PENDAHULUAN
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak
menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan
usianya. Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan
dn berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.
Pertumbuhan memiliki pengertian “perubahan ukuran fisik dari waktu
kewaktu”. Ukuran fisik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi
dimensi, proporsi maupun komposisinya yang lebih dikenal dengan sebutan
antropomrtri. Oleh karena pertumbuhan merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dan mengikuti perjalanan waktu maka pertumbuhan pada
manusia dapat diartikan pula sebagai perubahan antropometri dati waktu
kewaktu.
Perkembangan adalah perubahan kemampuan motorik (kasar maupun
halus), perilaku dan mental seorang anak. Perkembangan tidak dapat diukur
secara kuantifatif seperti halnya dengan pertumbuhan. Perkembangan dinilai
secara kualitatif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Anamnesis tentang penyakit pasien diawalai dengan kleuhan utama,
yaitu keluhan atau gejala yang menyebabakan pasien dibawa
berobat.Perlu diperhatikan bahwa kleuhan utama tidak selalu merupakan
kleuhan yang pertama yang disampaikan oleh orang tua pasien; hal ini
terutama pada orangtua pendidikannya rendah yang kurang dapat
mengemukakan esensi masalah. (Matondang,Corry S,dkk.2003:6-7)
Contoh keluhan utama, yaitu Ibu ingin memeriksakan tumbuhan
kembang anaknya dan melakukan imunisasi.
2. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh
gambaran keadaan kesehatan keluarga pasien.berbagai jenis penyakit
bawaan dan penyakit keturunan juga mempunyai latar belakang sosial-
budaya. Terdapatnya perkawinan dengan keluarga dekat antara ayah dan
ibu terdapatnya penyakit tertentu pada keluarga (stigmata alergi,
penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, atau penyakit keganasan,
epilepsi dan lain-lain) perlu ditanyakan, sebab mungkin berhubungan
dengan masalah kesehatan yang dihadapi sekarang. (Matondang,Corry
S,dkk.2003:15-16)
3. Riwayat kesehatan anak
Riwayat yan g pernah diderita anak sebelumnya perlu diketahui, karena
mungkin ada hubungannya dengan penyakit sekarang, atau setidak-
tidaknya memberikan informasi untuk membantu pembuatan diagnosis
dan tata laksana penyakitnya sekarang.
(Matondang,Corry S,dkk.2003:12)
4. Riwayat kehamilan sekarang
Hal pertama yang perlu ditanyakan adalah keadaan kesehatan ibu selama
hamil, ada atau tidaknya penyakit, serta upaya yang dilakukan untuk
mengatasi penyakit tersebut. Dirinci pula beberapa kali ibu melakukan
kunjungan Antenatal dan kepada siapa kunjungan antenatal dilakukan
(dukun, perawat, bidan, dokter umum, dokter spesialis)
(Matondang,Corry S,dkk.2003:12-13)
5. Riwayat persalinan sekarang
Riwayat kelahiran pasien harus ditanyakan dengan teliti, termasuk
tanggal, dan tempat kelahiran, siapa yang menolong, cara kelahiran
(spontan, ekstrasi cunam, ekstrasi vacum, bedah caisar), adanya
kehamilan ganda, keadaan segera setelah lahir, dan morbiditas pada
hari-hari pertama setelah lahir. Berat dan panjang badan lahir selalu
ditanyakan.Maka dapat diketahui apakah bayi saat lahir sesui, kecil, atau
besar untuk masa kehamilannya.
(Matondang,Corry S,dkk.2003:13)
6. Riwayat imunisasi
Harus dicatat menurut perangkat penampilan bersama komplikasinya.
Khusunya, penyakit yang memberikan kekebalan tetap seprti morbili,
mumps, roseola infantum, rubella, dan varicella harus dicatat serta
dilakukan pertanyaan tentang penyuntikan melawan penyakit yang biasa
(difteri, pertusis, tetanus, BCG, hepatitis B, polio mielitis, morbili,
mumps dan rubella) dan pemberian obat belakangan ini. (catzel dan Ian
Roberts, 1990 : 15)
Imunisasi dasar ada BCG, Hepatitis B, polio, DPT, campak dan
imunisasi yang dianjurkan ada Hib, PVC, influenza, MMR, tifoid,
hepatitis A, varicella (Aziz Alimul,2008:58).
7. Pertumbuhan dan perkembangan
a. Usia 1 sampai 2 tahun
Motorik kasar: merangkak, berdiri dan berjalan beberapa langkah,
berjalan cepat, cepat-cepat duduk agar tidak jatuh,
merangkak di tangga, berdiri di kursi tanpa
pegangan, menarik dan mendorong benda-benda
berat.
Motoric halus: mencoret-coret dengan satu tangan, menggambar
garis tanpa beraturan, memegang pensil, belajar
menggunting, mengancing baju, memakai baju
sendiri.
b. Usia 3 sampai 4 tahun
Motorik kasar: melompat dengan satu kaki, berjalan menyusuri
papan, menangkap bola besar, mengendarai sepeda,
berdiri dengan satu kaki.
Motorik halus: menggambar manusia, mencuci tangan sendiri,
membentuk benda dari plastisin, membuat garis
lurus dan lingkaran cukup rapi.
c. Usia 4 sampai 5 tahun
Motorik kasar: menuruni tangga dengan cepat, seimbang saat
berjalan mundur, melompati rintangan, melempar
dan menangkap bola, melambungkan bola.
Motorik halus: menggunting dengan cukup baik, melipat amplop,
membawa gelas tanpa menumpahkan isinya,
memasukkan benang ke lubang besar (Marmi dan
Pupuh Rahayu,2012:159 )
8. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi
1) Kebutuhan nutrisi anak prasekolah hampir sama dengan todler ,
meskipun kebutuhan kalori menurun samapai 90 kkal /kg hari.
2) Kebutuhan protein tetap 1,2 g/kg /hari
3) Kebutuhan cairan adalah 100 ml/kg hari bergantung pada aktivitas
anak(Muscari, 2005 : 59)
Pola dan pemilihan makanan
a) Anak usia prasekolah mungkin menolak sayuran makanan
kombinasi dan hati
b) Makanan yang disukai diantaranya sereal daging kentang bakar
buah-buahan dan permen
c) Banyak anak yang berusia 3-4tahun tidak dapat diam atau
cerewet selama makan dalam keluarga dan tetap dapat berjuan
dengan penggunaan peralatan makan
d) Kebiasaan makan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tshun
(1) Anak cenderung fokus pada asapek sosial makan antara lain
percakapan dimeja makan ,sikap dimeja makan dan
kemauan untuk mencoba makanan yang baru serta
membantu menyiapkan atau membersihkan makanan .
(2) Anak usia prasekolah yang lebih besar dapat menggunakan
sendok dan garpu. (Muscari, 2005 : 60)
b. Eliminasi
Eliminasi urine (buang air kecil) perlu dikaji apakah anak sering
kencing, jumlah urinenya sedikit/banyak, dan merasa sakit/tidak saat
buang air karena dapat berpengaruh pada saluran perkemihanya
(Saifudin, 2002).
1) Sebagian besar anak mampu melakukan toilet training dengan
mandiri pada periode prasekolah. Beberapa anak mungkin masih
mengompol dicelana .sebagian besar lupa untuk mencuci
tangannya dan untuk membilas (cebok)
2) Anak anak berkemih rata-rata 500 sampai 1000 mL/hari
(Muscari, 2005 : 60)
c. Istirahat
Pola tidur
1) Rata-rata anak usia prasekolah tidur 11 samai 13 jam sehari
2) Sebagian anak prasekolah memerlukan tidur siang sampai usia 5
tahun yaitu saat sebagian besar memasuki taman kanak-kanak .
kebiasaan tidur dapat dihilangkan jika tampak menganggu waktu
tidur malam hari. Jiak anak masih memerlukan tidur siang, cukup
selama 30-60 menit
3) Ritual yang menentramkan dan relaksasi sebelum tidur harus
membantu menengakan anak. Ritual sebelum tidur dapat memakan
waktu 30 menit atau lebih.
4) Masalah tidur yang umum antara lain mimpi buruk teror dimalam
hari sulit istirahat setelah sibuk seharian, aktvitas pengantar tidur
terlalu lama sehingga menunda tidur, dan terbangun dimalam hari.
5) Untuk sebagian anak rasekolah, objek yang menimbulkan rasa
aman dan lampu tetap menyala saat tidur dapat membantu tidur.
(Muscari, 005 :60)
d. Kebersihan
Orang tua harus membersihkan gigi todler dengan sikat gigi lembut
dan air, dan kemudian sela-sela gigi dengan benang halus. Pasta gigi
mungkin tidak digunakan jarena todler tidak akan menyukai busanya.
Pasta gigi berfluorida berbahaya jika tertelan. (muscari,2005 ; 45)
e. Pola aktivitas
aktivutas olahraga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan oto-
otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu
meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.
Aktivitas olahraga dan rekreasi anak balita merupakan aktivitas
bermain yang menyenangkan (Nursalam, 2005 : 42).
III. ASSESMENT
An. ………. Usia 1-5 tahun fisiologis
IV. PELAKSANAAN
1. Melakukan pengukuran Antropometri
Pengukuran antropometri ini dimaksudkan untuk mengetahui ukuran-
ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu seperti
timbangan dan pita pengukur atau meteran. Ukuran antropometri ini dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan umur.
Misalnya BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian
dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong
normal untuk anak seusianya.
b. Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan
pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang
diukur.Misalnya BB terhadap TB. Ukuran ini digunakan untuk
mengetahui apakah proporsi anak tergolong normal.
2. Melakukan pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada
orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining
pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun.
Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh
orang tua atau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.
Pertanyaan dalam KPSP dikelompokkan sesuai usia anak saat
dilakukan pemeriksaan, mulai kelompok usia 3 bulan, 3 – 6 bulan, dan
seterusnya sampai kelompok 5 – 6 tahun. Untuk usia ditetapkan menurut
tahun dan bulan, dengan kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi satu bulan.
Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan “YA” atau “TIDAK”
oleh orang tua.Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP
dinilai.
1. Apabila jawaban “YA” 9 – 10 berarti anak tersebut normal atau
perkembangan baik.
2. Apabila jawaban “YA” kurang dari 9, maka perlu diteliti lebih lanjut
mengenai:
1) Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya sudah
sesuai.
2) Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan.
3. Apabila setelah diteliti jawaban “YA” berjumlah 7 – 8 berarti
hasilnya adalah meragukan dan perlu diperiksa ulang satu minggu
kemudian.
4. Apabila jawaban “YA” berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya
kurang atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut.
3. Melakukan Imunisasi
a. Imunisasi HiB merupakan imunisasi yang diberikan untuk mencegah
terjadinya penyakit influenza tipe B. Vaksin ini adalah untuk
polisakarida murni kuman H. influenza tipe B antigen dalam vaksin
tersebut dapat dikonjugasikan dengan protein lain, seperti toksoid
tetanus (PRP-T), toksoid, difteri (PRP-D atau PRP CR50), atau dengan
kuman menongokokus (PRP-OMPC). Pada pemberian imunisasi awal
dengan PRP-T dilakukan dengan tiga suntikan dengan interval 2 bulan,
sedangkan vaksin PRP-OMPC dilakukan 2 suntikan dengan interval 2
bulan, kemudian bosternya dapat diberikan pada usia 18 bulan. (Aziz
Alimul, 2008: 59)
b. DPT
DPT diberikan pada usia lebih dari 6 minggu, secara terpisah atau
secara kombinasi dengan Hepatitis B atau HiB. Booster DPT dapat
diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. (Aziz Alimul, 2008: 58)
c. Campak
Campak-1 diberikan pada usia 9 bulan, sedangkan campak-2 diberikan
saat program bias SD kelas 1 pada usia 6 tahun. (Proverawati, 2010 :
36)
4. Memberikan informasi kepada ibu mengenai gizi anak :
a. Usia 1 tahun
Anak anda perlu makanan dari 4 kelompok dasar yang sama yaitu:
1) Daging, ikan, unggas, telur
2) Produk susu
3) Buah-buahan dan sayuran
4) Biji sereal, kentang, nasi, roti, pasta
(Shelov,2004:285)
Sampel menu 1 hari untuk anak 1 tahun yang dirancang u ntuk anak
yang mempunyai berat badan kira- kira 9,5 kg :
1) Makan pagi:
1/2 cangkir sereal yang ditambah zat besi atau 1 telur rebus (tidak
lebih dari 3 telur perminggu)
¼ cangkir susu murni (dengan sereal)
½ cangkir jus jeruk
Tambahkan ke sereal salah satu dari berikut:
½ pisang yang dipotong – potong
2-3 potongan stawberi yang besar
2) Kudapan
1 lembar roti bakar
1-2 sendok makan krim keju atau mentega kacang
1 cangkir susu murni
3) Makan siang
½ sandewich – tuna, salat telur, mentega kacang, atau ham
½ cangkir sayuran hitam yang di masak
½ cangkir jus apel
4) Kudapan
30-60gr keju batang, atau 2-3 sendok makan anggur kering
1 cangkir susu murni
5) Makan malam
60-90 gr daging yang dimasak, giling atau cincang
½ cangkir sayuran yang telah dimasak yang berwarna merah atau
kuning
½ cangkir pasta, nasi , atau kentang
½ cangkir susu murni (Shelov,2004:289).
Kekurangan zat besi dapat terjadi pada beberapa anak kecil, dan dapat
menyebabkan anemia. Anak batita perlu menerima sedikitnya 15 mg
zat besi sehati dalam makanannya. Susu dapat mengganggu
penyerapan zat besi (Shelov,2004:289-291)
Dari tabel tersebut dapat ditentukan apakah keadaan berat badan anak tergolong
normal, kuran, atu buruk.untuk menentukan bagaimana keadaan berat badan anak,
terlebih dahulu harus ditentukan tinggi badan dan berat badanny, kemudian data
tinggi badan tersebut digunakan untuk menentukan apakah berat badan anak
termasuk yang baik, kurang, atau buruk. Sebagaimana telah disinggung sebelumnya,
berat badan merupakan indicator sederhana untuk menetukan ststus gizi anak di
masyarakat. Oleh karena itu status gizi anak dapat diklasifikasikan sebagai beriku:
a. Status gizi normal, bila berat badan anak antara 90-100% dari berat badan
standar atau pada KMS posisi berat badan diatas garis titik titik
b. Status gizi kurang, bila berat badan anak antara 80-90% dari berat badan
standar atau pada KMS posisi berat badan berada di bawah garis titik titik
c. status gizi buruk, bila berat badan anak kurang atau sama dengan 80% dari
berat bada standar atau pada KMS posisi berat badan berada di bawah
garis merah
DAFTAR PUSTAKA
Catzel, Pincus Dan Ian Roberts. 1990. Kapita Selekta Pediatri.Jakarta : EGC.
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pearce Evelyn C. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Suryanah.1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Ed. Ester Diana A. EGC: