Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya

disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan

secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Puskesmas mempunyai fungsi :

1.Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;

2.Pusat Pemberdayaan masyarakat;

3.Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan


pelayanan kesehatan masyarakat)

Semua kegiatan di UPT Puskesmas Dawan I Tahun 2017 dirangkum dalam

bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2017. Profil ini memuat data dan informasi

mengenai situasi kesehatan baik kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-

program kesehatan di wilayah kerja UPT Puskemas Dawan I yang dianalisis sederhana dan

ditampilkan dalam bentuk tabel, peta dan grafik.

1
B. TUJUAN

Tujuan disusunnya Profil UPT Puskesmas Dawan I Tahun 2017 ini adalah:

a.Tujuan Umum

Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I.

b.Tujuan Khusus

1) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan kesehatan dan

mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun.

2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja UPT Puskesmas


Dawan I, Kecamatan Dawan.

3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan kesehatan tahun


selanjutnya.

C. SISTEMATIKA

Sistematika Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan I adalah sebagai

berikut:

Bab I – Pendahuluan

Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan UPT

Puskesmas Dawan I, serta sistematika penyajian diuraikan secara ringkas.

Bab II – Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas

Bab ini menyajikan tentang gambaan umum wilayah kerja UPT Puskesmas

Dawan I yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah, keadaan kependudukan.

2
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka kesakitan, dan
angka status gizi masyarakat.

Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan Puskesmas yang

meliputi pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup

masyarakat dan keadaan lingkungan di wilayah UPT Puskesmas dawan I.

Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga kesehatan, pembiayaan

kesehatan di UPT Puskesmas Dawan I.

Bab VI – Kesimpulan

Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih

lanjut dari Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan I Tahun 2017, serta hal-hal yang

dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah

kerja UPT Puskesmas Dawan I.

Lampiran

3
BAB II

GAMBARAN UMUM

DAN WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS DAWAN I

A. VISI DAN MISI

1. Visi UPT Puskesmas Dawan I

UPT Puskesmas Dawan I dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut
:
“Terwujudnya Peningkatan Masyarakat Dawan Menuju Dawan yang Unggul dan
Sejahtera”

2. Misi UPT Puskesmas Dawan I

Untuk mewujudkan visi tersebut, UPT Puskesmas Dawan I, memiliki misi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan
melalui pemberdayaan dalam penerapan konsep pembangunan berwawasan
kesehatan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Meningkatkan kwalitas kesehatan yang terjangkau, adil dan merata bagi seluruh
masyarakat.
3. Menyediakan informasi kesehatan yang tepat, dan cepat serta manajemen
kesehatan yang mantap dan berkelanjutan.

B. KEADAAN GEOGRAFI

I. Kondisi Geografis

UPT Puskesmas Dawan I merupakan Puskesmas yang terletak paling timur dari
kabupaten Klungkung. Lokasinya bertempat di desa Pikat, Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung, dengan batas wilayah :

Utara : Desa Gegelang Wilayah Kecamatan Manggis Kab. Karangasem

Barat : Desa Gunaksa Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

Timur : Desa Yeh Malet Kecamatan Manggis Kab. Karangasem

Selatan : Selat Badung

4
UPT Puskesmas Dawan I dibangun pada tahun 1976 dan mulai beroperasi pada
tahun 1977, dengan luas wilayah 25,38 km2 yang terdiri dari 7 desa, 27 dusun dengan
jarak tempuh dari desa ke Puskesmas 0 – 3,5 km.

Wilayah kerja merupakan daerah perbukitan dengan curah hujan rendah tiap
tahunnya. Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau roda 4, jalan beraspal
tetapi masih ada dusun yang sulit dijangkau dengan kendaraan bermotor, dusun tersebut
terletak di perbukitan, waktu tempuh dari Puskesmas ke dusun tersebut ± ½ jam dengan
berjalan kaki. Dan mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani, nelayan dan
pedagang.

Sedangkan untuk jarak tempuh dari Puskesmas ke Kabupaten ± 20 menit.

Kondisi fisik Puskesmas Dawan I saat ini baik dimana pada tahun 2016 dapat rehab

Gambar 2.1.
Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Dawan I

II. DEMOGRAFI

1. Sex Ratio Penduduk


Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari perkembangan
ratio jenis kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk
perempuan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Klungkung tahun 2016, penduduk laki – laki , 9.766 jiwa, penduduk perempuan,
9.898 jiwa, rata-rata ratio jenis kelamin penduduk sebesar 99,97. Hal ini

5
menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih besar dibandingkan
jumlah penduduk laki - laki.

2. Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah UPT Puskesmas Dawan I adalah 19.664 jiwa (BPS
Klk, 2016) dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 778 jiwa per kilometer
persegi.

III. Kondisi Sosial Ekonomi


a. Pekerjaan Penduduk
Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani, nelayan dan pedagang.
b. Rasio Beban Tanggungan

Ratio ketergantungan digunakan untuk mengetahui beban tanggungan ekonomi


suatu daerah. Tingginya ratio beban tanggungan ini merupakan faktor penghambat
pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sebagian pendapatan yang diperoleh
oleh golongan produktif terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
golongan tidak produktif. Daerah dengan usia penduduk tidak produktif semakin
besar maka beban tanggungan ekonomi penduduk usia produktif semakin tinggi.

6
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang

dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi

morbiditas, mortalitas dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan masyarakat di

Indonesia digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita

(AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit.

Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan

ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi,

pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan faktor lainnya. Derajat kesehatan masyarakat

di UPT Puskesmas Dawan I Tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut.

A. ANGKA KEMATIAN.

Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian

kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga

dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan

program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung

dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.

1. Angka Kematian Bayi ( AKB ).

Angka Kematian bayi (AKB) adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0 – 11

bulan (termasuk neonatal ). Jumlah kematian bayi pada tahun 2016 sebanyak 3 bayi

, yaitu pada desa Dawan Kaler dan desa Kusamba sehingga Angka Kematian Bayi

7
per 1000 kelahiran hidup tahun 2016 di UPT Puskesmas Dawan I adalah 9 dalam

kurun waktu antara Januari sampai dengan Desember 2016.

Gambar 3.1. Grafik kecendrungan angka kematian bayi tahun 2014-2016


di UPT Puskesmas Dawan I

Dari grafik diatas, dapat digambarkan kecendrungan penurunan angka kebatian bayi.

2. Angka Kematian Balita ( AKABA ).

Angka kematian balita menggambarkan kejadian kematian pada fase antara

kelahiran sampai sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan factor – factor

lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi,

penyakit menular, dan lain – lain.

Pada tahun 2016 tidak terdapat kematian balita di UPT Puskesmas Dawan I

sehingga angka kematian AKABA adalah 0 per 1000 kelahiran hidup.

8
Gambar 3.2. Grafik kecendrungan angka kematian balita di UPT Puskesmas Dawan

3. Angka Kematian Ibu ( AKI ).

Angka kematian ibu mengacu pada jumlah kematian ibu terkait dengan masa

kehamilan, persalinan dan masa nifas.

Pada tahun 2016 di UPT Puskesmas Dawan I, ada 1 kasus kematian ibu yang

terjadi di desa Kusamba sehingga angka kematian ibu adalah 300 per 100.000

KH.

Grafik 3.3. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Ibu di wilayah UPT Puskesmas Dawan

Dari grafik diatas, dapat digambarkan adanya kenaikan kasus kematian ibu di

wilayah UPT Puskesmas Dawan I.tahun 2016, dari sebelumnya tidak ada kasus.

9
B. MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN ).

Morbiditas ( Angka Kesakitan ) penduduk didapat dari data yang berasal dari Bidan-

bidan Desa maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sistem

pencatatan dan pelaporan.

1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas ke seluruh wilayah.

Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian

relative tinggi, sedangkan angka kematian cenderung menurun.

Upaya pemberantasan DBD ditik beratkan pada penggrakan potensi masyarakat

untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M),

pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan

penanganannya di rumah tangga.

Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue Tahun 2016 dilaporkan

meningkat dari tahun 2015 ada 39 kasus menjadi 64 kasus. Incident rate DBD

Tahun 2016 adalah 241,26 per 100.000 penduduk.

2. Tuberculosis (TB)

Tahun 2016 dilaporkan ditemukan 6 kasus BTA positif(+) baru (1 desa Dawan

Kaler, 4 kasus di desa Pikat dan 1 kasus di desa Kusamba), diantara 86 suspek

TB. Jadi Prosentase BTA (+) terhadap suspek sebesar 6,98 %

Keberhasilan Program TB ditunjukkan dengan angka kesembuhan TB, setelah

penderita diobati, kesembuhan penderita baru dapat diketahui pada tahun

berikutnya. Keberhasilan pengobatan TB pada tahun ini dapat dilihat dari angka

kesembuhan TB pada tahun sebelumnya. Untuk penderita TB positif (+) yang

10
diobati tahun 2016 dilaporkan angka keberhasilan pengobatan sebesar 55,56 %

sembuh dari. Jumlah kematian selama pengobatan yaitu 5 per 100.000 penduduk.

3. AFP rate (non polio) <15 tahun

AFP rate (non polio) <15 tahun pada wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I

sebesar 0,00 per 100.000 penduduk < 15 tahun. Target SPM <2 per 100.000

penduduk < 15 tahun.

4. Pneumonia

Pneumonia masih merupakan penyakit utama penyabab kematian bayi dan balita di

Indonesia. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan

akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tata laksana kasus yang cepat

dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yang ditemukan dan mendapat

penanganan.

Di UPT Puskesmas Dawan I 2016, cakupan penemuan kasus dan penanganan

pneumonia adalah 209,2 %, dari 42 sasaran.

5. Penyakit HIV /AIDS dan IMS

Jumlah kasus baru HIV yang ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I

adalah 2 kasus,dengan 1 kasus baru dan 1 kasus meninggal . Jumlah Infeksi

Menular Seksual lainnya di UPT Puskesmas Dawan I adalah 1 kasus.

Kasus diare yang ditangani di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 sebanyak 516

kasus, dengan prosentase sebanyak 105,77 % dari 435 sasaran.

11
6. Penyakit Kusta

Pada tahun 2016 jumlah kasus baru kusta (MB) sebanyak 3 kasus kusta,

mengalami penurunan dari tahun 2015 sebanyak 4 kasus kusta. Angka penemuan

kasus baru kusta (NCDR) 11,31 per 100.000 penduduk. Dari Persentase Cacat

Tingkat 2 Penderita Kusta adalah 5 % per 100.000 penduduk Angka Prevalensi

Kusta di UPT Puskesmas Dawan I sebesar 2,64 per 10.000 penduduk.

7. Penyakit Menular Yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I )

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan

pelaksanaan program imuniasasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit

tetanus neonatorum, campak, difteri, pertusis dan hepatitis B.

a. Tetanus Neonatorum.

Jumlah kasus tetanus neonatorum di UPT Puskesmas Dawan I tidak ada (

nihil ). Hal ini dikarenakan meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga

kesehatan (Bidan). Yang terpenting adalah usaha pencegahan yaitu

pertolongan persalinan yang higeinis di tunjang dengan imunisasi TT pada

ibu hamil.

b. Campak

Jumlah kasus Campak di UPT Puskesmas Dawan I tidak terdapat kasus

campak. Case fatality Rate Campak sebesar 0 %

c. Difteri

12
Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relative rendah,

rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi, jumlah

kasus difteri di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 tidak ada ( nihil ).

d. Pertusis

Jumlah kasus pertusis di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 tidak ada (

nihil )

e. Hepatitis

Jumlah kasus Hepatitis pada UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 tidak ada (

nihil).

8. Penyakit Malaria

Penyakit malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia,

perkembangan penyakit malaria dipantau melalui Annual Parasite Incidence (API),

berdasarkan hasil laporan dan pengamatan di lapangan, di wilayah kerja UPT

Puskesmas Dawan I, Angka Kesakitan Malaria sebesar 0,00 per 1.000 penduduk.

Case Fatality Rate Malaria adalah 0 %

C. STATUS GIZI

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi

dengan berat badan lahir rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia

subur kurang energi kronis (KEK).

1. Bayi Dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR)

Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu

faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR

13
dibedakan dalam 2 katagori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena

intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi

berat badannya kurang. Untuk tahun 2016 di UPT Puskesmas Dawan I jumlah

BBLR sebanyak 15 bayi, yaitu 4,50 %

2. Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah

pengukuran secara anthropometric yang menggunakan indeks berat badan menurut

umur (BB/U). BGM sebanyak 4 balita meningkat dari tahun 2015 sebanyak 2 balita

dan yang mendapatkan perawatan seluruhnya ( 100 % ). Presentase D/S dari jumlah

balita tahun 2016 adalah 86.05 %. Tahun 2016 terdapat 1 kasus gizi buruk, yaitu di

desa kampung kusamba dan telah mendapatkan perawatan.

3. Status Gizi Wanita Usia Subur Kurang Energi Kronik (KEK)

Salah satu cara untuk mengetahui status gizi Wanita Usia Subur (WUS)

umur 15-49 tahun adalah dengan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas

(LILA). Hasil pengukuran ini bisa digunakan sebagai salah satu cara dalam

mengidentifikasi seberapa besar seorang wanita mempunyai risiko untuk

melahirkan bayi BBLR. Indikator Kurang Energi Kronik (KEK) menggunakan

standar LILA < 23,5cm. Pada tahun 2016 di UPT Puskesmas Dawan I terdapat 27

bumil KEK.

14
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A.PELAYANAN KESEHATAN

1. Kesehatan Ibu

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu Hamil K1, K4,

Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu hamil.

Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2016 dilaporkan sebesar 100% sehingga

sudah mencapai target K1 100%.

Cakupan pemeriksaan Ibu Hamil tahun 2016 dilaporkan sebesar 98 % , persalinan

yang ditolong tenaga kesehatan sebesar 88 %, yang mendapat pelayanan kesehatan nifas

sebesar 93%.

4.1. Grafik cakupan K1 dan K4 di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2014-2016

Dari grafik diatas, terjadi peningkatan pencapaian pada K1 dan K4 dari tahun sebelumnya.

Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten Klungkung

dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil sebanyak tiga kali selama

kehamilannya, tak terkecuali di wilayah UPT. Puskesmas Dawan I. Ibu hamil

15
mendapatkan tablet besi (Fe3) tahun 2016, dilaporkan sebagai berikut : Fe3 sebanyak

98,16 %.

4.2. Grafik pemberian tablet Fe tahun 2014-2016

Dari gambaran diatas pencapaian pemberian PE 3 pada ibu hamil, masih sama

dengan tahun sebelumnya.

Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2016 dilaporkan

88 %.

4.3. Grafik cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan kesehatan tahun 2014-2016 di
UPT Puskesmas Dawan I

Cakupan pencapaian persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun 2016

megalami penurunan dari tahun sebelumnya.

16
2. Kesehatan Anak

Kunjungan Bayi di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 untuk mendapatkan


pelayanan Kesehatan dilaporkan sudah mencapai 99,66%.

Jumlah Balita tahun 2016 dilaporkan terdapat 1484 balita dan 86,1% ditimbang,

hasilnya adalah balita dengan BGM sejumlah 0,3%.

Kunjungan Neonatus (KN1) pada tahun 2016 dilaporkan mencapai 100 %,

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai angka 99%.

Berikut disajikan gambar grafik kecenderungan cakupan kunjungan neonatus

(KN1) dan (KN Lengkap) di UPT Puskesmas Dawan I 2014 sampai dengan 2016.

Grafik 4.4. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus (KN1) dan KN Lengkap


di UPT Puskesmas Dawan I Tahun 2014-2016

Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016

dilaporkan sebanyak 75% atau mengalami kenaikan dari tahun 2015.

17
Grafik 4.5.Cakupan bayi di beri ASI eksklusif tahun 2014 sampai 2016

Bayi dan Balita yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali yaitu saat bulan
Februari dan Agustus adalah sebanyak 100%.

Balita yang ditimbang hasilnya 86.03% naik berat badannya dan 0,33% balita berada di

bawah garis merah. Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan MP-

ASI (Makanan Pendamping ASI).

Grafik 4.5. Grafik Cakupan Penimbangan Balita tahun 2014 sampai dengan 2016

Pemeriksaan kesehatan anak SD/MI dilaporkan sudah mencapai 95,41% dan

pemeriksaan anak SMP/SMU sudah mencapai 100%. Pencapaian ini sudah memenuhi

target 100%.

18
Sebanyak 100% murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya dalam UKGS, hasilnya
adalah 83.24% perlu perawatan.

3. Imunisasi

Pencapaian program imunisasi lengkap di tahun 2016 dilaporkan 100 %..

Target 100% desa UCI ( Universal Child Imunization ) di UPT Puskesmas Dawan
I telah tercapai.

4. Kesehatan Pra Usila dan Usila

Kelompok pra usila dan usila dilaporkan baru sudah dilayani kesehatannya dalam

program kesehatan usila di Puskesmas Dawan I. Sedangkan pelayanan kesehatan usila (60

tahun ke atas) sebanyak 73,27%.

4.6. Grafik kelompok lansia di bina tahun 2016 di UPT Puskesmas Dawan I

5. Keluarga Berencana

Jumlah peserta KB baru tahun 2016 sebesar 5,6%, peserta KB aktif dilaporkan

sebanyak 78,2% dari 4.479 PUS, dengan metode kontrasepsi MKJP terbanyak dilaporkan

menggunakan metode IUD sebanyak 41,0% dan terendah dengan metode MOP sebesar
0%.

19
4.6. Grafik Lingkaran alat kontrasepsi yang digunakan
di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2014 – 2016

B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

B.1. Cakupan jaminan kesehatan penduduk menurut jenis jaminan dan umur.

Penduduk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan sebesar 45.39 %.

Sedangkam yang belum memiliki jaminan kesehatan sebesar 45.61 %.

4.7. Grafik Jaminan Kesehatan Penduduk Tahun 2016

B.2. Cakupan Kunjungan Rawan Jalan

20
Jumlah kunjungan rawat jalan tahun 2016, kunjungan laki – laki

sebanyak 13949, kunjungan pendududk perempuan sebanyak 18274. Total

kunjungan tahun 2016 sebesar 32223.

4.8. Grafik kunjungan rawat jalan di UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016

C. Perilaku Hidup Masyarakat

1. PHBS

Pada tahun 2016 dilakukan pemantauan terhadap 2.900 rumah tangga dan hasilnya 75,52%

keluarga yang ber-PHBS. Kegiatan tersebut dilakukan dengan dana BOK tahun 2016.

21
4.9. Cakupan PHBS Rumah Tangga UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016

2. Strata Posyandu

Posyandu di Wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I pada tahun 2016 dilaporkan

sebanyak 38 posyandu balita, dan 7 posyandu lansia.

Stratifikasi Posyandu
Peranserta masyarakat dalam kegiatan posyandu sudah cukup baik, ini tercermin dari 38
posyandu telah melakukan kegiatan dengan sistem 5 meja. Pada tahun 2016 sebanyak 34
posyandu sudah katagori purnama dan 3 posyandu termasuk katagori posyandu mandiri,
posyandu madya sebanyak 1 posyandu. Persentase posyandu yang aktif sebesar 100 %.

22
4.7. Grafik Lingkaran Proporsi Posyandu Balita sesuai strata tahun
2014 – 2015 di UPT Puskesmas Dawan I

D. KEADAAN LINGKUNGAN

Presentase rumah sehat di wilayah UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 sebesar

97,07%.

Tahun 2016 diadakan pendataan masyarakat air bersih dan hasilnya adalah

Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak sebesar 58,04 % dari total penduduk.

Untuk tempat-tempat umum juga dilakukan pemeriksaan kesehatan

lingkungannya, hasil pemeriksaan sebagai berikut: 100% pada tempat pengelolaan

makanna telah diperiksa .

Desa yang melakukan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di wilayah UPT

Puskesmas Dawan I tahun 2016, sudah semua desa melaksanakannya.

23
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal
pemerintah telah menyediakan sarana kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Dawan I
terdiri dari:

1. 6 puskesmas pembantu
2. 38 posyandu balita
3. 7 Poskesdes
4. 7 Desa Siaga

A. KETENAGAAN

Situasi ketenagaan di UPT Puskesmas Dawan I berubah dari tahun ke tahun.

Berikut data ketenagaan pegawai di UPT Puskesmas Dawan I per 31 Desember 2016.

Tabel 5.1. Jenis Ketenagaan di UPT Puskesmas Dawan I per Desember 2016

No Jenis Tenaga Jumlah Keterangan

1 Kepala Puskesmas 1 PNS

2 KaSubag TU 1 PNS

3 Dokter Umum 1 PNS (Tugas Belajar)

4 Dokter Umum PTT 2 PTT Provinsi

5 Dokter Gigi 1 PNS

6 AKPER 6 PNS

7 AKPER 3 Tenaga Kontrak

8 AKPER 1 Pengabdian

24
9 AKZI 1 PNS

10 Bidan 9 PNS

11 Bidan PTT 4 PTT Pusat

12 Bidan PTT 2 PTT Provinsi

13 Bidan 6 Tenaga Kontrak

14 Bidan 7 Pengabdian

15 Perawat Kesehatan 2 PNS

16 SMF 1 PNS

17 Perawat Gigi 3 PNS

18 Analis 1 PNS

19 Kesehatan Masyarakat 2 PNS

20 Tenaga Administrasi 2 PNS


/SMA

21 Tenaga Administrasi 2 Tenaga Kontrak


/SMA

22 Sopir 1 PNS

23 Tenaga JMD 1 Tenaga Kontrak

24 Tenaga Kebersihan 1 Tenaga Kontrak

Jumlah 62

25
A. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN KUNJUNGAN PUSKESMAS

1. Pembiayaan Kesehatan

Tahun 2016 dilaporkan UPT Puskesmas Dawan I mempunyai alokasi

dana anggaran sebesar Rp 1.336.222.885,00.. Selengkapnya sumber

pembiayaan kesehatan UPT Puskesmas Dawan I disajikan dalam diagram

lingkaran berikut ini.

1. APBD 305.396.885

2. JKBM 269.695.000

3. JKN Kapitsi 475.116.000

4. Non Kapitasi 1.565.000

5. BOK 234.100.000

Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sumber anggaran terbesar berasal dari

dana kapitasi BPJS sebesar 67,20% total anggaran. Tahun 2016 dilaporkan puskesmas

mendapat dana bantuan operasional kesehatan(BOK) sebesar Rp 234.100.000,00 yang

digunakan untuk kegiatan promotif maupun preventif guna tercapainya target SPM (Standar

Pelayanan Minimal) di wilayah kerja UPT Puskesmas Dawan I dan dana APBD sebesar Rp.

305.396.885,00.

2. Kunjungan Pasien UPT Puskesmas Dawan I

Kunjungan UPT Puskesmas Dawan I tahun 2016 mengalami penurunan

dibanding tahun 2013. Kunjungan pasien dari tahun 2007 sampai dengan tahun

2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

26
3. Utilisasi Kesehatan

Tahun 2014 kunjungan penduduk ke Puskesmas sebesar 22.735 kunjungan

dari total jumlah penduduk sebesar 54.736 jiwa. Jika dihitung cakupannya sebesar

41,54% atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013 Tidak semua

penduduk berkunjung ke Puskemas karena di wilayah Banguntapan banyak sarana

kesehatan lain.

Kunjungan peserta BPJS sebesar 9.735 kunjungan dari jumlah peserta 7.905

utilisasinya sebesar 10,26%. Kunjungan peserta Jamkesos sebesar 235 kunjungan

dari jumlah peserta 1.879, utilisasinya sebesar

1,07%. Utilisasi peserta jamkesmas dan jamkesos belum mencapai 10% sehingga
belum memenuhi target.

B. JENIS PELAYANAN PUSKESMAS

1. Pelayanan UPT Puskesmas Dawan I

UPT Puskesmas Dawan I merupakan puskesmas rawat jalan atau yang jenis
pelayanannya meliputi :

a. BP. UMUM d. LABORATORIUM


b. BP GIGI e. FARMASI

c. KIA f. GIZI

2. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau lazim disebut

Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan

kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan tingkat pertama yang

berfungsi sebagai :

1)Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

27
2)Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3)Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh, terpadu, dan

berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perorangan dan


Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

UPT Puskesmas Dawan Ibertanggung jawab atas wilayah kerja yang


ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari :

a.Upaya Kesehatan Wajib, meliputi :

1)Upaya Promosi Kesehatan

2)Upaya Kesehatan Lingkungan

3)Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4)Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

5)Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

6)Upaya Pengobatan

b.Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :

1)Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

2)Upaya Kesehatan Olahraga

3)Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN)

4)Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

5)Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)

6)Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)

7)Upaya Kesehatan Mata

8)Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

9)Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya inovasi, yakni upaya

lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai

28
dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam
rangka mempercepat visi-misi Puskesmas Banguntapan III.

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta

Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini

merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan

Puskesmas. Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi masalah yang

spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan

pengembangan. Disamping laborat dan pencatatan & pelaporan, pelayanan

penunjang yang lain adalah : Bagian Umum dan Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan

SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan, Laboratorium dan Farmasi.

a.UPAYA KESEHATAN WAJIB

1)Upaya Promosi Kesehatan

Programer Promosi Kesehatan di UPT Puskesmas Dawan Idipegang oleh

seorang perawat umum. Hal ini dikarenakan belum adanya petugas fungsional

Promkes.

Hasil Kegiatan :

»Pertemuan kader posyandu tiap 1 bulan sekali

»Pendataan PHBS rumah tangga dan sekolah

»Pengembangan kawasan “Bebas Asap Rokok”

»Sosialisasi Kawasan RT Bebas Asap Rokok dilakukan Dusun Modalan hasilnya diperoleh
kesepakatan untuk tidak merokok di acara sosial

7
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

kemasyarakatan dan akan dipasang stiker “Bebas Asap Rokok” di

rumah warga.

29
2)Upaya Kesehatan Lingkungan

Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan

Tabel di bawah ini adalah hasil kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan


Tahun 2014 :

»Pemantauan rumah sehat dan pembinaan rumah yang belum memenuhi syarat
rumah sehat

»Pemantauan air minum berkualitas (layak) yang dikonsumsi masyarakat

»Pemantauan kualitas air minum pada penyelenggara air minum

»Pemantauan terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di wilayah Desa


Banguntapan

»Menjadi penggerak terlaksananya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

»Pemantauan Tempat-tempat umum (TTU)

»Pembinaan dan pemantauan status higiene sanitasi tempat pengolahan makanan


(TPM)

8
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

3) Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana

a)Upaya Kesehatan Ibu AnakHasil Kegiatan tahun 2014

Tabel 5.2. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak


Tahun 2014

No Jenis Kegiatan Hasil 2014

1 Jumlah Bumil 854

Kunjungan
Bumil (K-1) Puskesmas 220
2
Kunjungan
Bumil (K-1) PWS 591

3 Deteksi Bumil Beresiko PWS 106

4 Neonatus Beresiko (PWS) 100

30
5 Persalinan oleh Nakes 609

Kematian Bayi 0
6
Kematian Neonatus 5

7 Kematian Balita 0

8 AKI 1

9 DTKB BAYI 490

10 DTKB Balita 498

11 DTKB APRAS di TK 2195

Sumber : Data Program KIA Tahun 2014

9
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

b) Upaya Wajib Program Keluarga Berencana

Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana

Akseptor KB

Tabel 5.3. Jumlah Peserta KB di Puskesmas Banguntapan III


Tahun 2014

No Jenis Kegiatan Aktif Cakupan % KB Aktif

1 IUD 1901 43,63%

2 MOP 37 0,85%

3 MOW 411 9,43%

4 Implan 132 3,03%

5 Suntik 1368 31,40%

6 Pil 228 5,23%

7 Kondom 280 6,43%

Jumlah 4357 100,00%

Sumber : Program KB UPT Puskesmas Dawan ITahun 2014

31
10
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

4) Upaya Kesehatan Wajib Bina Gizi Masyarakat

Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat

Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat


Di Puskesmas Bangunpatan III Tahun 2014

NO Jenis Kegiatan Hasil Sasaran Cakupan(%)

1 Jumlah Balita 1943 1943 100,00%

2 Jumlah Balita ditimbang 1418 1943 72,98%

3 Jumlah Balita naik berat badannya 848 1082 78,37%

4 Jumlah BGM 7 1082 0,65%

5 Bayi ASI Eksklusif 132 164 80,49%

6 Balita dapat Vit A 2x 1495 1498 99,80%

7 Bumil dapat Fe 449 634 70,82%

8 Prevalensi Bumil KEK 29 634 4,57%

9 Cakupan PMT Bumil KEK 14 29 48,28%

10 Prevalensi anemia BUMIL 18 591 3,05%

11 Cakupan MP ASI Baduta Gakin 8 70 11,43%

12 Desa baik garam beriodium 1 1 100,00%

13 Kadarzi 118 125 94,40%

14 Prevalensi BBLR 25 607 4,12%

Sumber : Program Bina Gizi Masyarakat Pusk. Banguntapan III Tahun 2014
11
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

5) Upaya Pencegahan Penyakit

a) Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue

32
Kegiatan Upaya DBD yang telah dilaksanakan di Puskemas antara lain:

»Gertak PSN

»Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD

»Penyuluhan DBD

»Abatisasi

»Surveilans Penyakit DBD

b)Upaya Pencegahan Penyakit TB Tujuan

Menemukan paien TB BTA positip sesuai target.

Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB dengan cara memutuskan

rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan

masyarakat.

Angka konversi minimal 80%.

Angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita BTA positip yang diobati.

12
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

Hasil Kegiatan

Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB


Di UPT Puskesmas Dawan ITahun 2010 - 2014

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


URAIAN
2010 2011 2012 2013 2014

Suspek 85 47 63 60 35

BTA positip 16 1 4 9 1

BTA neg/Rontgen

33
14 2 3 1 2
positip

Sumber : Data Program P2 TB Pusk Banguntapan III Th 2009 – 2014

Informasi dari data di atas adalah bahwa UPT Puskesmas Dawan

Imenemukan 35 orang suspek TB dan yang TB positif ada 1 orang serta 2 orang BTA

negatif tapi rontgen positif.

Indikator Keberhasilan Program P2- TB Penjaringan

Tabel 5.6 Angka Penjaringan Suspek TB

URAIAN TH 2014

Suspek 35

Target Pusk. Banguntapan


III 230

Jml suspek/ perkiraan suspek x


Rumus Cakupan
100%

Cakupan Pusk. Banguntapan III 15,22 %

Sumber : Program P2- TB UPT Puskesmas Dawan ITahun 2014

13
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

34
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa UPT Puskesmas Dawan

Iditargetkan harus menemukan 230 suspek TB akan tetapi hanya 35 suspek

ditemukan. sedangkan cakupan penemuan suspek TB masih rendah yaitu 15,22%.

c)Upaya P2- ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Hasil Kegiatan P2 – ISPA

Grafik 5.4. Kasus ISPA di Puskesmas Banguntapan III


Tahun 2008 – 2014
400 355
350
279
300
254
250 226 218
200 173 169
156 153
146
150 108 104
100

50

35
0

Kasus ISPA

Sumber: Program P2 ISPA UPT Puskesmas Dawan ITh. 2008-2014

Grafik di atas adalah perbandingan kasus ISPA dari tahun 2008 sampai

2014. Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi terjadi

pada bulan Maret sebanyak

14
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015

36
355 kasus sedangkan kasus terendah terjadi pada bulan November sebanyak 104
kasus.

d)Upaya P2- Diare

Hasil Kegiatan Upaya P2- Diare

Grafik 5.5. Kasus Diare di Puskesmas Banguntapan III


Tahun 2014

50 46
44
45 39
40 36
33 34
35 29 28 28
30
22 21
25
20 14
15
10
5
0

Kasus Diare

Sumber: Program P2 – Diare UPT Puskesmas Dawan ITh. 2014

Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa kasus Diare
tertinggi terjadi Bulan September dan kasus terendah di Bulan Juli.

15
Profil Kesehatan UPT Puskesmas Dawan ITahun
2015
Convert PDF to Word

37

Anda mungkin juga menyukai