Anda di halaman 1dari 327

351.

770212
Ind
p

PROFIL
KESEHATAN INDONESIA
2007

DEPARTEMENKESEHATANR.I.
JAKARTA
2008
TIM PENYUSUN

Pengarah
Dr. H. SjafiiAhmad,MPH
SekretarisJenderalDepkes

Ketua
DRBambangHartono,SKM,MSc
KepalaPusatDatadanInformasiDepkes

Editor
BobSusiloKusumobroto,SKM,MPH
rahim,A HaryPurwanto,MKes,MMSi
Hasnawati,SKM,MKes
Dra.RahmaniarBrahim,Apt,MKes
pt,MKes

Anggota,
Sugito,SKM,MkesSunaryadi,SKM,MkesNuningKurniasih,SSi,AptBogaHardhana,SSi,MM
EvidaManullang,SsiM.SyahrulAnam,Dr.Wardah,SKM MarlinaIndahSusanti,SKM
Supriyono Pangribowo,SKM FattaHatta,Dr.DewiRoroKumbini,SPdIstiqomah,SS Rida
Sagitarina,Dra SariyonoSondangTambunanMaryatiB.BSigit

Kontributor
BadanPusatStatistikBadanKoordinasiKeluargaBerencanaNasional
Kementrian Pembangunan DaerahTertinggalDitjenBinaKesehatanMasyarakat
DitjenBinaPelayananMedikDitjenPemberantasan Penyakitdan Penyehatan Lingkungan
DitjenBinaPelayananFarmasi &AlkesBadanLitbangkesBadanPPSDMKes
BiroPerencanaandanAnggaranBiroKepegawaianPusatPenanggulanganKrisis
KatalogDalamTerbitan.DepartemenKesehatanRI
351.770212
Ind Indonesia.DepartemenKesehatan.PusatDatadanInformasi
p ProfilKesehatanIndonesia2007. Jakarta:
DepartemenKesehatanRI2008

I. Judul1.HEALTHSTATISTICS

Bukuiniditerbitkanoleh
DepartemenKesehatanRepublikIndonesia
JalanHR.RasunaSaidBlokX5Kav49,Jakarta12950
Teleponno:62215229590,5221432
Faxno:62215203874
Email:pusdatin@depkes.go.id
Website:http://www.depkes.go.id
KATA PENGANTAR

Profil Kesehatan Indonesia 2007 merupakan kelanjutan dari profil tahuntahun


sebelumnya.ProfilKesehatanjugamerupakansalahsatuwujudakuntabilitasdariPusatData
dan Informasi. Supaya profil kesehatan ini tidak membingungkan dan dianggap tertinggal,
makadatadaninformasiyangdisajikanadalahsesuaidengantahunyangtercantum.

Profil Kesehatan Indonesia 2007 selain memuat informasi seperti profil kesehatan
sebelumnyadan juga memuatkejadiankejadianpentingpadatahun2007.Namundemikian
Profil Kesehatan Indonesia 2007 masih terdapat keterbatasan karena ada beberapa data
yang masih belum bisa terkumpulsehingga untuk beberapa indikator masih tercantum data
tahun2006.Olehkarenaitukami akanmasukan datayangbelumadadalamProfilKesehatan
2007kedalam ProfilKesehatanberikutnya.

Profil Kesehatan Indonesia dengan segala keterbatasannya tetap diupayakan agar


dapat terbit lebih cepat daripada tahuntahun sebelumnya. Di samping terbit dalam versi
cetak,ProfilKesehatan 2007dapatdiakseslewatinternet http://www.depkes.go.id.

Mudahmudahan Profil Kesehatan Indonesia 2007 ini bermanfaat dalam mengisi


kebutuhandatadaninformasikesehatanyangterkinisesuaidenganharapankitasemua.

Jakarta, 2008

KepalaPusatDatadanInformasi

DR.BambangHartono,SKM,MSc
NIP.140058225

i
ii
SAMBUTAN
SEKRETARIS JENDERAL DEPKES

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh,

Saya sangat bahagia serta bersyukut kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
karenaatasizinNyaProfilKesehatanIndonesia2007dapattersusun.Kamibanggakarena
atas usaha Pusdatin menerbitkan Profil Kesehatan Indonesia 2007 yang lebih cepat bila
dibandingkandengantahuntahunsebelumnya.

Tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu di era globalisasi
ternyatabanyaksekali,karenadatadaninformasidarisetiapprovinsimaupunprogramtidak
selaludilaporkansecara lengkapdantepatwaktu.Dengantelahterbitnya Profil Kesehatan
Indonesia2007yangjugamemuatkejadiankejadianpentingditahun2007,sayaharapkan
profil ini dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan
informasi (evidence based) serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi.
Mengingat manfaatnya yang tinggi, kami harapkan di masa datang arus laporan dapat
dikirimkanlebihtepatwaktusehinggapenerbitanprofilkesehatanlebihawallagi.

Padakesempataninisayamengucapkanterimakasihdanpenghargaanyangsetinggi
tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi sehingga
memungkinkantersusunnyaProfilKesehatanIndonesia2007denganbaik.

Wassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Jakarta,2008

SekretarisJenderal
DepartemenKesehatan

Dr.H.SjafiiAhmad,MPH
NIP.140086897

iii
iv
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR i

SAMBUTANSEKRETARISJENDERAL iii

DAFTARISI v

DAFTARLAMPIRAN vii

BABI: PENDAHULUAN 1

BABII: GAMBARANUMUMDANPERILAKUPENDUDUK 3
A.KeadaanPenduduk 3
B.KeadaanEkonomi 5
C.KeadaanPendidikan 10
D.KeadaanLingkungan 14
E.KeadaanPerilakuMasyarakat 19

BABIII: SITUASIDERAJATKESEHATAN 22
A.Mortalitas 22
B.Morbiditas 27

BABIV: SITUASIUPAYAKESEHATAN 61
A.PelayananKesehatanDasar 61
B.Pelayanan KesehatanRujukan 74
C.PencegahandanPemberantasanPenyakit 77
D.PerbaikanGiziMasyarakat 94
E.PelayananKesehatandalamSituasiBencana 96

BABV: SITUASISUMBERDAYAKESEHATAN 98
A.SaranaKesehatan 98
B.TenagaKesehatan 109
C.PembiayaanKesehatan 114

v
BABVI: PERBANDINGANINDONESIADENGANNEGARAANGGOTA
ASEANDANSEARO 117
A.Kependudukan 117
B.DerajatKesehatan 125
C.UpayaKesehatan 135

BABVII: TINJAUANANGKAKEMATIANMATERNAL 139


A.AngkaKematianIbu(MMR) 139
B.PenyebabKematianIbu 140
C.UpayaPelayanandanProgramKesehatanIbuMaternal 143

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

***

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran2.1 Pembagian Wilayah Administrasi Pemerintahan per Provinsi Tahun


2007
Lampiran2.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut
ProvinsiTahun2007
Lampiran2.3 PersentasePendudukMenurutKelompokUmurTertentu,AngkaBeban
TanggungandanProvinsiTahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.3.a PersentasePendudukMenurutKelompokUmurTertentu,AngkaBeban
TanggungandanProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.3.b PersentasePendudukMenurutKelompokUmurTertentu,AngkaBeban
TanggungandanProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.4 JumlahdanPersentaseDaerahTertinggalMenurutProvinsiTahun2004
2007
Lampiran2.5 PersentaseRumahTanggaYang MendapatPelayananKesehatanGratis
Selama 6 Bulan Referensi Menurut Provinsi dan Jenis Kartu yang
DigunakanTahun2007
Lampiran2.5.a PersentaseRumahTanggaYang MendapatPelayananKesehatanGratis
Selama 6 Bulan Referensi Menurut Provinsi dan Jenis Kartu yang
DigunakanTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.5.b PersentaseRumahTanggaYang MendapatPelayananKesehatanGratis
Selama 6 Bulan Referensi Menurut Provinsi dan Jenis Kartu yang
DigunakanTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.6 PersentaseRumahTanggayangMembeliBerasMurah/RaskinSelama6
BulanReferensidanJumlahBerasyangDibeliMenurutProvinsiTahun
2007
Lampiran2.7 JumlahdanPersentasePendudukMiskinMenurutProvinsidanDaerah,
MaretTahun2007
Lampiran2.8 Persentase Penduduk menurut Provinsi dan Golongan Pengeluaran per
KapitaSebulanTahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.8.a Persentase Penduduk menurut Provinsi dan Golongan Pengeluaran per
KapitaSebulanTahun2007(Perkotaan)

vii
Lampiran2.8.b Persentase Penduduk menurut Provinsi dan Golongan Pengeluaran per
KapitaSebulandanProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.9 Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10
Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.9.a Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10
Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan)
Lampiran2.9.b Persentase Kepandaian Membaca Menulis pada Penduduk Berumur 10
Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan Provinsi Tahun 2007
(Perdesaan)
Lampiran2.10 PersentaseStatusPendidikanpadaPendudukBerumur10TahunkeAtas
MenurutProvinsiTahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.10.a PersentaseStatusPendidikanpadaPendudukBerumur10TahunkeAtas
MenurutProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.10.b PersentaseStatusPendidikanpadaPendudukBerumur10TahunkeAtas
MenurutProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.11 Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut
Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.11.a Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut
Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan)
Lampiran2.11.b Persentase Penduduk Indonesia Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut
Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki dan Provinsi Tahun 2007
(Perdesaan)
Lampiran2.12 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi
Tahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran2.12.a Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi
Tahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.12.b Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Provinsi
Tahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.13 Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari
Pompa/Sumur/Mata Air Menurut Tipe Daerah, Jarak ke Tempat
PenampunganAkhirKotoran/TinjaTerdekatdanProvinsiTahun2007
Lampiran2.14 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar,
TipeDaerahdanProvinsiTahun2007
Lampiran2.15 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset dan Provinsi Tahun
2007

viii
Lampiran2.15.a Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset dan Provinsi Tahun
2007(Perkotaan)
Lampiran2.15.b Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset dan Provinsi Tahun
2007(Perdesaan)
Lampiran2.16 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja
danProvinsiTahun2007
Lampiran2.16.a Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja
danProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.16.b Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja
danProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.17 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal (m2),
TipeDaerahdanProvinsiTahun2007
Lampiran2.18 Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi, Tipe Daerah, dan Jenis
LantaiTerluas(m2)Tahun2007
Lampiran2.19 Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi, Tipe Daerah dan Jenis
DindingTerluas(m2)Tahun2007
Lampiran2.20 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
Bulan Referensi Menurut Jenis Keluhan Kesehatan yang Dialami dan
ProvinsiTahun2007
Lampiran2.20.a Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
Bulan Referensi Menurut Jenis Keluhan Kesehatan yang Dialami dan
ProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.20.b Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
Bulan Referensi Menurut Jenis Keluhan Kesehatan yang Dialami dan
ProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran2.21 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi
MenurutProvinsidanJumlahHariSakitTahun2007
Lampiran2.21.a Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi
MenurutProvinsidanJumlahHariSakitTahun2007 (Perkotaan)
Lampiran2.21.b Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi
MenurutProvinsidanJumlahHariSakitTahun2007 (Perdesaan)
Lampiran2.22 PersentasePendudukyangBerobatJalandanMengobatiSendiriSelama
BulanReferensiMenurutTipeDaerahdanProvinsiTahun2007
Lampiran2.23 Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi
Menurut Provinsi, Jenis Obat yang Digunakan dan Tipe Daerah Tahun
2007
Lampiran2.24 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi
Menurut Tempat/Cara Berobat dan Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan+Perdesaan)

ix
Lampiran2.24.a Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi
MenurutTempat/CaraBerobatdanProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran2.24.b Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi
MenurutTempat/CaraBerobatdanProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran3.1 Estimasi Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka
Harapan Hidup, Net Reproduction Rate, Angka Kelahiran Kasar dan
AngkaFertilitasTotalMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran3.2 IndeksPembangunan Manusiadan KomponenMenurutProvinsiTahun
20052006
Lampiran3.3 Distribusi Pasien Rawat Jalan Menurut Bab ICDX di Rumah Sakit di
IndonesiaTahun2006
Lampiran3.4 Distribusi Pasien Rawat Inap Menurut Bab ICDX di Rumah Sakit di
IndonesiaTahun2006
Lampiran3.5 JumlahKasusdanAngkaKesakitanPenyakitMalariaMenurutProvinsi
Tahun 2007
Lampiran3.6 AnnualParasiteIncidence(API)MalariadiJawaBaliTahun19972007
Lampiran3.7 HasilCakupanPenemuanKasusPenyakitTBParuTahun2007
Lampiran3.8 Jumlah Kasus Baru TB Paru BTA Positif Menurut Jenis Kelamin dan
ProvinsiTahun2007
Lampiran3.9 Jumlah Kasus Baru TB Paru BTA Positif Menurut Kelompok Umur
(Tahun),JenisKelamin danProvinsiTahun2007
Lampiran3.10 JumlahKumulatifKasusAIDS,Meninggal,danAngkaKumulatifKasus
per 100.000 Penduduk Menurut Provinsi sampai dengan 31 Desember
2007
Lampiran3.11 Jumlah dan Persentase Kasus AIDS yang Menggunakan NAPZA
Suntikan(IDU)MenurutProvinsisampaidengan31Desember2007
Lampiran3.12 Jumlah Kasus Baru AIDS Ditemukan per Tri Wulan Menurut Provinsi
Tahun2007
Lampiran3.13 JumlahKasusPneumoniapadaBalitaMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran3.14 SituasiPenyakitKustaMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran3.15 JumlahKasusBaruKustadanKecacatanMenurutProvinsi Tahun2007
Lampiran3.16.a JumlahKasusTetanusNeonatorumdanFaktorRisikoMenurutProvinsi
Tahun2007
Lampiran3.16.b JumlahKasusTetanusNeonatorumdanFaktorRisikoMenurutProvinsi
Tahun2007
Lampiran3.17 JumlahKasusPenyakitCampakdanStatusVaksinasiCampakMenurut
KelompokUmurdan ProvinsiTahun2007
Lampiran3.18 Frekuensi dan Jumlah Kasus pada KLB Campak Menurut Provinsi
Tahun2007

x
Lampiran3.19 JumlahKasusPenyakitDifteri danVaksinasiDifteri MenurutKelompok
Umurdan ProvinsiTahun2007
Lampiran3.20 JumlahKasusAFPMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran3.21 Jumlah Kasus AFP Menurut Kriteria Klasifikasi Klinis dan Provinsi
Tahun2007
Lampiran3.22 KejadianLuarBiasa(KLB)DiareMenurutProvinsiTahun20032007
Lampiran3.23 JumlahPenderita,Case FatalityRate(%),danIncidenceRatePenyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) Menurut Provinsi Tahun 2003
2007
Lampiran3.24 Jumlah Kabupaten/Kota yang Terjangkit Penyakit Demam Berdarah
Dengue(DBD/DHF)MenurutProvinsiTahun20052007
Lampiran3.25 JumlahPenderitaFilariasisMenurutProvinsiTahun20032007
Lampiran3.26 Kepesertaan dan Jenis Kasus Kecelakaan Kerja (PT. Jamsostek) Tahun
2007
Lampiran4.1 CakupanKunjunganIbuHamilK1danK4,PersalinanDitolongTenaga
Kesehatan,danKunjunganNeonatusMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran4.2 Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Pertama
Tahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran4.2.a Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Pertama
Tahun2007(Perkotaan)
Lampiran4.2.b Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Pertama
Tahun2007(Perdesaan)
Lampiran4.3 Persentase Balita Menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir
Tahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran4.3.a Persentase Balita menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir
Tahun2007(Perkotaan)
Lampiran4.3.b Persentase Balita menurut Provinsi dan Penolong Kelahiran Terakhir
Tahun2007(Perdesaan)
Lampiran4.4 CakupanDeteksiRisiko,RujukanKasusRistidanPenanganKomplikasi
IbuHamildanNeonatalMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran4.5 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang pernah Kawin dan
Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup menurut Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran4.5.a Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang pernah Kawin dan
Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup menurut Provinsi Tahun 2007
(Perkotaan)
Lampiran4.5.b Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang pernah Kawin dan
Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup menurut Provinsi Tahun 2007
(Perdesaan)

xi
Lampiran4.6 Ratarata Jumlah Anak Lahir Hidup per Wanita Usia 1549 Tahun
menurutProvinsidanTipeDaerahTahun2007
Lampiran4.7 Proporsi Wanita Berumur 1549 Tahun dan Berstatus Kawin yang
Sedang Menggunakan/Memakai Alat KB menurut Daerah Tempat
TinggaldanProvinsi,Tahun2007
Lampiran4.8 Persentase Wanita Berumur 1549 Tahun dan Berstatus Kawin yang
Pernah Menggunakan/Memakai Alat KB Menurut Daerah Tempat
TinggaldanProvinsi,Tahun2007
Lampiran4.9 PersentaseWanitaBerumur1549TahundanBerstatusKawinMenurut
Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun
2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran4.9.a PersentaseWanitaBerumur1549TahundanBerstatusKawinMenurut
Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun
2007(Perkotaan)
Lampiran4.9.b PersentaseWanitaBerumur1549TahundanBerstatusKawinMenurut
Alat/Cara KB yang Sedang Digunakan/Dipakai dan Provinsi, Tahun
2007(Perdesaan)
Lampiran4.10 Hasil Pelayanan Peserta KB Baru Kumulatif Menurut Metoda
KontrasepsidanProvinsiTahun2007
Lampiran4.11 Jumlah dan Proporsi Peserta KB Baru Kumulatif Menurut Tempat
PelayanandanProvinsiTahun2007
Lampiran4.12 PencapaianDesaUniversalChildImmunization(UCI)MenurutProvinsi
Tahun20042007
Lampiran4.13 CakupanImunisasiDasarpadaBayiMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran4.14 CakupanImunisasiHepatitisBpadaBayiMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran4.15 Drop Out Cakupan Imunisasi DPT1Campak pada Bayi Menurut
Provinsi Tahun20032007
Lampiran4.16 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Provinsi,
TipeDaerahdanJenisImunisasi,2007
Lampiran4.17 CakupanImunisasiTTpadaIbuHamilMenurutProvinsi,Tahun2007
Lampiran4.18 Indikator Pelayanan Rumah Sakit Umum Depkes dan Pemda Menurut
ProvinsiTahun 2006
Lampiran4.19 UtilisasiPelayananRawatJalanTingkatLanjut(RJTL)danRawatInap
TingkatLanjut(RITL)KeluargaMiskinMenurutProvinsiTahun 2007
Lampiran4.20 Penanganan Penyalahgunaan NAPZA di Rumah Sakit Menurut
KepemilikanTahun 2006
Lampiran4.21 KinerjaSurveilansAFPMenurutProvinsidiIndonesiaTahun2007
Lampiran4.22 Cakupan TB Paru BTA Positif, Sembuh, Pengobatan Lengkap dan
SuccessRate(SR)MenurutProvinsiTahun2006

xii
Lampiran4.23 Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Provinsi
Tahun2007
Lampiran4.24 CakupanDistribusiKapsulVitaminATahun2007
Lampiran4.25 CakupanPemberianTabletBesi(Fe)padaIbuHamilMenurutProvinsi
Tahun2007
Lampiran4.26 Persentase Anak Usia 24 Tahun yang Pernah Disusui dan Lamanya
Disusui MenurutProvinsiTahun2007(Perkotaan+Perdesaan)
Lampiran4.26.a Persentase Anak Usia 24 Tahun yang Pernah Disusui dan Lamanya
Disusui MenurutProvinsiTahun2007(Perkotaan)
Lampiran4.26.b Persentase Anak Usia 24 Tahun yang Pernah Disusui dan Lamanya
Disusui MenurutProvinsiTahun2007(Perdesaan)
Lampiran4.27 RekapitulasiKejadianBencanaTahun2007
Lampiran5.1 JumlahPuskesmassertaSaranaLainnyaMenurutProvinsiTahun2007
Lampiran5.2 JumlahPuskesmasdanRasionyaTerhadapPendudukMenurutProvinsi
Tahun20032007
Lampiran5.3 Jumlah Puskesmas dan Puskesmas Perawatan Menurut Provinsi Tahun
20032007
Lampiran5.4 Jumlah Puskesmas Keliling dan Rasio Puskesmas Keliling per
PuskesmasMenurutProvinsi Tahun 20032007
Lampiran5.5 Jumlah Rumah Sakit di Indonesia Menurut Pengelola dan Provinsi
Tahun2007
Lampiran5.6 JumlahRumahSakitUmumMenurutPengelolaTahun20032007
Lampiran5.7 JumlahRumahSakitUmumDepkes/PemdaMenurutKelasdanProvinsi
Tahun2007
Lampiran5.8 Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Umum Menurut Pengelola Tahun
20032007
Lampiran5.9 Jumlah Rumah Sakit Khusus dan Tempat Tidurnya Menurut Jenis
RumahSakitTahun20032007
Lampiran5.10 Jumlah Sarana ProduksiSediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Menurut
JenisDanProvinsiTahun20022006
Lampiran5.11 JumlahSaranaDistribusidanPelayananKefarmasianMenurutProvinsi
Tahun20022006
Lampiran5.12 JumlahSaranaUsahaKesehatanBersumberDayaMasyarakat(UKBM)
MenurutProvinsiTahun2006
Lampiran5.13 Jumlah Posyandu Menurut Tingkat Perkembangannya dan Provinsi
Tahun2006
Lampiran5.14 JumlahPolindesMenurutTingkatPerkembangannyadanProvinsiTahun
2006

xiii
Lampiran5.15 Jumlah Pos Obat Desa (POD) Menurut Tingkat Perkembangannya dan
ProvinsiTahun 2006
Lampiran5.16 Rekapitulasi Institusi Poltekkes Menurut Jurusan dan Provinsi Tahun
2007
Lampiran5.17 Rekapitulasi Strata Akreditasi Jurusan/Program Studi Poltekkes
KumulatifSampaiDesemberTahun2007
Lampiran5.18 Jumlah Institusi Diknakes Non Politeknik Kesehatan Menurut
Jurusan/ProgramStudidanProvinsiTahun2007
Lampiran5.19 RekapitulasiStrataAkreditasiInstitusiNonPoltekkesKumulatifSampai
DesemberTahun2007
Lampiran5.20 Jumlah Institusi Diknakes NonPoltekkes Menurut Status Kepemilikan
PerDesember2007
Lampiran5.21 Data Sumber Daya Manusia Kesehatan di Rumah Sakit Menurut
Provinsi danJenisKetenagaan Tahun2007
Lampiran5.22 Jumlah dan Jenis Ketenagaan di Puskesmas Menurut Provinsi Tahun
2007
Lampiran5.23 Jumlah Tenaga Kesehatan PTT yang Masih Aktif Menurut Provinsi
Tahun2007
Lampiran5.24 Jumlah dan Jenis Ketenagaan Farmasi di Rumah Sakit Pemerintah/
SwastadanPuskesmasMenurutProvinsiTahun 2006
Lampiran5.25 JumlahdanJenisKetenagaanFarmasidiSaranaProduksidanDistribusi
MenurutProvinsiTahun2006
Lampiran5.26 Jumlah Peserta Didik di Poltekkes Menurut Profesi Tahun Ajaran
2007/2008
Lampiran5.27 Jumlah Peserta Didik di Institusi Pendidikan Non Poltekkes Menurut
Profesi TahunAjaran 2007/2008
Lampiran5.28 JumlahPesertaDidikProgramKhususTahun2007
Lampiran5.29 Jumlah Lulusan Diknakes Poltekkes dan Non Poltekkes Menurut Jenis
TenagaKesehatanTahun2007
Lampiran5.30 Jumlah Lulusan Menurut Poltekkes dan Jurusan/Program Studi Tahun
2007
Lampiran5.31 Jumlah Lulusan Non Poltekkes Menurut Jurusan /Program Studi dan
ProvinsiTahun2007
Lampiran5.32 Jumlah Peserta Diklat yang dilaksanakan Pusdiklat Kesehatan dan
BapelkesNasional MenurutJenisDiklatTahun2007
Lampiran5.33 Alokasi dan Realisasi Anggaran Departemen Kesehatan Menurut
SumberDanadanEselonITahun2007
Lampiran5.34 Distribusi Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(JPK)Tahun2007

xiv
Lampiran5.35 Distribusi PesertaJaminanPemeliharaanKesehatan(JPK)MenurutJenis
danProvinsi Tahun2007
Lampiran6.1 Perbandingan Beberapa Data Kependudukan di Negaranegara ASEAN
danSEAROTahun2007
Lampiran6.2 Angka Kelahiran, Angka Kematian, dan Indeks Pembangunan Manusia
diNegaranegaraASEANdanSEARO
Lampiran6.3 Penduduk yang Menggunakan Sumber Air Bersih dan yang
Menggunakan Sarana Sanitasi Sehat di Negaranegara ASEAN &
SEAROTahun2005
Lampiran6.4 PerbandinganDataTuberkulosisdiNegaranegaraASEANdanSEARO
Tahun2005/2006
Lampiran6.5 AngkaEstimasiHIVdan AIDSdiNegaranegaraASEANdanSEARO
Tahun2007
Lampiran6.6 Jumlah KasusPenyakitMenular yangDapatDicegahdenganImunisasi
diNegaranegaraASEANdanSEAROTahun2007
Lampiran6.7 Perbandingan Cakupan Imunisasi Dasar pada Bayi di Negaranegara
ASEANdanSEAROTahun2006
Lampiran6.8 PerbandinganUpaya KesehatandiNegaranegaraASEANdanSEARO
Tahun20002006
Lampiran6.9 Pembiayaan Kesehatan di Negaranegara ASEAN dan SEARO Tahun
2005

***

xv
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan diperlukan adanya


kesadaran, kemauan dan kemampuan semua komponen bangsa untuk mewujudkan rakyat
sehat sebagai sumber kekuatan ketahanan bangsa yang akhirnya menjadi landasan dalam
membentuk negara yang kuat. Negara kuat dari aspek kesehatan dapat diartikan sebagai
NegaraKesatuanRepublikIndonesia(NKRI)yangmemilikiketahananbangsayangtangguh
denganbasisutamanyadalamwujudsemuarakyatsehatsecarafisik,mentaldansosialserta
memilikiproduktivitasyangtinggi.
Salah satu ukuran untuk menggambarkan tingkat pencapaian hasil pembangunan
suatu negara, termasuk pembangunan bidang kesehatan digunakan suatu indikator yang
dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (human development index). Indeks
PembangunanManusia,ditentukanolehbeberapaindikatoryaitu,kesehatan,pendidikan,dan
ekonomi. Dari segi kesehatan, indikatornya adalah umur harapan hidup sebagai salah satu
ukuranpencapaianderajatkesehatanmasyarakat.Tahun2005,Indonesiaberadadiperingkat
108dari177 negaradi dunia, lebihrendahdari negaratetanggaASEAN sepertiSingapura,
Malaysia,BruneiDarussalam,dan Thailand.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Departemen Kesehatan pada
periode 20052009 memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak sebagai urutan
pertamadalampembangunankesehatan.Prioritasberikutnyaadalahpelayanankesehatanba
gi masyarakat miskin,pendayagunaantenagakesehatan,penanggulanganpenyakit menular,
gizi buruk, dan krisis kesehatan akibat bencana, serta peningkatan pelayanan kesehatan di
daerahterpencil,tertinggal,daerahperbatasan,danpulaupulauterluar.
Penyusunan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007 ini berupaya untuk
menggambarkan secara umum tentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber
dayakesehatan,danfaktorfaktorterkaitlainnya.
ProfilKesehatanIndonesia2007initerdiridari 8(delapan)bab,yaitu:
Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang acuan diterbitkannya Profil Kesehatan
Indonesia2007inisertasistimatikapenyajiannya.
Bab II Situasi Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum
Indonesia. Selain uraian tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan
informasiumumlainnya,babinijugamengulasfaktorfaktorlingkungandanperilaku.

1
Bab III Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang hasilhasil pembangunan
kesehatansampaidengantahun2007yangmencakuptentangangkakematian,umurharapan
hidupdan angkakesakitan.
BabIVSituasiUpayaKesehatan.Babiniberisiuraiantentangupayaupayakesehatanyang
telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan sampai tahun 2007, untuk tercapainya dan
berhasilnya programprogram pembangunan di bidang kesehatan. Gambaran tentang upaya
kesehatan yang telah dilakukan itu meliputi persentase pencapaian cakupan pelayanan
kesehatan dasar, persentase pencapaian cakupan pelayanan kesehatan rujukan dan berbagai
upayalainyangberupagambaranpelayananprogramkesehatanlainnya.
Bab V Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sumber daya
pembangunan bidang kesehatan sampai tahun 2007 ini. Gambaran tentang keadaan sumber
daya sampai dengan tahun2007 ini mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas
kesehatanyangada.
Bab VI Perbandingan Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN dan SEARO. Bab ini
menyajikan perbandingan beberapa indikator tertentu meliputi data kependudukan, Angka
Kelahiran, Angka Kematian, Indeks Pembangunan Manusia, data tuberkulosis, angka
estimasiHIV/AIDS,kasuspenyakitmenularyangdapatdicegahdenganimunisasi,cakupan
imunisasipadabayidanupayakesehatan.
Bab VII. Analisis Hipotetik Antar Variabel Kesehatan. Analisis hipotetik dibatasi pada
beberapa variabel yang terkait dengan upaya peningkatan kesehatan ibu sebagai strategi
dalampenurunanangkakematian(MMR)
BabVIII.Penutup.

***

2
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN
PERILAKU PENDUDUK

SecaraadministratifwilayahIndonesiapadatahun2007terbagiatas33provinsi,
370 kabupaten, dan 95 kota. Wilayah tersebut meliputi 6.093 kecamatan, 7.878
kelurahan dan 65.189 desa. Pembagian tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
NegeriNomor6Tahun2008,tanggal31 Januari 2008.Jikadibandingkandengandata
administratif wilayah tahun 2005, maka dapat dikatakan telah terjadi beberapa
pemekaranwilayah.PembagianwilayahIndonesiasecaraadministratifpadatahun2007
dapatdilihatpadaLampiran2.1.
IndonesiamerupakannegarakepulauanterbesardiAsiaTenggara,menurutdata
Bakosurtanal,jumlahpulaudiIndonesia17.508(17.506pulausetelahdikurangiSipadan
danLigitan).Jumlahpulauitutermasukyangberadadimuaradantengahsungai,serta
delta.
Fakta ini membuat Indonesia memiliki keragaman budaya dan adat istiadat
dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Keragaman dalam berbagai aspek
tersebutjugaterkaitdenganperilakuyangberhubungandengankesehatan.
Pada bab ini akandiuraikangambaranumumIndonesiadanperilakupenduduk
pada tahun 2007 yang meliputi: keadaan penduduk, keadaan ekonomi, keadaan
pendidikan, keadaan lingkungan, dan perilaku penduduk yang berkaitan dengan
kesehatan.

A. KEADAAN PENDUDUK
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2007tercatatsebesar225.642.124jiwadengantingkatkepadatanpenduduksebesar118
perkm2.
TingkatkepadatanyangtinggimasihdidominasiolehprovinsiprovinsidiPulau
Jawa. Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta, yaitu
sebesar 13.651 jiwa per km2. Provinsi Jawa Barat merupakan wilayah yang memiliki
kepadatan penduduk tertinggi ke2 dengan kepadatan 1.140 jiwa per km2. Provinsi
dengan tingkat kepadatan tertinggi ke3 yaitu DI Yogyakarta sebesar 1.096 jiwa per

3
km2. Kepadatan penduduk terendah di Provinsi Papua, yaitu hanya 6 jiwa per km2,
Papua Barat merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terendah ke2
yaitu sebesar 7 jiwa per km2, yang kemudian diikuti oleh Kalimantan Tengah dengan
kepadatan13jiwaperkm2.
Dariproyeksijumlahpendudukdapatdiketahui terdapatketimpanganpersebaran
penduduk antar pulau yang nyata. Lebih dari separuh penduduk Indonesia berada di
PulauJawa,yaitusebesar58,38%,denganluashanya6,77%wilayahIndonesia.Sisanya
tersebardiSumaterasebesar21,35%,Sulawesi7,17%,Kalimantan5,57%,Kepulauan
Nusa Tenggara Bali 1,48%, Papua dan Maluku 2,29%. Jumlah penduduk dan angka
kepadatanpendudukperprovinsidapatdilihatpadaLampiran2.2.
Melalui proyeksi penduduk berdasarkan hasil SUPAS 2005 kita dapat
memperolehgambaranpiramidapenduduksebagaiberikut.

GAMBAR2.1
PIRAMIDAPENDUDUKINDONESIA
TAHUN2007

Sumber:ProyeksiPendudukIndonesiaPerProvinsiMenurutKelompokUmur
danJenisKelamin2005 2015,BPS,2007

Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa


pendudukyangberusiamuda(014tahun)sebesar29,30%,yangberusiaproduktif(15
64 tahun) sebesar 65,05%, dan yang berusia tua (> 65 tahun) sebesar 5,65%. Dengan
demikian maka Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Indonesia
pada tahun 2007 sebesar 53,73%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2006 sebesar 49,90%. Provinsi dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah
NusaTenggaraTimursebesar74,81%,diikutiolehSulawesiBaratsebesar69,12%,dan
Maluku sebesar 67,84%. Sedangkan provinsi dengan Angka Beban Tanggungan
terendah yaitu DKI Jakarta sebesar 38,27%, diikuti oleh Kepulauan Riau sebesar

4
45,29% dan DI Yogyakarta sebesar 46,44%. Berdasarkan tipe daerah, angka beban
tanggungandiperdesaanlebihbesardibandingkanperkotaan,yaitu58,49%berbanding
48,02%. Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur, provinsi, wilayah dan
angka beban tanggungan tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran 2.3, 2.3.a, dan
Lampiran 2.3.b.

B. KEADAAN EKONOMI
Kondisi perekonomian merupakan salah satu aspek yang diukur dalam
menentukan keberhasilan pembangunan suatu negara. Data BPS menyebutkan bahwa
selama tahun 2006, pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi sebesar
5,7%, pada tahun 2006 angka ini turun menjadi 5,5% dan kembali meningkat cukup
signifikan pada tahun 2007 menjadi 6,3%. Pertumbuhan ini didukung oleh semua
komponen PDB penggunaan, yakni konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,0%,
konsumsipemerintahsebesar3,9%,pembentukanmodaltetapbrutosebesar9,2%,serta
ekspor maupun impor barang dan jasa, masingmasing meningkat sebesar 8,0% dan
8,9%.
Mengkaji kondisi perekonomian tentu saja tidak terlepas dari tingkat inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode Januari sampai Desember tahun
2007 telah terjadi inflasi sebesar 6,59% atau terjadi kenaikan indeks dari 145,89 pada
bulanDesember2006menjadi155,50dalambulanDesember2007.Selamatahun2007
kelompok bahan makanan memberi kontribusi terbesar pada inflasi sebesar 2,82%.
Kelompok lainnyadalamtahun2007 masingmasingkelompokperumahan,air, listrik,
gas dan bahan bakar menyumbang sebesar 1,27% pada inflasi nasional, kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,10%, kelompok sandang 0,48%,
kelompok kesehatan 0,17%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,54% dan
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,21%. Seluruh kelompok
pengeluaran selama tahun 2007 mengalami inflasi, masingmasing kelompok bahan
makanan 11,26%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 6,41%,
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4,88%, kelompok sandang
8,42%kelompokkesehatan4,31%,kelompokpendidikan,rekreasidanolahraga8,83%
dankelompoktransport,komunikasidanjasakeuangan1,25%.
Selama tahun 2007, jenis barang dan jasa yang dominan memberi kontribusi
pada inflasi nasional antara lain beras 0,52%, minyak goreng 0,49%, bawang merah
0,47%, emas perhiasan 0,33%, kontrak rumah 0,30%, rokok kretek filter 0,24%,
Akademi/Perguruan Tinggi 0,17%, daging ayam ras 0,16%, tarif air minum/PAM
0,15%telurayamras,uangsekolahSLTA,dankelapamasingmasing0,13%miedan
sewa rumah masingmasing 0,12% rokok kretek, nasi beserta lauk, upah tukang, dan
uangsekolahSDmasingmasing0,11%.
Untuk mengetahui tingkat pengangguran, dilakukan Survei Angkatan Kerja
Nasional(Sakernas).Sakernas merumuskankonseppengangguransebelumtahun2001
sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja/tidak mempunyai pekerjaan dan sedang
mencaripekerjaan.Sejaktahun2001konseppengangguranmenjadiangkatankerjayang

5
tidak bekerja/tidak mempunyai pekerjaan, yang mencakup angkatan kerja yang sedang
mencaripekerjaan,mempersiapkanusaha(MP),tidakmencaripekerjaankarenamerasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan/putus asa (sebelumnya dikategorikan sebagai
Bukan Angkatan Kerja) dan yang punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
(sebelumnyadikategorikansebagaiBekerja).
MenurutSakernas,Angkatan Kerjaadalahpendudukusiakerjayangbekerjaatau
punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan penganggur. Sementara Bekerja
menurut definisi Sakernas adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan
maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling
sedikitsatujam(tidakterputus)dalamsemingguyanglalu.Kegiatanitutermasukjuga
kegiatanpekerjatakdibayaryangmembantudalamsuatuusahaataukegiatanekonomi.
Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS)
dalambulanFebruari2007menunjukkantingkatpenganggurantertinggimasihterjadidi
Jawasebesar10,39%danterendahdiBalidanNusaTenggarasebesar5,49%.Selaindi
pulau Jawa tingkat pengangguran yang tinggi juga terdapat di Pulau Sulawesi dan
Sumateramasingmasingsebesar9,94%dan9,62%.
Perkembangan angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan pengangguran
menurutwilayah secararinciadalahsebagaiberikut:

TABEL2.1
PERKEMBANGANJUMLAHANGKATANKERJA,PENDUDUK YANGBEKERJA
DANPERSENTASEPENGANGGURAN MENURUT WILAYAH TAHUN2006 2007
FebruariTahun2006 FebruariTahun2007
Angkatan Penduduk Angkatan Penduduk
Wilayah Kerja yangBekerja
%
Kerja yangBekerja
%
Pengangguran Pengangguran
(jutaorg) (jutaorg) (jutaorg) (jutaorg)
Jawa 64,22 57,41 10,60 64,81 58,07 10,39
Sumatera 21,18 18,67 11,85 21,45 19,38 9,62
Balidan
6,09 5,7 6,42 6,22 5,88 5,49
NusaTenggara
Kalimantan 5,82 5,34 8,25 6,16 5,67 7,95
Sulawesi 6,75 6,03 10,70 7,26 6,54 9,94
Maluku danPapua 2,21 2,02 8,65 2,24 2,04 8,77
Sumber:Sakernas,BPS,20062007

Pembangunan ekonomi yang diupayakan pemerintah diharapkan mampu


mendorongkemajuan,baikfisik,sosial,mentaldanspiritualdisegenappelosoknegeri
terutamawilayahyangtergolongdaerahtertinggal.Suatudaerahdikategorikanmenjadi
daerahtertinggalkarenabeberapafaktorpenyebab,yaitugeografis,sumberdayaalam,
sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah rawan bencana dan konflik sosial,
dankebijakanpembangunan.Keterbatasanprasaranaterhadapberbagaibidangtermasuk
di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal mengalami
kesulitanuntukmelakukanaktivitasekonomidansosial.
Unit terkecil daerah tertinggal yang digunakan dalam Strategi Nasional
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS PPDT) adalah wilayah
administrasi kabupaten. Penetapan kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan

6
menggunakan pendekatan berdasarkan pada perhitungan enam (6) kriteria dasar yaitu:
perekonomianmasyarakat,sumberdayamanusia,prasarana(infrastruktur),kemampuan
keuangan lokal (celah fiskal), aksesibilitas dan karakteristik daerah, serta berdasarkan
kabupatenyangberadadidaerahperbatasanantarnegaradangugusanpulaupulaukecil,
daerahrawanbencanadandaerahrawankonflik.
Menurut data Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, pada tahun 2006
jumlah kabupaten tertinggal mencapai 199 dari 440 Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia (45,2%) dan pada tahun 2007 mencapai 199 kabupaten dari 465
Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia (42,8%). Menurut jumlah kabupaten/kota yang
tertinggal angka ini mengalami sedikit bertambah dibandingkan tahun 2005, yang
menunjukkan jumlah 197 kabupaten tertinggal. Penambahan 2 kabupaten tersebut
terdapat pada Provinsi Sumatera Barat yang pada tahun 2005 berjumlah 7 kabupaten
kemudian bertambah menjadi 9 kabupaten. Provinsi dengan persentase kabupaten/kota
tertinggaltertinggiadalahSulawesiBarat,yaitusebesar100%(20062007),diikutioleh
Papua yangsebesar95%(2006)dan90,5%(2007),danNusaTenggaraTimur sebesar
93,75% (2006) dan 75% (2007). Jumlah dan persentase kabupaten/kota tertinggal
menurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran2.4.

GAMBAR2.2
PERSENTASEKABUPATENTERTINGGAL
TAHUN2007

Sumber:StrategiNasionalPercepatanPembangunanDaerahTertinggal
Tahun20042009

Kemiskinan menjadi isu yang cukup menyita perhatian berbagai kalangan


termasuk kesehatan. Keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terkait
dengandayabeliekonomi.Kemiskinanjugamenjadihambatanbesardalampemenuhan
kebutuhanterhadapmakananyangsehatsehinggadapatmelemahkandayatahantubuh
yang dapat berdampak pada kerentanan untuk terserang penyakitpenyakit tertentu.
Fenomena gizi buruk dan kurang seringkali dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang
buruk jika merujuk pada fakta betapa keterbatasan pemenuhan pangan dapat

7
menyebabkan busung lapar, Kwashiorkor, penyakit kekurangan vitamin seperti
Xeropthalmia,Scorbut,danBeriberi.
Statistik Kesra Tahun 2007 menyajikan persentase rumah tangga yang
mendapatkan pelayanan gratis bidang kesehatan selama 6 bulan referensi. Persentase
rumahtangga yang mendapatkanpelayanangratis padatahun2007 meningkatmenjadi
15,13% dari angka 12,85% pada tahun 2006. Angka tersebut terdiri dari Askeskin
sebesar 51,87%, Kartu Kompensasi BBM sebesar 4,42%, Kartu Sehat sebesar 14,52%
dan lainnya sebesar 29,19%. Rincian mengenai persentase rumah tangga yang
mendapatkan pelayanan gratis bidang kesehatan selama 6 bulan referensi dan jumlah
beras yang dibeli menurut provinsi tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran2.5, 2.5.a,
danLampiran2.5.b.
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional, penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki ratarata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan
(GK) yangterdiridariGaris KemiskinanMakanan(GKM)danGaris KemiskinanNon
Makanan (GKNM). Penentuan GKM dilakukan berdasarkan pengeluaran penduduk
untuk memenuhi kebutuhan dasar berupa makanan, sedangkan GKNM ditentukan
berdasarkan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan perumahan, sandang, pendidikan
dankesehatan.
Tingkat kemiskinan juga dapat diketahui dengan melihat indeks kedalaman
kemiskinandankeparahankemiskinan.Indekskedalamankemiskinanmenunjukkan gap
antara penghasilan penduduk miskin dengan garis batas kemiskinan, baik makanan
maupun non makanan. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan mencerminkan gap
penghasilan antara sesama penduduk miskin. Dalam kurun waktu 20022006, terjadi
peningkatan yang cukup signifikan pada periode Februari 2005Maret 2006
dibandingkanperiodesebelumnya,dari2,78 menjadi3,43.Padaperiode Maret2006
Maret2007terjadipenurunanindeksyangcukuptajamdari3,43menjadi2,99.
Peningkatan yangsamaditunjukkanoleh indeks keparahankemiskinan,dimana
terdapat peningkatan pada periode Februari 2005 Maret 2006 dibandingkan periode
sebelumnya,yaitudari0,76menjadi 1,00.PadaperiodeMaret2006Maret2007terjadi
penurunanindeksyangcukupsignifikandari1,00menjadi0,84.
GAMBAR2.3
INDEKSKEDALAMAN(P1)DANKEPARAHAN(P2)KEMISKINAN
TAHUN2002 2007

Sumber:BPS,AnalisisdanPenghitunganTingkatKemiskinanTahun2007

8
Pada bulan Maret 2007, jumlah penduduk miskin menurun menjadi 37,17 juta
dari 39,3 juta penduduk miskin pada bulan Maret 2006. Hal ini menunjukkan bahwa
terjadipenurunan2,13jutapendudukmiskin.Jikamelihatpersentasependudukmiskin,
peningkatanyangsignifikanterjadipadatahun2006.Persentasependudukmiskinyang
semula 15,97% pada tahun 2005 meningkat menjadi 17,75% pada tahun 2006 dan
menjadi 16,58% pada tahun 2007. Persentase penduduk miskin dari tahun 20032007
disajikanpadaGambar2.4berikutini.
GAMBAR2.4
PERSENTASEPENDUDUKMISKIN
TAHUN2003 2007

Sumber:BPS,AnalisisdanPenghitunganTingkatKemiskinanTahun2007

KarakteristikkemiskinanyangpentingdiIndonesiaadalahbanyaknyapenduduk
yangpenghasilannyaberadadisekitargariskemiskinan,atausangatrentankemiskinan.
Statuskemiskinanpendudukdikategorikankedalambeberapaklasifikasisepertimiskin,
hampirmiskin,hampirtidakmiskindantidakmiskin.Dalamduatahunterakhir,selama
periode 2006 2007 terjadi pergeseran posisi status kemiskinan (Tabel 2.2). Dengan
memperhatikanpergeseranposisiini,dapatdisimpulkanbahwaselamaperiodetersebut
terjadi pergeseran penduduk yang tergolong dalam transient poor yaitu mereka yang
berpenghasilantidakjauhdarigariskemiskinan.
TABEL2.2
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTSTATUSKEMISKINAN
TAHUN2006 2007
Tahun
StatusKemiskinan
2006 2007
Miskin(<1GK) 17,75 16,58

HampirMiskin(1,001,25GK) 13,45 12,38


27,64 14,26
HampirTidakMiskin(1,251,50GK)
TidakMiskin(>1,50GK) 41,16 56,78
Jumlah 100,00 100,00

Sumber: BPS,AnalisisdanPenghitunganTingkatKemiskinanTahun2007
Catatan: GK= GarisKemiskinan

9
Dari angka kemiskinan tahun 2007 antar provinsi terlihat bahwa ada 6 (enam)
provinsi yang dapat dikategorikan memiliki persentase penduduk miskin yang relatif
rendah (di bawah 10%), yaitu Bangka Belitung (9,54%), Kalimantan Tengah (9,38%),
Banten (9,07%), Kalimantan Selatan (7,01%), Bali (6,63%) dan DKI Jakarta (4,61%).
Kemudian15(limabelas)provinsidikategorikan memilikipersentasependuduk miskin
antara 1020%, 9(sembilan) provinsi memiliki persentase penduduk miskin antara 20
30%. Ada 3 (tiga) provinsi yang memiliki persentase penduduk miskin di atas 30%,
yaitu Papua (40,78%), Papua Barat (39,31%) dan Maluku (31,14%). Jumlah dan
persentasependudukmiskinmenurutprovinsidan tipedaerahsecararincidapatdilihat
padaLampiran2.7.
Secara nasional, pengeluaran penduduk per kapita yang terbesar berkisar
200.000299.999rupiahselamasebulan(30,71%),diikutidengangolonganpengeluaran
300.000499.999 rupiah selama sebulan (24,27%) dan golongan pengeluaran 150.000
199.999rupiahselamasebulan(19,31%).
Adapun persentase golongan pengeluaran terbesar berdasarkan provinsi, untuk
golonganpengeluaran200.000299.999rupiahselamasebulanadalahSumateraSelatan
(39,93%), diikuti Kalimantan Tengah (37,64%) dan Lampung (36,29%). Sedangkan
persentase golongan pengeluaran terbesar berdasarkan provinsi, untuk golongan
pengeluaran300.000499.999rupiah selamasebulan adalahKepulauanBangkaBelitung
(51,24%),diikutiRiau(39,94%)dan Bali (38,62%).
Rincian persentase penduduk menurut provinsi dan golongan pengeluaran per
kapitasebulantahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.8,2.8.adanLampiran2.8.b.

C. KEADAAN PENDIDIKAN
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Melalui pengetahuan,
pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Pengetahuan yang
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor pencetus
(predisposing) yang berperan dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
berperilaku sehat. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kemampuan membaca
menulis,statuspendidikan,dan tingkatkepesertaan sekolah.
Kemampuanmembacadanmenulis(bacatulis)penduduktercermindariAngka
Melek Huruf, yaitu persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca
danmenulishuruflatinatauhuruflainnya.
Secaranasional,persentasependudukyangmelekhuruf padatahun2007sebesar
92,74%. Sedangkan mereka yang buta huruf sebesar 7,26%. Persentase melek huruf
padalakilakilebihbesardibandingkanperempuan,yaitu 95,66%berbanding89,88%.
Daerah perkotaan memiliki persentase melek huruf sebesar 96,11%. Angka ini lebih
besardibandingkandaerahperdesaanyanghanyasebesar90,07%.
ProvinsidenganpersentasemelekhuruftertinggiadalahSulawesiUtarasebesar
98,96%, diikuti oleh DKI Jakarta sebesar 98,83% dan Riau 97,53%. Sedangkan

10
persentase melek huruf terendah adalah Provinsi Papua sebesar 76,85%, diikuti oleh
NusaTenggaraBaratsebesar82,44%,danBali sebesar87,32%.
Persentase kepandaian membaca menulis pada penduduk berumur 10 tahun ke
atas menurut provinsi, jenis kelamin dan tipe daerah tahun 2007 dapat dilihat pada
Lampiran2.9,2.9.adan Lampiran 2.9.b.
Persentasetertinggipendudukberumur10tahunkeatasyangbutahurufadalah
ProvinsiPapua(23,15%)danpersentaseterendahadalahSulawesiUtara(1,06%).Selain
Papua, ada 8 provinsi yang persentase buta hurufnya lebih dari 10%, yaitu Nusa
Tenggara Barat (17,56%), Bali (12,68%), Sulawesi Selatan (12,28%), Sulawesi Barat
(12,14%), Nusa Tenggara Timur (11,47%), Jawa Timur (11,34%), DI Yogyakarta
(11,14%) dan Jawa Tengah (10,09%). Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas
yangbutahuruf menurutprovinsidapatdilihatpadaGambar2.5dibawahini.
GAMBAR2.5
PERSENTASEPENDUDUKUMUR10TAHUNKEATAS
YANGBUTA HURUF TAHUN2007

Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

Secara nasional, status pendidikan pada penduduk berumur 10 tahun ke atas


menurut Statistik Kesra Tahun 2007 dapat dilihat menurut status tidak/belum pernah
sekolah, masih sekolah (SD/MI, SLTP/MTs, SMU/SMK/MA dan D1/Univ.) dan
penduduk yang tidak bersekolah lagi. Persentase penduduk yang tidak/belum pernah
sekolah 7,57%. Angka persentase terendah adalah di Provinsi Sulawesi Utara yaitu
hanya0,90%,sedangkanyangtertinggidiPapuasebesar23,35%.

11
Sementara itu, penduduk usia 10 tahun ke atas yang masih bersekolah adalah
sebesar19,18%,denganrincianyangbersekolahdiSD/MIsebesar7,81%,diSLTP/MTs
sebesar5,88%,diSMU/SMsebesar3,92%dandiAkademi/Universitassebesar1,57%.
Menurut wilayah, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak/belum
pernah sekolah yang tinggal di perdesaan (10,17%) lebih tinggi dibandingkan dengan
penduduk yang tinggal di perkotaan (4,30%). Ditinjau dari jenis kelamin, persentase
pendudukperempuanyangtidak/belumpernahsekolahlebihtinggi(lebihdariduakali
lipat)daripersentasependuduklakilaki(10,64%berbandingdengan4,45%).
Provinsi dengan persentase tertinggi penduduknya berpendidikan SMU/SMK
atau lebih tinggi adalah DKI Jakarta (46,66%), Kepulauan Riau (41,01%) dan DI
Yogyakarta (36,85%). Sedangkan yang terendah di Provinsi Sulawesi Barat (15,69%),
Nusa Tenggara Timur (15,87%), dan Jawa Tengah (17,80%). Persentase penduduk
berumur 10 tahun ke atas menurut status pendidikan per provinsi dapat dilihat pada
Lampiran2.10,2.10.adanLampiran2.10.b.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Statistik Kesra Tahun 2007
dikategorikanmenjadi3kelompokumur,yaitu712tahunmewakiliumursetingkatSD,
1315tahunmewakiliumursetingkatSLTP,dan1618tahunmewakiliumursetingkat
SMU.Secaraumum,APSkelompokumur712tahunsebesar97,60%,kelompokumur
1315tahunsebesar84,26%dankelompokumur1618tahunsebesar54,61%.Semakin
tinggi kelompok umur, semakin rendah APS, baik bagi lakilaki maupun perempuan.
Berdasarkan wilayah, APS penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan APS
pendudukperdesaan.SecararincidapatdilihatpadaTabel2.3dibawahini.
TABEL2.3
ANGKAPARTISIPASISEKOLAH(APS)PENDUDUKUMUR718TAHUN
MENURUTTIPEDAERAH,JENISKELAMINDANKELOMPOKUMURTAHUN2007
KelompokUmur(Tahun)
Daerah/JenisKelamin
7 12 13 15 16 18
Perkotaan
Lakilaki 98,29 90,31 67,07
Perempuan 98,76 89,25 65,09
Lakilaki+Perempuan 98,51 89,79 66,08
Perdesaan
Lakilaki 96,76 79,66 45,30
Perempuan 97,24 81,23 45,37
Lakilaki+Perempuan 96,99 80,42 45,33
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki 97,37 83,99 54,71
Perempuan 97,85 84,54 54,51
Lakilaki+Perempuan 97,60 84,26 54,61
Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

BerbedadenganAPS,AngkaPartisipasiMurni(APM)menunjukkanbanyaknya
penduduk usia sekolah yang masih bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai
denganusianya(Tabel2.4).StatistikKesramengelompokkanAPMberdasarkanjenjang
pendidikan dan tipe daerah. APM SD di daerah perkotaan sebesar 93,59%, lebih kecil
dibandingkanangkadiperdesaanyangsebesar93,89%.Hasilyangberbedaditunjukkan

12
pada APM SLTP dan SMU. APM SLTP di perkotaan sebesar 71,99%, lebih besar
dibandingkan angka di perdesaan sebesar 62,93%. APM SMU di perkotaan juga lebih
besar dibandingkan APM SMU di perdesaan, yaitu sebesar 55,66% di perkotaan
sedangkandiperdesaanhanya35,58%.SecaranasionalAPMSDsebesar93,75%,APM
SLTPsebesar66,64%,danAPMSMU44,56%.
TABEL2.4
ANGKAPARTISIPASIMURNI(APM)MENURUTTIPEDAERAH,
JENISKELAMINDANJENJANGPENDIDIKANTAHUN2007
JenjangPendidikan
Daerah/JenisKelamin
SD SLTP SMU
Perkotaan
Lakilaki 93,83 72,44 57,65
Perempuan 93,34 71,52 53,67
Lakilaki+Perempuan 93,59 71,99 55,66
Perdesaan
Lakilaki 93,92 61,61 35,04
Perempuan 93,80 64,34 36,02
Lakilaki+Perempuan 93,89 62,93 35,58
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki 93,88 66,01 44,82
Perempuan 93,62 67,30 44,29
Lakilaki+Perempuan 93,75 66,64 44,56
Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

Pada tahun 2007, persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tidak
memiliki ijazah/STTB di Indonesia sebanyak 27,95%. Persentase ini lebih besar di
wilayahperdesaanyangsebesar35,06%dibandingkanperkotaanyangsebesar18,97%.
Sedangkan secara nasional, persentase penduduk yang sudah memiliki ijazah/STTB
yangdimilikiyaituSD/MIsebanyak31,19%,tamatSLTP/MTssebanyak17,49%,tamat
SMU/MA/SMK sebanyak 18,12%, dan tamat Diploma I sampai dengan Universitas
sebesar5,28%.Dengandemikian makapersentasependuduk berumur10tahunkeatas
yang memiliki ijazah SMU/SMK atau pendidikan yang lebih tinggi sebesar 23,37%.
Persentase penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut ijazah/STTB tertinggi yang
dimilikiperprovinsidapatdilihatpadaLampiran2.11,2.11.adanLampiran2.11.b.

13
TABEL2.5
PERSENTASEPENDUDUK10TAHUNKEATASMENURUTTIPEDAERAH,
JENISKELAMINDANIJAZAH/STTBTERTINGGIYANGDIPEROLEH
TAHUN2007
Ijazah/STTBTertinggiyangDimiliki
Daerah/Jenis DiplIV/
Tidak SD/ SLTP/ SMU/ DiplI/ Akademi/
Kelamin Memiliki MI MTs MA
SMK
DiplII DiplIII
S1/S2/ Jumlah
S3
Perkotaan
Lakilaki 16,21 23,82 19,86 20,94 9,36 0,77 2,18 6,87 100,00
Perempuan 21,65 25,72 19,34 18,40 6,40 1,41 2,21 4,88 100,00
L+P 18,97 24,78 19,60 19,65 7,86 1,09 2,20 5,86 100,00
Perdesaan
Lakilaki 31,16 36,87 17,02 9,00 3,57 0,58 0,38 1,42 100,00
Perempuan 38,92 35,66 14,65 6,71 2,03 0,76 0,41 0,86 100,00
L+P 35,06 36,26 15,83 7,85 2,80 0,67 0,40 1,14 100,00
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki 24,59 31,13 18,27 14,25 6,12 0,66 1,18 3,81 100,00
Perempuan 31,25 31,25 16,73 11,90 3,97 1,05 1,21 2,64 100,00
L+P 27,95 31,19 17,49 13,06 5,03 0,86 1,19 3,23 100,00
Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

Tabel 2.5 di atas menunjukkan bahwa perbedaan signifikan terjadi pada


persentasependudukusia10tahunkeatasyangmemilikiijazah/STTBSMU/MA/SMK
hinggaUniversitasantarawilayahperkotaandenganperdesaan.Padaperkotaansebesar
36,66%, sedangkan perdesaan hanya sebesar 12,86%. Sedangkan berdasarkan jenis
kelamin persentase penduduk 10 tahun ke atas yang memiliki ijazah/STTB
SMU/MA/SMK hingga Universitas pada lakilaki lebih besar dibandingkan pada
kelompokperempuan,yaitu26,02%berbanding20,77%.

D. KEADAAN LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian
khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku,
pelayanankesehatandangenetik, lingkungan menentukan baik buruknya statusderajat
kesehatanmasyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan indikatorindikator
seperti persentase rumah tangga terhadap akses air minum, persentase rumah tangga
menurut sumber air minum, persentase rumah tangga dengan sumber air minum dari
pompa/sumur/mata air menurut jarak ke tempat penampungan akhir kotoran/tinja, dan
persentaserumahtanggamenurutkepemilikanfasilitasbuangairbesar.

1. Akses Terhadap Air Minum


Statistik Kesejahteraan Rakyat Tahun 2007 yang diterbitkan oleh BPS
mengkategorikansumberairminumyangdigunakanrumahtanggamenjadi2kelompok
besar, yaitu sumber air minum terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum
terlindung terdiri dari air kemasan, ledeng, pompa, mata air terlindung, sumur

14
terlindung,danairhujan.Sedangkansumberairminumtakterlindungterdiridarisumur
takterlindung,mataairtakterlindung,airsungai,danlainnya.
Data yang terdapat pada Statistik Kesra BPS Tahun 2007 menyebutkan bahwa
persentaserumahtangga yang memilikisumberair minumterlindungsebesar81,48%,
sedangkan persentase rumah tangga yang memiliki sumber air minum tak terlindung
sebesar18,51%.Provinsidenganpersentaseterbesaruntukrumahtanggayangmemiliki
sumber air minum terlindung adalah DKI Jakarta, yaitu 98,94%, diikuti oleh DI
Yogyakarta sebesar 92,10% dan Bali sebesar 90,96%. Persentase rumah tangga yang
memilikisumberairminumterlindungyangpalingrendahberadadiProvinsiBengkulu,
yaitusebesar45,93%, diikuti oleh Papua(51,67%)dan KalimantanTengah (54,23%).
Pada kelompok sumber air minum terlindung, sebagian besar rumah tangga di
Indonesia memiliki sumur terlindung dengan persentase 30,07%. Persentase rumah
tangga yang menggunakan sumber air minum pompa menempati urutan ke2 yaitu
17,62%,kemudian ledeng(12,36%),mataairterlindung(7,86%),airkemasan(7,18%)
dan air hujan (2,57%). Sedangkan pada kelompok air minum tak terlindung, rumah
tangga di Indonesia sebagian besar memanfaatkan sumur tak terlindung dengan
persentase10,32%,diikuti olehmataairtakterlindungsebesar4,77%,airsungaisebesar
3,02%danlainnyasebesar0,40%.Persentaserumahtanggamenurutsumberairminum,
provinsi dan wilayah secara lebih rinci disajikan pada Lampiran 2.12, 2.12.a, dan
Lampiran2.12.b.

GAMBAR2.6
PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUT
SUMBERAIRMINUMTAHUN2007

Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

2. Jarak Sumber Air Minum dengan Tempat Penampungan Akhir


Kotoran/Tinja
Sumberairminumseringmenjadisumberpencemarpadapenyakit waterborne
disease. Oleh karena itu sumber air minum harus memenuhi syarat lokalisasi dan
konstruksi. Syarat lokalisasi menginginkan agar sumber air minum terhindar dari
pengotoran,sehinggaperludiperhatikanjaraksumberairminumdengancubluk(kakus)

15
lubang galian sampah, lubang galian untuk air limbah dan sumbersumber pengotor
lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan tanah dan kemiringannya. Pada
umumnya jarak sumberair minumdengan beberapasumberpengotortermasuktempat
penampunganakhir(TPA)kotoran/tinjatidakkurangdari10meterdandiusahakanagar
letaknyatidakberadadibawahsumbersumbertersebut.
Statistik Kesra BPS 2007 juga menampilkan persentase rumah tangga dengan
sumber air minum dari pompa/sumur/mata air menurut jarak ke tempat penampungan
akhir kotoran/tinja terdekat dan provinsi. Data tersebut menyebutkan bahwa secara
nasional sebanyak 52,72% rumah tangga memiliki jarak sumber air minum dari
pompa/sumur/mata air terhadap tempat penampungan kotoran akhir/tinja sebesar > 10
meter.Sedangkansebanyak 25,55%memilikijarak<10meterdansisanyasebanyak
21,74%tidaktahu.
Padarumahtanggayangmemilikijarak>10meterpadasumberairminumnya,
persentase terbesar adalah DI Yogyakarta sebesar 69,21%, diikuti oleh Kalimantan
Selatan sebesar 68,39% dan Lampung 67,26%. Sedangkan provinsi dengan persentase
terendah adalah Papua Barat sebesar 34,86% diikuti oleh Banten sebesar 34,98% dan
Nanggroe Aceh Darussalamsebesar 39,38%. Persentase rumah tangga dengan sumber
air minum dari pompa/sumur/mata air menurut tipe daerah, jarak ke tempat
penampungan akhir kotoran/tinja/ terdekat dan provinsi dapat dilihat pada Lampiran
2.13.
GAMBAR2.7
PERSENTASERUMAHTANGGADENGANJARAKSUMBERAIRMINUM
KETPAKOTORAN/TINJA>10METERTAHUN2007

Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

16
3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar
Statistik Kesra Tahun 2007 membagi rumah tangga berdasarkan kepemilikan
fasilitas tempat buang air besar yang terdiri atas: milik sendiri, milik bersama, umum,
dantidakada.Secaranasional,persentaserumahtanggayangmemilikisendirifasilitas
tempatbuangairbesarsebesar59,86%,rumahtanggayangmemilikibersama12,95%,
umumsebesar4,33%dantidakadasebesar22,85%.
Persentaserumahtangga yang memiliki sendiri fasilitastempat buang air besar
diperkotaandanperdesaanmenunjukkanadanyaperbedaanyangsignifikan.Persentase
diperkotaansebesar72,08%,sedangkandiperdesaansebesar50,57%.Provinsidengan
persentaserumahtanggayangmemilikisendirifasilitastempatbuangairbesartertinggi
adalah Riau sebesar 80,37% diikuti oleh Kepulauan Riau sebesar 77,74% dan
KalimantanTimursebesar75,81%.Sedangkanpersentaserumahtanggayangmemiliki
sendiri fasilitastempatbuangair besarterendahterdapatdiProvinsiGorontalosebesar
29,61% diikuti oleh Nusa Tenggara Barat sebesar 35,60% dan Maluku Utara sebesar
39,93%.Persentaserumahtangga menurutfasilitastempatbuangairbesar,tipedaerah
danprovinsi tahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.14.
GAMBAR2.8
PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUT
KEPEMILIKANFASILITASTEMPATBUANGAIRBESAR
TAHUN2007

Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

Rumah tangga yang menggunakan jamban leher angsa sebesar 71,50%,


cemplung/cubluk sebesar 15,57%, dan yang tidak pakai kloset sebesar 3,88%.
Penggunaan jenis kloset leher angsa di perkotaan lebih besar dibanding di perdesaan.
Sementara penggunaan jenis kloset cemplung/cubluk di perdesaan 5 kali lipat lebih
banyak dibanding di perkotaan. Persentase rumah tangga menurut jenis kloset dan
provinsi tahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.15,2.15.adanLampiran2.15.b.

17
Berdasarkan tempat akhir pembuangan tinja, terlihat bahwa tangki septik
(49,13%) merupakan tempat penampungan akhir tinja yang paling banyak digunakan
rumahtangga,terutamadidaerahperkotaanyangmencapai71,06%sedangkandidaerah
perdesaan sebesar 32,47%. Namun di provinsi Nusa Tenggara Timur dan Lampung
sebagian besarpenduduknya memilih lubangtanahsebagaitempatpenampunganakhir
tinja(48,20%dan46,39%).Persentaserumahtanggamenurutjenisklosetdanprovinsi
tahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.16.,2.16.adanLampiran2.16.b.

4. Luas Lantai
Pertambahanpendudukbaikdiperkotaanmaupunperdesaanberdampaknegatif
terhadapterhadapperbandinganantarajumlahluaslantaihunianterhadappenghunidan
berkurangnyaruangterbukapadaareapemukiman.Halinitentusajamemilikiimplikasi
terhadap status kesehatan masyarakat penduduk. Jumlah penduduk sangat berpengaruh
terhadapjumlahkolonikuman.Kumanyangpadaumumnyaadalahpenyebabpenyakit
menularsalurannapassemakinbanyakbilajumlahpenghunisemakinbanyak.
Ukuran rumah yang relatif kecil dan berdesakdesakan diketahui juga dapat
mempengaruhi tumbuh kembang mental atau jiwa anakanak. Anakanak memerlukan
lingkungan bebas, tempat bermain luas yang mampu mendukung daya kreatifitasnya.
Dengankatalain,rumahbilaterlampaupadatdisampingmerupakanmediayangcocok
untuk terjadinya penularan penyakit khususnya penyakit saluran napas juga dapat
mempengaruhiperkembangananak.
Statisik Kesra tahun 2007 menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga
memiliki luas lantai5099 m2,sebesar44,89%,diikutiolehrumahtanggadengan luas
lantai 2049 m2, sebesar 35,62% dan rumah tangga dengan luas lantai 100149 m2
sebesar10,05%.Persentaserumahtanggamenurutluaslantaitempattinggal(m2),tipe
daerah,danprovinsi tahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.17.

5. Jenis Lantai
Apabila dilihat berdasarkan jenis lantai terluas yang ditempati, sebagian besar
rumah tangga menempati rumah yang berlantai bukan tanah. Persentase penggunaan
lantai bukan tanah di seluruh Indonesia sudah mencapai di atas 80%, dimana DKI
Jakarta merupakan provinsi yang tertinggi dan Nusa Tenggara Timur merupakan yang
terendah dengan persentase masingmasing 97,76% dan 56,81%. Bila dibandingkan
menurutdaerahtempattinggal,rumahtanggadiperkotaanyanglantairumahnyabukan
dari tanah lebih banyak dibandingkan dengan rumah tangga di perdesaan (94,04%
berbanding 80,26%. Persentase rumah tangga menurut jenis lantai terluas, tipe daerah,
danprovinsitahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.18.

6. Jenis Dinding
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat juga dapat dilihat menurut
penggunaan jenis dinding, yaitu berupa tembok, kayu, bambu atau lainnya. Secara
nasional sebanyak 63,74% rumah tangga menggunakan dinding tembok, dengan

18
persentase tertinggi di Bali (92,41%) dan terendah di Kalimantan Tengah (12,17%).
Persentase rumah tangga menurut jenis lantai terluas, tipe daerah, dan provinsi tahun
2007dapatdilihatpadaLampiran2.19.

E. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT


Untukmenggambarkankeadaanperilakumasyarakatyangberpengaruhterhadap
derajat kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu: persentase penduduk yang
menderita sakit selama bulan referensi, persentase penduduk yang berobat jalan dan
mengobati sendiri selama sebulan yang lalu, menurut tempat tinggal (perkotaan dan
perdesaan),persentasependuduk yang berobat jalan selamasebulan yang lalu menurut
tempat/caraberobat. IndikatoryangdisajikanmengacupadaStatistikKesraTahun2007.
1. Penduduk yang Menderita Sakit selama Sebulan Referensi
Salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan
penduduk adalah angka kesakitan. Berikut ini adalah tabel persentase penduduk yang
menunjukkan distribusi penduduk menurut tipe daerah, jenis kelamin dan keluhan
kesehatandalamsebulan terakhirtahun2007.
Ada 3 jenis keluhan yang paling banyak disampaikan dalam sebulan terakhir
pada tahun 2007, yaitu batuk (45,01%), pilek (43,67%) dan panas (36,63%). Menurut
tipe daerah. persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan lebih tinggi di
daerah perdesaan dibandingkan dengan perkotaan. Sedangkan menurut jenis kelamin,
persentase lakilaki yang mengalami keluhan kesehatan lebih besar dibandingkan
perempuanuntukketiga jenispenyakittersebut.SecararincidapatdilihatdalamTabel
2.6berikutini.
TABEL2.6
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTTIPEDAERAH,JENISKELAMINDAN
JENISKELUHANKESEHATANDALAMSEBULANTERAKHIR
TAHUN2007

KeluhanKesehatan
%
Daerah/Jenis Penduduk
Diare/ Sakit
Sakit Keluhan yang
Kelamin Panas Batuk Pilek Asma Buang Kepala
Gigi lainnya mempunyai
buangair Berulang
keluhan
kesehatan
Perkotaan
Lakilaki 36,14 48,02 46,98 4,91 5,78 15,48 5,12 32,73 29,18
Perempuan 31,82 41,98 41,89 4,65 5,02 19,30 4,84 37,64 29,34
L+P 33,96 44,97 44,42 4,78 5,40 17,41 4,98 35,21 29,26
Perdesaan
Lakilaki 40,18 47,74 45,16 7,02 7,11 18,81 6,62 35,10 31,90
Perempuan 36,88 42,35 41,16 6,05 6,19 23,51 6,62 38,88 32,46
L+P 38,52 45,03 43,15 6,53 6,65 21,18 6,62 37,00 32,18
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki 38,51 47,85 45,91 6,15 6,56 17,43 6,00 34,12 30,72
Perempuan 34,78 42,20 41,46 5,47 5,71 21,76 5,88 38,36 31,09
L+P 36,63 45,01 43,67 5,81 6,13 19,61 5,94 36,26 30,90
Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

19
Persentase rumah tangga menurut jenis keluhan kesehatan, tipe daerah, dan
provinsitahun2007dapatdilihatpadaLampiran2.20,2.20.adanLampiran2.20.b.
Penduduk yang sakit sampai mengakibatkan terganggunya pekerjaan, sekolah
ataukegiatanseharihariselamasebulanyanglaludiperolehberdasarkanSusenas2007
yaitu penduduk Indonesia yang sakit kurang dari 4 hari mencapai 44,94% dan yang
mengalami sakit antara 47 hari sebesar 36,80%. Persentase penduduk yang menderita
sakit selama bulan referensi menurut provinsi dan jumlah hari sakit dapat dilihat pada
Lampiran2.21,2.21.adanLampiran2.21.b.

2. Upaya Penduduk dalam Pencarian Pengobatan


Statistik Kesra Tahun 2007 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang
memilihuntukmengobatisendirikeluhankesehatanyangdialamiselamasebulanyang
laluternyatalebihbesardibandingkanpersentasependudukyangberobatjalan.
Sebanyak 65,01% penduduk yang memiliki keluhan kesehatan selama sebulan
yang lalu memilih untuk mengobati sendiri. Sedangkan yang memilih untuk berobat
jalan hanya sebesar 44,14% dari seluruh penduduk yang memiliki keluhan kesehatan
selamasebulanyanglalu.
Dari seluruh penduduk yang memiliki keluhan kesehatan selama sebulan yang
laludan memutuskanuntukberobat jalan sebagian besarberadadiProvinsiBali, yaitu
57,71% yang diikuti oleh Sumatera Barat, 50,21% dan Nusa Tenggara Barat sebesar
48,53%. Sedangkan provinsi dengan persentase terendah adalah Maluku sebesar
27,61%,KalimantanTengah sebesar29,35%,danSulawesiTenggarasebesar30,07%.
Dalam hal keputusan untuk mengobati sendiri keluhan kesehatan yang dialami
selama sebulan yang lalu, Provinsi Maluku Utara menempati urutan teratas dengan
persentase sebesar 78,99%, diikuti oleh Gorontalo sebesar 77,72% dan Kalimantan
Selatansebesar 75,86%. Sedangkan provinsi denganpersentase terendah adalah Papua
sebesar 45,98%, Nusa Tenggara Timur sebesar 51,47% dan Sulawesi Utara sebesar
55,32%.RincianperprovinsidapatdilihatpadaLampiran2.22.
Daripendudukyangmengobatisendiri,88,59%diantaranyamenggunakanobat
modern, 28,12% menggunakan obat tradisional dan 8,32% menggunakan jenis obat
lainnya. Persentase penduduk yang mengobati sendiri selama bulan referensi menurut
provinsi, jenis obat yang digunakan, dan tipe daerah Tahun 2007 dapat dilihat pada
Lampiran2.23.

3. Tempat Penduduk Berobat Jalan


Persentasependudukyangmemilikikeluhankesehatanselamasebulanyanglalu
danmemutuskanuntukberobatjalan,dikelompokkanberdasarkantempatberobat,yaitu
Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Praktek Dokter, Puskesmas/Pustu
(Puskesmas Pembantu), Praktek Nakes (tenaga kesehatan), Praktek Batra (Pengobatan
Tradisional) dan Dukun. Menurut Statistik Kesra Tahun 2007, tempat yang paling

20
banyak dikunjungi adalah Puskesmas/Pustu yaitu sebesar 33,93%, diikutioleh praktek
Doktersebesar25,21%,danPetugasKesehatansebesar24,87%.
GAMBAR2.9
PERSENTASEPENDUDUKYANGBEROBATJALAN
KEPUSKESMAS/PUSTUTAHUN2007

Sumber:BPS,StatistikKesraTahun2007

Pada tahun 2007, tercatat provinsi dengan persentase penduduk yang berobat
jalan ke Puskesmas/Pustu terbesar adalah Papua sebesar 65,30%, diikuti oleh Nusa
Tenggara Timur sebesar 65,10% dan Sulawesi Barat 62,75%. Sedangkan provinsi
dengan persentase penduduk yang berobat jalan ke Puskesmas/Pustu terendah adalah
Sumatera Utara sebesar 21,93%, diikuti oleh Jawa Timur sebesar 26,20% dan Bali
sebesar26,25%.RincianperprovinsidapatdilihatpadaLampiran2.24.

***

21
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Gambaran situasi derajat kesehatan masyarakat kerap dipaparkan dengan berbagai


indikatoryangsecaragarisbesarterdiridari2aspekyaitumortalitasdanmorbiditas.Pada
Babinikondisiderajatkesehatanmasyarakatjugadigambarkanmelaluiduaaspektersebut.

A. MORTALITAS
Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan kondisi
kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program
pembangunankesehatanlainnyajugadapatdiukurmelaluitingkatkematianyangada.Pada
bab ini, kita dapat melihat bagaimana gambaran kejadian kematian di Indonesia dalam
periode3sampai5tahunterakhir.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


InfantMortalityRateatauAngkaKematianBayi(AKB)merupakanindikatoryang
lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tataran
provinsi maupun nasional. Selain itu, programprogram kesehatan di Indonesia banyak
yangmenitikberatkanpadaupayapenurunanAKB.AngkaKematianBayimerujukkepada
jumlahbayiyangmeninggalpadafaseantarakelahiranhinggabayibelummencapaiumur
1tahunper1000kelahiranhidup.
Badan Pusat Statistik mengestimasikan Angka Kematian Bayi pada tahun 2007
sebesar34per1.000kelahiranhidup.Angkainisedikitmenurunjikadibandingkandengan
AKBtahun20022003yangsebesar35per1000kelahiranhidup.
Kecenderungan penurunan AKB dapat dipengaruhi oleh pemerataan pelayanan
kesehatanberikutfasilitasnya.Pendapatanmasyarakatyangmeningkatjugadapatberperan
melalui perbaikan gizi yang pada gilirannya mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap
seranganpenyakit.
Gambaran perkembangan terakhir mengenai estimasi AKB dari Badan Pusat
StatistikdapatdilihatpadaGambar3.1berikutini.

22
GAMBAR 3.1
ESTIMASIANGKAKEMATIANBAYIPER1.000KELAHIRANHIDUP
TAHUN1991S.DTAHUN2007

Sumber:BPS,HasilSurveiDemografidanKesehatanIndonesia

AKB pada tahuan 2007 menunjukkan angka terendah dimiliki oleh provinsi DIY
sebesar sebesar19per1.000kelahiran hidup,diikutiNanggroeAcehDarussalamsebesar
25per1.000kelahiranhidupdanKalimantanTimursebesar26per1000kelahiranhidup.
Sedangkan AKB tertinggi dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Barat sebesar 74, diikuti oleh
NusaTenggaraBaratsebesar72danSulawesiTengah sebesar60per1.000kelahiranhidup
Jumlahkematianbayi,jumlahlahirmatidanjumlahkelahiranhidupdirumahsakit
dalamkurunwaktu20022006berfluktuasi.Gambarantersebutdapatdilihatpadatabel3.1
berikut.
TABEL3.1
JUMLAHKEMATIANBAYIDANKELAHIRANHIDUP
DIRUMAHSAKITDIINDONESIATAHUN2002 2006

Tahun JumlahRS Jumlah JumlahKelahiran


LahirMati HidupdiRumahSakit
2002 1.215 5.381 127.053
2003 1.234 3.160 135.094
2004 1.246 3.321 109.297
2005 1.268 3.220 132.745
2006 1.292 3.041 116.991
Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI

Distribusi Angka KematianBayi menurutprovinsidiIndonesiadapatdilihatpada


Lampiran 3.1

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita atau AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal
padafaseantarakelahirandansebelumumur5tahun. BadanPusatStatistikmenyebutkan
bahwa AKABA pada tahun 2007 sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini lebih
rendahdibandingkanAKABApadatahun20022003yangsebesar46per1.000kelahiran
hidup. Gambaran perkembangan AKABA pada tahun 1991 2007 disajikan pada Tabel
3.2berikutini.

23
GAMBAR3.2
ANGKAKEMATIANBALITA(AKABA)PER1.000KELAHIRANHIDUP
DIINDONESIATAHUN1991 2007

Sumber: Badan PusatStatistik,2008

Provinsi dengan AKABA tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 96 per 1000
kelahiran hidup,diikutiolehMaluku sebesar93 danNusaTenggaraBaratsebesar92per
1000kelahiranhidup.SedangkanAKABAterendahdimilikiolehProvinsiDIYsebesar22
per 1000 kelahiran hidup, diikuti oleh Jawa Tengah sebesar 32 dan Kalimantan Tengah
sebesar34per1.000kelahiranhidup
Gambaran AKABA yang disajikan lebih rinci berdasarkan provinsi terdapat pada
Lampiran 3.1

3. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)


Angka Kematian Ibu Maternal bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa
menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada
jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Hasil
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun
2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkantahun AKI
2002 yang mencapai307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada Gambar 3.3 berikut nampak
bahwaAKIpadaperiode19922007menampilkankecenderunganpenurunan.
GAMBAR3.3
ANGKAKEMATIANIBU(PER100.000KELAHIRANHIDUP)
TAHUN19942007

Sumber: BadanPusatStatistik, 2008

24
Sedangkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kelahiran hidup di rumah
sakitpadatahun20022006dapatdilihatpadaTabel3.2berikut.
TABEL3.2
JUMLAH KEMATIANIBUMATERNALDIRUMAHSAKIT
DIINDONESIATAHUN2002 2006

Tahun JumlahKematianIbu JumlahLahirHidup


2002 649 127.053
2003 153 135.094
2004 956 109.297
2005 116 132.745
2006 237 116.991
Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI,2007

4. Angka Kematian Kasar (AKK)


AngkaKematianKasar(AKK)yangdiestimasikanberdasarkanhasilSUPAS2005,
menyebutkan bahwa, AKK tahun 2007 sebesar 6,9 per 1000 penduduk. Angka ini tidak
berubahsejaktahun2005.
Sedangkanjumlahseluruhkematiandirumahsakitpadaperiode20012006berada
padakisaran3,24,7%.
TABEL 3.3
ANGKAKEMATIANDIRUMAHSAKITDIINDONESIA
TAHUN2001 2006

Tahun JumlahPasien JumlahMati %


Keluar
2001 2.597.512 82.440 3,2
2002 2.346.136 88.441 3,8
2003 2.270.657 81.943 3,6
2004 2.140.954 99.615 4,7
2005 2.561.106 85.567 3,3
2006 2.233.204 84.214 3,8
Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI,2007

Tabel 3.4 berikut ini menjelaskan penyebab kematian terbanyak pada penderita
rawatinapdirumahsakitpadatahun2006.

25
TABEL 3.4
10PENYAKITUTAMAPENYEBABKEMATIANMENURUTDTD
DIRUMAHSAKITDIINDONESIATAHUN2006
No DTD ICD SebabSakit JumlahMati %[a]

1 155 I64 Stroketidakmenyebutperdarahan 4.377 5,20


atauinfark
2 153 I60 I62 Perdarahanintrakranial 3.677 4,37
3 55 A09 Diaredangastroenteritisoleh 2.716 3,23
penyebabinfeksitertentu(kolitis
infeksi)
4 246 P05 P07 Pertumbuhanjaninlamban 2.578 3,06
malnutrisijanindangangguan
yangberhubungandengan
kehamilanpendekdanberat
badanlahirrendah
5 17 A40 A41 Septisemia 2.539 3,01
6 214.9 N17.0.2.9 Gagalginjallainnya 2.521 2,99
N19
7 278 S06 Cederaintrakranial 2.519 2,99
8 169 J12 J18 Pneumonia 2.459 2,92
9 104,9 E14 DiabetesmelitusYTT 2.384 2,83
10 032.1 A91 Demamberdarahdengue 2.223 2,64
Sumber:Ditjen BinaYanmedik,DepkesRI,2007
Keterangan:[a]persenterhadaptotalkematiandirumahsakit

Pada tabel 3.4 nampak bahwa stroke (tanpa menyebut perdarahan atau infark)
merupakan penyakit yang menempati urutan teratas sebagai penyakit utama penyebab
kematiandirumahsakitdenganpersentase5,2%.Sedangkanperdarahanintrakranialserta
diaredangastroenteritisolehpenyebab infeksitertentu(kolitis infeksi) menempatiurutan
ke2danke3.

5. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir


SelainAKBdanAKI,UmurHarapanHidup(UHH)jugadigunakanuntukmenilai
derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik kabupaten/kota, provinsi, maupun
negara.UHHjugamenjadisalahsatuindikatordalammengukurIndeksPrestasiManusia.
Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sektorkesehatandapatdiindikasikandenganadanyapeningkatanangkaharapanhidupsaat
lahir.BadanPusatStatistikmengestimasikanUHHtahun2007sebesar69,09.
Estimasi angka harapan hidup waktu lahir tahun 20002025 dapat dilihat pada
Diagramberikut.

26
GAMBAR3.4
ESTIMASIANGKA HARAPANHIDUPWAKTULAHIR(UHH)
TAHUN2000 2025

Sumber: ProyeksiPenduduk Indonesia20002025

ProvinsidenganestimasiUHHtertinggipadatahun2007adalahDIYsebesar74,56
yangdiikutiolehDKIJakartasebesar74,42danBalisebesar73,29tahun.Sedangkan Nusa
TenggaraBarat menjadiprovinsidenganUHHterendahsebesar63,25 tahunyangdiikuti
oleh Maluku Utara sebesar 66,38 tahun dan Sulawesi Tengah sebesar 66,48 tahun.
InformasilebihrinciterdapatpadaLampiran 3.1.

B. MORBIDITAS
Tingkat kesakitan suatu negara juga mencerminkan situsai derajat kesehatan
masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu
yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam
membandingkan kondisi kesehatan antar negara. Pada bab ini disajikan gambaran
morbiditaspenyakitpenyakitmenulardantidakmenularyangdapatmenjelaskankeadaan
derajatkesehatanmasyarakatdiIndonesiasepanjangtahun2007.
Infeksisalurannapasbagianatasakutlainnyamerupakanpenyakityangmenempati
urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit tahun
2006,denganpersentase9,32%.Tabel3.5berikutmenyajikanpola10penyakitterbanyak
padapasienrawatjalandiRumahSakit.

27
TABEL 3.5
POLA10PENYAKITTERBANYAKPADAPASIENRAWATJALAN
DIRUMAHSAKITTAHUN2006

Jumlah
DTD GolonganSebab Sakit %
No Kunjungan
1 167 Infeksisalurannapasbagianatasakutlainnya 960.460 9,32
2 145 Hipertensiesensial(primer) 480.922 4,67
3 268 Demamyangsebabnyatidakdiketahui 409.632 3,98
4 199.9 Penyakitkulitdanjaringansubkutanlainnya 403.270 3,91
5 270.9 Gejalatandadanpenemuanklinikdanlaboratoriumtidaknormal 397.478 3,86
lainnyaYTKditempatlain
6 281 CederaYDTlainnyaYTTdandaerahbadanmultipel 347.345 3,37
7 007.1 Tuberkulosisparulainnya 346.906 3,37
8 294.0 Pengawasankehamilannormal 343.786 3,34
9 104.9 DiabetesmelitusYTT 342.246 3,32
10 5 Diare&gastroenteritisolehpenyebabinfeksitertentu(kolitisInf.) 333.066 3,23
Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI,2007

Gambaranpola10penyakitterbanyakpadapasienrawatinapdirumahsakittahun
2006dapatdilihatpadaTabel3.6dibawahini.
TABEL 3.6
POLA10PENYAKITTERBANYAKPASIENRAWATINAP
DIRUMAHSAKITTAHUN2006
No DTD ICD GolonganSebabSakit JumlahPasien %
1 5 A09 Diare&gastroenteritisolehpenyebabinfeksi 177.517 7,95
tertentu(kolitisinf.)
2 032.1 A91 Demamberdarahdengue 81.392 3,64
3 2 A01 Demamtifoiddanparatifoid 72.804 3,26
4 242.9 O20O23,O25 Penyulitkehamilandanpersalinanlainnya 63.580 2,85
O29,O61O63O
67,O6971,O73
O75,O81O83
5 278 S06 Cedera intrakranial 48.645 2,18
6 268 R50 Demamyangsebabnyatidakdiketahui 46.175 2,07
7 281 CederaYDTlainnyaYTTdandaerahbadan 46.081 2,06
Multipel
8 169 J12J18 Pneumonia 37.634 1,69
9 43 B50 B54 Malaria(termasuksemuajenismalaria) 36.865 1,65
10 185 K30 Dispepsia 34.029 1,52
Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI,2007

Tabel3.6menunjukkanbahwapenyakitterbanyakyangdideritaolehpasienrawat
inap didominasi oleh penyakit infeksi. Diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi
tertentumerupakanpenyakitterbanyakpadapasienrawat inap,denganpersentase7,95%.
Sedangkandemamberdarahdenguesertademamtifoiddanparatifoidberadapadaurutan
ke2 dan ke3 dengan persentase 3,64% dan 3,26%. Gambaran persentase 10 penyakit
utama pada pasien rawat inap di rumah sakit terdapat pada Lampiran 3.4. Sedangkan
distribusipasienmenurutBabICDXpadapasienrawatjalandanrawatinapdirumahsakit
Indonesiatahun2006dapatdilihatpadaLampiran3.3dan3.4.
Gambaran penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, seperti penyakit
menularyangdapatdicegahdenganimunisasi(PD3I),danpenyakitpotensialKLB/wabah,
sertasituasipenyakittidakmenulardiuraikanpadabeberapasubbabberikutini.

28
1. Penyakit Menular
SituasipenyakitmenularyangdigambarkanpadasubbabinimeliputiMalaria,TB
Paru,HIV/AIDS,InfeksiSaluranPernafasan Akut(ISPA),Kusta,penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial wabah, Rabies, Filariasis,
Frambusia,danAntraks.

a. Penyakit Malaria
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya penurunan kasusnya
terkait dengan komitmen internasional dalam MDGs. Pada tataran provinsi maupun
nasionalmalariamasihmenjadipermasalahankesehatanmasyarakatyangberarti.
Angka kesakitan malaria dalam kurun waktu 20002007 menunjukkan
kecenderungan penurunan. Pada tahun 2000 angka kesakitan malaria sebesar 51,6 per
1000. Angka ini turun menjadi 44,7 pada tahun 2001, yang kemudian terus turun secara
signifikan hingga mencapai level16,44per1.000pendudukpadatahun2007.Targetdan
angkakesakitanmalariaselamaperiodetahun20002007secararincidapatdilihatpada
diagramgarisberikut.
GAMBAR 3.5
SITUASIANGKAKESAKITANMALARIA
TAHUN2000 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Kecederungan fluktuatif ditunjukkan oleh Angka Kematian Malaria pada periode


tahun 2000 2007. Peningkatan yang tajam terjadi pada rentang 20012003, ketika CFR
tahun2001sebesar1,4%yangkemudiannaiksecarasignifikanmenjadi4,9%padatahun
2003. Pada tahun 2004 angka ini turun tajam menjadi 1,68%. CFR turun hingga berada
pada level0,56 % pada tahun 2007. Angka ini melebihitargettahun 2007 sebesar 0,4%.
Gambar3.6berikutmenjelaskandenganlebihrinci.

29
GAMBAR 3.6
SITUASIANGKAKEMATIANMALARIA
TAHUN2000 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Upaya penanggulangan penyakit malaria di Indonesia dapat dipantau dengan


menggunakan indikatorAnnual Parasite Incidence(API) untuk JawaBali danAnnual Malaria
Incidence (AMI)untukluarJawaBali.TrenAPIdanAMIselamakurunwaktu20002007dapat
dilihatpadagambar berikut3.7 berikut.
GAMBAR 3.7
ANNUALPARASITEINCIDENCEMALARIA()
DANANNUAL MALARIAINCIDENCE (),TAHUN2000 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Padagambar3.7dapatdiketahuibaikAPImaupunAMImenunjukkankecenderungan
penurunanselamaperiode20002007.APItahun2000yangberadapadaangka0,81per1000
pendudukterusturunhingga0,15per1000pendudukpadatahun2004.Angka ini meningkat
menjadi0,19padatahun2006,untukkemudiankembaliturunhinggaberadapadalevel0,16
per1000pendudukpadatahun2007.Kecenderunganpenurunan jugaditunjukkanolehAMI.
Padaperiodetahun20002004AMIturunsecarasignifikandari31,09menjadi21,2per1000
penduduk.Angkaininaikpada tahun2005menjadi24,75,dankemudiankembaliturunhingga
mencapai19,67per1000penduduk.

30
Gambaran kesakitan malaria di Indonesia pada tahun 2007 menunjukkan pola yang
tidak jauh berbeda dengan tahun 2006. Provinsi di luar Jawa dan Bali yang memiliki AMI
tertinggi adalah Papua Barat sebesar 346,04 per 1000 penduduk diikuti oleh Papua sebesar
176,84per1000pendudukdanMalukuUtarasebesar92,041000penduduk.Sedangkanuntuk
wilayahJawadanBali,APItertinggiadalahprovinsiBalisebesar0,42per1000pendudukyang
diikutiolehJawaBaratsebesar0,37per1000pendudukdanJawaTimursebesar0,18per1000
penduduk.
GambaranAPIdan AMIdi seluruhprovinsidiIndonesiaterdapatpadaLampiran3.5
dan3.6

b. Penyakit TB Paru
Millenium Development Goals (MDGs) menjadikan penyakit TB paru sebagai
salah satu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS.
Pada level nasional berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini,
diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy
(DOTS).
AngkaInsidenkasusbaruBTA+per100.000pendudukdiIndonesiamenunjukkan
kecenderunganpenurunanselamakurunwaktutahun20002006.Padatahun2000Angka
Insidensebesar126per100.000peduduk,angkainiterusturunhinggamencapailevel104
per100.000pendudukpadatahun2006.Penurunaninitidakterlepasdariadanyaprogram
pengendalianPenyakitTB
GAMBAR3.8
ANGKAINSIDENSKASUSBARUBTA+PER100.000PENDUDUKDIINDONESIA
TAHUN2000 2006

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Jumlah kasus menular TB sepanjang tahun 2007 diperkirakan sebesar 232.358


kasus.SedangkancakupanpenemuansemuakasusTBparusebesar268.042kasus.Kasus
TBparuBTApositifpadatahuntersebutsebesar160.617kasusdenganAngkaPenemuan
Penderita/Case Detection Rate (CDR) sebesar 69,12%. Angka ini lebih rendah
dibandingkan tahun 2006 yang sebesar 75,7%. Pencapaian tahun 2007 hampir mendekati
globaltarget70%.GambarberikutmenampilkanCDRnasionaldanprovinsidiIndonesia
padatahun2007.

31
GAMBAR3.9
CAKUPANPENEMUANKASUSBARUTBBTAPOSITIF(CDR)
PERPROVINSITAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Pada gambar 3.9 nampak bahwa terdapat 3 provinsi dengan cakupan penemuan
penderitatertinggiyaituDKIJakartasebesar88,14%,SulawesiUtarasebesar81,36%dan
Bantensebesar74,62%.Sedangkanprovinsidengancakupanpenemuanpenderitaterendah
antara lain Kalimantan Tengah cakupan 24,69%, diikuti oleh Riau sebesar 28,47% dan
KalimantanTimursebesar30,38%.
Jika dilakukan pengamatan selama periode 20032007, cakupan penemuan
penderita menunjukkanpeningkatan. Namun terdapat penurunan tingkat penemuan kasus
pada tahun 2007, dari 76% menjadi 69%. Gambar berikut menyajikan tren CDR dan
SuccessRate(SR)selamaperiode20032007.
GAMBAR3.10
PENEMUANKASUSBARUDANKEBERHASILANPENGOBATANTBINDONESIA
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

32
Pada gambar 3.10 nampak bahwa angka keberhasilan pengobatan cenderung
mengalami peningkatan. Dalam 4 tahun terakhir, SR telah melampaui target yang
diinginkansebesar85%.
TABEL 3.7
PROPORSIKASUSTBPARU MENURUTTIPE(JENIS)
TAHUN20032007
TolakUkur Tahun
/Kegiatan 2003 2004 2005 2006 2007
BTAPositif 0,52 0,60 0,60 0,60 0,58
BTANegatif 0,43 0,36 0,32 0,32 0,37
Relaps/Kambuh 0,02 0,02 0,02 0,01 0,01
EkstraParu 0,03 0,02 0,06 0,02 0,03
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

TabeldiatasmenggambarkanproporsikasusTBparumenuruttipeyangterdiridari
BTA Positif, BTA negatif, relaps/kambuh dan ekstra paru. BTA positif pada tahun 2007
turundibandingkantahunsebelumnya,dari0,6padatahun2006menjadi0,58.Sedangkan
proporsiBTAnegatifdanekstraparujustrumeningkatdibandingkantahun2006.Proporsi
ekstraparutahun2007samabesardengantahunsebelumnyasebesar0,01.
GAMBAR 3.11
PROPORSIKASUSTBPARUMENURUTTIPE(JENIS)
TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Gambaran lebih rinci per provinsi mengenai cakupan penemuan kasus, jumlah
kasus baruBTApositif, serta jumlahkasusBTA positif menurutumurdan jeniskelamin
dapatdilihatpadaLampiran 3.7,3.8,dan3.9.

c. Penyakit HIV/AIDS
Penyakit HIV/AIDS telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan, tidak
hanyayangterkaitdengandomainkesehatansaja.Kasuspenyakityangmenyerangsistem
kekebalan tubuh ini, di Indonesia senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Angka yang
dirilisolehDitjenPP&PLDepkes menyebutkan bahwa hinggaDesember2007,pengidap

33
HIVpositifberjumlah6.066orangdenganpenderitaAIDSsebanyak11.141orang.Selama
1dasawarsaterakhir(19972007)peningkatankasusAIDSterjadi lebihdari40kali.
Berbagaiupayapenanggulangantelahditempuh,namuntidakmampumembendung
peningkatan kasus yang terjadi. Permasalahan ini tidak dapat dipungkiri bertalian dengan
mobilitaspendudukyangmeningkatpesatdisertaipeningkatanperilakuseksualyangtidak
amandanpenggunaanNAPZAsuntikyangsemakinmeluas.
Laporan triwulan AIDS Ditjen PP&PL Depkes menyebutkan bahwa jumlah kasus
baruAIDSsepanjangtahun2007sebesar2.947kasus.Kasusterbanyakdilaporkanterjadi
pada triwulan I sebesar 794. Pada tataran provinsi, Papua memiliki case rate tertinggi
sebesar 72,71 per 100.000 penduduk diikuti oleh DKI Jakarta sebesar 33,45 dan Bali
sebesar 21,07. Kasus meninggal dunia dilaporkan sebanyak 2.369. Gambaran lebih rinci
mengenai kasus kumulatif AIDS dan yang meninggal serta case rate AIDS per 100.000
pendudukdanjumlahkasusbaruAIDSpertriwulanterdapatpadaLampiran 3.10dan3.12.
GAMBAR3.12 GAMBAR3.13
JUMLAHKASUSBARUDANKUMULATIF JUMLAHKASUSBARUDANKUMULATIF
PENGIDAPHIV YANGTERDETEKSIDARI PENDERITAAIDSYANGTERDETEKSIDARI
BERBAGAISARANAKESEHATAN BERBAGAISARANAKESEHATAN
TAHUN2001 2007 TAHUN2001 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008 Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Persentasekasus AIDS yangpenggunaNAPZAsuntiktahun2007sebesar49,9%.


Banten merupakan provinsi dengan persentase tertinggi sebesar 84,3% diikuti oleh Jawa
Barat sebesar 81% dan Lampung sebesar 78,9%. Bahkan sampai dengan 31 Desember
2007,persentasekasusAIDSmenurutcarapenularanmenunjukkanbahwacarapenularan
melalui jarum suntik menempati persentase tertinggi sebesar 49,9%. Gambaran kasus
AIDSyangmenggunakanNAPZAmenurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran 3.11

34
GAMBAR3.14
PROPORSIPENDERITAAIDSSECARAKUMULATIF(%)
MENURUTCARAPENULARANS.D.TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Padagambardiatasnampakbahwapenggunaannarkobasuntikmemilikipersentase
tertinggi sebesar 49,9% diikuti oleh hubungan seksual pada heteroseksual sebesar 41,9%
dan hubungan seksual sejenis (homoseksual) sebesar 3,9%. Penderita AIDS masih
didominasi oleh kelompok lakilaki dengan proporsi 79,6% berbanding 19,8% terhadap
perempuan.
GAMBAR 3.15
PROPORSIPENDERITAAIDSSECARAKUMULATIF
MENURUTKELOMPOKUMURS.D.TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Padagambar3.15nampakbahwadistribusipenderitaAIDSpalingbanyakterdapat
padakelompokumur2029tahunsebesar54,05%diikutiolehkelompokumur3039tahun
sebesar 27,96% dan kelompok umur 4049 tahun sebesar 8.03%. Jika kita menilik pada
pengelompokan faktor risiko menurut cara penularan, penggunaan narkoba suntik dan
hubunganseksualmemilikiprorporsiterbesar.Sejalandenganhaltersebutkelompokumur
2049tahun merupakankelompokusiaproduktif danaktif secaraseksual. Jikaselama ini
intervensibanyakdilakukanpadadomainpenularanmelaluihubunganseksual,kiniupaya
promotifdanpreventifpadakelompokpenggunanarkobasuntikperludioptimalkanlagi.

35
PersebarankantungkantungwilayahpenderitaAIDSterdapatpadagambarberikut.

GAMBAR 3.16
CASERATEKUMULATIFKASUSAIDSPER100.000PENDUDUK
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

d. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) kerap bertengger pada urutan pertama
penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu, ISPA juga sering berada
dalampadadaftar10penyakitterbanyakdiRumahSakit.Surveimortalitasyangdilakukan
oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan Pneumonia sebagai penyebab kematian bayi
terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian bayi. Pada survei
yang sama menyebutkan bahwa sebanyak 23,6% kematian pada balita disebabkan oleh
penyakitini,yangmerupakanproporsiterbesardariseluruhpenyebabkematianpadabalita.
Dalam 1 dasawarsa terakhir (19972007), cakupan penemuan penderita balita
hinggasaatinimasihbelummencapaitargetnasionalsebesar66%.
GAMBAR 3.17
CAKUPANPENEMUANPNEUMONIABALITA
TAHUN19972007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

36
Padagambar3.17nampakbahwacakupanpenemuanpneumoniapadabalitatahun
2007 bahkan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 21,52%. Cakupan
penemuan pneumonia pada balita di 33 provinsi di Indonesia digambarkan pada diagram
batangberikut.
GAMBAR3.18
CAKUPANPENEMUANPNEUMONIABALITA
BERDASARKANPROVINSIDIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Padatahun2007,provinsiyangmemilikicakupanpenemuanpenumoniapadabalita
tertinggiadalahNusaTenggaraBaratsebesar61,38%yangdiikutiolehKepulauanBangka
Belitungsebesar56,1%danKalimantanSelatansebesar55,47%.
Sepanjang tahun 2007 ditemukan penderita pneumonia pada balita sebanyak
477.420.Informasilebihrincimengenaikasuspneumoniapadabalitaberdasarkanprovinsi
diIndonesiaterdapatpadaLampiran 3.13

e. Penyakit Kusta
Indonesia telah mencapai eliminasi penyakit kusta sejak bulan Juni tahun 2000.
Namun demikian penyakit infeksi ini masih saja menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat yang berarti, terbukti dengan adanya kecenderungan peningkatan angka
prevalensi kustaselamaperiode20002007.Bahkan padatataranglobal,Indonesiamenjadi
negara penyumbang kusta terbesar ketiga setelah India dan Brasil. StrategiGlobal WHO
menetapkan indikator eliminasi kusta yaitu angka penemuan penderita (NCDR) yang
menggantikan indikator utama sebelumnya yaitu angka penemuan penderita terdaftar
(prevalensirate<1/10.000penduduk)

37
GAMBAR3.19
PREVALENSIDANANGKAPENEMUANPENDERITABARU
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Pada gambar di atas nampak bahwa sejak tahun 2000 NCDR menampilkan tren
yangmeningkat.Namunsejaktahun2005,NCDRturundari0,9menjadi0,83padatahun
2006 lalu kembali turun pada tahun 2007 menjadi 0,78 per 10.000 penduduk. Jumlah
penderitabaruyangditemukansepanjangtahun2007sebesar17.726denganrincianPausi
Basiler(PB)sebanyak3.643penderitadanMultiBasiler(MB)sebanyak14.083penderita.
Padapetaberikutnampakbahwakantungkantungkustasebagianbesarterdapatdiwilayah
Indonesiatimur.
GAMBAR3.20
ANGKAPENEMUANPENDERITABARU(NCDR)
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008
Sedangkanprevalensikustamenunjukkankecenderunganpeningkatan.Padatahun
2000prevalensisebesar0,86per10.000pendudukmenjadi1,05per10.000pendudukpada
tahun 2007. Berdasarkan distribusi per provinsi, prevalensi kusta tertinggi terdapat di
provinsi Papua Barat sebesar 9,69 diikuti oleh Maluku Utara sebesar 6,66 dan Papua
sebesar4,42per10.000penduduk.Situasipenyakitkusta menurutprovinsiterdapatpada
Lampiran 3.14

38
Dalam upaya penanggulangan penyakit kusta di Indonesia digunakan angka
proprosi cacat tingkat II (kecacatan yang dapat dilihat dengan mata) dan proporsi anak
diantara kasus baru. Angka proprosi cacat tingkat II digunakan untuk menilai kinerja
petugas dalam upaya penemuan kasus. Angka proporsi cacat tingkat II yang tinggi
mengindikasikanadanyaketerlambatandalampenemuanpenderitayangdapatdiakibatkan
rendahnya kinerja petugas dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenaitandatanda
dini penyakit kusta. Sedangkan indikator proprosi anak di antara kasus baru mampu
merepresentasikanpenularankustayangmasihterjadidimasyarakat.
GAMBAR3.21
PROPORSICACATTINGKATIIDANPROPORSIANAKDIANTARAKASUSBARU
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Padatahun2007angkakecacatantingkatIIdiIndonesiamencapai 8,8%.Angkaini
masihberadadiatasindikatorprogramsebesar5%.KalimantanBaratmerupakanprovinsi
dengan persentase kecacatan tingkat II tertinggi sebesar 19,3% yang diikuti oleh Riau
sebesar 18,7% dan Sumatera Utara sebesar 17,8%. Masih adanya penularan kusta pada
masyarakat di Indonesia yang tercermin oleh proprosi penderita berumur 014 tahun
menunjukkanangka10,2%.Persentaseinijugamasihdiatasindikatorprogramsebesar5%.
Persentase tertinggi berada pada provinsi Riau sebesar 40%, diikuti oleh Maluku Utara
sebesar 20% dan Papua sebesar 16,3%. Angka penemuan penderita baru, kecacatan dan
proporsipadaumur014tahunmenurutprovinsidiIndonesiatahun2007dapatdilihatpada
Lampiran 3.15
Tabelberikutmenjelaskangambaranpenderitakustaselama5tahunterakhir.
TABEL 3.8
JUMLAHPENDERITAKUSTAMENURUTTIPE
DANANGKAPENEMUANPENDERITA(NCDR)PER100.000PENDUDUK
TAHUN2003 2007

Tahun JumlahKasus TipePB TipeMB NCDR(per100.000)


2003 15.549 3.594 11.956 7,29
2004 16.572 3.615 12.957 7,80
2005 18.735 3.859 14.876 8,68
2006 18.300 3.550 14.750 8,35
2007 17.726 3.643 14.083 7,84
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

39
f. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I(penyakitmenularyangdapatdicegahdenganimunisasi)merupakanpenyakit
yangdiharapkandapatdiberantas/ditekandenganpelaksanaanprogramimunisasi.Penyakit
yang termasuk kelompok PD3I yang dibahas dalam bab ini mencakup Difteri, Tetanus,
TetanusNeonatorum,Campak,dan Polio.

1) Tetanus Neonatorum
Kejadian TetanusNeonatorum dapatdicegahdenganupayan pertolonganpersalinan
yang higienis ditunjang dengan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada ibu hamil. Kasus
tetanus neonatorum yang terjadi pada tahun 2007 sebanyak 141 kasus dengan 74 orang
meninggal.Jumlahkasustetanusneonatorumdanfaktorrisikonyamenurutprovinsitahun
2007dapatdilihatpadaLampiran 3.16.adan3.16.b

2) Campak
Frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dalam kurun waktu tiga tahun
terakhiradalahsebesar72padatahun2005,86padatahun2006,dan114padatahun2007.

TABEL 3.9
FREKUENSI KLBDANKASUSCAMPAK
TAHUN2005 2007

Tahun
FrFrekuensiKLB Kasus

2005 72 3262
2006 86 1595
2007 114 2408
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Tabel3.9 menunjukkan bahwa frekuensi KLB meningkatdalamtigatahunterakhir.


Jumlahkasuspenyakitcampakdanstatusvaksinasicampak menurut kelompokumurdan
provinsi tahun 2007 dapat dilihat pada Lampiran 3.17. Sedangkan frekuensi dan jumlah
kasuspadaKLBCampakmenurutprovinsi terdapatpada Lampiran 3.18.

3) Difteri
Pelaksanaanprogram imunisasiterbuktiefektifdalam menurunkankasuspenyakit
Difteri.Sepanjangtahun2005,KLBDifteriterjadisebanyak29kalidenganjumlahkasus
65 dan CFR sebesar 13,85%. Frekuensi KLB pada tahun 2006 turun secara signifikan
menjadi5kalidengan 15kasusdanCFRsebesar6,67%.

40
TABEL 3.10
FREKUENSIKLB,JUMLAHKASUSDANCFRDIFTERI
TAHUN2002 2006

Tahun FrekuensiKLB Kasus CFR(%)


2002 43 60 13
2003 54 86 23
2004 34 106 9,4
2005 29 65 13,85
2006 5 15 6,67
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2007
Jumlah kasus penyakit difteri dan vaksinasi difteri menurut kelompok umur dan
provinsitahun2007terdapatpadaLampiran 3.19.

4) Polio dan AFP(Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)


AFPberbedadenganpolio.AFPmerupakanpenyakityangditandaidenganlumpuh
layuh akut. Jumlah kasus AFP hingga tahun 2007 sebesar 1.554, dengan AFP rate per
100.000penduduk0,68dannonpolioAFPrateper100.000penduduksebesar2,53.AFP
rateper100.000penduduktertinggiterdapatpadaprovinsiGorontalosebesar1,69diikuti
olehPapuaBaratsebesar1,3danSumateraSelatansebesar1,05.
GAMBAR3.22
AFPRATEPER PER100.000PENDUDUK
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008
Padatahun2005,duniadikejutkandengantemuankasusviruspolioliardiCidahu,
kabupatenSukabumi, Jawa Barat mengingatsejak lamaIndonesiatelahdinyatakan bebas
dari Polio. Selama periode Juli 2005 Juni 2006 di Indonesia telah ditemukan kasus AFP
yangmengandungviruspolioliarsebanyak305orang.

41
TABEL3.11
PENEMUANVIRUSPOLIOLIARPADAKASUSAFP
MENURUTPROVINSIDIINDONESIA TAHUN20052006
No Provinsi AFP VirusPolio Kontak Meninggal
Liar(+) (+)
1 Banten 233 161 8
2 JawaBarat 317 59 35 0
3 Lampung 79 26 0
4 JawaTengah 202 20 5 0
5 JawaTimur 274 11 0
6 SumateraUtara 54 10 0
7 NAD 36 6 0
8 SumateraSelatan 50 5 0
9 DKIJakarta 71 4 1 0
10 Riau 35 3 0
Total 1351 305 41 8
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2007
Pada tabel 3.11 nampak bahwa sejak ditemukannya virus polio liar di Sukabumi
Jawa Barat, hingga Juni 2006 terdapat 10 provinsi dengan temuan kasus AFP yang
mengandung virus polio liar yang berjumlah 305 orang. Terdapat 8 kasus meninggal di
Provinsi Banten selama rentang waktu tersebut. Peta berikut menggambarkan persebaran
wilayah penemuan kasus AFP yang mengandung virus polio liar sejak tahun 2005.
Sedangkan sepanjang tahun 2007 tidak ditemukan virus polio liar pada kasus AFP yang
dilaporkan.
GAMBAR3.23
WILAYAH KASUSAFPYANGMENGANDUNGVIRUSPOLIOLIAR
DIINDONESIATAHUN20052006

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008
Jumlah kasus AFP menurut kriteria klasifikasi klinis dan provinsi tahun 2007
terdapatpadaLampiran 3.20.dan 3.21.

42
g. Penyakit Potensial KLB/Wabah
Penyakit menular tertentu memiliki potensi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),
seperti Demam Berdarah Dengue, Diare, dan Chikungunya. Uraian berikut menjelaskan
situasipenyakitpenyakittersebutpadatahun2007.

1) Demam Berdarah Dengue


Penyakit demam berdarah dengue mulai menjangkiti indonesia sejak tahun 1968.
Sejak itu penyakit yang diakibatkan oleh virus dengue ini telah menyebar ke seluruh
provinsi di Indonesia dan menjadi permasalahan kesehatan masyarakat yang berarti.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini kerap
menimbulkankepanikandimasyarakatkarenapenyebarannyayangcepatdanpotensinya
yangmenyebabkankematian.
Sepanjang tahun 2007 dilaporkan terjadi 158.115 kasus. Incidence Rate (IR) pada
tahun2007sebesar71,78per100.000pendudukdenganCFRsebesar1,01%.Provinsi DKI
Jakarta merupakan wilayah dengan IR tertinggi sebesar 392,64 per 100.000 penduduk.
Provinsi lain dengan IR tinggi yaitu Bali sebesar 193,18 dan Kalimantan Timur sebesar
193,15per100.000penduduk.Provinsidengan angkakematiantertinggisepanjangtahun
2007 adalah Papua sebesar 3,88% diikuti oleh provinsi Maluku Utara dan Bengkulu
masingmasingsebesar2,55%.

GAMBAR3.24 GAMBAR3.25
INCIDENCERATEDBD PER100.000PENDUDUK CASEFATALITYRATEDBD
TAHUN2003 2007 TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Pada 2 gambar diatas nampak bahwa angka insiden DBD dalam 5 tahun terakhir
meningkat secara signifikan. Pada tahun 2003 IR berada pada level 23,87 per 100.000
penduduk.Angkainiterusmerangkaknaikhinggamencapai71,78per100.000penduduk
pada tahun 2007. Sedangkan angka kesakitan dalam 5 tahun terakhir menunjukkan
kecenderunganpenurunan.
Puncak peningkatan kasus pada tahun 2007 terjadi pada bulan JanuariFebruari.
Kasus kembali menurun pada bulan Maret yang kemudian mencapai level terendah pada
bulan SeptemberOktober. Sepanjang tahun 2007 terdapat 11 provinsi yang dilanda KLB
DBD,yaituJawaBarat,SumateraSelatan,Lampung,DKIJakarta,JawaTengah,Kaltim,
Sulsel,Sulteng,Jatim,BantendanDIYogyakarta.

43
GAMBAR3.26
SITUASIKLBDEMAMBERDARAHDENGUE
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Jumlah penderita, angka kematian, dan angka insiden penyakit DBD menurut
provinsi pada tahun 2003 2007 dapat dilihat pada Lampiran 3.23. Sedangkan jumlah
kabupaten/kota yangterjangkitpenyakit DBD menurutprovinsitahun2005 2007dapat
dilihatpadaLampiran 3.24

2). Diare
Pada tahun 2007 terdapat 3.661 penderita dengan jumlah kasus meningal 46 orang
(CFR=1,3%).Angka CFR ini turun secara signifikan dibandingkan tahun 2006 dengan CFR
2,52%.Tingkatkematianakibatdiaredapatditurunkan denganadanyatatalaksanayangtepat
dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang diintegrasikan dengan MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tatalaksana
diarekePuskesmassentinel.
Jumlah provinsi yang dilanda KLB pada tahun 2007 sebanyak 8 provinsi. Jumah ini
turundrastisdibandingkantahun2006,ketikaterdapat16provinsidenganKLBdiare.Jumlah
provinsidenganKLBdiare,jumlahkasus,meninggaldanangkakematianakibatdiareselama
tahun20042007terdapatpadatabel 3.12 berikut.
TABEL3.12
KLBPENYAKITDIAREMENURUTJUMLAHPROVINSIDENGANKLB,
JUMLAHKASUS,MENINGGAL,DANCFRTAHUN2004 2007
Tahun JumlahProvinsi Jumlah Meninggal CFR
DenganKLB Kasus (%)
2004 16 3.314 53 1,60
2005 12 5.051 127 2,51
2006 16 10.980 277 2,52
2007 8 3.661 46 1,3
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Jumlahpenderita,meninggaldanCFRpenyakitDiaretiapprovinsidaritahun2003
2007terdapatpadaLampiran 3.22.

44
3) Chikungunya
Demam Chikungunya merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus
chikungunya dengan penularan oleh vektor nyamuk Aedes aegypti.Penyakit ini memiliki
gejala diantaranya demam mendadak, nyeri pada persendian terutama sendi lutut,
pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan
bintikbintikkemerahan)padakulit.
Dalam kurun waktu 20012006 sebanyak 13 provinsi di Indonesia telah terjangkit
penyakitini.Padatahun2007terjadi2.378kasustanpakematian.
TABEL 3.13
JUMLAHKASUSPENYAKITCHIKUNGUNYA
TAHUN20052007

Tahun2005 Tahun2006 Tahun2007


Provinsi Kasus Periode Provinsi Kasus Periode Provinsi Kasus Periode
Banten 86 Juli Sumatera 501 Agustus Jawa 374 Januari
Selatan Tengah Februari
Sulawesi 52 Desember Sumatera 37 Oktober Jawa 1138 Januari
Utara April Utara November Barat Desember
Jawa 168 Februari Banten 130 September Januari
Timur Maret Desember Banten 382 November
NTB 34 Januari JawaBarat 850 Juli DKI 185 Januari
Mei Desember Jakarta Maret
Kalimantan 26 Juli Jawa 299 Januari
Tengah Timur Desember
340 1,544 2.378
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Wilayah sebaran kasus chikungunya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terdapat
padaGambar3.27berikut.
GAMBAR 3.27
SEBARANKASUSCHIKUNGUNYA
TAHUN2005 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

45
h. Penyakit Rabies
Penyakit yang disebabkan oleh virus rabies dan ditularkan melalui gigitan hewan
penularrabiesinitelahmenyerang23provinsidiIndonesia.Padatahun2007telahterjadi
9.746kasusGigitanHewanPenularRabies(GHPR)denganjumlahpemberianVaksinAnti
Rabies sebanyak 6.137. Sedangkan jumlah kasus penyakit rabies yang menyebabkan
kematian(Lyssa)sebanyak 87kasus.
GAMBAR3.28
SITUASIRABIESDIINDONESIA
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Dalam kurun waktu 3tahun terakhir (20052007) terjadi penurunan kasus GHPR,
dari 17.651 menjadi 9.746. Pola serupa terjadi pada indikator VAR, dari 11.514 menjadi
6.137. Kasus rabies yang menyebabkan kematian juga menurun dalam 3 tahun terakhir.
Padatahun2005terdapat147kasusLyssa yang kemudianturun menjadi136kasuspada
tahun 2006.Angkaini kembali turunmenjadi87kasuspadatahun2007.
GAMBAR3.29
JUMLAHSPESIMENPOSITIFRABIESPADAHEWAN
TAHUN2000 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

46
Jumlah spesimen positif rabies berfluktuasi selama tahun 20002007. Jumlah
spesimen positif pada tahun 2007 sebanyak 1.396. Angka ini turun dibandingkan tahun
sebelumnyasebesar1.708. Sepanjangtahun2007terdapatbeberapaprovinsiyangberhasil
menekanjumlahlyssamenjadi0kasus.Provinsitersebutantaralain JawaBarat,Sumatera
Selatan,Bengkulu,KalimantanBarat,KalimantanTengahdanKalimantanSelatan.

i. Filariasis
Filariasismerupakanpenyakitinfeksimenahunyangdisebabkanolehcacingfilaria
dan ditularkan oleh vektor nyamuk yang menyerang saluran dan kelenjar getah bening
serta menyebabkan kecacatan seumur hidup. Hingga kini filariasis masih menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Sampai dengan tahun 2007 dilaporkan
sebanyak 11.473 kasus kronis filariasis yang tersebar di 33 provinsi dan 304
kabupaten/kota.
KesepakatanglobalWHOtahun2000yaituTheGlobalgoalTheGlobalGoalof
Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health Problem the year 2020 yang
merupakanrealisasidariresolusiWHApadatahun1997menjadidasarprogrameliminasi
penyakit ini di Indonesia. Program eliminasi filariasis di Indonesia didasari pada 2 pilar
kegiatanyaitu:
1. Pengobatan masal kepada semua penduduk di kabupaten endemis penyakit
Filariasis dengan menggunakan DEC 6mg/kgBB dikombinasikan dengan
Albendazol 400 mg sekali setahun selama 5 tahun guna memutuskan rantai
penularan.
2. Tatalaksana kasus klinis penyakit Filariasis guna mencegah dan mengurangi
kecacatan.
ImplementationUnit(IU)yangdigunakandalamprogrameliminasifilariasissejak
tahun 2005 adalah Kabupaten/Kota. Artinya satuan wilayah terkecil dalam program ini
adalah Kabupaten/Kota, baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal.
Bila sebuah Kabupaten/Kota sudah endemis filariasis, maka kegiatan pengobatan massal
filariasis harus segera dilaksanakan untuk memutus rantai penularan dengan sasaran
pengobatan massal adalah semua penduduk di Kabupaten/Kota tersebut kecuali anak
berumur < 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita kronis filariasis
yang dalam serangan akut dan balita dengan marasmus/kwasiorkor dapat ditunda
pengobatannya.

47
GAMBAR 3.30
DISTRIBUSIKASUSKRONISFILARIASIS
TAHUN20022007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

Pada gambar diatas nampak bahwa kasus filariasis dalam 6 tahun terakhir
menunjukkan tren peningkatan. Hanya pada tahun 2004, terjadi penurunan kasus. Dari
6.635kasuspadatahun2003menjadi6.430kasuspadatahun2004.Jumlahpenderitatahun
2007 sebesar 11.473. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2006 sebesar 10.427
kasus. Jumlah penderita penyakit Filariasis yang lebih rinci menurut provinsi pada tahun
20032007dapatdilihatpadaLampiran 3.25.

j. Frambusia
Frambusia merupakan penyakit yang sangat terkait dengan personal hygiene dan
sanitasiyang sangatburuk.Penyakit yang banyakterjadipada masyarakatmiskindengan
akses terhadap pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau. Penyakit yang disebabkan oleh
Treponema pertenue ini kerap menyerang kelompok umur di bawah 15 tahun. Secara
nasional, angka prevalensi frambusia berada di bawah level 1 per 100.000 penduduk.
Namundemikianangkaini terusnaiksejaktahun20032007.
GAMBAR3.31
PREVALENSIFRAMBUSIAPER100.000PENDUDUK
TAHUN19972007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

48
Pada gambar diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi penurunan angka prevalensi
dari tahun 1997 sampai dengan 2003. Kecenderungan peningkatan ditunjukkan dalam
kurun waktu 20032007. Prevalensi pada tahun 2003 sebesar 0,15 terus naik hingga
mencapailevel0,63per100.000pendudukpadatahun2007.Kasusframbusiakinihanya
terdapat wilayah tertentu. Beberapa wilayah yang menjadi kantungkantung frambusia
adalah provinsi Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua. Untuk
wilayahBaratantaralainNAD,Jambi,BantendanJawaTimur.
GAMBAR3.32
WILAYAHKASUSFRAMBUSIA
DIINDONESIATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

k. Antraks
AntraksmerupakanpenyakitmenularakutyangdisebabkanolehBacillusanthraci.
Penyakit inipada umumnya menyerang hewan herbivora, namun dapat juga menginfeksi
manusia yang telah terpapar dengan hewan yang terjangkit, jaringan hewan yang tertular
maupunsporaantrakspadakadartinggi.
Kasusantraksyangdilaporkansepanjangtahun2007berjumlah74kasusdengan5
orangmeninggal(CFR=6,8%).

GAMBAR3.33 GAMBAR3.34
JUMLAHKASUS&KEMATIAN CASEFATALITYRATEANTRAKSPADAMANUSIA
ANTRAKSPADAMANUSIA TAHUN2002 2007
TAHUN2002 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008 Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

49
Pada gambar di atas nampak bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus yang
signifikanpadatahun 2007,dari15kasuspadatahun2006menjadi74kasus.Nampakpula
telah terjadi penurunan CFR dari tahun 2002 hingga 2007, meskipun dalam 3 tahun
terakhir menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2005 CFR sebesar 1,3 % yang
kemudiannaikmenjadi6,7%padatahun2006.Angkainikembalinaikmenjadi6,8%pada
tahun 2007. Sepanjang tahun 2007, kasus antraks terbanyak dilaporkan dari Kabupaten
Sumba Barat sebanyak 14 kasus dengan 5 kasus meninggal (CFR=35,7%). Hingga kini
terdapat11provinsiyangtelahterjangkitiantrakspadahewan,yaitu DKIJakarta,Jawa
Barat,JawaTengah,NusaTenggaraBarat,NusaTenggaraTimur,SumateraBarat,Jambi,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan DI Yogyakarta. Sedangkan
terdapat 5 provinsi yang melaporkan adanya kejadian antraks pada manusia, yaitu Jawa
Barat,JawaTengah,NusaTenggaraBarat,NusaTenggaraTimur,danSulawesiSelatan.
GAMBAR3.35
WILAYAHTERJANGKITANTRAKS
DIINDONESIAS.D TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

l. Pes
Surveilans aktif dan pasif terhadap rodent dan pinjalnya masih tetap dilakukan
secararutindi4daerahfokusPesyaituProvinsiJawaTengah,JawaBarat,DIYdanJawa
Timur.
Pada bulan April tahun 2007 telah dilaporkan adanya kasus/tersangka Pes pada
manusia di Dusun Surolowo, Kecamatan Tutur Nongkojajar, Kab.Pasuruan, Jawa Timur.
Kasusdilaporkansebanyak68orangdan1orangdiantaranyameninggal(CFR=1,5%).
Bila dibandingkan sejak tahun 2002 sampai dengan 2007, hasil surveilans aktif
rodentterbanyakadalahpadatahun2006yaitu4.762rodenttertangkapdan3diantaranya
positifPes.
Jenis rodent terbanyak yang ditangkap adalah dari jenis Rr. diardi (tikus rumah),
R.exulans(tikusladang)dan Suncusmurinus(cecurut)

50
GAMBAR3.36
HASILSURVEILANSRUTINRODENTPESDIDAERAHFOKUSPES
TAHUN20032007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Hasil surveilans aktif dan pasif pada manusia selama tahun 2007 di ke 4 daerah
fokus Pes menunjukkan kenaikan jumlah yang diperiksa maupun hasil positif Pes.
Kenaikan ini terjadi selain karena KLB Pes di dusun Surolowo, juga adanya kegiatan
assesment10tahunan.
GAMBAR3.37
SITUASIPESPADAMANUSIA
TAHUN20032007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

m. Taeniasis / Cysticercosis
Daerah endemis Taeniasis/Cysticercosis di Indonesia adalah di Provinsi Sumatera
Utara,Bali,NusaTenggaraTimur,PapuadanPapuaBaratdengan23kabupatentertular.
Padatahun2007tidakdilaporkanadanyakasusTaeniasis/Cysticercosisdariseluruh
kabupaten/kotaendemis.Tidakadanyakasusinikemungkinandisebabkankabupaten/kota
endemistidakmelaporkeDinasKesehatanProvinsi.

51
GAMBAR3.38
SITUASITAENIASIS/CYSTICERCOSISDIINDONESIA
TAHUN20042007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

n. Leptospirosis
Kasus penyakit Leptospirosis terutama dilaporkan pada daerahdaerah yang sering
terjadi bencana banjir.Selamatahun20032007, kasusLeptospirosisterbanyakadalahdi
DKI Jakarta bila dibandingkan dengan provinsi endemis Leptospirosis yang lain. Kasus
padatahun2007adalahkasustertinggidibandingtahuntahunsebelumnyayaitusebanyak
666kasusdengankasusterbanyakdiDKIJakartasebanyak470kasus.
GAMBAR3.39
SITUASILEPTOSPIROSISDIINDONESIA
TAHUN20032007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

52
GAMBAR3.40
SITUASILEPTOSPIROSISDIINDONESIAMENURUTPROVINSITERTULAR
TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Pada tahun 2007 terjadi peningkatan kasus Leptospirosis di DKI Jakarta dan Jawa
Tengah pada bulan Januari sampai dengan April 2007, dimana sedang terjadi bencana
banjirdikeduawilayahtersebut.

GAMBAR3.41
DAERAHTERTULARLEPTOSPIROSISDIINDONESIA

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

o. Avian Influenza (AI)


JumlahkasuskumulatifkonfirmasiAIpadatahun2007menurunjikadibandingkan
padatahun2006,tetapiangkakematian(CFR)meningkatmenjadi88,1%dari81,8%pada
tahun2006.

53
GAMBAR3.42
JUMLAHKASUSKONFIRMASIAVIANINFLUENZA,
MENINGGAL,DANCFRDIINDONESIA
TAHUN2005 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Padatahun2007terdapatpenambahansebarankasuskonfirmasidi3provinsipada
14 kabupaten/kota yaitu Provinsi Sumatera Selatan, Riau dan Bali, dimana pada tahun
tahunsebelumnyadidaerahtersebutbelumpernahdilaporkanadanyakasuskonfirmpada
manusia,meskipunsudahtermasukdaerahtertularAIpadaunggas.
TABEL3.14
SITUASIKASUSKONFIRMAIMENURUTPROVINSI
TAHUN2005 2007

2005 2006 2007


PROVINSI Kasus Meninggal Kasus Meninggal Kasus Meninggal
DKI Jakarta 8 7 11 10 8 7
Banten 5 4 4 4 11 9
JawaBarat 3 2 22 18 5 4
JawaTengah 1 3 3 5 5
JawaTimur 5 3 2 2
Lampung 3
SumateraBarat 2 1 1
SumateraUtara 7 6 1 1
SulawesiSelatan 1 1
Sumatera Selatan 1 1
Riau 6 5
Bali 2 2
Total 20 13 55 45 42 37
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Kasus konfirmasi AI terbanyak dilaporkan dari provinsi Jawa Barat, kemudian


secara berturutturut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.
Provinsi Lampung dan Sulawesi Selatan pada tahun 2007 sudah tidak dilaporkan adanya
kasus konfirmasi pada manusia. Perluasan daerah tertular pada manusia menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2006, sebanding juga dengan penurunan jumlah kasus
konfirmasipadatahun2007.

54
GAMBAR3.43
SEBARANPENEMUAN KASUSAVIANINFLUENZADIINDONESIA
S.DTAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Sejakditemukankasuspadatahun2005sampai dengantahun2007, jumlahkasus


konfirmlakilakisedikitlebihbanyakdibandingkanperempuan,namunperbedaanjumlah
initidaksignifikan.
GAMBAR3.44
KASUSKONFIRMAIMENURUTJENISKELAMIN
TAHUN20052007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

KasuskonfirmAIpalingbanyakditemukanpadakelompokumur1530tahun,atau
golonganumurproduktif.Meskipundemikiansecaraepidemiologisbelumdapatdikatakan
adanyaperbedaankepekaangolonganumurterhadapinfeksivirusH5N

55
GAMBAR3.45
KASUSKONFIRMAIMENURUTGOLONGANUMUR
TAHUN20052007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Menurut riwayat kontak penderita AI sebanyak 50% mempunyai riwayat


keterpaparan secara langsung dengan unggas sakit, mati atau dengan produk unggas
lainnya, 36% riwayat keterpaparan dengan lingkungan, 2% riwayat keterpaparan dengan
pupukdan12%kasusriwayatketerpaparannyatidakjelas.
GAMBAR3.46
KASUSKONFIRMAIMENURUTRIWAYATKONTAK
TAHUN20052007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

56
2. Penyakit Tidak Menular

a. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


Penyakitjantungmerupakansalahsatupenyakittidakmenularyangsampaisaatini
cenderung meningkat, penderitanya tidak terkecuali pada kondisi sosial ekonomi yang
mampudantidakmampu.
Dari beberapa jenis penyakit jantung yang ada, penyakit Gangguan Hantaran dan
Aritmia Jantung merupakan jenis penyakit jantung yang case fatality rate (CFR) paling
tinggi, yaitu sebesar 13,95% dan yang paling rendah adalah penyakit Jantung Iskemik
lainnyasebesar5,99%.SituasipenyakitjantungdiIndonesiaTahun2006dapatdilihatpada
gambardibawahini.
GAMBAR3.47
SITUASIPENYAKITJANTUNGDIINDONESIA TAHUN2006

Sumber:DataSIRS,DitjenYanmedik.

Penyakit pembuluh darah lainnya yang juga merupakan momok masyarakat yaitu
penyakit pembuluh darah otak. Menurut data dari Ditjen Yanmedik pada tahun 2006
penyakitpembuluhdarahotakyangmemilikiCFRtertinggiadalahPerdarahanIntrakranial
sebesar37,28%,sedangCFRterendahadalahInfarkSerebralsebesar10,07%.
GAMBAR3.48
SITUASIPENYAKITOTAKDIINDONESIATAHUN2006

Sumber:DataSIRS,DitjenYanmedik

57
b. Diabetes Melitus (DM)
Menurut para pakar jumlah penderita atau penyandang DM dari tahun ke tahun
meningkatseiringdenganperubahangayahidupmasyarakat.
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems
(ICD10)membagiDMmenjadilimakelompok,yaitu:
1. DMbergantunginsulin(termasukDMtipe1)
2. DMtidakbergantunginsulin(termasukDMtipe2)
3. DMberhubunganmalnutrisi
4. DMYTD(DMtidakdiketahuilainnya)
5. DMYTT(DMyangtertentu)
MenurutWHO(2007),penyandangDMtipe2adalahyangterbanyakdiantaratipe
tipe lainnya yaitu sebesar 90%. Sementara, kalangan profesional menyatakan bahwa di
IndonesiapadasaatiniyangterbanyakjugaadalahDMtipe2angkanyamencapai8590%
daritotalpenderitaDM.
Data mengenai jumlah kasus DM yang ada di Indonesia hingga saat ini berasal
laporanPuskesmasSentinel,laporandarirumahsakitdiseluruhIndonesiadanjugahasil
atau produk survey atau penelitian baik di dalam maupun di luar negeri yang dilakukan
oleh pakar organisasi atau kelompok dan estimasi atau perkiraan dari Badan Kesehatan
DuniaatauWHO.
Berdasarkan Kepmenkes 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu, dimana laporan kasus DM dari Puskesmas Sentinel menggunakan
klasifikasi ICD10 dan semua jenis DM dimasukkan dalam satu tempat yaitu Diabetes
Melitus.DemikianjugalaporandariRumahSakitmengklasifikasiDMsesuaidenganICD
10namundata yangterlaporkanhanyaDMtidakbergantung insulindanDMYTT(yang
tertentu). Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) menyatakan bahwa prevalensi
DM tahun 1995 adalah 1.2%, tahun 2001 meningkat menjadi 7.5% dan tahun 2003
mencapai14,7%(perkotaan)dan7.2%(pedesaan).
Dari 33 provinsi yang terdapat di Indonesia, hanya 14 provinsi (42%) yang
mengirim laporan kasus DM di Puskesmas Sentinel. Pada tahun 2007, jumlah kasus DM
yangterbanyakberturutturutdiprovinsiJawaTimur,SumateraSelatan,KalimantanTimur
dan Sulawesi Tenggara. Dari dari 14 provinsi yang mengirim laporan terlihat kasus DM
yang cukup banyak terekam pada tahun 2007, sementara kasus DM tertinggi berada di
provinsiJawaTimur.Provinsiyangmengirimdatatahun2006dan2007(SumateraSelatan
dan Jambi) memperlihatkan peningkatan yang sangat tajam. Beberapa hal yang bisa
mempengaruhikondisitersebutantaralainpelaporandaripuskesmasyanglebihbaik,dan
meningkatnyakesadaranmasyarakatuntukmengunjungipuskesmas.
Padatahun2006terjadipeningkatanjumlahkasusrawatjalanyangdisebabkanoleh
DMYTT(DMyangtertentu)(yaitu338.056kasuspadatahun2005menjadi342.246kasus
padatahun2006).HalyangberbedaterjadipadakasusDMtidakbergantunginsulin(yaitu
170.801 kasus pada tahun 2005 menjadi 156.004 kasus pada tahun 2006). Situasi Kasus
DMrawatjalandirumahsakitTahun20052006dapatdilihatpadagambardibawahini.

58
GAMBAR3.49
SITUASIKASUSDMRAWATJALANDIRUMAHSAKIT
TAHUN2005 2006

Sumber:SIRS2007,DitjenYanmedik,Depkes

Sedangkanpada jumlahkasusrawat inapdirumah sakitterjadipenurunan jumlah


DM YTT (DM yang tertentu) yaitu 31.234 kasus tahun 2005 menjadi 28.743 kasus pada
tahun 2006, demikian juga pada DM tidak bergantung insulin yaitu 14.046 kasus tahun
2005menjadi12.285kasuspadatahun2006.SituasiKasusDMrawatinapdirumahsakit
Tahun20052006dapatdilihatpadagambardibawahini.
GAMBAR3.50
SITUASIKASUSDMRAWATINAPDIRUMAHSAKIT
TAHUN2005 2006

Sumber:SIRS2007,DitjenYanmedik,Depkes

Jumlah kematian yang disebabkan oleh DM YTT terjadi peningkatan yaitu dari
2.086kasuspadatahun2005menjadi2.384kasuspadatahun2006.Jumlahkasuskematian
karena DM yang tidak bergantung insulin terjadi penurunan yaitu dari 1.064 kasus pada
tahun2005 menjadi1.032kasuspadatahun2006.Situasi KematianakibatDMdirumah
sakitTahun20052006dapatdilihatpadagambardibawahini.

59
GAMBAR3.51
SITUASIKEMATIANAKIBATDMDIRUMAHSAKIT
TAHUN20052006

Sumber:SIRS2007,DitjenYanmedik,Depkes

c. Neoplasma/Tumor
Jumlah penderita 10 jenis kanker terbanyak di Indonesia pada tahun 20042006
dapatdilihatpadaGambarberikut.
GAMBAR3.52
SITUASIPENYAKITKANKERDIINDONESIA
TAHUN20042006

Sumber:SIRS2007,DitjenYanmedik,Depkes

Darigambardiatasdiketahui bahwa jumlahpenyakitkankertertinggidiIndonesia


selama tahun 20042006 adalah kanker payudara diikuti dengan kanker leher rahim.
Kankerpayudaradankankernasopharingterlihatterusmeningkatselama3tahuntersebut,
sedangkan kanker leher rahim dan 7 kanker yang lain meningkat pada tahun 2005
kemudianmenurunpadatahun2006.MeskipundatakankerpadaSIRSbelummerupakan
data pasti jumlah penderita kanker, namun data ini dapat memberikan gambaran besaran
masalahkankerdiIndonesia.
***

60
BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Dalamrangka mencapaitujuanpembangunankesehatanuntuk meningkatkanderajat


kesehatanmasyarakat,dandalamrangkamewujudkanVisidanMisiDepartemenKesehatan
dimana salah satu strategi utamanya adalah Meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai keadaan tersebut telah
dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan situasi
upayakesehatanlimatahunterakhirkhususnyauntuktahun2007.

A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan
kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan
masyarakatsudahdapatdiatasi.Berbagaipelayanankesehatandasaryangdilaksanakanoleh
fasilitaspelayanankesehatanadalahsebagaiberikut.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan
perkembangananak.Gangguankesehatanyangdialamiseorangibuyangsedanghamilbisa
berpengaruhpadakesehatanjanindalamkandunganhinggakelahirandanmasapertumbuhan
bayidananaknya.
Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan
denganpelayananantenatal,persalinan,nifasdanperawatanbayibarulahiryangdiberikandi
semua jenis fasilitas kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun
fasilitaskesehatanswasta.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)


Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang
mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu
dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini
mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang
dikandungnya.
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat)
61
sepertipengukuranberatbadandantekanandarah,pemeriksaantinggifundusuteri,imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa
kehamilannyasesuaipedomanpelayananantenatalyangadadengantitikberatpadakegiatan
promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan
kunjunganibuhamil K1danK4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran
besaranibuhamilyangtelahmelakukankunjunganpertamakefasilitaspelayanankesehatan
untukmendapatkanpelayananantenatal.SedangkanCakupanK4ibuhamiladalahgambaran
besaran ibu hamil yangtelah mendapatkanpelayanan ibu hamilsesuaidengan standarserta
paling sedikitempatkalikunjungan,dengandistribusi sekali padatrimesterpertama,sekali
pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk
melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Cakupan K1 dan K4 dalam lima
tahun terakhirdapatdilihatpadaGambar4.1berikut.
GAMBAR 4.1
PERSENTASECAKUPANPELAYANANK1DAN K4IBUHAMIL
TAHUN2003 2007

Sumber: DataIndikatorSPMKabupaten/Kota dan


Dit.KesehatanIbu, Ditjen Binkesmas.

Persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 ibu hamil dari tahun 2003 mengalami
peningkatan setiap tahunnya, ini menunjukkan semakin kuatnya program memberikan
pelayanankepadamasyarakatterutamabagiibuhamil.
CakupanpelayananK4menurutprovinsipadatahun2007,dapatdilihatpadaGambar
4.2berikutini.

62
GAMBAR4.2
PERSENTASECAKUPANPELAYANANK4IBUHAMIL
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas

Pada tahun 2007, provinsi dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah
Kepulauan Bangka Belitung (93,31%), DKI Jakarta (90,85%) dan Bali (90,08%), sedangkan
cakupan pelayanan K4 terendah adalah Provinsi Papua (24,97%), Papua Barat (36,14%) dan
MalukuUtara (64,93%).CakupanK4menurutprovinsidibandingkanangkanasionaldapatdilihat
padaGambar4.3 berikutini.
GAMBAR4.3
PERSENTASECAKUPANPELAYANANK4IBUHAMIL
MENURUTPROVINSITAHUN 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI

Datacakupankunjunganibuhamil K1dan K4tahun2007 menurutprovinsidisajikanpada


Lampiran4.1.

63
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi
pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan
oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan berkisar
antar70,62%77,21%.Cakupanpertolonganpersalinanolehtenagakesehatantahun2003
2007dapatdilihatpadaGambar4.4berikutini.
GAMBAR4.4
PERSENTASECAKUPANPERTOLONGANPERSALINAN
OLEHTENAGAKESEHATANTAHUN 2003 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbudandataindikatorKabupaten/Kota
Pada Gambar 4.5 terlihat cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
menurut provinsi tahun 2007 dengan cakupan tertinggi adalah Provinsi Bali (95,06%),
KepulauanBangkaBelitung(90,88%)danJawaTimur(87,89%),sedangkanprovinsidengan
cakupan terendah adalah Papua (33,67%), Sulawesi Barat (49,18%) dan Papua Barat
(57,78%), datadapatdilihatdalamLampiran4.1.
GAMBAR4.5
PERSENTASECAKUPANPERTOLONGANPERSALINANOLEHTENAGAKESEHATAN
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmasDepkesRI

64
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut provinsi dibandingkan angka
nasionaldapatdilihatpadaGambar4.6berikut.
GAMBAR4.6
PERSENTASECAKUPANPERTOLONGANPERSALINANOLEHTENAGAKESEHATAN
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI

Berdasarkansurveisosialekonominasional2007,persentasebalitadenganpenolong
kelahiran pertama adalah bidan (53.96%), dukun (30,27%) dan dokter (12,32%). Daerah
perkotaan,perdesaanterbanyakditolongolehbidan(perkotaan:64,24%,perdesaan:46,34%),
peringkat kedua untuk daerah perkotaan adalah dokter (20,71%) sedangkan untuk daerah
perdesaanadalahdukun(42,75%)sedangkanuntukperingkatketigadaerahperkotaanadalah
dukun (13,4%) daerah perdesaan adalah dokter (6.11%). Data selengkapnya dapat dilihat
padaLampiran4.2,4.2.adan4.2.b.

c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi


Kegiatandeteksidinidanpenangananibuhamilberisiko/komplikasikebidananperlu
lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun
dimasyarakat. Deteksi Risiko oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2007 sebesar 46,17%
sedangkandeteksirisikoolehmasyarakat(kader,tokohmasyarakat,dll)sebesar22.08%.
Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung
menyebabkankesakitandankematianibumaupunbayi.Risti/komplikasikebidananmeliputi
Hb < 8 g %, Tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme
nyata, eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia
kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan
prematur.
Dalam memberikanpelayanankhususnyaolehtenaga bidandi desadanPuskesmas,
beberapaibuhamilyangmemilikirisikotinggi(Risti)danmemerlukanpelayanankesehatan
karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu
dilakukanupayarujukankeunitpelayanankesehatanyangmemadai.Persentasecakupanibu
hamildenganRistiyangtelahdirujuktahun2007sebesar11,23%meningkatdaritahun2006
(10,05%) dan tahun 2005 (2,94%) sedangkan obstetri komplikasi yang ditangani sebesar

65
28,52%meningkatdaritahun2006(4,37%)dantahun2005(0,99%).Dataselengkapnyaper
provinsi dapatdilihatpadaLampiran4.4.
Penanganan neonatus risti/komplikasi yang meliputi asfiksia, tetanus neonatorum,
sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan
pernafasan dan kelainan neonatal yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih,dokterdanbidandipolindes,puskesmas,rumahbersalindanrumahsakit.Persentase
penanganankomplikasiobstetridanneonataltahun2007sebesar28,52dan12,54.Meningkat
dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya yaitu 3,14 dan 0,99 (Gambar 4.7). Data
selengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.4.
GAMBAR4.7
PERSENTASEPENANGANANKOMPLIKASIIBUHAMIL(OBSTETRI)
DANNEONATAL TAHUN2005 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI

d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2)


Bayi hinggausiakurangsatubulan merupakangolonganumur yang memilikirisiko
gangguankesehatanpalingtinggi.Upayakesehatanyangdilakukanuntukmengurangirisiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan
pelayanankesehatanpadaneonatus(028hari)minimalduakali,satukalipadaumur07hari
(KN1)dansatukalilagipadaumur828hari (KN2).
Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan
pemeriksaankesehatanbayijugamelakukankonselingperawatanbayikepadaibu.Pelayanan
tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan
hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata,
tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi) pemberian vitamin K manajemen terpadu balita
muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA.
Cakupan kunjungan neonatal (KN2) tahun 2003 2005 cenderung menurun namun pada
tahun 2006 meningkat menjadi 85,51% dan turun kembali tahun 2007 menjadi 77,16%.
CakupanKN2selamaperiodetahun20032007 dapatdilihatpadaGambar4.8berikutini.

66
GAMBAR4.8
PERSENTASECAKUPANKUNJUNGANNEONATUS (KN2)
TAHUN2003 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbudanDit.Kes.Anak, Binkesmas,DepkesRI

Tahun 2007 provinsi dengan cakupan kunjungan neonatus (KN2) tertinggi adalah
Provinsi Bali (97,63%), Kepulauan Bangka Belitung (91,77%) dan Jawa Timur (90,13%)
sedangkanprovinsidengancakupanterendahmeliputiProvinsiPapua(24,71%),PapuaBarat
(35,67%) dan Nanggroe Aceh Darussalam (47,46%) seperti terlihat pada Gambar 4.9 di
bawahini.
GAMBAR4.9
PERSENTASECAKUPANKUNJUNGANNEONATUS (KN2)
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbudanDit.Kes.Anak, DitjenBinkesmasDepkesRI

Petacakupankunjungan neonatus menurutprovinsidapatdilihatpadaGambar4.10.


DataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.1.

67
GAMBAR4.10
CAKUPANKUNJUNGANNEONATUS(KN2) MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbudanDit.Kes.Anak,DitjenBinkesmasDepkesRI

2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan
sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia
suburseorangwanitabiasanyaantara1549tahun.Olehkarenaituuntukmengaturjumlah
kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untuk
menggunakanalat/caraKB.
BerdasarkanSurveiSosialEkonomiNasionaltahun2007,persentasewanitaberumur
10 tahun keatas yang pernah kawin dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup terbesar
adalah2orang(23,02%),1orang(19,52%)dan 3orang(17,11%)dapatdilihatpadaTabel
4.1berikut.DataselengkapnyamenurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran4.5
TABEL4.1
PERSENTASEWANITABERUMUR10TAHUNKEATASYANGPERNAHKAWIN
DANJUMLAHANAKYANGDILAHIRKANHIDUPTAHUN2007

JumlahAnakyangdilahirkan
Daerah
1 2 3

Perkotaan 20,29 24,49 18,05


Perdesaan 18,96 21,95 16,43
Perkotaan+Perdesaan 19,52 23,02 17,11

Sumber:BPS,StatistikKesra,2007

Sedangkan ratarata jumlah anak lahir hidup per wanita usia 15 49 tahun adalah
1,79 untuk daerah perkotaan+perdesaan, 1,57 diperkotaan dan 1,98 diperdesaan. Data per
provinsidapatdilihatpadaLampiran4.6
Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat digambarkan melalui
cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui kelompok sasaran program yang
sedang/pernah menggunakan alat kontrasepsi menurut daerah tempat tinggal, tempat
pelayanansertajeniskontrasepsiyangdigunakanakseptor.Cakupansecaralengkapmenurut
provinsidaripelayanan KBdapatdilihatpadaLampiran4.7sampaidenganLampiran4.11.
68
Proporsiwanitaumur1549berstatusmenikahyangpernahmenggunakan/memakaialatKB
dapatdilihatpadaGambar4.11berikut.
GAMBAR4.11
PROPORSIWANITABERUMUR1549TAHUNBERSTATUSKAWIN
YANGSEDANG/PERNAHMENGGUNAKANALATKB
TAHUN20042007

Sumber:BPS,StatistikKesra,2007

Proporsi wanita umur 1549 berstatus kawin yang sedang menggunakan/memakai


alat KB menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 sebesar 57,43% sedikit
menurun dibandingkan dengan cakupan tahun 2005 dan 2006. Cakupan tertinggi pada
Provinsi Kalimantan Tengah (67,46%), Bengkulu (67,30%) dan Bali (67,22%), sedangkan
provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua Barat (28,29%), Maluku (30,09%) dan
Papua(31,92%). DataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.7
Proporsi wanita berumur 1549 tahun yang berstatus kawin yang pernah
menggunakan/memakai alat KB dari tahun 2004 2007 mengalami peningkatan sebesar
7,19%, walaupun untuk tahun 2007 sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2006.
Terdapat14provinsimemilikicakupan 80denganangkatertinggidicapaiSulawesiUtara
(88,83%)dan Bengkulu(86,76%),2 provinsidengancakupan 50%yaituMaluku(47,77%)
dan Papua(49%). DataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.8.
Persentase wanita umur 1549 berstatus kawin menurut alat/cara KB yang sedang
digunakan tahun 2007 tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan tahun 20032006
sebagaimanaterlihatdalamGambar4.12berikut.

69
GAMBAR4.12
PERSENTASEWANITABERUMUR1549TAHUNBERSTATUSKAWIN
MENURUTALAT/CARAKBYANGSEDANGDIGUNAKAN
TAHUN20032007

Sumber:BPS, StatistikKesradanBKKBN*

Dari Gambar 4.12 di atas menunjukkan bahwa selama tahun 20032007 alat
kontrasepsiyangpalingbanyakdiminatiadalahsuntikandanpilKB.Padatahun2007jenis
kontrasepsi suntik, pil KB,susuk dan AKDR mengalami penurunan persentase. Rincian
persentase wanita umur 1549 tahun berstatus kawin menurut alat/cara KB yang sedang
digunakan/dipakai tahun2007 dapatdilihatpadaLampiran 4.9 dan 4.10.
GAMBAR4.13
PERSENTASETEMPAT PELAYANANPESERTAKB BARU
TAHUN2003 2007

Sumber:BKKBN
TempatpelayananuntukpesertaKBbarudiklinikKBpemerintahdaritahun2003
2007mengalamipeningkatan(Gambar4.13).Walaupunpadatahun2007mengalamisedikit
penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,05% dari 61,08% pada tahun 2006 menjadi
61,03% pada tahun 2007, untuk pelayanan peserta KB di klinik KB swasta cenderung
mengalamipenurunandaritahun20032007.PelayananKBbarudibidanpraktekswastadan
dokterpraktekswastatahun20032007fluktuatif,untukbidanpraktekswastameningkatdari
tahunsebelumnyasedangkanuntukdokterpraktekswastasedikitmengalamipenurunanpada
tahun2007.JumlahdanproporsipesertaKB barukumulatif menuruttempatpelayanandan
provinsitahun2007dapatdilihatpadaLampiran4.11.

70
3. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasirutin meliputipemberian imunisasiuntukbayiumur01tahun
(BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (kelas1: DT dan kelas 23: TT), sedangkan kegiatan imunisasi
tambahan dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti
KLB,ditemukan/didugaadanyaviruspolioliarataukegiatanlainnyaberdasarkankebijakan
teknis.
Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi
terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI
dikaitkandenganbatasansuatuwilayahtertentu,berartidalamwilayahtersebuttergambarkan
besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah
menargetkanpencapaianUCIpadawilayahadministrasidesa/kelurahan.
Suatudesa/kelurahantelahmencapaitargetUCIapabila>80%bayididesa/kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap. Secara nasional, pencapaian UCI tingkat
desa/kelurahantahun20042007fluktuatif.PadaGambar4.14terlihatpeningkatansebesar
6,8% dari 69,43% tahun 2004 menjadi 76,23% tahun 2005 namun terjadi penurunan pada
tahun2006dan2007menjadi71,18%padatahun2007.
GAMBAR4.14
PERSENTASEPENCAPAIANUCIDITINGKATDESA/KELURAHAN
MENURUTPROVINSITAHUN20042007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Dari33provinsiyangada,padatahun2006terdapat4provinsiyangtelahmencapai
target(targettahun200689%)UCIdesa/kelurahan yaituBali(99,28%),Jambi(92,98%),
DIYogyakarta(92,24%)danNusaTenggaraBarat(89,91%).Terdapatenamprovinsi yang
tidakadadatanyayaituRiau,SumateraSelatan,KepulauanRiau,Banten,SulawesiBaratdan
Papua Barat. Sedangkan tahun 2007 terdapat 2 provinsi yang telah mencapai target (target
tahun 2007 92%) UCI desa/kelurahan yaitu Bali (100%) dan DI Yogyakarta (97,72%).
Terdapat tiga provinsi yang tidak ada datanya yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan
MalukuUtara.
Pencapaian desa UCI menurut provinsi tahun 2004 2007 dapat dilihat pada
Lampiran 4.12. Sedangkan gambaran pencapaian UCI tingkat Desa/Kelurahan menurut
provinsipadatahun2007dapatdilihatpadaGambar4.15 berikutini.

71
GAMBAR4.15
PERSENTASEPENCAPAIANUCIDITINGKATDESA/KELURAHAN
MENURUTPROVINSIPADATAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

TargetjangkauanimunisasibayiditunjukkandengancakupanimunisasiDPT1karena
imunisasi ini merupakan salah satu antigen kontak pertama dari semua imunisasi yang
diberikan kepada bayi. Sedangkan target tingkat perlindungan imunisasi bayi ditunjukkan
dengan cakupan imunisasi campak karena imunisasi ini merupakan antigen kontak terakhir
darisemuaimunisasiyangdiberikankepadabayi.Angkadropout(DO)DPT1Campakdapat
menunjukkantingkatefektivitasprogram.
Angka drop out (DO) selama tahun 20032007 berkisar antara 1,5% 9,3%, pada
tahun2006angkadropoutmeningkatmenjadi9,3%danmenurunkembalipadatahun2007
menjadi6,1%.Padatahun2007terdapat10(sepuluh)provinsitidakmencapaitargetprogram
(drop out cakupan DPT1Campak >10%) yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nanggroe
Aceh Darussalam, Papua, Papua Barat, Bengkulu, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,
Sulawesi Tengah, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara. Angka drop out cakupan DPT1
CampakmenurutprovinsidapatdilihatdalamLampiran4.13.
Pada tahun 2007 terdapat 7 (tujuh) provinsi tidak mencapai target tingkat
perlindunganprogram(dengancakupancampak<80%)yaituPapuaBarat,SulawesiUtara,
Papua, Nanggroe Aceh Darussalam, Gorontalo, Maluku dan Jawa Barat. Provinsi dengan
cakupan imunisasi campak tertinggi adalah DKI Jakarta (117,45%), DI Yogyakarta
(100,19%) danBali(98,98 %) sedangkan provinsi dengancakupan terendah adalah Papua
Barat(49,78%).Gambarancakupanimunisasicampaktahun2007dapatdilihatpadaGambar
4.16 berikut. Sedangkan rincian cakupan imunisasi bayi untuk masingmasing jenis vaksin
menurutprovinsiselamatahun2007dapatdilihatpadaLampiran4.14 4.16.

72
GAMBAR4.16
PERSENTASEPENCAPAIANIMUNISASICAMPAK
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI
MaternalandNeonatalTetanusElimination(MNTE)merupakansalahsatukegiatan
imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal di
setiap Kabupaten hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada masa lalu
sasarankegiatanMNTEadalahcalonpengantendanibuhamilnamunpencapaiantargetagak
lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa pemberain TT 5 dosis pada seluruh
Wanitausiasuburtermasukibuhamil(usia1549tahun).UntukcakupanimunisasiTTibu
hamilpadatahun20032007dapatdilihatpadaGambar4.17berikutini.
GAMBAR4.17
PERSENTASECAKUPANIMUNISASITT PADAIBUHAMIL
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL danDit.Kes.Ibu,DepkesRI

Pada kurun waktu 20032005 cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil
cenderung menurun namun kembali naik pada tahun 20062007. Provinsi dengan cakupan
TT2tertinggiadalahBali(93,39%),NusaTenggaraTimur(86,21%),danSumateraSelatan
(85,72%) adapun provinsi dengan cakupan TT2 terendah adalah Papua (17,66%), Papua
Barat(20,8%)danJawaTimur(25,48%).GambarancakupanimunisasiTT2padaibuhamil
menurut provinsi tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 4.18 sedangkan data selengkapnya
dapatdilihatpadaLampiran4.17.

73
GAMBAR4.18
CAKUPANIMUNISASITT2PADAIBUHAMILTAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DepkesRI

B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN


Salah satu program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
20042009 adalah upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan
kesehatanperorangan(Puskesmas,rumahsakit,danfasilitaskesehatanlainnya).
Beberapakegiatanpokokupayakesehatanperoranganadalahpeningkatanpelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit,
danlainlain.Berikutadalahuraiansingkattentangpelayankesehatan rujukan tersebut.

1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit


Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menyembuhkan/memulihkan kesehatan perorangan. Upaya pelayanan kepada masyarakat
dilakukansecararawatjalanbagimasyarakatyangmendapatgangguankesehatanringandan
pelayananrawat inap baiksecara langsung maupun melaluirujukanpasien bagi masyarakat
yangmendapatkangangguankesehatansedanghinggaberat.
Penilaiantingkatkeberhasilanpelayanandirumahsakitbiasanyadilihatdariberbagai
segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa
indikatorstandarterkaitdenganpelayanankesehatandirumahsakityangdipantauantaralain
pemanfaatantempattidur(BOR),rataratalamahariperawatan(LOS),rataratatempattidur
dipakai (BTO), ratarata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien
keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal <24 jam
perawatan(NDR).
Padatahun20032004indikatorpelayananRSmasihmenjadisatunamunsejaktahun
2005indikatorpelayananRSsudahdipisahantaraRSUdanRSKhusus.Pencapaianindikator
pelayanankesehatandiRSselamaempattahunterakhirdapatdilihatdalamGambar4.19dan
4.20berikutini.

74
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa pemakaian tempat tidur di rumah
sakitselamaempattahunterakhircenderung meningkat setiaptahunnyawalaupunmasihdi
bawahangkaidealyangdiharapkan(6085%)berkisarantara55,2%57%,padatahun2006
mengalamisedikitpeningkatan0,8%daritahun2005dari56,2menjadi57%.Banyakfaktor
yang mempengaruhi angka BOR suatu rumah sakit, di antaranya semakin meningkatnya
jumlah RS dan tempat tidur yang tersedia sedangkan jumlah populasi yang mencari
pelayanantidakterlalutinggi.
Indikatorlamanya harirawatan(LOS)selamaempattahunterakhircenderungstabil
berkisar45hariwalaupunmasihdibawahangkaideal(69hari),untukselangwaktudalam
pemakaiantempattidur(TOI)berfluktuasiantara3,39haridanmasihdiatasangkaideal
(13 hari). Rincian indikator pelayanan RSU Depkes dan Pemda menurut provinsi tahun
2006dapatdilihatpadaLampiran4.18.

2. Pelayanan Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin


(JPKMM)
Tujuan umum PJKMM adalah terselenggaranya jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat miskin secara berhasil guna dan berdaya guna. Tujuan tersebut dijabarkan ke
dalamtujuankhususyangmeliputi:(i)terlaksananyaregistrasimasyarakatmiskinyangtepat
sasaran sebagai peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin
(ii) terlaksananya pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif dalam meningkatkan
pemanfaatan dan taraf kesehatan masyarakat miskin (iii) terlaksananya pengelolaan
keuanganyangakuntabeldanefisiendalam programjaminankesehatanmasyarakatmiskin.
Salah satu program yang memberi andil besar dalam peningkatan kesehatan
masyarakat adalah program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin (JPKMM).
Program ini menjadi vital mengingat sebagian penduduk Indonesia masih berada di bawah
garis kemiskinan. Mereka yang termasuk kelompok keluarga miskin (gakin) sering kali
direpotkan masalah biaya saat berhadapan dengan problem kesehatan. Melalui program ini,
gakin bisa terbebas dari beban biaya kesehatan. Sebab, dalam JPKMM pemerintah
menanggungbiayapelayanankesehatanuntukgakin.RealisasiprogramJPKMMtahun2005
2007dapatdilihatpadaGambar4.21berikut.

75
GAMBAR4.21
REALISASIPROGRAMJPKMM
TAHUN2005 2007

Sumber:PusatPembiayaandanJaminanKesehatan,DepkesRI
Pelayanan yang dicakup meliputi rawat jalan dan rawat inap tingkat pertama di
puskesmas dan di rumah sakit (RS) kelas III. Tercatat, sejak diluncurkan pada 2005 lalu,
program yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin ini telah
menjangkau jutaan rakyat kurang mampu. Pada 2005, jumlah kunjungan rawat jalan yang
menggunakan fasilitas JPKMM mencapai 1.453.000. Jumlah itu meningkat menjadi
6.921.000 kunjungan pada 2006 dan untuk periode 2007 terdapat 5.961.712 kunjungan.
Demikianjugauntukjumlahkunjunganrawatinap,pada2005terdapat526ribukunjungan,
pada 2006 tercatat 1.580.000 kunjungan, dan pada periode 2007 terdapat 1.916.198
kunjungan.
Dalam program JPKMM, masyarakat tidak hanya mendapat pelayanan kesehatan
umum/dasar. Berbagai layanan terapi untuk penyakitpenyakit berat juga bisa diperoleh.
Misalnya,hemodialisis,operasijantung,cesar,dankanker.Layananitutelahmenyelamatkan
nyawapuluhanribupendudukmiskin.

3. Penanganan Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif


Lainnya)
Penyalahgunaannapzamerupakanpermasalahanyangkompleksbaikfaktorpenyebab
maupun dampaknya. Penanggulangannya memerlukan pendekatan komprehensif
multidisiplin, serta keterpaduan lintas sektor pemerintahan, komitmen kuat semua pihak,
serta peran serta seluruh masyarakat. Indonesia saat ini tidak hanya sebagai daerah transit
dalam masalah penyalahgunaan NAPZA tetapi sudah sebagai daerah sasaran dan produsen.
Wabah penyalahgunaan napza menimbulkan ancaman terhadap masa depan dan
kelangsunganhidupbangsa,karenapadaumumnyamerasukigenerasimuda.
Sekarang, masalah penyalahgunaan napza tidak mengenal strata baik dari sisi
ekonomi, usia, pendidikan, desa atau kota. Penyalahgunaan napza menimbulkan dampak
burukyangsangatluasdanmendalamterhadapparapelakunya,keluarganya,masyarakatdan
bangsa. Bagi para pelakunya, penyalahgunaan dan ketergantungan napza menimbulkan :
gangguan kesehatan fisik, termasuk gangguan fungsi otak, jantung, hati, ginjal, paruparu,
serta organ reproduksi organ vital, beban sosial dan ekonomi bagi keluarganya serta
masyarakat. Secara nasional, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menimbulkan

76
biaya sosial dan ekonomi yang sangat tinggi, serta menguras sumbersumber negara, yang
biladigunakanuntukbelanjapembangunandibidangkesehatan,pendidikan,pemberantasan
kemiskinandanpengangguran,akansudahbanyakyangdapatdicapai.
Penanganan penyalahgunaan NAPZA pada rumah sakit di Indonesia terdiri dari
kegiatan kuratif, rehabilitatif dan aftercare dengan jenis NAPZA yang dipergunakan adalah
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Tahun 2006 kegiatankuratif (pengobatan)
penyalahgunaanNAPZApadarumahsakitberjumlah119denganrincian45jenisNarkotika,
42Psikotropikadan32zatadiktiflainnya.Kegiatanrehabilitatifberjumlah25terdiridari10
Narkotikadan15Psikotropika.Sedangkankegiatanaftercareberjumlah11dariPsikotropika.
Kegiatan penanganan penyalahgunaan NAPZA pada rumah sakit tahun 2006 dapat dilihat
padaGambar4.22.DataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.20.
GAMBAR4.22
KEGIATANPENANGANANPENYALAHGUNAANNAPZA
DIRUMAHSAKITDIINDONESIA TAHUN2006

Sumber:DitjenBinaYanmedik,Depkes,2007

C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT


Indonesia menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan yaitu
meningkatnyabeberapapenyakitmenularsementarapenyakittidakmenularataudegeneratif
mulai meningkat. Di samping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru. Program
pencegahan dan pemberantasan penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan,
kematian dan kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi
dampaksosialakibatpenyakitsehinggatidakmenjadimasalahkesehatan.
Upayapemberantasanpenyakitmenularlebihditekankanpadapelaksanaansurveilans
epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan
penanganansecaracepat melaluipengobatanpenderita.Disamping itupelayanan lain yang
diberikanadalahupayapencegahandenganpemberian imunisasi,upayapengurangan faktor
risikomelaluikegiatanuntukpeningkatankualitaslingkungansertapeningkatanperanserta
masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui
berbagaikegiatan.Uraiansingkatberbagaiupayatersebutsepertiberikutini.

77
1. Pengendalian Penyakit Polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit Polio telah dilakukan melalui
gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan kegiatan surveilans
epidemiologi secara aktif terhadap kasuskasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok
umur <15 tahun hingga dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya
virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari
kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk <15 tahun
selama tahun 2003 2007, secara nasional diperoleh gambaran sebagaimana terlihat pada
Gambar4.23berikut.DataselengkapnyaperprovinsidapatdilihatpadaLampiran4.21.
GAMBAR4.23
PERSENTASEHASILPENGIRIMANSPESIMENADEKUAT
DANNONPOLIOAFPRATETAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI
Setiap kasus AFP yang ditemukan dalam kegiatan intensifikasi surveilans, akan
dilakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar yang
menyerangmasyarakat.Darigambardiatasmenunjukanbahwapersentasespesimenadekuat
yang dikirim untuk pemeriksaan virus Polio menjadi semakin meningkat, dengan demikian
hasilpemeriksaanyangdilakukanmenjadisemakinmewakilikondisidilapangan.Darihasil
pemeriksaanselamatahun19982004tidakditemukanadanyainfeksivirusPolioliarpada
kasusAFPyangditemukan.BesaranNonPolioAFPRateselamatahun19982004relatif
stabil.
Tahun 2005, Sistem Surveilans AFP di Indonesia berhasil mendeteksi kasus virus
polioliarimpordariNegaradiTimurTengah.BerdasarkanhasilpemeriksaanLaboratorium
Biofarma tanggal 21 April 2005 bahwa telah ditemukan kasus AFP yang pertama kali dari
KecamatanCidahuKabupatenSukabumiyangmengandungviruspolio liar.Distribusivirus
polioliarpadakasusAFPtahun20052007disajikanpada Tabel 4.2berikut:

78
TABEL4.2
DISTRIBUSIVIRUSPOLIOLIARPADAKASUSAFP
MENURUTPROVINSIDIINDONESIATAHUN2005 2007
No. Provinsi AFP Virus Kontak Meninggal
PolioLiar (+)
(+)
1. NanggroeAcehDarussalam 36 6 0
2. Riau 35 3 0
3. DKIJakarta 71 4 1 0
4. SumateraSelatan 50 5 0
5. JawaTimur 274 11 0
6. SumateraUtara 54 10 0
7. JawaTengah 202 20 5 0
8. Lampung 79 26 0
9. JawaBarat 317 59 35 0
10. Banten 233 161 8
Total 1351 305 41 8

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI
Bulan Februari2007dilaksanakanCrashProgramdancatchupcampaign fase4
terintegrasi dengan imunisasi polio tambahan (Sub PIN). Hasil ditampilkan pada Gambar
4.24, Bulan Agustus 2007 dilaksanakan Crash Program dan catch up campaign fase 5
terintegrasidenganimunisasipoliotambahan(SubPIN)hasilditampilkanpadaGambar4.25
berikut.
GAMBAR4.24
HASILSUBPINPOLIOBULANFEBRUARI 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

79
GAMBAR4.25
HASILSUBPINPOLIOBULANAGUSTUS2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

2. Pengendalian TBParu
UpayapencegahandanpemberantasanTBParudilakukandenganpendekatanDOTS
(DirectlyObservedTreatmentShortcourceChemotherapy)ataupengobatanTBParudengan
pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya
penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjutidenganpaketpengobatan. DariupayapenemuanpenderitaTBselamatahun
20032007ditemukangambarankasussebagaimanaterlihatpadaGambar4.26berikut.
GAMBAR4.26
JUMLAHPENDERITATBBTA+DANTBLAIN
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan ditindaklanjuti


dengan paketpaket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara
teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang
dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan
terjadinyakegagalanpengobatanakibatdaripaketpengobatan yangtidakterselesaikanatau

80
dropout(DO),terjadinyaresistensiobatataukegagalandalampenegakandiagnosadiakhir
pengobatan.
Selain dengan angka insiden, keberhasilan program pengendalian TB dapat dengan
melihatbeberapaindikatorprogrampengendalianTByangantaralainangkapenemuankasus
(CaseDetectionRate)danangkakeberhasilanpengobatan(SuccessRate).Datatahun2003
2007dapatdilihatpadaGambar4.27berikut.
GAMBAR4.27
PENEMUANKASUS BARUDAN KEBERHASILANPENGOBATAN
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Tingkatkesembuhandaripenderitapascapengobatanbiasanyasangatsulitditegakkan
olehkarenakendaladaripenderitadalam mengeluarkandahak yang memenuhipersyaratan,
sehinggadalampemantauanhasilakhirlebihdiarahkanpadatingkatkelengkapanpengobatan
atau succes rate (SR). Angka keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan
persentase pasien TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh
maupunpengobatanlengkap)diantarapasienTBBTApositifyangtercatat,sejaktahun2001
sampai dengan tahun 2006 telah mencapai target global sebesar 85%. Tahun 2006, 27
provinsi yang telah mencapai target angka keberhasilan pengobatan, 5 (lima) provinsi yang
belum mencapai target adalah DIY (84,33%), Maluku Utara (79,96%), Kalimantan Timur
(76.61%),Papua(69,95%)danKepulauanRiau(65,25%)sedangkanprovinsitidakadadata
adalah PapuaBarat,dapatdilihatpadaGambar4.28berikut.

81
GAMBAR4.28
ANGKAKEBERHASILANPENGOBATANPENDERITABARU
TBBTAPOSITIF(SUCCESSRATE)MENURUTPROVINSI
TAHUN2006

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

3. Pengendalian Penyakit ISPA


Upaya Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (P2 ISPA) lebih
difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat
terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu
manajementerpadudalampenangananbalitasakityangdatangkeunitpelayanankesehatanatau
lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS
semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita
sudah berada dalam Pneumonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita
langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Target penemuan penderita
pneumoniabalitatahun20052009 dapatdilihatpadaGambar4.29 berikut.
GAMBAR4.29
TARGETPENEMUANPENDERITAPNEUMONIABALITA
TAHUN2005 2009

Sumber: DitjenPPPL,DepkesRI

82
ProgrampengendalianISPA menetapkan bahwa semuakasus yangditemukan harus
ditatalaksanakan sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus ISPA juga
menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir hasil
penemuanpenderitapneumoniapadabalitadapatdilihatpadaGambar4.30,yangmanaterlihat
bahwacakupanpenemuanpenderitadaritarget(perkiraanpenderita)masihrelatifrendah.
GAMBAR4.30
PERSENTASEPENEMUANPENDERITAPNEUMONIAPADABALITA
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI
Sedangkan gambaran cakupan penemuan balita penderita pneumonia tahun 2007
dibandingkandenganangkanasional dapatdilihatdalam Gambar4.31berikut.
GAMBAR4.31
CAKUPANPENEMUANBALITAPENDERITAPNEUMONIA
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Pada gambar di atas data cakupan per provinsi belum ada yang mencapai target
nasional (66%). Tetapi ada beberapa provinsi yang mendekati target nasional seperti NTB
(61,38%), Babel (56,10%) dan Kalsel (55,47%). Rincian data cakupan penemuan penderita
menurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran4.23.

83
HambatanyangditemuidalammeningkatkancakupanpenemuanPneumoniaBalitadi
Puskesmas:
TenagaterlatihMTBS/TatalaksanaStandarISPAtidakmelaksanakandiPuskesmas
Pembiayaan(logistik&operasional)terbatas
Pembinaan (bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi) secara berjenjang masih
sangatkurang
ISPA merupakan pandemi yang dilupakan/tidak prioritas sedangkan masalah ISPA
merupakanmasalahmultisektoral
Gejala Pneumonia sukar dikenali oleh orang awam maupun tenaga kesehatan yang
tidakterlatih

4. Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS dan PMS


Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS, di
samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya
pencegahan melalui penemuan penderita secara dini yang dilanjutkan dengan kegiatan
konseling.
Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV/AIDS terhadap darah
donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS)
seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni
Lapas(LembagaPemasyarakatan)atausesekalidilakukanpenelitianpadakelompokberisiko
rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Hasil pelaksanaan surveilans HIV/AIDS
selama limatahunterakhir menunjukkanpeningkatansebagaimanaterlihatdalamTabel4.3
berikut.
TABEL4.3
PENEMUANPENDERITAHIV/AIDS
TAHUN2003 2007

Tahun PengidapHIV PenderitaAIDS PenderitaAIDS


Meninggal
Pertahun Kumulatif Pertahun Kumulatif Pertahun Kumulatif
2003 168 2.720 316 1.487 261 479
2004 649 3.369 1.195 2.682 361 740
2005 875 4.244 2.638 5.321 592 1.332
2006 986 5.230 2.873 8.194 539 1.871
2007 836 6.066 2.947 11.141 2.369

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Ratekumulatifkasus AIDSNasional sampaidengan31Desember2007adalah4,91


per100.000penduduk.RatekumulatifkasusAIDStertinggidilaporkandariProvinsiPapua
(72,71),DKIJakarta(33,45),KepulauanRiau(19,86).DalamperjalananpenyakitdariHIV
positifmenjadi AIDS dikenal istilah windows periods yang tidak diketahui dengan pasti
periodisasinyasehinggakelompokini menjadi sangatpotensialdalam menularkanpenyakit.
Pada kelompok ini di samping dilakukan pengobatan yang lebih utama adalah dilakukan
konseling untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam ikut aktif mencegah terjadinya
penularanlebihlanjut.

84
5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang
sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sering muncul
sebagaiKLBdanmenimbulkankepanikandimasyarakatkarenamenyebardengancepatdan
dapat menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh
nyamukAedesaegypti danAedesalbopictusyanghidupdigenanganairbersihsekitarrumah.
DiIndonesiasaatinidikenal4serotipevirusdengueyaituDen1,Den2,Den3,Den4.Dari
4serotipetersebut yangpaling banyak bersirkulasiadalah serotipeDen3. Kasusumumnya
mulaimeningkatpadasaatmusimhujanyaituantarabulanOktoberMei.
Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu 1) Peningkatan
kegiatansurveilanspenyakitdansurveilansvektor,2)Diagnosisdinidanpengobatandini,3)
Peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya tersebut dititik
beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam
PemberantasanSarangNyamuk(PSN)melalui3Mplus(Menguras,MenutupdanMengubur)
plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan
kegiatanlainnyayangdapatmencegah/memberantasnyamukAedesberkembangbiak.,Juru
PemantauanJentik(Jumantik)untukmemantauAngkaBebasJentik(ABJ),sertapengenalan
gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolok
ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN3M menunjukkan tingkat partisipasi
masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasankepedulianmasyarakatmerupakansalahsatualternatifpendekatanbaru.
PolaperkembanganDBDpadatahun2006kasuscenderungmenurunsetiapbulannya
sampaidengan bulanOktobernamunterjadisedikitpeningkatanpada bulan Novemberdan
Desember. Tahun2007kasus mulai januariterusmeningkatdenganpuncaknyapadabulan
februaridanterusmenurunsampaidenganbulanseptemberoktober.JumlahpenderitaDBD
yang dilaporkan pada tahun 2007 sebanyak 158.115 kasus dengan jumlah kematian 1.570
orang (CFR=1,01%, dan IR=71,78 per 100.000 penduduk). Sampai akhir 2007 jumlah
Kab/KotaterjangkitDBDadalah354Kab/Kotadari465kab/kotayangada(76,1%).
TABEL4.4
INDIKATORPROGRAMP2DBDDANPENCAPAIANTARGET
TAHUN2005 2007
2005 2006 2007
NO
INDIKATOR
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 DesaEndemisDBDme
laksanakanPSNDBD(%) 65 60
2 Rumah YangBebasJentik
diDaerahEndemis(%) >95 75,88 >95 81,5 >95 84
3 KejadianDBDditangani
sesuaiStandard(%) 60 50
4 AngkaKesakitanDBD(per
100.000pddk) <34 43,35 <30 52,48 <25 71,18
5 AngkaKematianDBD(%) <1 1,4 <1 1,04 <1 1

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

85
PadaTabel4.4diatasmenunjukkanbahwaindikatorprogramP2DBDbelum
mencapaitargetyangdiinginkan.Adapunpermasalahan dalam pengendalianDBD:
1. Belum ada obat anti virus dan vaksin untuk mencegah DBD, maka untuk memutus
rantaipenularan,pengendalianvektordianggapyangpalingmemadaisaatini.
2. VektorDBDkhususnyaAedesaegyptisebenarnyamudahdikendalikan,karenasarang
sarangnya terbatas di tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum
100 meter. Tetapi karena vektor tersebar luas, maka untuk keberhasilan
pengendaliannya diperlukan total coverage (meliputi seluruh wilayah) agar nyamuk
tidak berkembang biak lagi. Untuk itu sangat memerlukan partisipasi seluruh lapisan
masyarakatkhususnyadalamPSNDBD.
3. Partisipasi masyarakat dalam PSN DBD masih rendah, meskipun pada umumnya
pengetahuantentangDBDdancaracarapencegahannyasudahcukuptinggi.
4. Dengan kondisi keuangan negara saat ini, semakin mempersulit pembiayaan program
pengendalianDBDyangsangatmahaldiIndonesia.
5. Banyak faktor yang berhubungan dengan peningkatan kejadian DBD dan KLB yang
sulit atau tidak dapat dikendalikan seperti, kepadatan penduduk, mobilitas, lancarnya
transportasi (darat, laut dan udara), pergantian musim dan perubahan iklim dunia,
kebersihanlingkungandanperilakuhidupsehat,sertajenisdankeganasanvirusnya.
6. BelumoptimalnyaperanPERSdalammendukungkeberhasilanprogrampengendalian
DBDdiIndonesia.
Selain dukungan dana dari APBN, beberapa kegiatan pengendalian DBD mendapat
sumber dana dari bantuan luar negeri yaitu WHO. Beberapa kegiatan tahun 2007 yang
didanaiolehWHOantaralain:
1. PengembanganmetodeCOMBIdibeberapakotayaitu:JakartaSelatan,Jakarta
Timur,Padang,danYogyakarta.
2. KegiatansurveilansyaitudalamrangkaantisipasiKLBDBDdiJawadanBali.
3. WorkshopdalamrangkaupdatebukuPedomanTatalaksanaKasusDBD.
4. KegiatantrainingoftrainerdalamtatalaksanakasusDBDdiregional
Kalimantan,SulawesidanJawa.
5. PembuatanbukumodulbagiPengelolaProgramDBD

6. Pengendalian Penyakit Malaria


Malaria sebagaisalah satupenyakit menular yang masih menjadi masalahkesehatan
masyarakat, berdampak kepada penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat
menimbulkanberbagaimasalahsosial,ekonomi,bahkanberpengaruhkepadakeamanandan
pertahanan nasional.Penegakandiagnosapenderitasecaracepatdanpengobatan yangtepat
merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit Malaria di
sampingpengendalianvektorpotensial.
Terdapat dua model pendekatan dalam upaya penegakan diagnosa penderita, yaitu
wilayah Jawa Bali dilakukan secara aktif (Active Case Detection) oleh Juru Malaria Desa
dengan mendatangi warga yang mengeluh gejala klinis Malaria, sedangkan untuk wilayah
luarJawaBalidilakukansecarapasifdenganmenunggupasiendatangberobatkepelayanan
kesehatan. Upaya pengobatan tidak hanya diberikan kepada penderita klinis atau penderita

86
dengankonfirmasilaboratoriumnamunjugadiberikanpadakelompoktertentuuntuktujuan
profilaksis.
Penderitamalariayangdiobatimerupakanpersentasependeritatersangkamalariadan
atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan, diobati sesuai pengobatan standar
dalam kurun waktu 1 tahun. Pada tahun 2003 2007 persentase pengobatan malaria
mencapaiangka100%sesuaidengantargetyangdiinginkan.
Dalamtahun2007terjadipeningkatankasusmaupunKLBmalariadibeberapadaerah.
Upaya penanggulangan baik dengan pengobatan massal, survei demam, penyemprotan
rumah, penyelidikan vektor penyakit dan tindakan lain misalnya pengeringan tempat
perindukan telah dilakukan dengan baik. Sampai tahun 2007 masih terjadi KLB dan
peningkatan kasus malaria di beberapa tempat yaitu di 8 Provinsi, 13 kabupaten, 15
kecamatan, 30 desa dengan jumlah penderita malaria positif sebesar 1256 penderita, 74
kematian(CFRKLB=5,9%).

7. Pengendalian Penyakit Kusta


Upaya pelayanan terhadap penderita penyakit Kusta antara lain adalah melakukan
penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak dan pemeriksaan
intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan
penderitapenyakitKusta.
Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang
terdiri atas Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk
penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui
institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap. Hasil dari
berbagai kegiatan penemuan kasus baru penderita Kusta yang dilakukan selama lima tahun
terakhirdapatdilihatpadaTabel4.5berikut.

TABEL4.5
PEMERIKSAANPENDUDUK,PENEMUANKASUSBARU(CDR)
DANPENDERITACACAT TAHUN2003 2007
SuspekPositif Penderita
Tahun CDR Cacat(%)
PB MB

2003 3.594 11.956 7,3 8,0


2004 3.615 12.957 7,8 8,6
2005 4.056 15.639 8,9 8,7
2006 3.506 14.415 8.2 8.7

2007 3.339 20.313 7.84 8.8


Catatan :MB=MultiBasiller,PB=PausiBasiller,CDR=CaseDetection Rate
Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus, digunakan angka proporsi
cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat
tingkat II menunjukan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja
petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah.

87
Sementara untuk mengetahui apakah penularan masih terjadi di masyarakat, perhitungan
yangdigunakanadalahproporsianakdiantarakasusbaru.
Penderita cacat tingkat II relatif stabil tiap tahunnya, tahun 2007 (8,8%). Proporsi
cacattingkatIIdanproporsianakdiantarakasusbarupenyakitKustamasihdiatasindikator
program (5%), proporsi masih relatif stabil. Hal ini berarti penularan masih terjadi di
masyarakat dan kasus ditemukan terlambat sehingga pada saat penemuan penderita sudah
mengalamicacattingkatII.

8. Pengendalian Penyakit Filaria


Filariasis adalah penyakit menular (Penyakit Kaki Gajah) yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun
(kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun lakilaki. Akibatnya
penderitatidakdapatbekerja secaraoptimal bahkan hidupnyatergantungkepadaorang lain
sehinggamenjadibebankeluarga,masyarakatdannegara.DiIndonesiapenyakitkakigajah
tersebarluashampirdiseluruh Provinsi.
Program eliminasi filariasis dilaksanakan atas dasar kesepakatan global WHO tahun
2000 yaitu The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health
Problem the year 2020yang merupakan realisasi dari resolusi WHA (World Health
Assembly)padatahun1997.
ProgramEliminasiinidilaksanakanmelaluiduapilarkegiatanyaitu:
a. Pengobatan massal kepada semua penduduk di kabupaten endemis filariasis
denganmenggunakanDEC6mg/kgBBdikombinasikandenganAlbendazole400
mgsekalisetahunselama5tahun,gunamemutuskanrantaipenularan.
b. Tatalaksanakasusklinisfilariasisgunamencegahdanmengurangikecacatan.
Implementation Unit (IU) yang digunakan dalam program eliminasi filariasis sejak
tahun2005adalahkabupaten/kota.Artinyasatuanwilayahterkecildalamprograminiadalah
kabupaten/kota, baik untuk penentuan endemisitas maupun pengobatan massal. Bila sebuah
kabupaten/kota sudah endemis filariasis, maka sasaran pengobatan massal adalah semua
pendudukdikabupaten/kotatersebut.Semuapendudukharusminumobat,tetapipengobatan
untuksementaraditundabagi:anakberumur<2tahun,ibuhamil,orangyangsedangsakit
berat, penderita kronis filariasis yang dalam serangan akut dan balita dengan
marasmus/kwashiorkor.Targetdanpencapaianpengobatanmassalfilariasistahun20032007
dapatdilihatpadaGambar4.32berikut.

88
GAMBAR4.32
TARGETDANPENCAPAIANPENGOBATANMASSALFILARIASIS
TAHUN20032007

Sumber:DitjenPPPL,Depkes,2005

Dari 304 Kabupaten/Kota endemis filariasis pada tahun 2007, baru 77


Kabupaten/Kota yang tersebar di 21 Provinsi melaksanakan pengobatan massal. Itupun
sasarannya belum semua seluas Kabupaten/Kota, baru 35 Kabupaten/Kota yang sasaran
pengobatanmassalnyaseluaskabupaten. Halinimenunjukkanbahwakabupatenyangdapat
menurunkan mikrofilaria rate <1% adalah 5,6%. Namun sejak tahun 2005 terjadi
peningkatan jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan MDA setiap tahunnya (Gambar
4.33).
GAMBAR4.33
KABUPATEN/KOTAENDEMISFILARIASISYANGMELAKSANAKAN
CAKUPANPENGOBATAN(MDA)TAHUN20052007

Sumber:DitjenPPPL,Depkes

Belum semua Kabupaten/Kota yang dapat melakukan pengobatan massal dengan


sasaran seluruh penduduknya, disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah karena
mahalnya biaya operasional yang harus disediakan oleh Kabupaten/Kota. Padahal biaya
operasional menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu
perlu diupayakan adanya bantuan luar negeri untuk membantu daerah dalam penyediaan
biayaoperasionalpengobatanmassal.

89
Tatalaksanakasuskronisfilariasisharusdilakukanpadasemuapenderita.Tatalaksana
ini bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kecacatan penderita dan agar penderita
menjadimandiridalammerawatdirinya.Setiappenderitadibuatkanstatusrekammedisyang
disimpandiPuskesmas,dan mendapatkankunjungandaripetugaskesehatan minimal3kali
dalamsetahun.

9. Pengendalian Penyakit Antraks


Anthraks adalah penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut.
PenyebabnyabakteriBacillusanthracis,bakteriinibersifataerob,memerlukanoksigenuntuk
hidup.Dialambebasbakteriinimembentuksporayangtahanpuluhantahundalamtanahdan
bisamenjadisumberpenularanpadahewandanmanusia.
Penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung spora yang ada di tanah,
tanaman, maupun bahandari hewansakit(kulit,daging,tulangataudarah).Mengkonsumsi
produk hewan yang kena anthraks atau melalui udara yang mengandung spora, misalnya,
pada pekerja di pabrik wool atau kulit binatang. Karenanya ada empat tipe anthraks, yaitu
anthraks kulit, pencernaan/anthraks usus, pernapasan/anthraks paru dan anthraks otak.
Anthraksotakterjadijikabakteriterbawadarahmasukkeotak.Situasiantrakspadamanusia
diIndonesiatahun20032007dapatdilihatpadaGambar4.34berikut.
GAMBAR4.34
SITUASIANTRAKSPADAMANUSIADIINDONESIA
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Untuk mencegah tertular anthraks dianjurkan untuk membeli daging dari tempat
pemotonganresmi,memasakdagingsecaramatanguntukmematikankuman,sertamencuci
tangan sebelum makan. Pemerintah menyediakan obat untuk anthraks di seluruh kabupaten
endemisanthraks,memberikanpelatihansurveilansdandiagnosisklinissertalaboratoriumdi
empat provinsi endemis, mendistribusikan poster, leaflet, dan buku petunjuk penanganan
anthraks. Serta melakukan kerja sama lintas sektoral dalam pemberantasan anthraks dan
langkahpenanggulanganlain.

90
10. Pengendalian Penyakit Avian Influenza
Penyakitinfluenzapadaunggas(AvianInfluenza/AI)yangsaatinikitakenaldengan
sebutanfluburungadalahpenyakityangdisebabkanolehvirusinfluenzatipeAdariFamily
Orthomyxomiridae. Virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit pernafasan pada unggas,
mulaidariyangringan(Lowpathogenic)sampaipadayangbersifatfatal(highlypathogenic).
Penyakit unggas di Indonesia terdiri dari virus sebanyak 12 jenis diantaranya AI, bakteri 3
jenis, dan parasit 1 jenis. Virus AI dibagi ke dalam subtipe berdasarkan permukaan
Hemaglutinin(HA)danNeoraminidase(NA)ada15subtipeHAdan9jenisNA.
Virus Influenza ada tiga tipe, yaitu tipe A (pada unggas) , tipe B dan C (pada
manusia).Influenzatipe Aterdiridari beberapa strain,antara lainH1N1,H3N2,H5N1dan
lainlain. Influenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung yang sangat
mematikan di Hongkong, Vietnam, Thailand, Indonesia dan Jepang. Di Indonesia, Virus
Influenzatipe A subtipeH5N1tersebutdiatas menyerangternakayamsejak bulanOktober
2003 sampai dengan Februari 2005 akibatnya 14,7 juta ayam mati.Sementara penyebaran
virustersebutpadamanusiadiIndonesiasejakbulanJulitahun2005.
Pada tahun 2007 terdapat 3 provinsi (Sumatera Selatan, Riau dan Bali) dan 14
kabupaten/kota tertular baru, dimana tahun sebelumnya (20052006) belum dilaporkan
adanya kasus konfirm pada manusia, meskipun sudah termasuk daerah tertular AI pada
unggas. Perluasan daerah tertular pada manusia menurun jika dibandingkan dengan tahun
2006,sebandingjugadenganpenurunanjumlahkasuskonfirmasipadatahun2007.
TABEL4.6
KASUSAVIANINFLUENZAPADAMANUSIADIINDONESIA
TAHUN2005 2007
NO. PROVINSI 2005 2006 2007
Kasus Mati Kasus Mati Kasus Mati
1. Banten 5 4 4 4 11 9
2. DKIJakarta 8 7 11 10 8 7
3. Lampung 3 0 0 0 0 0
4. JawaBarat 3 2 22 18 5 4
5. JawaTengah 1 0 3 3 5 5
6. SumateraUtara 0 0 7 6 1 1
7. JawaTimur 0 0 5 3 2 2
8. SumateraBarat 0 0 2 0 1 1
9. SulawesiSelatan 0 0 1 1 0 0
10. SumateraSelatan 0 0 0 0 1 1
11. Riau 6 5
12. Bali 2 2
Total 20 13 55 45 42 37

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

Upaya pencegahan penularan tentu saja dilakukan dengan cara menghindari bahan
yangterkontaminasitinjadansekretunggas,denganbeberapatindakanseperti:
- Mencuci tangan dengan sabun cair pada air yang mengalir sebelum dan sesudah
melakukan suatupekerjaan
- Melaksanakankebersihanlingkungan
- Melakukankebersihandiri
- Tiaporangyangberhubungandenganbahanyangberasaldarisalurancernaunggasharus
menggunakanpelindung(masker,kacamatakhusus)

91
- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas, seperti tinja harus ditata laksana dengan
baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang di
sekitarnya
- Alatalatyangdigunakandalampeternakanharusdicucidengandesinfektan
- Kandangdantinjatidakbolehdikeluarkandarilokasipeternakan
- Mengkonsumsidagingayamyangtelahdimasakdengansuhu800derajadcelciusselama
satumenit,telurunggasdipanaskandengansuhu640derajadcelciusselamalimamenit

11. Surveilans Vektor


Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas
kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (jumantik/kamantik). Pengembangan sistem
surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan
perubahaniklimdanpolapenyebarankasus.
Pengendalian vektor dilakukan dengan berbagai macam cara/metode seperti
pengendalian secara fisik, biologis, kimiawi, dan bentuk pengendalian vektor yang
dianjurkan sekarang adalah pengendalian secara terpadu atau yang lebih dikenal Integreted
VectorControl/IVM.
Dalamkondisitertentujumlahpopulasivektormeningkattajamdankasusmeningkat
secarasignifikan.Perluadanyaupayaupayauntukmenurunkanpopulasivektorsecaracepat
dan penggunaan bahan insektisida merupakan pilihan yang tidak bisa dihindarkan.
Penggunaan insektisida secara terus menerus di suatu wilayah tertentu akan dapat
menyebabkanresistensiterhadapspesiessasaran.Penggunaaninsektisidauntukpengendalian
vektor malaria telah menyebabkan Anopheles aconitus di daerah Jawa Tengah resisten
terhadap DDT. Demikian pula penggunaan secara terus menerus malathion terhadap Aedes
aegyptitelahmenyebabkanresistensivektortersebutterhadapMalathion.
Untuk mencegah terjadinya resistensi vektor terhadap insektisida diperlukan
kebijakan penggunaan insektisida sesuai dengan SOP. Perlu adanya rotasi penggunaan
insektisida.

a. Vektor DBD dan Chikungunya


VektoryangberperandalampenularanDBDdanChikungunyaadalahnyamukAedes
aegyptidanvektorpotensialnyanyamukAedesalbopictusyanghidupdigenanganairbersih
sekitarrumah.DiIndonesiasaatinidikenal4serotipevirusdengueyaituDen1,Den2,Den
3, Den4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotipe Den3.
KasusumumnyamulaimeningkatpadasaatmusimhujanyaituantarabulanOktoberMei.
Penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue sudah menyeluruh hingga ke
kecamatan/desa.
JentikAedesaegyptibanyakditemukandibakmandi,drum,tempatpenampunganair
dispenser,tempatpenampunganairrefrigerator,banbekas,vasbunga,talangrumah,kolam
ikan hias yangterbengkalai/tidakdigunakan lagi,sedangkanuntuk larva Aedesalbopictus
lebih banyak ditemukan di luar rumah seperti pada ketiak pohon, lubanglubang pohon,
potonganbanbudanpadaberbagaibarangbarangbekasyangberadadiluarrumah.
Dari informasi petugas entomologi di wilayah Nusa Tenggara Timur ada indikasi
telah terjadi perubahan perilaku menggigit nyamuk Aedes yang biasanya hanya menggigit

92
pada siang hari sekarang nyamuk tersebut juga menggigit pada malam hari, hal ini perlu
dilakukanpengamatanlebihlanjutuntukmemastikankebenaranya.
Sejaktahun2004sampaidengan2006dataangkabebasjentiktidakdilaporkanoleh
daerah, dikarenakan program Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di daerah belum menjadi
prioritas program. Selain kegiatan surveilans vektor yang dilakukan oleh daerah melalui
kegiatan PJB, petugas Pusat melakukan kegiatan survai jentik dalam bentuk evaluasi PSN
yang dilakukan pada tahun 2004. Kegiatan ini dilakukan di 10 kota yaitu di Kota Bogor,
Denpasar, Jambi, Kendari, Palangkaraya, Mataram, Palu, Pekanbaru, Surabaya dan
Yogyakarta. Ratarata Angka Bebas Jentik (ABJ) yang diperoleh dari kegiatan itu adalah
79,04%.Keterangan itu menunjukkan bahwa ABJdi10kotamasihdibawah95%,hal ini
menjelaskanbahwapartisipasimasyarakatuntukmencegahpenyakitDBDdengancara3M
di lingkungannya masingmasing belum optimal, sehingga kasus DBD masih sering terjadi
terutamadiwilayahwilayahendemisDBD.

b. Vektor Malaria
Sampai dengan tahun 2007 jumlah vektor penyakit malaria yang tercatat di Subdit
Pengendalian Vektor dan diambil dari berbagai sumber sebanyak 25 spesies (lihat tabel 2).
AkhirakhirinidibeberapadaerahsepertiProvinsiNTT,Purworejo,danSukabumiAn.vagus
positip parasit malaria, padahal dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan An. vagus
lebih menyukai darah binatang dibandingkan dengan manusia. Oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kemungkinan telah terjadi perubahan
bionomic.
Vektor malaria menyebar di seluruh provinsi di Indonesia. Jenis vektor dan
penyebarannyadapatdilihatpadaGambar4.35berikutini:

GAMBAR4.35
PENYEBARAN VEKTOR MALARIA DI INDONESIA
TAHUN 2008

Keterangan :
1.An.aconitus 6.An.flavirostris 11.An.ludlowi 16.An.sinensis
2.An.balabacensis 7.An.koliensis 12.An.maculates 17.An.subpictus
3.An.bancrofti 8.An.letifer 13.An.minimus 18An.sundaicus
4.An.barbirostris 9.An.leucosphyrus 14.An.nigerrimus 19.An.vagus
5.An.farauti 10.An.karwari 15.An.punctulatus 20.An.umbrosus
21.An.tesellatus 22.An.parangensis 23.An.kochi 24.An.ludlowi
25.An.annullari

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI,2008

93
c. Vektor Filaria
Ada 4 generasi nyamuk yang menjadi vektor filariasis di Indonesia yaitu Culex,
Anopheles, Mansonia dan Aedes, genera terakhir (Aedes) merupakan vektor filariasis di
Papua.Brugiatimori merupakan filariasis yang hanyaadadiIndonesiatepatnyadiProvinsi
NTT, sedangkan Brugia malayi dan Wuchereria bancrofti menyebar dihampir seluruh
provinsi (Gambar4.36).
GAMBAR4.36
PENYEBARANVEKTORPENYAKIT FILARIASISDIINDONESIA
TAHUN2007

Sumber:DitjenPPPL,DepkesRI

D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani
permasalahangiziyangdihadapimasyarakat.Berdasarkanpemantauanyangtelahdilakukan
ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat
antaralain kekuranganvitaminA dananemiagizibesi.

1. Pemberian Kapsul Vitamin A


Upayaperbaikangizijugadilakukanpadabeberapasasaranyangdiperkirakanbanyak
mengalami kekurangan terhadap vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul
vitaminAdosistinggipadabayidanbalitayangdiberikansebanyak2kalidalamsatutahun
(FebruaridanAgustus)danpadaibunifasdiberikan1kali.
VitaminAadalahsalahsatuzatgizimikroyangdiperlukanolehtubuhyangberguna
untukmeningkatkandayatahantubuh(imunitas)dankesehatanmata.Anakyangmenderita
kurang vitamin A,bilaterserangcampak,diareataupenyakit infeksi lain,penyakittersebut
akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi akan menghambat
kemampuantubuhuntukmenyerapzatzatgizidanpadasaatyangsamaakanmengikishabis
simpananvitaminAdalamtubuh.KekuranganvitaminAuntukjangkawaktulamajugaakan
mengkibatkanterjadinyagangguanpada mata,dan bilaanaktidaksegera mendapatvitamin
A akan mengakibatkan kebutaan. Pemberian kapsul vitamin A menurut sasarantahun 2007
dapatdilihatpadaGambar4.37berikut.

94
GAMBAR4.37
PERSENTASEPEMBERIANKAPSULVITAMINA
MENURUTSASARANTAHUN 2007

Sumber:DirektoratBinaGiziMasyarakat,DepkesRI
PersentasecakupanpemberiankapsulvitaminApadabayi,anakbalita,danibunifas
tahun2007menurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran4.24.

2. Pemberian Tablet Besi


Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus Anemia
sertameminimalisasidampakburukakibatkekuranganFekhususnyayangdialamiibuhamil.
Perkembangancakupanpemberiantabletbesipada ibu hamil30tablet (Fe1)dan90tablet
(Fe3)padatahun20032007dapatdilihatpadaGambar4.38dibawahini.
GAMBAR4.38
PERSENTASECAKUPANPEMBERIANTABLETBESI
PADAIBUHAMILTAHUN2003 2007

Sumber:Dit.GiziMasy.danDit.Kes.Ibu,DitjenBinkesmas,Depkes

Padagambardiatasterlihatbahwatrencakupanpemberiantabletbesi(Fe1danFe3)
dari tahun 2003 2007 menunjukkan peningkatan, namun tahun 2005 sedikit mengalami
penurunan. Pada tahun 2007 provinsi dengan cakupan Fe3 tertinggi adalah Kepulauan
BangkaBelitung(89,84%),SumateraSelatan(87,68%)danNusaTenggaraBarat (82,52%)
sedangkanprovinsidengancakupanFe3terendahyaituPapuaBarat(19,18%),JawaTimur
(25,99%) dan Lampung (46,86%). Cakupan pemberian tablet besi(Fe3) kepada ibu hamil
menurutprovinsitahun2007dapatdilihatpadaGambar4.39danLampiran4.25.

95
GAMBAR4.39
CAKUPANPEMBERIANTABLETBESI(Fe3)PADAIBUHAMIL
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,Depkes

E. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA


Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana
lingkunganhidupdanbencanaalam.Bencanalingkunganhidupterjadiakibatdarikerusakan
lingkungansepertibanjir,tanahlongsor,kekeringan,kebakaranhutandanlahan,kecelakaan
industri, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas
lapisan/kerakbumi/fenomenaalamsepertigempabumi,gelombangtsunami,letusangunung
berapi,badaiatauangin ributyangkejadiannyasulitdiprediksi.
Berdasarkan hasil pemantauan Pusat Penanggulangan Krisis, sepanjang tahun 2007
tercatat205kalikejadianbencanayangmengakibatkankrisiskesehatandanterjadihampirdi
seluruh wilayah Indonesia. Jenisnya pun beraneka ragam seperti banjir, tanah longsor,
kecelakaan transportasi, angin puting beliung, kecelakaan industri dan konflik sosial.
Beberapadiantaranyamerupakanbencanabesaryangmeyebabkanpuluhankorbanjiwadan
ratusanbahkanribuankorbanlukalukasertaadanyapengungsi,yaitukejadianbanjirdiProv.
DKIJakarta,BantendanJawaBarat,banjirdantanahlongsordiNusaTenggaraTimurdan
SulawesiTengah,gempabumitektonikProv.BengkuludanSumateraBaratdanyangcukup
menarik perhatian di akhir tahun adalah kejadian banjir yang melanda sejumlah
kabupaten/kotadiProv.JawaTimurdanJawaTengah.
Terdapat 11 jenis bencana pada tahun 2007 yang mengakibatkan krisis kesehatan
dengan jumlah korban yang signifikan, yaitu banjir, tanah longsor, banjir disertai tanah
longsor,anginputingbeliung,gempabumi,gelombangpasang,peningkatanaktifitasgunung
api,kecelakaantransportasi,kecelakaanindustri,KLBkeracunanmakanandanledakanbom.
SelamaperiodebulanJanuarisampaiDesember2007,bencanaterjadidi28provinsi
dengan frekuensi yang bervariasi. Jawa Timur merupakan provinsi yang paling banyak
tertimpa bencana yaitu 31 kali kejadian disusul oleh Jawa Barat 25 kali kejadian kemudian
Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan sebanyak 20 kali kejadian bencana. Oleh karena itu,
penguatan sumber daya kesehatan dengan ditunjuknya Surabaya sebagai Pusat
PenanggulanganKrisis(PPK)RegionalJawaTimurdirasakansangattepatdanpentingdalam

96
upaya menanggulangi bencana di wilayahnya. Begitu pula dengan pembentukan PPK
RegionalJawaTengahdanPPKRegionalSulawesiSelatan.
Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi dengan frekuensi 48,29% dari
seluruhkejadianbencana.Jeniskejadianbencanalainyangjugaseringterjadiberturutturut
yaitu angin puting beliung (10,73%), banjir yang disertai tanah longsor (9,76%), dan tanah
longsor(8,78%).
Angka kematian tertinggi diakibatkan dari kejadian banjir disertai tanah longsor
denganjumlahyangcukupjauhmelampauikejadianlainnyayaitu265jiwa.Peringkatkedua
danketigayaitubanjir140jiwadangempabumi99jiwa.
Korban rawat inap akibat bencana sepanjang tahun 2007 tertinggi diakibatkan oleh
banjiryaitusebanyak2.303jiwa,keduadanketigatertinggidiperolehdarigempabumi468
jiwa dan kecelakaan transportasi 263 jiwa. Sedangkan untuk korban rawat jalan akibat
bencana dalam tahun 2007 paling tinggi diakibatkan oleh banjir sebanyak 299.414 jiwa,
diikutigempabumi36.385jiwadanbanjirdisertaitanahlongsor7.660jiwa.
Jumlah pengungsi tertinggi pada tahun 2007 diakibatkan oleh bencana banjir
sebanyak610.065jiwa,sedangkangempabumi139.494jiwadanbanjiryangdisertaitanah
longsor20.237jiwa.Untukkorbanhilangtertinggidiakibatkanolehkecelakaantransportasi
sebanyak 399 jiwa, jauh dibandingkan bencana lainnya yang juga mengakibatkan korban
hilang.DataselengkapnyadapatdilihatpadaLampiran4.27
Upayayangtelahdilakukanantaralainevakuasikorban,mendirikanposkesehatandi
lokasi,memberikanpelayananrawatinapdanrawatjalan,melakukanpemantauandidaerah
bencana, memberikan penyuluhan kesehatan, pencarian orang hilang, merujuk korban luka
beratkerumahsakit,mengirimobatobatandanpaketMPASI,dll.
Demikian gambaran singkat mengenai situasi upaya kesehatan di Indonesia sampai
dengan tahun2007.

***

97
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi


saranakesehatan,tenagakesehatan,danpembiayaankesehatan.

A. SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan
rumah sakit khusus), sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM),
saranaproduksidandistribusifarmasidanalatkesehatan,daninstitusipendidikantenaga
kesehatan.

1. Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota yang berada di wilayah kecamatan yang melaksanakan tugastugas oprasional
pembangunan kesehatan. Pembangunan puskesmas di tiap kecamatan memiliki peran
yangsangatpentingdalammemeliharakesehatanmasyarakat.
Pada tahun 2007 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia sebanyak 8.234 unit.
Jikadilihatdaritahun20032007terlihatadanyapeningkatan.Peningkatanyangcukup
besar, yaitu 4,51% terjadi pada tahun 2006. Jumlah puskesmas pada tahun 20032007
dapatdilihatpadaGambar5.1.
Dalam periode tahun 20032007, rasio puskesmas terhadap 100.000 penduduk
meningkat dari 3,46 per 100.000 penduduk pada tahun 2003 menjadi 3,65 per 100.000
penduduk pada tahun 2007. Ini berarti bahwa pada periode tahun itu setiap 100.000
penduduk dilayani oleh 3 4 unit puskesmas. Rasio puskesmas terhadap 100.000
pendudukpadatahun20032007disajikanpadaGambar5.2.
Biladilihatperprovinsi,rasiopuskesmasper100.000pendudukterendahberada
diProvinsi Banten yaitu sebesar 1,91 dan yang tertinggidi ProvinsiPapua Barat yaitu
sebesar 11,59. Gambaran rasio pPuskesmas per 100.000 penduduk menurut provinsi
disajikan pada Gambar 5.3. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.1 dan
Lampiran5.2.

98
GAMBAR5.1 GAMBAR5.2
JUMLAHPUSKESMAS RASIOPUSKESMASPER100.000PENDUDUK
TAHUN20032007 TAHUN20032007

Sumber : DitjenBinkesmas,DepkesRI
GAMBAR5.3
RASIOPUSKESMASPER100.000PENDUDUKTAHUN2007

Sumber:DitjenBinkesmas,DepkesRI

Bila melihat wilayah kerja puskesmas, rasio puskesmas pada tahun 20032007
sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu ratarata satu unit puskesmas
melayani 30.000 penduduk, yang berarti secara nasional puskesmas diharapkan sudah
dapatmenjangkaupenduduksasarandiwilayahkerjanya.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, beberapa
puskesmas telah ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan. Jumlah puskesmas pada
tahun 2007 sebanyak 8.234 unit dan 2.683 unit di antaranya merupakan puskesmas
perawatan.
Pada tahun 2003 2007 perkembangan jumlah puskesmas perawatan cenderung
bertambah, pertambahan yang paling besar terjadi pada tahun 2006 yaitu bertambah
20.22%,kemudianpadatahun 2007bertambah7,45%.Perkembanganjumlahpuskesmas
danpuskesmasperawatanpadatahun20032007disajikanpadaGambar5.6berikutini,
sedangkanjumlah puskesmasmenurutprovinsidisajikanpadaLampiran5.3.

99
GAMBAR5.6
JUMLAHPUSKESMASDANPUSKESMASPERAWATAN
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenBinkesmas danPusdatin,DepkesRI

Sementara itu, jumlah puskesmas keliling kendaraan bermotor roda empat


(R4/mobil) pada tahun 20032007 terjadi peningkatandari tahun ke tahun, peningkatan
terbesarterjadipadatahun2006yaitusebesar14,6%.
Jumlah puskesmas keliling roda empat pada tahun 2007 sebesar 6.631 unit dan
puskesmas keliling perahu bermotor berjumlah 838 unit. Rasio puskesmas keliling
terhadappuskesmaspadatahun20032007berkisarantara0,80,9.Jumlahpuskesmas
kelilingdanrasionyaterhadappuskesmaspadatahun20032007disajikanpadaGambar
5.7 berikut ini. Sedangkan jumlah dan rasionya menurut provinsi disajikan pada
Lampiran5.4.
GAMBAR5.7
JUMLAHPUSKESMASKELILING
DANRASIONYATERHADAPPUSKESMAS
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenBinkesmas,DepkesRI

Saranatransportasi puskesmaslainnyaadalahambulansdansepedamotor.
Pada tahun 2007 jumlah ambulans di puskesmas sebanyak 2.465 unit. Jumlah
ambulans di puskesmas yang terbanyak tercatat di Provinsi Jawa Tengah (672
ambulans) dan yang paling sedikit di Provinsi Sulawesi Tengah (1 ambulans).
Untuk sepeda motor pada tahun 2007 tercatat sebanyak 32.369 unit, ini berarti
setiappuskesmasratarata mempunyai34sepedamotor.

100
2. Rumah Sakit

Indikatoryangdigunakanuntukmenilaiperkembangansaranarumahsakitantara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan
menghitung jumlah rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah
penduduk.
Pada tahun 2007 jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia sebanyak 1.319 unit.
Rumah sakit yang dikelola pemerintah yang terdiri atas rumah sakit milik Departemen
Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/POLRI, dan
departemenlain/BUMNsebanyak667unit(50,57%)danyangdikelolaswastasebanyak
652unit(49,43%)
Padatahun20032007,perkembanganjumlahrumahsakit(umumdankhusus)di
Indonesia terus meningkat dengan peningkatan sebesar 6,89%. Perkembangan jumlah
rumahsakit(umumdankhusus)diIndonesiatahun20032007disajikanpadaTabel5.1
dibawahini,sedangkanjumlahnyamenurutprovinsi dapatdilihatpadaLampiran5.5.
TABEL5.1
PERKEMBANGANJUMLAHRUMAHSAKIT(UMUM&KHUSUS)
DIINDONESIATAHUN2003 2007

No. Pengelola/Kepemilikan 2003 2004 2005 2006 2007

1 DepartemenKesehatan 31 31 31 31 31
2 PemerintahProvinsi/ 396 404 421 433 446
Kab/Kota
4 TNI/POLRI 112 112 112 112 112
5 BUMN/DepartemenLain 78 78 78 78 78
6 Swasta 617 621 626 638 652
Jumlah 1.234 1.246 1.268 1.292 1.319

Sumber: Ditjen BinaYanmedik,DepkesRI

Jumlah rumah sakit umum di Indonesia tahun 2007 sebanyak 1.033 unit yang
terdiriatasrumahsakitumummilikpemerintahsebanyak582unit(56,34%)danrumah
sakitumumswastasebanyak451unit(43,66%).
Pada periode tahun 2003 2007 jumlah rumah sakit umum (pemerintah dan
swasta) terus meningkat sesuai dengan meningkatnya kebutuhan terhadap fasilitas
pelayanankesehatan.Biladilihatberdasarkankepemilikannya,jumlahrumahsakitumum
milikpemerintahbertambah8,98%dengankenaikanyangpalingbesarpadatahun2005
(bertambah 3,14%), sedangkan jumlah rumah sakit umum milik swasta naik sebesar
4,39%dengankenaikan yangpaling besarpadatahun2007(bertambah2,28%).Jumlah
rumah sakit umum di Indonesia tahun 2007 menurut provinsi dan pengelolanya dapat
dilihatpadaLampiran5.6.

101
GAMBAR5.8
PERKEMBANGANJUMLAHRUMAHSAKITUMUM
TAHUN2003 2007

Sumber: DitjenBinaYanmedik,DepkesRI

Pada tahun 2007, jumlah rumah sakit umum milik Depkes dan Pemda yang
tergolong kelas A sebanyak 8 rumah sakit (1,99%) yang tersebar di 8 provinsi yaitu
Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,
Bali danSulawesiSelatan.RumahsakitkelasBsebanyak79rumahsakit(19,70%),kelas
Csebanyak246rumahsakit(61,35%),dankelasDsebanyak68rumahsakit (16,96%).
Rincian dapatdilihatpadaLampiran5.7
Jumlah rumah sakit khusus (pemerintah dan swasta) pada periode tahun 2003
2007 juga meningkat yang dapat dilihat pada Gambar 5.9. Bila dilihat berdasarkan
kepemilikan, jumlah rumah sakit khusus milik pemerintah pada tahun 20032006 tetap
yaitusebanyak83rumahsakit.Padatahun2007terdapatpenambahansebanyak2rumah
sakit khusus sehingga menjadi 85 rumah sakit. Sedangkan jumlah rumah sakit khusus
milik swasta pada periode yang sama bertambah 6,71% (dengan pertambahan yang
paling besar pada tahun 2006). Jumlah rumah sakit khusus di Indonesia tahun 2007
menurutprovinsidanpengelolanyadapatdilihatpadaLampiran5.5.
GAMBAR5.9
PERKEMBANGANJUMLAHRUMAHSAKIT KHUSUS
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI

Selainjumlahrumahsakit,untukmenggambarkanketersediaansaranapelayanan
kesehatan perlu pula disajikan data jumlah tempattidur rumah sakit. Pada tahun 2003
2007 ada kenaikan jumlah tempat tidur rumah sakit (umum dan khusus) yang dapat

102
dilihatpadaGambar5.10di bawah ini.Rincian jumlahtempattidurrumahsakit umum
danrumahsakitkhususdapatdilihatpadaLampiran5.8danLampiran5.9.
GAMBAR5.10
PERKEMBANGANJUMLAHTEMPATTIDURRUMAHSAKIT
TAHUN20032007

Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI

Untuk menggambarkantingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatanrujukan


berikutinidisajikanrasiotempattidurrumahsakitper100.000pendudukyangdihitung
berdasarkan jumlah keseluruhan tempat tidur, baik rumah sakit umum maupun rumah
sakit khusus. Pada tahun 2003 2007, rasio tempat tidur rumah sakit per 100.000
penduduk berkisar antara 61 62 per 100.000 penduduk. Jumlah tempat tidur rumah
sakitdanrasionyaper100.000pendudukpadatahun20032007disajikanpadaGambar
5.11dibawahini.
GAMBAR5.11
JUMLAHTEMPATTIDURRUMAHSAKITDAN
RASIONYAPER100.000PENDUDUK TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI

103
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Salahsatuindikatorpentinguntukmenggambarkanketersediaansaranakesehatan
adalahjumlahsaranaproduksidandistribusisediaanfarmasidanalatkesehatan.Jumlah
sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan dari tahun ke tahun
cenderung meningkat. Jumlah sarana produksi sediaan farmasi dan alat kesehatan
menurut jenis tahun 20022006 disajikan pada Gambar 5.12 di bawah ini, sedangkan
rincianmenurutprovinsi padatahun20022006 dapatdilihatpadaLampiran5.10.
GAMBAR5.12
JUMLAHSARANAPRODUKSISEDIAANFARMASI
DANALATKESEHATANMENURUTJENIS
TAHUN20022006

Sumber:DitjenPOMdanDitjenYanfarAlkes,DepkesRI

Jumlah sarana distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan menurut jenis dari
tahun20022006disajikanpadaGambar5.13dibawahini,sedangkanjumlahmenurut
provinsipadatahun20022006dapatdilihatpadaLampiran5.11.
GAMBAR5.13
JUMLAHSARANADISTRIBUSISEDIAANFARMASIDAN
ALATKESEHATAN MENURUTJENISTAHUN2002 2006

Sumber:DitjenPOMdanDitjenYanfarAlkes,DepkesRI

104
4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada,
termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok
BersalinDesa),Toga(TanamanObatKeluarga),POD(PosObatDesa),dansebagainya.
PosyandumerupakansalahsatubentukUKBMyangpalingdikenaldimasyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitukesehatan ibu dan anak,
keluargaberencana,perbaikangizi,imunisasi,danpenanggulangan diare.Untukmemantau
perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama,
Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2006 jumlah
Posyandusebanyak269.202buah.JumlahPosyanduini menurundaritahunsebelumnya,
sepertiterlihatpadaGambar5.15berikutini.
GAMBAR5.15
JUMLAHPOSYANDUDIINDONESIA
TAHUN20022006

Sumber:DitjenBinkesmas,DepkesRI
Rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan adalah 3,85 atau ratarata pada tiap
desa/kelurahan terdapat 4 Posyandu. Rasio Posyandu terhadap desa/kelurahan terbesar
berada di Provinsi Sulawesi Barat (15,84), DKI Jakarta (14,55) dan Jawa Barat (7,47).
Sedangkanrasioterkecildi Provinsi NAD(0,93),Maluku(1,31)danPapua(1,34).Jumlah
danrasioposyandumenurutprovinsi dapatdilihatpada Lampiran5.12.
Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka
mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan
danpelayanankesehatan ibudananak,termasuk KeluargaBerencana.Polindes ini juga
dikelompokkankedalam4strataatautingkatperkembangannyayaituPolindesPratama,
Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Pada tahun 2006, jumlah
Polindes sebanyak 25.754 buah. Rasio Polindes terhadap desa/kelurahan adalah 0,37.
Rasio Polindes terhadap desa/kelurahan terbesar adalah di Provinsi Kepulauan Riau
(0,91), DKI Jakarta (0,75) dan Gorontalo (0,63). Sedangkan rasio terkecil di Provinsi
Jambi(0,06),Banten(0,10)danSumateraUtara(0,12).
Pos Obat Desa (POD) dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat
perkembangannya yaituPODPratama,PODMadya,PODPurnama,danPODMandiri.
Pada tahun 2006, jumlah POD dilaporkan sebanyak 9.598 buah. Rasio POD terhadap
desa/kelurahan adalah 0,14. Rasio POD terhadap desa/kelurahan terbesar berada di
Provinsi Sumatera Barat (0,42), Nusa Tenggara Barat (0,28) dan Kalimantan Selatan

105
(0,27).SedangkanrasioterkecilberadadiProvinsiJawaTimur(0,02),Kepulauan Riau
(0,03) dan Kalimantan Tengah (0,03). Rincian jumlah UKBM menurut provinsi dapat
dilihatpadaLampiran5.12.

5. Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes)


Salah satu kriteria desa siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes. Tenaga
Poskesdesminimal1(satu)orangbidandan2(dua)orangkader.Padatahun2006jumlah
Poskesdes dilaporkan sebanyak 27.322 unit. Juka dibandingkan dengan jumlah
desa/kelurahan yang ada, maka rasio Poskesdes terhadap desa/kelurahan adalah sebesar
0,39. RincianjumlahPoskesdesmenurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran5.1.

6. Desa Siaga
Desa siaga merupakansalah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang
mandiri untuk hidup sehat. Jumlah desa siaga pada tahun 2006 sebanyak 12.300 desa
seperti terlihat pada Tabel 5.2. Sedangkan target Departemen Kesehatan untuk tahun
2006 sebanyak 12.000 desa siaga. Ini berarti target Departemen Kesehatan untuktahun
2006sudahtercapai.
TABEL5.2
JUMLAHDESASIAGA
TAHUN2006

No Provinsi JumlahDesaSiaga
1 NanggroeAcehDarrusalam 250
2 SumateraUtara 500
3 Lampung 200
4 SumateraBarat 200
5 Bengkulu 150
6 JawaBarat 1.000
7 JawaTengah 4.300
8 JawaTimur 5.000
9 KalimantanBarat 150
10 KalimantanTengah 150
11 SulawesiTengah 100
12 SulawesiSelatan 300
JumlahKeseluruhan 12.300
Sumber:DitjenBinkesmas,DepkesRI

7. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan


Pendidikantenagakesehatandimaksudkanuntukmeningkatkanketersediaandan
kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta
melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi
pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes) yang ada, hanya sebagian yang menjadi

106
tanggung jawab Departemen Kesehatan dalam koordinasi dan pembinaannya, yang
dikelompokkan ke dalam institusi Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dan institusi
DiknakesNonPoltekkes.
PerkembanganjumlahinstitusiDiknakesdiprovinsisaat inisemakinbertambah,
baik jumlah maupun jenis/jurusan/program studinya. Sampai dengan Desember 2007
jumlah institusiDiknakes baikPoltekkes maupunNonPoltekkes sebanyak954 institusi
yang terdiri dari Poltekkes sebanyak 208 jurusan/program dan Non Poltekkes sebanyak
746institusi.
Dari208 jurusanPoltekkes yangdiselenggarakan, proporsijurusan Keperawatan
sebesar 64,4%, Gizi 12%, Kesehatan Masyarakat 9,6%, Keteknisian Medis 8,7%,
Kefarmasian3,4%,danKeterapianFisiksebesar1,9%sepertiyangterlihatpadaGambar
5.16dibawahini.
GAMBAR5.16
PERKEMBANGANJUMLAHDANJENISPOLTAKESDIINDONESIA
TAHUN2004 2007

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan
Sementaraitu,jumlahinstitusidiluarPoltekkespadatahunyangsamasebanyak
746 institusi, dengan proporsi terbesar untuk jurusan Keperawatan (74,3%), sedangkan
selebihnya adalah jurusan Kefarmasian (10,6%), Keteknisian Medis (9,9%), Kesehatan
Masyarakat (1,7%), Keterapian Fisik (2,3%), dan Gizi (1,2%), yang dapat dilihat pada
Gambar5.17dibawahini.

107
GAMBAR5.17
PERKEMBANGANJUMLAHDANJENISNONPOLTAKESDIINDONESIA
TAHUN2004 2007

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan
Untuk melihat perubahanperubahan yang terjadi dalam Poltekkes, mulai tahun
2004 Pusdiknakes sudah melakukan akreditasi. Sampai dengan Desember 2007, 184
(88,46%)jurusanPoltekkestelahdiakreditas(Lampiran5.17).Dariakreditasyangsudah
dilakukan, 78 jurusan (42,39%) termasuk dalam strata A, 99 jurusan (53,80%)
termasuk dalam strata B, dan 7 jurusan (3,80%) termasuk dalam strata C. Untuk
lebihjelasnyadapatdilihatpadaGambar5.18dibawahini.

GAMBAR5.18
PERKEMBANGANSTRATAAKREDITASJURUSANPOLTEKKES
TAHUN20042007

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan
SedangkanuntukinstitusinonPoltekkes, sebanyak478institusi(64,08%)sudah
diakreditasi. Dari institusi yang sudah diakreditasi tersebut, sebanyak 60 institusi
(12,55%)termasukdalamstrataA,373 institusi(78,03%)termasukdalamstrataB,
44 institusi(9,21%)termasukdalam strataC,dan1 institusi(0,21%)termasukdalam
NonAkreditas.UntuklebihjelasnyadapatdilihatpadaGambar5.19dibawahini.

108
GAMBAR 5.19
PERKEMBANGANSTRATAAKREDITASINSTITUSINONPOLTEKKES
TAHUN20042007

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan
Bila dilihat menurut kepemilikannya, jumlah institusi Diknakes Non Poltekkes
pada tahun 2007 sebanyak 83,11% adalah milik swasta, sedangkan selebihnya adalah
milik Pemerintah Daerah (13%), dan TNI/POLRI (3,89%). Jumlah institusi Diknakes
Non Poltekkes menurut jenis jurusan atau program studi dan status kepemilikan pada
tahun2007dapatdilihatpadaLampiran5.18,Lampiran 5.19,dan Lampiran 5.20.

B. TENAGA KESEHATAN

1. Perencanaan Tenaga Kesehatan


Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Kesehatan tahun 20052009, ratio
tenaga kesehatan per 100.000 penduduk berdasarkan kategori pada tahun 2010
diharapkanmencapaiangka/targetsebagaiberikut:
TABEL5.3
RATIOTENAGAKESEHATANPER100.000PENDUDUK
TAHUN2010
No JenisTenaga Rasioper100.000penduduk
1 DokterSpesialis 9
2 DokterUmum 30
3 DokterGigi 11
4 Perawat 158
5 Bidan 75
6 PerawatGigi 16
7 Apoteker 9
8 AsistenApoteker 18
9 SarjanaKesmas 8
10 Sanitarian 10
11 Gizi 18
12 KeterapianFisik 4
13 KeteknisanMedis 6
Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan

109
Berdasarkan rasio tenaga kesehatan di atas, dengan menggunakandata proyeksi
pendudukpadatahun2010,makasampaitahun2010jumlahkebutuhantenagakesehatan
dapatdilihatpadaGambar5.20dibawahini.
GAMBAR5.20
KEBUTUHANTENAGAKESEHATANTAHUN2010
UNTUKMENCAPAIINDONESIASEHAT2010
MENURUTJENISTENAGA

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan

2. Persebaran SDM Kesehatan


Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Depkes RI membuat
prediksi jumlahdanrasiotenagakesehatantahun2006berdasarkantenagakesehatantahun
2003 ditambahkan dengan lulusan per tahunnya. Prediksi jumlah dan rasio tenaga
kesehatantahun2006sepertiterlihatpadaTabel5.4dibawahini.

TABEL5.4.
JUMLAHTENAGAKESEHATANDANRASIOTENAGAKESEHATAN
PER100.000PENDUDUKTAHUN2006

Rasioper100000
No JenisTenaga JumlahTenaga
penduduk
1 DokterSpesialis 12.374 5,53
2 DokterUmum 44.564 19,93
3 DokterGigi 11.289 5,05
4 Perawat 308.306 137,87
5 Bidan 79.152 35,4
6 PerawatGigi 8.230 3,68
7 Apoteker 10.207 4,56
8 AsistenApoteker 39.106 17,49
9 SarjanaKesmas 9.739 4,36
10 Sanitarian 18.094 8,09
11 Gizi 15.342 6,86
12 KeterapianFisik 5.290 2,37
13 KeteknisanMedis 10.318 4,61
Sumber:PusatPerencanaandanPendayagunaanSDM

110
a. SDM Kesehatan di Rumah Sakit
Berdasarkan laporan Ditjen Bina Pelayanan Medik, jumlahsumber daya manusia
(yang bekerja di rumah sakit padatahun 2007 sebanyak 257.555orang, yang terdiriatas
168.126 orang (65,28%) tenaga kesehatan dan 89.429 orang (34,72%) tenaga non
kesehatan.
ProvinsidenganjumlahtenagakesehatandirumahsakitterbanyakadalahProvinsi
DKIJakarta(27.718orang),diikutiJawaTengah(22.885orang),danJawaTimur(20.563
orang).Sedangkanprovinsidenganjumlahtenagakesehatandirumahsakityangterendah
adalah Provinsi Gorontalo (258 orang) dan Maluku Utara (462 orang). Berdasarkan
profesinya, dari 168.126 orang tenaga kesehatan yang ada, terbanyak adalah tenaga
keperawatan 109.210orang (64,95%) dantenagamedis 26.790orang (15,93%). Rincian
jumlahSDMyangbekerjadirumahsakitperprovinsi dapatdilihatpadaLampiran5.21.

b. SDM Kesehatan di Puskesmas


JumlahsumberdayamanusiayangbertugasdiPuskesmaspadatahun2007 tercatat
sebanyak 184.445orang,yang terdiriatas155.816orang(84,48%)tenagakesehatandan
28.629orang(15,52%)tenaganonkesehatan.
Jumlah dokter umum yang bekerja di Puskesmas sebanyak 11.701 orang.
Dibandingkan dengan jumlah Puskesmas yang sebanyak 8.234 unit, maka ratarata tiap
Puskesmas dilayani oleh 1,4 orang dokter umum. Jumlah dokter gigi yang bekerja di
Puskesmassebanyak5.246orang,yang berartibelumsemuaPuskesmas memilikitenaga
dokter gigi. Beberapa puskesmas telah memiliki tenaga dokter spesialis. Jumlah dokter
spesialisyangbekerjadipuskesmaspadatahun2007tercatatsebanyak109orang,63orang
diantaranyabekerjadiProvinsiDKIJakarta.
Jumlahperawat tercatatsebanyak56.727 orangsehinggasetiapPuskesmasratarata
memiliki 7 orang tenaga perawat. Jumlah bidan sebanyak 56.408 orang sehingga setiap
Puskesmasrataratamemiliki 7orang tenagabidan.Dataselengkapnyadapatdilihatdalam
Lampiran5.22.

3. SDM Kesehatan Status Pegawai Tidak Tetap


DepartemenKesehatanmemiliki3jenistenagakesehatansebagaiPegawaiTidak
Tetap(PTT)yaitudokterumum,doktergigi,danbidan.SampaidenganDesember2007,
tenagakesehatanPTTyangmasihaktifdilapangan tercatatsebanyak41.658orang,yang
terdiriatas5.887 orangdokter umum,1.826 orangdokter gigi,dan 33.945orangbidan.
Dokter umum PTT terbanyak bertugas di Provinsi Jawa Tengah (648 orang),
SumateraUtara(445orang),danNanggroeAcehDarussalam(322orang).Untuktenaga
dokter gigi PTT, provinsi dengan jumlah tenaga terbanyak adalahProvinsi Jawa Timur
(198 orang), Jawa Tengah (154 orang), dan Sulawesi Selatan (126 orang). Bidan PTT
terbanyak bertugas di Provinsi Jawa Tengah (4.817 orang), Sumatera Utara (4.738
orang),danJawaTimur(4.327orang).ProvinsiDKIJakartadilaporkan tidakmempunyai

111
tenaga kesehatan yang berstatus PTT. Rincian tenaga kesehatan sebagai PTT menurut
provinsidapatdilihatpadaLampiran5.23.

4. Peserta Didik pada Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan


Jumlah peserta didik pada institusi pendidikan tenaga kesehatan dikelompokkan
menjadipesertadidikPoltekkes&NonPoltekkesdanpesertadidikprogramkhusus.

a. Peserta Didik Poltekkes dan Non Poltekkes


Padatahunajaran2007/2008jumlahpesertadidiksebanyak201.231orangterdiri
atas peserta didik Poltekkes sebanyak 38.820 orang (19,29%) dan peserta didik non
Poltekkessebanyak162.411 orang(80,71%).
Proporsi peserta didik di Poltekkes yang tertinggi adalah jenis profesi
Keperawatan (63,30%) dan Gizi (11,19%). Demikian juga untuk peserta didik Non
Poltekkes yang terbanyak adalah untuk jenis profesi Keperawatan (72,29%). Rincian
jumlahpesertadidikpoltekkesdannonpoltekkesmenurutjenisprofesi dapatdilihatpada
Lampiran5.26danLampiran5.27.
Bila dilihat periode 2003/2004 2007/2008 jumlah peserta didik pada semua
institusi pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes) cenderung meningkat, yang dapat
dilihatpadaGambar5.24.
GAMBAR5.24
JUMLAHPESERTADIDIKPADAINSTITUSIDIKNAKES
TAHUN2003/20042007/2008

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan

b. Peserta Didik Program Khusus


Selainpesertadidikyangberasaldarijalurumumterdapatpesertadidikprogram
khusus (Progsus) yang diselenggarakan oleh institusi Poltekkes dan institusi non
Poltekkes dengan persyaratan institusi/program studi yang telah memenuhi kriteria
akreditasstrataBdengannilaiminimal80.JumlahpesertadidikProgsuspadatahun2007
berjumlah 8.242 peserta didik, dengan jumlah terbanyak untuk jenis pendidikan
Keperawatan sebesar 4.029 peserta (48,88%) dan Kebidanan sebesar 3.402 peserta

112
(41,27%).Perkembangan pesertadidikprogsustahun20042007dapatdilihatpadaTabel
5.6.Rincian pesertadidikprogramkhususmenurutprovinsidapatdilihatpadaLampiran
5.28.
TABEL5.6
PERKEMBANGANPESERTADIDIKPROGRAMKHUSUS
BERDASARKANJENISTENAGAKESEHATAN
TAHUN20042007

TAHUN
NO JENISPENDIDIKAN
2004 2005 2006 2007
1 Keperawatan 4.209 4.333 3.504 4.029
2 Kebidanan 2.095 2.252 3.122 3.402
3 Gizi 160 165 85 103
4 KesehatanGigi 99 125 191 345
5 AnalisisKesehatan 116 341 147 255
6 KesehatanLingkungan 16 53 54 28
7 Farmasi 0 40 165 80
Total 6.695 7.309 7.268 8.242
Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan

5. Lulusan
Jumlah lulusan Poltekkes dan Non Poltekkes pada tahun 2007 sebanyak 54.346
lulusan dengan jumlah terbanyak untuk jenis tenaga kesehatan Keperawatan, yaitu
sebanyak 40.884 (75,2%). Jumlah lulusan poltekkes dan non poltekkes menurut jenis
dapatdilihatdari Tabel5.7dibawahini.

TABEL5.7
PERKEMBANGANJUMLAHLULUSANPOLTEKKESDANNONPOLTEKKES
BERDASARKANJENISTENAGAKESEHATAN
TAHUN2004 2007

No JENISTENAGA JUMLAHLULUSAN
KESEHATAN 2004 2005 2006 2007
1 Keperawatan 33.716 31.179 33.941 40.884
2 Kefarmasian 4.143 4.130 5.045 5.098
3 KesehatanMasyarakat 1.923 1.855 1.557 1.396
4 Gizi 1.368 1.519 1.415 1.693
5 KeterapianFisik 740 739 858 1.010
6 KeteknisanMedis 3.674 3.898 4.075 4.265
Total 45.562 43.320 46.891 54.346
Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan

Jumlah lulusan Poltekkes dan Non Poltekkes tahun 2007 yang sebanyak 54.346
orang tersebut, sebagian besar dihasilkan oleh institusi Non Poltekkes yaitu sebanyak
14.185lulusan(26,10%)dansisanyadihasilkaninstitusiPoltekkesyaitusebanyak40.161
lulusan(73,90%).
Untuk Poltekkes, lulusan terbanyak adalah jenis tenaga Keperawatan (73,30%)
dan Gizi (8,61%). Demikian juga untuk Non Poltekkes, lulusan yang terbanyak adalah

113
jenis tenaga Keperawatan (75,91%). Rincian jumlah lulusan menurut jenis tenaga
kesehatandapatdilihatpadaLampiran5.29.
Tiga provinsi terbanyak menghasilkan lulusan tenaga kesehatan institusi non
poltekkespadatahun2007adalahProvinsiJawaTengah(6.802lulusan),SumateraUtara
(6.173lulusan),dan JawaTimur(5.356lulusan).
UntukinstitusiPoltekkesyangterbanyakmenghasilkanlulusantenagakesehatan
adalah Poltekkes Malang (1.556 lulusan), Poltekkes Bandung (899 lulusan), dan
Poltekkes Surabaya (813 lulusan). Rincian jumlah lulusan institusi diknakes non
poltekkesmenurutprovinsidanjenisketenagaandapatdilihatpadaLampiran5.31.

6. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pegawai


Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk membina profesionalitas pegawai
dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Pelatihan bagi tenaga kesehatan
terdiriataspelatihanprajabatanataupratugas,pelatihanstruktural,pelatihan fungsional,
danpelatihanteknis.Datapelatihanbagitenagakesehatandidapatdarilaporankegiatan
BapelkesdandaripermintaansertifikatpelatihankePusdiklat.Sedangkandatapelatihan
lainnya yang tidak dilaksanakan di Bapelkes dan sertifikatnya tidak diperoleh melalui
Pusdiklat,tidaktersedia.
Jenis pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Pusdiklat dan Bapelkes
nasional tahun 2007 yang tertinggi adalah diklat teknis (52,56%) dan prajabatan
(22,64%), sebagaimanadisajikandalam Gambar5.25berikutini.

GAMBAR5.25
PROPORSIPELATIHANYANGDILAKSANAKAN
PUSDIKLATKESDANBAPELKESNASIONAL
TAHUN2007

Sumber:PusatPendidikanTenagaKesehatan,DepkesRI

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan kesehatan di Indonesia terdiri atas pembiayaan kesehatan oleh
pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran
rumahtanggauntukkesehatandanjaminanpemeliharaankesehatan.

1. Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah


Alokasi anggaran Departemen Kesehatan tahun 2007 menurut Eselon I sebesar
18.341,41milyar.AlokasiterbesaradalahDitjenBinaYanmedsebesar8.466,57milyar

114
(51,61%), sedangkan alokasi terkecil pada Inspektorat Jendral sebesar 36,71 milyar
(0,29%).RealisasianggaranDepartemenKesehatantahun2007adalah15.429,82milyar
(84,13%), dengan persentase realisasi terbesar adalah Ditjen Bina Yanmed (89,44%),
sedangkanpersentaserealisasiterkeciladalahDitjenBinaYanfar(65,72%).Alokasidan
realisasianggaranDepartemenKesehatanmenurutsumberdanadanEselon1padatahun
2007dapatdilihatpadalampiran5.33.
Pada periode tahun 20032007, jumlah alokasi anggaran Departemen Kesehatan
meningkat dan dapat dilihat pada Gambar 5.26 di bawah ini. Peningkatan yang cukup
tinggipadatahun2005yaitubertambah73,34%daritahun2004.Sedangkanrealisasinya
daritahun20032007diatas60% .

GAMBAR5.26
ALOKASIDANREALISASIANGGARANDEPKES
TAHUN2003 2007

Sumber:BiroKeuangandanPerlengkapan,DepkesRI

2. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat


Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan,
sejak lama sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi
masyarakat. Pembiayaan kesehatan masyarakat berdasarkan sumber pembiayaan Jaminan
PemeliharaanKesehatan(JPK)danpembiayaannonJPKtahun20032007dapatkitalihat
pada Gambar 5.27. Proporsi pembiayaan non JPK dalam kurun waktu tersebut menurun
sedangkan pembiayaan JPK meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kartu sehat
sejaktahun2003sepertiyangterlihatpadaGambar5.28.

115
GAMBAR5.27
PROPORSIPEMBIAYAANKESEHATANMASYARAKAT
BERDASARKANSUMBERPEMBIAYAAN
TAHUN2003 2007

Sumber: PusatPembiayaandanJaminanKesehatan

Rincian jumlah dan persentase kepesertaan penduduk dalam jaminan pemeliharaan


kesehatantahun2007 dapatdilihatpadaLampiran5.34danLampiran5.35.

GAMBAR5.28
PERSENTASEKEPESERTAANPENDUDUK
DALAMJAMINANPEMELIHARAANKESEHATAN
TAHUN2003 2007

Sumber:PusatPembiayaandanJaminanKesehatan

***

116
BAB VI
PERBANDINGAN INDONESIA DENGAN
NEGARANEGARA ASEAN DAN SEARO

PerhimpunanBangsabangsa AsiaTenggara(PERBARA)atau lebihpopulerdengan


sebutan Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi
geopolitik dan ekonomi dari negaranegara di kawasan Asia Tenggara, yang didirikan di
Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, dan Thailand. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negaranegara anggota, serta
memajukan perdamaian di tingkat regional. Pada tahun 2007, jumlah anggota ASEAN
sebanyak 10 negara. Kesepuluh negara tersebut adalah Brunei Darussalam, Filipina,
Indonesia, Kamboja (Cambodia), Laos (Lao People's Democratic Republic), Malaysia,
Myanmar,Singapura(Singapore),Thailand,danVietnam.
Sedangkan berdasarkan pengelompokan negara menurut WHO, Indonesia termasuk
dalam negara SEARO (South East Asia Region/SEARO) bersama 10 negara lainnya, yaitu
Bangladesh,Bhutan,KoreaUtara(DemocraticPeople'sRepublicofKorea),India,Maladewa
(Maldives),Myanmar,Nepal,SriLanka,Thailand,dan TimorLeste.
Perbandingan antar negara, baik dengan negaranegara ASEAN maupun SEARO,
dilakukan untuk melihat posisi Indonesia terhadap negaranegara lain dalam kawasan yang
sama.DalambabiniakandibahasperbandinganantaraIndonesiadengannegaraASEANdan
SEAROdariaspekkependudukan,derajatkesehatan,danupayakesehatan.

A. KEPENDUDUKAN
Informasi tentang penduduk penting diketahui agar pembangunan dapat diarahkan
sesuai kebutuhan penduduk sebagai pelaku pembangunan. Jumlah penduduk yang besar
dapat dipandang sebagai beban sekaligus juga modal dalam pembangunan. Beberapa
indikator yang digunakan untuk mengetahui keadaan penduduk yaitu jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, angka beban tanggungan, dan angka
kelahiran.

BeberapanegaraselainsebagaianggotaASEANjuga merupakannegarayangberadadikawasanSEARO,
yaituIndonesia,Myanmar,danThailand.Untukmemudahkanmembacagambardanmembedakanantara
negaranegaraASEANdanSEARO,makapadagambaryangdisajikanke3negaratersebutdiletakkandi
tengahdenganwarnayangberbedadengannegaralainnyasebagaipembatasantaranegaradikawasan
ASEANdanSEARO

117
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Menurut World Populations Data Sheet 2007, pada pertengahan tahun 2007,
Indonesia adalah negara dengan penduduk terbanyak di antara negara anggota ASEAN
lainnyadenganjumlahpenduduk231,6jutajiwa.Denganwilayahnegaraterluas,Indonesia
selalu menempati rangking satu negara dengan jumlah penduduk tertinggi di ASEAN.
Sedangkan BruneiDarussalammemilikijumlahpendudukpalingrendahyaitu0,4jutajiwa.
Jikadikawasan ASEAN,Indonesia menempatiperingkatpertamadenganpenduduk
terbesar, di kawasan SEARO Indonesia menempati peringkat kedua setelah India. India
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di antara negara SEARO bahkan
menduduki peringkat kedua di dunia setelah China dengan jumlah penduduk 1.131,9 juta
jiwa. Sedangkan 9 negara lainnya berpenduduk kurang dari 150 juta jiwa, bahkan terdapat
beberapa negara dengan jumlah penduduk 1 juta atau kurang, yaitu Timor Leste (1 juta),
Bhutan(0,9juta),danMaladewa(0,3juta).
Gambar6.1memperlihatkan,diantarakeduakawasantersebut,Indonesiamenempati
peringkatkeduauntukjumlahpendudukterbanyaksetelahIndiadenganperbedaannilaiyang
sangatbesaryaitu231,6jutapendudukIndonesiadan1.131,9jutapendudukIndia.
GAMBAR6.1 GAMBAR6.2
JUMLAHPENDUDUKDINEGARANEGARAASEAN&SEARO KEPADATANPENDUDUKDINEGARAASEAN &SEARO
TAHUN2007 (per km2)TAHUN2007

Sumber:WorldPopulationDataSheet,USAID,2007 Sumber:WorldPopulationDataSheet,USAID,2007

Sementara bila dilihat berdasarkan kepadatan penduduk, Singapura tercatat sebagai


negarayangpalingpadatdikawasanASEANyaitu6.785pendudukperkm2.Angkatersebut
jauhdiatasnegaraanggotaASEANlainnyayangmempunyaikepadatanpendudukdibawah
300 per km2. Namun, dibandingkan tahun 2006 Singapura dan Myanmar mengalami
penurunankepadatanpenduduk.KepadatanpendudukMyanmardari75perkm2 padatahun
2006 menjadi 74 per km2 pada tahun 2007, sedangkan Singapura mengalami penurunan
cukup besar dari 7174 penduduk per km2 menjadi 6785 penduduk per km2. Kepadatan
pendudukterendahterjadidiLaosyaitu25pendudukperkm2.
Sedangkan di kawasan SEARO, walaupun memiliki jumlah penduduk terkecil,
dengan luaswilayah yang jugarelatifkecilMaladewa merupakan negaradengankepadatan
pendudukkeduatertinggidikawasanSEAROsetelahBangladeshyaitu1.020jiwaperkm2.
KepadatanpendudukterendahadalahBhutanyaitu19jiwaperkm2.
Sementara di Indonesia terdapat 122 penduduk per km2. Kepadatan tersebut
meningkatdibandingkantahun2006yaitu118pendudukperkm2.

118
2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Indikatortingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya
jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk di segenap
bidangkehidupan.Indikatortersebutbiasadikenaldenganlajupertumbuhanpenduduk.Laju
pertumbuhanpendudukdipengaruhitigafaktor,yakni kelahiran,kematian,danmigrasi.
GAMBAR6.3
LAJUPERTUMBUHANPENDUDUK DINEGARANEGARA
ASEAN&SEARO TAHUN19962006

Sumber:WorldPopulationDataSheet2007,USAID

Selama periode waktu 19962006, laju pertumbuhan penduduk yang tertinggi di


antara negara anggota ASEAN terjadi di Brunei Darussalam dan Kamboja dengan laju
pertumbuhanpendudukmasingmasing2,3%.SedangkanThailanddanMyanmarmerupakan
negaradenganlajupertumbuhanpendudukpalinglambatyaitumasingmasing0,9%dan 1%.
Berdasarkan sumber yang sama selama periode waktu 19902005 laju pertumbuhan
pendudukdinegaranegaraSEARO berkisarantara0,5dan2,7dengan lajutertinggiterjadi
di TimorLeste.Sedangkanlajupertumbuhanpendudukterendah terjadidi SriLanka.
Diantara18negaradikawasanASEANdanSEARO,Indonesiamendudukiperingkat
ke5terendahuntuklajupertumbuhanpendudukyaitusebesar1,3%.

3. Penduduk Menurut Kelompok Umur


Salah satu indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu
negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang adalah rasio
ketergantungan (dependency ratio). Semakin tinggi persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif(kelompok umur 014 tahun) dan
tidakproduktiflagi (kelompokumur65tahunkeatas).
Dilihatdaripersentasependudukmenurutkelompokumur014tahundankelompok
umur65tahunkeatasuntukkeadaantahun2007,LaosdanKambojamerupakannegarayang
terbesar untuk kelompok umur tersebut dibandingkan negaranegara lain di kawasan
ASEAN,masingmasingadalah44%dan37%untukkelompokumur014tahunserta4%
dan 3% untuk kelompok umur 65 tahun ke atas. Sebaliknya Singapura dan Thailand
merupakannegaradengankomposisipendudukkelompokumur014tahundankelompok
umur65tahunkeatasterendah.Gambar6.4berikutinimemperlihatkankomposisipenduduk
119
usiaproduktif(kelompokumur1564tahun)danpenduduknonproduktif(kelompokumur0
14tahundan65tahunkeatas).
Di antara negaranegara di kawasan SEARO, Timor Leste adalah negara dengan
komposisipendudukusianonproduktiftertinggiyaitu48%(45%kelompokusia014tahun
dan3%kelompokusia65tahunkeatas).Sebaliknya,negaradenganpenduduknonproduktif
terendahdikawasantersebutadalahThailandyaitu30%(23%kelompokusia014tahundan
7%kelompokusia65tahunkeatas).
GAMBAR6.4
KOMPOSISIPENDUDUKDI NEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber:WorldPopulationDataSheet2007,USAID
Persentasependuduknonproduktifyaitukelompokumur014tahundankelompok
umur65tahunkeatasmemberikanpengaruhterhadaprasio bebantanggungan(dependency
ratio). Rasio beban tanggungan mengukur seberapa besar tanggung jawab sosial ekonomi
yangditanggungolehkelompokumurpekerja/produktifyaitupendudukyangberumur1564
tahun.
Dengandistribusipenduduk seperti yangtelahdigambarkandiatas,Laos merupakan
negara dengan angka beban tanggungan tertinggi (92) di kawasan ASEAN. Sedangkan
Singapuramerupakannegaradengan angkabeban tanggunganterendah(37).
DikawasanSEARO,TimorLestemerupakannegaradenganangkabebantanggungan
tertinggi sedangkan Thailand merupakan negara dengan angka beban tanggungan terendah.
Sementara Indonesia memiliki angka beban tanggungan 61, hal tersebut berarti setiap 100
orang usia produktif di Indonesia menanggung 61 orang yang belum produktif dan yang
dianggaptidakproduktiflagi.
Komposisipendudukmenurutkelompokumursertabesarangkabebantanggungandi
negaranegarakawasan ASEANdan SEAROsecararinci dapatdilihatpadaLampiran 6.1.

120
4. Indeks Pembangunan Manusia
HDI memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang pembangunan
manusia:panjangumurdanmenjalanihidupsehat(diukurdariusiaharapanhidup),terdidik
(diukurdaritingkatkemampuanbacatulisorangdewasadantingkatpendaftarandisekolah
dasar, lanjutandantinggi)dan memilikistandar hidup yang layak(diukurdariparitasdaya
beli/ PPP, penghasilan). Namun, indeks tersebut bukanlah suatu ukuran yang menyeluruh
tentang pembangunan manusia. Berdasarkan standar internasional, indeks pembangunan
manusiadikategorikantinggijikaIPM>0,799,sedangjikaIPM0,5000,799,danrendahjika
IPM<0,500.
Menurut kategori tersebut, pada tahun 2005, 70% negara anggota ASEAN masuk
dalamkategorisedang,termasukjugaIndonesiadenganIPM0,728.Sedangkan30%negara
lainnya masukdalamkategoritinggi, negaratersebutadalahSingapura,BruneiDarussalam,
dan Malaysia. Berdasarkan peringkat dunia, Singapura merupakan negara dengan peringkat
IPM tertinggi di antara negara ASEAN lainnya, yakni peringkat ke25 dan terendah adalah
Kambojadenganperingkat131dunia.
GAMBAR6.5
INDEKSPEMBANGUNANMANUSIADINEGARANEGARA
ASEAN&SEARO TAHUN 2005

Sumber: HumanDevelopmentReport 2007/2008

Pada tahun 2005 seluruh negara di SEARO (tanpa Korea Utara) memiliki indeks
pembangunan manusia antara 0,5000,799 termasuk juga Indonesia. Hal itu berarti seluruh
negaradikawasantersebutmasukdalamkategoriIPMsedang.IPMtertinggiadalahThailand
(0,781)danterendahadalahTimorLeste(0,514).DikawasanSEARO,Thailandmerupakan
negara dengan peringkat IPM tertinggi yaitu peringkat ke78 dunia dan terendah adalah
TimorLestedenganperingkatke150dunia.
Indonesia memiliki indeks pembangunan manusia sebesar 0,728 dan di antara 177
negaradidunia,Indonesiamencapaiperingkatke107indekspembangunanmanusia.

121
5. Total Fertility Rate
TFR merupakan gambaran mengenai ratarata jumlah anak yang dilahirkan seorang
perempuan dari usia 15 sampai 49 tahun. Perbandingan angka TFR antar negara dapat
menunjukkan keberhasilan negara dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonominya.
Angka TFR yang tinggi merupakan cerminan ratarata usia kawin yang rendah, tingkat
pendidikanyangrendahterutamaperempuannya,tingkatsosialekonomirendahatautingkat
kemiskinan yang tinggi. Selain itu tentu saja menunjukkan tingkat keberhasilan program
keluargaberencanayangdilaksanakan didaerahtersebut.
Diketahuinya TFR untuk suatu daerah akan membantu para perencana program
pembangunan untuk meningkatkan ratarata usia kawin, dan meningkatkan program
pelayanankesehatanyangberkaitandenganpelayananibuhamildanperawatananak.
Angka Kesuburan Wanita atau Total Fertility Rate (TFR) dapat diklasifikasikan
menjadi3tingkatanyaiturendah,sedang,dantinggi(ADB,KeyIndicators2002).Kesuburan
rendahterjadiketikaangkakesuburanwanita2,1ataukurangkesuburansedangantara2,2
3,9dankesuburantinggijikaangkakesuburanwanita4ataulebih.
Denganmenggunakanklasifikasitersebut,makapadatahun2007negaranegarayang
termasukdalamkategoriangkakesuburanwanitarendahadalahSingapura(1,3)dan Thailand
(1,7). Sedangkan Laos merupakan satusatunya negara anggota ASEAN yang termasuk
dalamkategoriangkakesuburanwanitatinggiyaitu4,8.SedangkanIndonesiamasukdalam
kategori sedang dengan angka kesuburan wanita 2,4 yang berarti untuk setiap wanita di
Indonesiarataratamemilikianak2sampai 3orangselamahidupnya.
Pada tahun 2007, diantara 11 negara di SEARO, Thailand, Sri Lanka, dan Korea
Utaratermasuknegaradenganangkafertilitastotalberkategorirendah.Indonesia,Myanmar,
Maladewa,Bhutan,India,Bangladesh,danNepalmasukdalamkategorisedang.Sedangkan
Timor Leste merupakan satusatunya negara di SEARO yang masuk dalam kategori tinggi
yaitu7.BesaranangkakesuburantotalpernegaradapatdilihatpadaGambar6.6berikutini.
GAMBAR6.6
ANGKAKESUBURANWANITADINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber: WorldPopulationDataSheet2007, USAID

122
Pada Lampiran 6.2 dapat dilihat bahwa tingginya angka kesuburan wanita
mempengaruhi angka kelahiran kasar per 1000 penduduk. Semakin tinggi angka kesuburan
wanita maka semakin tinggi angka kelahiran kasar begitu pula sebaliknya semakin rendah
angka kesuburan wanita semakin rendah angka kelahiran kasar. Tingginya angka kelahiran
kasarjugamemberikankontribusipadapersentasependudukkelompokumur014tahundan
akhirnyamemberidampakpadaangkabebantanggungan.Makanegarayangmemilikiangka
kesuburanwanitatinggikemungkinanmemilikiangkabebantanggungantinggisepertiyang
terjadipadaLaosdanTimorLeste.Sementaranegarayangmemilikiangkakesuburanwanita
rendahmemilikikemungkinanangkabebantanggunganyangrendahpulasepertiterjadipada
SingapuradanThailand.

6. Angka Kelahiran Kasar


Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang
sama. Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini.
Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan
menyebabkan bayibayitersebuttetaphidupdalam jumlah yang lebih banyakdibandingkan
dengantahuntahunsebelumnyadisaatkematianbayimasihtinggi.
Gambar6.7memperlihatkanangkakelahirankasarpadatahun2007dinegaranegara
ASEAN dengan kisaran 10 sampai 36 per 1000 penduduk. Angka tertinggi, seperti tahun
tahunsebelumnya,terjadidiLaosdenganangka kelahirankasar36per1000pendudukdan
diikuti oleh Kamboja yaitu 30 per 1000 penduduk. Sedangkan Singapura memiliki angka
kelahirankasarterendahyaitu10kelahiranper1.000penduduk.Indonesia sendiri memiliki
angkakelahiran kasarsebesar21kelahiran untuksetiap1.000penduduk.

GAMBAR6.7
ANGKAKELAHIRANKASARDINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber:WorldPopulationDataSheet2007,USAID
Pada tahun 2007 kisaran angka kelahiran kasar di negaranegara SEARO antara 14
sampai 44 per 1000 penduduk. Terendah adalah Thailand (14) dan DPR Korea (16)
sedangkan tertinggi Timor Leste (44) dan Nepal (28). Gambar 6.6 memperlihatkan
perbandinganangkakelahirankasarnegaranegarakawasanASEANdan SEARO.Sementara
diIndonesiaterdapat21kelahiranper1000pendudukpadatahun2007.

123
7. Sosial Ekonomi
Pendapatan Nasional merupakan salah satu indikator untuk mengukur pertumbuhan
ekonomisuatunegara.PendapatanNasionalBrutoperkapita(GrossNationalIncome)terdiri
darisejumlahnilaibarangdanjasayangdiproduksidalamsuatunegara,besertapendapatan
yangditerimadarinegaralain.
Berdasarkan Gambar 6.8 pendapatan nasional bruto perkapita tertinggi di antara
negaraanggotaASEAN(tidaktermasukBruneiDarussalamdanMyanmar)adalahSingapura
(31.710 US$ perkapita) diikuti oleh Malaysia (11.300 US$ per capita). Sedangkan negara
negara lain di ASEAN memiliki pendapatan nasional bruto perkapita kurang dari 10.000
US$. Laos dan Kamboja merupakan negara dengan pendapatan nasional bruto perkapita
terendah yaitu masingmasing 2.050 US$ dan 2.920 US$. Sedangkan Indonesia memiliki
pendapatan nasional brutoperkapita3.950US$.
GAMBAR6.8
PENDAPATANNASIONALBRUTODINEGARAANGGOTAASEAN &SEARO
TAHUN2006

Sumber: WorldPopulationDataSheet2007,USAID

Dari tujuhnegaradiSEARO(4negaratidakterdapatdata),pendapatannasionalbruto
perkapita tertinggi adalah Thailand, 9.140 US$. Sedangkan enam negara lainnya, yaitu
Bhutan, Sri Lanka, Indonesia, India, Bangladesh, dan Nepal memiliki pendapatan nasional
bruto perkapita kurang dari 6000 US$. Jika dibandingkan dengan 7 negara di SEARO,
Indonesiaberadadiperingkatke4 tertinggi pendapatannasionalbrutoper kapita.

124
B. DERAJAT KESEHATAN
MORTALITAS
1. Angka Kematian Bayi
Kematianbayiadalahkematianyangterjadiantarasaatsetelahbayi lahirsampaibayi
belumberusia tepatsatutahun.Banyakfaktoryangdikaitkandengankematianbayi.Secara
garisbesar,darisisipenyebabnya,kematianbayiadaduamacamyaituendogendaneksogen.
Kematianbayiendogenatauyangumumdisebutdengankematianneonataladalahkematian
bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan umumnya disebabkan oleh
faktorfaktor yang dibawa anak sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya pada saat
konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo
natal,adalahkematian bayi yangterjadisetelahusiasatu bulansampai menjelangusiasatu
tahunyangdisebabkanolehfaktorfaktoryangberkaitan denganpengaruhlingkunganluar.
Angka kematian bayi diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu rendah jika
AKBkurangdari20sedang2049tinggi5099dansangattinggijikaAKBdiatas100.
GAMBAR6.9
ANGKAKEMATIANBAYI DINEGARANEGARA ASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber: WorldPopulationDataSheet2007,USAID
BerdasarkanGambar6.9denganmenggunakanklasifikasitersebutmaka40%negara
ASEAN yaitu Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam termasuk negara
dengan angka kematian bayi rendah. 30% negara yaitu Thailand, Filipina, dan Indonesia
termasukkelompoksedang.Sedangkan30% negara lainnya masukdalamkelompoknegara
yang memilikiangka kematian bayi tinggi. Tidak ada negara yang masuk dalam kelompok
angkakematianbayi sangattinggi(>100).
Berdasarkanklasifikasiyangsamamaka18,18%negaradiSEARO,yaituSriLanka
dan Maladewa masuk dalam kategori negara dengan angka kematian bayi rendah, 36,36%
kategorisedangdansisanya, yaitu45,45%termasukkategoritinggi.Tidakada negara yang
masukdalamkelompokangkakematian bayisangattinggiakantetapiangkakematian bayi

125
diTimorLestetelahmencapai98kematianper1000kelahiranhidup.HalituberartiTimor
Lestehampirmasukdalamkelompokangkakematianbayisangattinggi.
Besaran angka kematian bayi di negaranegara ASEAN dan SEARO antara 2,6 dan
98. Indonesia memiliki angka kematian bayi 35 per 1000 kelahiran hidup dan berada di
peringkat10diantara18negaratersebut.

2. Angka Kematian Balita


Penurunan kasus kematian pada anak merupakan salah satu hal yang dianggap
penting dalam tujuan pembangunan milenium. Pada kasus kematian yang tinggi biasanya
jumlah kematian terbanyak terjadi pada usia balita ketika saat itu mereka rentan terhadap
penyakit. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70% kematian disebabkan diare,
pneumonia,campak,malaria,danmalnutrisi.
GAMBAR6.10
ANGKAKEMATIANBALITADINEGARANEGARA ASEAN&SEARO
TAHUN2006

Sumber: WorldHealth Statistics2008


Data yang didapat dari World Health Statistics 2008 memperlihatkan perbedaan
yang mencolok angka kematian balita di antara negaranegara anggota ASEAN pada tahun
2006.AngkakematianbalitaterendahdicapaiSingapurayaitu3kematianper1000kelahiran
hidup sedangkan tertinggi dicapai Myanmar 104 kematian per 1000 kelahiran hidup.
Sebagian besar negara ASEAN memiliki angka kematian balita kurang dari 50 per 1000
kelahiran hidup,hanya Myanmar,Kamboja,dan Laos yang memilikiangkakematianbalita
diatas 50 per 1000 kelahiran hidup, bahkan angka kematian balita Myanmar di atas 100.
SedangkandiIndonesiaterdapat36kematianbalitaper1000kelahiranhidup.Gambar6.10
memperlihatkan angkakematianbalitadisepuluhnegaraASEAN.
Menurut sumber yang sama, angka kematian balita di SEARO berkisar antara 13
sampai104.Myanmarmerupakannegaradenganangkakematianbalitatertinggi,sedangkan
terendahadalahSriLanka.JikadiASEANhanyaterdapat3negara(dari10negara)dengan
AKABAlebihdari50per1000kelahiranhidup,sebaliknyadiSEAROhanya3negara(dari
11negara)denganAKABAkurangdari50.
Berdasarkan gambar 6.10 terlihat bahwa negaranegara di ASEAN memiliki angka
kematian balita relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan negaranegara di SEARO.
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa sebagian besar kematian balita disebabkan oleh diare,

126
pneumonia, dan malnutrisi. Hal itu berarti negaranegara di ASEAN mungkin memiliki
sanitasi dan keadaan ekonomi yang lebih baik dibandingkan negaranegara di SEARO.
Sementara di antara dua kawasan tersebut, Indonesia berada pada urutan ke9 (dari 18
negara)terendahdenganangkakematianbalita36kematianper1000kelahiranhidup.

3. Angka Kematian Maternal


Selama tahun 2005 terdapat 536.000 wanita yang meninggal disebabkan komplikasi
kehamilandanpersalinan,makadidapatkan400ibuyangmeninggalsetiap100.000kelahiran
hidup.Angkakematianmaternaldinegaramajuadalah9per100.000kelahiranhidupdandi
negara berkembang mencapai450per100.000kelahiran hidup,900disubSaharan Afrika.
Halituberarti,99%wanitayangmeninggaldisebabkankehamilandanpersalinanterdapatdi
negaranegara berkembang. Lebih dari setengah kematian tersebut terjadi di sub Sahara
AfrikadansepertiganyaterjadidiAsiaSelatan.Jikadigabungkanantaranegaranegaradisub
Sahara Afrika dan Asia Selatan maka negaranegara di 2 kawasan tersebut memberikan
kontribusilebihdari 85%kematian dariseluruhkematianmaternal didunia.
Berdasarkan klasifikasiangka kematian maternal dariWHO adalah sebagai berikut
<15 per 100.000 kelahiran hidup 15199 per 100.000 200499 per 100.000 500999 per
100.000dan 1000per100.000.
GAMBAR6.11
ANGKAKEMATIANMATERNAL DINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2005

Sumber: WorldHealth Statistics2008


Pada tahun 2005 hanya 20% negaranegara ASEAN yaitu Brunei Darussalam dan
Singapura yang mencapai angka kematian maternal <15 masingmasing 13 dan 14 per
100.000kelahiranhidup.Negaranegaradenganangkakematianmaternal>500diASEAN
punmencapai20%,yaituLaos(660)danKamboja(540).
Pada tahun yang sama, negaranegara di SEARO tidak ada yang mencapai angka
kematian maternal <15termasuk Indonesiamemiliki angka kematian maternal 200499
per100.000kelahiranhidup.Dan18%memilikiangkakematianmaternal>500,yaituNepal
(830)danBangladesh(570).

127
Diantarakeduakawasantersebut,Indonesiaberadadiperingkatke12(dari18negara
di ASEAN dan SEARO) untuk angka kematian maternal terendah yaitu 420 per 100.000
kelahiranhidup.

4. Angka Kematian Kasar


AngkaKematianKasar(CrudeDeathRate)adalahangkayangmenunjukkanberapa
besarnyakematianyangterjadipadasuatutahuntertentuuntuksetiap1000penduduk.Angka
inidisebutkasarsebabbelummemperhitungkanumurpenduduk.Penduduktuamempunyai
risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk yang masih muda. Jika
tidak ada indikator kematian yang lain angka ini berguna untuk memberikan gambaran
mengenaikeadaankesejahteraanpendudukpadasuatutahunyangbersangkutan.
GAMBAR6.12
ANGKAKEMATIANKASARDINEGARAANGGOTAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber: WorldPopulationDataSheet2007,USAID

Di antara negaranegara anggota ASEAN, pada tahun 2007 Laos merupakan negara
denganAngkaKematianKasaratauCrudeDeathRate(CDR)tertinggi,yaknisebesar13per
1000penduduk.Tidakadaperbedaanyangtajamdiantaranegaranegaradikawasantersebut
jikamelihatdariangkakematiankasarterendahyangdicapaiolehBruneiDarussalamyaitu3
kematianper1.000penduduk.
Keadaan jumlah kematian kasar di negaranegara kawasan SEARO, tidak berbeda
jauh dengan negaranegara di kawasan ASEAN. Timor Leste merupakan negara dengan
Angka Kematian Kasar tertinggi yaitu 11 dan terendah adalah Maladewa (3 kematian per
1.000penduduk).SementaradiIndonesiaterdapat7kematianper1.000penduduk.

5. Usia Harapan Hidup


Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi pada
umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara.
MeningkatnyaperawatankesehatanmelaluiPuskesmas,meningkatnyadayabelimasyarakat
akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi
dankalori, mampu mempunyaipendidikan yang lebih baiksehingga memperolehpekerjaan
dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat
kesehatanmasyarakatdanmemperpanjangusiaharapanhidupnya.
128
Usia harapan hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkankesejahteraanpendudukpadaumumnya,dan meningkatkanderajatkesehatan
pada khususnya. Usia harapan hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan
program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan
lingkungan,kecukupangizidankaloritermasukprogrampemberantasankemiskinan.
Gambar 6.13 memperlihatkan bahwa pada tahun 2007 di antara kesepuluh negara
anggota ASEAN, Singapura merupakan negara dengan usia harapan hidup waktu lahir
(Expectation of Life at Birth) paling tinggi yaitu 80 tahun. Negara yang memiliki umur
harapan hidup waktu lahir terendah adalah Laos yaitu 55 tahun. Sedangkan Indonesia
memilikiumurharapanhidup69 tahun.
GAMBAR6.13
USIAHARAPANHIDUPDINEGARANEGARA ASEAN&SEARO
TAHUN2007

Sumber: WorldPopulationDataSheet2007,USAID
Gambar6.13memperlihatkanumurharapanhidupdinegaranegarakawasan SEARO
pada tahun 2007. Timor Leste adalah satusatunya negara dikawasan SEARO yang masih
memiliki umur harapan hidup kurang dari 60 tahun, yaitu 58 tahun. Sedangkan 4 negara
memilikiangkaharapanhidup70tahunkeatas,yaituSriLanka,KoreaUtara,Thailand,dan
Maladewa.Sementara6negaralaindiSEAROmemilikiharapanhidupantara6069tahun,
termasukIndonesiadenganumurharapanhidup69tahun.
Jika dibandingkan antara negaranegara di kawasan ASEAN dan SEARO, umur
harapan hidup waktu lahir hampir seluruh negara ratarata harapan hidup penduduknya di
atas60tahun.BahkanrataratapendudukSingapuramemilikiumurharapanhidup80tahun.
HanyaLaosdanTimorLestedenganumur harapan hidupkurangdari60tahun.Sementara
Indonesiamemilikiumurharapanhidup69tahun.

129
MORBIDITAS

1. Prevalensi Tuberkulosis (TBC)


Tuberkulosis masih merupakan penyebab utama kematian di dunia. Berdasarkan
estimasi terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis pada tahun 2005, 7,4 juta di antaranya
terdapat di Asia dan subSahara Afrika. Akibat Tuberkulosis 1,6 juta manusia meninggal,
termasuk195.000pasienyangterinfeksiHIV.
Gambar 6.14 menunjukkan besarnya perbedaan prevalensituberkulosis per 100.000
penduduk dan kematian yang berhubungan dengan tuberkulosis per 100.000 penduduk di
negaranegara ASEAN dan SEARO yang diambil dari World Health Statistics 2008.
Angka prevalensi tuberkulosis pada tahun 2006 di negaranegara anggota ASEAN berkisar
antara25sampai665per100.000penduduk.Kambojamerupakannegaradenganprevalensi
Tuberkulosistertinggi diASEANyaitu665per100.000penduduk.SedangkanSingapuradan
Brunei Darussalam memiliki prevalensi tuberkulosis di bawah 100 kasus per 100.000
pendudukyaitumasingmasing25dan99kasusper100.000ribupenduduk.
Masih menurut sumber yang sama, kematian akibat tuberkulosis pada tahun 2005
tertinggi terjadi di Kamboja yaitu 76 per 100.000 penduduk. Sedangkan kasus kematian
akibat tuberkulosis terendah terjadi di Singapura dan Brunei Darussalam masingmasing 2
dan9kematianper100.000penduduk.
GAMBAR6.14
PREVALENSIDANKEMATIANAKIBATTUBERKULOSIS
DINEGARANEGARAASEAN &SEAROTAHUN2005/2006

Sumber:WorldHealthStatistics2008

Seperti halnya negaranegara di ASEAN, angka prevalensi tuberkulosis pada tahun


2006 di negaranegara SEARO memiliki kesenjangan yang cukup besar, berkisar antara 54
sampai 789 per 100.000 penduduk. Negara dengan prevalensi tuberkulosis tertinggi tahun
2006adalahTimorLeste(789per100.000penduduk)dan terendahadalahMaladewa(54per
100.000penduduk).
Sedangkan kematianakibat tuberkulosis di negaranegara kawasan SEARO berkisar
antara 4 sampai 98 per 100.000 penduduk. Seperti angka prevalensi tuberkulosis, angka
kematian tertinggi akibat tuberkulosis juga terjadi di Timor Leste yaitu 98 kematian per
100.000 penduduk. Begitu pula dengan angka terendah kematian akibattuberkulosis terjadi
di Maladewa(4per100.00penduduk).Namun,bilamembandingkanangkakematiandengan

130
prevalensi,makaIndonesiatermasukyangtertinggidikawasanSEAROdanterendahadalah
Myanmar.
Di antara 18 negara di ASEAN dan SEARO, Indonesia termasuk negara dengan
prevalensi tuberkulosis di bawah 300 per 100.000 penduduk bersama 13 negara lainnya,
bahkan4negaradiantaranyayaituSingapura,Maladewa,SriLanka,danBruneiDarussalam
memiliki prevalensi di bawah 100. Empat negara lainnya (Timor Leste, Kamboja, Filipina,
dan Bangladesh) memiliki prevalensi di atas 300 per 100.000 penduduk. Perbandingan
prevalensi dan insidens tuberkulosis serta kematian akibat tuberkulosis antara Indonesia
dengannegaranegaradi ASEANdanSEAROdapatdilihatpadaLampiran 6.4.

2. Avian Influenza
Kemunculan strain virus influenza yang baru pada manusia (strain H5N1) pertama
kaliterdeteksidiHongkong.Akibatnyasebanyak18orangharusdirawatdirumahsakit,dan
6 diantaranya meninggal dunia. Ditemukan fakta pertama kali bahwa virus avian influenza
dapat menular langsung dari unggas ke manusia. Sebelum tahun 1997, ilmuwan meyakini
penularanvirusinfluenzadariunggaskemanusiatidakterjadisecaralangsung.
Avian influenza pertama kali masuk ke wilayah ASEAN pada tahun 2003 melalui
Vietnam,3orangdinyatakanmenderitapenyakittersebutdanseluruhnyameninggal.Hingga
akhirtahun20084negaradiwilayahASEANtelahterinfeksiavianinfluenzayaituVietnam,
Thailand,Indonesia,danKamboja.
GAMBAR6.15
JUMLAHKASUSDANKEMATIANAKIBATAVIANINFLUENZA
DINEGARANEGARAASEAN &SEAROTAHUN20032007

Sumber:WHO,2008
Gambar 6.15 memperlihatkan jumlah kasus dan kematian akibat avian influenza di
wilayah ASEAN sejak tahun 2003 sampai 2007. Kasus pertama kali menyerang vietnam
dengan menyerang 3 korban yang keseluruhannya berakhir pada kematian. Tahun 2004
jumlahkasusmeningkatmenjadi46dengan32kematian.PadatahuntersebutselainVietnam,
ThailandpuntelahterinfeksivirusH5N1ini.Akhirtahun2005jumlahpenderitadannegara
yang terinfeksi avian influenza terus bertambah, 90 orang menjadi korban. Namun kali ini
jumlahkematianbisaditekan,jikasebelumnyahampir100%berakhirpadakematian,tahun
2005dari90penderita42,22%meninggal.Semenjakitujumlahkasusavianinfluenzaterus
menurun,namuntidakdenganCFRnya.Padatahun2007terdapat54kasusdari5negaradi
ASEANdengan CFR83%.

131
TABEL6.1
JUMLAHKASUSDANKEMATIANAKIBATAVIANINFLUENZA
MENURUTNEGARATAHUN20032007
2003 2004 2005 2006 2007 Total
NEGARA
K M K M K M K M K M K M
Kamboja 0 0 0 0 4 4 2 2 1 1 7 7
Laos 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2
Vietnam 3 3 29 20 61 19 0 0 8 5 101 47
Indonesia 0 0 0 0 20 13 55 45 42 37 117 95
Myanmar 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Thailand 0 0 17 12 5 2 3 3 0 0 25 17
ASEAN 3 3 46 32 90 38 60 50 54 45 253 168
SEARO 0 0 17 12 25 15 58 48 43 37 143 112

Sumber:WHO,2007
Keterangan:K=KasusM=Meninggal
Tabel 6.1 memperlihatkan bahwa Vietnam dan Thailand mampu mengendalikan
penyebaran virus avian influenza sehingga terjadi penurunan jumlah kasus avian influenza,
bahkan pada tahun 2007 di Thailand tidak ditemukan kasus. Kamboja pun mampu
mengendalikan penyebaran virus ini, sehingga tidak terjadi lonjakan kasus, bahkan data di
atasmemperlihatkanpenurunankasusdaritahuntahun sebelumnya.
Penyakit avian influenza mulai menyerang manusia dikawasanSEARO pada tahun
2004,yaitudiThailand.Negaranegaradi SEAROyangterjangkitavianinfluenzasejak2004
adalah negaranegara yang juga tergabung dalam ASEAN. Negaranegara tersebut adalah
ThailanddanIndonesia.Padatahun2007,sejakpertamakalinyasejakempattahunterakhir,1
pendudukMyanmarterserangvirusiniwalaupuntidakmengakibatkankematian.

3. POLIO
Beberapa penyakit dapat menular dengan cepat sehingga berpotensi menimbulkan
kejadianluarbiasa.Namun,diantarapenyakitpenyakittersebutterdapatpenyakityangdapat
dicegah dengan melakukan imunisasi. Penyakit tersebut biasa disingkat dengan PD3I
(PenyakityangDapatDicegahDenganImunisasi).PenyakitpenyakittersebutadalahDifteri,
Pertusis,Tetanus,TetanusNeonatorum,Campak,danPolio.
TABEL6.2
JUMLAHKASUSPOLIOPERNEGARA
TAHUN20042007
NEGARA 2004 2005 2006 2007
Kamboja 0 1 1 0
Laos 1 0 0 0
Indonesia 0 349 2 0
Myanmar 0 0 1 15
Bangladesh 0 0 18 0
India 134 66 676 873
Nepal 0 4 5 5

ASEAN 1 350 4 15
SEARO 134 419 702 893
Sumber:IncidenceSeriesImmunization,WHO,2007

132
Semenjak tahun 2001 kasus polio tidak ditemukan di negaranegara di ASEAN.
Namun,padatahun2004viruspolioliarkembalimenyerangpendudukdikawasanASEAN.
Dilaporkan terdapat 1 kasus ditemukan di Laos. Pada tahun 2005 jumlah kasus polio
mencapaipuncaknya,sebanyak350pendudukdari2 negaradi ASEAN yaitu Kambojadan
Indonesia terserang penyakit polio, 349 di antaranya terjadi di Indonesia. Tahun 2006
penularanpenyakitpoliomulaidapatdikendalikan,sehinggahanyaditemukan4penderitadi
kawasan ini, 2 penderita berasal dari Indonesia dan masingmasing 1 penderita berasal dari
Kamboja dan Myanmar. Pada tahun 2007, di antara negaranegara anggota ASEAN, hanya
Myanmar yang masih ditemukan kasus polio bahkan jumlahnya meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya ditemukan 1 kasus. Indonesia yang pada tahun 2005 terjadi
kejadian luar biasa dengan ditemukannya 349 kasus polio mampu mengendalikan kejadian
tersebutsehinggapadatahun2007tidakditemukanlagikasuspolio.
GAMBAR6.16
JUMLAH KASUSPOLIODINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN20042007

Sumber:WHO,2007
Jika dibandingkan dengan kawasan ASEAN, jumlah seluruh kejadian polio di
kawasan SEARO cukup tinggi sejak tahun 2002 dan tahuntahun sebelumnya. Semenjak
2004sampai2006 jumlahkasus lambat launkembali meningkat.Tingginyaangkakejadian
inikarenakontribusi jumlahkasus yang sangat besarolehIndia yang merupakan salahsatu
dari4negaraendemispolio.Padatahun2007kejadianpoliodiSEAROsebesar893kasus,
98%diantaranyaterjadidiIndia.

133
4. Tetanus Neonatorum
Kasus tetanus banyak dijumpai di sejumlah negara tropis dan negara yang masih
memiliki kondisi kesehatan rendah. Data organisasi kesehatan dunia WHO menunjukkan,
kematianakibattetanusdinegaraberkembangadalah135kalilebihtinggidibandingnegara
maju. Tetanus adalah salah satu penyakit menular dan paling berisiko mengakibatkan
kematian.
Tetanus pada bayi, dikenal dengan istilah tetanus neonatorum, karena umumnya
terjadi pada bayi baru lahir atau usia di bawah satu bulan. Penyebabnya, spora Clostridium
tetani yang masuk melalui luka tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak
memenuhisyaratkebersihan.
Pada tahun 2007 jumlah kasus tetanus neonatorum di antara 8 negara ASEAN,
tertinggiterjadidiFilipinadanIndonesia.Jumlahpenderitadikeduanegaratersebutmelebihi
100 orang. Akan tetapi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, angka tertinggi kasus
tetanus neonatorum terjadi di Kamboja, Indonesia justru berada di urutan ke5. Sedangkan
Singapura dan Thailand merupakan negara dengan kasus terendah, baik dari jumlah kasus
maupun jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Di Singapura dilaporkan tidak ada
kasustetanusneonatorum.
Berdasarkan Incidence Series Immunization, pada tahun 2007 jumlah kasus tetanus
neonatorum yang terjadi di India jauh melebihi kasus di negara lain di kawasan ASEAN,
yaitu937kasusbiladibandingkandenganjumlahkasuskeduadanketigaterbesardikawasan
iniyaituBangladeshdanIndonesiamasingmasing206dan127kasus.SedangkandiBhutan,
KoreaUtara,dan Maladewadilaporkantidakadakasustetanusneonatorum.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka angka kasus tertinggi
terjadi di Timor Leste dan Bangladesh. India justru menempati urutan ke5 angka kasus
tetanus neonatorum tertinggi. Jumlah kasus penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi di negaranegara ASEAN dan SEARO tahun 2006 secara lengkap dapat dilihat
padaLampiran6.6.

134
C. UPAYA KESEHATAN

1. Cakupan Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian
pada bayi dengan memberikan vaksin. Beberapa imunisasi yang wajib diberikan pada bayi
adalah imunisasi polio, BCG, dan campak. BCG seringkali digunakan sebagai cerminan
proporsi anakanak yang dilindungi dari bentuk tuberkulosis yang parah selama 1 tahun
pertama hidupnya, dan juga digunakan sebagai salah satu indikator akses ke pelayanan
kesehatan.
SelainBCG,vaksinlainyangwajibdiberikanpadabayiadalahpolio.Imunisasipolio
merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit polio. Tidak seperti imunisasi BCG atau
campak yang membutuhkan 1 dosis, imunisasi polio membutuhkan 3 dosis. Maka untuk
mengukurkeberhasilanupayakesehatanyangdigunakan adalahpolio3yaituketikabayitelah
mendapatkanimunisasi poliosebanyak3dosis(3kali).
Di antarapenyakitpadaanakanakyangdapatdicegahdenganvaksin,campakadalah
penyebab utama kematian anak. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari 22 tujuan yang disepakati dalam
pertemuan dunia tentang anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi
campaksebesar90%.Diseluruh negara ASEANdanSEARO, imunisasicampakdiberikan
ratarata umur 912 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi di
antara imunisasi wajib lainnya (BCG, DPT, Polio, Hepatitis, dan Campak). Dengan
demikian, diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan
imunisasi lengkap. Berarti besarnya cakupan imunisasi campak juga menggambarkan
besarnyacakupanbayiyangtelahmendapatimunisasilengkap.
Jika dibandingkan dengan imunisasi lainnya pada gambar 6.17 cakupan imunisasi
BCG pada bayi lebih tinggi. Hal tersebut terjadi karena jadwal pemberian imunisasi BCG
yang relatif lebih awal dibandingkan dengan imunisasi yang lainbahkan beberapa negara
memberikan imunisasi BCG sesaat setelah bayi dilahirkansehingga bayi masih dalam
pantauan petugas kesehatan. Pada tahun 2006 cakupan imunisasi BCG tertinggi di antara
negaraanggotaASEANdicapaiThailanddanMalaysia99%danterendahLaos61%.
Di kawasan SEARO, 7 dari 11 negara mencapai cakupan imunisasi BCG 90%.
Negaranegara tersebut adalah Thailand, Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, Maladewa,
Nepal,danSriLanka.SedangkanTimorLestemerupakannegaradengancakupanimunisasi
BCGterendahyaitu72%.

135
GAMBAR6.17
CAKUPANBEBERAPAIMUNISASIDINEGARANEGARA
ASEAN&SEARO TAHUN2006

Sumber: WHOvaccine preventablediseases: monitoringsystem 2007


Pada tahun 2006, 50% negara anggota ASEAN telah mencapai cakupan imunisasi
polio90%.CakupantertinggidicapaiolehBruneiDarussalamyaitu99%danterendahadalah
Laos yaitu 56%. Menurut sumber yang sama, 55% negara di kawasan SEARO telah
mencapai cakupan imunisasi polio3 90%. Cakupan imunisasi polio3 tertinggi adalah Korea
Utara, Maladewa, dan Sri Lanka dengan masingmasing 98% dan terendah adalah India
dengan58%.
Pada tahun yang sama, 60% negara anggota ASEAN juga telah mencapai target
imunisasi campak yaitu 90%. Negaranegara tersebut adalah Brunei Darussalam, Filipina,
Malaysia,Singapura,Vietnam,danThailand.BruneiDarussalam merupakannegaradengan
cakupan imunisasi campak tertinggi yaitu 97%. Sedangkan yang terendah adalah Laos
dengancakupancampaksebesar48%.
Hampir di seluruh negara ASEAN dan SEARO imunisasi hepatitis merupakan
imunisasi dasar yang diberikan pada bayi, namun tidak dengan yang terjadi India. Di India
imunisasi hepatitis bukan merupakan imunisasi dasar, maka pada Lampiran 7 dapat dilihat
hanya India negara dengan persentase bayi yang diberi imunisasi hepatitis3 6%, sedangkan
negaranegara lain telah mencapai imunisasi tersebut di atas 50%, bahkan beberapa di
antaranyatelahmelebihi90%.
SementaradiIndonesiasebanyak82%bayitelahmendapatkanimunisasiBCG3,70%
mendapatkan imunisasi polio3, dan 72% mendapatkan imunisasi campak. Cakupan 5
imunisasi dasardiASEANdanSEAROlebihlengkapdapatdilihatpadaLampiran6.7.

2. Pengendalian TB Paru
WHO telah menetapkan target untuk temuan kasus TB Paru melalui strategi DOTS
70% dan angka kesembuhan 85%. Sementara pencapaian secara global di dunia kasus
temuan TB Paru adalah 60% dan angka kesembuhan mencapai 84%. Hal tersebut berarti
pencapaian kedua indikator tersebut belum mencapai target walaupun untuk angka
kesembuhan hampirmencapai target.
Pada tahun 2006, 90% negaranegara ASEAN telah mencapai target penemuan
penderita yang ditetapkan WHO yaitu 70%. Bahkan beberapa negara telah mencapai 100%

136
yaitu Myanmar dan Singapura. Hanya Kamboja yang belum mencapai target penemuan
penderitapenyakitparu(62%).
Tidak banyak berbeda dengan negaranegara ASEAN, dari 11 negaranegara di
kawasan SEARO hanya 64% negara yang sudah mencapai target penemuan penderita
Tuberkulosis. Negaranegara tersebut adalah Bhutan, Korea Utara, Indonesia, Maladewa,
Myanmar, Sri Lanka, dan Thailand. Penemuan penderita tuberkulosis terendah terdapat di
TimorLeste.SedangkanpenemuankasusTuberkulosistertinggiadalahBhutandanMyanmar
yangtelahmencapai100%.
GAMBAR6.18 GAMBAR6.19
PENEMUANPENDERITATBPARU DINEGARAASEAN & ANGKAKESEMBUHANTBPARU DINEGARAASEAN&
SEAROTAHUN2006 SEAROTAHUN2005

Sumber:WorldHealthStatistic 2008 Sumber:WorldHealthStatistic 2008

Menurutsumberyangsama,padatahun2004terdapat60%negaradiASEANdengan
angka kesembuhan mencapai target (85%). Indonesia termasuk salah satu negara yang
mencapaitargetuntukangkakesembuhan ini, yaitu90%.Brunei,Malaysia,Singapura,dan
Thailand termasuk negara yang belum mencapai target penyembuhan penderita. Angka
kesembuhan tertinggi dicapai Kamboja dengan 93% dan terendah adalah Malaysia dengan
70%.
Pada Gambar 6.19 terlihat bahwa 82% negara di kawasan SEARO telah mencapai
angkapenyembuhanpenderita.TertinggidicapaiBangladesh,Bhutan,danIndonesiadengan
angka penyembuhan masingmasing 91% dan terendah adalah Thailand dengan angka
penyembuhan75%.
Dari Gambar 6.18 dan 6.19 terlihat bahwa Indonesia telah mencapai target yang
ditetapkanterhadapindikatorcasedetectionrate(angkapenemuanpenderita)dan succesrate
(angka kesembuhan). Bahkan untuk angka kesembuhan, Indonesia mencapai angka
kesuksesantertinggidikawasanSEARO.

3. Sumber Air Bersih dan Sanitasi


Padatahun2005,diantara9negaraanggotaASEAN,pendudukyang menggunakan
sumberair bersih yangtelah mencapai80%ataulebihsebanyak78%.Hanya Kambojadan
Laosdenganpersentasependudukyangmemilikiaksesterhadapairbersihkurangdari80%.
Persentasetertinggidicapai Singapurayaitu100%danterendahLaosdengan60%.

137
Pada tahun yang sama, di antara negaranegara di kawasan SEARO hampir seluruh
negara dengan penduduk yang menggunkakan sumber air bersih 80% atau lebih. Hanya
TimorLestedenganpersentasependudukyangmenggunakansumberairbersih62%.Negara
dengan persentase tertinggi adalah Korea Utara yaitu 100%. Sementara 80% penduduk
Indonesiatelahmemilikiaksesterhadapsumberairbersih.

GAMBAR6.20
PERSENTASEPENDUDUKYANG MENGGUNAKAN SUMBERAIRBERSIHDAN
SARANASANITASISEHATDINEGARANEGARAASEAN&SEAROTAHUN2005

Sumber: WorldHealthStatistics2008

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa di antara negaranegara di ASEAN


terdapatperbedaanpersentaseyangbesarantarnegaradenganpendudukyangmenggunakan
sarana sanitasi sehat tertinggi dan yang terendah dengan kisaran 28% dan 100%. Negara
dengancakupan28%adalahKambojadan negaradengancakupan100%adalahSingapura.
Dibandingkan persentase penduduk yang menggunakan sumber air bersih, maka persentase
pendudukyangmenggunakansaranasanitasisehatrelatifrendah,masihterdapat56%negara
dikawasaninidenganpendudukyangmenggunakansaranasanitasisehatdibawah80%.
Sedangkan di antara negaranegara di kawasan SEARO hanya terdapat 30% negara
dengan penduduk yang menggunakan sarana sanitasi sehat di atas 80%, yaitu Thailand,
Myanmar,danSriLanka.70% lainnyaadalah negaradenganpenduduk yang menggunakan
sarana sanitasi sehat di bawah 80%, Indonesia termasuk salah satunya. Bahkan sebagian di
antaraadalahnegaradenganpendudukyangmenggunakansaranasanitasisehattidaksampai
50%.

***

138
BAB VII
TINJAUAN ANGKA KEMATIAN
IBU MATERNAL

Pada dasarnya upaya pembangunan di bidang kesehatan dimaksudkan untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui berbagai upaya pelayanan kesehatan
yang dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkualitas serta terjangkau. Beragamnya
kondisi lingkungan, sosial ekonomi serta perilaku antar daerah, menyebabkan adanya
keragaman faktor risiko serta permasalahan kesehatan yang pada muaranya menyebabkan
adanyaperbedaanderajatkesehatanmasyarakat.
Upaya pelayanan kesehatan dan intervensi program dalam menekan risiko
permasalahankesehatan selaludikembangkan sejalandenganperkembanganteknologi serta
kondisi masyarakat.Walaupundariwaktukewaktuhasilnya menunjukkanpeningkatanke
arahyanglebihbaik,namunsangatdisadaribahwapeningkatan dimaksudbelumsepenuhnya
dapatdicapai di seluruhwilayahmaupunprogramkesehatan.
Derajat kesehatan masyarakat yang menjadi tujuan akhir dari upaya pembangunan
kesehatan yang sering digunakan sebagai indikator dalam keberhasilan pembangunan
kesehatandiantaranyaadalahangkakematian(khususnyakematianibu,kematianbayi,dan
kematian balita), angka kesakitan (penyakit menular dan tidak menular) serta masalah gizi
masyarakat.Tetapisangatdisayangkanbahwaupayapengukuranindikatorderajatkesehatan
dimaksudtidakmudahdilaksanakandanmembutuhkanbiayayangtidaksedikit.PadaBAB
VII Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini, akan dilakukan analisis hipotetik terhadap
beberapa variabel terkait dengan cara membandingkan definisi operasional dengan hasil
kegiatanprogramtertentu.

A. ANGKA KEMATIAN IBU (MMR)

AngkaKematianIbuMaternal(MMR)bukansajadigunakanuntukmengukurderajat
kesehatan masyarakat namun sering juga digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan
suatu masyarakat. Semakin tinggi angka MMR berarti tingkat kesejahteraan masyarakat di
wilayah/negara itu dapat dikatakan masih rendah, oleh karena faktor utama terjadinya
kematian ibu sangat terkait dengan masih terbatasnya aksesibilitas dan mutu pelayanan
terhadapibumaternal sertafaktorsosialekonomimasyarakat.
Upayapeningkatanaksesdanmutupelayanankesehatanbagiibuhamil,ibubersalin,
danibunifasselamabeberapatahunterakhirtelahmampu menurunkanangkakematianibu
maternal,demikianpuladengankejadiankematianibumaternaldiRumahSakitselamalima
tahunterakhir(20022006)yangdapatdilihatpadatabelberikut:

139
TABEL 7.1
ANGKAKEMATIANIBUMATERNALDIRUMAHSAKIT
DIINDONESIATAHUN2002 2006

Tahun JumlahKematianIbu JumlahLahirHidup KematianPer100.000KH


2002 649 127.053 510
2003 153 135.094 110
2004 956 109.297 860
2005 116 132.745 90
2006 237 116.991 200

Sumber:DitjenBinaYanmedik,DepkesRI,2007

Kematianibumaternalyangterjadidifasilitaskesehatan(rumahsakit)menunjukkan
angka yang tidak konsisten, oleh karenanya untuk mengukur indikator MMR digunakan
angkayangberasaldari masyarakat(communitybase).
Disadari bahwapenghitunganangkakematian ibu(MMR)dimasyarakatdisampingsangat
sulit juga memerlukan sumberdaya yang cukup besar, sehingga pengukuran indikator
dimaksud tidak dapat dilakukan setiap tahun dan biasanya hanya terbatas untuk tingkat
nasionaldanpropinsimeskipunindikatorMMR sangatdiperlukanuntuk mengukurkinerja
pembangunan kesehatanibusampaitingkatkabupaten/kota.
Pengukuran MMR di masyarakat sebenarnya tidak perlu dilakukan, seandainya
registrasivitalpendudukyangmencakuppencatatanseluruhperistiwakependudukanseperti
kelahiran, kematian, migrasi, dan perkawinan dapat terselenggara dengan baik. Dari hasil
registrasidimaksudkitadapat langsung menghitung indikatorkelahirandan kematianpada
setiapwilayah.

B. PENYEBAB UTAMA KEMATIAN IBU

Hasil dari beberapa studi serta pengamatan atas peristiwa kematian ibu maternal,
mengungkapkan bahwa penyebab utama kematian dapat dikelompokkan menjadi penyebab
langsungdanpenyebabtidaklangsung.
Penyebab langsung biasanya terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses
kehamilan, proses persalinan, dan pasca persalinan. Sedangkan penyebab tidak langsung
lebihterkaitdengankondisisosial,ekonomi,geografisertaperilakubudayamasyarakatyang
terangkumdalam4Terlalu(terlalutua,terlalumuda,terlalubanyak,terlalusering/rapat)dan
3Terlambat(terlambatmengambilkeputusan,terlambat membawa,danterlambatmendapat
pelayanan)

140
Gambaran dari penyebab utama kematian ibu maternal dimaksud dapat dilihat pada
tabeldangambarberikut:
GAMBAR7.2
PENYEBABLANGSUNGKEMATIANIBUMATERNAL

Lainlain11%

KomplikasiPuerperium8%
Perdarahan28%

TraumaObstetrik5%

EmboliObstetrik3%

Partusmacet/lama5% Infeksi 11%

Abortus5% Eklamsia24%

Sumber:SDKI2001

Adapun penyebab tidak langsung yang paling dominan dapat dilihat pada tabel
berikut:
TABEL7.2
PENYEBABTIDAKLANGSUNG KEMATIANIBUMATERNAL

No FaktorRisikoPenyebabKematian Ibu %
1 BumilAnaemia 51,0
2 TerlaluMudaUsia(<20th) 10,3
3 TerlaluTuaUsianya(>35th) 11,0
4 TerlaluBanyakanak(>34org) 19,3
5 Terlaludekatjaraknya
kurangdari24bln(<24bln) 15,0
kurangdari 36bln(<36bln) 36,0
Sumber:SDKI2001

Pada penelitian lainnya mengungkapkan adanya hubungan positif yang sangat erat
secarastatistik,antarapenolongpersalinanolehtenagakesehatandenganangkakematianibu
maternal dengan koefisien R2 sebesar 0,74. Di mana semakin tinggi cakupan pertolongan
kesehatan oleh tenaga kesehatan yang kompeten maka angka kematian ibu maternal akan
mengalami penurunan dan sebaliknya bila cakupannya rendah maka angka MMR akan
meningkatsepertiterlihatdalamgambarberikut:

141
GAMBAR 7.3
HUBUNGANSALINNAKESDENGAN
KEMATIANIBUMATERNAL

2000

1800
2
R =0.74
1600 Y Log.(Y)

1400

1200

MaternalMortalityRate
MaternalMortalityRate
1000

800

600

400

200

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

PerCentBirthsAttendedbytrainedhealthpersonnel

Sumber: WHO

Dalam hal ini tenaga kesehatan yang dimaksudkan adalah tenaga kesehatan yang
memilikikompetensidalampertolonganpersalinanyaitutenagabidanataudokter.
Bila dicermati lebih mendalam, sebenarnya risiko kejadian kematian ibu maternal
dilihatdari aspek sikluskehamilanpersalinan pascapersalinantergambardalamgrafik
berikut:
GAMBAR7.4
TINGKATRISIKOKEMATIANIBUMATERNAL
MENURUTSIKLUSKEHAMILANPERSALINANPASCAPERSALINAN

Sumber: Dit.KesehatanIbu&Dit.KesehatanAnak,DitjenBinkesmas

Dari gambaran hasil riset dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa risiko
kematian ibu maternal dapat terjadi sejak awal kehamilan hingga pasca persalinan (nifas)
denganrisikopalingtinggiterjadipadaperiodepersalinan.Sedangkanpenyebabutamayang
secaralangsungmenyebabkankematianibumaternaladalahtimbulnyaperdarahan,eklamsia
dan infeksisertakomplikasipuerperium. Risiko iniakansemakin meningkatapabiladalam
kehamilanya menderita anaemia dan masuk dalam kategori 4 Terlalu (terlalu tua, terlalu
muda,terlalubanyakanak,danterlaludekatjarakkehamilanya),sertaakanmenjadisemakin
parahapabiladalampencarianpelayanankesehatanmengalami3Terlambat(terlambatambil
keputusan,terlambatmembawa,danterlambatmendapatpelayanankesehatan).

142
C.UPAYAPELAYANANDANPROGRAMKESEHATANIBUMATERNAL

Berdasarkan beberapa fakta di atas, upaya pelayanan dan program kesehatan ibu
maternal difokuskan pada peningkatan aksesibilitas serta kualitas pelayanan terkait dengan
berbagaifaktorrisikoyangmenjadipenyebabutamakematianibumaternal.
Upayapeningkatanaksesibilitaspelayanankesehatandilakukandenganmendekatkan
pelayanan kesehatan pada masyarakat melaluipaket penempatan tenaga bidan dan polindes
di berbagai pelosok pedesaan serta tenaga dokter di daerah terpencil atau sangat terpencil.
Sedangkandariaspekpeningkatankualitaspelayanan,dilakukanmelaluiupayapeningkatan
kemampuan/kompetensi tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
(PONED/PONEK)sertaberbagaiprogramintervensisepertipeningkatancakupanpelayanan
kesehatanibuhamil,pertolonganpersalinanolehtenagakesehatan,deteksidinirisikotinggi,
danrujukanpadakelompokristi yangditemukan.
Pada siklus kehamilan, focus pelayanan diarahkan pada pelayanan kesehatan ibu
hamil atau antenatalcare (ANC) yang dilakukan sejak awal kehamilan. Melalui pelayanan
ANCyangberkualitassebenarnyaperkembangankesehatanibuhamil (bumil)setiapsaatbisa
dipantau dan secara dini dapat dilakukan tindakan/intervensi dalam rangka mengeliminir
berbagai faktor risiko kejadian kematian ibu maternal. Pemantauan pelayanan ANC
dilakukan pada pelayanan K1 sebagai aksesibilitas ibu hamilterhadap pelayanan kesehatan
danK4yangdianggapsebagaimututerhadappelayanan kesehatanterhadapibuhamil.
Ibu hamil dengan status K4, sedikitnya telah mendapatkan pelayanan 5T (timbang
berat badan, pengukuran tinggi fundus, pengukuran tekanan darah, mendapat suntikan TT,
danmendapattabletbesi)selamaminimal4kalikunjunganmulaidariTrimesterIsebanyak
satukali,TrimesterIIsatukali,danTrimesterIIIsebanyakduakali.Dengandemikianfaktor
risikoterkaitdengananaemia,perdarahan,eklamsi,infeksiataubeberapafaktorrisikotidak
langsung lainnya dapat dicegah termasuk dengan melakukan rujukan ke tingkat pelayanan
yanglebihlengkap.
Perkembangan capaian pelayanan ANC selama beberapa tahun terakhir secara
nasionaldapatdilihatpadagambarberikut:
GAMBAR 7.5
PERSENTASECAKUPANPELAYANANK1DANK4IBUHAMIL
TAHUN2003 2007

Sumber: DataIndikatorSPMKabupaten/Kotadan
Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas.

143
MelaluipelayananANC yangberkualitas,seharusnyatenagakesehatanyangdibantu
masyarakat dapat mendeteksi lebih awal beberapa faktor risiko kehamilan, sehingga kasus
komplikasiobstetriyangdialamiibuhamilmendapatkanpenanganansecaracepatdantepat
sesuaipermasalahannya.Kriteriakomplikasikebidananantara lain meliputikadarHb<8g
%, tekanan darah tinggi (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata,
eklampsia,perdarahanpervaginam,ketubanpecahdini,letaklintangpadausiakehamilan>
32minggu,letaksungsangpadaprimigravida,infeksiberat/sepsis,dan persalinanprematur.
Hasil deteksidinidanpenangananfaktorrisikokomplikasiobstetridanneonatalyang
dilakukanpetugaskesehatandanmasyarakatselamabeberapatahunterakhirtelahmengalami
peningkatansebagaimanatersaji padagambarberikut:

GAMBAR 7.6
PERSENTASEPENANGANANKOMPLIKASIIBUHAMIL
DANNEONATAL TAHUN2005 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI

Meskipun hasil pelaksanaan deteksi dini masih belum sesuai dengan harapan,
setidaknyadeteksidinibeberapakasuskomplikasiobstetridanneonatalyangditindaklanjuti
denganpenanganansesuaidenganstandardataudirujukpada fasilitaspelayanan yang lebih
lengkapdapatmengurangirisikokematianibumaternal.

Sementara itu menurut definisi operasional pada program kesehatan ibu, semua ibu
hamil yang dinyatakan menerima pelayanan K4 (berkualitas) berarti secara paripurna ibu
hamildimaksudtelahmendapatkanpelayananimunisasiTT2danmendapattabletFe3atau
dengan katalain cakupanK4maksimalsamaataulebihrendahdaricakupanTT2danFe3.

AdapuncakupanpemberianTT2danulangansertapemberiantabletFe3(90tablet)adalah
sebagaiberikut:

144
GAMBAR7.6
PERSENTASECAKUPANIMUNISASITTPADAIBUHAMIL
TAHUN2003 2007

Sumber:DitjenPPPLdanDit.Kes.Ibu,DepkesRI

GAMBAR7.7
PERSENTASECAKUPANPEMBERIANTABLETBESI
PADAIBUHAMILTAHUN2003 2007

Sumber:Dit.GiziMasy.danDit.Kes.Ibu,DitjenBinkesmas,Depkes

Dari datacakupanK4,TT2bumildanpemberiantabletFe3selamabeberapatahun
terakhir tidak terlihat adanya keterkaitan atau sinkronisasi antar variabel dimaksud seperti
terangkum padatabelberikut:

TABEL7.3
PERBANDINGANCAKUPANK4,TT2DANFe3
PADAIBUHAMILTAHUN20032007

%Cakupan
No TahunKegiatan
K4 TT2 Fe3
1 2007 80,3 59 58
2 2006 79,6 52 NA
3 2005 77,1 49 65
4 2004 77,0 64 71
5 2003 76,3 66 60

145
Bila diperhatikan secara terpisah, maka cakupan K4 di atas sudah sesuai dengan
target yang diharapkan dan secara kualitas dianggap telah memberi perlindungan kepada
kelompokibuhamildaribeberapafaktorrisikopenyebabkematianibumaternal.
Namundemikiandalam5tahunterakhircakupanK4 selalu beradadiatascakupan
TT2 maupun Fe3. Secara sepintas hal ini mengindikasikan bahwa kualitas cakupan K4
dipertanyakan, walaupun kecil kemungkinan adanya perbedaan jumlah ibu hamil yang
menjadi sasaran program (ANC, TT dan Fe) sekaligus merupakan denominator pada
penghitungan cakupan program. Hal ini bisa terjadi apabila tingkat kelengkapan data yang
dikumpulkanberbedabedadarisumberdanmelaluimekanismeyangberbedapula.

Padasikluspersalinan,focuspelayanandiarahkanpadapeningkatanaksesibilitasserta
kualitaspertolonganpersalinanolehtenagakesehatanyangmemilikikompetensikebidanan.
Melalui penanganan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi dimaksud, diharapkan
berbagai faktor risiko kematian dalam proses persalinan seperti perdarahan persalinan,
eklamsia,infeksidansebagainyadapatditanganidenganbenarsehinggatidakmenimbulkan
kematianibumaternal.
Cakupanpertolonganpersalinanolehtenagakesehatandalambeberapatahunterakhir
tersajipadagambarberikut:
GAMBAR7.8
PERSENTASECAKUPANPERTOLONGANPERSALINAN
OLEHTENAGAKESEHATANTAHUN2003 2007

Sumber:Dit.KesehatanIbudandataindikator SPMKesehatandi Kabupaten/Kota

Indikator persalinan oleh tenaga kesehatan (dengan kompetensi kebidanan)


merupakan indikatorproxy yangsangatkuatdalam memotretangkakematian ibu maternal.
BilacakupanpelayananpersalinanolehtenagakesehatansebagaimanaterlihatpadaGambar
7.8dilakukanolehtenagakesehatandengankompetensikebidanan,kemudiandiproyeksikan
pada Gambar 7.3, maka angka kematian ibu maternal seharusnya berada pada kisaran
antara 200 300per100.000kelahiranhidup.
Secara sederhana, langkah awal untuk meyakinkan bahwa kualitas pelayanan
persalinan oleh tenaga kesehatan telah sesuai dengan standard operasi, dapat dilakukan
dengan caramenghitungratiobidandenganpersalinanyangditanganiolehtenagakesehatan.

146
Bila angka ratio persalinan terhadap jumlah bidan dalam kurun waktu tertentu dirasakan
masih sangat tinggi, maka kualitas pelayanan persalinan patut dipertanyakan. Kondisi ini
dengansendirinya akanmempengaruhibesaranangkakematianibumaternal.

****

147
DAFTAR PUSTAKA

ASEAN.2005.ASEANStatisticalYearbook2005.TheAseanSecretariat,Jakarta.

BadanPusatStatistik.2006. EstimasiParameterDemografiSUPAS2005.BPS,Jakarta.

___________.2003.StatistikKesejahteraanRakyat2002. BPS,Jakarta.

___________.2004.StatistikKesejahteraanRakyat2003. BPS,Jakarta.

___________.2005.StatistikKesejahteraanRakyat2004. BPS,Jakarta.

___________.2006.StatistikKesejahtraanRakyat2005. BPS,Jakarta.

___________.2007.StatistikKesejahtraanRakyat2006. BPS,Jakarta.

___________.2008.StatistikKesejahtraanRakyat2007. BPS,Jakarta.

___________. 2005. Beberapa Indikator Penting SosialEkonomi Indonesia 2005. BPS,


Jakarta.

___________.2007. BeberapaIndikatorPentingmengenaiIndonesia.BPS,Jakarta.

___________.2007. AnalisisDanPenghitunganTingkatKemiskinan2007.BPS,Jakarta.

___________.2004.StatistikIndonesia2003. BPS,Jakarta.

___________.2005.StatistikIndonesia2004. BPS,Jakarta.

___________.2006.StatistikIndonesia2005/2006.BPS,Jakarta.

___________.2007.StatistikIndonesia2007. BPS,Jakarta.

___________.2004.StatistikKesehatan2004. BPS,Jakarta.

___________.1998.SurveiDemografidanKesehatanIndonesia(SDKI)1997.ORCMacro.
Calverton,Maryland,USA.

___________. 2003. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 20022003. ORC
Macro. Calverton,Maryland,USA.
BadanPusatStatistik,BAPPENAS,UNFPA.2005.ProyeksiPendudukIndonesia(Indonesia
PopulationProjection20002025). BPS,Jakarta.

DepartemenDalamNegeri.2005.KodeDanDataWilayahAdministrasiPemerintahan2005.
Depdagri,Jakarta.

DepartemenKesehatan.2007.ProfilKesehatanIndonesia2005,DepartemenKesehatanRI,
Jakarta.

___________. 2007. Profil Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan 2006.


Depkes,Jakarta.

___________.2006.ProfilPengembanganDanPemberdayaanSumberdayaManusia
Kesehatan2005.Depkes,Jakarta.

___________. 2006. Statistik Rumah Sakit Di Indonesia Seri 1: Kegiatan Pelayanan.


Depkes,Jakarta.

___________.2006.StatistikRumahSakit DiIndonesiaSeri2:Ketenagaan.Depkes,Jakarta.

___________.2006.StatistikRumahSakitDiIndonesiaSeri3:Morbiditas/Mortalitas.
Depkes,Jakarta.

___________.1996. Publikasi Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga 1995. Badan


Litbangkes,Jakarta.

___________.2005.PublikasiHasilAnalisisDataSurveiKesehatanNasional2004.Badan
Litbangkes,DepkesRI,Jakarta.

___________.2006.ProfilPendidikanTenagaKesehatanTahun2006.Pusdiknakes,Depkes
RI,Jakarta.

KementrianNegaraPembangunanDaerahTertinggalRI,2007.StrategiNasionalPercepatan
PembangunanDaerahTertinggal20042009.Jakarta.

PopulationReferenceBureau,2008.2007 PopulationDataSheet.USAID,USA.

TheUnitedNationsDevelopmentProgramme.2008.HumanDevelopmentReport
2007/2008.UNDP,NewYork.

UmarFahmiAchmadi,Dr,MScPhd.30Juni1990.MakalahSeminarPerumahan,
LingkungandanKesehatan.Jakarta

UNAIDS,2008.2008 Reporton TheGlobalAIDSEpidemic.WHO,UNAIDS.

UNICEF.2008. TheStateof theWorldsChildren2008.UNICEF,NewYork.


___________.2008.IncidenceSeriesImmunization2007.UNICEF,NewYork.

___________.2008.ImmunizationSummary:The2007Edition.UNICEF/WHO,NewYork.

___________.2008.WorldHealthStatistics2007.WHOPress,Geneva.

***
Lampiran2.1

PEMBAGIANWILAYAHADMINISTRASIPEMERINTAHANPERPROVINSITAHUN2007

Jumlah
No Provinsi
Kabupaten Kota Kab+Kota Kecamatan Kelurahan Desa Kel.+Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 18 5 23 263 112 6,180 6,292
2 SumateraUtara 21 7 28 372 577 5,041 5,618
3 SumateraBarat 12 7 19 165 324 573 897
4 Riau 9 2 11 150 201 1,354 1,555
5 Jambi 9 1 10 114 143 1,136 1,279
6 SumateraSelatan 11 4 15 212 354 2,589 2,943
7 Bengkulu 8 1 9 99 132 1,117 1,249
8 Lampung 9 2 11 188 174 1,987 2,161
9 KepulauanBangkaBelitung 6 1 7 36 54 267 321
10 KepulauanRiau 4 2 6 56 129 194 323
11 DKIJakarta 1 5 6 44 267 267
12 JawaBarat 17 9 26 615 625 5,197 5,822
13 JawaTengah 29 6 35 568 767 7,807 8,574
14 DIYogyakarta 4 1 5 78 45 393 438
15 JawaTimur 29 9 38 657 786 7,683 8,469
16 Banten 4 3 7 152 257 1,246 1,503
17 Bali 8 1 9 56 79 616 695
18 NusaTenggaraBarat 7 2 9 112 130 741 871
19 NusaTenggaraTimur 19 1 20 254 297 2,387 2,684
20 KalimantanBarat 12 2 14 164 85 1,426 1,511
21 KalimantanTengah 13 1 14 117 128 1,262 1,390
22 KalimantanSelatan 11 2 13 140 122 1,838 1,960
23 KalimantanTimur 10 4 14 135 207 1,194 1,401
24 SulawesiUtara 9 4 13 130 293 974 1,267
25 SulawesiTengah 9 1 10 115 136 1,396 1,532
26 SulawesiSelatan 20 3 23 300 755 2,132 2,887
27 SulawesiTenggara 10 2 12 162 319 1,464 1,783
28 Gorontalo 5 1 6 47 65 429 494
29 SulawesiBarat 5 0 5 55 48 402 450
30 Maluku 7 2 9 64 31 864 895
31 MalukuUtara 6 2 8 71 109 811 920
32 Papua 20 1 21 302 82 3,340 3,422
33 PapuaBarat 8 1 9 100 45 1,149 1,194
Indonesia 370 95 465 6,093 7,878 65,189 73,067
Sumber:LampiranPeraturanMenteriDalamNegeriNomor:6tahun2008,tanggal31Januari2008
Lampiran2.2
LUASWILAYAH,JUMLAHPENDUDUKDANKEPADATANPENDUDUK
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Luas Jumlah Kepadatan


No Provinsi Wilayah Penduduk Penduduk
2
(Km )[a] (Jiwa)[b] perKm2
(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 57,956.00 4,223,805 73
2 SumateraUtara 72,981.23 12,834,403 176
3 SumateraBarat 42,012.89 4,697,803 112
4 Riau 87,023.66 5,071,008 58
5 Jambi 50,058.16 2,742,206 55
6 SumateraSelatan 91,592.43 7,020,003 77
7 Bengkulu 19,919.33 1,616,705 81
8 Lampung 34,623.80 7,289,801 211
9 KepulauanBangkaBelitung 16,424.06 1,106,699 67
10 KepulauanRiau 8,201.72 1,392,902 170
11 DKIJakarta 664.01 9,064,605 13,651
12 JawaBarat 35,377.76 40,329,111 1,140
13 JawaTengah 32,800.69 32,380,302 987
14 DIYogyakarta 3,133.15 3,434,505 1,096
15 JawaTimur 47,799.75 36,895,610 772
16 Banten 9,662.92 9,423,402 975
17 Bali 5,780.06 3,479,801 602
18 NusaTenggaraBarat 18,572.32 4,292,509 231
19 NusaTenggaraTimur 48,718.10 4,448,900 91
20 KalimantanBarat 147,307.00 4,178,502 28
21 KalimantanTengah 153,564.50 2,028,304 13
22 KalimantanSelatan 38,744.23 3,396,704 88
23 KalimantanTimur 204,534.34 3,024,806 15
24 SulawesiUtara 13,851.64 2,186,801 158
25 SulawesiTengah 61,841.29 2,396,204 39
26 SulawesiSelatan 46,717.48 7,700,309 165
27 SulawesiTenggara 38,067.70 2,031,502 53
28 Gorontalo 11,257.07 960,297 85
29 SulawesiBarat 16,787.18 1,016,706 61
30 Maluku 46,914.03 1,302,001 28
31 MalukuUtara 31,982.50 944,301 30
32 Papua 319,036.05 2,015,600 6
33 PapuaBarat 97,024.27 716,007 7
Indonesia 1,910,931.32 225,642,124 118
Sumber:(a)LampiranPeraturanMenteriDalamNegeriNomor:6tahun2008,tanggal31Januari2008
(b)BadanPusatStatistik,ProyeksiPendudukIndonesiaTahun20052015,Jakarta2007
Lampiran2.3
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTKELOMPOKUMURTERTENTU,ANGKABEBANTANGGUNGANDANPROVINSI,
TAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi KelompokUmur KelompokUmur KelompokUmur AngkaBeban
Jumlah Jumlah Jumlah
014 1564 65+ 014 1564 65+ 014 1564 65+ Tanggungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1 NanggroeAcehDarussalam 32.98 63.39 3.63 100.00 29.62 65.78 4.60 100.00 31.28 64.60 4.12 100.00 54.80
2 SumateraUtara 35.02 61.07 3.90 100.00 32.88 62.13 4.99 100.00 33.95 61.60 4.45 100.00 62.34

3 SumateraBarat 34.06 60.57 5.36 100.00 30.85 62.03 7.11 100.00 32.43 61.32 6.25 100.00 63.08
4 Riau 33.60 63.37 3.03 100.00 32.43 64.35 3.21 100.00 33.03 63.85 3.12 100.00 56.62

5 Jambi 31.47 64.97 3.56 100.00 30.08 66.25 3.67 100.00 30.78 65.60 3.62 100.00 52.44

6 SumateraSelatan 30.22 65.74 4.04 100.00 29.12 66.09 4.79 100.00 29.68 65.91 4.41 100.00 51.72
7 Bengkulu 31.84 63.68 4.47 100.00 30.66 64.71 4.63 100.00 31.26 64.19 4.45 100.00 55.63

8 Lampung 30.70 63.97 5.33 100.00 31.04 63.21 5.75 100.00 30.86 63.60 5.53 100.00 57.22
9 KepulauanBangkaBelitung 29.49 66.71 3.80 100.00 28.73 66.64 4.63 100.00 29.12 66.68 4.21 100.00 49.99

10 KepulauanRiau 31.52 66.10 2.38 100.00 26.44 71.38 2.18 100.00 28.89 68.83 2.28 100.00 45.29

11 DKIJakarta 25.09 71.58 3.33 100.00 23.38 73.05 3.57 100.00 24.23 72.32 3.45 100.00 38.27

12 JawaBarat 30.19 64.63 5.18 100.00 29.29 65.21 5.50 100.00 29.74 64.92 5.34 100.00 54.04

13 JawaTengah 28.22 64.59 7.19 100.00 25.84 65.83 8.33 100.00 27.03 65.21 7.76 100.00 53.35
14 DIYogyakarta 22.45 68.51 9.04 100.00 20.55 68.06 11.39 100.00 21.49 68.28 10.22 100.00 46.44

15 JawaTimur 26.43 67.04 6.53 100.00 24.31 66.86 8.83 100.00 25.35 66.95 7.71 100.00 49.38

16 Banten 31.51 65.59 2.90 100.00 30.34 66.11 3.55 100.00 30.93 65.85 3.23 100.00 51.88
17 Bali 26.82 66.31 6.87 100.00 25.39 66.67 7.94 100.00 26.10 66.49 7.41 100.00 50.40

18 NusaTenggaraBarat 33.37 61.79 4.83 100.00 29.98 64.30 5.72 100.00 31.60 63.11 5.30 100.00 58.47
19 NusaTenggaraTimur 39.64 55.63 4.73 100.00 35.89 58.76 5.35 100.00 37.76 57.21 5.04 100.00 74.81

20 KalimantanBarat 32.64 63.47 3.89 100.00 31.56 64.34 4.10 100.00 32.12 63.89 3.99 100.00 56.52

21 KalimantanTengah 31.07 65.61 3.33 100.00 31.76 65.14 3.10 100.00 31.40 65.38 3.22 100.00 52.95
22 KalimantanSelatan 30.49 66.14 3.37 100.00 28.57 66.88 4.55 100.00 29.53 66.51 3.96 100.00 50.35

23 KalimantanTimur 30.66 66.97 2.38 100.00 30.83 66.52 2.64 100.00 30.74 66.76 2.50 100.00 49.79
24 SulawesiUtara 28.23 66.51 5.26 100.00 27.40 65.72 6.88 100.00 27.82 66.12 6.05 100.00 51.23

25 SulawesiTengah 34.08 62.52 3.41 100.00 33.26 63.01 3.74 100.00 33.67 62.76 3.57 100.00 59.34

26 SulawesiSelatan 32.71 62.08 5.21 100.00 29.03 64.44 6.53 100.00 30.81 63.30 5.89 100.00 57.98
27 SulawesiTenggara 37.24 58.88 3.88 100.00 34.79 60.92 4.30 100.00 36.01 59.90 4.09 100.00 66.94

28 Gorontalo 34.72 62.05 3.23 100.00 32.37 64.19 3.44 100.00 33.54 63.12 3.34 100.00 58.43
29 SulawesiBarat 38.15 58.33 3.52 100.00 35.59 59.93 4.49 100.00 36.87 59.13 4.00 100.00 69.12
30 Maluku 36.78 59.02 4.20 100.00 35.47 60.14 4.39 100.00 36.12 59.58 4.30 100.00 67.84

31 MalukuUtara 36.94 59.74 3.33 100.00 35.31 61.45 3.23 100.00 36.15 60.57 3.28 100.00 65.10

32 Papua 37.51 61.39 1.11 100.00 36.06 63.05 0.90 100.00 36.81 62.18 1.01 100.00 60.82
33 PapuaBarat 38.16 60.18 1.66 100.00 37.91 60.55 1.54 100.00 38.04 60.36 1.60 100.00 65.67
Indonesia 30.21 64.65 5.14 100.00 28.39 65.46 6.15 100.00 29.30 65.05 5.65 100.00 53.73
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.3.a
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTKELOMPOKUMURTERTENTU,ANGKABEBANTANGGUNGANDANPROVINSI
TAHUN2007
Perkotaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi KelompokUmur KelompokUmur KelompokUmur AngkaBeban
Jumlah Jumlah Jumlah
014 1564 65+ 014 1564 65+ 014 1564 65+ Tanggungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1 NanggroeAcehDarussalam 29.64 67.72 2.64 100.00 26.62 70.06 3.32 100.00 28.12 68.90 2.98 100.00 45.14
2 SumateraUtara 32.20 64.29 3.51 100.00 30.59 65.17 4.25 100.00 31.39 64.73 3.88 100.00 54.49
3 SumateraBarat 32.40 63.06 4.54 100.00 28.88 65.27 5.85 100.00 30.60 64.19 5.21 100.00 55.79
4 Riau 31.78 65.61 2.61 100.00 30.44 66.34 3.22 100.00 31.13 65.97 2.91 100.00 51.60
5 Jambi 29.31 67.67 3.01 100.00 27.91 69.04 3.05 100.00 28.62 68.35 3.03 100.00 46.31
6 SumateraSelatan 28.23 68.25 3.52 100.00 28.10 67.49 4.41 100.00 28.17 67.87 3.96 100.00 47.34
7 Bengkulu 31.89 64.67 3.44 100.00 28.68 67.80 3.51 100.00 30.28 66.24 3.48 100.00 50.97
8 Lampung 30.27 65.89 3.83 100.00 29.61 65.65 4.74 100.00 29.94 65.77 4.28 100.00 52.03
9 KepulauanBangkaBelitung 28.59 67.06 4.35 100.00 25.87 69.02 5.11 100.00 27.26 68.02 4.72 100.00 47.02
10 KepulauanRiau 31.61 66.48 1.91 100.00 25.32 72.89 1.79 100.00 28.32 69.83 1.85 100.00 43.20
11 DKIJakarta 25.09 71.58 3.33 100.00 23.38 73.05 3.57 100.00 24.23 72.32 3.45 100.00 38.27
12 JawaBarat 29.38 66.10 4.52 100.00 27.99 67.36 4.65 100.00 28.69 66.73 4.58 100.00 49.86
13 JawaTengah 27.32 66.55 6.13 100.00 25.16 67.26 7.58 100.00 26.23 66.91 6.86 100.00 49.45
14 DIYogyakarta 22.37 70.95 6.68 100.00 21.26 69.67 9.07 100.00 21.81 70.30 7.89 100.00 42.25
15 JawaTimur 26.55 67.96 5.48 100.00 24.43 68.27 7.31 100.00 25.46 68.12 6.42 100.00 46.80
16 Banten 29.16 68.39 2.45 100.00 27.62 69.28 3.10 100.00 28.39 68.83 2.78 100.00 45.29
17 Bali 27.22 66.89 5.89 100.00 25.66 67.94 6.41 100.00 26.43 67.41 6.15 100.00 48.33
18 NusaTenggaraBarat 31.42 64.40 4.17 100.00 29.40 65.57 5.03 100.00 30.38 65.00 4.62 100.00 53.85
19 NusaTenggaraTimur 32.44 64.72 2.83 100.00 31.47 65.19 3.35 100.00 31.94 64.96 3.09 100.00 53.93
20 KalimantanBarat 29.82 66.35 3.84 100.00 28.85 66.84 4.31 100.00 29.34 66.59 4.07 100.00 50.17
21 KalimantanTengah 29.97 67.38 2.65 100.00 29.49 67.77 2.75 100.00 29.74 67.57 2.70 100.00 48.01
22 KalimantanSelatan 29.75 66.73 3.52 100.00 27.23 68.55 4.23 100.00 28.49 67.64 3.87 100.00 47.84
23 KalimantanTimur 29.33 68.55 2.12 100.00 29.29 67.89 2.82 100.00 29.31 68.23 2.46 100.00 46.56
24 SulawesiUtara 27.27 68.39 4.34 100.00 26.20 67.73 6.07 100.00 26.74 68.06 5.20 100.00 46.93
25 SulawesiTengah 32.30 65.20 2.50 100.00 30.85 65.82 3.33 100.00 31.57 65.51 2.92 100.00 52.65
26 SulawesiSelatan 30.83 65.44 3.73 100.00 27.40 67.48 5.12 100.00 29.06 66.49 4.45 100.00 50.40
27 SulawesiTenggara 33.82 63.44 2.74 100.00 31.21 65.99 2.80 100.00 32.49 64.74 2.77 100.00 54.46
28 Gorontalo 34.66 61.58 3.76 100.00 29.64 67.47 2.89 100.00 32.10 64.58 3.32 100.00 54.85
29 SulawesiBarat 35.42 61.38 3.20 100.00 28.77 66.04 5.19 100.00 32.08 63.72 4.20 100.00 56.94
30 Maluku 32.19 64.47 3.34 100.00 30.39 66.08 3.54 100.00 31.27 65.29 3.44 100.00 53.16
31 MalukuUtara 31.86 64.97 3.18 100.00 30.51 66.70 2.79 100.00 31.17 65.85 2.98 100.00 51.86
32 Papua 34.49 64.19 1.32 100.00 31.83 66.84 1.33 100.00 33.21 65.47 1.32 100.00 52.74
33 PapuaBarat 35.34 62.71 1.94 100.00 32.97 65.52 1.51 100.00 34.16 64.12 1.73 100.00 55.97
Indonesia 28.54 67.08 4.38 100.00 26.71 68.04 5.25 100.00 27.62 67.56 4.82 100.00 48.02
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.3.b
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTKELOMPOKUMURTERTENTU,ANGKABEBANTANGGUNGANDANPROVINSI
TAHUN2007
Perdesaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi KelompokUmur KelompokUmur KelompokUmur AngkaBeban
Jumlah Jumlah Jumlah
014 1564 65+ 014 1564 65+ 014 1564 65+ Tanggungan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1 NanggroeAcehDarussalam 34.01 62.05 3.93 100.00 30.53 64.48 4.99 100.00 32.25 63.29 4.47 100.00 58.02
2 SumateraUtara 37.29 58.50 4.21 100.00 34.70 59.73 5.58 100.00 35.98 59.12 4.90 100.00 69.15
3 SumateraBarat 34.81 59.46 5.73 100.00 31.75 60.57 7.68 100.00 33.25 60.03 6.72 100.00 66.58
4 Riau 34.58 62.17 3.26 100.00 33.52 63.27 3.21 100.00 34.07 62.70 3.23 100.00 59.49
5 Jambi 32.33 63.89 3.78 100.00 30.96 65.12 3.92 100.00 31.65 64.50 3.85 100.00 55.04
6 SumateraSelatan 31.25 64.44 4.31 100.00 29.67 65.33 5.00 100.00 30.48 64.87 4.65 100.00 54.15
7 Bengkulu 31.82 63.31 4.86 100.00 31.45 63.48 5.07 100.00 31.64 63.40 4.97 100.00 57.74
8 Lampung 30.82 63.43 5.75 100.00 31.46 62.49 6.05 100.00 31.13 62.98 5.89 100.00 58.78
9 KepulauanBangkaBelitung 30.11 66.47 3.42 100.00 30.75 64.96 4.29 100.00 30.42 65.74 3.84 100.00 52.11
10 KepulauanRiau 31.19 64.71 4.10 100.00 31.17 64.99 3.84 100.00 31.18 64.85 3.97 100.00 54.20
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 31.10 62.98 5.93 100.00 30.77 62.76 6.48 100.00 30.93 62.87 6.20 100.00 59.06
13 JawaTengah 28.87 63.18 7.95 100.00 26.34 64.78 8.88 100.00 27.60 63.98 8.42 100.00 56.30
14 DIYogyakarta 22.58 64.78 12.64 100.00 19.43 65.56 15.00 100.00 21.00 65.18 13.83 100.00 53.44
15 JawaTimur 26.35 66.35 7.30 100.00 24.22 65.83 9.95 100.00 25.26 66.08 8.66 100.00 51.33
16 Banten 34.35 62.21 3.44 100.00 33.75 62.13 4.12 100.00 34.05 62.17 3.78 100.00 60.85
17 Bali 26.38 65.67 7.95 100.00 25.09 62.25 9.67 100.00 25.73 65.46 8.81 100.00 52.77
18 NusaTenggaraBarat 34.60 60.15 5.25 100.00 30.33 63.55 6.12 100.00 32.34 61.95 5.71 100.00 61.42
19 NusaTenggaraTimur 41.05 53.85 5.10 100.00 36.79 57.45 5.76 100.00 38.92 55.65 5.43 100.00 79.69
20 KalimantanBarat 33.69 62.41 3.91 100.00 32.59 63.39 4.02 100.00 33.16 62.88 3.96 100.00 59.03
21 KalimantanTengah 31.52 64.87 3.61 100.00 32.71 64.05 3.24 100.00 32.09 64.47 3.43 100.00 55.10
22 KalimantanSelatan 30.94 65.78 3.28 100.00 29.39 65.87 4.74 100.00 30.16 65.82 4.02 100.00 51.93
23 KalimantanTimur 32.18 65.16 2.66 100.00 32.75 64.82 2.43 100.00 32.44 65.00 2.55 100.00 53.83
24 SulawesiUtara 28.78 65.44 5.78 100.00 28.11 64.53 7.35 100.00 28.45 65.00 6.55 100.00 53.85
25 SulawesiTengah 34.52 61.84 3.64 100.00 33.90 62.25 3.85 100.00 34.22 62.05 3.74 100.00 61.18
26 SulawesiSelatan 33.59 60.51 5.90 100.00 29.80 63.01 7.19 100.00 31.64 61.80 6.56 100.00 61.81
27 SulawesiTenggara 38.19 57.61 4.20 100.00 35.82 59.45 4.73 100.00 37.00 58.53 4.46 100.00 70.84
28 Gorontalo 34.74 62.22 3.04 100.00 33.40 62.96 3.64 100.00 34.07 62.59 3.34 100.00 59.77
29 SulawesiBarat 38.63 57.79 3.58 100.00 36.81 58.83 4.36 100.00 37.72 58.31 3.97 100.00 71.50
30 Maluku 38.59 56.86 4.54 100.00 37.58 57.67 4.75 100.00 38.09 57.26 4.65 100.00 74.64
31 MalukuUtara 38.58 58.05 3.37 100.00 37.04 59.56 3.39 100.00 37.84 58.78 3.38 100.00 70.13
32 Papua 38.64 60.33 1.02 100.00 37.65 61.61 0.74 100.00 38.17 60.95 0.89 100.00 64.09
33 PapuaBarat 39.43 59.04 1.53 100.00 40.26 58.19 1.55 100.00 39.83 58.63 1.54 100.00 70.56
Indonesia 31.50 62.77 5.73 100.00 29.71 63.43 6.86 100.00 30.61 63.10 6.30 100.00 58.49
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.4
JUMLAHDANPERSENTASEDAERAHTERTINGGAL
MENURUTPROVINSITAHUN20052007

2005 2006 2007


No Provinsi
JumlahKab/Kota KabupatenTertinggal (%) JumlahKab/Kota KabupatenTertinggal (%) JumlahKab/Kota KabupatenTertinggal (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 21 16 76.19 21 16 76.19 23 16 69.57
2 SumateraUtara 25 6 24.00 25 6 24.00 28 6 21.43
3 SumateraBarat 19 7 36.84 19 9 47.37 19 9 47.37
4 Riau 11 2 18.18 11 2 18.18 11 2 18.18
5 Jambi 10 2 20.00 10 2 20.00 10 2 20.00
6 SumateraSelatan 14 6 42.86 14 6 42.86 15 6 40.00
7 Bengkulu 9 8 88.89 9 8 88.89 9 8 88.89
8 Lampung 10 5 50.00 10 5 50.00 11 5 45.45
9 KepulauanBangkaBelitung 7 3 42.86 7 3 42.86 7 3 42.86
10 KepulauanRiau 6 1 16.67 6 1 16.67 6 1 16.67
11 DKIJakarta 6 0 0.00 6 0 0.00 6 0 0.00
12 JawaBarat 25 2 8.00 25 2 8.00 26 2 7.69
13 JawaTengah 35 3 8.57 35 3 8.57 35 3 8.57
14 DIYogyakarta 5 2 40.00 5 2 40.00 5 2 40.00
15 JawaTimur 38 8 21.05 38 8 21.05 38 8 21.05
16 Banten 6 2 33.33 6 2 33.33 7 2 28.57
17 Bali 9 1 11.11 9 1 11.11 9 1 11.11
18 NusaTenggaraBarat 9 7 77.78 9 7 77.78 9 6 66.67
19 NusaTenggaraTimur 16 15 93.75 16 15 93.75 20 15 75.00
20 KalimantanBarat 12 9 75.00 12 9 75.00 14 10 71.43
21 KalimantanTengah 14 7 50.00 14 7 50.00 14 7 50.00
22 KalimantanSelatan 13 0 0.00 13 0 0.00 13 2 15.38
23 KalimantanTimur 13 5 38.46 13 5 38.46 14 3 21.43
24 SulawesiUtara 9 2 22.22 9 2 22.22 13 2 15.38
25 SulawesiTengah 10 9 90.00 10 9 90.00 10 9 90.00
26 SulawesiSelatan 23 13 56.52 23 13 56.52 23 13 56.52
27 SulawesiTenggara 10 8 80.00 10 8 80.00 12 8 66.67
28 Gorontalo 5 4 80.00 5 4 80.00 6 4 66.67
29 SulawesiBarat 5 5 100.00 5 5 100.00 5 5 100.00
30 Maluku 8 7 87.50 8 7 87.50 9 7 77.78
31 MalukuUtara 8 6 75.00 8 6 75.00 8 6 75.00
32 Papua 20 19 95.00 20 19 95.00 21 19 90.48
33 PapuaBarat 9 7 77.78 9 7 77.78 9 7 77.78
Jumlah 440 197 44.77 440 199 45.23 465 199 42.80
Sumber:KementerianPembangunanDaerahTertinggal
Lampiran2.5

PERSENTASERUMAHTANGGAYANGMENDAPATPELAYANANKESEHATANGRATIS
SELAMA6BULANREFERENSIMENURUTPROVINSIDANJENISKARTUYANGDIGUNAKANTAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
%RumahTangga JenisKartu
No Provinsi Jumlah
MendapatPelayananGratis Askeskin KompensasiBBM(KKB) KartuSehat Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 38.47 75.77 2.96 11.68 9.59 100.00
2 SumateraUtara 10.21 46.80 3.98 12.90 36.31 100.00
3 SumateraBarat 17.41 41.76 4.13 20.93 33.17 100.00
4 Riau 18.14 25.97 3.23 15.81 54.99 100.00
5 Jambi 9.39 41.55 9.95 18.65 29.85 100.00
6 SumateraSelatan 11.68 70.31 6.93 5.94 16.82 100.00
7 Bengkulu 13.20 67.25 3.70 11.55 17.50 100.00
8 Lampung 9.87 58.79 3.74 5.27 32.20 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 20.11 23.66 1.41 12.22 62.71 100.00
10 KepulauanRiau 14.49 39.93 2.08 25.24 32.75 100.00
11 DKIJakarta 7.95 24.75 5.48 15.86 53.91 100.00
12 JawaBarat 13.59 52.73 3.30 20.86 23.11 100.00
13 JawaTengah 17.02 51.76 3.15 11.43 33.66 100.00
14 DIYogyakarta 15.38 53.30 2.21 10.94 33.54 100.00
15 JawaTimur 12.33 53.42 5.04 12.25 29.29 100.00
16 Banten 10.44 50.75 6.94 19.01 23.30 100.00
17 Bali 12.76 28.11 2.49 6.29 63.11 100.00
18 NusaTenggaraBarat 16.17 41.38 2.99 31.09 24.54 100.00
19 NusaTenggaraTimur 39.86 59.43 2.39 19.67 18.51 100.00
20 KalimantanBarat 15.28 72.30 4.68 4.05 18.96 100.00
21 KalimantanTengah 12.98 51.51 5.92 8.37 34.20 100.00
22 KalimantanSelatan 18.52 27.75 5.02 13.38 53.85 100.00
23 KalimantanTimur 15.80 53.91 2.74 10.23 33.12 100.00
24 SulawesiUtara 14.17 49.80 3.87 16.04 30.30 100.00
25 SulawesiTengah 16.98 66.00 3.44 13.20 17.36 100.00
26 SulawesiSelatan 19.03 57.67 7.11 10.91 24.32 100.00
27 SulawesiTenggara 22.76 60.80 4.15 10.34 24.71 100.00
28 Gorontalo 23.95 72.24 2.55 5.67 19.54 100.00
29 SulawesiBarat 32.55 40.25 1.55 10.63 47.57 100.00
30 Maluku 18.51 62.27 1.73 20.87 15.14 100.00
31 MalukuUtara 26.10 25.35 1.33 30.21 43.11 100.00
32 Papua 39.23 39.99 29.17 13.91 16.93 100.00
33 PapuaBarat 41.37 60.80 1.07 16.46 21.68 100.00
Indonesia 15.13 51.87 4.42 14.52 29.19 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.5.a

PERSENTASERUMAHTANGGAYANGMENDAPATPELAYANANKESEHATANGRATIS
SELAMA6BULANREFERENSIMENURUTPROVINSIDANJENISKARTUYANGDIGUNAKANTAHUN2007
Perkotaan
%RumahTangga JenisKartu
No Provinsi Jumlah
MendapatPelayananGratis Askeskin KompensasiBBM(KKB) KartuSehat Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 25.58 54.26 4.25 13.78 27.71 100.00
2 SumateraUtara 9.77 48.93 5.87 12.13 33.08 100.00
3 SumateraBarat 14.20 37.13 3.87 28.58 30.42 100.00
4 Riau 18.18 22.13 3.45 14.87 59.54 100.00
5 Jambi 10.36 51.17 2.86 7.52 38.45 100.00
6 SumateraSelatan 14.92 68.95 5.07 4.58 21.39 100.00
7 Bengkulu 11.84 65.45 4.28 9.53 20.74 100.00
8 Lampung 15.63 53.11 1.85 3.81 41.23 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 14.81 32.03 1.75 8.36 57.86 100.00
10 KepulauanRiau 12.42 39.60 2.53 31.56 26.31 100.00
11 DKIJakarta 7.95 24.75 5.48 15.86 53.91 100.00
12 JawaBarat 11.71 49.53 4.46 17.86 28.15 100.00
13 JawaTengah 18.24 46.47 2.69 10.19 40.65 100.00
14 DIYogyakarta 12.39 48.50 2.17 8.78 40.55 100.00
15 JawaTimur 12.79 46.32 4.83 11.75 37.10 100.00
16 Banten 8.69 46.22 4.44 14.90 34.44 100.00
17 Bali 11.15 24.81 1.19 7.83 66.17 100.00
18 NusaTenggaraBarat 19.40 47.36 2.35 30.28 20.01 100.00
19 NusaTenggaraTimur 30.03 52.54 3.01 12.60 31.84 100.00
20 KalimantanBarat 15.61 59.12 4.53 5.10 31.24 100.00
21 KalimantanTengah 10.98 39.10 5.13 11.76 44.00 100.00
22 KalimantanSelatan 18.59 28.89 9.27 11.60 50.25 100.00
23 KalimantanTimur 14.99 53.16 1.63 5.10 40.11 100.00
24 SulawesiUtara 13.97 42.97 3.16 15.33 38.54 100.00
25 SulawesiTengah 14.95 54.41 4.97 11.29 29.33 100.00
26 SulawesiSelatan 18.39 49.24 7.01 16.33 27.41 100.00
27 SulawesiTenggara 20.37 57.11 2.98 14.46 25.44 100.00
28 Gorontalo 24.14 76.16 1.61 5.93 16.31 100.00
29 SulawesiBarat 23.41 61.25 1.38 8.00 29.37 100.00
30 Maluku 9.77 49.12 3.51 16.59 30.78 100.00
31 MalukuUtara 12.01 35.59 0.54 36.64 27.23 100.00
32 Papua 13.25 48.96 5.18 17.56 28.29 100.00
33 PapuaBarat 17.69 65.79 0.00 11.13 23.09 100.00
Indonesia 13.33 46.08 4.06 13.55 36.31 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.5.b

PERSENTASERUMAHTANGGAYANGMENDAPATPELAYANANKESEHATANGRATIS
SELAMA6BULANREFERENSIMENURUTPROVINSIDANJENISKARTUYANGDIGUNAKANTAHUN2007
Perdesaan
%RumahTangga JenisKartu
No Provinsi Jumlah
MendapatPelayananGratis Askeskin KompensasiBBM(KKB) KartuSehat Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 42.12 79.48 2.74 11.31 6.46 100.00
2 SumateraUtara 10.55 45.28 2.64 13.46 38.62 100.00
3 SumateraBarat 18.86 43.33 4.22 18.34 34.11 100.00
4 Riau 18.12 27.97 3.12 16.29 52.62 100.00
5 Jambi 9.03 37.43 12.99 23.42 26.17 100.00
6 SumateraSelatan 10.13 71.26 8.25 6.90 13.59 100.00
7 Bengkulu 13.70 67.83 3.51 12.20 16.47 100.00
8 Lampung 8.36 61.59 4.66 5.99 27.75 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 23.59 20.21 1.27 13.81 64.71 100.00
10 KepulauanRiau 23.26 40.67 1.05 11.01 47.27 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 15.54 55.24 2.39 23.21 19.16 100.00
13 JawaTengah 16.17 55.88 3.50 12.40 28.22 100.00
14 DIYogyakarta 20.50 58.27 2.26 13.17 26.29 100.00
15 JawaTimur 12.00 58.76 5.19 12.63 23.42 100.00
16 Banten 12.65 54.69 9.12 22.60 13.59 100.00
17 Bali 14.63 31.01 3.65 4.93 60.41 100.00
18 NusaTenggaraBarat 13.34 36.79 3.48 31.71 28.02 100.00
19 NusaTenggaraTimur 41.71 60.37 2.30 20.62 16.70 100.00
20 KalimantanBarat 15.16 77.14 4.74 3.67 14.45 100.00
21 KalimantanTengah 13.82 55.62 6.18 7.24 30.95 100.00
22 KalimantanSelatan 18.48 27.06 2.47 14.45 56.01 100.00
23 KalimantanTimur 16.78 54.71 3.93 15.70 25.65 100.00
24 SulawesiUtara 14.28 53.63 4.27 16.44 25.67 100.00
25 SulawesiTengah 17.49 68.48 3.11 13.61 14.80 100.00
26 SulawesiSelatan 19.33 61.42 7.15 8.49 22.94 100.00
27 SulawesiTenggara 23.45 61.71 4.44 9.32 24.53 100.00
28 Gorontalo 23.88 70.74 2.91 5.57 20.77 100.00
29 SulawesiBarat 34.10 37.81 1.56 10.94 49.69 100.00
30 Maluku 22.10 64.66 1.40 21.64 12.29 100.00
31 MalukuUtara 30.72 24.03 1.43 29.39 45.14 100.00
32 Papua 48.56 39.12 31.52 13.55 15.82 100.00
33 PapuaBarat 53.99 59.93 1.26 17.39 21.43 100.00
Indonesia 16.50 55.42 4.63 15.12 24.83 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.6

PERSENTASERUMAHTANGGAYANGMEMBELIBERASMURAH/RASKIN
SELAMA6BULANREFERENSIDANJUMLAHBERASYANGDIBELIMENURUTPROVINSITAHUN2007

%RTyangMembeli JumlahBerasyangDibeli(Kg)
No Provinsi Jumlah
BerasMurah/Raskin <10 1130 >31
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 76.55 46.23 36.27 17.50 100.00
2 SumateraUtara 33.35 44.91 31.96 23.13 100.00
3 SumateraBarat 30.69 51.16 27.56 21.28 100.00
4 Riau 35.14 53.49 40.17 6.34 100.00
5 Jambi 36.65 43.74 40.31 15.95 100.00
6 SumateraSelatan 43.20 52.26 35.43 12.31 100.00
7 Bengkulu 43.99 46.26 40.19 13.55 100.00
8 Lampung 61.93 32.52 54.22 13.26 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 13.97 61.86 22.72 15.42 100.00
10 KepulauanRiau 27.46 64.70 29.21 6.09 100.00
11 DKIJakarta 12.75 85.70 11.72 2.58 100.00
12 JawaBarat 54.70 51.65 44.45 3.90 100.00
13 JawaTengah 71.67 25.62 67.50 6.88 100.00
14 DIYogyakarta 47.02 17.95 53.96 28.09 100.00
15 JawaTimur 59.73 53.55 43.25 3.20 100.00
16 Banten 36.80 90.55 8.48 0.97 100.00
17 Bali 34.11 69.03 27.04 3.93 100.00
18 NusaTenggaraBarat 78.68 50.26 48.44 1.30 100.00
19 NusaTenggaraTimur 78.46 9.41 56.24 34.35 100.00
20 KalimantanBarat 41.21 47.62 43.79 8.59 100.00
21 KalimantanTengah 42.45 40.52 42.73 16.75 100.00
22 KalimantanSelatan 34.31 48.18 40.68 11.14 100.00
23 KalimantanTimur 25.27 30.51 51.05 18.44 100.00
24 SulawesiUtara 38.47 69.72 23.09 7.19 100.00
25 SulawesiTengah 55.37 39.59 39.30 21.11 100.00
26 SulawesiSelatan 31.68 38.96 40.36 20.68 100.00
27 SulawesiTenggara 66.89 31.98 43.40 24.62 100.00
28 Gorontalo 44.72 37.66 31.88 30.46 100.00
29 SulawesiBarat 57.29 43.82 42.18 14.00 100.00
30 Maluku 47.41 33.84 47.91 18.25 100.00
31 MalukuUtara 54.04 19.30 58.61 22.09 100.00
32 Papua 44.85 36.07 47.21 16.72 100.00
33 PapuaBarat 65.94 8.93 64.07 27.00 100.00
Indonesia 51.85 44.25 46.94 8.81 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.7

JUMLAHDANPERSENTASEPENDUDUKMISKINMENURUTPROVINSIDANDAERAH
MARET2007

JumlahPendudukMiskin(000jiwa) PersentasePendudukMiskin(%)
No Provinsi
Kota Desa K+D Kota Desa K+D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 218.80 864.90 1,083.70 18.68 29.87 26.65
2 SumateraUtara 833.50 935.00 1,768.50 14.21 13.63 13.90
3 SumateraBarat 149.20 380.00 529.20 9.78 13.01 11.90
4 Riau 246.40 328.10 574.50 9.53 12.90 11.20
5 Jambi 137.20 144.70 281.90 15.42 7.81 10.27
6 SumateraSelatan 545.90 785.90 1,331.80 20.30 18.43 19.15
7 Bengkulu 135.60 235.00 370.60 23.00 21.66 22.13
8 Lampung 366.00 1,295.70 1,661.70 18.11 23.70 22.19
9 KepulauanBangkaBelitung 38.60 56.50 95.10 8.09 10.87 9.54
10 KepulauanRiau 76.80 71.60 148.40 10.08 10.54 10.30
11 DKIJakarta 405.70 405.70 4.61 4.61
12 JawaBarat 2,654.60 2,803.30 5,457.90 11.21 16.88 13.55
13 JawaTengah 2,687.30 3,869.90 6,557.20 17.23 23.45 20.43
14 DIYogyakarta 335.30 298.20 633.50 15.63 25.03 18.99
15 JawaTimur 2,575.70 4,579.60 7,155.30 14.71 25.02 19.98
16 Banten 399.40 486.80 886.20 6.79 12.52 9.07
17 Bali 119.80 109.30 229.10 6.01 7.47 6.63
18 NusaTenggaraBarat 570.90 547.70 1,118.60 30.44 21.06 24.99
19 NusaTenggaraTimur 124.90 1,038.70 1,163.60 16.41 29.95 27.51
20 KalimantanBarat 144.10 440.20 584.30 11.45 13.47 12.91
21 KalimantanTengah 51.20 159.10 210.30 6.72 10.76 9.38
22 KalimantanSelatan 83.10 150.40 233.50 6.01 7.72 7.01
23 KalimantanTimur 136.10 188.70 324.80 7.44 16.98 11.04
24 SulawesiUtara 79.00 171.10 250.10 8.31 13.80 11.42
25 SulawesiTengah 67.10 490.30 557.40 12.86 24.97 22.42
26 SulawesiSelatan 152.80 930.60 1,083.40 6.18 17.87 14.11
27 SulawesiTenggara 31.30 434.10 465.40 6.24 25.84 21.33
28 Gorontalo 30.70 211.20 241.90 11.08 34.76 27.35
29 SulawesiBarat 55.10 134.80 189.90 16.53 20.29 19.03
30 Maluku 49.10 355.60 404.70 14.49 37.02 31.14
31 MalukuUtara 11.70 98.20 109.90 4.29 15.22 11.97
32 Papua 35.40 758.00 793.40 7.97 50.47 40.78
33 PapuaBarat 11.00 255.80 266.80 7.14 48.82 39.31
Indonesia 13,559.30 23,609.00 37,168.30 12.52 20.37 16.58
Sumber:SusenasPanelMaret2007,AnalisisdanPenghitunganTingkatKemiskinan2007
Lampiran2.8
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTPROVINSIDANGOLONGANPENGELUARANPERKAPITASEBULAN
TAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
GolonganpengeluaranperKapitasebulan(rupiah)
No Provinsi
100.000 100.000149.999 150.000199.999 200.000299.999 300.000499.999 500.000749.999 750.000999.999 1.000.000 Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 1.13 7.62 16.10 35.40 29.29 7.25 2.00 1.20 100.00
2 SumateraUtara 0.67 7.11 17.08 36.28 29.07 6.59 1.74 1.46 100.00
3 SumateraBarat 0.92 6.46 16.68 34.60 29.90 9.25 1.63 0.57 100.00
4 Riau 0.25 3.03 8.50 29.18 39.94 13.68 3.31 2.12 100.00
5 Jambi 0.47 6.36 15.37 35.27 32.96 7.54 1.45 0.59 100.00
6 SumateraSelatan 0.43 6.78 19.28 39.93 26.48 5.15 1.32 0.64 100.00
7 Bengkulu 1.32 14.47 23.95 34.14 20.05 4.37 1.19 0.52 100.00
8 Lampung 1.96 14.94 24.43 36.29 19.03 2.88 0.37 0.09 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 0.07 0.46 3.55 23.33 51.24 17.74 2.46 1.15 100.00
10 KepulauanRiau 0.34 1.34 3.72 13.15 33.11 27.07 15.19 6.08 100.00
11 DKIJakarta 0.11 0.93 7.10 31.68 33.82 14.31 12.06 100.00
12 JawaBarat 1.06 9.24 16.86 31.14 26.67 9.50 3.37 2.17 100.00
13 JawaTengah 1.56 16.15 26.69 33.82 16.73 3.71 0.74 0.59 100.00
14 DIYogyakarta 0.69 8.62 17.95 26.52 25.78 12.06 4.06 4.33 100.00
15 JawaTimur 1.62 16.34 24.34 31.88 19.35 4.72 1.15 0.60 100.00
16 Banten 1.07 8.92 15.04 24.60 29.77 16.02 3.32 1.26 100.00
17 Bali 0.09 1.78 7.90 28.60 38.62 14.91 5.17 2.92 100.00
18 NusaTenggaraBarat 1.61 19.52 27.15 29.08 17.85 3.52 0.89 0.38 100.00
19 NusaTenggaraTimur 13.39 34.29 23.41 17.50 8.61 2.19 0.47 0.13 100.00
20 KalimantanBarat 0.69 9.59 19.91 36.06 27.00 5.59 0.88 0.28 100.00
21 KalimantanTengah 0.30 4.77 14.72 37.64 33.64 6.73 1.51 0.69 100.00
22 KalimantanSelatan 0.46 5.08 14.65 34.34 31.55 9.84 2.06 2.01 100.00
23 KalimantanTimur 0.27 3.00 7.19 21.02 37.82 19.92 6.51 4.26 100.00
24 SulawesiUtara 0.81 7.64 15.94 34.34 30.14 8.11 2.04 0.97 100.00
25 SulawesiTengah 2.57 18.52 23.73 30.86 17.62 4.22 1.52 0.95 100.00
26 SulawesiSelatan 2.11 15.95 22.79 32.66 20.12 4.77 1.10 0.49 100.00
27 SulawesiTenggara 2.85 18.03 25.07 30.56 17.08 4.41 1.04 0.97 100.00
28 Gorontalo 5.64 23.26 23.25 26.80 16.67 3.59 0.73 0.06 100.00
29 SulawesiBarat 4.26 25.47 27.74 25.91 12.97 2.67 0.48 0.49 100.00
30 Maluku 4.16 18.49 21.08 28.82 18.49 6.44 1.61 0.91 100.00
31 MalukuUtara 2.49 12.41 19.81 29.10 24.51 8.94 2.01 0.73 100.00
32 Papua 9.07 15.57 16.31 19.39 23.89 11.24 3.18 1.34 100.00
33 PapuaBarat 1.75 10.90 15.41 26.04 33.10 9.99 1.95 0.85 100.00
Indonesia 1.52 11.72 19.31 30.71 24.27 8.33 2.50 1.64 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.8.a
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTPROVINSIDANGOLONGANPENGELUARANPERKAPITASEBULAN
TAHUN2007
Perkotaan
GolonganpengeluaranperKapitasebulan(rupiah)
No Provinsi
100.000 100.000149.999 150.000199.999 200.000299.999 300.000499.999 500.000749.999 750.000999.999 1.000.000 Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 0.18 2.61 7.15 21.79 38.65 18.98 6.25 4.40 100.00
2 SumateraUtara 0.09 2.95 10.51 32.63 36.22 11.11 3.44 3.05 100.00
3 SumateraBarat 0.12 1.81 7.18 25.71 42.16 18.26 3.58 1.18 100.00
4 Riau 0.27 1.03 3.76 19.18 41.82 21.51 7.15 5.28 100.00
5 Jambi 0.33 3.42 9.46 26.40 40.41 14.54 3.65 1.79 100.00
6 SumateraSelatan 0.30 2.90 9.22 32.94 37.93 11.51 3.46 1.75 100.00
7 Bengkulu 3.18 9.75 31.37 37.43 12.81 3.79 1.68 100.00
8 Lampung 0.16 5.02 14.48 32.62 36.71 9.88 0.92 0.22 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 0.11 0.80 13.87 51.34 26.69 4.77 2.43 100.00
10 KepulauanRiau 0.07 0.54 2.05 9.48 30.73 31.21 18.54 7.38 100.00
11 DKIJakarta 0.11 0.93 7.10 31.68 33.82 14.31 12.06 100.00
12 JawaBarat 0.71 4.57 10.58 26.75 33.09 14.70 5.77 3.82 100.00
13 JawaTengah 0.59 9.14 20.83 35.45 24.96 6.44 1.41 1.19 100.00
14 DIYogyakarta 0.49 3.75 10.81 23.39 30.68 17.74 6.33 6.81 100.00
15 JawaTimur 0.63 7.85 16.66 33.17 29.29 9.02 2.25 1.12 100.00
16 Banten 0.68 2.24 6.86 18.24 38.51 25.91 5.47 2.09 100.00
17 Bali 1.02 4.72 19.93 39.39 21.32 8.47 5.15 100.00
18 NusaTenggaraBarat 0.70 12.76 21.56 30.27 25.21 7.11 1.62 0.77 100.00
19 NusaTenggaraTimur 1.99 10.20 17.90 27.75 29.16 9.97 2.31 0.71 100.00
20 KalimantanBarat 0.50 3.07 12.70 24.95 40.45 14.50 2.90 0.92 100.00
21 KalimantanTengah 0.14 2.14 7.19 26.52 44.70 13.69 3.82 1.78 100.00
22 KalimantanSelatan 0.09 1.99 6.01 24.37 39.47 18.91 4.42 4.74 100.00
23 KalimantanTimur 0.09 0.56 2.96 15.22 39.03 24.91 10.05 7.18 100.00
24 SulawesiUtara 0.35 3.67 7.20 27.68 40.54 14.77 4.06 1.72 100.00
25 SulawesiTengah 0.21 3.81 11.62 27.71 33.28 13.40 6.18 3.79 100.00
26 SulawesiSelatan 0.68 6.23 11.25 30.81 34.94 11.90 2.90 1.28 100.00
27 SulawesiTenggara 0.59 3.08 10.12 26.31 37.10 14.90 3.83 4.07 100.00
28 Gorontalo 1.75 10.97 16.79 30.14 31.55 6.84 1.73 0.23 100.00
29 SulawesiBarat 13.06 22.69 34.69 21.12 5.67 1.35 1.41 100.00
30 Maluku 3.12 10.11 30.54 31.38 17.52 4.40 2.93 100.00
31 MalukuUtara 1.25 3.93 5.05 14.99 38.71 27.10 6.72 2.27 100.00
32 Papua 0.53 1.60 3.36 14.44 38.72 27.79 9.40 4.15 100.00
33 PapuaBarat 1.08 6.01 15.90 45.78 23.39 5.21 2.62 100.00
Indonesia 0.48 4.84 11.45 26.52 32.78 15.36 5.10 3.48 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.8.b
PERSENTASEPENDUDUKMENURUTPROVINSIDANGOLONGANPENGELUARANPERKAPITASEBULAN
TAHUN2007
Perdesaan
GolonganpengeluaranperKapitasebulan(rupiah)
No Provinsi 150.000
100.000 100.000149.999 200.000299.999 300.000499.999 500.000749.999 750.000999.999 1.000.000 Jumlah
199.999
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 1.43 9.15 18.85 39.58 26.42 3.65 0.70 0.22 100.00
2 SumateraUtara 1.13 10.42 22.32 39.18 23.37 2.99 0.40 0.20 100.00
3 SumateraBarat 1.27 8.54 20.94 38.59 24.39 5.20 0.75 0.30 100.00
4 Riau 0.24 4.11 11.07 34.61 38.93 9.43 1.22 0.40 100.00
5 Jambi 0.53 7.54 17.74 38.83 29.96 4.73 0.57 0.11 100.00
6 SumateraSelatan 0.50 8.84 24.60 43.63 20.42 1.78 0.18 0.06 100.00
7 Bengkulu 1.82 18.83 29.44 35.21 13.34 1.11 0.18 0.07 100.00
8 Lampung 2.48 17.80 27.29 37.35 13.95 0.87 0.21 0.06 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 0.11 0.71 5.47 29.93 51.17 11.50 0.85 0.25 100.00
10 KepulauanRiau 1.41 4.52 10.38 27.71 42.53 10.64 1.91 0.91 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 1.44 14.52 23.95 36.09 19.41 3.62 0.66 0.30 100.00
13 JawaTengah 2.27 21.23 30.93 32.65 10.77 1.73 0.26 0.16 100.00
14 DIYogyakarta 1.01 16.15 28.97 31.35 18.21 3.28 0.55 0.49 100.00
15 JawaTimur 2.35 22.57 29.98 30.94 12.05 1.55 0.34 0.21 100.00
16 Banten 1.56 17.13 25.09 32.41 19.03 3.86 0.66 0.25 100.00
17 Bali 0.19 2.64 11.46 38.31 37.76 7.73 1.48 0.43 100.00
18 NusaTenggaraBarat 2.17 23.64 30.55 28.35 13.38 1.33 0.44 0.15 100.00
19 NusaTenggaraTimur 15.68 39.11 24.51 15.44 4.50 0.64 0.11 0.02 100.00
20 KalimantanBarat 0.76 12.03 22.61 40.21 21.97 2.26 0.12 0.04 100.00
21 KalimantanTengah 0.36 5.86 17.86 42.27 29.04 3.83 0.55 0.24 100.00
22 KalimantanSelatan 0.69 6.98 19.96 40.46 26.69 4.28 0.61 0.34 100.00
23 KalimantanTimur 0.49 5.91 12.23 27.94 36.38 13.97 2.29 0.79 100.00
24 SulawesiUtara 1.08 9.95 21.01 38.21 24.10 4.25 0.86 0.53 100.00
25 SulawesiTengah 3.18 22.32 26.87 31.68 13.57 1.85 0.32 0.21 100.00
26 SulawesiSelatan 2.78 20.52 28.21 33.53 13.16 1.42 0.25 0.12 100.00
27 SulawesiTenggara 3.50 22.26 29.30 31.76 11.42 1.44 0.25 0.09 100.00
28 Gorontalo 7.07 27.74 25.61 25.59 11.23 2.40 0.36 100.00
29 SulawesiBarat 5.02 27.68 28.64 24.34 11.52 2.13 0.33 0.33 100.00
30 Maluku 5.84 24.73 25.54 28.12 13.26 1.94 0.48 0.08 100.00
31 MalukuUtara 2.91 15.30 24.83 33.91 19.68 2.75 0.41 0.21 100.00
32 Papua 12.29 20.84 21.20 21.26 18.29 5.00 0.84 0.28 100.00
33 PapuaBarat 2.56 15.44 19.75 30.72 27.24 3.80 0.45 0.04 100.00
Indonesia 2.34 17.06 25.42 33.98 17.65 2.87 0.47 0.21 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.9
PERSENTASEKEPANDAIANMEMBACAMENULISPADAPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTJENISKELAMINDANPROVINSITAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta
Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 94.94 54.16 52.19 3.09 89.93 53.37 49.86 6.56 92.38 53.76 51.00 4.87
2 SumateraUtara 97.67 22.31 21.64 1.66 94.82 23.67 22.73 4.24 96.22 23.00 22.19 2.96
3 SumateraBarat 97.16 31.89 31.49 2.44 94.78 32.29 31.59 4.52 95.93 32.10 31.54 3.51
4 Riau 97.75 53.15 52.40 1.50 95.00 53.49 51.98 3.49 96.41 53.32 52.20 2.47

5 Jambi 96.94 28.34 27.77 2.48 91.67 27.70 26.16 6.79 94.33 28.02 26.97 4.61
6 SumateraSelatan 97.23 36.32 35.28 1.73 93.85 38.27 36.49 4.37 95.55 37.28 35.87 3.03
7 Bengkulu 96.41 19.49 18.92 3.02 91.32 18.98 18.21 7.91 93.89 19.24 18.57 5.44
8 Lampung 96.02 23.02 22.52 3.48 90.26 22.68 21.84 8.90 93.24 22.85 22.19 6.10
9 KepulauanBangkaBelitung 95.70 35.27 33.96 2.99 91.71 36.48 34.80 6.61 93.75 35.86 34.37 4.76
10 KepulauanRiau 96.18 51.03 50.13 2.92 93.93 52.59 51.42 4.90 94.99 51.85 50.81 3.97
11 DKIJakarta 99.36 39.51 39.08 0.21 97.12 37.53 36.76 2.11 98.23 38.51 37.91 1.17
12 JawaBarat 96.76 47.60 46.60 2.24 92.23 47.83 46.14 6.08 94.51 47.71 46.37 4.15

13 JawaTengah 93.42 36.80 36.06 5.85 84.73 34.45 33.42 14.24 89.02 35.60 34.72 10.09
14 DIYogyakarta 94.15 36.54 35.87 5.18 82.44 32.87 32.22 16.90 88.21 34.68 34.02 11.14
15 JawaTimur 92.23 39.17 37.94 6.54 82.18 36.68 34.69 15.82 87.04 37.89 36.26 11.34

16 Banten 96.23 42.02 40.66 2.42 91.63 41.00 38.69 6.05 93.92 41.50 39.67 4.24
17 Bali 92.77 56.37 56.07 6.92 81.30 42.69 42.38 18.38 87.01 49.50 49.19 12.68
18 NusaTenggaraBarat 88.15 23.39 22.89 11.35 76.50 18.82 18.38 23.06 81.97 20.97 20.50 17.56
19 NusaTenggaraTimur 90.12 3.55 3.19 9.35 86.28 3.23 2.84 13.33 88.16 3.38 3.01 11.47
20 KalimantanBarat 92.97 16.63 15.30 5.69 85.27 15.91 14.44 13.25 89.21 16.28 14.88 9.39
21 KalimantanTengah 97.63 23.47 22.98 1.88 94.73 22.99 21.97 4.25 96.23 23.24 22.49 3.02
22 KalimantanSelatan 96.19 45.35 44.66 3.12 90.98 46.52 44.97 7.47 93.54 45.95 44.82 5.33
23 KalimantanTimur 97.16 40.14 39.58 2.28 93.59 39.74 38.94 5.61 95.45 39.95 39.27 3.87
24 SulawesiUtara 98.91 9.50 9.26 0.85 98.40 10.91 10.59 1.27 98.66 10.20 9.92 1.06

25 SulawesiTengah 95.45 31.76 30.53 3.32 92.36 33.82 32.30 6.13 93.92 32.77 31.40 4.71
26 SulawesiSelatan 89.36 32.35 31.31 9.61 83.73 31.37 29.83 14.73 86.42 31.84 30.54 12.28
27 SulawesiTenggara 93.93 28.60 28.00 5.47 88.16 30.81 30.13 11.17 91.01 29.72 29.08 8.36
28 Gorontalo 94.62 29.12 28.45 4.71 95.46 40.32 39.47 3.69 95.04 34.78 34.02 4.19
29 SulawesiBarat 89.09 20.81 19.70 9.80 84.32 18.84 17.61 14.44 86.68 19.81 18.64 12.14
30 Maluku 97.69 19.88 19.63 2.05 96.00 17.81 17.43 3.63 96.84 18.83 18.52 2.84
31 MalukuUtara 96.45 19.05 18.49 2.99 92.81 15.99 15.44 6.64 94.66 17.54 16.99 4.78
32 Papua 81.33 15.37 14.67 17.97 70.51 13.87 13.03 28.66 76.08 14.64 13.87 23.15
33 PapuaBarat 91.53 19.35 18.24 7.36 87.60 19.03 18.10 11.47 89.60 19.19 18.17 9.38

Indonesia 94.76 36.78 35.89 4.34 88.48 35.70 34.30 10.12 91.59 36.24 35.09 7.26
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.9.a

PERSENTASEKEPANDAIANMEMBACAMENULISPADAPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTJENISKELAMINDANPROVINSITAHUN2007
Perkotaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta
Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 98.42 51.45 50.79 0.92 96.44 52.44 50.85 1.96 97.41 51.95 50.82 1.45

2 SumateraUtara 98.68 22.56 21.81 0.57 97.14 23.72 22.88 2.02 97.90 23.14 22.35 1.30

3 SumateraBarat 98.21 24.95 24.53 1.37 97.56 25.41 24.90 1.93 97.87 25.19 24.72 1.66

4 Riau 98.80 54.60 53.98 0.59 97.49 55.37 54.19 1.32 98.16 54.08 54.08 0.95

5 Jambi 98.85 25.97 25.57 0.75 96.35 24.57 23.66 2.75 97.61 25.27 24.62 1.74

6 SumateraSelatan 97.30 47.28 45.57 0.99 95.26 51.57 49.09 2.26 96.28 49.41 47.32 1.62

7 Bengkulu 98.88 26.39 26.03 0.76 96.93 26.25 26.00 2.82 97.88 26.31 26.01 1.81

8 Lampung 97.67 25.58 25.25 2.00 94.11 25.72 25.30 5.47 95.90 25.65 25.28 3.73

9 KepulauanBangkaBelitung 97.31 32.48 31.94 2.15 95.26 34.56 33.76 3.94 96.30 33.51 32.84 3.04

10 KepulauanRiau 97.46 49.58 48.63 1.59 95.63 52.21 51.12 3.29 96.48 51.00 49.98 2.51

11 DKIJakarta 99.36 39.51 39.08 0.21 97.12 37.53 36.76 2.11 98.23 38.51 37.91 1.17

12 JawaBarat 98.01 46.28 45.29 0.99 94.83 47.28 45.73 3.63 96.42 46.78 45.51 2.31

13 JawaTengah 96.40 37.24 36.59 2.95 88.88 36.13 35.22 10.21 92.58 36.67 35.89 6.64

14 DIYogyakarta 97.35 41.29 40.75 2.11 88.25 39.17 38.55 11.13 92.73 40.21 39.63 6.68

15 JawaTimur 95.95 39.89 38.95 3.11 88.93 39.19 37.32 9.20 92.31 39.52 38.10 6.26

16 Banten 96.98 42.38 41.30 1.94 93.42 43.49 41.74 4.83 95.18 42.94 41.52 3.40

17 Bali 95.84 58.80 58.65 4.01 87.16 47.50 47.18 11.52 91.47 53.11 52.87 8.30

18 NusaTenggaraBarat 91.31 22.23 21.88 8.33 81.76 18.91 18.44 17.77 86.34 20.50 20.09 13.24

19 NusaTenggaraTimur 97.35 7.63 7.41 2.43 96.03 7.06 6.67 3.58 96.67 7.34 7.03 3.02

20 KalimantanBarat 93.14 27.73 24.84 3.98 87.53 25.97 23.40 9.90 90.37 26.86 24.13 6.91

21 KalimantanTengah 97.85 27.31 26.81 1.65 96.41 26.17 25.54 2.96 97.15 26.76 26.19 2.28

22 KalimantanSelatan 98.30 51.34 50.86 1.22 95.62 51.99 51.10 3.49 96.93 51.67 50.98 2.38

23 KalimantanTimur 98.50 48.99 48.49 1.00 95.86 48.58 47.81 3.37 97.22 48.79 48.16 2.15

24 SulawesiUtara 99.44 9.33 9.09 0.32 98.54 10.32 9.69 0.82 98.99 9.83 9.39 0.57

25 SulawesiTengah 95.64 49.13 45.73 0.96 95.12 52.90 49.46 1.45 95.37 51.05 47.63 1.21

26 SulawesiSelatan 96.66 35.58 35.08 2.84 92.51 33.66 32.56 6.39 94.48 34.57 33.76 4.70

27 SulawesiTenggara 96.87 43.96 42.88 2.05 94.59 47.77 46.99 4.63 95.69 45.92 45.00 3.39

28 Gorontalo 96.65 39.53 38.54 2.36 97.36 46.79 45.75 1.61 97.01 43.28 42.27 1.97

29 SulawesiBarat 94.42 20.07 19.48 5.00 92.85 18.47 18.08 6.76 93.62 19.25 18.77 5.89

30 Maluku 99.28 19.99 19.80 0.53 98.53 17.08 16.88 1.26 98.90 18.49 18.30 0.91

31 MalukuUtara 98.75 21.51 20.94 0.68 96.46 17.56 17.14 3.12 97.58 19.49 19.00 1.93

32 Papua 98.60 28.62 28.09 0.88 96.72 27.74 26.55 2.09 97.68 28.19 27.34 1.47

33 PapuaBarat 98.73 40.20 39.84 0.91 96.90 38.96 38.56 2.70 97.80 39.57 39.19 1.82

Indonesia 97.33 39.52 38.72 1.87 92.89 39.14 37.88 5.85 95.07 39.32 38.29 3.89
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.9.b

PERSENTASEPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATASMENURUTPROVINSI,
JENISKELAMIN,DANKEPANDAIANMEMBACADANMENULISTAHUN2007
Perdesaan
Lakilaki Perempuan Lakilaki+Perempuan
No Provinsi Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta Huruf Huruf HurufLatin Buta
Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf Latin Lainnya +Lainnya Huruf
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 93.83 55.01 52.63 3.78 87.89 53.66 49.55 7.99 90.79 54.32 51.05 5.94
2 SumateraUtara 96.83 22.10 21.50 2.57 92.93 23.63 22.61 6.04 94.84 22.88 22.06 4.33
3 SumateraBarat 96.69 35.03 34.63 2.92 93.51 35.46 34.68 5.71 95.05 35.25 34.65 4.35
4 Riau 97.18 52.36 51.54 2.00 93.62 52.45 50.76 4.68 95.45 52.40 51.16 3.30
5 Jambi 96.17 29.31 28.66 3.18 89.75 28.99 27.19 8.45 93.01 29.16 27.94 5.78
6 SumateraSelatan 97.18 30.50 29.82 2.13 93.07 30.99 29.59 5.52 95.17 30.75 29.71 3.79
7 Bengkulu 95.48 16.91 16.26 3.87 89.02 16.02 15.03 9.99 92.33 16.47 15.66 6.86
8 Lampung 95.56 22.32 21.77 3.89 89.10 21.76 20.79 9.94 92.47 22.05 21.30 6.78
9 KepulauanBangkaBelitung 94.58 37.22 35.37 3.57 89.11 37.89 35.56 8.57 91.93 37.54 35.46 5.98
10 KepulauanRiau 91.64 56.17 55.43 7.62 86.42 54.31 52.76 12.03 89.11 55.27 54.14 9.76
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 95.35 49.09 48.08 3.64 89.25 48.47 46.62 8.90 92.34 48.78 47.36 6.24
13 JawaTengah 91.25 36.47 35.67 7.95 81.68 33.21 32.09 17.20 86.43 34.83 33.87 12.61
14 DIYogyakarta 89.28 29.28 28.43 9.87 73.69 23.38 22.68 25.61 81.33 26.27 25.50 17.89
15 JawaTimur 89.52 38.65 37.20 9.03 77.28 34.86 32.78 20.63 83.20 36.70 34.92 15.03
16 Banten 95.28 41.54 39.85 3.02 89.32 37.79 34.75 7.64 92.34 39.69 37.33 5.30
17 Bali 89.42 53.72 53.25 10.11 74.81 37.36 37.06 24.89 82.09 45.51 45.13 17.52
18 NusaTenggaraBarat 86.14 24.12 23.53 13.27 73.37 18.77 18.35 26.21 79.28 21.25 20.75 20.22
19 NusaTenggaraTimur 88.57 2.67 2.28 11.05 84.16 2.40 2.01 15.45 86.32 2.53 2.14 13.29
20 KalimantanBarat 92.91 12.40 11.66 6.35 84.40 11.97 10.93 14.57 88.77 12.20 11.31 10.35
21 KalimantanTengah 97.54 21.87 21.38 1.98 94.01 21.63 20.44 4.80 95.84 21.75 20.93 3.34
22 KalimantanSelatan 94.90 41.67 40.86 4.28 88.11 43.14 41.18 9.94 91.45 42.41 41.02 7.15
23 KalimantanTimur 95.58 29.75 29.11 3.78 90.69 28.50 27.66 8.47 93.30 29.16 28.43 5.97
24 SulawesiUtara 98.61 9.60 9.36 1.15 98.32 11.26 11.12 1.54 98.47 10.41 10.22 1.34
25 SulawesiTengah 95.40 27.30 26.63 3.92 91.59 28.55 27.56 7.42 93.53 27.92 27.09 5.64
26 SulawesiSelatan 85.88 30.80 29.51 12.82 79.55 30.28 28.53 18.70 82.58 30.53 29.00 15.89
27 SulawesiTenggara 93.09 24.20 23.74 6.45 86.21 25.68 25.03 13.14 89.63 24.94 24.39 9.82
28 Gorontalo 93.88 25.36 24.80 5.55 94.73 37.83 37.05 4.49 94.30 31.60 30.93 5.02
29 SulawesiBarat 88.08 20.95 19.74 10.71 82.68 18.92 17.52 15.92 85.36 19.93 18.62 13.33
30 Maluku 97.03 19.84 19.56 2.70 94.84 18.12 17.67 4.71 95.94 18.99 18.62 3.69
31 MalukuUtara 95.65 18.19 17.64 3.79 91.43 15.40 14.80 7.98 93.61 16.84 16.27 5.82
32 Papua 74.73 10.30 9.54 24.50 60.31 8.48 7.77 38.99 67.76 9.24 8.68 31.50
33 PapuaBarat 88.20 9.71 8.26 10.34 82.83 8.81 7.60 15.97 85.61 9.27 7.49 13.05
Indonesia 92.76 34.64 33.68 6.28 84.95 32.96 31.44 13.54 88.83 33.79 32.55 9.93
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.10
PERSENTASESTATUSPENDIDIKANPADAPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Tidak/Belum MasihSekolah Jumlah Tidak
Jumlah
No Provinsi Pernah SLTP/ SMU/ yangMasih Bersekolah
SD/MI DI/Univ.
Sekolah MTs. SMK/MA Sekolah Lagi (3)+(8)+(9)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 5.37 8.61 7.65 6.56 3.32 26.14 68.48 100.00
2 SumateraUtara 2.81 9.43 7.92 5.70 1.61 24.66 72.52 100.00
3 SumateraBarat 2.50 9.22 6.51 4.67 2.54 22.94 74.56 100.00
4 Riau 3.27 9.19 6.68 4.99 1.62 22.48 74.25 100.00
5 Jambi 5.69 8.03 6.11 4.34 1.63 20.11 74.21 100.00
6 SumateraSelatan 4.11 8.18 6.05 4.29 1.50 20.02 75.86 100.00
7 Bengkulu 5.24 8.37 6.70 4.98 2.07 22.12 72.64 100.00
8 Lampung 5.76 8.35 6.61 3.66 1.04 19.66 74.59 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 5.60 7.55 4.82 3.99 0.96 17.32 77.08 100.00
10 KepulauanRiau 4.58 6.32 5.33 4.00 1.15 16.80 78.63 100.00
11 DKIJakarta 1.75 5.40 4.87 4.27 2.94 17.48 80.78 100.00
12 JawaBarat 5.35 7.82 5.98 3.30 1.31 18.41 76.23 100.00
13 JawaTengah 9.88 7.13 5.82 3.55 1.04 17.54 72.57 100.00
14 DIYogyakarta 10.63 5.13 4.98 3.93 6.56 20.60 68.77 100.00
15 JawaTimur 11.76 6.58 5.00 3.41 1.10 16.09 72.15 100.00
16 Banten 6.21 9.11 6.00 4.11 1.54 20.76 73.03 100.00
17 Bali 12.42 6.52 4.62 3.50 1.70 16.34 71.24 100.00
18 NusaTenggaraBarat 15.63 8.87 6.89 4.86 2.05 22.67 61.69 100.00
19 NusaTenggaraTimur 9.54 11.27 5.30 3.47 1.19 21.23 69.23 100.00
20 KalimantanBarat 11.43 9.79 5.51 3.57 1.11 19.98 68.58 100.00
21 KalimantanTengah 3.44 9.51 5.95 3.92 1.40 20.78 75.79 100.00
22 KalimantanSelatan 5.08 8.12 5.75 3.34 1.36 18.57 76.35 100.00
23 KalimantanTimur 3.88 7.36 6.01 4.58 1.70 19.65 76.46 100.00
24 SulawesiUtara 0.90 6.53 5.61 4.29 1.33 17.76 81.34 100.00
25 SulawesiTengah 4.25 8.70 5.60 3.93 2.00 20.23 75.52 100.00
26 SulawesiSelatan 11.92 8.38 5.68 3.81 2.45 20.32 67.76 100.00
27 SulawesiTenggara 8.14 9.78 7.07 5.07 2.46 24.38 67.48 100.00
28 Gorontalo 2.20 8.96 5.47 3.66 1.51 19.60 78.21 100.00
29 SulawesiBarat 10.45 10.49 5.64 3.25 1.24 20.62 68.92 100.00
30 Maluku 3.29 9.21 7.77 6.47 2.36 25.81 70.9 100.00
31 MalukuUtara 3.90 9.71 7.12 5.46 1.92 24.21 71.89 100.00
32 Papua 23.35 10.42 5.78 4.13 1.71 22.04 54.61 100.00
33 PapuaBarat 7.73 11.80 5.48 4.50 1.27 23.05 69.22 100.00
Indonesia 7.57 7.81 5.88 3.92 1.57 19.18 73.24 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.10.a
PERSENTASESTATUSPENDIDIKANPADAPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan
Tidak/Belum MasihSekolah Jumlah Tidak
No Provinsi Pernah SLTP/ SMU/ yangMasih Bersekolah Jumlah
SD/MI DI/Univ.
Sekolah MTs. SMK/MA Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 2.03 6.75 7.20 7.25 6.81 28.01 69.96 100.00
2 SumateraUtara 1.31 8.04 7.38 6.43 2.80 24.65 74.04 100.00
3 SumateraBarat 1.00 7.84 6.49 5.97 6.04 26.34 72.67 100.00
4 Riau 2.08 7.44 6.72 6.22 2.66 23.04 74.88 100.00
5 Jambi 3.53 6.77 5.81 5.85 3.01 21.44 75.03 100.00
6 SumateraSelatan 2.07 6.90 6.48 6.15 3.47 23.00 74.93 100.00
7 Bengkulu 1.54 7.25 7.06 6.92 5.45 26.68 71.78 100.00
8 Lampung 3.17 7.36 6.69 5.63 2.93 22.61 74.22 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 3.09 6.02 5.39 5.30 1.52 18.23 78.68 100.00
10 KepulauanRiau 3.04 5.69 5.13 4.19 1.26 16.27 80.69 100.00
11 DKIJakarta 1.75 5.40 4.87 4.27 2.94 17.48 80.78 100.00
12 JawaBarat 3.12 7.12 6.16 4.35 2.12 19.75 77.13 100.00
13 JawaTengah 7.07 6.57 6.08 4.81 1.80 19.26 73.67 100.00
14 DIYogyakarta 6.57 4.87 4.91 3.99 10.13 23.90 69.53 100.00
15 JawaTimur 6.36 6.05 5.40 4.58 1.97 18.00 75.64 100.00
16 Banten 4.57 7.36 5.96 5.11 2.33 20.76 74.67 100.00
17 Bali 8.13 6.42 4.66 4.00 2.55 17.63 74.24 100.00
18 NusaTenggaraBarat 12.45 8.28 6.79 5.81 3.38 24.26 63.29 100.00
19 NusaTenggaraTimur 2.60 7.79 7.28 9.22 4.67 28.96 68.44 100.00
20 KalimantanBarat 7.07 7.32 6.29 5.38 2.61 21.60 71.34 100.00
21 KalimantanTengah 2.45 7.99 5.59 5.74 3.52 22.84 74.70 100.00
22 KalimantanSelatan 2.85 7.25 5.97 4.40 2.39 20.01 77.13 100.00
23 KalimantanTimur 2.07 6.41 5.98 5.24 2.45 20.08 77.85 100.00
24 SulawesiUtara 0.60 5.98 5.15 5.38 2.52 19.03 80.37 100.00
25 SulawesiTengah 0.91 7.61 5.58 7.07 6.23 26.49 72.59 100.00
26 SulawesiSelatan 5.65 7.06 5.39 5.44 5.79 23.68 70.67 100.00
27 SulawesiTenggara 2.83 7.56 6.97 7.39 6.73 28.65 68.53 100.00
28 Gorontalo 1.15 7.32 6.88 5.34 2.78 22.32 76.53 100.00
29 SulawesiBarat 5.58 7.66 6.92 6.16 2.64 23.38 71.05 100.00
30 Maluku 1.11 6.49 8.46 9.63 5.69 30.27 68.62 100.00
31 MalukuUtara 2.64 6.25 7.18 8.41 6.16 28.00 69.36 100.00
32 Papua 1.88 7.12 6.80 6.45 4.02 24.39 73.73 100.00
33 PapuaBarat 1.45 7.97 7.03 6.92 2.23 24.15 74.39 100.00
Indonesia 4.30 6.71 5.94 4.96 2.76 20.37 75.32 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.10.b
PERSENTASESTATUSPENDIDIKANPADAPENDUDUKBERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perdesaan
Tidak/Belum MasihSekolah Jumlah Tidak
No Provinsi Pernah SLTP/ SMU/ yangMasih Bersekolah Jumlah
SD/MI DI/Univ.
Sekolah MTs. SMK/MA Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 6.42 9.20 7.79 6.35 2.23 25.57 68.02 100.00
2 SumateraUtara 4.04 10.58 8.37 5.10 0.64 24.69 71.27 100.00
3 SumateraBarat 3.19 9.85 6.52 4.07 0.94 21.38 75.42 100.00
4 Riau 3.92 10.14 6.67 4.32 1.05 22.18 73.90 100.00
5 Jambi 6.56 8.55 6.32 3.72 1.06 19.65 73.88 100.00
6 SumateraSelatan 5.21 8.87 5.82 3.29 0.44 18.42 76.37 100.00
7 Bengkulu 6.69 8.81 6.55 4.22 0.75 20.33 72.98 100.00
8 Lampung 6.51 8.63 6.59 3.09 0.49 18.80 74.70 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 7.39 8.64 4.42 3.05 0.56 16.67 75.94 100.00
10 KepulauanRiau 10.68 8.82 6.08 3.25 0.69 18.84 70.47 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 7.90 8.62 5.77 2.12 0.39 16.90 75.19 100.00
13 JawaTengah 11.93 7.53 5.63 2.64 0.49 16.29 71.77 100.00
14 DIYogyakarta 16.78 5.52 5.08 3.84 1.15 15.59 67.63 100.00
15 JawaTimur 15.68 6.97 4.72 2.56 0.47 14.72 69.61 100.00
16 Banten 8.31 11.34 6.05 2.83 0.53 20.75 70.94 100.00
17 Bali 17.15 6.62 4.58 2.95 0.76 14.91 67.94 100.00
18 NusaTenggaraBarat 17.59 9.24 6.95 4.29 1.24 21.72 60.70 100.00
19 NusaTenggaraTimur 11.04 12.02 4.87 2.23 0.44 19.56 69.40 100.00
20 KalimantanBarat 13.12 10.75 5.22 2.87 0.53 19.37 67.51 100.00
21 KalimantanTengah 3.86 10.15 6.10 3.15 0.50 19.90 76.24 100.00
22 KalimantanSelatan 6.46 8.66 5.61 2.69 0.72 17.68 75.87 100.00
23 KalimantanTimur 6.10 8.52 6.05 3.77 0.79 19.13 74.76 100.00
24 SulawesiUtara 1.07 6.85 5.88 3.65 0.64 17.02 81.90 100.00
25 SulawesiTengah 5.14 8.99 5.61 3.09 0.87 18.56 76.30 100.00
26 SulawesiSelatan 14.90 9.01 5.82 3.04 0.85 18.72 66.37 100.00
27 SulawesiTenggara 9.70 10.44 7.10 4.39 1.20 23.13 67.17 100.00
28 Gorontalo 2.60 9.57 4.94 3.03 1.03 18.57 78.83 100.00
29 SulawesiBarat 11.39 11.04 5.40 2.69 0.98 20.11 68.51 100.00
30 Maluku 4.24 10.41 7.47 5.09 0.89 23.86 71.90 100.00
31 MalukuUtara 4.36 10.96 7.10 4.39 0.39 22.84 72.81 100.00
32 Papua 31.62 11.69 5.39 3.24 0.82 21.14 47.24 100.00
33 PapuaBarat 10.78 13.66 4.73 3.33 0.80 22.52 66.70 100.00
Indonesia 10.17 8.67 5.84 3.09 0.64 18.24 71.59 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.11
PERSENTASEPENDUDUKINDONESIABERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTIJAZAH/STTBTERTINGGIYANGDIMILIKIDANPROVINSITAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Tidak Ijazah/STTBTertinggiyangDimiliki
No Provinsi Mempunyai SLTP/ Ak/ S1/ Jumlah
SD/MI SMU/MA SMK DI/DII S2S3
Ijazah MTs. DIII DIV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 23.56 28.30 21.32 18.37 2.37 1.22 1.45 3.22 0.19 100.00
2 SumateraUtara 23.29 26.70 21.17 17.51 6.38 0.73 1.05 3.07 0.10 100.00
3 SumateraBarat 29.05 25.55 17.70 14.21 6.40 1.33 1.62 3.93 0.20 100.00
4 Riau 24.00 29.50 19.66 16.29 5.17 1.07 1.43 2.70 0.18 100.00
5 Jambi 26.83 31.88 18.28 13.83 4.08 1.15 1.03 2.86 0.06 100.00
6 SumateraSelatan 26.52 33.69 17.93 14.12 3.68 0.74 1.00 2.21 0.11 100.00
7 Bengkulu 27.65 28.12 19.05 15.93 4.00 0.98 0.86 3.28 0.13 100.00
8 Lampung 30.73 30.60 19.49 10.42 5.01 0.83 0.81 2.05 0.07 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 31.42 31.86 15.17 11.12 5.73 0.98 1.56 2.06 0.12 100.00
10 KepulauanRiau 20.69 22.13 16.16 24.08 11.44 0.85 1.79 2.67 0.18 100.00
11 DKIJakarta 12.55 20.50 20.29 23.84 9.87 0.83 3.77 7.57 0.78 100.00
12 JawaBarat 25.18 36.69 16.56 11.50 4.98 0.86 1.37 2.65 0.21 100.00
13 JawaTengah 30.31 34.80 17.09 8.93 4.72 0.80 1.00 2.25 0.10 100.00
14 DIYogyakarta 23.21 22.66 17.30 18.00 9.24 1.06 2.58 5.52 0.45 100.00
15 JawaTimur 31.04 31.55 16.99 10.86 5.01 0.70 0.67 3.03 0.16 100.00
16 Banten 26.75 31.33 17.83 12.99 5.82 0.62 1.39 2.93 0.35 100.00
17 Bali 29.03 26.50 14.59 17.65 5.22 1.69 1.15 3.82 0.35 100.00
18 NusaTenggaraBarat 38.28 26.44 15.87 13.40 1.89 0.89 0.65 2.49 0.10 100.00
19 NusaTenggaraTimur 40.73 32.11 11.30 8.77 3.21 0.67 0.88 2.2 0.14 100.00
20 KalimantanBarat 38.38 26.82 15.96 12.30 3.19 0.80 0.85 1.63 0.07 100.00
21 KalimantanTengah 23.05 36.13 20.79 12.52 3.16 1.18 0.85 2.25 0.07 100.00
22 KalimantanSelatan 29.22 31.52 17.97 12.99 3.44 1.02 0.91 2.75 0.19 100.00
23 KalimantanTimur 22.43 24.86 19.33 19.79 6.53 1.06 1.66 4.07 0.29 100.00
24 SulawesiUtara 21.11 25.03 22.03 21.10 5.10 0.81 0.97 3.68 0.17 100.00
25 SulawesiTengah 25.33 33.54 18.62 14.15 3.00 1.37 0.82 2.99 0.18 100.00
26 SulawesiSelatan 33.52 26.74 15.26 15.06 3.11 0.87 1.03 4.12 0.28 100.00
27 SulawesiTenggara 29.46 27.52 18.53 16.12 2.52 1.17 0.92 3.58 0.17 100.00
28 Gorontalo 37.57 31.88 12.16 10.69 3.43 0.96 0.74 2.42 0.14 100.00
29 SulawesiBarat 36.59 33.86 13.86 9.13 2.95 1.10 0.59 1.79 0.13 100.00
30 Maluku 20.16 32.05 19.68 18.93 4.25 1.33 0.82 2.76 0.02 100.00
31 MalukuUtara 29.11 29.14 17.76 15.96 3.06 1.17 0.66 2.96 0.19 100.00
32 Papua 42.10 21.82 13.86 12.86 4.48 0.52 1.00 3.19 0.17 100.00
33 PapuaBarat 31.14 28.02 17.60 13.31 5.48 0.58 0.95 2.86 0.07 100.00
Indonesia 27.95 31.19 17.49 13.06 5.03 0.86 1.19 3.03 0.2 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.11.a

PERSENTASEPENDUDUKINDONESIABERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTIJAZAH/STTBTERTINGGIYANGDIMILIKIDANPROVINSITAHUN2007
Perkotaan
Tidak Ijazah/STTBTertinggiyangDimiliki
No Provinsi Mempunyai SLTP/ Ak/ S1/ Jumlah
SD/MI SMU/SM SMK DI/DII S2S3
Ijazah MTs. DIII DIV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 NanggroeAcehDarussalam 12.97 18.56 20.49 30.13 4.42 1.67 3.34 7.75 0.67 100.00
2 SumateraUtara 15.84 22.44 21.78 23.56 8.20 0.87 1.69 5.40 0.22 100.00
3 SumateraBarat 18.25 17.68 18.54 21.87 10.07 1.68 3.47 7.92 0.53 100.00
4 Riau 15.31 19.88 20.79 24.48 8.95 1.54 3.12 5.49 0.45 100.00
5 Jambi 17.12 23.53 19.55 23.21 6.61 1.34 2.20 6.25 0.19 100.00
6 SumateraSelatan 17.17 23.54 19.98 23.79 6.53 1.18 2.35 5.16 0.28 100.00
7 Bengkulu 14.71 18.12 19.58 26.25 7.55 1.94 2.13 9.26 0.44 100.00
8 Lampung 20.57 22.61 18.83 19.42 8.76 1.37 2.23 5.93 0.28 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 20.49 25.59 18.66 16.62 9.90 1.52 2.97 4.01 0.25 100.00
10 KepulauanRiau 15.06 18.62 17.09 28.95 13.91 0.88 2.13 3.15 0.22 100.00
11 DKIJakarta 12.55 20.50 20.29 23.84 9.87 0.83 3.77 7.57 0.78 100.00
12 JawaBarat 18.37 29.12 19.35 17.53 7.37 1.18 2.34 4.36 0.37 100.00
13 JawaTengah 23.31 28.82 19.58 13.91 7.21 1.06 1.80 4.09 0.22 100.00
14 DIYogyakarta 17.19 17.84 16.58 23.94 11.12 1.18 3.69 7.79 0.69 100.00
15 JawaTimur 20.94 26.05 19.73 17.17 8.04 0.96 1.27 5.52 0.32 100.00
16 Banten 18.93 23.31 21.24 19.15 9.01 0.73 2.37 4.68 0.58 100.00
17 Bali 22.70 22.31 15.23 22.50 6.89 2.12 1.74 5.97 0.54 100.00
18 NusaTenggaraBarat 32.01 23.91 17.01 17.70 2.83 0.92 1.02 4.35 0.25 100.00
19 NusaTenggaraTimur 19.58 19.87 19.17 21.41 7.42 1.25 2.61 8.01 0.69 100.00
20 KalimantanBarat 25.90 21.09 18.31 20.17 6.78 1.09 2.05 4.39 0.23 100.00
21 KalimantanTengah 16.65 24.49 21.89 22.27 5.44 1.79 1.86 5.38 0.23 100.00
22 KalimantanSelatan 20.99 24.17 20.09 20.38 5.82 1.07 1.64 5.37 0.47 100.00
23 KalimantanTimur 16.58 19.93 19.70 24.29 9.40 1.22 2.52 5.91 0.46 100.00
24 SulawesiUtara 16.09 18.32 22.62 28.24 5.90 0.63 1.42 6.38 0.41 100.00
25 SulawesiTengah 14.53 18.71 20.23 26.46 6.16 1.88 2.37 8.97 0.69 100.00
26 SulawesiSelatan 19.75 19.79 17.41 25.54 4.92 0.97 2.1 8.75 0.78 100.00
27 SulawesiTenggara 15.93 17.14 19.17 27.95 5.38 1.60 2.49 9.7 0.63 100.00
28 Gorontalo 23.49 26.00 16.49 19.23 6.21 1.49 1.53 5.21 0.36 100.00
29 SulawesiBarat 21.60 29.45 17.03 15.92 6.10 2.16 1.64 5.34 0.76 100.00
30 Maluku 10.33 19.53 20.90 30.99 7.35 1.55 2.08 7.25 0.02 100.00
31 MalukuUtara 17.13 17.44 20.13 28.08 6.66 1.53 1.48 6.94 0.61 100.00
32 Papua 12.83 19.33 18.09 26.56 9.97 0.84 2.56 9.31 0.51 100.00
33 PapuaBarat 16.66 20.13 21.99 22.23 10.28 0.76 1.98 5.75 0.22 100.00
Indonesia 18.97 24.78 19.60 19.65 7.86 1.09 2.20 5.45 0.41 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.11.b
PERSENTASEPENDUDUKINDONESIABERUMUR10TAHUNKEATAS
MENURUTIJAZAH/STTBTERTINGGIYANGDIMILIKIDANPROVINSITAHUN2007
Perdesaan
Tidak Ijazah/STTBTertinggiyangDimiliki
No Provinsi Mempunyai SLTP/ Ak/ S1/ Jumlah
SD/MI SMU/SM SMK DI/DII S2S3
Ijazah MTs. DIII DIV
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 26.90 31.37 21.58 14.67 1.73 1.07 0.86 1.79 0.03 100.00
2 SumateraUtara 29.43 30.21 20.66 12.52 4.89 0.61 0.53 1.15 100.00
3 SumateraBarat 33.98 29.14 17.31 10.71 4.73 1.18 0.78 2.12 0.05 100.00
4 Riau 28.77 34.79 19.04 11.79 3.10 0.81 0.50 1.17 0.03 100.00
5 Jambi 30.79 35.29 17.76 10.00 3.04 1.08 0.56 1.48 0.01 100.00
6 SumateraSelatan 31.56 39.15 16.82 8.92 2.15 0.50 0.27 0.63 0.01 100.00
7 Bengkulu 32.71 32.03 18.84 11.89 2.61 0.61 0.37 0.95 100.00
8 Lampung 33.65 32.91 19.68 7.82 3.93 0.68 0.40 0.93 0.01 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 39.23 36.34 12.67 7.18 2.76 0.59 0.55 0.66 0.03 100.00
10 KepulauanRiau 43.03 36.09 12.48 4.75 1.64 0.75 0.45 0.80 0.02 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 32.93 45.32 13.38 4.62 2.26 0.48 0.27 0.69 0.03 100.00
13 JawaTengah 35.41 39.15 15.27 5.31 2.92 0.61 0.42 0.90 0.01 100.00
14 DIYogyakarta 32.33 29.96 18.38 8.99 6.39 0.88 0.90 2.08 0.08 100.00
15 JawaTimur 38.39 35.55 14.99 6.26 2.80 0.52 0.23 1.22 0.04 100.00
16 Banten 36.67 41.52 13.50 5.16 1.76 0.48 0.14 0.70 0.05 100.00
17 Bali 36.02 31.13 13.88 12.29 3.37 1.20 0.51 1.46 0.14 100.00
18 NusaTenggaraBarat 42.13 28.00 15.16 10.75 1.32 0.87 0.42 1.35 100.00
19 NusaTenggaraTimur 45.30 34.75 9.60 6.03 2.30 0.54 0.50 0.94 0.02 100.00
20 KalimantanBarat 43.21 29.03 15.04 9.25 1.80 0.69 0.39 0.56 0.02 100.00
21 KalimantanTengah 25.76 41.04 20.32 8.40 2.20 0.93 0.42 0.93 100.00
22 KalimantanSelatan 34.28 36.05 16.67 8.43 1.96 0.98 0.46 1.14 0.02 100.00
23 KalimantanTimur 29.56 30.88 18.87 14.31 3.04 0.86 0.60 1.81 0.07 100.00
24 SulawesiUtara 24.04 28.95 21.68 16.93 4.64 0.92 0.71 2.10 0.03 100.00
25 SulawesiTengah 28.20 37.48 18.19 10.88 2.16 1.23 0.41 1.41 0.05 100.00
26 SulawesiSelatan 40.08 30.06 14.24 10.08 2.24 0.82 0.52 1.92 0.04 100.00
27 SulawesiTenggara 33.45 30.57 18.34 12.64 1.68 1.04 0.46 1.78 0.04 100.00
28 Gorontalo 42.84 34.08 10.55 7.50 2.39 0.76 0.45 1.38 0.06 100.00
29 SulawesiBarat 39.46 34.70 13.25 7.83 2.35 0.90 0.39 1.11 0.01 100.00
30 Maluku 24.47 37.54 19.15 13.65 2.89 1.23 0.27 0.79 0.02 100.00
31 MalukuUtara 33.44 33.36 16.90 11.57 1.76 1.03 0.37 1.52 0.04 100.00
32 Papua 53.38 22.77 12.23 7.58 2.36 0.40 0.40 0.83 0.04 100.00
33 PapuaBarat 38.18 31.86 15.46 8.97 3.14 0.49 0.45 1.45 100.00
Indonesia 35.06 36.26 15.83 7.85 2.80 0.67 0.40 1.11 0.03 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.12

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTSUMBERAIRMINUMDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan
Air Leding Leding Sumur Sumur Mataair Mataair
No Provinsi Pompa Airsungai Airhujan Lainnya Jumlah
kemasan meteran eceran terlindung takterlindung terlindung takterlindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 6.73 8.76 3.42 4.92 41.58 21.41 3.55 3.16 4.76 1.14 0.58 100.00
2 SumateraUtara 3.19 19.07 2.35 18.39 25.98 11.21 6.11 6.42 4.44 2.15 0.70 100.00
3 SumateraBarat 4.10 20.30 2.41 7.81 28.71 13.94 5.41 11.46 3.15 2.21 0.50 100.00
4 Riau 10.63 1.94 0.64 10.22 28.28 18.38 0.29 0.78 2.33 25.85 0.65 100.00
5 Jambi 3.69 16.11 0.60 4.16 29.79 22.66 1.30 1.32 7.36 12.72 0.29 100.00
6 SumateraSelatan 5.13 13.91 3.91 2.42 37.35 16.50 1.15 1.50 9.69 7.75 0.69 100.00
7 Bengkulu 2.92 9.48 1.67 2.80 25.78 46.53 3.25 5.06 2.02 0.03 0.48 100.00
8 Lampung 4.27 2.13 1.95 4.65 42.99 34.71 2.21 3.06 2.27 1.48 0.28 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 11.43 1.77 0.33 9.63 49.54 23.61 0.75 1.27 1.49 0.15 0.03 100.00
10 KepulauanRiau 30.07 21.96 3.51 3.37 20.88 10.70 3.03 2.64 0.48 1.90 1.46 100.00
11 DKIJakarta 31.26 24.18 10.08 32.16 1.06 0.29 0.03 0.06 0.17 0.69 100.00
12 JawaBarat 6.89 8.12 3.26 28.63 28.04 8.65 8.65 7.03 0.44 0.10 0.19 100.00
13 JawaTengah 2.47 10.87 3.84 14.94 42.40 7.60 11.84 4.30 0.94 0.58 0.22 100.00
14 DIYogyakarta 12.24 9.88 0.37 8.86 55.56 6.12 2.03 1.75 0.03 3.16 0.02 100.00
15 JawaTimur 6.93 11.53 4.83 22.17 33.46 6.40 9.94 3.47 0.46 0.37 0.46 100.00
16 Banten 16.61 5.85 3.37 34.81 20.28 7.21 3.22 3.76 4.13 0.06 0.71 100.00
17 Bali 19.55 33.75 1.11 4.88 12.16 1.81 15.39 4.55 2.32 4.12 0.35 100.00
18 NusaTenggaraBarat 5.71 12.61 2.11 8.42 47.15 9.61 9.98 2.62 1.76 0.03 100.00
19 NusaTenggaraTimur 0.83 11.48 2.66 1.11 17.69 11.65 25.41 20.73 5.44 1.31 1.68 100.00
20 KalimantanBarat 3.28 6.27 1.16 2.00 6.50 8.97 4.12 2.95 22.99 41.62 0.14 100.00
21 KalimantanTengah 2.39 13.97 1.73 13.42 12.90 8.29 1.34 1.59 35.70 8.48 0.19 100.00
22 KalimantanSelatan 1.95 22.51 12.79 13.78 11.98 14.09 0.72 0.54 18.87 2.43 0.33 100.00
23 KalimantanTimur 9.17 40.16 7.54 5.04 7.89 7.73 1.65 1.66 11.35 6.83 0.98 100.00
24 SulawesiUtara 6.96 15.55 4.09 9.38 30.81 12.17 13.67 4.88 0.51 1.63 0.33 100.00
25 SulawesiTengah 4.53 11.42 3.38 16.52 21.32 11.69 14.75 7.37 7.48 0.80 0.75 100.00
26 SulawesiSelatan 4.92 18.43 4.83 15.52 25.18 14.68 8.52 5.43 1.83 0.60 0.06 100.00
27 SulawesiTenggara 0.59 17.46 2.95 4.99 30.52 17.48 15.63 6.11 2.20 1.85 0.21 100.00
28 Gorontalo 1.03 15.44 2.54 4.72 52.79 11.86 4.26 1.82 5.42 0.03 0.09 100.00
29 SulawesiBarat 0.93 6.84 3.42 7.29 33.82 15.40 12.02 11.11 8.73 0.24 0.21 100.00
30 Maluku 0.73 12.06 5.60 5.77 34.71 10.12 20.79 6.44 1.46 1.71 0.60 100.00
31 MalukuUtara 0.85 15.10 1.81 2.08 42.69 18.36 6.16 1.99 6.39 4.49 0.08 100.00
32 Papua 5.00 12.24 2.19 3.60 9.06 10.20 6.35 22.61 14.44 13.23 1.09 100.00
33 PapuaBarat 10.14 14.88 12.14 2.59 13.28 7.77 9.13 9.14 10.60 9.90 0.43 100.00
Indonesia 7.18 12.36 3.82 17.62 30.07 10.32 7.86 4.77 3.02 2.57 0.40 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.12.a

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTSUMBERAIRMINUMDANPROVINSI.TAHUN2007

Perkotaan
Air Leding Leding Sumur Sumur Mataair Mataair
No Provinsi Pompa Airsungai Airhujan Lainnya Jumlah
kemasan meteran eceran terlindung takterlindung terlindung takterlindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 22.87 23.13 6.15 6.64 29.66 7.37 1.01 0.66 0.55 1.47 0.47 100.00

2 SumateraUtara 6.14 39.18 4.18 16.06 25.68 5.22 1.76 0.81 0.41 0.18 0.37 100.00

3 SumateraBarat 11.76 37.20 2.01 12.25 25.08 6.16 2.96 1.22 0.27 0.86 0.24 100.00

4 Riau 26.12 4.33 0.75 21.06 23.54 6.72 0.42 0.14 0.20 15.55 1.16 100.00
5 Jambi 10.14 35.35 0.49 7.03 21.81 8.24 1.33 0.23 0.27 16.02 0.08 100.00

6 SumateraSelatan 12.81 36.05 9.51 1.76 28.36 6.85 0.58 0.40 2.59 0.71 0.37 100.00

7 Bengkulu 8.90 24.19 1.32 5.21 24.96 34.04 0.47 0.71 0.21 100.00

8 Lampung 12.46 7.45 8.41 12.23 39.54 17.61 1.36 0.77 0.18 100.00

9 KepulauanBangkaBelitung 20.99 4.00 0.50 16.81 43.75 12.30 0.17 1.11 0.30 0.08 100.00
10 KepulauanRiau 37.04 27.06 3.51 3.61 18.47 4.28 1.27 1.11 0.19 2.08 1.37 100.00

11 DKIJakarta 31.26 24.18 10.08 32.16 1.06 0.29 0.03 0.06 0.17 0.69 100.00

12 JawaBarat 11.53 13.36 3.78 36.66 23.92 4.88 3.99 1.61 0.04 0.24 100.00

13 JawaTengah 4.69 19.57 6.60 17.39 42.02 5.52 2.82 0.83 0.15 0.41 100.00

14 DIYogyakarta 19.07 7.54 0.11 11.99 58.36 2.87 0.04 0.04 100.00
15 JawaTimur 13.66 20.15 9.35 24.07 25.25 3.15 3.58 0.42 0.01 0.18 0.18 100.00

16 Banten 26.71 8.49 2.10 45.63 12.32 2.22 0.32 0.72 0.54 0.96 100.00
17 Bali 34.08 32.45 1.11 7.19 13.21 1.33 7.76 0.79 1.66 10.17 0.24 100.00

18 NusaTenggaraBarat 11.74 21.73 3.19 9.06 42.08 6.30 3.17 0.84 1.84 0.04 100.00

19 NusaTenggaraTimur 3.75 47.64 2.47 2.09 23.54 7.07 3.24 1.18 0.54 8.47 100.00
20 KalimantanBarat 9.49 13.63 0.82 2.32 5.25 2.92 0.26 0.55 1.98 62.66 0.12 100.00

21 KalimantanTengah 7.16 33.36 4.29 28.28 8.65 3.46 2.37 0.21 9.40 2.64 0.19 100.00
22 KalimantanSelatan 3.83 45.65 22.88 5.96 10.62 4.55 0.48 0.08 5.63 0.08 0.24 100.00

23 KalimantanTimur 11.80 58.38 10.94 4.71 4.16 1.64 0.58 0.32 2.46 4.31 0.70 100.00

24 SulawesiUtara 16.33 25.31 4.96 18.49 24.27 7.51 1.02 0.87 0.12 0.53 0.57 100.00
25 SulawesiTengah 20.24 29.22 1.82 32.95 5.10 2.18 6.63 0.89 0.35 0.62 100.00

26 SulawesiSelatan 13.22 45.60 9.97 11.27 12.45 4.31 1.23 0.79 0.98 0.04 0.14 100.00
27 SulawesiTenggara 2.33 51.00 2.36 11.18 18.63 6.93 5.96 1.36 0.08 0.17 100.00

28 Gorontalo 1.28 40.47 2.99 9.20 40.04 2.91 2.81 0.19 0.10 100.00

29 SulawesiBarat 4.44 36.12 8.76 15.42 27.43 3.87 3.63 0.32 100.00
30 Maluku 2.36 35.81 9.37 11.60 20.82 2.18 15.76 0.41 0.14 0.21 1.33 100.00

31 MalukuUtara 2.57 48.15 2.15 6.41 28.20 6.15 0.19 0.49 5.37 0.31 100.00
32 Papua 14.11 39.81 6.43 6.98 9.17 5.00 3.49 3.68 0.88 6.66 3.79 100.00
33 PapuaBarat 27.74 34.13 10.42 1.78 13.05 2.51 0.90 0.79 1.42 6.40 0.87 100.00

Indonesia 14.45 21.82 6.09 23.41 24.30 4.43 2.53 0.80 0.45 1.28 0.44 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.12.b

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTSUMBERAIRMINUMDANPROVINSI.TAHUN2007

Perdesaan
Air Leding Leding Sumur Sumur Mataair Mataair
No Provinsi Pompa Airsungai Airhujan Lainnya Jumlah
kemasan meteran eceran terlindung takterlindung terlindung takterlindung
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 2.14 4.68 2.64 4.43 44.96 25.40 4.27 3.87 5.95 1.05 0.61 100.00
2 SumateraUtara 0.90 3.56 0.95 20.18 26.21 15.84 9.47 10.74 7.54 3.67 0.95 100.00
3 SumateraBarat 0.63 12.67 2.59 5.80 30.35 17.45 6.51 16.08 4.46 2.83 0.62 100.00
4 Riau 2.59 0.69 0.58 4.60 30.75 24.43 0.23 1.11 3.43 31.20 0.39 100.00
5 Jambi 1.29 8.93 0.63 3.08 32.77 28.04 1.66 1.73 10.01 11.49 0.36 100.00
6 SumateraSelatan 1.45 3.31 1.23 2.73 41.66 21.12 1.42 2.02 13.10 11.13 0.84 100.00
7 Bengkulu 0.70 4.03 1.80 1.90 26.08 51.15 4.28 6.67 2.77 0.03 0.58 100.00
8 Lampung 2.12 0.73 0.25 2.65 43.90 39.21 2.44 3.66 2.87 1.86 0.31 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 5.16 0.30 0.23 4.92 53.35 31.03 1.13 1.37 2.47 0.05 100.00
10 KepulauanRiau 0.61 0.42 3.48 2.35 31.06 37.80 10.48 9.13 1.72 1.10 1.86 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 2.06 2.67 2.73 20.28 32.33 12.58 13.50 12.66 0.85 0.21 0.13 100.00
13 JawaTengah 0.94 4.88 1.93 13.24 42.67 9.04 18.05 6.70 1.49 0.98 0.09 100.00
14 DIYogyakarta 0.54 13.88 0.81 3.51 50.78 11.67 5.44 4.74 0.07 8.56 100.00
15 JawaTimur 2.18 5.45 1.64 20.82 39.25 8.69 14.42 5.62 0.77 0.50 0.66 100.00
16 Banten 3.81 2.50 4.99 21.09 30.36 13.54 6.89 7.62 8.67 0.13 0.39 100.00
17 Bali 2.72 35.25 1.10 2.21 10.96 2.37 24.23 8.91 3.08 8.70 0.47 100.00
18 NusaTenggaraBarat 2.29 7.42 1.50 8.06 50.03 11.49 13.86 3.63 1.71 0.02 100.00
19 NusaTenggaraTimur 0.28 4.66 2.69 0.93 16.59 12.52 29.59 24.42 6.37 1.56 0.40 100.00
20 KalimantanBarat 1.06 3.65 1.29 1.89 6.95 11.13 5.50 3.80 30.48 34.11 0.15 100.00
21 KalimantanTengah 0.40 5.87 0.67 7.21 14.68 10.31 0.90 2.16 46.68 10.92 0.19 100.00
22 KalimantanSelatan 0.82 8.69 6.77 18.46 12.79 19.80 0.86 0.81 26.79 3.84 0.39 100.00
23 KalimantanTimur 6.02 18.40 3.48 5.44 12.35 15.01 2.92 3.27 21.98 9.83 1.31 100.00
24 SulawesiUtara 1.59 9.95 3.60 4.15 34.56 14.84 20.94 7.18 0.73 2.26 0.20 100.00
25 SulawesiTengah 0.60 6.96 3.77 12.41 25.38 14.07 16.78 8.99 9.26 0.99 0.78 100.00
26 SulawesiSelatan 1.03 5.72 2.43 17.50 31.14 19.53 11.93 7.61 2.22 0.86 0.03 100.00
27 SulawesiTenggara 0.10 7.87 3.12 3.23 33.92 20.50 18.39 7.47 2.81 2.38 0.22 100.00
28 Gorontalo 0.94 5.99 2.37 3.03 57.61 15.24 4.81 2.50 7.40 0.12 100.00
29 SulawesiBarat 0.33 1.88 2.51 5.91 34.90 17.36 13.44 12.94 10.20 0.28 0.25 100.00
30 Maluku 0.06 2.29 4.05 3.37 40.43 13.39 22.86 8.92 2.01 2.32 0.30 100.00
31 MalukuUtara 0.29 4.26 1.70 0.66 47.44 22.36 8.12 2.48 8.48 4.20 100.00
32 Papua 1.72 2.34 0.66 2.39 9.03 12.06 7.37 29.41 19.31 15.59 0.12 100.00
33 PapuaBarat 0.76 4.63 13.06 3.02 13.40 10.57 13.52 13.58 15.49 11.77 0.19 100.00

Indonesia 1.65 5.18 2.10 13.22 34.46 14.80 11.90 7.79 4.98 3.54 0.38 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.13

PERSENTASERUMAHTANGGADENGANSUMBERAIRMINUMDARIPOMPA/SUMUR/MATAAIR
MENURUTTIPEDAERAH,JARAKKETEMPATPENAMPUNGANAKHIRKOTORAN/TINJATERDEKATDANPROVINSI
TAHUN2007

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


No Provinsi
<=10m >10m TidakTahu Jumlah <=10m >10m TidakTahu Jumlah <=10m >10m TidakTahu Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 39.84 38.18 21.97 100.00 29.71 39.57 30.72 100.00 31.08 39.38 29.54 100.00
2 SumateraUtara 41.16 48.01 10.83 100.00 23.38 53.08 23.54 100.00 29.01 51.47 19.51 100.00
3 SumateraBarat 32.41 48.90 18.68 100.00 22.18 54.26 23.57 100.00 24.43 53.08 22.49 100.00
4 Riau 40.96 49.12 9.92 100.00 26.74 60.33 12.92 100.00 31.09 56.90 12.00 100.00
5 Jambi 32.30 62.66 5.05 100.00 19.71 59.27 21.02 100.00 21.89 59.85 18.26 100.00
6 SumateraSelatan 31.67 58.70 9.63 100.00 22.71 57.65 19.64 100.00 24.58 57.87 17.55 100.00
7 Bengkulu 45.47 47.01 7.53 100.00 24.84 50.24 24.92 100.00 29.21 49.55 21.23 100.00
8 Lampung 34.35 55.30 10.36 100.00 20.13 69.72 10.16 100.00 22.55 67.26 10.19 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 27.66 59.22 13.12 100.00 21.40 53.73 24.87 100.00 23.57 55.63 20.80 100.00
10 KepulauanRiau 33.57 50.91 15.52 100.00 15.21 56.39 28.40 100.00 25.71 53.26 21.03 100.00
11 DKIJakarta 47.39 44.33 8.28 100.00 47.39 44.33 8.28 100.00
12 JawaBarat 39.40 42.11 18.49 100.00 30.79 42.79 26.43 100.00 34.64 42.48 22.88 100.00
13 JawaTengah 26.69 54.55 18.75 100.00 16.21 58.28 25.51 100.00 19.83 57.00 23.18 100.00
14 DIYogyakarta 26.98 65.15 7.87 100.00 15.03 75.89 9.07 100.00 22.47 69.21 8.33 100.00
15 JawaTimur 28.96 55.84 15.21 100.00 15.93 62.28 21.79 100.00 19.96 60.28 19.75 100.00
16 Banten 49.45 36.31 14.25 100.00 25.91 33.68 40.41 100.00 37.53 34.98 27.49 100.00
17 Bali 30.50 55.30 14.19 100.00 16.02 57.80 26.18 100.00 22.08 56.75 21.16 100.00
18 NusaTenggaraBarat 32.31 43.83 23.86 100.00 20.73 45.74 33.53 100.00 24.04 45.20 30.76 100.00
19 NusaTenggaraTimur 34.13 55.41 10.46 100.00 9.21 64.60 26.20 100.00 11.12 63.89 24.99 100.00
20 KalimantanBarat 20.83 73.58 5.59 100.00 17.09 59.40 23.52 100.00 17.54 61.11 21.35 100.00
21 KalimantanTengah 43.44 41.39 15.17 100.00 25.01 55.78 19.22 100.00 31.22 50.93 17.85 100.00
22 KalimantanSelatan 23.05 70.48 6.47 100.00 15.36 67.88 16.76 100.00 16.88 68.39 14.73 100.00
23 KalimantanTimur 29.41 48.03 22.56 100.00 15.17 68.73 16.10 100.00 18.85 63.37 17.77 100.00
24 SulawesiUtara 32.49 54.66 12.85 100.00 25.92 52.97 21.11 100.00 27.68 53.42 18.89 100.00
25 SulawesiTengah 44.93 24.78 30.29 100.00 18.01 42.38 39.61 100.00 21.60 40.04 38.36 100.00
26 SulawesiSelatan 32.75 47.02 20.23 100.00 17.41 46.65 35.94 100.00 19.53 46.70 33.77 100.00
27 SulawesiTenggara 25.05 63.61 11.33 100.00 14.02 61.67 24.31 100.00 15.47 61.92 22.61 100.00
28 Gorontalo 45.58 40.90 13.52 100.00 26.90 40.06 33.04 100.00 30.63 40.23 29.14 100.00
29 SulawesiBarat 17.06 63.74 19.20 100.00 15.15 51.92 32.93 100.00 15.33 53.01 31.67 100.00
30 Maluku 24.24 53.21 22.54 100.00 15.57 55.98 28.45 100.00 17.22 55.46 27.33 100.00
31 MalukuUtara 35.56 45.12 19.32 100.00 26.82 44.94 28.24 100.00 28.08 44.97 26.96 100.00
32 Papua 23.27 44.44 32.29 100.00 7.36 60.94 31.70 100.00 9.65 58.56 31.79 100.00
33 PapuaBarat 12.51 55.25 32.24 100.00 12.25 31.04 56.72 100.00 12.29 34.86 52.85 100.00
Indonesia 34.99 49.18 15.83 100.00 20.70 54.54 24.76 100.00 25.55 52.72 21.74 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.14

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTFASILITASTEMPATBUANGAIRBESAR,
TIPEDAERAHDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


No Provinsi
Sendiri Bersama Umum TidakAda Jumlah Sendiri Bersama Umum TidakAda Jumlah Sendiri Bersama Umum TidakAda Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 NanggroeAcehDarussalam 76.84 10.85 3.99 8.31 100.00 42.82 7.68 9.98 39.52 100.00 50.35 8.38 8.65 32.62 100.00
2 SumateraUtara 88.49 7.14 1.26 3.11 100.00 59.12 6.72 5.99 28.18 100.00 71.90 6.90 3.93 17.26 100.00
3 SumateraBarat 68.29 18.25 3.68 9.78 100.00 40.55 10.06 8.69 40.70 100.00 49.18 12.61 7.13 31.08 100.00
4 Riau 88.77 8.68 1.03 1.51 100.00 76.01 7.99 2.03 13.97 100.00 80.37 8.23 1.69 9.71 100.00
5 Jambi 86.09 8.83 1.31 3.77 100.00 54.56 10.01 4.98 30.46 100.00 63.13 9.69 3.98 23.20 100.00
6 SumateraSelatan 78.72 12.26 3.76 5.26 100.00 53.16 10.19 3.92 32.72 100.00 61.44 10.86 3.87 23.83 100.00
7 Bengkulu 78.77 15.71 2.56 2.95 100.00 51.70 8.25 2.41 37.64 100.00 59.02 10.27 2.45 28.26 100.00
8 Lampung 76.55 11.90 2.15 9.41 100.00 60.94 10.87 1.81 26.38 100.00 64.19 11.09 1.88 22.84 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 81.74 7.66 1.66 8.93 100.00 46.38 3.43 2.19 48.00 100.00 60.39 5.11 1.98 32.52 100.00
10 KepulauanRiau 81.30 16.04 0.99 1.66 100.00 62.69 8.71 4.84 23.76 100.00 77.74 14.64 1.73 5.89 100.00
11 DKIJakarta 73.40 19.65 6.30 0.64 100.00 73.40 19.65 6.30 0.64 100.00
12 JawaBarat 73.61 13.48 5.57 7.35 100.00 49.86 12.05 11.89 26.20 100.00 61.96 12.78 8.67 16.59 100.00
13 JawaTengah 66.87 13.00 3.15 16.98 100.00 52.99 12.19 3.76 31.07 100.00 58.65 12.52 3.51 25.32 100.00
14 DIYogyakarta 58.06 32.79 0.87 8.28 100.00 75.78 17.17 0.32 6.73 100.00 64.59 27.03 0.67 7.71 100.00
15 JawaTimur 68.33 14.65 2.20 14.81 100.00 49.28 15.70 1.57 33.45 100.00 57.16 15.26 1.83 25.74 100.00
16 Banten 69.19 18.10 2.20 10.50 100.00 33.00 5.49 1.79 59.72 100.00 53.23 12.54 2.02 32.21 100.00
17 Bali 67.68 23.48 0.40 8.44 100.00 49.26 17.18 0.20 33.36 100.00 59.14 20.56 0.31 19.99 100.00
18 NusaTenggaraBarat 47.15 16.28 2.96 33.61 100.00 29.04 11.15 1.81 58.00 100.00 35.60 13.01 2.23 49.16 100.00
19 NusaTenggaraTimur 73.38 20.74 1.04 4.83 100.00 57.31 9.69 1.67 31.33 100.00 59.86 11.44 1.57 27.13 100.00
20 KalimantanBarat 88.60 5.29 0.96 5.15 100.00 46.61 7.00 4.06 42.34 100.00 57.65 6.55 3.24 32.56 100.00
21 KalimantanTengah 69.68 14.67 8.20 7.45 100.00 42.85 14.62 8.91 33.62 100.00 50.75 14.63 8.70 25.91 100.00
22 KalimantanSelatan 74.93 9.88 6.96 8.23 100.00 49.84 14.60 10.03 25.53 100.00 59.22 12.83 8.88 19.06 100.00
23 KalimantanTimur 85.02 9.22 3.24 2.52 100.00 64.80 10.57 7.87 16.75 100.00 75.81 9.83 5.35 9.01 100.00
24 SulawesiUtara 73.04 19.07 3.23 4.66 100.00 55.65 15.67 3.66 25.02 100.00 61.99 16.91 3.51 17.60 100.00
25 SulawesiTengah 68.39 13.84 6.15 11.63 100.00 39.22 6.82 3.25 50.71 100.00 45.06 8.22 3.83 42.89 100.00
26 SulawesiSelatan 71.62 19.48 2.17 6.74 100.00 51.79 9.37 1.26 37.57 100.00 58.11 12.59 1.55 27.75 100.00
27 SulawesiTenggara 74.09 14.96 2.72 8.23 100.00 51.84 6.27 2.85 39.04 100.00 56.78 8.20 2.82 32.20 100.00
28 Gorontalo 50.03 26.37 7.20 16.40 100.00 21.91 15.40 8.01 54.68 100.00 29.61 18.41 7.79 44.19 100.00
29 SulawesiBarat 63.63 10.00 2.39 23.98 100.00 37.77 6.30 2.95 52.98 100.00 41.52 6.84 2.87 48.78 100.00
30 Maluku 71.00 15.22 6.00 7.78 100.00 35.35 4.56 8.21 51.89 100.00 45.74 7.67 7.56 39.03 100.00
31 MalukuUtara 68.08 20.35 2.49 9.08 100.00 30.71 11.15 16.53 41.61 100.00 39.93 13.42 13.06 33.58 100.00
32 Papua 77.97 13.81 7.12 1.09 100.00 35.06 10.57 3.38 50.99 100.00 46.40 11.43 4.37 37.81 100.00
33 PapuaBarat 62.41 21.84 9.55 6.19 100.00 30.42 12.26 15.08 42.24 100.00 41.54 15.59 13.16 29.70 100.00
Indonesia 72.08 14.85 3.57 9.50 100.00 50.57 11.51 4.92 33.00 100.00 59.86 12.95 4.33 22.85 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.15

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTJENISKLOSETDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan

No Provinsi Leherangsa "Plengsengan" Cemplung/cubluk Tidakpakai Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 NanggroeAcehDarussalam 59.33 8.41 24.40 7.86 100.00
2 SumateraUtara 65.84 9.02 20.28 4.85 100.00
3 SumateraBarat 68.67 7.21 17.44 6.69 100.00
4 Riau 59.88 16.99 18.60 4.52 100.00
5 Jambi 59.40 9.90 24.95 5.75 100.00
6 SumateraSelatan 57.85 8.90 27.69 5.56 100.00
7 Bengkulu 72.68 7.11 14.97 5.24 100.00
8 Lampung 59.86 8.73 29.66 1.74 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 78.88 11.77 8.50 0.84 100.00
10 KepulauanRiau 67.42 17.15 13.66 1.78 100.00
11 DKIJakarta 87.57 9.82 1.91 0.70 100.00
12 JawaBarat 74.76 9.86 8.97 6.41 100.00
13 JawaTengah 75.24 6.59 15.77 2.41 100.00
14 DIYogyakarta 83.59 2.17 14.19 0.05 100.00
15 JawaTimur 67.31 7.29 23.82 1.57 100.00
16 Banten 87.81 5.99 4.37 1.83 100.00
17 Bali 95.40 2.94 1.06 0.59 100.00
18 NusaTenggaraBarat 79.55 15.77 2.18 2.50 100.00
19 NusaTenggaraTimur 38.57 22.80 31.55 7.08 100.00
20 KalimantanBarat 65.63 13.43 14.39 6.54 100.00
21 KalimantanTengah 49.40 7.35 29.09 14.16 100.00
22 KalimantanSelatan 57.13 11.57 18.13 13.18 100.00
23 KalimantanTimur 70.37 12.91 13.45 3.27 100.00
24 SulawesiUtara 84.88 8.37 5.26 1.48 100.00
25 SulawesiTengah 75.70 11.63 8.95 3.73 100.00
26 SulawesiSelatan 76.68 9.57 11.19 2.56 100.00
27 SulawesiTenggara 64.00 6.37 25.38 4.25 100.00
28 Gorontalo 87.09 5.13 4.64 3.14 100.00
29 SulawesiBarat 68.80 8.03 18.43 4.75 100.00
30 Maluku 68.67 18.99 5.62 6.72 100.00
31 MalukuUtara 84.59 8.29 3.24 3.88 100.00
32 Papua 44.17 19.89 23.00 12.94 100.00
33 PapuaBarat 54.27 25.62 13.87 6.24 100.00
Indonesia 71.50 9.05 15.57 3.88 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.15.a

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTJENISKLOSETDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan

No Provinsi Leherangsa "Plengsengan" Cemplung/cubluk Tidakpakai Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 NanggroeAcehDarussalam 78.45 9.96 9.94 1.65 100.00
2 SumateraUtara 81.54 7.42 9.72 1.33 100.00
3 SumateraBarat 85.61 6.40 5.91 2.09 100.00
4 Riau 79.76 13.45 5.86 0.93 100.00
5 Jambi 76.15 10.76 11.97 1.12 100.00
6 SumateraSelatan 84.16 6.65 7.03 2.16 100.00
7 Bengkulu 91.00 6.41 1.74 0.86 100.00
8 Lampung 86.33 7.76 5.34 0.56 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 82.99 8.23 8.05 0.73 100.00
10 KepulauanRiau 72.28 18.65 8.04 1.03 100.00
11 DKIJakarta 87.57 9.82 1.91 0.70 100.00
12 JawaBarat 83.46 9.45 4.29 2.80 100.00
13 JawaTengah 88.30 4.79 5.81 1.09 100.00
14 DIYogyakarta 96.89 2.08 1.03 100.00
15 JawaTimur 85.53 6.83 6.93 0.71 100.00
16 Banten 90.62 5.49 2.89 1.01 100.00
17 Bali 96.67 2.79 0.40 0.14 100.00
18 NusaTenggaraBarat 76.20 19.43 1.21 3.17 100.00
19 NusaTenggaraTimur 69.61 18.05 10.28 2.06 100.00
20 KalimantanBarat 87.34 7.84 3.82 1.00 100.00
21 KalimantanTengah 78.19 6.65 10.63 4.52 100.00
22 KalimantanSelatan 69.88 15.44 10.82 3.87 100.00
23 KalimantanTimur 75.97 16.08 5.95 2.00 100.00
24 SulawesiUtara 86.67 7.67 5.32 0.33 100.00
25 SulawesiTengah 80.11 15.87 2.12 1.90 100.00
26 SulawesiSelatan 90.86 6.31 2.08 0.75 100.00
27 SulawesiTenggara 87.41 8.52 3.23 0.84 100.00
28 Gorontalo 92.21 4.54 1.18 2.08 100.00
29 SulawesiBarat 89.57 4.92 3.68 1.84 100.00
30 Maluku 80.82 14.43 2.97 1.77 100.00
31 MalukuUtara 93.74 3.94 1.81 0.50 100.00
32 Papua 61.46 24.81 12.22 1.52 100.00
33 PapuaBarat 61.54 25.51 8.95 3.99 100.00
Indonesia 85.11 8.27 5.16 1.47 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.15.b

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTJENISKLOSETDANPROVINSITAHUN2007

Perdesaan

No Provinsi Leherangsa "Plengsengan" Cemplung/cubluk Tidakpakai Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 NanggroeAcehDarussalam 51.10 7.75 30.62 10.53 100.00
2 SumateraUtara 49.52 10.68 31.28 8.52 100.00
3 SumateraBarat 57.03 7.76 25.36 9.85 100.00
4 Riau 48.08 19.10 26.17 6.65 100.00
5 Jambi 50.74 9.46 31.65 8.15 100.00
6 SumateraSelatan 40.10 10.42 41.63 7.84 100.00
7 Bengkulu 62.12 7.51 22.60 7.76 100.00
8 Lampung 51.29 9.04 37.54 2.12 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 74.16 15.85 9.02 0.97 100.00
10 KepulauanRiau 40.93 9.01 44.24 5.82 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 63.41 10.38 15.07 11.13 100.00
13 JawaTengah 64.40 8.08 24.03 3.50 100.00
14 DIYogyakarta 61.20 2.33 36.35 0.12 100.00
15 JawaTimur 50.85 7.71 39.08 2.35 100.00
16 Banten 79.90 7.38 8.56 4.16 100.00
17 Bali 93.40 3.17 2.12 1.31 100.00
18 NusaTenggaraBarat 82.56 12.49 3.05 1.90 100.00
19 NusaTenggaraTimur 30.47 24.04 37.10 8.39 100.00
20 KalimantanBarat 52.90 16.72 20.58 9.80 100.00
21 KalimantanTengah 32.64 7.75 39.83 19.77 100.00
22 KalimantanSelatan 47.74 8.72 23.50 20.04 100.00
23 KalimantanTimur 62.54 8.47 23.95 5.05 100.00
24 SulawesiUtara 83.58 8.88 5.22 2.32 100.00
25 SulawesiTengah 73.72 9.72 12.01 4.55 100.00
26 SulawesiSelatan 66.78 11.85 17.55 3.82 100.00
27 SulawesiTenggara 53.93 5.45 34.91 5.71 100.00
28 Gorontalo 83.52 5.55 7.05 3.89 100.00
29 SulawesiBarat 63.11 8.88 22.47 5.55 100.00
30 Maluku 59.08 22.59 7.71 10.62 100.00
31 MalukuUtara 79.91 10.51 3.97 5.60 100.00
32 Papua 31.65 16.32 30.80 21.22 100.00
33 PapuaBarat 47.98 25.71 18.13 8.18 100.00
Indonesia 57.53 9.85 26.27 6.36 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.16

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTTEMPATPEMBUANGANAKHIRTINJA
DANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan

No Provinsi Tangki/septik Kolam/sawah Sungai/danau/laut Lobangtanah Pantai/kebun Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 NanggroeAcehDarussalam 38.12 1.56 22.85 22.52 11.86 3.08 100.00
2 SumateraUtara 53.92 1.32 13.80 20.74 5.52 4.70 100.00
3 SumateraBarat 39.11 14.76 30.00 11.41 2.06 2.66 100.00
4 Riau 47.23 2.08 11.73 34.32 3.79 0.84 100.00
5 Jambi 38.16 1.09 30.89 26.78 1.65 1.44 100.00
6 SumateraSelatan 43.15 2.16 25.46 24.89 2.51 1.82 100.00
7 Bengkulu 34.34 1.62 21.92 33.05 7.20 1.88 100.00
8 Lampung 36.54 3.35 11.50 46.39 1.09 1.14 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 55.68 0.42 3.89 11.81 25.37 2.83 100.00
10 KepulauanRiau 54.04 0.59 14.99 25.84 4.11 0.44 100.00
11 DKIJakarta 86.75 0.66 5.53 5.91 0.01 1.15 100.00
12 JawaBarat 49.96 14.78 22.50 9.89 1.32 1.55 100.00
13 JawaTengah 49.84 5.32 21.90 20.00 1.86 1.08 100.00
14 DIYogyakarta 70.34 1.49 7.35 20.06 0.15 0.61 100.00
15 JawaTimur 46.49 1.18 21.94 25.58 4.11 0.70 100.00
16 Banten 55.07 6.26 14.47 7.85 15.03 1.32 100.00
17 Bali 76.26 0.46 6.47 3.86 12.19 0.76 100.00
18 NusaTenggaraBarat 41.52 2.29 30.89 7.16 17.04 1.10 100.00
19 NusaTenggaraTimur 19.98 0.29 0.75 48.20 23.69 7.10 100.00
20 KalimantanBarat 35.01 1.95 24.80 24.15 11.56 2.53 100.00
21 KalimantanTengah 23.75 0.35 45.40 28.19 1.64 0.66 100.00
22 KalimantanSelatan 32.26 0.52 33.29 30.87 1.92 1.14 100.00
23 KalimantanTimur 57.89 0.94 15.56 22.43 2.33 0.85 100.00
24 SulawesiUtara 61.20 0.49 11.91 20.03 3.34 3.03 100.00
25 SulawesiTengah 39.94 1.39 24.84 14.66 14.84 4.34 100.00
26 SulawesiSelatan 52.95 1.47 8.48 18.29 17.07 1.75 100.00
27 SulawesiTenggara 41.69 0.81 11.78 25.96 17.66 2.09 100.00
28 Gorontalo 41.62 1.15 15.39 12.64 27.26 1.94 100.00
29 SulawesiBarat 33.26 1.09 22.74 20.61 20.59 1.70 100.00
30 Maluku 41.94 2.11 13.29 8.80 29.30 4.55 100.00
31 MalukuUtara 55.64 0.34 5.95 5.93 30.87 1.26 100.00
32 Papua 32.35 0.97 8.49 20.87 29.74 7.58 100.00
33 PapuaBarat 37.90 1.87 20.32 18.51 19.98 1.42 100.00
Indonesia 49.13 4.89 19.24 19.54 5.54 1.65 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.16.a

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTTEMPATPEMBUANGANAKHIRTINJA
DANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan

No Provinsi Tangki/septik Kolam/sawah Sungai/danau/laut Lobangtanah Pantai/kebun Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 NanggroeAcehDarussalam 71.60 0.74 7.06 16.27 2.95 1.38 100.00
2 SumateraUtara 79.77 1.12 5.40 10.80 0.80 2.11 100.00
3 SumateraBarat 69.26 6.36 13.57 7.37 1.18 2.26 100.00
4 Riau 74.24 1.36 4.33 18.90 0.68 0.50 100.00
5 Jambi 71.34 0.64 10.79 14.46 1.08 1.70 100.00
6 SumateraSelatan 78.92 1.48 9.39 8.73 0.47 1.01 100.00
7 Bengkulu 70.02 2.20 2.72 21.37 0.83 2.86 100.00
8 Lampung 70.52 1.84 9.98 15.96 0.38 1.32 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 78.98 0.29 3.37 10.37 5.60 1.39 100.00
10 KepulauanRiau 61.20 0.58 8.50 28.00 1.46 0.26 100.00
11 DKIJakarta 86.75 0.66 5.53 5.91 0.01 1.15 100.00
12 JawaBarat 61.44 6.32 22.24 7.32 0.48 2.21 100.00
13 JawaTengah 67.78 2.10 18.46 9.85 0.92 0.88 100.00
14 DIYogyakarta 80.55 1.53 8.80 8.71 0.41 100.00
15 JawaTimur 69.79 0.91 15.63 12.39 0.85 0.42 100.00
16 Banten 77.09 4.19 6.70 7.03 4.03 0.95 100.00
17 Bali 89.83 0.35 4.52 1.18 3.79 0.33 100.00
18 NusaTenggaraBarat 55.46 0.64 29.88 6.97 5.83 1.22 100.00
19 NusaTenggaraTimur 45.79 0.44 0.53 47.79 4.24 1.20 100.00
20 KalimantanBarat 72.11 1.03 5.97 18.75 1.67 0.47 100.00
21 KalimantanTengah 55.77 0.59 18.99 23.74 0.59 0.32 100.00
22 KalimantanSelatan 55.17 0.24 20.25 23.04 0.27 1.03 100.00
23 KalimantanTimur 76.68 0.97 9.16 11.62 0.98 0.58 100.00
24 SulawesiUtara 77.25 0.46 3.62 15.35 0.63 2.68 100.00
25 SulawesiTengah 75.59 0.44 12.14 7.85 1.44 2.54 100.00
26 SulawesiSelatan 82.69 1.25 3.36 8.88 2.95 0.87 100.00
27 SulawesiTenggara 83.63 0.51 5.25 6.75 2.65 1.20 100.00
28 Gorontalo 75.61 1.02 7.50 5.44 8.76 1.67 100.00
29 SulawesiBarat 64.32 1.29 5.00 11.18 17.69 0.53 100.00
30 Maluku 79.27 2.37 3.42 2.56 8.96 3.42 100.00
31 MalukuUtara 87.86 0.31 1.96 1.19 7.75 0.93 100.00
32 Papua 75.44 1.28 6.86 15.35 0.28 0.79 100.00
33 PapuaBarat 73.08 2.37 10.65 9.50 3.91 0.50 100.00
Indonesia 71.06 2.52 13.84 10.16 1.18 1.23 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.16.b

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTTEMPATPEMBUANGANAKHIRTINJA
DANPROVINSITAHUN2007

Perdesaan

No Provinsi Tangki/septik Kolam/sawah Sungai/danau/laut Lobangtanah Pantai/kebun Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


1 NanggroeAcehDarussalam 28.62 1.79 27.34 24.30 14.39 3.56 100.00
2 SumateraUtara 33.99 1.47 20.27 28.41 9.16 6.70 100.00
3 SumateraBarat 25.49 18.56 37.42 13.23 2.46 2.84 100.00
4 Riau 33.21 2.46 15.57 42.33 5.41 1.02 100.00
5 Jambi 25.78 1.25 38.39 31.38 1.86 1.34 100.00
6 SumateraSelatan 26.02 2.49 33.15 32.63 3.48 2.21 100.00
7 Bengkulu 21.13 1.40 29.03 37.37 9.56 1.52 100.00
8 Lampung 27.59 3.75 11.90 54.40 1.28 1.09 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 40.39 0.50 4.23 12.76 38.34 3.78 100.00
10 KepulauanRiau 23.81 0.61 42.40 16.69 15.30 1.20 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 38.03 23.58 22.76 12.57 2.19 0.86 100.00
13 JawaTengah 37.48 7.55 24.27 26.99 2.50 1.22 100.00
14 DIYogyakarta 52.87 1.41 4.88 39.49 0.40 0.95 100.00
15 JawaTimur 30.05 1.37 26.40 34.88 6.40 0.90 100.00
16 Banten 27.16 8.89 24.32 8.90 28.96 1.78 100.00
17 Bali 60.55 0.57 8.73 6.97 21.92 1.27 100.00
18 NusaTenggaraBarat 33.59 3.23 31.47 7.27 23.41 1.03 100.00
19 NusaTenggaraTimur 15.12 0.26 0.79 48.27 27.35 8.21 100.00
20 KalimantanBarat 21.77 2.28 31.52 26.08 15.09 3.26 100.00
21 KalimantanTengah 10.38 0.26 56.43 30.05 2.08 0.80 100.00
22 KalimantanSelatan 18.57 0.68 41.08 35.56 2.91 1.20 100.00
23 KalimantanTimur 35.44 0.89 23.21 35.35 3.94 1.17 100.00
24 SulawesiUtara 51.99 0.50 16.66 22.72 4.90 3.23 100.00
25 SulawesiTengah 31.02 1.62 28.01 16.37 18.19 4.79 100.00
26 SulawesiSelatan 39.04 1.57 10.88 22.69 23.67 2.16 100.00
27 SulawesiTenggara 29.71 0.90 13.65 31.45 21.95 2.34 100.00
28 Gorontalo 28.79 1.19 18.37 15.36 34.24 2.05 100.00
29 SulawesiBarat 28.00 1.06 25.75 22.21 21.08 1.90 100.00
30 Maluku 26.58 2.01 17.35 11.38 37.68 5.01 100.00
31 MalukuUtara 45.08 0.35 7.26 7.49 38.45 1.37 100.00
32 Papua 16.88 0.86 9.07 22.85 40.31 10.02 100.00
33 PapuaBarat 19.15 1.61 25.47 23.31 28.55 1.91 100.00
Indonesia 32.47 6.69 23.35 26.67 8.85 1.98 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.17
PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTLUASLANTAITEMPATTINGGAL(M2),
TIPEDAERAHDANPROVINSITAHUN2007

LuasLantai(m2)
No Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan/Perdesaan

<19 2049 5099 100149 150+ Jumlah <19 2049 5099 100149 150+ Jumlah <19 2049 5099 100149 150+ Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 NanggroeAcehDarussalam 3.75 40.02 37.59 11.71 6.93 100.00 3.39 56.99 32.97 5.00 1.65 100.00 3.47 53.24 34.00 6.48 2.82 100.00

2 SumateraUtara 1.82 31.72 48.13 12.29 6.05 100.00 3.59 49.22 41.65 4.56 0.97 100.00 2.82 41.60 44.48 7.93 3.18 100.00

3 SumateraBarat 5.62 35.02 42.09 11.46 5.81 100.00 4.54 39.37 45.87 7.97 2.25 100.00 4.88 38.02 44.69 9.06 3.36 100.00

4 Riau 2.28 38.36 40.13 12.67 6.56 100.00 1.19 44.47 44.84 7.61 1.89 100.00 1.56 42.39 43.23 9.34 3.48 100.00

5 Jambi 2.19 36.14 44.47 13.53 3.67 100.00 2.35 43.50 46.61 6.22 1.32 100.00 2.31 41.50 46.03 8.21 1.96 100.00

6 SumateraSelatan 7.38 43.84 35.29 8.18 5.31 100.00 3.84 47.65 42.56 4.40 1.55 100.00 4.98 46.42 40.21 5.62 2.77 100.00

7 Bengkulu 8.14 37.42 38.72 10.23 5.49 100.00 4.20 48.20 42.78 3.65 1.17 100.00 5.27 45.28 41.68 5.43 2.34 100.00

8 Lampung 3.25 29.41 51.75 10.39 5.20 100.00 1.56 27.54 58.22 10.49 2.20 100.00 1.91 27.93 56.87 10.47 2.82 100.00

9 KepulauanBangkaBelitung 1.35 35.71 48.98 10.11 3.85 100.00 1.49 39.22 46.01 10.62 2.67 100.00 1.44 37.83 47.18 10.42 3.14 100.00

10 KepulauanRiau 11.09 37.09 39.37 9.00 3.46 100.00 5.34 48.49 36.88 6.86 2.43 100.00 9.98 39.27 38.89 8.59 3.26 100.00

11 DKIJakarta 22.31 33.01 25.54 10.38 8.76 100.00 22.31 33.01 25.54 10.38 8.76 100.00

12 JawaBarat 6.86 34.94 43.04 10.74 4.42 100.00 2.52 49.61 41.84 4.77 1.27 100.00 4.73 42.13 42.45 7.81 2.88 100.00

13 JawaTengah 2.72 21.04 53.67 15.44 7.13 100.00 0.44 17.03 59.13 16.65 6.75 100.00 1.37 18.67 56.90 16.16 6.91 100.00

14 DIYogyakarta 20.81 22.10 36.97 12.75 7.38 100.00 0.37 14.69 57.59 17.92 9.44 100.00 13.27 19.37 44.57 14.65 8.14 100.00

15 JawaTimur 6.98 27.37 47.72 12.01 5.92 100.00 0.83 29.14 53.26 12.11 4.65 100.00 3.38 28.41 50.97 12.07 5.18 100.00

16 Banten 12.62 27.66 38.12 13.19 8.41 100.00 2.79 42.38 46.98 6.03 1.82 100.00 8.29 34.15 42.03 10.03 5.50 100.00

17 Bali 19.01 25.28 35.19 11.94 8.59 100.00 4.86 42.63 41.49 8.08 2.93 100.00 12.45 33.32 38.11 10.15 5.97 100.00

18 NusaTenggaraBarat 12.68 50.25 28.32 4.97 3.78 100.00 8.24 63.38 25.84 2.08 0.46 100.00 9.85 58.62 26.74 3.13 1.66 100.00

19 NusaTenggaraTimur 12.00 47.08 29.47 7.58 3.86 100.00 5.57 62.42 28.43 3.03 0.56 100.00 6.59 59.99 28.59 3.75 1.08 100.00

20 KalimantanBarat 1.25 32.44 47.08 11.97 7.27 100.00 3.22 54.30 36.29 5.02 1.17 100.00 2.70 48.55 39.13 6.85 2.77 100.00

21 KalimantanTengah 7.22 44.59 37.62 7.08 3.49 100.00 3.48 52.35 39.71 3.69 0.77 100.00 4.58 50.06 39.09 4.69 1.57 100.00

22 KalimantanSelatan 6.84 43.82 35.96 8.79 4.59 100.00 3.37 43.81 46.16 5.69 0.97 100.00 4.66 43.82 42.34 6.85 2.33 100.00

23 KalimantanTimur 6.07 38.34 38.38 10.87 6.33 100.00 1.87 48.04 40.93 6.56 2.59 100.00 4.16 42.76 39.54 8.91 4.63 100.00

24 SulawesiUtara 6.27 47.07 34.51 8.41 3.74 100.00 5.01 60.97 28.79 3.89 1.34 100.00 5.47 55.90 30.87 5.54 2.22 100.00

25 SulawesiTengah 7.45 39.59 32.52 13.51 6.92 100.00 3.86 47.42 40.16 6.63 1.92 100.00 4.58 45.85 38.64 8.01 2.92 100.00

26 SulawesiSelatan 10.15 29.75 39.33 12.55 8.22 100.00 1.88 32.41 52.37 10.87 2.46 100.00 4.52 31.57 48.22 11.40 4.29 100.00

27 SulawesiTenggara 10.81 29.08 39.33 13.79 7.00 100.00 2.85 44.46 43.03 7.42 2.23 100.00 4.62 41.04 42.21 8.84 3.29 100.00

28 Gorontalo 3.93 43.83 38.81 9.60 3.83 100.00 8.30 56.10 27.67 6.32 1.61 100.00 7.10 52.74 30.72 7.22 2.21 100.00

29 SulawesiBarat 3.58 34.15 47.82 10.02 4.43 100.00 6.20 45.70 42.05 4.96 1.10 100.00 5.82 44.03 42.88 5.69 1.58 100.00

30 Maluku 7.74 45.64 35.40 6.95 4.27 100.00 3.82 56.10 35.27 3.86 0.96 100.00 4.96 53.05 35.31 4.76 0.92 100.00

31 MalukuUtara 8.12 20.87 43.90 18.15 8.96 100.00 0.78 38.38 52.54 7.09 1.21 100.00 2.60 34.05 50.40 9.82 3.12 100.00

32 Papua 10.41 53.31 25.08 8.83 2.37 100.00 30.71 53.37 14.47 0.91 0.54 100.00 25.35 53.35 17.27 3.01 1.02 100.00

33 PapuaBarat 10.26 52.70 28.18 7.14 1.72 100.00 4.18 74.75 19.01 1.64 0.40 100.00 6.30 67.09 22.20 3.56 0.86 100.00

Indonesia 8.36 31.39 42.39 11.73 6.13 100.00 2.60 38.84 46.80 8.78 2.98 100.00 5.09 35.62 44.89 10.05 4.34 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.18

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTPROVINSI,TIPEDAERAH,DANJENISLANTAITERLUAS(m2),TAHUN2007

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


No Provinsi
Bukantanah Tanah Jumlah BukanTanah Tanah Jumlah BukanTanah Tanah Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 NanggroeAcehDarussalam 94.81 5.19 100.00 84.01 15.99 100.00 86.40 13.60 100.00

2 SumateraUtara 97.38 2.62 100.00 92.47 7.53 100.00 94.61 5.39 100.00

3 SumateraBarat 98.55 1.45 100.00 95.92 4.08 100.00 96.74 3.26 100.00

4 Riau 96.11 3.89 100.00 95.66 4.34 100.00 95.81 4.19 100.00

5 Jambi 97.73 2.27 100.00 93.85 6.15 100.00 94.91 5.09 100.00

6 SumateraSelatan 96.59 3.41 100.00 85.10 14.90 100.00 88.82 11.18 100.00

7 Bengkulu 98.64 1.36 100.00 86.62 13.38 100.00 89.87 10.13 100.00

8 Lampung 94.92 5.08 100.00 76.31 23.69 100.00 80.19 19.81 100.00

9 KepulauanBangkaBelitung 98.23 1.77 100.00 97.35 2.65 100.00 97.70 2.30 100.00

10 KepulauanRiau 94.63 5.37 100.00 95.75 4.25 100.00 94.85 5.15 100.00

11 DKIJakarta 97.76 2.24 100.00 97.76 2.24 100.00

12 JawaBarat 95.80 4.20 100.00 90.67 9.33 100.00 93.29 6.71 100.00

13 JawaTengah 86.14 13.86 100.00 61.73 38.27 100.00 71.69 28.31 100.00

14 DIYogyakarta 92.51 7.49 100.00 80.82 19.18 100.00 88.20 11.80 100.00

15 JawaTimur 92.54 7.46 100.00 69.30 30.70 100.00 78.91 21.09 100.00

16 Banten 94.11 5.89 100.00 83.94 16.06 100.00 89.62 10.38 100.00

17 Bali 96.55 3.45 100.00 90.35 9.65 100.00 93.68 6.32 100.00

18 NusaTenggaraBarat 93.57 6.43 100.00 85.42 14.58 100.00 88.37 11.63 100.00

19 NusaTenggaraTimur 87.56 12.44 100.00 51.02 48.98 100.00 56.81 43.19 100.00

20 KalimantanBarat 96.54 3.46 100.00 96.38 3.62 100.00 96.42 3.58 100.00

21 KalimantanTengah 96.30 3.70 100.00 96.20 3.80 100.00 96.23 3.77 100.00

22 KalimantanSelatan 98.34 1.66 100.00 97.37 2.63 100.00 97.73 2.27 100.00

23 KalimantanTimur 95.60 4.40 100.00 95.88 4.12 100.00 95.72 4.28 100.00

24 SulawesiUtara 96.62 3.38 100.00 89.05 10.95 100.00 91.81 8.19 100.00

25 SulawesiTengah 95.87 4.13 100.00 88.51 11.49 100.00 89.99 10.01 100.00

26 SulawesiSelatan 97.12 2.88 100.00 95.56 4.44 100.00 96.06 3.94 100.00

27 SulawesiTenggara 96.38 3.62 100.00 86.56 13.44 100.00 88.74 11.26 100.00

28 Gorontalo 96.66 3.34 100.00 90.36 9.64 100.00 92.09 7.91 100.00

29 SulawesiBarat 93.70 6.30 100.00 91.51 8.49 100.00 91.82 8.18 100.00

30 Maluku 94.48 5.52 100.00 75.14 24.86 100.00 80.78 19.22 100.00

31 MalukuUtara 94.86 5.14 100.00 74.44 25.56 100.00 79.48 20.52 100.00

32 Papua 95.84 4.16 100.00 63.45 36.55 100.00 72.00 28.00 100.00

33 PapuaBarat 94.36 5.64 100.00 84.27 15.73 100.00 87.77 12.23 100.00

Indonesia 94.04 5.96 100.00 80.26 19.74 100.00 86.21 13.79 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.19

PERSENTASERUMAHTANGGAMENURUTPROVINSI,TIPEDAERAH,DANJENISDINDINGTERLUAS(m2),TAHUN2007

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


No Provinsi
Tembok Kayu Bambu Lainnya Jumlah Tembok Kayu Bambu Lainnya Jumlah Tembok Kayu Bambu Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 NanggroeAcehDarussalam 50.79 47.22 0.80 1.19 100.00 28.33 66.23 3.70 1.74 100.00 33.29 62.03 3.06 1.62 100.00
2 SumateraUtara 66.32 28.23 4.83 0.62 100.00 33.71 58.69 6.83 0.77 100.00 47.91 45.43 5.96 0.70 100.00
3 SumateraBarat 78.60 20.25 0.76 0.39 100.00 64.02 33.07 1.96 0.94 100.00 68.56 29.08 1.59 0.77 100.00
4 Riau 65.65 33.54 0.25 0.56 100.00 33.59 63.72 0.29 2.40 100.00 44.55 53.41 0.27 1.77 100.00
5 Jambi 62.45 37.43 0.06 0.06 100.00 43.17 55.20 1.18 0.45 100.00 48.41 50.37 0.87 0.34 100.00
6 SumateraSelatan 67.56 31.96 0.34 0.14 100.00 30.66 65.97 2.78 0.59 100.00 42.61 54.96 1.99 0.44 100.00
7 Bengkulu 81.08 16.93 1.76 0.23 100.00 45.01 48.50 5.79 0.71 100.00 54.76 39.96 4.70 0.58 100.00
8 Lampung 81.59 10.04 8.01 0.36 100.00 56.85 28.01 14.21 0.93 100.00 62.00 24.27 12.91 0.81 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 70.40 28.71 0.13 0.75 100.00 50.77 45.93 0.53 2.77 100.00 58.55 39.11 0.37 1.97 100.00
10 KepulauanRiau 75.58 23.69 0.31 0.42 100.00 23.74 74.53 1.02 0.72 100.00 65.65 33.43 0.44 0.48 100.00
11 DKIJakarta 89.67 8.81 0.42 1.10 100.00 89.67 8.81 0.42 1.10 100.00
12 JawaBarat 88.83 2.63 8.27 0.26 100.00 61.23 4.73 33.43 0.62 100.00 75.30 3.66 20.61 0.43 100.00
13 JawaTengah 82.09 12.19 5.46 0.26 100.00 56.05 30.66 12.54 0.76 100.00 66.67 23.13 9.65 0.55 100.00
14 DIYogyakarta 92.38 3.42 3.85 0.36 100.00 67.66 10.76 21.15 0.43 100.00 83.26 6.12 10.23 0.39 100.00
15 JawaTimur 88.77 4.98 5.72 0.53 100.00 65.77 17.81 15.44 0.98 100.00 75.28 12.51 11.42 0.80 100.00
16 Banten 91.27 2.75 5.81 0.18 100.00 58.61 4.59 36.30 0.50 100.00 76.86 3.56 19.26 0.32 100.00
17 Bali 93.96 1.59 3.80 0.65 100.00 90.62 2.42 6.65 0.32 100.00 92.41 1.97 5.12 0.49 100.00
18 NusaTenggaraBarat 81.15 5.74 12.84 0.27 100.00 59.14 15.87 24.56 0.43 100.00 67.12 12.19 20.31 0.37 100.00
19 NusaTenggaraTimur 56.29 6.68 16.62 20.41 100.00 21.63 10.65 38.81 28.92 100.00 27.12 10.02 35.29 27.57 100.00
20 KalimantanBarat 69.13 28.98 0.21 1.68 100.00 39.18 56.50 0.76 3.56 100.00 47.06 49.27 0.61 3.06 100.00
21 KalimantanTengah 28.33 71.09 0.39 0.19 100.00 5.42 93.96 0.33 0.29 100.00 12.17 87.23 0.35 0.26 100.00
22 KalimantanSelatan 20.87 78.33 0.09 0.71 100.00 7.60 91.01 0.76 0.63 100.00 12.56 86.27 0.51 0.66 100.00
23 KalimantanTimur 43.35 55.91 0.31 0.43 100.00 10.53 88.31 0.52 0.64 100.00 28.40 70.67 0.40 0.53 100.00
24 SulawesiUtara 73.45 22.02 2.14 2.39 100.00 53.49 36.62 9.16 0.73 100.00 60.77 31.30 6.60 1.33 100.00
25 SulawesiTengah 62.27 36.96 0.23 0.54 100.00 38.57 56.35 3.84 1.24 100.00 43.31 52.47 3.12 1.10 100.00
26 SulawesiSelatan 61.16 27.31 4.78 6.74 100.00 20.93 54.06 14.79 10.23 100.00 33.75 45.53 11.60 9.12 100.00
27 SulawesiTenggara 56.24 41.28 1.69 0.78 100.00 26.82 66.95 5.39 0.84 100.00 33.36 61.24 4.56 0.83 100.00
28 Gorontalo 78.40 8.76 11.65 1.20 100.00 49.63 24.89 24.69 0.80 100.00 57.51 20.47 21.11 0.91 100.00
29 SulawesiBarat 41.15 50.31 3.69 4.85 100.00 20.27 68.73 6.16 4.84 100.00 23.30 66.06 5.80 4.84 100.00
30 Maluku 71.07 24.73 1.82 2.37 100.00 62.83 27.46 3.33 6.38 100.00 65.23 26.67 2.89 5.21 100.00
31 MalukuUtara 81.88 14.45 1.04 2.63 100.00 60.17 32.31 4.53 2.99 100.00 65.53 27.90 3.67 2.90 100.00
32 Papua 67.28 28.82 0.15 3.75 100.00 12.67 76.06 0.24 11.02 100.00 27.10 63.58 0.22 9.10 100.00
33 PapuaBarat 70.58 24.63 1.16 3.63 100.00 29.68 59.54 1.27 9.60 100.00 43.90 47.35 1.23 7.52 100.00
Indonesia 81.33 12.90 4.98 0.78 100.00 50.36 32.14 15.37 2.13 100.00 63.74 23.83 10.89 1.55 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.20

PERSENTASEPENDUDUKYANGMEMPUNYAIKELUHANKESEHATANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTJENISKELUHANKESEHATANYANGDIALAMIDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan
KeluhanKesehatan
%Pendudukyang
No Provinsi Diare/Buang Asma/Nafas Keluhan MempunyaiKeluhan
Panas SakitKepala Batuk Pilek SakitGigi
BuangAir Sesak Lainnya Kesehatan

(1) (2) (3) (8) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 49.95 27.49 52.78 48.71 9.71 7.98 12.15 33.36 40.81
2 SumateraUtara 39.07 16.15 41.22 36.70 9.72 5.68 5.01 35.30 25.40
3 SumateraBarat 41.30 21.26 41.99 40.91 7.35 5.96 6.98 36.69 31.74
4 Riau 43.63 24.59 47.33 44.04 8.10 5.90 8.66 29.03 30.49
5 Jambi 35.38 16.42 40.24 38.05 7.43 6.03 5.45 34.41 21.03
6 SumateraSelatan 29.52 20.84 42.52 44.06 5.29 6.07 6.52 37.29 31.34
7 Bengkulu 36.76 16.81 45.73 44.93 6.21 6.37 9.27 33.09 32.18
8 Lampung 33.12 20.95 45.55 44.00 6.58 4.70 6.58 41.34 35.98
9 KepulauanBangkaBelitung 34.25 25.61 48.69 48.15 5.23 8.55 7.68 37.27 36.93
10 KepulauanRiau 42.95 19.42 51.77 48.30 6.90 5.82 7.21 22.88 30.43
11 DKIJakarta 28.97 18.12 49.67 49.11 6.61 4.13 3.36 28.99 32.16
12 JawaBarat 35.15 17.01 41.28 42.30 5.76 6.62 5.28 40.38 28.89
13 JawaTengah 30.86 19.77 44.59 44.87 4.84 4.52 4.63 40.54 28.49
14 DIYogyakarta 25.51 13.52 47.77 48.17 3.28 4.86 4.63 36.52 38.41
15 JawaTimur 34.20 16.27 46.32 43.50 5.09 4.91 5.46 34.36 30.12
16 Banten 32.57 23.52 41.31 42.00 5.69 6.77 4.37 35.51 29.53
17 Bali 48.63 19.14 45.59 45.01 5.17 6.19 4.63 35.46 36.17
18 NusaTenggaraBarat 48.09 23.68 44.62 45.15 6.36 6.94 5.54 41.04 37.79
19 NusaTenggaraTimur 53.83 26.85 62.06 57.95 7.95 7.20 7.72 35.24 45.70
20 KalimantanBarat 41.60 24.43 45.95 42.95 6.02 7.99 7.35 34.58 32.81
21 KalimantanTengah 39.20 27.39 46.16 42.66 6.91 7.59 8.24 29.74 27.13
22 KalimantanSelatan 33.03 21.38 41.52 37.82 6.30 5.95 6.82 33.81 34.34
23 KalimantanTimur 33.96 18.08 46.10 45.39 6.23 5.05 6.50 29.31 27.58
24 SulawesiUtara 45.93 21.92 54.81 51.75 7.07 4.64 9.94 28.44 35.05
25 SulawesiTengah 47.47 28.17 46.43 41.32 8.62 7.77 8.73 37.29 39.12
26 SulawesiSelatan 36.21 19.70 35.15 35.19 5.77 6.50 6.29 35.78 29.88
27 SulawesiTenggara 45.74 24.90 42.36 37.38 5.89 6.76 8.83 30.23 35.64
28 Gorontalo 69.80 19.35 58.16 48.05 8.97 7.73 8.96 22.39 44.10
29 SulawesiBarat 43.46 29.11 42.11 37.62 8.78 7.43 10.51 31.38 34.21
30 Maluku 41.04 17.45 50.35 43.90 6.73 6.16 10.05 32.80 31.60
31 MalukuUtara 55.06 25.40 51.56 34.82 7.66 6.56 7.09 31.21 35.18
32 Papua 47.04 20.27 45.01 44.32 7.04 5.59 6.95 37.11 32.09
33 PapuaBarat 38.11 18.72 46.57 45.67 6.27 4.58 5.92 33.30 32.21
Indonesia 36.63 19.61 45.01 43.67 6.13 5.81 5.94 36.26 30.90
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.20.a

PERSENTASEPENDUDUKYANGMEMPUNYAIKELUHANKESEHATANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTJENISKELUHANKESEHATANYANGDIALAMIDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan
KeluhanKesehatan
%Pendudukyang
No Provinsi Diare/Buang Asma/Nafas Keluhan MempunyaiKeluhan
Panas SakitKepala Batuk Pilek SakitGigi
BuangAir Sesak Lainnya Kesehatan

(1) (2) (3) (8) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 47.93 26.10 50.31 50.80 8.40 6.46 11.33 31.00 36.63
2 SumateraUtara 37.71 12.86 42.70 38.29 8.65 4.39 4.78 34.07 22.00
3 SumateraBarat 41.46 18.24 44.51 43.47 6.17 4.63 6.18 34.99 30.16
4 Riau 44.41 23.84 47.17 45.88 6.58 4.38 7.71 27.44 32.32
5 Jambi 38.55 12.47 40.16 40.42 8.58 5.12 4.64 36.34 17.92
6 SumateraSelatan 30.34 19.60 42.42 41.69 4.62 4.78 5.82 37.40 31.34
7 Bengkulu 37.79 14.84 46.99 47.26 4.56 4.94 7.15 35.81 33.46
8 Lampung 32.97 18.70 44.48 42.95 6.20 4.64 6.52 39.30 35.66
9 KepulauanBangkaBelitung 32.65 24.52 48.74 50.40 4.43 7.13 6.88 39.40 33.13
10 KepulauanRiau 41.93 16.43 51.96 49.04 6.07 4.20 5.95 21.71 28.94
11 DKIJakarta 28.97 18.12 49.67 49.11 6.61 4.13 3.36 28.99 32.16
12 JawaBarat 34.29 15.72 42.54 42.40 5.41 5.65 5.06 39.33 26.31
13 JawaTengah 28.79 17.34 42.90 43.01 4.10 3.87 3.92 41.81 27.72
14 DIYogyakarta 27.53 15.04 48.23 49.19 3.45 4.91 5.16 34.22 37.77
15 JawaTimur 33.70 14.19 47.51 45.61 4.73 4.26 4.42 33.58 29.83
16 Banten 28.75 20.83 39.48 40.04 4.99 5.32 4.51 34.96 29.95
17 Bali 46.63 19.32 46.97 48.01 4.61 5.63 3.30 32.62 32.72
18 NusaTenggaraBarat 49.76 22.66 47.02 47.63 5.60 6.17 5.39 33.66 36.35
19 NusaTenggaraTimur 40.89 18.66 60.41 66.26 4.43 4.87 7.95 29.20 41.10
20 KalimantanBarat 37.49 23.84 42.15 39.87 3.99 6.30 6.58 36.11 31.60
21 KalimantanTengah 31.10 21.37 41.13 39.88 5.01 7.14 4.82 33.87 23.72
22 KalimantanSelatan 31.74 21.69 43.02 41.36 6.60 5.42 6.92 30.98 39.29
23 KalimantanTimur 33.04 17.02 44.21 43.56 5.95 4.35 6.07 30.89 26.84
24 SulawesiUtara 37.56 20.16 52.71 52.25 5.59 3.81 5.59 27.22 27.42
25 SulawesiTengah 39.17 30.24 44.92 45.32 6.23 7.08 9.17 42.22 37.59
26 SulawesiSelatan 34.24 15.79 38.17 41.84 4.89 3.81 4.57 30.96 28.94
27 SulawesiTenggara 43.98 28.88 43.68 45.58 5.65 5.81 9.50 26.98 39.29
28 Gorontalo 60.13 12.24 47.11 35.11 8.13 4.53 5.65 26.91 30.10
29 SulawesiBarat 31.63 30.42 38.88 31.24 8.30 4.46 8.94 36.99 18.57
30 Maluku 33.68 13.62 45.99 41.96 5.69 3.99 7.42 34.04 31.86
31 MalukuUtara 50.24 33.67 47.20 41.17 6.79 3.83 7.17 30.84 33.71
32 Papua 47.18 26.13 45.55 42.88 8.38 6.16 11.56 39.73 38.81
33 PapuaBarat 38.11 21.40 48.27 51.12 4.21 4.88 6.14 31.95 31.56
Indonesia 33.96 17.41 44.97 44.42 5.40 4.78 4.98 35.21 29.26
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.20.b

PERSENTASEPENDUDUKYANGMEMPUNYAIKELUHANKESEHATANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTJENISKELUHANKESEHATANYANGDIALAMIDANPROVINSITAHUN2007

Perdesaan
KeluhanKesehatan
%Pendudukyang
No Provinsi Diare/Buang Asma/Nafas Keluhan MempunyaiKeluhan
Panas SakitKepala Batuk Pilek SakitGigi
BuangAir Sesak Lainnya Kesehatan

(1) (2) (3) (8) (4) (5) (6) (7) (8) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 50.48 27.86 53.43 48.15 10.05 8.39 12.37 33.99 42.08
2 SumateraUtara 39.92 18.19 40.30 35.71 10.39 6.48 5.15 36.06 28.10
3 SumateraBarat 41.16 22.52 40.94 39.83 7.85 6.51 7.31 37.40 32.45
4 Riau 43.17 25.03 47.43 42.95 9.00 6.81 9.23 29.98 29.49
5 Jambi 34.36 17.70 40.27 37.28 7.06 6.32 5.71 33.78 22.28
6 SumateraSelatan 29.09 21.49 42.57 45.31 5.64 6.75 6.89 37.23 31.33
7 Bengkulu 36.34 17.61 45.22 43.97 6.89 6.96 10.13 31.98 31.68
8 Lampung 33.17 21.59 45.86 44.29 6.69 4.71 6.60 41.92 36.07
9 KepulauanBangkaBelitung 35.19 26.25 48.66 46.84 5.69 9.38 8.14 36.03 39.57
10 KepulauanRiau 46.18 28.86 51.19 45.93 9.49 10.95 11.18 26.59 36.36
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 35.96 18.22 40.10 42.20 6.08 7.53 5.48 41.37 31.81
13 JawaTengah 32.28 21.44 45.76 46.16 5.35 4.97 5.13 39.66 29.04
14 DIYogyakarta 22.54 11.28 47.08 46.66 3.03 4.80 3.84 39.93 39.40
15 JawaTimur 34.57 17.78 45.45 41.98 5.34 5.39 6.21 34.92 30.33
16 Banten 37.41 26.94 43.62 44.48 6.57 8.61 4.18 36.21 29.01
17 Bali 50.45 18.96 44.32 42.28 5.69 6.71 5.84 38.06 40.03
18 NusaTenggaraBarat 47.13 24.25 43.24 43.73 6.80 7.39 5.63 45.26 38.67
19 NusaTenggaraTimur 56.11 28.30 62.35 56.49 8.58 7.61 7.68 36.31 46.62
20 KalimantanBarat 43.06 24.64 47.31 44.05 6.74 8.60 7.62 34.03 33.27
21 KalimantanTengah 42.01 29.47 47.91 43.62 7.56 7.74 9.42 28.31 28.55
22 KalimantanSelatan 34.03 21.13 40.36 35.08 6.07 6.35 6.74 35.98 31.31
23 KalimantanTimur 35.00 19.27 48.23 47.44 6.55 5.84 6.98 27.53 28.46
24 SulawesiUtara 49.30 22.63 55.65 51.54 7.66 4.98 11.69 28.93 39.48
25 SulawesiTengah 49.52 27.66 46.80 40.34 9.21 7.94 8.63 36.07 39.52
26 SulawesiSelatan 37.09 21.46 33.79 32.21 6.17 7.71 7.07 37.94 30.32
27 SulawesiTenggara 46.30 23.62 41.94 34.75 5.96 7.06 8.61 31.28 34.61
28 Gorontalo 71.96 20.94 60.63 50.94 9.16 8.45 9.70 21.38 49.22
29 SulawesiBarat 44.52 29.00 42.40 38.19 8.82 7.69 10.65 30.88 37.00
30 Maluku 44.06 19.02 52.13 44.70 7.16 7.05 11.13 32.30 31.50
31 MalukuUtara 56.61 22.74 52.96 32.78 7.94 7.44 7.07 31.32 35.69
32 Papua 46.95 16.64 44.68 45.20 6.21 5.23 4.11 35.49 28.98
33 PapuaBarat 38.11 17.74 45.95 43.67 7.02 4.47 5.84 33.79 32.45
Indonesia 38.52 21.18 45.03 43.15 6.65 6.53 6.62 37.00 32.18
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.21

PERSENTASEPENDUDUKYANGMENDERITASAKITSELAMABULANREFERENSI
MENURUTPROVINSIDANJUMLAHHARISAKITTAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan

Jumlahharisakit
No Provinsi Jumlah
<=3 47 814 1521 2230

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 NanggroeAcehDarussalam 42.94 40.86 7.64 3.59 4.96 100.00
2 SumateraUtara 43.61 35.49 6.92 3.76 10.22 100.00
3 SumateraBarat 41.02 35.90 6.71 6.65 9.71 100.00
4 Riau 50.50 33.50 5.43 3.33 7.24 100.00
5 Jambi 45.19 37.07 5.86 3.84 8.04 100.00
6 SumateraSelatan 47.19 35.74 6.21 3.62 7.24 100.00
7 Bengkulu 42.00 41.51 7.18 3.46 5.85 100.00
8 Lampung 47.18 36.66 5.63 4.85 5.68 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 51.28 33.28 5.80 3.47 6.16 100.00
10 KepulauanRiau 54.72 33.51 4.83 1.84 5.11 100.00
11 DKIJakarta 58.74 31.06 4.98 1.90 3.32 100.00
12 JawaBarat 41.24 38.08 8.33 4.03 8.32 100.00
13 JawaTengah 47.69 34.59 5.82 4.23 7.67 100.00
14 DIYogyakarta 52.87 29.81 5.99 3.63 7.70 100.00
15 JawaTimur 44.67 36.44 6.80 4.10 7.99 100.00
16 Banten 44.35 37.36 7.95 3.52 6.81 100.00
17 Bali 57.31 27.78 5.62 2.65 6.65 100.00
18 NusaTenggaraBarat 34.45 43.34 10.36 4.50 7.36 100.00
19 NusaTenggaraTimur 37.29 43.35 9.73 2.56 7.07 100.00
20 KalimantanBarat 45.68 38.11 6.93 2.69 6.59 100.00
21 KalimantanTengah 49.07 36.46 5.38 3.16 5.94 100.00
22 KalimantanSelatan 52.74 33.06 4.20 3.82 6.18 100.00
23 KalimantanTimur 48.31 37.16 6.09 2.64 5.81 100.00
24 SulawesiUtara 46.56 38.14 8.11 1.98 5.21 100.00
25 SulawesiTengah 40.48 42.25 8.66 3.26 5.34 100.00
26 SulawesiSelatan 43.64 35.12 8.45 3.56 9.23 100.00
27 SulawesiTenggara 42.67 40.04 8.92 3.48 4.89 100.00
28 Gorontalo 36.04 42.83 12.64 3.52 4.96 100.00
29 SulawesiBarat 40.25 38.61 9.71 3.60 7.83 100.00
30 Maluku 37.39 43.87 9.74 3.47 5.53 100.00
31 MalukuUtara 35.17 43.59 12.11 2.63 6.51 100.00
32 Papua 45.89 41.07 8.54 1.38 3.12 100.00
33 PapuaBarat 49.98 38.02 7.18 1.64 3.18 100.00
Indonesia 44.94 36.80 7.19 3.73 7.33 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.21.a

PERSENTASEPENDUDUKYANGMENDERITASAKITSELAMABULANREFERENSI
MENURUTJUMLAHHARISAKITDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan

Jumlahharisakit
No Provinsi Jumlah
<=3 47 814 1521 2230

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 NanggroeAcehDarussalam 43.85 41.18 7.19 2.29 5.49 100.00
2 SumateraUtara 47.91 33.38 5.89 3.48 9.35 100.00
3 SumateraBarat 45.79 33.40 6.23 6.02 8.56 100.00
4 Riau 54.42 32.08 4.11 1.97 7.41 100.00
5 Jambi 52.32 34.94 4.92 2.16 5.65 100.00
6 SumateraSelatan 49.86 32.17 5.38 2.43 10.15 100.00
7 Bengkulu 46.84 37.10 6.72 2.12 7.21 100.00
8 Lampung 53.22 30.61 6.59 4.09 5.49 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 53.36 31.76 5.06 2.92 6.90 100.00
10 KepulauanRiau 58.92 30.98 3.82 1.06 5.21 100.00
11 DKIJakarta 58.74 31.06 4.98 1.90 3.32 100.00
12 JawaBarat 44.37 36.75 7.98 3.39 7.51 100.00
13 JawaTengah 50.28 32.68 5.64 3.82 7.59 100.00
14 DIYogyakarta 54.80 26.98 6.68 3.36 8.18 100.00
15 JawaTimur 49.04 33.72 5.98 3.55 7.71 100.00
16 Banten 49.40 33.40 7.54 3.06 6.59 100.00
17 Bali 62.09 25.32 5.07 1.85 5.67 100.00
18 NusaTenggaraBarat 38.20 43.65 8.37 4.17 5.62 100.00
19 NusaTenggaraTimur 50.91 32.20 6.54 2.44 7.92 100.00
20 KalimantanBarat 45.82 36.92 7.19 2.77 7.30 100.00
21 KalimantanTengah 51.22 32.44 5.39 3.66 7.29 100.00
22 KalimantanSelatan 55.74 31.20 3.32 3.58 6.17 100.00
23 KalimantanTimur 51.01 34.84 5.45 2.03 6.66 100.00
24 SulawesiUtara 49.33 37.34 6.85 1.07 5.41 100.00
25 SulawesiTengah 47.48 38.37 6.59 1.79 5.76 100.00
26 SulawesiSelatan 52.25 31.01 7.58 2.56 6.60 100.00
27 SulawesiTenggara 48.84 37.73 6.96 2.20 4.26 100.00
28 Gorontalo 45.15 41.25 7.04 2.13 4.43 100.00
29 SulawesiBarat 36.55 36.06 13.83 3.95 9.62 100.00
30 Maluku 51.52 33.83 6.27 2.20 6.18 100.00
31 MalukuUtara 48.59 35.69 9.30 1.54 4.88 100.00
32 Papua 49.69 37.10 7.24 2.05 3.93 100.00
33 PapuaBarat 52.67 36.95 5.66 1.16 3.56 100.00
Indonesia 49.61 33.96 6.41 3.11 6.91 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.21.b

PERSENTASEPENDUDUKYANGMENDERITASAKITSELAMABULANREFERENSI
MENURUTJUMLAHHARISAKITDANPROVINSITAHUN2007

Perdesaan

Jumlahharisakit
No Provinsi Jumlah
<=3 47 814 1521 2230

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


1 NanggroeAcehDarussalam 42.69 40.77 7.77 3.96 4.81 100.00
2 SumateraUtara 41.36 36.60 7.46 3.91 10.67 100.00
3 SumateraBarat 39.33 36.79 6.88 6.87 10.12 100.00
4 Riau 48.66 34.17 6.05 3.96 7.16 100.00
5 Jambi 42.92 37.75 6.15 4.38 8.80 100.00
6 SumateraSelatan 46.09 37.20 6.55 4.11 6.04 100.00
7 Bengkulu 40.28 43.08 7.34 3.94 5.36 100.00
8 Lampung 45.69 38.15 5.39 5.04 5.73 100.00
9 KepulauanBangkaBelitung 50.11 34.14 6.22 3.78 5.75 100.00
10 KepulauanRiau 42.90 40.62 7.66 4.02 4.81 100.00
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 38.35 39.31 8.65 4.62 9.07 100.00
13 JawaTengah 46.08 35.78 5.94 4.48 7.72 100.00
14 DIYogyakarta 50.80 32.85 5.25 3.92 7.19 100.00
15 JawaTimur 41.87 38.19 7.33 4.44 8.17 100.00
16 Banten 38.49 41.96 8.43 4.04 7.07 100.00
17 Bali 53.81 29.57 6.02 3.24 7.36 100.00
18 NusaTenggaraBarat 32.32 43.16 11.48 4.69 8.34 100.00
19 NusaTenggaraTimur 35.61 44.72 10.12 2.58 6.97 100.00
20 KalimantanBarat 45.64 38.47 6.86 2.66 6.38 100.00
21 KalimantanTengah 48.41 37.69 5.37 3.00 5.53 100.00
22 KalimantanSelatan 51.15 34.05 4.67 3.95 6.18 100.00
23 KalimantanTimur 45.63 39.45 6.72 3.23 4.97 100.00
24 SulawesiUtara 45.51 38.45 8.58 2.33 5.13 100.00
25 SulawesiTengah 39.05 43.05 9.09 3.56 5.26 100.00
26 SulawesiSelatan 40.17 36.78 8.80 3.96 10.29 100.00
27 SulawesiTenggara 41.10 40.63 9.42 3.81 5.05 100.00
28 Gorontalo 33.94 43.20 13.94 3.85 5.08 100.00
29 SulawesiBarat 40.53 38.80 9.40 3.58 7.70 100.00
30 Maluku 33.13 46.89 10.79 3.86 5.33 100.00
31 MalukuUtara 31.96 45.47 12.78 2.89 6.89 100.00
32 Papua 44.61 42.41 8.98 1.16 2.84 100.00
33 PapuaBarat 48.13 38.76 8.22 1.97 2.92 100.00
Indonesia 42.07 38.55 7.67 4.11 7.59 100.00
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.22

PERSENTASEPENDUDUKYANGBEROBATJALANDANMENGOBATISENDIRISELAMABULANREFERENSI
MENURUTTIPEDAERAHDANPROVINSITAHUN2007

PersentasePendudukyangBerobatJalan PersentasePendudukyangMengobatiSendiri
No Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 47.98 47.53 47.63 60.40 64.65 63.76
2 SumateraUtara 42.72 42.44 42.55 63.06 66.79 65.36
3 SumateraBarat 52.75 49.15 50.21 57.31 60.33 59.44
4 Riau 45.68 37.68 40.67 60.72 69.73 66.37
5 Jambi 47.80 38.94 41.10 54.45 73.53 68.87
6 SumateraSelatan 35.66 31.66 33.04 62.45 70.23 67.54
7 Bengkulu 43.92 36.44 38.61 62.57 70.44 68.16
8 Lampung 51.47 41.16 43.45 62.58 71.77 69.73
9 KepulauanBangkaBelitung 42.49 39.52 40.61 75.16 68.89 71.20
10 KepulauanRiau 39.43 42.08 40.07 68.91 64.28 67.80
11 DKIJakarta 46.64 46.64 62.55 62.55
12 JawaBarat 50.27 46.04 48.08 65.76 71.30 68.62
13 JawaTengah 45.86 46.06 45.98 61.05 60.81 60.91
14 DIYogyakarta 42.41 51.70 46.15 64.59 50.11 58.75
15 JawaTimur 45.42 44.78 45.05 63.64 64.45 64.11
16 Banten 44.81 38.94 42.22 65.49 72.96 68.78
17 Bali 54.00 61.11 57.71 56.53 54.22 55.32
18 NusaTenggaraBarat 45.62 50.19 48.53 61.68 58.71 59.79
19 NusaTenggaraTimur 41.58 48.88 47.79 60.51 49.88 51.47
20 KalimantanBarat 45.35 35.59 38.15 64.25 73.20 70.85
21 KalimantanTengah 34.98 27.41 29.35 71.74 76.03 74.93
22 KalimantanSelatan 33.10 32.60 32.82 76.24 75.56 75.86
23 KalimantanTimur 44.24 39.48 42.00 62.60 64.94 63.70
24 SulawesiUtara 37.03 46.16 43.54 53.76 66.63 62.93
25 SulawesiTengah 33.06 38.85 37.70 68.94 73.38 72.50
26 SulawesiSelatan 40.67 35.28 36.95 64.58 67.06 66.29
27 SulawesiTenggara 30.23 30.03 30.07 69.53 74.25 73.11
28 Gorontalo 48.40 41.46 42.73 59.82 81.72 77.72
29 SulawesiBarat 38.37 32.48 32.97 54.32 70.18 68.88
30 Maluku 37.41 23.59 27.61 62.53 75.69 71.86
31 MalukuUtara 38.72 35.84 36.54 76.79 79.70 78.99
32 Papua 35.22 42.44 39.68 64.53 54.14 58.11
33 PapuaBarat 37.93 44.76 42.93 60.79 40.56 45.98
Indonesia 45.93 43.08 44.14 63.58 66.03 65.01
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.23

PERSENTASEPENDUDUKYANGMENGOBATISENDIRISELAMABULANREFERENSI
MENURUTPROVINSI,JENISOBATYANGDIGUNAKAN,DANTIPEDAERAH
TAHUN2007

Jenisobatyangdigunakandiperkotaan Jenisobatyangdigunakandiperdesaan Jenisobatyangdigunakandiperkotaandanperdesaan


No Provinsi
Modern Tradisional Lainnya Modern Tradisional Lainnya Modern Tradisional Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 NanggroeAcehDarussalam 92.13 23.93 10.11 83.30 46.65 15.48 85.06 42.12 14.41
2 SumateraUtara 90.25 24.09 6.90 88.55 28.86 9.03 89.18 27.09 8.24
3 SumateraBarat 84.94 27.93 8.40 73.59 50.50 7.96 76.81 44.09 8.09
4 Riau 89.88 22.57 8.95 85.50 35.67 11.19 87.00 31.20 10.43
5 Jambi 88.10 26.06 6.46 88.20 33.33 6.56 88.18 31.93 6.54
6 SumateraSelatan 90.15 19.23 10.66 88.39 36.60 11.08 88.96 31.04 10.95
7 Bengkulu 89.96 21.09 4.83 84.21 39.80 10.09 85.74 34.82 8.69
8 Lampung 89.12 19.53 9.46 90.45 23.96 11.53 90.18 23.08 11.12
9 KepulauanBangkaBelitung 92.40 18.86 13.17 93.42 20.41 11.37 93.02 19.81 12.07
10 KepulauanRiau 86.94 30.99 7.37 88.19 25.98 8.16 87.23 29.85 7.55
11 DKIJakarta 88.86 19.66 7.90 88.86 19.66 7.90
12 JawaBarat 92.36 17.94 6.98 93.15 22.19 7.18 92.79 20.22 7.09
13 JawaTengah 90.17 24.97 6.83 90.10 26.95 7.23 90.13 26.14 7.07
14 DIYogyakarta 89.76 23.90 6.71 85.26 28.88 7.55 88.21 25.61 7.00
15 JawaTimur 88.07 30.91 8.53 84.59 37.69 11.28 86.04 34.86 10.13
16 Banten 87.03 21.31 8.91 93.15 27.61 6.32 89.89 24.26 7.70
17 Bali 84.05 40.24 4.32 75.45 55.75 4.79 79.65 48.18 4.56
18 NusaTenggaraBarat 89.73 18.82 3.78 83.90 32.96 5.26 86.09 27.65 4.70
19 NusaTenggaraTimur 89.06 14.04 4.23 76.95 37.43 8.57 79.09 33.31 7.80
20 KalimantanBarat 89.32 18.65 6.76 88.68 34.89 11.13 88.83 31.03 10.09
21 KalimantanTengah 91.53 17.87 7.63 90.76 28.44 10.17 90.95 25.84 9.54
22 KalimantanSelatan 95.26 12.41 4.05 92.98 24.55 8.04 93.97 19.24 6.29
23 KalimantanTimur 89.27 26.83 10.69 87.45 33.70 10.67 88.40 30.13 10.68
24 SulawesiUtara 89.38 13.21 10.74 92.41 18.04 7.16 91.67 16.85 8.04
25 SulawesiTengah 92.40 15.11 7.28 89.85 25.12 8.95 90.33 23.24 8.63
26 SulawesiSelatan 90.77 25.00 6.83 85.36 37.08 7.12 86.99 33.44 7.03
27 SulawesiTenggara 93.91 15.12 4.23 89.48 29.28 6.97 90.51 26.01 6.34
28 Gorontalo 95.63 11.13 4.33 95.50 32.75 4.07 95.52 29.71 4.10
29 SulawesiBarat 85.28 21.93 4.66 83.13 39.42 4.49 83.27 38.29 4.50
30 Maluku 94.42 9.81 3.04 87.00 39.11 4.02 88.88 31.69 3.77
31 MalukuUtara 86.92 15.15 13.25 88.51 39.46 4.69 88.13 33.71 6.72
32 Papua 91.06 26.49 7.96 76.35 52.32 7.25 82.60 41.36 7.55
33 PapuaBarat 88.00 26.89 16.46 65.23 53.13 10.84 73.31 43.82 12.83
Indonesia 89.87 22.82 7.58 87.72 31.73 8.82 88.59 28.12 8.32
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.24

PERSENTASEPENDUDUKYANGBEROBATJALANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTTEMPAT/CARABEROBATDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan+Perdesaan
Tempat/CaraBerobat
No Provinsi RumahSakit
RumahSakitSwasta TotalRS PraktekDokter Puskesmas/Pustu PetugasKesehatan PraktekBatra Dukun Lainnya
Pemerintah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 NanggroeAcehDarussalam 10.41 2.02 12.43 13.65 45.20 20.70 2.73 0.57 4.71
2 SumateraUtara 5.70 5.58 11.28 22.38 21.93 32.65 3.91 0.41 7.45
3 SumateraBarat 8.05 2.30 10.35 12.08 37.20 28.61 7.76 0.64 3.36
4 Riau 7.79 8.40 16.19 27.49 36.23 14.52 1.51 0.78 3.28
5 Jambi 7.32 1.35 8.67 25.87 40.33 18.44 2.73 0.60 3.37
6 SumateraSelatan 6.52 4.92 11.44 23.56 29.53 28.41 1.97 0.71 4.38
7 Bengkulu 6.28 1.43 7.71 22.38 36.69 24.19 2.95 0.48 5.60
8 Lampung 4.05 1.29 5.34 21.04 28.59 40.38 1.56 0.40 2.69
9 KepulauanBangkaBelitung 6.50 8.16 14.66 20.49 42.52 15.08 2.56 0.31 4.39
10 KepulauanRiau 10.58 11.61 22.19 23.86 37.39 11.21 1.91 0.41 3.05
11 DKIJakarta 8.34 9.26 17.60 43.06 31.16 2.16 1.39 0.28 4.37
12 JawaBarat 5.16 3.44 8.60 30.75 32.76 22.52 1.45 0.36 3.55
13 JawaTengah 5.49 3.18 8.67 27.16 30.25 28.40 2.28 0.24 3.01
14 DIYogyakarta 7.01 8.99 16.00 32.87 28.11 19.64 1.43 0.22 1.74
15 JawaTimur 4.66 3.23 7.89 23.89 26.20 36.50 1.94 0.37 3.21
16 Banten 4.61 5.23 9.84 36.90 27.58 17.51 2.06 0.48 5.62
17 Bali 4.98 2.46 7.44 34.88 26.25 25.95 2.24 0.61 2.62
18 NusaTenggaraBarat 4.00 0.19 4.19 20.34 39.10 26.32 6.32 0.50 3.24
19 NusaTenggaraTimur 5.81 2.35 8.16 8.78 65.10 11.01 0.52 0.20 6.25
20 KalimantanBarat 6.21 2.38 8.59 16.53 39.95 28.04 2.57 1.00 3.32
21 KalimantanTengah 8.77 0.93 9.70 16.23 46.65 23.58 1.02 0.02 2.78
22 KalimantanSelatan 6.35 1.02 7.37 17.01 39.48 29.11 1.43 0.45 5.16
23 KalimantanTimur 8.37 4.52 12.89 27.11 46.21 9.28 0.67 0.53 3.31
24 SulawesiUtara 7.88 3.04 10.92 29.23 31.66 25.06 0.48 0.59 2.06
25 SulawesiTengah 6.47 0.83 7.30 15.37 46.63 24.81 2.83 0.18 2.88
26 SulawesiSelatan 9.71 2.09 11.80 18.06 46.89 18.42 1.10 0.27 3.47
27 SulawesiTenggara 8.88 1.65 10.53 11.63 60.96 9.86 3.33 0.58 3.11
28 Gorontalo 3.15 0.30 3.45 25.80 43.88 20.68 3.72 0.46 2.01
29 SulawesiBarat 6.08 0.78 6.86 9.39 62.75 13.45 1.70 0.54 5.31
30 Maluku 11.60 2.95 14.55 16.45 53.86 11.00 0.45 0.20 3.50
31 MalukuUtara 9.00 0.77 9.77 19.34 47.80 18.21 0.56 0.21 4.10
32 Papua 18.91 4.56 23.47 10.37 62.52 1.60 0.28 0.03 1.73
33 PapuaBarat 11.71 2.78 14.49 13.32 65.30 3.34 0.43 0.15 2.96

Indonesia 6.06 3.60 9.66 25.21 33.93 24.87 2.17 0.40 3.76
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.24.a

PERSENTASEPENDUDUKYANGBEROBATJALANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTTEMPAT/CARABEROBATDANPROVINSITAHUN2007

Perkotaan
Tempat/CaraBerobat
No Provinsi RumahSakit
RumahSakitSwasta TotalRS PraktekDokter Puskesmas/Pustu PetugasKesehatan PraktekBatra Dukun Lainnya
Pemerintah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 NanggroeAcehDarussalam 18.16 5.17 23.33 21.14 32.51 13.30 4.14 0.99 4.59
2 SumateraUtara 6.86 7.71 14.57 28.20 20.58 22.15 4.91 0.35 9.25
3 SumateraBarat 10.44 4.21 14.65 15.37 37.43 23.64 5.76 0.37 2.78
4 Riau 8.30 14.83 23.13 31.99 31.72 9.00 0.88 0.09 3.17
5 Jambi 8.05 1.27 9.32 29.67 36.07 18.61 3.60 0.20 2.53
6 SumateraSelatan 8.12 8.91 17.03 42.71 25.65 10.35 0.51 0.20 3.54
7 Bengkulu 8.36 2.24 10.60 31.45 32.80 15.31 1.90 0.71 7.23
8 Lampung 7.64 2.75 10.39 30.54 31.73 23.68 0.71 2.94
9 KepulauanBangkaBelitung 9.46 13.68 23.14 24.12 34.90 10.83 2.51 0.25 4.26
10 KepulauanRiau 12.23 16.51 28.74 31.09 26.99 8.12 1.51 0.31 3.24
11 DKIJakarta 8.34 9.26 17.60 43.06 31.16 2.16 1.39 0.28 4.37
12 JawaBarat 6.57 5.43 12.00 34.32 32.90 14.15 1.71 0.39 4.53
13 JawaTengah 6.99 4.24 11.23 32.46 31.21 19.57 2.35 0.11 3.08
14 DIYogyakarta 8.87 13.27 22.14 32.09 27.81 14.53 1.20 0.18 2.06
15 JawaTimur 6.89 5.39 12.28 32.09 27.70 23.83 1.79 0.12 2.19
16 Banten 5.27 8.00 13.27 44.93 20.88 10.10 2.68 0.47 7.67
17 Bali 7.41 4.74 12.15 42.28 24.72 17.39 1.66 0.28 1.52
18 NusaTenggaraBarat 6.40 0.34 6.74 28.78 37.98 16.93 4.38 0.66 4.53
19 NusaTenggaraTimur 15.76 3.32 19.08 21.07 47.55 7.93 0.27 0.03 4.06
20 KalimantanBarat 7.87 3.03 10.90 28.22 39.89 14.84 1.10 0.86 4.18
21 KalimantanTengah 16.99 0.73 17.72 30.86 28.13 18.13 1.97 0.06 3.13
22 KalimantanSelatan 9.80 1.86 11.66 26.08 38.29 17.66 1.89 0.51 3.91
23 KalimantanTimur 8.79 6.20 14.99 34.78 40.33 5.52 0.38 0.19 3.81
24 SulawesiUtara 13.97 4.42 18.39 37.62 24.08 14.83 1.27 0.67 3.14
25 SulawesiTengah 13.13 2.71 15.84 28.14 42.13 9.75 2.02 0.11 2.00
26 SulawesiSelatan 13.23 4.22 17.45 25.92 41.80 11.43 0.53 0.14 2.73
27 SulawesiTenggara 21.81 2.55 24.36 25.05 39.41 6.62 1.17 0.44 2.95
28 Gorontalo 1.91 0.40 2.31 38.18 46.67 8.72 2.75 1.37
29 SulawesiBarat 12.93 12.93 33.73 22.88 25.29 0.55 1.28 3.34
30 Maluku 13.46 5.04 18.50 27.76 41.90 6.29 0.07 0.29 5.19
31 MalukuUtara 8.79 1.28 10.07 49.76 34.79 3.23 2.14
32 Papua 22.31 4.16 26.47 34.28 30.33 6.30 2.64
33 PapuaBarat 17.72 10.68 28.40 26.95 40.66 2.45 0.35 0.11 1.08
Indonesia 7.93 6.06 13.99 33.71 30.81 15.23 1.99 0.29 3.99
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran2.24.b

PERSENTASEPENDUDUKYANGBEROBATJALANSELAMABULANREFERENSI
MENURUTTEMPAT/CARABEROBATDANPROVINSITAHUN2007

Perdesaan
Tempat/CaraBerobat
No Provinsi RumahSakit RumahSakit
TotalRS PraktekDokter Puskesmas/Pustu PetugasKesehatan PraktekBatra Dukun Lainnya
Pemerintah Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 8.36 1.20 9.56 11.70 48.52 22.64 2.36 0.46 4.74
2 SumateraUtara 4.96 4.24 9.20 18.71 22.78 39.29 3.28 0.44 6.31
3 SumateraBarat 7.10 1.55 8.65 10.77 37.11 30.59 8.56 0.75 3.59
4 Riau 7.44 4.00 11.44 24.40 39.32 18.29 1.95 1.25 3.35
5 Jambi 7.06 1.37 8.43 24.52 41.85 18.38 2.42 0.74 3.66
6 SumateraSelatan 5.64 2.72 8.36 13.03 31.66 38.34 2.78 0.99 4.84
7 Bengkulu 5.20 1.01 6.21 17.67 38.72 28.80 3.49 0.35 4.75
8 Lampung 2.76 0.77 3.53 17.60 27.45 46.61 1.87 0.54 2.60
9 KepulauanBangkaBelitung 4.64 4.70 9.34 18.21 47.30 17.74 2.59 0.35 4.47
10 KepulauanRiau 6.95 0.87 7.82 8.04 60.14 17.96 2.77 0.62 2.64
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 3.69 1.37 5.06 27.04 32.61 31.25 1.19 0.32 2.54
13 JawaTengah 4.51 2.49 7.00 23.72 29.62 34.14 2.23 0.33 2.97
14 DIYogyakarta 4.84 3.97 8.81 33.79 28.46 25.61 1.70 0.27 1.36
15 JawaTimur 3.11 1.74 4.85 18.20 25.17 45.29 2.04 0.54 3.91
16 Banten 3.66 1.20 4.86 25.20 37.36 28.31 1.14 0.50 2.63
17 Bali 3.13 0.73 3.86 29.23 27.42 32.48 2.68 0.86 3.46
18 NusaTenggaraBarat 2.83 0.11 2.94 16.20 39.64 30.93 7.27 0.42 2.60
19 NusaTenggaraTimur 4.29 2.20 6.49 6.91 67.76 11.48 0.55 0.22 6.58
20 KalimantanBarat 5.34 2.05 7.39 10.42 39.97 34.93 3.34 1.08 2.87
21 KalimantanTengah 5.07 1.02 6.09 9.64 55.01 26.04 0.59 0.01 2.62
22 KalimantanSelatan 3.73 0.38 4.11 10.16 40.38 37.77 1.08 0.41 6.10
23 KalimantanTimur 7.86 2.48 10.34 17.84 53.32 13.83 1.02 0.96 2.70
24 SulawesiUtara 5.89 2.60 8.49 26.49 34.13 28.39 0.23 0.56 1.70
25 SulawesiTengah 5.14 0.46 5.60 12.83 47.53 27.81 2.99 0.19 3.06
26 SulawesiSelatan 7.90 0.99 8.89 14.03 49.50 22.01 1.39 0.34 3.85
27 SulawesiTenggara 4.95 1.38 6.33 7.56 67.50 10.84 3.99 0.62 3.16
28 Gorontalo 3.45 0.27 3.72 22.78 43.20 23.60 3.95 0.57 2.17
29 SulawesiBarat 5.40 0.85 6.25 6.95 66.74 12.26 1.82 0.47 5.51
30 Maluku 10.55 1.77 12.32 10.09 60.59 13.65 0.66 0.15 2.55
31 MalukuUtara 9.07 0.60 9.67 8.81 52.31 23.40 0.76 0.29 4.78
32 Papua 19.46 1.70 21.16 2.63 72.73 1.20 0.25 2.04
33 PapuaBarat 8.63 2.39 11.02 7.24 75.45 2.48 0.56 0.19 3.06
Indonesia 4.71 1.83 6.54 19.08 36.19 31.82 2.30 0.47 3.60
Sumber:BPS,StatistikKesejahteraanRakyat2007
Lampiran3.1

ESTIMASIANGKAKEMATIANBAYI,ANGKAHARAPANHIDUP,NETREPRODUCTIONRATE,
ANGKAKELAHIRANKASAR,DANANGKAFERTILITASTOTALMENURUTPROVINSITAHUN2007

Estimasi
No Provinsi *AngkaKematianBayi *AngkaKematianBalita AngkaHarapanHidup NetReproductionRate AngkaKelahiranKasar AngkaFertilitas
(IMR) (AKABA) (eo) (NRR) (CBR) Total(TFR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 25 45 68.21 1.180 23.0 2.410
2 SumateraUtara 46 67 70.25 1.245 23.4 2.476
3 SumateraBarat 47 62 68.84 1.225 22.3 2.460
4 Riau 37 47 70.65 1.174 23.2 2.360
5 Jambi 39 47 69.09 1.108 21.4 2.297
6 SumateraSelatan 42 52 69.67 1.082 21.4 2.207
7 Bengkulu 46 65 68.28 1.080 21.4 2.212
8 Lampung 43 55 69.27 1.104 20.7 2.277
9 KepulauanBangkaBelitung 39 46 69.66 1.081 20.1 2.200
10 KepulauanRiau 43 58 71.58 1.180 26.9 2.360
11 DKIJakarta 28 36 74.42 0.785 17.4 1.542
12 JawaBarat 39 49 68.62 1.051 20.2 2.199
13 JawaTengah 26 32 70.80 0.995 17.5 2.022
14 DIYogyakarta 19 22 74.56 0.667 12.4 1.388
15 JawaTimur 35 45 69.32 0.796 14.5 1.668
16 Banten 46 58 67.83 1.075 21.7 2.290
17 Bali 34 38 73.29 0.841 14.8 1.688
18 NusaTenggaraBarat 72 92 63.25 1.208 25.5 2.480
19 NusaTenggaraTimur 57 80 67.25 1.439 26.5 2.866
20 KalimantanBarat 46 59 68.86 1.228 23.6 2.465
21 KalimantanTengah 30 34 70.72 1.093 20.8 2.229
22 KalimantanSelatan 58 75 66.69 1.031 20.5 2.179
23 KalimantanTimur 26 38 70.84 1.102 20.9 2.240
24 SulawesiUtara 35 43 72.59 0.936 16.3 1.913
25 SulawesiTengah 60 69 66.48 1.140 22.3 2.339
26 SulawesiSelatan 41 53 68.55 1.117 21.9 2.291
27 SulawesiTenggara 41 62 67.94 1.353 26.6 2.667
28 Gorontalo 52 69 67.24 1.086 20.2 2.273
29 SulawesiBarat 74 96 68.55 1.115 20.9 2.289
30 Maluku 59 93 67.45 1.329 24.6 2.714
31 MalukuUtara 51 74 66.38 1.270 24.0 2.657
32 Papua 41 62 67.51 1.288 23.9 2.689
33 PapuaBarat 36 64 67.35 1.319 23.5 2.722
Indonesia 34 44 69.09 1.045 19.8 2.177
Sumber: BPS,HasilSurveiDemografidanKesehatanIndonesia2007
(LaporanPendahuluan)
*:Periodelimatahunansebelumsurvei.
Lampiran3.2
INDEKSPEMBANGUNANMANUSIADANKOMPONENMENURUTPROVINSITAHUN20052006

2005 2006
Reduksi
No. Provinsi AngkaHarapan RatarataLama AngkaMelek PengeluaranRiil/ AngkaHarapan RatarataLama AngkaMelek PengeluaranRiil/
IPM Peringkat IPM Peringkat ShortFall
Hidup(tahun) Sekolah(tahun) Huruf(%) Kapita(Rp000) Hidup(tahun) Sekolah(tahun) Huruf(%) Kapita(Rp000)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 NanggroeAcehDarussalam 68.0 8.4 96.0 588.9 69.0 18 68.3 8.5 96.2 589.5 69.4 18 1.15
2 SumateraUtara 68.7 8.5 97.0 618.0 72.0 8 68.9 8.6 97.0 621.4 72.5 8 1.55
3 SumateraBarat 68.2 8.0 96.0 618.2 71.2 9 68.5 8.0 96.0 622.5 71.6 9 1.58
4 Riau 70.7 8.4 97.8 623.2 73.6 3 70.8 8.4 97.8 625.0 73.8 3 0.69
5 Jambi 68.1 7.5 96.0 620.8 71.0 11 68.5 7.6 96.0 621.7 71.3 10 1.17
6 SumateraSelatan 68.3 7.5 95.9 610.3 70.2 13 68.8 7.6 96.6 615.3 71.1 13 2.90
7 Bengkulu 68.8 8.0 94.7 617.1 71.1 10 68.9 8.0 94.7 618.7 71.3 11 0.66
8 Lampung 68.0 7.2 93.5 605.1 68.8 19 68.5 7.3 93.5 607.0 69.4 19 1.70
9 KepulauanBangkaBelitung 68.1 6.6 95.4 628.0 70.7 12 68.3 6.9
95.4 630.2 71.2 12 1.71
10 KepulauanRiau 69.5 8.1 96.0 621.9 72.2 7 69.6 8.4 96.0 625.5 72.8 7 2.02
11 DKIJakarta 72.5 10.6 98.3 619.5 76.1 1 72.6 10.8 98.4 619.9 76.3 1 1.08
12 JawaBarat 67.2 7.4 94.6 619.7 69.9 14 67.4 7.5 94.9 621.1 70.3 14 1.28
13 JawaTengah 70.6 6.6 87.4 621.4 69.8 16 70.8 6.8 88.2 621.7 70.3 15 1.57
14 DIYogyakarta 72.9 8.4 86.7 638.0 73.5 4 73.0 8.5 86.7 638.8 73.7 4 0.76
15 JawaTimur 68.5 6.8 85.8 622.2 68.4 22 68.6 6.9 87.1 626.0 69.2 20 2.39
16 Banten 64.0 8.0 95.6 619.2 68.8 20 64.3 8.1
95.6 620.0 69.1 21 0.98
17 Bali 70.4 7.4 86.2 618.2 69.8 15 70.5 7.6
86.2 620.2 70.1 16 0.96
18 NusaTenggaraBarat 60.5 6.6 78.8 623.2 62.4 32 60.9 6.7
80.1 623.9 63.0 32 1.64
19 NusaTenggaraTimur 64.9 6.3 85.6 589.8 63.6 31 66.5 6.4 86.5 591.2 64.8 31 3.39
20 KalimantanBarat 65.2 6.6 89.0 609.6 66.2 28 66.0 6.7 89.0 613.9 67.1 28 2.58
21 KalimantanTengah 70.7 7.9 97.5 623.6 73.2 5 70.8 8.0 97.5 624.4 73.4 5 0.68
22 KalimantanSelatan 62.1 7.3 95.3 622.7 67.4 26 62.4 7.4 95.3 623.8 67.7 26 0.94
23 KalimantanTimur 70.3 8.7 95.3 621.4 72.9 6 70.4 8.8 95.5 623.6 73.3 6 1.20
24 SulawesiUtara 71.7 8.8 99.3 616.1 74.2 2 71.8 8.8
99.3 616.9 74.4 2 0.62
25 SulawesiTengah 65.4 7.6 94.9 610.3 68.5 21 65.6 7.7
94.9 613.2 68.8 22 1.19
26 SulawesiSelatan 68.7 7.0 84.6 616.8 68.1 23 69.2 7.2
85.7 618.3 68.8 23 2.35
27 SulawesiTenggara 66.8 7.6 91.3 598.9 67.5 24 67.0 7.6 91.3 601.0 67.8 25 0.85
28 Gorontalo 65.0 6.8 95.0 607.8 67.5 25 65.6 6.8
95.7 608.7 68.0 24 1.70
29 SulawesiBarat 66.4 6.0 83.4 616.3 65.7 29 67.0 6.3 85.9 619.4 67.1 29 3.90
30 Maluku 66.2 8.5 98.0 597.3 69.2 17 66.6 8.6
98.0 599.3 69.7 17 1.46
31 MalukuUtara 64.2 8.5 95.2 590.3 67.0 27 64.8 8.6 95.2 592.1 67.5 27 1.70
32 Papua 67.3 6.2 74.9 585.2 62.1 33 67.6 6.3
75.4 589.3 62.8 33 1.77
33 PapuaBarat 66.9 7.2 85.4 584.0 64.8 30 67.3 7.2
88.6 588.0 66.1 30 3.54
Indonesia 68.1 7.3 90.9 619.9 69.6 68.5 7.4 91.5 621.3 70.1 1.68
Sumber:BadanPusatStatistik,IndeksPembangunanManusia20052006,Jakarta2008
Lampiran3.3

DISTRIBUSIPASIENRAWATJALANMENURUTBABICDX
DIRUMAHSAKITDIINDONESIATAHUN2006

PasienBaru Jumlah Admission


No Bab DTD ICDX GolonganSebabSakit
Lakilaki Perempuan Jumlah Kunjungan Rate
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 I 001057,9 A00B99 PenyakitInfeksi&ParasitTertentu 415,367 376,260 791,627 1,507,944 1.90
2 II 058.0096.9 C00D48 Neoplasma 44,022 101,393 145,415 323,225 2.22
PenyakitDarah&OrganPembuatDarah&Gangguan
3 III 097100 D50D89 9,575 11,933 21,508 43,987 2.05
tertentuyangMelibatkanMekanismeImun
4 IV 101111 E00E90 PenyakitEndokrin,Nutrisi&Metabolik 94,417 111,978 206,395 714,502 3.46
5 V 112119.9 F00F99 GangguanMental&Perilaku 44,024 34,060 78,084 241,001 3.09
6 VI 120129 G00G99 PenyakitSusunanSyaraf 69,250 76,044 145,294 359,784 2.48
7 VII 130139,10 H00H59 PenyakitMatadanAdneksa 268,354 296,032 564,386 824,210 1.46
8 VIII 140142,9 H60H95 PenyakitTelingadanPros.Mastoideus 108,043 104,970 213,013 325,626 1.53
9 IX 143164.9 I00I99 PenyakitSistemSirkulasiDarah 247,772 217,297 465,069 1,355,461 2.91
10 X 165.0179.9 J00J99 PenyakitSistemNapas 675,444 632,815 1,308,259 2,162,905 1.65
11 XI 180197 K00K93 PenyakitSistemCerna 426,318 479,897 906,215 1,550,085 1.71
12 XII 198199 L00L99 PenyakitKulit&JaringanSubkutan 141,268 180,004 321,272 567,233 1.77
13 XIII 200,0210 M00M99 PenyakitSistemMuskuloskeletaldanJaringanIkat 125,290 156,272 281,562 663,410 2.36
14 XIV 211233 N00N99 PenyakitSistemKemihKelamin 94,676 170,542 265,218 498,012 1.88
15 XV 234244 O00O99 Kehamilan,Persalinan&MasaNifas 75,466 75,466 101,603 1.35
16 XVI 245253.9 P00P96 KondisiTertentuyangbermulapadamasaPerinatal 6,134 7,142 13,276 17,128 1.29
17 XVII 254266.9 Q00Q99 Malformasi,DeformasiKongenital&KelainanKromosom 13,004 10,530 23,534 45,728 1.94
Gejala,Tanda&PenemuanLaboratorium,KlinikAbnormal
18 XVIII 267270.9 R00R99 318,826 276,376 595,202 932,385 1.57
YTK
Cedera,KeracunandanAkibatSebabLuarTertentu
19 XIX 271289 S00T98 297,129 178,406 475,535 732,316 1.54
Lainnya
20 XX 299.0306.13 V00Y98 SebabLuarMorbiditas&Mortalitas 136,505 89,365 225,870 258,599 1.14
FaktorygMempengaruhiKeadaanKesehatan&yg
21 XXI 290.0298 Z00Z99 349,051 643,316 992,367 1,871,700 1.89
BerhubungandenganPelayananKesehatan
Jumlah 3,884,469 4,230,098 8,114,567 15,096,844 1.86
Sumber:DitjenYanmed,DepkesRI,2007
Keterangan:DTD(DaftarTabulasiDasar)
Lampiran3.4

DISTRIBUSIPASIENRAWATINAPMENURUTBABICDX
DIRUMAHSAKITDIINDONESIATAHUN2006

PasienBaru
No Bab DTD ICDX GolonganSebabSakit PasienMati CFR(%)
Lakilaki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 I 001057,9 A00B99 PenyakitInfeksi&ParasitTertentu 273,107 234,156 507,263 15,984 3.15
2 II 058.0096.9 C00D48 Neoplasma 19,537 35,701 55,238 3,378 6.12
PenyakitDarah&OrganPembuatDarah&Gangguan
3 III 097100 D50D89 3,164 3,889 7,053 129 1.83
tertentuyangMelibatkanMekanismeImun
4 IV 101111 E00E90 PenyakitEndokrin,Nutrisi&Metabolik 30,476 39,207 69,683 5,242 7.52
5 V 112119.9 F00F99 GangguanMental&Perilaku 12,848 10,183 23,031 227 0.99
6 VI 120129 G00G99 PenyakitSusunanSyaraf 13,742 12,331 26,073 2,894 11.10
7 VII 130139,10 H00H59 PenyakitMatadanAdneksa 14,137 12,538 26,675 287 1.08
8 VIII 140142,9 H60H95 PenyakitTelingadanPros.Mastoideus 1,791 2,032 3,823 35 0.92
9 IX 143164.9 I00I99 PenyakitSistemSirkulasiDarah 94,579 83,108 177,687 19,361 10.90
10 X 165.0179.9 J00J99 PenyakitSistemNapas 94,837 78,186 173,023 6,156 3.56
11 XI 180197 K00K93 PenyakitSistemCerna 100,272 91,686 191,958 5,739 2.99
12 XII 198199 L00L99 PenyakitKulit&JaringanSubkutan 7,593 6,631 14,224 189 1.33
13 XIII 200,0210 M00M99 PenyakitSistemMuskuloskeletaldanJaringanIkat 11,591 11,189 22,780 235 1.03
14 XIV 211233 N00N99 PenyakitSistemKemihKelamin 51,021 48,065 99,086 3,750 3.78
15 XV 234244 O00O99 Kehamilan,Persalinan&MasaNifas 285,904 285,904 1,318 0.46
16 XVI 245253.9 P00P96 KondisiTertentuyangbermulapadamasaPerinatal 37,388 36,585 73,973 9,567 12.93
17 XVII 254266.9 Q00Q99 Malformasi,DeformasiKongenital&KelainanKromosom 5,735 6,626 12,361 541 4.38
Gejala,Tanda&PenemuanLaboratorium,Klinik
18 XVIII 267270.9 R00R99 65,345 58,772 124,117 3,296 2.66
AbnormalYTK
Cedera,KeracunandanAkibatSebabLuarTertentu
19 XIX 271289 S00T98 111,564 59,234 170,798 4,770 2.79
Lainnya
20 XX 299.0306.13 V00Y98 SebabLuarMorbiditas&Mortalitas 23,572 12,749 36,321 1,010 2.78
FaktorygMempengaruhiKeadaanKesehatan&yg
21 XXI 290.0298 Z00Z99 74,390 94,001 168,391 925 0.55
BerhubungandenganPelayananKesehatan
Jumlah 1,046,689 1,222,773 2,269,462 85,033
Sumber:DitjenYanmed,DepkesRI,2007
Keterangan:DTD(DaftarTabulasiDasar)
Lampiran3.5

JUMLAHKASUSDANANGKAKESAKITANPENYAKITMALARIA
MENURUTPROVINSITAHUN2007

No Provinsi JumlahPenderita API/AMI


(1) (2) (3) (4)
1 NanggroeAcehDarussalam 50,616 12.57
2 SumateraUtara 33,179 3.75
3 SumateraBarat 2,446 0.54
4 Riau 18,499 4.00
5 Jambi 19,122 6.86
6 SumateraSelatan 2,132 0.40
7 Bengkulu 16,148 9.21
8 Lampung 24,406 3.34
9 KepulauanBangkaBelitung 31,080 29.30
10 KepulauanRiau 15,424 11.54
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 22,240 0.37
13 JawaTengah 171,924 0.12
14 DIYogyakarta 2,458 0.05
15 JawaTimur 9,167 0.18
16 Banten 2,692 0.05
17 Bali 17,925 0.42
18 NusaTenggaraBarat 51,963 12.51
19 NusaTenggaraTimur 332,114 81.32
20 KalimantanBarat 40,857 11.89
21 KalimantanTengah 31,297 18.08
22 KalimantanSelatan 8,297 2.50
23 KalimantanTimur 5,919 8.44
24 SulawesiUtara 20,129 9.30
25 SulawesiTengah 34,686 19.87
26 SulawesiSelatan 2,132 0.34
27 SulawesiTenggara 20,356 9.21
28 Gorontalo 10,674 11.53
29 SulawesiBarat 15,552 13.59
30 Maluku 39,488 28.51
31 MalukuUtara 88,937 92.04
32 Papua 390,264 176.84
33 PapuaBarat 242,722 346.04
Indonesia 1,774,845 16.44
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Keterangan:API=AnnualParasiteIncidence(diP.Jawa+Bali)
AMI=AnnualMalariaIncidence(diluarP.Jawa+Bali)
Lampiran3.6

ANNUALPARASITEINCIDENCE (API)MALARIA
DIJAWABALITAHUN19972007

AnnualParasiteIncidence (API)per1.000Penduduk
No Provinsi
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 DKIJakarta 0.00 0.00 0.00 0.07 0.01 t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d

2 JawaBarat 0.04 0.07 0.04 0.03 0.02 t.a.d t.a.d 0.16 0.96 0.52 0.37

3 JawaTengah 0.32 0.65 1.06 1.74 1.46 t.a.d t.a.d 0.51 0.06 0.13 0.12

4 DIYogyakarta 0.52 3.54 6.76 11.73 10.43 t.a.d t.a.d 0.97 0.06 0.10 0.05

5 JawaTimur 0.04 0.03 0.05 0.17 0.12 t.a.d t.a.d 0.08 0.47 0.18 0.18

6 Banten t.a.d t.a.d t.a.d 0.00 0.02 0.05

7 Bali 0.03 0.03 0.04 0.04 0.08 t.a.d t.a.d 0.03 0.02 0.55 0.42

JawaBali 0.12 0.30 0.52 0.81 0.62 0.47 0,22 0.15 0.15 0.19 0.16

Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Ket: tad=tidakadadata
Lampiran3.7

HASILCAKUPANPENEMUANKASUSPENYAKITTBPARU
TAHUN2007

CakupanPenemuan
Perkiraan
No Provinsi Semua CaseDetectionRate
KasusMenular BTAPos
Kasus (CDR)%
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 NanggroeAcehDarussalam 6,512 3,424 2,551 39.2
2 SumateraUtara 20,417 15,799 13,369 65.5
3 SumateraBarat 7,126 5,449 3,660 51.4
4 Riau 8,440 3,570 2,403 28.5
5 Jambi 4,413 2,611 1,957 44.3
6 SumateraSelatan 12,448 7,721 4,941 39.7
7 Bengkulu 2,909 1,690 1,333 45.8
8 Lampung 12,019 7,067 4,541 37.8
9 Kep.BangkaBelitung 1,602 1,015 821 51.3
10 Kep.Riau 2,180 1,209 774 35.5
11 DKIJakarta 9,431 23,774 8,312 88.1
12 JawaBarat 43,277 54,726 29,243 67.6
13 JawaTengah 34,368 33,098 16,481 48.0
14 DIYogyakarta 2,140 2,341 1,139 53.2
15 JawaTimur 38,352 37,500 22,945 59.8
16 Banten 10,525 15,735 7,853 74.6
17 Bali 2,219 2,902 1,362 61.4
18 NusaTenggaraBarat 9,435 5,384 3,000 31.8
19 NusaTenggaraTimur 8,912 5,229 3,276 36.8
20 KalimantanBarat 9,545 4,914 3,936 41.2
21 KalimantanTengah 4,740 1,761 1,170 24.7
22 KalimantanSelatan 7,023 4,802 3,200 45.6
23 KalimantanTimur 6,218 3,016 1,889 30.4
24 SulawesiUtara 4,613 4,395 3,753 81.4
25 SulawesiTengah 5,246 2,506 1,954 37.3
26 SulawesiSelatan 16,067 1,075 6,336 39.4
27 SulawesiTenggara 4,611 2,733 2,231 48.4
28 Gorontalo 1,862 1,335 1,157 62.1
29 SulawesiBarat 2,200 1,075 822 37.4
30 Maluku 2,463 2,327 1,104 44.8
31 MalukuUtara 1,678 963 601 35.8
32 Papua 4,097 5,375 1,839 44.9
33 PapuaBarat 1,446 1,521 664 45.9
Indonesia 232,358 268,042 160,617 69.12
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.8
JUMLAHKASUSBARUTBPARUBTAPOSITIF
MENURUTJENISKELAMINDANPROVINSITAHUN2007

JenisKelamin
No Provinsi Lakilaki Perempuan
Lakilaki+Perempuan
Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 1,712 67.11 839 32.89 2,551
2 SumateraUtara 8,776 65.64 4,593 34.36 13,369
3 SumateraBarat 2,377 64.95 1,283 35.05 3,660
4 Riau 1,554 64.67 849 35.33 2,403
5 Jambi 1,221 62.39 736 37.61 1,957
6 SumateraSelatan 3,067 62.07 1,874 37.93 4,941
7 Bengkulu 840 63.02 493 36.98 1,333
8 Lampung 2,687 59.17 1,854 40.83 4,541
9 Kep.BangkaBelitung 539 65.65 282 34.35 821
10 Kep.Riau 494 63.82 280 36.18 774
11 DKIJakarta 5,047 60.72 3,265 39.28 8,312
12 JawaBarat 16,627 56.86 12,616 43.14 29,243
13 JawaTengah 9,248 56.11 7,233 43.89 16,481
14 DIYogyakarta 701 61.55 438 38.45 1,139
15 JawaTimur 12,600 54.91 10,345 45.09 22,945
16 Banten 4,626 58.91 3,227 41.09 7,853
17 Bali 785 57.64 577 42.36 1,362
18 NusaTenggaraBarat 1,771 59.03 1,229 40.97 3,000
19 NusaTenggaraTimur 1,820 55.56 1,456 44.44 3,276
20 KalimantanBarat 2,535 64.41 1,401 35.59 3,936
21 KalimantanTengah 735 62.82 435 37.18 1,170
22 KalimantanSelatan 1,963 61.34 1,237 38.66 3,200
23 KalimantanTimur 1,219 64.53 670 35.47 1,889
24 SulawesiUtara 2,309 61.52 1,444 38.48 3,753
25 SulawesiTengah 1,174 60.08 780 39.92 1,954
26 SulawesiSelatan 3,641 57.47 2,695 42.53 6,336
27 SulawesiTenggara 1,292 57.91 939 42.09 2,231
28 Gorontalo 636 54.97 521 45.03 1,157
29 SulawesiBarat 475 57.79 347 42.21 822
30 Maluku 600 54.35 504 45.65 1,104
31 MalukuUtara 362 60.23 239 39.77 601
32 Papua 1,039 56.50 800 43.50 1,839
33 PapuaBarat 336 50.60 328 49.40 664
Indonesia 94,808 59.03 65,809 40.97 160,617
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.9

JUMLAHKASUSBARUTBPARUBTAPOSITIF
MENURUTKELOMPOKUMUR(TAHUN),JENISKELAMINDANPROVINSITAHUN2007

KelompokUmur(tahun)
No Provinsi 014 1524 2534 3544 4554 5564 >65 Total
L P L P L P L P L P L P L P L P T
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 NanggroeAcehDarussalam 15 9 218 134 351 192 340 173 359 155 319 147 110 29 1,712 839 2,551
2 SumateraUtara 53 48 1,071 821 1,714 1,045 1,882 1,018 2,242 936 1,222 504 592 221 8,776 4,593 13,369
3 SumateraBarat 19 23 365 238 488 303 405 233 446 209 385 184 269 93 2,377 1,283 3,660
4 Riau 25 22 226 180 364 207 304 155 321 159 207 89 107 37 1,554 849 2,403
5 Jambi 9 12 173 136 277 189 232 143 237 129 200 86 93 41 1,221 736 1,957
6 SumateraSelatan 34 45 437 343 710 453 541 399 602 327 497 228 246 79 3,067 1,874 4,941
7 Bengkulu 7 8 129 97 151 100 146 90 162 90 168 74 77 34 840 493 1,333
8 Lampung 16 26 314 324 594 473 540 363 514 321 448 260 261 87 2,687 1,854 4,541
9 Kep.BangkaBelitung 4 3 53 62 127 79 113 38 113 51 93 36 36 13 539 282 821
10 Kep.Riau 49 21 69 68 138 84 83 34 61 34 56 28 38 11 494 280 774
11 DKIJakarta 84 55 1,090 880 1,483 908 1,002 580 796 464 411 270 181 108 5,047 3,265 8,312
12 JawaBarat 150 165 3,329 3,028 4,541 3,462 3,223 2,598 2,630 1,835 1,891 1,140 863 388 16,627 12,616 29,243
13 JawaTengah 65 83 1,478 1,582 1,914 1,664 1,728 1,447 1,783 1,213 1,446 900 834 344 9,248 7,233 16,481
14 DIYogyakarta 2 5 112 99 131 94 122 82 128 68 121 54 85 36 701 438 1,139
15 JawaTimur 116 125 1,638 1,904 2,343 2,263 2,469 2,125 2,694 2,035 2,369 1,440 971 453 12,600 10,345 22,945
16 Banten 33 42 864 652 1,191 800 994 710 782 581 535 333 227 109 4,626 3,227 7,853
17 Bali 1 2 106 114 203 163 129 116 139 77 137 65 70 40 785 577 1,362
18 NusaTenggaraBarat 7 10 252 221 366 274 327 227 351 244 370 214 98 39 1,771 1,229 3,000
19 NusaTenggaraTimur 21 34 283 233 368 329 318 251 282 268 323 229 225 112 1,820 1,456 3,276
20 KalimantanBarat 19 24 276 227 566 336 495 261 550 262 422 216 207 75 2,535 1,401 3,936
21 KalimantanTengah 4 8 86 76 160 107 165 94 152 96 117 40 51 14 735 435 1,170
22 KalimantanSelatan 18 10 237 186 378 262 412 264 453 254 344 214 121 47 1,963 1,237 3,200
23 KalimantanTimur 7 6 155 139 270 165 259 128 251 125 188 80 89 27 1,219 670 1,889
24 SulawesiUtara 12 23 284 229 436 333 445 279 490 258 377 183 265 139 2,309 1,444 3,753
25 SulawesiTengah 6 7 128 129 224 184 264 166 263 148 209 114 80 32 1,174 780 1,954
26 SulawesiSelatan 12 16 533 430 693 633 759 537 678 500 693 444 273 135 3,641 2,695 6,336
27 SulawesiTenggara 11 11 157 157 265 202 271 207 259 163 243 143 86 56 1,292 939 2,231
28 Gorontalo 3 7 98 86 131 124 162 123 133 102 75 60 34 19 636 521 1,157
29 SulawesiBarat 3 1 60 48 100 89 99 64 91 60 84 63 38 22 475 347 822
30 Maluku 15 12 107 84 128 133 98 87 93 91 90 55 69 42 600 504 1,104
31 MalukuUtara 12 18 92 59 77 56 56 48 48 30 48 21 29 7 362 239 601
32 Papua 10 33 331 307 317 241 161 118 133 62 59 35 28 4 1,039 800 1,839
33 PapuaBarat 7 6 84 98 98 108 62 53 47 44 29 16 9 3 336 328 664
Indonesia 849 920 14,835 13,371 21,297 16,055 18,606 13,211 18,283 11,391 14,176 7,965 6,762 2,896 94,808 65,809 160,617
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.10

JUMLAHKUMULATIFKASUSAIDS,MENINGGAL,DANANGKAKUMULATIFKASUSper100.000PENDUDUK
MENURUTPROVINSIs.d31DESEMBER2007

Jumlah Case
No Provinsi Meninggal
Kasus Rate
(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 16 3 0.41
2 SumateraUtara 420 77 3.41
3 SumateraBarat 155 54 3.41
4 Riau 166 61 3.65
5 Jambi 112 31 4.15
6 SumateraSelatan 124 29 1.82
7 Bengkulu 28 9 1.74
8 Lampung 123 37 1.72
9 Kep.BangkaBelitung 69 4 6.78
10 Kep.Riau 238 102 19.86
11 DKIJakarta 3,048 429 33.45
12 JawaBarat 1,675 330 4.28
13 JawaTengah 389 167 0.99
14 DIYogyakarta 103 15 3.14
15 JawaTimur 1,091 311 2.94
16 Banten 51 11 0.56
17 Bali 735 120 21.07
18 NusaTenggaraBarat 82 24 1.97
19 NusaTenggaraTimur 92 16 2.20
20 KalimantanBarat 553 106 13.56
21 KalimantanTengah 3 2 0.16
22 KalimantanSelatan 15 6 0.46
23 KalimantanTimur 12 10 0.41
24 SulawesiUtara 124 45 5.74
25 SulawesiTengah 2 1 0.09
26 SulawesiSelatan 143 62 1.91
27 SulawesiTenggara 8 1 0.41
28 Gorontalo 3 1 0.33
29 SulawesiBarat 0 0 0.00
30 Maluku 157 62 11.80
31 MalukuUtara 7 5 0.77
32 Papua 1,339 238 72.71
33 PapuaBarat 58 0 10.24
Jumlah 11,141 2,369.0 4.91
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.11

JUMLAHDANPERSENTASEKASUSAIDSYANGMENGGUNAKANNAPZASUNTIKAN(IDU)
MENURUTPROVINSIs.d31DESEMBER2007

Jumlah KasusAIDSyangMenggunakanNAPZASuntik(IDU)
No Provinsi
KasusKumulatif Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 16 2 12.5
2 SumateraUtara 420 195 46.4
3 SumateraBarat 155 114 73.5
4 Riau 166 38 22.9
5 Jambi 112 71 63.4
6 SumateraSelatan 124 70 56.5
7 Bengkulu 28 18 64.3
8 Lampung 123 97 78.9
9 Kep.BangkaBelitung 69 20 29.0
10 Kep.Riau 238 23 9.7
11 DKIJakarta 3,048 2,214 72.6
12 JawaBarat 1,675 1,356 81.0
13 JawaTengah 389 112 28.8
14 DIYogyakarta 103 61 59.2
15 JawaTimur 1,091 570 52.2
16 Banten 51 43 84.3
17 Bali 735 182 24.8
18 NusaTenggaraBarat 82 41 50.0
19 NusaTenggaraTimur 92 10 10.9
20 KalimantanBarat 553 106 19.2
21 KalimantanTengah 3 1 33.3
22 KalimantanSelatan 15 7 46.7
23 KalimantanTimur 12 5 41.7
24 SulawesiUtara 124 27 21.8
25 SulawesiTengah 2 1 50.0
26 SulawesiSelatan 143 91 63.6
27 SulawesiTenggara 8 1 12.5
28 Gorontalo 3 2 66.7
29 SulawesiBarat 0
30 Maluku 157 66 42.0
31 MalukuUtara 7 2 28.6
32 Papua 1,339 4 0.3
33 PapuaBarat 58 5 8.6
Jumlah 11,141 5,555 49.9
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.12

JUMLAHKASUSBARUAIDSDITEMUKANPERTRIWULAN
MENURUTPROVINSITAHUN2007

JumlahKasusBaru
No Provinsi
TriwulanI TriwulanII TriwulanIII TriwulanIV Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 3 0 6 1 10
2 SumateraUtara 88 83 3 4 178
3 SumateraBarat 28 0 39 24 91
4 Riau 2 1 63 3 69
5 Jambi 2 5 6 16 29
6 SumateraSelatan 20 10 3 0 33
7 Bengkulu 0 0 0 5 5
8 Lampung 0 20 1 0 21
9 Kep.BangkaBelitung 8 7 0 4 19
10 Kep.Riau 5 18 12 0 35
11 DKIJakarta 56 92 136 199 483
12 JawaBarat 165 121 219 230 735
13 JawaTengah 28 20 31 20 99
14 DIYogyakarta 3 10 0 1 14
15 JawaTimur 67 55 58 48 228
16 Banten 0 1 0 8 9
17 Bali 89 72 68 107 336
18 NusaTenggaraBarat 1 6 5 8 20
19 NusaTenggaraTimur 33 18 8 4 63
20 KalimantanBarat 0 0 0 0 0
21 KalimantanTengah 0 2 0 0 2
22 KalimantanSelatan 3 0 0 0 3
23 KalimantanTimur 0 0 2 0 2
24 SulawesiUtara 0 23 0 0 23
25 SulawesiTengah 0 0 0 0 0
26 SulawesiSelatan 0 0 0 0 0
27 SulawesiTenggara 0 2 3 1 6
28 Gorontalo 0 0 0 0 0
29 SulawesiBarat 0 0 0 0 0
30 Maluku 17 11 7 3 38
31 MalukuUtara 1 2 1 0 4
32 Papua 175 122 24 71 392
33 PapuaBarat 0 0 0 0 0
Jumlah 794 701 695 757 2,947
Persentase 26.94 23.79 23.58 25.69 100.00
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.13

JUMLAHKASUSPNEUMONIAPADABALITA
MENURUTPROVINSITAHUN2007

JumlahPenduduk RealisasiPenemuanPenderitaPneumoniaBalita
TargetPenemuan
No Provinsi UsiaBalitaWil.PKM
PneumoniaBalita(10%) <1Tahun 14Tahun Jumlah %
Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 422,225 42,223 1,264 4,030 5,294 12.54
2 SumateraUtara 1,276,070 127,607 15,176 25,639 40,815 31.98
3 SumateraBarat 473,156 47,316 4,630 11,317 15,947 33.70
4 Riau 449,139 44,914 3,188 6,473 9,661 21.51
5 Jambi 276,874 27,687 1,608 3,945 5,553 20.06
6 SumateraSelatan 688,927 68,893 9,959 18,550 28,509 41.38
7 Bengkulu 175,372 17,537 178 376 554 3.16
8 Lampung 698,370 69,837 2,616 5,011 7,627 10.92
9 Kep.BangkaBelitung 107,478 10,748 1,793 4,236 6,029 56.10
10 Kep.Riau 134,838 13,484 101 270 371 2.75
11 DKIJakarta 904,161 90,416 1,501 2,533 4,034 4.46
12 JawaBarat 3,923,864 392,386 59,574 108,764 168,338 42.90
13 JawaTengah 3,290,885 329,089 21,205 39,432 60,637 18.43
14 DIYogyakarta 344,384 34,438 198 573 771 2.24
15 JawaTimur 3,729,162 372,916 8,402 15,927 24,329 6.52
16 Banten 926,018 92,602 549 1,195 1,744 1.88
17 Bali 285,507 28,551 2,187 3,925 6,112 21.41
18 NusaTenggaraBarat 424,923 42,492 10,253 15,829 26,082 61.38
19 NusaTenggaraTimur 416,029 41,603 3,387 4,632 8,019 19.28
20 KalimantanBarat 409,846 40,985 1,480 2,988 4,468 10.90
21 KalimantanTengah 163,470 16,347 473 1,523 1,996 12.21
22 KalimantanSelatan 324,010 32,401 5,976 11,998 17,974 55.47
23 KalimantanTimur 282,508 28,251 1,234 1,796 3,030 10.73
24 SulawesiUtara 221,515 22,152 3,607 5,747 9,354 42.23
25 SulawesiTengah 237,235 23,724 1,712 3,355 5,067 21.36
26 SulawesiSelatan 721,468 72,147 2,566 6,106 8,672 12.02
27 SulawesiTenggara 217,317 21,732 486 1,015 1,501 6.91
28 Gorontalo 95,090 9,509 582 790 1,372 14.43
29 SulawesiBarat 101,460 10,146 462 732 1,194 11.77
30 Maluku 130,506 11,788 366 538 904 7.67
31 MalukuUtara 97,645 9,765 520 942 1,462 14.97
32 Papua 181,096 18,110
33 PapuaBarat 62,964 6,296
Indonesia 22,193,512 2,218,089 167,233 310,187 477,420 21.52
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.14

SITUASIPENYAKITKUSTAMENURUTPROVINSITAHUN2007

KasusTercatat AngkaPrevalensi
No Provinsi
PB MB Jumlah /10.000Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 NanggroeAcehDarussalam 113 484 597 1.41
2 SumateraUtara 23 188 211 0.17
3 SumateraBarat 15 99 114 0.25
4 Riau 27 175 202 0.42
5 Jambi 6 60 66 0.24
6 SumateraSelatan 41 326 367 0.54
7 Bengkulu 3 13 16 0.09
8 Lampung 33 189 222 0.29
9 KepulauanBangkaBelitung 14 45 59 0.55
10 KepulauanRiau 8 20 28 0.26
11 DKIJakarta 209 1,625 1,834 2.03
12 JawaBarat 530 2,832 3,362 0.81
13 JawaTengah 167 1,702 1,869 0.58
14 DIYogyakarta 9 86 95 0.28
15 JawaTimur 574 5,463 6,037 1.62
16 Banten 92 499 591 0.64
17 Bali 8 132 140 0.42
18 NusaTenggaraBarat 133 549 682 1.60
19 NusaTenggaraTimur 65 428 493 1.18
20 KalimantanBarat 42 238 280 0.68
21 KalimantanTengah 5 77 82 0.42
22 KalimantanSelatan 35 378 413 1.26
23 KalimantanTimur 24 222 246 0.84
24 SulawesiUtara 67 417 484 2.15
25 SulawesiTengah 71 237 308 1.28
26 SulawesiSelatan 188 1,229 1,417 1.86
27 SulawesiTenggara 35 262 297 1.42
28 Gorontalo 20 204 224 2.44
29 SulawesiBarat 34 217 251 1.82
30 Maluku 54 379 433 3.02
31 MalukuUtara 113 532 645 6.66
32 Papua 274 612 886 4.42
33 PapuaBarat 307 394 701 9.69
Indonesia 3,339 20,313 23,652 1.05
% 14.12 85.88 100.00
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Ket: PB=PausiBasiler
MB=MultiBasiler
Lampiran3.15

JUMLAHKASUSBARUKUSTADANKECACATANMENURUTPROVINSITAHUN2007

KasusBaru CaseDetectionRate/ CacatTkt.2 014Tahun


No Provinsi
PB MB Jumlah 100,000 Jumlah % Jumlah %
(1) (2) Hide (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 104 272 376 8.91 20 5.3 11 2.9
2 SumateraUtara 41 150 191 1.50 34 17.8 22 11.5
3 SumateraBarat 29 88 117 2.57 15 12.8 5 4.3
4 Riau 19 56 75 1.56 14 18.7 30 40.0
5 Jambi 17 83 100 3.61 0
6 SumateraSelatan 29 182 211 3.12 20 9.5 10 4.7
7 Bengkulu 3 13 16 0.91 1 6.3 1 6.3
8 Lampung 28 140 168 2.18 22 13.1 6 3.6
9 KepulauanBangkaBelitung 15 42 57 5.30 5 8.8 2 3.5
10 KepulauanRiau 8 20 28 2.60 1 3.6 3 10.7
11 DKIJakarta 159 1,076 1,235 13.66 27 2.2 72 5.8
12 JawaBarat 356 1,458 1,814 4.35 213 11.7 185 10.2
13 JawaTengah 196 964 1,160 3.61 151 13.0 106 9.1
14 DIYogyakarta 8 54 62 1.81 7 11.3 5 8.1
15 JawaTimur 806 4,704 5,510 14.77 568 10.3 638 11.6
16 Banten 124 369 493 5.32 47 9.5 66 13.4
17 Bali 20 98 118 3.55 13 11.0 5 4.2
18 NusaTenggaraBarat 119 243 362 8.50 9 2.5 42 11.6
19 NusaTenggaraTimur 32 78 110 2.63 2 1.8 6 5.5
20 KalimantanBarat 27 165 192 4.66 37 19.3 30 15.6
21 KalimantanTengah 8 60 68 3.47 9 13.2 6 8.8
22 KalimantanSelatan 19 128 147 4.47 12 8.2 10 6.8
23 KalimantanTimur 19 140 159 5.41 12 7.5 7 4.4
24 SulawesiUtara 82 390 472 20.92 16 3.4 54 11.4
25 SulawesiTengah 103 239 342 14.23 34 9.9 30 8.8
26 SulawesiSelatan 362 1,026 1,388 18.19 147 10.6 79 5.7
27 SulawesiTenggara 47 222 269 12.85 26 9.7 22 8.2
28 Gorontalo 26 155 181 19.69 15 8.3 7 3.9
29 SulawesiBarat 82 183 265 19.24 9 3.4 28 10.6
30 Maluku 83 312 395 27.51 16 4.1 43 10.9
31 MalukuUtara 154 287 441 45.51 28 6.3 88 20.0
32 Papua 312 505 817 40.74 16 2.0 133 16.3
33 PapuaBarat 206 181 387 53.51 12 3.1 56 14.5
Indonesia 3,643 14,083 17,726 7.84 1,558 8.8 1,808 10.2
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Ket: PB=PausiBasiler
MB=MultiBasiler
Lampiran3.16.a

JUMLAHKASUSTETANUSNEONATORUMDANFAKTORRISIKO
MENURUTPROVINSITAHUN2007

FaktorRisiko
PelayananAntenatalCare StatusImunisasi PenolongPersalinan
Total
No Provinsi Meninggal
Kasus Bidan/ Dukun Tidak Tidak Tidak Tidak Bidan/ Dukun Tidak
Dokter TT2+ TT1 Dokter
Perawat Bersalin Mendapatkan Diketahui Diimunisasi Diketahui Perawat Bersalin Diketahui

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 7 3 0 4 0 0 3 0 2 4 1 0 2 5 0
2 SumateraUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SumateraBarat 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
4 Riau 5 1 0 2 0 2 1 4 0 1 0 0 2 2 1
5 KepulauanRiau 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
6 Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bengkulu 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
8 SumateraSelatan 9 6 0 1 0 7 1 0 1 2 6 0 0 6 3
9 BangkaBelitung 2 2 0 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 2 0
10 Lampung 12 9 0 9 2 1 0 4 1 7 0 0 1 10 1
11 DKIJakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Banten 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 5
13 JawaBarat 35 17 0 8 8 12 7 4 2 23 6 0 2 27 6
14 JawaTengah 5 2 1 1 0 3 0 2 0 3 0 0 1 4 0
15 DIYogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 JawaTimur 7 5 0 4 1 2 0 2 0 5 0 0 4 2 1
17 KalimantanBarat 18 10 0 0 4 8 6 0 0 16 2 0 0 10 8
18 KalimantanTengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 KalimantanSelatan 5 0 0 4 1 0 0 0 2 3 0 0 0 5 0
20 KalimantanTimur 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
21 SulawesiUtara 3 3 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 2 1
22 Gorontalo 5 4 0 1 3 1 0 1 0 4 0 0 3 2 0
23 SulawesiTengah 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
24 SulawesiSelatan 7 5 0 4 0 1 2 4 0 2 1 0 1 5 1
25 SulawesiBarat 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
26 SulawesiTenggara 4 0 0 0 4 0 0 0 0 0 4 0 0 4 0
27 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 NusaTenggaraBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 NusaTenggaraTimur 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
30 Maluku 2 2 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
31 MalukuUtara 2 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0
32 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 PapuaBarat 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Total 141 74 3 43 29 40 26 24 15 77 25 1 18 93 29
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.16.b

JUMLAHKASUSTETANUSNEONATORUMDANFAKTORRISIKO
MENURUTPROVINSITAHUN2007

PerawatanTaliPusar PemotonganTaliPusar PerawatanRumahSakit


Total
No Provinsi Meninggal Tidak Tidak Tidak
Kasus Alk/iod Tradisional Lainnya Gunting Bambu Lainnya Ya Tidak
Diketahui Diketahui Diketahui
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 NanggroeAcehDarussalam 7 3 0 0 1 6 5 0 2 0 7 0 0
2 SumateraUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SumateraBarat 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
4 Riau 5 1 2 3 0 0 3 0 2 0 1 0 4
5 KepulauanRiau 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
6 Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bengkulu 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0
8 SumateraSelatan 9 6 3 3 0 3 2 2 2 3 5 0 4
9 BangkaBelitung 2 2 0 0 1 1 1 1 0 0 2 0 0
10 Lampung 12 9 4 6 2 0 6 3 3 0 10 2 0
11 DKIJakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Banten 5 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 5
13 JawaBarat 35 17 6 4 19 6 21 4 4 6 25 4 6
14 JawaTengah 5 2 1 0 4 0 2 2 1 0 5 0 0
15 DIYogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 JawaTimur 7 5 0 5 2 0 6 1 0 0 6 1 0
17 KalimantanBarat 18 10 0 12 4 2 6 11 0 1 18 0 0
18 KalimantanTengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 KalimantanSelatan 5 0 4 1 0 0 4 1 0 0 5 0 0
20 KalimantanTimur 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0
21 SulawesiUtara 3 3 2 0 1 0 2 0 1 0 3 0 0
22 Gorontalo 5 4 2 2 1 0 5 0 0 0 2 3 0
23 SulawesiTengah 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
24 SulawesiSelatan 7 5 2 2 0 3 3 2 1 1 4 1 2
25 SulawesiBarat 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
26 SulawesiTenggara 4 0 0 0 1 3 0 0 0 4 0 3 1
27 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 NusaTenggaraBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 NusaTenggaraTimur 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
30 Maluku 2 2 0 0 0 2 0 0 0 2 2 0 0
31 MalukuUtara 2 1 0 1 0 1 2 0 0 0 1 1 0
32 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 PapuaBarat 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
Total 141 74 27 43 37 34 72 28 18 23 102 17 22
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.17
JUMLAHKASUSPENYAKITCAMPAKDANSTATUSVAKSINASICAMPAK
MENURUTKELOMPOKUMURDANPROVINSITAHUN2007

KasusCampak
<1Tahun 14Tahun 59Tahun 1014Tahun >14Tahun Total
No. Provinsi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 21 42 10 28 11 37 139 10
2 SumateraUtara 7 59 6 26 5 16 2 38 7 146 20
3 SumateraBarat 53 35 177 128 177 112 82 28 148 31 637 334
4 Riau 74 21 203 73 252 56 125 31 142 14 796 195
5 KepulauanRiau 52 3 110 9 60 13 48 20 49 5 319 50
6 Jambi 18 25 1 31 17 13 104 1
7 Bengkulu 9 5 21 16 13 8 7 3 12 4 62 36
8 SumateraSelatan 83 23 148 73 110 51 59 21 79 20 479 188
9 BangkaBelitung 8 2 23 20 9 6 10 5 7 2 57 32
10 Lampung 75 22 141 64 174 82 115 38 127 29 632 235
11 DKIJakarta 46 200 87 44 51 428
12 Banten 251 825 662 204 124 2,066
13 JawaBarat 676 1,678 1,452 735 937 5,478
14 JawaTengah 277 70 360 171 528 175 174 124 230 46 1,569 485
15 DIYogyakarta
16 JawaTimur 172 9 591 38 490 36 303 15 528 1 2,084 99
17 KalimantanBarat 25 4 137 60 134 48 26 7 30 2 352 121
18 KalimantanTengah 38 9 107 43 92 62 59 23 53 22 349 159
19 KalimantanSelatan 29 9 71 24 71 22 53 19 46 11 270 85
20 KalimantanTimur 79 55 96 73 107 57 66 42 11 359 227
21 SulawesiUtara 13 3 28 2 22 3 3 2 68 8
22 Gorontalo 19 7 40 20 29 7 9 3 12 2 109 39
23 SulawesiTengah 59 9 124 74 99 58 39 5 18 1 339 147
24 SulawesiSelatan 164 51 379 171 344 132 206 66 215 55 1,308 489
25 SulawesiBarat 4 42 4 11 1 2 1 60 5
26 SulawesiTenggara 1 32 7 10 2 2 45 9
27 Bali 7 29 8 13 57
28 NusaTenggaraBarat
29 NusaTenggaraTimur 2 1 20 7 15 1 7 44 9
30 Maluku 2 2
31 MalukuUtara 10 1 24 9 10 4 2 1 1 1 47 16
32 Papua 7 1 16 4 6 3 3 1 33 8
33 PapuaBarat 22 16 3 5 4 3 50 3
Total 2,301 340 5,766 1,110 5,062 944 2,444 453 2,915 253 18,488 3,010
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.18

FREKUENSIDANJUMLAHKASUSPADAKLBCAMPAK
MENURUTPROVINSITAHUN2007

2005 2006 2007


No Provinsi
Frekuensi Total Frekuensi Total Frekuensi Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 1 36
2 SumateraUtara 2 52
3 SumateraBarat
4 Riau 1 12
5 KepulauanRiau
6 Jambi
7 Bengkulu 1 13
8 SumateraSelatan 1 19 2 10
9 BangkaBelitung 1 9 6 93 2 22
10 Lampung 1 115 4 125 2 42
11 Jakarta 3 78
12 Banten
13 JawaBarat 33 664 28 348 11 103
14 JawaTengah 13 239 4 27
15 DIYogyakarta 1 2 2 4
16 JawaTimur 12 170
17 KalimantanBarat 3 113 4 127
18 KalimantanTengah 4 216
19 KalimantanSelatan 3 29 8 126 1 45
20 KalimantanTimur 4 267
21 SulawesiUtara 4 15 3 53 7 69
22 Gorontalo 3 106 22 354
23 SulawesiTengah 19 411
24 SulawesiSelatan 7 242 17 320 7 156
25 SulawesiBarat
26 SulawesiTenggara 3 199
27 Bali 2 47
28 NusaTenggaraBarat 1 33
29 NusaTenggaraTimur 2 1,773
30 Maluku
31 MalukuUtara 6 151 9 212 2 18
32 Papua
33 PapuaBarat
Indonesia 72 3,262 86 1,595 114 2,408
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.19

JUMLAHKASUSPENYAKITDIFTERIDANVAKSINASIDIFTERI
MENURUTKELOMPOKUMURDANPROVINSITAHUN2007

Difteri
<1tahun 14tahun 59tahun 1014tahun >=15tahun Total
No Provinsi
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Divaksin Jumlah %
Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Divaksinasi Meninggal CFR(%)
Kasus Kasus Kasus Kasus Kasus asi Kasus Divaksinasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SumateraUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SumateraBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Riau 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
5 KepulauanRiau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0
8 SumateraSelatan 0 0 8 0 4 0 0 0 0 0 12 0 0 0 0
9 BangkaBelitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Lampung 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 100.0 0 0
11 DKIJakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Banten 0 0 4 0 6 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0
13 JawaBarat 1 0 11 0 8 0 7 0 11 0 38 0 0 0 0
14 JawaTengah 0 0 9 8 8 8 2 2 8 2 27 20 74.1 0 0
15 DIYogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
16 JawaTimur 1 0 18 5 50 1 5 2 7 1 81 9 11.1 0 0
17 KalimantanBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 KalimantanTengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 KalimantanSelatan 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0
20 KalimantanTimur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 SulawesiUtara 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
22 Gorontalo 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
23 SulawesiTengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
24 SulawesiSelatan 0 0 1 0 3 1 1 1 0 0 5 2 40.0 0 0
25 SulawesiBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
26 SulawesiTenggara 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
27 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 NusaTenggaraBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 NusaTenggaraTimur 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 MalukuUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Papua 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33 PapuaBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 2 0 55 13 84 11 16 5 26 3 183 32 17.5 11 6.01
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.20

JUMLAHKASUSAFPMENURUTPROVINSITAHUN2007

No Provinsi JumlahKasusAFP AFPRate/100.000penduduk NonPolioAFPRate/100.000penduduk


(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 41 0.97 3.42
2 SumateraUtara 106 0.80 2.56
3 SumateraBarat 39 0.86 2.79
4 Riau 46 0.98 3.29
5 Jambi 18 0.64 2.25
6 SumateraSelatan 79 1.05 3.39
7 Bengkulu 11 0.64 2.20
8 Lampung 41 0.56 1.82
9 KepulauanBangkaBelitung 11 1.04 3.67
10 KepulauanRiau 12 0.86 3.00
11 DKIJakarta 64 0.83 2.91
12 JawaBarat 240 0.59 2.22
13 JawaTengah 207 0.61 2.40
14 DIYogyakarta 19 0.55 3.00
15 JawaTimur 214 0.57 2.70
16 Banten 59 0.64 2.11
17 Bali 32 0.95 4.00
18 NusaTenggaraBarat 31 0.71 2.21
19 NusaTenggaraTimur 36 0.85 2.57
20 KalimantanBarat 29 0.70 2.07
21 KalimantanTengah 8 0.40 1.33
22 KalimantanSelatan 24 0.70 2.67
23 KalimantanTimur 17 0.55 2.13
24 SulawesiUtara 20 0.91 4.00
25 SulawesiTengah 17 0.67 2.43
26 SulawesiSelatan 64 0.84 2.74
27 SulawesiTenggara 17 0.85 2.43
28 Gorontalo 16 1.69 5.00
29 SulawesiBarat 5 0.48 1.67
30 Maluku 7 0.50 1.50
31 MalukuUtara 6 0.62 2.00
32 Papua 9 0.42 1.40
33 PapuaBarat 9 1.30 3.00
Indonesia 1,554 0.68 2.53
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.21

JUMLAHKASUSAFPMENURUTKRITERIAKLASIFIKASIKLINISDANPROVINSITAHUN2007

KlasifikasiKlinis
No Provinsi
VirusPolioLiar Kompatibel BukanPolio
(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 0 0 41
2 SumateraUtara 0 1 105
3 SumateraBarat 0 0 39
4 Riau 0 0 46
5 Jambi 0 0 18
6 SumateraSelatan 0 1 78
7 Bengkulu 0 0 11
8 Lampung 0 1 40
9 KepulauanBangkaBelitung 0 0 11
10 KepulauanRiau 0 0 12
11 DKIJakarta 0 0 64
12 JawaBarat 0 0 240
13 JawaTengah 0 0 206
14 DIYogyakarta 0 0 18
15 JawaTimur 1 0 213
16 Banten 0 0 59
17 Bali 0 0 32
18 NusaTenggaraBarat 0 0 31
19 NusaTenggaraTimur 0 0 36
20 KalimantanBarat 0 0 29
21 KalimantanTengah 0 0 8
22 KalimantanSelatan 0 0 24
23 KalimantanTimur 0 0 17
24 SulawesiUtara 0 0 20
25 SulawesiTengah 0 0 17
26 SulawesiSelatan 0 0 63
27 SulawesiTenggara 0 0 17
28 Gorontalo 0 1 15
29 SulawesiBarat 0 0 5
30 Maluku 0 0 6
31 MalukuUtara 0 0 6
32 Papua 0 0 7
33 PapuaBarat 0 0 9
Indonesia 1 4 1,543
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.22
KEJADIANLUARBIASA(KLB)DIARE
TAHUN20032007

2003 2004 2005 2006 2007


No Provinsi
P M CFR P M CFR P M CFR P M CFR P M CFR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 401 10 2.5 267 6 2.3 163 5 3.1
2 SumateraUtara 67 2 3.0 145 6 4.1 401 13 3.2 390 7 1.8
3 SumateraBarat 442 7 1.6 367 10 2.7 40
4 Riau 113 5 4.4
5 Jambi 9 131 5 3.8
6 SumateraSelatan 442 1 0.2 95 1 1.1 46
7 Bengkulu 218 6 2.8
8 Lampung 20 1 5.0 133 7 5.3 95 2 2.1
9 KepulauanBangkaBelitung 5.0
10 KepulauanRiau
11 DKI
12 JawaBarat 522 7 1.3 51 148 1 0.7 880 12 1.4
13 JawaTengah 53 4 7.6 137 4 2.9
14 DIYogyakarta 104 1 1.0 7
15 JawaTimur 248 2 0.8 349 4 1.2 48 226 1 0.4 1,468 8 0.5
16 Banten 161 4 2.5 43 2 4.7 1,371 26 1.9 1,057 3 0.3
17 Bali 68 199
18 NusaTenggaraBarat 15 102 1 1.0
19 NusaTenggaraTimur 456 8 1.8 2,194 28 1.3 1,223 45 3.7 104 3 2.9
20 KalimantanBarat 256
21 KalimantanTengah 54 6 11.1 120 3 2.5
22 KalimantanSelatan 373 7 1.9 488 7 1.4 163 6 3.7
23 KalimantanTimur 352 17 4.8 325 1 0.3
24 SulawesiUtara 53 2 3.8 139 50 1 2.0
25 SulawesiTengah 129 11 8.5 378 5 1.3 69 13 18.8 269 7 2.6 66 11 16.7
26 SulawesiSelatan 595 34 5.7 42 8 19.1
27 SulawesiTenggara 170 369 293 5 1.7
28 Gorontalo 125 125 0.8 177 12 6.8
29 SulawesiBarat 20 3 15.0
30 Maluku
31 MalukuUtara 133 7 5.3 133 6 4.5
32 Papua 486 37 7.6 6,544 158 2.4
33 PapuaBarat 38 5 13.2
Indonesia 4,622 252 2.8 3,314 53 1.6 5,051 127 2.5 10,980 277 2.5 3,661 46 1.3
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
P=Penderita
M=Meninggal
C=CaseFatalityRate
Lampiran3.23

JUMLAHPENDERITA,CASEFATALITYRATE (%),DANINCIDENCERATE PENYAKITDEMAMBERDARAHDENGUE(DBD/DHF)


MENURUTPROVINSITAHUN20032007

Tahun2003 Tahun2004 Tahun2005 Tahun2006 Tahun2007


No Provinsi
P CFR IR P CFR IR P CFR IR P CFR IR P M CFR IR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 NanggroeAcehDarussalam 128 3.1 2.76 252 4.37 5.43 629 1.59 14.86 758 1.98 19.43 1,569 13 0.83 38.92

2 SumateraUtara 878 2.7 7.07 1,093 2.20 8.79 3,657 1.80 30.75 2,125 1.60 16.86 3,990 34 0.85 31.66

3 SumateraBarat 292 0.7 6.88 514 0.97 12.11 1,154 1.99 25.89 1,067 1.22 23.87 2,189 24 1.10 48.05

4 Riau 715 0.7 13.98 1,050 2.00 20.53 1,850 1.73 41.19 948 1.90 21.04 795 15 1.89 18.46

5 Jambi 80 2.5 2.83 275 1.45 9.74 353 3.12 13.38 365 3.01 13.83 309 5 1.62 11.20

6 SumateraSelatan 1,403 2.1 17.87 1,270 1.34 16.06 1,621 0.56 18.38 2,272 0.09 32.48 3,480 13 0.37 48.17

7 Bengkulu 2 0.0 0.13 204 0.98 13.25 61 3.28 3.60 129 0.78 7.61 274 7 2.55 15.62

8 Lampung 624 2.6 9.29 908 1.54 13.51 736 1.63 10.54 1,402 1.00 20.08 4,470 23 0.51 64.01

9 KepulauanBangkaBelitung 241 4.1 26.68 53 5.65 46 4.35 4.60 58 5.80 145 2 1.38 13.67

10 KepulauanRiau 746 3.49 57.58 969 2.89 74.79 950 11 1.16 73.33

11 DKIJakarta 14,071 0.4 125.09 20,510 0.43 260.08 23,466 0.34 296.87 24,932 0.16 316.17 31,836 86 0.27 392.64

12 JawaBarat 8,683 2.1 23.64 19,014 1.13 52.20 18,590 1.53 47.50 25,851 1.06 66.08 30,536 288 0.94 78.05

13 JawaTengah 8,490 2.3 25.51 9,047 1.80 27.11 6,583 2.29 19.61 10,924 2.01 33.72 20,391 327 1.60 61.96

14 DIYogyakarta 1,553 2.3 47.09 2,206 1.41 66.89 971 1.24 29.44 2,184 1.05 66.22 2,462 26 1.06 74.65

15 JawaTimur 4,216 1.4 11.94 8,287 1.45 23.48 15,251 1.74 42.94 20,374 1.21 56.19 25,950 372 1.43 69.95

16 Banten 700 3.6 8.17 2577 2.25 30.08 2,045 1.27 23.87 2,306 1.52 26.92 5,587 98 1.75 65.22

17 Bali 2,364 0.3 76.78 1935 0.41 58.64 3,596 0.50 108.97 5,629 0.53 170.57 6,375 14 0.22 193.18

18 NusaTenggaraBarat 196 4.6 5.06 805 1.99 20.77 1,062 1.41 26.62 623 0.64 15.59 720 2 0.28 16.90

19 NusaTenggaraTimur 260 3.2 6.34 1381 3.11 35.00 735 1.36 17.75 251 1.20 6.36 518 11 2.12 13.13

20 KalimantanBarat 349 2.0 9.13 212 2.36 5.55 1,220 1.07 31.92 2,659 1.32 65.94 508 7 1.38 12.98

21 KalimantanTengah 300 3.0 16.36 453 1.32 24.70 491 0.81 26.75 513 0.78 27.42 696 8 1.15 35.54

22 KalimantanSelatan 178 3.4 7.47 378 0.79 10.30 341 2.35 9.29 455 1.54 12.40 1,321 16 1.21 35.59

23 KalimantanTimur 1,926 1.5 77.32 2276 1.80 91.37 3,165 2.59 121.74 2,714 2.80 103.64 5,341 102 1.91 193.15

24 SulawesiUtara 369 1.3 15.75 225 4.89 10.56 1,926 1.35 119.89 1,290 1.47 59.62 1,865 24 1.29 86.15

25 SulawesiTengah 184 1.0 7.47 293 3.41 13.06 780 1.00 31.73 492 2.24 20.01 1,338 17 1.27 54.02

26 SulawesiSelatan 2,636 1.5 31.41 3500 0.69 41.70 2,822 1.81 34.65 2,612 0.84 35.03 2,732 30 1.10 36.79

27 SulawesiTenggara 43 2.3 2.45 266 0.75 13.89 758 2.90 39.25 95 3.16 4.73 944 7 0.74 48.20

28 Gorontalo 30 0.0 3.54 14 1.60 206 23.50 302 0.66 32.90 236 4 1.69 25.71

29 SulawesiBarat 27 2.00 2.66 31 3.23 3.06 2 0 0.20

30 Maluku 0 0.0 0 0 0 0 0

31 MalukuUtara 2 1.0 0.23 74 9.46 8.71 24 4.17 2.65 138 2.90 16.09 275 7 2.55 29.22

32 Papua 603 0.8 29.13 390 2.05 18.84 183 1.09 11.02 60 3.55 103 4 3.88 6.09

33 PapuaBarat 184 3.26 32.62 128 22.69 208 2 0.96 28.76


Indonesia 51,516 1.5 23.87 79,462 1.20 37.11 95,279 1.36 43.42 114,656 1.04 52.48 158,115 1,599 1.01 71.78
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Ket:IR(Insidens)per100.000penduduk
Lampiran3.24

JUMLAHKABUPATEN/KOTAYANGTERJANGKITPENYAKITDEMAMBERDARAHDENGUE(DBD/DHF)
MENURUTPROVINSITAHUN20052007

Jumlah Jumlah Tahun


No Provinsi Kab/Kota Kab/Kota 2005 2006 2007
2005/2006 2007 Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 21 23 12 57.1 15 71.4 15 65.2
2 SumateraUtara 25 28 17 68.0 19 76.0 20 71.4
3 SumateraBarat 19 19 10 52.6 12 63.2 15 78.9
4 Riau 11 11 11 100.0 11 100.0 11 100.0
5 Jambi 10 10 7 70.0 10 100.0 8 80.0
6 SumateraSelatan 14 15 9 64.3 9 64.3 12 80.0
7 Bengkulu 9 9 3 33.3 7 77.8 9 100.0
8 Lampung 10 11 10 100.0 10 100.0 10 90.9
9 KepulauanBangkaBelitung 7 7 6 85.7 5 71.4 7 100.0
10 KepulauanRiau 6 6 5 83.3 3 50.0 4 66.7
11 DKIJakarta 6 6 5 83.3 5 83.3 6 100.0
12 JawaBarat 25 26 25 100.0 25 100.0 25 96.2
13 JawaTengah 35 35 35 100.0 35 100.0 35 100.0
14 DIYogyakarta 5 5 5 100.0 5 100.0 5 100.0
15 JawaTimur 38 38 38 100.0 38 100.0 38 100.0
16 Banten 6 7 6 100.0 6 100.0 6 85.7
17 Bali 9 9 9 100.0 9 100.0 9 100.0
18 NusaTenggaraBarat 9 9 9 100.0 8 88.9 8 88.9
19 NusaTenggaraTimur 16 20 7 43.8 1 6.3 5 25.0
20 KalimantanBarat 12 14 7 58.3 10 83.3 10 71.4
21 KalimantanTengah 14 14 6 42.9 6 42.9 12 85.7
22 KalimantanSelatan 13 13 13 100.0 12 92.3 13 100.0
23 KalimantanTimur 13 14 12 92.3 13 100.0 13 92.9
24 SulawesiUtara 9 13 9 100.0 9 100.0 9 69.2
25 SulawesiTengah 10 10 10 100.0 7 70.0 9 90.0
26 SulawesiSelatan 23 23 21 91.3 20 87.0 21 91.3
27 SulawesiTenggara 10 12 6 60.0 5 50.0 7 58.3
28 Gorontalo 5 6 5 100.0 5 100.0 5 83.3
29 SulawesiBarat 5 5 1 20.0 2 40.0 1 20.0
30 Maluku 8 9 0 0.0 0 0.0 0 0.0
31 MalukuUtara 8 8 3 37.5 3 37.5 6 75.0
32 Papua 20 21 4 20.0 3 15.0 4 19.0
33 PapuaBarat 9 9 4 44.4 2 22.2 3 33.3
Indonesia 440 465 330 75.0 330 75.0 361 77.6
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.25

JUMLAHPENDERITAFILARIASIS
MENURUTPROVINSITAHUN20032007

Tahun
No Provinsi
2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 NanggroeAcehDarussalam 1,940 1,940 2,318 2,359 2,359


2 SumateraUtara 52 45 91 104 104
3 SumateraBarat 32 32 88 231 274
4 Riau 267 267 529 532 532
5 Jambi 134 134 273 255 255
6 SumateraSelatan 91 91 182 191 191
7 Bengkulu 67 71 71 94 94
8 Lampung 73 73 73 74 74
9 KepulauanBangkaBelitung 37 37 122 151 207
10 KepulauanRiau 27 27 31 31
11 DKIJakarta 12 12 12 53 53
12 JawaBarat 156 156 306 252 265
13 JawaTengah 136 136 209 224 395
14 DIYogyakarta 7 7 7 5 37
15 JawaTimur 167 167 167 207 238
16 Banten 69 119 125 67 67
17 Bali 5 11 11 18 18
18 NusaTenggaraBarat 62 62 62 62 69
19 NusaTenggaraTimur 1,706 1,478 1,478 1,682 1,682
20 KalimantanBarat 156 156 219 232 244
21 KalimantanTengah 123 118 118 202 226
22 KalimantanSelatan 135 381 381 385 385
23 KalimantanTimur 282 272 247 409 409
24 SulawesiUtara 72 72 23 30 30
25 SulawesiTengah 115 329 376 451 451
26 SulawesiSelatan 154 135 51 60 60
27 SulawesiTenggara 197 197 220 181 208
28 Gorontalo 14 14 82 224 224
29 SulawesiBarat 58 92 92
30 Maluku 57 57 15 70 70
31 MalukuUtara 12 12 12 12 12
32 Papua 390 390 36 1,132 1,132
33 PapuaBarat 254 355 985
Indonesia 6,720 6,998 8,243 10,427 11,473
Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran3.26

KEPESERTAANDANJENISKASUSKECELAKAANKERJA(PTJAMSOSTEK)
TAHUN2007

Kepesertaan AkibatKecelakaanKerja
No Provinsi Cacat Cacat Cacat
Perusahaan TenagaKerja Sembuh Meninggal Jumlah %KecelakaanKerja
Fungsi Sebagian Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 KanwilI 6,421 510,277 10,270 368 264 8 133 11,043 2.16

2 KanwilII 9,379 942,783 6,073 680 346 4 234 7,337 0.78

3 KanwilIII 19,132 1,990,718 8,503 375 291 7 382 9,558 0.48

4 KanwilIV 13,474 1,938,112 22,144 1,015 641 11 390 24,201 1.25

5 KanwilV 9,217 717,771 10,391 90 152 128 10,761 1.50

6 KanwilVI 13,766 1,096,787 14,667 607 381 11 361 16,027 1.46

7 KanwilVII 6,420 479,676 2,215 732 220 2 115 3,284 0.68

8 KanwilVIII 6,270 264,893 1,062 182 105 14 140 1,503 0.57

Indonesia 84,079 7,941,017 75,325 4,049 2,400 57 1,883 83,714 1.05


Sumber:PusatKesehatanKerja,2008
Catatan:
KanwilImeliputiNAD,SumateraUtaradanSumateraBarat
KanwilIImeliputiRiau,KepulauanRiau,SumateraSelatan,Bengkulu,BangkaBelitung,Lampung
KanwilIIImeliputiDKIJakarta
KanwilIVmeliputiJawaBaratdanBanten
KanwilVmeliputiJawaTengahdanDIYogyakarta
KanwilVImeliputiJawaTimur,Bali,NTT,NTB
KanwilVIImeliputiKalimantanBarat,KalimantanTengah,KalimantanTimurdanKalimantanSelatan
KanwilVIIImeliputiSulawesiUtara,SulawesiTengah,SulawesiTenggara,Gorontalo,SulawesiSelatan,Maluku,MalukuUtaradanPapua
Lampiran4.1
CAKUPANKUNJUNGANIBUHAMILK1DANK4,PERSALINANDITOLONGTENAGAKESEHATAN,DANKUNJUNGANNEONATUS
MENURUTPROVINSITAHUN2007

IbuHamil IbuBersalin KunjunganNeonatus


No Provinsi
Ditolong %Ditolong Kunjungan Kunjungan
Jumlah K1 %K1 K4 %K4 Jumlah Jumlah %KN1 %KN2
Nakes Nakes Neonatus1 Neonatus2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 NanggroeAcehDarussalam 110,083 96,083 87.28 79,280 72.02 105,722 80,833 76.46 101,213 52,779 52.15 48,039 47.46
2 SumateraUtara 328,266 296,393 90.29 275,102 83.80 317,623 247,730 77.99 304,373 248,561 81.66 225,526 74.10
3 SumateraBarat 113,979 101,204 88.79 96,688 84.83 108,781 90,142 82.87 103,527 92,563 89.41 86,554 83.61
4 Riau 141,027 131,012 92.90 117,679 83.44 136,839 88,224 64.47 129,853 109,041 83.97 103,949 80.05
5 Jambi 76,515 70,226 91.78 63,067 82.42 72,877 55,343 75.94 69,100 55,691 80.59 55,687 80.59
6 SumateraSelatan 182,790 173,144 94.72 160,946 88.05 174,618 147,466 84.45 167,154 141,763 84.81 136,628 81.74
7 Bengkulu 47,821 42,108 88.05 37,227 77.85 46,139 35,499 76.94 43,488 34,830 80.09 33,856 77.85
8 Lampung 184,642 165,073 89.40 150,707 81.62 176,250 133,798 75.91 167,855 102,663 61.16 99,652 59.37
9 KepulauanBangkaBelitung 27,603 27,448 99.44 25,756 93.31 26,345 23,942 90.88 25,094 24,491 97.60 23,028 91.77
10 KepulauanRiau 42,364 38,104 89.94 33,773 79.72 39,296 31,760 80.82 39,284 30,994 78.90 30,997 78.90
11 DKIJakarta 221,655 233,857 105.50 201,384 90.85 211,606 178,323 84.27 201,494 161,969 80.38 153,891 76.37
12 JawaBarat 1,035,300 886,927 85.67 800,683 77.34 988,706 689,865 69.77 951,968 743,390 78.09 753,988 79.20
13 JawaTengah 641,845 611,256 95.23 557,889 86.92 608,185 526,686 86.60 590,710 514,036 87.02 432,845 73.28
14 DIYogyakarta 49,657 47,641 95.94 41,761 84.10 47,498 40,250 84.74 45,166 15,983 35.39 39,226 86.85
15 JawaTimur 686,377 642,484 93.61 567,917 82.74 630,218 553,919 87.89 623,978 572,308 91.72 562,417 90.13
16 Banten 267,229 257,105 96.21 200,593 75.06 256,148 173,594 67.77 237,466 181,919 76.61 192,597 81.11
17 Bali 66,152 64,693 97.79 59,591 90.08 62,645 59,550 95.06 59,634 59,433 99.66 58,221 97.63
18 NusaTenggaraBarat 111,242 106,081 95.36 96,092 86.38 106,577 86,376 81.05 101,265 91,326 90.19 87,615 86.52
19 NusaTenggaraTimur 120,913 104,717 86.61 79,273 65.56 111,872 84,303 75.36 109,377 91,893 84.01 87,537 80.03
20 KalimantanBarat 106,584 95,679 89.77 87,657 82.24 101,801 74,804 73.48 97,073 69,941 72.05 70,975 73.12
21 KalimantanTengah 57,667 50,528 87.62 44,035 76.36 53,784 39,443 73.34 51,314 40,708 79.33 40,257 78.45
22 KalimantanSelatan 80,177 76,040 94.84 63,001 78.58 76,084 63,516 83.48 72,919 67,181 92.13 63,033 86.44
23 KalimantanTimur 80,116 75,563 94.32 65,967 82.34 76,324 57,499 75.34 72,110 47,634 66.06 59,441 82.43
24 SulawesiUtara 51,231 44,764 87.38 38,833 75.80 48,812 30,626 62.74 46,565 27,774 59.65 27,292 58.61
25 SulawesiTengah 55,255 52,844 95.64 45,608 82.54 52,320 41,456 79.24 49,992 41,065 82.14 41,730 83.47
26 SulawesiSelatan 193,419 179,378 92.74 147,053 76.03 184,504 139,525 75.62 175,268 129,055 73.63 113,933 65.01
27 SulawesiTenggara 59,281 47,265 79.73 41,939 70.75 54,780 39,709 72.49 53,516 44,199 82.59 40,079 74.89
28 Gorontalo 25,963 23,335 89.88 18,501 71.26 51,946 32,148 61.89 48,624 42,724 87.87 35,008 72.00
29 SulawesiBarat 27,289 22,613 82.86 18,010 66.00 19,255 9,469 49.18 20,746 10,243 49.37 9,906 47.75
30 Maluku 37,171 31,996 86.08 26,242 70.60 32,636 21,442 65.70 32,576 23,016 70.65 22,258 68.33
31 MalukuUtara 25,033 19,731 78.82 16,255 64.93 24,056 14,119 58.69 22,888 16,202 70.79 15,018 65.62
32 Papua 56,584 34,457 60.90 14,129 24.97 54,012 18,186 33.67 51,440 14,308 27.81 12,712 24.71
33 PapuaBarat 22,381 16,149 72.15 8,089 36.14 21,364 12,345 57.78 20,346 8,466 41.61 7,258 35.67
Indonesia 5,333,611 4,865,898 91.23 4,280,727 80.26 5,079,623 3,921,890 77.21 4,887,376 3,908,149 79.96 3,771,153 77.16

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran4.2

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANPERTAMA
TAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 7.87 68.41 0.63 22.13 0.94 0.03 100
2 SumateraUtara 11.12 70.04 0.81 14.61 3.06 0.36 100
3 SumateraBarat 12.07 70.45 0.55 16.25 0.54 0.14 100
4 Riau 13.14 54.38 0.86 30.01 1.25 0.35 100
5 Jambi 6.71 48.91 0.41 42.61 1.36 100
6 SumateraSelatan 11.20 57.77 0.26 29.68 0.96 0.13 100
7 Bengkulu 8.09 63.19 0.38 24.59 3.60 0.15 100
8 Lampung 6.32 54.50 0.58 36.95 1.52 0.12 100
9 KepulauanBangkaBelitung 10.27 61.12 0.30 26.91 1.41 100
10 KepulauanRiau 30.30 57.33 0.45 11.18 0.73 100
11 DKIJakarta 30.64 65.37 0.33 2.19 1.41 0.06 100
12 JawaBarat 10.58 46.01 0.38 42.45 0.47 0.11 100
13 JawaTengah 12.97 60.89 0.22 25.08 0.73 0.11 100
14 DIYogyakarta 27.88 67.93 0.16 3.41 0.48 0.14 100
15 JawaTimur 14.26 65.11 0.18 19.61 0.64 0.20 100
16 Banten 13.54 39.45 0.17 46.06 0.66 0.12 100
17 Bali 30.09 60.78 0.61 6.20 1.96 0.36 100
18 NusaTenggaraBarat 6.45 44.29 1.44 42.96 4.56 0.30 100
19 NusaTenggaraTimur 5.13 30.86 1.13 45.74 15.53 1.61 100
20 KalimantanBarat 7.73 42.36 0.52 45.00 4.12 0.26 100
21 KalimantanTengah 4.99 45.60 1.40 46.09 1.81 0.11 100
22 KalimantanSelatan 8.40 53.52 0.52 34.36 3.01 0.20 100
23 KalimantanTimur 16.00 58.34 0.91 20.54 3.84 0.38 100
24 SulawesiUtara 24.96 48.29 2.73 22.10 1.69 0.23 100
25 SulawesiTengah 8.30 37.51 1.41 47.47 4.64 0.67 100
26 SulawesiSelatan 9.23 43.61 0.27 35.18 11.27 0.44 100
27 SulawesiTenggara 4.45 28.80 0.24 61.31 4.85 0.35 100
28 Gorontalo 6.45 26.21 0.49 58.22 8.60 0.04 100
29 SulawesiBarat 2.23 18.21 0.45 65.97 12.77 0.37 100
30 Maluku 7.67 30.06 0.50 59.56 1.91 0.30 100
31 MalukuUtara 5.88 24.65 0.79 62.23 5.84 0.62 100
32 Papua 11.06 33.39 3.69 15.76 35.03 1.07 100
33 PapuaBarat 7.19 42.39 2.04 21.16 26.06 1.16 100
INDONESIA 12.32 53.96 0.52 30.27 2.69 0.24 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.2.a

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANPERTAMA
TAHUN2007
Perkotaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 20.50 75.75 0.35 3.37 0.03 100
2 SumateraUtara 18.58 77.83 0.19 2.86 0.47 0.07 100
3 SumateraBarat 17.55 77.56 0.43 4.18 0.28 100
4 Riau 23.72 67.12 0.60 7.44 1.13 100
5 Jambi 14.53 69.00 0.05 14.24 2.18 100
6 SumateraSelatan 22.41 69.14 0.11 7.67 0.67 100
7 Bengkulu 19.40 74.64 0.84 4.73 0.39 100
8 Lampung 12.85 77.29 0.40 9.01 0.23 0.20 100
9 KepulauanBangkaBelitung 18.49 75.91 0.09 5.08 0.44 100
10 KepulauanRiau 36.11 59.40 0.27 3.74 0.48 100
11 DKIJakarta 30.64 65.37 0.33 2.19 1.41 0.06 100
12 JawaBarat 16.50 57.08 0.42 25.25 0.65 0.10 100
13 JawaTengah 19.27 66.71 0.15 12.98 0.74 0.15 100
14 DIYogyakarta 35.26 62.99 0.25 1.01 0.49 100
15 JawaTimur 20.27 70.63 0.17 8.06 0.62 0.24 100
16 Banten 22.07 55.69 0.23 20.90 1.11 100
17 Bali 40.38 54.81 0.52 3.33 0.89 0.08 100
18 NusaTenggaraBarat 11.68 51.24 2.37 32.12 2.60 100
19 NusaTenggaraTimur 17.35 52.85 0.27 19.41 8.46 0.65 100
20 KalimantanBarat 17.73 65.54 0.14 14.90 1.17 0.51 100
21 KalimantanTengah 9.03 65.60 0.87 22.85 1.43 0.23 100
22 KalimantanSelatan 14.97 71.08 0.35 12.68 0.92 100
23 KalimantanTimur 22.86 66.24 0.39 8.56 1.79 0.16 100
24 SulawesiUtara 41.82 43.85 1.28 12.05 0.98 0.02 100
25 SulawesiTengah 22.62 51.30 1.78 20.78 3.52 100
26 SulawesiSelatan 18.77 61.89 0.19 14.14 4.31 0.69 100
27 SulawesiTenggara 14.01 54.79 0.15 28.34 2.55 0.16 100
28 Gorontalo 13.01 45.87 0.94 32.62 7.55 100
29 SulawesiBarat 5.74 46.93 46.91 0.42 100
30 Maluku 21.67 55.67 0.91 20.76 0.21 0.77 100
31 MalukuUtara 12.86 49.26 0.23 34.91 2.58 0.16 100
32 Papua 28.38 53.62 4.11 3.95 9.64 0.29 100
33 PapuaBarat 12.44 60.32 0.99 19.27 6.56 0.42 100
INDONESIA 20.71 64.25 0.39 13.40 1.12 0.13 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.2.b

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANPERTAMA
TAHUN2007
Perdesaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 4.25 66.31 0.71 27.49 1.20 0.03 100
2 SumateraUtara 5.90 64.60 1.25 22.82 4.87 0.56 100
3 SumateraBarat 9.67 67.33 0.60 21.54 0.65 0.20 100
4 Riau 7.18 47.20 1.01 42.73 1.32 0.55 100
5 Jambi 3.60 40.91 0.55 53.90 1.04 100
6 SumateraSelatan 5.36 51.85 0.34 41.14 1.12 0.20 100
7 Bengkulu 3.85 58.89 0.20 32.03 4.81 0.21 100
8 Lampung 4.47 48.03 0.63 44.87 1.89 0.10 100
9 KepulauanBangkaBelitung 4.89 51.45 0.44 41.18 2.04 100
10 KepulauanRiau 5.31 48.45 1.23 43.21 1.79 100
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 3.97 33.67 0.34 61.61 0.27 0.13 100
13 JawaTengah 8.52 56.77 0.26 33.64 0.72 0.08 100
14 DIYogyakarta 14.17 77.12 7.86 0.45 0.40 100
15 JawaTimur 9.51 60.75 0.19 28.73 0.65 0.17 100
16 Banten 4.08 21.44 0.11 73.96 0.17 0.24 100
17 Bali 17.60 68.03 0.73 9.67 3.27 0.71 100
18 NusaTenggaraBarat 3.42 40.27 0.91 49.24 5.69 0.47 100
19 NusaTenggaraTimur 3.09 27.20 1.10 50.12 16.70 1.77 100
20 KalimantanBarat 4.31 34.42 0.65 55.32 5.13 0.18 100
21 KalimantanTengah 3.25 37.00 1.63 56.08 1.98 0.06 100
22 KalimantanSelatan 4.19 42.30 0.63 48.21 4.34 0.32 100
23 KalimantanTimur 7.67 48.75 1.53 35.09 6.32 0.64 100
24 SulawesiUtara 15.62 50.75 3.53 27.67 2.08 0.34 100
25 SulawesiTengah 4.88 34.21 1.32 53.85 4.90 0.84 100
26 SulawesiSelatan 4.78 35.08 0.31 45.00 14.52 0.32 100
27 SulawesiTenggara 1.96 22.01 0.27 69.91 5.46 0.40 100
28 Gorontalo 4.28 19.70 0.34 66.68 8.95 0.05 100
29 SulawesiBarat 1.73 14.10 0.52 68.70 14.54 0.42 100
30 Maluku 2.66 20.90 0.35 73.44 2.52 0.14 100
31 MalukuUtara 3.76 17.18 0.96 70.52 6.82 0.76 100
32 Papua 3.83 24.95 3.51 20.69 45.63 1.39 100
33 PapuaBarat 4.87 34.46 2.51 22.00 34.67 1.49 100
INDONESIA 6.11 46.34 0.61 42.75 3.86 0.33 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.3

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANTERAKHIR
TAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 9.03 70.63 0.74 18.69 0.76 0.15 100
2 SumateraUtara 12.28 70.70 1.02 12.91 2.65 0.44 100
3 SumateraBarat 14.20 70.98 0.59 13.84 0.28 0.11 100
4 Riau 14.58 59.93 1.74 22.57 0.86 0.33 100
5 Jambi 7.64 58.08 1.06 32.02 1.13 0.07 100
6 SumateraSelatan 11.49 61.16 0.84 25.15 1.11 0.26 100
7 Bengkulu 8.95 68.85 0.45 20.35 1.28 0.12 100
8 Lampung 8.15 61.56 1.22 27.92 1.14 100
9 KepulauanBangkaBelitung 12.45 67.32 0.57 18.95 0.35 0.37 100
10 KepulauanRiau 32.48 56.70 0.69 9.54 0.51 0.09 100
11 DKIJakarta 32.68 64.56 0.38 2.15 0.21 100
12 JawaBarat 11.59 49.69 0.50 37.65 0.39 0.17 100
13 JawaTengah 14.91 64.47 0.50 19.75 0.25 0.11 100
14 DIYogyakarta 32.22 62.50 0.77 4.23 0.16 0.12 100
15 JawaTimur 16.08 65.47 0.32 17.01 0.87 0.25 100
16 Banten 14.43 49.37 0.26 35.24 0.58 0.12 100
17 Bali 31.01 61.96 0.76 4.21 1.75 0.31 100
18 NusaTenggaraBarat 7.57 60.72 1.57 27.84 2.07 0.22 100
19 NusaTenggaraTimur 5.71 35.36 1.40 41.78 14.41 1.35 100
20 KalimantanBarat 8.26 48.71 2.24 38.34 2.13 0.33 100
21 KalimantanTengah 5.47 53.17 2.28 36.00 2.86 0.22 100
22 KalimantanSelatan 9.31 61.68 1.12 26.94 0.77 0.18 100
23 KalimantanTimur 17.37 61.48 1.23 17.02 2.62 0.29 100
24 SulawesiUtara 26.79 52.11 4.33 15.68 0.90 0.20 100
25 SulawesiTengah 9.45 46.61 2.18 38.63 2.80 0.33 100
26 SulawesiSelatan 9.23 52.06 1.48 32.18 4.71 0.34 100
27 SulawesiTenggara 4.85 40.61 0.90 50.38 2.92 0.34 100
28 Gorontalo 8.07 46.25 3.24 42.01 0.38 0.04 100
29 SulawesiBarat 3.79 38.59 1.12 50.46 5.68 0.37 100
30 Maluku 7.98 32.56 0.59 55.62 3.06 0.19 100
31 MalukuUtara 9.43 26.95 1.59 57.32 4.29 0.42 100
32 Papua 10.74 36.60 4.93 16.21 30.32 1.21 100
33 PapuaBarat 7.43 45.41 3.15 19.64 22.44 1.93 100
INDONESIA 13.64 58.00 0.89 25.31 1.91 0.25 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.3.a

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANTERAKHIR
TAHUN2007
Perkotaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 22.06 74.62 0.55 2.51 0.26 100
2 SumateraUtara 20.09 76.72 0.39 2.38 0.23 0.20 100
3 SumateraBarat 20.30 77.11 0.32 2.16 0.11 100
4 Riau 24.94 70.72 0.63 2.68 0.95 0.07 100
5 Jambi 15.87 72.38 0.05 11.36 0.34 100
6 SumateraSelatan 22.41 71.57 0.48 4.72 0.64 0.18 100
7 Bengkulu 20.45 74.34 0.59 4.34 0.28 100
8 Lampung 14.91 75.82 0.69 8.45 0.13 100
9 KepulauanBangkaBelitung 19.85 74.48 0.23 4.85 0.44 0.15 100
10 KepulauanRiau 38.12 57.69 0.28 3.43 0.45 0.04 100
11 DKIJakarta 32.68 64.56 0.38 2.15 0.21 100
12 JawaBarat 17.73 58.42 0.57 22.58 0.59 0.12 100
13 JawaTengah 21.54 66.64 0.49 11.17 0.10 0.06 100
14 DIYogyakarta 39.35 57.69 0.81 1.90 0.25 100
15 JawaTimur 22.40 68.83 0.14 7.48 0.91 0.25 100
16 Banten 23.14 68.07 0.20 8.34 0.25 100
17 Bali 40.90 57.33 0.80 0.19 0.70 0.08 100
18 NusaTenggaraBarat 13.71 72.08 2.55 10.51 1.15 100
19 NusaTenggaraTimur 18.32 62.35 1.56 10.65 6.65 0.48 100
20 KalimantanBarat 17.99 73.64 2.60 5.02 0.24 0.51 100
21 KalimantanTengah 9.27 77.98 1.12 10.36 1.05 0.23 100
22 KalimantanSelatan 15.22 73.40 0.88 9.98 0.46 0.06 100
23 KalimantanTimur 24.89 68.14 0.46 5.71 0.67 0.12 100
24 SulawesiUtara 41.65 44.92 1.54 11.21 0.66 0.02 100
25 SulawesiTengah 26.12 53.55 1.56 17.73 1.04 100
26 SulawesiSelatan 16.90 68.57 3.15 9.32 1.56 0.51 100
27 SulawesiTenggara 13.32 55.79 0.98 26.79 2.96 0.16 100
28 Gorontalo 14.46 55.86 3.04 26.41 0.23 100
29 SulawesiBarat 8.99 60.04 0.29 30.69 100
30 Maluku 21.79 55.62 0.84 20.61 0.80 0.34 100
31 MalukuUtara 25.28 40.08 0.64 32.20 1.64 0.16 100
32 Papua 25.99 56.71 4.43 3.52 9.06 0.29 100
33 PapuaBarat 15.46 60.78 0.77 17.78 4.61 0.61 100
INDONESIA 22.25 65.81 0.64 10.51 0.66 0.13 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.3.b

PERSENTASEBALITAMENURUTPROVINSIDANPENOLONGKELAHIRANTERAKHIR
TAHUN2007
Perdesaan
Penolongwaktulahir
No Provinsi
Dokter Bidan TenagaMedisLain Dukun Famili Lainnya Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 5.30 69.49 0.80 23.32 0.90 0.19 100
2 SumateraUtara 6.83 66.49 1.46 20.27 4.35 0.60 100
3 SumateraBarat 11.53 68.30 0.71 18.95 0.36 0.15 100
4 Riau 8.74 53.84 2.36 33.78 0.80 0.48 100
5 Jambi 4.36 52.39 1.46 40.24 1.45 0.10 100
6 SumateraSelatan 5.80 55.75 1.03 35.78 1.35 0.30 100
7 Bengkulu 4.64 66.80 0.40 26.35 1.65 0.16 100
8 Lampung 6.23 57.52 1.38 33.44 1.43 100
9 KepulauanBangkaBelitung 7.61 62.64 0.79 28.17 0.29 0.51 100
10 KepulauanRiau 8.19 52.43 2.49 35.83 0.76 0.31 100
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 4.76 39.97 0.43 54.44 0.17 0.23 100
13 JawaTengah 10.23 62.94 0.51 25.82 0.36 0.14 100
14 DIYogyakarta 18.99 71.43 0.70 8.53 0.35 100
15 JawaTimur 11.08 62.82 0.46 24.54 0.84 0.25 100
16 Banten 4.78 28.62 0.33 65.06 0.96 0.24 100
17 Bali 19.00 67.58 0.71 9.09 3.02 0.59 100
18 NusaTenggaraBarat 4.02 54.15 1.01 37.88 2.61 0.34 100
19 NusaTenggaraTimur 3.61 30.86 1.37 46.96 15.70 1.50 100
20 KalimantanBarat 4.92 40.17 2.11 49.76 2.77 0.26 100
21 KalimantanTengah 3.84 42.51 2.78 47.01 3.64 0.22 100
22 KalimantanSelatan 5.53 54.19 1.27 37.78 0.97 0.26 100
23 KalimantanTimur 8.23 53.39 2.16 30.75 4.98 0.49 100
24 SulawesiUtara 18.55 56.09 5.87 18.16 1.03 0.30 100
25 SulawesiTengah 5.46 44.95 2.32 43.62 3.23 0.41 100
26 SulawesiSelatan 5.64 44.36 0.69 42.85 6.19 0.26 100
27 SulawesiTenggara 2.64 36.65 0.87 56.54 2.91 0.39 100
28 Gorontalo 5.96 43.08 3.31 47.17 0.43 0.05 100
29 SulawesiBarat 3.05 35.51 1.24 53.29 6.49 0.42 100
30 Maluku 3.04 24.31 0.50 68.14 3.87 0.14 100
31 MalukuUtara 4.62 22.97 1.88 64.94 5.09 0.50 100
32 Papua 4.37 28.21 5.13 21.50 39.19 1.59 100
33 PapuaBarat 3.88 38.63 4.20 20.46 30.32 2.52 100
INDONESIA 7.27 52.22 1.07 36.27 2.83 0.34 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.4

CAKUPANDETEKSIRISIKO,RUJUKANKASUSRISTI,DANPENANGANANKOMPLIKASIIBUHAMILDANNEONATAL
MENURUTPROVINSITAHUN2007

DeteksiRisiko RujukanKasusRisti PenangananKomplikasi


No Provinsi Jumlah Jumlah Nakes Masyarakat Maternal Neonatal Obstetri Neonatal
IbuHamil Bayi Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 110,083 101,213 13,854 62.93 2,163 9.82 1,147 5.21 850 3.86 6,087 27.65 1,201 5.93
2 SumateraUtara 328,266 304,373 34,646 52.77 10,979 16.72 3,800 5.79 1,594 2.43 5,253 8.00 5,579 9.16
3 SumateraBarat 113,979 103,527 16,243 71.25 4,365 19.15 6,472 28.39 733 3.22 11,588 50.83 971 4.69
4 Riau 141,027 129,853 21,245 75.32 3,081 10.92 3,791 13.44 2,621 9.29 5,399 19.14 1,333 5.13
5 Jambi 76,515 69,100 12,039 78.67 1,614 10.55 1,114 7.28 210 1.37 1,759 11.49 548 3.97
6 SumateraSelatan 182,790 167,154 24,489 66.99 6,375 17.44 2,738 7.49 578 1.58 3,014 8.24 827 2.47
7 Bengkulu 47,821 43,488 5,578 58.32 3,006 31.43 678 7.09 374 3.91 2,859 29.89 2,454 28.21
8 Lampung 184,642 167,855 7,230 19.58 2,748 7.44 8,855 23.98 822 2.23 8,639 23.39 670 2.00
9 KepulauanBangkaBelitung 27,603 25,094 1,945 35.23 2,957 53.56 495 8.97 324 5.87 511 9.26 324 6.46
10 KepulauanRiau 42,364 39,284 5,166 60.97 1,277 15.07 907 10.70 267 3.15 1,536 18.13 335 4.26
11 DKIJakarta 221,655 201,494 20,673 46.63 4,144 9.35
12 JawaBarat 1,035,300 951,968 77,892 37.62 26,836 12.96 43,304 20.91 5,930 2.86 50,245 24.27 17,967 9.44
13 JawaTengah 641,845 590,710 90,037 70.14 48,750 37.98 24,839 19.35 11,863 10.04
14 DIYogyakarta 49,657 45,166 6,635 66.81 23 0.23 2,334 23.50 235 2.37 4,487 45.18 609 6.74
15 JawaTimur 686,377 623,978 65,389 47.63 108,015 78.68 40,948 32.81
16 Banten 267,229 237,466 9,200 17.21 9,176 17.17 1,414 2.65 1,334 2.50 8,831 16.52 15,782 33.23
17 Bali 66,152 59,634 10,170 76.87 1,577 11.92 1,418 10.72 615 4.65 8,131 61.46 3,655 30.65
18 NusaTenggaraBarat 111,242 101,265 17,927 80.58 8,571 38.52 16,781 75.43 3,779 16.99 9,479 42.61 3,779 18.66
19 NusaTenggaraTimur 120,913 109,377 11,128 46.02 1,964 8.12 3,230 13.36 682 2.82 7,067 29.22 2,194 10.03
20 KalimantanBarat 106,584 97,073 12,983 60.91 4,033 18.92 2,727 12.79 751 3.52 3,398 15.94 716 3.69
21 KalimantanTengah 57,667 51,314 5,688 49.32 50 0.43 366 3.17 66 0.57 948 8.22 241 2.35
22 KalimantanSelatan 80,177 72,919 10,068 62.79 3,939 24.56 2,525 15.75 773 4.82 7,142 44.54 1,829 12.54
23 KalimantanTimur 80,116 72,110 13,068 81.56 1,751 10.93 605 3.78 106 0.66 1,418 8.85 329 2.28
24 SulawesiUtara 51,231 46,565 6,420 62.66 1,074 10.48 1,467 14.32 163 1.59 818 7.98 97 1.04
25 SulawesiTengah 55,255 49,992 8,504 76.95 2,966 26.84 1,754 15.87 442 4.00 2,347 21.24 3,546 35.47
26 SulawesiSelatan 193,419 175,268 25,206 65.16 12,161 31.44 7,168 18.53 1,032 2.67 7,728 19.98 1,652 4.71
27 SulawesiTenggara 59,281 53,516 5,849 49.33 1,750 14.76 2,068 17.44 244 2.06 2,548 21.49 401 3.75
28 Gorontalo 25,963 48,624 4,477 86.22 342 6.59 362 6.97 3,736 71.95 1,608 16.54
29 SulawesiBarat 27,289 20,746 4,638 84.98 1,924 35.25 678 12.42 354 6.49 68 1.25 27 0.65
30 Maluku 37,171 32,576 1,355 18.23 97 1.30 146 1.96 45 0.69
31 MalukuUtara 25,033 22,888 1,558 31.12 38 0.76 734 14.66 158 3.16 734 14.66 158 3.45
32 Papua 56,584 51,440 4,739 41.88 425 3.76 783 6.92 134 1.18 3,179 28.09 674 6.55
33 PapuaBarat 22,381 20,346 1,820 40.66 29 0.65 93 2.08 14 0.31 2,330 52.05 241 5.92
Indonesia 5,333,611 4,887,376 492,470 46.17 235,574 22.08 119,808 11.23 25,185 2.36 304,279 28.52 122,603 12.54

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran4.5
PERSENTASEWANITABERUMUR10THKEATASYANGPERNAHKAWINDANJUMLAHANAKYANGDILAHIRKANHIDUP
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan

No Provinsi
Jumlahanakyangdilahirkanhidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 >=10 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 8.58 15.05 19.98 17.93 13.10 10.03 6.02 3.85 2.52 1.53 1.42 100
2 SumateraUtara 5.53 13.27 16.80 16.78 14.04 10.57 7.58 5.21 3.93 2.39 3.90 100
3 SumateraBarat 5.75 13.44 17.93 18.08 12.79 10.46 6.75 5.05 3.87 2.37 3.52 100
4 Riau 6.85 18.63 21.11 17.12 12.35 7.97 5.51 3.86 2.43 1.70 2.47 100
5 Jambi 6.04 20.50 22.47 17.67 11.39 7.05 4.80 3.58 2.57 1.69 2.24 100
6 SumateraSelatan 5.48 17.30 20.11 17.27 12.82 9.09 6.59 4.51 2.75 1.64 2.44 100
7 Bengkulu 5.08 16.83 22.57 18.63 12.53 8.37 5.11 4.43 2.47 1.63 2.33 100
8 Lampung 4.82 18.86 20.40 16.69 11.25 8.56 6.63 4.40 3.08 1.89 3.32 100
9 KepulauanBangkaBelitung 6.12 21.91 22.00 15.70 9.91 7.33 4.81 4.84 2.79 1.81 2.79 100
10 KepulauanRiau 9.79 22.80 26.59 19.02 9.58 4.51 3.22 1.58 1.08 0.74 1.08 100
11 DKIJakarta 8.77 23.70 25.95 17.84 10.19 5.67 3.09 1.76 1.18 0.67 1.18 100
12 JawaBarat 6.62 19.93 22.85 16.96 10.70 7.38 5.08 3.42 2.49 1.70 2.85 100
13 JawaTengah 6.01 19.13 23.92 17.63 11.64 7.54 4.92 3.58 2.22 1.57 1.84 100
14 DIYogyakarta 6.69 21.19 28.95 16.56 10.05 6.10 4.52 2.61 1.83 0.82 0.69 100
15 JawaTimur 7.85 22.93 26.53 16.90 9.85 5.74 3.71 2.56 1.63 1.00 1.30 100
16 Banten 6.37 20.69 21.16 16.11 10.06 8.01 4.85 3.96 3.23 2.05 3.51 100
17 Bali 5.45 18.87 31.37 18.88 10.27 5.27 3.64 1.99 1.69 1.05 1.52 100
18 NusaTenggaraBarat 7.28 17.84 18.30 14.81 10.74 8.05 6.25 5.16 3.95 2.87 4.73 100
19 NusaTenggaraTimur 6.37 14.58 15.72 15.98 13.81 11.15 8.04 5.85 3.64 2.19 2.67 100
20 KalimantanBarat 6.38 17.59 19.98 17.94 12.81 8.61 5.81 3.96 2.68 1.67 2.56 100
21 KalimantanTengah 7.19 20.62 23.96 16.99 11.46 7.57 4.14 3.06 1.95 1.21 1.84 100
22 KalimantanSelatan 8.45 21.85 23.26 16.58 10.08 6.30 4.44 2.70 1.68 1.96 2.71 100
23 KalimantanTimur 8.04 21.63 25.12 17.51 11.23 6.95 3.74 2.10 1.45 0.91 1.33 100
24 SulawesiUtara 4.75 20.62 29.12 19.57 11.34 5.56 3.43 2.23 1.61 0.91 0.86 100
25 SulawesiTengah 6.52 17.36 22.12 17.23 13.36 7.46 5.37 4.01 2.54 1.64 2.38 100
26 SulawesiSelatan 8.28 15.85 18.77 16.32 12.43 8.82 6.47 4.79 3.24 2.19 2.84 100
27 SulawesiTenggara 5.90 15.45 18.90 16.67 13.29 9.60 6.55 5.05 3.15 2.32 3.11 100
28 Gorontalo 6.34 19.01 24.55 17.55 10.83 7.88 5.03 2.98 1.98 1.93 1.93 100
29 SulawesiBarat 6.79 15.06 18.99 15.91 13.51 8.76 6.71 5.25 3.04 3.32 2.65 100
30 Maluku 6.93 15.48 18.91 17.55 14.29 9.49 6.34 4.26 2.86 2.07 1.82 100
31 MalukuUtara 6.50 16.70 19.22 17.07 14.67 9.26 6.07 3.74 2.51 1.72 2.52 100
32 Papua 10.16 19.03 21.92 18.85 12.09 8.12 4.72 2.39 1.54 0.71 0.49 100
33 PapuaBarat 10.08 17.87 22.61 15.22 12.13 8.34 5.63 3.99 1.80 1.39 0.93 100
Indonesia 6.80 19.52 23.02 17.11 11.25 7.50 5.05 3.52 2.39 1.57 2.27 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.5.a
PERSENTASEWANITABERUMUR10THKEATASYANGPERNAHKAWINDANJUMLAHANAKYANGDILAHIRKANHIDUP
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan

No Provinsi
Jumlahanakyangdilahirkanhidup
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 >=10 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 9.49 16.07 23.27 19.12 13.49 7.99 4.45 2.31 1.69 1.18 0.94 100
2 SumateraUtara 5.99 14.88 19.73 18.57 14.20 10.18 5.92 3.65 3.10 1.42 2.35 100
3 SumateraBarat 6.33 14.85 20.04 20.32 11.92 9.61 5.19 4.42 2.60 1.83 2.89 100
4 Riau 7.47 18.51 22.80 17.37 12.96 7.41 4.99 2.89 1.89 1.34 2.37 100
5 Jambi 6.91 20.04 23.53 18.96 11.93 5.87 4.31 2.88 1.88 1.59 2.10 100
6 SumateraSelatan 6.56 17.28 18.93 18.42 13.51 9.73 6.00 3.54 2.14 1.13 2.76 100
7 Bengkulu 6.98 16.11 22.40 21.11 13.12 7.31 3.97 2.66 2.22 1.46 2.65 100
8 Lampung 4.77 17.78 21.45 18.80 10.21 9.11 6.69 3.74 2.10 1.88 3.47 100
9 KepulauanBangkaBelitung 5.98 20.53 23.99 17.20 10.31 7.80 4.29 3.86 2.28 1.26 2.49 100
10 KepulauanRiau 10.18 23.98 27.89 19.35 9.30 3.34 2.71 1.11 0.98 0.52 0.65 100
11 DKIJakarta 8.77 23.70 25.95 17.84 10.19 5.67 3.09 1.76 1.18 0.67 1.18 100
12 JawaBarat 6.28 20.13 23.85 17.88 10.69 7.08 4.73 3.13 2.06 1.43 2.74 100
13 JawaTengah 6.37 18.83 24.11 18.26 11.31 7.34 4.66 3.54 2.07 1.47 2.04 100
14 DIYogyakarta 6.96 21.15 30.55 17.07 9.43 5.89 4.00 1.95 1.36 0.83 0.80 100
15 JawaTimur 7.44 22.15 27.23 18.14 10.68 5.50 3.37 2.03 1.48 0.84 1.14 100
16 Banten 6.20 23.19 24.58 16.94 9.49 6.89 3.33 3.49 2.65 1.40 1.83 100
17 Bali 5.64 20.29 31.89 19.79 9.95 4.25 2.97 1.67 1.64 0.89 1.03 100
18 NusaTenggaraBarat 6.77 19.20 19.90 15.95 11.00 6.86 4.97 5.18 2.93 2.57 4.66 100
19 NusaTenggaraTimur 6.67 17.70 19.24 17.82 12.58 9.68 5.94 4.37 2.26 1.63 2.12 100
20 KalimantanBarat 7.10 17.05 21.45 19.40 11.89 7.43 5.62 3.69 2.25 1.60 2.52 100
21 KalimantanTengah 8.93 23.17 24.84 16.09 10.70 6.76 2.73 2.74 1.69 0.82 1.53 100
22 KalimantanSelatan 8.95 23.84 23.98 18.27 9.61 5.19 3.30 2.01 1.27 1.76 1.83 100
23 KalimantanTimur 7.91 22.25 25.71 16.86 11.66 6.34 3.48 1.83 1.60 0.86 1.49 100
24 SulawesiUtara 6.14 21.96 30.26 20.08 11.14 4.53 2.35 1.13 1.07 0.85 0.49 100
25 SulawesiTengah 7.04 20.20 22.98 17.88 12.98 6.55 5.38 2.66 2.11 1.17 1.06 100
26 SulawesiSelatan 9.72 17.63 19.98 17.09 11.87 7.80 5.87 3.44 2.42 1.78 2.40 100
27 SulawesiTenggara 6.85 16.99 19.95 17.76 13.90 7.98 5.11 4.65 2.00 2.02 2.80 100
28 Gorontalo 5.31 22.16 27.86 20.42 9.83 5.91 3.27 1.77 1.01 1.14 1.32 100
29 SulawesiBarat 7.81 14.76 16.58 17.15 13.99 8.49 8.70 4.49 2.50 2.14 3.40 100
30 Maluku 6.76 15.81 22.99 19.84 14.29 7.76 4.71 2.45 1.75 1.92 1.72 100
31 MalukuUtara 6.21 19.10 22.52 16.76 12.96 7.85 6.02 3.34 2.18 1.34 1.72 100
32 Papua 8.37 21.87 23.56 17.54 11.42 7.29 4.66 2.24 1.57 0.71 0.76 100
33 PapuaBarat 7.50 20.02 28.14 16.32 11.32 6.20 4.43 2.16 1.85 1.31 0.77 100
Indonesia 6.97 20.29 24.49 18.05 11.05 6.85 4.29 2.86 1.93 1.25 1.97 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.5.b
PERSENTASEWANITABERUMUR10THKEATASYANGPERNAHKAWINDANJUMLAHANAKYANGDILAHIRKANHIDUP
MENURUTPROVINSITAHUN2007
Perdesaan
Jumlahanakyangdilahirkanhidup
No Provinsi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 >=10 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 NanggroeAcehDarussalam 8.32 14.75 19.01 17.58 12.99 10.63 6.48 4.30 2.77 1.63 1.56 100
2 SumateraUtara 5.19 12.04 14.57 15.42 13.92 10.87 8.85 6.39 4.55 3.13 5.07 100
3 SumateraBarat 5.52 12.86 17.08 17.16 13.15 10.80 7.38 5.30 4.38 2.59 3.77 100
4 Riau 6.52 18.69 20.21 16.99 12.02 8.26 5.79 4.38 2.72 1.88 2.52 100
5 Jambi 5.72 20.67 22.08 17.19 11.19 7.49 4.98 3.84 2.82 1.73 2.29 100
6 SumateraSelatan 4.95 17.31 20.68 16.72 12.49 8.79 6.57 4.98 3.05 1.88 2.28 100
7 Bengkulu 4.42 17.08 22.64 17.76 12.33 8.75 5.51 5.06 2.55 1.69 2.22 100
8 Lampung 4.96 19.14 20.13 16.13 11.53 8.41 6.61 4.58 3.35 1.89 3.28 100
9 KepulauanBangkaBelitung 6.22 22.91 20.56 14.61 9.62 6.98 5.18 5.55 3.15 2.20 3.01 100
10 KepulauanRiau 8.48 18.73 22.14 17.89 10.54 8.55 4.98 3.20 1.44 1.50 2.56 100
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 6.98 19.71 21.82 16.00 10.72 7.70 5.46 3.72 2.94 1.98 2.97 100
13 JawaTengah 5.76 19.33 23.80 17.21 11.86 7.68 5.09 3.60 2.32 1.64 1.70 100
14 DIYogyakarta 6.35 21.23 26.97 15.94 10.82 6.36 5.17 3.43 2.40 0.79 0.55 100
15 JawaTimur 8.12 23.44 26.07 16.07 9.31 5.90 3.94 2.92 1.72 1.11 1.40 100
16 Banten 6.56 17.68 17.04 15.11 10.75 9.36 6.69 4.52 3.93 2.83 5.53 100
17 Bali 5.25 17.42 30.85 17.97 10.60 6.31 4.31 2.32 1.74 1.22 2.02 100
18 NusaTenggaraBarat 7.57 17.07 17.39 14.16 10.59 8.74 6.97 5.15 4.54 3.04 4.77 100
19 NusaTenggaraTimur 6.32 14.04 15.11 15.66 14.03 11.41 8.41 6.10 3.88 2.28 2.76 100
20 KalimantanBarat 6.13 17.79 19.45 17.41 13.14 9.04 5.88 4.06 2.84 1.69 2.57 100
21 KalimantanTengah 6.47 19.55 23.60 17.37 11.78 7.91 4.73 3.19 2.06 1.37 1.97 100
22 KalimantanSelatan 8.15 20.66 22.83 15.57 10.36 6.97 5.13 3.11 1.93 2.07 3.23 100
23 KalimantanTimur 8.19 20.90 24.42 18.27 10.73 7.66 4.05 2.41 1.26 0.97 1.14 100
24 SulawesiUtara 3.96 19.87 28.47 19.28 11.45 6.14 4.04 2.85 1.92 0.94 1.07 100
25 SulawesiTengah 6.40 16.69 21.92 17.08 13.45 7.68 5.37 4.33 2.64 1.76 2.69 100
26 SulawesiSelatan 7.67 15.10 18.26 16.00 12.67 9.26 6.72 5.36 3.58 2.36 3.02 100
27 SulawesiTenggara 5.66 15.06 18.64 16.40 13.14 10.01 6.91 5.15 3.44 2.40 3.19 100
28 Gorontalo 6.71 17.88 23.37 16.52 11.18 8.58 5.66 3.41 2.33 2.21 2.14 100
29 SulawesiBarat 6.61 15.12 19.41 15.69 13.42 8.81 6.37 5.38 3.14 3.53 2.52 100
30 Maluku 7.00 15.35 17.31 16.64 14.29 10.17 6.98 4.97 3.30 2.13 1.85 100
31 MalukuUtara 6.00 15.93 18.15 17.17 15.24 9.72 6.09 3.87 2.62 1.84 2.77 100
32 Papua 10.81 18.00 21.33 19.32 12.33 8.42 4.73 2.44 1.52 0.71 0.40 100
33 PapuaBarat 11.35 16.83 19.90 14.68 12.52 9.39 6.21 4.89 1.78 1.43 1.02 100
Indonesia 6.68 18.96 21.95 16.43 11.39 7.98 5.59 3.99 2.74 1.81 2.48 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.6
RATARATAJUMLAHANAKLAHIRHIDUPPERWANITAUSIA1549TAHUN
MENURUTPROVINSIDANTIPEDAERAH,2007

No Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 1.44 1.81 1.71
2 SumateraUtara 1.75 2.30 2.04
3 SumateraBarat 1.58 2.15 1.96
4 Riau 1.68 2.04 1.91
5 Jambi 1.59 1.98 1.86
6 SumateraSelatan 1.65 2.08 1.93
7 Bengkulu 1.61 2.04 1.91
8 Lampung 1.79 2.09 2.02
9 KepulauanBangkaBelitung 1.59 1.90 1.77
10 KepulauanRiau 1.09 1.91 1.23
11 DKIJakarta 1.33 1.33
12 JawaBarat 1.69 2.10 1.87
13 JawaTengah 1.62 1.88 1.77
14 DIYogyakarta 1.19 1.49 1.30
15 JawaTimur 1.52 1.72 1.63
16 Banten 1.59 2.31 1.88
17 Bali 1.46 1.75 1.59
18 NusaTenggaraBarat 1.78 1.97 1.90
19 NusaTenggaraTimur 1.44 2.27 2.10
20 KalimantanBarat 1.73 2.13 1.01
21 KalimantanTengah 1.63 1.96 1.85
22 KalimantanSelatan 1.58 1.94 1.80
23 KalimantanTimur 1.59 1.93 1.74
24 SulawesiUtara 1.46 1.71 1.61
25 SulawesiTengah 1.60 2.12 2.00
26 SulawesiSelatan 1.44 1.88 1.73
27 SulawesiTenggara 1.62 2.29 2.12
28 Gorontalo 1.58 1.97 1.86
29 SulawesiBarat 1.77 2.19 2.12
30 Maluku 1.49 2.19 1.96
31 MalukuUtara 1.61 2.27 2.08
32 Papua 1.67 2.09 1.94
33 PapuaBarat 1.62 2.06 1.94
Indonesia 1.57 1.98 1.79
Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.7

PROPORSIWANITABERUMUR1549TAHUNDANBERSTATUSKAWINYANGSEDANGMENGGUNAKAN/MEMAKAIALATKB
MENURUTDAERAHTEMPATTINGGALDANPROVINSI,TAHUN2007

No Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 44.34 42.30 42.80
2 SumateraUtara 47.35 44.08 45.53
3 SumateraBarat 49.41 47.93 48.37
4 Riau 48.12 57.29 54.17
5 Jambi 64.27 64.81 64.66
6 SumateraSelatan 55.54 65.01 61.97
7 Bengkulu 60.97 69.57 67.30
8 Lampung 59.76 65.14 64.03
9 KepulauanBangkaBelitung 60.51 65.66 63.57
10 KepulauanRiau 49.13 59.15 51.20
11 DKIJakarta 54.69 54.69
12 JawaBarat 62.42 62.14 62.28
13 JawaTengah 58.79 61.90 60.65
14 DIYogyakarta 53.42 59.94 56.11
15 JawaTimur 60.11 59.33 59.65
16 Banten 58.47 54.35 56.64
17 Bali 63.45 71.41 67.22
18 NusaTenggaraBarat 54.46 51.28 52.44
19 NusaTenggaraTimur 35.78 34.07 34.35
20 KalimantanBarat 55.59 63.19 61.26
21 KalimantanTengah 65.90 68.12 67.46
22 KalimantanSelatan 62.88 63.52 63.27
23 KalimantanTimur 53.24 58.71 55.80
24 SulawesiUtara 59.72 71.31 67.07
25 SulawesiTengah 54.40 57.41 56.83
26 SulawesiSelatan 43.40 43.80 43.67
27 SulawesiTenggara 45.28 46.97 46.61
28 Gorontalo 64.93 63.98 64.22
29 SulawesiBarat 35.36 38.98 38.47
30 Maluku 39.40 26.49 30.09
31 MalukuUtara 42.59 41.67 41.90
32 Papua 39.21 29.48 31.92
33 PapuaBarat 35.59 24.69 28.29
Indonesia 57.35 57.49 57.43

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.8

PROPORSIWANITABERUMUR1549TAHUNDANBERSTATUSKAWINYANGPERNAHMENGGUNAKAN/MEMAKAIALATKB
MENURUTDAERAHTEMPATTINGGALDANPROVINSI,TAHUN2007

No Provinsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan


(1) (2) (3) (4) (5)
1 NanggroeAcehDarussalam 72.62 66.81 68.23
2 SumateraUtara 69.52 63.95 66.42
3 SumateraBarat 75.53 72.00 73.06
4 Riau 72.53 78.32 76.35
5 Jambi 84.23 84.83 84.66
6 SumateraSelatan 79.17 83.93 82.40
7 Bengkulu 83.71 87.85 86.76
8 Lampung 80.91 86.29 85.18
9 KepulauanBangkaBelitung 82.60 83.97 83.41
10 KepulauanRiau 78.17 80.51 78.66
11 DKIJakarta 79.93 79.93
12 JawaBarat 85.23 86.60 85.88
13 JawaTengah 80.00 82.09 81.25
14 DIYogyakarta 73.98 79.80 76.38
15 JawaTimur 79.99 78.48 79.10
16 Banten 82.77 79.98 81.53
17 Bali 83.65 87.94 85.68
18 NusaTenggaraBarat 79.92 78.06 78.74
19 NusaTenggaraTimur 60.49 54.30 55.31
20 KalimantanBarat 81.62 83.07 82.70
21 KalimantanTengah 85.10 85.28 85.22
22 KalimantanSelatan 85.21 84.87 84.99
23 KalimantanTimur 79.09 79.59 79.32
24 SulawesiUtara 84.81 91.15 88.83
25 SulawesiTengah 76.52 79.50 78.93
26 SulawesiSelatan 66.14 65.32 65.57
27 SulawesiTenggara 68.57 71.25 70.68
28 Gorontalo 85.10 84.94 84.98
29 SulawesiBarat 53.21 59.28 58.43
30 Maluku 66.56 40.51 47.77
31 MalukuUtara 68.19 63.90 64.95
32 Papua 62.28 42.45 49.00
33 PapuaBarat 63.99 45.38 50.05
Indonesia 79.93 78.59 79.16

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.9
PERSENTASEWANITABERUMUR1549TAHUNDANBERSTATUSKAWIN
MENURUTALAT/CARAKBYANGSEDANGDIGUNAKAN/DIPAKAIDANPROVINSI,TAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Alat/caraKByangdipakai
No Provinsi MOW/ MOP/ Intravagina/ Alat/Cara
AKDR/IUD Suntikan SusukKB Pil Kondom Jumlah
Tubektomi Vasektomi tissue Tradisional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 0.78 0.93 3.23 63.02 1.21 28.04 1.26 0.10 1.43 100
2 SumateraUtara 6.73 1.93 5.26 45.41 4.04 32.05 1.29 0.21 3.07 100
3 SumateraBarat 1.99 0.94 9.33 59.49 7.92 17.64 1.37 0.23 1.09 100
4 Riau 1.31 0.83 4.17 58.84 3.01 29.41 1.24 0.10 1.10 100
5 Jambi 1.06 0.39 3.72 57.92 5.62 29.97 0.58 0.27 0.45 100
6 SumateraSelatan 1.47 1.03 2.01 68.06 7.46 18.64 1.40 0.10 0.83 100
7 Bengkulu 1.01 0.65 4.17 63.04 8.76 20.71 0.72 0.22 0.71 100
8 Lampung 1.47 0.63 3.72 65.99 4.98 21.85 0.57 0.07 0.71 100
9 KepulauanBangkaBelitung 1.24 0.64 1.84 53.96 2.64 38.21 0.96 0.51 100
10 KepulauanRiau 1.89 1.18 6.21 47.23 1.85 38.39 1.95 0.06 1.24 100
11 DKIJakarta 1.61 0.69 10.04 56.17 2.09 26.57 1.55 0.22 1.05 100
12 JawaBarat 2.15 1.03 7.97 57.69 2.12 28.16 0.40 0.08 0.41 100
13 JawaTengah 5.34 1.45 6.90 65.66 5.55 13.75 0.79 0.11 0.46 100
14 DIYogyakarta 5.65 0.65 22.14 46.29 3.75 13.40 3.05 0.14 4.93 100
15 JawaTimur 4.87 0.99 8.31 56.61 4.38 23.45 0.55 0.08 0.75 100
16 Banten 1.31 0.01 5.06 70.27 2.07 19.23 0.61 0.05 0.38 100
17 Bali 4.14 0.91 36.13 42.36 1.02 12.97 1.12 0.12 1.24 100
18 NusaTenggaraBarat 1.58 0.65 7.10 69.07 7.69 13.03 0.51 0.37 100
19 NusaTenggaraTimur 2.23 1.38 8.17 61.93 4.91 15.46 0.31 0.08 5.54 100
20 KalimantanBarat 1.44 0.77 2.82 62.34 2.19 29.55 0.33 0.20 0.36 100
21 KalimantanTengah 0.88 0.51 1.27 50.98 4.62 41.02 0.24 0.12 0.37 100
22 KalimantanSelatan 1.57 0.69 1.67 44.05 3.11 48.19 0.37 0.13 0.23 100
23 KalimantanTimur 1.91 1.08 6.02 42.48 3.10 43.24 0.89 0.42 0.86 100
24 SulawesiUtara 1.72 0.75 7.34 46.23 9.76 33.33 0.14 0.07 0.67 100
25 SulawesiTengah 1.32 0.55 3.99 44.05 5.53 43.38 0.15 0.02 1.02 100
26 SulawesiSelatan 0.95 0.67 3.07 56.78 4.80 31.71 0.23 0.08 1.71 100
27 SulawesiTenggara 1.14 0.98 2.52 44.67 9.38 38.24 0.20 0.06 2.79 100
28 Gorontalo 1.06 0.86 8.88 42.05 15.71 31.11 0.12 0.21 100
29 SulawesiBarat 1.09 0.72 2.12 44.10 6.95 44.46 0.56 100
30 Maluku 0.99 0.36 4.41 64.23 4.30 24.32 0.24 1.17 100
31 MalukuUtara 0.79 1.24 2.35 66.82 7.75 19.79 0.05 1.22 100
32 Papua 1.76 1.09 1.94 37.88 4.73 16.21 0.40 (0.90) 35.90 100
33 PapuaBarat 1.62 0.53 1.97 56.52 4.26 28.86 6.22 100
Indonesia 3.13 1.03 7.23 58.25 4.16 24.37 0.68 0.11 1.04 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007 `
Lampiran4.9.a
PERSENTASEWANITABERUMUR1549TAHUNDANBERSTATUSKAWIN
MENURUTALAT/CARAKBYANGSEDANGDIGUNAKAN/DIPAKAIDANPROVINSI,TAHUN2007
Perkotaan
Alat/CaraKByangDipakai
No Provinsi MOW/ MOP/ Intravagina/ Alat/Cara
AKDR/IUD Suntikan SusukKB Pil Kondom Jumlah
Tubektomi Vasektomi tissue Tradisional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 1.27 0.92 9.77 53.09 0.68 30.69 1.87 0.08 1.62 100
2 SumateraUtara 7.76 1.49 7.39 41.33 3.32 33.18 1.77 0.30 3.46 100
3 SumateraBarat 2.44 1.49 13.25 54.63 4.85 19.04 2.32 0.45 1.52 100
4 Riau 2.89 1.19 10.56 54.43 2.23 23.63 2.84 0.23 2.01 100
5 Jambi 2.12 0.59 4.99 53.90 3.91 30.97 1.87 0.68 0.98 100
6 SumateraSelatan 2.73 0.97 3.58 63.86 4.41 22.17 0.42 0.22 1.65 100
7 Bengkulu 1.42 0.69 8.17 56.10 6.02 23.04 2.37 0.53 1.66 100
8 Lampung 3.02 1.09 8.75 60.24 2.40 21.43 1.99 0.15 0.94 100
9 KepulauanBangkaBelitung 1.71 0.45 3.66 48.72 2.16 40.15 2.05 1.09 100
10 KepulauanRiau 2.13 0.81 8.10 45.72 1.87 37.18 2.51 0.08 1.59 100
11 DKIJakarta 1.61 0.69 10.04 56.17 2.09 26.57 1.55 0.22 1.01 100
12 JawaBarat 2.71 0.98 11.55 53.98 1.73 27.75 0.52 0.15 0.61 100
13 JawaTengah 5.97 1.66 8.93 61.61 3.74 15.64 1.47 0.21 0.76 100
14 DIYogyakarta 5.71 0.48 26.35 42.12 1.84 13.01 4.18 0.25 6.05 100
15 JawaTimur 6.09 1.15 9.82 51.72 3.02 25.86 1.08 0.08 1.18 100
16 Banten 1.67 1.29 7.85 62.76 1.10 23.64 0.94 0.09 0.65 100
17 Bali 4.81 0.56 35.08 39.41 0.46 15.99 1.59 0.08 2.02 100
18 NusaTenggaraBarat 2.21 0.32 13.06 59.52 7.81 15.94 0.65 0.49 100
19 NusaTenggaraTimur 2.91 1.58 17.15 44.54 4.50 19.45 0.76 9.11 100
20 KalimantanBarat 1.97 1.03 7.66 51.80 1.25 34.22 0.91 0.51 0.65 100
21 KalimantanTengah 0.83 0.68 1.85 50.03 1.96 43.62 0.50 0.30 0.24 100
22 KalimantanSelatan 1.44 1.29 3.23 41.88 2.00 48.95 0.84 0.20 0.17 100
23 KalimantanTimur 2.55 1.21 9.99 41.83 2.76 38.71 1.56 0.06 1.33 100
24 SulawesiUtara 2.24 1.56 8.47 49.89 5.58 31.43 0.19 0.20 0.43 100
25 SulawesiTengah 2.42 0.58 6.73 40.82 3.25 44.13 0.35 1.72 100
26 SulawesiSelatan 1.54 1.06 6.41 55.82 3.96 29.10 0.54 0.02 1.54 100
27 SulawesiTenggara 1.77 1.78 8.20 39.39 6.72 37.23 0.70 0.10 4.12 100
28 Gorontalo 1.84 0.76 18.15 37.60 6.70 34.59 0.36 100
29 SulawesiBarat 3.32 1.73 3.71 50.21 5.20 35.03 0.79 100
30 Maluku 0.25 6.18 55.92 1.32 34.68 0.13 1.53 100
31 MalukuUtara 1.03 1.29 2.46 65.50 6.84 22.21 0.19 0.47 100
32 Papua 1.96 1.21 4.18 57.98 2.63 28.93 0.51 (0.67) 1.27 100
33 PapuaBarat 0.96 3.09 56.47 1.92 36.59 0.96 100
Indonesia 3.81 1.11 10.33 53.99 2.68 25.57 1.17 0.17 1.18 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007 `
Lampiran4.9.b
PERSENTASEWANITABERUMUR1549TAHUNDANBERSTATUSKAWIN
MENURUTALAT/CARAKBYANGSEDANGDIGUNAKAN/DIPAKAIDANPROVINSI,TAHUN2007
Perdesaan
Alat/CaraKByangDipakai
No Provinsi MOW/ MOP/ Intravagina/ Alat/Cara
AKDR/IUD Suntikan SusukKB Pil Kondom Jumlah
Tubektomi Vasektomi tissue Tradisional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 0.62 0.93 1.04 66.35 1.38 27.16 1.06 0.11 1.36 100
2 SumateraUtara 5.85 2.31 3.43 48.92 4.66 31.08 0.88 0.13 2.74 100
3 SumateraBarat 1.78 0.69 7.59 61.64 9.28 17.02 0.96 0.13 0.90 100
4 Riau 0.62 0.68 1.39 60.75 3.35 31.91 0.54 0.04 0.71 100
5 Jambi 0.68 0.32 3.27 59.37 6.24 29.61 0.12 0.12 0.26 100
6 SumateraSelatan 0.96 1.05 1.38 69.75 8.69 17.22 0.40 0.05 0.50 100
7 Bengkulu 0.88 0.64 2.92 65.23 9.63 19.98 0.20 0.12 0.41 100
8 Lampung 1.10 0.53 2.53 67.36 5.60 21.95 0.23 0.05 0.65 100
9 KepulauanBangkaBelitung 0.94 0.76 0.68 57.28 2.94 36.98 0.27 0.15 100
10 KepulauanRiau 1.11 2.36 0.15 52.08 1.80 42.23 0.15 0.13 100
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 1.55 1.09 4.10 61.68 2.53 28.59 0.27 0.19 100
13 JawaTengah 4.94 1.31 5.60 68.26 6.71 12.53 0.35 0.04 0.27 100
14 DIYogyakarta 5.57 0.85 16.79 51.59 6.18 13.89 1.62 3.51 100
15 JawaTimur 4.01 0.87 7.25 60.05 5.33 21.75 0.18 0.09 0.46 100
16 Banten 0.83 0.64 1.30 80.40 3.37 13.29 0.17 100
17 Bali 3.47 1.25 37.17 45.28 1.58 9.98 0.65 0.15 0.47 100
18 NusaTenggaraBarat 1.20 0.86 3.45 74.93 7.61 11.24 0.42 0.30 100
19 NusaTenggaraTimur 2.09 1.34 6.34 65.47 5.00 14.64 0.22 0.10 4.81 100
20 KalimantanBarat 1.28 0.70 1.38 65.48 2.47 28.15 0.15 0.11 0.28 100
21 KalimantanTengah 0.90 0.44 1.04 51.36 5.71 39.96 0.13 0.04 0.42 100
22 KalimantanSelatan 1.64 0.32 0.73 45.35 3.77 47.73 0.08 0.09 0.27 100
23 KalimantanTimur 1.24 0.94 1.92 43.16 3.45 47.90 0.20 0.80 0.38 100
24 SulawesiUtara 1.46 0.35 6.79 44.47 11.78 34.24 0.12 0.78 100
25 SulawesiTengah 1.07 0.55 3.37 44.78 6.05 43.21 0.10 0.02 0.86 100
26 SulawesiSelatan 0.68 0.49 1.57 57.20 5.18 32.88 0.09 0.10 1.79 100
27 SulawesiTenggara 0.97 0.78 1.07 46.03 10.06 38.50 0.07 0.05 2.45 100
28 Gorontalo 0.79 0.89 5.65 43.61 18.86 29.90 0.16 0.16 100
29 SulawesiBarat 0.76 0.57 1.88 43.20 7.21 45.86 0.52 100
30 Maluku 1.56 0.42 3.39 68.99 6.00 18.38 0.30 0.96 100
31 MalukuUtara 0.71 1.23 2.31 67.25 8.05 18.99 1.46 100
32 Papua 1.67 1.04 0.94 28.94 5.22 10.55 0.34 51.30 100
33 PapuaBarat 2.10 0.91 1.18 56.55 5.93 23.37 9.97 100
Indonesia 2.61 0.97 4.92 61.43 5.27 23.48 0.32 0.06 0.94 100

Sumber:BPS,StatistikKesra2007 `
Lampiran4.10
HASILPELAYANANPESERTAKBBARUKUMULATIF
MENURUTMETODEKONTRASEPSIDANPROVINSITAHUN2007

MetodaKontrasepsi
No Provinsi
IUD % MOW % MOP % Kondom % Implant % Suntikan % Pil % Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 1,312 1.42 115 0.12 23 0.02 4,599 4.99 1,167 1.27 44,761 48.57 40,188 43.60 92,165
2 SumateraUtara 12,814 5.38 8,374 3.52 185 0.08 18,208 7.65 14,196 5.96 95,557 40.14 88,728 37.27 238,062
3 SumateraBarat 4,579 4.24 1,203 1.11 65 0.06 3,766 3.48 15,317 14.17 60,520 55.97 22,672 20.97 108,122
4 Riau 1,781 1.97 329 0.36 20 0.02 2,912 3.23 3,526 3.91 47,140 52.26 34,489 38.24 90,197
5 Jambi 1,616 1.75 132 0.14 31 0.03 1,910 2.07 7,188 7.80 47,877 51.95 33,407 36.25 92,161
6 SumateraSelatan 2,181 0.80 1,564 0.57 127 0.05 10,257 3.75 19,852 7.25 138,981 50.76 100,817 36.82 273,779
7 Bengkulu 1,635 2.51 565 0.87 26 0.04 2,911 4.46 5,406 8.29 32,901 50.45 21,771 33.38 65,215
8 Lampung 6,857 2.53 657 0.24 298 0.11 9,207 3.40 16,265 6.01 130,273 48.10 107,291 39.61 270,848
9 KepulauanBangkaBelitung 318 1.03 153 0.50 1,255 4.06 1,576 5.10 16,918 54.74 10,685 34.57 30,905
10 KepulauanRiau 483 1.68 155 0.54 1,606 5.60 617 2.15 14,187 49.47 11,631 40.56 28,679
11 DKIJakarta 24,673 8.32 1,373 0.46 811 0.27 7,241 2.44 7,683 2.59 155,596 52.48 99,131 33.43 296,508
12 JawaBarat 112,678 9.24 14,405 1.18 3,006 0.25 14,286 1.17 42,520 3.49 644,020 52.82 388,461 31.86 1,219,376
13 JawaTengah 20,443 2.74 16,676 2.23 2,745 0.37 18,720 2.51 50,584 6.77 504,481 67.56 133,053 17.82 746,702
14 DIYogyakarta 6,779 15.07 2,298 5.11 203 0.45 2,206 4.90 3,494 7.77 24,735 54.98 5,273 11.72 44,988
15 JawaTimur 43,992 5.20 11,195 1.32 1,192 0.14 8,858 1.05 42,589 5.03 535,012 63.23 203,242 24.02 846,080
16 Banten 5,598 2.96 1,199 0.63 68 0.04 1,698 0.90 8,709 4.60 105,418 55.71 66,550 35.17 189,240
17 Bali 10,520 20.27 1,109 2.14 41 0.08 1,319 2.54 860 1.66 31,318 60.34 6,733 12.97 51,900
18 NusaTenggaraBarat 5,879 4.88 602 0.50 37 0.03 1,470 1.22 7,993 6.64 80,306 66.72 24,073 20.00 120,360
19 NusaTenggaraTimur 3,002 3.98 1,858 2.46 120 0.16 1,793 2.38 7,160 9.50 48,693 64.60 12,752 16.92 75,378
20 KalimantanBarat 1,626 1.75 609 0.66 21 0.02 2,099 2.26 3,153 3.40 49,791 53.65 35,503 38.26 92,802
21 KalimantanTengah 304 0.49 206 0.33 24 0.04 1,063 1.72 4,593 7.43 31,493 50.92 24,164 39.07 61,847
22 KalimantanSelatan 1,114 1.03 497 0.46 11 0.01 3,135 2.91 6,743 6.26 49,903 46.36 46,246 42.96 107,649
23 KalimantanTimur 2,282 3.69 488 0.79 10 0.02 1,559 2.52 1,961 3.17 33,990 54.91 21,616 34.92 61,906
24 SulawesiUtara 2,715 5.53 722 1.47 67 0.14 2,549 5.19 7,198 14.65 23,185 47.20 12,681 25.82 49,117
25 SulawesiTengah 1,227 2.07 147 0.25 31 0.05 487 0.82 4,751 8.03 27,654 46.76 24,838 42.00 59,135
26 SulawesiSelatan 3,255 1.45 1,143 0.51 107 0.05 11,517 5.13 12,788 5.70 102,703 45.74 93,034 41.43 224,547
27 SulawesiTenggara 327 0.75 263 0.60 68 0.16 1,383 3.16 2,824 6.45 20,151 46.01 18,783 42.88 43,799
28 Gorontalo 871 3.76 169 0.73 247 1.07 2,303 9.93 12,166 52.48 7,428 32.04 23,184
29 SulawesiBarat 237 1.10 16 0.07 4 0.02 1,231 5.73 1,743 8.11 9,050 42.10 9,213 42.86 21,494
30 Maluku 499 1.49 159 0.47 14 0.04 930 2.77 1,988 5.93 17,819 53.15 12,119 36.15 33,528
31 MalukuUtara 114 0.53 83 0.38 258 1.19 3,201 14.78 11,620 53.67 6,375 29.44 21,651
32 Papua 94 0.79 259 2.18 1 0.01 496 4.18 993 8.36 7,331 61.72 2,704 22.76 11,878
33 PapuaBarat 50 0.46 51 0.47 1,174 10.76 546 5.01 5,590 51.24 3,498 32.07 10,909
Indonesia 281,855 4.94 68,774 1.21 9,356 0.16 142,350 2.50 311,487 5.46 3,161,140 55.42 1,729,149 30.31 5,704,111

Sumber:BKKBN,2008
Lampiran4.11
JUMLAHDANPROPORSIPESERTAKBBARUKUMULATIF
MENURUTTEMPATPELAYANANDANPROVINSITAHUN2007

KlinikKB
DokterPraktekSwasta BidanPraktekSwasta Jumlah
No Provinsi Pemerintah Swasta
Peserta % Peserta % Peserta % Peserta % Peserta %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 62,525 67.84 8,947 9.71 1,622 1.76 19,071 20.69 92,165 100
2 SumateraUtara 190,435 79.99 21,766 9.14 2,509 1.05 23,352 9.81 238,062 100
3 SumateraBarat 70,156 64.89 1,661 1.54 2,155 1.99 34,150 31.58 108,122 100
4 Riau 45,231 50.15 2,125 2.36 2,824 3.13 40,017 44.37 90,197 100
5 Jambi 58,717 63.71 580 0.63 3,662 3.97 29,202 31.69 92,161 100
6 SumateraSelatan 181,736 66.38 13,970 5.10 8,575 3.13 69,498 25.38 273,779 100
7 Bengkulu 45,653 70.00 675 1.04 1,718 2.63 17,169 26.33 65,215 100
8 Lampung 160,620 59.30 7,630 2.82 7,492 2.77 95,106 35.11 270,848 100
9 KepulauanBangkaBelitung 19,836 64.18 1,580 5.11 246 0.80 9,243 29.91 30,905 100
10 KepulauanRiau 18,527 64.60 89 0.31 413 1.44 9,650 33.65 28,679 100
11 DKIJakarta 112,062 37.79 17,146 5.78 35,126 11.85 132,174 44.58 296,508 100
12 JawaBarat 692,463 56.79 87,551 7.18 29,683 2.43 409,679 33.60 1,219,376 100
13 JawaTengah 374,097 50.10 37,297 4.99 25,540 3.42 309,768 41.48 746,702 100
14 DIYogyakarta 18,131 40.30 5,682 12.63 858 1.91 20,317 45.16 44,988 100
15 JawaTimur 489,079 57.81 29,812 3.52 17,175 2.03 310,014 36.64 846,080 100
16 Banten 124,258 65.66 6,010 3.18 5,016 2.65 53,956 28.51 189,240 100
17 Bali 20,472 39.45 185 0.36 1,153 2.22 30,090 57.98 51,900 100
18 NusaTenggaraBarat 102,339 84.89 3,870 3.21 563 0.47 13,788 11.44 120,560 100
19 NusaTenggaraTimur 74,066 98.26 102 0.14 82 0.11 1,128 1.50 75,378 100
20 KalimantanBarat 58,059 62.56 4,481 4.83 1,374 1.48 28,888 31.13 92,802 100
21 KalimantanTengah 45,782 74.02 2,143 3.47 961 1.55 12,961 20.96 61,847 100
22 KalimantanSelatan 69,529 64.59 2,147 1.99 742 0.69 35,231 32.73 107,649 100
23 KalimantanTimur 33,627 54.32 5,639 9.11 2,070 3.34 20,570 33.23 61,906 100
24 SulawesiUtara 29,137 59.32 5,237 10.66 3,167 6.45 11,576 23.57 49,117 100
25 SulawesiTengah 53,970 91.27 2,291 3.87 282 0.48 2,592 4.38 59,135 100
26 SulawesiSelatan 190,937 85.03 2,316 1.03 5,008 2.23 26,286 11.71 224,547 100
27 SulawesiTenggara 39,742 90.74 688 1.57 383 0.87 2,986 6.82 43,799 100
28 Gorontalo 17,123 73.86 835 3.60 337 1.45 4,889 21.09 23,184 100
29 SulawesiBarat 18,472 85.94 26 0.12 203 0.94 2,793 12.99 21,494 100
30 Maluku 26,358 78.61 2,406 7.18 886 2.64 3,878 11.57 33,528 100
31 MalukuUtara 18,506 85.47 1,694 7.82 189 0.87 1,262 5.83 21,651 100
32 Papua 10,349 87.13 793 6.68 88 0.74 648 5.46 11,878 100
33 PapuaBarat 9,204 84.37 379 3.47 9 0.08 1,317 12.07 10,909 100
Indonesia 3,481,198 61.03 277,753 4.87 162,111 2.84 1,783,249 31.26 5,704,311 100

Sumber:BKKBN,2008
Lampiran4.12
PENCAPAIANDESAUNIVERSALCHILDIMMUNIZATION(UCI)MENURUTPROVINSI
TAHUN20042007

Tahun2004 Tahun2005 Tahun2006 Tahun2007


No Provinsi
JumlahDesa DesaUCI % JumlahDesa DesaUCI % JumlahDesa DesaUCI % JumlahDesa DesaUCI %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 6,149 1,723 28.02 6,180 3,090 50.00 6,199 5,316 85.76 6,199 5,316 85.76
2 SumateraUtara 5,540 4,354 78.59 5,464 4,317 79.01 5,464 4,540 83.09 5,643 4,097 72.60
3 SumateraBarat 2,567 1,922 74.87 2,567 1,951 76.00 2,787 2,210 79.30 3,127 2,288 73.17
4 Riau 1,675 1,372 81.91 998 808 80.96 1,424 1,178 82.72 1,158.00 854.00 73.75
5 Jambi 1,186 986 83.14 1,186 1,055 88.95 1,253 1,165 92.98 1,252 1,065 85.06
6 SumateraSelatan 2,681 2,181 81.35 2,681 2,254 84.07 2,816 2,368 84.09 2,919 2,602 89.14
7 Bengkulu 770 530 68.83 1,261 901 71.45 1,286 936 72.78 1,295 926 71.51
8 Lampung 2,178 2,013 92.42 2,161 1,945 90.00 2,173 1,732 79.71 2,155 1,883 87.38
9 KepulauanBangkaBelitung 317 242 76.34 317 250 78.86 321 265 82.55 321 269 83.80
10 KepulauanRiau 200 176 88.00 200.00 175.00 87.50
11 DKIJakarta 272 220 80.88 278 192 69.06 267 206 77.15 282 211 74.82
12 JawaBarat 5,798 4,595 79.25 5,798 4,638 79.99 5,805 3,636 62.64 5,828 3,893 66.80
13 JawaTengah 8,054 7,106 88.23 8,052 7,166 89.00 8,052 6,564 81.52 8,569 7,156 83.51
14 DIYogyakarta 438 438 100.00 438 434 99.09 438 404 92.24 438 428 97.72
15 JawaTimur 8,483 6,618 78.01 8,441 6,668 79.00 8,441 5,525 65.45 6,359 5,302 83.38
16 Banten 1,543 1,153 74.72 1,543 1,219 79.00 1,543 938 60.79 1,481 881 59.49
17 Bali 693 689 99.42 695 695 100.00 693 688 99.28 702 702 100
18 NusaTenggaraBarat 778 703 90.36 778 681 87.53 803 722 89.91 803 700 87.17
19 NusaTenggaraTimur 2,591 2,000 77.19 2,591 2,047 79.00 2,729 2,278 83.47 2,745 2,318 84.44
20 KalimantanBarat 1,452 885 60.95 1,452 944 65.01 1,514 1,107 73.12 1,603 1,223 76.29
21 KalimantanTengah 1,254 708 56.46 1,324 781 58.99 1,373 496 36.13 1,603 1,223 76.29
22 KalimantanSelatan 1,955 1,297 66.34 1,955 1,299 66.45 2,172 1,557 71.69 1,962 1,269 64.68
23 KalimantanTimur 1,200 840 70.00 1,334 960 71.96 1,345 1,073 79.78 1,345 1,119 83.20
24 SulawesiUtara 1,217 974 80.03 1,214 983 80.97 1,288 990 76.86
25 SulawesiTengah 1,586 1,066 67.21 1,447 998 68.97 1,542 1,139 73.87 1,591 1,080 67.88
26 SulawesiSelatan 3,222 2,370 73.56 2,100 1,638 78.00 2,866 2,268 79.13 2,866 2,369 82.66
27 SulawesiTenggara 1,554 1,215 78.19 1,554 1,350 86.87 1,624 1,424 87.68 1,709 1,405 82.21
28 Gorontalo 575 241 41.91 447 224 50.11 490 246 50.20 493 250 50.71
29 SulawesiBarat 860 654 76.05 860 654 76.05
30 Maluku 1,239 1,020 82.32 878 729 83.03 957 586 61.23 1,048 726 69.27
31 MalukuUtara 734 271 36.92 720 381 52.92 720 280 38.89
32 Papua 1,017 356 35.00 1,017 376 36.97 2,434 361 14.83 1,315 744 56.58
33 PapuaBarat 17,434 7,812 44.81
Indonesia 68,718 50,088 72.89 67,731 51,628 76.23 71,879 53,028 73.77 84,231 59,955 71.18

Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran4.13
CAKUPANIMUNISASIDASARPADABAYI
MENURUTPROVINSITAHUN2007

ImunisasiBayi

No Provinsi Sasaran BCG DPT1 Polio1 Polio4 Campak


DO
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 NanggroeAcehDarussalam 105,809 90,071 85.1 102,055 96.5 95,574 90.3 79,330 75.0 80,004 75.6 21.6
2 SumateraUtara 314,407 298,512 94.9 292,306 93.0 307,648 97.9 279,490 88.9 291,843 92.8 1.3
3 SumateraBarat 103,883 101,337 97.5 108,538 104.5 105,123 101.2 91,780 88.3 92,248 88.8 15.0
4 Riau 123,829 122,094 98.6 127,791 103.2 124,831 100.8 116,586 94.2 118,550 95.7 7.2
5 Jambi 69,004 64,503 93.5 67,344 97.6 65,934 95.6 62,185 90.1 62,085 90.0 7.8
6 SumateraSelatan 169,763 150,796 88.8 157,026 92.5 157,579 92.8 146,094 86.1 146,244 86.1 6.9
7 Bengkulu 40,143 36,482 90.9 42,361 105.5 37,722 94.0 32,490 80.9 34,828 86.8 17.8
8 Lampung 177,120 162,115 91.5 156,320 88.3 162,574 91.8 155,096 87.6 158,057 89.2 1.1
9 KepulauanBangkaBelitung 25,334 23,548 93.0 24,222 95.6 24,417 96.4 23,367 92.2 23,253 91.8 4.0
10 KepulauanRiau 36,087 33,315 92.3 35,097 97.3 34,047 94.3 31,198 86.5 31,342 86.9 10.7
11 DKIJakarta 192,072 218,316 113.7 226,956 118.2 220,582 114.8 209,602 109.1 225,592 117.5 0.6
12 JawaBarat 943,445 831,868 88.2 794,397 84.2 795,160 84.3 715,323 75.8 748,849 79.4 5.7
13 JawaTengah 584,171 588,753 100.8 589,086 100.8 594,106 101.7 568,277 97.3 563,746 96.5 4.3
14 DIYogyakarta 44,316 50,226 113.3 44,034 99.4 46,028 103.9 39,029 88.1 44,400 100.2 0.8
15 JawaTimur 613,230 621,371 101.3 628,192 102.4 633,300 103.3 602,257 98.2 591,197 96.4 5.9
16 Banten 239,908 225,312 93.9 213,043 88.8 240,830 100.4 202,161 84.3 210,063 87.6 1.4
17 Bali 59,661 61,697 103.4 61,808 103.6 62,012 103.9 58,994 98.9 59,054 99.0 4.5
18 NusaTenggaraBarat 105,282 99,223 94.2 103,904 98.7 99,486 94.5 99,668 94.7 99,696 94.7 4.0
19 NusaTenggaraTimur 122,990 108,986 88.6 147,647 120.0 117,132 95.2 112,640 91.6 114,075 92.8 22.7
20 KalimantanBarat 100,347 84,644 84.4 98,655 98.3 87,348 87.0 78,568 78.3 85,775 85.5 13.1
21 KalimantanTengah 51,874 46,562 89.8 47,511 91.6 47,844 92.2 45,092 86.9 45,941 88.6 3.3
22 KalimantanSelatan 71,712 68,610 95.7 69,627 97.1 69,372 96.7 62,149 86.7 64,730 90.3 7.0
23 KalimantanTimur 73,553 71,377 97.0 70,476 95.8 72,333 98.3 66,095 89.9 67,474 91.7 4.3
24 SulawesiUtara 47,599 36,177 76.0 37,099 77.9 36,013 75.7 32,728 68.8 33,148 69.6 10.6
25 SulawesiTengah 54,758 49,364 90.1 55,544 101.4 52,923 96.6 48,808 89.1 49,447 90.3 11.0
26 SulawesiSelatan 174,461 152,390 87.3 160,535 92.0 168,059 96.3 147,852 84.7 153,854 88.2 4.2
27 SulawesiTenggara 53,883 53,322 99.0 52,679 97.8 53,448 99.2 47,483 88.1 49,600 92.1 5.8
28 Gorontalo 23,207 18,801 81.0 18,890 81.4 19,906 85.8 18,226 78.5 17,611 75.9 6.8
29 SulawesiBarat 25,838 21,596 83.6 21,992 85.1 21,483 83.1 15,596 60.4 22,312 86.4 1.5
30 Maluku 36,780 26,126 71.0 29,797 81.0 29,099 79.1 27,829 75.7 28,784 78.3 3.4
31 MalukuUtara 22,805 21,127 92.6 21,157 92.8 22,410 98.3 17,560 77.0 19,634 86.1 7.2
32 Papua 50,175 27,292 54.4 43,527 86.8 43,177 86.1 32,780 65.3 36,510 72.8 21.6
33 PapuaBarat 17,434 10,212 58.6 10,824 62.1 11,288 64.7 7,972 45.7 8,678 49.8 19.8
Indonesia 4,874,880 4,576,125 93.9 4,660,440 95.6 4,658,788 95.6 4,274,305 87.7 4,378,624 89.8 6.1

Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran4.14
CAKUPANIMUNISASIHEPATITISBPADABAYI
MENURUTPROVINSITAHUN2007

StatusImunisasi
No Provinsi Sasaran HB0<7HARI HB0(728)HARI HB0TOTAL HEP.B2 HEP.B3
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 NanggroeAcehDarussalam 105,809 15,747 14.9 33,267 31.4 49,014 46.3 87,470 82.7 82,074 77.6
2 SumateraUtara 314,407 118,793 37.8 94,493 30.1 213,286 67.8 279,571 88.9 270,138 85.9
3 SumateraBarat 103,883 44,317 42.7 38,731 37.3 83,048 79.9 96,502 92.9 95,804 92.2
4 Riau 123,829 43,142 34.8 57,897 46.8 101,039 81.6 112,469 90.8 106,846 86.3
5 Jambi 69,004 34,550 50.1 15,125 21.9 49,675 72.0 64,838 94.0 63,698 92.3
6 SumateraSelatan 169,763 78,128 46.0 78,128 46.0 151,241 89.1 147,700 87.0
7 Bengkulu 40,143 16,070 40.0 12,666 31.6 28,736 71.6 34,830 86.8 30,748 76.6
8 Lampung 177,120 75,491 42.6 34,345 19.4 109,836 62.0 153,792 86.8 152,299 86.0
9 KepulauanBangkaBelitung 25,334 10,729 42.4 351 1.4 11,080 43.7 23,547 92.9 22,901 90.4
10 KepulauanRiau 36,087 17,191 47.6 14,922 41.4 32,113 89.0 37,341 103.5 35,339 97.9
11 DKIJakarta 192,072 101,567 52.9 64,971 33.8 166,538 86.7 254,861 132.7 246,588 128.4
12 JawaBarat 943,445 557,329 59.1 557,329 59.1 819,313 86.8 794,882 84.3
13 JawaTengah 584,171 492,052 84.2 96,490 16.5 588,542 100.7 574,140 98.3 563,293 96.4
14 DIYogyakarta 44,316 40,563 91.5 6,792 15.3 47,355 106.9 43,735 98.7 43,108 97.3
15 JawaTimur 613,230 499,437 81.4 53,119 8.7 552,556 90.1 619,855 101.1 611,326 99.7
16 Banten 239,908 88,205 36.8 88,205 36.8 212,132 88.4 196,747 82.0
17 Bali 59,661 52,358 87.8 6,782 11.4 59,140 99.1 60,760 101.8 60,223 100.9
18 NusaTenggaraBarat 105,282 80,736 76.7 10,319 9.8 91,055 86.5 100,607 95.6 101,934 96.8
19 NusaTenggaraTimur 122,990 35,383 28.8 75,622 61.5 111,005 90.3 135,655.0 110.3 131,323 106.8
20 KalimantanBarat 100,347 22,539 22.5 21,942 21.9 44,481 44.3 136,533 136.1 89,814 89.5
21 KalimantanTengah 51,874 9,566 18.4 38,234 73.7 47,800 92.1 42,749 82.4 43,302 83.5
22 KalimantanSelatan 71,712 22,445 31.3 25,759 35.9 48,204 67.2 41,315 57.6 65,768 91.7
23 KalimantanTimur 73,553 31,939 43.4 64,347 87.5 86,393 117.5 77,698 105.6
24 SulawesiUtara 47,599 10,408 21.9 33,610 70.6 32,118 67.5
25 SulawesiTengah 54,758 14,259 26.0 10,069 18.4 24,328 44.4 47,831 87.3 53,214 97.2
26 SulawesiSelatan 174,461 67,651 38.8 67,651 38.8 152,884 87.6 148,207 85.0
27 SulawesiTenggara 53,883 22,485 41.7 11,906 22.1 33,824 62.8 50,233 93.2 47,755 88.6
28 Gorontalo 23,207 7,019 30.2 18,277 78.8 25,296 109.0 17,730 76.4 17,125 73.8
29 SulawesiBarat 25,838 6,047 23.4 11,154 43.2 17,201 66.6 13,863 53.7 18,318 70.9
30 Maluku 36,780 19,368 52.7 19,368 52.7 29,679 80.7 29,556 80.4
31 MalukuUtara 22,805 6,065 26.6 60 0.3 6,125 26.9 19,656 86.2 17,953 78.7
32 Papua 50,175 7,656 15.3 10,869 21.7 18,525 36.9 22,460 44.8 26,349 52.5
33 PapuaBarat 17,434 2,349 13.5 4,451 25.5 6,800 39.0 3,311 19.0 2,763 15.8
Indonesia 4,874,880 2,641,176 54.2 768,613 15.8 3,452,038 70.8 4,560,906 93.6 4,426,911 90.8

Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran4.15
DROPOUTCAKUPANIMUNISASIDPT1CAMPAKPADABAYIMENURUTPROVINSI
TAHUN20032007

Tahun
No Provinsi
2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 14.3 0.1 7.7 10.7 21.6
2 SumateraUtara 8.1 7.6 1,6 1.3
3 SumateraBarat 11.6 9.7 7.9 9.9 15.0
4 Riau 5.3 5.7 3,1 2.0 7.2
5 Jambi 8.2 6.1 4.8 1.4 7.8
6 SumateraSelatan 9.3 9.6 6.3 21.8 6.9
7 Bengkulu 10.1 20.0 5.4 3.2 17.8
8 Lampung 3.7 2.8 2,5 (1.1)
9 KepulauanBangkaBelitung 6.9 6.0 12.2 4.0
10 KepulauanRiau 17.1 10.7
11 DKIJakarta 10.2 11.4 6.4 23.0 0.6
12 JawaBarat 5.3 3.7 6,8 21.5 5.7
13 JawaTengah 4.0 4.2 4.0 4.3
14 DIYogyakarta 3.8 2.5 8.8 0.4 0,8
15 JawaTimur 7.1 5.0 1.7 4.8 5.9
16 Banten 4.0 3.1 0,9 15.1 1.4
17 Bali 7.1 4.8 0.2 8.5 4.5
18 NusaTenggaraBarat 6.0 7.1 3.7 3.4 4.0
19 NusaTenggaraTimur 18.8 5.9 0,8 22.7
20 KalimantanBarat 8.8 12.0 4.7 8.1 13.1
21 KalimantanTengah 9.4 0.2 5.7 1.7 3.3
22 KalimantanSelatan 7.9 7.2 6.9 8.2 7.0
23 KalimantanTimur 7.5 5.2 6.6 7.8 4.3
24 SulawesiUtara 11.9 5.1 5.2 4.3 10.6
25 SulawesiTengah 16.3 10.1 7.6 9.8 11.0
26 SulawesiSelatan 10.6 4.0 7.6 8.4 4.2
27 SulawesiTenggara 11.0 5.8 10.5 4.0 5.8
28 Gorontalo 18.4 10.9 11.8 11.1 6.8
29 SulawesiBarat 22.3 15.8 1.5
30 Maluku 1.3 3.4 4.7 5.0 3.4
31 MalukuUtara 9.5 20.9 14.4 5.4 7.2
32 Papua 18.0 15.7 6.9 21.6
33 PapuaBarat 7.6 19.8
Indonesia 7.6 7.7 1.4 9.3 6.1

Sumber:DitjenPP&PL,DepkesRI,2008
Lampiran4.16

PERSENTASEBALITAYANGPERNAHMENDAPATIMUNISASI
MENURUTPROVINSI,TIPEDAERAHDANJENISIMUNISASI,2007

Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Pedesaan


No Provinsi
BCG DPT Polio Campak HepatitisB BCG DPT Polio Campak HepatitisB BCG DPT Polio Campak HepatitisB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 86.07 83.28 88.80 75.17 77.58 72.66 70.18 81.42 64.64 62.24 75.64 73.09 83.06 66.98 65.65
2 SumateraUtara 86.07 83.58 88.06 70.89 75.37 74.97 72.26 81.34 60.86 58.53 79.54 76.92 84.10 64.99 65.46
3 SumateraBarat 89.99 86.07 88.54 69.86 81.66 83.91 80.53 83.57 70.18 73.77 85.76 82.22 85.09 70.08 76.17
4 Riau 90.57 87.28 90.65 75.02 82.67 84.72 82.22 86.09 72.12 73.98 86.83 84.04 87.73 73.17 77.12
5 Jambi 89.69 86.74 88.79 75.05 83.98 88.28 86.24 86.98 76.20 79.35 88.68 86.38 87.50 75.88 80.67
6 SumateraSelatan 93.18 86.85 90.99 74.76 81.31 87.25 85.17 87.72 77.39 78.15 89.28 85.75 88.84 76.49 79.23
7 Bengkulu 93.01 91.66 93.15 76.00 89.70 92.07 90.72 90.13 80.57 86.12 92.33 90.98 90.95 79.32 87.09
8 Lampung 92.85 87.16 87.89 77.20 86.38 91.06 88.25 90.48 77.67 84.81 91.46 88.01 89.91 77.57 85.16
9 KepulauanBangkaBelitung 89.77 87.93 90.41 76.43 84.07 87.78 85.05 88.03 78.81 82.48 88.57 86.19 88.97 77.86 83.11
10 KepulauanRiau 95.75 92.00 92.38 81.74 87.44 83.43 82.65 89.48 78.40 79.69 93.42 90.23 91.83 81.11 85.98
11 DKIJakarta 96.60 94.61 94.50 82.98 90.84 96.60 94.61 94.50 82.98 90.84
12 JawaBarat 93.72 90.30 93.42 78.87 85.59 88.27 84.00 91.41 75.70 77.41 91.14 87.32 92.47 77.37 81.72
13 JawaTengah 96.10 93.54 94.55 80.66 89.94 94.72 92.06 93.40 80.79 87.90 95.29 92.68 93.87 80.74 88.75
14 DIYogyakarta 98.87 96.35 96.63 83.00 95.99 99.25 94.80 95.60 79.77 94.53 99.00 95.81 96.27 81.87 95.48
15 JawaTimur 96.02 92.48 94.24 82.08 87.84 87.81 85.14 88.63 75.61 79.75 91.43 88.38 91.10 78.47 83.32
16 Banten 91.54 86.50 91.66 76.12 76.70 73.79 73.82 85.91 64.57 54.49 83.12 80.49 88.93 70.64 66.17
17 Bali 97.01 95.09 95.73 82.10 92.63 94.39 91.40 91.53 78.03 91.33 95.83 93.42 93.84 80.26 92.04
18 NusaTenggaraBarat 95.69 93.35 93.16 82.53 88.97 93.08 89.49 89.49 80.29 82.91 94.04 90.90 90.84 81.11 85.13
19 NusaTenggaraTimur 96.52 92.57 92.81 81.09 91.64 90.07 88.17 88.51 79.27 83.14 90.99 88.80 89.12 79.53 84.35
20 KalimantanBarat 84.00 79.95 82.70 64.21 77.03 80.44 77.70 79.83 67.04 69.50 81.35 78.28 80.56 66.32 71.42
21 KalimantanTengah 85.68 84.72 85.23 72.63 77.49 80.05 78.45 81.32 70.84 73.83 81.74 80.34 82.50 71.38 74.93
22 KalimantanSelatan 91.51 87.15 85.75 72.99 79.07 84.38 81.34 83.59 68.87 71.33 87.16 83.61 84.43 70.48 74.35
23 KalimantanTimur 95.70 92.94 93.65 80.11 88.58 88.96 86.95 88.29 78.58 80.72 92.66 90.23 91.23 79.41 85.03
24 SulawesiUtara 95.47 92.23 90.26 76.43 87.81 95.21 91.75 92.32 79.27 86.90 95.30 91.92 91.58 78.26 87.23
25 SulawesiTengah 94.02 92.47 92.89 77.73 89.44 81.37 78.16 83.17 68.93 73.43 83.81 80.92 85.05 70.63 76.52
26 SulawesiSelatan 92.54 89.93 91.23 77.98 85.28 83.58 80.18 82.87 70.16 75.99 86.43 83.28 85.53 72.65 78.95
27 SulawesiTenggara 89.13 87.55 88.26 77.88 86.63 85.92 83.81 85.07 75.36 81.39 86.58 84.59 85.73 75.88 82.47
28 Gorontalo 96.97 94.50 94.61 84.68 88.36 87.87 84.31 87.06 77.93 80.38 90.13 86.84 88.94 79.61 82.37
29 SulawesiBarat 86.60 83.12 84.55 74.10 76.22 73.30 70.82 77.14 66.14 67.42 74.97 72.36 78.07 67.13 68.52
30 Maluku 92.98 91.75 93.48 85.03 91.17 73.83 71.99 77.04 65.15 66.93 78.88 77.20 81.37 70.39 73.32
31 MalukuUtara 91.60 87.53 90.95 78.62 83.95 72.81 69.80 77.18 67.14 63.77 77.18 73.92 80.38 69.81 68.47
32 Papua 92.92 88.71 89.87 79.48 86.56 74.94 74.58 76.65 63.04 60.41 80.23 78.74 80.54 67.88 68.11
33 PapuaBarat 92.40 88.03 90.02 74.42 84.03 83.89 81.87 83.41 61.93 57.48 86.50 83.76 85.44 65.76 65.61
INDONESIA 93.71 90.49 92.54 78.75 85.79 86.22 83.44 87.54 73.80 76.69 89.40 86.44 89.67 75.90 80.57

Sumber:BPS,StatistikKesra2007
Lampiran4.17
CAKUPANIMUNISASITTPADAIBUHAMILMENURUTPROVINSI,TAHUN2007

ImunisasiIbuHamil
No Provinsi Sasaran TT1 TT2
Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 110,083 68,944 62.6 58,903 53.5
2 SumateraUtara 328,266 291,586 88.8 274,633 83.7
3 SumateraBarat 113,979 45,544 40.0 71,807 63.0
4 Riau 141,027 99,290 70.4 89,650 63.6
5 Jambi 76,515 55,075 72.0 56,497 73.8
6 SumateraSelatan 182,790 168,483 92.2 156,688 85.7
7 Bengkulu 47,821 34,175 71.5 31,495 65.9
8 Lampung 184,642 138,688 75.1 128,559 69.6
9 KepulauanBangkaBelitung 27,603 21,234 76.9 20,217 73.2
10 KepulauanRiau 42,364 29,283 69.1 25,020 59.1
11 DKIJakarta 221,655 116,707 52.7 100,943 45.5
12 JawaBarat 1,035,300 821,138 79.3 738,765 71.4
13 JawaTengah 641,845 326,102 50.8 290,325 45.2
14 DIYogyakarta 49,657 18,343 36.9 16,467 33.2
15 JawaTimur 686,377 154,782 22.6 174,922 25.5
16 Banten 267,229 178,196 66.7 157,964 59.1
17 Bali 66,152 65,264 98.7 61,779 93.4
18 NusaTenggaraBarat 111,242 89,427 80.4 83,808 75.3
19 NusaTenggaraTimur 120,913 108,647 89.9 104,234 86.2
20 KalimantanBarat 106,584 61,411 57.6 63,288 59.4
21 KalimantanTengah 57,667 46,395 80.5 41,300 71.6
22 KalimantanSelatan 80,177 62,536 78.0 56,564 70.5
23 KalimantanTimur 80,116 35,557 44.4 34,911 43.6
24 SulawesiUtara 51,231 33,303 65.0 30,040 58.6
25 SulawesiTengah 55,255 47,426 85.8 45,417 82.2
26 SulawesiSelatan 193,419 167,808 86.8 135,731 70.2
27 SulawesiTenggara 59,281 20,351 34.3 18,429 31.1
28 Gorontalo 25,963 23,294 89.7 16,482 63.5
29 SulawesiBarat 27,289 24,098 88.3 18,871 69.2
30 Maluku 37,171 29,328 78.9 25,660 69.0
31 MalukuUtara 25,033 20,067 80.2 15,142 60.5
32 Papua 56,584 11,952 21.1 9,993 17.7
33 PapuaBarat 22,381 6,696 29.9 4,655 20.8
Indonesia 5,333,611 3,421,130 64.1 3,159,159 59.2

Sumber:Dit.KesehatanIbu,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran4.18
INDIKATORPELAYANANRUMAHSAKITUMUMDEPKESDANPEMDA
MENURUTPROVINSITAHUN2006

JumlahPasien
JumlahTempat BedOccupancy LengthofStay BedTurnOver TurnOverInterval NetDeathRate GrossDeathRate Kunjungan
No Provinsi Tidur Rate(BOR) (LOS) (BTO) (TOI) (NDR) (GDR)
Meninggal<48
Poliklinik/Hari
jam

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 1,411 43.9 4.6 25.5 7.8 17.0 36.2 498 1,157
2 SumateraUtara 3,354 40.4 5.1 19.7 13.9 35.5 65.1 1,339 2,203
3 SumateraBarat 2,199 75.5 4.6 44.9 2.4 22.4 51.7 1,235 1,914
4 Riau 1,312 56.0 3.5 42.6 4.5 15.8 41.8 986 1,106
5 Jambi 695 56.3 3.4 44.5 8.0 15.8 45.5 465 641
6 SumateraSelatan 1,758 57.8 3.6 41.6 4.4 21.1 48.8 1,632 1,499
7 Bengkulu 541 30.3 2.8 33.2 9.4 12.7 36.3 307 275
8 Lampung 1,112 52.7 4.1 33.8 4.9 19.8 49.3 1,088 633
9 KepulauanBangkaBelitung 279 76.8 3.5 56.0 1.1 19.4 56.7 213 67
10 KepulauanRiau
11 DKIJakarta 3,366 71.0 4.6 43.9 2.2 23.0 39.8 2,013 6,924
12 JawaBarat 5,192 78.4 5.6 53.9 2.5 19.9 42.9 2,964 5,890
13 JawaTengah 8,375 62.5 4.4 38.8 4.1 19.9 43.1 5,450 7,526
14 DIYogyakarta 1,336 50.0 4.0 31.0 8.7 13.6 30.5 195 1,420
15 JawaTimur 8,710 66.2 4.5 42.2 3.7 26.5 57.1 6,040 6,034
16 Banten 989 63.3 5.0 40.1 12.4 25.4 50.9 491 1,395
17 Bali 1,690 75.8 3.9 49.5 3.4 22.5 41.4 1,537 2,167
18 NusaTenggaraBarat 878 63.3 2.7 77.5 2.0 16.5 42.4 882 543
19 NusaTenggaraTimur 1,378 57.3 4.3 40.8 3.3 17.1 34.1 645 1,256
20 KalimantanBarat 1,119 62.9 4.0 39.6 4.9 19.6 42.3 612 694
21 KalimantanTengah 657 43.0 2.9 31.7 4.7 11.4 40.0 701 537
22 KalimantanSelatan 1,176 88.8 3.6 61.2 1.2 16.3 46.5 687 640
23 KalimantanTimur 1,474 48.6 3.8 39.1 9.2 12.7 24.1 644 1,175
24 SulawesiUtara 1,093 52.1 6.1 22.6 15.0 18.9 38.5 391 611
25 SulawesiTengah 851 77.0 4.4 42.1 3.6 13.2 31.1 416 968
26 SulawesiSelatan 2,738 66.4 4.6 38.7 4.7 15.4 37.1 883 1,704
27 SulawesiTenggara 561 38.1 3.9 20.6 12.7 18.9 37.3 179 365
28 Gorontalo 400
29 SulawesiBarat
30 Maluku 665 31.3 6.4 12.0 15.5 30.9 35.8 23 173
31 MalukuUtara 328 36.1 3.5 26.6 6.5 10.5 18.3 14 46
32 PapuaBarat 394 84.6 3.3 43.6 3.2 13.8 23.6 76 132
IrianJayaTengah 236 79.7 3.9 73.5 1.0 17.9 36 157 52
IrianJayaTimur 726 38.4 3.3 28.3 11.1 16.8 35.9 111 450
Indonesia 56,993 57.0 4.0 38.7 6.0 18.1 39.4 1,027 50,206

Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI,2007
Lampiran4.19
UTILISASIPELAYANANRAWATJALANTINGKATLANJUT(RJTL)DAN
RAWATINAPTINGKATLANJUT(RITL)KELUARGAMISKIN
MENURUTPROVINSITAHUN2007

MASKIN(Sasaran
No REGIONAL PROVINSI KASUSRJTL KASUSRITL TOTALUTILISASI
Jamkesmas)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 REGIONALI. NAD,SUMUT 6,806,532 685,134 194,676 879,810


2 REGIONALII. RIAU,KEPRI,JAMBI,SUMBAR 3,654,623 405,099 120,453 525,552
3 REGIONALlII. SUMSEL,BENGKULU,LAMPUNG,BABEL 6,688,325 452,519 156,139 608,658
4 REGIONALIV. DKIJKT,KALBAR,BANTEN 5,170,675 203,286 53,539 256,825
5 REGIONALV. JABAR 10,700,175 950,454 240,793 1,191,247
6 REGIONALVI. JATENG,DIY 12,658,010 1,127,471 414,175 1,541,646
7 REGIONALVII. JATIM 10,710,051 758,134 211,815 969,949
8 REGIONALVIII. KALTIM,KALSEL,KALTENG 2,518,318 144,846 56,886 201,732
9 REGIONALIX. SULSEL,SULBAR,SULTRA 4,068,001 317,858 104,430 422,288
10 REGIONALX. SULUT,SULTENG,GRTALO,MALUT 2,069,846 294,805 99,910 394,715
11 REGIONALXI. BALI,NTB,NTT 5,375,979 402,257 197,855 600,112
12 REGIONALXII. PAPUA,IRJABAR,MALUKU 3,305,755 219,849 65,527 285,376

13 ANAKTERLANTAR,PNTASUHAN,MASYTDKPUNYAKTP 2,673,710

Indonesia 76,400,000 5,961,712 1,916,198 7,877,910

Cat: BerdasarkanLaporanPelaksanaanProgramAskeskin2007PTAskesIndonesia
Sumber:PusatPembiayaan&JaminanKesehatanDepkesRI
Lampiran4.20

PENANGANANPENYALAHGUNAANNAPZADIRUMAHSAKIT
MENURUTKEPEMILIKANTAHUN2006

DepkesRI PemdaProvinsi PemdaKab/Kota TNI&POLRI Swasta Jumlah


No JenisNAPZA
Kuratif Rehabilitatif Aftercare Kuratif Rehabilitatif Aftercare Kuratif Rehabilitatif Aftercare Kuratif Rehabilitatif Aftercare Kuratif Rehabilitatif Aftercare Kuratif Rehabilitatif Aftercare
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Opiat 8 10 2 10 10
a.Heroin 2 3 2 4 3
b.Morfin 6 7 6 7
c.Pethidin
d.Kodein
2 Kokain 1 1
3 Kanabis/Ganja 9 1 10
4 Lainnya 18 6 24
NARKOTIKA 35 10 0 0 0 6 4 45 10 0
1 Amfetamin 19 14 10 11 29 14 11
a.Methamfetamin(extacy) 3 1 6 11 9 1 11
b.Shabu 16 13 4 20 13
c.Lainnya
2 Sedative 5 1 5 1 0
a.Barbiturat
b.Benzodiazepin 5 1 5 1
c.Lainnya 0
3 Inhalan
4 Lainnya 6 2 8
PSIKOTROPIKA 30 15 0 12 0 11 0 42 15 11
1 Alkohol 11 5 3 1 20 0 0
2 Lainnya 1 11 12
ZATADIKTIFLAINNYA 12 0 0 5 14 0 1 32 0 0
Jumlah 77 25 0 17 0 20 11 0 5 119 25 11

Sumber:DitjenBinaYanmedik,Depkes,2007
Lampiran4.21

KINERJASURVEILANSAFPMENURUTPROVINSI
DIINDONESIATAHUN2007

Indikator Klasifikasi ZeroReporting(%)


MinimalKasus
AFPSetahun KelengkapanKetepatan
No. Provinsi (2/100.000 NonPolio Vaccine
Jumlah Spesimen VirusPolio
populasi<15 AFPRate Kompatibel BukanPolio Derived
KasusAFP Adekuat(%) Liar
tahun) (2/100.000) PolioVirus Puskesmas RumahSakit Puskesmas

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 NanggroeAcehDarussalam 24 41 3 68 41 64 78 52
2 SumateraUtara 82 106 3 89 1 105 70 76 62
3 SumateraBarat 28 39 3 92 39 92 100 76
4 Riau 28 46 3 87 46 75 90 58
5 KepulauanRiau 8 12 3 33 12 64 46 47
6 Jambi 16 18 2 89 18 82 100 61
7 Bengkulu 10 11 2 82 11 79 85 65
8 SumateraSelatan 46 79 3 94 1 78 88 95 68
9 BangkaBelitung 6 11 4 82 11 86 97 77
10 Lampung 44 43 2 74 1 42 85 96 65
11 Jakarta 44 64 3 89 64 93 98 75
12 Banten 56 59 2 71 59 60 19 25
13 JawaBarat 216 240 2 82 240 84 82 58
14 JawaTengah 172 207 2 85 207 82 84 58
15 DIYogyakarta 12 19 3 84 19 69 70 55
16 JawaTimur 158 214 3 79 214 71 94 46
17 KalimantanBarat 28 29 2 100 29 98 100 98
18 KalimantanTengah 12 8 1 63 8 58 79 42
19 KalimantanSelatan 18 24 3 83 24 83 87 42
20 KalimantanTimur 16 17 2 94 17 46 85 36
21 SulawesiUtara 10 20 4 80 20 93 93 89
22 Gorontalo 6 16 5 94 1 15 100 100 89
23 SulawesiTengah 14 17 2 82 17 88 97 63
24 SulawesiSelatan 46 64 3 94 64 80 65 60
25 SulawesiBarat 6 6 2 33 6 94 87 92
26 SulawesiTenggara 14 17 2 100 17 88 79 70
27 Bali 16 32 4 84 32 100 100 91
28 NusaTenggaraBarat 28 31 2 90 31 92 100 65
29 NusaTenggaraTimur 28 36 3 94 36 79 81 78
30 Maluku 8 7 2 86 7 66 94 66
31 MalukuUtara 6 6 2 67 6 48 57 24
32 Papua 10 9 2 67 9 17 44 8
33 PapuaBarat 6 9 3 78 9 31 63 22
Indonesia 1,222 1,557 3 84 4 1,553 76 84 58

Sumber:DitjenPPdanPL,DepkesRI,2008
Lampiran4.22
CAKUPANTBPARUBTAPOSITIF,SEMBUH,PENGOBATANLENGKAP
DANSUCCESRATE(SR)MENURUTPROVINSITAHUN2006

CakupanTBBTA Sembuh PengobatanLengkap


No Provinsi SR%
Positif Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 3,251 2,607 80.19 307 9.44 89.63
2 SumateraUtara 16,678 15,284 91.64 474 2.84 94.48
3 SumateraBarat 3,650 3,020 82.74 297 8.14 90.88
4 Riau 2,597 1,369 52.71 994 38.27 90.99
5 Jambi 2,610 2,145 82.18 243 9.31 91.49
6 SumateraSelatan 5,101 4,295 84.20 457 8.96 93.16
7 Bengkulu 1,343 1,252 93.22 41 3.05 96.28
8 Lampung 4,614 3,785 82.03 549 11.90 93.93
9 KepulauanBangkaBelitung 785 695 88.54 20 2.55 91.08
10 KepulauanRiau 823 292 35.48 245 29.77 65.25
11 DKIJakarta 7,301 4,583 62.77 1,814 24.85 87.62
12 JawaBarat 30,515 25,382 83.18 2,634 8.63 91.81
13 JawaTengah 17,330 14,709 84.88 1,078 6.22 91.10
14 DIYogyakarta 1,232 981 79.63 58 4.71 84.33
15 JawaTimur 23,068 19,253 83.46 1,445 6.26 89.73
16 Banten 7,745 6,955 89.80 537 6.93 96.73
17 Bali 1,374 1,016 73.94 163 11.86 85.81
18 NusaTenggaraBarat 3,756 3,123 83.15 272 7.24 90.39
19 NusaTenggaraTimur 3,772 3,150 83.51 272 7.21 90.72
20 KalimantanBarat 4,513 3,847 85.24 267 5.92 91.16
21 KalimantanTengah 1,623 1,348 83.06 150 9.24 92.30
22 KalimantanSelatan 3,577 3,113 87.03 148 4.14 91.17
23 KalimantanTimur 2,056 1,321 64.25 254 12.35 76.61
24 SulawesiUtara 4,149 3,907 94.17 94 2.27 96.43
25 SulawesiTengah 2,430 2,102 86.50 205 8.44 94.94
26 SulawesiSelatan 8,446 7,527 89.12 139 1.65 90.76
27 SulawesiTenggara 3,187 2,764 86.73 220 6.90 93.63
28 Gorontalo 1,509 1,354 89.73 106 7.02 96.75
29 SulawesiBarat 1,135 923 81.32 76 6.70 88.02
30 Maluku 1,546 816 52.78 538 34.80 87.58
31 MalukuUtara 529 275 51.98 148 27.98 79.96
32 Papua 3,075 1,479 48.10 672 21.85 69.95
33 PapuaBarat
Indonesia 175,320 144,672 82.52 14,917 8.51 91.03

Sumber:DitjenPPdanPL,DepkesRI,2008
Lampiran4.23

CAKUPANPENEMUANPENDERITAPNEUMONIABALITA
MENURUTPROVINSITAHUN2007

PneumoniaPadaBalita
No Provinsi Realisasi
TargetPenemuan %
<1th 14th Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 42,223 1,264 4,030 5,294 12.54
2 SumateraUtara 127,607 15,176 25,639 40,815 31.98
3 SumateraBarat 47,316 4,630 11,317 15,947 33.70
4 Riau 44,914 3,188 6,473 9,661 21.51
5 Jambi 27,687 1,608 3,945 5,553 20.06
6 SumateraSelatan 68,893 9,959 18,550 28,509 41.38
7 Bengkulu 17,537 178 376 554 3.16
8 Lampung 69,837 2,616 5,011 7,627 10.92
9 KepulauanBangkaBelitung 10,748 1,793 4,236 6,029 56.10
10 KepulauanRiau 13,484 101 270 371 2.75
11 DKIJakarta 90,416 1,501 2,533 4,034 4.46
12 JawaBarat 392,386 59,574 108,764 168,338 42.90
13 JawaTengah 329,089 21,205 39,432 60,637 18.43
14 DIYogyakarta 34,438 198 573 771 2.24
15 JawaTimur 372,916 8,402 15,927 24,329 6.52
16 Banten 92,602 549 1,195 1,744 1.88
17 Bali 28,551 2,187 3,925 6,112 21.41
18 NusaTenggaraBarat 42,492 10,253 15,829 26,082 61.38
19 NusaTenggaraTimur 41,603 3,387 4,632 8,019 19.28
20 KalimantanBarat 40,985 1,480 2,988 4,468 10.90
21 KalimantanTengah 16,347 473 1,523 1,996 12.21
22 KalimantanSelatan 32,401 5,976 11,998 17,974 55.47
23 KalimantanTimur 28,251 1,234 1,796 3,030 10.73
24 SulawesiUtara 22,152 3,607 5,747 9,354 42.23
25 SulawesiTengah 23,724 1,712 3,355 5,067 21.36
26 SulawesiSelatan 72,147 2,566 6,106 8,672 12.02
27 SulawesiTenggara 21,732 486 1,015 1,501 6.91
28 Gorontalo 9,509 582 790 1,372 14.43
29 SulawesiBarat 10,146 462 732 1,194 11.77
30 Maluku 11,788 366 538 904 7.67
31 MalukuUtara 9,765 520 942 1,462 14.97
32 Papua 18,110 0.00
33 PapuaBarat 6,296 0.00
Indonesia 2,218,089 167,233 310,187 477,420 21.52

Sumber:DitjenPPdanPL,DepkesRI,2008
Lampiran4.24
CAKUPANDISTRIBUSIKAPSULVITAMIN"A"
TAHUN2007

Jumlah Jumlah CakupanVitaminA


Bayi AnakBalita BayiDiberiVitaminA BalitaDiberiVitaminA IbuNifasdiberi
No Provinsi IbuNifas
(611Bln) (14Thn) Februari Agustus Februari Agustus VitaminA
Februari Agustus Februari Agustus Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 NanggroeAcehDarussalam 73,124 97,224 368,491 356,158 84,486 66,076 90.36 85,407 87.85 343,920 93.33 336,364 94.44 60,182 71.23
2 SumateraUtara 393,216 380,438 1,073,532 1,073,532 141,643 295,549 75.16 301,658 79.29 823,911 76.75 903,982 84.21 48,271 34.08
3 SumateraBarat 63,661 63,661 367,698 367,698 111,409 55,942 87.87 54,095 84.97 343,608 93.45 341,879 92.98 68,755 61.71
4 Riau 70,957 81,311 521,815 523,490 130,000 64,721 91.21 72,524 89.19 429,978 82.40 451,813 86.31 48,390 37.22
5 Jambi 41,815 47,768 261,752 241,927 65,919 35,818 85.66 39,797 83.31 210,836 80.55 212,472 87.82 46,028 69.83
6 SumateraSelatan 132,618 132,618 627,315 657,157 162,558 115,550 87.13 115,550 87.13 527,654 84.11 564,084 85.84 119,395 90.03
7 Bengkulu 39,551 39,551 151,354 151,354 46,139 26,501 67.00 28,440 71.91 122,691 81.06 128,218 84.71 16,116 34.93
8 Lampung 170,437 173,847 776,968 794,113 184,405 109,332 64.15 115,049 66.18 517,798 66.64 641,213 80.75 68,900 37.36
9 KepulauanBangkaBelitung 14,400 14,616 106,732 107,670 25,229 14,244 98.92 13,636 93.30 92,438 86.61 86,519 80.36 16,844 66.76
10 KepulauanRiau 31,876 32,864 141,191 142,793 39,080 19,981 62.68 20,653 62.84 119,826 84.87 116,993 81.93 24,390 62.41
11 DKIJakarta 107,175 85,437 619,706 600,417 211,937 97,478 90.95 60,923 71.31 584,937 94.39 405,122 67.47 57,059 26.92
12 JawaBarat 443,535 443,535 3,119,991 3,119,991 981,011 430,718 97.11 420,314 94.76 3,095,360 99.21 2,861,819 91.73 644,718 65.72
13 JawaTengah 305,567 323,140 2,131,693 2,116,076 505,338 303,208 99.23 319,230 98.79 2,122,703 99.58 2,091,791 98.85 375,924 74.39
14 DIYogyakarta 32,135 29,469 154,209 153,279 47,898 25,255 78.59 23,315 79.12 154,805 100.39 166,673 108.74 35,911 74.97
15 JawaTimur 386,935 300,587 2,506,296 2,146,870 572,529 299,954 77.52 262,310 87.27 2,103,961 83.95 1,821,405 84.84 340,746 59.52
16 Banten 131,927 159,776 857,860 891,942 209,296 122,723 93.02 152,570 95.49 790,901 92.19 761,478 85.37 55,185 26.37
17 Bali 41,382 36,640 206,941 211,056 62,645 33,996 82.15 32,973 89.99 197,531 95.45 205,684 97.45 42,454 67.77
18 NusaTenggaraBarat 59,625 56,129 391,470 397,541 107,267 55,188 92.56 52,163 92.93 368,135 94.04 377,006 94.83 92,096 85.86
19 NusaTenggaraTimur 86,005 90,317 382,522 386,156 78,018 65,445 76.09 73,630 81.52 306,444 80.11 330,284 85.53 65,389 83.81
20 KalimantanBarat 75,181 71,158 423,592 438,894 110,803 49,894 66.37 49,174 69.11 308,763 72.89 375,553 85.57 39,145 35.33
21 KalimantanTengah 37,584 37,584 198,648 198,648 51,287 35,114 93.43 35,114 93.43 144,651 72.82 156,869 78.97 27,703 54.02
22 KalimantanSelatan 52,860 45,651 284,916 276,189 75,319 41,660 78.81 35,445 77.64 224,786 78.90 235,369 85.22 42,593 56.55
23 KalimantanTimur 44,024 44,024 322,942 322,942 73,535 37,565 85.33 39,227 89.10 253,443 78.48 272,328 84.33 35,942 48.88
24 SulawesiUtara 21,983 21,805 135,409 143,052 47,844 19,697 89.60 20,557 94.28 120,450 88.95 138,758 97.00 33,806 70.66
25 SulawesiTengah 43,356 43,104 211,645 227,307 47,636 36,196 83.49 35,566 82.51 184,577 87.21 204,688 90.05 36,725 77.10
26 SulawesiSelatan 119,142 95,426 523,578 494,684 176,933 99,909 83.86 81,896 85.82 477,567 91.21 456,278 92.24 83,800 47.36
27 SulawesiTenggara 30,596 31,691 194,692 200,304 46,474 24,299 79.42 26,404 83.32 151,371 77.75 171,737 85.74 32,854 70.69
28 Gorontalo 16,237 16,658 84,447 84,882 21,564 13,287 81.83 12,982 77.93 70,700 83.72 73,060 86.07 14,364 66.61
29 SulawesiBarat 20,974 16,806 77,616 67,217 11,627 17,905 85.37 14,595 86.84 68,802 88.64 61,537 91.55 7,629 65.61
30 Maluku 32,463 32,463 175,728 175,728 33,152 15,598 48.05 15,849 48.82 95,913 54.58 105,259 59.90 22,513 67.91
31 MalukuUtara 15,542 16,698 97,274 100,886 24,419 9,659 62.15 9,922 59.42 52,595 54.07 56,811 56.31 12,641 51.77
32 Papua 50,125 50,125 207,052 207,052 52,631 16,836 33.59 16,836 33.59 56,109 27.10 43,711 21.11 11,560 21.96
33 PapuaBarat 18,284 19,023 39,800 60,473 27,720 4,460 24.39 7,928 41.68 13,824 34.73 28,185 46.61 5,981 21.58
Indonesia 3,204,292 3,131,144 17,744,875 17,437,478 4,567,751 2,659,758 83.01 2,645,732 84.50 15,480,988 87.24 15,184,942 87.08 2,634,009 57.67

Ket:Provinsiygbelumlengkapdatakabupatennya:SumateraUtara,JawaTimur,SulawesiSelatan,PapuaBaratdanPapua(16Mei2008)
Sumber:DirektoratBinaGiziMasyarakat,2008
Lampiran4.25
CAKUPANPEMBERIANTABLETBESI(Fe)PADAIBUHAMIL
MENURUTPROVINSITAHUN2007

CakupanFeIbuHamil
No Provinsi JumlahIbuHamil Fe1 Fe3
Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 NanggroeAcehDarussalam 110,083 62,371 56.66 56,536 51.36
2 SumateraUtara 328,266 276,505 84.23 268,197 81.70
3 SumateraBarat 113,979 90,230 79.16 78,031 68.46
4 Riau 141,027 118,896 84.31 116,148 82.36
5 Jambi 76,515 57,898 75.67 53,510 69.93
6 SumateraSelatan 182,790 171,172 93.64 160,273 87.68
7 Bengkulu 47,821 37,985 79.43 32,734 68.45
8 Lampung 184,642 96,187 52.09 86,517 46.86
9 KepulauanBangkaBelitung 27,603 26,403 95.65 24,798 89.84
10 KepulauanRiau 42,364 34,096 80.48 26,974 63.67
11 DKIJakarta 221,655 171,877 77.54 154,104 69.52
12 JawaBarat 1,035,300 897,587 86.70 835,383 80.69
13 JawaTengah 641,845 570,230 88.84 521,437 81.24
14 DIYogyakarta 49,657 33,301 67.06 30,710 61.84
15 JawaTimur 686,377 218,741 31.87 178,360 25.99
16 Banten 267,229 173,277 64.84 140,915 52.73
17 Bali 66,152 49,333 74.58 44,430 67.16
18 NusaTenggaraBarat 111,242 104,267 93.73 91,794 82.52
19 NusaTenggaraTimur 120,913 88,220 72.96 78,900 65.25
20 KalimantanBarat 106,584 85,243 79.98 76,059 71.36
21 KalimantanTengah 57,667 48,082 83.38 43,245 74.99
22 KalimantanSelatan 80,177 68,550 85.50 58,087 72.45
23 KalimantanTimur 80,116 58,182 72.62 44,659 55.74
24 SulawesiUtara 51,231 39,625 77.35 35,445 69.19
25 SulawesiTengah 55,255 49,270 89.17 43,300 78.36
26 SulawesiSelatan 193,419 155,209 80.24 123,410 63.80
27 SulawesiTenggara 59,281 37,415 63.11 35,327 59.59
28 Gorontalo 25,963 23,573 90.79 19,278 74.25
29 SulawesiBarat 27,289 22,767 83.43 15,683 57.47
30 Maluku 37,171 30,926 83.20 26,337 70.85
31 MalukuUtara 25,033 20,835 83.23 16,875 67.41
32 Papua 56,584 0.00 0.00
33 PapuaBarat 22,381 7,218 32.25 4,293 19.18
Indonesia 5,333,611 3,925,471 73.60 3,521,749 66.03

Sumber:Dit.GiziKesehatanMasyarakat,DitjenBinkesmas,DepkesRI,2008
Lampiran4.26

PERSENTASEANAKUSIA24TAHUNYANGPERNAHDISUSUI
DANLAMANYADISUSUIMENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan+Perdesaan
Lamadisusui(bulan)
No Provinsi
5 611 1217 1823 24 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 3.61 8.70 18.34 32.13 37.21 100
2 SumateraUtara 5.25 13.16 30.38 21.08 30.13 100
3 SumateraBarat 3.77 5.68 15.91 28.33 46.31 100
4 Riau 5.88 8.16 19.01 21.13 45.81 100
5 Jambi 3.81 6.63 13.31 26.00 50.25 100
6 Bengkulu 1.24 4.48 13.59 29.18 51.51 100
7 SumateraSelatan 3.22 6.38 17.09 20.32 52.99 100
8 Lampung 2.96 5.70 19.50 25.84 46.00 100
9 KepulauanBangkaBelitung 8.78 9.83 19.25 17.76 44.38 100
10 KepulauanRiau 14.89 13.73 19.15 9.84 42.39 100
11 DKIJakarta 7.51 14.04 22.93 15.32 40.22 100
12 JawaBarat 4.04 4.51 13.61 20.46 57.38 100
13 JawaTengah 4.54 4.95 12.78 18.66 59.08 100
14 DIYogyakarta 5.56 6.02 12.13 14.54 61.75 100
15 JawaTimur 7.93 7.90 17.29 21.17 45.71 100
16 Banten 7.42 5.38 15.67 23.98 47.54 100
17 Bali 3.76 6.73 21.49 28.46 39.56 100
18 NusaTenggaraBarat 1.26 3.94 14.91 23.50 56.38 100
19 NusaTenggaraTimur 1.60 6.76 36.13 19.25 36.26 100
20 KalimantanBarat 6.23 6.06 10.65 11.19 65.86 100
21 KalimantanTengah 3.44 5.51 16.00 16.67 58.39 100
22 KalimantanTimur 9.72 8.33 19.63 12.99 49.34 100
23 KalimantanSelatan 6.33 6.48 9.74 18.74 58.72 100
24 SulawesiUtara 4.42 12.33 34.46 13.81 34.98 100
25 SulawesiTengah 5.20 8.11 19.61 12.79 54.28 100
26 SulawesiTenggara 2.51 7.98 24.85 18.95 45.71 100
27 SulawesiSelatan 3.36 8.85 30.87 17.51 39.40 100
28 Gorontalo 5.26 11.58 22.23 9.12 51.80 100
29 SulawesiBarat 2.22 7.06 26.02 18.45 46.24 100
30 Maluku 4.61 18.62 45.75 10.13 20.89 100
31 MalukuUtara 2.56 14.47 34.29 16.74 31.95 100
32 Papua 4.18 11.30 29.79 17.86 36.86 100
33 PapuaBarat 8.08 11.94 30.52 20.87 28.59 100
Indonesia 5.06 7.26 18.70 20.25 48.73 100

Sumber:BPS,StatistikKesra,2007
Lampiran4.26.a

PERSENTASEANAKUSIA24TAHUNYANGPERNAHDISUSUI
DANLAMANYADISUSUIMENURUTPROVINSITAHUN2007
Perkotaan
Lamadisusui(bulan)
No Provinsi
5 611 1217 1823 24 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 6.00 10.99 19.92 27.01 36.06 100
2 SumateraUtara 8.39 14.66 27.24 19.41 30.31 100
3 SumateraBarat 3.82 8.73 17.08 25.19 45.18 100
4 Riau 6.34 10.47 17.87 20.16 45.16 100
5 Jambi 6.98 9.51 11.04 22.29 50.17 100
6 Bengkulu 6.10 10.72 15.34 16.79 51.05 100
7 SumateraSelatan 1.45 7.69 12.75 28.69 49.42 100
8 Lampung 3.84 9.15 21.10 21.43 44.47 100
9 KepulauanBangkaBelitung 16.02 12.72 16.65 15.57 39.04 100
10 KepulauanRiau 15.63 14.11 20.11 9.47 40.69 100
11 DKIJakarta 7.51 14.04 22.93 15.32 40.22 100
12 JawaBarat 5.48 5.46 14.93 20.14 54.00 100
13 JawaTengah 6.12 6.58 15.40 16.90 55.00 100
14 DIYogyakarta 6.48 8.26 13.62 15.61 56.03 100
15 JawaTimur 10.53 9.95 18.25 18.18 43.08 100
16 Banten 11.88 7.23 16.69 17.36 46.84 100
17 Bali 5.90 6.38 22.50 28.47 36.75 100
18 NusaTenggaraBarat 1.36 5.58 11.63 25.19 56.25 100
19 NusaTenggaraTimur 3.70 9.43 30.16 17.88 38.83 100
20 KalimantanBarat 17.63 16.52 12.41 8.49 44.95 100
21 KalimantanTengah 6.67 7.15 20.24 16.54 49.40 100
22 KalimantanTimur 8.90 11.35 11.31 15.33 53.11 100
23 KalimantanSelatan 12.57 9.24 19.38 12.15 46.67 100
24 SulawesiUtara 5.38 12.54 35.72 11.76 34.60 100
25 SulawesiTengah 9.69 12.50 19.21 9.98 48.61 100
26 SulawesiTenggara 5.18 10.62 30.36 13.62 40.22 100
27 SulawesiSelatan 6.87 9.24 21.78 17.02 45.09 100
28 Gorontalo 7.56 15.41 23.71 8.03 45.29 100
29 SulawesiBarat 2.41 9.43 23.75 20.44 43.97 100
30 Maluku 8.69 20.90 32.32 12.87 25.22 100
31 MalukuUtara 5.44 10.19 26.54 18.29 39.53 100
32 Papua 4.27 10.49 28.25 20.36 36.62 100
33 PapuaBarat 5.82 14.00 33.86 10.52 35.80 100
Indonesia 7.45 9.11 18.51 18.16 46.77 100

Sumber:BPS,StatistikKesra,2007
Lampiran4.26.b

PERSENTASEANAKUSIA24TAHUNYANGPERNAHDISUSUI
DANLAMANYADISUSUIMENURUTPROVINSITAHUN2007
Perdesaan
Lamadisusui(bulan)
No Provinsi
5 611 1217 1823 24 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 NanggroeAcehDarussalam 2.95 8.07 17.90 33.54 37.53 100
2 SumateraUtara 3.22 12.18 32.43 22.16 30.01 100
3 SumateraBarat 3.75 4.44 15.43 29.61 46.77 100
4 Riau 5.64 6.92 19.63 21.66 46.16 100
5 Jambi 2.60 5.53 14.18 27.41 50.28 100
6 Bengkulu 1.85 4.33 17.92 22.00 53.90 100
7 SumateraSelatan 1.17 3.42 13.87 29.34 52.20 100
8 Lampung 2.70 4.68 19.03 27.14 46.45 100
9 KepulauanBangkaBelitung 4.58 8.14 20.76 19.03 47.48 100
10 KepulauanRiau 11.71 12.10 14.98 11.42 49.78 100
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 2.52 3.50 12.22 20.81 60.96 100
13 JawaTengah 3.43 3.81 10.94 19.89 61.93 100
14 DIYogyakarta 3.78 1.71 9.25 12.49 72.77 100
15 JawaTimur 5.88 6.29 16.54 23.52 47.78 100
16 Banten 2.89 3.50 14.65 30.72 48.24 100
17 Bali 1.33 7.13 20.36 28.44 42.75 100
18 NusaTenggaraBarat 1.21 3.01 16.79 22.53 56.46 100
19 NusaTenggaraTimur 1.27 6.34 37.08 19.46 35.85 100
20 KalimantanBarat 2.71 2.82 10.11 12.03 72.33 100
21 KalimantanTengah 2.11 4.83 14.25 16.72 62.08 100
22 KalimantanTimur 4.84 3.67 8.84 20.71 61.94 100
23 KalimantanSelatan 6.56 7.31 19.91 13.93 52.30 100
24 SulawesiUtara 3.93 12.21 33.83 14.85 35.17 100
25 SulawesiTengah 4.14 7.06 19.71 13.46 55.63 100
26 SulawesiTenggara 2.56 8.06 31.10 19.24 39.04 100
27 SulawesiSelatan 1.43 7.66 25.62 19.43 45.87 100
28 Gorontalo 4.61 10.49 21.81 9.43 53.66 100
29 SulawesiBarat 2.20 6.77 26.30 18.21 46.52 100
30 Maluku 3.15 17.80 50.55 9.15 19.35 100
31 MalukuUtara 1.80 15.60 36.35 16.33 29.93 100
32 Papua 9.52 12.49 31.37 21.05 25.56 100
33 PapuaBarat 3.56 10.27 28.23 20.68 37.27 100
Indonesia 3.37 5.95 18.84 21.72 50.12 100
Sumber:BPS,StatistikKesra,2007
Lampiran4.27

REKAPITULASIKEJADIANBENCANATAHUN2007

JumlahKorban
No JenisBencana JumlahProvinsi LukaBerat/ LukaRingan/ Pengungsi
Meninggal Hilang
RawatInap RawatJalan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Banjir 23 140 2,303 299,414 50 610,065

2 BanjirBandang 3,545

3 TanahLongsor 9 46 18 187 8 5,951

4 GempaBumi 7 99 468 36,385 139,494

5 AnginTopan/AnginPuttingBeliung/Angin 11 10 35 568 208


Puyuh

6 KecelakaanTransportasi 65 263 228 399

7 BanjirdanTanahLongsor 10 265 129 6,868 50 20,237

8 LedakanGranat/Bom 4 4

9 BanjirBandangdanTanahLongsor 2 8 1 716

10 KLB 3 10 186 22

Sumber:PusatPenanggulanganKrisis(PPK),DepkesRI,2008
Lampiran5.1
JUMLAHPUSKESMASSERTASARANALAINNYA
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Puskesmas SaranaUKBM*) SaranaTransportasiPuskesmas


No Provinsi Non Poskesdes PosObat Pusling Sepeda
Perawatan Total Posyandu Polindes Ambulans
Perawatan Desa R4 PB Motor
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 NanggroeAcehDarussalam 125 186 311 1,913 5,576 1,473 193 260 2 128 747
2 SumateraUtara 122 341 463 2,468 22,190 644 695 391 26 125 2,126
3 SumateraBarat 84 144 228 846 6,680 834 941 245 120 62 1,264
4 Riau 49 107 156 291 4,333 197 57 133 15 16 406
5 Jambi 59 89 148 225 2,882 77 156 192 11 41 1,028
6 SumateraSelatan 86 173 259 1,571 5,786 1,499 175 215 54 66 910
7 Bengkulu 35 105 140 333 1,713 653 137 176 1 29 775
8 Lampung 80 168 248 735 7,380 1,062 214 261 11 38 819
9 KepulauanBangkaBelitung 19 32 51 178 909 199 59 49 5 16 284
10 KepulauanRiau 17 34 51 353 503 227 7 45 29 17 270
11 DKIJakarta 50 291 341 0 3,841 199 0 66 0 51 485
12 JawaBarat 150 852 1,002 1,132 43,111 1,511 817 532 3 224 3,102
13 JawaTengah 269 602 871 3,355 46,746 4,411 857 780 38 672 3,006
14 DIYogyakarta 38 79 117 114 5,412 80 111 144 0 5 665
15 JawaTimur 365 564 929 5,158 44,095 4,174 192 731 4 319 4,455
16 Banten 34 146 180 39 8,989 126 94 140 0 22 678
17 Bali 23 89 112 220 4,589 262 19 118 0 71 641
18 NusaTenggaraBarat 58 76 134 534 5,256 479 217 180 6 23 959
19 NusaTenggaraTimur 111 142 253 1,297 8,046 1,175 412 216 29 119 1,281
20 KalimantanBarat 71 140 211 1,312 3,705 1,094 271 191 88 23 929
21 KalimantanTengah 54 109 163 543 1,706 531 38 130 86 51 695
22 KalimantanSelatan 40 164 204 1,008 3,411 710 95 219 34 47 1,064
23 KalimantanTimur 82 110 192 359 4,409 337 305 179 72 39 722
24 SulawesiUtara 65 77 142 393 2,068 420 94 116 21 58 457
25 SulawesiTengah 64 81 145 837 2,841 848 53 147 14 1 420
26 SulawesiSelatan 189 185 374 694 8,579 1,159 377 333 18 58 1,838
27 SulawesiTenggara 48 105 153 297 2,479 349 1,854 132 11 19 899
28 Gorontalo 18 37 55 258 1,134 266 90 52 3 11 248
29 SulawesiBarat 24 42 66 91 6,825 81 0 40 0 28 435
30 Maluku 59 83 142 38 1,360 208 0 29 16 24 88
31 MalukuUtara 30 34 64 313 0 0 0 37 28 18 137
32 Papua 132 114 246 203 0 167 13 115 61 36 354
33 PapuaBarat 33 50 83 214 2,648 302 1,055 37 32 8 182
Indonesia 2,683 5,551 8,234 27,322 269,202 25,754 9,598 6,631 838 2,465 32,369
Sumber:DitjenBinkesmas&Pusdatin,DepkesRI
*) datatahun2006
Lampiran5.2
JUMLAHPUSKESMASDANRASIONYATERHADAPPENDUDUK
MENURUTPROVINSITAHUN20032007

RasioPuskesmas/
JumlahPuskesmas
No Provinsi Per100.000Penduduk
2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 240 240 266 274 311 5.70 6.15 6.60 6.73 7.36
2 SumateraUtara 388 423 426 445 463 3.27 3.43 3.42 3.52 3.61
3 SumateraBarat 206 210 214 224 228 4.62 4.62 4.69 4.84 4.85
4 Riau 142 146 150 154 156 2.55 3.21 3.28 2.52 3.08
5 Jambi 45 47 135 140 148 3.92 5.12 5.22 5.40
6 SumateraSelatan 127 132 242 249 259 4.94 4.89 3.57 3.61 3.69
7 Bengkulu 235 250 113 126 140 3.62 3.68 7.29 8.04 8.66
8 Lampung 112 113 224 235 248 7.38 7.02 3.15 3.26 3.40
9 KepulauanBangkaBelitung 219 222 47 47 51 3.16 3.10 4.50 4.37 4.61
10 KepulauanRiau 45 61 41 45 51 4.61 5.99 3.22 3.66
11 DKIJakarta 329 329 335 342 341 3.82 3.61 3.78 3.82 3.76
12 JawaBarat 982 982 996 999 1,002 2.59 2.51 2.56 2.52 2.48
13 JawaTengah 855 857 853 858 871 2.67 2.60 2.67 2.67 2.69
14 DIYogyakarta 117 117 117 117 117 3.65 3.57 3.50 3.45 3.41
15 JawaTimur 918 907 919 930 929 2.54 2.45 2.53 2.54 2.52
16 Banten 171 172 173 177 180 1.91 1.88 1.92 1.92 1.91
17 Bali 108 109 110 110 112 3.22 3.13 3.25 3.21 3.22
18 NusaTenggaraBarat 127 125 128 130 134 3.17 3.00 3.06 3.05 3.12
19 NusaTenggaraTimur 218 220 228 251 253 5.35 5.27 5.35 5.76 5.69
20 KalimantanBarat 192 195 207 205 211 4.86 4.78 5.11 4.98 5.05
21 KalimantanTengah 133 132 134 154 163 7.28 6.94 7.00 7.95 8.04
22 KalimantanSelatan 189 193 192 201 204 5.95 5.95 5.85 6.01 6.01
23 KalimantanTimur 167 174 187 186 192 6.17 5.90 6.56 6.34 6.35
24 SulawesiUtara 108 114 119 130 142 5.08 5.28 5.59 6.02 6.49
25 SulawesiTengah 134 135 139 144 145 6.06 5.81 6.06 6.13 6.05
26 SulawesiSelatan 376 333 347 362 374 4.58 4.45 4.09 4.20 4.86
27 SulawesiTenggara 115 138 139 159 153 6.13 7.02 7.08 7.94 7.53
28 Gorontalo 47 44 45 55 55 5.33 4.80 4.88 5.84 5.73
29 SulawesiBarat 50 50 62 66 5.17 6.49
30 Maluku 98 103 109 125 142 8.05 7.74 8.71 9.83 10.91
31 MalukuUtara 53 55 56 62 64 6.21 6.03 6.33 6.75 6.78
32 Papua 165 167 168 236 246 7.02 9.07 6.67 8.87 2.05
33 PapuaBarat 52 55 60 81 83 9.71 11.59
Indonesia 7,413 7,550 7,669 8,015 8,234 3.46 3.48 3.50 3.61 3.65
Sumber:DitjenBinkesmas&Pusdatin,DepkesRI
Lampiran5.3
JUMLAHPUSKESMASDANPUSKESMASPERAWATAN
MENURUTPROVINSITAHUN20032007

JumlahPuskesmas JumlahPuskesmasPerawatan
No Provinsi
2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 240 240 266 274 311 78 82 89 85 125
2 SumateraUtara 388 423 426 445 463 90 97 98 145 122
3 SumateraBarat 206 210 214 224 228 63 63 64 81 84
4 Riau 142 146 150 154 156 36 38 39 46 49
5 Jambi 45 47 135 140 148 21 21 43 41 59
6 SumateraSelatan 127 132 242 249 259 36 38 75 76 86
7 Bengkulu 235 250 113 126 140 68 71 24 34 35
8 Lampung 112 113 224 235 248 10 25 31 39 80
9 KepulauanBangkaBelitung 219 222 47 47 51 28 29 14 17 19
10 KepulauanRiau 45 61 41 45 51 25 26 17 16 17
11 DKIJakarta 329 329 335 342 341 46 48 50 50 50
12 JawaBarat 982 982 996 999 1,002 18 132 132 142 150
13 JawaTengah 855 857 853 858 871 128 235 218 241 269
14 DIYogyakarta 117 117 117 117 117 214 32 32 38 38
15 JawaTimur 918 907 919 930 929 32 295 310 336 365
16 Banten 171 172 173 177 180 279 18 18 34 34
17 Bali 108 109 110 110 112 20 20 23 22 23
18 NusaTenggaraBarat 127 125 128 130 134 27 28 46 44 58
19 NusaTenggaraTimur 218 220 228 251 253 59 60 72 124 111
20 KalimantanBarat 192 195 207 205 211 66 67 70 71 71
21 KalimantanTengah 133 132 134 154 163 33 31 35 52 54
22 KalimantanSelatan 189 193 192 201 204 26 31 33 36 40
23 KalimantanTimur 167 174 187 186 192 68 67 70 87 82
24 SulawesiUtara 108 114 119 130 142 17 59 56 59 65
25 SulawesiTengah 134 135 139 144 145 66 59 59 64 64
26 SulawesiSelatan 376 333 347 362 374 57 140 147 179 189
27 SulawesiTenggara 115 138 139 159 153 156 35 45 52 48
28 Gorontalo 47 44 45 55 55 28 14 14 17 18
29 SulawesiBarat 50 50 62 66 18 19 22 24
30 Maluku 98 103 109 125 142 30 30 31 54 59
31 MalukuUtara 53 55 56 62 64 16 15 17 31 30
32 Papua 165 167 168 236 246 61 63 64 121 132
33 PapuaBarat 52 55 60 81 83 22 23 22 41 33
Indonesia 7,413 7,550 7,669 8,015 8,234 1,924 2,010 2,077 2,497 2,683
Sumber:DitjenBinkesmas&Pusdatin,DepkesRI
Lampiran5.4

JUMLAHPUSKESMASKELILINGDANRASIOPUSKESMASKELILINGPERPUSKESMAS
MENURUTPROVINSITAHUN20022007

JumlahPuskesmasKeliling RasioPuskesmasKeliling/Puskesmas
No Provinsi
2003 2004 2005 2006 2007
2003 2004 2005 2006 2007
R4 PB R4 PB R4 PB R4 PB R4 PB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 198 8 189 4 244 2 260 2 0.0 0.9 0.7 0.9 0.8
2 SumateraUtara 144 2 267 248 0 323 3 391 26 0.4 0.6 0.6 0.7 0.9
3 SumateraBarat 73 190 11 209 9 156 8 245 120 0.4 1.0 1.0 0.7 1.6
4 Riau 73 7 96 23 106 24 113 15 133 15 0.6 0.8 0.9 0.8 0.9
5 Jambi 28 11 24 24 123 10 155 10 192 11 0.9 1.0 1.0 1.2 1.4
6 SumateraSelatan 66 6 128 12 180 7 208 30 215 54 0.6 1.1 0.8 1.0 1.0
7 Bengkulu 110 20 197 10 108 0 131 0 176 1 0.6 0.8 1.0 1.0 1.3
8 Lampung 34 101 185 4 228 3 261 11 0.3 0.9 0.8 1.0 1.1
9 KepulauanBangkaBelitung 109 4 172 3 44 0 42 0 49 5 0.5 0.8 0.9 0.9 1.1
10 KepulauanRiau 96 49 1 27 19 46 20 45 29 2.1 0.8 1.1 1.5 1.5
11 DKIJakarta 24 70 165 57 4 76 0 66 0 0.1 0.7 0.2 0.2 0.2
12 JawaBarat 42 406 1 407 0 468 0 532 3 0.0 0.4 0.4 0.5 0.5
13 JawaTengah 150 1 777 6 820 3 867 3 780 38 0.2 0.9 1.0 1.0 0.9
14 DIYogyakarta 500 6 108 126 0 142 0 144 0 4.3 0.9 1.1 1.2 1.2
15 JawaTimur 59 886 4 914 3 962 4 731 4 0.1 1.0 1.0 1.0 0.8
16 Banten 529 2 88 1 103 1 100 3 140 0 3.1 0.5 0.6 0.6 0.8
17 Bali 87 2 111 46 118 46 127 0 118 0 0.8 1.4 1.5 1.2 1.1
18 NusaTenggaraBarat 45 1 119 3 101 6 135 6 180 6 0.4 1.0 0.8 1.1 1.4
19 NusaTenggaraTimur 69 7 183 21 186 23 201 13 216 29 0.3 0.9 0.9 0.9 1.0
20 KalimantanBarat 58 67 112 75 126 71 179 104 191 88 0.7 1.0 1.0 1.4 1.3
21 KalimantanTengah 53 24 88 54 106 50 90 62 130 86 0.6 1.1 1.2 1.0 1.3
22 KalimantanSelatan 83 4 176 29 186 30 197 25 219 34 0.5 1.1 1.1 1.1 1.2
23 KalimantanTimur 50 17 126 46 138 40 115 36 179 72 0.4 1.0 1.0 0.8 1.3
24 SulawesiUtara 11 67 16 59 15 91 13 116 21 0.1 0.7 0.6 0.8 1.0
25 SulawesiTengah 17 17 106 17 118 12 134 11 147 14 0.3 0.9 0.9 1.0 1.1
26 SulawesiSelatan 215 8 245 10 440 15 333 18 0.0 0.7 0.7 1.3 0.9
27 SulawesiTenggara 183 19 85 9 101 8 104 13 132 11 1.8 0.7 0.8 0.7 0.9
28 Gorontalo 16 5 32 32 0 47 3 52 3 0.4 0.7 0.7 0.9 1.0
29 SulawesiBarat 27 2 28 2 35 1 40 0 0.6 0.6 0.6 0.6
30 Maluku 16 7 32 37 34 33 36 34 29 16 0.2 0.7 0.6 0.6 0.3
31 MalukuUtara 27 46 26 65 28 41 39 24 37 28 1.4 1.7 1.2 1.0 1.0
32 Papua 32 24 71 66 75 73 101 52 37 32 0.3 0.8 0.9 0.6 0.8
33 PapuaBarat 11 18 25 42 25 43 33 35 115 61 0.6 1.2 1.1 0.8 0.7
Indonesia 2,795 317 5,358 805 5,552 591 6,365 548 6,631 838 0.4 0.8 0.8 0.9 0.9
Sumber:DitjenBinkesmas&Pusdatin,DepkesRI
Keterangan:R4=Puskesmaskelilingkendaraanbermotorrodaempat(mobil)
PB=Puskesmaskelilingperahubermotor
Lampiran5.5
JUMLAHRUMAHSAKITDIINDONESIA
MENURUTPENGELOLADANPROVINSITAHUN2007

Depkes/Pemda TNI/POLRI DepartemenLain/BUMN Swasta SemuaRS


No Provinsi RS RS RS RS RS RS RS RS RS RS
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Umum Khusus Umum Khusus Umum Khusus Umum Khusus Umum Khusus
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 18 2 20 3 0 3 3 0 3 5 2 7 29 4 33
2 SumateraUtara 31 5 36 7 0 7 17 1 18 62 6 68 117 12 129
3 SumateraBarat 16 2 18 3 0 3 1 0 1 9 10 19 29 12 41
4 Riau 14 1 15 5 0 5 6 0 6 12 2 14 37 3 40
5 Jambi 8 1 9 2 0 2 2 0 2 3 1 4 15 2 17
6 SumateraSelatan 13 3 16 2 0 2 5 0 5 7 2 9 27 5 32
7 Bengkulu 6 1 7 1 0 1 0 0 0 1 0 1 8 1 9
8 Lampung 8 1 9 1 0 1 0 0 0 9 2 11 18 3 21
9 KepulauanBangkaBelitung 4 1 5 0 0 0 0 0 0 2 0 2 6 1 7
10 KepulauanRiau
11 DKIJakarta 8 7 15 8 1 9 5 1 6 55 36 91 76 45 121
12 JawaBarat 29 8 37 12 0 12 6 1 7 51 29 80 98 38 136
13 JawaTengah 41 8 49 8 0 8 3 0 3 73 41 114 125 49 174
14 DIYogyakarta 6 1 7 2 0 2 0 1 1 9 15 24 17 17 34
15 JawaTimur 45 8 53 19 1 20 13 2 15 56 22 78 133 33 166
16 Banten 5 1 6 2 0 2 2 0 2 8 8 16 17 9 26
17 Bali 9 2 11 2 0 2 0 0 0 16 4 20 27 6 33
18 NusaTenggaraBarat 7 3 10 1 0 1 0 0 0 2 0 2 10 3 13
19 NusaTenggaraTimur 14 0 14 2 0 2 0 0 0 8 1 9 24 1 25
20 KalimantanBarat 13 3 16 2 0 2 1 0 1 7 2 9 23 5 28
21 KalimantanTengah 10 0 10 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11 0 11
22 KalimantanSelatan 11 2 13 3 0 3 2 0 2 4 4 8 20 6 26
23 KalimantanTimur 11 2 13 3 0 3 2 0 2 9 1 10 25 3 28
24 SulawesiUtara 6 1 7 2 0 2 0 0 0 11 0 11 19 1 20
25 SulawesiTengah 9 1 10 1 0 1 0 0 0 4 4 8 14 5 19
26 SulawesiSelatan 26 7 33 6 0 6 1 1 2 13 7 20 46 15 61
27 SulawesiTenggara 7 1 8 2 0 2 1 0 1 3 1 4 13 2 15
28 Gorontalo 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4
29 SulawesiBarat
30 Maluku 7 1 8 3 0 3 0 0 0 6 1 7 16 2 18
31 MalukuUtara 4 0 4 2 0 2 0 0 0 0 0 0 6 0 6
32 IrianJayaTengah 4 0 4 2 0 2 0 0 0 1 1 2 7 0 7
33 PapuaBarat 4 0 4 2 0 2 1 0 1 2 0 2 9 0 9
34 IrianJayaTimur 4 2 6 1 0 1 0 0 0 3 0 3 8 2 10
Indonesia 401 76 477 110 2 112 71 7 78 451 201 652 1033 286 1319
Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI
Lampiran5.6
JUMLAHRUMAHSAKITUMUM
MENURUTPENGELOLATAHUN20032007

JumlahRumahSakitUmum
No Pengelola
2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3 (4) (5) (6) (7)

1 DepartemenKesehatan 14 13 13 13 13

2 PemerintahProvinsi 45 43 43 43 43

3 PemerintahKab/Kota 294 305 322 334 345

Depkes+Pemda 353 361 378 390 401

4 TNI/POLRI 110 110 110 110 110

5 DepartemenLain/BUMN 71 71 71 71 71

DikelolaPemerintah/BUMN 534 542 559 571 582

6 DikelolaSwasta 432 434 436 441 451

Jumlah 966 976 995 1,012 1,033

Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI
Lampiran5.7
JUMLAHRUMAHSAKITUMUMDEPKES/PEMDA
MENURUTKELASDANPROVINSITAHUN2007

No Provinsi KelasA KelasB KelasC KelasD Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 NanggroeAcehDarussalam 2 10 6 18
2 SumateraUtara 1 4 21 5 31
3 SumateraBarat 2 12 2 16
4 Riau 1 10 3 14
5 Jambi 1 6 1 8
6 SumateraSelatan 1 10 2 13
7 Bengkulu 1 3 2 6
8 Lampung 1 6 1 8
9 KepulauanBangkaBelitung 3 1 4
10 KepulauanRiau 0
11 DKIJakarta 1 6 1 8
12 JawaBarat 1 11 16 1 29
13 JawaTengah 1 16 23 1 41
14 DIYogyakarta 1 1 4 6
15 JawaTimur 1 11 29 4 45
16 Banten 2 3 5
17 Bali 1 4 4 9
18 NusaTenggaraBarat 1 6 7
19 NusaTenggaraTimur 1 3 10 14
20 KalimantanBarat 1 8 4 13
21 KalimantanTengah 1 5 4 10
22 KalimantanSelatan 1 9 1 11
23 KalimantanTimur 3 6 2 11
24 SulawesiUtara 1 4 1 6
25 SulawesiTengah 2 6 1 9
26 SulawesiSelatan 1 1 20 4 26
27 SulawesiTenggara 1 5 1 7
28 Gorontalo 2 1 3
29 SulawesiBarat 0
30 Maluku 1 2 4 7
31 MalukuUtara 2 2 4
32 IrianJayaTengah 2 2 4
33 PapuaBarat 3 1 4
34 IrianJayaTimur 1 2 1 4
Indonesia 8 79 246 68 401
Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI1september2008
Lampiran5.8
JUMLAHTEMPATTIDURRUMAHSAKITUMUM
MENURUTPENGELOLATAHUN20032007

JumlahTempatTidurRumahSakitUmum
No Pengelola
2003 2004 2005 2006 2007
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 DepartemenKesehatan 8,858 8,505 8,483 8,784 8,777

2 PemerintahProvinsi 12,958 12,391 12,902 12,834 13,182

3 PemerintahKab/Kota 30,803 31,959 33,896 35,375 37,575

Depkes+Pemda 52,619 52,855 55,281 56,993 59,534

4 TNI/POLRI 10,718 10,761 10,814 10,842 10,836

5 DepartemenLain/BUMN 6,758 6,537 6,827 6,880 6,851

DikelolaPemerintah/BUMN 70,095 70,153 72,922 74,715 77,221

6 DikelolaSwasta 42,284 42,487 43,364 43,789 45,074

Jumlah 112,379 112,640 116,286 118,504 122,295

Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI
Lampiran5.9
JUMLAHRUMAHSAKITKHUSUSDANTEMPATTIDURNYA
MENURUTJENISRUMAHSAKITTAHUN20032007

2003 2004 2005 2006 2007


No JenisRumahSakit
RS TT RS TT RS TT RS TT RS TT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 RSJiwa 51 7,771 51 8,535 51 8,527 51 8,630 51 8726

2 RSKusta 23 2,344 22 2,248 22 2,446 22 2,137 22 2133

3 RSTP 9 722 9 751 9 766 9 718 10 757

4 RSMata 10 418 10 460 10 475 10 459 10 418

5 RSOP 1 187 1 187 1 187 1 187 1 187

6 RSPenyakitInfeksi 1 144 1 144 1 127 1 144 1 144

7 RSJantung 2 214 2 234 2 234 2 234 2 234

8 RSKanker 1 129 1 128 1 129 1 172 1 172

9 RSBersalin 55 2,464 55 2,439 56 2,533 57 2,458 57 2635

10 RSIbudanAnak 63 3,175 63 3,100 64 3,629 69 3,388 74 3556

11 RSKhususLainnya 41 1,182 55 1,365 56 1,427 57 1,420 57 1450

Jumlah 257 18,750 270 19,591 273 20,480 280 19,947 286 20,412

Sumber:DitjenPelayananMedik,DepkesRI
Lampiran5.10
JUMLAHSARANAPRODUKSISEDIAANFARMASIDANALATKESEHATAN
MENURUTJENISDANPROVINSITAHUN20022006

ObatTradisional PerbekalanKesehatan
IndustriFarmasi AlatKesehatan Kosmetika
No Provinsi IndustriObatTradisional IndustriKecilObatTradisional Rumahtangga(PKRT)
2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32)
1 NanggroeAcehDarussalam 0 0 0 1 1 1 1 26 26 28 30 30 0 0 0 1 1 0 0 0
2 SumateraUtara 11 11 11 11 10 2 2 2 2 0 70 70 70 70 15 18 18 18 34 37 37 37 39 39 39 39
3 SumateraBarat 2 2 2 2 4 5 5 5 5 14 14 14 15 5 5 5 5
4 Riau 0 0 0 0 4 0 0 1 0 0 0 0 0 28 1 1 0 1 1 1 0
5 Jambi 1 1 1 1 1 0 0 0 8 8 7 7 7 0 0 0 5 5 6 6 6 1 1 1 1 1
6 SumateraSelatan 1 1 3 2 1 0 0 0 11 5 6 6 6 6 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1
7 Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Lampung 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 0 0 0 3 3 3 0 0 0
9 KepulauanBangkaBelitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0
10 KepulauanRiau
11 DKIJakarta 40 40 34 34 34 19 13 17 17 117 141 160 74 74 74 60 63 31 31 85 95 77 77 73 181 185 102 102 99
12 JawaBarat 71 72 76 76 76 33 34 37 37 184 118 129 143 143 143 54 59 63 63 129 152 168 168 185 107 119 120 120
13 JawaTengah 25 25 31 31 31 10 10 10 1 37 200 208 208 36 36 33 33 33 57 33 51 51 55 55 33 45 45 45 45
14 DIYogyakarta 1 1 1 1 1 29 21 21 21 21 21 8 8 8 8 6 8 8 8 8 4 4 4 4 4 8
15 JawaTimur 51 42 42 42 51 8 8 11 8 351 172 313 343 343 343 11 67 67 67 114 125 125 125 125 138 141 141 144 144
16 Banten 22 24 24 24 26 7 8 8 8 6 21 28 28 28 28 20 22 22 22 55 63 63 63 74 30 32 32 32 38
17 Bali 1 1 1 1 1 0 6 6 9 6 6 6 6 6 1 1 1 1 0 0 0 1 2 2 2 2 2
18 NusaTenggaraBarat 0 0 1 0 0 0 8 9 8 8 8 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
19 NusaTenggaraTimur 0 0 0 0 0 0 1 2 6 6 6 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 KalimantanBarat 0 0 0 0 0 0 10 7 7 7 9 9 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0
21 KalimantanTengah 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 0 0 99 0 0 0 0 0 0
22 KalimantanSelatan 0 0 0 0 0 0 40 27 27 35 39 39 0 92 108 125 88 0 1 1 1 0 29 29 29 32
23 KalimantanTimur 0 0 0 0 0 0 0 13 11 11 11 11 11 40 0 0 0 0 0 0 0 0
24 SulawesiUtara 0 0 0 0 0 0 9 7 7 8 9 9 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0
25 SulawesiTengah 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 2 0 0 0 0 391
26 SulawesiSelatan 0 0 0 1 0 0 0 5 2 36 36 36 0 0 0 57 0 0 0 0 0 0
27 SulawesiTenggara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 SulawesiBarat
30 Maluku 0 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 MalukuUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0
32 Papua 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 81 0 0 0 0 0 0
33 PapuaBarat 0 233 817 96
Indonesia 226 220 227 225 466 84 82 92 75 1,634 801 1,062 1,065 894 894 272 366 505 451 191 483 561 561 567 528 541 603 912 524 370
Sumber:DitjenBinaYanfardanAlkes,DepkesRI
Lampiran5.11
JUMLAHSARANADISTRIBUSIDANPELAYANANKEFARMASIAN
MENURUTPROVINSITAHUN20022006

PerbekalanAlatKesehatan
PedagangBesarFarmasi(PBF) Apotik TokoObat
No Provinsi Penyalur SubPenyalur
2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006 2002 2003 2004 2005 2006
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

1 NanggroeAcehDarussalam 28 28 28 38 95 95 121 124 540 51 51 51 98


2 SumateraUtara 92 103 106 103 110 499 499 483 499 386 389 389 389 389 259 36 103 36
3 SumateraBarat 64 67 67 71 76 158 165 165 105 190 384 397 397 397 360 78 86 86 86 100 101 101
4 Riau 63 84 84 79 82 122 192 192 216 269 482 650 650 640 606 165 165 1 1 202 195
5 Jambi 39 39 37 43 45 75 80 78 94 119 137 309 150 137 141 92 12 12 57 96 96 99 85
6 SumateraSelatan 76 76 76 76 81 160 137 137 177 183 132 132 130 150 181 87 35 4 34 91
7 Bengkulu 13 13 15 14 41 46 57 44 46 28 117 90 34 37 37 34 1
8 Lampung 41 51 51 50 54 114 124 127 140 162 142 116 162 122 29 29 32 18 1 21 39
9 KepulauanBangkaBelitung 1 3 3 4 6 21 23 23 41 46 81 82 72 4 4 2 21 28
10 KepulauanRiau 1 13 20 20 4 101 101 105 279 13 19
11 DKIJakarta 494 526 526 310 310 1,137 1,226 1,226 1,305 1,234 810 962 962 493 493 670 750 750 212 517 253 268
12 JawaBarat 321 349 349 361 369 1,505 1,566 1,566 1,836 2,073 535 535 535 706 393 30 42 42 84 49 205 255 255 260 295
13 JawaTengah 225 249 249 249 249 722 879 879 879 1,133 480 600 600 600 600
14 DIYogyakarta 45 43 43 48 50 208 225 225 225 113 51 45 45 58 58 2 2 2 2 8 80 81 81 81 28
15 JawaTimur 305 334 290 375 428 1,311 1,331 1,375 1,375 1,721 1 230 1 217 14 51 68 68 293 399
16 Banten 38 45 45 45 62 345 345 345 345 426 121 8 12 12 12 27 1 4 4 4 12
17 Bali 73 79 79 78 72 250 250 250 250 336 48 71 71 71 104 57 76 76 76 1 52
18 NusaTenggaraBarat 22 23 24 30 32 67 79 84 70 128 60 63 63 108 118 36 51 34 51 60 6
19 NusaTenggaraTimur 18 19 19 25 27 42 48 48 84 88 81 151 151 151 160 38 38 1 99
20 KalimantanBarat 41 43 43 43 42 62 77 77 87 100 242 301 301 327 323 42 48 48 14 53 82
21 KalimantanTengah 10 12 12 12 10 49 55 55 59 72 60 81 81 139 153 33 33 33 33
22 KalimantanSelatan 47 51 49 51 57 73 84 115 115 134 233 262 321 640 305 82 92 92 92 125 135
23 KalimantanTimur 45 45 45 50 45 115 144 144 197 197 297 386 386 359 308 40 40 15 17 55 55 66 80
24 SulawesiUtara 41 39 39 41 41 73 80 90 90 89 121 135 149 125 125 55 62 62 62 62 70 82 82
25 SulawesiTengah 19 13 12 23 23 60 60 55 73 75 137 115 105 157 110 21 23 23 23 42 35
26 SulawesiSelatan 74 79 79 79 79 352 331 331 331 418 385 450 450 398 398 16 16 16 16 59 59 59 59
27 SulawesiTenggara 11 13 13 15 15 37 39 39 41 62 133 156 156 134 171 2 2 2 5 42 42 50 64
28 Gorontalo 2 2 36 4 18 19 19 28 34 36 36 44 42 13 1 1 21 14
29 SulawesiBarat 29 50
30 Maluku 12 15 14 15 15 29 32 35 41 47 71 75 74 91 94 7 12 12 12 38 32 32
31 MalukuUtara 1 1 1 1 3 13 17 25 34 34 17 20 23 27 25 12 12 12
32 Papua 31 34 34 36 35 109 116 116 92 102 39 118 118 61 49 7 81 7 81 108
33 PapuaBarat 9 48 57 45 2
Indonesia 2,249 2,479 2,445 2,412 2,503 7,767 8,368 8,557 9,143 10,332 5,405 6,610 6,806 6,737 7,056 1,152 1,639 1,982 1,008 892 343 711 819 2,087 2,509
Sumber:DitjenBinaYanfardanAlkes,DepkesRI
Lampiran5.12
JUMLAHSARANAUSAHAKESEHATANBERSUMBERDAYAMASYARAKAT(UKBM)
MENURUTPROVINSITAHUN2006

SaranaUKBM RasioSaranaUKBMterhadapDesa/Kelurahan
JumlahDesa/
No Provinsi
Kelurahan
Posyandu Polindes PosObatDesa Posyandu Polindes PosObatDesa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 NanggroeAcehDarussalam 6,027 5,576 1,473 193 0.93 0.24 0.03
2 SumateraUtara 5,379 22,190 644 695 4.13 0.12 0.13
3 SumateraBarat 2,235 6,680 834 941 2.99 0.37 0.42
4 Riau 1,290 4,333 197 57 3.36 0.15 0.04
5 Jambi 1,227 2,882 77 156 2.35 0.06 0.13
6 Bengkulu 2,721 5,786 1,499 175 2.13 0.55 0.06
7 SumateraSelatan 1,171 1,713 653 137 1.46 0.56 0.12
8 Lampung 2,155 7,380 1,062 214 3.42 0.49 0.10
9 KepulauanBangkaBelitung 319 909 199 59 2.85 0.62 0.18
10 KepulauanRiau 250 503 227 7 2.01 0.91 0.03
11 DKIJakarta 264 3,841 199 0 14.55 0.75 0.00
12 JawaBarat 5,769 43,111 1,511 817 7.47 0.26 0.14
13 JawaTengah 8,738 46,746 4,411 857 5.35 0.50 0.10
14 DIYogyakarta 439 5,412 80 111 12.33 0.18 0.25
15 JawaTimur 8,466 44,095 4,174 192 5.21 0.49 0.02
16 Banten 1,320 8,989 126 94 6.81 0.10 0.07
17 Bali 695 4,589 262 19 6.60 0.38 0.03
18 NusaTenggaraBarat 778 5,256 479 217 6.76 0.62 0.28
19 NusaTenggaraTimur 2,510 8,046 1,175 412 3.21 0.47 0.16
20 KalimantanBarat 1,522 3,705 1,094 271 2.43 0.72 0.18
21 KalimantanTengah 1,270 1,706 531 38 1.34 0.42 0.03
22 KalimantanTimur 2,012 3,411 710 95 1.70 0.35 0.05
23 KalimantanSelatan 1,143 4,409 337 305 3.86 0.29 0.27
24 SulawesiUtara 1,203 2,068 420 94 1.72 0.35 0.08
25 SulawesiTengah 1,465 2,841 848 53 1.94 0.58 0.04
26 SulawesiTenggara 2,812 8,579 1,159 377 3.05 0.41 0.13
27 SulawesiSelatan 1,535 2,479 349 1,854 1.61 0.23 1.21
28 Gorontalo 419 1,134 266 90 2.71 0.63 0.21
29 SulawesiBarat 431 6,825 81 0 15.84 0.19 0
30 Maluku 1,038 1,360 208 0 1.31 0.20 0
31 MalukuUtara 707
32 Papua 1,980 2,648 302 1,055 1.34 0.15 0.53
33 PapuaBarat 704 0 167 13 0 0.24 0.02
Indonesia 69,994 269,202 25,754 9,598 3.85 0.37 0.14
Sumber:DirektoratKomunitas,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran5.13
JUMLAHPOSYANDUMENURUTTINGKATPERKEMBANGANNYADANPROVINSITAHUN2006

Pratama Madya Purnama Mandiri


No Provinsi JumlahPosyandu
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 NanggroeAcehDarussalam 5,576 4,679 83.91 661 11.85 236 4.23 0 0.00


2 SumateraUtara 22,190 5,202 23.44 6,583 29.67 2 0.01 68 0.31
3 SumateraBarat 6,680 1,326 19.85 2,807 42.02 2.109 0.03 438 6.56
4 Riau 4,333 881 20.33 2,121 48.95 811 18.72 140 3.23
5 Jambi 2,882 1,091 37.86 1,058 36.71 684 23.73 49 1.70
6 SumateraSelatan 5,786 2,264 39.13 2,280 39.41 1.127 0.02 115 1.99
7 Bengkulu 1,713 620 36.19 634 37.01 382 22.30 75 4.38
8 Lampung 7,380 1,725 23.37 3,503 47.47 2 0.03 263 3.56
9 KepulauanBangkaBelitung 909 248 27.28 399 43.89 245 26.95 13 1.43
10 KepulauanRiau 503 149 29.62 220 43.74 116 23.06 18 3.58
11 DKIJakarta 3,841 556 14.48 2 0.05 1 0.03 162 4.22
12 JawaBarat 43,111 0 0 0 0 0 0 0 0
13 JawaTengah 46,746 7,746 16.57 21 0.04 16 0.03 3 0.01
14 DIYogyakarta 5,412 1,180 21.80 1,994 36.84 1,762 32.56 476 8.80
15 JawaTimur 44,095 14,637 33.19 16,981 38.51 11,403 25.86 1,074 2.44
16 Banten 8,989 4,546 50.57 3,118 34.69 1,050 11.68 223 2.48
17 Bali 4,589 537 11.70 1,314 28.63 2,538 55.31 200 4.36
18 NusaTenggaraBarat 5,256 2,924 55.63 1,481 28.18 726 13.81 57 1.08
19 NusaTenggaraTimur 8,046 99 1.23 845 10.50 3,752 46.63 3,204 39.82
20 KalimantanBarat 3,705 1,557 42.02 1,341 36.19 725 19.57 64 1.73
21 KalimantanTengah 1,706 1,195 70.05 358 20.98 141 8.26 12 0.70
22 KalimantanSelatan 3,411 1,819 53.33 1,154 33.83 372 10.91 66 1.93
23 KalimantanTimur 4,409 1,318 29.89 1,623 36.81 1,199 27.19 261 5.92
24 SulawesiUtara 2,068 645 31.19 743 35.93 678 32.79 58 2.80
25 SulawesiTengah 2,841 1,139 40.09 1,070 37.66 580 20.42 52 1.83
26 SulawesiSelatan 8,579 4,073 47.48 2,924 34.08 1,453 16.94 129 1.50
27 SulawesiTenggara 2,479 772 31.14 845 34.09 654 26.38 170 6.86
28 Gorontalo 1,134 565 49.82 431 38.01 138 12.17 0 0
29 SulawesiBarat 6,825 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku 1,360 1,360 100.00 0 0 0 0 0 0
31 MalukuUtara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Papua 2,648 1,178 44.49 880 33.23 394 14.88 196 7.40
33 PapuaBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Indonesia 269,202 66,031 24.5 57,390 21.32 30,063 11.17 7,586 2.82
SumberData:DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran5.14
JUMLAHPOLINDESMENURUTTINGKATPERKEMBANGANNYADANPROVINSITAHUN2006

Jumlah Pratama Madya Purnama Mandiri


No Provinsi
Polindes Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 1,473 809 54.92 41 2.78 5 0.34 2 0.14
2 SumateraUtara 644 235 36.49 357 55.43 51 7.92 1 0.16
3 SumateraBarat 834 461 55.28 289 34.65 76 9.11 8 0.96
4 Riau* 197 74 37.56 29 14.72 21 10.66 1 0.51
5 Jambi* 77 62 80.52 12 15.58 2 2.60 1 1.30
6 SumateraSelatan 1,499 0 0 0.00 0 0.00 0 0
7 Bengkulu 653 397 60.80 225 34.46 31 4.75 0 0
8 Lampung 1,062 1,062 100.00 0 0 0 0 0 0
9 KepulauanBangkaBelitung 199 199 100.00 0 0 0 0 0 0
10 KepulauanRiau 227 0 0 0 0 0 0 0
11 DKIJakarta 199 199 100.00 0 0 0 0 0 0
12 JawaBarat 1,511 0 0 0 0 0 0 0
13 JawaTengah* 4,411 2,831 64.18 946 21.45 471 10.68 149 3.38
14 DIYogyakarta* 80 24 30.00 15 18.75 6 7.50 6 7.50
15 JawaTimur 4,174 1,577 37.78 1,231 29.49 1,162 27.84 204 4.89
16 Banten 126 126 100.00 0 0 0 0 0 0
17 Bali 262 109 41.60 95 36.26 56 21.37 2 0.76
18 NusaTenggaraBarat* 479 270 56.37 57 11.90 85 17.75 67 13.99
19 NusaTenggaraTimur 1,175 839 71.40 193 16.43 129 10.98 14 1.19
20 KalimantanBarat* 1,094 610 55.76 295 26.97 186 17.00 0 0.00
21 KalimantanTengah 531 450 84.75 57 10.73 22 4.14 2 0.38
22 KalimantanSelatan 710 450 63.38 156 21.97 98 13.80 6 0.85
23 KalimantanTimur 337 189 56.08 88 26.11 38 11.28 22 6.53
24 SulawesiUtara 420 308 73.33 83 19.76 0 0.00 0 0.00
25 SulawesiTengah 848 584 68.87 188 22.17 59 6.96 17 2.00
26 SulawesiSelatan* 1,159 488 42.11 2,543 219.41 171 14.75 2 0.17
27 SulawesiTenggara* 349 155 44.41 9,900 2836.68 83 23.78 12 3.44
28 Gorontalo 266 212 79.70 49 18.42 5 1.88 0 0
29 SulawesiBarat 81 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku* 208 208 100.00 0 0 0 0 0 0
31 MalukuUtara 0 0 0 0
32 Papua 302 134 44.37 85 28.15 54 17.88 29 9.60
33 PapuaBarat* 167 167 100.00 0 0.00 0 0.00 0 0
Indonesia 25,754 13,229 51.37 16,934 65.75 2,811 10.91 545 57.73
SumberData:DitjenBinkesmas,DepkesRI
*=data2004
Lampiran5.15
JUMLAHPOSOBATDESA(POD)MENURUTTINGKATPERKEMBANGANNYADANPROVINSITAHUN2006

Pratama Madya Purnama Mandiri


No Provinsi POD
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 NanggroeAcehDarussalam 193 152 78.76 13 6.74 28 14.51
2 SumateraUtara 695
3 SumateraBarat 941 549 58.34 280 29.76 112 11.90 9 0.96
4 Riau 57
5 Jambi 156 138 88.46 17 10.90 1 0.64
6 SumateraSelatan 175
7 Bengkulu 137 96 70.07 30 21.90 2 1.46
8 Lampung 214 187 87.38 15 7.01 8 3.74
9 KepulauanBangkaBelitung 59
10 KepulauanRiau 7
11 DKIJakarta
12 JawaBarat 817
13 JawaTengah 857 547 63.83 193 22.52 116 13.54 1 0.12
14 DIYogyakarta 111 5 4.50 6 5.41 2 1.80
15 JawaTimur 192 113 58.85 18 9.38 17 8.85 23 11.98
16 Banten 94 93 98.94 1 1.06
17 Bali 19 17 89.47 2 10.53
18 NusaTenggaraBarat 217 196 90.32 18 8.29 3 1.38
19 NusaTenggaraTimur 412 301 73.06 82 19.90 27 6.55 2 0.49
20 KalimantanBarat 271 250 92.25 21 7.75
21 KalimantanTengah 38 35 92.11 2 5.26 1 2.63
22 KalimantanSelatan 95 63 66.32 32 33.68
23 KalimantanTimur 305 217 71.15 70 22.95 14 4.59 3 0.98
24 SulawesiUtara 94 48 51.06 34 36.17 2 2.13
25 SulawesiTengah 53 42 79.25 11 20.75
26 SulawesiSelatan 377 301 79.84 68 18.04 7 1.86 1 0.27
27 SulawesiTenggara 1,854 761 41.05 637 34.36 381 20.55 75 4.05
28 Gorontalo 90 89 98.89 1 1.11
29 SulawesiBarat
30 Maluku 97
31 MalukuUtara
32 Papua 1,055 442 41.90 343 32.51 187 17.73 77 7.30
33 PapuaBarat 13
Indonesia 9,598 4,739 49.37 1,894 19.73 902 9.40 197 2.05
SumberData:DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran5.16
REKAPITULASIINSTITUSIPOLTEKKES
MENURUTJURUSANDANPROVINSITAHUN2007

Jurusan/ProgramStudi
KEPERAWATAN KEFARMASIAN KESMAS GIZI KETERAPIANFISIK KETEKNISIANMEDIS
No Provinsi TOTAL
Kesehatan AnalisFarmasi Kesehatan Okupasi Terapi Analis Teknik Teknik Teknik Ortotik
Keperawatan Kebidanan Farmasi Gizi Fisioterapi
Gigi &Makanan Lingkungan Terapi Wicara Kesehatan Elektromedik Radiodiagnostik Gigi Prostetik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 NanggroeAcehDarussalam 3 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
2 SumateraUtara 1 3 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 9
3 SumateraBarat 2 2 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7
4 Riau 2 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
5 Jambi 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
6 SumateraSelatan 3 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8
7 Bengkulu 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4
8 Lampung 2 2 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8
9 KepulauanBangkaBelitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 KepulauanRiau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 DKIJakarta 4 3 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 16
12 JawaBarat 5 6 2 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 16
13 JawaTengah 6 4 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18
14 DIYogyakarta 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
15 JawaTimur 8 6 1 0 0 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 20
16 Banten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Bali 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5
18 NusaTenggaraBarat 2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
19 NusaTenggaraTimur 3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8
20 KalimantanBarat 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
21 KalimantanTengah 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
22 KalimantanSelatan 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6
23 KalimantanTimur 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3
24 SulawesiUtara 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
25 SulawesiTengah 2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
26 SulawesiSelatan 2 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 9
27 SulawesiTenggara 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
28 Gorontalo 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
29 SulawesiBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku 3 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
31 MalukuUtara 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
32 Papua 7 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
33 PapuaBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTAL 68 48 18 6 1 20 25 2 1 1 12 2 2 1 1 208
% 32.7 23.1 8.7 2.9 0.5 9.6 12.0 1.0 0.5 0.5 5.8 1.0 1.0 0.5 0.5
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.17
REKAPITULASISTRATAAKREDITASIJURUSAN/PROGRAMSTUDIPOLTEKKES
KUMULATIFSAMPAIDESEMBERTAHUN2007

JumlahJurusan/ Strata %Strata


No Poltekkes BelumAkreditasi
ProgramStudi A B C NonAkreditasi Jumlah Terakreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 BandaAceh 7 1 6 0 0 7 0 100.00
2 Medan 9 2 5 2 0 9 0 100.00
3 Pekanbaru 5 0 2 0 0 2 3 40.00
4 Padang 7 5 1 0 0 6 1 85.71
5 Jambi 4 2 2 0 0 4 0 100.00
6 Bengkulu 4 2 0 0 0 2 2 50.00
7 Palembang 8 0 8 0 0 8 0 100.00
8 TanjungKarang 8 0 7 0 0 7 1 87.50
9 JakartaI 3 2 1 0 0 3 0 100.00
10 JakartaII 7 4 3 0 0 7 0 100.00
11 JakartaIII 6 6 0 0 0 6 0 100.00
12 Bandung 11 9 2 0 0 11 0 100.00
13 Tasikmalaya 5 5 0 0 0 5 0 100.00
14 Yogyakarta 6 4 2 0 0 6 0 100.00
15 Semarang 12 9 2 0 0 11 1 91.67
16 Surakarta 6 2 2 0 0 4 2 66.67
17 Surabaya 13 8 5 0 0 13 0 100.00
18 Malang 7 5 2 0 0 7 0 100.00
19 Denpasar 5 2 3 0 0 5 0 100.00
20 Mataram 5 3 2 0 0 5 0 100.00
21 Kupang 8 0 7 0 0 7 1 87.50
22 Pontianak 6 2 2 0 0 4 2 66.67
23 Palangkaraya 3 0 2 0 0 2 1 66.67
24 Samarinda 3 1 1 0 0 2 1 66.67
25 Banjarmasin 6 3 3 0 0 6 0 100.00
26 Palu 4 0 4 0 0 4 0 100.00
27 Makassar 9 1 7 0 0 8 1 88.89
28 Kendari 3 0 3 0 0 3 0 100.00
29 Manado 6 0 4 0 0 4 2 66.67
30 Gorontalo 3 0 0 3 0 3 0 100.00
31 Ambon 6 0 4 2 0 6 0 100.00
32 Ternate 3 0 2 0 0 2 1 66.67
33 Jayapura 10 0 5 0 0 5 5 50.00
Jumlah 208 78 99 7 0 184 24
% 42.39 53.80 3.80 0.00 100.00 11.54 88.46
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.18
JUMLAHINSTITUSIDIKNAKESNONPOLITEKNIKKESEHATAN
MENURUTJURUSAN/PROGRAMSTUDIDANPROVINSITAHUN2007

Keperawatan Kefarmasian Kesmas Gizi Keterapian KeteknisianMedis

Kardiovaskuler
AKUPUNTUR
AKAFARMA

APIKES
AKPER

AKFAR
AKBID

AKFIS

SMAK
SPRG

ATRO

ATEM

PTTD
AKZI

ATW

AAK

ARO
No Provinsi Jumlah

SMF

AKL
SPK

ATG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
1 NanggroeAcehDarussalam 2 0 13 13 0 1 1 1 0 2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 37
2 SumateraUtara 3 0 40 38 4 3 1 1 2 2 0 0 1 0 2 1 1 0 1 0 0 100
3 SumateraBarat 0 0 13 8 1 1 3 0 1 1 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 32
4 Riau 0 0 7 13 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 27
5 Jambi 0 0 6 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 10
6 SumateraSelatan 0 0 12 12 1 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 31
7 Bengkulu 0 0 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
8 Lampung 0 0 5 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13
9 KepulauanBangkaBelitung 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
10 KepulauanRiau 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
11 DKIJakarta 1 2 35 20 7 2 2 0 2 2 1 0 2 1 1 2 2 1 1 1 85
12 JawaBarat 0 0 13 10 4 1 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1 1 0 0 34
13 JawaTengah 2 0 44 39 4 3 6 3 2 2 0 0 2 0 4 1 2 6 2 0 0 122
14 DIYogyakarta 0 0 8 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 17
15 JawaTimur 0 1 42 16 5 3 2 1 2 1 0 2 1 1 4 0 1 2 0 0 0 84
16 Banten 0 0 5 8 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
17 Bali 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
18 NusaTenggaraBarat 1 0 4 4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
19 NusaTenggaraTimur 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
20 KalimantanBarat 0 0 6 3 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
21 KalimantanTengah 0 0 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5
22 KalimantanSelatan 0 0 6 4 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12
23 KalimantanTimur 0 0 6 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
24 SulawesiUtara 0 0 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
25 SulawesiTengah 0 0 5 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
26 SulawesiSelatan 1 1 24 12 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 45
27 SulawesiTenggara 0 0 6 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 11
28 Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 SulawesiBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 Maluku 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
31 MalukuUtara 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
32 Papua 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4
33 PapuaBarat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 15 4 318 217 32 16 31 13 9 14 1 2 8 2 21 8 8 18 6 2 1 746
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.19
REKAPITULASISTRATAAKREDITASIINSTITUSINONPOLTEKKES
KUMULATIFSAMPAIDESEMBERTAHUN2007

Jumlah Strata Belum %Strata


No Provinsi
Institusi A B C NonAkreditasi Jumlah Akreditasi Terakreditasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 37 1 16 6 0 23 14 62.16
2 SumateraUtara 100 4 49 14 1 68 32 68.00
3 SumateraBarat 32 2 17 2 0 21 11 65.63
4 Riau 27 1 11 0 0 12 15 44.44
5 Jambi 10 0 8 0 0 8 2 80.00
6 SumateraSelatan 31 2 9 4 0 15 16 48.39
7 Bengkulu 6 1 3 0 0 4 2 66.67
8 Lampung 13 0 6 1 0 7 6 53.85
9 KepulauanBangkaBelitung 4 0 2 0 0 2 2 50.00
10 KepulauanRiau 2 0 0 0 0 0 2 0
11 DKIJakarta 85 5 57 1 0 63 22 74.12
12 JawaBarat 34 3 12 0 0 15 19 44.12
13 JawaTengah 122 10 62 8 0 80 42 65.57
14 DIYogyakarta 17 3 9 0 0 12 5 70.59
15 JawaTimur 84 17 54 0 0 71 13 84.52
16 Banten 14 0 4 0 0 4 10 28.57
17 Bali 4 0 2 1 0 3 1 75.00
18 NusaTenggaraBarat 10 1 3 0 0 4 6 40.00
19 NusaTenggaraTimur 5 0 2 0 0 2 3 40.00
20 KalimantanBarat 10 2 5 0 0 7 3 70.00
21 KalimantanTengah 5 0 3 0 0 3 2 60.00
22 KalimantanSelatan 12 4 5 0 0 9 3 75.00
23 KalimantanTimur 8 2 4 1 0 7 1 87.50
24 SulawesiUtara 5 0 4 1 0 5 0 100.00
25 SulawesiTengah 7 1 5 1 0 7 0 100.00
26 SulawesiSelatan 45 1 13 4 0 18 27 40.00
27 SulawesiTenggara 11 0 7 0 0 7 4 63.64
28 Gorontalo
29 SulawesiBarat
30 Maluku 1 0 0 0 0 0 1 0
31 MalukuUtara 1 0 0 0 0 0 1 0
32 Papua 4 0 1 1 3 25.00
33 PapuaBarat
Jumlah 746 60 373 44 1 478 268
% 12.55 78.03 9.21 0.21 100.00 35.92 64.08
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.20
JUMLAHINSTITUSIDIKNAKESNONPOLTEKKESMENURUTSTATUSKEPEMILIKAN
PERDESEMBER2007

No. JenisTenagaKesehatan Daerah TNI/Polri Swasta Jumlah


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A KEPERAWATAN
1 SekolahPerawatKesehatan(SPK) 6 5 4 15
2 AkademiKeperawatan(AKPER) 68 14 236 318
3 AkademiKebidanan(AKBID) 16 1 200 217
4 SekolahPengaturRawatGigi(SPRG) 0 3 1 4
SubTotal 90 23 441 554
B KEFARMASIAN
1 SekolahMenengahFarmasi(SMF) 0 2 30 32
2 AkademiAnalisFarmasidanMakanan(AKAFARMA) 0 0 16 16
3 AkademiFarmasi(AKFAR) 2 1 28 31
SubTotal 2 3 74 79
C KESEHATANMASYARAKAT
1 AkademiKesehatanLingkungan(AKL) 1 0 12 13
SubTotal 1 0 12 13
D GIZI
1 AkademiGizi(AKZI) 1 0 8 9
SubTotal 1 0 8 9
E KETERAPIANFISIK
1 AkademiFisioterapi(AKFIS) 0 0 14 14
2 AkademiTerapiWicara(ATW) 0 0 1 1
3 AkademiAkupunktur 0 0 2 2
SubTotal 0 0 17 17
F KETEKNISIANMEDIS
1 SekolahMenengahAnalisKesehatan(SMAK) 1 1 6 8
2 AkademiAnalisKesehatan(AAK) 2 0 19 21
3 AkademiTeknikerGigi(ATG) 0 1 1 2
4 PendidikanTeknikTransfusiDarah(PTTD) 0 0 2 2
5 AkademiTeknikRadiodiagnostikdanRadioterapi(ATRO) 0 0 8 8
6 AkademiPerekamInformasiKesehatan(APIKES) 0 0 18 18
7 AkademiTeknikElektromedik(ATEM) 0 1 5 6
8 AkademiRefraksionisOptisi(ARO) 0 0 8 8
9 AkademiTeknikKardiovaskuler 0 0 1 1
SubTotal 3 3 68 74
Total 97 29 620 746
% 13.00 3.89 83.11 100.00

Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.21
DATASUMBERDAYAMANUSIAKESEHATANDIRUMAHSAKIT
MENURUTPROVINSIDANJENISKETENAGAANTAHUN2007

Keterapian Keteknisan Jumlah JumlahTenaga JumlahSDM


No Provinsi Medis Keperawatan Kefarmasian Gizi Kesmas
Fisik Medis TenagaKesehatan NonKesehatan Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 NanggroeAcehDarussalam 362 1,681 130 58 103 51 220 2,605 673 3,278
2 SumateraUtara 1,332 7,426 609 299 166 109 662 10,603 4,658 15,261
3 SumateraBarat 803 3,000 352 134 163 67 335 4,854 1,778 6,632
4 Riau 629 3,232 319 82 87 55 294 4,698 2,015 6,713
5 Jambi 248 926 113 48 60 17 113 1,525 487 2,012
6 SumateraSelatan 673 2,810 219 112 111 69 241 4,235 1,970 6,205
7 Bengkulu 115 725 70 46 61 18 66 1,101 274 1,375
8 Lampung 362 2,245 122 79 78 40 210 3,136 1,423 4,559
9 KepulauanBangkaBelitung 63 398 31 12 9 7 31 551 264 815
10 KepulauanRiau
11 DKIJakarta 5,409 16,559 1,795 634 398 407 2,516 27,718 17,502 45,220
12 JawaBarat 3,212 12,452 1,081 389 355 249 1,381 19,119 11,354 30,473
13 JawaTengah 3,259 14,896 1,454 672 416 358 1,830 22,885 14,479 37,364
14 DIYogyakarta 1,417 3,518 312 98 73 83 450 5,951 2,828 8,779
15 JawaTimur 3,385 13,464 1,158 573 351 311 1,321 20,563 13,314 33,877
16 Banten 511 2,089 216 49 74 58 256 3,253 1,933 5,186
17 Bali 1,085 3,318 255 160 159 45 280 5,302 2,455 7,757
18 NusaTenggaraBarat 218 1,086 63 66 51 22 146 1,652 756 2,408
19 NusaTenggaraTimur 247 1,557 129 47 37 22 167 2,206 879 3,085
20 KalimantanBarat 261 1,816 120 80 69 22 167 2,535 1,407 3,942
21 KalimantanTengah 153 956 66 41 57 17 88 1,378 338 1,716
22 KalimantanSelatan 238 1,369 157 102 110 26 173 2,175 754 2,929
23 KalimantanTimur 473 2,480 176 94 68 39 194 3,524 1,840 5,364
24 SulawesiUtara 440 1,855 73 64 52 15 56 2,555 1,341 3,896
25 SulawesiTengah 191 1,213 78 40 147 25 76 1,770 473 2,243
26 SulawesiSelatan 1,087 4,454 335 234 305 140 474 7,029 2,173 9,202
27 SulawesiTenggara 120 814 53 78 45 22 80 1,212 320 1,532
28 Gorontalo 60 167 12 6 6 4 3 258 51 309
29 SulawesiBarat
30 Maluku 101 810 22 37 26 8 28 1,032 502 1,534
31 MalukuUtara 50 354 8 13 8 3 26 462 100 562
32 IrianJayaBarat 84 447 20 21 18 8 37 635 161 796
33 IrianJayaTengah 52 432 35 18 11 6 37 591 397 988
34 IrianJayaTimur 150 661 30 40 41 11 80 1,013 530 1,543
Indonesia 26,790 109,210 9,613 4,426 3,715 2,334 12,038 168,126 89,429 257,555
% 10.40 42.40 3.73 1.72 1.44 0.91 4.67 65.28 34.72 100.00
Sumber:DitjenBinaPelayananMedik,DepkesRI
Lampiran5.22
JUMLAHDANJENISKETENAGAANDIPUSKESMAS
MENURUTPROVINSITAHUN2007

Dokter Keterapian Keterapian JumlahTenaga JumlahTenaga JumlahSDM


No Provinsi DokterUmum DokterGigi SKM Bidan Gizi Sanitarian Perawat Kefarmasian
Spesialis Fisik Medis Kesehatan NonKesehatan Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 NanggroeAcehDarussalam 3 362 72 147 3,221 229 366 2,417 266 4 149 7,236 483 7,719
2 SumateraUtara 1 920 383 123 6,126 326 321 4,397 535 1 213 13,346 704 14,050
3 SumateraBarat 4 306 167 130 2,154 167 213 1,731 406 2 133 5,413 636 6,049
4 Riau 3 369 165 19 1,164 93 118 1,687 139 0 75 3,832 357 4,189
5 Jambi 0 248 71 25 1,070 64 193 1,212 79 0 142 3,104 213 3,317
6 SumateraSelatan 8 365 104 226 2,189 193 285 2,338 759 0 46 6,513 836 7,349
7 Bengkulu 0 246 75 66 1,597 67 83 1,203 166 5 24 3,532 528 4,060
8 Lampung 1 278 114 99 1,877 137 238 1,814 128 0 30 4,716 766 5,482
9 Kep.BangkaBelitung 0 88 29 43 323 19 33 563 46 0 10 1,154 255 1,409
10 KepulauanRiau 2 180 71 7 353 21 21 668 65 0 17 1,405 157 1,562
11 DKIJakarta 63 582 511 59 1,074 197 152 1,302 361 10 56 4,367 1516 5,883
12 JawaBarat 5 1,241 758 622 4,721 437 604 5,439 434 33 242 14,536 2448 16,984
13 JawaTengah 8 1,708 690 352 8,169 638 706 5,904 1,234 26 186 19,621 6744 26,365
14 DIYogyakarta 3 292 163 52 636 120 132 829 92 0 128 2,447 983 3,430
15 JawaTimur 5 1,301 736 142 6,704 1,597 1,161 5,288 477 1 209 17,621 5971 23,592
16 Banten 0 335 161 61 1,270 61 103 1,302 10 0 30 3,333 492 3,825
17 Bali 3 254 146 75 1,137 90 220 1,189 125 1 11 3,251 603 3,854
18 NusaTenggaraBarat 0 153 59 60 810 139 127 1,134 74 0 73 2,629 421 3,050
19 NusaTenggaraTimur 0 269 68 28 1,919 136 234 2,047 239 0 25 4,965 647 5,612
20 KalimantanBarat 0 210 71 15 1,009 126 196 1,729 67 0 121 3,544 656 4,200
21 KalimantanTengah 0 149 41 10 814 61 84 1,120 64 0 28 2,371 290 2,661
22 KalimantanSelatan 0 295 78 73 1,349 182 290 1,283 155 0 150 3,855 474 4,329
23 KalimantanTimur 0 220 123 19 632 75 263 1,073 51 0 45 2,501 504 3,005
24 SulawesiUtara 0 232 21 12 532 57 140 1,014 80 0 1 2,089 173 2,262
25 SulawesiTengah 0 173 47 80 1,325 64 262 1,417 42 0 22 3,432 164 3,596
26 SulawesiTenggara 0 402 206 281 1,469 239 350 2,181 119 0 179 5,426 762 6,188
27 SulawesiSelatan 0 130 40 75 687 128 130 1,048 45 2 271 2,556 215 2,771
28 Gorontalo 0 77 15 27 250 70 126 410 6 0 3 984 72 1,056
29 SulawesiBarat 0 67 22 43 235 42 46 529 30 4 19 1,037 113 1,150
30 Maluku 0 35 3 7 376 46 83 493 6 0 13 1,062 51 1,113
31 MalukuUtara 0 38 8 10 283 51 36 301 14 0 6 747 58 805
32 Papua 0 122 16 13 747 49 60 1,197 33 0 43 2,280 96 2,376
33 PapuaBarat 0 54 12 21 186 45 41 468 42 0 42 911 241 1,152
Jumlah 109 11,701 5,246 3,022 56,408 5,966 7,417 56,727 6,389 89 2,742 155,816 28,629 184,445
Sumber:Pusdatin,DepkesRI,2008
Lampiran5.23
JUMLAHTENAGAKESEHATANPTTYANGMASIHAKTIF
MENURUTPROVINSITAHUN2007

No Provinsi DokterUmum DokterGigi Bidan JumlahTenaga

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 NanggroeAcehDarussalam 322 65 4,108 4,495
2 SumateraUtara 445 115 4,738 5,298
3 SumateraBarat 280 95 1,201 1,576
4 Riau 214 92 780 1,086
5 Jambi 251 40 886 1,177
6 SumateraSelatan 163 30 1,684 1,877
7 Bengkulu 158 24 853 1,035
8 Lampung 145 67 1,232 1,444
9 Kep.BangkaBelitung 49 14 130 193
10 KepulauanRiau 76 42 93 211
11 DKIJakarta 0 0 0 0
12 JawaBarat 293 115 2,194 2,602
13 JawaTengah 648 154 4,817 5,619
14 DIYogyakarta 76 43 149 268
15 JawaTimur 284 198 4,327 4,809
16 Banten 112 46 571 729
17 Bali 123 36 293 452
18 NusaTenggaraBarat 87 28 205 320
19 NusaTenggaraTimur 285 93 918 1,296
20 KalimantanBarat 141 62 588 791
21 KalimantanTengah 154 35 383 572
22 KalimantanSelatan 178 79 492 749
23 KalimantanTimur 87 30 80 197
24 SulawesiUtara 177 18 242 437
25 SulawesiTengah 97 13 895 1,005
26 SulawesiTenggara 131 28 354 513
27 SulawesiSelatan 250 126 1,011 1,387
28 Gorontalo 91 14 57 162
29 SulawesiBarat 128 49 135 312
30 Maluku 141 38 491 670
31 MalukuUtara 52 6 32 90
32 Papua 163 12 0 175
33 PapuaBarat 86 19 6 111
Jumlah 5,887 1,826 33,945 41,658
Sumber:BiroKepegawaian,Depkes
Lampiran5.24
JUMLAHDANJENISKETENAGAANFARMASIDIRUMAHSAKITPEMERINTAH/SWASTADANPUSKESMAS
MENURUTPROVINSITAHUN2006

RSPEMERINTAH RSTNI/POLRI/BUMN RSKHUSUS DIPUSKESMAS RSSWASTA


No Provinsi
SAR APT AA/SMF/ SAR APT AA/SMF/ SAR APT AA/SMF/ SAR APT AA/SMF/ SAR APT AA/SMF/
D3FAR D3FAR D3FAR D3FAR D3FAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 NanggroeAcehDarussalam 18 42 135 272 260
2 SumateraUtara 8 15 30 4 1 2 127 6 44 66 2 11
3 SumateraBarat 17 13 3 220
4 Riau 11 16 7 6 1 2 5 30 13 9
5 Jambi 10 20 77 4 1 152 3 101 3 1 17
6 Bengkulu 12 9 5 5 213 2 82 3
7 SumateraSelatan 4 4 13 2 1 10 96 54 2 1 1
8 Lampung 11 21 102 2 2 2 3 4 7 231 2 96 15 15 45
9 KepulauanBangkaBelitung 8 10 21 47 36 3 4 8
10 KepulauanRiau 5 13 19 4 5 10 46 7 44 11 5 23
11 DKIJakarta 18 22 34 6 12 32 335 33 130 77
12 JawaBarat 34 84 169 16 11 15 965 12 385 63 79 20
13 JawaTengah 42 42 10 10 841 8 436 77 77
14 DIYogyakarta 5 9 20 2 2 5 1 2 3 117 66 32 29 68
15 JawaTimur 41 52 114 32 928 23 480 70
16 Banten 5 21 21 2 5 9 180 18 24 34
17 Bali 11 12 129 3 4 4 110 2 64 25
18 NusaTenggaraBarat 17 34 2 2 5 8 1 1 130 7 59
19 NusaTenggaraTimur 2 25 70 2 2 176 2 8
20 KalimantanBarat 13 17 46 4 4 9 3 3 6 206 6 77 10 8 22
21 KalimantanTengah 14 14 10 2 38 4 14
22 KalimantanTimur 13 26 54 4 2 4 1 1 2 201 4 130 6 6
23 KalimantanSelatan 12 45 79 6 6 27 1 1 3 188 18 66 22 12 21
24 SulawesiUtara 8 3 4 2 2 224 23 23 14 5
25 SulawesiTengah 11 20 28 2 1 2 1 2 2 144 21 9 2 2
26 SulawesiTenggara 24 21 84 3 3 365 6 211 13 13 10
27 SulawesiSelatan 7 10 21 3 2 2 1 156 2 24 9 5 5
28 Gorontalo 6 11 8 2 51 3 1 1
29 SulawesiBarat 9 7 1
30 Maluku
31 MalukuUtara 7 15 6 2 1 11 2 5 3 3 2
32 Papua 10 11 16 4 4 3 175 2 26 3 2 2
33 PapuaBarat 4 5 9 3 2 73 3 11 4
Indonesia 379 657 1,369 136 90 145 361 51 427 6,488 124 2,848 501 318 304
Sumber:DirektoratKomunitas,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran5.25
JUMLAHDANJENISKETENAGAANFARMASIDISARANAPRODUKSIDANDISTRIBUSI
MENURUTPROVINSITAHUN2006

SARANAPRODUKSI SARANADISTRIBUSIDANPELAYANAN
JUMLAH
No Provinsi INDUSTRIFARM. OBATTRAD. PKRT ALKES KOSMETIKA PBF APOTIK TO PENYALUR SUBPENYALUR
SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA SAR AA SAR APT AA SAR APT AA SAR APT AA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (18) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) '(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34)
1 NanggroeAcehDarussalam 12 38 16 124 540 292 13 702 16.00 317
2 SumateraUtara 10 110 386 259 765
3 SumateraBarat 76 190 360 626
4 Riau 3 1 82 269 269 606 606 1 195 188 1153 272 795
5 Jambi 1 6 1 45 119 141 141 12 85 325 226
6 Bengkulu 1 27 11 11 1 1 81 183 183 181 1 94 554 221
7 SumateraSelatan 14 1 46 11 15 34 22 1 1 95 11 39
8 Lampung 3 54 53 162 162 297 122 1 1 39 39 381 162 390
9 KepulauanBangkaBelitung 6 6 46 45 72 31 28 4 13 152 49 50
10 KepulauanRiau 3 3 1 1 20 1 20 105 105 169 279 341 13 13 19 1 22 440 107 569
11 DKIJakarta 34 200 117 139 73 15 27 99 45 54 310 1234 1317 2827 493 2360 1716 2908
12 JawaBarat 76 152 184 182 2 185 369 363 2073 1804 279 393 393 3379 2069 1019 6659 4207 2056
13 JawaTengah 31 100 130 37 210 55 45 47 84 249 3 252 1133 700 600 600 1896 2150 1060 2962
14 DIYogyakarta 1 3 5 29 5 4 28 6 1 8 1 50 50 113 331 401 58 58 269 341 514
15 JawaTimur 51 122 50 351 165 11 125 12 144 428 1 1721 277 2850 217 1 3037 577 2940
16 Banten 26 52 38 6 6 9 74 36 1 38 36 62 4 59 426 355 368 121 67 753 489 541
17 Bali 1 2 4 9 8 2 1 2 2 72 2 72 336 324 456 104 104 1 52 578 338 639
18 NusaTenggaraBarat 1 2 32 2 63 128 128 33 118 69 65 2 63 343 133 230
19 NusaTenggaraTimur 1 27 88 160 99 375
20 KalimantanBarat 10 4 6 1 42 42 100 100 277 323 87 82 82 558 104 494
21 KalimantanTengah 10 2 72 72 17 153 153 235 72 172
22 KalimantanTimur 40 5 35 88 32 32 57 1 56 134 305 321 135 791 6 444
23 KalimantanSelatan 13 2 1 45 45 197 197 240 308 207 35 17 81 81 679 199 591
24 SulawesiUtara 9 3 6 4 2 41 41 89 125 82 82 350 3 131
25 SulawesiTengah 23 23 75 75 116 110 126 208 75 265
26 SulawesiTenggara 79 418 398 896
27 SulawesiSelatan 1 15 15 62 63 38 171 78 64 312 63 131
28 Gorontalo 1 4 4 34 34 14 42 23 80 34 42
29 SulawesiBarat 29 24 23 50 79 24 23
30 Maluku 15 47 94 32 188
31 MalukuUtara 3 3 34 34 26 25 9 62 34 38
32 Papua 35 102 49 108 186 108
33 PapuaBarat 9 9 57 57 5 45 45 2 113 57 59
Indonesia 233 658 227 817 743 85 534 63 62 96 2 3 370 131 170 2,503 30 1,179 10,332 6,667 9,192 7,056 4,929 3,688 2,071 1,208 825 5 619 26,454 10,370 17,674
Sumber:DirektoratKomunitas,DitjenBinkesmas,DepkesRI
Lampiran5.26
JUMLAHPESERTADIDIKDIPOLTEKKESMENURUTPROFESI
TAHUNAJARAN2007/2008

PesertaDidik
No JenisProfesi Jumlah
I II III
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 KEPERAWATAN
Keperawatan 4,705 5,232 4,605 14,542
Kebidanan 36 4,014 3,781 7,831
KesehatanGigi 1,035 1,054 112 2,201
SubTotal 5,776 10,300 8,498 24,574
2 KEFARMASIAN
AnalisaFarmasidanMakanan 125 100 80 305
Farmasi 285 470 440 1,195
SubTotal 410 570 520 1,500
3 KESEHATANMASYARAKAT
KesehatanLingkungan 1,380 1,384 1,380 4,144
SubTotal 1,380 1,384 1,380 4,144
4 GIZI
Gizi 1,250 1,599 1,495 4,344
SubTotal 1,250 1,599 1,495 4,344
5 KETERAPIANFISIK
Fisioterapi 102 140 160 402
OkupasiTerapi 80 50 80 210
TerapiWicara 60 0 0 60
SUBTOTAL 242 190 240 672
6 KETEKNISIANMEDIS
AnalisKesehatan 615 760 821 2,196
TeknikGigi 100 50 80 230
TeknikRadiodiagnostikdanRadioterapi 190 225 160 575
TeknikElektromedik 225 120 100 445
OrtetikProstetik 60 30 50 140
SUBTOTAL 1,190 1,185 1,211 3,586
TOTAL 10,248 15,228 13,344 38,820
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.27
JUMLAHPESERTADIDIKDIINSTITUSIPENDIDIKANNONPOLTEKKESMENURUTPROFESI
TAHUNAJARAN2007/2008

PesertaDidik
No JenisProfesi Jumlah
I II III
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Keperawatan
SekolahPerawatKesehatan(SPK) 1,425 1,485 1,320 4,230
AkademiKeperawatan(AKPER) 30,026 27,871 24,217 82,114
AkademiKebidanan(AKBID) 13,816 10,443 5,856 30,115
SekolahPengaturRawatGigi(SPRG) 400 370 170 940
SubTotal 45,667 40,169 31,563 117,399
2 Kefarmasian
SekolahMenengahFarmasi(SMF) 3,320 3,386 2,858 9,564
AkademiAnalisFarmasidanMakanan(AKAFARMA) 1,545 1,350 1,210 4,105
AkademiFarmasi(AKFAR) 2,740 2,125 1,610 6,475
SubTotal 7,605 6,861 5,678 20,144
3 KesehatanMasyarakat
AkademiKesehatanLingkungan(AKL) 1,020 1,160 1,080 3,260
SubTotal 1,020 1,160 1,080 3,260
4 Gizi
AkademiGizi(AKZI) 605 665 710 1,980
SubTotal 605 665 710 1,980
5 KeterapianFisik
AkademiFisioterapi(AKFIS) 1,140 920 960 3,020
AkademiTerapiWicara(ATW) 100 100 80 280
AkademiAkupunktur 120 120 50 290
SubTotal 1,360 1,140 1,090 3,590
6 KeteknisianMedik
SekolahMenengahAnalisKesehatan(SMAK) 800 750 583 2,133
AkademiAnalisKesehatan(AAK) 1,705 1,690 1,410 4,805
AkademiTeknikerGigi(ATG) 200 100 140 440
PendidikanTeknikTransfusiDarah(PTTD) 160 160
AkademiTeknikRadiodiagnostikdanRadioterapi(ATRO) 650 630 440 1,720
AkademiPerekamInformasiKesehatan(APIKES) 1,285 1,225 980 3,490
AkademiTeknikElektromedik(ATEM) 480 380 360 1,220
AkademiRefraksionisOptisi(ARO) 720 700 480 1,900
AkademiTeknikKardiovaskuler 60 60 50 170
SubTotal 6,060 5,535 4,443 16,038
TOTAL 62,317 55,530 44,564 162,411

Sumber:ProfilPendidikanTenagaKesehatan,Pusdiknakes,PPSDM,Depkes,2008
Lampiran5.28
JUMLAHPESERTADIDIKPROGRAMKHUSUS
TAHUN2007

PesertaDidik
No Provinsi Jumlah
Keperawatan Kebidanan Gizi KesehatanGigi AnalisKesehatan KesehatanLingkungan Farmasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 NanggroeAcehDarussalam 100 0 0 40 0 0 0 140
2 SumateraUtara 160 190 0 0 0 0 0 350
3 Sumbar 96 0 0 0 0 0 0 96
4 Riau 210 275 0 0 0 0 0 485
5 Jambi 45 85 0 0 0 0 0 130
6 SumateraSelatan 110 140 0 0 0 0 0 250
7 Bengkulu 80 120 0 0 0 0 0 200
8 Lampung 0 90 0 0 0 0 0 90
9 KepulauanBangkaBelitung
10 KepulauanRiau 97 0 0 0 0 0 0 97
11 DKIJakarta 320 45 0 0 0 0 0 365
12 JawaBarat 40 82 0 120 40 0 0 282
13 JawaTengah 420 457 28 40 40 0 0 985
14 DIYogyakarta 40 0 0 0 50 0 0 90
15 JawaTimur 630 600 35 55 35 0 0 1355
16 Banten 164 0 0 0 0 0 0 164
17 Bali 49 82 0 90 0 0 0 221
18 NusaTenggaraBarat 295 60 0 0 0 0 0 355
19 NusaTenggaraTimur 78 40 0 0 0 0 0 118
20 KalimantanBarat 80 0 0 0 0 28 0 108
21 KalimantanTengah 85 80 0 0 0 0 0 165
22 KalimantanSelatan 40 120 0 0 0 0 0 160
23 KalimantanTimur 131 120 0 0 0 0 0 251
24 SulawesiUtara 80 0 0 0 0 80
25 SulawesiTengah 90 80 0 0 0 0 0 170
26 SulawesiSelatan 489 485 0 0 90 0 80 1144
27 SulawesiTenggara 0 171 40 0 0 0 0 211
28 Gorontalo 0 40 0 0 0 0 0 40
29 SulawesiBarat
30 Maluku 0 0 0 0 0 0 0 0
31 MalukuUtara 0 40 0 0 0 0 0 40
32 Papua 100 0 0 0 0 0 0 100
33 PapuaBarat
JUMLAH 4,029 3,402 103 345 255 28 80 8,242
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.29
JUMLAHLULUSANDIKNAKESPOLTEKKESDANNONPOLTEKKES
MENURUTJENISTENAGAKESEHATANTAHUN2007

Jumlah
No JenisTenagaKesehatan Jumlah
POLTEKKES NONPOLTEKKES
(1) (2) (3) (4) (5)
A KEPERAWATAN
1 SPK 0 1,180 1,180
2 AKPER 5,011 20,189 25,200
3 AKBID 4,530 8,847 13,377
4 SPRG 0 270 270
5 AKG 857 857
SubTotal 10,398 30,486 40,884
B KEFARMASIAN
1 SMF 0 2,813 2,813
2 AKAFARMA 45 675 720
3 AKFAR 325 1,240 1,565
SubTotal 370 4,728 5,098
C KESEHATANMASYARAKAT
1 AKL 848 548 1,396
SubTotal 848 548 1,396
D GIZI
1 AKZI 1,222 471 1,693
SubTotal 1,222 471 1,693
E KETERAPIANFISIK
1 AKFIS 93 715 808
2 AOT 38 0 38
3 ATW 45 69 114
4 AKUPUNKTUR 0 50 50
SubTotal 176 834 1,010
F KETEKNISIANMEDIS
1 SMAK 0 547 547
2 AAK 732 908 1,640
3 ATG 25 63 88
4 PTTD 0 74 74
5 ATRO 162 265 427
6 APIKES 0 692 692
7 ATEM 161 75 236
8 ARO 0 470 470
9 AOP 91 0 91
10 KARDIOVASKULER 0 0 0
SubTotal 1,171 3,094 4,265
Jumlah 14,185 40,161 54,346
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.30
JUMLAHLULUSANMENURUTPOLTEKKESDANJURUSAN/PROGRAMSTUDI
TAHUN2007

Jurusan/ProgramStudi
No POLTEKKES Analis Teknik Teknik Okupasi Ortetik Terapi
Keperawatan Kebidanan Kes.Ling Gizi Kes.Gigi Farmasi TeknikGigi AKAFARMA Fisioterapi
Kes. Elektromedik Radiodiagnostik Terapi Prostetik Wicara
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1 BandaAceh 206 106 15 43 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Medan 115 336 32 76 57 35 75 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Padang 83 196 41 55 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Pekanbaru 114 111 0 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Jambi 47 45 37 36 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Bengkulu 68 158 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Palembang 175 40 0 65 38 35 34 0 0 0 0 0 0 0 0

8 TanjungKarang 125 103 30 0 40 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0

9 JakartaI 77 83 0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 JakartaII 0 0 68 108 0 96 0 101 67 25 45 0 0 0 0

11 JakartaIII 234 156 0 0 0 0 78 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Bandung 272 314 47 94 70 0 102 0 0 0 0 0 0 0 0

13 Tasikmalaya 165 156 0 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 Semarang 393 124 33 62 63 0 0 0 95 0 0 0 0 0

15 Surakarta 40 64 0 0 0 0 0 0 0 0 39 38 91 45

16 Yogyakarta 37 81 70 73 40 0 75 0 0 0 0 0 0 0 0

17 Malang 493 891 0 86 86 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Surabaya 261 258 112 0 51 0 71 60 0 0 0 0 0 0 0

19 Denpasar 98 78 22 45 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Mataram 47 53 0 32 0 41 0 0 0 0 0 0 0 0

21 Kupang 187 54 80 0 38 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 Pontianak 85 133 60 60 33 0 54 0 0 0 0 0 0 0 0

23 Palangkaraya 31 300 0 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

24 Banjarmasin 40 36 23 33 65 0 48 0 0 0 0 0 0 0 0

25 Samarinda 73 74 0 0 0 0 40 0 0 0 0 0 0 0 0

26 Menado 162 162 16 43 19 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0

27 Palu 141 66 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28 Makasar 300 32 54 74 113 92 44 0 0 0 0 54 0 0 0

29 Kendari 137 81 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 Ambon 255 114 32 43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 Ternate 51 89 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Jayapura 499 36 35 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 5,011 4,530 848 1,222 943 325 732 161 162 25 45 93 38 91 45
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.31
JUMLAHLULUSANNONPOLTEKKESMENURUTJURUSAN/PROGRAMSTUDI
DANPROVINSITAHUN2007

Keperawatan Kefarmasian Kesmas Gizi KeterapianFisik KeteknisianMedis

AKUPUNTUR
AKAFARMA

APIKES
AKFAR
AKPER

AKBID

AKFIS

SMAK

ATEM
SPRG

ATRO

PTTD
AKZI

ATW

AAK

ARO
SMF
SPK

AKL

ATG
No Provinsi Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (26)
1 NanggroeAcehDarussalam 240 733 666 18 69 26 110 49 37 26 17 1,991
2 SumateraUtara 280 2,394 2,509 340 97 15 60 120 77 80 75 55 60 11 6,173
3 SumateraBarat 868 295 80 11 105 15 50 63 80 29 1,596
4 Riau 501 467 80 80 64 20 80 50 1,342
5 Jambi 285 50 64 46 445
6 SumateraSelatan 932 621 60 116 38 75 60 1,902
7 Bengkulu 296 50 80 426
8 Lampung 352 171 40 14 577
9 KepulauanBangkaBelitung 80 134 214
10 KepulauanRiau t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d
11 DKIJakarta 80 140 1,982 810 538 250 72 223 110 69 153 60 80 33 170 35 7 74 4,886
12 JawaBarat 788 400 75 26 60 55 1,404
13 JawaTengah 160 2,901 2,016 400 84 163 148 30 147 180 213 29 80 221 30 6,802
14 DIYogyakarta 776 55 42 65 32 50 50 1,070
15 JawaTimur 80 3,077 725 500 95 172 80 83 50 50 24 3 231 80 106 5,356
16 Banten 318 181 499
17 Bali 60 80 140
18 NusaTenggaraBarat 100 236 40 376
19 NusaTenggaraTimur 100 159 259
20 KalimantanBarat 314 45 43 402
21 KalimantanTengah 97 97
22 KalimantanSelatan 370 56 100 526
23 KalimantanTimur 456 69 28 553
24 SulawesiUtara 180 50 230
25 SulawesiTengah 351 69 420
26 SulawesiSelatan 80 50 1,224 185 100 35 13 50 47 60 10 1,854
27 SulawesiTenggara 326 52 50 428
28 Gorontalo t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d
29 SulawesiBarat t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d
30 Maluku 139 139
31 MalukuUtara t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d
33 Papua 15 30 9 54
32 PapuaBarat t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d t.a.d
JUMLAH 1,180 270 20,189 8,847 2,813 675 1,240 548 471 715 50 69 547 63 908 265 470 692 75 74 40,161
Sumber:Pusdiknakes,PPSDM,Depkes
Lampiran5.32

JUMLAHPESERTADIKLATYANGDILAKSANAKANPUSDIKLATKESEHATANDANBAPELKESNASIONAL
MENURUTJENISDIKLATTAHUN2007

Manajemen
No UnitKerja PraJabatan DiklatPimpinan DiklatFungsional DiklatTeknis Jumlah
Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pusdiklat 76 126 138 1,678 520 2,538

2 BapelkesCilandak 689 64 36 0 35 824

3 BapelkesCiloto 240 0 52 177 583 1,052

4 BapelkesLemahAbang 360 0 30 30 0 420

5 BapelkesSalaman 386 110 44 2,003 137 2,680

6 BapelkesMakassar 235 0 300 723 0 1,258

Jumlah 1,986 300 600 4,611 1,275 8,772


Sumber:Pusdiklat,BadanPPSDM,Depkes
Lampiran5.33
ALOKASIDANREALISASIANGGARANDEPARTEMENKESEHATANMENURUTSUMBERDANA

DANESELONITAHUN2007

RUPIAHMURNI PINJAMANLUARNEGERI RUPIAHMURNIPENDAMPING PNBP


No ESELON1
ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI % ALOKASI REALISASI %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1 SEKRETARIATJENDERAL 2,128,025,436,000 1,592,349,707,370 74.83 0 0 0 10,248,901,000 7,157,750,732 69.84 0 0 0

2 INSPEKTORATJENDERAL 49,710,908,000 36,710,658,912 73.85 3,500,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0

3 DITJENBINKESMAS 2,453,284,949,000 2,069,822,845,747 84.37 334,518,832,850 177,491,462,194 53.06 2,789,002,000 1,915,911,115 68.70 120,302,619,150 67,449,008,587 56.07

4 DITJENBINAYANMED 7,543,804,333,000 6,406,695,903,165 84.93 122,677,086,000 21,515,766,978 17.54 1,799,854,173,000 2,038,357,491,477 113.25 3,789,193,000 2,406,828,000 63.52

5 DITJENPPPL 1,195,319,799,000 1,053,907,120,897 88.17 261,907,353,600 122,466,689,467 46.76 11,412,857,000 8,572,470,960 75.11 60,453,487,400 27,343,650,820 45.23

6 DITJENBINAYANFAR&ALKES 979,332,087,000 643,596,056,124 65.72 0 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0

7 BADANLITBANGKES 277,379,312,000 243,339,564,214 87.73 0 0 0.00 210,490,000 77.08 0 0 0


162,240,925
8 BADANPPSDMKES 926,477,762,000 810,879,283,396 87.52 182,196,717,000 155,084,428,855 85.12 58,767,102,000 39,791,286,816 67.71 5,372,160,000 2,992,589,528 55.71

Jumlah 15,553,334,586,000 12,857,301,139,825 82.67 904,799,989,450 476,558,347,494 52.67 1,883,282,525,000 2,095,957,152,025 111.29 189,917,459,550 100,192,076,935 52.76
Lampiran5.34
DISTRIBUSIPERKEMBANGANPESERTAJAMINANPEMELIHARAANKESEHATAN(JPK)
TAHUN2007

Peserta JenisJaminanPemeliharaanKesehatan(JPK)
Jumlah
No Provinsi BPL&PRA Dana Kartu
MASKIN JPK % NONJPK % ASKES % JAMSOSTEK % % % % LAINLAIN %
BPLJPKM Sehat Sehat/ASKESKIN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 NanggroeAcehDarussalam 2,682,285 3,256,096 77.05 969,903 22.95 179,842 5.52 519 0.02 391,936 12.04 1,514 0.05 2,682,285 82.38 0 0
2 SumateraUtara 4,124,247 7,947,252 65.56 4,175,268 34.44 819,352 10.31 219,783 2.77 93,363 1.17 10,215 0.13 4,124,247 51.90 2,680,292 33.73
3 SumateraBarat 1,361,281 1,825,729 40.32 2,702,553 59.68 417,774 22.88 42,531 2.33 3,715 0.20 428 0.02 1,361,281 74.56 0 0
4 Riau 1,230,911 1,680,301 39.67 2,555,099 60.33 440,234 26.20 5,394 0.32 0 0 3,762 0.22 1,230,911 73.26 0 0
5 Jambi 784,842 1,141,249 44.43 1,427,142 55.57 283,403 24.83 18,569 1.63 0 0 54,435 4.77 784,842 68.77 0 0
6 SumateraSelatan 2,793,317 4,727,255 68.86 2,137,277 31.14 589,915 12.48 59,102 1.25 1,056 0.02 1,216,089 25.73 2,793,317 59.09 67,776 1.43
7 Bengkulu 632,098 827,726 48.93 864,042 51.07 155,128 18.74 6,682 0.81 6,883 0.83 21,556 2.60 632,098 76.37 5,379 0.65
8 Lampung 3,146,184 4,449,147 63.30 2,579,441 36.70 420,143 9.44 195,244 4.39 0 0 111,357 2.50 3,146,184 70.71 576,219 12.95
9 KepulauanBangkaBelitung 116,726 284,870 28.36 719,753 71.64 116,180 40.78 0 0 51,964 18.24 0 0 116,726 40.98 0 0
10 KepulauanRiau 277,589 277,589 22.28 968,119 77.72 0 0 0 0 0 0 0 0 277,589 100.00 0 0
11 DKIJakarta 675,718 2,617,899 30.36 6,004,166 69.64 738,037 28.19 363,528 13.89 98,722 3.77 0 0 675,718 25.81 741,894 28.34
12 JawaBarat 10,700,175 19,352,822 50.73 18,799,534 49.27 4,150,776 21.45 1,085,992 5.61 715,170 3.70 1,475,372 7.62 10,700,175 55.29 1,225,337 6.33
13 JawaTengah 11,715,881 15,744,734 48.59 16,655,742 51.41 2,027,083 12.87 395,827 2.51 1,507,848 9.58 96,945 0.62 11,715,881 74.41 1,150 0.01
14 DIYogyakarta 942,129 1,544,103 45.62 1,840,339 54.38 435,897 28.23 6,204 0.40 99,581 6.45 0 0 942,129 61.01 60,292 3.90
15 JawaTimur 10,710,051 15,168,392 41.89 21,037,668 58.11 1,807,703 11.92 462,012 3.05 262,741 1.73 1,924,623 12.69 10,710,051 70.61 1,262 0.01
16 Banten 2,910,506 4,379,410 48.78 4,598,486 51.22 383,017 8.75 571,359 13.05 11,195 0.26 1,265 0.03 2,910,506 66.46 502,068 11.46
17 Bali 548,617 1,721,686 50.73 1,672,144 49.27 488,348 28.36 74,274 4.31 212,806 12.36 257,228 14.94 548,617 31.87 140,413 8.16
18 NusaTenggaraBarat 2,028,491 2,409,208 59.64 1,630,226 40.36 358,000 14.86 11,537 0.48 8,897 0.37 2,283 0.09 2,028,491 84.20 0 0
19 NusaTenggaraTimur 2,798,871 3,174,637 75.86 1,010,037 24.14 234,712 7.39 27,984 0.88 83,639 2.63 17,462 0.55 2,798,871 88.16 11,969 0.38
20 KalimantanBarat 1,584,451 1,935,441 52.11 1,778,374 47.89 287,869 14.87 18,674 0.96 20,234 1.05 24,213 1.25 1,584,451 81.87 0 0
21 KalimantanTengah 763,556 1,003,748 53.77 863,119 46.23 209,559 20.88 1,487 0.15 0 0 19,120 1.90 763,556 76.07 10,026 1.00
22 KalimantanSelatan 843,837 1,272,850 39.28 1,967,875 60.72 313,517 24.63 45,529 3.58 24,686 1.94 25,379 1.99 843,837 66.30 19,902 1.56
23 KalimantanTimur 910,925 1,751,609 65.30 930,883 34.70 426,858 24.37 179,260 10.23 1,514 0.09 1,097 0.06 910,925 52.01 231,955 13.24
24 SulawesiUtara 485,084 830,154 38.63 1,318,960 61.37 205,771 24.79 59,783 7.20 3,098 0.37 75,894 9.14 485,084 58.43 524 0.06
25 SulawesiTengah 851,027 947,976 41.38 1,342,746 58.62 71,280 7.52 15,022 1.58 10,647 1.12 0 0 851,027 89.77 0 0
26 SulawesiSelatan 2,449,737 2,973,853 39.24 4,604,907 60.76 307,058 10.33 13,227 0.44 70 0 35,860 1.21 2,449,737 82.38 167,901 5.65
27 SulawesiTenggara 1,144,447 1,365,770 68.63 624,344 31.37 210,165 15.39 11,158 0.82 0 0 0 0 1,144,447 83.80 0 0
28 Gorontalo 431,299 645,512 71.75 254,141 28.25 97,696 15.13 9,641 1.49 12,885 2.00 93,991 14.56 431,299 66.82 0 0
29 SulawesiBarat 473,817 473,817 47.61 521,297 52.39 0 0 0 0 0 0 0 0 473,817 100.00 0 0
30 Maluku 840,680 959,923 75.26 315,575 24.74 107,177 11.17 1,075 0.11 204 0.02 880 0.09 840,680 87.58 99,907 10.41
31 MalukuUtara 302,436 383,831 44.70 474,825 55.30 56,685 14.77 13,846 3.61 72 0.02 924 0.24 302,436 78.79 9,868 2.57
32 Papua 1,943,517 1,986,021 99.73 5,339 0.27 238,329 12.00 6,975 0.35 0 0 27,454 1.38 1,943,517 97.86 168,130 8.47
33 PapuaBarat 521,558 521,558 89.25 62,802 10.75 0 0 0 0 0 0 0 0 521,558 100.00 0 0
AsuhanMasyarakatTDK 0 2,673,710 100.00 0 0
Jumlah 73,726,290 112,255,878 51.10 107,412,126 48.90 16,577,508 14.77 3,922,218 3.49 3,622,926 3.23 5,499,346 4.90 73,726,290 65.68 6,722,264 5.99
Sumber:PusatPembiayaandanJaminanKesehatan
Lampiran5.35
DISTRIBUSIPESERTAJAMINANPEMELIHARAANKESEHATAN(JPK)MENURUTJENISDANPROVINSI
TAHUN2007

PesertaJaminanPemeliharaanKesehatan(Jiwa)
No Provinsi JumlahMASKIN JPKM (%)
ASKES JAMSOSTEK DanaSehat KartuSehat Lainlain Total
BAPEL PRABAPEL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 NanggroeAcehDarussalam 2,682,285 179,842 519 0 391,936 1,514 2,682,285 0 3,256,096 77.05

2 SumateraUtara 4,124,247 819,352 219,783 36,304 57,059 10,215 4,124,247 2,680,292 7,947,252 65.56

3 SumateraBarat 1,361,281 417,774 42,531 0 3,715 428 1,361,281 0 1,825,729 40.32

4 Riau 1,230,911 440,234 5,394 0 0 3,762 1,230,911 0 1,680,301 39.67

5 Jambi 784,842 283,403 18,569 0 0 54,435 784,842 0 1,141,249 44.43

6 SumateraSelatan 2,793,317 589,915 59,102 0 1,056 1,216,089 2,793,317 67,776 4,727,255 68.86

7 Bengkulu 632,098 155,128 6,682 0 6,883 21,556 632,098 5,379 827,726 48.93

8 Lampung 3,146,184 420,143 195,244 0 0 111,357 3,146,184 576,219 4,449,147 63.30

9 KepulauanBangkaBelitung 116,726 116,180 0 0 51,964 0 116,726 0 284,870 28.36

10 KepulauanRiau 277,589 0 0 0 0 0 277,589 0 277,589 22.28

11 DKIJakarta 675,718 738,037 363,528 89,896 8,826 0 675,718 741,894 2,617,899 30.36

12 JawaBarat 10,700,175 4,150,776 1,085,992 35,500 679,670 1,475,372 10,700,175 1,225,337 19,352,822 50.73

13 JawaTengah 11,715,881 2,027,083 395,827 20,076 1,487,772 96,945 11,715,881 1,150 15,744,734 48.59

14 DIYogyakarta 942,129 435,897 6,204 99,581 0 0 942,129 60,292 1,544,103 45.62

15 JawaTimur 10,710,051 1,807,703 462,012 101,577 161,164 1,924,623 10,710,051 1,262 15,168,392 41.89

16 Banten 2,910,506 383,017 571,359 0 11,195 1,265 2,910,506 502,068 4,379,410 48.78

17 Bali 548,617 488,348 74,274 212,806 0 257,228 548,617 140,413 1,721,686 50.73

18 NusaTenggaraBarat 2,028,491 358,000 11,537 0 8,897 2,283 2,028,491 0 2,409,208 59.64

19 NusaTenggaraTimur 2,798,871 234,712 27,984 63,548 20,091 17,462 2,798,871 11,969 3,174,637 75.86

20 KalimantanBarat 1,584,451 287,869 18,674 0 20,234 24,213 1,584,451 0 1,935,441 52.11

21 KalimantanTengah 763,556 209,559 1,487 0 0 19,120 763,556 10,026 1,003,748 53.77

22 KalimantanSelatan 843,837 313,517 45,529 0 24,686 25,379 843,837 19,902 1,272,850 39.28

23 KalimantanTimur 910,925 426,858 179,260 450 1,064 1,097 910,925 231,955 1,751,609 65.30

24 SulawesiUtara 485,084 205,771 59,783 0 3,098 75,894 485,084 524 830,154 38.63

25 SulawesiTengah 851,027 71,280 15,022 0 10,647 0 851,027 0 947,976 41.38

26 SulawesiSelatan 2,449,737 307,058 13,227 0 70 35,860 2,449,737 167,901 2,973,853 39.24

27 SulawesiTenggara 1,144,447 210,165 11,158 0 0 0 1,144,447 0 1,365,770 68.63

28 Gorontalo 431,299 97,696 9,641 12,885 0 93,991 431,299 0 645,512 71.75

29 SulawesiBarat 473,817 0 0 0 0 0 473,817 0 473,817 47.61

30 Maluku 840,680 107,177 1,075 0 204 880 840,680 9,907 959,923 75.26

31 MalukuUtara 302,436 56,685 13,846 0 72 924 302,436 9,868 383,831 44.70

32 Papua 1,943,517 37,529 4,975 0 0 0 1,943,517 0 1,986,021 99.73

33 PapuaBarat 521,558 0 0 0 0 0 521,558 0 521,558 89.25

Anakterlantar,PntAsuhanMasy.Tdk
2,673,710
punyaKTP
Jumlah 73,726,290 16,376,708 3,920,218 672,623 2,950,303 5,471,892 73,726,290 6,464,134 112,255,878 51.10
PersentaseBerdasarkanJumlah
7.46 1.78 1.69 2.49 33.56 2.94
Penduduk
Sumber:PusatPembiayaandanJaminanKesehatan
Lampiran6.1

PERBANDINGANBEBERAPADATAKEPENDUDUKANDINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Persentase Laju Persentase


Jumlah Kepadatan Persentase Persentase AngkaBeban GNIPPPper
Pendudukdi Pertumbuhan PendudukUsia
No Negara Penduduk Penduduk PendudukUsia PendudukUsia Tanggungan kapita(US$)
Daerah Penduduk1996 65TahunKe
(JutaJiwa) (perKm) 014Tahun 1564Tahun (%) Tahun2006
Perkotaan 2006(%) Atas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 BruneiDarussalam 0.4 65 72 2.3 30 67 3 49


2 Filipina 88.7 296 48 2.1 35 61 4 58 5,980
3 Kamboja 14.4 79 15 1.9 37 60 3 60 2,920
4 Laos 5.9 25 57 1.8 44 52 4 72 2,050
5 Malaysia 27.2 82 62 2.1 33 63 4 55 11,300
6 Singapura 4.6 6,785 100 2.0 19 73 8 40 31,710
7 Vietnam 85.1 257 27 1.4 29 64 7 54 3,300
8 Indonesia 231.6 122 71 1.3 34 62 4 57 3,950
9 Myanmar 49.8 74 29 1.0 27 67 6 49
10 Thailand 65.7 128 33 0.9 23 70 7 45 9,140
11 Bangladesh 149.0 1,035 23 1.9 33 63 4 55 2,340
12 Bhutan 0.9 19 31 2.4 33 62 5 57 5,690
13 India 1,131.9 344 28 1.7 33 62 5 57 3,800
14 KoreaUtara 23.3 193 60 0.7 27 65 8 52
15 Maladewa 0.3 1020 27 1.7 34 62 4 57
16 Nepal 27.8 189 14 2.2 41 55 4 67 1,630
17 SriLanka 20.1 306 15 0.5 27 67 6 49 5,010
18 TimorLeste 1.0 70 22 2.7 45 52 3 72

Sumber:WorldPopulationDataSheet,USAID,2007
TheStateofTheWorldsChildren,2007:Lajupertumbuhanpenduduk
WorldHealthStatistics2008,WHO:GNIPPPperkapita
Lampiran6.2
ANGKAKELAHIRAN,ANGKAKEMATIAN,DANINDEKSPEMBANGUNANMANUSIA
DINEGARANEGARAASEAN&SEARO

Angka Angka
PeringkatIPM Indeks UsiaHarapanHidupWaktu Angka AngkaKematianBalita AngkaKematian
TotalFertility Kelahiran Kematian
dunia Pembangunan Lahir KematianBayi (AKABA) Maternal(per
No Negara Rate(TFR) Kasarper1000 Kasarper1000
Manusia (AKB) 100.000lahirhidup)
L+P L Penduduk Penduduk L P L+P
P
2005 2007 2006 2005
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

1 BruneiDarussalam 30 0.894 75 72 77 2,3 19 3 7 10 8 9 13

2 Filipina 90 0.771 69 66 72 3,4 27 5 27 37 26 32 230

3 Kamboja 131 0.598 63 61 65 3,4 26 9 71 89 75 82 540

4 Laos 130 0.601 55 53 57 4,8 36 12 85 79 70 75 660

5 Malaysia 63 0.811 74 72 76 2,9 23 5 10 13 11 12 62

6 Singapura 25 0.922 80 78 82 1,3 10 4 2,6 3 3 3 14

7 Vietnam 105 0.733 72 70 73 2,1 19 5 18 17 16 17 150

8 Indonesia 107 0.728 69 67 71 2,4 21 7 34 36 31 34 420

9 Myanmar 132 0.583 60 57 63 2,3 20 10 75 114 91 104 380

10 Thailand 78 0.781 71 68 75 1,7 14 7 20 8 7 8 110

11 Bangladesh 140 0.547 62 62 63 3,0 27 8 65 73 65 69 570

12 Bhutan 133 0.579 64 62 65 2,9 20 7 40 75 65 70 440

13 India 128 0.619 64 63 64 2,9 24 8 58 72 81 76 450

14 KoreaUtara 71 68 73 2,0 16 7 21 57 53 55 370

15 Maladewa 100 0.741 70 70 70 2,8 19 3 15 34 27 30 120

16 Nepal 142 0.534 62 62 63 3,1 28 9 51 60 59 59 830

17 SriLanka 99 0.743 74 72 76 2,0 18 7 11 15 11 13 58

18 TimorLeste 150 0.514 58 57 59 7,0 44 11 98 63 48 55 380

Sumber:WorldPopulationDataSheet,USAID,2007
HumanDevelopmentReport2007/2008:IndeksPembangunanManusia
WorldHealthStatistics2008,WHO:AKABA,Angkakematianmaternal
Lampiran6.3

PENDUDUKYANGMENGGUNAKANSUMBERAIRBERSIH
DANYANGMENGGUNAKANSARANASANITASISEHAT
DINEGARANEGARAASEAN&SEAROTAHUN2005

PendudukYangMenggunakanSaranaSanitasiSehat
PendudukYangMenggunakanSumberAirBersih(%)
No Negara (%)

Perkotaan Perdesaan Total Perkotaan Perdesaan Total


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 BruneiDarussalam

2 Filipina 96 88 93 81 72 78

3 Kamboja 80 61 65 62 19 28

4 Laos 86 53 60 87 38 48

5 Malaysia 100 96 99 95 93 94

6 Singapura 100 100 100 100

7 Vietnam 98 90 92 88 56 65

8 Indonesia 89 71 80 67 37 52

9 Myanmar 80 80 80 85 81 82

10 Thailand 99 97 98 95 96 96

11 Bangladesh 85 78 80 48 32 36

12 Bhutan 98 79 81 71 50 52

13 India 96 86 89 52 18 28

14 KoreaUtara 100 100 100

15 Maladewa 98 76 83 100 42 59

16 Nepal 94 88 89 45 24 27

17 SriLanka 98 79 82 89 86 86

18 TimorLeste 77 56 62 64 32 41

Sumber:WorldHealthStatistics2008,W HO
Lampiran6.4

PERBANDINGANDATATUBERKULOSISDINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2005/2006

PrevalensiTBParu InsidensTBParu ProporsikasusTBParumelaluiDOTS


KematianyangberhubungandenganTBParuper100.000penduduk
No Negara per100.000Penduduk per100.000Penduduk
CaseDetectionRate SuccesRate
2006 1990 2000 2006 2006 2005
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 BruneiDarussalam 99 83 13 6 9 91 71

2 Filipina 432 287 80 58 45 77 89

3 Kamboja 665 500 105 80 76 62 93


4 Laos 292 152 38 27 23 77 90

5 Malaysia 125 103 21 16 14 80 70


6 Singapura 25 26 6 4 2 107 83

7 Vietnam 225 173 39 23 21 85 92

8 Indonesia 253 234 90 61 38 73 91


9 Myanmar 169 171 49 37 12 109 85
10 Thailand 197 142 24 18 16 73 75

11 Bangladesh 391 225 74 58 45 65 91

12 Bhutan 96 96 17 9 7 112 91
13 India 299 168 42 40 28 64 86
14 KoreaUtara 180 178 59 37 14 97 89

15 Maladewa 54 45 8 6 4 87 86

16 Nepal 244 176 51 28 22 64 88


17 SriLanka 80 60 10 10 8 85 86
18 TimorLeste 789 556 125 121 98 33 82

Sumber:WorldHealthStatistics2008,WHO
Keterangan:CDR=CaseDetectionRate(Penemuankasusbaru)
SR=SuccesRate(Angkakesembuhan)
Lampiran6.5

ANGKA ESTIMASI HIV DAN AIDS DI NEGARANEGARA ASEAN & SEARO


TAHUN 2007

1.AngkaEstimasiHIV 2.KematianAkibatAIDS

DewasadanAnakanak Dewasa(15+) Dewasa(1549)Rate(%) Wanita(15+) DewasadanAnakanak


No Negara

[estimasirendah [estimasirendah [estimasirendah [estimasirendah [estimasirendah


Estimasi Estimasi Estimasi Estimasi Estimasi
estimasitinggi] estimasitinggi] estimasitinggi] estimasitinggi] estimasitinggi]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1 BruneiDarussalam

2 Filipina 8,300 [6.00011.000] 8,200 [5.90011.000] [<0.1] 2,200 [1.6003.100] <200 [<100<500]

3 Kamboja 75,000 [67.00084.000] 70,000 [63.00080.000] 0.8 [0,70,9] 20,000 [17.00023.000]

4 Laos 5,500 [3.30013.000] 5,400 [3.30013.000] 0.2 [0,10,4] 1300 [<1.0003.100] <100 [<200]

5 Malaysia 80,000 [52.000120.000] 79,000 [51.000120.000] 0.5 [0,30,8] 21,000 [13.00034.000] 3,100 [2.1004.500]

6 Singapura 4,200 [2.6007.300] 4,100 [2.5007.200] 0.2 [0,10,3] 1,200 [<1.0002.100] <200 [<100<500]

7 Vietnam 290,000 [180.000470.000] 280,000 [170.000470.000] 0.5 [0,30,9] 76,000 [46.000120.000] 20,000 [12.00033.000]

8 Indonesia 270,000 [190.000400.000] 270,000 [190.000400.000] 0.2 [0,10,3] 54,000 [36.00087.000] 8,700 [4.90013.000]

9 Myanmar 240,000 [160.000370.000] 240,000 [150.000360.000]

10 Thailand 610,000 [410.000880.000] 600,000 [400.000860.00] 1.4 [0,92,1] 250,000 [170.000360.000]

11 Bangladesh 12,000 [7.70019.000] 12,000 [7.60019.000] [<0,1] 2,000 [1.2003.400] <500 [<1000]

12 Bhutan <500 [<1000] <500 [<1000] 0.1 [<0,10,2] <100 [<200] [<100]

13 India 2,400,000 [1.800.0003.200.000] 2,300,000 [1.700.0003.100.000] 0.3 [0,20,5] 880,000 [670.0001.200.000]

14 KoreaUtara [<100] [<100] [<0,1] [<100] [<100]

15 Maladewa [<100] [<100] [<0,1] [<100] [<100]

16 Nepal 70,000 [50.00099.000] 68,000 [49.00097.000] 0.5 [0,40,7] 17,000 [12.00025.000] 4,900 [3.4007.300]

17 SriLanka 3,800 [2.8005.100] 3,700 [2.8005.000] [<0,1] 1,400 [1.0001.800] <500

18 TimorLeste

Sumber:2008ReportontheglobalAIDSepidemic,UNAIDS/WHO
Lampiran6.6

JUMLAHKASUSPENYAKITMENULARYANGDAPATDICEGAHDENGANIMUNISASI
DINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2007

Tetanus
No Negara Difteri Pertusis Tetanus Campak Polio
Neonatorum
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 BruneiDarussalam 0

2 Filipina 39 17 1,261 121 530 0

3 Kamboja 5 561 242 50 394 0

4 Laos 2 13 17 15 1678 0

5 Malaysia 0

6 Singapura 0 38 0 0 15 0

7 Vietnam 32 183 116 36 17 0

8 Indonesia 183 127 127 19,456 0

9 Myanmar 5 13 259 49 1088 15

10 Thailand 3 23 136 4 3,893 0

11 Bangladesh 86 87 1,034 206 2,924 0

12 Bhutan 0 0 0 11 0

13 India 3,354 70,729 7,005 937 36,900 873

14 KoreaUtara 0 1,250 0 0 0

15 Maladewa 0 0 0 0 20 0

16 Nepal 44 879 155 32 1,415 5

17 SriLanka 0 0 44 0 44 0

18 TimorLeste 0 0 6 4 0 0

ASEAN 269 848 2,158 402 27,071 15

SEARO 3,675 72,981 8,766 1,359 65,751 893

Sumber:IncidenceSeriesImmunization,WHO,2007
Lampiran6.7

PERBANDINGANCAKUPANIMUNISASIDASARPADABAYI
DINEGARANEGARAASEAN&SEAROTAHUN2006

No Negara BCG(%) DPT3(%) Polio3(%) Campak(%) HepatitisB3(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 BruneiDarussalam 96 99 99 97 99

2 Filipina 91 88 88 92 77

3 Kamboja 87 80 80 78 80

4 Laos 61 57 56 48 57

5 Malaysia 99 96 96 90 87

6 Singapura 98 95 95 93 94

7 Vietnam 95 94 94 93 93

8 Indonesia 82 70 70 72 70

9 Myanmar 85 82 82 78 75

10 Thailand 99 98 98 96 96

11 Bangladesh 96 88 88 81 88

12 Bhutan 92 95 96 90 95

13 India 78 55 58 59 6

14 KoreaUtara 96 89 98 96 96

15 Maladewa 99 98 98 97 98

16 Nepal 93 89 91 85 69

17 SriLanka 99 99 98 99 98

18 TimorLeste 72 67 66 64

Sumber:WHOvaccinepreventablediseases:monitoringsystem,2007
Lampiran6.8

PERBANDINGANUPAYAKESEHATANDINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN20002006

PersentaseKB Pemeriksaan Persalinanoleh AnakdenganASI Anakdisusui


No Negara aktifpadaWUS antenatal(4kali) tenagakesehatan eksklusif(<6bulan) sampai2023bulan

2006 20002006
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 BruneiDarussalam 100

2 Filipina 36 70 60 34 32

3 Kamboja 27 27 44 60 54

4 Laos 29 19 23 47

5 Malaysia 30 100 29 12

6 Singapura 73 100

7 Vietnam 66 29 88 17 23

8 Indonesia 57 81 66 40 59

9 Myanmar 33 66 57 15 67

10 Thailand 70 74 97 5 19

11 Bangladesh 47 16 20 37 89

12 Bhutan 31 51

13 India 49 51 47 46

14 KoreaUtara 58 95 97 65 37

15 Maladewa 35 91 84 10

16 Nepal 44 29 19 53 95

17 SriLanka 50 97 53 73

18 TimorLeste 9 30 19 31 35

Sumber:WorldHealthStatistics2008,W HO
WorldPopulationDataSheet,USAID,2007:PersentaseKBaktif
Lampiran6.9

PEMBIAYAANKESEHATANDINEGARANEGARAASEAN&SEARO
TAHUN2005

PersentasePengeluaran PersentasePengeluaran PersentasePengeluaran


PersentaseKeseluruhan PengeluaranperKapitadi
PemerintahdiBidang SektorSwastadiBidang PemerintahdiBidang
PengeluarandiBidang BidangKesehatanOleh
No Negara Kesehatanterhadap Kesehatanterhadap Kesehatanterhadap
Kesehatanterhadap Pemerintah(PPP
SeluruhPengeluarandi SeluruhPengeluarandi SeluruhPengeluaran
ProdukDomestikBruto int.$)
BidangKesehatan BidangKesehatan Pemerintah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 BruneiDarussalam 2 79.6 20.4 5.1 335

2 Filipina 3.2 36.6 63.4 5.5 73

3 Kamboja 6.4 24.2 75.8 12 41

4 Laos 3.6 20.6 79.4 4.1 16

5 Malaysia 4.2 44.8 55.2 7 203

6 Singapura 3.5 31.9 68.1 5.6 322

7 Vietnam 6 25.7 74.3 5.1 57

8 Indonesia 2.1 46.6 53.4 5.1 36

9 Myanmar 2.2 10.6 89.4 1.1 4

10 Thailand 3.5 63.9 36.1 11.3 207

11 Bangladesh 2.8 29.1 70.9 5.5 17

12 Bhutan 4 71 29 6.5 60

13 India 5 19 81 3.5 19

14 KoreaUtara 3.5 85.6 14.4 6 41

15 Maladewa 12.4 85.6 14.4 17.7 751

16 Nepal 5.8 28.1 71.9 8.4 21

17 SriLanka 4.1 46.2 53.8 7.8 88

18 TimorLeste 13.7 86.6 13.4 19.1 126

Sumber:WorldHealthStatistics2008,W HO

Anda mungkin juga menyukai