BAB I
PENDAHULUAN
jangkauan pelayanan kesehatan yang merata dan meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
hidup sehat dengan prinsip bahwa pelayanan kesehatan diberikan sesuai masalah dengan
melibatkan masyarakat secara aktif. Pembangunan kesehatan adalah upaya bangsa yang
kesehatan penduduk yang optimal. Pembangunan kesehatan tidak akan berhasil dengan baik
bila tidak didukung oleh segenap masyarakat Untuk membangun peran serta tersebut, maka
kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat perlu secara terus menerus
ditingkatkan. Seluruh masayarakat harus sadar akan kepentingan hidup sehat, memiliki
kemauan yang tinggi untuk memperbaiki dan meningkatkan kesehatannya serta memiliki
Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif pembangunan
kesehatan itu sendiri. Untuk itu pihak pengelola program harus bisa menyediakan dan
memberikan data dan informasi yang dibutuhkan masyarakat yang dikemas secara baik,
sederhana, informative dan tepat waktu, informasi tersebut kami kemas dalam bentuk Profil
Kesehatan. Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar merupakan
gambaran situasi kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari Natar yang frekuensi penerbitannya sekali dalam satu tahun. Data dan
informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian
2
program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil ini disajikan
secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, Profil kesehatan dapat dipakai sebagai tolok
ukur keberhasilan / kemajuan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun
2020 dibandingkan dengan Standar Pelayanan Minimal, sekaligus bisa dipakai sebagai
bahan evaluasi. Dalam setiap penerbitannya, Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari Natar, tim penyusun telah melakukan upaya semaksimal mungkin baik dari
Penyusunan Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
ini adalah dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai gambaran situasi
kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar selama
tahun2020, berupa cakupan program, permasalahan yang ditemukan serta solusi pemecahan
masalah yang tepat untuk pengembangan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar.Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Natar tahun 2020 ini disusun dengan tujuan untuk menyediakan data maupun informasi yang
tersusunnya Profil ini, maka dapat dijadikan sebagai acuan data dan informasi resmi. Karena
penyusunan profil ini telah melibatkan semua pihak dan program terkait ditingkat
Puskesmas.
3
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan latar belakang, maksud dan tujuan, sistematika,
Kesehatan.
Bab ini berisi uraian tentang sarana kesehatan, akses mutu pelayanan
Bab ini menguraikan tentang tenaga kesehatan meliputi jumlah dan rasio
Puskesmas.
Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak
dan ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan puskesmas ditahun yang
Lampiran: Pada lampiran ini berisi table resume/angka pencapaian puskesmas dan 79
tabel data kesehatan dan yang terkait kesehatan yang responsive gender
1.4.1 Letak
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar termasuk dalam wilayah Kabupaten
Lampung Selatan terletak di 105°BT dan 6°LS iklim tropis suhu 22,70C – 330C.
Kelembaban 50–70%, penyinaran matahari 47,6–73% osibel dan curah hujan 1.500–
di Kecamatan Natar dengan luas wilayah 4.771 km2meliputi lima desa binaan terdiri dari
5
Desa Muara Putih, Desa Krawang Sari, Desa Tanjung Sari, Desa Bumi Sari, dan Desa
Way Sari mencakupdua puluh tujuh dusun dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Gambar 1.4
Peta Wilayan Kerja Puskesmas Tanjung Sari Natar
6
Berdasarkan data yang ada penduduk wilayah kerja UPTDPuskesmas Rawat Inap Tanjung
Sari Natar secara garis besar dapat digolongkan menjadi 2 kajian yaitu penduduk asli
Lampung dan penduduk pendatang. Penduduk asli Lampung khususnya sub suku Lampung
peminggir. Penduduk suku lain lebih dominasi,dimana tersebar di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Kecamatan Natar. Penduduk pendatang yang
berdomisili di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari terdiri dari
Dari semua suku pendatang,sebagian besar berasal dari pulau Jawa. Oleh adanya
Gambaran umum wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar dan
1.4.2 Demografi
Jumlah penduduk Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
berdasarkan hasil proyeksi BPS Kecamatan Natar tahun 2020 berjumlah 32.602 jiwa
yang tercatat pada jumlah KK 8.440 rumah tangga yang terdiri dari 16.699 penduduk
laki-laki dan 15.903 penduduk perempuan . Dari 8.440 rumah tangga dengan rata-rata
Diagram 1.4.2
Presentase Rasio Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2020
49%
51%
Laki-laki Perempuan
1.4.3 Topografi
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 400 meter di atas permukaan laut, keadaan
tanah sebagian besar berpasir yang dijadikan daerah perladangan untuk menanam
palawija dan persawahan yang tergantung curah hujan. Pada umumnya wilayah kerja
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar dapat dijangkau dengan kendaraan
roda dua dan empat. Jarak UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar ke ibu kota
kabupaten ± 95 km. Sedangkan ke ibu kota provinsi ± 20 km. Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar seluas ± 4.771 km 2 memiliki lima desa dan
Masalah Ekonomi dapat diketahui dari berbagai indikator salah satunya angka beban
ekonomi suatu negara. Tinggi rasio beban tanggung merupakan faktor penghambat
pembangunan ekonomi suatu negara karena sebagian besar pendapatan yang di peroleh
oleh golongan yang tidak produktif harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang
tidak produktif di wilayah UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar. Beban
tanggung pada tahun 2020 mencapai 85,72% artinya bahwa sebanyak 14.736 jiwa di
Diagram 1.7
Jumlah Penduduk menurut Mata pencaharian
Di Wilayah UPTD Puskesmas Tanjung sari natar Tahun2020
27%
54%
2%
17%
Lingkungan fisik wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
terdiri dari 5 desa yang merupakan dataran rendah serta areal perladangan, dengan
ketinggian rata-rata 400M di atas permukaan laut. Oleh karena itu lingkungan
9
fisik yang perlu di analisa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung
syarat.Pada tahun 2020 seluruh penduduk yang ada yaitu 32.602 dan yang telah
memiliki jamban sehat 32.602 (100%).Untuk penyediaan sarana air bersih baru
mencapai 88,97 %.
Indikator terhadap perilaku masyarakat dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan antara lain dapat diukur atau tergambar dengan seberapa banyak kepesertaan
Sehat (KIS) dan lain-lain. Berdasarkan Susenas dinyatakan bahwa pembiayaan kesehatan
yang berasal dari pemerintah hanya mencapai 30 % sedangkan pembiayaan yang berasal
dari masyarakat tercatat 70 %. Hanya saja cara pembiayaan dari masyarakat ini masih
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar yang telah menjadi anggota dalam
pembiayaan kesehatan tahun 2020 berupa JKN sebanyak 74 %. Terlihat dari data tersebut
diatas bahwa masyarakat UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar sudah
kesehatan pemerintah seperti puskesmas, pustu, maupun praktek swasta dokter, bidan
maupun balai-balai pengobatan dan hanya sebagian kecil yang mengobati sendiri. Salah
satu indikator keberhasilan tersebut dapat dilihat dari tingkat kemandirian posyandu,
yaitu dari jumlah posyandu 25 buah yang terdiri dari Posyandu Pratama 0 POS, Posyandu
(UKBM) di Puskesmas rawat Inap Tanjung sari Natar adalah posyandu Mandiri yang
Untuk perilaku masyarakat dalam pemanfaatan posyandu dapat dilihat dari cakupan D/S.
Pada tahun 2020 jumlah balita yang ditimbang 2967. Cakupan D/S tahun 2020 sebesar
972, sementara untuk balita dengan status BGM sebanyak 0,01%. Perilaku masyarakat
terhadap kesehatan lingkungan diantaranya adalah dilihat dari jumlah rumah tangga ber
PHBS, dari jumlah rumah tangga yang di pantau, sekitar 65% yang telah melaksanakan
PHBS. Sementara PHBS di institusi pendidikan , tempat umum dan tempat kerja,dapat
1 Sarana Kesehatan 24 7 29
2 Pendidikan 54 21 46
3 Ibadah 95 61 64
4 Kantor 12 8 66
11
Dari 32.602 jiwa jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Sari Natar mempunyai pola makan sehari tiga kali, dengan konsumsi makanan yang masih
kurang memenuhi standar empat sehat lima sempurna, karena bila sudah makan nasi dan
Walaupun belum ada data yang pasti mengenai perilaku hidup sehat lainnya misalnya tidak
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar mulai dari remaja
sampai dewasa yang didominasi oleh orang laki-laki masih mempunyai kebiasaan merokok
di dalam rumah. Hal ini berarti perilaku Hidup Bersih dan Sehat /PHBS masih dianggap
kurang.
12
BAB II
SARANA KESEHATAN
2. 1 Sarana Kesehatan
kesehatan.Suatu lembaga dalam mata rantai system kesehatan nasional yang mengemban
tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat. Sarana kesehatan telah diatur oleh
kesehatan kepada masyarakat sehingga memiliki peran yang sangat strategis dalam
pertumbuhan penduduk.
Sarana Kesehatan di Puskesmas sangat penting karena saran kesehatan digunakan untuk
dan swasta, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik atau Balai Pengobatan, BKIA,
Dokter dan Bidan Praktek Swasta, Posyandu, apotek dan laboratorium.Puskesmas rawat
inap Tanjung Sari Natar Melayani Rawat Inap dan Persalinan.Sarana dan prasarana
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.Sarana dan prasarana yang ada di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Tabel 3.1
Jenis fasilitas kesehatan
No. Jenis Fasilitas Jumlah
1. Puskesmas 1
2. Puskesmas pembantu 1
3. Gudang Obat 1
4. Laboratorium Sederhana 1
5. Rumah bersalin 0
6. Balai Pengobatan Swasta 4
7. Praktek Dokter 3
13
8. Praktek Bidan 16
9. Praktek keperawatan 3
10. Apotek 5
11 Toko Obat terdaftar 0
Cakupan pengobatan pada tahun 2020 mencapai 35,2 % melebihi dari target SPM (25%).
Dari target 25% dengan jumlah penduduk 32.602 jiwa,jumlah cakupan rawat jalan di
Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada tahun 2020 sebanyak 11.501 pasien (Laki-
laki 4790, Perempuan 6711). Berdasarkan status pembayaran maka jumlah pasien pada
tahun 2020 sebagai berikut :JKN 74 %, jumlah pasien umum sebanyak 26%. Jumlah
kunjungan rawat jalan di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar berdasarkan
status pasien dapat dilihat pada diagram berikut :
Diagram 2.2.1
Persentase Cakupan Rawat Jalan UPTD Puskesmas Tanjung sari Natar
26
umum JKN
74
Sumber : Laporan SP2TP UPT Puskesmas Tanjung Sari Natar Tahun 2020
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar menerima pasien untuk dirawat inap.
Jumlah bed pasien yang tersedia sebanyak 11 bed dengan ruang rawat inap sebanyak 4
ruangan. UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar juga memiliki ruang bersalin
sehingga memungkinkan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar untuk
menerima pasien yang hendak melahirkan. Selama tahun 2020, UPTD Puskemas Rawat
Inap Tanjung Sari Natar telah melayani 182 pasien rawat inap atau sebesar 0.55 % dari
jumlah keseluruhan penduduk yang ada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari natar. Dari 182 pasien yang mendapat pelayanan melalui Unit Gawat
Darurat UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dibagi menjadi beberapa
Diagram 2.2.2
3 46
3
2
2
10
38
17
Sumber: Laporan SP2TP UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar Tahun 2020
15
Keadaan UKBM UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Tabel 2.3.1
Jumlah UKBM Wilayah UPTD Puskesmas RI Tanjung sari Natar
Dilihat dari tabel di atas keadaan UKBM wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Natar Tahun2020 adalah sebagai berikut :
- Posyandu Balita
Jumlah Posyandu dari tahun 2020 sebanyak 25 posyandu. Dari jumlah posyandu yang
ada, posyandu Madya 9posyandu, posyandu 14 Purnama posyandu dan posyandu
mandiri 2 posyandu.
- Posyandu Usila
Jumlah posyandu usila 21 posyandu tiap desa memiliki posyandu usila.Melihat
jumlah posyandu yang ada dengan jumlah usila yang ada sudah memadai untuk
melayani para lansia.
Tabel 2.3.2
Keadaan Peralatan Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
Tahun 2020
Sumber : Bendahara Barang UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Pada kolom hasil diisi angka "1" di Kolom "Ya" bila puskesmas memenuhi
parameter, dan angka "0" di kolom "Tidak" jika puskesmas tidak memenuhi parameter.
Keadaan peralatan kesehatan di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari NatarTahun
2020 sebagian besar sudah memenuhi parameter Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 yaitu ≥
80%.
18
BAB III
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya tenaga merupakan bagian yang penting dalam menjalankan kegiatan atau program
pada semua unit pelayanan baik langsung maupun tidak langsung.Peningkatan derajat kesehatan
yang ditandai dengan menurunnya jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi, menurunnya
angka kesakitan pada masyarakat dan tidak ditemukannya masalah gizi buruk di masyarakat,
tentunya sangat dipengaruhi oleh sumber ketenagaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Adapun sumber daya yang ada di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1
Sumber Daya Tenaga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Kebutuhan
No. Jenis Tenaga PNS THLS TKS PTT Permenkes ABK Keterangan
75 tahun
2014
1 Dokter umum 3 2 2 2
2 Dokter gigi 1 1 1
3 Perawat 8 4 8 13
4 Bidan 16 7 7 12
5 Analis kesehatan 2 1 1
6 Tenaga Kesling 4 1 1
Tenaga
7 1 1 1
Kefarmasian
8 Tenaga Gizi 2 2 2
9 Perawat Gigi 1 1 1
10 Tenaga Kesmas 4 1 1
Asisten apoteker
15. pemula 2 1 1
Tenaga
16. 1 2 2
Administrasi
17. Pengemudi 1 1 1
Tenaga
18. 2 2 2
Kebersihan
JUMLAH 45 2 14 0 34 44
Sumber : Koordinator Tata Usaha UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Tahun 202
19
Dilihat dari distribusi tenaga kesehatan yang ada di UPT Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari Natar pada tahun 2020 berdasarkan standar rasio masih terdapat tenaga yang
belum sesuai dengan standar rasio. Tenaga yang masih kurang mencukupi, terutama
Tenaga Administrasi dan perawat.
20
BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan bidang kesehatan merupakan sumbangan yang sangat penting untuk dapat
berjalannya kegiatan-kegiatan yang ada di Puskesmas. Oleh karena itu yang terpenting dalam
terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal secara efektif dan efesien. Pelayanan JKN yang diberikan
antara lain pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, serta rujukan rawat jalan
maupun rawat inap tingkat lanjutan dan pelayanan kegawat daruratan ditambah
pelayanan persalinan ibu hamil miskin. Di Wilayah UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung
sari Natar Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2020 jumlah peserta JKN sebanyak
24.305 dengan rincian non PBI 8.070 dan peserta PBI 16.235. Jumlah dana kapitasi yang
dibayarkan per orang Rp.5.500 dengan jumlah dana alokasi sejumlah Rp. 1.524.136.500
Indikator terhadap perilaku masyarakat dan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesehatan antara lain dapat diukur atau tergambar dengan seberapa banyak kepesertaan
Sehat (KIS) dan lain-lain. Berdasarkan Susenas dinyatakan bahwa pembiayaan kesehatan
yang berasal dari pemerintah hanya mencapai 30 % sedangkan pembiayaan yang berasal
dari masyarakat tercatat 70 %. Hanya saja cara pembiayaan dari masyarakat ini masih
21
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar yang telah menjadi anggota dalam
pembiayaan kesehatan tahun 2020 berupa JKN sebanyak 74 % Terlihat dari data tersebut
diatas bahwa masyarakat UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar belum
memenuhi target SPM pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin tahun 2020
( 100% ).
Belum ada desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar yang
Anggaran APBD di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar dari tahun ketahun
mengalami kenaikan.
Tabel 4.1
Rincian data Anggaran Kesehatan dalam APBD di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
BAB V
KESEHATAN KELUARGA
Hasil analisis situasi siklus hidup, menemukan berbagai masalah kesehatan pada setiap tahap
kehidupan mulai dari neonatal dan bayi (0-1 tahun); balita (1-5 tahun), anak prasekolah 5-6
tahun; anak 6-10 tahun; remaja 10-19 tahun; WUS/PUS (15-49 tahun) atau dewasa 19-44 tahun
sampai dengan pra lanjut usia 45-59 tahun, dan lanjut usia 60 tahun ke atas.
Keberhasilan pembinaan kesehatan dengan pendekatan siklus hidup yang dimulai sejak dari
seorang ibu mempersiapkan kehamilannya, sampai bayi lahir, balita, anak usia sekolah dan
remaja, dewasa, dan pra lanjut usia, akan sangat menentukan kuantitas dan kualitas kehidupan
dan kesehatan lanjut usia di kemudian hari. Bila pelayanan kesehatan di semua tahapan siklus
hidup dilakukan dengan baik, maka dapat dipastikan bahwa kualitas kehidupan di masa lanjut
Kematian ibu (Maternal) merupakan indikator dari derajat kematian /mortalitas disuatu
wilayah. Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada tahun Pada
tahun 2018,2019 juga tahun 2020 terdapat 0 kasus kematian ibu hamil. (lihat diagram 2).
Diagram 5.1
Kasus kematian Ibu Maternal Kecamatan Tanjung sari natar
Tahun 2018-2020
1
0.9
3
0.8 4
0.7
5
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0 0 0
0
2018 2019 2020
Sumber : Laporan Kesga UPT Puskesmas Tanjung sari Natar Tahun 2018-2020
23
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan serta
perawat) kepada ibu hamil selama kehamilan, sesuai dengan pedoman pelayanan
Cakupan ibu hamil K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan
antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ibu hamil sesuai standar serta paling sedikit empat kali kunjungan (satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester
ketiga). Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu
hamil.
Cakupan ibu hamil K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal pertama kali dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada
kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal
yang dianjurkan dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada waktu satu
tahun.
Cakupan ibu hamil K1 pada tahun 2020 di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Natar sebesar 99.24% (654 ibu hamil). Hal ini berarti sudah Mencapai target Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan sebesar 99%. Sedangkan cakupan ibu hamil
K4 sebesar 98.02% (646 ibu hamil). Hal ini juga berarti sudah Mencapai target Standar
24
Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan sebesar 97%. Untuk data per desa cakupan
Grafik 5.2
Cakupan K1 perdesa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
100.20
100 100 100 100
100.00
99.80
99.60
99.40
99.20
99 99
99.00 98
98.80
98.60
98.40
98.20
Muara Putih Krawan g sari Tan ju ng Sari Bumi sari Way sari PKM SP M
Sumber :Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun2020
Untuk cakupan K1 per desa di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun
2020, cakupan terendah ada di desa Kerawang sari sari sebesar 98,8 % (87 ibu hamil).
Grafik 5.2
Cakupan K4 perdesa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
100.5
100
100
99.5 99.4
99 98.8
98.5
98.2
98
98
97.5
97.04 97
97
96.5
96
95.5
Muara Putih Krawang Sari Tanjung Sari Bum i s ari Way sari PKM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan K4 per desa, 5 desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari natar sudah 5 desa sesuai dengan standar SPM (97%).
25
Untuk data cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per desa dapat dilihat pada
grafikberikut :
Grafik 5.3
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
102
100
100
98.8 9 8.7
98 .3
98
96 .4
96
95
94
92
9 0.9
90
88
86
m u ara p u tih krawan g sari tan j u ng sari bu m is ari waysari P KM SP M
Sumber :Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Dari data cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Per Desa UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar diatas, Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di
way sari belum mencapai target SPM 95% .
Untuk data Cakupan Pelayanan Nifas perdesa UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut :
26
Grafik 5.4
Cakupan Pelayanan Nifas UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
102.0
100.0
100.0
98.8 98.7
98.3
98.0
96.3
96.0
94.0
94.0
92.0
90.9
90.0
88.0
86.0
muara putih krawang sari tanjung sari bum i sari way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Tahun 2020
Melihat data diatas, untuk cakupan pelayanan nifas Perdesa UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjung sari Natar hanya 1 desa yang belum mencapai Target SPM (94%).
Untuk data cakupan ibu nifas mendapatkan Vitamin A per desa Tahun 2020 UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.5
Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
100%
90%
80%
70%
60%
40%
30%
20%
10%
0%
Muara putih Krawang sari tanjung sari bumi sari way sari PKM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
27
Kunjungan rumah pada ibu nifas secara terjadwal diharapkan dapat meningkatkan
cakupan pemberian Vit A pada ibu nifas dan Penyuluhan pada saat ibu masih hamil
sampai dengan melahirkan tentang pentingnya Vitamin A Pada ibu Nifas.
Pada tahun 2020 cakupan imunisasi TT2+ di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Sari Natar sebesar 34,14 % (252 ibu hamil). Melihat data diatas, untuk cakupan
imunisasi TT2+ di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar belum mencapai
target SPM (80%). Hal ini terjadi karena peningkatan pelaksanaan program TT5
dosis yang dihitung dari mulai pemberian TT hingga ibu hamil berstatus TT
berikutnya.
Selain itu diperlukan sosialisasi terus menerus pada ibu hamil agar lebih memahami
dan menyadari pentingnya mendapatkan imunisasi TT dan adanya banyak petugas
yangsudah paham mengenai skrining imunisasi TT.
Untuk cakupan imunisasi ibu hamil TT2+ Per Desa UPT Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.6
Cakupan Imunisasi TT2+
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
90.00
80.00
80.00
70.00
60.00
50.00
43.18
39.16 38.17 37.93
40.00 36.45
34.14
30.00
20.00
10.00
0.00
Mu ara p tih Krawan g sari Tan ju n g sari Bu m i sari Way sari P KM SP M
Sumber : Koordinator Imunisasi UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
28
Untuk Cakupan Imunisasi Ibu Hamil TT2+ per desa UPT Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari natar Tahun 2020 belum mencapai target SPM (80%) untuk semua desa.
Untuk Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 90 Tablet per desa UPT Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafikberikut :
Grafik 5.7
Cakupan Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 90 Tablet
UPTD Puskesmas Rawat Inap tanjung Sari Natar Tahun 2020
FE BUMIL
FE BUMIL
99 99 100 99,6
97 96
62
Muara putih Krawang sar i Tanjung sari Bum i sari Way sari PKM S PM
Sumber : Koordinator Program Gizi UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan 90 tablet Fe per desa UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
Tahun 2020 sudah mencapai target SPM (96%) hanya didesa kerawang sari yang
tidak mencapai yaitu 62 %.
3. Ketuban Pecah dengan Mekonium yang kental, yaitu ibu mengeluarkan air
ketuban dengan warna hijau tua dan kental karena tercampur mekonium atau
BAB bayi
4. Ketuban Pecah Lama, yaitu bila ibu telah mengeluarkan air ketuban selama 24
jam
5. Ketuban Pecah pada Persalinan Kurang Bulan, yaitu ibu mengeluarkan air
ketuban dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Ikterus, yaitu bila ibu menngalami kelainan berupa sakit kuning (kuku,sclera
mata,kulit berwarna kuning)
7. Anemia Berat, yaitu bila kadar Hb dalam darah ibu kurang dari normal (10 g%)
8. Tanda/gejala Infeksi, misalnya bila ibu mengalami panas tinggi
9. Preeklampsia/Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), ditandai dengan tekanan
darah dan kadar protein urine tinggi, disertai kejang (TD 140/90 mmHg)
10. Tinggi Fundus Uteri 40 cm atau lebih, yaitu pembesaran rahim yang melebihi
normal
11. Gawat Janin, yaitu denyut jantung janin <100x/menit atau >160x/menit
12. Primipara dalam Fase Aktif Persalinan, dengan Palpasi Kepala Janin masih
5/5, atau dengan kata lain pada ibu yang baru pertama kali akan bersalin,kepala
janin belum masuk panggul
13. Presentasi bukan kepala yaitu pada saat dilakukan pemeriksaan dalam teraba
muka atau dahi
14. Presentasi majemuk yaitu pada saat dilakukan pemeriksaan dalam teraba
kepala dan bagian tangan
15. Kehamilan gemelli yaitu hamil dengan janin lebih dari 1 (janin kembar)
16. Tali pusat menumbung yaitu pada saat masuk persalinan dan ketuban sudah
pecah ternyata tali pusat berada di depan atau di samping bagian terbawah janin
17. Syok yaitu kondisi ibu sangat membutuhkan penanganan segera yang
diakibatkan karena perdarahan, infeksi bakteri, kegagalan fungsi jantung, rasa
nyeri yang hebat dan alergi
18. Riwayat retention placenta yaitu tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir
30
Adapun kehamilan resiko tinggi adalah apabila ibu hamil dengan salah satu dari
kondisi berikut ini :
Tinggi badan kurang dari 145 cm
Umur ibu ketika hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
Jarak kehamilan dengan sebelumnya kurang dari 2 tahun
Adanya riwayat penyulit kehamilan atau persalinan sebelumnya
Riwayat keguguran berturut-turut lebih dari 2x
Terjadi perdarahan saat kehamilan
Memiliki penyakit seperti Diabetes Mellitus (DM), jantung, AIDS, dll
Untuk data cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani perdesa UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.8
Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar Tahun 2020
120
80
60
40
20
0
Muara putih Krawang sari Tanjung Sari Bum i sari Way sari PKM S PM
Sumber :Koordinator Kesga PT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Melihat data diatas, untuk cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani perdesa
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar sudah mencapai target SPM yaitu
100%
31
Untuk data cakupan peserta KB aktif per desa Tahun 2020 UPT Puskesmas Rawat
Inap Tanjung sari natar dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.9
Cakupan Peserta KB Aktif
UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
90.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Muara PUTIH krawang sari TANJU NG SARI BU MI SARI WAY SARI PKM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan peserta KB Aktif di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari
Natar pada Tahun 2020 sebesar 74.78% (4110 PUS). Melihat data diatas, untuk
cakupan peserta KB aktif di Desa Tanjung Sari,Bumi Sari dan Way Sari Sudah
mencapai target SPM (77%).
Koordinator Kesga UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar, kasus kematian
bayi baru lahir didapatkan data sebagai berikut :
Tahun 2018terdapat 0kematian bayi
Tahun 2019terdapat0 kematian bayi
Tahun 2020terdapat 0 kematian bayi
Berikut ini grafik data kematian bayi di UPTDPuskesmas Rawat Inap Tanjung sari
natar selama Tahun 2018–2020:
Grafik 5.10
Kematian Bayi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2018–2020
1
0
0 0
0
2018
2019
2020
Sumber :Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan AKB antara lain dengan upaya sejak awal
kehamilan melalui program ANC (Ante Natal Care) yang berkualitas dan berintegrasi
dengan berbagai lintas program. Upaya ini dapat dilakukan antara lain dengan menjalin
kerjasama pada bidang pengendalian masalah kesehatan untuk berbagi masalah penyakit
malaria dan HIV, program gizi untuk tata laksana penanganan kasus ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK) dan anemia.
Upaya yang lain adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil Kurang
Energi Kronik (KEK) agar bayi tidak lahir dengan kondisi BBLR, sosialisasi tentang cara
perawatan bayi, sosialisasi ASI Eksklusif, kelas ibu hamil, pelatihan Asuhan Persalinan
Normal (APN) serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam
tatalaksana asfiksia, Prematur dan Neonatal resti.
33
Untuk data cakupan komplikasi neonatus yang ditangani per desa Tahun 2020 UPT
Puskesmas Rawat Inap dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.11
Cakupan Komplikasi Neonatus Yang Ditangani
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
120
80
60
40
20
0
MU ARA PU TIH KRAWANG SARI TAN JUN G SARI BU MI SARI WAY SARI PKM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan komplikasi neonatus yang ditangani per desa UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjung Sari Natar pada Tahun 2020 sudah mencapai target SPM (100%).
Untuk data cakupan kunjungan neonatus per desa Tahun 2020 UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 5.12
Cakupan KN1 UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
110
108 108
108
106 106
106
104
104
102
100 100
100
98
96
Muara Putih Krawang sari Tanjung Sari Bu m i sari WAY SARI PKM SP M
Sumber :Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan KN1 per desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada
Tahun 2020 sudah mencapai cakupan 100%
Grafik 5.13
Cakupan KN 3 UPTDPuskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
110
108 108
108
107
106
106
105
104
102
100
100
99
98
96
94
Muara pu tih krawan g sari tanjung sari Bum i sari Waysari P KM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan KN 3 per desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar pada
Tahun 2020 sudah mencapai target SPM (99%).
35
Untuk cakupan pemberian ASI ekslusif per desa UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.14
Cakupan ASI Ekslusif UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
60.0
50.0 47.9
44.9 46.0
43.5
40.0 37.2
32.4
29.8
30.0
20.0
10.0
0.0
m uara p utih krawang sari Tan jung sari Bum i sari Waysari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program Gizi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Tahun 2020
Capaian ASI Eksklusif terendah adalah desa Tanjung Sari sebesar 29,8 %. Pemberian
ASI Eksklusif sering menemui berbagai kendala, diantaranya adalah karena ibu
bekerja sehingga tidak bisa memberikan ASI Eksklusif secara optimal, kurangnya
informasi, alasan kesibukan dan ASI yang tidak bisa keluar.
Untuk data cakupan kunjungan Bayi per desa Tahun 2020 UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut :
36
Grafik 5.15
Cakupan Kunjungan Bayi
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
100
98
95
90.65 90.19
90
87.19 86.96
86.07
85 84.06
80
75
Muara putih krawang sari tanjung sari bumi sari waysari PKM SPM
Sumber :Koordinator Kesga UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Untuk cakupan kunjungan bayi per desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Natar pada Tahun 2020 belum mencapai target SPM (96%) dikarenakan adanya
pandemi Covid 19 dan kurangnya kerjasama linsek serta peran serta masyarakat.
4. Desa UCI
Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita usia subur dan anak sekolah tingkat
dasar. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis
polio, 4 dosis hepatitis B, 1 dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur
meliputi 2 dosis TT.Untuk anak sekolah tingkat dasar rneliputi 1 dosis DT, I dosis
campak dan 2 dosis TT.
Untuk cakupan Desa UCI Per Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
37
Grafik 5.16
Cakupan Desa UCI
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
120
100
100
80
60
40
20
0 0 0 0 0 0
0
m u ara p utih krawan g s ari Tanju n g s ari Bum i s ari WAY SARI PK M SP M
Sumber : Koordinator Imunisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari NatarTahun 2020
Untuk cakupan desa UCI semua desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Natar Tahun 2020 belum UCI (0%) dikarenakan adanya pandemi Covid
19.
5. CAMPAK
Grafik 5.17
Cakupan Imunisasi Campak
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
120
100
100
92.4
80
66
60 54.1
48.7 49.1
43
40
20
0
Mu ara p utih krawan g s ari Tanju n g s ari Bum i s ari Way sari PK M SP M
Sumber : Koordinator Imunisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Untuk Cakupan Campak di Puskesmas Tanjung Sari Natar belum mencapai target
SPM 100%. Untuk tingkat desa cakupan tertinggi dicapai di Desa Muara Putih sebesar
92,4%.
38
6. Cakupan Bayi (6-11 bln) dan Balita (12-59 bln) Mendapat Vitamin A (SPM 2020
=91%)
Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang penting bagi tubuh, terutama bagi
bayi dan anak balita dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan ini, pemerintah menjadwalkan program pemberian Vitamin A
secara rutin setiap bulan Februari dan Agustus melalui posyandu dan jaringan
puskesmas lainnya. Vitamin A kapsul biru diberikan pada bayi usia 6-11 bulan,
sedangkan Vitamin A kapsul merah diberikan pada anak balita (12-59 bulan).
Program ini bertujuan untuk mencegah masalah kebutaan karena kekurangan
Vitamin A dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Cakupan pemberian Vitamin A di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
Tahun 2020 sebesar 93.5% (325 bayi). Hal ini berarti cakupan pemberian vitamin A
pada bayi dan balita sudah melampaui target SPM (91 %).
Untuk cakupan Bayi (6-11 bln) dan Balita (12-59 bln) mendapat vitamin A per desa
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.18
Cakupan Bayi (6-11 bln) dan Balita (12-59 bln) Mendapat Vitamin A
UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
98
97
96
96
94
94
93
92
92
91 91
90
88
86
Muara Putih Krawang Sari Tanjung sari Bumi sari Way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program Gizi UPTD PRI Tj sari Natar Tahun 2020
Cakupan Bayi (6-11 bln) dan Balita (12-59 bln) mendapat Vitamin A per desa UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar telah mencapai target SPM (91%).
39
Cakupan balita ditimbang (D/S) di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
Tahun 2020 sebesar 43,44 % (972 balita). Hal ini berarti belum mencapai target SPM
(86%). Hasil penimbangan balita di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
Tahun 2020 dilaporkan sebanyak 0.01% (4 balita) masuk kategori Bawah Garis
Merah (BGM). Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan kasus balita BGM
dengan memaksimalkan peran posyandu dan masyarakat serta pemberian Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI) dan makanan tambahan untuk balita yang mendapat
anggaran dari APBD Kabupaten dan APBD Provinsi.
Untuk cakupan Balita Ditimbang (D/S) Per Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafikberikut :
Grafik 5.19
Cakupan D/S Balita UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
Tahun 2020
100.0
90.0 86.0
80.0
70.0
60.0
49.0
50.0 44.6
43.1 43.4
40.0 38.5
33.2
30.0
20.0
10.0
0.0
Muara putih krawang s ari tanjung s ari Bumi sari Way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program Gizi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Tahun 2020
Desa Muara Putih merupakan desa dengan cakupan D/S Balita terendah oleh tanjung
sari 308 balita (33.2%) sedangkan Desa Way Sari 126 balita (49%) dari sasaran 258
balita merupakan desa dengan cakupan D/S Balita tertinggi di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020.
40
Untuk penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat per desa UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung Sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.20
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
Tahun 2020
120
80
60
40
20
0
Muara putih krawang sari tanjung sari bumi sari waysari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program PromkesUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Tahun 2020
Melihat data di atas cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat sudah
mencapai target SPM (100%).
41
Untuk penjaringan sekolah SMP/MTS dan SMA belum terlaksana (0%) dikarenakan
masih semua sekolah SMP SMA PONPESS tutup karena adanya pandemi covid 19.
Melihat data tersebut berarti capaian penjaringan anak SMP dan SMA belum
mencapai target SPM 100%.
Jumlah Usila di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada tahun 2020
sebanyak 1167 orang dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 15% (175
orang). Hal ini berarti mencapai target SPM (38%).
Untuk cakupan pelayanan kesehatan UsilaPer Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjung Sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.21
Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
40.00 38.00
35.00
30.00
25.00
20.00
16.00
15.00
15.00 14.00 14.00
12.00
11.00
10.00
5.00
0.00
Muara Putih krawang s ari Tanjung sari Bumi sari Way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Kesehatan LansiaUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Desa Muara putih merupakan desa tertinggi cakupan pelayanan kesehatan Usila (94.10%)
sedangkan Desa Tanjung sari merupakan desa terendah cakupan pelayanan kesehatan
Usila (38.90 %) di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020.
42
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
Jumlah kasus TB di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar pada tahun 2020
yang tertinggi berada di desa Tanjung sari sebanyak 15 kasus dan yang terendah di desa
Kerawang Sari sebanyak 1 kasus.
CDR (Case Detection Rate) adalah prosentase jumlah pasien baru BTA positif yang
ditemukan dan diobati dibanding jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada
suatu wilayah. CDR menggambarkan cakupan penemuan pasien baru BTA positif pada
wilayah tersebut.
CNR (Case Notification Rate) adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru
yang ditemukan dan tercatat diantar 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka
ini apabila dikumpulkan serial, akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus
dari tahun ke tahun di wilayah tersebut, sehingga berguna untuk menunjukkan trend
meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. CNR seluruh
kasus TB di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada tahun 2020 sebesar
120.73 per 100.000 penduduk .
TB Paru pada anak mencerminkan transmisi TB Paru yang terus terjadi di populasi.
Masalah ini masih memerlukan perhatian yang lebih baik dalam program pengendalian
TB Paru. Secara umum, tantangan utama dalam program pengendalian TB Paru anak
adalah kecenderungan diagnosis yang berlebihan (overdiagnosis), masih adanya
43
underdiagnosis, penatalaksanaan kasus yang kurang tepat, pelacakan kasus yang belum
rutin dilaksanakan serta pelaporan pasien TB Paru anak usia 0-14 tahun belum optimal.
Angka ini sebagai salah satu indikator untuk menggambarkan ketepatan dalam
mendiagnosis TP pada anak. Angka ini berkisar 5-15%. Bila angka ini terlalu besar dari
15%, kemungkinan terjadi overdiagnosis.
Pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar dilaporkan ada 2,5
% ( 1 kasus) TB Paru pada anak usia 0-14 tahun.
Tidak ada jumlah kematian yang dilaporkan selama pengobatan TB pada tahun
2020.Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) terdiri dari angka kesembuhan
(Cure Rate) dan pengobatan lengkap TB Paru (Complete Rate). Pada tahun 2020 angka
keberhasilan pengobatan TB Paru sebesar 100%. Hal ini berarti Sudah mencapai target
SPM sebesar 100%.
Untuk Jumlah kasus penderita TB BTA+Per Desa UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung
Sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 6.1
Jumlah Penderita TB yang diobati
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar
Tahun 2020
45.0
40.0
40.0
35.0
35.0
30.0
25.0
20.0
20.0 17.5
15.0
10.0
5.0
5.0 2.5
0.0
Muara Putih krawang sari tanjung s ari Bumi sari Way sari PKM
Untuk cakupan balita dengan pneumonia yang ditanganiPer Desa UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 6.2
Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
100.5
99.5
99.0
98.5
98.0
98.0
97.5
97.0
Muara putih Krawang sari Tanjung sari Bumi sari Way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program P2 UPTD Puskesmas Rawat Inap TJ Sari Tahun 2020
Syphilis merupakan salah satu jenis penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS).Pada tahun
2020 ditemukan 0 kasus Syphilis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar.
45
50
50
40
30
20 18.94
13.92
10.09 11.05
10 8.21
5.4
0
Muara Putih Krawang sari Tanjung sari Bumi sari WAY SARI PKM SPM
Sumber : Koordinator Program P2UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar Tahun 2020
Cakupan penemuan penderita yang ada di wilayah kerja UPT PuskesmasRawat Inap
Tanjung sari Natar Tahun 2020belum mencapai target SPM (50%).
5. Kusta
Pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar tidak ada kasus
penderita kusta.
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB) Menurut Permenkes 1501 Tahun 2010
Adalah :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada atau
tidak dikenal pada suatu daerah
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus-menerus selama 3( Tiga) Kurun waktu
dalam jam,hari atau minggu menurut jenis penyakitnya.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya dalam kurun waktu jam,hari,atau minggu menurut jeis
penyakitnya.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 ( Satu ) bulan menunjukan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah per bulan
dalam tahun sebelumnya.
5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 ( satu ) tahun
menunjukan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata
jumlah kejadian kesakitan perbulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka Kematian kasus suatu penyakit ( Case Fatality Rate) dalam 1 ( satu)
kurun waktu tertentu menunjukan kenaikan 50 % ( Lima Puluh persen ) atau
lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama
7. Angka proporsi penyakit ( Proportional Rate) Penderita baru pada satu periode
menunjukan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan satu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
Di wilayah kerja UPTD PuskesmasRawat Inap Tanjung sari Natar pada Tahun 2020
tidak ditemukan kasus KLB
47
Upaya yang dilakukan untuk menurunkan kasus DBD antara lain sosialisasi mengenai
DBD, pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan penyuluhan pentingnya
periksa segera ke fasilitas kesehatan ketika ada tanda-tanda DBD, selain itu mengubah
pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa fogging merupakan cara ampuh untuk
memberantas DBD sehingga mengesampingkan PSN yang sebenarnya merupakan cara
yang paling efektif untuk memberantas DBD. Fogging hanya dilakukan pada kondisi
dimana terjadi ledakan jumlah nyamuk dewasa, namun tidak dapat mematikan telur dan
jentik nyamuk Aedes aegypti.
2. Malaria
Berdasarkan hasil konfirmasi laboratorium Pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjung sari natar tidak ada pasien yang terserang Malaria
3. Filariasis
Filariasis di wilayah kerja uptd puskesmas rawat inap Tanjung sari natar pada tahun
2020 tidak ditemuakan kasus filariasi.
2. Diabetes Militus
Penderita DM ( Diabetes Militus ) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar pada tahun 2020 sebanyak 198 Orang dengan presentase 100 %.
3. Cakupan Perempuan Usia 30-50 Tahun Yang Dideteksi Dini Kanker Serviks Dan
Payudara
Pada tahun 2020 di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar jumlah WUS yang
diperiksa sebanyak 950 orang (20%).Hal ini berarti belum mencapai target SPM yang
ditentukan (40%). Dari pemeriksaan tersebutditemukan hasil pemeriksaan IVA positif
sebanyak 8 orang dan kasus tumor/benjolan payudara sebanyak 39 orang atau 4,11%.
Untuk cakupan perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudaraPer Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada Tahun 2020
dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 6.4
Cakupan Perempuan Usia 30-50 Tahun Yang Dideteksi Dini Kanker Serviks
Dan PayudaraUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
45.00
41.90
40.00
40.00
35.00
30.00
25.00
21.30
20.00
20.00 18.60 18.80
14.60
15.00
10.00
5.00
0.00
Muara putih krawang sari tanjung sari bumi s ari way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program P2 UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Desa Way sari merupakan desa tertinggi cakupan perempuan usia 30-50 tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara (41,9%) sedangkan desaBumi Sari
merupakan desa terendah cakupan perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini
kanker serviks dan payudara (14,6%) di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Natar Tahun 2020.
49
Grafik 6.5
Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
120.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
Muara putih krawang sari tanjung sari bumi sari way sari PKM SPM
Sumber : Koordinator Kesehatan JiwaUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Permasalahan dalam pelayanan kesehatan jiwa disebabkan antara lain karena kurangnya
penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa, kurangnya koordinasi dengan
lintas sektoral, kurangnya skill petugas kesehatan dalam upaya kesehatan jiwa,
kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit gangguan jiwa, kurangnya kunjungan
ke rumah penderita jiwa serta stigma buruk atau aib masyarakat terhadap penderita
gangguan jiwa
50
BAB VII
KESEHATAN LINGKUNGAN
Pada tahun 2018 persentase rumah sehat sebesar 88%. Untuk tahun 2019 persentase
rumah sehat mengalami sedikit kenaikan yaitu 89,2 %. Dan untuk 2020 tidak
mengalami kenaikan yaitu 89,2%. Data persentase rumah sehat hasil inspeksi
sanitasi wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar pada tahun
2020 belum mencapai target rumah sehat yang ditentukan yaitu sebesar 100%, hal
ini berarti upaya inspeksi rumah sehat yang dilakukan belum berjalan dengan
maksimal. Hal-hal yang harus dilakukan agar melebihi dari target yang ditentukan
yaitu dengan melakukan kegiatan inspeksi rumah dan penyuluhan rumah sehat
karena masih adanya sarana air bersih dan kebersihan lingkungan pekarangan yang
kurang terjaga. Kondisi ini sangat erat dengan masih kurangnya kesadaran
masyarakat untuk memiliki sarana sanitasi dan karena faktor ekonomi. Penyuluhan
tentang sanitasi kepada masyarakat adalah sebuah kebutuhan yang harus
dilaksankan secara terencana, teratur dan berkesinambungan.
Untuk cakupan rumah sehat Per Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
51
Grafik 7.1
Cakupan Rumah Sehat
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
89.2
89 89
89
88.8
88.6
88.4
88.2
88
88
87.8
87.6
87.4
2018 2019 2020
Sumber : Koordinator Program KeslingUPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar Tahun 2020
Tidak semua air minum layak tersebut memenuhi kualitas air minum sehat hanya
sebesar 2 penyelenggara air minum (100%) yang memenuhi syarat sehat. Hasil
kualitas air minum belum mencerminkan keadaan yang sebenarnya karena sampel
yang diambil hanya di sarana air minum oleh penyelenggara air minumbukan
semua masyarakat yang mempunyai sarana air minum. Hal ini terkait dengan
pendanaan untuk pengujian sampel sangat minim.
Untuk cakupan penduduk yang memiliki akses air minum yang layakper desa
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat
pada grafik berikut :
52
Grafik 7.2
Cakupan Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Tahun 2020
120
100 98.518
90.257 92.913
88.9
84.578 85
80 75.204
60
40
20
0
muara putih krawang sari tanjung sari bumi sari way sari PKM spm
Sumber : Koordinator Program Kesling UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Desa Krawang Sari merupakan desa tertinggi cakupan penduduk yang memiliki
akses terhadap air bersih yang berkualitas (98,5%) sedangkan desa Muara Putih
merupakan desa terendahcakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air
bersih yang berkualitas (75,2 %) di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Natar Tahun 2020.
Indikator sanitasi yang layak disini adalah jamban sehat. Pada tahun 2020
persentase penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natarsebesar 100 % (32.602 penduduk)
Untuk cakupan jamban sehat Per Desa UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari
Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
53
Grafik 7.3
Cakupan Jamban Sehat
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
120
80
60
40
20
0
Muara putih Krawang sari Tanjung sari bumi sari waysari PKM SPM
Sumber : Koordinator Program KeslingUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
Cakupan akses sanitasi layak di UPTd Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar
pada tahun 2020 sudah mencapai targetuntuk semua desa yaitu 100%. Upaya yang
dilakukan untuk mendongkrak akses sanitasi layak tersebut dengan adanya program
swasembada WC yang dicanangkan di Kabupaten Lampung Selatan. Dalam
program tersebut masyarakat diberikan stimulan pelatihan membuat WC dan
Septiktank serta PHBS. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mendorong
kemandirian masyarakat dalam kepemilikan jamban sehat tersebut. Kerjasama dan
koordinasi lintas sektor sangat berperan dalam program tersebut. Selain itu ada
gebrakan penggunaan dana desa untuk mendukung program tersebut.
Desa STBM adalah desa yang melaksanakan kegiatan STBM 0% penduduk Belum
melaksanakan 5 pilar STBM. Sedangkan STBM adalah pendekatan yang dilakukan
untuk mengubah perilaku hygiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak Buang
Air Besar (BAB) sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum
54
dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah
cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan.
Pada tahun 2020 di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar belum
melalukan STBM.Merubah perilaku memang tidaklah mudah, membutuhkan usaha
yang berkelanjutan dan dukungan dari semua pihak untuk melaksanakan pilar-pilar
STBM.
Untuk cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan Per Desa UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjung sari Natar pada Tahun 2020 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 7.4
Cakupan TTU Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natarTahun 2020
90
80
80 75
74.36
70.59 71.43 70.29
70
61.29
60
50
40
30
20
10
0
MUARA PUTIH KRAWANG SARI TANJUNG SARI BUMI SARI WAY SARI PKM SPM
Sumber : Koordinator Program KeslingUPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari Natar Tahun 2020
55
Pada tahun 2020 di UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar TTU yang
memenuhi syarat kesehatan sebesar 70,2 %. Hal ini berarti belum mencapai target
SPM yang ditentukan (80%).
BAB VIII
COVID-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan
hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis
baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
BAB IX
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari data – data yang telah diuraikan pada BAB I sampai dengan BAB VII dalam Profil
Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjung sari natar, maka secara garis besarnya
1. Kematian Neonatal
(0kasus)
2. 41 Kasus DBD
3. Jamban Sehat100 %
4. Imunisasi Ibu Hamil TT2+`34,14 %
5. Komplikasi Kebidanan yang ditemukan 113 Ibu hamil
6. Desa yang melaksanakan STBM 0% / 5 desa
7. Rumah sehat 89,2 %
8. PenemuanKasus TB + Baru 40 org
9. Air bersih 87.8%
10. Ibu Hamil Yang Mendapatkan FE 99,6%
11. BBLR 0
12. N/D 96,9 %
13. BGM 0.01 %
14. Asi ekslusif 47,9%
15. Penjaringan anak sekolah menengah ke atas 0%
16. Jumlah kasus konfirmasi COVID tahun 2020 berjumlah 24
kasus
5.2 Saran
Dengan diketahuinya masalah – masalah yang ada , maka diperlukan upaya – upaya
a. Perlu untuk terus ditingkatkan kerjasama antara Puskesmas dan Dinas Kesehatan
dalam upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang ada diwilayah UPT
b. Dari hasil program yang didapat dapat dijadikan evaluasi masing-masing program.
Dan dirasa perlu untuk melakukan kerjasama lintas sektoral dan lintas program agar
d. Perlunya sarana sanitasi dasar di beberapa desa agar cakupan penyakit diare tidak
”Gerakan Jum’at Bersih” dalam rangka menurunkan kasus DBD, Malaria dan