 7.878 orang. Data program Diare, tahun 2014

ditemukan 7.017 kasus Diare atau 89,07 dari perkiraan kasus %, dan angka

kesakitan diare sebesar 19,06 per 1.000 penduduk. Pada gambar berikut ini dapat

kita lihat tren kejadian kasus Diare dari tahun 2010 – 2014.

Gambar 3.9
Kasus Diare di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014

9000
7958
7675
8000
6827 7017
7000 6176
6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
2010 2011 2012 2013 2014

Kasus

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Dari grafik diatas kita bisa melihat, bahwa dari tahun 2010 sampai dengan

tahun 2012 itu terjadi penurunan kasus Diare, namun pada tahun 2013 adanya

peningkatan penemuan kasus sampai tahun 2014 ini. Pada gambar 3.9 dapat kita

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 37


Situasi Derajat Kesehatan

lihat kasus Diare menurut puskesmas tahun 2014.

Riskesdas 2013 memberikan data bahwa diare banyak terjadi pada kelompok

umur 1 – 4 tahun dan diatas 75 tahun, ini dapat dilihat dari period prevalence pada

kedua kelompok umur tersebut yaitu 12% dan 10,5%. Adapun period prevalence

diare untuk semua umur di Kabupaten Lima Puluh Kota dari hasil Riskesdas 2013

adalah 3,9%.

Gambar 3.9
Cakupan Penemuan Diare Per Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2014

Kabupaten 89.07
Halaban 167.07
Sialang 159.44
Muaro Paiti 159.44
Baruah Gunuang 152.95
Gunuang Malintang 144.88
Banja Laweh 135.47
Dangung-Dangung 119.28
Situjuh 105.94
Pakan Rabaa 103.69
Taram 93.97
Suliki 92.13
Rimbo Data 85.11
Piladang 85.03
Tanjung Pati 82.21
Mungo 78.58
Batu Hampar 75.43
Koto Baru 72.57
Padang Kandis 70.96
Mahat 68.53
Koto Tinggi 64.97
Pangkalan 62.30
Mungka 31.12
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Dari grafik diatas terlihat bahwa pada sebagian puskesmas penemuan kasus

sudah melebihi dari jumlah perkiraan kasus seperti Puskesmas Pakan Rabaa, Situjuh,

Dangung-Dangung, Banja Laweh, Gunung Malintang, Baruah Gunung, Muaro Pairi,

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 38


Situasi Derajat Kesehatan

Sialang, dan Halaban dimana angka penemuan kasusnya diatas 100%.

e. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi

ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Pneumonia juga dapat

terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia (Profil

Kesehatan Indonesia 2010).

Cakupan penemuan Pneumoni pada balita pada tahun 2014 mengalami

peningkatan dari tahun 2013, hal ini dapat kita lihat pada gambar 3.10 berikut ini.

Gambar 3.10
Jumlah Kasus Pneumonia di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014

600
537 542

500
444

376
400
341

300

200

100

0
2010 2011 2012 2013 2014

Kasus

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Pada tahun 2014 penemuan kasus pneumonia mengalami peningkatan dari tahun

2013 dari 376 kasus meningkat jadi 542 kasus. Adapun perkiraan jumlah kasus

Pneumonia adalah 10% dari jumlah balita yaitu sekitar 3.770 kasus, dan yang dapat

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 39


Situasi Derajat Kesehatan

ditemukan pada tahun 2014 adalah 542 kasus atau 14,38%. Gambar berikut

memperlihatkan cakupan penemuan Pneumonia pada balita menurut wilayah kerja

puskesmas

Gambar 3.11
Cakupan Penemuan Pneumonia Pada Balita Per Puskesmas
di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014

Kabupaten 14.38
Batu Hampar 62.61
Gunuang Malintang 37.87
Baruah Gunuang 31.58
Mungka 26.6
Suliki 20.69
Pakan Rabaa 20.14
Halaban 19.93
Sialang 18.68
Dangung-Dangung 18.2
Situjuh 13.18
Muaro Paiti 11.82
Koto Baru 11.78
Piladang 8.55
Banja Laweh 8.04
Padang Kandis 6.09
Koto Tinggi 3.69
Tanjung Pati 3.57
Mahat 2.02
Taram 1.18
Mungo 0.38
Pangkalan 0
Rimbo Data 0

0 10 20 30 40 50 60 70

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Pada tingkat puskesmas, dari 22 puskesmas, 2 puskesmas yaitu Pangkalan, dan

Rimbo Data pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus Pneumonia pada balita.

Cakupan tertinggi adalah puskesmas Batu Hampar yaitu 62,61%. Hasil Riskesdas

tahun 2013, Periode prevalence Pneumonia balita di Propinsi Sumatera Barat sebesar

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 40


Situasi Derajat Kesehatan

10,2 permil. Lima puluh kota pada tahun 2014 periode prevalence Pneumonia balita

sebesar 14,37 permil, angka ini diatas angka propinsi.

f. Rabies

Rabies juga disebut penyakit anjing gila merupakan penyakit infeksi akut

pada susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh virus Rabies. Penyakit ini

merupakan kelompok penyakit zoonosa yang ditularkan melalui gigitan hewan

penular Rabies seperti kucing, kelelawar, kera, musang, anjing, dan serigala yang di

dalam tubuhnya mengandung virus Rabies (Situasi dan Analisis Rabies, Info Datin

2014)

Kasus Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota tergolong cukup tinggi, pada

tahun 2014 terdapat 397 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR), dari jumlah itu

31 kasus positif. Kasus yang mendapatkan VAR sebanyak 204 kasus dan SAR

sebanyak 3 kasus . Pada tahun 2014 tidak ada kasus meninggal.

Gambar 3.12
Jumlah Kasus Rabies di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
2010 2011 2012 2013 2014

Kasus Gigitan HPR Spesimen Positif VAR/SAR Meninggal

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 41
Situasi Derajat Kesehatan

g. Penyakit Tidak Menular

Penyakit Tidak Menular merupakan silent disease yang menjadi penyebab

kematian terbanyak di seluruh dunia. Menurut WHO ada empat (4) penyakit tidak

menular utama yaitu penyakit kardiovaskuler (jantung coroner dan stroke), kanker,

penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruktif kronis) dan diabetes.

Penyakit menular umumnya dipengaruhi oleh gaya hidup seperti prilaku merokok,

komsumsi alkohol, diet yang tidak sehat, dan kurangnya aktifitas fisik. Semua ini

menjadi faktor resiko yang dapat menyebabkan 80% kematian akibat penyakit tidak

menular. Pada gambar berikut ini dapat diketahui kejadian penyakit tidak menular di

Kabupaten Lima Puluh Kota.

Gambar 3.13
Gambaran Kasus Baru Penyakit Tidak Menular
Di Kabupaten Lima Puluh Kota 2014

1800 1601
1600
1400
1200
1000
800
600 395 394
400 283 260
104 30
200 24 21 7
0

Sumber : Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

Dari gambar diatas dapat diketahui, bahwa hipertensi merupakan penyakit

tidak menular terbanyak yaitu 1601 kasus selama tahun 2014. Pada tabel berikut

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 42


Situasi Derajat Kesehatan

dapat kita lihat gambaran kematian pada kejadian penyakit menular pada tahun

2014.

Gambar 3.14
Gambaran Kematian Penyakit Tidak Menular
Di Kabupaten Lima Puluh Kota 2014
139
140
120
100
100 90
80
80
60 42
40 21 15 11
20 4 2
0

Sumber : Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit

Dari data diatas dapat diketahui bahwa hipertensi juga menjadi penyebab

terbanyak kasus kematian pada penyakit menular yaitu sebanyak 139 kasus

kematian.

Riskesdas 2013 memperlihatkan data yang hampir sama, prevalensi penyakit

menular yang terukur dari riset ini adalah Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis,

Kanker, Diabetes mellitus, Hipertiroid, Hipertensi, Jantung Koroner, Gagal Jantung,

Stroke, Gagal Ginjal Kronik, Batu Ginjal, Penyakit sendi, dan cidera.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 43


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.15
Prevalensi Penyakit Tidak Menular
Di Kabupaten Lima Puluh Kota 2013
30.0 26.7
24.9
25.0
20.0
15.0
10.0 7.4 7.4
5.4 4.5
5.0 1.2 0.8 0.6 0.6 0.4 0.4 0.2
0.0

Sumber : Riskesdas 2013

h. Pola 10 Penyakit terbanyak

Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien yang datang ke puskesmas tahun

2014 menunjukan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit akut pada saluran

pernafasan bagian atas (ISPA) dengan jumlah total 34.831 kasus. Rincian mengenai

10 penyakit terbanyak pada pasien yang datang ke puskesmas dapat dilihat pada

table berikut ini.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 44


Situasi Derajat Kesehatan

Tabel 3.2
Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Puskesmas
Di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2013

No Penyakit Menurut ICD X Kasus

1 Insfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) 34.831

2 Gastritis 15.319

3 Reumatik 10.637

4 Hypertensi 7.985

5 Penyakit Kulit Alergi 5.394

6 Diare 5.197

7 Asma 4.328

8 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 3.632

9 Febris 2.898

10 Scabies 1.235
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

Dari data pola 10 penyakit terbanyak yang datang ke puskesmas, terlihat

pola penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota.

Tahun 2014, penyakit hipertensi yang merupakan penyakit tidak menular mulai

banyak diderita oleh mayarakat Kabupaten Lima Puluh Kota. Disamping itu penyakit

ISPA dan Diare masih merupakan penyakit menular yang tetap tinggi kejadian di

masyarakat.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 45


Situasi Derajat Kesehatan

Tabel 3.3
Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Jalan RSUD Suliki
Di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014

No Penyakit Menurut ICD X Kasus

1 TB Paru 619
2 Dyspepsia 425
3 Gastritis 328
4 Asma Bronchial 292
5 Hipertensi 277
6 Diabetes Melitus 254
7 Katarak 238
8 Epilepsi 205
9 CHF / Gagal Jantung Kongestif 194
10 Cerebrovaskules Disease / stroke 148
Sumber : RSUD Suliki

Tabel 3.4
Pola 10 Penyakit Terbanyak Pada Pasien Rawat Inap RSUD Suliki
Di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2014

No Penyakit Menurut ICD X Kasus

1 Dengue Haemorrhagic Fever 80


2 Dyspepsia 77
3 Gastroenteritis 53
4 Penyakit Paru Obstruktif Kronis 45
5 Asma Bronchial 37
6 TB Paru 29
7 Bronco Pneumonia 41
8 Gagal Jantung Kongestif 30
9 Hipertensi 26
10 Typoid 20

Sumber : RSUD Suliki

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 46


Situasi Derajat Kesehatan

Dari table 3.3 dan table 3.4 dapat diketahui bahwa penyakit tidak menular itu

menepati peringkat sepuluh (10) penyakit terbanyak baik rawat inap, maupun rawat jalan

3.3. Status Gizi

Status gizi merupakan salah satu ukuran dalam pencapaian derajat

kesehatan. Terjadinya gizi buruk pada balita antara lain karena kurangnya asupan

gizi dan serangan penyakit infeksi. Faktor penyebab tidak langsung adalah

rendahnya daya beli dan ketidaktersediaan pangan yang bergizi, keterbatasan

pengetahuan tentang pangan yang bergizi terutama untuk ibu dan anak balita.

Upaya mengatasi prevalensi gizi buruk dilakukan antara lain melalui :

1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan

akibat kurang yodium, kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro

lainnya;

2) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi;

3) Pemberian subsidi pangan bagi penduduk miskin;

4) Peningkatan partisipasi masyarakat melalui revitalisasi pelayanan posyandu,

dan;

5) Pelayanan gizi bagi ibu hamil (berupa tablet besi) dan balita (berupa Makanan

Pendamping ASI) dari keluarga miskin.

Pada grafik berikut ini, dapat kita ketahui status gizi buruk balita di Kab. Lima Puluh

Kota dari tahun 2010– 2014

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 47


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.16
Status Gizi Buruk Balita Menurut BB/U dan BB/TB
Tahun 2010 – 2014
2.5 2.32
2
2
1.4
1.5 1.2 1.1
%
1

0.5
0.4
0 0.04 0.1 0.1 0.1
2010 2011 2012 2013 2014

BB/U BB/TB

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat

Indikator BB/U memberikan gambaran tentang status gizi secara umum,

mengindikasikan ada tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak mengindikasikan

apakah masalah gizi tersebut kronis atau akut. Berdasarkan indikator ini satus gizi

balita dinyatakan atas 4 kategori yaitu gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih.

Indikator BB/TB menggambarkan status gizi yang bersifat akut, sebagai akibat

keadaan yang berlangsung dalam waktu pendek, seperti diare. Indikator ini terdiri

dari 4 kategori yaitu sangat kurus, kurus, normal, dan gemuk. Indikator TB/U

memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan

yang berlangsung lama. Misalnya: kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat, dan pola

asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang

mengakibatkan anak menjadi pendek. Pada gambar 3.15 berikut ini dapat kita lihat

gambaran status gizi balita menurut hasil penimbangan massal dari tahun 2010

sampai tahun 2014, dari data tersebut dapat diketahui adanya peningkatan kasus

gizi buruk menurut BB/TB dari 0,1% menjadi 0,4%.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 48


Situasi Derajat Kesehatan

Berdasarkan indikator BB/TB, UNHCR menyatakan besarnya masalah

kekurusan (gabungan sangat kurus dan kurus) masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat adalah jika prevalensi kekurusan > 5%, serius jika prevalensi kekurusan

antara 10,1% - 15,0%, dan kritis bila prevalensi kekurusan sudah diatas 15,0%.

Hasil Riskesdas 2013 menunjukan bahwa prevalensi kekurusan di Propinsi

Sumatera Barat meningkat menjadi 12,6% dibandingkan tahun 2010 yaitu 8,2%.

Berarti hal ini masih menjadi masalah bagi Propinsi Sumatera Barat. Kabupaten Lima

Puluh Kota dari hasil Riskesdas 2013, menunjukan bahwa jika dilihat dari tiga

indikator status gizi yaitu BB/U untuk status buruk dan kurang berada pada angka

27,6%, TB/U untuk status sangat pendek dan pendek berada pada angka 28,8%,

dan BB/TB untuk status sangat kurus dan kurus berada pada angka 15%. Angka

sangat kurus di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah 5,9%, angka ini berada diatas

angka nasional dan propinsi yaitu 5,2%. Dapat kita simpulkan, bahwa masalah gizi

pada balita masih harus menjadi perhatian dimasa yang akan datang.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 49


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.16
Status Gizi Berdasarkan Hasil Penimbangan Massal Menggunakan Indikator BB/U,
TB/U, dan BB/TB di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2010 - 2014

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Buruk Kurang Baik Lebih Pendek Normal Kurus Kurus Normal Gemuk
Sekali
BB/U TB/U BB/TB
2010 2.32 14.63 82.36 0.69 31.6 68.4 0.04 6.44 88.12 5.41
2011 2 9.5 87.6 0.9 28.5 71.5 0.1 6 88.6 5.4
2012 1.4 8.3 89.7 0.5 19.7 80.5 0.4 3.7 88.2 2.5
2013 1.2 7.0 89.3 0.6 17.9 82.1 0.1 3.6 93.5 2.8
2014 1.1 7 91.1 0.5 14.6 84.7 0.4 3 94.2 2

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat

Gambar diatas memperlitakan hasil penimbangan massal 2014 prevalensi

kekurusan di kab. Lima Puluh Kota turun dari 3,7% pada tahun 2013 menjadi 3,4%,

data ini menunjukan perbedaan yang cukup signifikan dengan data Riskesdas 2013.

Angka balita kekurangan gizi hasil Riskesdas 2013 di Kabupaten Lima Puluh

kota juga menunjukan perbedaan yang cukup signifikan dengan data hasil

penimbangan massal tahun 2013, dimana hasil penimbangan massal

memperlihatkan data yang cukup baik yaitu 8,2%, sedang data Riskesdas 2013

menunjukan angka yang cukup tinggi yaitu 27,6%, data ini berada diatas target

MDG’s 2015. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 50


Situasi Derajat Kesehatan

Gambar 3.17
Status Gizi Balita Berdasarkan Hasil Riskesdas di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2013

90
80.9
80
71.2
68.5
70

60

50

40

30
20.2
20 15.6
13.2
7.4 9.1
10 5.9 4.1
3.9

0
Buruk Kurang Baik Lebih Sangat Pendek Normal Kurus Kurus Normal Gemuk
Pendek Sekali
BB/U TB/U BB/TB

Sumber : Riskesdas 2013

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 51


Situasi Upaya Kesehatan

BAB
IV

Tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat, serta dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan, dimana salah

satu strategi utamanya adalah “ Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan

kesehatan yang berkualitas “. Untuk mencapai keadaan tersebut telah dilakukan

berbagai upaya kesehatan masyarakat. secara umum upaya kesehatan terdiri atas

dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan

oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya

promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular,

pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan

farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan

minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya,

serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan

kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 52


Situasi Upaya Kesehatan

promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan

rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap

perorangan. Uraian berikut ini memberikan gambaran mengenai situasi upaya

kesehatan lima tahun terahkir khususnya selama tahun 2014.

4.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

pelayanan kesehatan dasar merupakan suatu langkah penting. Diharapkan melalui

pelayanan kesehatan dasar sebagian besar masalah kesehatan masyrakat dapat

diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut.

4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, ibu dan anak merupakan anggota

keluarga yang perlu mendapatkan perawatan khusus. Penilaian terhadap status

kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan

pemantauan. Hal ini dikarenakan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian bayi

merupakan salah satu indicator yang peka dalam menggambarkan kesejahteraan

masyarakat di suatu Negara. Pemerintah dan masyarakat bertanggungjawab untuk

menjamin bahwa setiapibu memilik akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang

berkualitas, mulai dari saat hamil, bersalin, nifas, perawatan komplikasi dan rujukan

jika diperluka, serta akses terhadap keluarga berencana.

Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan,

peningkatan pelayanan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian

Ibu. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu diperlukan upaya-upaya yang terkait

dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Pada tahun 1980 melalui program Safe

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 53


Situasi Upaya Kesehatan

Motherhood Initiative telah dilakukan upaya mempercepat penurunan AKI. Dan pada

tahun 1990 secara konseptual diperkenalkan lagi upaya untuk menanjamkan strategi

dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang

dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.

1) Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan pada ibu hamil yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional. Pelayanan antenatal yang sesuai

standar kualitas 7 T yaitu meliputi pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai

status gizi, tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung

janin, skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid

bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test

laboratorium, tatalaksana kasus, serta temu wicara, termasuk perencanaan

persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), serta KB Pasca Persalinan.

Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan

kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

antenatal. Cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan

pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan

dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester kedua, dan

dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat digunakan untuk melihat kualitas

pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Pada gambar 4.1. dapat kita lihat cakupan

pelayanan antenatal pada lima tahun terahkir.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 54


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.1
Cakupan Pelayanan K1 dan K4 Ibu Hamil di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014

120

97.98
100
86.9 84.8 86.2
84
80.52
80 71.6
63.1 65.6 65.52

60

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014

K1 K4

Tahun

Sumber : Sie Kesga dan KB

Berdasarkan gambar tersebut diatas dapat dilihat bahwa K1 dan K4 pada

tahun 2014 menurun dibandingkan tahun 2013, kesenjangan antara cakupan K1 dan

K4 pada tahun 2014 sebesar 15%, kondisi ini sedikit meningkat dibandingkan kondisi

pada tahun 2013 sebesar 14,6. Data nasional untuk K1 adalah 95,25% dan K4

adalah 86.85, kalau dibandingkan angka nasional kita masih dibawah angka tersebut

(Situasi Kesehatan Ibu, Info Datin 2014). Rendahnya cakupan K1 dan K4 di

Kabupaten Lima Puluh Kota harus menjadi perhatian baik oleh puskesmas sebagai

ujung tombak pelayanan kesehatan ibu, maupun oleh Dinas Kesehatan yang menjadi

penanggung jawab pembangunan bidang kesehatan di tingkat kabupaten, hal ini

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 55


Situasi Upaya Kesehatan

karena pelayanan antenatal ini sangat penting untuk deteksi dini factor resiko dan

komplikasi saat persalinan.

Pada tahun 2014, cakupan K1 tertinggi adalah Puskesmas Tanjung Pati

dengan angka cakupan 98,14% dan terendah Puskesmas Koto Tinggi dengan angka

cakupan 65,35%. Puskesmas dengan cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah

Puskesmas Halaban (84,62%), sedangkan puskesmas dengan cakupan terendah

adalah Mahat (31,53%). Cakupan K4 menurut wilayah kerja puskesmas dapat dilihat

pada gambar 4.2 berikut ini.

Gambar 4.2
Cakupan Pencapaian K1 dan K4 Ibu Hamil
Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014

120

100
91.4 88.94
98.14 83.18
85.71
88.96 82.01 80.5
80 88.92 82.01 77 74.54
83.11 84.62 83.19 78.66 72.83 70.37
76.89 68.82
76.6277.45 73.55 71.43 68.92 65.35
71.43 69.51
60 67.3968.6466.45
62.37 63.3164.15 62.72 62.5 64.13
58.54 58.99
56.44
49.41
K1
40 49.13
45.5
K4
31.53
20

Pada gambar diatas dapat kita ketahui bahwa dari 22 puskesmas yang ada

hanya tidak satu pun yang mencapai target K4 (90%), sedangkan untuk K1 (95%)

hanya ada satu puskesmas yang dapat mencapai target yaitu Puskesmas Tanjung

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 56


Situasi Upaya Kesehatan

Pati. Namun dari gambar tersebut diatas pun dapat dilihat bahwa pada masing-

masing puskesmas pun angka drop out K1-K4 umumnya cukup tinggi. Indikator K4

ini diperlukan untuk mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam

melindungi ibu hamil sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyedian pelayanan

antenatal.

Hasil Riskesdas 2013 bahwa pemeriksaan K1 di perkotaan 96,7% dan

perdesaan 95,8%, sedangkan K4 di perkotaan 68,1% dan perdesaan 65,9%. Ibu

hamil kelompok umur 20 – 34 tahun (K1 = 96,6%, K4 = 67,6%) lebih banyak

melakukan pemeriksaan kehamilan dibandingkan kelompok umur < 20 tahun (K1 =

91,4%, K4 = 49,4%) dan kelompok umur ≥ 35 tahun (K1 = 95,1%, K4 = 65,4%).

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, ibu-ibu dengan tingkat pendidikan tinggi seperti

perguruan tinggi lebih memiliki kesadaran melakukan ANC baik K1 dan K4 dan ibu-

ibu yang bekerja sebagai pegawai juga lebih memiliki kesadaran dalam melakukan

ANC dibandingkan ibu-ibu dengan latar belakang pekerjaan lainnya.

2) Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Pada masa persalinan, komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru

lahir sering terjadi, hal ini disebabkan salah satunya oleh pertolongan persalinan

yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang profesional. Upaya peningkatan

cakupan persalinan perlu dilakukan melalui upaya pelaksanaan program unggulan

kesehatan ibu, diantaranya adalah Kemitraan Bidan Dukun, peningkatan persalinan

di fasilitas pelayanan kesehatan melalui jaminan program persalinan, model rumah

tunggu di Kabupaten dengan Puskesmas di daerah terpencil untuk pencegahan

terhadap komplikasi yang terjadi selama persalinan, revitalisasi Bidan Koordinator

melalui pelaksanaan supervise fasilitatif untuk peningkatan mutu dan kualitas

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 57


Situasi Upaya Kesehatan

surveilans kesehatan ibu melalui pelaksanaan Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA).

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dari tahun 2010 – 2014

dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 s/d 2014
100
90
91.35
80
70 75.8 77.9
74.6 74.48
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun

Sumber : Sie. Kesga dan KB

Pada tahun 2014, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

turun sebesar 3,4% dari 77,90% pada tahun 2013 menjadi 74,48% pada tahun

2014, dengan cakupan tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Piladang

(91,07%) dan terendah di Puskesmas Mahat (53,55%). Secara keseluruhan cakupan

persalinan di tahun 2014 berada dibawah target nasional dan juga mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada peta dibawah ini, diperoleh gambaran dari 22 puskesmas yang ada

pada tahun 2014 ini tidak satu pun yang mencapai target persalinan oleh tenaga

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 58


Situasi Upaya Kesehatan

kesehatan sebesar 95%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 29 (lampiran).

Gambar 4.4
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan di Kab. Lima Puluh Kota
Menurut Puskesmas Tahun 2014

Sumber : Sie Kesga dan KB

Hasil Riskesdas 2013 menunjukan terdapat 88% persalinan yang ditolong

oleh tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan terbanyak yang melakukan pertolongan

adalah bidan. Jika dilihat tingkat pendidikan, ibu-ibu dengan tingkat pendidikan PT

lebih memilih bersalin di bidan (52,7%) dan dokter spesialis (41,7%), sedangkan ibu-

ibu yang tidak tamat SD masih ada yang bersalin di dukun (23,5%). Terdapat

perbedaan persentase penolong persalinan oleh tenaga kesehatan antara di

perkotaan dan di pedesaan. Di perkotaan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan mencapai 94,6% di perkotaan dan di perdesaan 90,4% (Riskesdas 2013).

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 59


Situasi Upaya Kesehatan

3) Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3)

Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar

pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.

Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan antara lain : 1) pemeriksaan tekanan

darah nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan

lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran

ASI ekslusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.00 IU sebanyak 2 kali; dan

6) pelayanan KB pasca persalinan.

Gambar 4.5 berikut ini menyajikan cakupan pelayanan ibu nifas menurut

wilayah kerja puskesmas tahun 2014.

Gambar 4.5
Cakupan Kunjungan Nifas
Menurut Wilayah Kerja Puskesmas Tahun 2014

Sumber : Sie. Kesga dan KB

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 60


Situasi Upaya Kesehatan

Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2014 sebesar 67,44%, angka ini

turun dibandingkan tahun 2013 sebesar 71,8%, sementara target cakupan

kunjungan ibu nifas berdasarkan target standar pelayanan minimal (SPM) bidang

kesehatan pada tahun 2015 adalah 90%. Cakupan tertinggi adalah Puskesmas

Piladang (88,84%) dan terendah Puskesmas Mahat (49,76%). Pada tahun 2014 ini

tidak ada puskesmas yang mencapai target SPM 2015.

Pada pelayanan nifas juga ada pemberian Vitamin A pada ibu nifas. Gambar

4.6 berikut ini memberikan gambaran tentang cakupan pemberian Vitamin A pada

ibu nifas menurut Puskesmas pada tahun 2014.

Gambar 4.6
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
Menurut Puskesmas Tahun 2014

Kabupaten 74.83
Piladang 91.07
Tanjung Pati 89.97
Halaban 86.13
Rimbo Data 82.02
Mungo 81.63
Taram 80.06
Pakan Rabaa 78.41
Gunung Malintang 78.29
Koto Baru 77.79
Pangkalan 73.85
Padang Kandis 73.33
Mungka 73.14
Dangung-Dangung 72.3
Sialang 70.8
Situjuh 68.66
Batu Hampar 66.48
Koto Tinggi 64.36
Muaro Paiti 64.27
Baruah Gunung 64.2
Suliki 59.39
Banja Laweh 56.39
Mahat 54.03

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sumber : Sie. Gizi Masyarakat

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 61


Situasi Upaya Kesehatan

Pemberian vitamin A pada ibu hamil tertinggi adalah Puskesmas Piladang

(91,07%) dan terendah di Puskesmas Mahat (54,03%).

4) Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal

Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara


langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi
kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole
> 90 mmHg) oedema nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini,
letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida,
infeksi berat/sepsis, persalinan prematur.
Gambar 4.7
Cakupan Penanganan Komplikasi Kebidanan
Menurut Puskesmas Tahun 2014
Kabupaten 65.5
Baruah Gunung 126.5
Pangkalan 125
Koto Baru 120.2
Gunung Malintang 119.5
Sialang 102.8
Padang Kandis 88.6
Muaro Paiti 75.4
Mahat 69.8
Batu Hampar 63.5
Koto Tinggi 62.7
Piladang 59.6
Pakan Rabaa 59.2
Tanjung Pati 57.2
Mungo 56.8
Banja Laweh 54
Situjuh 50.8
Taram 46.3
Dangung-Dangung 42.4
Suliki 36.1
Mungka 28.1
Rimbo Data 0
Halaban 0
0 20 40 60 80 100 120 140

Sumber : Sie Kesga dan KB

Gambar diatas memperlihatkan cakupan penanganan komplikasi kebidanan


menurut puskesmas pada tahun 2014. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 62


Situasi Upaya Kesehatan

tahun 2014 rata-rata kabupaten sebesar 65.5%, angka ini mengalami peningkatan
sebesar 9,2% dari tahun 2013 (56,3%). Target SPM untuk penanganan komplikasi
kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Dari data tersebut, terlihat bahwa dari 22 ada 6
puskesmas yang cakupannya lebih dari 80% yaitu Baruah Gunung (126,5%),
Pangkalan (125%), Koto Baru Simalanggang (120,2%), Gunung Malintang (119,5%),
Sialang (102,8%) dan Puskesmas Padang Kandis (88,6%). Adanya cakupan yang
melebihi 100% ini memungkinkan karena perkiraan komplikasi kebidanan itu hanya
20% dari jumlah ibu hamil yang ada. Adapun capaian penanganan komplikasi
maternal nasional pada tahun 2013 adalah 73,31%. Jika dibandingkan dengan angka
nasional, capaian kabupaten pada tahun 2014 masih dibawah angka nasional.
Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa, tetapi sebagian besar
komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila : 1) ibu segera mencari pertolongan ke
tenaga kesehatan; 2) tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang
sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk memantau perkembangan
persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah
perdarahan pasca -salin; 3) tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini
komplikasi; 4) apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan
pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum
melakukan rujukan; 5) proses rujukan efektif; 6) pelayanan di RS yang cepat dan
tepat guna.
Umumnya penyebab kematian ibu maternal meliputi hipertensi dalam
kehamilan, infeksi, partus lama, perdarahan, dan abortus. Lebih dari 30% kematian
ibu pada tahun 2010 di Indonesia disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan neonatal yaitu melalui : 1) peningkatan pelayanan antenatal yang
mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi secara memadai; 2)
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil,
pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3) pelayanan emergensi obstetric
dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau. Di
Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010 – 2014, ditargetkan pada ahkir
tahun 2014 disetiap kabupaten/kota terdapat minimal 4 (empat) puskesmas rawat
inap mampu PONED dan 1 (satu) Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mampu PONEK.
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 63
Situasi Upaya Kesehatan

Jika berpedoman pada Renstra tersebut, pada ahkir tahun 2013 Kabupaten Lima
Puluh Kota telah memiliki 4 (empat) puskesmas PONED yaitu Puskesmas Dangung-
Dangung, Pangkalan, Muaro Paiti dan Mahat yang keseluruhannya merupakan
puskesmas rawat inap dan 1 (satu) rumah sakit PONEK.
Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang
merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi
baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan
(Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013).
Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus
risti/komplikasi yang ditangani adalah neonates risti/komplikasi yang mendapat
pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes,
puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Gambar berikut ini memperlihatkan
cakupan penanganan neonatal komplikasi menurut puskesmas.
Gambar 4.8
Cakupan Penanganan Neonatal Komplikasi
Menurut Puskesmas Tahun 2014
Kabupaten 40.6
Taram 128.3
Padang Kandis 116.7
Koto Baru 96.3
Mahat 72.6
Situjuh 54.7
Gunung Malintang 50.6
Baruah Gunung 47.3
Dangung-Dangung 44
Koto Tinggi 36.2
Tanjung Pati 30.3
Pangkalan 28.8
Suliki 27.5
Banja Laweh 26.2
Mungo 20.2
Batu Hampar 19.4
Muaro Paiti 19.4
Piladang 18.7
Rimbo Data 15.7
Mungka 13.4
Sialang 10.2
Pakan Rabaa 7.1
Halaban 2.3
0 20 40 60 80 100 120 140

Sumber : Sie. Kesga dan KB

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 64


Situasi Upaya Kesehatan

Pada tahun 2014 cakupan penanganan neonatal komplikasi meningkat


dibandingkan tahun 2013 dari 31,7% (290 kasus) menjadi 40,6% (467 kasus) ,
sedangkan estimasi jumlah neonatus komplikasi dari jumlah seluruh neonatus adalah
15% (915 kasus). Target SPM untuk penanganan neonatal komplikasi adalah 80%
dari neonatal komplikasi tertangani dengan baik. Sedangkan dari 22 puskesmas di
Kabupaten Lima Puluh Kota ada dua (2) puskesmas yang mencapai target untuk
penanganan neonatal komplikasi yaitu Puskesmas Taram dan Puskesmas Padang
Kandis. Cakupan penanganan komplikasi neonatal yang rendah dapat disebabkan
oleh beberapa permasalahan diantaranya system pencatatan dan pelaporan
penanganan neonatal dengan komplikasi yang belum mengakomodir semua laporan
fasilitas kesehatan dasar dan rujukan swasta.

5) Kunjungan Neonatal

Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan dilakukan untuk
mengurangi resiko tersebut, pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal
tiga kali, satu kali pada umur 6 – 48 jam, satu kali umur 3 – 7 hari dan satu kali lagi
pada umur 8 – 28 hari. Cakupan KN lengkap selama periode 2010 – 2014 dapat
dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini. Dari grafik tersebut dapat kita ketahui bahwa
angka KN lengkap mengalami penurunan dari pada tahun 2013, dari 76,82%
menjadi 72,14% pada tahun 2014.
Pada gambar 4.9 kita bisa melihat cakupan KN Lengkap pada masing-masing
puskesmas. Dari 22 puskesmas hanya 2 puskemas yang angka cakupan KN
lengkapnya berada diatas 90%.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 65


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.9
Persentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN Lengkap)
Tahun 2010 – 2014

100

90
92.3
80 84.86
70 76.1 76.82
72.14
60

50

40

30

20

10

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Sie Kesga dan KB

Hasil Riskesdas 2013 untuk Sumatera Barat menunjukan bahwa kunjungan


neonatal (KN1) perkotaan sebesar 68% dan pedesaan 67,9%. Sedangkan Kunjungan
Neonatal Lengkap (KN Lengkap) di perkotaan 32,1% dan pedesaan 21,9%. Kalau
dibandingkan angka pencapaian kunjungan neonatal menurut program dengan hasil
Riskesdas 2013, terlihat bahwa cakupan program lebih tinggi dari hasil riset tersebut.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 66


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.10
Cakupan Kunjungan Neonatus (KN Lengkap)
Per Puskesmas Tahun 2014

Sumber : Sie Kesga dan KB

6) Pelayanan Kesehatan Pada Bayi dan Balita

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh


tenaga kesehatan minimal 4 kali setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari – 3
bulan, 1 kali umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan dan 1 kali umur 9 – 11
bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar,
deteksi dini tumbuh kembang bayi, penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Pelayanan kesehatan bayi ini penting untuk mengetahui sedini mungkin adanya
kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
Pada tahun 2014 terjadi penurunan cakupan pelayanan kesehatan bayi dari
89,3% pada tahun 2013 menjadi 74,8% pada tahun 2014, capain ini masih jauh dari
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 67
Situasi Upaya Kesehatan

target Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan yaitu 90%. Adapun pencapain
secara nasional pada tahun 2013 adalah 87,77% (Profil Kesehatan Indonesia 2013),
sedangkan target Renstra Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 sebesar 90%.
Dari 22 puskesmas yang ada hanya dua (2) puskesmas yang bisa mencapai target
SPM dan Renstra Kementerian Kesehatan yaitu Puskesmas Taram dan Puskesmas
Tanjung Pati. Gambar berikut ini menampilkan peta cakupan pelayanan kesehatan
bayi di kabupaten.
Gambar 4.11
Cakupan Kunjungan Bayi Per Puskesmas
Tahun 2014

Sumber : Sie Kesga dan KB

Pelayanan kesehatan balita merupakan pelayanan kesehatan pada anak


umur 12–59 bulan sesuai standar yang meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8
kali setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun serta pemberian
vitamin A 2 kali setahun. Cakupan pelayanan balita secara nasional pada tahun

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 68


Situasi Upaya Kesehatan

2013(Profil Kesehatan Indonesia 2013) sebesar 70,12% turun dibandingkan tahun


2013 sebesar 73,52%. Target indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
adalah 90%, sedangkan Renstra Kementrian pada tahun 2013 menargetkan cakupan
pelayanan balita sebesar 83% dan 2014 sebesar 85%. Pada tahun 2014 cakupan
pelayanan anak balita di kabupaten Lima Puluh Kota meningkat dari 51,6% pada
tahun 2013 menjadi 53,06%, dan hanya ada satu (1) puskesmas yang mencapai
target yaitu Puskesmas Gunung Malintang. Pada gambar berikut ini dapat kita lihat
grafik cakupan pelayanan kesehatan anak balita tahun 2014.
Gambar 4.12
Grafik Kunjungan Anak Balita
Per Puskesmas Tahun 2014

Gunung Malintang 105.8


Koto Baru 82.91
Batu Hampar 79.85
Tanjung Pati 74.86
Piladang 68.65
Situjuh 62.13
Mungka 56.33
Mahat 54.99
Padang Kandis 54.21
Kabupaten 53.06
Halaban 50.39
Taram 48.48
Koto Tinggi 48.15
Suliki 47.49
Pakan Rabaa 44.85
Banja Laweh 43.55
Dangung-Dangung 43.26
Sialang 37.4
Rimbo Data 36.25
Baruah Gunung 30.2
Pangkalan 27.5
Muaro Paiti 23.15
Mungo 21.98
0 20 40 60 80 100 120

Sumber : Sie Kesga dan KB

4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana

Wanita usia subur dengan umur antara 15 – 49 tahun mengatur jumlah


melahiran atau menjarangkan kelahiran,wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan
untuk menggunakan alat/cara KB.
Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 69
Situasi Upaya Kesehatan

Peserta KB aktif pada tahun 2014 di Kab. Lima Puluh Kota jumlah peserta KB
aktif adalah 49.801 pasangan usia subur (78,53%% dari semua PUS) dengan alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik yaitu 28.319 PUS (56,86%).
Pada grafik 4.8 berikut ini dapat kita lihat jenis alat kontrasepsi yang digunakan.

Gambar 4.13
Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi
Tahun 2014

4.3 10.9
14.9 2.7
10.5
IUD
MOP/MOW
IMPLANT
SUNTIK
PIL

56.9 KONDOM

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

Cakupan peserta KB aktif di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 76,73%.

Metode kontrasepsi yang banyak dipilih peserta adalah metode kontrasepsi jangka

pendek melalui suntikan sebesar 48,87%. Jika dibandingkan data nasional, kondisi

kepersertaan KB di Kabupaten Lima Puluh kota tidak ada perbedaan yang signifikan.

Hasil Riskesdas 2013 menyatakan proporsi peserta KB aktif di Kab. Lima

Puluh Kota sebesar 61,9%, proporsi terbanyak menggunakan KB cara modern

(60,4%). Alat KB yang paling banyak dipakai adalah yang hormonal (50,3%) dengan

metode terbanyak adalah non metode kontrasepsi jangka panjang (non MKJP)

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 70


Situasi Upaya Kesehatan

dengan alat yang umum dipakai adalah suntik (36,7%).

4.1.3. Pelayanan Imunisasi

Program imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0 – 1

tahun, imunisasi pada ibu hamil dan imunisasi buat anak SD. Pencapaian Universal

Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi terhadap cakupan atas

imunisasi secara lengkap pada kelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan

batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan

besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi terhadap penularan penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Suatu wilayah dikatakan telah mencapai UCI jika ≥ 80% bayi diwilayah

tersebut telah mendapat imunisasi lengkap. Dari 22 puskesmas di Kabupaten Lima

Puluh Kota pada tahun 2014, pencapaian UCI jorong tertinggi terdapat di wilayah

Puskesmas Mungka (95%) dan terendah di wilayah kerja Puskesmas Mahat (25%).

Namun jika kita lihat secara keseluruhan wilayah, cakupan UCI jorong meningkat

dari 69% pada tahun 2013 menjadi 70,76% pada tahun 2014. Adapun secara

nasional pada tahun 2013 capaian UCI sebesar 80,23%, sedangkan target Renstra

Kementerian pada tahun 2013 adalah 95%. Pada tahun 2014, secara nasional target

UCI sebesar 100%. Jika dibandingkan data nasional, capaian Kabupaten Lima Puluh

Kota masih dibawah angka nasional.

Pada gambar 4.14 berikut ini dapat diketahui grafik pencapaian UCI jorong

dari tahun 2010 – 2014 di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 71


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.14
Cakupan UCI Jorong Di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 – 2014

73.6%
69% 70.76%
64.30%
56.10%

2010 2011 2012 2013 2014

Sumber Sie. Imunisasi, Surveilans dan Wabah Bencana

Indikator UCI adalah cakupan imunisasi lengkap pada bayi. Bayi dapat

dikatakan telah mendapatkan imunisasi lengkap apabila telah mendapatkan semua

jenis imunisasi yaitu BCG 1 kali, DPT/HB 3 kali(DPT/HB 1, 2, 3), Polio 4 kali (Polio1,

2, 3, 4), Campak 1 kali dan Hepatitis B 0 pada umur 0 – 7 hari

Dari semua jenis imunisasi yang diberikan pada bayi, imunisasi campak

menggambarkan tingkat perlindungan imunisasi pada bayi, hal ini disebabkan

imunisasi campak merupakan antigen kontak terahkir dari semua imunisasi yang

diberikan pada bayi. Pada tahun 2014, cakupan imunisasi campak di Kabupaten

Lima Puluh Kota adalah 70,72%, angka ini mengalami penurunan dari tahun 2013

yaitu sebesar 2,16% (2013 = 72,37%). Adapun target WHO untuk imunisasi campak

sebesar 90%. Capain MDGs 2013 adalah 74,20% (Laporan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Millenium Indonesia 2013, Bappenas 2014). Tujuan dari pemberian

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 72


Situasi Upaya Kesehatan

imunisasi campak adalah eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian

penyakit Rubella tahun 2020.

Pada gambar 4.15 memperlihatkan peta cakupan imunisasi lengkap menurut

puskesmas.

Gambar 4.15
Cakupan Imunisasi Lengkap Menurut Puskesmas Tahun 2014

Sumber : Sie Imunisasi, Surveilans dan Wabah Bencana

Dari gambar diatas, dapat kita ketahui bahwa ada satu (1) puskesmas yang cakupan

imunisasi dasar lengkapnya telah mencapai 90% yaitu Puskesmas Gunung Malintang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 42 sampai table 43.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 73


Situasi Upaya Kesehatan

Sebagai pembanding, dapat kita lihat hasil Riskesdas 2013, dimana menurut

riset ini cakupan imunisasi Kabupaten Lima Puluh Kota HB-0 63,9%, BCG 79,3%,

DPT-HB3 59,5%, Polio 4 64%, Campak 65,6%. Imunisasi lengkap Kabupaten Lima

Puluh Kota, menurut Riskesdas 2013 adalah 29,1%. Data capaian program imunisasi

untuk imunisasi lengkap adalah 70,21%. Dari kedua angka ini terlihat bahwa angka

capaian program telah melebihi angka hasil Riskesdas 2013.

Tujuan umum dari program imunisasi adalah Turunnya angka kesakitan,

kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

(PD3I). Sedangkan tujuan khususnya adalah Tercapainya target Universal Child

Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata

pada bayi di seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014; Tervalidasinya Eliminasi

Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam

satu tahun) pada tahun 2013; Global eradikasi polio pada tahun 2018; Tercapainya

eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit rubella 2020;

Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis

(safety injection practise and waste disposal management)

4.2. Pelayanan Kesehatan Rujukan

4.2.1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari

berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu, dan tingkat efisiensi

pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah

sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur, rata-rata lama hari

perawatan (LOS), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), pasien

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 74


Situasi Upaya Kesehatan

keluar yang meninggal/1000 pasien dirawat (GDR) dan pasien keluar yang meninggal

< 48 jam perawatan/1000 pasien yang dirawat (NDR).

Di kabupaten Lima Puluh Kota terdapat satu rumah sakit umum daerah yang

dikelola oleh Pemda Kab. Lima Puluh Kota. Pada gambar 4.16 berikut ini dapat kita

lihat capaian indikator pelayanan rumah sakit dari tahun 2010 – 2014

Gambar 4.16
Pencapaian Indikator BOR, LOS, TOI, GDR, dan NDR Rumah Sakit
di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2010 – 2014

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
BOR 42.1 53.1 53.4 31.61 31.98
LOS 3.4 3.7 3.7 3.49 2.83
TOI 4.6 3.3 3.2 7.98 6.53
GDR 80.6 25.7 2.6 25.31 22.15
NDR 6.2 15.6 1.8 13.92 13.81

BOR LOS TOI GDR NDR

Sumber : RSUD Suliki

Berdasarkan gambar diatas, menunjukkan bahwa pemakaian tempat tidur di

RSUD Suliki selama empat tahun terahkir cendrung meningkat setiap tahunnya,

namun pada tahun 2013 terjadi penurunan dan pada tahun 2014 BOR mulai

meningkat. Pada tahun 2013 BOR RSUD Suliki turun dari 53,4% menjadi 31,61%

dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 31,98% dengan jumlah tempat tidur 101

buah. Tahun 2014 NDR turun dari 13,92 perseribu pada tahun 2013 menjadi 13,81

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 75


Situasi Upaya Kesehatan

perseribu pasien yang dirawat, arti dari 1000 pasien yang dirawat kurang lebih 13

orang meninggal setelah dirawat lebih dari 48 jam.

4.2.2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi


Masyarakat Miskin

Jaminan Kesehatan Masyarakat miskin mulai tahun 2014 pengelolaannya

dilakukan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dilaksanakan

oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Masyarakat miskin pada

tahun 2014 menjadi peserta JKN sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

dengan dua mekanisme pembayaran iuran yaitu melalui APBN dan APBD.

Pelaksanaan program jaminan kesehatan pada masyarakat miskin dari tahun 2010 –

2014 dapat dilihat dari gambar 4.17 berikut ini.

Gambar 4.17
Jumlah Peserta JPKM/Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesnag di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 – 2014

140,000
125,706 123,787
120,000
79,898 79,898 79,898
100,000

80,000

60,000 48,078
40,722
40,000 31,999
26,651 26,651

20,000
2,742 2,235 5,496 4,085
0
2010 2011 2012 2013 2014

Jamkesmas Jamkesda Jamkesnag

Sumber : Sie Promosi dan Jaminan Kesehatan

Pada tahun 2014 peserta PBI APBN sebanyak 123.787 jiwa dan PBI APBD

sebanyak 31.999 jiwa.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 76


Situasi Upaya Kesehatan

4.3. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit

4.3.1. Pengendalian TB Paru

Sejak tahun 1995, program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis Paru, telah

dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shortcourse

chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO. Perkembangan selanjutnya

seiring dengan pembentukan GERDUNAS-TB, program pemberantasan berubah

menjadi Program Penanggulangan Tuberkulosis. Program ini tetap dilakukan dengan

strategi DOT dan memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Kegiatan yang

dilakukan dalam program penanggulangan TBC antara lain meliputi penemuan

penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan dan diikuti

dengan pemberian paket pengobatan.

Indikator keberhasilan program penanggulangan TB dapat dilihat dari angka

penemuan kasus (Case Detection Rate) dan angka keberhasilan pengobatan (success

rate).

Gambar 4.18
CDR (%) Penderita TB. Paru di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014

70
61.8
60
51.6
50 46.4 45.4
43
46.1 37.2
40 43.6 32.8
32.3
39.9 26.5 25.7
30 23.6
32.5 28.4 18.9
20 26.4 25
21.4 12.2
17.9
10
8.4
0

Sumber : Sie Pengendalian dan pemberantasan penyakit

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 77


Situasi Upaya Kesehatan

Pada grafik 4.18 diatas dapat kita ketahui bahwa umumnya angka penemuan

penderita (CDR) masih dibawah target nasional yaitu 80%, pada tahun 2014 tidak

ada puskesmas dari 22 puskesmas yang angka CDR-nya mencapai target nasional.

Cakupan terendah yaitu puskesmas Baruah Gunung 8,4%.

Pada grafik 4.19 berikut ini dapat kita ketahui gambaran CDR Kabupaten Lima Puluh

Kota dari tahun 2010 – 2014, terlihat adanya penurunan dari 39,76% tahun 2013

menjadi 32,77% pada tahun 2014.

Gambar 4.19
Cakupan CDR Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2010 – 2014

45
38.8 39.65 39.76
40 37.5

35 32.77

30

25

20

15

10

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Sei Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Selain Case Detection Rate (angka deteksi kasus), Case Notification Rate

(CNR) juga menjadi indikator dalam program TB. Angka notifikasi kasus (CNR)

menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000

penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan

menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 78


Situasi Upaya Kesehatan

tersebut. Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan ( trend) meningkat

atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Pada gambar berikut ini

dapat diketahui angka notifikasi kasus baru TB BTA positif di Kabupaten Lima Puluh

Kota dari tahun 2010 – 2014.

Gambar 4.20
Cakupan CNR Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2010 – 2014

70
63.48 63.61
61.35
60
50.9 52.42

50

40

30

20

10

0
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Gambar diatas menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai tahun 2013

angka notifikasi kasus mengalami trend naik, namun pada tahun 2104 trendnya

menurun.

Salah satu upaya untuk mengendalikan TB yaitu dengan pengobatan.

Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan

pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan ini dibentuk dari angka

kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Berikut ini digambarkan angka

kesembuhan dan keberhasilan pengobatan tahun 2008-2013

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 79


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 3.7
Angka Kesembuhan dan Succes Rate TB Paru
Di Kabupaten Lima Puluh kota
Tahun 2008 -2013

88
86.05 85.65
86 85.04 85.28 84.72
84.72
84
82
79.65
80 78.68 78.78
77.2 77.29
% 78
76 74.78
74
72
70
68
2008 2009 2010 2011 2012 2013
Succes Rate
Tahun Angka Kesembuhan

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa pencapaian Succes Rate dan

angka kesembuhan pada tahun 2013 angka kesembuhan sebesar 84,72%

mengalami peningkatan sebesar 5.94% dari tahun 2012. Angka keberhasilan

pengobatan secara nasional pada tahun 2014 adalah 81,3% angka ini pun secara

nasional mengalami penurunan dari tahun 2012, dimana pada tahun 2012 angka

kesembuhan adalah 90,2%. Target RPJMN untuk angka keberhasilan pengobatan

secara nasional di tahun 2014 adalah sebesar 88%, sedangkan target MDG,s untuk

kebehasilan pengobatan dan kesembuhan adalah 85%. Jika dibandingkan antara

pencapaian dengan target maka pada tahun 2014 angka keberhasilan pengobatan

belum tercapai. Meskipun angka keberhasilan pengobatan dapat dikatakan

cukup baik tetapi angka kesembuhan dari tahun 2008 sd 2013 masih berada di

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 80


Situasi Upaya Kesehatan

bawah target yang diharapkan (>85%) yaitu 77,29%. Jika kita bandingkan data

kabupaten dengan data nasional maka kita berada dibawah angka nasional. Pada

tahun 2014 ini juga ditemukan 4 kasus TB MDR (multy drug resisten) dimana pasien

TB tidak lagi bisa diobati dengan OAT (obat anti tuberkulosa) yang ada. Resistensi

yang dialami pasien minimal terhadap 2 (dua) obat anti TB yang paling potensial

yaitu INH dan Rifampisin secara bersama atau disertai resisten terhadap obat anti TB

lini pertama lainnya seperti Etambutol, Streptomisin dan Pirazinamid. Resisten ini

bias terjadi karena beberapa hal antara lain :

a) Tidak menelan obat TB secara teratur atau seperti yang disarankan

petugas kesehatan

b) Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB

sebelumnya

c) Datang dari wilayah yang mempunyai beben TB Resisten obat yang tinggi

d) Kontak erat dengan seseorang yang sakit TB Resisten Obat

4.3.2. Pengendalian Penyakit ISPA

Pengendalian penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) difokuskan

pada upaya penemuan secara dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat

terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Jumlah perkiraan penderita

pneumonia balita adalah 10% dari jumlah balita disatu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu. Adapun target penemuan penderita pneumonia balita tahun 2010 –

2014 dapat dilihat pada gambar 4.21 berikut ini.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 81


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.21
Target Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Tahun 2010 – 2014

105

100

95

90
100 100 100 100
85

80 86

75
2010 2011 2012 2013 2014

Sumber : Target Pencapaian SPM Bidang Kesehatan

Pada tahun 2014 target penemuan penderita pneumonia adalah 100%. Dari

perkiraan penderita yaitu 10 % dari seluruh balita, sedangkan yang ditemukan di

Kab. Lima Puluh kota sekitar 14,38% (542 balita). Seluruh penderita yang

ditemukan, 100% mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan. Pada gambar 4.22

berikut ini dapat dilihat cakupan penemuan penderita Pneumonia 2014 dibandingkan

dengan angka nasional. Sampai dengan tahun 2013, angka cakupan penemuan

pneumonia balita secara nasional tidak mengalami perkembangan berarti yaitu

berkisar antara 23%-27%. Selama beberapa tahun terakhir cakupan penemuan

pneumonia tidak pernah mencapai target nasional. Angka kematian akibat

pneumonia pada balita sebesar 1,19%. Pada kelompok bayi angka kematian

lebih tinggi yaitu sebesar 2,89% dibandingkan pada kelompok umur 1-4 tahun yang

sebesar 0,20%

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 82


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.22
Cakupan Penemuan Balita Penderita Pneumonia Menurut Puskesmas Tahun 2014

Kabupaten 14.38
Batu Hampar 62.61
Gunuang Malintang 37.87
Baruah Gunuang 31.58
Mungka 26.6
Suliki 20.69
Pakan Rabaa 20.14
Halaban 19.93
Sialang 18.68
Dangung-Dangung 18.2
Situjuh 13.18
Muaro Paiti 11.82
Koto Baru 11.78
Piladang 8.55
Banja Laweh 8.04
Padang Kandis 6.09
Koto Tinggi 3.69
Tanjung Pati 3.57
Mahat 2.02
Taram 1.18
Mungo 0.38
Pangkalan 0
Rimbo Data 0

0 10 20 30 40 50 60 70

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Dari gambar diatas diperoleh data bahwa dari 22 puskesmas, tidak satupun

puskesmas yang penemuan penderita pneumonia diatas target nasional.

Cakupan penemuan penderita pneumonia masih tetap rendah disebabkan

adanya hambatan yang ditemui dalam meningkatkan cakupan penemuan Pneumonia

balita di puskesmas yaitu:

a) Tenaga terlatih tidak melaksanakan MTBS/Tatalaksana Standar ISPA di

puskesmas.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 83


Situasi Upaya Kesehatan

b) Pembiayaan (logistik dan operasional) terbatas.

c) Pembinaan (bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi) secara berjenjang masih

sangat kurang.

d) ISPA merupakan pandemi yang dilupakan/tidak prioritas sedangkan masalah ISPA

merupakan masalah multisektoral.

e) Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan

yang tidak terlatih.

4.3.3. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai ditemukan di Kabupaten Lima Puluh

Kota sejak tahun 2006, namun pada tahun tersebut penyakit DBD masih merupakan

kasus import, dimana sebenarnya penderita terjangkit penyakit di daerah lain, dan

dirawat di Kab. Lima Puluh Kota. Pada tahun 2014 ditemukan 147 kasus DBD dan 1

(satu) kasus meninggal. Kasus ini meningkat daripada tahun 2013 yaitu 116 kasus.

Penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue yang ditularkan

oleh nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus yang hidup digenangan air bersih

disekitar rumah. Saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3,

dan Den-4.

Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue dititik beratkan pada 3

upaya berikut ini yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans

vektor, 2) Diagnois dini dan pengobatan, 3) Peningkatan upaya pemberantasan

vektor penular penyakit DBD. Pemberantasan vektor dilakukan melalui penggerakan

peran serta masyarakat melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan

kegiatan utamanya 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus Menabur

Larvasida (Abate).

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 84


Situasi Upaya Kesehatan

Adapun yang menjadi indikator program pemberantasan dan

penanggulangan penyakit demam berdarah dengue yaitu :

1) Desa endemis DBD melaksanakan PSN DBD (%) = 65%

2) Rumah yang bebas jentik didaerah endemis (%) = >95%

3) Kejadian DBD yang ditangani sesuai standar (%) = 60%

4) Angka kesakitan DBD per 100.000 penduduk = 20 / 100.000 pdk

5) Angka kematian DBD = <1

Kegiatan pencegahan Demam Berdarah yang dilakukan pada tahun 2014

adalah melakukan penyemprotan terhadap vektor penularan serta PSN.

Penyemprotan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1) Kasus positif DBD yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan dari rumah

sakit

2) Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi dengan melakukan survei jentik

pada daerah radius 100 meter dari rumah penderita dengan cara

lingkaran obat nyamuk secara acak lebih kurang 20 buah rumah.

Jika ditemukan 1 atau lebih penderita lainnya atau kurang lebih 3 orang

tersangka DBD, dan ditemukan jentik lebih dari 5% maka dapat dilakukan

fogging dengan minimal 2 kali dengan interval 1 minggu.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 85


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.23
Bagan Penanggulangan Fokus

Penderita DBD

Penyelidikan Epidemiologi (PE)

Ditemukan 1 atau lebih


penderita lainnya dan/atau ≥ 3
tersangka DBD, dan ditemukan
jentik ≥ 5%

Positif Negatif

1. PNS DBD
1. PNS DBD
2. Larvasida radius 200 m
2. Larvasida radius 200 m
3. Penyuluhan
3. Penyuluhan
4. Fogging, radius 200 m

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 86


Situasi Upaya Kesehatan

Tabel 4.1
Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berah Dengue
Kab. Lima Puluh Kota tahun 2014

No Uraian Frekuensi

1 Penyelidikan Epidemiologi 147 kali

2 Fogging 20 kali

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

4.3.4. Pengendalian Penyakit Filariasis

Filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing

filaria yang ditularkan oleh berbagai nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun dan bila

tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan kecacatan yang menetap,

seperti pembesaran kaki, lengan, payudara, dan alat kelamin.

Di Indonesia program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan

global WHO tahun 2000 yaitu “The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis

as a Public Health Problem the year 2020” yang merupakan realisasi dari resolusi

WHA (World Health Assembly) pada tahun 1997. Kegiatan penanganan dititik

beratkan pada dua kegiatan yaitu :

1) Pengobatan massal pada daerah endemis filariasis menggunakan DEC 6

mg/kg BB bersama dengan Albendazole 400 mg sekali setahun selama 5

tahun untuk memutuskan rantai penularan.

2) Tatalaksana kasus klinis filariasis guna mencegah dan mengurangi

kecacatan.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 87


Situasi Upaya Kesehatan

Implementation Unit (UI) yang digunakan dalam program eliminasi Filariasis

sejak tahun 205 adalah kabupaten/kota. Dengan begitu satuan terkecil untuk

penentuan endemisitas dan pengobatan massal adalah kabupaten/kota. Jika suatu

kabupaten/kota sudah endemis filariasis, maka sasaran pengobatan massal adalah

semua penduduk di kabupaten/kota tersebut. Target dan pencapaian pengobatan

massal filariasis di kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2007 – 2011 dapat dilihat pada

gambar 4.24 berikut ini

Gambar 4.24
Target dan Pencapaian Pengobatan Massal Filariasis di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2007 – 2011

350,000
300,000
250,000
200,000
150,000 289,707 280,297 284,103 279,743 274,941
100,000 220,437
245,859 242,801 255,741 247,051
50,000
0
2007 2008 2009 2010 2011

Target Pencapaian

Sumber : Sie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

Dari data diatas didapat bahwa cakupan pengotan filariasis pada tahun 2007

sebesar 76,09%, 2008 sebesar 79,8%, 2009 sebesar 85,46%, tahun 2010 sebesar

91,4% dan tahun 2011 89,9%. Angka tersebut masih dibawah target yang

diharapkan yaitu 100%, hal ini disebabkan adanya efek samping yang dirasakan

penduduk seperti mual, muntah, pusing, demam dan lain sebagai, sehingga

penduduk tidak mau memakan obat pada tahun berikutnya. Hal ini perlu ditindak

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 88


Situasi Upaya Kesehatan

lanjuti dengan pemberian penyuluhan tentang Filariasis dan pengobatannya pada

masyarakat. Jumlah penderita filariasis di Kab. Lima Puluh kota pada tahun 2009

sebanyak 15 kasus, tahun 2010 sebanyak 8 kasus, sedangkan pada tahun 2011 tidak

ada kasus baru yang ditemukan. Sampai tahun 2012 jumlah seluruh kasus Filariasis

yang masih ditangani sebanyak 14 kasus dan tidak ada kasus baru. Pada tahun

2014 tidak ditemukan kasus baru Filariasis

Pada tahun 2014 dilakukan survai penilaian transmisi atau Transmission

Assessment Survey (TAS) setelah 5 tahun melakukan pengobatan massal Filariasi

untuk yang kedua kalinya. Survey dilakukan pada anak sekolah dasar kelas I dan

kelas II. Hasil sementara dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2
Hasil Sementara Transmission Assessment Survey (TAS2) Filariasis
Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014

Jumlah Sampel
Jumlah Sampel Yang telah Critical cut off Jumlah Positif
Diambil
1685 1548 18 16

Survey penilaian transmisi merupakan suatu penilaian terhadap pengobatan massal

filariasis yang telah dilakukan selama 5 tahun, apakah pengobatan yang dilakukan

efektif untuk menurunkan prevalensi infeksi mikrofilaria ketingkat yang sama atau

dibawah critical cut off (nilai ambang batas). Hal ini juga berfungsi untuk

menentukan apakah pengobatan bisa dihentikan atau masih akan dilanjutkan untuk

putaran kedua. Dari hasil yang diperoleh, Kabupaten Lima Puluh Kota untuk

sementara berada dibawah critical cut off (dari 1548 sampel, 16 positif, critical cut

off 18). Kabupaten Lima Puluh Kota harus melakukan surveilans aktif berupa active

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 89


Situasi Upaya Kesehatan

case finding (penemuan kasus baru, maupun kasus kronis) terutama di kecamatan-

kecamatan dimana terdapat murid-murid dengan hasil tes positif Brugia Rapid

(Kecamatan Harau, Lareh Sago Halaban, Luak, Payakumbuh, dan Kecamatan Suliki).

Surveilans dilakukan selama 2 tahun sebelum dilakukan TAS yang ketiga (TAS3)

yang merupakan evaluasi ahkir untuk dinyatakan berhasil dalam eliminasi Filariasis.

Gambar 4.25
Bagan Transmission Assessment Suyvey

(http://www.filariasis.us/resources.html)

4.3.5. Pengendalian Penyakit Rabies

Rabies adalah suatu penyakit menular akut yang menyerang susunan syaraf

pusat yang disebabkan oleh virus (golongan Rabdovirus) dan mengakibatkan

kematian, dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Rabies

menular ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing, dan

kera. Jika menyerang manusia, pada stadium awal gejalanya sulit diketahui, yang

perlu diperhatikan adalah riwayat gigitan hewan penular rabies. Biasanya juga dapat

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 90


Situasi Upaya Kesehatan

menimbulkan rasa sakit kepala, lesu, mual, nafsu makan menurun, gugup, dan nyeri

tekan pada bekas gigitan.

Pada stadium lanjut gejalanya antara lain peka terhadap sinar matahari,

suara, dan angin yang meninggi. Air liur dan air mata keluar secara berlebihan.

Gejala khas adalah takut air berlebihan (hidrophobia). Kemudian kejang-kejang dan

disusul kelumpuhan. Pada manusia kalau sudah timbul gejala rabies sampai saat ini

belum ada obatnya dan selalu diahkiri dengan kematian.

Untuk mencegah kematian, maka bila manusia digigit oleh hewan yang

tersangka rabies, maka tindakan yang diambil adalah :

Cuci luka bekas gigitan dengan sabun atau deterjen selama 10 – 15

menit, kemudian cuci dengan air bersih dan beri alkohol 70% atau

yodium tintura.

Segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit untuk mendaptkan

pertolongan selanjutnya.

Dapatkan vaksin anti rabies di Puskesmas atau rumah sakit.

Di kabupaten Lima Puluh Kota selama tahun 2014 terjadi 397 kasus gigitan.

Dari 397 kasus gigitan, 204 kasus mendapat suntikan vaksin rabies berupa VAR dan

SAR. Pada tahun 2014 ada 31 spesimen positif dan tidak ada kasus meninggal. Pada

grafik berikut ini dapat kita lihat kasus rabies dari tahun 2010 sampai tahun 2014.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 91


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.26
Kasus Rabies dan Pemberian VAR dan SAR di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 – 2014

500

400

300

200

100

0
2010 2011 2012 2013 2014

Kasus Gigitan HPR Spesimen Positif VAR/SAR Meninggal

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit

4.4. Perbaikan Gizi Masyarakat

4.4.1. Pemberian Kapsul Vitamin A

Vitamin A adalah salah satu zat gizi mikro yang diperlukan olah tubuh yang

berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas) dan kesehatan mata.

Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit

infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan

kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi

dan pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh.

Kekuarangan vitamin A untuk jangka waktu lama juga akan mengakibatkan

terjadinya gangguan pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A

akan mengakibatkan kebutaan. Pada gambar 4.27 dapat kita lihat cakupan

pemberian vitamin A dari tahun 2010 – 2014.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 92


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.27
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita di Kab. Lima Puluh Kota
Tahun 2010 -2014

200

150 84.4
79.07 74.7 77.65 75.06
100
92.6
50 79.9 79.9 73.25 75.87

0
2010 2011 2012 2013 2014

Bayi A. Balita

Sumber : Sie Gizi Masyarakat

Pada gambar diatas terlihat adanya peningkatan cakupan pemberian vitamin

pada bayi dari 73,25% tahun 2013 menjadi 75,87% pada tahun 2014, namun

cakupan vitamin A anak balita turun dari 77,65% pada tahun 2013 menjadi 75,01%

pada tahun 2014.

4.4.2. Pemberian Tablet Besi

Tablet besi (Fe) diberikan pada ibu hamil untuk mengatasi kasus anemia

serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami

ibu hamil. Pada gambar 4.28 dapat kita lihat cakupan pemberian tablet besi pada

ibu hamil Fe1 dan Fe3 dari tahun 2010 – 2014.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 93


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.28
Cakupan Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010 – 2014

120

100 98
83.94 86.87 84.64 86.19
80 80.52
71.64
63.12 65.52
60 60.54

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014

Fe-1 Fe-3

Sumber : Sie Gizi Masyarakat

Dari grafik diatas terlihat adanya penuruna pemberian Fe1 dan Fe3 pada ibu

hamil. Pada tahun 2014 capaian cakupan pemberian Fe1 tertinggi terdapat di wilayah

kerja Puskesmas Tanjung Pati (98,14%) dan terendah di wilayah kerja Puskesmas

Koto Tinggi (65,35%). Cakupan Fe3 tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas

Halaban (84,62%) dan terendah di wilayah kerja Puskesmas Mahat (31,53%).

4.4.3. Penimbangan Balita

Penimbangan balita bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan

perkembangan balita. Penimbangan balita dilakukan pada saat posyandu. Pada

tahun 2014 dari 37,698 orang balita yang ditimbang baru sekitar 55,96% atau

sekitar 21.096 orang. Dari 22 puskesmas yang ada, pada tahun 2014 hanya ada dua

(2) puskesmas yang angka penimbangan balitanya lebih dari 65% yaitu puskesmas

Situjuh dan Gunung Malintang . Adapun persentase D/S masing-masing puskesmas

dapat dilihat dari gambar 4.29 berikut ini.


Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 94
Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.29
Cakupan D/S per Puskesmas Tahun 2014

Kabupaten 55.96
Situjuh 71.09
Gunuang Malintang 68.86
Koto Baru Simalanggang 64.06
Tanjung Pati 63.85
Batu Hampar 62.08
Dangung-Dangung 59.77
Pangkalan 57.36
Piladang 57.17
Taram 57.04
Mungka 56.96
Pakan Rabaa 55.15
Suliki 53.98
Rimbo Data 49.52
Mungo 49.22
Banja Laweh 47.59
Halaban 47.35
Padang Kandis 46.6
Baruh Gunung 45.26
Muara Paiti 44.5
Koto Tinggi 44.5
Mahat 40.87
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Sumber : Sie Gizi Masyarakat

4.4.4. Cakupan Pemberian ASI Ekslusif

Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih

sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum maksimalnya pelaksanaan peraturan

perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan

edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait pemberian ASI dan MP-ASI,

masih kurangnya ketersedian sarana dan prasarana KIE ASI dan MP-ASI serta belum

optimalnya kelompok pendukung ASI dan MP-ASI. Pada gambar 4.30 berikut dapat

dilihat cakupan bayi usia 0 – 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 95


Situasi Upaya Kesehatan

Gambar 4.30
Cakupan ASI Eksklusif per Puskesmas di Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2014

67.46
86.49
81.48
80.98
80.95
80.72
73.89
73.84
72.54
72
70.59
69.15
67.05
65.1
64.71
62.69
62.03
58.55
55.45
52.53
52.29
46.55
25.7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Sumber : Seksi Kesehatan KIA dan Keluarga Berencana

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa cakupan ASI eksklusif di kabupaten Lima Puluh Kota

mulai ada peningkatan, terlihat sudah 67.46% ibu-ibu yang memberikan ASI secara ekslusif.

Secara nasional dapat kita lihat persentase pola menyusui bayi usia 0 – 5 bulan menurut

kelompok umur pada table berikut.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 96


Situasi Upaya Kesehatan

Tabel 4.3
Peresentase Pola Menyusui pada Bayi Usia 0 – 5 bulan Menurut
Kelompok Umur Tahun 2010

Kelompok Umur Pola Menyusui


Menyusui Eksklusif Menyusui Menyusui Parsial
Predominan
0 bulan 39,8 5,1 55,1
1 bulan 32,5 4,4 63,1
2 bulan 30,7 4,1 65,2
3 bulan 25,2 4,4 70,4
4 bulan 26,3 3,0 70,7
5 bulan 15,3 1,5 83,2
Sumber : Balitbangkes Kemenkes RI, Riskesdas 2010

Keterangan :
Menyusui Ekslusif : tidak member bayi makanan atau minuman lain selain ASI
Menyusui Predominan : menyusui bayi tetapi pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air,
misalnya teh, sebagai makanan/minuman prelakteal sebelum ASI keluar
Menyusui Parsial : menyusui bayi serta diberikan makanan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur
atau makanan lainnya sebelum bayi berumur 6 bulan, baik diberikan secara
kontinyu maupun diberikan sebagai makanan prelakteal

Dari hasil Riskesdas 2010 diketahui bahwa semakin tinggi usia bayi

pemberian ASI eksklusif makin rendah, pada usia bayi 5 bulan pemberian ASI

eksklusif hanya sebesar 15,3%. Di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2014

pemberian ASI eksklusif sebesar 67,46% meningkat dari tahun 2013 sekitar 66,45%,

angka ini sudah lebih tinggi dari data Riskesdas 2010. Riskesdas 2013 memberikan

data bahwa 56,1% bayi baru lahir telah mendapat inisiasi menyusu dini dari ibunya.

Menurut data nasional (Profil Indonesia 2013) pemberian ASI eksklusif pada

bayi 0-6 bulan di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 54,3%. Permasalahan terkait

pencapaian cakupan ASI eksklusif antara lain :

a. Pemasaran susu formula masih gencar dilakukan untuk bayi 0-6 yang

tidak ada masalah medis

b. Masih banyaknya perusahaan yang mempekerjakan perempuan tidak

memberi kesempatan bagi ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan untuk

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 97


Situasi Upaya Kesehatan

melaksanakan pemberian ASI secara ekslusif. Hal ini terbukti dengan

belum tersedianya ruang laktasi dan perangkat pendukungnya.

c. Masih banyak tenaga kesehatan ditingkat layanan yang belum peduli

atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan

ASI eksklusif, dengan masih mendorong untuk memberi susu formula

pada bayi 0-6 bulan.

d. Pemasaran susu formula masih banyak yang ditujukan pada bayi yang

tidak punya masalah kesehatan.

e. Masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI.

f. Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, dan

kampanye terkait pemberian ASI, dan belum semua rumah sakit

melaksanakan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM).

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 98


Sumber Daya Kesehatan

BAB
V

5.1. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit, dan sarana upaya

kesehatan bersumberdaya masyarakat.

5.1.1. Puskesmas

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang berada di wilayah kecamatan dan melaksanakan tugas

operasional pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan

memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat.

Pada tahun 2014 Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 22 puskesmas yang

tersebar di 13 kecamatan. Pada tabel 5.1 berikut ini dapat kita lihat rasionya

terhadap jumlah penduduk per kecamatan.

Tabel 5.1
Rasio Puskesmas Terhadap 10000 Penduduk Menurut Kecamatan
di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014
No Kecamatan Jumlah Jumlah Rasio/10000
Penduduk Pusesmas pddk
1 Akabiluru 26.817 2 0,75
2 Payakumbuh 34.001 1 0.29
3 Mungka 26.428 1 0,41
4 Guguk 35.901 2 0,56
5 Situjuah Limo Nagari 21.482 1 0.47
6 Lareh Sago Halaban 36.697 2 0,55
7 Luak 26.937 1 0,37
8 Harau 49.362 2 0,41
9 Suliki 15.115 1 0,66
10 Gunuang Omeh 13.232 1 0,76
11 Bukit Barisan 23.177 3 1,29
12 Pangkalan Koto Baru 29.933 3 1,00
13 Kapur IX 29.065 2 0,69
Total ( per 30.000 pddk) 368.147 22 1,79

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 99


Sumber Daya Kesehatan

Indikator yang menggambarkan secara kasar tercukupinya kebutuhan

pelayanan kesehatan primer oleh puskesmas adalah rasio puskesmas terhadap

30.000 penduduk. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa rasio puskesmas di

Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2014 di hitung terhadap 10.000 penduduk,

hal ini dikarena umumnya penduduk kecamatan belum mencapai 30.000. Pada tahun

2014 ditiap kecamatan belum mencapai 1/10.000 pddk, baru di kecamatan Bukit

Barisan dan Pangkalan Koto Baru yang telah lebih dari 1/10.000 penduduk. Untuk

keseluruhan wilayah kabupaten, rasio cukup bagus yaitu 1,7/30.000 penduduk. Data

nasional pada tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk adalah

1,17/30.000 penduduk (Profil Kesehatan Indonesia, 2013). Jadi dibandingkan data

nasional, kabupaten Lima Puluh Kota telah berada diatas data nasional. Dari 22

puskesmas tersebut 4 diantaranya adalah puskesmas rawatan dan keempat

puskesmas rawatan tersebut merupakan puskesmas Pelayanan Obstetrik dan

Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Keadaan ini sudah sesuai dengan target WHO

minimal 4 puskesmas PONED di tiap kabupaten/Kota.

Konsep rawat inap yang digunakan dalam Puskesmas PONED berbeda

dengan konsep yang digunakan puskesmas rawat inap. Konsep rawat inap

pada Puskesmas PONED adalah perawatan inap kepada pasien pasca tindakan

emergensi (one day care). Dengan demikian, puskesmas non rawat inap yang

memiliki tempat tidur dan mampu melakukan tindakan emergensi obstetri dan

neonatal dasar, dapat menyelenggarakan PONED. 32 Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2013 Rencana Strategis Kementerian Kesehatan menetapkan indikator

persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED dengan target pada

tahun 2013 sebesar 90%. Jumlah puskesmas rawat inap yang mampu PONED

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 100
Sumber Daya Kesehatan

pada tahun 2013 sebanyak 2.782 puskesmas dengan persentase sebesar

95,86%. Angka ini telah memenuhi target 90% pada tahun 2013 (Profil Kesehatan

Indonesia, 2013). Di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2014 seluruh

puskesmas rawat inap (100%) telah mampu PONED.

Selain puskemas, sarana lainnya adalah puskesmas pembantu, polindes,

puskesmas keliling dan kendaraan roda dua. Pada tabel 5.2 berikut ini dapat kita

lihat jumlah dan keadaan sarana tersebut pada tahun 2014.

Tabel 5.2
Jumlah Sarana Kesehatan dan Kondisinya di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014

No Jenis Sarana Jumlah Kondisi


Baik Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat
1 Puskesmas Pembantu 88 32 21 22 13
2 Polindes 149 50 29 19 16
3 Puskesmas Keliling 31 20 5 5 1
4 Kendaraan roda 2 187 132 30 20 5

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa dari 88 buah puskesmas pembantu

hanya 34,1% yang kondisinya baik. Puskesmas keliling yang kondisinya baik adalah

64,5%, dan kendaraan roda dua (2) yang kondisinya baik adalah 70,6%. Polindes

atau lebih dikenal dengan nama Poskesri berjumlah 149 buah, hanya 33,56% yang

kondisinya baik dan ada 48 poskesri tidak memiliki bangunan, saat ini tenaga

kesehatan yang ada menumpang pada rumah dinas sekolah dasar atau rumah

masyarakat.

5.1.2. Rumah Sakit

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki satu (1) rumah sakit yang dikelola oleh

Pemda Kabupaten. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suliki adalah rumah sakit tipe

D. Pada tabel 5.3 berikut ini dapat diketahui data dasar rumah sakit tersebut.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 101
Sumber Daya Kesehatan

Tabel 5.3
Data Dasar RSUD Suliki Tahun 2014

Jumlah Jumlah
NO Variabel
Kamar TT
1 Kelas Utama 2 2
2 Kelas I 8 18
3 Kelas II 7 25
4 Kelas III 9 54
5 ICU 1 3
Total 27 102

Dari data diatas dapat kita hitung rasio tempat tidur terhadap 100.000

penduduk adalah 0,27/1.000 penduduk. Data nasional adalah pada tahun 2013

adalah 1,12/1.000 penduduk (Profil Kesehatan Tahun 2013), dari data tersebut dapat

kita simpulkan bahwa rasio tempat tidur terhadap 10.000 penduduk di Kabupaten

Lima Puluh Kota masih berada dibawah data nasional. Pemanfaatan tempat tidur

pada tahun 2014 adalah 31,98% (lampiran Tabel 57). Hal ini belum sesuai dengan

standar nasional yang diharapkan yaitu 60% - 85%.

5.1.3. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

Ada beberapa jenis sarana kesehatan yang bersumberdaya masyarakat

antara lain posyandu, polindes, pos obat desa (POD), tanaman obat keluarga

(TOGA), pos kesehatan pesantren (Poskestren) dan Pos Upaya Kesehatan Kerja

(UKK). Data pada tabel 5.4 berikut ini memberikan gambaran tentang upaya

kesehatan bersumber daya masyarakat.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 102
Sumber Daya Kesehatan

Tabel 5.4
Jumlah Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Tahun 2014

No UKBM Jumlah

1 Posyandu 547
2 POD 18
3 Poskestren 5
4 Pos UKK 69
5 Pos Bindu 70

Berdasarkan data diatas kita dapat menghitung rasio posyandu terhadap

jumlah jorong yaitu 1,34, jadi totalnya ditiap jorong telah ada minimal satu

posyandu. Data nasional untuk rasio posyandu adalah 3,85 dengan rata-rata

perkelurahan/desa ada 4 posyandu. Rasio posyandu perjorong berada dibawah

angka nasional, namun bila rasio terhadap jumlah nagari angkanya adalah 6,9 atau

ditiap nagari minimal ada 7 posyandu, data ini tinggi dibandingkan data nasional.

Adapun rasio posyandu terhadap 100 balita sebesar 1,39.

Posyadu dibagi atas 4 strata yaitu pratama (161 buah), Madya (85 buah),

purnama (225 buah), dan mandiri (76 buah). Sebuah posyandu dikatakan sebagai

posyandu aktif adalah jika posyandu itu telah mencapai strata purnama dan mandiri.

Dari 547 posyandu yang ada baru 55,03% (301 posyandu) yang dikatagorikan

sebagai posyandu aktif, sebagian besar masih berada pada strata madya. Sedangkan

untuk POD belum dapat dilakukan pembagian strata, untuk rasio terhadap jumlah

nagari adalah 0,23. Jika dibandingkan dengan data nasional (0,14) jumlah rasio POD

berada diatas data nasional.

Disamping posyandu dan pos obat desa, desa siaga aktif juga merupakan

suatu upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat. Di Kabupaten Lima Puluh

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 103
Sumber Daya Kesehatan

Kota desa siaga aktif dikenal dengan Nagari Siaga Aktif namun konsepnya sama. Dari

79 nagari yang ada, 69 nagari merupakan nagari siaga. 62 nagari dengan strata

pratama, 5 nagari strata madya, 1 nagari strata purnama dan 1 nagari strata

mandiri..

5.2. Tenaga Kesehatan

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 21

menyebutkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam

rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor

72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional dijelaskan bahwa untuk

melaksanakan upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan

diperlukan sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,

jenis dan kualitasnya serta terdistribusi secara adil dan merata.

Sumber daya manusia kesehatan ini lebih diutamakan pada kelompok

tenaga kesehatan. Dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan memutuskan bahwa tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis,

tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga

gizi, tenaga keterapian fisik dan tenaga keteknisian medis.

Dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2010 – 2014, ratio

tenaga kesehatan per 100.000 penduduk berdasarkan kategori pada tahun 2013

diharapkan mencapai angka sebagai berikut :

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 104
Sumber Daya Kesehatan

Tabel 5.5
Ratio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk

No Jenis Tenaga Rasio per 100.000 penduduk


1 Dokter Spesialis 9
2 Dokter Umum 30
3 Dokter Gigi 11
4 Perawat 158
5 Bidan 75
6 Perawat Gigi 16
7 Apoteker 9
8 Asisten Apoteker 18
9 Sarjana Kesmas 8
10 Sanitarian 10
11 Gizi 18
12 Keterapian Fisik 4
13 Keterapian Medis 6

Sumber : Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010 - 2014

Data tenaga kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2013

dapat kita lihat pada tabel 5.6 berikut ini.

Tabel 5.6
Ratio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk Tahun 2014
Di Kab. Lima Puluh Kota
No Jenis Tenaga Jumlah Rasio per 100.000
TH 2014 penduduk TH 2014
1 Dokter Spesialis 10 2,72
2 Dokter Umum 35 9,51
3 Dokter Gigi 25 6,79
4 Perawat 171 46,45
5 Bidan 352 189,47
6 Perawat Gigi 27 7,88
8 Tenaga Farmasi 38 10,32
9 Sarjana Kesmas 29 7,88
10 Sanitarian 20 5,43
11 Gizi 24 6,52
12 Keterapian Fisik 2 0,54
13 Keteknisian Medis 36 9,78
Sumber : Kasubag Kepegawaian

Dari data tersebut diatas, terlihat bahwa umumnya jumlah tenaga kesehatan

masih kurang dibandingkan dengan target nasional. Rasio dokter umum terhadap

100.000 penduduk skala nasional pada tahun 2013 adalah 38,1/100.000 penduduk

(Profil Kesehatan Indonesia 2013), sedangkan di Kab. Lima Puluh Kota tahun 2014

mencapai sekitar 9,51/100.000 penduduk. Untuk dokter gigi angkanya masih

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 105
Sumber Daya Kesehatan

dibawah angka nasional 6,79/100.000 penduduk (nasional 9,9/100.000 penduduk),

berarti keadaan di Kab. Lima Puluh Kota masih dibawah angka nasional.

Jumlah perawat sampai tahun 2014 tercatat sebanyak 171 orang dengan

rasio terhadap penduduk sebesar 46,45 perawat per 100.000 penduduk. Rasio

Nasional untuk tenaga perawat sebesar 116,1 perawat per 100.000 penduduk (Profil

Kesehatan 2013). Bila dibandingkan angka nasional, maka angka kabupaten baru

memenuhi 50% dari angka nasional.

Rasio Bidan terhadap 100.000 penduduk dalam data nasional sampai tahun

2013 adalah 55,2/100.000 penduduk, di Kab. Lima Puluh Kota rasionya pada tahun

2014 adalah 189,47/100.000 penduduk. Namun jumlah bidan di desa harus sesuai

dengan jumlah jorong yang ada maka untuk itu masih perlu ditambah tenaga bidan

sesuai dengan jumlah jorong yaitu 407 jorong. Disamping itu yang hal yang perlu

peningkatan adalah kualitas bidan melalui pendidikan, karena masih ada tenaga

bidan yang ada masih berlatar belakang D1 Kebidanan, untuk itu perlu ditingkatkan

menjadi D3 kebidanan. Dalam rencana strategis Kementrian Kesehatan 2010 – 2014

pada tahun 2014 diharapkan 90% profesi kesehatan yang professional harus

memenuhi standar kompetensi. Pada tabel berikut dapat kita lihat standar tenaga

kesehatan yang harus ada pada puskesmas, baik non puskesmas non perawatan,

puskesmas perawatan, dan puskesmas di daerah terpencil, perbatasan dan

kepulauan.

Keberadaan tenaga kesehatan khususnya dikter dan dokter gigi masih terasa

kurang di Puskesmas, dari 22 puskesmas rasio dokter terhadap puskesmas tahun

2014 sebesar 1,14 berarti masing-masing puskesmas telah memiliki dokter, namun

kenyataannya masih ada puskesmas yang tidak memiliki dokter umum pada tahun

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 106
Sumber Daya Kesehatan

2014. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas sebesar 1,04. Dokter dan dokter gigi di

puskesmas saatini juga merangkap sebagai kepala puskesmas dengan jabatan

structural eselon 4a.

Pada tabe dibawah ini dapat kita lihat pola ketenagaan di puskesmas, baik itu

perawatan, non perawatan, dan puskesmas DTPK.

Tabel 5.7
Pola Ketenagaan Minimal Untuk Penyelenggaraan Upaya Wajib Puskesmas

No Jenis Tenaga Puskesmas


Non Perawatan Perawatan DTPK
1 Dokter Umum 1 2 2
2 Dokter Gigi 1 1 1
3 Apoteker 0 1 0
4 Tenaga Kesmas (S1) 1 1 1
5 Perawat (S1-Ners) 0 1 1
6 Tenaga Promkes (DIV) 1 1 1
7 Epidemiologis (DIV) 1 1 1
8 Bidan (DIII) 4 6 4
9 Perawat (DIII) 6 10 8
10 Sanitarian (DIII) 1 1 1
11 Nutrisionis (Ahli Gizi/DIII) 1 1 1
12 Perawat Gigi (DIII) 1 1 1
13 Asisten Apoteker 1 1 1
14 Analis Kesehatan (DIII) 1 1 1
15 Tenaga Pendukung/Juru 1 1 1
21 30 25
Tenaga Penyelenggara Manajemen Puskesmas
1 Ka Subag Tata Usaha (min DIII Kesehatan) 1
2 Staf pencatatan pelaporan (DIII Kesehatan) 1
3 Staf Administrasi (SMA/SMK ekonomi/ Akuntansi 2
DIII)
4 Juru Mudi 1
5 Penjaga Puskesmas 1
6
(Revitalisasi kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, PPSDM Kemenkes RI)

Keterangan :
- Jumlah Bidan di desa sesuai dengan jumlah desa di wilayah kerja puskesmas
- Tidak termasuk tenaga Puskesmas Pembantu
- Jumlah juru sama dengan jumlah desa di wilayah kerja puskesmas

5.3. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan bertujuan untuk menyediakan pembiayaan kesehatan

yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan

termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk amenjamin

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 107
Sumber Daya Kesehatan

terselenggaranya pembangunan kesehatan agar meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya.

Pembiayaan kesehatan berasar dari pemerintah, pemerintah daerah, swasta

dan masyarakat. Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 mengamanatkan

besarnya anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota

dialokasikan minimal 10% dari anggaran pendapatan dan belanja daerah diluar gaji.

Pada tahun 2014 total pembiayaan pemerintah melalui APBD kabupaten Lima Puluh

Kota adalah Rp. 67.551.734.454,- atau sekitar 6,57% dari total APBD kabupaten

pada tahun 2014, termasuk gaji. Ini sudah termasuk DAK 2014 sebesar

Rp. 4.390.810.00,-, dana BOK Rp. 1.994.100.000,-, dan dana dekonsentrasi

Rp. 524.160.000,-.

Jika mengacu pada Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009, total

anggaran kesehatan kesehatan terhadap APBD Kabupaten Lima Puluh Kota diluar

gaji hanya sekitar Rp. 17.127.253.102,- atau 1,66% dari total APBD.

5.4. Jaminan Kesehatan Masyarakat

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah jaminan perlindungan kesehatan

yang layak sebagai salah satu hak atas kebutuhan hidup dasar setiap orang di

Indonesia. JKN adalah amanah konstitusi yang memberikan hak kepada setiap orang

untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah untuk memberikan

manfaat pelayanan kesehatan yang cukup komprehensif, mulai dari pelayanan

preventif seperti imunisasi dan Keluarga Berencana hingga pelayanan penyakit

katastropik seperti penyakit jantung dan gagal ginjal. Baik institusi pelayanan

kesehatan pemerintah maupun swasta dapat memberikan pelayanan untuk program

tersebut selama mereka menandatangani sebuah kontrak kerja sama dengan

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 108
Penutup

BAB
VI

6.1. Kesimpulan

1) Secara umum, cakupan rumah sehat di Kabupaten Lima Puluh Kota telah

cukup baik, terbukti dengan dicapainya cakupan rumah sehat sebesar

60,62 dari 88.257 rumah yang ada. Pada tahun 2014 71,47% masyarakat

Lima Puluh Kota telah memiliki akses terhadap air minum yang memenuhi

syarat, penggunaan air isi ulang juga meningkat dan perlu pembinaan

yang lebih optimal lagi. Akses penduduk terhadap sanitasi yang layak

sebesar 61,14%

2) Pada tahun 2014 kasus Demam Berdarah Dengue 147 kasus dengan 1

kasus meninggal. Angka kesakitan DBD meningkat dari 32,2 per 100.000

penduduk pada tahun 2013 menjadi 39,9 per 100.000 penduduk tahun

2014. Disamping penyakit menular, pada tahun 2014 juga mulai diikuti

dengan peningkatan kasus penyakit tidak menular yaitu hipertensi.

3) Pada tahun 2014 terjadi penurunan pencapaian K1, K4, dan pertolongan

persalinan pada tenaga kesehatan.

4) Pelayanan kesehatan pada ibu nifas masih dibawah target yaitu hanya

67,44 turun dari tahun 2013 sebesar 76,87%. Bila hal ini dihubungkan

dengan angka kematian ibu, maka pelayanan kesehatan pada ibu nifas ini

mempengaruhi angka kematian ibu, karena semua kematian ibu pada

tahun 2014, 3 kasus terjadi pada fase nifas.

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page 110


Penutup

5) Adanya peningkatan cakupan UCI jorong dari 69% di tahun 2013

menjadi 70,76% pada tahun 2014.

6) Masih rendahnya cakupan CDR penderita TB Paru pada tahun 2014

dibandingkan target nasional yaitu 32,77%, target nasional 70%. Angka

kesembuhan meningkat dari 74,78% pada tahun 2013 menjadi 77,29%

pada tahun 2014, namun angka ini masih dibawah target nasional 85%.

7) Sampai tahun 2014 telah terbentuk 69 nagari siaga dimana 1 nagari

berstrata purnama dan 1 nagari berstrata mandiri. Pada tahun ini juga

ada peningkatan strata posyandu dimana dari 547 posyadu yang ada,

301 posyandu telah berada pada strata purnama dan mandiri dan 70

buah pos bindu untuk pemeriksaan penyakit degenerative di masyarakat

yang mulai meningkat.

6.2. Saran

1) Perlu adanya pembenahan data-data kesehatan agar dapat menjadi

evidence base bagi perencanaan program kesehatan di masa yang akan

datang.

2) Perlu adanya peningkatan kemampuan petugas puskesmas, sehingga

petugas mampu melaksanakan program-program kesehatan di lapangan.

Hal ini tentunya akan meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan di

masyarakat.

3) Dengan adanya peningkatan kejadian penyakit menular, serta timbulnya

penyakit menular yang sebelumnya tidak ada, maka perlu adanya

peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat.

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page 111


Penutup

4) Perlu adanya peningkatan manajemen program, sehingga pelaksanaan

program dapat berjalan dengan optimal.

5) Pada tahun-tahun kedepan diharapkan pembiayaan kesehatan diluar gaji

dapat meningkat, sehingga dapat memenuhi amanat Undang Undang

Kesehatan No 36 Tahun 2009 minimal sebesar 10% dari total APBD

Kabupaten Lima Puluh Kota.

Profil Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota 2014 Page 112


Sumber Daya Kesehatan

pemerintah

Menurut data Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, sampai dengan

bulan Desember 2012 jumlah penduduk yang mempunyai jaminan/asuransi

kesehatan sebanyak 163.547.921 orang (68,82% dari jumlah penduduk). Di

Kabupaten Lima Puluh Kota sampai tahun 2014 baru sekitar 48,80% dari seluruh

masyarakat yang memiliki asuransi kesehatan, sedangkan 51,20% belum memiliki

asuransi. Pada tahun 2014 peserta BPJS Kesehatan mandiri sebesar 9.484 jiwa.

Adapun jenis asuransi yang dimiliki di Kab. Lima Puluh Kota dapat dilihat dari

gambar 5.1 berikut.

Gambar 5.1
Persentase Penduduk yang dilindungi jaminan kesehatan masyarakat/
Asuransi Kesehatan di Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014

33.62
PBI APBN
52.2
PBI APBD
PPU
3.91
Mandiri
8.69
Tidak punya
2.58

Sumber : Seksi Jaminan dan Promosi Kesehatan

Dari gambar diatas diketahui, bahwa peserta asuransi terbesar adalah

peserta PBI APBN yaitu sebesar 33,62% dari seluruh masyarakat. Peserta PBI APBN

adalah masyarakat miskin dan hampir miskin yang seluruh iurannya ditanggung oleh

Pemerintah Pusat.

Profil Kesehatan Kab. Lima Puluh Kota Tahun 2014 Page 109
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH NAGARI + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
2 NAGARI JORONG PENDUDUK 2
(km ) JORONG TANGGA TANGGA per km
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh 99.47 7 27 34 34,001 7,721 4.40 342


2 Akabiluru 94.26 7 26 33 26,817 6,347 4.23 285
3 Luak 61.68 4 34 38 26,937 6,306 4.27 437
4 Lareh Sago Halaban 394.85 8 49 57 36,697 9,094 4.04 93
5 Situjuah Limo Nagari 74.18 5 27 32 21,482 5,314 4.04 290
6 Harau 416.80 11 44 55 49,362 11,488 4.30 118
7 Guguak 106.20 5 30 35 35,901 8,950 4.01 338
8 Mungka 83.76 5 20 25 26,428 6,163 4.29 316
9 Suliki 136.94 6 32 38 15,115 3,915 3.86 110
10 Bukik Barisan 294.20 5 37 42 23,177 6,462 3.59 79
11 Gunuang Omeh 156.54 3 17 20 13,232 3,474 3.81 85
12 Kapur IX 723.36 7 31 38 29,065 6,647 4.37 40
13 Pangkalan Koto Baru 712.06 6 33 39 29,933 6,376 4.69 42
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,354.3 79 407 486 368,147 88,257 4.17 110

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota


Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 20,076 19,415 39,491 103.41


2 5-9 20,530 19,127 39,657 107.34
3 10 - 14 14,631 13,832 28,463 105.78
4 15 - 19 14,292 13,070 27,362 109.35
5 20 - 24 10,675 10,963 21,639 97.38
6 25 - 29 13,559 14,034 27,593 96.61
7 30 - 34 13,141 14,625 27,766 89.85
8 35 - 39 13,026 13,828 26,854 94.20
9 40 - 44 10,697 14,279 24,977 74.91
10 45 - 49 11,596 10,499 22,095 110.46
11 50 - 54 11,489 10,540 22,028 109.01
12 55 - 59 10,327 8,609 18,936 119.95
13 60 - 64 5,327 7,491 12,818 71.11
14 65 - 69 4,805 4,778 9,584 100.56
15 70 - 74 3,930 5,237 9,167 75.04
16 75+ 4,260 5,458 9,718 78.04

JUMLAH 182,362 185,785 368,147 98.16


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 59

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Lima Puluh Kota


Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 141,755 147,244 288,999

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG


2 140,352 146,051 286,403 99.01 99.19 99.10
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 18,183 22,902 41,085 12.83 15.55 14.22
b. SD/MI 52,787 53,038 105,825 37.24 36.02 36.62
c. SMP/ MTs 31,746 29,928 61,674 22.39 20.33 21.34
d. SMA/ MA 22,947 22,141 45,088 16.19 15.04 15.60
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 9,834 9,488 19,322 6.94 6.44 6.69
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 980 2,531 3,511 0.69 1.72 1.21
g. AKADEMI/DIPLOMA III 1,776 2,590 4,366 1.25 1.76 1.51
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 3,301 4,471 7,772 2.33 3.04 2.69
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 201 155 356 0.14 0.11 0.12

Sumber : Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Angka Tahun 2013


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 242 2 244 334 0 334 576 2 578
2 Akabiluru Batu Hampar 125 1 126 116 1 117 241 2 243
Piladang 109 0 109 89 1 90 198 1 199
3 Luak Mungo 253 1 254 228 1 229 481 2 483
4 Lareh Sago Halaban Halaban 141 2 143 124 1 125 265 3 268
Pakan Rabaa 204 1 205 184 0 184 388 1 389
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 180 1 181 142 1 143 322 2 324
6 Harau Taram 159 1 160 129 0 129 288 1 289
Tanjung Pati 324 7 331 307 1 308 631 8 639
7 Guguak Dangung-Dangung 215 0 215 202 1 203 417 1 418
Padang Kandis 85 2 87 67 0 67 152 2 154
8 Mungka Mungka 227 2 229 192 2 194 419 4 423
9 Suliki Suliki 101 2 103 96 0 96 197 2 199
10 Bukit Barisan Mahat 57 1 58 60 0 60 117 1 118
Baruah Gunung 57 0 57 53 0 53 110 0 110
Banja Laweh 40 0 40 35 0 35 75 0 75
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 104 1 105 79 1 80 183 2 185
12 Kapur IX Muaro Paiti 126 3 129 105 0 105 231 3 234
Sialang 107 1 108 87 1 88 194 2 196
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 164 0 164 147 0 147 311 0 311
Rimbo Data 33 1 34 43 0 43 76 1 77
Gunuang Malintang 65 0 65 66 0 66 131 0 131
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,118 29 3,147 2,885 11 2,896 6003 40 6,043
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 9.2 3.8 6.6

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYI ANAK BALITA BALITA
BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 3 3 0 6 1 1 0 2 4 4 0 8


2 Akabiluru Batu Hampar 2 0 3 5 0 1 0 1 2 1 3 6
Piladang 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 3
3 Luak Mungo 2 1 1 4 0 1 0 1 2 2 1 5
4 Lareh Sago Halaban Halaban 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
Pakan Rabaa 1 0 1 2 0 1 0 1 1 1 1 3
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 2 2 0 4 3 0 0 3 5 2 0 7
6 Harau Taram 1 2 1 4 0 1 1 2 1 3 2 6
Tanjung Pati 2 3 1 6 3 2 0 5 5 5 1 11
7 Guguak Dangung-Dangung 2 1 1 4 4 1 0 5 6 2 1 9
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 4
9 Suliki Suliki 1 1 0 2 1 1 0 2 2 2 0 4
10 Bukit Barisan Mahat 2 0 0 2 2 1 0 3 4 1 0 5
Baruah Gunung 1 1 0 2 0 1 0 1 1 2 0 3
Banja Laweh 0 0 1 1 2 0 0 2 2 0 1 3
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 1 1 0 2 1 1 1 3 2 2 1 5
12 Kapur IX Muaro Paiti 3 0 1 4 1 1 0 2 4 1 1 6
Sialang 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 2
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 2 2 4 0 0 0 0 0 2 2 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 24 24 13 61 20 14 2 36 44 38 15 97
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7.70 7.70 4.17 19.56 6.93 4.85 0.69 12.48 7.33 6.33 2.50 16.16

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 576 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0

2 Akabiluru Batu Hampar 241 - 1 - 1 - - - 0 - - - 0 0 1 0 1


Piladang 198 - - 1 1 - - - 0 - - - 0 0 0 1 1
3 Luak Mungo 481 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 265 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
Pakan Rabaa 388 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 322 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 288 - - - 0 - 1 - 1 - - - 0 0 1 0 1
Tanjung Pati 631 - - - 0 - - - 0 - 1 - 1 0 1 0 1
7 Guguak Dangung-Dangung 417 - - - 0 - - - 0 - - 1 1 0 0 1 1
Padang Kandis 152 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 419 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
9 Suliki Suliki 197 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 117 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
Baruah Gunung 110 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
Banja Laweh 75 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 183 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 231 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
Sialang 194 - 1 - 1 - - - 0 - - 1 1 0 1 1 2
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 311 - 1 - 1 - - - 0 - - - 0 0 1 0 1
Rimbo Data 76 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 131 - - - 0 - - - 0 - - - 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6003 0 3 1 4 0 1 0 1 0 1 2 3 0 5 3 8
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 133.27

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU BTA+ KASUS TB ANAK 0-14
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 16,799 17,202 34,001 7 53.85 6 46.15 13 17 56.67 13 43.33 30 1 3.33

2 Akabiluru Batu Hampar 8,050 8,490 16,540 5 71.43 2 28.57 7 10 66.67 5 33.33 15 0 0.00

Piladang 5,203 5,074 10,277 0 0.00 2 100.00 2 1 20.00 4 80.00 5 0 0.00

3 Luak Mungo 13,221 13,716 26,937 14 66.67 7 33.33 21 12 52.17 11 47.83 23 2 8.70

4 Lareh Sago Halaban Halaban 7,208 7,001 14,209 3 50.00 3 50.00 6 3 50.00 3 50.00 6 0 0.00

Pakan Rabaa 10,953 11,535 22,488 7 77.78 2 22.22 9 9 69.23 4 30.77 13 0 0.00

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 10,486 10,996 21,482 10 66.67 5 33.33 15 13 65.00 7 35.00 20 0 0.00

6 Harau Taram 8,216 8,293 16,509 10 83.33 2 16.67 12 12 75.00 4 25.00 16 0 0.00

Tanjung Pati 16,429 16,424 32,853 10 58.82 7 41.18 17 15 53.57 13 46.43 28 2 7.14

7 Guguak Dangung-Dangung 12,872 13,414 26,286 4 44.44 5 55.56 9 12 57.14 9 42.86 21 1 4.76

Padang Kandis 4,537 5,077 9,614 5 100.00 0 0.00 5 5 62.50 3 37.50 8 0 0.00

8 Mungka Mungka 13,023 13,406 26,429 8 66.67 4 33.33 12 8 57.14 6 42.86 14 0 0.00

9 Suliki Suliki 7,298 7,816 15,114 3 33.33 6 66.67 9 3 33.33 6 66.67 9 0 0.00

10 Bukit Barisan Mahat 4,847 4,835 9,682 8 100.00 0 0.00 8 9 90.00 1 10.00 10 0 0.00

Baruah Gunung 3,588 3,836 7,424 1 100.00 0 0.00 1 3 75.00 1 25.00 4 0 0.00

Banja Laweh 2,911 3,160 6,071 4 66.67 2 33.33 6 6 75.00 2 25.00 8 0 0.00

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 6,616 6,617 13,233 4 80.00 1 20.00 5 5 71.43 2 28.57 7 0 0.00

12 Kapur IX Muaro Paiti 8,521 8,000 16,521 2 40.00 3 60.00 5 5 62.50 3 37.50 8 0 0.00

Sialang 6,394 6,150 12,544 8 100.00 0 0.00 8 8 66.67 4 33.33 12 0 0.00

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 9,467 9,436 18,903 8 66.67 4 33.33 12 13 61.90 8 38.10 21 0 0.00

Rimbo Data 2,064 1,999 4,063 2 66.67 1 33.33 3 4 66.67 2 33.33 6 0 0.00

Gunuang Malintang 3,662 3,305 6,967 2 66.67 1 33.33 3 3 60.00 2 40.00 5 0 0.00

RSUD dr. Achmad Darwis 3 60.00 2 40.00 5 22 66.67 11 33.33 33 11 33.33

JUMLAH (KAB/KOTA) 182,365 185,782 368,147 128 66.32 65 33.68 193 198 61.49 124 38.51 322 17 5

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 34.77 17.66 52.42

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 53.78 33.68 87.47

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 368,147
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 73 70 143 7 6 13 9.59 8.57 9.09

2 Akabiluru Batu Hampar 61 74 135 5 2 7 8.20 2.70 5.19

Piladang 30 30 60 0 2 2 0.00 6.67 3.33

3 Luak Mungo 131 125 256 14 7 21 10.69 5.60 8.20

4 Lareh Sago Halaban Halaban 18 25 43 3 3 6 16.67 12.00 13.95

Pakan Rabaa 30 44 74 7 2 9 23.33 4.55 12.16

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 80 74 154 10 5 15 12.50 6.76 9.74

6 Harau Taram 59 50 109 10 2 12 16.95 4.00 11.01

Tanjung Pati 71 65 136 10 7 17 14.08 10.77 12.50

7 Guguak Dangung-Dangung 60 50 110 4 5 9 6.67 10.00 8.18

Padang Kandis 33 30 63 5 0 5 15.15 0.00 7.94

8 Mungka Mungka 40 49 89 8 4 12 20.00 8.16 13.48

9 Suliki Suliki 60 66 126 3 6 9 5.00 9.09 7.14

10 Bukit Barisan Mahat 50 53 103 8 0 8 16.00 0.00 7.77

Baruah Gunung 46 40 86 1 0 1 2.17 0.00 1.16

Banja Laweh 54 45 99 4 2 6 7.41 4.44 6.06

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 50 41 91 4 1 5 8.00 2.44 5.49

12 Kapur IX Muaro Paiti 33 25 58 2 3 5 6.06 12.00 8.62

Sialang 21 22 43 8 0 8 38.10 0.00 18.60

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 85 60 145 8 4 12 9.41 6.67 8.28

Rimbo Data 16 13 29 2 1 3 12.50 7.69 10.34

Gunuang Malintang 21 22 43 2 1 3 9.52 4.55 6.98

RSUD dr. Achmad Darwis 68 40 108 3 2 5 4.41 5.00 4.63

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,190 1,113 2,303 128 65 193 10.76 5.84 8.38

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN SELAMA
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN (SUCCESS
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENGOBATAN
L P L+P L P L+P RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 11 8 19 7 63.64 5 62.50 12 63.16 0 0.00 0 0.00 0 0.00 63.64 62.50 63.16 2 1 3

2 Akabiluru Batu Hampar 10 5 15 10 100.00 5 100.00 15 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Piladang 2 1 3 1 50.00 0 0.00 1 33.33 1 50.00 1 100.00 2 66.67 100.00 100.00 100.00 0 0 0

3 Luak Mungo 9 14 23 7 77.78 13 92.86 20 86.96 0 0.00 0 0.00 0 0.00 77.78 92.86 86.96 0 0 0

4 Lareh Sago Halaban Halaban 5 2 7 5 100.00 2 100.00 7 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Pakan Rabaa 4 5 9 2 50.00 3 60.00 5 55.56 1 25.00 2 40.00 3 33.33 75.00 100.00 88.89 0 0 0

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 8 3 11 5 62.50 3 100.00 8 72.73 1 12.50 0 0.00 1 9.09 75.00 100.00 81.82 2 0 2

6 Harau Taram 4 4 8 4 100.00 4 100.00 8 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 1 1 2

Tanjung Pati 9 6 15 7 77.78 5 83.33 12 80.00 1 11.11 0 0.00 1 6.67 88.89 83.33 86.67 0 0 0

7 Guguak Dangung-Dangung 6 5 11 3 50.00 2 40.00 5 45.45 0 0.00 0 0.00 0 0.00 50.00 40.00 45.45 2 1 3

Padang Kandis 3 3 6 3 100.00 3 100.00 6 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

8 Mungka Mungka 7 3 10 7 100.00 0 0.00 7 70.00 0 0.00 1 33.33 1 10.00 100.00 33.33 80.00 0 1 1

9 Suliki Suliki 11 4 15 8 72.73 2 50.00 10 66.67 1 9.09 0 0.00 1 6.67 81.82 50.00 73.33 1 1 2

10 Bukit Barisan Mahat 6 2 8 4 66.67 2 100.00 6 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 66.67 100.00 75.00 1 0 1

Baruah Gunung 3 1 4 2 66.67 1 100.00 3 75.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 66.67 100.00 75.00 0 0 0

Banja Laweh 10 1 11 10 100.00 0 0.00 10 90.91 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 0.00 90.91 0 1 1

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3 2 5 3 100.00 1 0.00 4 80.00 0 0.00 1 0.00 1 20.00 100.00 0.00 100.00 0 0 0

12 Kapur IX Muaro Paiti 7 7 14 7 100.00 6 85.71 13 92.86 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 85.71 92.86 0 0 0

Sialang 7 3 10 7 100.00 3 100.00 10 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 100.00 100.00 100.00 0 0 0

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 10 0 10 7 70.00 0 0.00 7 70.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 70.00 0.00 70.00 1 0 1

Rimbo Data 4 3 7 2 50.00 0 0.00 2 28.57 2 50.00 3 100.00 5 71.43 100.00 100.00 100.00 0 0 0

Gunuang Malintang 3 0 3 2 66.67 0 0.00 2 66.67 1 33.33 1 0.00 2 66.67 100.00 0.00 133.33 0 0 0

RSUD SULIKI 1 4 5 0.00 1 25.00 4 80.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00 25.00 80.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 143 86 229 113 79.02 61 70.93 177 77.29 8 5.59 9 10.47 17 7.42 84.62 81.40 84.72 10 6 16

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2.7 1.6 4.3

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan 0.06637168
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1,720 1,761 3,481 172 176 348 20 11.80 21 11.76 41 11.78
2 Akabiluru Batu Hampar 824 869 1,693 82 87 169 52 63.68 54 61.60 106 62.61
Piladang 533 520 1,053 53 52 105 4 8.36 5 8.74 9 8.55
3 Luak Mungo 1,354 1,405 2,759 135 141 276 0 0.37 1 0.36 1 0.36
4 Lareh Sago Halaban Halaban 738 717 1,455 74 72 146 14 19.45 15 20.43 29 19.93
Pakan Rabaa 1,122 1,181 2,303 112 118 230 23 20.74 24 20.10 47 20.41
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 1,074 1,126 2,200 107 113 220 14 13.37 15 13.01 29 13.18
6 Harau Taram 841 849 1,690 84 85 169 1 1.18 1 1.19 2 1.18
Tanjung Pati 1,682 1,682 3,364 168 168 336 6 3.53 6 3.60 12 3.57
7 Guguak Dangung-Dangung 1,318 1,374 2,692 132 137 269 24 18.40 25 18.01 49 18.20
Padang Kandis 465 520 985 47 52 99 3 6.39 3 5.83 6 6.09
8 Mungka Mungka 1,334 1,373 2,707 133 137 271 36 26.72 36 26.48 72 26.60
9 Suliki Suliki 747 800 1,547 75 80 155 16 21.20 16 20.20 32 20.69
10 Bukit Barisan Mahat 496 495 991 50 50 99 1 2.00 1 2.04 2 2.02
Baruah Gunung 367 393 760 37 39 76 12 32.37 12 30.84 24 31.58
Banja Laweh 298 324 622 30 32 62 2 8.31 3 7.79 5 8.04
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 677 678 1,355 68 68 136 2 3.66 3 3.72 5 3.69
12 Kapur IX Muaro Paiti 873 819 1,692 87 82 169 10 11.34 10 12.33 20 11.82
Sialang 655 630 1,285 66 63 129 12 18.14 12 19.24 24 18.68
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 969 966 1,935 97 97 194 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Rimbo Data 211 205 416 21 21 42 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Gunuang Malintang 375 338 713 38 34 71 13 35.64 14 40.34 27 37.87
JUMLAH (KAB/KOTA) 18,087 18,482 37,698 1,867 1,903 3,770 268 14.37 274 14.39 542 14.38

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan:
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

2 5 - 14 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

3 15 - 19 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

4 20 - 24 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

5 25 - 49 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

6 ≥ 50 TAHUN 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DONOR DARAH

NO UNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 UTD RSUD dr. Ahmad Darwis 476 33 509 476 100.00 33 100.00 509 100.00 - 0.00 - 0.00 0 0.00

JUMLAH 476 33 509 476 100.00 33 100.00 509 100.00 0 0.00 0 - 0 0.00
Sumber : Unit Transfusi Darah RSUD dr. Ahmad Darwis
TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH TARGET PENEMUAN
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 16,799 17,202 34,001 359 368 728 235 65.37 293 79.59 528 72.57
2 Akabiluru Batu Hampar 8,050 8,490 16,540 172 182 354 129 74.88 138 75.96 267 75.43
Piladang 5,203 5,074 10,277 111 109 220 88 79.03 99 91.17 187 85.03
3 Luak Mungo 13,221 13,716 26,937 283 294 576 221 78.11 232 79.04 453 78.58
4 Lareh Sago Halaban Halaban 7,208 7,001 14,209 154 150 304 238 154.29 270 180.21 508 167.07
Pakan Rabaa 10,953 11,535 22,488 234 247 481 309 131.83 190 76.97 499 103.69
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 10,486 10,996 21,482 224 235 460 380 169.34 107 45.47 487 105.94
6 Harau Taram 8,216 8,293 16,509 176 177 353 130 73.94 202 113.82 332 93.97
Tanjung Pati 16,429 16,424 32,853 352 351 703 304 86.47 274 77.96 578 82.21
7 Guguak Dangung-Dangung 12,872 13,414 26,286 275 287 563 238 86.40 433 150.84 671 119.28
Padang Kandis 4,537 5,077 9,614 97 109 206 88 90.64 58 53.38 146 70.96
8 Mungka Mungka 13,023 13,406 26,429 279 287 566 96 34.45 80 27.89 176 31.12
9 Suliki Suliki 7,298 7,816 15,114 156 167 323 133 85.16 165 98.65 298 92.13
10 Bukit Barisan Mahat 4,847 4,835 9,682 104 103 207 65 62.67 77 74.42 142 68.53
Baruah Gunung 3,588 3,836 7,424 77 82 159 126 164.10 117 142.53 243 152.95
Banja Laweh 2,911 3,160 6,071 62 68 130 88 141.26 88 130.13 176 135.47
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 6,616 6,617 13,233 142 142 283 105 74.16 79 55.79 184 64.97
12 Kapur IX Muaro Paiti 8,521 8,000 16,521 182 171 354 96 52.65 76 44.39 172 48.65
Sialang 6,394 6,150 12,544 137 132 268 203 148.36 225 170.96 428 159.44
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 9,467 9,436 18,903 203 202 405 109 53.80 143 70.82 252 62.30
Rimbo Data 2,064 1,999 4,063 44 43 87 46 104.14 28 65.45 74 85.11
Gunuang Malintang 3,662 3,305 6,967 78 71 149 101 128.88 115 162.60 216 144.88
JUMLAH (KAB/KOTA) 182,365 185,782 368,147 3,903 3,976 7,878 3,528 90.40 3,489 87.76 7,017 89.07
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
19.060321
TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1 - 1 1 - 1 2 0 2


2 Akabiluru Batu Hampar - - 0 - - 0 0 0 0
Piladang - - 0 - - 0 0 0 0
3 Luak Mungo - - 0 - - 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban - - 0 - - 0 0 0 0
Pakan Rabaa - - 0 - - 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh - - 0 - - 0 0 0 0
6 Harau Taram - - 0 - - 0 0 0 0
Tanjung Pati - 1 1 - - 0 0 1 1
7 Guguak Dangung-Dangung - - 0 - - 0 0 0 0
Padang Kandis - - 0 - - 0 0 0 0
8 Mungka Mungka - - 0 - - 0 0 0 0
9 Suliki Suliki - - 0 - - 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 1 - 1 - - 0 1 0 1
Baruah Gunung - - 0 - - 0 0 0 0
Banja Laweh - - 0 - - 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi - - 0 - - 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti - - 0 - - 0 0 0 0
Sialang - - 0 - - 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan - - 0 - - 0 0 0 0
Rimbo Data - - 0 - - 0 0 0 0
Gunuang Malintang - - 0 - - 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 1 0 1 3 1 4
PROPORSI JENIS KELAMIN 66.67 33.33 100.00 0.00 75.00 25.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.81 0.27 1.09

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA KUSTA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 2 0 2 - 0 1 50


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 - 0 - 0
Piladang 0 0 0 - 0 - 0
3 Luak Mungo 0 0 0 - 0 - 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 - 0 - 0
Pakan Rabaa 0 0 0 - 0 - 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 - 0 - 0
6 Harau Taram 0 0 0 - 0 - 0
Tanjung Pati 0 1 1 - 0 - 0
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 - 0 - 0
Padang Kandis 0 0 0 - 0 - 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 - 0 - 0
9 Suliki Suliki 0 0 0 - 0 - 0
10 Bukit Barisan Mahat 1 0 1 - 0 - 0
Baruah Gunung 0 0 0 - 0 - 0
Banja Laweh 0 0 0 - 0 - 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 - 0 - 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 - 0 - 0
Sialang 0 0 0 - 0 - 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 - 0 - 0
Rimbo Data 0 0 0 - 0 - 0
Gunuang Malintang 0 0 0 - 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 1 4 0 0 1 25

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1 0 1 1 0 1 2 0 2


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Piladang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Luak Mungo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanjung Pati 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Suliki Suliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 1 0 1 0 0 0 1 0 1
Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Banja Laweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sialang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 1 0 1 3 1 4

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.1 0.0 0.1

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB RFT MB
PENDERITA PB PENDERITA MB
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0.00 0 0.00 0 0.00

2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Piladang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

3 Luak Mungo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Tanjung Pati 0 1 1 0 0 1 100 1 100 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

8 Mungka Mungka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

9 Suliki Suliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

10 Bukit Barisan Mahat 1 0 1 1 100 0 0 1 100 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Banja Laweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Sialang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 1 50.0 1 100.0 2 66.7 1 0 1 0 0 0 0.00 0 0.00

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 9,937 1


2 Akabiluru Batu Hampar 4,835
Piladang 3,004
3 Luak Mungo 7,874
4 Lareh Sago Halaban Halaban 4,153
Pakan Rabaa 6,573 2
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 6,279 1
6 Harau Taram 4,826
Tanjung Pati 9,603
7 Guguak Dangung-Dangung 7,689 1
Padang Kandis 2,812
8 Mungka Mungka 7,728 1
9 Suliki Suliki 4,413
10 Bukit Barisan Mahat 2,830
Baruah Gunung 2,170
Banja Laweh 1,774
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3,868
12 Kapur IX Muaro Paiti 4,829
Sialang 3,667
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 5,520
Rimbo Data 1,188
Gunuang Malintang 2,038
JUMLAH (KAB/KOTA) 107,610 6

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5.58

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan :
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar : 107,610
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Piladang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Luak Mungo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanjung Pati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Suliki Suliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Banja Laweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sialang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.00 0.00 0.00

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

NO KECAMATAN PUSKESMAS CAMPAK


POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1 3 4 0 0 0 0 0 0 0


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Piladang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Luak Mungo 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanjung Pati 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Suliki Suliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Banja Laweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sialang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 5 6 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 14 16 30 0 0 0 0.0 0.0 0.0


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Piladang 1 1 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 Luak Mungo 4 5 9 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 1 0 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Pakan Rabaa 4 3 7 0 0 0 0.0 0.0 0.0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 1 0 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
0 Tanjung Pati 2 2 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
7 Guguak Dangung-Dangung 6 2 8 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Padang Kandis 2 1 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
8 Mungka Mungka 3 1 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
9 Suliki Suliki 7 4 11 0 0 0 0.0 0.0 0.0
10 Bukit Barisan Mahat 1 0 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Banja Laweh 0 1 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 8 7 15 1 0 1 12.5 0.0 6.7
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 1 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Sialang 20 26 46 0 0 0 0.0 0.0 0.0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 1 1 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0
Gunuang Malintang 0 2 2 0 0 0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 74 73 147 1 0 1 1.4 0.0 0.7
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 20.1 19.8 39.9

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Piladang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Luak Mungo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pakan Rabaa Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tanjung Pati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Suliki Suliki 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Bukit Barisan Mahat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Baruah Gunung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Banja Laweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sialang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 368147

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.000 0.000 0.000

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 0 0 0 1 0 1


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0 0 0 0 0
Piladang 0 0 0 1 0 1
3 Luak Mungo 0 0 0 2 1 3
4 Lareh Sago Halaban Halaban 0 0 0 0 1 1
Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0 0 0 0 0
6 Harau Taram 0 0 0 0 0 0
Tanjung Pati 0 0 0 0 0 0
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0 0 3 2 5
Padang Kandis 0 0 0 0 0 0
8 Mungka Mungka 0 0 0 1 0 1
9 Suliki Suliki 0 0 0 1 0 1
10 Bukit Barisan Mahat 0 0 0 0 0 0
Baruah Gunung 0 0 0 0 1 1
Banja Laweh 0 0 0 0 0 0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0 0 0 0 0
12 Kapur IX Muaro Paiti 0 0 0 0 0 0
Sialang 0 0 0 0 0 0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 0 0 0 0 0 0
Rimbo Data 0 0 0 0 0 0
Gunuang Malintang 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 9 5 14
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 2.44 1.36 3.80

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 11,717 12,353 24,070 1,082 9.23 1,145 9.27 2,227 9.25 63 5.84 85 7.42 148 6.65
2 Akabiluru Batu Hampar 5,615 6,097 11,712 248 4.42 279 4.58 527 4.50 30 12.18 42 15.04 72 13.69
Piladang 3,629 3,644 7,273 104 2.86 100 2.73 203 2.80 20 18.85 25 25.17 45 21.94
3 Luak Mungo 9,222 9,849 19,071 670 7.26 728 7.39 1,398 7.33 50 7.42 68 9.31 117 8.40
4 Lareh Sago Halaban Halaban 5,028 5,027 10,055 199 3.96 190 3.77 389 3.87 27 13.60 35 18.24 62 15.87
Pakan Rabaa 7,640 8,283 15,923 460 6.02 515 6.22 975 6.12 41 8.95 57 11.07 98 10.07
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 7,314 7,896 15,210 421 5.76 468 5.93 889 5.85 39 9.35 54 11.61 94 10.54
6 Harau Taram 5,731 5,955 11,686 259 4.51 266 4.47 525 4.49 31 11.94 41 15.40 72 13.69
Tanjung Pati 11,459 11,794 23,253 1,034 9.03 1,044 8.85 2,078 8.94 62 5.97 81 7.78 143 6.88
7 Guguak Dangung-Dangung 8,978 9,633 18,611 635 7.07 696 7.23 1,331 7.15 48 7.62 66 9.52 115 8.61
Padang Kandis 3,165 3,646 6,810 79 2.49 100 2.74 179 2.62 17 21.61 25 25.15 42 23.59
8 Mungka Mungka 9,084 9,627 18,710 650 7.16 695 7.22 1,345 7.19 49 7.53 66 9.53 115 8.56
9 Suliki Suliki 5,090 5,613 10,703 204 4.01 236 4.21 441 4.12 27 13.44 39 16.34 66 14.99
10 Bukit Barisan Mahat 3,381 3,472 6,853 90 2.66 90 2.61 180 2.63 18 20.23 24 26.41 42 23.33
Baruah Gunung 2,443 2,755 5,198 47 1.92 57 2.07 104 2.00 13 28.00 19 33.29 32 30.90
Banja Laweh 1,985 2,269 4,254 31 1.56 39 1.70 70 1.64 11 34.46 16 40.41 26 37.76
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 4,615 4,752 9,366 168 3.64 169 3.57 337 3.60 25 14.82 33 19.30 58 17.07
12 Kapur IX Muaro Paiti 5,943 5,745 11,688 278 4.68 248 4.31 526 4.50 32 11.51 40 15.96 72 13.61
Sialang 4,460 4,416 8,876 157 3.51 146 3.31 303 3.41 24 15.34 30 20.76 54 17.96
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 6,455 6,626 13,081 328 5.08 329 4.97 658 5.03 35 10.60 46 13.84 80 12.22
Rimbo Data 1,440 1,435 2,875 16 1.13 15 1.08 32 1.11 8 47.51 10 63.88 18 55.47
Gunuang Malintang 2,554 2,373 4,928 51 2.01 42 1.78 94 1.90 14 26.78 16 38.64 30 32.13
JUMLAH (KAB/KOTA) 126,946 133,260 260,206 7,212 5.68 7,599 5.70 14,810 5.69 684 9.48 917 12.07 1601 10.81

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan, dan Akreditasi Kesehatan


TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 8,499 14,037 22,536 784 9.23 1,301 9.27 2,086 9.25 12 1.52 86 6.58 98 4.68
2 Akabiluru Batu Hampar 4,643 5,839 10,482 205 4.42 267 4.58 472 4.51 6 2.78 42 15.82 48 10.15
Piladang 3,190 4,642 7,832 91 2.86 127 2.73 218 2.78 4 4.04 25 19.91 29 13.27
3 Luak Mungo 8,461 11,658 20,119 615 7.26 862 7.39 1,476 7.34 9 1.52 68 7.93 78 5.26
4 Lareh Sago Halaban Halaban 2,784 4,309 7,093 110 3.96 163 3.77 273 3.85 5 4.63 35 21.44 40 14.65
Pakan Rabaa 5,670 7,448 13,118 341 6.02 463 6.22 804 6.13 8 2.28 57 12.41 65 8.11
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 5,906 7,813 13,719 340 5.76 463 5.93 803 5.85 7 2.18 55 11.83 62 7.74
6 Harau Taram 5,123 7,279 12,402 231 4.51 325 4.47 557 4.49 6 2.52 41 12.69 47 8.47
Tanjung Pati 6,964 8,920 15,884 629 9.03 789 8.85 1,418 8.93 12 1.85 82 10.36 93 6.59
7 Guguak Dangung-Dangung 7,757 10,511 18,268 549 7.07 760 7.23 1,308 7.16 9 1.66 67 8.79 76 5.80
Padang Kandis 2,587 3,282 5,869 64 2.49 90 2.74 154 2.63 3 4.99 25 28.15 28 18.47
8 Mungka Mungka 3,401 4,961 8,362 243 7.16 358 7.22 602 7.20 9 3.79 67 18.63 76 12.63
9 Suliki Suliki 7,562 7,689 15,251 303 4.01 324 4.21 627 4.11 5 1.71 39 12.02 44 7.03
10 Bukit Barisan Mahat 1,714 3,500 5,214 46 2.66 91 2.61 137 2.62 3 7.53 24 26.40 28 20.10
Baruah Gunung 2,455 3,471 5,926 47 1.92 72 2.07 119 2.01 2 5.25 19 26.62 22 18.14
Banja Laweh 2,975 4,420 7,395 47 1.56 75 1.70 122 1.65 2 4.34 16 20.90 18 14.58
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3,626 4,624 8,250 132 3.64 165 3.57 297 3.60 5 3.56 33 19.98 38 12.69
12 Kapur IX Muaro Paiti 2,492 5,422 7,914 117 4.68 234 4.31 350 4.43 6 5.18 40 17.04 46 13.09
Sialang 3,449 6,248 9,697 121 3.51 207 3.31 328 3.38 5 3.74 31 14.79 35 10.71
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 4,508 6,542 11,050 229 5.08 325 4.97 555 5.02 7 2.86 46 14.12 53 9.47
Rimbo Data 1,096 1,669 2,765 12 1.13 18 1.08 30 1.10 1 11.77 10 55.36 11 37.54
Gunuang Malintang 1,059 1,351 2,410 21 2.01 24 1.78 45 1.88 3 12.18 16 68.39 19 41.99
JUMLAH (KAB/KOTA) 95,921 135,635 231,556 5,279 5.50 7,503 5.53 12,782 5.52 129 2.44 924 12.31 1,053 8.24

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 5,905 0.00 0.00


2 Akabiluru Batu Hampar 2,914 0.00 0.00
Piladang 1,742 0.00 0.00
3 Luak Mungo 4,708 0.00 0.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 2,403 0.00 0.00
Pakan Rabaa 3,959 0.00 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 3,774 0.00 0.00
6 Harau Taram 2,847 0.00 0.00
Tanjung Pati 5,638 0.00 0.00
7 Guguak Dangung-Dangung 4,604 0.00 0.00
Padang Kandis 1,743 0.00 0.00
8 Mungka Mungka 4,602 0.00 0.00
9 Suliki Suliki 2,683 0.00 0.00
10 Bukit Barisan Mahat 1,660 0.00 0.00
Baruah Gunung 1,317 0.00 0.00
Banja Laweh 1,085 0.00 0.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 2,271 0.00 0.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 2,746 0.00 0.00
Sialang 2,111 0.00 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 3,239 0.00 0.00
Rimbo Data 686 0.00 0.00
Gunuang Malintang 1,134 0.00 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 63,770 0 0 0 0

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


Ket: : IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
: CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN TERANCAM
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA
KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR L P L+P 0-7 HARI 8-28 HARI 1-11 BLN 1-4 THN 5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN 20-44 THN 45-54 THN 55-59 THN 60-69 THN 70+ THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

NIHIL

Sumber : Seksi Imunisasi, Wabah dan Bencana


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang


2 Akabiluru Batu Hampar
Piladang
3 Luak Mungo
4 Lareh Sago Halaban Halaban
Pakan Rabaa N
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh
6 Harau Taram
Tanjung Pati I
7 Guguak Dangung-Dangung
Padang Kandis
8 Mungka Mungka H
9 Suliki Suliki
10 Bukit Barisan Mahat
Baruah Gunung I
Banja Laweh
11 Gunung Omeh Koto Tinggi
12 Kapur IX Muaro Paiti L
Sialang
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan
Rimbo Data
Gunuang Malintang
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 -
Sumber : Seksi Imunisasi, Wabah dan Bencana
TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN DITOLONG MENDAPAT YANKES IBU NIFAS MENDAPAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH NAKES NIFAS VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 778 638 82.01 517 66.45 743 576 77.52 549 73.89 578 77.79
2 Akabiluru Batu Hampar 378 266 70.37 223 58.99 361 239 66.20 230 63.71 240 66.48
Piladang 235 209 88.94 182 77.45 224 204 91.07 199 88.84 204 91.07
3 Luak Mungo 616 548 88.96 472 76.62 588 480 81.63 360 61.22 480 81.63
4 Lareh Sago Halaban Halaban 325 289 88.92 275 84.62 310 267 86.13 249 80.32 267 86.13
Pakan Rabaa 515 396 76.89 358 69.51 491 388 79.02 348 70.88 385 78.41
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 492 387 78.66 288 58.54 469 322 68.66 320 68.23 322 68.66
6 Harau Taram 378 324 85.71 270 71.43 361 289 80.06 263 72.85 289 80.06
Tanjung Pati 752 738 98.14 625 83.11 718 646 89.97 553 77.02 646 89.97
7 Guguak Dangung-Dangung 601 500 83.19 405 67.39 574 415 72.30 358 62.37 415 72.30
Padang Kandis 220 183 83.18 151 68.64 210 154 73.33 144 68.57 154 73.33
8 Mungka Mungka 605 445 73.55 388 64.13 577 418 72.44 413 71.58 422 73.14
9 Suliki Suliki 346 252 72.83 170 49.13 330 196 59.39 200 60.61 196 59.39
10 Bukit Barisan Mahat 222 153 68.92 70 31.53 211 113 53.55 105 49.76 114 54.03
Baruah Gunung 170 117 68.82 84 49.41 162 103 63.58 101 62.35 104 64.20
Banja Laweh 139 114 82.01 88 63.31 133 75 56.39 71 53.38 75 56.39
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 303 198 65.35 171 56.44 289 185 64.01 161 55.71 186 64.36
12 Kapur IX Muaro Paiti 378 270 71.43 172 45.50 361 229 63.43 187 51.80 232 64.27
Sialang 287 221 77.00 180 62.72 274 194 70.80 154 56.20 194 70.80
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 432 322 74.54 270 62.50 413 302 73.12 285 69.01 305 73.85
Rimbo Data 93 85 91.40 58 62.37 89 73 82.02 67 75.28 73 82.02
Gunuang Malintang 159 128 80.50 102 64.15 152 120 78.95 105 69.08 119 78.29
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,424 6,783 80.52 5,519 65.52 8,040 5,988 74.48 5,422 67.44 6,000 74.63

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 778 48 6.20 55 7.10 33 4.20 9 1.20 6 0.80 103 13.30
2 Akabiluru Batu Hampar 378 0 - 2 0.50 21 5.60 25 6.60 49 13.00 97 25.70
Piladang 235 3 1.30 5 2.10 11 4.70 9 3.80 3 1.30 28 11.90
3 Luak Mungo 616 13 2.10 21 3.40 38 6.20 28 4.50 0 - 87 14.10
4 Lareh Sago Halaban Halaban 325 3 0.90 36 11.10 51 15.70 39 12.00 28 8.60 154 47.40
Pakan Rabaa 515 8 1.60 26 5.00 70 13.60 27 5.20 30 5.80 152 29.60
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 492 6 1.20 27 5.50 46 9.30 37 7.50 17 3.50 127 25.80
6 Harau Taram 378 9 2.40 13 3.40 59 15.60 59 15.60 90 23.80 221 58.40
Tanjung Pati 752 15 2.00 25 3.30 67 8.90 50 6.60 15 2.00 156 20.80
7 Guguak Dangung-Dangung 601 0 - 16 2.70 217 36.10 211 35.10 41 6.80 485 80.70
Padang Kandis 220 2 0.90 4 1.80 13 5.90 58 26.40 17 7.70 92 41.80
8 Mungka Mungka 605 40 6.60 73 12.10 98 16.20 52 8.60 37 6.10 260 43.00
9 Suliki Suliki 346 22 6.40 8 2.30 16 4.60 16 4.60 4 1.20 44 12.70
10 Bukit Barisan Mahat 222 3 1.40 19 8.60 42 18.90 22 9.90 9 4.10 92 41.50
Baruah Gunung 170 1 0.60 3 1.80 8 4.70 9 5.30 10 5.90 30 17.70
Banja Laweh 139 4 2.90 10 7.20 36 25.90 15 10.80 12 8.60 73 52.50
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 303 4 1.30 0 - 0 - 5 1.70 1 0.30 6 2.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 378 0 - 1 0.30 5 1.30 8 2.10 11 2.90 25 6.60
Sialang 287 4 1.40 12 4.20 13 4.50 25 8.70 4 1.40 54 18.80
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 432 2 0.50 5 1.20 10 2.30 37 8.60 70 16.20 122 28.30
Rimbo Data 93 14 15.10 18 19.40 11 11.80 8 8.60 12 12.90 49 52.70
Gunuang Malintang 159 3 1.90 8 5.00 18 11.30 19 11.90 7 4.40 52 32.60
JUMLAH (KAB/KOTA) 8,424 205 2.43 387 4.60 882 10.47 767 9.11 473 5.62 2,510 29.80

Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Wabah Bencana


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 8,742 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -


2 Akabiluru Batu Hampar 4,252 0 - 0 - 51 1.20 0 - 0 -
Piladang 2,642 0 - 0 - 3 0.10 3 0.10 3 0.10
3 Luak Mungo 6,925 42 0.60 7 0.10 0 - 0 - 0 -
4 Lareh Sago Halaban Halaban 3,653 4 0.10 0 - 7 0.20 0 - 0 -
Pakan Rabaa 5,782 23 0.40 40 0.70 23 0.40 0 - 0 -
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 5,523 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
6 Harau Taram 4,245 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
Tanjung Pati 8,446 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
7 Guguak Dangung-Dangung 6,758 0 - 14 0.20 7 0.10 0 - 0 -
Padang Kandis 2,472 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
8 Mungka Mungka 6,795 14 0.20 0 - 14 0.20 0 - 0 -
9 Suliki Suliki 3,886 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
10 Bukit Barisan Mahat 2,489 0 - 5 0.20 25 1.00 2 0.10 0 -
Baruah Gunung 1,909 0 - 6 0.30 8 0.40 4 0.20 2 0.10
Banja Laweh 1,561 3 0.20 22 1.40 2 0.10 0 - 0 -
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3,402 0 - 0 - 0 - 0 - 0 -
12 Kapur IX Muaro Paiti 4,248 0 - 0 - 8 0.20 0 - 0 -
Sialang 3,225 6 0.20 10 0.30 13 0.40 13 0.40 10 0.30
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 4,860 0 - 15 0.30 19 0.40 19 0.40 0 -
Rimbo Data 1,044 2 0.20 0 - 0 - 0 - 0 -
Gunuang Malintang 1,791 13 0.70 7 0.40 4 0.20 4 0.20 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 94,650 106 0.11 125 0.13 183 0.19 45 0.05 14 0.02

Sumber : Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Wabah Bencana


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 778 638 82.01 517 66.45


2 Akabiluru Batu Hampar 378 266 70.37 223 58.99
Piladang 235 209 88.94 182 77.45
3 Luak Mungo 616 548 88.96 472 76.62
4 Lareh Sago Halaban Halaban 325 289 88.92 275 84.62
Pakan Rabaa 515 396 76.89 358 69.51
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 492 387 78.66 288 58.54
6 Harau Taram 378 324 85.71 270 71.43
Tanjung Pati 752 738 98.14 625 83.11
7 Guguak Dangung-Dangung 601 500 83.19 405 67.39
Padang Kandis 220 183 83.18 151 68.64
8 Mungka Mungka 605 445 73.55 388 64.13
9 Suliki Suliki 346 252 72.83 170 49.13
10 Bukit Barisan Mahat 222 153 68.92 70 31.53
Baruah Gunung 170 117 68.82 84 49.41
Banja Laweh 139 114 82.01 88 63.31
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 303 198 65.35 171 56.44
12 Kapur IX Muaro Paiti 378 270 71.43 172 45.50
Sialang 287 221 77.00 180 62.72
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 432 322 74.54 270 62.50
Rimbo Data 93 85 91.40 58 62.37
Gunuang Malintang 159 128 80.50 102 64.15
JUMLAH (KAB/KOTA) 8424 6,783 80.52 5,519 65.52

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan KB


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH BAYI PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 778 156 187 120.2 349 357 706 52 54 106 48 91.7 54 100.8 102 96.3
2 Akabiluru Batu Hampar 378 76 48 63.5 167 177 344 25 27 52 5 20.0 5 18.8 10 19.4
Piladang 235 47 28 59.6 108 106 214 16 16 32 5 30.9 1 6.3 6 18.7
3 Luak Mungo 616 123 70 56.8 275 285 560 41 43 84 9 21.8 8 18.7 17 20.2
4 Lareh Sago Halaban Halaban 325 65 0 0.0 150 146 296 23 22 44 1 4.4 - 0.0 1 2.3
Pakan Rabaa 515 103 61 59.2 228 240 468 34 36 70 2 5.8 3 8.3 5 7.1
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 492 98 50 50.8 220 231 451 33 35 68 18 54.5 19 54.8 37 54.7
6 Harau Taram 378 76 35 46.3 171 172 343 26 26 51 32 124.8 34 131.8 66 128.3
Tanjung Pati 752 150 86 57.2 342 341 683 51 51 102 14 27.3 17 33.2 31 30.3
7 Guguak Dangung-Dangung 601 120 51 42.4 268 278 546 40 42 82 19 47.3 17 40.8 36 44.0
Padang Kandis 220 44 39 88.6 94 106 200 14 16 30 20 141.8 15 94.3 35 116.7
8 Mungka Mungka 605 121 34 28.1 270 279 549 41 42 82 5 12.3 6 14.3 11 13.4
9 Suliki Suliki 346 69 25 36.1 152 163 315 23 24 47 5 21.9 8 32.7 13 27.5
10 Bukit Barisan Mahat 222 44 31 69.8 101 101 202 15 15 30 9 59.4 13 85.8 22 72.6
Baruah Gunung 170 34 43 126.5 75 80 155 11 12 23 8 71.1 3 25.0 11 47.3
Banja Laweh 139 28 15 54.0 61 66 127 9 10 19 2 21.9 3 30.3 5 26.2
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 303 61 38 62.7 138 138 276 21 21 41 8 38.6 7 33.8 15 36.2
12 Kapur IX Muaro Paiti 378 76 57 75.4 177 166 343 27 25 51 7 26.4 3 12.0 10 19.4
Sialang 287 57 59 102.8 133 128 261 20 19 39 3 15.0 1 5.2 4 10.2
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 432 86 108 125.0 197 196 393 30 29 59 9 30.5 8 27.2 17 28.8
Rimbo Data 93 19 0 0.0 43 42 85 6 6 13 - 0.0 2 31.7 2 15.7
Gunuang Malintang 159 32 38 119.5 76 69 145 11 10 22 8 70.2 3 29.0 11 50.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 8,424 1,685 1103 65.5 3,795 3,867 7,662 569 580 1,149 237 41.6 230 39.7 467 40.6

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS MKJP + NON % MKJP +
OBAT LAIN MKJP NON MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH %
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 313 6.9 24 0.5 131 2.9 581 12.8 1,049 23.2 104 2.3 2,606 57.6 767 16.9 0 0.0 0 0.0 3,477 76.8 4,526 100.0
2 Akabiluru Batu Hampar 108 5.8 9 0.5 64 3.4 122 6.5 303 16.2 35 1.9 1,242 66.6 285 15.3 0 0.0 0 0.0 1,562 83.8 1,865 100.0
Piladang 72 6.4 7 0.6 20 1.8 76 6.8 175 15.5 15 1.3 762 67.7 174 15.5 0 0.0 0 0.0 951 84.5 1,126 100.0
3 Luak Mungo 335 9.8 11 0.3 94 2.8 176 5.2 616 18.1 96 2.8 2,279 66.9 418 12.3 0 0.0 0 0.0 2,793 81.9 3,409 100.0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 88 4.4 2 0.1 40 2.0 256 12.9 385 19.4 43 2.1 1,470 74.0 88 4.4 0 0.0 0 0.0 1,601 80.6 1,986 100.0
Pakan Rabaa 139 4.4 2 0.1 63 2.0 404 12.9 609 19.4 67 2.1 2,327 74.0 140 4.4 0 0.0 0 0.0 2,534 80.6 3,143 100.0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 624 24.5 6 0.2 48 1.9 237 9.3 915 35.9 68 2.7 1,313 51.6 251 9.9 0 0.0 0 0.0 1,632 64.1 2,547 100.0
6 Harau Taram 542 20.2 7 0.3 53 2.0 290 10.8 892 33.2 73 2.7 1,387 51.6 335 12.5 0 0.0 0 0.0 1,795 66.8 2,687 100.0
Tanjung Pati 1,099 20.1 16 0.3 108 2.0 588 10.8 1,811 33.2 147 2.7 2,818 51.6 681 12.5 0 0.0 0 0.0 3,646 66.8 5,457 100.0
7 Guguak Dangung-Dangung 340 10.6 10 0.3 89 2.8 216 6.7 655 20.4 254 7.9 1,850 57.8 444 13.9 0 0.0 0 0.0 2,548 79.6 3,203 100.0
Padang Kandis 126 10.6 4 0.3 33 2.8 80 6.7 243 20.5 94 7.9 685 57.7 165 13.9 0 0.0 0 0.0 944 79.5 1,187 100.0
8 Mungka Mungka 406 13.2 5 0.2 72 2.3 342 11.1 825 26.8 227 7.4 1,443 46.9 582 18.9 0 0.0 0 0.0 2,252 73.2 3,077 100.0
9 Suliki Suliki 481 31.3 10 0.7 63 4.1 274 17.8 828 53.9 57 3.7 389 25.3 263 17.1 0 0.0 0 0.0 709 46.1 1,537 100.0
10 Bukit Barisan Mahat 85 6.4 0 0.0 24 1.8 133 10.0 242 18.1 99 7.4 856 64.2 137 10.3 0 0.0 0 0.0 1,092 81.9 1,334 100.0
Baruah Gunung 65 6.4 0 0.0 19 1.9 102 10.0 186 18.3 76 7.5 652 64.0 104 10.2 0 0.0 0 0.0 832 81.7 1,018 100.0
Banja Laweh 53 6.4 0 0.0 15 1.8 83 10.0 151 18.2 61 7.4 531 64.1 85 10.3 0 0.0 0 0.0 677 81.8 828 100.0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 239 18.2 0 0.0 71 5.4 294 22.4 604 46.0 56 4.3 393 29.9 260 19.8 0 0.0 0 0.0 709 54.0 1,313 100.0
12 Kapur IX Muaro Paiti 98 3.8 5 0.2 22 0.8 266 10.3 391 15.1 223 8.6 1,219 47.0 759 29.3 0 0.0 0 0.0 2,201 84.9 2,592 100.0
Sialang 74 3.8 4 0.2 17 0.9 201 10.3 296 15.1 169 8.6 920 47.0 573 29.3 0 0.0 0 0.0 1,662 84.9 1,958 100.0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 77 2.4 4 0.1 82 2.6 305 9.6 468 14.7 100 3.1 2,041 64.0 582 18.2 0 0.0 0 0.0 2,723 85.3 3,191 100.0
Rimbo Data 18 2.7 0 0.0 18 2.7 68 10.3 104 15.8 22 3.3 405 61.4 129 19.5 0 0.0 0 0.0 556 84.2 660 100.0
Gunuang Malintang 31 2.7 2 0.2 30 2.6 112 9.7 175 15.1 38 3.3 731 63.2 213 18.4 0 0.0 0 0.0 982 84.9 1,157 100.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 5,413 10.9 128 0.3 1,176 2.4 5,206 10.5 11,923 23.9 2,124 4.3 28,319 56.9 7,435 14.9 0 0.0 0 0.0 37,878 76.1 49,801 100.0

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Lima Puluh Kota
: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana, Dinkes Lima Puluh Kota
Keterangan
: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS OBAT MKJP + % MKJP +
LAIN NON MKJP NON MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % VAGIN % % JUMLAH %
NYA
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 114 9.2 2 0.2 10 0.8 151 12.2 277 22.4 241 19.5 470 38.0 250 20.2 0 0.0 0 0.0 961 77.6 1,238 100.0
2 Akabiluru Batu Hampar 40 5.5 4 0.6 4 0.6 62 8.6 110 15.3 100 13.9 314 43.6 197 27.3 0 0.0 0 0.0 611 84.7 721 100.0
Piladang 22 6.3 2 0.6 3 0.9 35 10.1 62 17.8 68 19.5 156 44.8 62 17.8 0 0.0 0 0.0 286 82.2 348 100.0
3 Luak Mungo 46 4.9 1 0.1 1 0.1 94 9.9 142 15.0 134 14.2 490 51.9 179 18.9 0 0.0 0 0.0 803 85.0 945 100.0
4 Lareh Sago Halaban Halaban 11 1.8 1 0.2 3 0.5 77 12.7 92 15.1 57 9.4 359 59.0 100 16.4 0 0.0 0 0.0 516 84.9 608 100.0
Pakan Rabaa 20 2.3 0 0.0 2 0.2 48 5.4 70 7.9 59 6.7 623 70.4 133 15.0 0 0.0 0 0.0 815 92.1 885 100.0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 175 26.6 5 0.8 5 0.8 95 14.4 280 42.6 85 12.9 188 28.6 105 16.0 0 0.0 0 0.0 378 57.4 658 100.0
6 Harau Taram 74 10.5 0 0.0 3 0.4 90 12.7 167 23.6 80 11.3 307 43.5 152 21.6 0 0.0 0 0.0 539 76.4 706 100.0
Tanjung Pati 103 9.1 1 0.1 6 0.5 120 10.6 230 20.2 167 14.7 500 44.0 239 21.0 0 0.0 0 0.0 906 79.8 1,136 100.0
7 Guguak Dangung-Dangung 44 9.4 3 0.6 6 1.3 46 9.9 99 21.2 53 11.4 217 46.6 97 20.8 0 0.0 0 0.0 367 78.8 466 100.0
Padang Kandis 22 7.1 0 0.0 3 1.0 30 9.7 55 17.9 32 10.4 142 46.1 79 25.6 0 0.0 0 0.0 253 82.1 308 100.0
8 Mungka Mungka 59 6.2 3 0.3 3 0.3 103 10.8 168 17.6 157 16.5 443 46.5 185 19.4 0 0.0 0 0.0 785 82.4 953 100.0
9 Suliki Suliki 146 31.1 3 0.6 45 9.6 85 18.1 279 59.5 28 6.0 110 23.5 52 11.1 0 0.0 0 0.0 190 40.5 469 100.0
10 Bukit Barisan Mahat 14 4.6 0 0.0 2 0.7 16 5.3 32 10.6 23 7.6 191 63.0 57 18.8 0 0.0 0 0.0 271 89.4 303 100.0
Baruah Gunung 9 4.4 0 0.0 1 0.5 12 5.9 22 10.8 17 8.4 137 67.5 27 13.3 0 0.0 0 0.0 181 89.2 203 100.0
Banja Laweh 9 5.1 0 0.0 0 0.0 6 3.4 15 8.5 27 15.3 86 48.6 49 27.7 0 0.0 0 0.0 162 91.5 177 100.0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 47 8.2 0 0.0 0 0.0 87 15.3 134 23.5 34 6.0 213 37.4 189 33.2 0 0.0 0 0.0 436 76.5 570 100.0
12 Kapur IX Muaro Paiti 17 2.3 5 0.7 4 0.5 177 24.3 203 27.9 97 13.3 301 41.3 127 17.4 0 0.0 0 0.0 525 72.1 728 100.0
Sialang 10 3.1 3 0.9 2 0.6 27 8.4 42 13.1 76 23.8 108 33.8 94 29.4 0 0.0 0 0.0 278 86.9 320 100.0
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 19 3.2 2 0.3 1 0.2 77 13.0 99 16.7 91 15.4 297 50.2 105 17.7 0 0.0 0 0.0 493 83.3 592 100.0
Rimbo Data 10 5.4 0 0.0 0 0.0 21 11.4 31 16.8 35 19.0 77 41.8 41 22.3 0 0.0 0 0.0 153 83.2 184 100.0
Gunuang Malintang 17 4.4 2 0.5 0 0.0 30 7.8 49 12.8 70 18.3 204 53.3 60 15.7 0 0.0 0 0.0 334 87.2 383 100.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,028 8.0 37 0.3 104 0.8 1,489 11.5 2,658 20.6 1,731 13.4 5,933 46.0 2,579 20.0 0 0.0 0 0.0 10,243 79.4 12,901 100.0

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana


: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana
Keterangan
: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
: MOW = Medis Operatif Wanita
: MOP = Medis Operatif Pria
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PUS
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 5,857 1,238 21.1 4,526 77.3


2 Akabiluru Batu Hampar 2,849 721 25.3 1,865 65.5
Piladang 1,770 348 19.7 1,126 63.6
3 Luak Mungo 4,640 945 20.4 3,409 73.5
4 Lareh Sago Halaban Halaban 2,448 608 24.8 1,986 81.1
Pakan Rabaa 3,874 885 22.8 3,143 81.1
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 3,700 658 17.8 2,547 68.8
6 Harau Taram 2,844 706 24.8 2,687 94.5
Tanjung Pati 5,659 1,136 20.1 5,457 96.4
7 Guguak Dangung-Dangung 4,528 466 10.3 3,203 70.7
Padang Kandis 1,656 308 18.6 1,187 71.7
8 Mungka Mungka 4,552 953 20.9 3,077 67.6
9 Suliki Suliki 2,604 469 18.0 1,537 59.0
10 Bukit Barisan Mahat 1,668 303 18.2 1,334 80.0
Baruah Gunung 1,279 203 15.9 1,018 79.6
Banja Laweh 1,046 177 16.9 828 79.2
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 2,279 570 25.0 1,313 57.6
12 Kapur IX Muaro Paiti 2,846 728 25.6 2,592 91.1
Sialang 2,161 320 14.8 1,958 90.6
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 3,256 592 18.2 3,191 98.0
Rimbo Data 700 184 26.3 660 94.3
Gunuang Malintang 1,200 383 31.9 1,157 96.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 63,416 12,901 20.3 49,801 78.5

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana


: Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana
TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 242 334 576 242 100.0 334 100.0 576 100.0 2 0.83 2 0.60 4 0.69
2 Akabiluru Batu Hampar 125 116 241 125 100.0 116 100.0 241 100.0 4 3.20 5 4.31 9 3.73
Piladang 109 89 198 109 100.0 89 100.0 198 100.0 3 2.75 3 3.37 6 3.03
3 Luak Mungo 253 228 481 253 100.0 228 100.0 481 100.0 5 1.98 11 4.82 16 3.33
4 Lareh Sago Halaban Halaban 141 124 265 141 100.0 124 100.0 265 100.0 2 1.42 1 0.81 3 1.13
Pakan Rabaa 204 184 388 204 100.0 184 100.0 388 100.0 4 1.96 5 2.72 9 2.32
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 180 142 322 180 100.0 142 100.0 322 100.0 1 0.56 2 1.41 3 0.93
6 Harau Taram 159 129 288 159 100.0 129 100.0 288 100.0 6 3.77 5 3.88 11 3.82
Tanjung Pati 324 307 631 324 100.0 307 100.0 631 100.0 10 3.09 12 3.91 22 3.49
7 Guguak Dangung-Dangung 215 202 417 215 100.0 202 100.0 417 100.0 8 3.72 4 1.98 12 2.88
Padang Kandis 85 67 152 83 97.6 67 100.0 150 98.7 2 2.41 0 0.00 2 1.33
8 Mungka Mungka 227 192 419 227 100.0 192 100.0 419 100.0 6 2.64 6 3.13 12 2.86
9 Suliki Suliki 101 96 197 101 100.0 96 100.0 197 100.0 2 1.98 4 4.17 6 3.05
10 Bukit Barisan Mahat 57 60 117 56 98.2 57 95.0 113 96.6 5 8.93 4 7.02 9 7.96
Baruah Gunung 57 53 110 56 98.2 53 100.0 109 99.1 5 8.93 2 3.77 7 6.42
Banja Laweh 40 35 75 40 100.0 34 97.1 74 98.7 1 2.50 2 5.88 3 4.05
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 104 79 183 104 100.0 79 100.0 183 100.0 5 4.81 0 0.00 5 2.73
12 Kapur IX Muaro Paiti 126 105 231 124 98.4 105 100.0 229 99.1 7 5.65 6 5.71 13 5.68
Sialang 107 87 194 107 100.0 87 100.0 194 100.0 7 6.54 1 1.15 8 4.12
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 164 147 311 162 98.8 146 99.3 308 99.0 8 4.94 4 2.74 12 3.90
Rimbo Data 33 43 76 33 100.0 43 100.0 76 100.0 1 3.03 3 6.98 4 5.26
Gunuang Malintang 65 66 131 65 100.0 66 100.0 131 100.0 7 10.77 2 3.03 9 6.87
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,118 2,885 6,003 3,110 99.7 2,880 99.8 5,990 99.8 101 3.25 84 2.92 185 3.09

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana, Dinkes Lima Puluh Kota
TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 349 357 706 243 69.63 334 93.56 577 81.73 214 61.32 318 89.08 532 75.35
2 Akabiluru Batu Hampar 167 177 344 125 74.85 116 65.54 241 70.06 126 75.45 114 64.41 240 69.77
Piladang 108 106 214 109 100.93 89 83.96 198 92.52 108 100.00 95 89.62 203 94.86
3 Luak Mungo 275 285 560 253 92.00 228 80.00 481 85.89 206 74.91 191 67.02 397 70.89
4 Lareh Sago Halaban Halaban 150 146 296 141 94.00 124 84.93 265 89.53 116 77.33 91 62.33 207 69.93
Pakan Rabaa 228 240 468 204 89.47 184 76.67 388 82.91 170 74.56 169 70.42 339 72.44
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 220 231 451 180 81.82 142 61.47 322 71.40 175 79.55 132 57.14 307 68.07
6 Harau Taram 171 172 343 159 92.98 129 75.00 288 83.97 122 71.35 126 73.26 248 72.30
Tanjung Pati 342 341 683 324 94.74 307 90.03 631 92.39 302 88.30 316 92.67 618 90.48
7 Guguak Dangung-Dangung 268 278 546 215 80.22 202 72.66 417 76.37 202 75.37 214 76.98 416 76.19
Padang Kandis 94 106 200 83 88.30 69 65.09 152 76.00 73 77.66 74 69.81 147 73.50
8 Mungka Mungka 270 279 549 229 84.81 192 68.82 421 76.68 213 78.89 197 70.61 410 74.68
9 Suliki Suliki 152 163 315 101 66.45 96 58.90 197 62.54 99 65.13 88 53.99 187 59.37
10 Bukit Barisan Mahat 101 101 202 56 55.45 57 56.44 113 55.94 53 52.48 48 47.52 101 50.00
Baruah Gunung 75 80 155 56 74.67 53 66.25 109 70.32 58 77.33 53 66.25 111 71.61
Banja Laweh 61 66 127 40 65.57 34 51.52 74 58.27 40 65.57 34 51.52 74 58.27
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 138 138 276 104 75.36 79 57.25 183 66.30 87 63.04 82 59.42 169 61.23
12 Kapur IX Muaro Paiti 177 166 343 124 70.06 105 63.25 229 66.76 96 54.24 90 54.22 186 54.23
Sialang 133 128 261 107 80.45 87 67.97 194 74.33 90 67.67 81 63.28 171 65.52
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 197 196 393 162 82.23 146 74.49 308 78.37 154 78.17 119 60.71 273 69.47
Rimbo Data 43 42 85 33 76.74 43 102.38 76 89.41 34 79.07 40 95.24 74 87.06
Gunuang Malintang 76 69 145 65 85.53 66 95.65 131 90.34 60 78.95 57 82.61 117 80.69
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,795 3,867 7,662 3,113 82.03 2,882 74.53 5,995 78.24 2,798 73.73 2,729 70.57 5,527 72.14

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 269 250 519 198 73.65 150 59.96 348 67.05
2 Akabiluru Batu Hampar 126 118 244 86 68.04 91 77.38 177 72.54
Piladang 100 93 193 53 53.01 68 73.10 121 62.69
3 Luak Mungo 202 187 389 159 78.91 156 83.20 315 80.98
4 Lareh Sago Halaban Halaban 109 101 210 87 79.98 83 82.00 170 80.95
Pakan Rabaa 172 160 332 122 70.94 146 91.24 268 80.72
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 134 125 259 112 83.48 112 89.72 224 86.49
6 Harau Taram 117 108 225 81 69.50 81 74.69 162 72.00
Tanjung Pati 287 267 554 77 26.83 214 80.14 291 52.53
7 Guguak Dangung-Dangung 203 188 391 138 68.14 138 73.22 276 70.59
Padang Kandis 79 73 152 41 52.07 48 65.52 89 58.55
8 Mungka Mungka 190 177 367 138 72.59 133 75.19 271 73.84
9 Suliki Suliki 99 93 192 62 62.34 63 68.08 125 65.10
10 Bukit Barisan Mahat 57 53 110 32 56.16 29 54.70 61 55.45
Baruah Gunung 35 33 68 16 45.42 28 85.43 44 64.71
Banja Laweh 28 26 54 20 71.50 24 92.21 44 81.48
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 81 76 157 60 73.78 56 74.00 116 73.89
12 Kapur IX Muaro Paiti 111 103 214 27 24.36 28 27.15 55 25.70
Sialang 97 90 187 55 56.78 61 67.68 116 62.03
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 153 142 295 101 66.10 103 72.44 204 69.15
Rimbo Data 30 28 58 15 49.93 12 42.92 27 46.55
Gunuang Malintang 56 53 109 24 42.51 33 62.81 57 52.29
JUMLAH (KAB/KOTA) 2,735 2,544 5,279 1,704 62.31 1,857 72.98 3,561 67.46

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat

Keterangan :
Pelaporan pemberian ASI dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI
eksklusif dihitung dengan mengakumulasi pembilang (bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI ekslusif) dan penyebut (jumlah bayi 0-6
bulan yang tercatat dalam register pencatatan pemberian ASI) berdasarkan laporan bulan Februari dan Agustus
TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 349 357 706 247 70.77 290 81.2 537 76.1
2 Akabiluru Batu Hampar 167 177 344 155 92.81 152 85.9 307 89.2
Piladang 108 106 214 91 84.26 83 78.3 174 81.3
3 Luak Mungo 275 285 560 208 75.64 225 78.9 433 77.3
4 Lareh Sago Halaban Halaban 150 146 296 51 34.00 42 28.8 93 31.4
Pakan Rabaa 228 240 468 212 92.98 191 79.6 403 86.1
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 220 231 451 183 83.18 190 82.3 373 82.7
6 Harau Taram 171 172 343 183 107.02 209 121.5 392 114.3
Tanjung Pati 342 341 683 410 119.88 401 117.6 811 118.7
7 Guguak Dangung-Dangung 268 278 546 188 70.15 198 71.2 386 70.7
Padang Kandis 94 106 200 67 71.28 56 52.8 123 61.5
8 Mungka Mungka 270 279 549 167 61.85 184 65.9 351 63.9
9 Suliki Suliki 152 163 315 65 42.76 99 60.7 164 52.1
10 Bukit Barisan Mahat 101 101 202 46 45.54 37 36.6 83 41.1
Baruah Gunung 75 80 155 44 58.67 54 67.5 98 63.2
Banja Laweh 61 66 127 42 68.85 45 68.2 87 68.5
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 138 138 276 76 55.07 78 56.5 154 55.8
12 Kapur IX Muaro Paiti 177 166 343 66 37.29 67 40.4 133 38.8
Sialang 133 128 261 71 53.38 99 77.3 170 65.1
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 197 196 393 157 79.70 160 81.6 317 80.7
Rimbo Data 43 42 85 32 74.42 33 78.6 65 76.5
Gunuang Malintang 76 69 145 40 52.63 35 50.7 75 51.7
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,795 3,867 7,662 2,801 73.81 2,928 76 5,729 74.8

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH
DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/KELURAHAN
(JORONG) (JORONG)
(JORONG)
1 2 3 4 5 6

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 27 17 62.96


2 Akabiluru Batu Hampar 17 14 82.35
Piladang 9 5 55.56
3 Luak Mungo 34 23 67.65
4 Lareh Sago Halaban Halaban 18 10 55.56
Pakan Rabaa 31 20 64.52
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 27 23 85.19
6 Harau Taram 19 14 73.68
Tanjung Pati 25 19 76.00
7 Guguak Dangung-Dangung 23 20 86.96
Padang Kandis 7 5 71.43
8 Mungka Mungka 20 19 95.00
9 Suliki Suliki 32 25 78.13
10 Bukit Barisan Mahat 12 3 25.00
Baruah Gunung 14 10 71.43
Banja Laweh 11 6 54.55
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 17 9 52.94
12 Kapur IX Muaro Paiti 20 13 65.00
Sialang 11 9 81.82
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 19 12 63.16
Rimbo Data 6 5 83.33
Gunuang Malintang 8 7 87.50
JUMLAH (KAB/KOTA) 407 288 70.76

Sumber : Surveilans, Imunisasi dan Wabah Bencana


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP HB < 7 HARI BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16.0 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 349 357 706 233 66.8 208 58.4 442 62.6 282 80.8 282 79.1 564 79.9
2 Akabiluru Batu Hampar 167 177 344 116 69.5 118 66.7 234 68.1 123 73.7 102 57.6 225 65.4
Piladang 108 106 214 86 79.6 72 67.9 158 73.8 95 88.0 85 80.2 180 84.1
3 Luak Mungo 275 285 560 271 98.5 208 73.0 479 85.5 201 73.1 167 58.6 368 65.7
4 Lareh Sago Halaban Halaban 150 146 296 133 88.7 122 83.6 255 86.2 120 80.0 117 80.1 237 80.0
Pakan Rabaa 228 240 468 204 89.5 184 76.7 388 82.9 197 86.4 179 74.6 376 80.3
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 220 231 451 166 75.5 148 64.1 314 69.7 188 85.5 165 71.4 353 78.3
6 Harau Taram 171 172 343 153 89.5 135 78.5 288 84.0 149 87.1 117 68.0 266 77.5
Tanjung Pati 342 341 683 263 76.9 278 81.6 541 79.2 290 84.8 298 87.4 588 86.1
7 Guguak Dangung-Dangung 268 278 546 209 78.0 210 75.6 419 76.8 213 79.5 210 75.6 423 77.5
Padang Kandis 94 106 200 79 84.0 70 66.0 149 74.5 78 83.0 75 70.8 153 76.5
8 Mungka Mungka 270 279 549 212 78.6 193 69.2 405 73.8 219 81.2 198 71.0 417 76.0
9 Suliki Suliki 152 163 315 107 70.4 87 53.4 194 61.6 112 73.7 88 54.0 200 63.5
10 Bukit Barisan Mahat 101 101 202 58 57.4 66 65.3 124 61.4 50 49.5 61 60.4 111 55.0
Baruah Gunung 75 80 155 48 64.0 40 50.0 88 56.8 38 50.7 39 48.8 77 49.7
Banja Laweh 61 66 127 44 72.1 26 39.4 70 55.1 46 75.4 26 39.4 72 56.7
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 138 138 276 76 55.1 56 40.6 132 47.9 90 65.2 53 38.4 143 51.8
12 Kapur IX Muaro Paiti 177 166 343 127 71.8 96 57.8 223 65.0 120 67.8 83 50.0 203 59.2
Sialang 133 128 261 60 45.1 55 43.0 115 44.1 89 66.9 83 64.8 172 65.9
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 197 196 393 157 79.7 139 70.9 296 75.3 152 77.2 131 66.8 283 72.0
Rimbo Data 43 42 85 27 62.8 39 92.9 66 77.7 37 86.0 35 83.3 72 84.7
Gunuang Malintang 76 69 145 44 57.9 62 89.9 106 73.1 51 67.1 64 92.8 115 79.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,795 3,867 7,662 2,874 75.7 2,613 67.6 5,487 71.6 2,941 77.5 2,659 68.7 5,599 73.1

Sumber : Surveilans, Imunisasi dan Wabah Bencana


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI a
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 349 357 706 274 78.60 261 73.20 536 75.87 286 81.90 426 119.40 712 100.86
2 Akabiluru Batu Hampar 167 177 344 125 74.90 108 61.00 233 67.75 128 76.80 119 67.50 248 72.01
Piladang 108 106 214 66 60.90 72 67.50 137 64.17 65 59.90 68 64.40 133 62.13
3 Luak Mungo 275 285 560 169 61.40 173 60.70 342 61.04 167 60.60 174 61.00 341 60.80
4 Lareh Sago Halaban Halaban 150 146 296 107 71.10 103 70.40 209 70.75 110 73.30 106 72.60 216 72.95
Pakan Rabaa 228 240 468 184 80.50 170 70.80 353 75.53 184 80.50 170 70.80 353 75.53
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 220 231 451 196 89.30 182 78.60 378 83.82 208 94.50 201 87.20 409 90.76
6 Harau Taram 171 172 343 123 71.80 133 77.60 256 74.71 123 71.80 132 77.00 255 74.41
Tanjung Pati 342 341 683 250 73.10 266 77.90 516 75.50 250 73.10 266 77.90 516 75.50
7 Guguak Dangung-Dangung 268 278 546 228 85.10 225 80.90 453 82.96 228 85.10 225 80.90 453 82.96
Padang Kandis 94 106 200 85 89.90 84 78.90 168 84.07 86 91.00 84 78.90 169 84.59
8 Mungka Mungka 270 279 549 258 95.60 196 70.20 454 82.69 258 95.60 189 67.90 448 81.52
9 Suliki Suliki 152 163 315 90 58.90 92 56.70 182 57.76 90 58.90 92 56.70 182 57.76
10 Bukit Barisan Mahat 101 101 202 53 52.40 49 48.20 102 50.30 54 53.50 49 48.20 103 50.85
Baruah Gunung 75 80 155 40 53.40 42 52.60 82 52.99 38 50.30 46 56.90 83 53.71
Banja Laweh 61 66 127 33 54.30 26 39.10 59 46.40 33 54.30 26 39.10 59 46.40
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 138 138 276 69 49.80 43 31.20 112 40.50 69 49.80 47 34.30 116 42.05
12 Kapur IX Muaro Paiti 177 166 343 148 83.50 118 71.00 266 77.45 149 84.10 117 70.40 266 77.47
Sialang 133 128 261 83 62.30 88 68.50 171 65.34 85 63.90 96 75.20 181 69.44
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 197 196 393 119 60.20 100 51.00 219 55.61 120 60.80 97 49.40 217 55.11
Rimbo Data 43 42 85 46 107.20 44 105.20 90 106.21 46 107.20 44 105.20 90 106.21
Gunuang Malintang 76 69 145 70 91.60 74 107.90 144 99.36 70 91.60 76 109.50 145 100.12
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,795 3,867 7,662 2,813 74.14 2,648 68.47 5,461 71.28 2,844 74.94 2,851 73.72 5,694 74.32

Sumber : Surveilans, Imunisasi dan Wabah Bencana


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
2 3 4 5 6 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 349 357 706 257 73.64 243 68.04 500 70.81 256 73.30 241 67.60 497 70.42 78.6
Akabiluru Batu Hampar 167 177 344 116 69.24 98 55.64 214 62.24 116 69.20 98 55.60 214 62.20 74.9
Piladang 108 106 214 80 74.14 68 64.44 148 69.34 81 75.10 67 63.30 148 69.26 60.9
Luak Mungo 275 285 560 161 58.44 168 58.84 328 58.64 155 56.50 157 55.20 313 55.84 61.4
Lareh Sago Halaban Halaban 150 146 296 81 54.14 76 52.14 157 53.15 81 54.10 76 52.10 157 53.11 71.1
Pakan Rabaa 228 240 468 168 73.74 143 59.54 311 66.46 168 73.70 143 59.50 311 66.42 80.5
Situjuah Limo Nagari Situjuh 220 231 451 222 100.74 173 75.04 395 87.58 216 98.30 171 74.10 387 85.90 89.3
Harau Taram 171 172 343 122 71.24 144 83.84 266 77.56 122 71.20 144 83.80 266 77.52 71.8
Tanjung Pati 342 341 683 255 74.64 260 76.14 515 75.39 255 74.60 260 76.10 515 75.35 73.1
Guguak Dangung-Dangung 268 278 546 245 91.34 227 81.74 472 86.45 245 91.30 227 81.70 472 86.41 85.1
Padang Kandis 94 106 200 78 82.84 84 78.94 162 80.77 78 82.80 85 79.90 163 81.26 89.9
Mungka Mungka 270 279 549 264 97.94 207 74.34 472 85.95 264 97.90 209 75.00 474 86.26 95.6
Suliki Suliki 152 163 315 97 63.84 92 56.74 190 60.17 97 63.80 87 53.50 184 58.47 58.9
Bukit Barisan Mahat 101 101 202 45 44.84 52 51.54 97 48.19 45 44.80 52 51.50 97 48.15 52.4
Baruah Gunung 75 80 155 42 56.44 47 58.34 89 57.42 40 53.40 44 55.40 84 54.43 53.4
Banja Laweh 61 66 127 31 50.44 35 53.34 66 51.95 33 54.30 40 60.40 73 57.47 54.3
Gunung Omeh Koto Tinggi 138 138 276 103 74.74 74 53.84 177 64.29 97 70.00 69 49.90 165 59.95 49.8
Kapur IX Muaro Paiti 177 166 343 145 81.84 105 63.34 250 72.89 145 81.80 105 63.30 250 72.85 83.5
Sialang 133 128 261 84 63.14 88 68.54 172 65.79 84 63.10 88 68.50 172 65.75 62.3
Pangkalan Koto Baru Pangkalan 197 196 393 132 67.24 104 53.14 237 60.21 132 67.20 104 53.10 236 60.17 60.2
Rimbo Data 43 42 85 35 80.44 31 74.24 66 77.38 36 83.40 30 71.10 66 77.32 107.2
Gunuang Malintang 76 69 145 71 93.14 64 92.74 135 92.95 71 93.10 65 94.40 136 93.72 91.6
JUMLAH (KAB/KOTA) 3,795 3,867 7,662 2,834 74.67 2,585 66.84 5,419 70.72 2,817 74.22 2,563 66.28 5,380 70.21

: Surveilans, Imunisasi dan Wabah Bencana


eterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN


MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 175 179 354 146 83.33 149 83.33 295 83.33
2 Akabiluru Batu Hampar 84 88 172 66 78.20 69 78.20 135 78.20
Piladang 54 53 107 45 83.64 44 83.64 90 83.64
3 Luak Mungo 137 143 280 103 75.54 108 75.54 212 75.54
4 Lareh Sago Halaban Halaban 75 73 148 55 73.31 54 73.31 109 73.31
Pakan Rabaa 115 120 235 93 81.28 98 81.28 191 81.28
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 111 115 226 79 70.80 81 70.80 160 70.80
6 Harau Taram 86 86 172 76 88.08 76 88.08 152 88.08
Tanjung Pati 171 171 342 158 92.11 158 92.11 315 92.11
7 Guguak Dangung-Dangung 134 140 274 94 70.07 98 70.07 192 70.07
Padang Kandis 47 53 100 30 64.50 34 64.50 65 64.50
8 Mungka Mungka 135 139 274 100 73.91 103 73.91 203 73.91
9 Suliki Suliki 76 81 157 48 63.38 51 63.38 100 63.38
10 Bukit Barisan Mahat 50 50 100 29 58.00 29 58.00 58 58.00
Baruah Gunung 37 40 77 20 53.90 22 53.90 42 53.90
Banja Laweh 30 33 63 14 46.83 15 46.83 30 46.83
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 69 69 138 44 63.77 44 63.77 88 63.77
12 Kapur IX Muaro Paiti 89 83 172 70 79.07 66 79.07 136 79.07
Sialang 66 64 130 47 71.15 46 71.15 93 71.15
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 98 98 196 70 71.43 70 71.43 140 71.43
Rimbo Data 21 21 42 18 86.90 18 86.90 37 86.90
Gunuang Malintang 38 34 72 37 96.53 33 96.53 70 96.53
JUMLAH (KAB/KOTA) 1,898 1,933 3,831 1,442 75.97 1,465 75.77 2,907 75.87

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat

0.495432
0.504568
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA,


CAKUPAN DAN IBU NIFAS
PEMBERIAN MENURUT
VITAMIN A PADAJENIS
BAYI,KELAMIN, KECAMATAN,
ANAK BALITA, DAN IBU DAN PUSKESMAS
NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMAT
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1,370 1,404 2,774 1,069 78.05 1,096 78.05 2,165 78.05
2 Akabiluru Batu Hampar 657 693 1,350 458 69.67 483 69.67 941 69.67
Piladang 425 414 839 326 76.76 318 76.76 644 76.76
3 Luak Mungo 1,078 1,119 2,197 786 72.87 815 72.87 1,601 72.87
4 Lareh Sago Halaban Halaban 588 571 1,159 465 79.03 451 79.03 916 79.03
Pakan Rabaa 894 941 1,835 688 76.95 724 76.95 1,412 76.95
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 854 894 1,748 561 65.65 587 65.65 1,148 65.65
6 Harau Taram 670 677 1,347 512 76.43 517 76.43 1,030 76.43
Tanjung Pati 1,341 1,340 2,681 1,210 90.25 1,209 90.25 2,420 90.25
7 Guguak Dangung-Dangung 1,050 1,095 2,145 769 73.19 801 73.19 1,570 73.19
Padang Kandis 370 414 784 228 61.54 255 61.54 483 61.54
8 Mungka Mungka 1,063 1,094 2,157 878 82.59 904 82.59 1,782 82.59
9 Suliki Suliki 596 638 1,234 375 62.93 401 62.93 777 62.93
10 Bukit Barisan Mahat 396 395 791 270 68.08 269 68.08 539 68.08
Baruah Gunung 293 313 606 198 67.41 211 67.41 409 67.41
Banja Laweh 238 258 496 155 64.92 167 64.92 322 64.92
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 540 540 1,080 342 63.24 342 63.24 683 63.24
12 Kapur IX Muaro Paiti 695 653 1,348 492 70.85 463 70.85 955 70.85
Sialang 522 502 1,024 356 68.16 342 68.16 698 68.16
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 772 770 1,542 638 82.59 636 82.59 1,274 82.59
Rimbo Data 168 163 331 132 78.55 128 78.55 260 78.55
Gunuang Malintang 299 270 569 274 91.48 247 91.48 521 91.48
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,879 15,158 30,037 11,178 75.12 11,367 74.99 22,545 75.06

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 44

CAKUPAN
IN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DANPEMBERIAN VITAMIN AJENIS
IBU NIFAS MENURUT PADA BAYI, ANAK
KELAMIN, BALITA, DAN
KECAMATAN, DANIBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PUSKESMAS

BALITA (6-59 BULAN)


MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1,545 1,583 3,128 1,215 78.65 1,245 78.64 2,460 78.64
2 Akabiluru Batu Hampar 741 781 1,522 523 70.63 552 70.63 1,075 70.63
Piladang 479 467 946 371 77.53 362 77.54 734 77.54
3 Luak Mungo 1,215 1,262 2,477 889 73.17 923 73.17 1,813 73.17
4 Lareh Sago Halaban Halaban 663 644 1,307 520 78.39 505 78.38 1,025 78.39
Pakan Rabaa 1,009 1,061 2,070 781 77.44 822 77.44 1,603 77.44
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 965 1,009 1,974 639 66.24 668 66.23 1,308 66.24
6 Harau Taram 756 763 1,519 588 77.75 593 77.74 1,181 77.75
Tanjung Pati 1,512 1,511 3,023 1,368 90.46 1,367 90.46 2,735 90.46
7 Guguak Dangung-Dangung 1,184 1,235 2,419 862 72.84 900 72.84 1,762 72.84
Padang Kandis 417 467 884 258 61.88 289 61.88 547 61.88
8 Mungka Mungka 1,198 1,233 2,431 978 81.61 1,006 81.61 1,984 81.61
9 Suliki Suliki 672 719 1,391 423 62.98 453 62.98 876 62.98
10 Bukit Barisan Mahat 446 445 891 299 66.95 298 66.95 597 66.95
Baruah Gunung 330 353 683 217 65.89 233 65.88 450 65.89
Banja Laweh 268 291 559 169 62.89 183 62.87 352 62.88
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 609 609 1,218 386 63.30 386 63.30 771 63.30
12 Kapur IX Muaro Paiti 784 736 1,520 563 71.78 528 71.77 1,091 71.78
Sialang 588 566 1,154 403 68.50 388 68.50 791 68.50
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 870 868 1,738 708 81.33 706 81.33 1,414 81.33
Rimbo Data 189 184 373 150 79.48 146 79.50 297 79.49
Gunuang Malintang 337 304 641 310 92.05 280 92.04 590 92.04
JUMLAH (KAB/KOTA) 16,777 17,091 33,868 12,620 75.22 12,831 75.08 25,451 75.15

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 45

JU M L A H A N A K 0- 23 B U L A N DI T I M B A N G M EN U R U T JEN I S K EL A M I N , K EC A M A T A N , DA N P U S K ES M A S
K A B U P A T EN L I M A P U L U H K O T A
T A H U N 2014

ANAK 0-23 BULAN (BADUT A)


JUMLAH BADUT A DIT IMBANG BGM
NO KECAMAT AN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 725 743 1,468 502 464 966 69.24 62.45 65.80 1 0.20 2 0.43 3 0.31
2 Akabiluru Batu Hampar 345 364 709 244 188 432 70.72 51.65 60.93 1 0.41 2 1.06 3 0.69
Pi ladang 223 217 440 152 140 292 68.16 64.52 66.36 0 0.00 0 0.00 0 0.00
3 Luak Mungo 567 591 1,158 325 321 646 57.32 54.31 55.79 2 0.62 0 0.00 2 0.31
4 Lareh Sago Halaban Halaban 310 300 610 157 149 306 50.65 49.67 50.16 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Pakan Rabaa 471 496 967 281 276 557 59.66 55.65 57.60 2 0.71 1 0.36 3 0.54
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 450 471 921 341 314 655 75.78 66.67 71.12 2 0.59 1 0.32 3 0.46
6 Harau T aram 351 356 707 225 225 450 64.10 63.20 63.65 2 0.89 1 0.44 3 0.67
T anjung Pati 707 710 1,417 489 516 1,005 69.17 72.68 70.92 4 0.82 5 0.97 9 0.90
7 Guguak Dangung-Dangung 555 579 1,134 334 323 657 60.18 55.79 57.94 4 1.20 2 0.62 6 0.91
Padang Kandis 194 218 412 119 102 221 61.34 46.79 53.64 0 0.00 1 0.98 1 0.45
8 Mungka Mungka 560 568 1,128 322 318 640 57.50 55.99 56.74 1 0.31 3 0.94 4 0.63
9 Suliki Suliki 314 337 651 170 174 344 54.14 51.63 52.84 1 0.59 3 1.72 4 1.16
10 Bukit Barisan Mahat 206 206 412 79 80 159 38.35 38.83 38.59 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Baruah Gunung 152 164 316 71 72 143 46.71 43.90 45.25 1 1.41 0 0.00 1 0.70
Banja Laweh 123 135 258 58 48 106 47.15 35.56 41.09 1 1.72 2 4.17 3 2.83
11 Gunung Omeh Koto T inggi 284 284 568 135 126 261 47.54 44.37 45.95 3 2.22 1 0.79 4 1.53
12 Kapur IX Muaro Paiti 366 343 709 222 179 401 60.66 52.19 56.56 2 0.90 2 1.12 4 1.00
Sialang 272 255 527 136 130 266 50.00 50.98 50.47 1 0.74 1 0.77 2 0.75
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 403 407 810 276 255 531 68.49 62.65 65.56 0 0.00 2 0.78 2 0.38
Rimbo Data 109 106 215 43 50 93 39.45 47.17 43.26 1 2.33 1 2.00 2 2.15
Gunuang Malintang 156 140 296 109 107 216 69.87 76.43 72.97 2 1.83 1 0.93 3 1.39

JUMLAH (KAB/KOT A) 7,843 7,990 15,833 4,790 4,557 9,347 61.07 57.03 59.03 31 0.65 31 0.68 62 0.66

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 46

C AKU PAN PE LAY AN AN AN AK B ALITA M E N U R U T J E N IS KE LAM IN , KE C AM ATAN , D AN PU S KE S M AS


KAB U PATE N LIM A PU LU H KOTA
TAHU N 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAY ANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pay akumbuh Koto Baru Simalanggang 1,370 1,404 2,774 976 71.24 1,324 94.3 2,300 82.91
2 Akabiluru Batu Hampar 657 693 1,350 572 87.06 506 73.0 1,078 79.85
Piladang 425 414 839 304 71.53 272 65.7 576 68.65
3 Luak Mungo 1,078 1,119 2,197 263 24.40 220 19.7 483 21.98
4 Lareh Sago Halaban Halaban 588 571 1,159 262 44.56 322 56.4 584 50.39
Pakan Rabaa 894 941 1,835 426 47.65 397 42.2 823 44.85
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 854 894 1,748 532 62.30 554 62.0 1,086 62.13
6 Harau Taram 670 677 1,347 330 49.25 323 47.7 653 48.48
Tanjung Pati 1,341 1,340 2,681 991 73.90 1,016 75.8 2,007 74.86
7 Guguak Dangung-Dangung 1,050 1,095 2,145 470 44.76 458 41.8 928 43.26
Padang Kandis 370 414 784 234 63.24 191 46.1 425 54.21
8 Mungka Mungka 1,063 1,094 2,157 631 59.36 584 53.4 1,215 56.33
9 Suliki Suliki 596 638 1,234 252 42.28 334 52.4 586 47.49
10 Bukit Baris an Mahat 396 395 791 229 57.83 206 52.2 435 54.99
Baruah Gunung 293 313 606 84 28.67 99 31.6 183 30.20
Banja Laweh 238 258 496 106 44.54 110 42.6 216 43.55
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 540 540 1,080 254 47.04 266 49.3 520 48.15
12 Kapur IX Muaro Paiti 695 653 1,348 150 21.58 162 24.8 312 23.15
Sialang 522 502 1,024 185 35.44 198 39.4 383 37.40
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 772 770 1,542 163 21.11 261 33.9 424 27.50
Rimbo Data 168 163 331 60 35.71 60 36.8 120 36.25
Gunuang Malintang 299 270 569 280 93.65 322 119.3 602 105.80
JUMLAH (KAB/KOTA) 14,879 15,158 30,037 7,754 52.11 8,185 54.0 15,939 53.06

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 1 2 3 1 100.0 2 100.00 3 100.00


2 Akabiluru Batu Hampar - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Piladang - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
3 Luak Mungo 1 - 1 1 100.0 - 0.00 1 100.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 1 - 1 1 100.0 - 0.00 1 100.00
Pakan Rabaa - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh - 1 1 - 0.0 1 100.00 1 100.00
6 Harau Taram - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Tanjung Pati 3 1 4 3 100.0 1 100.00 4 100.00
7 Guguak Dangung-Dangung 4 4 8 4 100.0 4 100.00 8 100.00
Padang Kandis - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
8 Mungka Mungka 2 - 2 2 100.0 - 0.00 2 100.00
9 Suliki Suliki - 1 1 - 0.0 1 100.00 1 100.00
10 Bukit Barisan Mahat - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Baruah Gunung - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Banja Laweh - 1 1 - 0.0 1 100.00 1 100.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 1 - 1 1 100.0 - 0.00 1 100.00
12 Kapur IX Muaro Paiti - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Sialang - - - - 0.0 0.00 - 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Rimbo Data - - - - 0.0 - 0.00 - 0.00
Gunuang Malintang 1 1 2 1 100.0 1 100.00 2 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 11 25 14 100.0 11 100.00 25 100.00

Sumber : Seksi Gizi Masyarakat


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 355 303 658 354 99.72 302 99.67 656 99.70 29 29 100.00
2 Akabiluru Batu Hampar 177 178 355 174 98.31 178 100.00 352 99.15 20 20 100.00
Piladang 120 88 208 208 173.33 88 100.00 296 142.31 7 7 100.00
3 Luak Mungo 223 195 418 223 100.00 195 100.00 418 100.00 23 23 100.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 162 127 289 159 98.15 123 96.85 282 97.58 13 13 100.00
Pakan Rabaa 233 218 451 231 99.14 199 91.28 430 95.34 21 21 100.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 302 230 532 301 99.67 228 99.13 529 99.44 24 24 100.00
6 Harau Taram 175 153 328 175 100.00 153 100.00 328 100.00 12 12 100.00
Tanjung Pati 438 378 816 390 89.04 348 92.06 738 90.44 28 28 100.00
7 Guguak Dangung-Dangung 345 229 574 343 99.42 227 99.13 570 99.30 29 29 100.00
Padang Kandis 74 78 152 73 98.65 77 98.72 150 98.68 10 10 100.00
8 Mungka Mungka 353 282 635 334 94.62 266 94.33 600 94.49 20 20 100.00
9 Suliki Suliki 177 157 334 174 98.31 154 98.09 328 98.20 23 23 100.00
10 Bukit Barisan Mahat 92 89 181 92 100.00 89 100.00 181 100.00 11 11 100.00
Baruah Gunung 67 59 126 67 100.00 59 100.00 126 100.00 11 11 100.00
Banja Laweh 40 44 84 40 100.00 44 100.00 84 100.00 9 9 100.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 145 126 271 128 88.28 106 84.13 234 86.35 22 22 100.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 172 149 321 153 88.95 141 94.63 294 91.59 18 18 100.00
Sialang 139 142 281 139 100.00 142 100.00 281 100.00 14 14 100.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 233 211 444 230 98.71 209 99.05 439 98.87 18 18 100.00
Rimbo Data 99 60 159 74 74.75 55 91.67 129 81.13 5 5 100.00
Gunuang Malintang 69 62 131 68 98.55 60 96.77 128 97.71 8 8 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 4,190 3,558 7,748 4,130 98.57 3,443 96.77 7,573 97.74 375 375 100.00
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 98.57 96.77 97.74 100.00

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 396 711 0.56


2 Akabiluru Batu Hampar 38 369 0.10
Piladang 6 84 0.07
3 Luak Mungo 35 163 0.21
4 Lareh Sago Halaban Halaban - - 0.00
Pakan Rabaa - 97 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 38 115 0.33
6 Harau Taram 64 85 0.75
Tanjung Pati 3 78 0.04
7 Guguak Dangung-Dangung 83 238 0.35
Padang Kandis 18 118 0.15
8 Mungka Mungka 32 48 0.67
9 Suliki Suliki 31 123 0.25
10 Bukit Barisan Mahat - 12 0.00
Baruah Gunung 116 163 0.71
Banja Laweh - 65 0.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 41 90 0.46
12 Kapur IX Muaro Paiti - 50 0.00
Sialang - 35 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 11 80 0.14
Rimbo Data 27 89 0.30
Gunuang Malintang - 54 0.00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 939 2,867 0.33

Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan dan Akreditasi Kesehatan


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SD/MI DGN SD/MI
% %
SD/MI SIKAT GIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 29 29 100.00 29 100.00 1,913 1,959 3,872 471 24.62 427 21.80 898 23.2
2 Akabiluru Batu Hampar 20 16 80.00 16 80.00 917 967 1,884 177 19.30 167 17.27 344 18.3
Piladang 7 - 0.00 - 0.00 593 578 1,171 155 26.14 110 19.03 265 22.6
3 Luak Mungo 23 20 86.96 20 86.96 1,506 1,562 3,068 973 64.61 1,231 78.81 2,204 71.8
4 Lareh Sago Halaban Halaban 13 0.00 0.00 821 798 1,619 0.00 - 0.00 - 0.0
Pakan Rabaa 21 9 42.86 9 42.86 1,248 1,314 2,562 901 72.20 762 57.99 1,663 64.9
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 24 24 100.00 24 100.00 1,194 1,252 2,446 230 19.26 303 24.20 533 21.8
6 Harau Taram 12 12 100.00 12 100.00 936 945 1,881 514 54.91 477 50.48 991 52.7
Tanjung Pati 28 21 75.00 21 75.00 1,871 1,871 3,742 163 8.71 367 19.62 530 14.2
7 Guguak Dangung-Dangung 29 0.00 0.00 1,466 1,528 2,994 - 0.00 - 0.00 - 0.0
Padang Kandis 10 0.00 0.00 517 578 1,095 - 0.00 - 0.00 - 0.0
8 Mungka Mungka 20 20 100.00 20 100.00 1,483 1,527 3,010 410 27.65 495 32.42 905 30.1
9 Suliki Suliki 23 22 95.65 22 95.65 831 890 1,721 251 30.20 238 26.74 489 28.4
10 Bukit Barisan Mahat 11 1 9.09 1 9.09 552 551 1,103 7 1.27 5 0.91 12 1.1
Baruah Gunung 11 11 100.00 11 100.00 409 437 846 474 115.89 418 95.65 892 105.4
Banja Laweh 9 9 100.00 9 100.00 332 360 692 97 29.22 121 33.61 218 31.5
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 22 12 54.55 12 54.55 754 754 1,508 207 27.45 145 19.23 352 23.3
12 Kapur IX Muaro Paiti 18 3 16.67 3 16.67 970 911 1,881 103 10.62 159 17.45 262 13.9
Sialang 14 4 28.57 4 28.57 119 728 701 43 36.13 47 6.46 90 12.8
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18 0.00 0.00 1,078 1,075 2,153 0.00 - 0.00 - 0.0
Rimbo Data 5 5 100.00 5 100.00 235 228 463 88 37.45 56 24.56 144 31.1
Gunuang Malintang 8 8 100.00 8 100.00 417 376 793 112 26.86 116 30.85 228 28.8
JUMLAH (KAB/ KOTA) 375 226 60.27 226 60.27 20,162 21,189 41,205 5,376 26.66 5,644 26.64 11,020 26.7

Sumber : Profil Puskesmas 2013


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS

L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 178 177 355 178 100.00 177 100.00 355 100.00
2 Akabiluru Batu Hampar 143 146 289 97 67.83 78 53.42 175 60.55
Piladang 86 72 158 40 46.51 56 77.78 96 60.76
3 Luak Mungo 561 877 1,438 561 100.00 877 100.00 1,438 100.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
Pakan Rabaa 31 46 77 - 0.00 - 0.00 - 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 200 280 480 200 100.00 280 100.00 480 100.00
6 Harau Taram 83 122 205 83 100.00 122 100.00 205 100.00
Tanjung Pati 163 367 530 32 19.63 49 13.35 81 15.28
7 Guguak Dangung-Dangung - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
Padang Kandis - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
8 Mungka Mungka 74 86 160 27 36.49 32 37.21 59 36.88
9 Suliki Suliki 251 238 489 103 41.04 90 37.82 193 39.47
10 Bukit Barisan Mahat 5 3 8 - 0.00 - 0.00 - 0.00
Baruah Gunung 30 35 65 25 83.33 25 71.43 50 76.92
Banja Laweh 47 31 78 21 44.68 31 100.00 52 66.67
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 105 130 235 61 0.00 44 0.00 105 0.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 66 91 157 24 36.36 37 40.66 61 38.85
Sialang 36 50 86 29 0.00 28 0.00 57 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan - - - - 0.00 - 0.00 - 0.00
Rimbo Data 88 56 144 37 42.05 82 146.43 119 82.64
Gunuang Malintang 96 98 194 96 100.00 98 100.00 194 100.00
JUMLAH (KAB/ KOTA) 2,243 2,905 5,148 1,614 71.96 2,106 72.50 3,720 72.26

Sumber : Profil Puskesmas 2013


TABEL 52

CA K U P A N P E L A YA N A N K E S E H A TA N U S I A L A N J U T M E N U R U T J E N I S K E L A M I N , K E CA M A TA N , D A N P U S K E S M A S
K A BU P A TE N L I M A P U L U H K OTA
TA H U N 2 0 1 4

USILA (60TAHUN+)

NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 871 1,890 2,761 802 92.08 1,397 73.92 2,199 79.65
2 Akabiluru Batu Hampar 424 919 1,343 192 45.28 476 51.80 668 49.74
Piladang 264 571 835 61 23.11 75 13.13 136 16.29
3 Luak Mungo 690 1,497 2,187 174 25.22 478 31.93 652 29.81
4 Lareh Sago Halaban Halaban 364 790 1,154 313 85.99 391 49.49 704 61.01
Pakan Rabaa 576 1,250 1,826 235 40.80 765 61.20 1,000 54.76
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 550 1,194 1,744 485 88.18 785 65.75 1,270 72.82
6 Harau Taram 423 918 1,341 127 30.02 397 43.25 524 39.08
Tanjung Pati 842 1,826 2,668 774 91.92 1,124 61.56 1,898 71.14
7 Guguak Dangung-Dangung 673 1,461 2,134 186 27.64 295 20.19 481 22.54
Padang Kandis 247 534 781 79 31.98 178 33.33 257 32.91
8 Mungka Mungka 677 1,469 2,146 226 33.38 951 64.74 1,177 54.85
9 Suliki Suliki 387 840 1,227 70 18.09 327 38.93 397 32.36
10 Bukit Barisan Mahat 248 538 786 231 93.15 456 84.76 687 87.40
Baruah Gunung 190 413 603 93 48.95 345 83.54 438 72.64
Banja Laweh 156 337 493 145 92.95 337 100.00 482 97.77
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 338 736 1,074 315 93.20 736 100.00 1,051 97.86
12 Kapur IX Muaro Paiti 423 918 1,341 273 64.54 269 29.30 542 40.42
Sialang 322 697 1,019 246 76.40 605 86.80 851 83.51
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 484 1,051 1,535 324 66.94 404 38.44 728 47.43
Rimbo Data 104 226 330 97 93.27 226 100.00 323 97.88
Gunuang Malintang 179 387 566 56 31.28 123 31.78 179 31.63
JUMLAH (KAB/KOTA) 9,432 20,462 29,894 5,504 58.35 11,140 54.44 16,644 55.68

Sumber : Profil Puskesmas 2013


: Seksi Kesehatan Keluarga dan KB
TABEL 53

CA K UPA N J A M INA N K E S E HA T A N M E NURUT J E NIS J A M INA N DA N J E NIS K E L A M IN


K A BUPA T E N L IM A PUL UH K OT A
T A HUN 2014

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 86,131 93,533 179,664 47.23 50.34 48.80

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 61,275 62,512 123,787 33.60 33.65 33.62

1.2 PBI APBD 7,125 7,269 14,394 3.91 3.91 3.91

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 13,824 18,175 31,999 7.58 9.78 8.69
Pekerja bukan penerima upah
1.4 3,907 5,577 9,484 2.14 3.00 2.58
(PBPU)/mandiri
1.5 Bukan pekerja (BP) 0 0.00 0.00 0.00

2 Jamkesda 0 0.00 0.00 0.00

3 Asuransi Sw asta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 86,131 93,533 179,664 47.23 50.34 48.80


Sumber : Seksi Jaminan Kesehatan
TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 1,987 3,282 5,269 0 0 0 84 140 224


2 Puskesmas Batu Hampar 413 520 933 0 0 0 912 384 1,296
3 Puskesmas Piladang 1,502 2,186 3,688 0 0 0 79 69 148
4 Puskesmas Mungo 1,215 1,674 2,889 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Halaban 894 1,384 2,278 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Pakan Rabaa 913 1,199 2,112 0 0 0 0 0 71
7 Puskesmas Situjuh 867 1,147 2,014 0 0 0 768 480 1,248
8 Puskesmas Taram 979 1,391 2,370 0 0 0 28 39 67
9 Puskesmas Tanjung Pati 2,299 2,946 5,245 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Dangung-Dangung 4,411 5,973 10,384 12 11 23 59 79 138
11 Puskesmas Padang Kandis 345 437 782 0 0 0 0 0 0
12 Puskesmas Mungka 892 1,302 2,194 0 0 0 512 257 769
13 Puskesmas Suliki 1,853 1,884 3,737 0 0 0 276 126 402
14 Puskesmas Mahat 302 615 917 35 20 55 54 125 179
15 Puskesmas Baruah Gunung 257 363 620 0 0 0 25 79 104
16 Puskesmas Banja Laweh 599 889 1,488 0 0 0 0 0 0
17 Puskesmas Koto Tinggi 994 1,267 2,261 0 0 0 356 336 692
18 Puskesmas Muaro Paiti 336 731 1,067 212 70 282 14 30 44
19 Puskesmas Sialang 494 895 1,389 0 0 0 4 7 11
20 Puskesmas Pangkalan 545 791 1,336 6 12 18 30 44 74
21 Puskesmas Rimbo Data 379 578 957 0 0 0 36 48 84
22 Puskesmas Gunung Malintang 418 534 952 0 0 0 1 1 2
SUB JUMLAH I 22,894 31,988 54,882 265 113 378 3,238 2,244 5,553
1 RS dr. Ahmad Darwis 5,588 7,807 13,395 1,574 1,605 3,179 28 21 49
0
SUB JUMLAH II 5,588 7,807 13,395 1,574 1,605 3,179 64 37 101
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 28,482 39,795 68,277 1,839 1,718 3,557 3,302 2,281 5,654
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 182,362 185,785 368,147 182,362 185,785 368,147
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 15.62 21.42 18.55 1.01 0.92 0.97

Sumber : Seksi Pelayanan kesehatan Dasar, Rujukan, dan akreditasi kesehatan


Catatan : Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD dr. Ahmad Darwis 101 1,842 1,996 3,838 49 36 85 30 23 53 26.60 18.04 22.15 16.29 11.52 13.81

KABUPATEN/KOTA 101 1,842 1,996 3,838 49 36 85 30 23 53 26.60 18.04 22.15 16.29 11.52 13.81

Sumber : RSUD dr. Achmad Darwis, Suliki


Keterangan : a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO NAMA RUMAH SAKITa BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD dr. Ahmad Darwis 101 3,838 11,789 10,847 31.98 38.00 6.53 2.83

KABUPATEN/KOTA 101 3838 11,789 10,847 31.98 38.00 6.53 2.83

Sumber : RSUD dr. Achmad Darwis, Suliki


TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 7,721 2,266 29.35 684 30.19


2 Akabiluru Batu Hampar 4,014 974 24.27 649 66.63
Piladang 2,333 480 20.57 188 39.17
3 Luak Mungo 6,306 636 10.09 280 44.03
4 Lareh Sago Halaban Halaban 3,490 286 8.19 134 46.85
Pakan Rabaa 5,604 634 11.31 67 10.57
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 5,314 888 16.71 273 30.74
6 Harau Taram 3,854 875 22.70 723 82.63
Tanjung Pati 7,634 418 5.48 19 4.55
7 Guguak Dangung-Dangung 6,454 115 1.78 32 27.83
Padang Kandis 2,496 305 12.22 92 30.16
8 Mungka Mungka 6,163 207 3.36 109 52.66
9 Suliki Suliki 3,915 2,005 51.21 985 49.13
10 Bukit Barisan Mahat 2,671 165 6.18 40 24.24
Baruah Gunung 2,121 266 12.54 170 63.91
Banja Laweh 1,670 419 25.09 140 33.41
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3,474 260 7.48 145 55.77
12 Kapur IX Muaro Paiti 3,796 1,741 45.86 821 47.16
Sialang 2,851 204 7.16 101 49.51
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 3,922 750 19.12 435 58.00
Rimbo Data 953 157 16.47 20 12.74
Gunuang Malintang 1,501 634 42.24 67 10.57
JUMLAH (KAB/KOTA) 88,257 14,685 16.64 6,174 42.04

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 59

PE N D U D U K D E N G A N A K S E S B E R K E L A N J U T A N T E R H A D A P A I R M I N U M B E R K U A L I T A S ( L A Y A K ) M E N U R U T K E C A M A T A N D A N PU S K E S M A S
K A B U PA T E N L I M A PU L U H K O T A
TAH U N 2014

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPU

MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

JU MLAH PENDU DU K

JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JU MLAH SARANA

JU MLAH SARANA
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JU MLAH SARANA

JU MLAH SARANA
PENDUDUK
PENGGUNA

PENDUDUK
PENGGUNA

PENDUDUK
PENGGUNA

PENGGUNA

PENDUDUK
PENGGUNA
PEND UD UK

JU MLAH
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 34,001 6,051 26,647 5,506 24,249 0 0 0 0 772 3,400 772 3,400 333 1,466 37 161 0

2 Akabiluru Batu Hampar 16,540 1,712 7,054 1,558 6,420 0 0 0 0 401 1,654 401 1,654 644 2,654 71 292 91

Piladang 10,277 909 4,004 827 3,644 16 70 11 48 233 1,028 233 1,028 453 1,995 50 220 3

3 Luak Mungo 26,937 3,260 13,926 2,967 12,672 0 0 0 0 631 2,694 631 2,694 355 1,516 39 167 0

4 Lareh Sago Halaban Halaban 14,209 690 2,809 628 2,556 0 0 0 0 349 1,421 349 1,421 586 2,386 64 262 0

Pakan Rabaa 22,488 2,264 9,085 2,060 8,267 0 0 0 0 560 2,249 560 2,249 918 3,684 101 405 7

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 21,482 2,619 10,587 2,383 9,635 0 0 0 0 531 2,148 531 2,148 1,791 7,240 197 796 0

6 Harau Taram 16,509 2,258 9,672 2,055 8,802 0 0 0 0 385 1,651 385 1,651 436 1,868 48 205 0

Tanjung Pati 32,853 3,143 13,526 2,860 12,309 0 0 0 0 763 3,285 763 3,285 439 1,889 48 208 124

7 Guguak Dangung-Dangung 26,286 3,174 12,927 2,888 11,764 0 0 0 0 645 2,629 645 2,629 997 4,061 110 447 86

Padang Kandis 9,614 937 3,609 853 3,284 936 3,605 900 3,467 250 961 250 961 171 659 19 72 0

8 Mungka Mungka 26,429 2,810 12,050 2,557 10,966 0 0 0 0 616 2,643 616 2,643 372 1,595 41 175 0

9 Suliki Suliki 15,114 2,401 9,269 2,185 8,435 10 39 8 31 392 1,511 392 1,511 261 1,008 29 111 395 1

10 Bukit Barisan Mahat 9,682 66 239 60 218 5 18 5 18 267 968 267 968 2,277 8,254 250 908 0

Baruah G unung 7,424 89 312 81 283 0 0 0 0 212 742 212 742 462 1,617 51 178 0

Banja Laweh 6,071 94 342 86 311 0 0 0 0 167 607 167 607 678 2,465 75 271 426 1

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 13,233 108 411 98 374 0 0 0 0 347 1,323 347 1,323 464 1,767 51 194 0

12 Kapur IX Muaro Paiti 16,521 909 3,956 827 3,600 0 0 0 0 380 1,652 380 1,652 13 57 1 6 0

Sialang 12,544 1,897 8,347 1,726 7,595 9 40 8 35 285 1,254 285 1,254 710 3,124 78 344 14

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18,903 1,407 6,781 1,280 6,171 0 0 0 0 392 1,890 392 1,890 547 2,636 60 290 0

Rimbo Data 4,063 115 490 105 446 0 0 0 0 95 406 95 406 3 13 0 1 0

Gunuang Malintang 6,967 365 1,694 332 1,542 0 0 0 0 150 697 150 697 49 227 5 25 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 368,147 37,278 157,739 33,923 143,543 976 3,772 932 3,599 8,826 36,815 8,826 36,815 0 0 0 0 12,959 52,181 1,425 5,740 1,146 4
TABEL 59

PENDUDUK YANG
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) MEMILIKI AKSES AIR
MINUM

MEMENUHI SYARAT

JUMLAH PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

JUMLAH SARANA

PENGGUNA

JUMLAH SARANA

JU MLAH
PENDUDUK
PENGGUN A

%
JUMLAH
1 2 3 4 31 32 33 34 35 36

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 34,001 555 2,444 511 2,249 30,059 88.40 4.4

2 Akabiluru Batu Hampar 16,540 1,349 5,559 1,241 5,114 13,934 84.25 4.1

Piladang 10,277 499 2,198 459 2,022 6,973 67.85 4.4

3 Luak Mungo 26,937 114 487 105 448 15,981 59.33 4.3

4 Lareh Sago Halaban Halaban 14,209 1,140 4,641 1,049 4,270 8,510 59.89 4.1

Pakan Rabaa 22,488 465 1,866 428 1,717 12,660 56.30 4.0

5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 21,482 927 3,747 853 3,448 16,027 74.61 4.0

6 Harau Taram 16,509 529 2,266 487 2,085 12,743 77.19 4.3

Tanjung Pati 32,853 2,999 12,906 2,759 11,874 28,358 86.32 4.3

7 Guguak Dangung-Dangung 26,286 1,088 4,431 1,001 4,077 19,249 73.23 4.1

Padang Kandis 9,614 141 543 130 500 8,284 86.17 3.9

8 Mungka Mungka 26,429 1,080 4,631 994 4,261 18,045 68.28 4.3

9 Suliki Suliki 15,114 707 2,729 636 2,456 13,680 90.51 3.9

10 Bukit Barisan Mahat 9,682 116 420 107 387 2,499 25.81 3.6

Baruah G unung 7,424 983 3,441 895 3,131 4,335 58.39 3.5

Banja Laweh 6,071 185 673 170 619 3,186 52.48 3.6

11 Gunung Omeh Koto Tinggi 13,233 1,489 5,672 1,355 5,161 7,053 53.30 3.8

12 Kapur IX Muaro Paiti 16,521 1,132 4,927 1,041 4,533 9,791 59.26 4.4

Sialang 12,544 35 154 32 142 9,440 75.26 4.4

13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18,903 1,604 7,731 1,476 7,112 15,464 81.81 4.8

Rimbo Data 4,063 842 3,590 775 3,303 4,156 102.30 4.3

Gunuang Malintang 6,967 98 455 90 418 2,682 38.49 4.6 168.112

JUMLAH (KAB/KOTA) 368,147 18,077 75,512 16,592 69,325 263,108 71.47


TABEL 60

PE R S E N TAS E KU ALITAS AIR M IN U M D I PE N Y E LE N G G AR A AIR M IN U M Y AN G M E M E N U HI S Y AR AT KE S E HATAN


KAB U PATE N LIM A PU LU H KOTA
TAHU N 2014

JUMLAH JUMLAH SAMPEL MEMENUHI SY ARAT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENY ELENGGAR A DIPERIKSA (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
AIR MINUM JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pay akumbuh Koto Baru Simalanggang 26 26 100.00 7 26.92


2 Akabiluru Batu Hampar 9 9 100.00 0 0.00
Piladang 7 7 100.00 0 0.00
3 Luak Mungo 12 12 100.00 0 0.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 4 4 100.00 0 0.00
Pakan Rabaa 11 11 100.00 0 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 8 8 100.00 0 0.00
6 Harau Taram 6 6 100.00 0 0.00
Tanjung Pati 24 24 100.00 0 0.00
7 Guguak Dangung-Dangung 20 20 100.00 0 0.00
Padang Kandis 6 6 100.00 0 0.00
8 Mungka Mungka 16 16 100.00 0 0.00
9 Suliki Suliki 9 9 100.00 0 0.00
10 Bukit Baris an Mahat 2 2 100.00 0 0.00
Baruah Gunung 1 1 100.00 0 0.00
Banja Laweh 0 0 0.00 0 0.00
11 Gunung Om eh Koto Tinggi 3 3 100.00 0 0.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 13 13 100.00 7 53.85
Sialang 7 7 100.00 0 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 8 8 100.00 1 12.50
Rimbo Data 5 5 100.00 0 0.00
Gunuang Malintang 6 6 100.00 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 203 203 100.00 15 7.39

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JENIS SARANA JAMBAN


KOMUNAL LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

PENGGUNA
PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 34,001 - - - - 0 4,444 17,776 2,963 13,035 73.33
2 Akabiluru Batu Hampar 16,540 - - - - 0 2,864 11,801 2,269 9,351 79.23
Piladang 10,277 - - - - 0 1,456 6,414 1,193 5,255 81.93
3 Luak Mungo 26,937 - - - - 0 2,762 11,798 2,074 8,861 75.11
4 Lareh Sago Halaban Halaban 14,209 - - - - 0 2,256 9,185 1,735 7,064 76.91
Pakan Rabaa 22,488 - - - 0 1,836 7,368 1,427 5,727 77.73
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 21,482 - - - - 0 3,176 12,839 2,172 8,782 68.40
6 Harau Taram 16,509 - - - - 0 1,587 6,798 1,146 4,908 72.20
Tanjung Pati 32,853 - - - - 0 4,827 20,773 3,511 15,110 72.74
7 Guguak Dangung-Dangung 26,286 - - - - 0 4,499 18,324 2,870 11,687 63.78
Padang Kandis 9,614 - - - - 0 1,795 6,914 1,327 5,113 73.95
8 Mungka Mungka 26,429 - - - - 0 740 3,173 789 3,383 106.60
9 Suliki Suliki 15,114 - - - - 0 922 3,559 967 3,733 104.87
10 Bukit Barisan Mahat 9,682 - - - - 0 89 323 373 1,352 419.04
Baruah Gunung 7,424 - - - - 0 953 3,336 792 2,773 83.14
Banja Laweh 6,071 - - - - 0 856 3,112 901 3,275 105.25
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 13,233 - - - 0 2,070 7,885 1,305 4,970 63.03
12 Kapur IX Muaro Paiti 16,521 - - - - 0 1,917 8,343 1,250 5,440 65.20
Sialang 12,544 - - - - 0 780 3,432 726 3,193 93.05
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18,903 - - - - 0 3,366 16,223 2,105 10,145 62.53
Rimbo Data 4,063 - - - 0 676 2,882 635 2,708 93.96
Gunuang Malintang 6,967 - - - - 0 684 3,175 541 2,513 79.14
JUMLAH (KAB/KOTA) 368,147 - - - - #DIV/0! 44,555 185,433 33,071 138,378 74.62

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN


PLENGSENGAN CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH

JUMLAH
1 2 3 4 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 34,001 1,200 5,284 716 3,149 59.59 1,296 5,707 700 3,080 53.97
2 Akabiluru Batu Hampar 16,540 1,162 4,786 799 3,291 68.76 774 3,191 532 2,194 68.76
Piladang 10,277 314 1,385 193 851 61.47 210 923 129 568 61.47
3 Luak Mungo 26,937 1,390 5,936 899 3,841 64.72 926 3,957 600 2,561 64.72
4 Lareh Sago Halaban Halaban 14,209 740 3,014 471 1,917 63.61 494 2,010 314 1,278 63.61
Pakan Rabaa 22,488 1,129 4,531 713 2,861 63.13 753 3,021 475 1,907 63.13
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 21,482 136 551 81 327 59.33 91 367 54 218 59.33
6 Harau Taram 16,509 1,193 5,112 638 2,731 53.43 796 3,408 425 1,821 53.43
Tanjung Pati 32,853 1,291 5,557 859 3,698 66.54 861 3,704 573 2,465 66.54
7 Guguak Dangung-Dangung 26,286 606 2,468 348 1,416 57.36 404 1,645 232 944 57.36
Padang Kandis 9,614 431 1,662 244 940 56.57 288 1,108 163 627 56.57
8 Mungka Mungka 26,429 2,757 11,823 1,776 7,618 64.43 1,838 7,882 1,184 5,079 64.43
9 Suliki Suliki 15,114 1,622 6,263 1,152 4,449 71.03 1,082 4,176 768 2,966 71.03
10 Bukit Barisan Mahat 9,682 1,444 5,233 989 3,583 68.48 962 3,489 659 2,389 68.48
Baruah Gunung 7,424 622 2,178 314 1,098 50.40 415 1,452 209 732 50.40
Banja Laweh 6,071 302 1,099 208 756 68.80 202 733 139 504 68.80
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 13,233 762 2,903 365 1,392 47.96 508 1,935 244 928 47.96
12 Kapur IX Muaro Paiti 16,521 961 4,181 471 2,052 49.08 640 2,787 314 1,368 49.08
Sialang 12,544 1,148 5,053 671 2,953 58.44 766 3,369 447 1,968 58.44
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18,903 337 1,622 179 864 53.26 224 1,082 120 576 53.26
Rimbo Data 4,063 190 811 126 535 66.00 127 541 84 357 66.00
Gunuang Malintang 6,967 483 2,242 241 1,119 49.90 322 1,495 161 746 49.90
JUMLAH (KAB/KOTA) 368,147 20,222 83,694 12,453 51,441 61.46 13,977 57,980 8,525 35,275 60.84

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDUDUK DENGAN AKSES


SANITASI LAYAK

PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH %

1 2 3 4 25 26
4.4 6,940 4,378 63.087
1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 34,001 19,264 56.66 4.1 1936
2 Akabiluru Batu Hampar 16,540 14,836 89.70 4.4 524
Piladang 10,277 6,674 64.94 4.3 2316
3 Luak Mungo 26,937 15,264 56.66 4.1 1234
4 Lareh Sago Halaban Halaban 14,209 10,260 72.21 4.0 1882
Pakan Rabaa 22,488 10,495 46.67 4.0 227
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 21,482 9,327 43.42 4.3 1989
6 Harau Taram 16,509 9,460 57.30 4.3 2152
Tanjung Pati 32,853 21,273 64.75 4.1 1010
7 Guguak Dangung-Dangung 26,286 14,047 53.44 3.9 719
Padang Kandis 9,614 6,680 69.48 4.3 4595
8 Mungka Mungka 26,429 16,079 60.84 3.9 2704
9 Suliki Suliki 15,114 11,148 73.76 3.6 2406
10 Bukit Barisan Mahat 9,682 7,324 75.65 3.5 1037
Baruah Gunung 7,424 4,603 62.00 3.6 504
Banja Laweh 6,071 4,536 74.71 3.8 1270
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 13,233 7,290 55.09 4.4 1601
12 Kapur IX Muaro Paiti 16,521 8,859 53.62 4.4 1914
Sialang 12,544 8,114 64.69 4.8 561
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18,903 11,585 61.29 4.3 317
Rimbo Data 4,063 3,600 88.60 4.6 805
Gunuang Malintang 6,967 4,377 62.83
JUMLAH (KAB/KOTA) 368,147 225,094 61.14

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS KELURAHAN DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
DESA STBM
(JORONG) STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 27 3 11.11 1 3.70 3 11.11


2 Akabiluru Batu Hampar 17 5 29.41 4 23.53 5 29.41
Piladang 9 1 15.00 1 11.11 1 15.00
3 Luak Mungo 34 - 0.00 0 0.00 - 0.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 18 8 44.44 2 11.11 8 44.44
Pakan Rabaa 31 6 19.35 2 6.45 6 19.35
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 27 4 15.00 4 14.81 4 15.00
6 Harau Taram 19 1 5.26 0 0.00 1 5.26
Tanjung Pati 25 2 8.00 0 0.00 2 8.00
7 Guguak Dangung-Dangung 23 3 13.04 1 4.35 3 13.04
Padang Kandis 7 2 28.57 1 14.29 2 28.57
8 Mungka Mungka 20 5 25.00 1 5.00 5 25.00
9 Suliki Suliki 32 10 31.25 6 18.75 10 31.25
10 Bukit Barisan Mahat 12 2 16.67 0 0.00 2 16.67
Baruah Gunung 14 3 21.43 0 0.00 3 21.43
Banja Laweh 11 3 27.27 1 9.09 3 27.27
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 17 9 52.94 5 29.41 9 52.94
12 Kapur IX Muaro Paiti 20 3 15.00 2 10.00 3 15.00
Sialang 11 5 45.45 1 9.09 5 45.45
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 19 6 31.58 1 5.26 6 31.58
Rimbo Data 6 - 0.00 0 0.00 - 0.00
Gunuang Malintang 8 2 25.00 0 0.00 2 25.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 407 83 20.5 33 8.11 83 20.49

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


: Laporan Pamsimas 2013
TABEL 63
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TEMPAT-TEMPAT UMUM

YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL TEMPAT-TEMPAT


SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL
SD SLTP SLTA PUSKESMAS RUMAH SAKIT UMUM BINTANG NON BINTANG UMUM

JUMLAH TTU
NO KECAMATAN PUSKESMAS

NON BINTANG
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
UMUM
SLTP

SLTA
SD

%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 29 8 3 1 - 41 17 58.62 4 50.00 3 100.00 1 100.00 - - - 25 61.0


2 Akabiluru Batu Hampar 20 3 1 1 - - - 25 14 70.00 2 66.67 1 100.00 1 100.00 - - - 18 72.0
Piladang 7 2 1 1 - 11 4 57.14 2 100.00 1 100.00 1 100.00 - - - 8 72.7
3 Luak Mungo 23 3 2 1 - - - 29 10 43.48 2 66.67 2 100.00 1 100.00 - - - 15 51.7
4 Lareh Sago Halaban Halaban 13 3 - 1 - 17 7 53.85 2 66.67 - - 1 100.00 - - - 10 58.8
Pakan Rabaa 21 4 2 1 - - - 28 11 52.38 - - 2 100.00 1 100.00 - - - 14 50.0
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 24 4 2 1 - 31 12 50.00 4 100.00 2 100.00 1 100.00 - - - 19 61.3
6 Harau Taram 12 4 1 1 - 18 6 50.00 2 50.00 1 100.00 1 100.00 - - - 10 55.6
Tanjung Pati 28 8 2 1 - - - 39 14 50.00 4 50.00 2 100.00 1 100.00 - - - 21 53.8
7 Guguak Dangung-Dangung 29 8 3 1 - 41 13 44.83 4 50.00 3 100.00 1 100.00 - - - 21 51.2
Padang Kandis 10 1 4 1 - - - 16 5 50.00 1 100.00 4 100.00 1 100.00 - - - 11 68.8
8 Mungka Mungka 20 3 - 1 - - - 24 9 45.00 2 66.67 - - 1 100.00 - - - 12 50.0
9 Suliki Suliki 23 3 2 1 1 - - 30 10 43.48 2 66.67 2 100.00 1 100.00 1 100.0 - - 16 53.3
10 Bukit Barisan Mahat 11 2 - 1 - 14 5 45.45 2 100.00 - - 1 100.00 - - - 8 57.1
Baruah Gunung 11 4 - 1 - 16 5 45.45 2 50.00 - - 1 100.00 - - - 8 50.0
Banja Laweh 9 - - 1 - - - 10 4 44.44 - - - - 1 100.00 - - - 5 50.0
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 22 2 - 1 - 25 10 45.45 1 50.00 - - 1 100.00 - - - 12 48.0
12 Kapur IX Muaro Paiti 18 4 1 1 - 24 8 44.44 2 50.00 1 100.00 1 100.00 - - - 12 50.0
Sialang 14 3 - 1 - - - 18 6 42.86 1 33.33 - - 1 100.00 - - - 8 44.4
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 18 4 2 1 - 25 8 44.44 3 75.00 2 100.00 1 100.00 - - - 14 56.0
Rimbo Data 5 1 - 1 - - - 7 3 60.00 - - - - 1 100.00 - - - 4 57.1
Gunuang Malintang 8 1 - 1 - - - 10 2 25.00 - - - - 1 100.00 - - - 3 30.0
JUMLAH (KAB/KOTA) 375 75 26 22 1 0 0 499 183 48.80 42 56.00 26 100.00 22 100.00 1 100.0 0 - 0 - 274 54.9

Sumber : Profil Puskesmas 2014


: Seksi Penyehatan Lingkungan
TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS RUMAH DEPOT AIR MAKANA RUMAH DEPOT AIR MAKANA
TPM JASA JASA
MAKAN/ MINUM N TOTAL % MAKAN/ MINUM N TOTAL %
BOGA BOGA
RESTORAN (DAM) JAJANAN RESTORAN (DAM) JAJANAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 69 0 15 7 12 34 75.00 0 9 19 7 35 25.00


2 Akabiluru Batu Hampar 79 0 8 0 19 27 50.00 0 0 9 43 52 50.00
Piladang 16 0 6 0 0 6 47.37 0 3 7 0 10 52.63
3 Luak Mungo 21 0 7 0 0 7 13.33 0 2 12 0 14 86.67
4 Lareh Sago Halaban Halaban 18 0 2 0 4 6 50.00 0 2 4 6 12 50.00
Pakan Rabaa 62 0 1 0 1 2 21.43 0 15 11 34 60 78.57
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 17 1 5 0 0 6 60.00 0 4 8 0 11 40.00
6 Harau Taram 170 0 3 0 20 23 66.67 0 8 6 133 147 33.33
Tanjung Pati 377 0 20 0 0 20 29.41 0 15 24 318 357 70.59
7 Guguak Dangung-Dangung 199 0 12 0 85 97 56.69 0 6 20 76 102 43.31
Padang Kandis 72 0 4 0 28 32 71.15 0 4 6 30 40 28.85
8 Mungka Mungka 276 0 12 0 55 67 84.16 0 2 16 191 209 15.84
9 Suliki Suliki 47 0 12 0 11 23 79.07 0 6 9 9 24 20.93
10 Bukit Barisan Mahat 147 0 0 0 0 0 0.00 0 15 2 130 147 100.00
Baruah Gunung 22 0 3 0 17 20 66.67 0 1 1 0 2 33.33
Banja Laweh 35 0 2 0 17 19 82.05 0 3 0 13 16 17.95
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 77 0 0 0 0 0 77.27 0 8 3 66 77 22.73
12 Kapur IX Muaro Paiti 90 0 0 7 0 7 69.23 0 4 6 73 83 30.77
Sialang 163 0 2 0 42 44 74.29 0 13 7 99 119 25.71
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 25 0 2 1 0 3 25.00 0 15 7 0 22 75.00
Rimbo Data 62 0 0 0 0 0 53.45 0 14 5 43 62 46.55
Gunuang Malintang 80 0 0 0 23 23 54.17 0 4 6 47 57 45.83
JUMLAH (KAB/KOTA) 2124 1 116 15 334 466 21.94 0 153 188 1318 1658 78.06

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT

PERSENTASE TPM DIUJI PETIK


JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI

PERSENTASE TPM DIBINA


JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

HIGIENE SANITASI
MAKANAN JAJANAN

MAKANAN JAJANAN
DEPOT AIR MINUM

DEPOT AIR MINUM


SYARAT

RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS

TOTAL

TOTAL
(DAM)

(DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 35 0 2 7 4 13 37.14 34 0 0 0 0 0 0.00


2 Akabiluru Batu Hampar 52 0 0 5 10 15 28.85 27 0 0 0 0 0 0.00
Piladang 10 0 1 4 0 5 50.00 6 0 0 0 0 0 0.00
3 Luak Mungo 14 0 1 6 0 7 50.00 7 0 0 0 0 0 0.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 12 0 1 3 3 7 58.33 6 0 0 0 0 0 0.00
Pakan Rabaa 60 0 3 4 6 13 21.67 2 0 0 0 0 0 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 11 0 2 5 0 7 63.64 6 0 0 0 0 0 0.00
6 Harau Taram 147 0 4 3 10 17 11.56 23 0 0 0 0 0 0.00
Tanjung Pati 357 0 6 10 12 28 7.84 20 0 0 0 0 0 0.00
7 Guguak Dangung-Dangung 102 0 6 6 10 22 21.57 97 0 0 0 0 0 0.00
Padang Kandis 40 0 3 4 9 16 40.00 32 0 0 0 0 0 0.00
8 Mungka Mungka 209 0 2 6 20 28 13.40 67 0 0 0 0 0 0.00
9 Suliki Suliki 24 0 3 4 2 9 37.50 23 0 0 0 0 0 0.00
10 Bukit Barisan Mahat 147 0 5 2 12 19 12.93 0 0 0 0 0 0 0.00
Baruah Gunung 2 0 1 1 0 2 100.00 20 0 0 0 0 0 0.00
Banja Laweh 16 0 2 0 4 6 37.50 19 0 0 0 0 0 0.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 77 0 4 1 12 17 22.08 0 0 0 0 0 0 0.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 83 0 2 4 15 21 25.30 7 0 0 0 0 0 0.00
Sialang 119 0 4 3 20 27 22.69 44 0 0 0 0 0 0.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 22 0 4 3 0 7 31.82 3 0 0 0 0 0 0.00
Rimbo Data 62 0 4 2 10 16 25.81 0 0 0 0 0 0 0.00
Gunuang Malintang 57 0 2 2 11 15 26.32 23 0 0 0 0 0 0.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1658 0 62 85 170 317 19.12 466 0 0 0 0 0 0.00

Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan


TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 18,031 18,031 16,100 34,131 189.29


2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 115,149 115,149 30,200 145,349 126.23
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 47 47 15 62 131.91
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 29,467 29,467 21,900 51,367 174.32
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul - - - 0 0.00
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 448,718 448,718 958,500 1,407,218 313.61
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 9,055 9,055 6,292 15,347 169.49
8 Metampiron tablet 500 mg tablet - - - 0 0.00
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul - - - 0 0.00
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi : Aluminium tablet 310,816 310,816 694,700 1,005,516 323.51
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube - - - 0 0.00
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp 160 160 1,604 1,764 1102.50
Heksaklorofen 250 mg
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot 2,554 2,554 1,944 4,498 176.12
14 Salisilat
Antimigren3%: Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet 1,820 1,820 4,500 6,320 347.25
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet - - - 0 0.00
16 Levodopa 250 mgSteril, bebas pirogen
Aqua Pro Injeksi vial - - - 0 0.00
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 329,270 329,270 243,400 572,670 173.92
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 3,313 3,313 8,700 12,013 362.60
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet - - - 0 0.00
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - - 4,300 4,300 0.00
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - - - 0 0.00
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 19 19 900 919 4836.84
23 Betametason krim 0,1 % krim 3,381 3,313 8,700 12,013 355.31
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 427 427 1,270 1,697 397.42
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 243,391 243,391 235,900 479,291 196.92
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 437 437 411 848 194.05
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol - - - 0 0.00
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet - - - 0 0.00
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 91 91 1,045 1,136 1248.35
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 83,575 83,575 59,400 142,975 171.07
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
31 Diazepam tablet 5 mg tablet - - - 0 0.00
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 170 170 170 100.00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 3,926 3,926 10,000 13,926 354.71
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 41,907 41,907 10,800 52,707 125.77
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - - 0 0.00
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 167 167 330 497 297.60
37 Etakridin larutan 0,1% botol 751 751 640 1,391 185.22
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - - 0 0.00
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - - 0 0.00
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 121,021 121,021 77,000 198,021 163.63
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet - - - 0 0.00
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - 0 0.00
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1,957 1,957 2,040 3,997 204.24
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 1,247 1,247 1,020 2,267 181.80
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 30,087 30,087 55,900 85,987 285.79
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 12,420 12,420 115 12,535 100.93
47 Gameksan lotion 1 % botol - - - 0 0.00
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 34,631 34,631 83,400 118,031 340.82
49 klorida 0,30
Gentian g, Tribatrium
Violet Larutan 1 %Sitrt dihidrat 0,58 g botol 1,472 1,472 1,224 2,696 183.15
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 19,203 19,203 11,600 30,803 160.41
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 461,272 461,272 410,000 871,272 188.88
52 Gliserin botol - - - 0 0.00
53 Glukosa larutan infus 5% botol 782 782 2,915 3,697 472.76
54 Glukosa larutan infus 10% botol 103 103 389 492 477.67
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - 0 0.00
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 23,883 23,883 21,900 45,783 191.70
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - - - 0 0.00
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 117,072 117,072 89,400 206,472 176.36
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet 1,437 1,437 2,500 3,937 273.97
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 34,686 34,686 27,000 61,686 177.84
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 3,561 3,561 3,288 6,849 192.33
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 78,153 78,153 62,100 140,253 179.46
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 59,981 59,981 33,700 93,681 156.18
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 5,053 5,053 13,600 18,653 369.15
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 201,940 201,940 16,200 218,140 108.02
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 33,516 33,516 36,900 70,416 210.10
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 108,236 108,236 53,000 161,236 148.97
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 35,245 35,245 34,400 69,645 197.60
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - - - 0 0.00
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - 0 0.00
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 12,694 12,694 6,900 19,594 154.36
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1,375 1,375 1,440 2,815 204.73
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 759,177 759,177 532,000 1,291,177 170.08
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul - - - 0 0.00
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 126 126 30 156 123.81
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - 0 0.00
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 105,577 105,577 81,000 186,577 176.72
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet - - - 0 0.00
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol 5,503 5,503 7,250 12,753 231.75
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 102,815 102,815 133,100 235,915 229.46
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet - - - 0 0.00
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet - - 480 480 0.00
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - - - 0 0.00
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 8,393 8,393 8,130 16,523 196.87
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial - - - 0 0.00
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - - - 0 0.00
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - 145 145 0.00
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - 0 0.00
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - 0 0.00
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet 4,548 4,548 9,300 13,848 304.49
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 1,194 1,194 5,000 6,194 518.76
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 29,913 29,913 42,400 72,313 241.74
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 85,503 85,503 25,000 110,503 129.24
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - 0 0.00
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1,429 1,429 1,620 3,049 213.37
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - 0 0.00
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 100 100 3,600 3,700 3700.00
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet - - - 0 0.00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 7,212 7,212 8,520 15,732 218.14
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 913 913 1,225 2,138 234.17
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 1,834 1,834 1,200 3,034 165.43
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul - - - 0 0.00
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 7,410 7,410 11,923 19,333 260.90
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - 0 0.00
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1,081,047 1,081,047 1,342,900 2,423,947 224.22
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - 0 0.00
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 4,144 4,144 4,500 8,644 208.59
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 237,612 237,612 410,000 647,612 272.55
PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol - - 647 647 0.00
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 468 468 265 733 156.62
111 Prednison tablet 5 mg tablet 184,946 184,946 110,000 294,946 159.48
112 Primakuin tablet 15 mg tablet - - - 0 0.00
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 13,094 13,094 12,200 25,294 193.17
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 7,961 7,961 5,700 13,661 171.60
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - - 0 0.00
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - 0 0.00
117 Ringer Laktat larutan infus botol 3,738 3,738 4,245 7,983 213.56
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 1,848 1,848 3,036 4,884 264.29
4%
119 Salisil bedak 2% kotak 974 974 1,150 2,124 218.07
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 14 14 10 24 171.43
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - 0 0.00
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - 0 0.00
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 394 394 945 1,339 339.85
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - 0 0.00
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul - - 200,000 200,000 0.00
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 901 901 1,296 2,197 243.84
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - 0 0.00
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 26,935 26,935 15,000 41,935 155.69
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 16,495 16,495 15,700 32,195 195.18
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul - - - 0 0.00
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 409,291 409,291 210,000 619,291 151.31
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - 0 0.00
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet - - - 0 0.00
134 Vaksin Rabies Vero vial 632 632 708 1,340 212.03
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 461,466 461,466 51,600 513,066 111.18
VAKSIN
136 BCG vial 3,760 3,070 690 3,760 100.00
137 TT vial 1,900 1,160 740 1,900 100.00
138 DT vial 1,080 1,001 79 1,080 100.00
139 CAMPAK 10 Dosis vial 3,140 1,111 1,449 2,560 81.53
140 POLIO 10 Dosis vial 6,350 5,700 650 6,350 100.00
141 DPT-HB vial 5,850 5,010 840 5,850 100.00
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 5,560 4,870 690 5,560 100.00
143 POLIO 20 Dosis vial - - - 0 0.00
144 CAMPAK 20 Dosis vial - - - 0 0.00

Sumber : Instalasi Farmasi


TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 4 4
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 71 71
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 18 18
3 PUSKESMAS KELILING 22 22
4 PUSKESMAS PEMBANTU 88 88
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 3 3
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 4 4
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0
6 APOTEK 16 16
7 TOKO OBAT 16 16
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN

Sumber : Seksi Kefarmasian


: Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100.00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 100.00

Sumber : RSUD dr. Achmad Darwis Suliki


TABEL 69
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 16 29.63 1 1.85 35 64.81 2 3.70 54 37 68.52


2 Akabiluru Batu Hampar 0 0.00 11 44.00 10 40.00 4 16.00 25 14 56.00
Piladang 3 23.08 0 0.00 7 53.85 3 23.08 13 10 76.92
3 Luak Mungo 0 0.00 9 24.32 21 56.76 7 18.92 37 28 75.68
4 Lareh Sago Halaban Halaban 22 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 22 0 0.00
Pakan Rabaa 32 94.12 2 5.88 0 0.00 0 0.00 34 0 0.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 0 0.00 0 0.00 4 13.33 26 86.67 30 30 100.00
6 Harau Taram 17 85.00 1 5.00 1 5.00 1 5.00 20 2 10.00
Tanjung Pati 20 54.05 0 0.00 15 40.54 2 5.41 37 17 45.95
7 Guguak Dangung-Dangung 0 0.00 1 2.70 34 91.89 8 21.62 43 42 97.67
Padang Kandis 0 0.00 12 32.43 0 0.00 1 2.70 13 1 7.69
8 Mungka Mungka 0 0.00 0 0.00 33 89.19 0 0.00 33 33 100.00
9 Suliki Suliki 4 10.81 0 0.00 31 83.78 2 5.41 37 33 89.19
10 Bukit Barisan Mahat 2 5.41 12 32.43 6 16.22 0 0.00 20 6 30.00
Baruah Gunung 14 37.84 2 5.41 0 0.00 0 0.00 16 0 0.00
Banja Laweh 0 0.00 6 16.22 0 0.00 5 13.51 11 5 45.45
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 0 0.00 4 10.81 12 32.43 10 27.03 26 22 84.62
12 Kapur IX Muaro Paiti 19 51.35 0 0.00 0 0.00 0 0.00 19 0 0.00
Sialang 3 8.11 11 29.73 1 2.70 0 0.00 15 1 6.67
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 6 16.22 6 16.22 9 24.32 2 5.41 23 11 47.83
Rimbo Data 0 0.00 7 18.92 0 0.00 0 0.00 7 0 0.00
Gunuang Malintang 3 8.11 0 0.00 6 16.22 3 8.11 12 9 75.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 161 29.43 85 15.54 225 41.13 76 13.89 547 301 55.03

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1.39

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 6 7 8 9

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 27 - 22 1


2 Akabiluru Batu Hampar 17 - 1 2
Piladang 9 - 4 1
3 Luak Mungo 34 - 9 9
4 Lareh Sago Halaban Halaban 18 - 6 4
Pakan Rabaa 31 - 6 1
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 27 - 10 2
6 Harau Taram 19 - 8 1
Tanjung Pati 25 - 7 4
7 Guguak Dangung-Dangung 23 - 10 6
Padang Kandis 7 - 6 9
8 Mungka Mungka 20 - 10 6
9 Suliki Suliki 32 - 8 6
10 Bukit Barisan Mahat 12 - 4 1
Baruah Gunung 14 - 5 1
Banja Laweh 11 - 3 7
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 17 - 5 1
12 Kapur IX Muaro Paiti 20 - 5 2
Sialang 11 - 7 4
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 19 - 7 1
Rimbo Data 6 - 2 -
Gunuang Malintang 8 - 4 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 407 0 149 70

Sumber : Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

JUMLAH DESA/KELURAHAN SIAGA


DESA/
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KELURAHAN/ PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
NAGARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Payakumbuh Koto Baru Simalanggang 7 5 2 - - 7 100.00


2 Akabiluru Batu Hampar 5 5 - - - 5 100.00
Piladang 2 2 - - - 2 100.00
3 Luak Mungo 4 1 - - - 1 25.00
4 Lareh Sago Halaban Halaban 3 3 - - - 3 100.00
Pakan Rabaa 5 2 - - - 2 40.00
5 Situjuah Limo Nagari Situjuh 5 5 - - - 5 100.00
6 Harau Taram 4 4 - - - 4 100.00
Tanjung Pati 7 7 - - - 7 100.00
7 Guguak Dangung-Dangung 4 3 - - 1 4 100.00
Padang Kandis 1 1 - - - 1 100.00
8 Mungka Mungka 5 5 - - - 5 100.00
9 Suliki Suliki 6 2 - - - 2 33.33
10 Bukit Barisan Mahat 1 - 1 - 1 100.00
Baruah Gunung 2 2 - - - 2 100.00
Banja Laweh 2 2 - - - 2 100.00
11 Gunung Omeh Koto Tinggi 3 3 - - - 3 100.00
12 Kapur IX Muaro Paiti 4 4 - - - 4 100.00
Sialang 3 3 - - - 3 100.00
13 Pangkalan Koto Baru Pangkalan 3 2 1 - - 3 100.00
Rimbo Data 2 0 2 - - 2 100.00
Gunuang Malintang 1 1 - - - 1 100.00
JUMLAH (KAB/KOTA) 79 62 5 1 1 69 87.34

Sumber : Seksi Promosi Kesehatan


TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
SPESIALIS GIGI
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 1


2 Puskesmas Batu Hampar - - - 1 1 1 - 1 1 1 - - - - 1 1
3 Puskesmas Piladang - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - 1 - 1
4 Puskesmas Mungo - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Halaban - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
6 Puskesmas Pakan Rabaa - - - 1 1 1 - 1 1 1 - - - - 1 1
7 Puskesmas Situjuh - - - - - - - 1 1 - - - - 1 1
8 Puskesmas Taram - - - 1 1 1 - 1 1 1 - - - - 1 1
9 Puskesmas Tanjung Pati - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
10 Puskesmas Dangung-Dangung - - - 1 1 - 1 1 2 2 - - - - 2 2
11 Puskesmas Padang Kandis - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - -
12 Puskesmas Mungka - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
13 Puskesmas Suliki - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
14 Puskesmas Mahat - - - 1 1 - 1 1 2 2 - - - - 2 2
15 Puskesmas Baruah Gunung - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh - - - 2 2 - 2 2 1 1 - - - - 1 1
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - - - 1 1
18 Puskesmas Muaro Paiti - - - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - - - 1 1
19 Puskesmas Sialang - - - 1 1 1 - 1 2 2 - - - - 2 2
20 Puskesmas Pangkalan - - - 2 2 - 2 2 1 1 - - - - 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data - - - 1 1 1 - 1 1 1 - - - - 1 1
22 Puskesmas Gunung Malintang - - - 1 1 - 1 1 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 7 18 25 7 18 25 2 21 23 - - - 2 21 23
1 RSUD dr. Achmad Darwis 6 4 10 3 7 10 9 11 20 1 1 2 - - - 1 1 2
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 4 10 3 7 10 9 11 20 1 1 2 - - - 1 1 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 4 10 10 25 35 16 29 45 3 22 25 - - - 3 22 25
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2.72 9.51 12.22 6.79 0 6.79

Sumber : DUK Tahun 2013


: a termasuk S3
Keterangan
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 27 2 4 6 0 2 2


2 Puskesmas Batu Hampar 15 4 4 1 1
3 Puskesmas Piladang 12 4 4 1 1 2
4 Puskesmas Mungo 23 5 5 1 1
5 Puskesmas Halaban 17 2 3 5 1 1
6 Puskesmas Pakan Rabaa 18 4 4 1 1
7 Puskesmas Situjuh 23 1 5 6 1 1
8 Puskesmas Taram 19 1 4 5 2 2
9 Puskesmas Tanjung Pati 26 2 12 14 2 2
10 Puskesmas Dangung-Dangung 28 1 7 8 2 2
11 Puskesmas Padang Kandis 8 1 7 8 1 1
12 Puskesmas Mungka 17 7 7 1 1
13 Puskesmas Suliki 13 3 3 1 1
14 Puskesmas Mahat 9 2 3 5 1 1
15 Puskesmas Baruah Gunung 8 1 1 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh 9 3 3 1 1
17 Puskesmas Koto Tinggi 13 2 1 3 1 1
18 Puskesmas Muaro Paiti 16 3 2 5 1 1
19 Puskesmas Sialang 15 1 1 2 1 1
20 Puskesmas Pangkalan 12 2 7 9 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data 5 1 1 1 1
22 Puskesmas Gunung Malintang 8 1 2 3 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 341 21 90 111 2 25 27.00
1 RSUD dr. Acmad Darwis Suliki 11 11 49 60 0 2 2
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 11 49 60 0 2 2.00
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
JUMLAH (KAB/KOTA) 352 32 139 171.00 2 27 29.00
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 189.47 46.45 7.88

Sumber : DUK Tahun 2013


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TENAGA KEFARMASIAN
a
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN APOTEKER TOTAL

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 1 1 2 - 1 1 2


2 Puskesmas Batu Hampar 1 1 - - 1 1
3 Puskesmas Piladang 1 1 - - 1 1
4 Puskesmas Mungo 2 2 - - 2 2
5 Puskesmas Halaban 1 1 - 1 - 1
6 Puskesmas Pakan Rabaa 1 1 - - 1 1
7 Puskesmas Situjuh 1 1 - - 1 1
8 Puskesmas Taram 3 3 - - 3 3
9 Puskesmas Tanjung Pati 2 2 1 1 - 3 3
10 Puskesmas Dangung-Dangung 2 2 - - 2 2
11 Puskesmas Padang Kandis 1 1 - - 1 1
12 Puskesmas Mungka 1 1 - - 1 1
13 Puskesmas Suliki 1 1 - - 1 1
14 Puskesmas Mahat 1 1 - - 1 1
15 Puskesmas Baruah Gunung 1 1 - - 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh 1 1 - - 1 1
17 Puskesmas Koto Tinggi 1 1 - 1 - 1
18 Puskesmas Muaro Paiti 2 2 - - 2 2
19 Puskesmas Sialang 1 1 - - 1 1
20 Puskesmas Pangkalan 2 2 - - 2 2
21 Puskesmas Rimbo Data - - - - -
22 Puskesmas Gunung Malintang 1 1 - 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 25 29 - 1 1 4 26 30
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki - 6 6 1 1 2 1 7 8
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - -
dan swasta dan termasuk - - - - -
pula Rumah Bersalin) - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 6 6 1 1 2 1 7 8
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - 2 2 4 -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 31 35 3 4 7 5 33 38
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 10.32

Sumber : DUK Tahun 2013 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat
: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 75
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 1 - 1 - 1 1


2 Puskesmas Batu Hampar 1 - 1 - - -
3 Puskesmas Piladang - 1 1 - 1 1
4 Puskesmas Mungo - - - - 1 1
5 Puskesmas Halaban - 1 1 - - -
6 Puskesmas Pakan Rabaa 1 1 2 - 1 1
7 Puskesmas Situjuh - 2 2 - 1 1
8 Puskesmas Taram - 1 1 - 1 1
9 Puskesmas Tanjung Pati - 1 1 - 1 1
10 Puskesmas Dangung-Dangung - 1 1 - 1 1
11 Puskesmas Padang Kandis 1 2 3 - 1 1
12 Puskesmas Mungka 1 - 1 - 1 1
13 Puskesmas Suliki - 1 1 - 1 1
14 Puskesmas Mahat - 1 1 1 - 1
15 Puskesmas Baruah Gunung - 1 1 - 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh - - - 1 - 1
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - - 1 1
18 Puskesmas Muaro Paiti - 1 1 - 1 1
19 Puskesmas Sialang 1 1 2 - 1 1
20 Puskesmas Pangkalan - 1 1 - 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data 1 - 1 - - -
22 Puskesmas Gunung Malintang 1 - 1 - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 16 24 2 17 19
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki 3 2 5 1 - 1
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 2 5 1 - 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 11 18 29 3 17 20
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7.88 5.43

Sumber : DUK Tahun 2013


: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat

: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 2 2 - - - - 2 2


2 Puskesmas Batu Hampar 2 2 - - - - 2 2
3 Puskesmas Piladang 1 1 - - - - 1 1
4 Puskesmas Mungo 1 1 - - - - 1 1
5 Puskesmas Halaban 1 1 - - - - 1 1
6 Puskesmas Pakan Rabaa - 1 1 - - - - 1 1
7 Puskesmas Situjuh - 1 1 - - - - 1 1
8 Puskesmas Taram - 1 1 - - - - 1 1
9 Puskesmas Tanjung Pati - 1 1 - - - - 1 1
10 Puskesmas Dangung-Dangung - 1 1 - - - - 1 1
11 Puskesmas Padang Kandis - 2 2 - - - - 2 2
12 Puskesmas Mungka 1 - 1 - - - 1 - 1
13 Puskesmas Suliki - 1 1 - - - - 1 1
14 Puskesmas Mahat - - - - - - - - -
15 Puskesmas Baruah Gunung - 1 1 - - - - 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh - 1 1 - - - - 1 1
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - - - - - - -
18 Puskesmas Muaro Paiti - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sialang - 1 1 - - - - 1 1
20 Puskesmas Pangkalan - 1 1 - - - - 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data - 1 1 - - - - 1 1
22 Puskesmas Gunung Malintang - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 21 22 - - - 1 21 22
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki - 2 2 - - 2 2
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 - - - - 2 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 23 24 - - - 1 23 24
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6.52 0 6.52

Sumber : DUK 2013


: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat

: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 77

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA TOTAL
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang - - - - - - - - - - - - - - -


2 Puskesmas Batu Hampar - - - - - - - - - - - - - - -
3 Puskesmas Piladang - - - - - - - - - - - - - - -
4 Puskesmas Mungo - - - - - - - - - - - - - - -
5 Puskesmas Halaban - - - - - - - - - - - - - - -
6 Puskesmas Pakan Rabaa - - - - - - - - - - - - - - -
7 Puskesmas Situjuh - - - - - - - - - - - - - - -
8 Puskesmas Taram - - - - - - - - - - - - - - -
9 Puskesmas Tanjung Pati - - - - - - - - - - - - - - -
10 Puskesmas Dangung-Dangung - - - - - - - - - - - - - - -
11 Puskesmas Padang Kandis - - - - - - - - - - - - - - -
12 Puskesmas Mungka - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Suliki - - - - - - - - - - - - - - -
14 Puskesmas Mahat - - - - - - - - - - - - - - -
15 Puskesmas Baruah Gunung - - - - - - - - - - - - - - -
16 Puskesmas Banja Laweh - - - - - - - - - - - - - - -
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Muaro Paiti - - - - - - - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sialang - - - - - - - - - - - - - - -
20 Puskesmas Pangkalan - - - - - - - - - - - - - - -
21 Puskesmas Rimbo Data - - - - - - - - - - - - - - -
22 Puskesmas Gunung Malintang - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki - 2 2 - - - - 2 2
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - 2 2 - - - - - - - - - - 2 2
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 0.54 0 0 0 0.54

Sumber : DUK 2013


: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat
: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 78

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TENAGA TEKNISI MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS ORTETIK TEKNISI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN PROSTETIK TRANSFUSI DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1


2 Puskesmas Batu Hampar - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
3 Puskesmas Piladang - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 Puskesmas Mungo - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
5 Puskesmas Halaban - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
6 Puskesmas Pakan Rabaa - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
7 Puskesmas Situjuh - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
8 Puskesmas Taram - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
9 Puskesmas Tanjung Pati - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
10 Puskesmas Dangung-Dangung - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 1 2 3
11 Puskesmas Padang Kandis - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 2
12 Puskesmas Mungka - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
13 Puskesmas Suliki - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 1
14 Puskesmas Mahat - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
15 Puskesmas Baruah Gunung - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
16 Puskesmas Banja Laweh - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
18 Puskesmas Muaro Paiti - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sialang - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
20 Puskesmas Pangkalan - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
22 Puskesmas Gunung Malintang - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 16 19 - - - - - - - 1 1 - - - - - - 3 17 20
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki 1 3 4 - - - - 1 1 - - - 1 6 7 - 1 1 - 1 2 3 - - 3 13 16
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 3 4 - - - - 1 1 - - - 2 4 7 - 1 1 - - - 1 2 3 - - - - - - 3 13 16
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 3 4 - - - - 1 1 - - - 5 20 26 - 1 1 - - - 1 3 4 - - - - - - 6 30 36
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9.78

Sumber : DUK 2013


: Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat
: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
Ket : *yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TABEL 79
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TENAGA KESEHATAN LAINNYA


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang - - - - 1 1 - 1 1


2 Puskesmas Batu Hampar - - - - 1 1 - 1 1
3 Puskesmas Piladang - - - - - - - - -
4 Puskesmas Mungo - - - - 1 1 - 1 1
5 Puskesmas Halaban - - - - - - - - -
6 Puskesmas Pakan Rabaa - - - - - - - - -
7 Puskesmas Situjuh - - - - - - - - -
8 Puskesmas Taram - - - - - - - - -
9 Puskesmas Tanjung Pati - - - - - - - - -
10 Puskesmas Dangung-Dangung - - - - - - - - -
11 Puskesmas Padang Kandis - - - - - - - - -
12 Puskesmas Mungka - - - - 2 2 - 2 2
13 Puskesmas Suliki - - - - 1 1 - 1 1
14 Puskesmas Mahat - - - - - - - - -
15 Puskesmas Baruah Gunung - - - - - - - - -
16 Puskesmas Banja Laweh - - - - - - - - -
17 Puskesmas Koto Tinggi - - - - - - - - -
18 Puskesmas Muaro Paiti - - - - - - - - -
19 Puskesmas Sialang - - - - - - - - -
20 Puskesmas Pangkalan - - - - 1 1 - 1 1
21 Puskesmas Rimbo Data - - - - - - - - -
22 Puskesmas Gunung Malintang - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 7 7 - 7 7
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah
dan swasta dan termasuk
pula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - - - - - - - - -
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 15 42 57 - - - 15 42 57
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 42 57 - 7 7 15 49 64

Sumber : Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat


: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

TENAGA NON KESEHATAN


PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Puskesmas Koto Baru Simalanggang 1 1 2 - 5 5 - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 6 8


2 Puskesmas Batu Hampar 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
3 Puskesmas Piladang - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 4 5
4 Puskesmas Mungo - 2 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 3 4
5 Puskesmas Halaban - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 2 3
6 Puskesmas Pakan Rabaa 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
7 Puskesmas Situjuh - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 2 3
8 Puskesmas Taram - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 2 3
9 Puskesmas Tanjung Pati - 2 2 - 2 2 - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 4 5
10 Puskesmas Dangung-Dangung - 2 2 1 1 2 - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 3 5
11 Puskesmas Padang Kandis 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 3 - 3
12 Puskesmas Mungka - 2 2 2 - 2 - - - - - - - - - - - - 1 - - 3 2 5
13 Puskesmas Suliki - 2 2 - 1 1 - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 3 4
14 Puskesmas Mahat 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
15 Puskesmas Baruah Gunung - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 2 3
16 Puskesmas Banja Laweh - 2 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1 2 3
17 Puskesmas Koto Tinggi 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
18 Puskesmas Muaro Paiti 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
19 Puskesmas Sialang 1 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 2 1 3
20 Puskesmas Pangkalan - 2 2 2 1 3 - - - - - - - - - - - - 1 - - 3 3 6
21 Puskesmas Rimbo Data 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 3 - 3
22 Puskesmas Gunung Malintang 2 - 2 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 3 - 3
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 13 31 44 5 13 18 - - - - - - - - - - - - 22 - - 40 44 84
1 RSUD dr. Achmad Darwis Suliki 4 10 14 4 6 10 1 1 2 - - - 2 - 2 11 17 28
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 10 14 4 6 10 1 1 2 - - - - - - - - - 2 - 2 11 17 28
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 10 11 21 1 9 10 - - - - 2 2 - - - - - - 2 - 2 13 22 35

JUMLAH (KAB/KOTA) 27 52 79 10 28 38 1 1 2 - 2 2 - - - - - - 26 - 4 64 83 147

Sumber : Seksi Perencanaan, Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dan Diklat


: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
: RSUD dr. Acmad Darwis Suliki
TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 60,642,664,454 89.77

a. Belanja Langsung 17,127,253,102


b. Belanja Tidak Langsung 43,515,411,352

2 APBD PROVINSI 0.00

3 APBN : 6,909,070,000 10.23

- Dana Dekonsentrasi 524,160,000 0.78

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 4,390,810,000 6.50


- ASKESKIN (JAMKESMAS) - 0.00
- BOK 1,994,100,000 2.95

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0.00


(sebutkan project dan sumber dananya)

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 67,551,734,454 100.0

TOTAL APBD KAB/KOTA 1,028,925,883,134

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 6.57

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 183,491.20

Sumber : Kasubag Penyusunan Program


: Pengelola Jamkesmas dan BOK

Catatan : Dalam dana APBD sudah termasuk Dana DAK, Jamkesmas dan BOK

Anda mungkin juga menyukai