Anda di halaman 1dari 4

Nama Radio

Nama Penyiar
Durasi
Tanggal

: Radio Kampus
: 1. Feli
2. Ulil Azmi
: 60 menit (11.00 12.00 WIB)
: 5 September 2015
Kanker Serviks

A. Pendahuluan
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti
kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak
penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai
sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita
meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis
kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian
wanita dunia.
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum
wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah
rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan
wanita dan rahim.
B. Penyebab Kanker Serviks
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker
serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita
adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah
dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah
melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah
terkena
virus
HPV,
dapat
menjangkit
seseorang
yang
menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa


menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan
merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e
serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang
dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan

hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan


intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan
hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia
<16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker
serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan
kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama,
terlalu sering melahirkan.
C. Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu
antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker
yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap
awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di
sarankan para perempuan untuk melakukan tes kesehatan alat
reproduksinya. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut
bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap
gejala kanker serviks atau tidak:
1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan
sering diikuti pleh adanya perdarahan.
2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan
perdarahan dan jumlahnya berlebih
3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4. Mengalami sakit saat buang air kecil
5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah
banyak dan berlebih
6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami
rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami
bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat
badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami
perdarahan spontan.
D. Pencegahan Kanker Serviks
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan kaum
perempuan dalam hal mencegah kanker serviks agar tidak menimpa
dirinya, antara lain:
1. Jalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang
cukup nutrisi dan bergizi
2. Selalu menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
3. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
4. Jika anda perokok, segera hentikan kebiasaan buruk ini
5. Hindari berhubungan intim saat usia dini
6. Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti
apalagi diikuti dengan hubungan intim.

7. Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2


tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan
hubungan intim
8. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan
beta karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e.
9. Jika anda belum pernah melakukan hubungan intim, ada
baiknya melakukan vaksinasi HPV
E. Vaksin Kanker Serviks
Berbagai jenis HPV, yang menyebar melalui kontak seksual,
menyebabkan sebagian besar kasus kanker serviks. Dua vaksin kanker
serviks memiliki Food and Drug Administration (FDA) persetujuan di AS
- Gardasil, untuk anak perempuan dan anak laki-laki, dan Cervarix,
untuk anak perempuan saja. Kedua vaksin dapat mencegah sebagian
besar kasus kanker serviks jika diberikan sebelum seorang gadis atau
wanita yang terkena virus.
Selain itu, kedua dapat mencegah kanker vagina dan vulva pada
wanita, dan Gardasil dapat mencegah kutil kelamin dan kanker dubur
pada perempuan dan laki-laki. Secara teori, vaksinasi anak laki-laki
terhadap HPV juga dapat membantu melindungi anak dari virus
dengan kemungkinan penurunan transmisi.

F. Penerima Vaksin Kanker Serviks


Vaksin kanker serviks direkomendasikan untuk anak perempuan
dan anak laki-laki usia 11 sampai 12, meskipun dapat diberikan sejak
usia 9. Sangat penting untuk anak perempuan dan anak laki-laki untuk
menerima vaksin sebelum mereka memiliki kontak seksual dan
terpapar infeksi HPV. Setelah terinfeksi HPV, vaksin mungkin tidak
efektif atau mungkin tidak bekerja sama sekali. Juga, respon terhadap
vaksin yang lebih baik di usia muda daripada di usia tua.
Jika seri tiga dosis vaksin tidak selesai dengan usia 11 sampai 12,
Pusat
Pengendalian
dan
Pencegahan
Penyakit
(CDC)
merekomendasikan bahwa anak perempuan dan perempuan sampai
usia 26 dan anak laki-laki dan laki-laki sampai usia 21 menerima
vaksin. Namun, pria dapat menerima vaksin HPV sampai usia 26 jika
diinginkan.

Kedua vaksin diberikan sebagai rangkaian tiga suntikan dalam


waktu enam bulan. Dosis kedua diberikan satu sampai dua bulan
setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan enam bulan setelah
dosis pertama.
Vaksin kanker serviks tidak dianjurkan untuk wanita hamil atau
orang-orang yang sedang atau sakit berat. Anda dapat mengatakan
kepada dokter Anda jika Anda memiliki alergi parah, termasuk alergi
terhadap ragi atau lateks. Juga, jika Anda sudah memiliki reaksi alergi
yang mengancam nyawa terhadap komponen vaksin atau dosis
sebelumnya vaksin, Anda tidak harus mendapatkan vaksin.

G. PengobatanKanker Serviks
Jika terdeteksi kanker serviks stadium awal, maka pengobatannya
dilakukan dengan cara menghilangkan kanker serviks tersebut dengan
cara dilakukan pembedahan, baik pembedahan laser, listrik atau
dengan cara pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks
(cyrosurgery)
Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut akan dilakukan
pengobatan dengan cara kemoterapi serta radioterapi, namun jika
sudah terdeteksi cukup parah, tiada lain kecuali dengan mengangkat
rahim (histerektomi) secara menyeluruh agar kanker tidak
berkembang.

Anda mungkin juga menyukai