Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Evidence practice dalam keperawatan komunitas

EBP adalah sebuah proses yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu
uptodate atau cara agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat menjadi
bahan untuk membuat keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat
memberikan perawatan terbaik pada pasien (Macnee,2011). asedangkan menurut
(Bostwick, 2013 ) EBP adalah strategi untuk memperoleh pengetahuan dan skill untuk
bisa meningkatkan tingakah laku yang positif sehingga bisa menerapkan EBP didalam
praktik. Dari kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwaEBP merupakan
suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau pengetahun terbaru berdasarkan
evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk membuat keputusan klinis guna
meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

Tujuan utama di implementasikannya Evidence Practice di dalam praktek


keperawatan adalah untuk meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil
yang terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu juga dengan
dimaksimalkannya kualitas perawatan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih cepat dan
lama perawatan bisa lebih pendek serta biaya perawatan bisa ditekan ( Madarshahian
et al.,2012)

Di dalam keperawatan komunitas penerapan Evidence Practice yang terdapat


pada suatu study literatur yang berjudul “ MODEL DAN PENDEKATAN
PELAYANAN PERAWATAN KESEHATAN PRIMER BAGI KOMUNITAS ANAK
JALANAN : Understanding the Evidence-Based for Practice “. Yang menejelaskan
bahwa dengan adanya study literatur ini diharapkan dapatmemberikan kontribusi
terhadap peningkatan wawasan serta evidence-Based Understanding tentang
bagaimana pelayanan keperawatan kesehatan primer dapat dioptimalkan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan komunitas anak jalanan.

Pemerintah Republik Indonesia malalui kementrian kesehatan pada tahun 2010


telah memberikan panduan tentang sistem rujukan dan pelayanan kesehatan bagi anak
berkebutuhan khusus (ABK) yang didalamnya termasuk anak jalanan yang harus
memperhatikan kebutuhan dasar anak yaitu meliputi 3 aspek : asuh, asih dan asah.

Adapun langkah-langkah pelayanan kesehatan anak berkebutuhan khusus


termasuk anak jalanan adalah dengan meningkatkan akses anak jalanan terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan pendekatan sesuai kebutuhan, antara
lain : melalui rumah singgah/ shelter dan rujukan puskesmas.

Perawat kesehatan masyarakat (Community Health Nurse) dapat memberikan


layanan kesehatan bagi kelomok anak jalanan dengan menyediakan layanan kesehatan
yang berkualitas dengan memastikan bahwa ada cukup pengetahuan, keyakinan, nilai
dan sumber daya sosial dan ekonomi di masyarakat yang tersedia untuk menangani
permasalahan ini. Perawat komunitas menyediakan layanan keperawatan yang
meliputi lima area, yaitu : identifikasi faktor resiko, mengkaji masalah dan potensi
yang ada di masyarakat terkait issue anak jalanan, dokumentasi dan sistem pelaopran,
sistem rujukan dan rehabilitasi. Dengan demikian baik secara profesional maupun
sukarela , keperawatan komunitas harusnya terlibat di semua setting permasalahan,
termasuk pada fase rehabilitasi/ shelter/ rumah singgah.

Secara konseptual , kesehatan primer merupakan layanan kesehatan yang dapat


diakses secara universal oleh semua kalangan. Pemebrian layanan kesehatan yang
berkualitas yang dibentuk oleh sistem rujukan terintegrasi dalam penyelesaian
masalah kesenjangan layanan kesehatan;memaksimalkan peran masyarakat dan
individual self-reliance, partisipasi dan kontrol ; dan melibatkan kolaborasi dan
partnership dengan barbagai sektor untuk mempromosiskan kesehatandi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai