FAKULTAS KESEHATAN
DENPASAR
2021
i
USULAN PENELITIAN
NIM. 17C10062
FAKULTAS KESEHATAN
DENPASAR
2021
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PENELITIAN
Proposal penelitian dengan judul “Gambaran pengetahuan dan perilaku hidup sehat
pra lansia sebelum menghadapi masa lansia di Puskesmas II Denpasar Selatan ” telah
mendapatkan persetujuan pembimbing untuk diajukan dalam ujian proposal
penelitian.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Proposal penelitian dengan judul “Gambaran pengetahuan dan perilaku hidup sehat
pra lansia sebelum menghadapi masa lansia di Puskesmas II Denpasar Selatan” telah
mendapatkan persetujuan pembimbing dan Rektor ITEKES Bali untuk dilaksanakan
sesuai dengan rencana penelitian yang tertuang dalam proposal penelitian.
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. .IGN Made Kusuma Negara, S.Kep.,MNS Ni Wayan Novi Suryati, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0807057501 NIDN. 0824119201
Menyetujui,
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali)
Rektor
NIDN. 0823067802
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal yang berjudul “Gambaran
Pengetahuan dan Perilaku Hidup Sehat Pra Lansia Sebelum Menghadapi Masa
Lansia”.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari semua pihak sehingga proposal ini bisa diselesaikan
tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,MNg.,Phd selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan izin dan kesempatan
kepada penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Bapak Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
yang memberikan dukungan moral dan perhatian kepada penulis.
3. Ibu Anak Agung Ayu Yuliati Darmini, S.Kep., Ns., MNS selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan yang memberikan dukungan moral dan perhatian
kepada penulis.
4. Ns.IGN Made Kusuma Negara, S.Kep.,MNS selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pencerahan dalam menyelesaikan proposal
ini.
5. Ibu Ni Wayan Novi Suryati, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II dan selaku wali
kelas A Angkatan 2017 yang telah banyak memberikan bimbingan, pencerahan,
motivasi dan dukungan moral kepada penulis.
6. Seluruh keluarga terutama Bapak I Kadek Yudadana dan Ibu Ni Kadek Dewi Sri
Herawati selaku orangtua yang banyak memberikan dukungan, semangat serta
dorongan moral dan materiil sehingga proposal ini dapat diselesaikan.serta Ni
v
Wayan Padmi selaku Bibi yang selalu memberikan semangat kepada penulis
dalam proses menyelesaikan proposal ini.
7. Adik tersayang I Made Oka Mahendra yang selalu memberikan dukungan,
motivasi, dan semangat untuk penulis sehingga selesainya proposal ini.
8. Nengah Juliawan S.Pd selaku teman hidup yang selalu memberikan dukungan
dan motivasi kepada penulis dalam proses menyelesaikan proposal ini.
9. Sahabat penulis dan teman-teman angkatan 2017 yang selalu memberikan
dukungan dan semangat hingga selesainya proposal ini.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyusunan proposal ini. Penulis menyadari dalam penyusunan
proposal ini masih belum sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis
menerima kritik dan saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaan
proposal ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................6
C. Tujuan Penelitian................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..............................................................................6
vii
BAB III KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL...............................28
A. Kerangka Konsep..............................................................................28
B. Variabel Penelitian............................................................................29
C. Definisi Operasional.........................................................................30
A. Desain Penelitian..............................................................................32
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..........................................................32
C. Populasi, Sampel, Sampling.............................................................33
D. Metode Pengumpulan Data...............................................................36
E. Rencana Analisa Data.......................................................................39
F. Etika Penelitian.................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
viii
Tabel 3.1 Definisi Operasional..................................................................30
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan dan Perilaku
Hidup Sehat pada Pra Lansia sebelum Menghadapi Masa Lanisa……………………..28
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur
di atas 60 tahun ke atas atau lebih menurut UU No 13 Tahun 1998.
Usia lanjut sebagai tahap perkembangan yang normal yang akan
dialami oleh setiap individu, pada tahap ini biasanya akan
mengalami perubahan atau kemunduran fungsi fisiologis organ
tubuhnya. Menurut World Health Organization (WHO) klasifikasi
pra lansia adalah usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lanjut
usia (elderly) 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, dan
usia sangat tua ( very old) diatas 90 tahun.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan
perilaku yang diilakukan atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau
masyarakat mampu menolong dirinya sendiri secara mandiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,2011).
PHBS merupakan gambaran pola hidup keluarga yang senantiasa
memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.
Semua bentuk perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaraan
keluarga dan anggota keluarga sehingga dapat menolong dirinya
sendiri di bidang kesehatanya (Proverawati&Rahmawati ,2016).
Selain itu PHBS adalah salah satu program prioritas pemerintah
melalui puskesmas dan menjadi hasil luaran dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan Maryuni (2013).
Penerapan perilaku hidup sehat lansia di Posyandu Lansia Nur
Kinasih. Kelurahan Paseban RW 8 masih tergolong tidak baik
karena ditemukan presentase paling tinggi menunjukkan lansia
dengan pola makan yang kurang baik yaitu pola makan yang tidak
teratur, jarang mengkonsumsi sumber
2
2
B. Rumusan Masalah
D. Manfaat Praktis
1. Manfaat Teoritis
2.Manfaat Praktis
7
BAB II
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian
Lansia adalah seseorang yang telah berumur 60 tahun ke atas
menurut UU No 13 Tahun 1998. Lansia bukan penyakit, namun
merupakan tahap lanjut dari proses kehidupan yang ditandai dengan
penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress
lingkungan (Muhith & Siyoto , 2016). Menua bukanlah suatu penyakit,
tetapi merupakan proses yang akan mengakibatkan perubahan kumulatif,
proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan
dari dalam dan luar tubuh dan pada akhirnya akan mengalami kematian
Wahyu (2017). Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang
terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Proses alamiah yang berarti seseorang
telah melalui tahap-tahap kehidupannya, yaitu neonatus, toodler, pra school,
school, remaja, dewasa dan lansia. Tahap berbeda ini dimulai baik secara
biologis maupun psikologis Padila (2013)
Menurut WHO, pra lansia memiliki batasan usia 45-59 tahun.
Pada usia tersebut, seseorang harus mulai mempersiapkan diri menuju
lansia. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan bagi pralansia untuk
menghadapi masa lansia nanti untuk menjadi Lansia Tangguh yang sehat,
aktif, mandiri, produktif dan bermartabat. Data BPS (2019) menunjukkan
angka kesakitan penduduk lansia masih sebesar 26,20%. Disabilitas pada
lansia terjadi akibat bertambahnya usia atau kondisi-kondisi tertentu
(penyakit, kecelakaan, trauma, dsb). Seiring dengan bertambahnya usia,
angka disabilitas cenderung meningkat. Banyaknya penyakit yang diderita
(multi patologis) dan meningkatnya kecenderungan disabilitas pada
9
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indra manusia.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan. Nursalam (2012).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya Tindakan seseorang (ovent behavior). Dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif
mempunyai 6 tingkat. Notoadmodjo (dalam wawan & dewi 2019).
13
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai meningkat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah meningkat Kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
apa yang dipelajari yaitu menyebakan, mengidentifikasi, menyatakan
dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat
menginterpretasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
obyek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalakn dan sebaginya terhadap suatu objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi rill (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode,prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
4. Analisi (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan
untuk melaksanakan atau menghubungkan. Bagian-bagian di dalam
suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk Menyusun formulasi baru dari fromulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
14
menggunaka kriteria-kriteria yang telah ada.
C. Perilaku
1. Pengertian Perilaku
Perilaku merupakan respon individu terhadap suatu stimulus atau
suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak.
Perilaku merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling
berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat
kompleks sehingga kadang-kadang kita tidak sempat memikirkan
penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Perilaku
manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan tindakan. (Kementerian Kesehatan RI, 2012).
Menurut Purwanto (2003) dalam wawan & dewi (2015), Perilaku
merupakan salah satu hal yang di setiap saat dilakukan oleh
setiap orang. Perilaku adalah salah satu ciri esensial yang
dimiliki individu bahwa seseorang selalu berperilaku atau
melakukan kegiatan. Pengertian perilaku sering dibatasi kepada
yang dapat dilihat dari luar, yang berkenaan dengan kegiatan
jasmaniah, atau psikomotor. Individu yang satu dengan yang lain
jelas berbeda dan banyak terdapat perbedaan. Perbedaan ini
menyangkut keragaman karakteristik atau ciri-ciri,
kemampuan, kemauan serta perilaku. Keragaman kegiatan atau
perilaku individu tersebut dilatar belakangi oleh jumlah dan
kualitas potensi atau kemampuan yang dimiliki yang jauh
lebih banyak dan lebih tinggi dibandingkan dengan binatang.
2. Bentuk perilaku
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus maka perilaku dapat di
bedakan menjadi dua yaitu (Notoatmodjo,2012) :
a. Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup. Reaksi
terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi
pengetahuan atau kesadaraan, dan sikap yang terjadi pada orang
yang menerima stimulus dan dapat diamati secara jelas. Perilaku
tertutup sebatas sikap tanpa ada tindakan yang nyata.
15
b. Perilaku terbuka (overt behaviour)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
dan terbuka. Respons terhadap stimulus dalam bentuk tindakan atau
praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang
lain. Perilaku terbuka adalah berupa tindakan yang nyata.
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku
Perilaku manusia di pengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor
perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku (non
behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri di tentukan dari 3
faktor yaitu :
a. Faktor predisposisi yang mencangkup pengetahuan dan sikap.
b. Faktor pemungkin yang mencangkup lingkungan fisik, tersedia
atau tidak tersedianya fasilitas atau sarana keselamatan kerja,
ketersedian APD, dan pelatihan.
c. Faktor penguat faktor ini meliputi undang – undang, peraturan dan
pengawasan (Menurut Notoatmodjo (dalam Titik 2015)
4. Perilaku kesehatan
Menurut Notoatmojo (2019) perilaku kesehatan adalah suatu
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan 4 unsur
yaitu sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,makanan dan
minuman, serta lingkungan. terdapat 3 bentuk perilaku kesehatan
yaitu :
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan ( Health maintenance)
b. Sasaran
Menurut KEMNKES RI tahun 2011 PHBS memiliki 3 sasaran
yaitu :
1. Sasaran primer
Sasaran primer merupakan sasaran langsung yaitu seorang
individu di masyarakat, kelompok dalam masyarakat dan
seluruh masyarakat yang diharapkan dapat melaksanakan
PHBS.
2. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah seseorang yang memiliki pengaruh
terhadap sasaran primer dalam mengambil keputusannya
untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Sasaran
sekunder dapat berupa tokoh masyarakat seperti tokoh
pemuka agama atau adat, tokoh politik, tokoh remaja, tokoh
pendidikan, tokoh wanita dan tokoh kesehatan.
3. Sasaran tersier
Sasaran tersier merupakan seseorang yang memiliki posisi
dalam pengambilan keputusan formal, sehingga dapat
memberikan dukungan, dalam bentuk kebijakan atau
pengaturan terhadap sasaran primer.
c. Indikator PHBS
Berdasarkan hasil rapat koordinasi promosi kesehatan tingkat
nasional tahun 2007 bahwa terdapat 10 indikator PHBS
(Maryuani, A 2013) :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
2. Memberi bayi ASI esklusif.
3. Menimbang balita setiap bulan.
4. Menggunakan air bersih.
5. Mencuci tangan dengan air dan sabun.
6. Memiliki jamban sehat.
7. Memberantas jentik nyamuk.
19
8. Mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.
9. Melakukan aktivitas fisik sehari – hari,dan
10. Tidak merokok didalam rumah.
Hidup sehat bebas penyakit jantung, pembuluh darah
(kardiovaskuler), dan penyakit lainnya bisa dikendalikan dengan
menerapkan gaya hidup sehat ala CERDIK.
Menurut KEMENKES RI tahun 2019 CERDIK merupakan
perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan dari berbagai
penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah,
jantung, hingga masalah ginjal.
Adapun pengendalian faktor risiko Penyakit Tidak Menular
(PTM) dengan menerapkan perilaku CERDIK :
C : Cek Kesehatan Secara Berkala
E : Enyahkan Asap Rokok
R : Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga
D : Diet Sehat dan Seimbang
I : Istirahat Cukup
K : Kelola Stres
d. Konsumsi Buah dan Sayur
1. Kandungan Buah dan Sayur
Menurut Proverawati & Rahmawati (2016) terdapat berbagai
kandungan yang terdapat pada buah dan sayur :
a. Vitamin
Mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari sangat bermanfaat
untuk kesehatan, karena mengandung vitamin dan mineral,
yang mengatur pertumbuhan, pemeliharaan tubuh dan
mengandung serat yang tinggi. Vitamin di dalam buah dan
sayur bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan akan
melakukan pengikatan dan menghancurkan radikal bebas dan
mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang
menghasilkan racun. Manfaat vitamin yang ada di dalam sayur
dan buah antara lain :
1. Vitamin A untuk pemeliharaan kesehatan mata,
2. Vitamin D untuk kesehatan tulang.
3. Vitamin E untuk kesuburuan dan awet muda.
20
4. Vitamin K untuk pembekuan darah dan kesehatan tulang.
5. Vitamin C untuk meningkatan daya tahan tubuh terhadap
infeksi.
6. Vitamin B mencegah penyakit beri – beri.
7. Vitamin B12 meningkatkan nafsu makan.
b. Serat
D. Aktivitas Fisik
1. Pengertian Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh
yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi
pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahan kualitas
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Maryuani
A,2013). Aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada kegiatan
sehari– hari, yaitu : berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian,
mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, dan
melakukan olahraga.Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang
teratur dan terencana untuk memilihara gerak dan meningkatkan
kemampuan gerak. Olaharaga sebagai salah satu cara untuk
mempertahankan hidup, memilihara dan membina kesehatan.
Olahraga dapat mencegah penyakit, dan memiliki kesehatan yang
baik (Proverawati & Rahmawati, 2016).
2. Cara melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dilakukan secara bertahap hingga mencapai
30 menit, jika belum terbiasa dapat di mulai dengan beberapa
menit setiap hari dan di tingkatkan secara bertahap. Lakukan
aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Awali
aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan. Lakukan
Gerakan ringan dan perlahan tingkatkan sampai dengan sedang,
jika sudah terbiasa melakukan aktivitas, lakukan secara rutin
setiap harinya dengan durasi minimal 30 menit (Proverawati &
Rahmawati, 2016).
23
Menurut buku panduan GERMAS (2016), aktivitas fisik
merupakan bagian dari kehidupan setiap otrang dewasa maupun
pekerja. Untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran perlu
dilakukan latihan fisik dan olahraga teratur, yang dapat dilakukan
secara perorangan atau berkelompok. Dalam melakukan latihan
fisik sebaiknya dilakukan dengan cara yaitu :
a. Latihan fisik sebaiknya dilakukan 150 menit per minggu
dengan interval 3-5 kali per minggu
b. Latihan diawalidengan pemanasan, latihan inti, dan
pendinginan.
c. Menggunakan sarana dan prasarana yang aman dan nyaman
termasuk pakaian olahraga dan alas kaki.
d. Memperhatikan keseimbangan asupan nutrisi untuk
mendapatkan hasil maksimal.
3. Manfaat
Menurut Proverawati & Rahmawati (2016) aktivitas fisik
memiliki manfaat untuk kesehatan yaitu :
a) Meningkatkan kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh
darah.
b) Meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang.
c) Meningkatkan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga mengurangi
cedera.
d) Meningkatkan metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan
dan mempertahankan berat badan ideal.
e) Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti tekanan
darah tinggi, PJK,Diabetes,dan Infeksi.
f) Mengurangi resiko terjadinya berbagai penyakit seperti tekanan
darah tinggi, PJK,Diabetes,dan Infeksi.
g) Meningkatkan aktivitas system kekebalan tubuh terhadap penyakit
melalui peningkatan pengaturan kekebalan tubuh
4. Peran keluarga dan kader untuk mendorong anggota keluarga
melakukan aktivitas fisik. Menurut Proverawati & Rahmawati
(2016) peran keluarga dan kader untuk meningkatkan anggota
keluarga untuk melakukan aktivitas fisik yaitu:
E. Penelitian Terkait
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS
DAN VARIABEL PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep (conseptual framework) adalah
model pendahuluan dari sebuah masalah penelitian dan
merupakan refleksi dari hubungan variabel-variabel yang
diteliti (Swarjana, 2015). Adapun kerangka konsep yang
disusun mengenai pengetahuan dan perilaku hidup sehat
pada pra lansia sebelum menghadapi masa lansia sebagai
berikut:
Pra Lansia
Pengetahuan Perilaku
Pra Lansia Hidup Sehat
Pra
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel dan sampling, alat dan teknik pengumpulan data,
teknik analisa data serta etika dalam penelitian.
A. Desain penelitian
n=
Keterangan
n = perkiraan besar sampel
N = perkiraan besar populasi
z = nilai standar normal untuk α = 0,05 (1,96)
p = perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1-p (100% - p)
n=
0,052 (360-1) + (1,96)2 . 0,5. 0,5
0,8975+ 0,9604
345,744
n=
1,8579
n = 186 responden.
Berdasarkan perhitungan maka besar sampel keseluruhan yang
akan diperlukan yaitu 186 orang.
b. Kriteria sampel
Dalam penelitian ini kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi, dimana kriteria ini menentukan dapat atau
tidaknya sampel tersebut digunakan.
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah adalah karakteristik umum subjek
penelititian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan
diteliti (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini, yang termasuk
kriteria inklusi adalah sebagai berikut:
a) Seseorang yang berusia 45 tahun hingga 59 tahun;
b) Pra lansia yang sedang mengikuti posyandu lansia ataupun
program lansia;
c) Pra lansia yang bersedia menjadi responden dan
menandatangani informed consent.
35
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan atau menghilangkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2016).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Pra lansia yang memiliki Penyakit Tidak Menular (PTM).
b) Pra lansia yang mengalami kepikunaan.
3. Sampling
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan hal penting yang diperlukan dalam suatu
penelitian dengan proses pendekatan terhadap subjek dan proses pengumpulan
karakteristik subjek (Nursalam, 2015)
5) Peneliti akan mendapatkan izin dari Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Perizinan Provinsi Bali.
6) Peneliti akan menyerahkan surat rekomendasi Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Provinsi Bali ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Bali.
7) Peneliti akan membawa surat rekomendasi dari Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Provinsi Bali ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kota Denpasar.
b.Tahap pelaksanaan
1) Peneliti akan mendatangi Puskesmas II Denpasar Selatan
2) Peneliti akan mengambil sampel yang memenuhi kriteria inklusi yaitu
berjumlah 186 responden
3) Peneliti akan mengunjungi rumah calon responden melalui data yang di
dapat dari puskesmas dan kepala lingkungan
4) Peneliti akan memberikan penjelasan kepada responden mengenai
maksud dan tujuan penelitian serta memberi kesempatan kepada
responden untuk bertanya
5) Peneliti akan membagikan lembar kuesioner dan mempersilakan
responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk pengisian.
39
1. Pengolahan data
Pengolahan data merupakan salah satu hal sangat penting pada
tahapan penelitian yang harus dikerjakan dan diakui oleh seseorang
peneliti (Swarjana, 2015). Metode pengolahan data dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Editing
Editing adalah upaya dalam memeriksa kembali kesesuaian
data yang diperoleh atau dikumpulkan. Dalam tahap ini,
peneliti melakukan pemeriksaan meliputi kesesuaian jawaban
dan kelengkapan pengisian lembar kuesioner ketika data telah
terkumpul. Dalam proses editing ini, tidak dilakukan
penggantian atau penafsiran jawaban.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Setelah
melakukan penelitian, peneliti akan melakukan coding dengan
strategi, yaitu:
1) Pada karakteristik wilayah
Setiap banjar dalam penelitian ini dengan kode B1 yaitu
Sanur Kaja, B2 Sanur Kauh, B3 Renon dan B4 Kel Sanur.
2) Pada karakteristik responden
40
DAFTAR PUSTAKA
Adebayo, F. A., Itkonen, S. T., Koponen, P., Prattala, R., Harkanen, T.,
Lamberg- Allardt, C., & Erkkola, M. (2017). Consumption of
healthy foods and associated socio-demographic factors among
Russian, Somali and Kurdish immigrants in Finland.
Scandinavian journal of public health, 45(3), 277- 287.
Adeniji, F., Bamgboye, E., & Walbeek, C. (2016). Smoking in
Nigeria: Estimates from the Global Adult Tobacco Survey
(GATS) 2012. J. Sci. Res. Rep, 11, 1- 10.
Azagba, S., & Sharaf, M. F. (2011). Disparities in the frequency of
fruit and vegetable consumption by socio-demographic and
lifestyle characteristics in Canada. Nutrition journal, 10(1),
118.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2018). Bidang Statistik Sosial.
Bali : BPS Provinsi Bali.
Borgi, L., Muraki, I., Satija, A., Willett, W. C., Rimm, E. B., &
Forman, J. P. (2016). Fruit and vegetable consumption and the
incidence of hypertension in three prospective cohort studies.
Hypertension, 67(2), 288-293.
Cleland, C. L., Hunter, R. F., Kee, F., Cupples, M. E., Sallis, J. F., &
Tully, M. A. (2014). Validity of the global physical activity
questionnaire (GPAQ) in assessing levels and change in
moderate-vigorous physical activity and sedentary behaviour.
BMC public health, 14(1), 1255.
Depkes. (2016). Infodatin Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia.
Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.
Gopinath, B., Kifley, A., Flood, V. M., & Mitchell, P. (2018). Physical
activity as a determinant of successful aging over ten years.
Scientific reports, 8(1), 10522.
Harahap, J., & Andayani, L. S. (2018). Pola Penyakit Degeneratif,
Tingkat Kepuasan Kesehatan dan Kualitas Hidup pada Lansia
(Lanjut Usia) di Kota Medan. In Talenta Conference Series:
Tropical Medicine (TM). 1(1). 142-149.
Hermina, H. (2016). Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk
Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut
Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin
Penelitian Kesehatan, 44(3), 205-218.
Holahan, C. K., Holahan, C. J., Li, X., & Chen, Y. T. (2017).
Association of health- related behaviors, attitudes, and
appraisals to leisure-time physical activity in middle-aged and
older women. Women & health, 57(2), 121-136.
Indriyawati, N., Widodo, W., Widyawati, M. N., Priyatno, D., &
Jannah, M. (2018). Skrining dan Pendampingan Pencegahan
Penyakit Tidak Menular di Masyarakat. LINK, 14(1), 50-54.
Liman, A., Lie, M., Arif, H., & Surjadi, C. (2018). Prevalensi dan
Determinan Penyakit Tidak Menular Pada Pralansia dan Lansia
Ekonomi Menengah di Tangerang. DAMIANUS Journal of
Medicine, 3(14). 161-171.
Jadwal Penelitian
BULAN
NO KEGIATAN Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan
Proposal
2 ACC Proposal
3 Penyebaran
Proposal
4 Ujian Proposal
5 Ujian Ulang
Proposal
6 Pengumpulan
Data
7 Penyusunan
Hasil
Penelitian
8 Penyebaran
Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Ujian Ulang
Skripsi
11 Perbaikan dan
Pengumpulan
Lampiran 2
Kode Responden
KUESIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU
HIDUP SEHAT PRA LANSIA SEBELUM MENGHADAPI
MASA LANSIA
A. Karakteristik Responden
1. Nama (Inisial) :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
3. Umur : Th
4. Pendidikan : Tidak bersekolah
SD
SMP
SMA
Diploma
Perguruan Tinggi
No. Pernyataan TP J KK Sr S
1. Saya merokok sesudah
makan.
2. Saya merokok sambil minum
kopi.
3. Saya merokok di dalam
rumah.
4. Saya merokok di tempat
umum.
5. Saya merokok hanya untuk
kesenangan saja
6. Saya merokok untuk
menghilangkan stress
7. Saya merokok pada saat
marah atau gelisah.
8. Saya merokok jenis cerutu
lebih dari 5 batang perhari
9. Saya menggunakan jenis
rokok non filter atau kretek
10. Saya tetap merokok
meskipun ada orang lain
disekitar saya
3. PENGETAHUAN
Petunjuk : Jawablah pernyataan berikut dengan memberi tanda (√)
pada salah satu kolom jawaban
Keterangan : Benar (B)
Salah (S)
Bersama ini saya mengajukan permohohan kepada Ibu atau Bapak untuk
bersedia menjadi responden dalam penelitian saya yang berjudul “Gambaran
Pengetahuan dan Perilaku Hidup Sehat Pra Lansia Sebelum Menghadapi Masa
Lansia Di Puskesmas II Denpasar Selatan”, pengambilan data dilakukan secara
offline dan tetap menggunakan kaidah etik (kerahasian responden, tidak
merugikan, bersifat tidak mengikat). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Hidup Sehat Pra
Lansia Sebelum Menghadapi Masa Lansia. Selanjutnya saya mohon kesediaan
calon responden untuk bersedia mengisi kuesioner berikut sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Demikian surat permohonan ini disampaikan, bila terdapat pertanyaan
silahkan hubungi narahubung kontak diatas. Atas perhatian, kerjasama dan
kesediannya saya ucapkan terimakasih.
Denpasar, …..….………2021
Peneliti
Ni Luh Putu
Noviyanti
NIM: 17C10062
Lampiran 4
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
Demikian surat persetujuan ini saya berikan agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Denpasar, ………………..,2021
Responden
(……………………………..)