Anda di halaman 1dari 2

SELAMATKAN WANITA DARI KANKER LEHER RAHIM

(oleh : Sri Hastuti, SS T , Mkes, Siti Fitrohayati SKM, Tur Endah Sukowinarsih,SKM)

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah merupakan jenis kanker yang paling tinggi
menyebabkan kematian seorang wanita sehingga jenis penyakit ini paling ditakuti kaum
wanita. Berdasarkan data dari 66 % kanker kandungan 11 % adalah kejadian kanker cerviks
adapula yang menyebutkan bahwa kanker mulut rahim ini adalah merupakan penyebab
kematian wanita nomor dua setelah kanker payudara. Di Indonesia penderita kanker serviks
mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal
karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat
teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah
leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah
antara kemaluan wanita dan rahim.

Karena tempatnya yang tersembunyi sehingga penderita banyak ditemukan sudah dalam
stadium lanjut, hal ini disebabkan karena pada stadium awal seorang penderita belum
merasakan gejala yang berarti, karena kanker ini memerlukan perjalanan yang panjang antara
10 sampai 20 tahun untuk terjadinya kanker. Akan tetapi kebanyakan wanita merasa tabu dan
malu untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim karena dalam pemeriksaan perlu untuk
membuka kemaluannya, padahal dengan pemeriksaan sedini mungkin akan mendapatkan
penanganan yang segera setelah ditemukan dan banyak penderita dapat diselamatkan

Kanker leher rahim ini disebabkan oleh human papilloma Virus (HPV). Sedangkan penyebab
banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah
berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui
sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan WC umum yang sudah terkena virus HPV, dapat
menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker
serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin C dan
vitamin E serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat
menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti
pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan
melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun
bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker
serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat
lama,dan terlalu sering melahirkan.

Adapun tanda-tanda gejala kanker serviks adalah sebagai berikut:


1. Saat berhubungan intim selalu merasakan sakit, bahkan sering diikuti oleh adanya
perdarahan.
2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya
berlebih
3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
4. Mengalami sakit saat buang air kecil
5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha
atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat
badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Agar penyakit ini dapat ditemukan saat stadium dini maka segeralah untuk melakukan
pemeriksaan deteksi dini dimana ada dua cara yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual
Acid (IVA) yang hasilnya akan diketahui secara langsung kurang dari 1 menit setelah
pemeriksaan dengan biaya murah dan Papsmear yaitu dengan pengambilan sedikit cairan
lendir serviks yang kemudian diperiksa dilaboratorium kemudian beberapa hari hasil dapat
diketahui.

Walaupun hasil pemeriksaan negatif tetapi alangkah baiknya tetap dilakukan pemeriksaan
secara rutin tiap 1-2 tahun sekali pada wanita yang telah berhubungan seksual karena wanita
ini memiliki faktor risiko untuk terjadinya penyakit ini.

Ada upaya dari pemerintah untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim yaitu dengan
pemeriksaan IVA secara gratis yang dilayani pada fasilitas kesehatan yang tenaganya sudah
terlatih, akan tetapi program pemerintah ini belum mendapat tanggapan dari masyarakat
secara luas karena ada rasa malu dan takut bila mendapatkan hasil pemeriksaan IVA positif,
padahal dengan diketahuinya hasil yang positif maka akan segera mendapat penanganan
sehingga dapat disembuhkan, hasil IVA positif bukan akhir dari segalanya akan tetapi awal
dari terapi yang harus kita jalani untuk mendapatkan kesembuhan sehingga tidak menjadi
kanker.

Marilah kita galakkan lebih baik mencegah daripada mengobati dengan cara kita melakukan
deteksi dini kanker leher rahim dan imunisasi HPV.

Anda mungkin juga menyukai