NILAI SELF-
NO TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
1 Jumlah Kematian Ibu 100
b. Tidak 0
9 Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) yang melakukan pemeriksaan
100
a. > 80% gula darah dan minum obat secara teratur 100
b. < 80% 0
10 Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar Jumlah penderita hipertensi yang melakukan pengukuran tekanan darah
a. > 80% 100 100
dalam tiga bulan berturut-turut
b. < 80% 0
11 Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat yang mendapatkan pelayanan sesu
Jumlah penderita orang dengan gangguan jiwa berat yang mendapatkan
a. > 80% 100 100
pelayanan sesuai standar.
b. < 80% 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
12 Persentase orang dengan HIV (ODHIV ) baru ditemukan yang mendapatkan
pengobatan ARV
Jumlah ODHIV (Orang Dengan HIV) baru yang mendapatkan ART
( Antiretroviral Therapy) dibagi ODHIV baru ditemukan dikali 100%
a. ≥ 90% berdasarkan periode tahun berjalan. Jika angka ≥ 90% maka dia 100 50
mencapi TARGET 100%, 80%-90% maka dia mencapi target SEDANG
b. 80% - 90 % (50%), < 80%, artinya belum mencapi target. 50
c. < 80% 0
13 Kabupaten/Kota yang telah eliminasi malaria
a. memenuhi 3 kriteria syarat utama elminasi kriteria 100
Syarat utama Eliminasi Malaria yakni tidak ada penularan setempat atau
b. memenuhi 2 kriteria syarat utama elminasi kriteria kasus indigenous selama tiga tahun berturut-turut, Positivity Rate kurang 50 100
dari 5%, dan API kurang dari 1 Per 1.000 penduduk.
c. memenuhi 1 kriteria syarat utama elminasi kriteria 25
b. belum memenuhi 0
14 Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terakreditasi
a. mencapai target 100
b. sama dengan tahun lalu Persentase Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama terakreditasi 50 100
c. tidak mencapai target 25
d. belum ada yang terakreditasi 0
NILAI SELF-
NO TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
15 Rasio ketersediaan tempat tidur rumah sakit terhadap jumlah penduduk yang
dilayani
a. ≤ 1000 penduduk Tingkat ketersediaan tempat tidur rumah sakit dibandingkan jumlah
100 100
penduduk yang dilayani dalam tahun berjalan
b. > 1000 - ≤ 5000 penduduk 50
c. > 5000 penduduk 0
16 Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk yang dilayani dengan rasio tersebut di bantu dengan Klinik yang
ada di wilayah Banyumas, di tambahkan jumlah klinik
a. ≤ 16.000 penduduk Tingkat ketersediaan puskesmas dibandingkan jumlah penduduk yang 100 yang ada.
50
b. > 16.000 - ≤ 25.000 penduduk dilayani dalam tahun berjalan
50
c. > 25.000 penduduk 0
17 Persentase Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi usia 0-11 bulan 100
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
a. > 80% 100
lengkap meliputi 1 dosis Hepatitis B pada usia 0-7 hari, 1 dosis BCG, 4
b. 70 - 80% dosis Polio tetes (bOPV), 1 dosis Polio suntik (IPV), 3 dosis DPT-HB-Hib, 50
serta 1 dosis Campak Rubela (MR) di satu wilayah dalam kurun waktu
c. 50 - 69.99% 25
tertentu.
d. < 50% 0
18 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja 100
a. > 60% 100
Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan remaja
b. 50 - 59.99% di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah 50
puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama dikali 100%
c. 40 - 49.99% 25
d. < 40% 0
19 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan SANTUN 100
LANSIA
a. > 40% 100
Persentase puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
b. 30 - 40% SANTUN LANSIA di Kab/Kota dalam Tahun berjalan 50
c. 20 - 29.99% 25
d. < 20% 0
20 Persentase ibu hamil KEK 100
a. < 10% 100
Persentase ibu hamil KEK di Kab/Kota dalam tahun berjalan
b. 10 - 20% 50
c. > 20% 0
21 Prevalensi Obesitas pada Anak Usia Sekolah 100
a. < 8% Prevalensi Obesitas pada Anak Usia Sekolah di Kab/Kota dalam tahun 100
b. 8 - 10% berjalan 50
c. > 10% 0
22 Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan dan 100
ditindaklanjuti
a. > 80% 100
jumlah puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan
b. 60 - 80% dan ditindaklanjuti di Kab/Kota dalam tahun berjalan 50
c. 40 - 59.99% 25
d. < 40% 0
23 Capaian target Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi TPP 100
a. > 70% 100
Jumlah TPP Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi di Kab/Kota dalam tahun
berjalan
23 100
NILAI SELF-
NO TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
Jumlah TPP Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi di Kab/Kota dalam tahun
b. 51 - 70% 50
berjalan
c. 20 - 50 % 25
d. < 20% 0
24 Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis sesuai standar 100
a.Ya, ≥ 80% 100
b.Ya, 60% - 79% Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis 75
sesuai standar di Kab/Kota dalam tahun berjalan
c.Ya, 40% - 59% 50
d. Ya, <40% 25
25 Indikator Kecacingan 100 Minta Data Lokus Pemberian Obat Cacing
a. < 1% Jumlah kasus kejadian kecacingan dibagi jumlah penduduk di kab/kota 100
b. 1-10% pada tahun sebelumnya kali 100% 50
c. > 10% 0
26 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan Napza 100
nomor 7
nomor 8
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
3 Rumah tangga memiliki akses air limbah domestik aman Fasilitas air limbah domestik yang dimiliki rumah tangga yang terhubung
dengan tangki septik yang kedap dan lumpur tinjanya diolah di IPLT melalui
penyedotan minimal setiap 3 tahun sekali per rumah tangga (PP 2/2018
tentang SPM)
Akses Aman adalah apabila rumah tangga memiliki fasilitas sanitasi sendiri,
a. Tercapai 100
dengan bangunan atas dilengkapi kloset dengan leher angsa, dan
bangunan bawahnya menggunakan tangki septik yang disedot setidaknya
b. Tidak tercapai sekali dalam 5 (lima) tahun terakhir dan diolah dalam instalasi pengolahan 0
lumpur tinja (IPLT), atau tersambung ke sistem pengolahan air limbah
domestik terpusat (SPALD-T) (Metadata SDGs)
4 Capaian Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota Capaian pengelolaan persampahan di rumah tangga baik dari penanganan
maupun pengurangan sampah
a. Tercapai 100
b. Tidak tercapai 0
NILAI SELF- Catatan
NO TATANAN PERMUKIMAN DAN FASILITAS UMUM DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Nilai Verifikasi oleh Provinsi
ASSESMENT Kab/Kota
5 Luas kawasan permukiman kumuh Capaian penanganan daerah kumuh Kawasan kumuh dalam kewenangan Kab/Kota = wilayah kumuh dibawah 10
Kabupaten/Kota hektar
a. menurunnya kawasan permukiman kumuh 100
b. tetap atau meningkatnya kawasan permukiman kumuh 0
6 Persentase rumah ibadat yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Persentase rumah ibadat di suatu kabupaten/kota yang menerapkan KTR
B INDIKATOR PENDUKUNG
8 Persentase rumah ibadat yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan Jumlah rumah ibadat di Kabupaten/Kota yang dilakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL)
a. >80% 100
b. 50%-79% 50
c. <50% 25
9 Adanya regulasi pelaksanaan program pengendalian pencemaran kualitas udara Perda/Perwali/SE Kepala Daerah
a. Ada, diatur melalui Perda 100
b. Ada, diatur melalui Perkada 50
c. Ada, diatur melalui SE Kepala Daerah 25
d. Tidak ada 0
10 Pelaksanaan car free day Perda/Perkada/Perwali, Car Free Day adalah hari bebas kendaraan bermotor
a. Pelaksanaan rutin 100
b. Tidak rutin dilaksanakan 50
c. Tidak ada CFD 0
11 Kampanye wajib tanam pohon bagi masyarakat yang dilakukan secara terencana Suatu kampanye percepatan pengurangan emisi gas dengan menanam
dan bersinergi, baik melalui Surat edaran/Surat Keputusan/bilboard/ leaflet/ brosur/
media cetak/ atau elektronik
16 Adanya regulasi/kebijakan terkait Air Limbah Domestik (ALD) (Perda dan/atau Regulasi/Kebijakan terkait Air Limbah Domestik bertujuan untuk
Perkada terkait Pengelolaan ALD ) dan Dokumen Perencanaan Sistem Pengelolaan mengendalikan serta memudahkan terciptanya ketertiban di dalam
ALD (Strategi Sanitasi Perkotaan dan/atau Rencana Induk Sistem Pengelolaan ALD) pengelolaan Air Limbah Domestik di seluruh lapisan masyarakat.
d. Tidak ada 0
24 Persentase korban kebakaran atau terdampak kebakaran yang mendapatkan Jumlah warga negara yang menjadi korban kebakaran atau terdampak
pelayanan penyelamatan dan evakuasi kebakaran kebakaran yang mendapatkan layanan penyelamatan serta evakuasi sesuai
standar.
a. ≥ 90% 100
b. 90% - 50% 50
c. < 50% 25
d.Tidak ada 0
25 Keberadaan fasilitas dan sarana di kawasan pertamanan yang ramah anak, ramah Tersedianya fasilitas dan sarana di kawasan pertamanan yang ramah anak,
lansia dan ramah difable ramah lansia dan ramah difable di Kabupaten/Kota
a.Ya, tersedia lengkap dan terpelihara 100
b.Ya, tersedia sebagian dan terpelihara 50
c. Ya, tersedia tidak terpelihara 25
d. Tidak tersedia 0
26 Adanya regulasi/kebijakan pengelolaan limbah B3 dan depo / tempat pengumpulan - Mengacu pada UU 11 Tahun 2020: pengelolaan limbah B3 wajib mendapat
limbah B3 yang memenuhi syarat di tingkat Kabupaten/Kota perizinan berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
- Mengacu pada PermenLHK Nomor 22 Tahun 2021:
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah 83
a. Ada regulasi/kebijakan dan depo/tempat pengumpulan limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang rnengandung B3. 100
b. Ada, hanya regulasi/kebijakan atau depo/tempat pengumpulan Rezim pengelolaan limbah B3 adalah perizinan berusaha, bukan 50
limbah B3 berfungsi semua kewenangan perangkat daerah untuk melaksanakan. Sehingga kurang pas
dijadikan indikator kinerja pemda
c. Ada, hanya regulasi/kebijakan atau depo/tempat pengumpulan 25
limbah B3 berfungsi sebagian
d. Tidak ada 0
NILAI SELF- Catatan
NO TATANAN PERMUKIMAN DAN FASILITAS UMUM DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Nilai Verifikasi oleh Provinsi
ASSESMENT Kab/Kota
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE 0.00%
TOTAL SKALA 2600
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 7
PENDUKUNG : 19
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NILAI SELF-
NO TATANAN SATUAN PENDIDIKAN DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi
ASSESMENT
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
1 Keberadaan regulasi daerah tentang pelaksanaan program Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Pemda mengeluarkan Perda/Perbub/Perwali/Kebijakan Kadis
Pendidikan/Kesehatan terkait dengan program Usaha Kesehatan
a. Ada Sekolah/Madrasah (UKS/M) 100
b. Tidak 0
2 Keberadaan program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) dalam
perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, Renstra PD dan Renja PD)
Pemda mengeluarkan RPJMD/ RKPD/ Renstra PD/ Renja PD untuk
mendukung program UKS/M masuk dalam dokumen perencanaan
a. Masuk dalam dokumen perencanaan daerah pembangunan daerah 100
b. Tidak ada 0
3 Persentase Sekolah/Madrasah/Pondok Pesantren yang menerapkan Satuan
Pendidikan Ramah Anak Jumlah satuan pendidikan yang telah memiliki SK sebagai Satuan Pendidikan
a. ≥ 70% Ramah Anak (SRA) dari Kepala Daerah atau Dinas Pendidikan/Dinas 100
PPPA/Kanwil Kemenag
b. < 70% 0
4 Persentase sekolah/madrasah yang minimal mencapai stratifikasi standar Usaha
Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)
Jumlah satuan pendidikan yang telah memenuhi kriteria stratifikasi minimal
a. ≥ 80% standar dalam tahun berjalan 100
b. < 80% 0
5 Adanya penerapan Kawasan Tanpa Rokok di satuan pendidikan usia dini, dasar
dan menengah
a. Seluruh satuan pendidikan Satuan pendidikan yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok 100
b. Sebagian satuan pendidikan 0
NILAI SELF-
NO TATANAN SATUAN PENDIDIKAN DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi
ASSESMENT
B INDIKATOR PENDUKUNG
6 Persentase Sekolah/Madrasah yang telah dilakukan Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL)
a. ≥ 80% 100
Jumlah satuan pendidikan yang telah dilakukan IKL dalam tahun berjalan
b. 50 - 80% 50
c. < 50% 0
7 Keberadaan Tim Pembina UKS/M tingkat Kabupaten/Kota dan tingkat Kecamatan
a. Ada dibuktikan dengan SK, Anggaran, Rencana Kerja terelisasi >80% 100
Tim Pembina UKS/M Kabupaten/Kota adalah Tim yang diketuai oleh
b. Ada dibuktikan dengan SK, Anggaran, Rencana Kerja terealisasi 60%-80% Bupati/Walikota dan tingkat Kecamatan diketuai oleh Camat untuk membina 50
dan mengembangkan UKS/M secara terpadu.
c. Ada dibuktikan dengan SK, Anggaran, Rencana Kerja terealisasi <60% 25
a. ≥ 80 % Tim Pelaksana UKS/M Kecamatan adalah Tim yang diketuai oleh Kepala 100
b. 60 - 79% Satuan Pendidikan untuk mengimplementasikan UKS/M di Satuan pendidikan 50
c. 40 - 59% 25
d. < 40% 0
9 Persentase sekolah/madrasah yang melakukan pengawasan internal
a. ≥ 80 % 100
Jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan pengawasan internal
b. 60 - 79% implementasi UKS/M 50
c. 40 - 59% 25
d. < 40% 0
10 Presentase Sekolah/Madrasah yang menerapkan Adiwiyata
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE 0.00%
TOTAL SKALA 1100
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 5
NILAI SELF-
NO TATANAN SATUAN PENDIDIKAN DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi
ASSESMENT
PENDUKUNG : 6
*Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
*Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NO TATANAN PASAR DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi
a. > 80% Jumlah pasar yang menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 100
(K3) dibandingkan dengan total jumlah pasar di kab/kota, dalam
b. 60% - 80% 50
satuan ukur persentase
c. 30% - 59% 25
d. < 30% 0
5 Persentase pasar yang memiliki Pokja/ Paguyuban/ Pengurus/ nama
lainnya dan aktif (memiliki rencana kerja dan terealisasi)
Jumlah pasar yang memiliki Pokja/ Paguyuban/ Pengurus/ nama
a. > 80% 100
lainnya dan aktif (memiliki rencana kerja dan terealisasi)
b. 60% - 80% dibandingkan dengan total jumlah pasar di kab/kota, dalam satuan 50
ukur persentase
c. 30% - 59% 25
d. < 30% 0
6 Persentase pasar yang melakukan pengawasan internal
a. > 80% Jumlah pasar yang menjual daging berasal dari RPH/distributor 100
yang memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dibandingkan dengan
b. 60% - 80% 50
total jumlah pasar di kab/kota, dalam satuan ukur persentase
c. 30% - 59% 25
d. < 30% 0
10 Persentase pasar yang menjual daging unggas berasal dari Rumah
Potong Ayam (RPA)/ Rumah Potong Unggas (RPU) yang memiliki
Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
Jumlah pasar yang menjual daging unggas berasal dari Rumah
a. > 80% Potong Ayam (RPA)/ Rumah Potong Unggas (RPU) yang memiliki 100
b. 60% - 80% Nomor Kontrol Veteriner (NKV) dibandingkan dengan total jumlah 50
pasar di kab/kota, dalam satuan ukur persentase
c. 30% - 59% 25
d. < 30% 0
11 Persentase pasar yang menerapkan pengelolaan sampah dengan
prinsip 3 R (reduce, reuse, dan recyle)
a. > 80% Jumlah pasar yang menerapkan pengelolaan sampah dengan 100
prinsip 3 R (reduce, reuse, dan recyle)dibandingkan dengan total
b. 60% - 80% 50
jumlah pasar di kab/kota, dalam satuan ukur persentase
c. 30% - 59% 25
d. < 30% 0
NO TATANAN PASAR DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE 0.00%
TOTAL SKALA 1200
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 3
PENDUKUNG : 9
*Rekomendasi Peningkatan
Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
*Rekomendasi Peningkatan
Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
*Rekomendasi Peningkatan
Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NILAI SELF-
NO TATANAN PARIWISATA DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
1 Keberadaan regulasi daerah tentang Pariwisata Sehat
Pemerintah daerah menyusun Regulasi terkait Penyelenggaraan Kepariwisataan
dalam bentuk PerDa, dimana didalam pasal terdapat substansi yang berupa:
pembangunan dan penguatan kepariwiataan ; Destinasi, SDM, dan industri
pariwisata yang bertatanan pariwisata sehat, berkelanjutan dan ramah wisatawan;
a. Ada sapta pesona; 100
b. Tidak 0
2 Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) masuk
dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD/Renstra/RKPD)
a. Ya, pada semua daya tarik wisata fasilitas umum diantaranya : 100
fasilitas keamanan di destinasi pariwisata
b. Ya, namun belum di semua daya tarik wisata 50
c. Tidak ada 0
12 Keberadaan rencana kerja dan implementasi program pengembangan
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis, Bumdes) Pokdarwis merupakan salah satu bentuk kelembagaan yang dibentuk oleh
masyarakat yang memiliki kepedulian dan tanggung
jawab serta berperan dalam mendukung terciptanya iklim kondusif dan terwujudnya
Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan unsur kenangan)
a. Ada dan terealisasi seluruh kegiatan Pokdarwis terkait dengan perannya dalam pengelolaan desa wisata, Desa wisata 100
ditetapkan oleh kepala Daerah, sedangkan untuk pokdarwis di kukuhkan oleh
b. Ada dan terealisasi sebagian kegiatan Kepala Dinas 50
c. Tidak ada 0
NILAI SELF-
NO TATANAN PARIWISATA DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
13 Persentase Tempat Pengolahan Pangan (TPP) Non Sertifikat Laik
higiene Sanitasi (SLHS) yang dilakukan pembinaan/pengawasan dengan
pemberian label
NILAI SELF-
NO TATANAN TRANSPORTASI DAN TERTIB LALU LINTAS JALAN DEFINISI OPERASIONAL SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
1 Adanya regulasi terkait penyediaan layanan transportasi jalan, kawasan tertib lalu 100 https://drive.google.com/file/d/15ybKgDtzw0pHnBH5C6wmMcGlvPdZnOlj/view?usp=share_link
Regulasi Perbup dan SK Bupati, Sbb : 1). Perbup
lintas, sistem manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
No 41 th 2020;
a. Ada Sesuai UU No 23 tahun 2014 tentang pembagian kewenangan dan UU No 22 tahun 100 https://drive.google.com/file/d/1XPF14XinQoAb3Qhy7YbvzfChgSHWUZSc/view?usp=share_link
2009 tentang LLAJ, ada Pembagian kewenangan pembinaan antara pemerintah pusat 2). Perbup No 44 Th 2021;
dan daerah, dimaksudkan agar tugas dan tanggung jawab setiap pembina bidang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan terlihat lebih jelas dan transparan sehingga penyelenggaraan https://drive.google.com/file/d/13nN5ctQpKN53oaOxTe7ZpqKa33aIPBiH/view?usp=share_link
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat terlaksana dengan selamat, aman, tertib, lancar, 3). SK Bupati No 824 Th 2020;
dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan
b. Tidak 0 https://drive.google.com/file/d/
1T7SU0Wen1D6VVlmfeWWL4uU4dhN 4) SK Bupati No 859 th 2020.
WagCC/view?usp=share_link
2 Persentase kendaraan umum yang laik jalan 100
Pelaksanaan kegiatan pengecekan kendaraan yang laik jalan masuk dalam sistem
keselamatan jalan yang tertuang dalam peraturan menteri perhubungan republik
indonesia nomor pm 85 tahun 2018 tentang sistem manajemen keselamatan
https://drive.google.com/file/d/1OR9hF3_UECuDxTr3JUC7WET83rJz4w1u/view?usp=share_link
perusahaan angkutan umum serta keputusan dirjen perhubungan darat no KP
1990/AJ.503/DRJD/ tahun 2019 tentang tata cara penilaian sistem manajemn
a. ≥ 80% dari jumlah kendaraan keselamatan angkutan umum pasal 4 100
b. < 80% dari jumlah kendaraan 0
3 Persentase penurunan tingkat fatalitas akibat kecelakaan dalam 2 tahun terakhir 0 https://drive.google.com/file/d/1zm4POceNnckbIVQ94JUgOKzPCgZhPaBs/view?usp=share_link
Sistem pelayanan terpadu (piket laka, no call center laka, back office command center/
a. Ada TMC) polres 100
b. Tidak memiliki 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
6 Adanya program atau kegiatan pemeriksaan NAPZA atau narkoba terhadap 100
pengemudi yang dilakukan
Pelaksanaan kegiatan P4GN dan transportasi sebagaimana dimaksud melalui kegiatan: NILAI SELF-
NO TATANAN TRANSPORTASI DAN TERTIB LALU LINTAS JALAN DEFINISI
a. Sosialisasi;b. Advokasi; c. Operasi OPERASIONAL
Rutin;d. Operasi Khusus; dan e. Operasi Kontijensi SKALA Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
ASSESMENT
b. Ada, tidak berkala namun dilengkapi dokumen Bertujuan memberikan hasil yang optimal dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan, 50
baik secara administratif maupun teknis pelaksanaannya
c. Ada, tidak berkala dan tidak dilengkapi dokumen 25
d. Tidak ada sama sekali 0
7 Terminal yang memenuhi syarat kesehatan 100
Kewajiban melaksanaan terminal yang sehat dan layak tertuang dalam Peraturan
Menteri Perhubungan No 24 tahun 2021 tentang penyelenggaraan terminal angkutan
a. Dilaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan dan memenuhi syarat kesehatan jalan dan Peraturan Menteri Perhubungan no. 40 tahun 2015 tentang standar pelayanan 100
b. Dilaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan namun belum memenuhi syarat penyelenggaraan terminal angkutan jalan sesuai dengan tolak ukur yang telah 50
kesehatan ditentukan
c. Tidak dilaksanakan 0
8 Adanya regulasi terkait analisis dampak lalu lintas 100
a. 80-100% Mengacu pada SE Menteri PUPR Nomor : 02/SE/M/2018 Tanggal : 26 Februari 2018 100
b. 60-79% tentang Pedoman Perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki 75
c. 40-59% 50
d. < 40% 0
10 Persentase angkutan umum yang memiliki BLUe (Bukti Lulus Uji Elektronik) 100
Peraturan Menhub Nomor 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu
a. Meningkat Lintas dan Angkutan Jalan 100
b. Tetap 50
c. Menurun 0
14 Adanya zona selamat sekolah 100
Pelaksanaan sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan keselamatan jalan masuk dalam
a. Ada dan rutin program kementerian perhubungan dengan didukung adanya anggaran terkait 100
pelaksanaan tersebut di upt ditjen perhubungan darat yang berada diseluruh indonesia
b. Ada namun tidak rutin 50
c. Tidak ada 0
16 Pengawasan dan penindakan terhadap emisi gas buang kendaraan 100
a. Ada bengkel yang terakreditasi dan kegiatan pengawasan serta penindakan 100
terdokumentasi Tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.
b. Ada bengkel yang terakreditasi dan kegiatan pengawasan serta penindakan SK.4963/AJ.402/DRDJ/2018 tentang pelaksanaan uji emisi gas buang pada pengujian 50
tidak terdokumentasi tipe kendaraan bermotor
d. Tidak ada bengkel dan tidak ada kegiatan pengawasan serta penindakan 0
TOTAL NILAI 1500
PERSENTASE 93.75%
TOTAL SKALA 1600
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 5
PENDUKUNG : 11
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah industri yang memperkerjakan paling
banyak 19 tenaga kerja dan memiliki nilai investasi kurang dari 1 milyar (kecil) atau
minimal 1 milyar (menengah) tidak termasuk tanah dan tempat usaha (Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 64/M-IND/PER/7 Tahun 2016).
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah : usaha produktif yang memiliki
penjualan per tahun dari 300 juta hingga 50 milyar
Sumber : UU no 20 tahun 2008 tentang UMKM
a. Ada 100
b. Tidak ada 0
2 Kegiatan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja di Kawasan
Perkantoran, Perindustrian (IKM) dan UMKM masuk dalam dokumen
perencanaan pembangunan daerah (RPJMD/ RKPD/ Renstra PD/ Renja PD)
Pemda mengeluarkan RPJMD/ RKPD/ Renstra PD/ Renja PD untuk mendukung
kegiatan penyelenggaraan kesehatan dan keselamatan kerja di Kawasan
Perkantoran, Perindustrian (IKM) dan UMKM masuk dalam dokumen perencanaan
a. Masuk dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah pembangunan daerah 100
b. Tidak ada 0
3 Persentase kantor yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Jumlah kantor baik pemerintah maupun swasta yang menerapkan Kawasan Tanpa
rokok (KTR) dibandingkan dengan jumlah total kantor di Kab/Kota, dalam satuan
a. ≥ 80% ukur presentase. 100
b. < 80% 0
4 Jumlah Industri kecil dan menengah sehat (menyelenggarakan program
Kesehatan Keselamatan Kerja/K3)
Jumlah IKM yang menyelenggarakan program Kesehatan Keselamatan Kerja/K3
a. ≥ 80% IKM telah menerapkan K3 dibandingkan jumlah total IKM di Kab/Kota, dalam satuan ukur presentase. 100
b. < 80% IKM telah menerapkan K3 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
5
Persentase puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dan
kesehatan kerja pada pekerja UMKM dengan memiliki Pos Upaya Kesehatan
Kerja (UKK) atau tanpa memiliki Pos UKK
5
Jumlah IKM yang melakukan pemanfaatan kembali material dan sumber daya yang
a. > 80% 100
digunakan melalui konsep 4R dibandingkan jumlah total IKM di Kab/Kota, dalam
satuan ukur presentase.
9
a. >80% 100
b. 50-80% Jumlah kantor yang telah memiliki ruang ASI dibandingkan dengan jumlah total 50
kantor di Kab/kota, dalam satuan presentase
c. < 50% 25
d. Tidak ada 0
14 Persentase UMKM sektor makanan, minuman, industri pengolahan yang
memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS)/ Labeling, PIRT, MD
BPOM/Izin Edar
a. >80% Pemda membantu mengurus dokumen legalitas bagi pelaku UMKM sektor 100
makanan, minuman, industri pengolahan yang memiliki Sertifikat Laik Higiene
b. 50-80% Sanitasi (SLHS), PIRT, MD BPOM/Izin Edar 50
c. < 50% 25
d. Tidak ada 0
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE 0.00%
TOTAL SKALA 1400
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 4
PENDUKUNG : 10
NSTRUMEN PENILAIAN
KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NO TATANAN PERLINDUNGAN SOSIAL DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi
a. Perda 100
Peraturan yang terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi Pemerlu
b. Perkada Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang diinisiasi oleh pemerintah daerah. 50
c. Peraturan lainnya 25
d. Tidak ada 0
10 Adanya layanan pengaduan terkait permasalahan sosial
a. Ada dan seluruh pengaduan ditindak lanjuti (Permensos 9 Tahun 2018 Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar 100
Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota)
b. Ada dan sebagian pengaduan ditindak lanjuti 50
c. Ada dan pengaduan tidak ditindak lanjuti 25
d. Tidak ada unit layanan pengaduan 0
11 Adanya kebijakan/program peningkatan kesejahteraan sosial dalam Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah/RPJMD
a. Ada, terealisasi seluruhnya Terdapat Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan Sosial yang mencangkup Rehabilitasi 100
Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial serta Pemberdayaan Sosial yang terdapat
b. Ada, terealisasi sebagian dalam dokumen perencanaan daerah (RPJMD/Renstra) 50
c. Ada, tidak terealisasi 25
d. Tidak ada 0
12 Keberadaan peran Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang memberikan
penanganan kepada pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) yang berbadan
hukum/ terdaftar di dinas sosial
a. Ada, aktif seluruhnya 100
Jumlah Lembaga Kesejahateraan Sosial yang terakreditasi yang memberikan
b. Ada, aktif sebagian pelayanan kesejahteraan sosial di daerah kabupaten/kota 50
c. Ada, tidak aktif 25
d. Tidak ada PPKS 0
Bagi Kabupaten/Kota yang tidak memiliki Komunitas Adat Terpencil (KAT), maka indikator nomor 13 - 14 tidak menjadi bilangan pembagi dalam perhitungan nilai tatanan.
13 Adanya program pemberdayaan sosial bagi masyarakat komunitas adat terpencil
a. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi seluruhnya 100
Serangkaian program bagi warga KAT yang dimaksudkan untuk mengembangkan
kemandirian agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya
13
NO TATANAN PERLINDUNGAN SOSIAL DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT Link Data Dukung Catatan Kab/Kota Nilai Verifikasi oleh Provinsi
Serangkaian program bagi warga KAT yang dimaksudkan untuk mengembangkan
b. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi sebagian 50
kemandirian agar mampu memenuhi kebutuhan dasarnya
c. Ada, memiliki rencana kerja namun tidak terealisasi 25
d. Tidak ada 0
14
Adanya penggiat komunitas adat terpencil baik secara individu/kelompok/lembaga
sosial/yayasan yang aktif melaksanakan pemberdayaan
a. Ada penggiat, memiliki rencana kerja dan terealisasi Terdapat penggiat komunitas adat terpencil baik individu/kelompok/lembaga 100
sosial/yayasan yang melaksanakan pemberdayaan bagi warga KAT
b. Ada penggiat, memiliki rencana kerja namun tidak terealisasi 50
c. Ada penggiat namun tidak memiliki rencana kerja 25
d. Tidak ada penggiat 0
15
Adanya regulasi daerah tentang penanganan kekerasan anak, perempuan dan lansia
19 Adanya penggiat penanganan kekerasan terhadap anak, perempuan dan lansia baik
secara individu/kelompok
a. Ada penggiat, memiliki rencana kerja dan terealisasi 100
Daerah memiliki penggiat penanganan kasus kekerasan terhadap anak, perempuan
b. Ada penggiat, memiliki rencana kerja namun tidak terealisasi dan lansia baik secara individu/kelompok 50
c. Ada penggiat namun tidak memiliki rencana kerja 25
d. Tidak ada penggiat 0
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE (MEMILIKI KAT) 0.00%
PERSENTASE (TIDAK MEMILIKI KAT) 0.00%
TOTAL SKALA MEMILIKI KAT 1900
TOTAL SKALA TIDAK MEMILIKI KAT 1700
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 6
PENDUKUNG : 13
*Rekomendasi Peningkatan
Catatan oleh Provinsi Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
*Rekomendasi Peningkatan
Catatan oleh Provinsi Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
tatanan.
*Rekomendasi Peningkatan
Catatan oleh Provinsi Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
*Rekomendasi Peningkatan
Catatan oleh Provinsi Nilai Verifikasi oleh Pusat
Capaian
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NO TATANAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT NILAI VERIFIKASI PROVINSI Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
3 Memiliki rencana kontingensi bencana daerah yang telah disahkan oleh Kepala
Daerah (Permendagri 101/2018) dan dilakukan kegiatan gladi Rencana kontingensi adalah dokumen yang disusun melalui proses
perencanaan, penanganan situasi bencana, dalam keadaan tidak menentu,
dengan skenario tujuan yang disepekati, tindakan teknis dan tindakan
manajerial dan pengarahan potensi yang disetujui bersama untuk mencegah,
dan atau menanggulangi lebih baik dan ditetapkan secara formal. Gladi lapang
kesiapsiagaan adalah latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan
a. Minimal 1 dokumen (bencana alam/bencana non alam/bencana sosial) dalam melibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat
umum). Seluruh pihak yang terlibat mensimulasikan situasi bencana 100
satu tahun dan dilakukan kegiatan gladi
sesungguhnya menggunakan skenario bencana yang dibuat mendekati atau
b. Tidak ada sesuai kondisi nyata. 0
NO TATANAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA DEFINISI OPERASIONAL SKALA NILAI SELF-ASSESMENT NILAI VERIFIKASI PROVINSI Link Data Dukung Catatan Kab/Kota
B INDIKATOR PENDUKUNG
6 Adanya persediaan logistik yang mencukupi di masing-masing klaster daerah
rawan bencana
Logistik adalah sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari atas sandang, pangan dan
papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang habis
a. Ada, logistik cukup pakai atau dikonsumsi, misalnya sembako (sembilan bahan pokok), obat, 100
pakaian dan kelengkapannya, air, jas tidur dan sebagainya (perka BNPB 04
tahun 2009)
Perka BNPB 23 tahun 2014 Tentang Standarisasi Logistik Penanggulangan
Bencana ->Persediaan logistik minimal adalah persediaan logistik untuk
kebutuhan keadaan darurat bencana pada kurun waktu 72 jam pertama sejak
b. Ada, logistik kurang keadaan darurat bencana ditetapkan. 50
Rumus Perhitungan: Jumlah Penduduk x Prosentase x Hari =
Jumlah Persediaan Minimum (Buffer Stock) dengan prosentase 1% (asumsi
penduduk korban bencana).
c. Tidak ada 0
7 Adanya peta rawan bencana daerah yang dituangkan dalam dokumen resmi
berupa Kajian risiko bencana (KRB)
a. ≥ 51% wilayah sudah aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko bencana 100
Persentase wilayah yang aktif melakukan upaya kesiapsiagaan bencana
b. 25 - 50% wilayah sudah aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko (dibuktikan dengan adanya kegiatan yang terkait dengan
mitigasi/kesiapsiagaan bencana). 50
bencana
d. tidak ada wilayah yang aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko bencana 0
a. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi semua Perjanjian kerjasama bertujuan untuk mensinergikan penyelenggaraan 100
penanggulangan bencana secara terpadu, sistematis, cepat, tepat, akurat,
b. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi sebagian terkoordinasi pada tahapan pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana. 50
d. Tidak ada 0
TOTAL NILAI 0
PERSENTASE 0.00%
TOTAL SKALA 1100
Minimal semua tatanan harus mencapai 71% dari total nilai per tatanan
POKOK : 5
PENDUKUNG : 6
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
Nilai Verifikasi oleh Provinsi Catatan oleh Provinsi *Rekomendasi Peningkatan Capaian Nilai Verifikasi oleh Pusat
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT
TAHUN 2023
(Data Umum)
2 Kabupaten/kota : BANYUMAS
25 Indikator Kecacingan
TATANAN
TRANSPORTASI DAN
6
7 Terminal yang memenuhi syarat kesehatan
TATANAN
Adanya regulasi terkait analisis dampak lalu
TRANSPORTASI DAN 8
6 lintas
TERTIB LALU LINTAS
JALAN Persentase halte yang berfungsi dari jumlah
9
eksisting
Persentase angkutan umum yang memiliki
10
BLUe (Bukti Lulus Uji Elektronik)
Persentase perusahaan angkutan yang telah
11 membuat dan melaporkan Sistem manajemen
keselamatan
Keberadaan fasilitas jalur pejalan kaki (trotoar)
12 bagi masyarakat umum dan penyandang
disabilitas
1 Angka Kemiskinan
4 Angka Kriminalitas
TATANAN
8 PERLINDUNGAN
Adanya kebijakan/program peningkatan
kesejahteraan sosial dalam Rencana
11
Pembangunan jangka Menengah
TATANAN Daerah/RPJMD
8 PERLINDUNGAN
SOSIAL
Keberadaan peran Lembaga Kesejahteraan
Sosial (LKS) yang memberikan penanganan
12 kepada pemerlu pelayanan kesejahteraan
sosial (PPKS) yang berbadan hukum/ terdaftar
di dinas sosial
Keterangan
NO Variabel kegiatan
Ada (√) Tidak Ada (-) Lampirkan Bukti
A FORUM KABUPATEN/KOTA
Sekretariat
1 Adanya kantor sekretariat dengan perabotan, papan nama yang jelas, display
data
Legal Aspek
2
Adanya Forum dengan SK
Keaktifan anggota
5
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat
B TIM PEMBINA
Legal Aspek
7
Adanya Tim Pembina dengan SK
Keaktifan anggota
8
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat
Pelaksanaan pembinaan
10 Adanya pembinaan ke forum secara rutin (triwulan, bulan,setiap kegiatan) dan
terdokumentasi dengan baik
Legal Aspek
11
Adanya Forkom dengan SK
Aktifitas anggota
12
Anggota aktif (disertai bukti daftar hadir dan notulen rapat
Rencana kerja/kegiatan
13 Adanya dokumen rencana kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan
terdokumentasi dengan baik
D POKJA DESA/KELURAHAN
Legal Aspek
16
Adanya Pokja dengan SK
Rencana kerja/kegiatan
18 Adanya dokumen rencanan kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan pokja
19 Adanya kegiatan/ keterlibatan sesuai dengan tatanan yg ada di kelurahan/ desa,
disertai bukti-bukti
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
RATA-RATA KRITERIA
NILAI
PERSEN KEPUTUSAN AKHIR
TOTAL DOKUMEN
% % TOTAL NILAI
NILAI KKS (MS/TMS)