Anda di halaman 1dari 50

KANKER SERVIKS

1. Apa itu kanker serviks?


Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah
pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara
rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).Kanker ini 99,7% disebabkan oleh
human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada
leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ
lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati
peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada
perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker
serviks.Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia.
Mengapa bisa begitu berbahaya? Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam
selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini
memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan
lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling
fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV,
sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau
pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan
berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi
melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke
genital.Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus
ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.
5. Yuk kenali apa saja gejala kanker serviks ini?
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya,
Anda yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear
setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan

oleh penderita kanker stadium lanjut.Gejala kanker serviks tingkat lanjut : munculnya rasa
sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding), keputihan yang berlebihan
dan tidak normal, perdarahan di luar siklus menstruasi, penurunan berat badan drastic,
Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri
punggung, juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?
Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini
terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat
melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya.Infeksi menetap akan menyebabkan
pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker.
Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi prakanker hingga positif menjadi kanker serviks.
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan
meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah
penelitian yang dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British
Journal of Cancer pada tahun 2001.Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin
riset tersebut, zat nikotin serta racun lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok
mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya
sel-sel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya
kanker serviks di dalam tubuh seseorang, ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50
tahun, terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan
seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar
2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20
tahun.Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak
lawan seksual yang Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher
rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga
meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang
dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para penderita gizi buruk, juga
berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya konsumsi
vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada
tubuh, sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim.
Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi
penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat
(cuka).Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah
dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru
untuk deteksi dini kanker leher rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System
(HCII).
10. Bagaimana mencegah
kanker serviks?
Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang
menyebabkan kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah
diketahui penyebabnya. Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan.
Yaitu dengan cara :tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, rajin
melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, dan

melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual,dan
tentunya memelihara kesehatan tubuh.
11. Bisakah kanker serviks disembuhkan?

Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke
rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks
yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada
organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya.Karenanya, operasi
pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain
operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan
kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami
kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau memilih pengangkatan rahim,
radiasi dan kemoteraphy yang masih juga belum ada jaminan sembuh?

GANGGUAN MENSTRUASI

Siklus menstruasi pada wanita


Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita
yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau
LH-Progesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya

terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini
hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara bnatang-binatang menyusui lainnya
mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku
umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang
siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari,
kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15
hari. Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah
yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan
rata-rata 35mL per harinya.
1). Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada menstruasi
a). Hipermenorea (menoragia):perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi
tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya
kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper
plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan
pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan.
b). Hipomenorea:perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari
biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi
akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan
gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu.
2). Kelainan siklus
a) Polimenorea:Siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari).
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan
ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena
peradangan, endometriosis, dan sebagainya.
b).
Oligomenorea:Siklus menstruasi lebih panjang (lebih dari 35 hari). Perdarahannya
biasanya berkurang. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga ovulator dengan masa
proliferasi lebih panjang dari biasa.
c). Amenorea:Keadaan tidak adanya menstruasi untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Gangguan berhentinya menstruasi yang diakibatkan karena adanya gangguan pada fungsi
indung telur, hormone yang tidak stabil, kesehatan atau masalah tekanan jiwa dan emosi.
Amenorea dibagi menjadi dua yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea sekunder
terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi sejak kecil. Penyebabnya kelainan
anatomis kelamin (tidak terbentuk Rahim, tidak ada liang vagina, atau gangguan hormonal).
Amenorea fisiologis (normal) yaitu sesorang wanita sejak lahir sampai menarche, terjadi
pada kehamilan dan menyusui sampai batas tertentu dan setelah mati haid.Sedangkan
Amenorea sekunder yaitu pernah mengalami menstruasi dan selanjutnya berhenti lebih dari
tiga bulan. Penyebabnya mungkin gangguan gizi, terdapat tumor alat kelamin, gangguan
hormonal atau penyakit menahun. Gejala klinis amenorea sekunder antara lain nyeri
abdomen bagian bawah, menjalar kepinggang dan paha disertai keluhan mual dan muntah,
sakit kepala, diare, mudah tersinggung.Untuk mengatasi Amenorea sebaiknya seseorang
melakukan gaya hidup sehat mulai dari makan makanan yang bergizi seimbang,
berolahraga, tidak minum-minuman berahkohol, tidak minum obat-obatan steroid atau
narkotika, tidak stress dan menjaga berat sehingga dengan pola hidup yang sehat ini
membuat hormon tetap normal.

3). Perdarahan di luar haid:Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi
(metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan
anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium
(indung telur) dan rangsangan estrogen dan progesterone dengan bentuk pendarahan yang
terjadi di luar menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan pendarahan
menstruasi berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak-seimbangan hormon
tubuh, yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi.
Penderita hipoteroid (kadar hormone teroid yang rendah) atau hiperteroid (kadar hormon
teroid yang tinggi) dan fungsi adrenal yang rendah juga bisa menyebabkan gangguan ini.
Beberapa gangguan organ reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti infeksi
vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium, fibroid, kanker endometrium atau indung
telur, hyperplasia endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral yang mengalami infeksi
juga dapat menyebabkannya.Pengobatan terhadap kelainan ini pada remaja (gadis) dengan
pengaturan secara hormonal dengan menstimulasi kelenjar pituitary di otak dan adrenal
untuk menyeimbangkan kadar FSH dan LH sedangkan untuk wanita menikah atau
mempunyai anak dengan memeriksakan alat kelamin dan bila perlu diadakan kuretase dan
pemeriksaan patologi untuk memastikannya.
Sedangkan gangguan lain yang ada hubungan dengan haid
a). Premenstrual tension (ketegangan pramenstruasi):keluhan-keluhan yang
biasanya mulai 1 minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya menstruasi, dan
menghilang sesudah menstruasi datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus
sampai menstruasi berhenti. Gejala ini dijumpai pada wanita umur 30 sampai 45 tahun.
Penyebab yang jelas belum diketahui akan tetapi kemungkinan diakibatkan
ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone. Dikemukan bahwa dominasi estrogen
merupakan penyebab dan defisiensi fase luteal dan kekurangan progesterone. Akibat
dominasi estrogen terjadi retensi air dan edama pada beberapa tempat. Gejala klinisnya
dalam bentuk gangguan emosional yaitu mudah tersinggung, sukar tidur, gelisah, sakit
kepala, perut kembung, mual sampai muntah, pada payudara terasa tegang dan sakit,
bahkan kasus yang lebih berat sering individu yang mengalaminya menjadi tertekan .
b). Mastalgia:rasa nyeri dan pembesaran payudara sebelum menstruasi. Mastalgia
disebabkan dominasi hormon estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam disertai
hipermia didaerah payudara. Segera setelah menstruasi mastalgia menghilang dengan
sendirinya.
c). Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) : nyeri antara menstruasi, terjadi kira-kira
sekitar pertengahan siklus menstruasi, pada saat ovulasi. Kadang-kadang Mittelschmerz
diikuti oleh pendarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil
ektropik yang pecah.
4). Dismenorea:Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat
menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi
otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari
arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian
bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi. Faktor yang memperburuk
dismenorea adalah Rahim yang menghadap kebelakang (retroversi), kurangnya berolahraga
dan stress psikis atau stress social, dan kekurangan zat besi.Dimenorea terdiri dari primer
dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 %
diantaranya mengalami nyeri yang hebat. Biasanya dimenorea primer timbul pada masa
remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh

penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau
perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang.
5). Sedangkan dismenorea sekunder:gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit
yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip,
tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan
jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul,
endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar
organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian hanya dialami
sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan.
6). Syndroma Pramenstruasi (Premenstual Syndrome):Kadar sindroma pramenstruasi
(PMS) dan waktunya pada setiap wanita tidak selalu sama. Ada wanita yang merasa sangat
sakit sampai menderita kram dan tidak dapat beraktifitas. Beberapa ahli mengatakan bahwa
gejala tersebut berhubungan kadar hormon estrogen dan progesterone pada siklus haid.
Menurut ahli lain memperkirakan gangguan menjelang haid berhubugan dengan masalah
psikis, misalnya wanita menganggap masa haid sebagai beban sehingga tanpa sadar ia
menolaknya. Gangguan ini bisa juga merupakan tanda dari penyakit yang serius seperti
endometriosis, kista atau angioma uteri dan adanya infeksi Rahim. Gejala yang muncul akan
terjadi pada separuh ahkir dari siklus menstruasi, yang menghilang saat mulainya
menstruasi. Manifestasi klinis dapat berupa penuhnya payudara dan terasa nyeri, bengkak,
kelelahan, sakit kepala, peningkatan nafsu makan, iritabilitas dan ketidakstabilan perasaan
dan depresi, kesulitan dalam kosentrasi, keluar air mata dan kecenderungan untuk
melakukan kejahatan. Hampir sepertiga wanita produktif menghidap PMS. Gejala yang
muncul selain diatas juga adanya
Untuk mencegah PMS yaitu menjaga organ genital, baik dalam hubungan sex maupun saat
buang air besar dan kecil. Tindakan lainnya untuk mengurangi resiko ini adalah olahraga dan
hidup lebih rileks sehingga aliran darah tubuh lancar karena mempengaruhi aliran darah
organ reproduksi. Termasuk pola makan yang memenuhi gizi seimbang sehingga semua
kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi terpenuhi, terutama kebutuhan zat besi yang diperlukan
saat wanita haid.Sedangkan untuk mengatasi gejala PMS berkaitan dengan suasana hati
dapat dan mental dapat diatasi menjalani relaksasi, meditasi, atau yoga. Jika dengan obatobatan, fluoxetine bisa mengurangi depresi dan gejala lainnya. Terkait gejala yang
berhubungan dengan perubahan fisik, dengan pil KB kombinasi yang mengandung estrogen
dan progresteron bisa membantu mengurangi naik turunnya kadar estrogen dan
progresteron, sehingga gejala-gejala penyerta lainnya dapat diatasi. Namun jika belum reda
dapat ditambahkan obat anti peradangan non-steroid untuk mengurangi sakit kepala, nyeri
karena kram dan nyeri persendian. Untuk meringankan gejala pada perubahan fisik
penderita juga bisa mengurangi asupan gula, cafein dan alcohol, menambahkan asupan
karbohidrad dan lebih sering makan atau mengkonsumsi vitamin B6, kalsium dan
Magnesium.

AIDS/HIV PADA WANITA

aidsHIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang
manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah
dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.HIV merupakan penyakit menakutkan ini
masih salah satu penyebab utama kematian di antara laki-laki dan perempuan dan
berkembang dan negara maju. virus HIV mungkin ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui darah, alat kelamin, cairan ASI yang terinfeksi dan darah, sperma pria yang
terinfeksi. penularan virus ini dapat terjadi selama transfusi darah, hubungan seks tanpa
alat pengaman atau dapat ditularkan melalui jarum suntik. selama kehamilan dan menyusui,
seorangg wanita yang terinfeksi kemungkinan akan menularkan virus ke anak.
gejala HIV/AIDS pada wanita
Gejala awal : 0-1 bulan : Menderita penyakit seperti flu dalam seminggu atau sebulan
disebut sebagai infeksi HIV akut. sistem kekebalan tubuh, sebagai bagian dari pertahanan
tubuh, mengembangkan antibodi terhadap HIV. proses tersebut terlha dari antibodi yang
disebut serokonversi. Gejala meliputi demam, sakit kepaka nyeri tubuh, sakit tenggorokan,
kelenjar getah bening, ruam kulit, masalah sistem pencernaan. Gejala-gejala ini cenderung
tidak diperhatikan atau disalah artikan sebagai penyakit lain yang kuga menunjukkan
berbagai gejala yang sama. Tes HIV dilakukan sebelum serokonversi tidak membantu dalam
mendeteksi virus. Pada beberapa wanita, serokonversi dapat terjadi dalam waktu satu
bulan.
Gejala terakhir : 1 bulan 10 tahun : Setelah tingkat gejala di ataas dapat diturunkan
dengan obat-obatan, penyakit ini masuk ke dalam fase asimptomatik. tidak ada gejala HIV
yang diperlihatkan oleh wanita setelah 1 tahun. Tahap tanpa gejala dapat berlangsung
selama sekitar 10 tahun. Dengan demikian, perempuan positif HIV tidak menunjukkan gejala
HIV selama sekitar 10 tahun setelah terkena gejala seperti flu biasa. Tetapii meski demikian,
virus tetap ada dalam tubuh mereka, mereka tidak sadara secara terus-menerus
menularkan vrus kepada orang lain melalu hubungan badan tanpa pengaman dan juga
melalui transfusi darah atau melalui berbagi jarum suntik. Jika seorang wanita hamil, anakanak mereka ikut terkena HIV/AIDS. Setelah 5-6 tahun, wanita yang mengidap HIV positif
mungkin terlihat pada penurunan berat bdaan, kehilangan nafsu makan, masalah sisem
pencernaan, infeksi kulit, tetapi hal ini biasanya diabaikan atau disalahartikan.
Gejala Penyakit HIV AIDS

AIDS merupakan tahap akhir penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV yang dapat infeksi
pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga menyebabkan rusaknya sistem kekebalan
tubuh. Gejala HIV AIDS tidak begitu saja langsung timbul. Namun ia akan timbul jika sudah
bertahun-tahun. Memburuknya status gizi merupakan resiko tertinggi penyakit ini.
Gangguan gizi pada pasien AIDS umumnya menimbulkan gejala penyakit HIV AIDS yang
terlihat pada penurunan berat badan. Ada dua tipe penurunan berat badan pada AIDS, yaitu
penurunan berat badan yang cepat sering dihubungkan dengan infeksi oportunistik.
Penurunan berat badan lebih dari 20% BB sulit diperbaiki dan sering mempunyai prognosa
yang buruk,
penyakit-hiv-aids
Memburuknya status gizi bersifat multifaktor, gejala penyakit HIV AIDS yang terutama
disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, gangguan absorpsi dan metabolisme zat gizi,
infeksi oportunistik, serta kurangnya aktivitas fisik. Kurangnya asupan makanan disebabkan
oleh anoreksia, depresi, rasa lelah, mual, muntah, sesak nafasm diare, infeksi, dan penyakit
saraf yang menyertai penyakit HIV AIDS. Karena gangguan gizi memegang peranan penting
dalam patogenesis penyakit HIV AIDS, terapi diet dan konsultasi gizi memegang peranan
penting dalam upaya penyembuhan.Gejala penyakit HIV AIDS. Infejsi oleh HIv akan
menyerang sistem kekebalan tubuh. Karena sel-sel pertahanan tubuh (sel-sel darah putih)
semakin lama semakin banyak yang rusak maka penderita menjadi sangat rentan terhadap
semua bentuk infeksi kuman. Pada tahap akhir, penderita bahkan sudah tidak tahan
terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dibinasakan dengan mudah oleh tubuh.
Herpes genital merupakan penyakit infeksi akut pada genital dengan gambaran khas berupa
vesikel berkelompok pada dasar eritematosa, dan cenderung bersifat rekuren. Umumnya
disebabkan oleh herpes simpleks virus tipe 2 (HSV-2), tetapi sebagian kecil dapat pula oleh
tipe 1.Herpes genitalis merupakan infeksi pada genital dengan gejala khas berupa vesikel
yang berkelompok dengan dasar eritem bersifat rekuren. Herpes genitalis terjadi pada alat
genital dan sekitarnya (bokong, daerah anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu :
HSV-1 dan HSV-2 dan keduanya dapat menyebabkan herpes genital. Infeksi HSV-2 sering
ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menyebabkan rekurensi dan ulserasi genital
yang nyeri. Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2 mengenai daerah genital.
HSV dapat menimbulkan serangkaian penyakit, mulai dari ginggivostomatitis sampai
keratokonjungtivitis, ensefalitis, penyakit kelamin dan infeksi pada neonatus. Komplikasi
tersebut menjadi bahan pemikiran dan perhatian dari beberapa ahli, seperti : ahli penyakit
kulit dan kelamin, ahli kandungan, ahli mikrobiologi dan lain sebagainya. Infeksi primer oleh
HSV lebih berat dan mempunyai riwayat yang berbeda dengan infeksi rekuren. Setelah
terjadinya infeksi primer virus mengalami masa laten atau stadium dorman, dan infeksi
rekuren disebabkan oleh reaktivasi virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan
pada kulit. Infeksi herpes simpleks fasial-oral rekuren atau herpes labialis dikenali sebagai
fever blister atau cold sore dan ditemukan pada 25-40% dari penderita Amerika yang telah
terinfeksi. Herpes simpleks fasial-oral biasanya sembuh sendiri. Tetapi pada penderita
dengan imunitas yang rendah, dapat ditemukan lesi berat dan luas berupa ulkus yang nyeri
pada mulut dan esofagus.
Perjalanan Penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Umumnya kelainan
klinis/keluhan utama adalah timbulnya sekumpulan vesikel pada kulit atau mukosa dengan

rasa terbakar dan gatal pada tempat lesi, kadang-kadang disertai gejala konstitusi seperti
malaise, demam, dan nyeri otot.Diagnosis herpes genital secara klinis ditegakkan dengan
adanya gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat rekuren.
Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisisk jika gejalanya khas dan
pemeriksaan laboratorium.Pengobatan dari herpes genital secara umum bisa dengan
menjaga kebersihan lokal, menghindari trauma atau faktor pencetus. Adapun obat-obat
yang dapat menangani herpes genital adalah asiklovir, valasiklovir, famsiklovir.Prognosis
akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti pada orang dewasa.
Kematian oleh infeksi HSV jarang terjadi. Infeksi inisial dini yang segera diobati mempunyai
prognosis lebih baik, sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.
Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya penyakit-penyakit dengan tumor di sistem
retikuloendotelial, pengobatan dengan imunosupresan yang lama, menyebabkan infeksi ini
dapat menyebar ke alat-alat dalam dan fatal. Prognosis akan lebih baik seiring dengan
meningkatnya usia seperti pada orang dewasa. Terapi antivirus efektif menurunkan
manifestasi klinis herpes genitalis.
Herpes Genitalis adalah suatu penyakit menular seksual di daerah kelamin, kulit di
sekeliling rektum atau daerah di sekitarnya yang disebabkan oleh virus herpes simpleks.
Penyebabnya adalah virus herpes simpleks.
Ada 2 jenis virus herpes simpleks yaitu HSV-1 dan HSV-2.
HSV-2 biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, sedangkan HSV-1 biasanya
menginfeksi mulut. Kedua jenis virus herpes simpleks tersebut bisa menginfeksi kelamin,
kulit di sekeliling rektum atau tangan (terutama bantalan kuku) dan bisa ditularkan ke
bagian tubuh lainnya (misalnya permukaan mata).
Luka herpes biasanya tidak terinfeksi oleh bakteri, tetapi beberapa penderita juga memiliki
organisme lainnya pada luka tersebut yang ditularkan secara seksual (misalnya sifilis atau
cangkroid).
Kejadian penyakit ini sangat cepat akhir-akhir ini. Penyakit ini tak dapat diberantas secara
tuntas dan sering kumat-kumatan, dan dapat menimbulkan komplikasi pada saat hamil dan
persalinan. Herpes genitalis disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2.
tipe 1 : keganasan rendah, menyerang terutama sekitar mulut
tipe 2 : ganas, menyerang alat kelamin
penyebab : virus Herpes Simpleks
perantara : manusia, bahan yang tercemar virus
tempat virus keluar : penis, vagina, anus, mulut
cara penularan : kontak langsung
tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut

Pada wanita penyakit ini biasanya tanpa gejala, tapi dapat menularkan penyakit. Penularan
hampir selalu terjadi melalui hubungan seksual. masa inkubasi 3-5 hari, kemudian pada
daerah kemaluan timbul gerombolan vesikel, di atas kulit kemerahan dan dirasakan nyeri,
bila pecah meninggalkan bekas. Sering disertai pembesaran kelenjar yang nyeri. Penyakit
sembuh dalam 2-3 minggu. Penyakit sering kumat, timbul pada tempat yang sama dan
biasanya lebih ringan dari gejala infeksi pertama. Faktor yang mempengaruhi kekambuhan
biasanya adalah kelelahan fisik dan stress mental, atau infeksi sistemik lainnya. Hubungan
seksual yang berlebihan dengan banyak pasangan meningkatkan kemungkinan
berhubungan dengan orang yang sudah kena. Komplikasi pada wanita hamil dapat
ditularkan melalui ari-ari atau pada saat melahirkan, dapat menyebabkan keguguran,
kematian janin atau cacad permanen. Di samping itu, dapat pula menyebabkan kanker
serviks.
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi.
Gejala awal biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak
kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri.
Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk
biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.
Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri.
Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.
Kelenjar getah bening selangkangan biasanya agak membesar.
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan gejala
berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan.
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk kulit depan
pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa terbentuk di vulva dan
leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual melalui anus, maka lepuhan dan
luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam rektum.Pada penderita gangguan sistem
kekebalan (misalnya penderita infeksi HIV), luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke
bagian tubuh lainnya, menetap selama beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap
pengobatan dengan asiklovir.
Gejala-gejalanya cenderung kambuh kembali di daerah yang sama atau di sekitarnya,
karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif untuk kembali menginfeksi
kulit.HSV-2 mengalami pengaktivan kembali di dalam saraf panggul. HSV-1 mengalami
pengaktivan kembali di dalam saraf wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes
labialis. Tetapi kedua virus bisa menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut.Infeksi awal
oleh salah satu virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga
gejala dari virus kedua tidak terlalu berat.
Infeksi awal dari 63% HSV-2 dan 37% HSV-1 adalah asimptomatik. Simptom dari infeksi awal
(saat inisial episode berlangsung pada saat infeksi awal) simptom khas muncul antara 3
hingga 9 hari setelah infeksi, meskipun infeksi asimptomatik berlangsung perlahan dalam
tahun pertama setelah diagnosa di lakukan pada sekitar 15% kasus HSV-2. Inisial episode
yang juga merupakan infeksi primer dapat berlangsung menjadi lebih berat. Infeksi HSV-1

dan HSV-2 agak susah dibedakan.Tanda utama dari genital herpes adalah luka di sekitar
vagina, penis, atau di daerah anus. Kadang-kadang luka dari herpes genital muncul di
skrotum, bokong atau paha. Luka dapat muncul sekitar 4-7 hari setelah infeksi.(6,15)
Gejala dari herpes disebut juga outbreaks, muncul dalam dua minggu setelah orang
terinfeksi dan dapat saja berlangsung untuk beberapa minggu. Adapun gejalanya sebagai
berikut : (1,4,6,12)
Nyeri dan disuria
Uretral dan vaginal discharge
Gejala sistemik (malaise, demam, mialgia, sakit kepala)
Limfadenopati yang nyeri pada daerah inguinal
Nyeri pada rektum, tenesmus
Tanda :
Eritem, vesikel, pustul, ulserasi multipel, erosi, lesi dengan krusta tergantung pada tingkat
infeksi.
Limfadenopati inguinal
Faringitis
Cervisitis
a. Herpes genital primer
Infeksi primer biasanya terjadi seminggu setelah hubungan seksual (termasuk hubungan
oral atau anal). Tetapi lebih banyak terjadi setelah interval yang lama dan biasanya
setengah dari kasus tidak menampakkan gejala. Erupsi dapat didahului dengan gejala
prodormal, yang menyebabkan salah diagnosis sebagai influenza. Lesi berupa papul kecil
dengan dasar eritem dan berkembang menjadi vesikel dan cepat membentuk erosi
superfisial atau ulkus yang tidak nyeri, lebih sering pada glans penis, preputium, dan
frenulum, korpus penis lebih jarang terlihat.(1)
b. Herpes genital rekuren
Setelah terjadinya infeksi primer klinis atau subklinis, pada suatu waktu bila ada faktor
pencetus, virus akan menjalani reaktivasi dan multiplikasi kembali sehingga terjadilah lagi
rekuren, pada saat itu di dalam hospes sudah ada antibodi spesifik sehingga kelainan yang
timbul dan gejala tidak seberat infeksi primer. Faktor pencetus antara lain: trauma, koitus
yang berlebihan, demam, gangguan pencernaan, kelelahan, makanan yang merangsang,
alkohol, dan beberapa kasus sukar diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar orang, virus
dapat menjadi aktif dan menyebabkan outbreaks beberapa kali dalam setahun. HSV berdiam
dalam sel saraf di tubuh kita, ketika virus terpicu untuk aktif, maka akan bergerak dari saraf
ke kulit kita. Lalu memperbanyak diri dan dapat timbul luka di tempat terjadinya
outbreaks(1,4,12)Mengenai gambaran klinis dari herpes progenitalis : gejaia klinis herpes
progenital dapat ringan sampai berat tergantung dari stadium penyakit dan imunitas dari

pejamu. Stadium penyakit meliputi : Infeksi primer ? stadium laten ? replikasi virus ?
stadium rekuren. (9)
Manifestasi klinik dari infeksi HSV tergantung pada tempat infeksi, dan status imunitas host.
Infeksi primer dengan HSV berkembang pada orang yang belum punya kekebalan
sebelumnya terhadap HSV-1 atau HSV -2, yang biasanya menjadi lebih berat, dengan gejala
dan tanda sistemik dan sering menyebabkan komplikasi. (3,5)
Berbagai macam manifestasi klinis:(5,7)
1. infeksi oro-fasial
2. infeksi genital
3. infeksi kulit lainnya
4. infeksi okular
5. kelainan neurologist
6. penurunan imunitas

KENCING NANAH/GONORE

Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput
di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas
dari suatu jaringan). Bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih
dalam.[1] Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa, orofaring, dan anogenital.[2]
Mikrobiologi
Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram negatif, nonmotil, tidak membentuk spora,
berkembang berkoloni membentuk diplokokus, atau pun tunggal monokokus.[1] Manusia

merupakan satu-satunya inang alami bakteri ini. Untuk menginfeksi, bakteri membutuhkan
kontak langsung dengan mukosa tubuh, bisa lewat hubungan seks, atau penggunaan toilet
duduk. Bakteri ini menempel dengan pilinya.[3]
Epidemiologi
Infeksi ini banyak menyerang orang usia muda, belum menikah, dan pendidikan rendah.
Paling banyak terjadi pada perempuan. Gejala infeksi lebih sering timbul pada laki-laki.
Infeksi pada anorektal dan faring sering terjadi pada laki-laki yang homoseksual.[2]
Gejala
Keluarnya cairan putih dan lesi pada penis sebagai indikasi gonore.
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih (kencing) serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada
wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita
seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui
menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika
timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang
berat, seperti desakan untuk berkemih , nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina,
dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra,
dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan
seksual.Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (seks
anal) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di
sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah
dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
Bayi terinfeksi gonore dari ibunya.
Hubungan seksual melalui mulut seks oral dengan seorang penderita gonore biasanya akan
menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya, infeksi tersebut
tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan
gangguan untuk menelan.Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa
menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga
bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan
pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati,
maka akan menimbulkan kebutaan.
Pemeriksaan laboratorium:Pewarnaan gram: hasil positif bila didapatkan gram negative
kokus intrasel dalam eksudat sel polimorfonuklear.
Kultur: sampel diisolasi di media khusus, contoh media coklat atau Thayer-Martin.
Diagnose juga dapat dilakukan berdasarkan tempat pengambilan spesimen. Contohnya lakilaki dari uretra, dan perempuan dari serviks.
Pemeriksaan darah: hal ini dilakukan bila pasien juga dicurigai mengalami infeksi HIV.[2]
Manajemen terapi
Terapi awal adalah pemberian antibiotik. Bila keadaan tidak membaik, karena ada beberapa
golongan antibiotik yang sudah resisten terhadap gonore yaitu quinolones, Penisilin,
Tetrasiklin, dan obat-obat golongan sulfa. Bila demikian, disarankan untuk kultur dari
spesimen, serta mengganti golongan obat tersebut.[4]
Pencegahan:Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular
seksual adalah dengan tidak melakukan hubungan seksual, Berhubungan seks secara

monogami, pastikan pasangan tidak terinfeksi, Penggunaan kondom dapat mengurangi


risiko penularan penyakit, Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet
duduk di tempat umum, Segera obati bila ada keluhan seperti di atas.

KANKER OVARIUM

Kanker ovarium merupakan sebuah penyakit di mana ovarium yang dimiliki wanita memiliki
perkembangan sel-sel abnormal. Secara umum, kanker ovarium merupakan suatu bentuk
kanker yang menyerang ovarium. Kanker ini bisa berkembang sangat cepat, bahkan, dari
stadium awal hingga stadium lanjut bisa terjadi hanya dalam satu tahun saja. Kanker
ovarium merupakan suatu proses lebih lanjut dari suatu tumor malignan di ovarium. Tumor
malignan sendiri merupakan suatu bentuk perkembangan sel-sel yang tidak terkontrol
sehingga berpotensi menjadi kanker.
Di Inggris, British Medical Journal dan Target Ovarium Center menjelaskan bahwa dibutuhkan
waktu satu bulan untuk mengetahui penyakit ini, setelah gejala muncul. Pengertian kanker
ovarium memang sangat penting diketahui. Namun, gejala-gejalanya juga tidak kalah
penting untuk diketahui. Pengertian kanker ovarium tidak bisa dilepaskan dari gejala-gejala
yang berkaitan dengan penyakit ini. Terdapat beberapa gejala umum yang dapat dengan
mudah dikenali. Jika pengertian kanker rahim, khususnya gajala umum tersebut diketahui
para wanita, pengobatannya pun bisa lebih cepat dan peluang untuk sembuh lebih besar .
Oleh karena itu, pengertian kanker ovarium sangat penting diketahui oleh para wanita.
Selain wajib mengetahui pengertian kanker ovarium, para wanita juga wajib mengetahui
gejala umum kanker ovarium.
Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah sebagai berikut: Sering marasakan
nyeri di perut, Ukuran perut semakin besar, Susah makan atau tidak nafsu makan, Sering
merasa kekenyangan, Sering muntah dan buang air besar, Kembung terus-menerus, Terjadi
pendarahan pada vagina, Berat badan turun secara signifikan, Sering merasa lelah dan
sakit kepala
Stadium Kanker Ovarium: Pada stadium awal, kanker hanya terbatas pada salah satu
ovarium. Pada stadium dua, tumornya telah menyebar ke daerah tuba fallopii atau ke
daerah rahim. Pada stadium lanjut, biasanya daerah peritonium (selaput perut) sudah
terkena sel sel kanker ganas, yang bisa juga menyebar melalui getah bening ke organ tubuh
lainnya.

ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah radang yang terkait dengan hormon estradiol/estrogen berupa


pertumbuhan jaringan endometrium yang disertai perambatan pembuluh darah, hingga
menonjol keluar dari rahim (pertumbuhan ectopic) dan menyebabkan pelvic pain.[1]
Endometriosis dikatakan terkait dengan estrogen sebab perkembangan dan simtoma yang
ditimbulkan akan hilang seiring datangnya menopause, oleh karena itu perawatan paling
umum bagi penderita radang ini adalah penggunaan terapi hormonal yang menginduksi
kondisi hipoestrogenik. Estrogen merupakan kelompok hormon steroid yang disekresi
ovarium setelah distimulasi oleh FSH dan/atau LH yang disekresi oleh kelenjar hipofisis.
Lebih lanjut sekresi FSH dan LH dihambat oleh hormon GnRH yang disekresi oleh
hipotalamus.[2]
Setelah kista endometriosis telah terbentuk sepenuhnya, muncul simtoma hiperalgesia
vaginal yang disertai dengan hiperalgesia otot perut. Jaringan di sekitar kista akan
mensekresi berbagai sitokina antara lain IL-1, IL-6, IL-8, dan IL-10, TNF-, faktor
pertumbuhan seperti VEGF dan NGF.Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga
perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat
pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat
pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal
dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan
rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.[3]
Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu,
anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya
endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia di
atas 30 tahun dan kulit putih.Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur
yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel
telur dari ovarium ke rahim.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur). Sel-sel endometrium
yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam
panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.

Teori sistem kekebalan. Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi


tumbuh di daerah selain rahim.
Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan
yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim
untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya
kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi
mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi.
Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang
pada siklus menstruasi berikutnya.Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan
pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar
fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam
tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa
menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada: Wanita yang ibu atau
saudara perempuannya menderita endometriosis, Wanita yang siklus menstruasinya 27 hari
atau kurang, Wanita yang mengalami menarke (menstruasi pertama) terjadi lebih awal,
Wanita yang biasa mengalami menstruasi selama 7 hari atau lebih, Wanita yang mengalami
orgasme ketika menstruasi
Gejala: Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul, Menstruasi yang tidak teratur
(misalnya spotting sebelum menstruasi), Kemandulan, Dispareunia (nyeri ketika melakukan
hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui
rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.Jaringan
endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk
massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan
nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.


Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan
panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang
vagina atau di daerah ovarium.

Pemeriksaan lain:Laparoskopi, Biopsi endometrium, USG Rahim, Barium enema, CT scan


atau MRI perut.
Gejala:Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul, Menstruasi yang tidak teratur
(misalnya spotting sebelum menstruasi), Kemandulan, Dispareunia (nyeri ketika melakukan
hubungan seksual).
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui

rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.Jaringan
endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk
massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan
nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.
Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. [sunting] Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan
panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang
vagina atau di daerah ovarium. [sunting] Pemeriksaan lain
Antisipasi:Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan
beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat
pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan
agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon
gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu
akan menekan pelepasan gonadotropin.
Antisipasi:Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan
beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat
pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan
agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon
gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu
akan menekan pelepasan gonadotropin.
Pembedahan:Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan
pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada
prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut:
Bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,85 cm
Perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul
Jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba
Jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang
tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser.
Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering
berulang.
Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya
dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan
penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi.
Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah
pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru
dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.
Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk endometriosis:


Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan
endometrium
Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis
Kombinasi obat-obatan dan pembedahan
Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium.
Luliberin
Pengobatan dengan menggunakan GnRH pada wanita premenopausal menunjukkan
penurunan serum FSH dan LH yang disusul dengan stabilitas supresi.[2] Turunnya serum
estradiol dan progesteron ke tingkatan oophorectomized telah banyak dilaporkan, sehingga
penggunaan hormon ini banyak diterapkan pada kanker payudara metastatik pada wanita
premenopausal, walaupun menimbulkan simtoma hipoestrogenia dan gangguan tidur,
turunnya kepadatan mineral tulang dan peningkatan risiko kardiovaskular. GnRH juga
digunakan pada pengobatan kanker ovarium dalam bentuk pyrrolinodoxorubicin untuk
dikombinasikan dengan bombesin dan somatostatin.[4]Sekresi GnRH dapat distimulasi
dengan ion Mn2+, sebuah mineral yang diperlukan bagi pertumbuhan tulang, tulang rawan,
jaringan penghantar dan sistem reproduksi;[5] juga dapat distimulasi oleh NO,[6] namun
dapat dihambat oleh asam askorbat hanya apabila serum vitamin C tersebut mencapai
hipotalamus.

KEMANDULAN

Mandul/Infertilitas adalah sebuah istilah dapat juga diartikan sebagai kegagalan, tidak
berhasil, atau tidak dapat membentuk. Istilah mandul banyak digunakan pada bidang
reproduksi yang dimaksudkan untuk membuahkan keturunan pada manusia maupun hewan.
Reproduksi dilakukan melalui hubungan seksual antara pria dan wanita atau jantan dan
betina.Pada manusia mandul atau infertilitas mengistilahkan ketidakmampuan pasangan
atau salah satu di antara pasangan untuk memiliki keturunan.
Pasangan dapat dinyatakan kurang subur atau infertil pada saat :

Pasangan belum mengandung setelah 12 bulan berhubungan seksual tanpa


menggunakan alat kontrasepsi dan usia wanita dibawah 34 tahun
Pasangan belum mengandung setelah 6 bulan berhubungan sekual tanpa menggunakan
alat kontrasepsi dan usia wanita di atas 35 tahun (dengan pertimbangan kualitas telur
wanita di atas usia 35 tahun menurun secara drastis, sehingga perlu mengambil keputusan
segera untuk mencari penanganan medis)
Ketidakmampuan secara biologis untuk mempertahankan kehamilan pada wanita
Beberapa faktor penyebab seseorang menjadi mandul adalah :
Disebabkan oleh faktor biologis
Konsumsi makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan metabolisme reproduksi.
Merokok (untuk faktor ini penelitian lebih lanjut masih belum dikembangkan)
Varicocele (pada laki-laki)

KEMBAR SIAM

Kembar siam adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi
apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus
kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup
berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.Istilah
kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (18111874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat
adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir pada tahun 1100-an.
Penyebab Kelahiran Kembar:Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar.
Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang
secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung
telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang
pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam. selain itu juga penyebab
lahirnya bayi kembar siam adalah karena adanya proses pembelahan sel telur yang tidak
sempurna.

Proses:Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal
dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran
kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam
waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami
pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang
dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada
kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 - 72 jam, 4 - 8 hari, 9-12 dan
13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya
dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada
pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada
kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi
satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan
ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih
membelah dengan baik.Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan
satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya
waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam
biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama,
karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa
diatur waktunya. Faktor yang memengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah
tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang
gizi, dan masalah lingkungan.
Persentase hidup:Sejumlah kesimpulan medis menyebutkan, terjadi satu kasus kembar
siam untuk setiap 200 ribu kelahiran. Jadi, jika Indonesia berpenduduk 200 juta, ada peluang
1.000 kasus kembar siam!. Dari semua kelahiran kembar siam, diyakni tak lebih dari 12
pasangan kembar siam yang hidup di dunia. Saat dilahirkan kebanyakan kembar siam sudah
dalam keadaan meninggal, yang lahir hidup hanya sekitar 40 persen.
Dari mereka yang lahir hidup, 75 persen meninggal pada hari-hari pertama dan hanya 25
persen yang bertahan hidup. Itu pun sering kali disertai dengan kelainan bawaan dalam
tubuhnya (incomplete conjoined twins). Apakah itu organ pada bagian ekstoderm, yakni
kulit, hidung dan telinga, atau mesoderm yang mencakup otot, tulang dan saraf, atau bias
juga indoderm, yakni bagian organ dalam seperti hati, jantung, paru dan otak.
Pembagian jenis kembar siam:Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis
kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan
keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu
dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam
hingga sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam:

Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam
kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah
rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing
tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya
memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh
kasus)
Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan
istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau
craniothoracopagus)
Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
Craniopagus parasiticus - bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan
(dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh
kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh
kasus)
Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk
huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya
memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang
seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.

KEPUTIHAN

Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal pada wanita. Keputihan pada
dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu keputihan normal (fisiologis) dan
keputihan abnormal (patologis). keputihan fisiologis adalah keputihan yang biasanya terjadi
setiap bulannya, biasanya muncul menjelang menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun
masa subur. Keputihan patologis dapat disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan
rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan
keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar
dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil.
Gejala keputihan
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut
keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya
sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat
mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid dan tanda masa subur
pada wanita tertentu.
Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari
vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau
uri.
Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas,
biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat
dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian
besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang
terinfeksi, atau alat kelamin luar.
Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka
kekebaln tubuhnya akan menurun.

Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.


Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan
Keputihan abnormal (patologis)
Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih
kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang
berbusa.
cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat
mengakibatkan iritasi pada vagina.
Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes,
Candyloma.
Penyebab keputihan
Penyebab keputihan secara umum adalah: Ketidakseimbangan hormone, Gejala suatu
penyakit tertentu, Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (ph) lingkungan vagina,
Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun
buang air besar, Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun),
sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur, Sering menggunakan WC Umum
yg kotor, Tidak mengganti panty liner, Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah
anus ke arah depan vagina, Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain,
Kurang menjaga kebersihan vagina, Kelelahan yang amat sangat, Stress, Tidak segera
mengganti pembalut saat menstruasi, Sering membasuh vagina, yang harus dibsuh adalah
vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya, Tidak mejalani pola hidup sehat
(makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang), Lingkungan sanitasi yang
kotor, Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan
keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat, Sering berganti pasangan dalam
berhubungan sex, Kadar gula darah tinggi, Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui
penyebab keputihan.
Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan
kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
Keputihan yang disertai bau
busuk dapat disebabkan oleh kanker.
Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih
seperti susu,cairan kental, bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan
radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau
Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, cairan
berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.Keputihan akibat
parasit Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau
kuning, cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina
akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat,
perlengkapan kamar mandi atau kloset.Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat
diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis
ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda

herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tandatanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau
candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak
mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.
Pengobatan:Seringkali keputihan sulit diobati, karena penyebab keputihan bermacammacam dan bisa terinfeksi beberapa sekaligus yang pada umumnya adalah jamur, bakteri
dan Pseudomonas sp. Oleh karena itu cara paling tepat adalah dengan melakukan Kultur
dengan pengambilan sekret keputihan di Laboratorium Klinik, walaupun agak mahal dan
memerlukan beberapa hari untuk mengetahui hasilnya, karena kuman-kuman tersebut
harus dibiakkan terlebih dahulu, tetapi keuntungannya adalah dapat diketahuinya antibiotik
yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E.coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp
yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Perlu dicatat bahwa
resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya
pada orang yang berlainan.
Kadang-kadang Keputihan dapat juga bersamaan dengan Infeksi saluran kemih, karena itu
perlu dibedakan apakah hanya Keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil (BAK)
atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa tidak
tuntas BAKnya, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya Infeksi saluran kemih. Jika
juga disertai dengan adanya Keputihan, maka dapat langsung ke Dokter Spesialis Urologi (Dr
XXX SpU) dan jika hanya Keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan (Dr YYY
SpOG), ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dr ZZZ SpPD) atau ke Dokter Umum saja
dengan membawa hasil Kultur, karena tanpa hasil Kultur, Dokter spesialis sekalipun akan
mengobati penyakit dengan menebak-nebak ataupun akhirnya juga disuruh Kultur atau
tidak tuntas pengobatannya, jadi hanya satu jenis infeksi saja yang disembuhkan, karena
tidak ada antibiotik yang dapat mengobati semua jenis penyakit, termasuk yang broad
spectrum sekalipun, apalagi adanya Resistensi. Kultur pada Laboratorium Klinik Bebas
(bukan Laboratoriumnya Rumah Sakit) tidak memerlukan Surat Pengantar Dokter dan
Laboratorium Klinik Bebas yang besar memiliki dokternya sendiri dan gratis untuk
konsultasi, tidak dapat memberikan resep, tetapi dapat memberikan rujukan untuk Kultur
dan yang lainnya.

Kanker payudara

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara.Ini adalah jenis kanker paling
umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara,
walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000[butuh rujukan]. Pengobatan
yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi
maupun radiasi.
Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali.Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World
Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases
(ICD) dengan kode nomor 17.[1]
Patofisiologi
Beberapa jenis kanker payudara sering menunjukkan disregulasi hormon HGF dan onkogen
Met, serta ekspresi berlebih enzim PTK-6.[2]
Transformasi
Tanda-tanda awal kanker payudara:Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.
Fase inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel
lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat
sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar
payudara dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai
aktivator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen.
Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1 untuk disekresi
sel epitelial. Sekresi dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat dengan stimulasi hormon
estrogen,[3] oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengaktivasi ekspresi pencerap
progesteron pada sel epitelial.[4] Selain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin
sel luminal dan morfogenesis kelenjar.[5]
Fase promosi:Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang
peka dan suatu karsinogen).
Fase metastasis:Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada
kanker payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma
hiperkalsemia, pathological fractures atau spinal cord compression.[6] Metastasis demikian

bersifat osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan
mediator osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas
lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung
kalsium dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel
kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan enzim
metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi tulang yang
memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan
sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF.[6] VEGF merupakan mitogen angiogenik
positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor angiogenik negatif seperti
angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker melalui pencerap
VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk
tubulus.
Klasifikasi:Terdapat beberapa jenis sel kanker yang dapat terkultur pada kanker payudara,
yaitu sel MCF-7, sel T-47D, sel MDA-MB-231, sel MB-MDA-468, sel BT-20 dan sel BT-549.
Stadium:Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat
mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh manakah
tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran
ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada
tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan
ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen ,
USG, dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk
menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker
berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union
Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer
yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of Surgeons).
Sistem TNM:TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran tumor , "N"
yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran
jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga
sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara,
penilaian TNM sebagai berikut:
T (tumor size), ukuran tumor:
T 0: tidak ditemukan tumor primer
T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2: ukuran tumor diameter antara 25 cm
T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada
atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan
atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):

N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla


N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgb di
mammary interna di dekat tulang sternum
M (metastasis), penyebaran jauh:
M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0: tidak terdapat metastasis jauh
M 1: terdapat metastasis jauh
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor tersebut kemudian
digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0
Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Stadium III C: Tiap T N3 M0
Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1
Genetik
Array-mikro DNA:Array-mikro DNA merupakan suatu metode yang diawali dengan
membandingkan sel normal dengan sel kanker dan melihat perbedaan yang terjadi pada
ekspresi genetik antara dua jenis sel. Walaupun perbedaan ekspresi genetik tersebut belum
tentu menunjukkan ciri khas onkogen sel kanker, namun beberapa grup periset
mempertimbangkan bahwa beberapa grup/kluster gen mempunyai kecenderungan untuk
meninggalkan jejak genetik pada sel lain hingga terjadi ekspresi genetik yang sama, yang
disebut profil genetik. Dengan demikian, dinamika fungsional gen dan genom dapat diamati
seperti proses transkripsi mRNA, identifikasi domain pengikat dari protein asam nukleat,
analisis single-nucleotide polymorphism.[7]
Sejumlah profil genetik telah diajukan oleh berbagai pihak, beberapa diantaranya adalah:
Profil genetik dari American Society of Clinical Oncology yang menawarkan klasifikasi
berdasarkan CA 15.3, CA 27.29, CEA, pencerap estrogen, pencerap progesteron, pencerap
faktor pertumbuhan epidermal-2, aktivator plasminogen urokinase, penghambat aktivator

plasminogen 1.[8] Penggunaan kategori berikut sebagai dasar diagnosa juga dianggap
belum cukup; DNA/ploiditas dengan penggunaan sitometri, p53, cathepsin D, siklin E,
multiparameter assays tertentu, deteksi metastasis-mikro pada sumsum tulang dan kadar
sel tumor dalam sirkulasi darah.
Profil genetik yang disebut normal breast-like, basal, luminal A, luminal B, dan ERBB2+.[9]
Subtipe berdasarkan ESR1/ERBB2 dengan profil ESR1+/ERBB2-, ESR1-/ERBB2-, dan
ERBB2+.[9]
Profil intrinsik Perou-Srlie
Dari sudut pandang histologi, sel tumor payudara merupakan jaringan kompleks yang terdiri
dari berbagai jenis sel selain sel kanker.[10] Untuk mendapatkan profil genetik dari sebuah
tumor, perlu diketahui ekspresi genetik khas dari tiap sel yang merupakan hasil transkripsi
kluster gen tertentu, kemudian dicari kesamaan kluster pada sel lain dari jenis yang
berbeda.
Pada profil intrinsik, ditemukan 8 kluster genetik yang merupakan variasi sel-sel tertentu
yang terdapat di dalam tumor.
Sel endotelial. Sebuah kluster gen merupakan ciri khas ekspresi genetik sel endotelial,
seperti CD34, CD31, faktor von Willebrand, baik sel endotelial dari kultur HUVEC maupun
HMVEC.
Sel stromal. Ekspresi protein dari sel stromal merupakan kluster genetik yang
teridentifikasi terlebih dahulu dan meliputi beberapa isomer kolagen
Sel payudara normal maupun yang kaya akan adiposa dengan kluster genetik meliputi
fatty-acid binding protein 4 dan PPAR
Sel B, meninggalkan jejak genetik seperti ekspresi gen berupa protein imunoglobulin saat
melakukan infiltrasi dan memberikan variasi pada kluster genetik seperti yang terjadi pada
ekspresi sel RPMI-8226 dari kultur mieloma multipel.
Sel T juga meninggalkan jejak genetik yang menjadi indikasi aktivitas infiltrasi. Sebuah
kluster geneteik meliputi kluster diferensiasi CD3 dan 2 subunit pencerap sel T ditemukan
pada sel MOLT-4 dari kultur leukimia.
Makrofaga. Sebuah kluster genetik yang nampaknya merupakan ciri khas
makrofaga/monosit adalah ekspresi CD68, acid phosphatase 5, chitinase dan lysozyme.
Terdapat dua jenis sel epitelial pada kelenjar ini, yaitu sel basal atau sel mioepitelial, dan sel
epitelial luminal. Banyak gen yang hanya dimiliki oleh salah satu jenis sel ini dan jarang
ditemukan gen yang dimiliki oleh kedua sel. Kluster genetik sel basal meliputi keratin-5,
keratin-17, integrin-4 dan laminin. Sedangkan kluster genetik sel luminal meliputi faktor
transkripsi yang berkaitan dengan pencerap estrogen seperti GATA-binding protein-3, X-box
binding protein-1 dan hepatocyte nuclear factor-3.
Lintasan onkogenik
Klasifikasi menurut lintasan onkogenik terbagi menjadi 4 subtipe yang disebut

luminal A yang disertai ekspresi pencerap hormon, baik estrogen, progesteron maupun
keduanya, dan tanpa ekspresi HER-2 (bahasa Inggris: human epidermal growth factor
receptor 2). Pada subtipe luminal A, terjadi ekspresi berlebihan protein yang berperan dalam
lintasan metabolisme asam lemak dan lintasan transduksi sinyal selular yang menggunakan
steroid, khususnya melalui ekspresi pencerap estrogen.[11]
luminal B dengan pencerap hormon +, HER-2 +.
triple negative dengan pencerap hormon -, HER-2 -.
HER-2 over-expressing dengan pengecerap hormon -, HER-2 +.
Berdasarkan klasifikasi ini, hasil sampling dari 2.544 kasus yang terjadi di Amerika, 73%
didapati mengidap subtipe luminal A, 12% penderita luminal B, 11% adalah kanker triple
negative dan 4% merupakan jenis HER-2 over-expressing.[12]
Beberapa ahli lain menambahkan subtipe seperti;
basal-like dengan ekspresi berlebih protein yang berperan pada proliferasi dan
diferensiasi sel, lintasan p21 dan transduksi sinyal dalam siklus sel pada checkpoint antara
fase G1 dan fase S.[11]
basal A dengan lintasan ETS dan gen BRCA1.[13]
basal B dengan lintasan sel mesenkimal dan/atau sel punca/sel progenitor
Gejala klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil,
semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan
pada kulit payudara atau pada puting susu.
Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau
kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau
d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama
akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara,
sering berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain
Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah
timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang.
Kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada
lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas
Heagensen sebagai berikut:
terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
adanya nodul satelit pada kulit payudara;
kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
terdapat model parasternal;
terdapat nodul supraklavikula;
adanya edema lengan;
adanya metastase jauh;
serta terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit,
kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 2,5 cm,
dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Keluarnya cairan (Nipple discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal.
Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan
pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar
cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus
memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral),
dan cairan selain air susu.
Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko
Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui,
tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
kanker payudara diantaranya:
Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya
kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur
lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah
bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur
saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara.
Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya
umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga
diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.
Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan
kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu
metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada
pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama

mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel
yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi
jinak atau menjadi ganas[14].
Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada
peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit
meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5
kali.
Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di
negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya
kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi
lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34
sampai 59 tahun.
Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan disimpulkan
bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat
terjadinya eksposur.
Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang
penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker
payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen
tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara,
probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar
85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara
terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun [15]
Faktor Genetik
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari
orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada
beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang
dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi
tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara
diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.
Pengobatan kanker
Ada beberapa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung pada
stadium klinik penyakit (Tjindarbumi, 1994), yaitu:
Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut &
Pressman, 1992):
Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjar di ketiak.
Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel
kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.
Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2
cm dan letaknya di pinggir payudara.
Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi
lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan
leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme
kemotaksis. Tidak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton,
1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut
rontok karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
Lintasan metabolisme
Asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas osteoklas dan resorpsi tulang
yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh ovarian
suppression, hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efektivitas
untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara menuju tulang.[16] Walaupun pada
umumnya asupan asam bifosfonat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka
panjang dapat menimbulkan efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.
[17]
CT dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi cAMP dan menghambat
perkembangan sel kanker.[18] Molekul cAMP tersebut terbentuk dari ekspresi pencerap CT
yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine nucleotide-binding
protein. Respon cAMP terhadap CT dapat menurun ketika sel terinkubasi senyawa mitogenik
berupa 17beta-estradiol dan EGF; dan meningkat seiring inkubasi senyawa penghambat
pertumbuhan seperti tamoxifen dan 1,25(OH)2D3; serta oligonukleotida dan proto-onkogen
c-myc. Namun penggunaan tamoxifen meningkatkan risiko terjadi polip endometrial,
hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin.[19]

Respon berupa produksi cAMP yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain CT. Senyawa
efektor adenylate cyclase seperti forskolin dan senyawa beta-adrenergic receptor agonist
seperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi cAMP.
Pada sel MDA-MB-231, CT akan menginduksi fosforilasi c-Raf pada serina posisi ke 259
melalui lintasan protein kinase A dan menyebabkan terhambatnya fosforilasi ERK1/2 yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup sel MDA-MB-231,[20] dan menghambat ekspresi mRNA
uPA yang diperlukan sel MDA-MB-231 untuk invasi dan metastasis.[21] Walaupun demikian
kalsitonin tidak mempunyai efek yang signifan untuk menghambat proliferasi sel MCF-7.
Apoptosis sel MDA-MB-231 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat fosforilasi Akt
dan mRNA AKT, aktivitas Bcl-2 dan protein Bax, MMP-9 dan MMP-2,[22] serta meningkatkan
aktivitas kaspase-3.[23]
Strategi pencegahan
Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu
pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog
sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah
promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang
dilakukan antara lain berupa:
Pencegahan primer
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan
karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari
keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan
primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang
dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.[24]
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker
payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi
at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi
dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui
mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi
keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah
satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap
dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
assessement survey.
Pada wanita dengan faktor risiko mendapat Referensi untuk dilakukan mammografi setiap
tahun.
Wanita normal mendapat Referensi mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50
tahun.
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada
wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan

yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%,
bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi
75%
Pencegahan tertier
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker
payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya
akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita.
Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah
komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa
operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila
kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada
stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan
untuk mencari pengobatan alternatif dengan obat herbal kanker payudara.

MOLA HIDATIDOSA

Mola hidatidosa (atau hamil anggur) adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang
terbentuk akibat kegagalan pembentukan janin.[1] Bakal janin tersebut dikenal dengan
istilah mola hidatidosa.[1] Istilah hamil anggur digunakan karena bentuk bakal janin tersebut
mirip dengan gerombolan buah anggur.[1] Mola hidatidosa juga dapat didefinisikan sebagai
penyakit yang berasal dari kelainan pertumbuhan calon plasenta (trofoblas plasenta) dan
diserai dengan degenerasi kistik villi serta perubahan hidropik.[2] Trofoblas adalah sel pada
bagian tepi ovum (sel telur) yang telah dibuahi dan nantinya akan melekat di dinding rahim
hingga berkembang menjadi plasenta serta membran yang memberi makan hasil
pembuahan.[2] Penyebab penyakit ini belum diketahui pasti, amun diduga karena
kekurangan gizi dan gangguan peredaran darah rahim.[1]
Hamil anggur atau mola hidatidosa dapat terjadi karena:
Tidak ada buah kehamilan (agenesis) atau ada perubahan (degenerasi) sistem aliran
darah terhadap buah kehamilan, pada usia kehamilan 3-4 minggu.

Aliran darah yang terus berlangsung tanpa bakal janin, sehingga terjadi peningkatan
produksi cairan sel trofoblas.
Kelainan substansi kromosom (kromatin) seks.[1]
Pemeriksaan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan HCG (human chorionic
gonadotrophin) urin atau serum untuk pemeriksaan kehamilan, USG (ultrasonografi), dan uji
Sonde.[2]
Klasifikasi
Mola hidatidosa lengkap
Mola hidatidosa lengkap apabila vili hidropik, tidak ada janin dan membran, kromosom
maternal haploid dan paternal 2 haploid.[3]
Mola hidatidosa parsial
Mola hidatidosa parsial apabila janin tidak teridentifikasi, campuran villi hidropik dan normal,
kromosom paternal diploid.[3]
Mola hidatidosa invasif
Mola hidatidosa invasif apabila korioadenoma destruen, menginvasi miometrium,
terdiagnosis 6 bulan pasca evakuasi mola.[3]
Gejala:Pada mulanya, gejala mola hidatosa atau hamil anggur mirip dengan gejala
kehamilan normal, yaitu terlambat haid, mual, tes kehamilan positif, dan muntah. Namun,
pada penderita hamil anggur, gejala awal tersebut dialami dengan lebih berat. Tanda-tanda
lainnya adalah tidak ada gerakan janin, rahim lebih besar dari umur kehamilan, dan keluar
gelembung cairan mirip buah anggur bersamaan dengan perdarahan.[1]
Pengobatan:Untuk wanita yang masih ingin punya anak, pengobatan dapat dilakukan
dengan membersihkan rahim (kuret). Sedangkan untuk yang tidak ingin punya anak, dapat
dilakukan dengan pengangkatan rahim.[1]

HAMIL DI LUAR KANDUNGAN

saluran telur (tuba falopi) menuju ke rahim dan menempel di dindingnya. Akan tetapi, bisa
terjadi sel telur yang telah dibuahi sperma tetap tinggal di saluran telur (tuba falopi) dan
berkembang menjadi embrio. Kondisi inilah yang disebut kehamilan di luar kandungan atau
kehamilan di luar kandungan yang terjadi pada 1 dari 100 kehamilan. Kondisi tersebut akan
menimbulkan rasa sakit luar biasa dan pendarahan. Bila tidak segera diatasi, saluran telur
bisa pecah dan terjadilah pendarahan dalam.
Apa penyebab hamil di luar kandungan?
Kehamilan di luar kandungan biasanya terjadi karena kerusakan saluran telur (tuba falopi).
Ini menyebabkan penyumbatan atau penyempitan saluran yang akhirnya menghambat telur
mencapai tujuannya. Alih-alih, berkembang di dinding rahim, telur malah tertahan dan
berkembang di saluran telur (tuba falopi).
Kapan kehamilan ini bisa dideteksi?
Biasanya, kehamilan ektopik terdeteksi pada usia kehamilan 4 minggu sampai 10 minggu.
Gejalanya baru akan terasa sekitar dua minggu setelah Anda terlambat haid. Pada kasus
kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan), kecil kemungkinan janin yang dikandung
bisa bertahan hidup. Namun seorang calon ibu tetap bisa mengalami kehamilan yang sehat
apabila kondisi ini terdeteksi dan ditangani dengan cepat.
Siapa yang berisiko mengalaminya?
Perempuan manapun bisa mengalami kehamilan di luar kandungan. Tapi, risikonya semakin
meningkat pada mereka yang:
- Mengidap penyakit radang panggul, akibat infeksi klamidia yang menular melalui
hubungan seksual. Ini menyebabkan kerusakan saluran telur (tuba falopi).
- Memiliki endometriosis tuba. Kondisi ini meningkatkan risiko luka dan perlengketan di
saluran telur (tuba falopi).
- Pernah mengalami pembedahan di bagian perut, misalnya operasi usus buntu atau operasi
sesar.
- Hamil melalui program bayi tabung. Anda harus memeriksa dimana embrio ditanamkan.
- Merokok. Sekitar 11 persen kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) disebabkan
rokok.
- Sudah pernah mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan). Pada
perempuan yang memiliki riwayat ini, risikonya meningkat dari 1: 100 menjadi 1: 10 orang.
- Hamil pada usia kurang subur (sudah cukup tua).
Apa gejala hamil di luar kandungan?
Tanda-tanda awal kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) mirip dengan gejala
menstruasi, seperti kram perut dan keluar sedikit darah. Anda bisa melakukan identifikasi
lebih lanjut apabila muncul gejala-gejala, seperti:
- Perbedaan warna darah. Darah yang keluar karena kehamilan ektopik (kehamilan di luar
kandungan) biasanya berwarna lebih gelap atau lebih terang, juga lebih encer daripada
biasanya.

- Rasa nyeri yang hebat dan terus-menerus di satu sisi perut bagian bawah.
Bila kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan) tidak terdeteksi sejak awal, maka ada
kemungkinan saluran telur (tuba falopi) pecah karena terdesak oleh embrio yang semakin
membesar. Gejala-gejalanya sebagai berikut:
- Muncul rasa nyeri yang parah di seluruh bagian perut secara tiba-tiba.
- Berkeringat, merasa pusing atau hampir pingsan, diare, atau ada darah dalam feses Anda.
- Pingsan atau syok akibat pendarahan yang parah.
- Nyeri pada bahu. Ini terjadi apabila pendarahan internal sampai mengganggu organ-organ
lain.
Bila mengalami gejala-gejala di atas, apa yang harus dilakukan?
Secepatnya harus pergi ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif oleh dokter. Lebih
cepat Anda memeriksakan diri, risiko pendarahan parah akan semakin kecil. Kemungkinan
besar kesuburan Anda masih bisa dipertahankan. Setibanya di rumah sakit, Anda akan
menjalani tes kehamilan, pemeriksaan panggul, dan ultrasound (USG) untuk melihat kondisi
rahim dan saluran telur (tuba falopi).
Apakah ini
memengaruhi kesuburan?
Mungkin saja. Apabila saluran telur (tuba falopi) Anda tidak rusak setelah kehamilan ektopik,
maka kemungkinan Anda masih bisa mengalami pembuahan (konsepsi). Namun, apabila
salah satu saluran telur (tuba falopi) Anda pecah karena kehamilan tersebut, maka
kemungkinan hamil pun akan berkurang. Apalagi, bila saluran telur (tuba falopi) yang
lainnya juga terkena infeksi radang panggul atau endometriosis. Namun, perlu diingat,
sekitar 65 persen perempuan yang pernah mengalami kehamilan ektopik (kehamilan di luar
kandungan) bisa hamil lagi dalam jangka waktu 18 bulan.

HERPES

Herpes, adalah sebuah penyakit kulit yang umumnya disebabkan oleh virus. Pemahaman
yang salah mengenai penyebab timbulnya penyakit ini biasanya diprasangkai sepenuhnya
karena hubungan seksual yang tidak sehat, padahal penyebab utama penyakit herpes
adalah infeksi virus.
Gejala:Penyakit ini
ditandai dengan rasa tidak enak badan, demam, nyeri / pegal-pegal, dan dapat pula disertai
sesak nafas. Saat ini, penyakit herpes sendiri dibagi menjadi dua menurut jenis virus

penyebabnya, yaitu herpes zoster dan herpes simpleks.

Sebab - Jenis Herpes


Herpes zoster:Herpes zoster yang umumnya paling banyak terjadi, disebabkan oleh virus
Varicella Zoster. Mirip seperti cacar air yang menimbulkan gelembung-gelembung pada kulit
berwarna merah kecoklatan karena virus ini juga yang menyebabkan penyakit cacar air.
Gelembung-gelembung ini yang nantinya akan menyebabkan infeksi pada kulit apabila
pecah. Herpes zoster dapat menginfeksi ke seluruh bagian kulit tubuh.
Herpes genitalis:Berbeda dengan herpes simpleks atau herpes genitalis yang disebabkan
oleh virus yang berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat, jenis penyakit herpes ini
banyak terjadi di wilayah Amerika, khususnya Amerika Serikat, penyakit ini telah
menginfeksi hampir sebanyak 20% orang dewasa di sana. Virus herpes simpleks,
merupakan virus yang sulit untuk dimatikan, sehingga sewaktu-waktu dapat kembali
kambuh menginfeksi setelah beberapa waktu penderita dinyatakan sembuh. Khusus herpes
simpleks lebih sering menyerang pada organ-organ seksual dan di sekitarnya.
Penularan:Penularan herpes selain murni akibat infeksi virus, penyakit ini dapat menular
melalui kontak mata dengan penderita, sentuhan dengan bagian yang terinfeksi, dan
hubungan seksual dengan penderita.
Pengobatan:Untuk menyembuhkan penyakit herpes sendiri dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi obat-obatan medis yang dapat dikonsultasikan dengan ahli medis seperti
dokter spesialis, dan dokter pribadi anda.
Mengenal Ciri-ciri Herpes:Ciri-ciri Herpes timbul ketika seseorang tertular penyakit
herpes. Penularan penyakit herpes biasanya dari sentuhan kulit dengan penderita herpes.
ketika seseorang sudah tertular penyakit herpes, maka ciri-cici herpes akan timbul.
Penyakit Herpes merupakan penyakit yang meradang pada kulit dan biasanya muncul
gelembung yang berisi air dan berkelompok. Penyakit Herpes terdiri dari dua macam yaitu
herpes zoster, penyakit herpes yang menyerang kulit. Dan herpes genitalis adalah penyakit
herpes yang merupakan salah satu penyakit kelamin. Ciri-ciri herpes ini yaitu rasa sesak
nafas, demam, mengigil, sendi terasa nyari, pegal hanya pada satu bagian tubuh saja.
Biasanya ciri-ciri herpes lainya yang menyerang penderita penyakit herpes kadang merasa
dirinya terserang usus buntu, migraine atau serangan jantung. Kemudian akan muncul
gelembung kecil di daerah punggung tetapi pada 1 sisi saja yaitu pada daerah persarafan
tertentu. Gelembung tersebut terasa nyeri dan bisa pecah sehingga dapat terinfeksi oleh
bakteri.Gelembung yang terasa nyeri tersebut sebagai ciri-ciri herpes, juga dapat muncul
pada area mata, dahi dan sekitar genital dan hanya muncul pada 1 sisi tubuh. Serangan
penyakit herpes dapat terjadi sekaligus pada beberapa area persarafan yang menyebabkan
perluasan penyakit herpes ke bagian tubuh yang lain hingga ke kepala.
Tetapi pada umumnya ciri-ciri herpes dan penyakit heroes hanya menyerang area
persarafan di daerah dada. Agar tidak dimasuki kuman dan tidak menimbulkan bekas maka
sebisa mungkin menjaga agar gelembung pada kulit tersebut tidak pecah dengan
menggunakan bedak talek yang dapat melicinkan kulit.Biasanya beberapa hari kemudian,
gelembung pun akan mengempis karena tubuh yang menyerapnya dan akan ada bekas
hitam pada kulit. Jika penderita penyakit herpes tahan terhadap dingin maka boleh saja
mandi.Pada umumnya penyakit herpes menular melalui kontak langsung. Bahkan untuk
herpes zoster dapat menular melalui udara namun daya tularnya tidak sekuat cacar air. Jika

ada orang yang tertular penyakit herpes zoster, biasanya ciri-ciri herpes awalnya terkena
cacar air dulu walaupun dia belum pernah sakit cacar air.Oleh sebab itu, penderita penyakit
herpes sebaiknya beristirahat dulu hingga pegalnya tidak terasa lagi dan lukanya
mengering. Semoga artikel ciri-ciri herpes ini bisa bermanfaat.
Herpes, adalah sebuah penyakit kulit yang umumnya disebabkan oleh virus. Pemahaman
yang salah mengenai penyebab timbulnya penyakit ini biasanya diprasangkai sepenuhnya
karena hubungan seksual yang tidak sehat, padahal penyebab utama penyakit herpes
adalah infeksi virus. Gejala Penyakit ini ditandai dengan rasa tidak enak badan, demam,
nyeri / pegal-pegal, dan dapat pula disertai sesak nafas. Saat ini, penyakit herpes sendiri
dibagi menjadi dua menurut jenis virus penyebabnya, yaitu herpes zoster dan herpes
simpleks. Sebab - Jenis Herpes Herpes zoster Herpes zoster yang umumnya paling banyak
terjadi, disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Mirip seperti cacar air yang menimbulkan
gelembung-gelembung pada kulit berwarna merah kecoklatan karena virus ini juga yang
menyebabkan penyakit cacar air. Gelembung-gelembung ini yang nantinya akan
menyebabkan infeksi pada kulit apabila pecah. Herpes zoster dapat menginfeksi ke seluruh
bagian kulit tubuh. Herpes genitalis Berbeda dengan herpes simpleks atau herpes genitalis
yang disebabkan oleh virus yang berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat, jenis
penyakit herpes ini banyak terjadi di wilayah Amerika, khususnya Amerika Serikat, penyakit
ini telah menginfeksi hampir sebanyak 20% orang dewasa di sana. Virus herpes simpleks,
merupakan virus yang sulit untuk dimatikan, sehingga sewaktu-waktu dapat kembali
kambuh menginfeksi setelah beberapa waktu penderita dinyatakan sembuh. Khusus herpes
simpleks lebih sering menyerang pada organ-organ seksual dan di sekitarnya. Penularan
Penularan herpes selain murni akibat infeksi virus, penyakit ini dapat menular melalui
kontak mata dengan penderita, sentuhan dengan bagian yang terinfeksi, dan hubungan
seksual dengan penderita. Pengobatan Untuk menyembuhkan penyakit herpes sendiri dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan medis yang dapat dikonsultasikan dengan
ahli medis seperti dokter spesialis, dan dokter pribadi anda. Sumber dan Referensi :
Google.co.id * Mengenal Ciri-ciri Herpes July 8th, 2012 admin Ciri-ciri Herpes timbul ketika
seseorang tertular penyakit herpes. Penularan penyakit herpes biasanya dari sentuhan kulit
dengan penderita herpes. ketika seseorang sudah tertular penyakit herpes, maka ciri-cici
herpes akan timbul. Penyakit Herpes merupakan penyakit yang meradang pada kulit dan
biasanya muncul gelembung yang berisi air dan berkelompok. Penyakit Herpes terdiri dari
dua macam yaitu herpes zoster, penyakit herpes yang menyerang kulit. Dan herpes
genitalis adalah penyakit herpes yang merupakan salah satu penyakit kelamin. Ciri-ciri
herpes ini yaitu rasa sesak nafas, demam, mengigil, sendi terasa nyari, pegal hanya pada
satu bagian tubuh saja. Biasanya ciri-ciri herpes lainya yang menyerang penderita penyakit
herpes kadang merasa dirinya terserang usus buntu, migraine atau serangan jantung.
Kemudian akan muncul gelembung kecil di daerah punggung tetapi pada 1 sisi saja yaitu
pada daerah persarafan tertentu. Gelembung tersebut terasa nyeri dan bisa pecah sehingga
dapat terinfeksi oleh bakteri. Gelembung yang terasa nyeri tersebut sebagai ciri-ciri herpes,
juga dapat muncul pada area mata, dahi dan sekitar genital dan hanya muncul pada 1 sisi
tubuh. Serangan penyakit herpes dapat terjadi sekaligus pada beberapa area persarafan
yang menyebabkan perluasan penyakit herpes ke bagian tubuh yang lain hingga ke kepala.
Tetapi pada umumnya ciri-ciri herpes dan penyakit heroes hanya menyerang area
persarafan di daerah dada. Agar tidak dimasuki kuman dan tidak menimbulkan bekas maka
sebisa mungkin menjaga agar gelembung pada kulit tersebut tidak pecah dengan
menggunakan bedak talek yang dapat melicinkan kulit. Biasanya beberapa hari kemudian,

gelembung pun akan mengempis karena tubuh yang menyerapnya dan akan ada bekas
hitam pada kulit. Jika penderita penyakit herpes tahan terhadap dingin maka boleh saja
mandi. Pada umumnya penyakit herpes menular melalui kontak langsung. Bahkan untuk
herpes zoster dapat menular melalui udara namun daya tularnya tidak sekuat cacar air. Jika
ada orang yang tertular penyakit herpes zoster, biasanya ciri-ciri herpes awalnya terkena
cacar air dulu walaupun dia belum pernah sakit cacar air. Oleh sebab itu, penderita penyakit
herpes sebaiknya beristirahat dulu hingga pegalnya tidak terasa lagi dan lukanya
mengering. Semoga artikel ciri-ciri herpes ini bisa bermanfaat.
Penularan Herpes:Penularan Herpes sering terjadi ketika ada kontak kulit dengan
penderita herpes. Baik itu hanya menempel saja atau sampai berhubungan seksual. Karena
itu berhati-hatilah terhadap tubuh Anda.Penyakit Herpes atau penyakit cacar merupakan
penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisikan
air. Penyakit Herpes terbagi menjadi dua golongan yaitu, Herpes Genetalis dan Herpes
Zoster.Penyakit Herpes Genetalis merupakan penyakit kelamin yang mengakibatkan infeksi
atau peradangan pada kulit yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplex (VHS) dan berada
terutama pada bagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur serta pantat dan
pangkal paha/selangkangan). Sedangkan Herpes Zoster atau nama lainnya shingles
merupakan infeksi kulit yang disebabkan virus varicella-zoster yang menimbulkan
gelembung cairan hampir pada seluruh bagian tubuh.
Virus yang menyebabkan herpes zoster dan cacar air ialah virus yang sama. Perbedaannya,
herpes zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada bagian
tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada.Umumnya, penyakit herpes
dapat menular melalui kontak langsung. Khusus pada herpes zoster, proses penularan
herpes bisa melalui bersin, batuk, pakaian, dan sentuhan di gelembung yang pecah.
Sedangkan pada penyakit kelamin herpes genitalis, Penularan Herpes terjadi melalui prilaku
seks dan gejalanya akan timbul dalam waktu 7-21 setelah seseorang mengalami kontak
dengan virus.Untuk itu ketika Anda menderita cacar air, ada baiknya tidak melakukan
kontak langsung dengan orang lain, khususnya orang yang mengalami cacar air, terlebih
anak-anak. Untuk penanganannya yang terpenting ialah menjaga agar gelembung cairan
tidak pecah sehingga tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi kuman
lainnya. Salah satu caranya dengan pemberian bedak talek yang membantu melicinkan
kulit.
Hindari mandi bagi penderita yang tidak tahan dengan hawa dingin, karena dapat
menimbulkan shock. Selain itu, obat juga akan diberikan untuk mengatasi nyeri, demam,
komplikasi serta melindungi dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus
ini.Sebagai upaya pencegahan dari penularan herpes, sebaiknya diberikan imunisasi vaksin
varisela zoster. Berikan satu kali, pada anak sehat usai 1-12 tahun. Imunisai juga dapat
diberikan satu kali lagi pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 6080%. Dan berikan imunisasi sekali lagi saat ia dewasa, untuk menyempurnakannya.Sebagai
informasi agar Anda terhindari dari penularan herpes, virus tidak akan hilang 100% pada
tubuh penderita penyakit herpes saat penderita sudah merasa sehat. Virus ini masih
bersembunyi dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris sang penderita. Jika daya
tahan tubuh sang penderita ini melemah, maka virus akan menyerang kembali dalam
bentuk herpes zoster dan memiliki gejala yang sama dengan penyakit cacar air. Bagi Anda
yang belum pernah mengalami penyakit herpes, apabila terserang virus varicella-zoster

maka tidak akan langsung mengalami penyakit herpes zoster, tetapi akan mengalami cacar
air terlebih dahulu.
Hindari Penularan Herpes dengan tidak ada kontak fisik dengan penderita herpes. Agar
penularan herpes tidak menyebar di lingkungan Anda.
Cara Mengobati Herpes:Cara Mengobati Herpes simpleks bisa dilakukan asal kita tekun
ketika mengobatinya. Sebab, semua jenis pengobatan akan percuma jika tidak dilakukan
secara tekun dan terus-menerus. Karena itu cara mengobati herpes harus dilakukan secara
tekun.Penyakit Herpes simpleks disebabkan oleh virus yang berbeda dengan herpes zoster
yaitu virus hominis (HVH), sedangkan herpes simpleks diakibatkan oleh Herves Simpleks
Virus (HSV). Virus herpes simpleks ini juga berkaitan dengan virus yang bisa menular ke
manusia. Jadi harus lebih hati-hati.Gejala penyakit herpes yaitu timbul gelembung
gelembung kecil di daerah genitalis. Gelembung gelembung tersebut terasa nyeri bila
disentuh dan harus hati-hati karena gelembung penyakit herpes tersebut bisa pecah dan
mengakibatkan infeksi.
Cara Mengobati Herpes ini bisa dilakukan melalui pengobatan medis atau pengobatan
tradisional. Terutama untuk mengobati penyakit herpes genitalis. Seperti yang kita ketahui
apabila seseorang telah terpapar infeksi virus herpes genitalis, sangat sulit untuk
mendapatkan kesembuhan. Bahkan, hingga kini secara medis IgG (baik HSV 1 atau HSV2)
tidak dapat kembali menjadi negatif. Akan tetapi, baru-baru ini ada sebuah website
pengobatan tradisional yang menampilkan hasil laboratorium bahwa IgG seseorang yang
terkena herpes genitalis dapat kembali menjadi negatif. Terobosan yang sangat
menakjubkan untuk sebuah pengobatan tradisional, silahkan anda klik halaman berikut ini
untuk melihat hasil laboratoriumnya: bukti hasil laboratorium mantan pasien. Tidak ada
salahnya untuk datang mencoba ke Balai Pengobatan Tradisional tersebut apabila anda
sudah lelah menjalani pengobatan herpes genitalis dengan tidak menunjukan hasil yang
signifikan.Sedangkan untuk mencegahnya, cukup dengan tidak berganti-ganti psangan
seksual dan menjaga kondisi tubuh agar stamina dan kekebalan tubuh tidak menurun.
Caranya dengan mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, aktif berolahraga serta
konsumsi multivitamin jika diperlukan.
Untuk mempercepat penyembuhan, lakukan hal-hal berikut:
1. Jangan menggaruk, Bintil atau tonjolan itu umumnya terasa gatal, rasa gatal iini tentu
saja menggoda jemarri untuk menggaruknya. Tapi janganlah sekali-sekali anda
menggaruknya. Karena jika tonjolan atau bintil itu pecah, cairan didalamnya akan menyebar
dan menular kedaerah lain.
2. Jangan digosok dengan handuk, Selain menggaruk, hal lain yang tidak boleh dilakukan
adalah menggosok dengan handuk, selembut apapun handuk itu. Karena gesekan handuk
dapat memicu pecahnya bintil dan menyebabkan penyebaran ke area lain yang lebih luas.
3. Menjaga pola makan, Anjuran ini lebih diutamakan bagi anda yang memiliki alergi
terhadap makanan tertentu, untuk mengurangi resiko timbulnya luka baru pada kulit
tersebut. Tapi bagi anda yang tidak alergi, sebaiknya konsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna untuk menjaga keseimbangan gizi anda.

4. Istirahat yang cukup, Istirahat yang cukup merupakan cara mengobati herpes yang
lumayan efektif. Sebab sekuat apapun tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari, tetap
saja membutuhkan istirahat. Karena istirahat yang cukup bisa memulihkan tenaga yang
sudah hilang dan menguatkan kembali imun tubuh.

Penyakit Sipilis

Sipilis adalah penyakit kelamin yang tidak bisa menyerang pria maupun wanita lewat
hubungan seksual. Penyakit ini tidak bisa ditularkan melalui tukar menukar alat makan,
pakaian, dudukan toilet, gagang pintu, telepon, atau lewat kolam renang. Yang patut
diperhatikan adalah bahwa penyakit sipilis atau raja singa ini tidak terlalu tampak gejalagejalanya, sehingga penderita bisa saja langsung berada pada stadium akhir, tanpa sadar
jauh-jauh sebelumnya.
Penyakit sifilis ditandai dengan gejala munculnya luka pada daerah kelamin, bisa juga mulut
atau bibir yang terinfeksi (jika melakukan seks oral). Sakit atau nyeri pada luka yang
kemudian akan hilang Begitu juga luka yang akan hilang. Pada tahap berikutnya, penderita
bisa mengalami sakit kepala, demam, dan ruam-ruam pada kulit. Namun gejala tersebut
akan hilang dan muncul gejala yang lain. Selama dua atau tiga tahun, akan hilang gejalagejalanya lagi, biasa disebut dengan masa laten. Baru setelah lima sampai sepuluh tahun,
penyakit ini akan menyerang system syaraf otak, jantung, dan pembuluh darah.
Gejala Penyakit Sipilis Pada Wanita
Penderita wanita akan mengalami berbagai gejala yang dibagi dalam empat
stadium, yakni sebagai berikut:Stadium pertama ditandai dengan adanya luka di
daerah vagina. Luka tersebut merah dan basah. Pembengkakan kelenjar getah bening juga
terjadi di stadium awal ini. Namun setelah beberapa minggu luka tersebut akan sembuh.
Meskipun demikian, dalam tahap ini, penyakit ini sangat rawan untuk ditularkan.Stadium
kedua. Pada stadium ini, jika luka pada stadium satu tidak diobati, biasanya akan timbul
ruam. Ruam-ruam tersebut biasanya timbul di sekitar kaki dan tangan. Bisa juga muncul
luka di kelamin, dubur, bibir, mulut, tenggorokan. Gejala lain seperti sakit kepala, flu,
demam juga akan terjadi pada stadium ini. Stadium kedua ini akan berlangsung sekitar satu
sampai dua minggu.Stadium ketiga. Jika gejala pada stadium dua tidak diobati, maka
penderitanya akan mengalami sipilis laten. Maksud dari sipilis laten adalah, gejala-gejala
sipilis akan tidak tampak sama sekali. Namun sebenarnya penyakit tersebut masih

bersarang di dalam tubuh dan mulai menyebar ke seluruh tubuh. Sipilis laten ini akan
berlangsung sekitar lima sampai 10 tahun.Stadium terakhir. Pada level ini, penyakit sipilis
akan menyebar ke organ-organ penting seperti otak, jantung, tulang, pembuluh darah.

Gejala Penyakit Sipilis pada Pria:Gejala yang muncul pada penderita pria sama saja.
Pada pria, luka akan muncul di penis. Penyakit sipilis dapat disembuhkan. Untuk mengetahui
keberadaan penyakit sipilis dan pengobatannya, bisa dilakukan dengan pemeriksaan awal
dan suntikan antibody benxatin penisilin G. Tentu saja pemeriksaan dan pengobatan bisa
dilakukan pada stadium sekunder pada awal-awal gejala penyakit. Jika penyakit sudah pada
tahap laten, maka pengobatan harus dilakukan minimal tiga kali seminggu.
Penisilin membantu membunuh bakteri penyebab penyakit sehingga tidak dapat
berkembang dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya. Bagi orang yang
sering gonta ganti pasangan, narapidana, orang yang memiliki perilaku seks menyimpang,
dan berisiko terkena penyakit sipilis ada baiknya untuk memeriksakan diri dengan
melakukan tes sipilis. Tentu saja tindakan ini dilakukan untuk mencegah dan mengurangi
risiko, tertular dan menularnya penyakit kelamin ini. Tetap menjaga perilaku seksual dengan
cara tidak bergonta-ganti pasangan, dan menjaga pola pergaulan.

KUTU KELAMIN

1.
Apa itu Kutu ?
Sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari apa yang dinamakan dengan kutu. Kutu
adalah sejenis binatang yang bisa kita sebut sebagai hama yang ada dalam tubuh manusia,
kutu biasanya sering kita jumpai di kulit kepala sesorang yang kurang terjaga dalam
kebersihannya. Kutu biasanya menyerang kaum wanita di mulai dengan anak-anak hingga
wanita dewasa bahkan manula. Tidak menutup kemungkinan kutu juga menyerang pada
kaum laki-laki. Tingkat kebersihan setiap orang berbeda-beda, hal ini yang meyebabkan
kutu tersebut menjadi merasa lebih nyaman dan berkemabang biak di kulit kepala
seorang.Bayak orang mengetahui bahwa kutu hanya tinggal dan berkembang biak di kulit
kepala dan rambut seseorang, hal tersebut terjadi juga pada janggut, ketiak bahkan pada
alat kelamin orang dewasa. Bahkan pada anak kecil yan belum mempunyai rambut kelamin
dan jenggot kutu tersebut tinggal tepat pada butlu mata dan alis.Kutu pada darasnya
menghisap darah untuk makanannya, hal ini yang menyebabkan gatal dibagian kuit yang
diserang leh kutu, gejala gatal tersebut dikarenakan pada saat kutu menghisap darah secara

spontan dan bersamaan kutu juga mengeluarkan cairan yang ada pada tubuhnya dan hal ini
akan menyebabkan rasa gatal yang tak terhingga pada bagian tersebut.
2.
Kutu Kelamin (Kutu Bayur)
Kutu kelamin atau banyak orang yang mengatakan kutu bayur bahkan ada juga yang
mengatakan bahwa kutu tersebut sering juga disebut sebagai kutu kepiting (crab) karena
bentuknya seperti kepiting, Kutu kelamin menyerang pada bagian rambut atau bulu pada
alat kelamin sesorang baik laki-laki maupun perempuan, tidak hanya pada bagian kelamin
juga kutu ini menyerang pada bagian tubuh lainnya seperti janggu, ketik dan bulu pada
dada.
3.
Proses Penularan dan Perkembang Biakan Kutu Kelamin, Siapapun itu baik laki-laki
maupun perempuan, tua maupun muda dapat terserang oleh kutu tersebut. Sering kita
ketahui dan banyak orang mengatakan bahwa kutu dapat terbang atau meloncat saat
menular pada seseorang, hal ini tidak dibenarkan pada proses penularan kutu kelamin.
Proses pemularan kutu ini yaitu dengan cara kontak langsung antara individu satu dengan
lainnya (berhubungan sex) hal ini sering terserang dan terjadi pada seseorang yang sering
melakukan sex bebas, pemakaian baju, handuk secara bergantian dengan orang yang
terinfeksi oleh kutu tersebut. Pada fase awal sesorang yag pertama kali terkena tidak akan
merasakan hal atau gejala yang aneh dan merasa biasa saja. Akan tetapi tiga bahkan emapt
hari kemudian akan merasakan gejala gatal pada bagian kelamin yang terkena atau
terdapat kutu tersebut. Biasanya gejala ini timbul pada malam hari atau ada saat orang
tersebut beraktivitas dan megeluarkan keringat.Proses perkembangbiakan kutu bayur
tersebut sama halnya dengan kutu pada kulit kepala yaitu bertelu proses penetsan telur
tersebut selama 4-5 hari. Semakin lama akan semakin banyak dan bertambah banyak jika
hnya dibiarkan saja dan hal ini akan semakin parah dan akan menyebabkan iritasi pada
seseorang terinfeksi.
4.

Proses Pencegahan dan Pembasmian.

Orang yang terkena kutu bayur biasanya bingug dan mendadak menjadi strees karena malu
dan takut akan hal ini dikarenakan bagaimana cara proses penyembuhannya karena kutu
tersebut sangat mengganggu. Namun dalam hal ini anda tidak perlu khawatir dan terlalu
strees karena kutu tersebut bisa dibasmi dan disembuhkan, yang perlu anda lakukan jika
terserang oleh hama tersebut yaitu:cukur semua bulu yang ada pada tubuh anda, hal
ini akan menyebabkan rumah kutu atau temapt kutu tinggal sudah tidak ada lagi, mandi dan
bersihkan semua badan anda dengan sabun anti septik dan biarkan beberapa menit, ini
dapat menyebabkan kutu akan mabuk oleh bahan yang ada pada sabun yang anda
gunakan, bersihkan semua baju atau benda atau kain seperti handuk, baju, selimut, seprai
yang anda gunakan seiring dengan anda membersihkan badan dan mencukur rambut
kelamin anda, gunakan alcohol pada bagian yang terinfeksi, karena dapat memberikan
kesan steril pada bagian tersebut, anda bisa juga pergi ke apotek membeli obat anti kutu
kelamin.

BARTHOLINITIS

pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai dengan
rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring
pembengkakan pada kelamin yang memerah.
Biasanya disebabkan oleh Gonokokkus sehingga bartholinitis sering kali timbul pada
gonorhea, namun dapat pula disebabkan oleh kuman lain, misalnya Streptokokkus atau Basil
koli. Pada bartholinitis terjadi pembengkakan di labium majus.Biasanya penderita
Bartholinitis segera pergi ke dokter karena rasa nyeri mendorongnya, sehingga penyakitnya
segera diobati. Terapi yang paling baik untuk Bartholinitis adalah terapi causal (penyebab).
Pada orang dewasa kemungkinan diabetes juga harus dipertimbangkan.
Lain halnya dengan peradangan menahun dan kista bartholini yang kecil. Pada Bartholinitis
akut terjadi kelenjar membesar, merah, nyeri, dan lebih panas daripada daerah sekitarnya.
Isinya cepat menjadi nanah yang dapat keluar melalui duktusnya, atau jika duktus
tersumbat, mengumpul didalamnya dan menjadi abses yang kadang-kadang dapat menjadi
sebesar telur bebek. Diagnosis yang dilakukan adalah dengan tanda-tanda seperti diatas
(merah, nyeri, dll) juga pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hapusan urethra dan
vulva dengan metode blue atau gram, positif bila dijumpai banyak sel nanah dan
diplokokkus intra maupun ekstraseluler. Lebih baik lagi dengan pembiakan (kultur) dan
sekaligus dilakukan uji kepekaan kuman.Sumbatan duktus utama kalenjar bartolin
menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik. Kalenjar bartolin membesar. Merah, nyeri
dan lebih panas dari daerah sekitarnya. Isi dalam berupa nanah dapat keluar melalui duktus
atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi), mengumpul didalam menjadi abses.
Sumbatan duktus utama kalenjar bartolin menyebabkan retensi sekresi dan dilatasi kistik.
Kalenjar bartolin membesar. Merah, nyeri dan lebih panas dari daerah sekitarnya. Isi dalam
berupa nanah dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat (biasanya akibat infeksi),
mengumpul didalam menjadi abses.Lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar
sehingga disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Kuman dalam vagina bisa
menginfeksi salah satu kelenjar bartolin hingga tersumbat dan membengkak. Jika tak ada
infeksi, tak akan menimbulkan keluhan.Kuman yang berada di sana bisa jalan-jalan ke
wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan di vagina ini sering disebut vaginitis,
biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah kuman pun makin lama makin banyak.
Dan ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-kuman akan makin leluasa
menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya,

virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human papilloma virus (HPV). Virus
inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul
terjadi jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang
bermain di sini biasanya adalah klamedia. Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa
bersemayam di saluran telur dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan
menyebabkan sel telur tak bisa keluar saat pembuahan, dan mengakibatkan
kemandulan.Glandula Bartholini adalah suatu kelenjar yang letaknya di seputar bibir
kemaluan (vulva) tepatnya di kiri dan kanan bawah dekat fossa navikulare. Kelenjar
Bartholini memiliki diameter lebih kurang 1 cm, terletak dibawah otot konstriktor kunni dan
mempunyai saluran kecil panjang 1,5 2 cm yang bermuara di vulva. Pada koitus, kelenjar
bartholini mengeluarkan getah lendir.
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah
gaya hidup bersih dan sehat :Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan
seksual, Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh
dari depan ke belakang, Berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, ada
penderita radang yang menggunakannya sebelum Anda, Periksakan diri ke dokter jika
mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu berkonsultasi dengan dokter kandungan
sekalipun belum menikah. Karena keputihan dapat dialami semua perempuan, Hindari
mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan. Pilih pakaian dalam dari
bahan yang menyerap keringat agar daerah vital selalu kering, Konsumsi makanan sehat
dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari kegemukan yang menyebabkan paha
bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, sehingga keadaan kulit di sekitar
selangkangan menjadi panas dan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.

Cara pencegahan bartolinitis : Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner.


Perempuan seringkali salah kaprah. Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya bersih.
Padahal penggunaan pantyliner dapat meningkatkan Kelembapan kulit di sekitar vagina.Alat
reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawan kuman yang merugikan
kesehatan. Produk pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan
sebetulnya tidak diperlukan. Sebaliknya jika digunakan berlebihan bisa berbahaya.Hindari
melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal dari
pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber
penularan bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan
pola seksual bebas.

KANDIDIASIS VAGINA

DEFINISI
Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku,
bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau
meningitis.
Penyebab umum Kandidiasis:Penyebab
umum thrush termasuk kehamilan, haid, pil, diabetes, penggunaan steroid atau antibiotic,
Setelah menopause ada risiko tinggi infeksi candida Orang-orang dengan kekebalan lemah
juga rentan terhadap Kandidiasis vagina, Infeksi Candida jarang mungkin juga akan berlalu
dari orang ke orang melalui hubungan seksual yang tidak dilindungi.
Penyebab invasif Kandidiasis:Kandidiasis invasif terjadi ketika ada kekebalan tertindas.
Ini mengarah ke perkalian candida yang orang biasanya pelabuhan dan mereka masuk ke
dalam aliran darah,Candida, candidiasis invasif juga dapat diperoleh dari peralatan medis
seperti (IV) intravena kateter dll .
Faktor-faktor risiko
Kandidiasis:Faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan
infeksi candidial termasuk, Minum antibiotik-vagina dan sistem pencernaan dijajah oleh
bakteri ramah disebut organisme komensal. Mengambil antibiotik membunuh ini dan
mengubah lingkungan normal yang memungkinkan dicentang pertumbuhan ragi.Mengambil
steroid, steroid menekan kekebalan dan mungkin candidial
pertumbuhan.Kehamilan.Diabetes-sana adalah terlalu banyak gula dalam darah dan
imunitas lemah yang menimbulkan risiko thrush, Sistem kekebalan tubuh lemah karena
untuk penyakit seperti AIDS, darah dan kanker lainnya. Dalam kanker kemoterapi adalah
penyebab di belakang thrush. Karena kekebalan rendah orang tidak mampu melawan infeksi
jamur, Orang tua dengan rendah kekebalan, Lahir bayi baru terutama jika mereka lahir
dengan berat kelahiran rendah.
Gejala lisan Kandidiasis:Ketika mulut dan kerongkongan yang terinfeksi ada common
terjadinya kuning atau putih krem plak atau perbaikan pada bagian pipi, gusi atau lidah. Plak
dapat tergores tetapi dapat meninggalkan daerah yang menyakitkan, lembut, merah di
bawah, yang mungkin berdarah, Kadang-kadang kembali dari tenggorokan juga mungkin
terlibat. Mungkin ada rasa sakit, nyeri, kesulitan menelan, kesulitan dalam berbicara dan
pembengkakan, Sudut-sudut mulut mungkin retak, fissured dan menyakitkan. Ini disebut

cheilitis sudut, Gejala Vulvovaginal Kandidiasi, Pada wanita mungkin ada pembakaran, gatal
dan menyengat masuk vagina. Kadang-kadang ini disertai dengan krim keju putih seperti
vagina, Mungkin ada rasa sakit selama hubungan seksual dan stinging pada buang air kecil,
Kasus berat mungkin muncul dengan merah dan bengkak vagina dan vulva, mengalir atau
fissured dan retak kulit sekitar vulva, pendarahan dll.
AKIBAT KANDIDIASIS VAGINA:Candidiasis pada vagina menyebabkan iritasi vagina atau
vaginitis, kemerahan dan peradangan disekitar vagina, rasa gatal, keluarnya cairan putih
yang berlebihan, sakit saat buang air seni serta bau menyengat pada vagina.Gejala
candidiasis oral seperti munculnya bintik kuning, putih atau krem di dalam mulut dan lidah.
Di bawah keputihan tersebut, terdapat jaringan merah yang mudah mengeluarkan darah.
Munculnya bintik keputih-putihan di lidah dan selaput lendir. Selain itu adanya lapisan putih
tebal di lidah, lidah pecah-pecah, nafas berbau, kesulitan menelan dan sebagainya.
Cara Pengobatan Kandidiasis Secara Medis
Dalam menanganinya dapat dilakukan pengobatan yang bervariasi, tergantung pada daerah
mana yang terkena dampak dari timbulnya Kandidiasis tersebut, seperti:
a. Bila menderita candidiasis sebaiknya segera mengkonsumsi obat-obatan antifungal
seperti Nistatin dan clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang lebih parah, ketoconazole atau
flukonazol dapat diminum sekali sehari.
b. Seandainya anda menderita candida esophagitis dapat di obati dengan ketoconazole,
itraconazole (Sporanox) atau flukonazol. Kandidiasis cornu dapat diobati dengan dengan
antifungal powders dan krim.
c. Sedangkan bagi candidiasis yang terjadi pada
vagina dan menyebabkan infeksi dapat diobati dengan obat antifungal seperti butoconazole,
clotrimazole, miconazole, Nistatin, tioconazole dan terconazole.
Pengobatan Alami Candidiasis Pada Vagina
1. Bawang putih (Allium sativum):Mengkonsumsi bawang putih bisa mencegah dan
mengobati candidiasis dengan cara mengunyah langsung bawang putih
tersebut.Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah tentang kandungan bawang putih ini
ternyata memiliki kandungan anti jamur, anti bakteri dan mikroorganisme lainnya.
2. Yogurt:Yogurt merupakan salah satu cara mengatasi infeksi Candida vagina, caranya
mudah cukup mengoleskannya langsung ke daerah sekitar vulva atau bagian dari alat
kelamin perempuan yang terkena infeksi, dapat digunakan sebagai supositoria dengan
mencelupkan kain khusus vagina pada yoghurt dan menempelkannya pada vagina.

TRICHOMONIASIS

Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh serangan protozoa
parasit Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis merupakan infeksi yang biasanya menyerang
saluran genitourinari; uretra adalah tempat infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan
vagina adalah tempat infeksi yang paling umum pada wanita. Penggunaan kondom dapat
menolong mencegah penyebaran trikomoniasis.
Insidensi:Trikomoniasis (sering disebut sebagai "trich") adalah penyakit menular seksual
paling umum yang dapat disembuhkan di dunia. Penyakit ini juga salah satu dari tiga infeksi
vagina yang paling umum pada wanita.Menurut perkiraan tahunan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), diperkirakan ada 7,4 juta kasus trikomoniasis setiap tahun di Amerika Serikat,
dengan lebih dari 180 juta kasus yang dilaporkan worldwide. Dan jumlah sebenarnya
penderita infeksi trikomoniasis mungkin jauh lebih tinggi dari ini-menurut Pusat
Pengendalian Penyakit ''(Center for Disease Control)''. Tes diagnostik yang paling umum
digunakan hanya memiliki tingkat sensitifitas sebesar 60-70%. [1]
Faktor Resiko:Risiko tertular infeksi Trichomonas vaginalis didasarkan pada jenis aktivitas
seksual. Wanita yang terlibat dalam aktivitas seksual beresiko tinggi berada pada risiko lebih
besar terkena infeksi.
Faktor risiko untuk infeksi Trichomonas vaginalis
meliputi:Pasangan baru atau multi pasangan, Riwayat Infeksi Menular Seksual (IMS),
Infeksi Menular Seksual (IMS) yang sedang dialami sekarang, Kontak seksual dengan
pasangan yang terinfeksi, Bertukar seks untuk uang atau obat-obatan, Menggunakan obat
injeksi, Tidak menggunakan kontrasepsi penghalang (misalnya, karena kontrasepsi oral)
Dalam sebuah penelitian bahwa faktor risiko trikomoniasis dipertimbangkan untuk umum,
penggunaan narkoba dalam 30 hari sebelumnya adalah orang yang paling sangat terkait
dengan infeksi dan infeksi dengan kejadian (infeksi baru diamati selama studi) [2]Faktor
risiko yang paling signifikan adalah aktivitas seksual selama 30 hari sebelumnya (dengan 1
atau lebih pasangan). Wanita dengan 1 atau lebih pasangan seksual selama 30 hari
sebelumnya memiliki 4 kali lebih mungkin mengalami infeksi Trichomonas vaginalis. [2]
Gejala Klinis
1.Trikomoniasis pada wanita:Yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut
maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina seropurulen berwarna kekuningkuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina
tampak kemerahan dan sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina
dan serviks, yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai
"strawberry appearance" dan disertai gejala dispareunia, perdarahan pascacoitus, dan
perdarahan intermenstrual. Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat
paha atau di sekitar genitalia eksterna. Selain vaginitis dapat pula terjadi uretritis,
Bartholinitis, skenitis, dan sistisis yang pada umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang
kronik gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa. [3]
2.Trikomoniasis pada laki-laki:Pada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar
prostat, kadang-kadang preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya
gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip
uretritis nongonore, misalnya disuria, poliuria, dan sekret uretra mukoid atau mukopurulen.
Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang halus. Pada bentuk kronik
gejalanya tidak khas yaitu gatal pada uretra, disuria, dan urin keruh pada pagi hari. [3]
Tes dan Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis dibuat dengan langsung mengamati trichomonas melalui mikroskop


(''Trichomonas vaginalis'' terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang).Trichomonas
berbentuk buah pir dan memiliki flagela beberapa (ekor whiplike) pada salah satu
ujungnya.laboratorium hanya dilakukan jika dokter mencurigai trikomoniasis sebagai
kemungkinan diagnosis.Dalam beberapa kasus, dokter mungkin harus mengirim sampel ke
laboratorium, dan hasilnya mungkin tidak segera datang.Dokter akan mengumpulkan
spesimen selama pemeriksaan panggul.Dokter memasukkan spekulum ke dalam vagina dan
kemudian menggunakan aplikator kapas-tipped untuk mengumpulkan sampel.Sampel
tersebut kemudian ditempatkan ke slide mikroskop dan dikirim ke laboratorium untuk
dianalisis.Trichomonas terlihat jarang selama pengujian urin.Diagnosis trikomoniasis
biasanya meminta pencarian untuk penyakit menular seksual lainnya, seperti sifilis, HIV,
gonore, atau Chlamydia. [4]
Pengobatan:Biasanya antibiotik oral disebut metronidazole (Flagyl) diberikan untuk
mengobati trikomoniasis. Sebelum mengkonsumsi obat ini, sangat penting untuk
memberitahu dokter Anda jika ada kemungkinan bahwa Anda hamil, karena obat tersebut
dapat membahayakan bayi.Pasangan Anda juga harus diobati pada saat yang sama untuk
mencegah infeksi ulang dan penyebaran lebih lanjut penyakit. Selain itu, orang yang sedang
dirawat karena trikomoniasis harus menghindari seks sampai pengobatan mereka dan mitra
seksualnya lengkap dan tidak memiliki gejala. Ini penting jika Anda merasa lebih baik. [5]

Anda mungkin juga menyukai