Anda di halaman 1dari 24

RS BUNDA SEJATI

TANGERANG PERSEDIAAN STOK OBAT KOSONG DI PBF ATAU DI INDUSTRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/021 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Perencanaan sediaan obat kosong adalah suatu kegiatan dimana
stok di instalasi farmasi sudah tidak tersedia dan pasien
PENGERTIAN
membutuhkan obat tersebut yang bertujuan meningkatkan taraf
hidup pasien dan meningkatkan pemasukan farmasi.
Prosedur ini dibuat untuk menjamin ketersediaan sediaan farmasi
TUJUAN
di sarana pelayanan
Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus
menjamin ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang aman, bermutu, bermanfaat, dan
terjangkau berdasarkan :
KEBIJAKAN
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Petugas farmasi menerima resep dari dokter penulis resep
2. Petugas farmasi mengecek resep tersebut dan terrnyata tidak
tersedia di instalasi, dibuktikan dengan adanya selebaran
daftar obat yang sudah tidak tersedia di pbf atau industri.
3. Petugas farmasi menghubungi dokter penulis resep tersebut
PROSEDUR
dan mengkonfirmasikan bahwa obat sudah tidak tersedia di
Rumah sakit, apotek dan PBF terkait berdasarkan surat edaran
kosong pabrik
4. Setelah acc dokter, petugas farmasi akan mengganti obat
dengan obat lain yang tersedia di instalasi farmasi
1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT
2. Dokter penulis resep

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 27


RS BUNDA
SEJATI PENGAJUAN USULAN PENGADAAN OBAT BARU DI LUAR
TANGERANG FORMULARIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/022 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Pengajuan usulan obat baru jika terdapat peresepan diluar
formularium RS Bunda Sejati Tangerang dan obat baru tersebut
benar-benar diperlukan untuk terapi, maka dapat diusulkan untuk
PENGERTIAN
dicantumkan dalam formularium RS Bunda Sejati dengan terlebih
dahulu mengusulkan kepada manager penunjang medis agar dapat
dikaji usulan tersebut.
Prosedur ini sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
TUJUAN
pengajuan usulan pengadaan obat baru di luar Formularium
Dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap formularium
Rumah Sakit, maka Rumah Sakit harus mempunyai kebijakan terkait
dengan penambahan atau pengurangan Obat dalam Formularium
Rumah Sakit dengan mempertimbangkan indikasi penggunaaan,
KEBIJAKAN efektivitas, risiko, dan biaya berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Dokter pengusul mengisi formulir usulan pengadaan di luar
formularium yang disetujui manager penunjang.
2. Formulir usulan meliputi : data obat yang diusulkan (Nama
generik, nama dagang obat, kekuatan sediaan, alasan
pengusulan dan naskah klinis obat/referensi yang mendukung),
data obat sejenis yang telah masuk formularium RS Bunda
Sejati. Dokter pengusul memberikan formulir tersebut kepada
manager penunjang untuk dibahas dan dipertimbangkan
3. Manager penunjang akan menerima dan menindaklanjuti data
usulan tersebut dengan melakukan telaah berdasarkan kriteria
PROSEDUR penambahan obat yang telah ditetapkan oleh manager
penunjang selama 2 minggu
4. Apabila usulan di tolak maka manager penunjang akan
memberikan surat pemberitahuan alasan penolakan.
5. Apabila diterima manager penunjang memberikan rekomendasi
atas usulan pengadaan, dan mengusulkan kepada direktur agar
usulan obat baru dicantumkan pada Formularium RS Bunda
Sejati
6. Usulan tersebut dimasukkan dalam usulan perencanaan
pengadaan Instalasi Farmasi RS Bunda Sejati dan mengikuti
prosedur yang berlaku.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 28
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 29


RS BUNDA
SEJATI PERUBAHAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT
TANGERANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS/SPO/FAR/023 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Formularium merupakan dokumen berisi kumpulan produk obat,
yang dipilih oleh manager penunjang, yang dinilai paling bermanfaat
bagi pasien dan Rumah Sakit. Formularium berisi daftar obat dan
PENGERTIAN informasi penting tentang obat yang dipakai di Rumah Sakit.
Perubahan yang kemungkinan terjadi dalam Formularium dipandu
dengan kriteria yang digunakan untuk penambahan atau
pengurangan obat dalam Formularium RS.
Prosedur ini sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
TUJUAN
perubahan Formularium RS
Evaluasi terhadap Formularium Rumah Sakit harus secara rutin dan
dilakukan revisi sesuai kebijakan dan kebutuhan Rumah Sakit
berdasarkan :
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
PROSEDUR 1. Penambahan Obat Dalam Formularium
a. Manager penunjang medis menentukan kriteria untuk
penambahan atau pengurangan obat dalam Formularium RS
b. Usulan penambahan obat baru dalam formularium harus
diusulkan oleh Staf Medis Fungsional (SMF) tertentu dengan
mengetahui ketua SMF yang bersangkutan
c. Panduan untuk usulan penambahan obat dalam Formularium
berdasarkan: mengutamakan obat generik, memiliki rasio
manfaat-risiko (benefit-risk satio) yang paling menguntungkan
penderita, mutu terjamin, termasuk stabilitas dan
bioavailibilitas, praktis dalam penyimpanan dan
pengangkutan, praktis dalam penggunaaan dan penyerahan,
menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh
pasien, memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio) yang
tertinggi.
2. Pengurangan Obat Dalam Formularium
a. Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving) akan
dievaluasi
b. Obat-obat yang tidak digunakan (deadth stock) setelah waktu
3 (tiga) bulan maka akan diingatkan kepada dokter-dokter
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 30
terkait yang menggunakan obat tersebut. Apabila pada waktu
3 (tiga) bulan berikutnya tetap tidak/kurang digunakan, maka
obat
RS BUNDA
SEJATI
TANGERANG PERUBAHAN FORMULARIUM RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/023 00 2/2

tersebut dikeluarkan dari buku Formularium.


c. Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh
Pemerintah/BPOM atau dari pabrikan
d. Usulan pengurangan obat harus dikaji oleh manager
penunjang
3. Monitoring obat baru dan KTD
a. Obat-obat baru yang telah ditambahkan dalam Formularium
harus dimonitor penggunaaannya dan adanya KTD selama
tersedia di RS Bunda Sejati
b. Monitoring obat tersebut dilakukan salam 3 bulan.
c. Monitoring obat meliputi : data jumlah pengeluaran obat
selama 3 bulan, jumlah kasus/terapi obat baru tersebut, efek
terapi dan keamanan obat, serta KTD yang terjadi.
d. Hasil monitoring dilaporkan ke manager penunjang melalui
Unit Farmasi.
e. Manager penunjang akan menerima dan menindaklanjuti hasil
monitoring tersebut, dengan melakukan telaah prinsip
evidence based medicine (EBM), benefit risk ratio, dan
farmakoekonomi
f. Manager penunjang memutuskan apakah akan dilakukan
perubahan dalam formularium
g. Manager penunjang merekondasikan hasil keputusan kepada
direktur
h. Setelah di acc Direktur maka dilakukan perubahan formularium
%2%. Manager penunjang
UNIT TERKAIT
%2%. Unit farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 31


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIMPANAN VAKSIN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/024 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Prosedur ini mengatur cara penyimpanan vaksin di lemari vaksin
PENGERTIAN
dengan suhu 2-8 derajat celcius
Menyimpan vaksin sesuai standar untuk menjaga kualitas
TUJUAN
vaksin
Penyimpanan vaksin membutuhkan suatu perhatian khusus
karena vaksin merupakan sediaan biologis yang rentan
terhadap perubahan temperatur lingkungan berdasarkan
KEBIJAKAN
Peraturan direktur Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
PROSEDUR 1. Membedakan sifat vaksin sebelum penempatan. Menurut
sifatnya vaksin terbagi dua:
a. Vaksin FS/freeze sensitive:
Vaksin peka terhadap pembekuan, yaitu: vaksin
HEPATITIS-B, TT, DT, DPT-HB
b. Vaksin HS/heart sensitive:
Vaksin peka terhadap paparan panas, yaitu:
BCG,POLIO,CAMPAK
2. Menempatkan vaksin pada lemari es vaksin dengan suhu 2-8
derajat celcius
3. Meletakkan cool pack di bagian bawah atau keranjang lemari
vaksin untuk menahan dingin
4. Menyimpan vaksin tetap dalam kemasan.
5. Meletakkan 1 buat thermometer diantara vaksin FS
6. Pelarut BCG dan CAMPAK disimpan dalam tempat sejuk
dan tidak boleh beku,
7. Mencatan pengeluaran dan pemasukan di dalam kartu stok
8. Periksa suhu lemari vaksin dua kali sehari pagi dan sore
kemudian catat pada grafik suhu.
9. Vaksin yang telah memasuki kadaluarsa harus segera di
informasikan ke pada PBF yang bersangkutan untuk proses
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 32
retur.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENGUKURAN SUHU RUANGAN DAN KULKAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/025 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Prosedur ini mengatur bagaimana tata cara pengukuran suhu
PENGERTIAN
ruangan dan kulkas dimasing-masing unit farmasi
Agar suhu ruangan dan kulkas dapat terkontrol sesuai dengan
TUJUAN
standar
Suhu ruangan dan kulkas yang menyimpan sediaan farmasi
harus selalu terjaga dan dipantau tiap hari berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar
KEBIJAKAN Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Melakukan pengecekan suhu ruangan dan kulkas setiap hari
sebanyak tiga kali yaitu pagi, siang dan malam.
PROSEDUR 2. Pengukuran suhu dicatat dalam form monitoring suhu
3. Suhu ruangan dan kulkas yang tidak sesuai dengan standar
dilakukan pengaturan ulang
UNIT TERKAIT Instalasi farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 33


RS BUNDASEJATI
TANGERANG SKRINING/ VERIFIKASI RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/026 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
2 Oktober 2021
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Skrining atau verifikasi resep adalah rangkaian kegiatan pengkajian
PENGERTIAN resep yang masuk ke farmasi baik untuk pasien rawat jalan dan
rawat inap, sebelum dilakukan pengimputan di komputer.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan verifikasi terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada
TUJUAN
tenaga farmasi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Unit
Rawat Jalan dan Rawat Inap
Petugas farmasi harus melakukan pengkajian Resep sesuai
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan
klinik baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan, berdasarkan:
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
PROSEDUR 1. Pemeriksaan kelengkapan administrasi resep yaitu:
a. Tanggal penulisan resep,
b. Nama,tanda tangan,paraf,stempel dokter
c. Identifikasi pasien (Nama pasien, tanggal lahir, umur, nomor
registrasi) jenis kelamin, dan berat badan pasien (untuk pasien
anak).
2. Pemeriksaan kesesuaian farmasetika yaitu:
a. Nama obat
b. bentuk sediaan
c. kekuatan
d. stabilitas
e. Rute pemberian obat.
3. Mengkaji aspek klinis antara lain interaksi,
a. kesesuaian dosis
b. frekuensi pemberian
c. jumlah obat
d. waktu pemberian dan kondisi khusus lainnya
4. Untuk pasien umum resep disiapkan ketika pasien telah
menyelesaikan administrasi
5. Untuk pasien jaminan asuransi petugas farmasi memverifikasi
apakah obat yang tertera dalam resep dijamin oleh asuransi atau
tidak
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 34
6. Mengkonfirmasikan ke dokter yang bersangkutan apabila
menemukan masalah pada resep
RS BUNDA SEJATI
TANGERANG
SKRINING/ VERIFIKASI RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/026 00 2/2

1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Poli Rawat Jalan, IGD dan Ruang Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 35


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG TELAAH RESEP SEBELUM PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/027 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS

STANDAR PROSEDUR 2 Oktober 2021


OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Telaah resep sebelum pemberian adalah upaya untuk mengurangi
kesalahan penyerahan obat serta menyelenggarakan program
PENGERTIAN pasient safety dengan melakukan pemeriksaan resep meliputi
pemeriksaan administrasi (kelengkapan resep), pemeriksaan
farmasetik, pemeriksaan klinis.
TUJUAN Memastikan obat aman dan tepat sesuai tujuan penggunaannya
Telaah resep sebelum pemberian dilakukan upaya pencegahan
terjadinya kesalahan pemberian Obat (medication error),
berdasarkan:
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati
1. Telaah resep dilakukan oleh petugas farmasi sebelum obat
diberikan.
2. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan kelengkapan resep
yang terkait dengan pertimbangan farmasetika dan klinis yaitu:
a. Kejelasan tulisan
b. Alergi obat
c. Tepat obat
d. Tepat indikasi
PROSEDUR e. Tepat rute
f. Tepat dosis
g. Duplikasi
h. Interaksi obat
i. Berat badan
j. Kontra indikasi
k. Frekuensi pemberian
3. Konsultasi ke dokter apabila terdapat permasalahan terkait resep
tersebut
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Ruang rawat
3. Dokter penulis resep.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 36


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG BILLING RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/028 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS

STANDAR PROSEDUR 2 Oktober 2021


OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Rangkaian kegiatan menginput jumlah pemakaian perbekalan
PENGERTIAN
Farmasi untuk pasien rawat jalan, igd dan rawat inap
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan penginputan perbekalan
farmasi terhadap permintaan tertulis dari dokter dan dokter gigi
TUJUAN
kepada Apoteker yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Unit
Rawat Jalan dan Rawat Inap
Kegiatan menginput jumlah pemakaian perbekalan Farmasi untuk
pasien rawat jalan, igd dan rawat inap bertujuan untuk
pengendalian stok perbekalan farmasi berdasarkan dengan :
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Hitung jumlah sediaan yang dibutuhkan (untuk
resep racikan)
2. Input nama obat dan jumlah yang dibutuhkan
sesuai resep
3. Untuk resep penyakit kronis pasien BPJS, yang
resepnya untuk pemakaian selama 30 hari, dibagi dalam 2
billingan dengan rincian: billingan yang pertama (depan) yaitu
menginput jumlah obat untuk pemakaian selama 7 hari pertama
(resep untuk pemakaian 7 hari) dan billingan yang kedua
(belakang) petugas farmasi menginput jumlah obat untuk
PROSEDUR pemakaian 23 hari berikutnya (pemakaian 23 hari ditagihkan
tersendiri oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit melalui Rekap
Klaim BPJS 23 Hari), setelah selesai petugas farmasi
memfotokopi resep tersebut untuk kelengkapan berkas saat
menginput bpjs.
4. Petugas farmasi mengecek kembali apakah
nama dan jumlah obat yang diinput sudah sesuai dengan resep
5. Petugas farmasi yang melakukan input resep
membubuhkan tanda tangan pada kolom billing pada resep
6. Serahkan resep dan billingan kepetugas farmasi
lainnya untuk dilakukan penyiapan obat
1. Instalasi Farmasi
2. Poli Rawat Jalan dan IGD
UNIT TERKAIT
3. Ruang Rawat Inap

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 37


RS BUNDA SEJATI PENYIAPAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DENGAN
TANGERANG RESEP BAGI PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS/SPO/FAR/029 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Rangkaian kegiatan penyiapan perbekalan Farmasi untuk pasien
PENGERTIAN
rawat inap di Unit rawat inap.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan kepada
TUJUAN
Apoteker yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Unit Rawat
Inap.
Menghitung rincian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan habis
pakai bagi pasien BPJS rawat inap berdasarkan data kebutuhan dan
penggunaan obat sesuai dengan :
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati
1. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum
2. Mengambil dan meyiapkan obat sesuai instruksi resep
3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
4. Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam atau warna biru
untuk obat luar), Tulis identifikasi pasien (nama pasien, tanggal
PROSEDUR
lahir dan nomor rekam medik pasien) tanggal penyiapan, nama
obat, aturan pakai, dosis, tanggal kadaluwarsa serta informasi
lain bila diperlukan. Pengemasan obat secara UDD dan
peresepan individual
5. Mencatat sediaan Farmasi dan Alat kesehatan yang telah
disiapkan pada Buku Serah Terima Obat
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Ruang rawat

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 27


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIAPAN SEDIAAN FARMASI DENGAN RESEP RACIKAN
PUYER ATAU KAPSUL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/030 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
PROSEDUR 2 Oktober 2021
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Suatu kegiatan menyiapkan sediaan Farmasi dengan suatu
proses peracikan atau pembuatan sediaan Farmasi skala kecil
PENGERTIAN
sesuai permintaan dokter yang tertulis di resep untuk kebutuhan
pasien.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker.
Penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep dan Saat
penyerahan harus disertai dengan penjelasan jelas mengenai
sediaan farmas tersebut berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar
KEBIJAKAN
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Menggunakan alat peindung diri (masker, sarung tangan dan
penutup kepala khusus petugas laki-laki)
2. Menyiapkan sediaan Farmasi dan Alat kesehatan sesuai
dengan permintaan pada resep.
3. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum
4. Mengambil dan meyiapkan obat sesuai instruksi resep
5. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet/kapsul dalam
kaleng)
6. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
7. Bahan baku obat ditimbang pada timbangan yang sesuai
PROSEDUR
8. Capurkan semua bahan obat tambahkan pemanis bila perlu,
kemudian gerus dan campur bahan obat hingga menjadi
serbuk yang homogen.
9. Serbuk dibagi-bagi menurut penglihatan. Serbuk dikemas
dengan kertas puyer/perkamen atau kapsul
10.Sebelum dan sesudah meracik, alat racikan dibersihkan
dengan alkohol 70% (jika bahan obat terlalu berbekas, alat
racik dicuci terlebih dahulu)
11.Menyiapkan etiket warna putih, Tulis nama dan tanggal lahir,
nomor rekam medik pasien, tanggal penyiapan, nama obat,
aturan pakai, dosis, tanggal kadaluwarsa serta informasi lain
bila diperlukan.
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 28


RS BUNDASEJATI
TANGERANG PENYIAPAN SIRUP KERING

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/031 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Suatu kegiatan penyaipan sedian Farmasi bentuk sirup kering
PENGERTIAN
dengan cara menambahkan air minum sesuai takaran
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker.
Penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep dan Saat
penyerahan harus disertai dengan penjelasan jelas mengenai
sediaan farmasi tersebut berdasarkan :
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan
permintaan pada resep.
2. Mencatat pengeluaran obat pada kartu
stok.
3. Membuka botol sirup, apabila
pengenceran dilakukan oleh petugas Instalasi Farmasi (kalau
mau di lakukan sendiri oleh pasien,cara pengencerannya di
PROSEDUR jelaskan saat penyerahan obat)
4. Mengencerkan sirup kering dengan air
yang layak minum sesuai takaran.
5. Menyiapkan etiket warna putih.
6. Tulis identifikasi pasien (nama dan tanggal
lahir dan nomor rekam medik pasien) tanggal penyiapan,
nama obat, aturan pakai, dosis, tanggal kadaluwarsa serta
informasi lain bila diperlukan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 29


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIAPAN OBAT YANG DIKELUARKAN DARI KEMASAN ASLI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/032 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Penyiapan dan penyerahan tablet, kapsul, dan sirup merupakan
PENGERTIAN
suatu kegiatan penyiapan sediaan Farmasi sesuai permintaan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker.
Obat-obat dan bahan kimia yang dikeluarkan dari wadah asli
harus diberi label dengan memuat informasi lengkap meliputi :
nama obat, dosis/konsentrasi obat, tanggal penyiapan dan
tanggal kadaluarsa sesaui dengan :
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
2. Ambil kemasan asli obat, kemudian:
a. Cuci tangan dan keringkan
b. Buka tempat obat dan ambil sediaan
c. Tutup kembali kemasan dan mengembalikan ke tempat
semula
PROSEDUR
3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
4. Menyiapkan plastik etiket.
5. Tulis identifikasi pasien (nama dan tanggal lahir dan nomer
rekam medik pasien) tanggal penyiapan, nama obat, aturan
pakai, dosis, tanggal kadaluwarsa serta informasi lain bila
diperlukan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 30


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG
PENYIAPAN TABLET, KAPSUL DAN SIRUP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/033 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Penyiapan dan penyerahan tablet, kapsul, dan sirup merupakan
PENGERTIAN
suatu kegiatan penyiapan sediaan Farmasi sesuai permintaan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker.
Penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep dan Saat
penyerahan harus disertai dengan penjelasan jelas mengenai
sediaan farmas tersebut berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar
KEBIJAKAN
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Petugas farmasi menyiapkan sediaan tablet, kapsul atau
sirup sesuai dengan permintaan pada resep.
2. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
PROSEDUR 4. Menyiapkan etiket warna putih.
5. Tulis identifikassi pasien (nama pasien, tanggal lahir dan
nomer rekam medik pasien), aturan pakai, dosis, tanggal
kadaluwarsa serta petuntuk dan informasi lain bila diperlukan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 31


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SEDIAAN FARMASI ATAU ALAT
KESEHATAN TERTENTU (INHALER, INSULIN)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/034 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana,MM


Suatu kegiatan penyiapan sedian Farmasi atau alat kesehatan
PENGERTIAN
tertentu untuk kebutuhan pasien sesuai permintaan
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker
Penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep dan Saat
penyerahan harus disertai dengan penjelasan jelas mengenai
sediaan farmasi tersebut berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar
KEBIJAKAN
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Mengambil sediaan Farmasi atau alat kesehatan tertentu
sesuai dengan permintaan pada resep.
2. Mencatat pengeluaran sediaan Farmasi atau alat kesehatan
tertentu pada kartu stok.
3. Menyiapkan etiket warna biru untuk obat luar.
4. Tulis identifikasi pasien (nama pasien, tanggal lahir dan
nomor rekam medik pasien) tanggal penyiapan, nama obat,
aturan pakai, dosis, tanggal kadaluwarsa serta informasi lain
bila diperlukan (tambahkan es batu untuk pengemasan
PROSEDUR
insulin untuk menjaga suhu saat pasien dalam perjalanan
pulang)
5. Pada saat penyerahan tanyakan kepada pasien apakah
sudah rutin menngunakan obat tersebut, kalau belum
rutin/pasien masih bingung arahkan pasien ke ruang
konseling.
6. Di rungan konseling apoteker menjelaskan cara
penggunanan obat tersebut, dan meminta pasien
mengulanginya
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 32


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG MERACIK SEDIAAN SALEP DAN KRIM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/035 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Proses membuat sediaan obat yang diracik dalam bentuk salep
PENGERTIAN
dan krim
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada Apoteker.
Tata cara peracikan salep dan penyiapannya sesuai dengan
KEBIJAKAN permintaan dalam resep Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati
1. Hitung jumlah salep dan krim yang dibutuhkan untuk
meracik sesuai resep
2. Pakai Alat Pelindung Diri (masker, sarung tangan, tutup
kepala khusus laki-laki)
3. Siapkan krim dan salep sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan
4. Campur dengan menggunakan mortir dan stamper hingga
PROSEDUR
homogen
5. Masukkan sediaan krim dan salep yang sudah jadi ke dalam
pot krim
6. Menyiapkan etiket warna biru, tulis identifikasi pasien (nama
pasien, tanggal lahir dan nomor rekam medik pasien),
tanggal penyiapan, nama obat, aturan pakai, dosis, tanggal
kadaluwarsa serta informasi lain bila diperlukan
UNIT TERKAIT Instalasi Farmasi
DOKUMEN TERKAIT Resep

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 33


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIAPAN RESEP NARKOTIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/036 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Penyiapan resep narkotika merupakan serangkaian kegiatan yang
PENGERTIAN
terdiri dari pengambilan sampai penulisan etiket sediaan narkotika.
1. Memastikan semua proses dalam pelayanan obat golongan
narkotika memenuhi Undang-Undang yang berlaku.
TUJUAN
2. Memastikan pengeluaran obat golongan narkotika aman dan
akurat.
Alur penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep
berdasarkan:
KEBIJAKAN 1. UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Memberi garis bawah berwarna merah pada resep untuk obat
yang termasuk golongan narkotika.
2. Membuka lemari penyimpanan obat narkotika harus terdiri dari
dua orang yaitu asisten apoteker yang didampingi oleh apoteker
penanggung jawab shift yang memegang kunci lemari narkotika
(saat shift sore dan malam kunci dilimpahkan pada asisten
apoteker) bila pergantian shift sore dan malam, akan melakukan
pengecekan kelengkapan obat narkotika dan psikotropika.
3. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
4. Mendokumentasikan pengeluaran obat narkotika pada kartu stok
dan menuliskan nama pasien yang menggunakan.
PROSEDUR 5. Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya yaitu
pada lemari dua pintu dan menguncinya kembali.
6. Menyiapkan etiket warna putih, menulis, nama dan tanggal
lahir/nomor rekam medik pasien, tanggal penyiapan, aturan pakai
sesuai permintaan pada resep, dosis, tanggal kadaluwarsa serta
memberi petunjuk dan informasi lain bila diperlukan.
7. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam resep.
8. Setelah obat diserahkan pada pasien, petugas Instalasi Farmasi
menyimpan resep pada tempat penyimpanan khusus resep
narkotika dan mendokumentasikannya pada buku pencatatan
resep narkotika
UNIT TERKAIT Petugas Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 34


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYIAPAN RESEP PSIKOTROPIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/037 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS

STANDAR PROSEDUR 2 Oktober 2021


OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana,MM


Penyiapan resep psikotropika merupakan serangkaian
PENGERTIAN kegiatan yang terdiri dari pengambilan sampai penulisan etiket
sediaan psikotropika.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada
Apoteker
Alur penyiapan sesuai dengan permintaan dalam resep
berdasarkan:
1. UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
KEBIJAKAN
3 Tahun 2017
3. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
Sejati.
1. Memberi garis bawah berwarna biru pada obat yang
termasuk golongan psikotropika
2. Membuka lemari penyimpanan obat psikotropika harus
terdiri dari dua orang yaitu apoteker yang didampingi oleh
asisten apoteker yang memegang kunci lemari psikotropika
(saat shift malam kunci dilimpahkan pada asisten apoteker)
3. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
4. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
5. Menyiapkan etiket warna (putih untuk obat dalam atau
PROSEDUR
warna biru untuk obat luar). Menyiapkan etiket warna putih,
menulis nama dan tanggal lahir/ nomor rekam medik
pasien, tanggal penyiapan, aturan pakai sesuai permintaan
pada resep, dosis, tanggal kadaluwarsa serta memberi
petunjuk dan informasi lain bila diperlukan.
6. Setelah obat diserahkan pada pasien, petugas Instalasi
Farmasi menyimpan resep secara terpisah dari resep
lainnya dan mendokumentasikan pada buku pencataan
resep psikotropika
UNIT TERKAIT Petugas Instalasi Farmasi (Apoteker dan Asisten Apoteker)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 35


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PENYERAHAN OBAT RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/038 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Rangkaian kegiatan penyerahan perbekalan Farmasi untuk
PENGERTIAN
pasien rawat jalan, ugd dan rawat inap
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pemberian obat terhadap
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan
TUJUAN
kepada Apoteker yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap
Saat penyerahan disertai dengan penjelasan yang jelas dan
akurat mengenai sediaan farmasi tersebut berdasarkan:
KEBIJAKAN
Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan akhir sebelum
dilakukan penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket
dengan resep).
2. Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli jika ada
resep obat yang tidak terlayani.
3. Memanggil nama pasien.
4. Memeriksa identifikasi pasien yaitu nama, tanggal lahir dan
nomor rekam medik pasien (mencocokkan dengan kartu
berobat pasien)
PROSEDUR 5. Untuk pasien umum petugas farmasi mengecek kembali
kwitansi yang diterima pasien dari bagian kasir untuk
memastikan bahwa pasien telah melakukan pelunasan
pembayaran
6. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
7. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah
disampaikan.
8. Meminta pasien menandatangani resep sebagai bukti bahwa
obat telah diserahkan.
9. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT
2. Kasir

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 36


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PEMBUATAN SALINAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/039 00 1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotik untuk
PENGERTIAN digunakan membeli obat yang belum sempat dibeli oleh pasien
ketika pertama kali menebus resep.
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap
TUJUAN
permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi kepada apoteker
Pembuatan salinan resep apabila obat tidak tersedia di instalasi
farmasi berdasarkan :
1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar
KEBIJAKAN Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati
No.014/PER/DIR/IX/2021 Kebijakan Pelayanan RS Bunda
sejati.
1. Memeriksa resep apakah semua sediaan Farmasi atau alat
kesehatan yang tertulis di resep sudah terlayani semua.
2. Jika ada sediaan Farmasi atau alat kesehatan yang belum
terlayani maka petugas Farmasi harus membuatkan salinan
PROSEDUR resep
3. Memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga pasien
bahwa sediaan Farmasi atau alat kesehatan yang tertulis di
salinan resep tersebut tidak tersedia dan harus mencari dan
membeli di sarana kefarmasian yang lain.
UNIT TERKAIT Petugas Instalasi Farmasi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 37


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/040 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur RS
STANDAR
2 Oktober 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. Febriyanti Eka Lukmana, MM


Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan pelayanan
yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi secara
PENGERTIAN
akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya dan pasien.
1. Menyediakan informasi mengenai obat yang dilakukan Apoteker
kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit,
secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis
TUJUAN 2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi Tim Farmasi dan Terapi,
3. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Pemberian PIO dilakukan oleh Apoteker bagi pasien rawat inap/jalan
atau keluarga pasien, dokter dan tenaga kesehatan lainnya
berdasarkan:
KEBIJAKAN 1. Permenkes RI No 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Peraturan Direktur RS Bunda Sejati No.014/PER/DIR/IX/2021
Kebijakan Pelayanan RS Bunda Sejati.
1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau
kartu pengobatan (medication record) atau kondisi kesehatan
pasien baik lisan maupun tertulis.
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis
untuk memberikan informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti,
tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan maupun tertulis.
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
 Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat.
 Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
PROSEDUR
meliputi :
a. Bagaimana cara memakai obat,
b. Kapan harus mengkonsumsi/memakai obat,
c. Seberapa banyak/dosis waktu sebelum atau sesudah
makan,
d. Frekuensi penggunaan dikonsumsi sebelumnya,
 Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan .
 Peringatan atau efek samping obat
 Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat.
 Tata cara Penyimpanan obat.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 38


RS BUNDA SEJATI
TANGERANG PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS/SPO/FAR/040 00 2/2

 Pentingnya kepatuhan penggunaan obat


PROSEDUR 5. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL INSTALASI FARMASI 39

Anda mungkin juga menyukai

  • Nama Perumahan
    Nama Perumahan
    Dokumen1 halaman
    Nama Perumahan
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Harga Obat Covid
    Harga Obat Covid
    Dokumen1 halaman
    Harga Obat Covid
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Akad Motor
    Akad Motor
    Dokumen4 halaman
    Akad Motor
    Adam Azhariansyah As-syafi'i
    Belum ada peringkat
  • Blangko Opname Fisik Persediaan
    Blangko Opname Fisik Persediaan
    Dokumen13 halaman
    Blangko Opname Fisik Persediaan
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Diagram Alir Spo Klinik
    Diagram Alir Spo Klinik
    Dokumen10 halaman
    Diagram Alir Spo Klinik
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • SPO Pelayanan Resep
    SPO Pelayanan Resep
    Dokumen1 halaman
    SPO Pelayanan Resep
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • SP Prekursor
    SP Prekursor
    Dokumen2 halaman
    SP Prekursor
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Formularium
    Evaluasi Formularium
    Dokumen7 halaman
    Evaluasi Formularium
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Quisioner Farmasi RJ
    Quisioner Farmasi RJ
    Dokumen1 halaman
    Quisioner Farmasi RJ
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Sop Apotik
    Sop Apotik
    Dokumen2 halaman
    Sop Apotik
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • SPO Pelayanan Resep
    SPO Pelayanan Resep
    Dokumen1 halaman
    SPO Pelayanan Resep
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Sop Swamedikasi
    Sop Swamedikasi
    Dokumen1 halaman
    Sop Swamedikasi
    Rsu AL Fatah
    Belum ada peringkat
  • Sop Apotek
    Sop Apotek
    Dokumen5 halaman
    Sop Apotek
    Dearachma
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • CONTOH LAPORAN PKL 21sgy
    CONTOH LAPORAN PKL 21sgy
    Dokumen16 halaman
    CONTOH LAPORAN PKL 21sgy
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • STOCK OPNAME DESEMBER 2020 BUNSE Edit
    STOCK OPNAME DESEMBER 2020 BUNSE Edit
    Dokumen107 halaman
    STOCK OPNAME DESEMBER 2020 BUNSE Edit
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • SOP Lengkap-Dikonversi NEW BGT
    SOP Lengkap-Dikonversi NEW BGT
    Dokumen23 halaman
    SOP Lengkap-Dikonversi NEW BGT
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Book 1
    Book 1
    Dokumen7 halaman
    Book 1
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • FARMASI
    FARMASI
    Dokumen7 halaman
    FARMASI
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Spo 3
    Spo 3
    Dokumen2 halaman
    Spo 3
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Bab 11111
    Bab 11111
    Dokumen1 halaman
    Bab 11111
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Suhu Kulkas Baru
    Suhu Kulkas Baru
    Dokumen1 halaman
    Suhu Kulkas Baru
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Pencatatan Pemakaian Obat Psikotropik
    Pencatatan Pemakaian Obat Psikotropik
    Dokumen1 halaman
    Pencatatan Pemakaian Obat Psikotropik
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • Pencatatan Pemakaian Obat Narkotika
    Pencatatan Pemakaian Obat Narkotika
    Dokumen1 halaman
    Pencatatan Pemakaian Obat Narkotika
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat
  • SOP Lengkap
    SOP Lengkap
    Dokumen23 halaman
    SOP Lengkap
    AuliaHadiningrat
    Belum ada peringkat