Kelompok 9
Anggota :
Tiara Allifani Hermawan
Risa Dwi Oktaviani
Karina Aviola
Tofiani
Frya Kurnia
Kelas : XI IPA 4
SMAN 24 BANDUNG
SISTEM DISTIBUSI PEREDARAN DARAH HEWAN
BAB I
PENDAHULUAN
Alat peredaran di dalam tubuh binatang bersel satu hanya berupa gerakan
cytoplasma dalam protoplasmanya secara difusi, sedang dalam badan binatang
bersel banyak mempunyai alat-alat yang pokok, seperti: (1) Darah terdiri atas
cairan plasma dan sel-sel darah atau corpusculum darah serta; (2) Jantung/cor
atau struktur yang hampir sama berotot tebal, dapat berkontraksi secara
otomatis memompa darah kebagian-bagian/lorong kecil diseluruh tubuh dengan
perantaraan (3). Sistim saluran darah/arteria/vena/capiller. Ada yang
mempunyai sistim terbuka/lacuniar dan ada yang tertutup.
Dengan sistem peredaran darah adalah sistem organ yang bergerak gizi,
gas, dan limbah dari dan ke sel untuk membantu memerangi penyakit dan
membantu menstabilkan suhu tubuh dan pH untuk mempertahankan
homeostasis. Sistem ini dapat dilihat sangat darah sebagai jaringan distribusi,
namun mempertimbangkan beberapa sistem peredaran darah yang terdiri dari
sistem cardiovascular, yang mendistribusikan darah, dan sistem yang lemah,
yang mendistribusikan getah bening. Sementara manusia, serta lainnya
vertebrates, ada yang tertutup cardiovascular system (arti bahwa darah tidak
pernah meninggalkan jaringan arteries, veins and capillaries), beberapa hewan
tdk bertulang punggung kelompok memiliki sistem buka cardiovascular. Hewan
yang paling primitif phyla kurangnya sistem peredaran darah. Sistem yang
lemah, di sisi lain, merupakan sistem terbuka.
Komponen utama dari sistem peredaran darah manusia adalah jantung, darah,
dan darah kapal. Sistem peredaran darah yang meliputi: the pulmonary
circulation, a “loop” melalui paru-paru di mana darah adalah oxygenated, dan
sirkulasi sistemik, sebuah “loop” melalui bagian tubuh untuk menyediakan
oxygenated darah. Rata-rata orang dewasa berisi lima sampai enam quarts
(sekitar 4,7-5,7 liter) darah, yang terdiri dari plasma, sel darah merah, sel darah
putih, dan platelets. Juga, sistem pencernaan bekerja dengan sistem peredaran
darah untuk menyediakan sistem kebutuhan gizi untuk menjaga jantung
memompa.
Dua jenis cairan bergerak melalui sistem peredaran darah: darah dan
getah bening. Darah, jantung, dan darah kapal membentuk sistem
cardiovascular. Di getah bening, Kelenjar getah bening, dan getah bening kapal
membentuk sistem lemah. The cardiovascular system dan sistem yang lemah
secara kolektif membentuk sistem peredaran darah.
Berdasarkan jenis cairan yang diedarkan, sistem peredaran darah pada
vertebrata dibedakan menjadi dua macam, yakni sistem peredaran darah dan
sistem limfatik (peredaran getah bening). Berdasarkan cara peredarannya,
sistem sirkulasi pada vertebrata ada 2 macam/ yaitu: sistem peredaran darah
terbuka pada limfa, dan sistem peredaran darah tertutup pada darah.
Sistem peredaran darah pada vertebrata berbeda dengan sistem peredaran
darah pada invertebrata dalam hal ada tidaknya pusat koordinasi peredaran.
pada invertebrata dijumpai suatu pusat koordinasi peredaran.
Sistem peredaran darah vertebrata terdiri dari jantung, arteri, vena, kapiler,
dan darah. Jantung adalah pusat peredaran. Jantung yang tersusun oleh otot
vang kuat memiliki kontraksi vang ritmik (teratur); biasa kita sebut detak atau
denyut. Dengan kekuatan kontraksinya, jantung mampu mendorong darah
meninggalkan jantung. Arteri dan vena dapat dijumpai pada hewan vertebrata.
Pembuluh darah yang meninggalkan jantung disebut arteri (nadi).
Selanjutnya, arteri bercabang-cabang di seluruh bagian tubuh menjadi arteri
yang halus dan disebut kapiler.
Darah dari seluruh tubuh akan kembali melalui venula (pembuluh balik
kapiler) kemudian menuju ke vena (pembuluh balik yang lebih besar) dan
akhirnya kembali ke jantung.
Plasma darah vertebrata tak berwarna dan mengandung sel darah merah
(eritrosit). Pada umumnya eritrosit vertebrata berbentuk oval .dan berinti. Akan
tetapi, eritrosit pada mamalia berbentuk bikonkaf dan tidak berinti. Sel darah
putih (leukosit) ada beberapa macam dan masing-masing mempunyai tugas
khusus.
Selain itu, terdapat juga keping-keping darah (trombosit). Eritrosit berwarna
merah karena adanya hemoglobin yang berperan dalam pengikat O2,pada
sistem pernapasan. Plasma darah berberfungsi membawa sari-sari makanan,
sampah metabolisme, hasil proses sekresi, dan beberapa gas.
Pada hewan vertebrata, vena yang membawa darah meninggalkan lambung
dan usus disebut vena porta karena membawa darah ke susunan kapiler yang
lain. Bila kapiler yang dituju adalah kapiler dalam hati (hepar) maka vena ini
disebut vena porta hepatika. Pada umumnya vertebrata tingkat rendah memiliki
vena portal renalis (ginjal).
Sistem peredaran getah bening (sistem limfatik) berperan dalam pertahanan
tubuh dan pengembalian plasma dari jaringan - jaringan.
Jantung Ikan
Jantung pada ikan terdiri atas 4 ruang, dengan 2 ruang utama yang terletak
berurutan.
1. SINUS VENOSUS. Merupakan ruang jantung pertama yang paling
belakang, sebagai ruang penerima pertama darah dari seluruh tubuh.
2. ATRIUM, sebagai ruang jantung kedua dengan dinding lebih tebal dari
sinus venosus dan mempunyai katup pada bagian depannya) untuk
menjaga agar darah yang sudah keluar dari ruang tersebut tidak kembali.
Ruang ini berfungsi sebagai ruang penampungan / tandon.
3. VENTRICLE, berdinding paling tebal dan kuat yang selalu berdenyut
memompa darah ke seluruh tubuh. Mempunyai katup di depannya untuk
mencegah darah yang telah dipompakan tidak kembali.
4. Ruang jantung keempat terletak didepan ventricle, pada ikan Lamprey
dan Teleostei, ruang ini berdinding tebal dan disebut BULBUS
ARTERIOSIS. Sedangkan pada Elasmobranchi ruang ini berdinding tipis
yang disebut CORPUS ARTERIOSUS. Didalamnya terdapat beberapa
katup yang berfungsi untuk mencegah sama sekali darah yang telah
dipompakan kembali ke ventricle.
Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama
yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk
khusus dan fungsi berbeda, sedangkan komponen dari plasma selain
fibrinogen, juga terdapat ion-ion anorganik dan komponen organik untuk
fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang
terpisah, kadang-kadang bergabung. Contohnya penggumpalan darah dan
produksi antibodi. Bahan-bahan untuk menggumpalkan darah berasal dari
plasma adalah fibrinogen sedangkan dari sel darah putih adalah trombosit.
yang mengandung bahan penyusun.
Sel darah putih (leukosit) memiliki jumlah antara 20000 s.d. 150000 tiap
3
mm darah. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua yaitu granulosit (leukosit
yang bergranula) dan agranulosit (leukosit yang tidak bergranula). Berdasarkan
penyerapan warna, granulosit terdiri dari neutrophil, acidophil (eosinophil) dan
basophil. Agranulosit yang merupakan komponen terbesar leukosit terdiri dari
limposit, monosit dan trombosit.
Menurut analisi kimia, sel darah merah terdiri dari dua macam senyawa yaitu
protein dan lipid. Bentuk sel darah merah berubah ketika memasuki kapiler. Sel
darah merah kaya akan macam-macam senyawa-senyawa seperti glukosa,
enzim, garam-garam organik, dan garam-garam anorganik.
a. Tekanan darah
1. Aliran darah
2. Frekuensi Cor (heart rate) : jumlah denyut per menit.
3. Stroke volume : jumlah darah yang dipompa keluar dari ventrikel per
denyut.
4. Volume total darah (volume cor), yang tidak tetap, tergantung :
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu
sebuah-bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jantung terletak dibawah
faring di dalam rongga pericardium , yaitu bagian dari rongga tubuh yang
terletak dianterior (muka). selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu
struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka
di ruang depan jantung.
Darah ikan tampak pucat dan relative sedikit bila dibanding dengan
vertebrata darat. Plasma darah mengandung sel darah merah yang berinti dan sel
darah putih. Lien (limpa) sebagai bigian dari sistem peredaran terdapat di dekat
lambung dan dilengkapi dengan pembuluh-pembuluh
limpa.
Pada proses peredaran darah, darah dari seluruh tubuh yang mengandung
CO2 kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus
kemudian masuk ke serambi. Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik
dan dipompa menuju insang melewati konus arterious, aorta ventralis, dan
empat pasang arteri aferen brakialis. Pada arteri aferen brakialis,
Oksigen diikat oleh darah, selanjutnya menuju arteri eferen brakialis dan
melalui aorta dorsalis darah diedarkan ke seluruh tubuh. Di jaringan tubuh,
darah mengikat CO2 Dengan adanya sistem vena, darah dikemballikan dari
bagian kepala dan badan menuju jantung. Vena yang penting misalnya: vena
cardinalisposterior dan vena cardinalis posterior (membawa darah dari kepala
dan badan), vena porta hepatika (membawa darah dari tubuh melewati
hati),vena porta renalis (membawa darah dari tubuh melewati ginjal). Peredaran
darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah hanya satu kali
melewati jantung.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus
arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil
(kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan
kembali kejantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian
ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa
keluar melewati arteri konus tubular.
Pada katak dikenal adanya sistem porta , yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh
pembuluh balik (vena ) saja.
Sistem peredaran darah ini bekerja secara otomatik tanpa henti sepanjang siang
malam. Dia bertugas menyiapkan darah lalu mengedarkannya ke seluruh
jaringan badan yang membutuhkannya sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan
oleh masing-masing sel badan tersebut yang jumlahnya bisa melebihi ratusan
milyar sel. Dalam aktivitasnya, sistem ini akan membuang sel-sel yang rusak
lalu menggantikannya dengan membentuk sel-sel baru berupa sel-sel darah
merah, pada setiap detiknya dia mampu menyiapkan satu juta sel darah merah
untuk menggantikan sel-sel yang rusak tadi.
Ketika pembuluh-pembuluh pengirim darah mengalami kerusakan, maka sistem
ini secara otomatis akan mereparasi dan memperbaikinya. Demikian juga,
apabila pembuluh pengirim darah yang sangat halus ini terlobangi oleh sebuah
jarum, maka sistem ini dengan segera akan mengatupkannya untuk
mengembalikannya sebagaimana keadaan semula.
Ketika terjadi goresan kecil pada permukaan tubuh, maka dia akan bereaksi
dengan memunculkan segumpal bulu halus dari bahan fibrine (bahan sejenis
albumen darah) yang akan mengambil sel-sel darah lalu membentuk jeli, tanpa
adanya gumpalan pencegah ini, maka luka yang paling kecil sekalipun akan
mampu menyebabkan terjadinya pendarahan yang bisa berakhir pada kematian.
Dalam setiap menitnya, sistem peredaran darah ini mampu mengedarkan 5 liter
darah ke seluruh tubuh yang berarti dalam sepanjang siang dan malam dia
mampu menyalurkan lebih dari tujuh ribu liter darah.
Pembuluh arteri tidak hanya berperan sebagai sebuah pipa yang sederhana
melainkan merupakan pembuluh hidup yang memiliki kapabilitas sangat
menarik, pembuluh inilah yang telah menyebabkan terjadinya denyutan dan
detakan jantung.
Jantung akan memompa dan mengirimkan darah secara perlahan ke pembuluh
arteri, yang kemudian oleh pembuluh ini akan diatur untuk menciptakan
denyutan nadi yang lebih ringan. Pada pertengahan perjalanannya, darah ini
akan saling bergabung dan secara perlahan akan memasuki pembuluh-pembuluh
darah halus, dan ketika pembuluh-pembuluh ini mati karena tarikan yang sangat
kuat, dengan otomatis pembuluh-pembuluh ini akan kosong dari darah.
Pada awalnya, para ahli bedah mengira bahwa pembuluh-pembuluh ini bertugas
untuk membawa udara, akan tetapi akhirnya pada tahun 1628 Masehi, Wiliam
Harry, seorang dokter berkebangsaan Inggris menemukan aktivitas pembuluh
sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah melakukan dua aktivitas, pertama: darah yang
memasuki pembuluh-pembuluh untuk mengirimkan nutrisi ke sel-sel tubuh
akan membawa bahan-bahan seperti asid-asid amino yang berguna untuk
mereparasi jaringan-jaringan badan, juga akan membawa gula yang merupakan
sumber energi, serta bahan-bahan mineral lain seperti vitamin-vitamin, hormon-
hormon dan oksigen.
Kedua: darah yang kembali ke jantung dengan perantara pembuluh-pembuluh
darah halus, dalam perjalanannya kembali, akan mengambil gas karbon, air, sel-
sel yang rusak dan serpihan-serpihan yang dihasilkan dari perubahan dan aksi
reaksi protein-protein.
Sekarang, mari kita lihat, aksi dan reaksi apa yang akan terjadi ketika kita
menyantap sepotong daging: Di dalam perut dan usus-usus panjang, fermentasi
gastric (lambung perut) akan mengubah protein-protein ke dalam bentuk asid-
asid amino. Perlu diketahui bahwa di dalam dinding usus terdapat bulu-bulu
halus yang ketika kita letakkan di bawah teropong mikroskop akan terlihat
dalam bentuk yang mirip dengan permadani tebal.
Jumlah bulu-bulu halus di atas bisa mencapai hitungan hingga lima jutaan,
dimana masing-masingnya tertanam pada sebuah pembuluh halus yang terletak
di dalam dinding pori-pori yang merupakan butiran-butiran sangat halus yang
menyaring asid-asid amino, getah dan sumsum daging, bahan-bahan yang telah
tersaring, akan memasuki peredaran darah, akan tetapi sebelumnya mereka akan
mengunjungi liver yang merupakan laboratorium kimia dan pengatur darah.
Liver senantiasa mengontrol jumlah gula darah yang dibutuhkan sebagai bahan
makanan otot, dan juga mengontrol asid-asid amino yang dibutuhkan untuk
membentuk dan memperbaiki jaringan-jaringan badan.
Apabila makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan daging yang banyak,
maka darah yang akan memasuki liver pun akan mengandung asid-asid amino
yang banyak pula, dan liver akan menyimpan sebagian dari bahan-bahan ini dan
mempergunakan sebagian lainnya. Dengan proses ini, darah sebagai bahan
nutrisi bagi sel-sel tubuh akan tersedia dan akan dikirimkan hingga sampai pada
setiap bagian sel-sel tubuh yang membutuhkannya, misalnya untuk membentuk
sebuah otot atau memperbaharui jari yang terbakar.
Gula yang didapatkan oleh darah dari teh manis yang kita hirup, demikian juga
yang dihasilkan dari tepung roti dan kentang yang kita makan, pada usus
panjang akan berubah menjadi glukosa dan setelah itu akan memasuki liver.
Setiap kali glukosa ini mencapai jumlah tertentu, maka liver akan mengubahnya
menjadi glycogene, lalu menyimpannya dalam bentuk ini. Ketika otot
membutuhkan bahan bakar dan energi, maka glycogene ini akan kembali
berubah menjadi glukosa dan secara bertahap akan keluar dari liver. Ketika
terjadi aktivitas olah raga yang membutuhkan banyak energi, maka liver ini
akan mengambil glukosa simpanannya yang cukup untuk dimanfaatkan dalam
waktu sekitar 12 hingga 24 jam.
Lemak-lemakpun merupakan salah satu dari jenis bahan bakar yang
dipergunakan oleh tubuh. Setelah melakukan perjalanannya melewati usus,
lemak-lemak ini akan berubah menjadi asid-asid lemak dan memasuki getah
makanan, dan setiap kali persediaan glycogene yang disimpan oleh liver habis,
maka untuk beberapa minggu lamanya liver mampu memenuhi bahan bakar
tubuh dengan persediaan dan simpanan yang dia miliki.
Sebagaimana yang telah kami sebutkan, darah membawa berbagai bahan di
dalam dirinya terutama bahan-bahan protein yang memiliki jumlah cukup
menarik perhatian. Salah satu dari protein-protein mengandung bahan yang
digunakan untuk kelenjar tiroid[1], sementara yang lainnya memiliki fosfor
yang mempunyai peran sangat penting untuk menguatkan tulang-tulang dan
memberikan pertahanan yang kuat bagi gigi.
Di dalam darah senantiasa terdapat satu liter oksigen larut, gas teramat penting
ini, di dalam darah akan bergabung dengan hemoglobin, yang kemudian dari
proses ini akan dihasilkan warna merah darah sebagaimana yang kita miliki.
Meskipun proses ini bisa berlangsung di dalam paru-paru akan tetapi proses
kebalikannya terjadi di dalam sel-sel dan juga di dalam sepanjang sistem
peredaran darah. Dalam proses ini hemoglobin akan menolak oksigen ke arah
darah dan gas karbon akan mengambil darah.
Bagian dari sistem peredaran darah yang sering mendapat perhatian adalah
saluran luas dari pembuluh-pembuluh halus yang merupakan pipa-pipa
mikroskopik yang menghubungkan ujung pembuluh-pembuluh halus.
Pembuluh-pembuluh ini sedemikian halusnya sehingga ketika sel-sel darah
merah hendak memasukinya, mereka terpaksa harus melakukannya secara
bergilir, di sinilah darah melakukan kewajiban aslinya dan memberikan nutrisi
pada sel-sel lalu mengambil sel-sel yang telah rusak dan menyertakannya dalam
alirannya.
Masing-masing sel melangsungkan kehidupannya dengan berenang di dalam
cairan bergaram yang senantiasa mengalami pembaruan, dan cairan asin
tersebut berperan sebagai tempat untuk melakukan pembinaan sel-sel tadi.
Darah halus memiliki beragam sedimen antara lain seperti gas karbon, air, dan
sisa-sisa protein yang telah mengalami perubahan, dan sistem peredaran
darahlah yang bertugas untuk mengirimkan sedimen-sedimen ini ke dalam liver
atau ginjal.
Ginjal merupakan sebuah sistem infiltrasi yang terbentuk dari pipa-pipa sangat
panjang yang jumlah ukuran panjangnya bisa mencapai seratus kilometer,
bentuk ginjal ini mirip dengan biji-bijian, dan dalam sepanjang siang dan malam
dia mampu membersihkan darah hingga mendekati jumlah 200 liter darah.
Bahan-bahan berbahaya dan kotor yang terdapat di dalam darah khususnya
urea, amoniak dan kerak-kerak dari sisa makanan akan diubahnya menjadi urine
yang kemudian akan dikeluarkan, sementara 178 liter cairan yang bersih akan
dikirimkannya kembali ke dalam darah.
Liver akan mengontrol asid-asid amino dan gula darah, sedangkan ginjal
bertugas untuk menyeimbangkan bahan-bahan mineral darah. Darah yang
memasuki ginjal bisa jadi memiliki kandungan garam sodium, magnesium dan
fosfat dalam jumlah yang lebih banyak. Dalam keadaan ini kedua ginjal akan
meletakkan mineral-mineral garam tersebut dalam pengawasannya untuk
membatasi jumlah masing-masingnya. Ketika darah meninggalkan kedua ginjal,
maka dia akan membawa sejumlah bahan-bahan mineral garam yang
dibutuhkan oleh anggota tubuh yang secara urgensi harus memiliki bahan-bahan
tersebut, lalu mengirimkannya kepada sel-sel tubuh yang membutuhkanya, dan
darah ini akan melakukan tugas-tugas di atas dengan sangat cermat.
Berdasarkan metode lama, kecepatan aliran darah bisa ditentukan dengan cara
menyuntikkan cairan asin ke dalam pembuluh darah. Cairan ini akan
disuntikkan melalui pembuluh darah yang terletak di pergelangan kaki, lalu
waktu yang dibutuhkan sejak dilakukan penyuntikan hingga sampainya cairan
asin ini ke indera perasa yaitu lidah, akan dihitung dengan menggunakan sebuah
alat penghitung waktu yang sangat detail bernama chronometer.
Akan tetapi pada era kontemporer, kecepatan aliran darah telah bisa diukur
dengan alat ukur tertentu yang menggunakan bahan radioaktif. Dari pengamatan
yang dilakukan dengan alat ini, para spesialis sampai pada kesimpulan bahwa
batasan normal kecepatan aliran darah, pada setiap detiknya mampu menempuh
jarak hingga limabelas sentimeter. Pengontrolan aliran darah pada setiap detik
merupakan pekerjaan yang sangat susah dan menuntut kecermatan tinggi dan
hal ini bergantung pada pusat urat-urat saraf dan pembuluh kapiler.
Cairan-cairan saraf yang bergerak dari otak ke arah dinding otot-otot pembuluh,
akan memberikan perintah yang in-active atau perlahan, perintah ini lalu akan
diterima oleh klep pengatur darah yang akan terbuka dan tertutup secara
otomatis. Misalnya, apabila pada hari yang sangat panas, seseorang berbaring di
samping kolam air, maka aliran darahnya bisa tetap berada dalam keadaan yang
tenang dan pembuluh-pembuluh halusnya kosong, hal ini dikarenakan, ketika
seseorang berada dalam keadaan yang tenang dan santai, sel-sel tubuhnya tidak
banyak membutuhkan energi. Akan tetapi, begitu orang tersebut menceburkan
dirinya ke dalam kolam, maka pusat penggerak saraf dan otot-ototnya dengan
cepat akan melakukan aktivitas, dan otot-ototnya akan segera melahap glukosa-
glukosa miliknya lalu berusaha untuk segera membuang sedimen-sedimen
karbon yang ada di dalamnya.
Di dalam tubuh terdapat pula cabang lain yang memegang peran penting untuk
mengontrol aliran darah, salah satunya terletak pada bagian atas perut yang juga
merupakan salah satu dari saluran saraf. Apabila terdapat benturan mengenai
bagian ini maka saluran tipis ini akan segera mengalami kerusakan dan
pembuluh-pembuluh halus yang terdapat di dalam perut akan mengalami
pembengkakan. Dengan adanya pembengkakan, darah akan tersedot ke lokasi
ini dalam jumlah yang besar, yang hal ini akan menyebabkan otak mengalami
kekurangan persediaan darah, dan kekurangan persediaan darah pada otaklah
yang kemudian menyebabkan penderita menjadi pingsan.
Setelah makan siang atau makan malam, peristiwa semacam ini pun akan
terjadi, hanya saja, dengan kualitas yang tidak terlalu parah. Ketika darah yang
digunakan untuk mencerna makanan memberikan perhatiannya pada kondisi
perut, maka otak akan menerima darah kurang dari jumlah yang seharusnya dia
terima, reaksi yang akan muncul dari keadaan ini adalah timbulnya rasa
mengantuk pada seseorang, karena alasan inilah sehingga sering dikatakan
bahwa setelah makan seseorang harus menghindarkan diri dari pergi ke air,
karena apabila darah yang sampai pada sistem pencernaan dan otot-otot tidak
mencukupi, maka akan bisa terjadi kekacauan pada tubuh yang berakibat sangat
fatal.
Jumlah sel-sel darah merah yang dimiliki oleh orang dewasa kira-kira berkisar
antara enam hingga tujuh liter, dimana dalam jumlah sebanyak ini terdapat
sekitar 30 ribu milyar sel. Sel-sel ini beroperasi di dalam inti tulang dan dalam
setiap menitnya mampu menciptakan 72 juta sel setara yang kemudian akan
menghilang, dan umur terpanjang dari kehidupannya adalah 30 hari.
Sel-sel darah merah, yang menjadi target serangan dari tambahan-tambahan
mikroskopik sel yang mirip dengan lautan bintang ketika melewati liver, akan
menjadi musnah dan menghilang, akan tetapi organ-organ tubuh senantiasa
akan menyimpan 85 persen dari sel-sel ini, dan simpanan ini akan dikirimkan
oleh darah ke inti tulang, kemudian inti tulang akan melakukan proses untuk
mempersiapkan hemoglobin baru.
Di dalam tubuh manusia, selain terdapat sel-sel darah merah, terdapat pula sel-
sel darah putih yang memiliki tugas untuk melakukan penyerangan kepada
bakteri dan infeksi-infeksi serta kerusakan darah yang ada di dalam tubuh,
sebagian dari sel-sel darah putih ini akan menyerang mikroba-mikroba lalu
memakannya.
Di dalam darah terdapat pula sebuah bahan yang dipergunakan untuk
melakukan penggumpalan, dimana para ilmuwan dan para ahli kimia hingga
kini belum mampu menemukan substansinya. Selain itu, di dalam darah juga
bisa ditemukan adanya material lain yang sangat signifikan, dimana material ini
sangat berguna untuk menentukan jenis dan golongan darah yang dimiliki
secara khusus oleh setiap individu. Hingga saat ini telah ditemukan dua hingga
tiga jenis darah dan sebagaimana yang kita ketahui, akhir-akhir ini telah
dilakukan pengaturan yang rapi dalam menyusun berkas-berkas jenis darah
untuk masing-masing individu.
Peredaran darah pada insekta dapat dengan mudah Anda amati pada belalang.
Peredaran darah yang terjadi pada belalang adalah peredaran darah terbuka,
yaitu selama peredarannya, darah tidak terdapat di dalam pembuluh darah.
Darah belalang yang beredar ke seluruh tubuh tidak membawa O2 , tetapi hanya
membawa sari makanan karena O2 dibawa oleh sistem trakea. Sistem peredaran
darah pada belalang terdiri atas pembuluh yang memanjang di atas saluran
pencernaan. Pembuluh ini terdiri atas bagian paling depan berupa aorta dan
tengah terdapat jantung pembuluh yang berupa gelembung-gelembung yang
memiliki lubang-lubang halus. Darah dari jantung pembuluh dipompakan ke
bagian depan melalui aorta. Dari aorta, darah dikeluarkan ke jaringan-jaringan
tubuh dan beredar ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah. Di sinilah
terjadi pertukaran zat. Darah memberikan sari makanan yang dibawa pada
jaringan tubuh dan mengambil sisa metabolisme dari jaringan tubuh. Setelah itu,
darah akan masuk ke jantung pembuluh lagi melewati lubang-lubang halus.
Memiliki sistem peredaran darah tertutup. Jantung pada hewan ini sudah
terdapatatrium (serambi) dan
ventrikel (bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada
keong (Pila globosa)
2. Bagian-bagian Sistem Peredaran Darah
2.2.1 Eritrocyt
Sel ini mempunyai inti pada hampir semua vertebrata non mammalian. Pada
mammalia mereka tidak bernucleus, biconcave dan circulair/oval pada Unta,
tetapi selama pertumbuhan mereka mempunyai inti. Pada wanita mencapai
jumlah ± 4.5 Milyun per cu mm sedang pada laki-laki mencapai 5.0 milyun.
Mereka dapat hidup sampai 120 hari dan dapat membuat 50.000 putaran pada
aliran darah. Sel merah lebih banyak pada masa bayi, pada manusia yang hidup
di gunung-gunung, tetapi mereduksi pada beberapa hal missal terkena penyakit
seperti anemia. Sel ini dihasilkan di dalam sumsum tulang merah, disimpan
sementara dilien/spleen. Sel-sel tua sering rusak di lien, walaupun banyak
hemoglobin melalui hati, pigmennya dikeluarkan dibilus dan besinya kembali
ke sum-sum.
2.2.2 Leucocyt
Penting dalam proses pagocytosis yaitu memakan sel-sel asing yang masuk ke
dalam aliran darah dengan gerakan amoeboid dan dapat berenang diantara sel-
sel endothelium ditepi capillair 2 ke dalam ruangan diantara sel-sel jaringan.
Masa hidupnya 12-13 hari, dibuat oleh sumsun, lien, dan lymphoid.
Pada luka yang akut seperti appendicitis/radang usus buatan atau pneumonia,
neutophil dan lymphocyte bagian darai leucocyt bertambah jumlahnya, sekitar
5.000-30.000 per cu mm untuk membendung infeksi. Cairan putih disekitar luka
biasanya terdiri atas leucocyt yang mati, sel-sel jaringan dan serum darah.
2.2.3 Thrombocyt
Merupakan unsure yang penting dari darah. Mereka lebih atau kurang berbentuk
discus, lebih kecil daripada sel darah merah dan tanpa nuclei. Berfungsi aktif
dalam proses pembekuan darah. Jumlahnya mencapai 1 trilyun, hidupnya antara
8-10 hari. Apabila saluran darah dilukai, mereka mengumpul dan melepaskan
thromboplastis yang berguna dalam proses penyendalam. Selama penyendalan
platelet hanya dengan ATP tetapi akan kehilangan banyak tenaga phosphat.
2.2.5 Jantung
System peredaran bagian dalam setiap Vertebrata selalu terdiri atas jantung,
saluran darah, arteiola, kapiler, vuna, saluran lympha, dan nodis lymphaticus.
Jantung mempunyai beberapa ruangan dengan masing-masing dindingnya
berotot tebal yang berguna memompa darah venus ke arteria.
Pada pisces jantung terdiri 1 atrium dan I ventrikel; Amphibia dan Reptilia
mempunyai jantung 2 atrium dan 1 ventrikel; Aves mempunyai jantung dengan
2 atrium dan 2 ventrikel; fungsi sebelah kiri memompa darah dari paru-paru ke
badan, sedang ruang yang kanan memompa darah dari badan ke paru-paru.
Jantung dapat berkontraksi sejak mulai embrio, apabila dikeluarkan dari badan,
akan berkontraksi selama beberapa menit, dan apabila dimasukkan kedalam
larutan garam phisiologis yang diberi unsur-unsur makanan/NaCl, KCl, CaCl2,
glucosa, akan berdenyut beberapa hari. Hal ini disebabkan oleh sel-sel istimewa
dari jantung sendiri. Nodus sinertialis didinding sebelah atas atrium dexter
mengatur kontraksinya atrium. Kemudian terjadi pengiriman rangsangan ke
pusat kedua/nodus atrioventricularis pada sekat diantara atrium, yang
mengakibatkan seikat serabut-serabut “bundle of his” didinding ventrikel mulai
berkontraksi.
Denyut jantung juga dibawah control syaraf. Rangsangan dari nodus sinoatrialis
melalui serabut-serabut parasimphatis pada versus vagus atau pemberian
acetylcholine setempat mengakibatkan pelanya denyut jantung, sedang
rangsangan melalui serabut simphatis atau pemberian setempat
norephinepherine akan mempercepat denyutnya. Kalau ditinjau phisiologi
jantung manusia sebagai berikut: atrium berdinding tipis berisi darah dari vena
besar, kemudian berkontraksi, memindahkandarah ke ventrikel. Valvula
bicuspidalis dan tricuspiladil tertutup oleh tekanan tinggi darah. Valvula
semilunaris masih tertutup, sehingga darah mengumpul disemua jurusan,
tekanan naik. Apabila tekanan pada ventrikel lebih besar dari arteria, valvula
semilunaris terbuka dan darah masuk kedalam system arteriel. Begitu peredaran
akan berulang. Saat istirahat jantung apabila ruangan penuh pada interval yang
pendek. Jantung pada manusia normal yang diam berkontraksi kira-kira
72x/menit dan memompa darah kira-kira 60 cc tiap denyut. Jumlah volume
darah 6000 cc dan banyaknya denyutan 100x. Darah keluar dari jantung secara
beruntun, yang dapat dilihat pada arteria seperti dipergelangan tangan dan
pelipis dalam bentuk pulpus, kontraksi jantung systole dan diastole.
Tekanan pada arteria 120/80 sistole/diastole, kapiler 30/10, vena 10/0. Alat
electrocardiogram dipergunakan utnuk melihat aksi phase denyut jantung tiap
menit. Dari aorta dekat valvula semilunaris keluar arteries coronaria yang
berjalan dipermukaan jantung dan masuk ke otot-otot melalui kapiler-kapiler.
Darah kembali melalui vena coronaria ke sinus coronaria ke AD. Kira-kira 7-
10% darah aorta merupakan kebutuhan besar dari jantung. Saluran coronaria
dapat berhenti karena angina pectoris dan sering mengakibatkan kematian.
2.2.8 Antibodi
Apabila protein asing dari luar badan memasuki badan dan memasuki darah
antibodi biasanya terbentuk dalam jaringan lymphoid. Jikalau dosis sublethal
dari racun ular bebisa diinjeksikan kedalam tubuh burung merpati, plasma
darahnya akan berisi antibody yang sanggup menetralisir dosis yang lebih besar
dari racun. Racun berfungsi sebagai antigen yang merangsang jaringan untuk
menghasilkan antibody dalam plasma darah. Bacteria dan organism lain
berfungsi sebagai antigen. Antibody dapat tidak aktif pada beberapa virus,
menetralkan racun bacteria dan menjadi phagocytosis oleh perubahan pada
permulaan dari mikrobia.
Bersama-sama dengan plasma protein, disebut komplemen, beberapa organisme
dapat terbunuh juga. Kesembuhan dari suatu penyakit juga dapat menghasilkan
zat antibody yang sering tingkatannya disebut immunitas. Dengan
menyuntikkan vaksin yang sudah mati/organism yang lemah atau anti-
toxin/serum immune dari kuda/hewan lain maka binatang dapat immune dari
penyakit tersebut. Missal lain: Vaksin dari penyakit cacar dan thyfoid fever,
antitoxin untuk diphteri, tetanus dan gigitan ular. Antibody terjadi dibagian
globulin dari plasma darah. Suntikan dari gamma globulin, berisi dari darah si
pemberi adapt menaikkan immunitas terhadap serangan penyakit campak dan
poliomyelitis. Beberapa polysacharida juga dapat berfungsi sebagai antigen.
2. perambatan denyut nadi pada pembuluh darah yang kaku akan menjadi :
A. tetap normal
B. menjadi lambat karena mengalami peredaman
C. menjadi cepat karena tidak mengalami peredaman (jawaban)
D. menjadi lambat karena diameter jadi sempit
E. menjadi cepat karena diameter tetap
4. Yang terjadi pada kapiler otot pada saat sedang berolahraga dengan kekuatan
sedang pada beberapa menit adalah :
A. kapiler mengalir seperti biasa
B. terjadi proses vasomotion (jawaban)
C. peningkatan tekanan hisdrostatik kapiler
D. peningkatan tekanan hidrostatik cairan interstisial
E. penurunan tekanan onkotik plasma
5. Edema dapat terjadi akibat ketidak seimbangan starling force, dalam keadaan
ini yang paling tepat adalah :
A. tekanan reabsorbsi > tekanan filtrasi + tekanan limfa
B. tekanan filtrasi > tekanan reabsorbsi + tekanan aliran limfa (jawaban)
C tekanan reabsorbsi + tekanan aliran limfa > tekanan filtrasi
D. tekanan aliran limfa + tekanan filtrasi > tekanan reabsorbsi
E. tekanan filtrasi = tekanan reabsobsi + tekanan aliran limfa
6. Salah satu Fungsi aliran limfa yang cukup penting adalah :
A. membersihkan cairan tubuh dari benda asing (jawaban)
B. sebagai daya tampung
C. sebagai daya hambat / resistensi
D. sebagai daya serap cairan
E. transport Oksigen dan Carbondioksida
7. Seorang dengan tekanan darah 200 mmHg / 110 mmHg yang telah divonis
dengan penyakit hipertensi mempunyai mekanisme kompensasi tubuh yang
paling tepat untuk mempertahankan homeostasis adalah :
A. dengan mekanisme baroreceptor
B. dengan mekanisme kemoreseptor
C. dengan mekanisme hambatan simpatis (jawaban)
D. dengan mekanisme rennin – angiotensin
E. dengan mekanisme lokal kebutuhan jaringan
8. Pada kasus dimana tekanan vena sentral meningkat lebih dari 8 mmHg maka
akan menyebabkan :
A. Venous return menintkat
B. Venous return menurun
C. Vena jugularis ikut meningkat (jawaban)
D. Vena jugularis ikut menurun
E. Ventrikel kanan terpacu untuk berkontraksi
9. Suara korotkof yang ditimbulkan pada saat kita mengukur tekanan darah
dengan tensimeter adalah disebabkan karena :
A. pembuluh darah a.radialis yang terjepit
B. pembuluh darah a. radialis yang mengalir pelan-pelan.
C. perubahan arus darah dari pelan ke cepat
D. peningkatan arus darah yang mendadak cepat (jawaban)
E. pembuluh darah a.radialis yang mendadak terbuka
10. Fungsi Endotel sangat penting dalam mengatur homeostatis tubuh dalam
membagi distribusi darah ke jaringan-jaringan. Karena salah satu fungsinya
adalah :
A. sebagai lining
B. sebagai neovaskularisasi
C. sebagai pengatur vasokonstriksi dan vasodilatasi (jawaban)
D. sebagai reservoir pembuluh darah sehingga daya tampung pembuluh darah
menjadi cukup
E. sebagai reistensi mampu mengatur arus darah.
11. penyebab edema pada seseorang yang terkena penyakit hati kronis adalah :
A. Tekanan hidrostatik kapiler yang meningkat
B. Tekanan hidrostatik cair interstisial yang meningkat
C. tekanan onkotik cair interstitial yang menurun
D. tekanan onkotik plasma yang menurun (jawaban)
E. tekanan limfa yang menurun
14. seseorang dengan tekanan darah 120 mmHg / 80 mmHg, maka tekanan rata-
rata arteri (MAP) pada aorta ascendens adalah :
A. 60
B. 70
C. 80
D. 90
E. 100 (jawaban)
15. Fungsi kegunaan mengetahui Tekanan rata-rata arteri pada tubuh adalah :
A. seberapa besar darah dipompa
B. seberapa besar darah kembali ke jantung
C. seberapa besar darah terdistribusi ke jaringan (jawaban)
D. seberapa besar darah terhamat di jariangan
E. seberapa besar darah melewati jaringan
16. Apabila seseorang terkana iskemia koroner yang sudah cukup lama tetapi
belum menimbulkan gejala. Hal ini mungkin disebabkan karena :
A. vasodilatasi kapiler
B. Vasodilatasi venule
C. neovaskularisasi (jawaban)
D. Vasomotion spingter prekapiler
E. Vasokonstriksi kapiler
17. Gagal jantung kiri kemungkinan disebabkan oleh :
A. stenosis mitral
B. kor pulmonale
C. insufisiensi tricuspid
D. Insufisiensi mitral (jawaban)
E. gagal jantung kanan
18. Sistem peredaran darah tunggal dijumpai pada hewan...
A. ikan dan katak
B. ikan dan cacing tanah
C. katak dan reptil
D. katak dan belalang
E. ikan dan katak