Anda di halaman 1dari 25

Kanker leher rahim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin
bahwa informasi kedokteran yang diberikan di halaman ini adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan pengobatan.

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7%
disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1]
Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai
kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan
menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan
leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih.
Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung
jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium
awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit.

Daftar isi
Infeksi
Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker
serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu
yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali
tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian
besar berlangsung tanpa gejala. Karena itu, Vaksinasi Kanker Serviks sangat dianjurkan. [1]

Gejala
Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa
gejala. Pada stadium lanjut sering memberikan gejala : perdarahan post coitus, keputihan
abnormal, perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-
kuningan, berbau dan bercampur darah).[4]

Faktor Resiko
Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita
tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks
adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena
kanker serviks.Tetapi hari ini tidak hanya sekedar orang yg sudah berumur saja,yang berusia
muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan.
Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko
kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam
terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks
dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda
terhadap kanker serviks.

Faktor Kebersihan

 Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu
yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak
berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi
berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter
Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.
 Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore,
herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.
 Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan
pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas,
misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.
 Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang
tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

Faktor Pilihan

Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri,
diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks.
Lebih dari satu partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk
virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati
serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak
anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin.
Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks.
Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga
memberikan hasil pengobatan semakin baik.

Pencegahan
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian
vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program
deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55
tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari
penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja
putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun.Dan satu lagi untuk
pencegahannya,sebaiknya gunakan Pembalut wanita yg memenuhi standart kesehatan dan
higienis.[1]
==

1
inShare

Kanker Serviks merupakan salah satu dari sederet jenis kanker yang mematikan. Tetapi, bukan
berarti, apabila anda terkena penyakit kanker serviks ini, sudah dapat dipastikan akan segera
meninggal. Walaupun pengobatan kanker serviks cukup memakan waktu, kini dengan
menggunakan metode pengobatan NY Djamilah Najmuddin, alhamdulillah penyakit HPV dan
kanker serviks dapat ditangani dengan tuntas dan dapat dibuktikan dengan hasil laboratorium
tentunya.

Walaupun penyakit ini dapat disembuhkan, bukan berarti anda tidak perlu mengetahui informasi
mengenai penyakit kanker serviks, di bawah ini kami akan coba bahas secara lengkap dengan
menggunakan metode tanya jawab yang sering di tanyakan oleh para pasien kami seputar kanker
serviks dan penyebabnya. Semoga bermanfaat.

Apa itu kanker serviks?

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan keganasan yang menyerang leher rahim atau
cervix, yaitu bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang sanggama (vagina).

Apakah kanker serviks menular?

Perlu digaris bawahi bahwa KANKER TIDAK MENULAR! Akan tetapi, ada beberapa faktor
yang meningkatkan resiko berkembangnya kanker serviks. Salah satu yang paling penting adalah
terinfeksi human papillomavirus (HPV), yang ditularkan lewat kontak seksual. Jadi, yang
ditularkan bukan kanker serviks akan tetapi penyebabnya atau virus HPV tersebut. Sehingga
kanker serviks tidak akan menular melalui jabat tangan, keringat, tukar menukar pakaian dll.

Lalu, penyebab kanker serviks itu apa?

Banyak faktor berkaitan dengan penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim . Di antara
yang paling penting adalah terinfeksi human papillomavirus (HPV) berisiko tinggi, sekarang
dipahami mempunyai peran penting dalam perkembangan kanker serviks. Namun, di samping
infeksi HPV, para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang penting bagi penyebab
kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah
pasangan seksual, umur saat melakukan seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan
sejarah penyakit menular seksual.

Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol
sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah perempuan yang sudah
aktif secara seksual dan berusia lanjut.

Tiap daerah belahan dunia memiliki kecenderungan penyakit kanker yang berbeda-beda. Di
Korea dan Jepang, didominasi penyakit kanker pada lambung. Di India, didominasi penyakit
kanker pada oral/rongga mulut. Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lain, penyakit
kanker didominasi kaum wanita yaitu kanker serviks dan kanker payudara.

Tahukah anda bahwa kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian
terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap
tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim disebabkan oleh
infeksi HPV.

Kenapa wanita di Indonesia rentan terhadap kanker serviks?

Ada beberapa faktor penyebab, diantaranya:

- Menstruasi wanita di negara berkembang relatif lebih cepat dibandingkan negara lain.

- Menopause lebih lambat.

- Wanita usia menopause kini cenderung berusaha memperlambat proses alamiah itu demi
kecantikan.

- Jumlah anak sedikit menyebabkan paparan terhadap hormon esterogen lebih panjang jadi
resiko menjadi lebih besar.

- Terdapat faktor internal dan eksternal serta paparan zat kimia pada makanan di kalangan
masyarakat indonesia yang terkenal kurang higienis dan terlalu banyak mengandung bahan
pengawet, pewarna serta monosodiumglutamat.

Kami masih muda, apakah harus khawatir mengenai kanker serviks?

Perlu diberikan pemahaman kepada semua perempuan bahwa kanker serviks atau kanker leher
rahim bisa menyerang siapa pun yang aktif secara seksual. Artinya, meskipun belum menikah,
jika perempuan tersebut telah aktif secara seksual, maka ia pun berpotensi terkena dan
mengembangkan penyakit ini. Banyak hal yang menyebabkan perempuan berpotensi terkena
penyakit ini. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim
belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering,
merokok, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
juga menjadi penyebab lainnya.

Apakah ada hubungannya antara aktivitas seksual dengan resiko kanker serviks?

Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi aktivitas seksual seseorang, semakin besar
kemungkinan dia terinfeksi HPV. Walaupun ada yang menyarankan bahwa HPV bias ditularkan
tidak lewat hubungan seksual, studi menunjukan bahwa perempuan yang belum pernah
berhubungan seksual jarang yang terifeksi HPV, dan ini bertentangan dengan pendapat mengenai
penularan nonseksual dari virus ini.

HPV, ‘makhluk’ apakah itu?

HPV = Human papilloma virus yang terdiri dari lebih 100 tipe, disebut papilloma karena virus
ini sering menimbulkan warts atau benigna (warts: tumor epidermal yang disebabkan virus
papilloma atau proliferasi jinak mirip kutil). HPV yang menimbulkan warts (kutil) di tangan atau
di kaki berbeda tipe dengan yang menimbulkan di alat kelamin (genitalia) dan beberapa tipe
HPV sangat berkaitan erat dengan terjadinya kanker serviks

Siapa saja yang dapat tertular virus HPV?

Kisah mantan pasien HPV Balai Pengobatan Tradisional Ny.Djamilah Najmuddin

Pria maupun wanita yang pernah melakukan hubungan seksual dengan orang terinfeksi HPV,
keduanya tidak akan menyadari dirinya terinfeksi, karena HPV dapat berdiam lama tanpa
menunjukan gejala. Seseorang dapat saja terinfeksi HPV jauh setelah melakukan hubungan
seksual. Orang yang melakukan hubungan seksual diwaktu muda (usia 14-16 tahun) dan orang
memiliki pasangan seksual merupakan kelompok yang berpotensi tinggi untuk terpapar virus
HPV.
Mengapa wanita yang telah melakukan aktifitas seksual pada usia muda lebih mudah
tertular HPV?

Wanita remaja usia 14-16 tahun masih mengalami perubahan hormon yang besar, selama masa
pubertas kondisi leher rahimnya masih immature (belum berkembang sempurna) dan sel-sel
rahimnya masih sangat aktif, oleh sebab itu resiko terkena infeksi HPV meningkat.

Apakah HPV sama dengan HSV atau bahkan HIV?

Infeksi HPV tidak sama dengan infeksi HIV maupun HSV, meskipun sama-sama ditularkan
melalui hubungan seksual. Infeksi HPV pada sebagian orang tidak menimbulkan masalah
kesehatan yang serius, akan tetapi berbeda dengan virus HPV menetap yang akan menimbulkan
penyakit kanker serviks.

Lalu apakah ada kaitan antara HIV dan kanker serviks?

Kaitan antara perubahan abnormal serviks (atau displasia) dan kanker serviks berkaitan dengan
HIV telah dikenal baik sejak tahun 1990-an. Hasil penelitian dimasa itu bahwa sampai dengan 40
persen perempuan yang terinfeksi HIV mengalami displasia leher rahim yang dikenali lewat tes
Pap, dibandingkan dengan hanya 17 persen di antara perempuan yang tidak terinfeksi HIV. Di
tahun 1993, centers for disease and prevention amerika menyatakan, displasia leher rahim tingkat
sedang dan berat sebagai bukti awal dari infeksi HIV simptomatik. Terjadinya kanker serviks
yang menyebar adalah kondisi yang menetapkan AIDS.

Sekalipun demikian, bahkan diantara perempuan dengan HIV positif, sebagian besar perempuan
mengalami lasi leher termasuk pada tingkat rendah. Seperti dalam populasi umum, banyak faktor
tampaknya berpengaruh risiko berkembangnya displasia leher rahim atau kanker pada
perempuan dengan HIV positif termasuk koinfeksi dengan HPV (dilaporkan sampai setinggi 95
persen dalam populasi ini), jumlah CD4 rendah, dan jumlah virus HIV tinggi.

Bagaimana gejala dan ciri-ciri kanker serviks ?

Kanker Serviks atau kanker leher rahim pada kebanyakan wanita tidak menunjukkan gejala.
Adapun gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

 Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim,
pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
 Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
 Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki

Apabila saya mengalami keputihan berlebih dan abnormal, apakah saya terkena kanker
serviks?

Perlu diketahui bahwa memang keputihan merupakan salah satu gejala kanker serviks, tetapi
sebagian besar keputihan disebabkan oleh infeksi baik itu jamur atau bakteri. Adapun kondisi
keputihan yang tidak normal bila terjadi indikasi sebagai berikut: Berbau, Berwarna kehijauan
(normal bening) dan terdapat rasa gatal, panas dan lain-lain. Sebaiknya melakukan pemeriksaan
dini ke laboratorium dalam mendeteksi kanker serviks. Sementara lendir yang dihasilkan organ
reproduksi wanita memang dapat meningkat produksinya seiring secara normal dengan situasi
sebagai berikut:
- Sebelum menstruasi,
- Setelah menstruasi,
- Saat masa subur,
- Saat terangsang ketika melakukan hubungan seksual.

Bagaimana caranya mendeteksi kanker serviks?

Ada beberapa cara mendeteksi apakah seseorang telah terpapar kanker serviks atau tidak,
diantaranya:

 Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), merupakan skrining kanker leher rahim yang
dilakukan dengan melihat langsung leher rahim yang telah dioles dengan larutan asam
asetat. Skrining ini merupakan skrining yang paling sederhana, cepat, dan murah.
 Pemeriksaan sitologi (Pap Smear), adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim
dimana sampel diambil melalui liang vagina.
 Pemeriksaan HPV-DNA, merupakan pemeriksaan molekuler yang secara langsung
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya Human Papilloma Virus (HPV) pada sel-sel
yang diambil dari leher rahim.

Saya tidak mau terkena kanker serviks, bagaimana cara pencegahannya?

Sebelum anda mencari-cari tips-tips pencegahan agar kita tidak terkena kanker serviks atau
kanker leher rahim, ada satu hal yang harus selalu di ingat oleh kaum wanita dimanapun dan
kapanpun bahwa “Organ kewanitaan merupakan bagian yang sangat rentan terkena berbagai
gangguan kesehatan, karenanya harus dijaga dengan baik”.

Jika hal itu kita tanamkan dengan baik dibenak seluruh wanita, hanya dengan hal itu saja wanita
akan terbebas dari kanker serviks. Menjaga kesehatan organ vital kewanitaan, bukan hanya saja
menjaga kebersihan atau kelembaban, akan tetapi dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual-
pun termasuk menjaga kesehatan organ kewanitaan tersebut.

Sedangkan cara pencegahan kanker serviks yang efektif bagi kelompok yang aktif secara seksual
adalah dengan melakukan vaksinasi HPV.

Apa itu vaksin HPV dan bagaimana cara kerjanya?

Vaksin bekerja dengan mengajari sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang
bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit dalam badan manusia. Banyak jenis vaksin
yang diberikan dewasa ini, pada umumnya mulai diberikan tidak lama setelah bayi lahir dan
berlanjut sampai usia dewasa muda.
Metode pelatihan badan untuk mengenali bakteri atau virus penyebab penyakit adalah dengan
memaparkan sistem kekebalan pada bagian dari bakteri atau virus utuh yang dilemahkan
sehingga tidak dapat menimbulkan penyakit. Contoh klasik dari vaksin yang dibuat dari virus
yang tidak aktif adalah vaksin polio. Contoh vaksin yang dibuat dari tiruan bagian dari virus
adalah vaksin hepaiitis B. Vaksin hepatitis B dibuat dengan menanamkan sebagian DNA virus
hepatitis B yang menyebabkan pertumbuhan dari bungkus luar virus hepatitis B ke dalam sel
binatang, sel binatang itu kemudian menghasilkan banyak salinan bungkus luar virus tanpa
partikel aktif didalamnya. Kalau disuntikan, bungkus luar ini dikenali oleh sistem kekebalan
tubuh tanpa risiko berhubungan dengan penyakit sesungguhnya dan kontak dengan vaksin ini

menyebabkan tanggap an kekebalan tubuh. Sel-sel


kekebalan tubuh dalam tubuh belajar untuk mengenali vaksin sehingga kalau seseorang terpapar
dalam bakteri atau virus penyebab penyakit yang sesungguhnya, memori tubuh memberikan
tanggapan sudah di siapkan dan dapat di hindari.

Vaksin kanker serviks adalah vaksin yang dikembangkan untuk melindungi terhadap tipe human
papillomavirus (HPV) tertentu, HPV ditemukan dalam 100 persen penderita kanker serviks.
HPV dapat juga ditemukan dalam jumlah tinggi dalam kanker penis, vagina, pukas, kepal dan
leher, HPV dikaitkan dengan kutil didaerah kelamin dan luka prakanker di leher rahim,vagina,
dan vagina, pukas.

Terdapat sekitar 100 jenis galur, atau tipe HPV yang berbeda. Beberapa mempunyai risiko yang
lebih tinggi untuk menyebabkan kanker, sementara yang lain mempunyai risiko yang lebih tinggi
untuk menimbulkan kutil di daerah kelamin atau perubahan prakanker. HPV tipe 16 dan 18
mempunyai kaitan yang paling besar dengan kanker serviks, bertanggung jawab untuk 75 persen
dari semua kasus kanker serviks batu. Jenis ini juga berkaitan dengan risiko tinggi dari
perubahan prakanker yang berat. HPV tipe 6 dan 11 sering dikaitkan dengan kutil di daerah
kelamin dan perubahan prakanker lain dengan kelas yang lebih rendah.

Apakah setelah melakukan vaksinasi HPV, saya akan terbebas dari kanker serviks?

Vaksin HPV didesain untuk mencegah infeksi oleh HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Sayangnya,
terdapat banyak tipe lain yang dapat menyebabkan kanker serviks dan juga kutil didaerah
kelamin serta perubahan prakanker yang lain dari leher rahim, vagina, atau pukas, dengan alasan
itu, tes Pap masih direkomendasikan sebagai metode pemeriksaan dini untuk penyakit.
Panduan Kanker Serviks Secara Umum

Serviks adalah bagian bawah rahim, tempat janin


berkembang selama kehamilan. Kanker serviks disebabkan oleh beberapa jenis virus yang
disebut human papillomavirus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak seksual. Tubuh
perempuan kebanyakan mampu melawan infeksi HPV. Tapi kadang-kadang virus menyebabkan
kanker. Anda berisiko lebih tinggi jika Anda merokok, memiliki banyak anak, menggunakan pil
KB untuk waktu yang lama, atau memiliki infeksi HIV.

Definisi Kanker Serviks atau Kanker Leher Rahim

Kanker yang terbentuk di jaringan dari leher rahim (organ yang menghubungkan rahim dan
vagina). Biasanya kanker serviks berkembang lambat bahkan mungkin tidak memiliki gejala
tetapi dapat ditemukan dengan tes Pap smear (prosedur dimana sel-sel yang dikorek dari leher
rahim dan melihat di bawah mikroskop). Kanker serviks hampir selalu disebabkan oleh virus
(HPV).

Kanker serviks mungkin tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya, tapi kemudian, Anda
mungkin mengalami nyeri panggul atau perdarahan dari vagina. Biasanya diperlukan waktu
beberapa tahun untuk sel-sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Dokter dapat
menemukan sel-sel abnormal dengan melakukan tes pap smear. Dengan mendapatkan Pap Smear
secara teratur dan pemeriksaan serviks Anda dapat menemukan dan mengobati sel berubah
sebelum mereka berubah menjadi kanker.

Penyebab & Faktor Risiko

Apa yang menjadi penyebab kanker serviks?

Faktor risiko utama untuk kanker serviks terkait dengan praktek-praktek seksual. Infeksi menular
seksual (IMS) dapat membuat sel-sel Anda lebih mungkin untuk mengalami perubahan yang
dapat menyebabkan kanker. IMS termasuk HPV, herpes, gonore dan klamidia. HPV adalah virus
yang dapat menyebabkan kutil kelamin. Sepertinya akan sangat berhubungan erat dengan
perubahan ini.

Faktor Risiko untuk Kanker Serviks

 Melakukan hubungan seks dini (sebelum usia 18)


 Mempunyai banyak pasangan seksual/berganti-ganti pasangan
 Terinfeksi dengan infeksi menular seksual (IMS) atau yang telah memiliki pasangan seks
yang memiliki IMS
 Merokok

Diagnosis dan Tes Pap Smear

Apa yang Dimaksud dengan Tes Pap Smear?

Pap smear adalah sebuah tes yang dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda kanker pada leher
rahim atau serviks.

Sel-sel dari leher rahim Anda diperiksa untuk tanda-tanda bahwa mereka berubah dari sel normal
menjadi sel abnormal. Sebelum mereka berubah menjadi kanker, sel-sel berkembang melalui
serangkaian perubahan. Hasil Pap smear dapat menunjukkan apakah sel-sel Anda akan
mengalami perubahan ini jauh sebelum Anda benar-benar memiliki kanker. Jika tertangkap dan
diobati dini, kanker serviks tidak mengancam nyawa. Hal ini yang menjadi alasan mengapa
sangat penting agar Anda melakukan tes Pap smear secara teratur.

Apa yang terjadi selama Pap smear?

Selama Pap smear, dokter akan menempatkan instrumen khusus yang disebut spekulum ke
dalam vagina Anda. Ini membantu membuka vagina sehingga dokter dapat melihat leher rahim
Anda dan mengambil sampel. Dokter Anda dengan lembut akan membersihkan serviks dengan
kapas dan kemudian mengumpulkan sampel sel dengan sikat kecil, spatula kecil atau kapas.
Dokter Anda akan menempatkan sampel ini pada slide kaca dan mengirimkannya ke
laboratorium untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Apa arti dari hasil tes pap smear?

Pap smear yang normal berarti semua sel dalam serviks adalah normal dan sehat. Pap smear yang
abnormal bisa merupakan tanda dari sejumlah perubahan pada sel-sel pada leher rahim Anda,
termasuk:

Peradangan (iritasi). Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi leher rahim, termasuk infeksi jamur,
infeksi human papillomavirus (HPV), virus herpes, atau infeksi lainnya.

Sel abnormal. Perubahan ini disebut displasia serviks. Sel-sel yang tidak sel-sel kanker, tetapi
mungkin sel prakanker (yang berarti mereka akhirnya bisa berubah menjadi kanker).
Lebih serius tanda-tanda kanker. Perubahan ini mempengaruhi lapisan atas dari leher rahim
tetapi tidak melampaui leher rahim.

Jika hasil Pap smear abnormal, dokter Anda mungkin ingin melakukan Pap smear lagi atau
mungkin ingin Anda untuk melakukan kolposkopi. Colposcopy memberikan dokter Anda untuk
melihat lebih baik kondisi serviks dan memungkinkan dokter untuk mengambil contoh jaringan
(disebut biopsi).

Seberapa sering saya harus melakukan tes Papsmear?

 Setiap 3 tahun dimulai pada usia 21 tahun dan berlanjut sampai 65 tahun
 Dalam waktu 3 tahun ketika Anda mulai berhubungan seks jika Anda lebih muda dari 21
tahun
 Jika Anda adalah antara 30 dan 65 tahun dan Anda ingin melakukan Pap smear lebih
jarang, konsultasikan dengan dokter tentang tes Pap smear untuk menguji setiap 5 tahun

Dokter akan pertimbangkan ketika merekomendasikan seberapa sering Anda harus melakukan
tes Pap smear.

Jika Anda lebih tua dari 65 tahun, konsultasilah dengan dokter Anda tentang seberapa sering
Anda perlu Pap smear. Jika Anda sudah melakukan Pap smear secara teratur dan normal, Anda
mungkin tidak perlu untuk melakukannya lagi.

Jika Anda telah memiliki histerektomi dengan pengangkatan leher rahim Anda, berkonsultasilah
dengan dokter Anda tentang seberapa sering Anda perlu melakukan Pap smear.

Jika Anda belum pernah mengalami kanker serviks, tanyakan kepada dokter seberapa sering
apakah Anda perlu Pap smear.

Apakah Tes Pap Smear Dapat Diandalkan?


Tes atau pengujian tidak ada yang sempurna, tapi Pap smear adalah tes yang handal. Ia telah
membantu secara drastis menurunkan jumlah wanita yang meninggal karena kanker serviks.

Kadang-kadang tes mungkin perlu direnovasi karena tidak ada cukup sel-sel pada slide.
Laboratorium akan memberitahu dokter Anda jika hal ini terjadi.

ThinPrep, PAPNET dan FocalPoint cara untuk membuat Pap smear lebih akurat. ThinPrep
adalah cara untuk mempersiapkan sampel sel yang membuatnya lebih mudah untuk kelainan
spot. PAPNET dan FocalPoint adalah sistem komputer yang membantu teknisi laboratorium
menemukan sel abnormal. Pilihan ini mungkin tidak tersedia di semua area, dan mereka
mungkin meningkatkan beban biaya pap smear.

Apa Yang Harus Saya Lakukan Sebelum Tes?

Rencanakan untuk melakukan tes Anda dilakukan pada saat Anda tidak memiliki periode
menstruasi Anda. Hindari berhubungan seks 24 jam sebelum tes.

Pencegahan

 Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk menghindari terkena kanker serviks?
 Anda mungkin dapat mengurangi risiko kanker serviks jika Anda:
 Menunda hubungan seksual sampai Anda 18 tahun atau lebih.
 Pastikan Anda dan pasangan sudah dites untuk infeksi menular seksual (IMS).
 Jangan berganti-ganti pasangan.
 Selalu gunakan kondom lateks untuk melindungi terhadap IMS. (Ingat kondom tidak
100% efektif.)
 Hindari merokok.

Beberapa Pertanyaan Yang Perlu Anda Tanyakan Saat Anda Konsultasi Dengan Dokter

Jika Anda aktif secara seksual

 Seberapa sering saya perlu Pap Smear?


 Apakah saya harus melakukan tes untuk setiap infeksi menular seksual? Seberapa sering?

Jika hasil Pap smear terakhir Anda normal

 Kapan saya perlu melakukan Pap smear lagi?

Jika hasil Pap smear Anda abnormal

 Apa arti dari hasil ini?


 Apakah saya perlu Pap smear lanjutan atau kolposkopi?
 Apakah saya perlu melakukan tes untuk infeksi menular seksual?
 Apakah saya perlu pengobatan?
 Apakah saya berisiko terkena kanker serviks
Baiklah, setelah membaca artikel ini saya akan lebih menjaga organ kewanitaan saya,
apakah ada tips-tips pencegahan lainnya?

Berikut tips-tips tambahan untuk pencegahan kanker serviks:

 Berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengkonsumsi
makanan yang kaya nutrisi, dan tidak merokok.
 Bersihkan organ vital dengan air yang bersih.
 Mengganti celana dalam minimal dua kali sehari.
 Jaga kelembaban organ kewanitaan anda
 Lakukan pemeriksaan pap smear dan HPV-DNA secara rutin untuk deteksi dini kanker
leher rahim.

Tahukah anda, semakin dini terdeteksi, semakin tinggi pula proses kesembuhannya. Walaupun
penyakit ini mengakibatkan kematian juga, berdasarkan pengalaman pengobatan Ny. Djamilah
Najmuddin sejak tahun 1980, penyakit kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah
satu jenis kanker yang paling cepat disembuhkan dibandingkan dengan jenis penyakit kanker
lainnya. Walaupun demikian, mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Sehingga, kami
tegaskan sekali lagi, jagalah dengan baik organ kewanitaan kalian.

Kanker Serviks dan Gejalanya

Gejala awal umum kanker serviks (kanker leher


rahim) adalah pendarahan vagina abnormal. Kebanyakan kasus berkembang pada wanita di usia
30-an atau 40-an. Jika kanker serviks didiagnosa pada tahap awal, ada kesempatan baik untuk
sembuh. Regular tes skrining serviks dapat mendeteksi pra-kanker yang dapat diobati sebelum
kanker berkembang.

Apakah Yang Dimaksud Dengan Leher Rahim?


Leher rahim adalah bagian bawah rahim (uterus) yang meluas sedikit ke bagian atas vagina.
Serviks sering disebut leher rahim.

Sebuah lorong sempit yang disebut kanalis servikalis (endoserviks atau kanal) pergi dari vagina
ke bagian dalam rahim. Hal ini biasanya tetap tertutup rapat, namun memungkinkan darah
mengalir keluar dari rahim selama periode, dan sperma melakukan perjalanan didalam pada saat
berhubungan seks. Ini membuka sangat lebar selama persalinan ketika Anda memiliki bayi.
Permukaan serviks ditutupi dengan kulit seperti sel. Ada juga beberapa kelenjar kecil pada
lapisan saluran leher rahim yang membuat lendir.

Apa Itu Kanker?

Kanker adalah penyakit dari sel-sel dalam tubuh. Tubuh terdiri dari jutaan sel kecil. Ada
berbagai jenis sel dalam tubuh, dan ada berbagai jenis kanker yang timbul dari berbagai jenis sel.
Apa semua jenis kanker memiliki kesamaan adalah bahwa sel-sel kanker tidak normal dan
berkembang biak tak terkendali.

Sebuah tumor ganas adalah benjolan atau pertumbuhan jaringan terdiri dari sel-sel kanker yang
terus berkembang biak. Tumor-tumor ganas menyerang ke jaringan di dekatnya dan organ, yang
dapat menyebabkan kerusakan. Tumor-tumor ganas juga bisa menyebar ke bagian lain dari
tubuh. Ini terjadi jika beberapa sel putus dari tumor (primer) pertama dan dicatat di saluran aliran
darah atau getah bening ke bagian lain dari tubuh. Kelompok-kelompok kecil sel kemudian dapat
berkembang biak untuk membentuk tumor sekunder (metastasis) dalam satu atau lebih bagian
tubuh. Tumor sekunder kemudian dapat tumbuh, menyerang dan merusak jaringan di sekitarnya,
dan menyebar lagi.

Beberapa kanker lebih serius daripada yang lain. Ada yang lebih mudah diobati daripada yang
lain (terutama jika didiagnosis pada tahap awal). Beberapa memiliki pandangan yang lebih baik
(prognosis) dari yang lain. Jadi, kanker bukan hanya satu syarat. Dalam setiap kasus penting
untuk tahu persis apa jenis kanker telah berkembang, seberapa besar itu telah menjadi, dan
apakah telah menyebar. Ini akan memungkinkan Anda untuk mendapatkan informasi yang dapat
dipercaya tentang pilihan pengobatan dan pandangan.

Apa Itu Kanker Serviks?

Ada dua jenis utama kanker serviks:

 Sel kanker serviks skuamosa adalah yang paling umum. Ini berkembang dari sebuah sel
kulit seperti (sel skuamosa) yang menutupi leher rahim yang menjadi kanker.
 Adenokarsinoma kanker serviks kurang umum. Ini berkembang dari sebuah sel kelenjar
(sel yang membuat lendir) di dalam saluran leher rahim yang menjadi kanker.

Kedua jenis tersebut didiagnosis dan diobati dengan cara yang sama.

Apa Yang Menyebabkan Kanker Serviks?


Sebuah tumor kanker dimulai dari satu sel. Diperkirakan bahwa sesuatu kerusakan atau
mengubah gen tertentu dalam sel. Hal ini membuat sel yang sangat abnormal dan jumlahnya
tidak terkendali. (Lihat brosur terpisah yang disebut Apa Penyebab Kanker untuk lebih jelasnya.)

Dalam kasus kanker serviks, kanker berkembang dari sel yang sudah tidak normal – lihat di atas.
Dalam kebanyakan kasus, sel-sel abnormal yang hadir selama bertahun-tahun sebelum salah satu
sel yang abnormal menjadi kanker dan mulai berkembang biak tak terkendali menjadi tumor
kanker. Pra-kanker awal kelainan sel leher rahim biasanya disebabkan oleh infeksi sebelumnya
dengan human papillomavirus (HPV).

Siapa Yang Dapat Menderita Kanker Serviks?

Kebanyakan kasus berkembang pada wanita berusia 30-an atau 40-an. Beberapa kasus
berkembang pada wanita yang lebih tua dan lebih muda. Hal ini jarang terjadi pada wanita
berusia di bawah 25 tahun.

Kanker serviks merupakan jenis yang paling umum kedua belas dari kanker pada wanita di
Inggris. Sekitar 950 wanita di Inggris meninggal karena kanker ini setiap tahun. Namun, jumlah
kasus didiagnosis setiap tahun telah jatuh beberapa tahun terakhir. Hal ini karena kanker serviks
dapat dicegah dengan rutin tes skrining serviks.

Apa Itu Tes Skrining Serviks?

Wanita di Inggris yang ditawarkan tes reguler skrining serviks. Selama pengujian berlangsung
beberapa sel yang diambil dari permukaan serviks. Sel-sel ini dikirim ke laboratorium untuk
dilihat di bawah mikroskop. Dalam tes yang paling sel-sel terlihat normal. Abnormal
(dyskaryotic) sel terlihat pada beberapa kasus.

Serviks dyskaryosis bukan kanker serviks. Dyskaryosis Serviks berarti bahwa beberapa sel leher
rahim tidak normal, tetapi tidak bersifat kanker. Sel-sel yang abnormal kadang-kadang disebut
sel pra kanker atau sel displastik. Tergantung pada derajat abnormalitas dari sel, serviks
dyskaryosis digolongkan sebagai:

Dyskaryosis ringan. Ini terjadi ketika ada perubahan sel hanya sedikit. Ini kadang-kadang
disebut CIN 1. CIN singkatan neoplasia intraepitel serviks.
Dyskaryosis sedang(atau CIN 2).

Dyskaryosis parah(atau CIN 3). Ini terjadi ketika sel-sel yang sangat abnormal, namun masih
belum bersifat kanker.

Dalam banyak kasus (dyskaryotic) yang abnormal sel tidak berkembang menjadi kanker. Dalam
beberapa kasus, mereka kembali ke normal. Namun, dalam beberapa kasus, sering tahun
kemudian, sel-sel abnormal berubah menjadi kanker.

Jika Anda memiliki perubahan yang kecil, Anda dapat ditawarkan tes lain setelah beberapa
bulan. Dalam banyak kasus, sel-sel yang abnormal sedikit memulihkan kembali normal dalam
waktu beberapa bulan. Pengobatan dapat ditawarkan jika kelainan terus berlanjut. Untuk wanita
dengan perubahan abnormal sedang atau berat, pengobatan dapat menghapus serviks dari sel
abnormal sebelum berkembang menjadi kanker.

Comments are closed.

 Subscribe

o
 Recent Posts
o Apa Yang Dimaksud Dengan Siklus menstruasi?
o Berbagai Masalah Penyebab Keputihan
o Kanker Serviks dan Gejalanya
o Pengetahuan Mengenai Pembalut
o

Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/kanker-serviks-pengobatan-ciri-ciri-


gejala-dan-penyebab
Kanker
Rahim
Ovarium

KANKER RAHIM

Sampai saat ini, kanker rahim (ovarium) dikenal sebagai "silent killer". Sebenarnya 90% dari
kanker rahim yang terdeteksi pada stadium dini masih dapat disembuhkan, namun sayangnya
kebanyakan pasien kanker rahim baru terdeteksi pada stadium lanjut (III & IV).

ANATOMI RAHIM WANITA

GEJALA KANKER RAHIM


Gejala kanker rahim tidak spesifik. Studi terbaru menunjukkan bahwa penderita kanker rahim
biasanya mengalami gejala berikut ini secara menetap (frekuensi lebih dari 10kali dalam
sebulan):

• gangguan pencernaan yang menetap (gas atau mual)


• sakit pada daerah sekitar panggul/pinggang
• kehilangan nafsu makan atau cepat merasa kenyang
• perasaan ingin buang air kecil terus menerus

DIAGNOSA KANKER RAHIM


Kunjungi dokter kandungan Anda jika Anda merasakan gejala-gejala diatas. Pastikan dokter
melakukan pemeriksaan panggul Anda saat pemeriksaan. Beberapa tes ini dapat dilakukan untuk
mendiagnosa kanker rahim:

• Ultrasonografi (USG).
• Penanda tumor CA-125.
• CT SCAN atau MRI

Jika hasil tes mengarah ke kanker rahim, biasanya dokter akan melakukan bedah eksplorer untuk
mengambil sayatan kecil di rahim (laparaskopi). Jika kanker rahim terkonfirmasi, tahap
selanjutnya adalah menentukan jenis tumor dan stadiumnya.

STADIUM KANKER RAHIM

 Stadium I: kanker terbatas pada satu atau kedua ovarium.


 Stadium II: Kanker telah menyebar ke lokasi lain di panggul, seperti rahim atau saluran tuba.
 Stadium III: Kanker telah menyebar ke selaput perut (peritoneum) atau ke kelenjar getah bening
dalam perut.
 Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ di luar perut.

Gambar: Kanker Rahim Stadium III

PENGOBATAN KANKER RAHIM


Secara umum, penanganan kanker rahim adalah dengan pembedahan yang mencakup
pengangkatan kedua ovarium, saluran tuba dan rahim serta kelenjar getah bening di dekatnya dan
lipatan jaringan lemak perut yang dikenal sebagai omentum, di mana kanker rahim sering
menyebar.

Pada tahap awal, dokter juga dapat menyarankan dilakukan kemoterapi dengan obat carboplatin
saja atau dikombinasikan dengan paclitaxel. Dalam kasus kanker kambuhan, dokter dapat
mempertimbangkan penggunaan Liposomal doxorubicin atau Topotecan.

Radiasi biasanya tidak dianggap efektif untuk kanker rahim.

Dalam Konferensi tahunan Ke-14 National Comprehensive Cancer Network (NCCN), 20 Maret
2009 - Robert J. Morgan, MD pakar Onkolog dari the City of Hope di Los Angeles, California
mengemukakan beberapa hal yang patut menjadi perhatian utama, terutama dalam penanganan
kanker rahim (new guidelines).

Poin-poin utama yang disampaikan adalah:

• Penggunaan kemoterapi melalui abdomen (kateter intraperitonial) untuk memasukkan obat-


obatan kemoterapi lebih disarankan dibanding kemoterapi melalui vena, dengan tujuan
meningkatkan angka rata-rata harapan hidup pasien
• Penanganan kanker ovarium stadium II,III dan IV dengan suspect residu penyakit (sisa sisa sel
kanker) yang tak dapat dioperasi. Untuk jenis kanker ini, yang disarankan adalah pembedahan
eksplorer dilanjutkan dengan kemoterapi (3 atau 6 siklus) dan diakhiri dengan pembedahan
(completion surgery), termasuk mengangkat sisa ovarium atau tuba falopi.

PENCEGAHAN KANKER RAHIM


Kanker rahim, sebagaimana halnya kanker payudara tergolong kanker yang dapat diturunkan
(genetically inherited). Seorang wanita dikatakan memiliki resiko tinggi kanker bilamana:

 Seorang anggota sebelumnya juga diketahui mengalami mutasi BRCA1 atau BRCA2
 Anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara atau kanker ovarium.
 Dua atau lebih anggota keluarga menderita kanker payudara dibawah usia 50 th.
 Terdapat anggota keluarga laki laki yang menderita kanker payudara

Wanita golongan ini amat disarankan untuk melakukan konseling genetika (termasuk
pemeriksaan mutasi gen BRCA1 atau 2) sebagai upaya deteksi dini kanker rahim. Bila ditemukan
adanya mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, maka tindakan pengangkatan indung telur dapat
menjadi pilihan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, khususnya bagi
para wanita usia 35-45 tahun.

Source :
http://www.mayoclinic.com/health/ovarian-cancer/DS00293
http://www.mydr.com.au/files/images/categories/anatom/femalereproductiveorgans.jpg
http://www.upnorthhealth.com/assets/images/nov08/ovary3.png
http://www.ahliwasir.com/news/821/Mengapa-Perempuan-Memilih-Mastectomy-Pencegahan
http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=news&tipe=detail&detail=17814
http://www.medscape.com/viewarticle/589888
Terakhir Diperbaharui pada Selasa, 06 September 2011 14:55

Latest Medical News

Blocked Heart Arteries May Presage Stroke 01 Mar 2013

Cancers Resist Treatment By "Shuffling Their Genetic Pack" 01 Mar 2013

Proper Eating Improves Dementia Patients' Physical And Mental 01 Mar 2013
Health

Childhood Asthma Linked To BPA Exposure 01 Mar 2013

Some Diabetes Drugs Linked To Pancreatitis Risk 01 Mar 2013

High Sugar Consumption Linked To Diabetes 01 Mar 2013

Pregnancy Nausea Drug Harmless for Fetuses 01 Mar 2013

Fukushima Residents Have Slightly Higher Cancer Risk 01 Mar 2013

Playing Wii Helps Doctors Become Better Surgeons 01 Mar 2013

Pesticides Linked To Type 2 Diabetes 01 Mar 2013

Open Cbox

 Bahasa Indonesia
 English (United Kingdom)
Testimonial

“Sangat di Rekomendasikan untuk pasien kanker!” Minaswati, Medan, Indonesia

"Syukur Alhamdulilah atas mujizat kesembuhan melalui Typhonium Plus®” N.Wijaya, Jakarta, Indonesia

"Fisik saya pulih luar biasa cepat berkat Typhonium Plus®!” CA, Bali. Indonesia

CUSTOMER SERVICE

Call Center: 021 669 3460


SMS 0817 094 7077
SMS 0813 8191 5677
cs@cancerhelps.co.id

Correspondent Add:
PO Box 6172
JKUPL 14440A, Indonesia

Follow me on Facebook

Follow me on Twitter
CancerHelps

CancerHelps

CancerHelps PENEMUAN TERBARU MENGENAI KANKER HATI Penemuan terbaru


mengenai kanker hati! Jangan Tidur Terlalu Malam ! Para... fb.me/1Byn5pzzD 5 days ago ·
reply · retweet · favorite

CancerHelps Kenali Kanker Lidah! Masih ingatkah Anda dengan kisah aktris cantik Cecilia
Putty Vickend yang meninggal... fb.me/1PpBkZv0C 9 days ago · reply · retweet · favorite

CancerHelps Buah dan Sayur Turunkan Risiko Kanker Payudara Wanita kini memiliki alasan
tambahan untuk mengonsumsi buah dan... fb.me/1Wu8AGFeL 10 days ago · reply · retweet ·
favorite

CancerHelps CancerHelps punya artikel unik tentang macam macam OBAT KANKER
PAYUDARA. Simak aja disini !... fb.me/2fbbSRJp7 17 days ago · reply · retweet · favorite

Join the conversation

Nama

Email
No. Pengiriman/Airwaybill:

Kami GARANSI Produk


Sampai ke Alamat Anda

Anda mungkin juga menyukai