NILAI SELF-
NO TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA NILAI VERIFIKASI PROVINSI DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT
(diisi dengan jenis dokumen dalam mendukung
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator) (diisi dengan sumber perolehan data setiap indikator)
indikator)
1 Jumlah Kematian Ibu
1. Dinkes Kab/Kota melalui Aplikasi Maternal
Perinatal Death Notification (MPDN)
Jumlah kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun
hari setelah berakhirnya kehamilan (tanpa memandang usia gestasi),
2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Laporan pada Aplikasi MPDN dari Fasyankes
akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah /Dinkes kab/kota
a. jumlah kematian menurun dari tahun sebelumnya 100 100 atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/cidera
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
atau kejadian insidental
Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
b. tetap atau meningkat 0
2
1. Dinkes Kab/Kota melalui Aplikasi Maternal
Perinatal Death Notification (MPDN)
Jumlah Kematian Neonatus 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun
Jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 28 hari karena 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Laporan pada Aplikasi MPDN dari Fasyankes
sebab apapun Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah /Dinkes kab/kota
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
a. jumlah kematian menurun dari tahun sebelumnya 100 100 Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
b. tetap atau meningkat 0
3 Persentase Balita Stunting (TB/U)
Sumber Data : Sigizi Terpadu
1) Survei terkait Status Gizi Indonesia
2) Hasil pemantauan pertumbuhan
Waktu Pelaporan Laporan hasil SSGI dan Aplikasi Si Gizi terpadu
Adalah Persentase anak umur 0 - 59 bulan dengan kategori status gizi - Pelaporan rutin dilakukan setiap bulan
berdasarkan indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi - Mengikuti waktu pelaksanaan survei Catatan:Dalam penilaian harus jelas target sebagai
Badan menurut Umur (TB/U) memiliki Zscore kurang dari -2SD. Untuk Pedoman yang dipakai pembanding. Capaian indikator dilihat dari target
perhitungan cakupan program, kategori stunting ditetapkan dengan hasil 1) Permenkes No 2 tahun 2020 tentang Standar kab/kota yang ada dalam dokumen Renstra atau
pengukuran antropometri. Antropometri Anak RPJMD kab/kotanya
2) Pedoman Pemantauan Pertumbuhan
a. mencapai target atau menurun dari tahun sebelumnya 100 100 3) Pedoman Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi
4) Petunjuk Teknis Sistem Informasi Gizi Terpadu
(Sigizi Terpadu)
b. tidak mencapai target atau meningkat dari tahun sebelumnya 0
Hasil pengawasan keamanan dan mutu pangan di Kabupaten/Kota yang Sumber data: Dinas yang menangani ketahanan
Laporan Pengawasan Keamanan dan Mutu
dibuktikan dengan persentase pangan segar yang memenuhi pangan/pangan di kab/kota
Pangan Segar di Kabupaten dan Kota
persyaratan keamanan dan mutu pangan. Capaian Pengawasan di peredaran: Realisasi PSAT
Target Nasional tahun 2022 = 85-95% ; tahun 2023 = 85-95%; tahun yang memenuhi Persyaratan Keamanan dan Mutu
Periode dokumen: Tahunan.
a. ≥ 85% 100 100 2024 = 85-95%. pangan di peredaran (Y) = P/N x 100%
b. < 85% 0
8 Kabupaten/Kota yang menerapkan kebijakan GERMAS dengan kriteria : memiliki kebijakan GERMAS dan
melaksanakan penggerakan masyarakat dalam mendukung 5 klaster GERMAS minimal 3 kali dalam
setahun Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Germas dengan kriteria:
Ketersediaan data: Peraturan Daerah/Gubernur/Bupati/Walikota, Surat
Memiliki kebijakan Germas sesuai dengan Inpres No.1 Tahun 2017
- Kebijakan berwawasan Kesehatan Edaran, SK/kebijakan yang berwawasan
(melaksanakan 5 kluster germas) dan atau kebijakan berwawasan
- Adanya penggarakan masyarakat Kesehatan
kesehatan Melaksanakan penggerakkan masyarakat dalam mendukung
- Aplikasi web program prioritas nasional promkes Laporan dan dokumentasi kegiatan penggerakan
5 kluster Germas minimal 3 kali setahun, dengan
yang dapat diakses di masyarakat
melibatkan lintas sektor, pendidikan sekolah), Upaya Kesehatan
https://promkes.kemkes.go.id/promkes_prioritas/me Penganggaran pelaksanaan kegiatan Germas di
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dan atau mitra potensial.
a. Ya 100 100 d_mci_si12/web/ dokumen anggaran pemerintah daerah
b. Tidak 0
9 Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) yang melakukan pemeriksaan Sumber Data : Laporan SPM, Aplikasi Sehat
Laporan SPM Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
a. > 80% 100 100 gula darah dan minum obat secara teratur Indonesiaku, Komdat Kemenkes
b. < 80% 0
10 Persentase penderita Hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Jumlah penderita hipertensi yang melakukan pengukuran tekanan darah Sumber Data : Laporan SPM, Aplikasi Sehat
a. > 80% 100 100 Laporan SPM Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
dalam tiga bulan berturut-turut Indonesiaku, Komdat Kemenkes
b. < 80% 0
11 Persentase Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Jumlah penderita orang dengan gangguan jiwa berat yang mendapatkan Sumber Data : Laporan SPM, Aplikasi Sehat
a. > 80% 100 100 Laporan SPM Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
pelayanan sesuai standar. Indonesiaku, Komdat Kemenkes
b. < 80% 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
12 Persentase orang dengan HIV (ODHIV ) baru ditemukan yang mendapatkan pengobatan ARV
a. ≤ 1000 penduduk Tingkat ketersediaan tempat tidur rumah sakit dibandingkan jumlah Permenkumham No 34/2016 tentang Kriteria
100 100 laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
penduduk yang dilayani dalam tahun berjalan Daerah Kab/Kota Peduli HAM >>> standar WHO
b. > 1000 - ≤ 5000 penduduk 50
c. > 5000 penduduk 0
16 Rasio puskesmas terhadap jumlah penduduk yang dilayani
a. ≤ 16.000 penduduk 100 100 Tingkat ketersediaan puskesmas dibandingkan jumlah penduduk yang Permenkumham No 34/2016 tentang Kriteria
laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b. > 16.000 - ≤ 25.000 penduduk dilayani dalam tahun berjalan Daerah Kab/Kota Peduli HAM >>> standar WHO
50
c. > 25.000 penduduk 0
17 Persentase Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi usia 0-11 bulan
Persentase anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar
a. > 80% 100 100
lengkap meliputi 1 dosis Hepatitis B pada usia 0-7 hari, 1 dosis BCG, 4 Menggunakan data laporan rutin/PWS di Dinas Laporan rutin/PWS di Dinas Kesehatan
b. 70 - 80% 50 dosis Polio tetes (bOPV), 1 dosis Polio suntik (IPV), 3 dosis DPT-HB-Hib, Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah dilaporkan Kabupaten/Kota dan bukti pengiriman laporan ke
serta 1 dosis Campak Rubela (MR) di satu wilayah dalam kurun waktu ke Dinkes Provinsi Dinkes Provinsi
c. 50 - 69.99% 25
tertentu.
d. < 50% 0
18 Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja
a. > 60% 100 100
Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan remaja
Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
b. 50 - 59.99% 50 di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi Jumlah laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sumber lainnya yang relevan
puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama dikali 100%
c. 40 - 49.99% 25
d. < 40% 0
19 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan SANTUN
LANSIA
a. > 40% 100 100
Persentase puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
b. 30 - 40% 50 laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
SANTUN LANSIA di Kab/Kota dalam Tahun berjalan sumber lainnya yang relevan
c. 20 - 29.99% 25
d. < 20% 0
20 Persentase ibu hamil KEK
a. < 10% 100 Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
Persentase ibu hamil KEK di Kab/Kota dalam tahun berjalan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b. 10 - 20% 50 50 sumber lainnya yang relevan
c. > 20% 0
21 Prevalensi Obesitas pada Anak Usia Sekolah
a. < 8% 100 100 Prevalensi Obesitas pada Anak Usia Sekolah di Kab/Kota dalam tahun Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b. 8 - 10% 50 berjalan sumber lainnya yang relevan
c. > 10% 0
22
Persentase Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan lingkungan dan ditindaklanjuti
Jumlah TPP Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi di Kab/Kota dalam tahun Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
NILAI SELF- berjalan sumber lainnya yang relevan
NO TATANAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT MANDIRI SKALA NILAI VERIFIKASI PROVINSI DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT
d. < 20% 0
24 Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis sesuai standar
a.Ya, ≥ 80% 100 100
b.Ya, 60% - 79% 75 Jumlah Rumah Sakit dan Puskesmas telah mengelola limbah medis Renstra Kemenkes, data statistik nasional atau
laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai standar di Kab/Kota dalam tahun berjalan sumber lainnya yang relevan
c.Ya, 40% - 59% 50
d. Ya, <40% 25
25 Indikator Kecacingan
a. < 1% 100 100 Jumlah kasus kejadian kecacingan dibagi jumlah penduduk di kab/kota
b. 1-10% 50 pada tahun sebelumnya kali 100%
c. > 10% 0
26 Persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini penyalahgunaan Napza
c. < 50% 0
TOTAL NILAI 2700
89.29
POKOK : 10
PENDUKUNG : 18
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
NILAI
NILAI SELF-
NO TATANAN PERMUKIMAN DAN FASILITAS UMUM SKALA VERIFIKASI DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT
PROVINSI
(diisi dengan sumber perolehan data setiap (diisi dengan jenis dokumen dalam
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
indikator) mendukung indikator)
1 PermenLHK Nomor 27 Tahun 2021, yaitu nilai yang menggambarkan Data dari Dinas LH kabupaten/kota tentang Laporan indeks kualitas lingkungan hidup
Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) kualitas lingkungan hidup dalam suatu wilayah pada waktu tertentu, yang laporan perhitungan indeks kualitas lingkungan
merupakan nilai komposit dari indeks kualitas air, indeks kualitas udara, hidup
indeks kualitas lahan dan indeks kualitas air laut.
a. 100 - 50 100 100
b. 49 - 0 0
2 Akses Air Minum Aman di Kabupaten/Kota Sumber air utama yang digunakan rumah tangga untuk minum/masak/ Yang akan menghitung capaian Air Minum Aman
yaitu ledeng/sumur/mata air terlindung/air hujan/keran umum/hidran dari Balai, namun untuk pembinaan dilakukan
umum/ terminal umum oleh Dinas PU dibantu dari Balai.
Air minum adalah sumber air utama yang digunakan rumah tangga untuk
minum/masak/cuci/mandi/dll, yaitu leding, sumur bor/pompa, sumur
terlindung, mata air terlindung, air hujan, kran umum, hidran umum,
terminal Air yang jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja lebih
a. mencapai target atau meningkat dari tahun sebelumnya 100 100 dari 10 meter. Sumber air terlindung tidak termasuk sumur tak terlindung,
b. tidak mencapai target atau menurun dari tahun sebelumnya 0 air permukaan, mata air tak terlindung, dan lainnya. (Sumber: Permen
PUPR Nomor 29 /PRT/M/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).
3 Rumah tangga memiliki akses air limbah domestik aman Fasilitas air limbah domestik yang dimiliki rumah tangga yang terhubung SPM Capaian akses Air Limbah Domestik yang Laporan perhitungan SPM capaian akses
dengan tangki septik yang kedap dan lumpur tinjanya diolah di IPLT aman, Laporan hasil input Dinas PUTR pada air limbah domestik aman Kab/Kota, Bukti
melalui penyedotan minimal setiap 3 tahun sekali per rumah tangga (PP aplikasi SICALMERS yang dibuat oleh input data Aplikasi SICALMERS
2/2018 tentang SPM) Kementerian PUPR
4 Capaian Pengelolaan Sampah di Kabupaten/Kota Capaian pengelolaan persampahan di rumah tangga baik dari Data BPS dan Aplikasi SIPSN (Sistem Informasi Dokumen Data dan Bukti input data
penanganan maupun pengurangan sampah Sampah Nasional) Kementerian LHK aplikasi SIPSN
a. Tercapai 100 100
b. Tidak tercapai 0
NILAI
NILAI SELF-
NO TATANAN PERMUKIMAN DAN FASILITAS UMUM SKALA VERIFIKASI DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT
PROVINSI
5 Luas kawasan permukiman kumuh Capaian penanganan daerah kumuh Kawasan kumuh dalam kewenangan Kab/Kota = wilayah kumuh dibawah SK Kumuh ditetapkan oleh Bupati/Walikota
Kabupaten/Kota 10 hektar muncul kawasan kumuh (ringan, sedang, berat).
a. menurunnya kawasan permukiman kumuh 100 100
b. tetap atau meningkatnya kawasan permukiman kumuh 0
6 Persentase rumah ibadat yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Persentase rumah ibadat di suatu kabupaten/kota yang menerapkan KTR Satgas KTR Kabupaten/Kota Laporan Satgas KTR Kabupaten/Kota
B INDIKATOR PENDUKUNG
8 Persentase rumah ibadat yang dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan Jumlah rumah ibadat di Kabupaten/Kota yang dilakukan Inspeksi Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Kesehatan Lingkungan (IKL)
a. >80% 100
b. 50%-79% 50 50
c. <50% 25
9 Adanya regulasi pelaksanaan program pengendalian pencemaran kualitas udara Perda/Perwali/SE Kepala Daerah Dinas LH Dinas LH terkait Program langit Biru dan
Indeks Repon
a. Ada, diatur melalui Perda 100
b. Ada, diatur melalui Perkada 50
c. Ada, diatur melalui SE Kepala Daerah 25
d. Tidak ada 0 0
10 Pelaksanaan car free day Perda/Perkada/Perwali, Car Free Day adalah hari bebas kendaraan bermotoDLH Kabupaten Kota / provinsi Laporan pelaksanaan Car Free Day
a. Pelaksanaan rutin 100 100
b. Tidak rutin dilaksanakan 50
c. Tidak ada CFD 0
11 Kampanye wajib tanam pohon bagi masyarakat yang dilakukan secara terencana Suatu kampanye percepatan pengurangan emisi gas dengan menanam Dinas LH laporaan penanaman pohon/RTH/taman ke
dan bersinergi, baik melalui Surat edaran/Surat Keputusan/bilboard/ leaflet/ brosur/
media cetak/ atau elektronik
16 Adanya regulasi/kebijakan terkait Air Limbah Domestik (ALD) (Perda dan/atau Regulasi/Kebijakan terkait Air Limbah Domestik bertujuan untuk Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Dokumen Regulasi/Kebijakan terkait
Perkada terkait Pengelolaan ALD ) dan Dokumen Perencanaan Sistem Pengelolaan mengendalikan serta memudahkan terciptanya ketertiban di dalam (JDIH) Kab/Kota pengolahan Air Limbah Domestik di
ALD (Strategi Sanitasi Perkotaan dan/atau Rencana Induk Sistem Pengelolaan ALD) pengelolaan Air Limbah Domestik di seluruh lapisan masyarakat. Kab/Kota
d. Tidak ada 0
24 Persentase korban kebakaran atau terdampak kebakaran yang mendapatkan Jumlah warga negara yang menjadi korban kebakaran atau terdampak Dinas Damkar Dinas Damkar
pelayanan penyelamatan dan evakuasi kebakaran kebakaran yang mendapatkan layanan penyelamatan serta evakuasi
sesuai standar.
a. ≥ 90% 100
b. 90% - 50%
c. < 50%
d.Tidak ada
25 Keberadaan fasilitas dan sarana di kawasan pertamanan yang ramah anak, ramah Tersedianya fasilitas dan sarana di kawasan pertamanan yang ramah Dinas Perkim/PUPR/Dinas Pertamanan Dinas Perkim/PUPR/Dinas Pertamanan
lansia dan ramah difable anak, ramah lansia dan ramah difable di Kabupaten/Kota
a.Ya, tersedia lengkap dan terpelihara 100 100
b.Ya, tersedia sebagian dan terpelihara 50
c. Ya, tersedia tidak terpelihara 25
d. Tidak tersedia 0
26 Adanya regulasi/kebijakan pengelolaan limbah B3 dan depo / tempat pengumpulan - Mengacu pada UU 11 Tahun 2020: pengelolaan limbah B3 wajib
limbah B3 yang memenuhi syarat di tingkat Kabupaten/Kota mendapat perizinan berusaha, atau persetujuan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
- Mengacu pada PermenLHK Nomor 22 Tahun 2021:
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah
a. Ada regulasi/kebijakan dan depo/tempat pengumpulan limbah B3 100 100 83 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang rnengandung B3.
b. Ada, hanya regulasi/kebijakan atau depo/tempat pengumpulan 50 Rezim pengelolaan limbah B3 adalah perizinan berusaha, bukan
limbah B3 berfungsi semua kewenangan perangkat daerah untuk melaksanakan. Sehingga kurang
pas dijadikan indikator kinerja pemda
c. Ada, hanya regulasi/kebijakan atau depo/tempat pengumpulan 25
limbah B3 berfungsi sebagian
d. Tidak ada 0
POKOK : 7
PENDUKUNG : 19
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
a. ≥ 80 % 100 100
Jumlah satuan pendidikan yang melaksanakan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dokumen Laporan evaluasi Implementasi
b. 60 - 79% 50 pengawasan internal implementasi UKS/M Kandep Kemenag dan Satuan Pendidikan UKS/M pada tahun berjalan
c. 40 - 59% 25
d. < 40% 0
10 Presentase Sekolah/Madrasah yang menerapkan Adiwiyata
PermenLHK Nomor
P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 tentang
Penghargaan Adiwiyata:- Adiwiyata adalah
penghargaan yang diberikan olehPemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintahdaerah SK Bupati/Walikota tentang Penetapan
Data dari Dinas LH
a. ≥ 80 % 100 100 kabupaten/kota kepada sekolah yang berhasil Sekolah Adiwiyata
melaksanakan gerakan peduli dan berbudaya
b. 60 - 79% 50 lingkungan hidup di sekolah.- Sekolah Adiwiyata adalah
c. 40 - 59% 25 sekolah yang berhasilmelaksanakan gerakan peduli
dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah.
d. < 40% 0
11 Presentase Sekolah/Madrasah yang menyelenggarakan promosi kesehatan
dan penjaringan kesehatan
a. ≥ 80 % 100 100 Dokumen Laporan pelaksanaan promosi
Jumlah Satuan pendidikan yang menyelenggarakan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan
kesehatan dan penjaringan kesehatan pada
b. 60 - 79% 50 promosi kesehatan dan penjaringan kesehatan Kandep Kemenag dan Puskesmas
tahun berjalan
c. 40 - 59% 25
d. < 40% 0
POKOK : 5
PENDUKUNG : 6
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
b. Tidak ada 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
4 Persentase pasar yang menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
a. > 80% pasar telah melakukan pengawasan internal 100 100 Jumlah pasar yang melakukan
pengawasan internal dibandingkan Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
b. 60% - 80% pasar telah melakukan pengawasan internal 50 0 dengan total jumlah pasar di kab/kota, Pasar, laporan dokumentasi
dalam satuan ukur persentase
6
d. < 30% 0
8 Persentase pasar yang memiliki fasilitas ruang ASI
a. > 80% 100 Jumlah pasar yang memiliki fasilitas
b. 60% - 80% 50 ruang ASI dibandingkan dengan total Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
jumlah pasar di kab/kota, dalam satuan Pasar, laporan dokumentasi
c. 30% - 59% 25 25 ukur persentase
d. < 30% 0
9 Persentase pasar yang menjual daging berasal dari RPH/distributor yang
memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
Jumlah pasar yang menjual daging
a. > 80% 100 berasal dari RPH/distributor yang memiliki
Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
Nomor Kontrol Veteriner (NKV)
b. 60% - 80% 50 50 Pasar, laporan dokumentasi
dibandingkan dengan total jumlah pasar di
c. 30% - 59% 25 kab/kota, dalam satuan ukur persentase
d. < 30% 0
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI
NO TATANAN PASAR SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
10 Persentase pasar yang menjual daging unggas berasal dari Rumah Potong
Ayam (RPA)/ Rumah Potong Unggas (RPU) yang memiliki Nomor Kontrol Jumlah pasar yang menjual daging
Veteriner (NKV) unggas berasal dari Rumah Potong Ayam
a. > 80% 100 (RPA)/ Rumah Potong Unggas (RPU)
Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
yang memiliki Nomor Kontrol Veteriner
b. 60% - 80% 50 50 Pasar, laporan dokumentasi
(NKV) dibandingkan dengan total jumlah
c. 30% - 59% pasar di kab/kota, dalam satuan ukur
25
persentase
d. < 30% 0
11 Persentase pasar yang menerapkan pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R
(reduce, reuse, dan recyle)
Jumlah pasar yang menerapkan
a. > 80% 100 pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R
Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
(reduce, reuse, dan recyle)dibandingkan
b. 60% - 80% 50 50 Pasar, laporan dokumentasi
dengan total jumlah pasar di kab/kota,
c. 30% - 59% 25 dalam satuan ukur persentase
d. < 30% 0
12 Persentase pasar yang menerapkan pengelolaan air limbah
a. > 80% 100 100 Jumlah pasar yang menerapkan
b. 60% - 80% 50 0 pengelolaan air limbah dibandingkan Pencatatan dinas / pengelola Data indikator pasar, Laporan dan
dengan total jumlah pasar di kab/kota, Pasar, laporan dokumentasi
c. 30% - 59% 25 dalam satuan ukur persentase
d. < 30% 0
POKOK : 3
PENDUKUNG : 9
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
POKOK : 6
PENDUKUNG : 7
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
(diisi dengan sumber perolehan data setiap (diisi dengan jenis dokumen dalam mendukung
A INDIKATOR POKOK (diisi dengan DO setiap indikator)
indikator) indikator)
1 Adanya regulasi terkait penyediaan layanan transportasi jalan, kawasan tertib lalu lintas, sistem
manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan
Sesuai UU No 23 tahun 2014 tentang pembagian kewenangan dan UU No 22 tahun
2009 tentang LLAJ, ada Pembagian kewenangan pembinaan antara pemerintah pusat Perda tentang Transportasi yang didalamnya
dan daerah, dimaksudkan agar tugas dan tanggung jawab setiap pembina bidang Lalu Pemerintah Daerah. Data dapat diperoleh dari setidaknya mengakomodir salah satu
Lintas dan Angkutan Jalan terlihat lebih jelas dan transparan sehingga penyelenggaraan Pemerintah Daerah/Dinas perhubungan diantaranya tentang penyelenggaraan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat terlaksana dengan selamat, aman, tertib, lancar, transportasi lalu lintas dan angkutan jalan
a. Ada 100 100 dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan
b. Tidak 0
2 Persentase kendaraan umum yang laik jalan
Pelaksanaan kegiatan pengecekan kendaraan yang laik jalan masuk dalam sistem
keselamatan jalan yang tertuang dalam peraturan menteri perhubungan republik
indonesia nomor pm 85 tahun 2018 tentang sistem manajemen keselamatan
data dapat diperoleh pada dinas perhubungan cek fisik dan data dukung lainnya
perusahaan angkutan umum serta keputusan dirjen perhubungan darat no KP
1990/AJ.503/DRJD/ tahun 2019 tentang tata cara penilaian sistem manajemn
a. ≥ 80% dari jumlah kendaraan 100 100 keselamatan angkutan umum pasal 4
b. < 80% dari jumlah kendaraan 0
3 Persentase penurunan tingkat fatalitas akibat kecelakaan dalam 2 tahun terakhir
dekade aksi keselamatan, RUNK, Renja bidang lalu lintas, polres Sumber data : Satlantas
a. Minimal per tahun 62-65% 100 100
b. Meningkat atau tidak ada penurunan 0
4 Adanya penerapan Kawasan Tanpa Rokok di Terminal
Kawasan Tanpa Rokok di Terminal data dukung/dokumen cek fisik dan data dukung lainnya
a. Ada 100 100
b. Tidak ada 0
5 Keberadaan sistem layanan pertolongan kecelakaan yang cepat dan terintegrasi
Sistem pelayanan terpadu (piket laka, no call center laka, back office command center/
a. Ada 100 100 TMC) polres
b. Tidak memiliki 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
6 Adanya program atau kegiatan pemeriksaan NAPZA atau narkoba terhadap pengemudi yang
dilakukan
Kewajiban melaksanaan terminal yang sehat dan layak tertuang dalam Peraturan
Menteri Perhubungan No 24 tahun 2021 tentang penyelenggaraan terminal angkutan
a. Dilaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan dan memenuhi syarat kesehatan 100 jalan dan Peraturan Menteri Perhubungan no. 40 tahun 2015 tentang standar pelayanan Sumber data diterminal cek data dukung dan fisik diterminal
b. Dilaksanakan inspeksi kesehatan lingkungan namun belum memenuhi syarat 50 50 penyelenggaraan terminal angkutan jalan sesuai dengan tolak ukur yang telah
kesehatan ditentukan
c. Tidak dilaksanakan 0
8 Adanya regulasi terkait analisis dampak lalu lintas
Merujuk pada peraturan menteri perhubungan no 75 tahun 2015 tentang Dapat dituangkan dalam perda atau aturan Data dukung dari dinas lingkungan, dinas
a. Ada dan terdokumentasi 100 100 penyelenggaraan analisis dampak lalu lintas bahwa setidaknya pemerintah daerah sejenisnya yang memuat sedikitnya tentang tata kota atau dinas yang terkait yang telah
membuat surat edaran atau sejenisnya terkait persetujuan hasil andalalin penyelenggaraan andalalin di daerah diterbitkan
b. Ada namun tidak terdokumentasi 50
c. Tidak ada regulasi 0
9 Persentase halte yang berfungsi dari jumlah eksisting
a. 80-100% 100 100 Mengacu pada SE Menteri PUPR Nomor : 02/SE/M/2018 Tanggal : 26 Februari 2018
sumber data pada dinas perhubungan cek fisik dan data dukung lainnya
b. 60-79% 75 tentang Pedoman Perencanaan teknis fasilitas pejalan kaki
c. 40-59% 50
d. < 40% 0
10 Persentase angkutan umum yang memiliki BLUe (Bukti Lulus Uji Elektronik)
c. Tidak ada 0
13 Jumlah titik fasilitas jalur sepeda
Peraturan Menhub Nomor 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu cek fisik dilapangan serta data dukung
a. Meningkat 100 sumber data dari dinas perhubungan
Lintas dan Angkutan Jalan lainnya
b. Tetap 50 50
13
Peraturan Menhub Nomor 65 Tahun 1993 tentang Fasilitas Pendukung Kegiatan Lalu cek fisik dilapangan serta data dukung
sumber data dari dinas perhubungan
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI Lintas dan Angkutan Jalan lainnya
NO TATANAN TRANSPORTASI DAN TERTIB LALU LINTAS JALAN SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
c. Menurun 0
14 Adanya zona selamat sekolah
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. SK.3582/AJ/403/DRJD/2018 data dari kementerian perhubungan untuk diruas
cek fisik dilapangan serta data dukung
a. Meningkat 100 100 tentang pedoman teknis pemberian prioritas keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki jalan nasional dan dinas perhubungan untuk
lainnya
pada kawasan sekolah melalui penyedian zona selamat sekolah dijalan kab/kota
b. Tetap 50
c. Menurun 0
15 Adanya kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan keselamatan jalan
Pelaksanaan sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan keselamatan jalan masuk dalam
a. Ada dan rutin 100 100 program kementerian perhubungan dengan didukung adanya anggaran terkait Sumber data dari dinas perhubungan cek dokumentasi dan data dukung lainnya
pelaksanaan tersebut di upt ditjen perhubungan darat yang berada diseluruh indonesia
b. Ada namun tidak rutin 50
c. Tidak ada 0
16 Pengawasan dan penindakan terhadap emisi gas buang kendaraan
a. Ada bengkel yang terakreditasi dan kegiatan pengawasan serta penindakan 100 100
terdokumentasi Tertuang dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No.
cek fisik dilapangan serta data dukung
b. Ada bengkel yang terakreditasi dan kegiatan pengawasan serta penindakan 50 SK.4963/AJ.402/DRDJ/2018 tentang pelaksanaan uji emisi gas buang pada pengujian data dan informasi dari dinas perhubungan
lainnya
tidak terdokumentasi tipe kendaraan bermotor
d. Tidak ada bengkel dan tidak ada kegiatan pengawasan serta penindakan 0
TOTAL NILAI 1450
POKOK : 5
PENDUKUNG : 11
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
b. Tidak ada 0
3 Persentase kantor yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Jumlah kantor baik pemerintah maupun swasta yang menerapkan Kawasan Tanpa
Laporan, Dokumentasi yang diperoleh
rokok (KTR) dibandingkan dengan jumlah total kantor di Kab/Kota, dalam satuan Pencatatan Dinas Tenaga Kerja/ Lapo
a. ≥ 80% 100 100 dari Dinas Tenaga Kerja/ Kesehatan
ukur presentase.
b. < 80% 0
4 Jumlah Industri kecil dan menengah sehat (menyelenggarakan program Kesehatan
Keselamatan Kerja/K3)
Data IKM, Laporan, Dokumentasi
Jumlah IKM yang menyelenggarakan program Kesehatan Keselamatan Kerja/K3 Pencatatan atau Laporan Dinas
yang diperoleh dari Dinas
a. ≥ 80% IKM telah menerapkan K3 100 100 dibandingkan jumlah total IKM di Kab/Kota, dalam satuan ukur presentase. Perindustrian/ Tenaga Kerja
Perindustrian/ Tenaga Kerja
b. < 80% IKM telah menerapkan K3 0
B INDIKATOR PENDUKUNG
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI
NO TATANAN PERKANTORAN DAN PERINDUSTRIAN SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
5
Persentase puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dan kesehatan kerja pada
pekerja UMKM dengan memiliki Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) atau tanpa memiliki
Pos UKK
b. 50 - 79% puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dan Dokumen kegiatan pelayanan Dokumen kegiatan pelayanan
kesehatan kerja pada pekerja UMKM dengan memiliki Pos Upaya Kesehatan 50 kesehatan/ Pos Upaya Kesehatan kesehatan/ Pos Upaya Kesehatan
Pemda melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan/ Pos Upaya Kesehatan Kerja
Kerja (UKK) atau tanpa memiliki Pos UKK Kerja (UKK) diperoleh dari Bappeda/ Kerja (UKK) diperoleh dari Bappeda/
(UKK) terhadap pelaku UMKM di daerahnya
Dinas KUMKM/Perindustrian/ Dinas KUMKM/Perindustrian/
Kesehatan Kesehatan
a. Tidak ada pencemaran lingkungan 100 100 Dokumen kegiatan/ Laporan Dinas
Terdapat kasus pencemaran lingkungan akibat industri dengan satuan ukur Pencatatan, Laporan dan
b. Ada pencemaran lingkungan dan ditindaklanjuti seluruhnya 50 Lingkungan Hidup/ Perindustrian/
dokumen Dokumentasi
Tenaga Kerja/ Kesehatan
c. Ada pencemaran lingkungan dan ditindaklanjuti sebagian 25
d. Tidak ada 0
9 Persentase Industri Kecil dan Menengah yang melakukan pemanfaatan kembali material
dan sumber daya yang digunakan melalui konsep 4R
Jumlah IKM yang melakukan pemanfaatan kembali material dan sumber daya yang
a. > 80% 100 Pencatatan, Laporan dan
digunakan melalui konsep 4R dibandingkan jumlah total IKM di Kab/Kota, dalam Pencatatan/ Laporan Dinas Perindustr
Dokumentasi
b. 50-80% 50 50 satuan ukur presentase.
c. < 50% 25
d. Tidak ada 0
10 Kab/Kota memiliki RPIK (Rencana Pembangunan Industri Kab/Kota)
a. > 80% 100 Jumlah kantor yang telah memfasilitasi pemeriksaan kesehatan pada pegawainya Pencatatan/ Laporan Dinas Tenaga
Pencatatan/ Laporan/ Dokumentasi
b. 50-80% 50 50 dibandingkan dengan jumlah total kantor di Kab/kota, dalam satuan presentase Kerja/Kesehatan
c. < 50% 25
d. Tidak ada 0
12 Angka kecelakaan kerja di perkantoran setahun terakhir
d. Tidak ada 0
TOTAL NILAI 1225
POKOK : 4
PENDUKUNG : 10
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
a. Ada disertai SK, Rencana Kerja, kegiatan terlaksana semua 100 100
Tim yang dibentuk oleh daerah dalam upaya penanggulangan Surat Keputusan Kepala Daerah
Pemerintah Kabupaten /Kota
b. Ada disertai SK, Rencana Kerja, kegiatan terlaksana sebagian 50 kemiskinan di Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
c. Ada disertai SK dan Rencana Kerja 25
d. Tidak ada tim 0
9 Adanya peraturan mengenai Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial di daerah
a. Ada dalam RPJMD dan terealisasi seluruhnya 100 100 Kegiatan penyelenggaraan penanganan kekerasan anak,
RPJMD, Realisasi Anggaran,
perempuan dan lansia tercantum dalam Rencana RPJMD
b. Ada dalam RPJMD dan terealisasi sebagian 50 Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD
c. Ada dalam RPJMD tapi belum terealisasi 25
d. Tidak ada dalam RPJMD 0
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI
NO TATANAN PERLINDUNGAN SOSIAL SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
17 Adanya upaya pencegahan untuk menurunkan angka perkawinan pada usia anak
Upaya pencegahan perkawinan anak, antara lain:
a. Sistem pengaduan dan pendampingan
b. Bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga rentan
laporan tahunan jumlah
c. Pelatihan keterampilan untuk semua anak
kehamilan remaja (<18 tahun)
d. Pencegahan Putus Sekolah/Wajib belajar 12 tahun
Kanwil Kemenag, Pengadilan Agama, dari Dinkes/Puskesmas, data
(termasuk bagi anak yang memerlukan
Dinkes/Puskesmas yang mengajukan dispensasi
perlindungan khusus)
a. Ada 5 upaya 100 100 kawin di Pengadilan Agama dan
e. Bantuan modal usaha kepada keluarga rentan
Kemenag
b. Ada 3 - 4 upaya 50 f. Kampanye/sosialisasi/penyuluhan
g. Edukasi Kesehatan Reproduksi
c. Ada 1 - 2 upaya 25 h. Pengasuhan Remaja
d. Tidak ada upaya 0
18 Adanya UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak)/ P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak) dalam penanganan kekerasan pada anak, perempuan dan lansia Upaya penanggulangan kasus kekerasan, diskriminasi,
perlindungan khusus, dan masalah lainnya pada anak,
perempuan dan lansia melalui UPTD PPA/P2TP2A. Layanan
yang diberikan meliputi :
a. pengaduan masyarakat;
b. penjangkauan korban;
a. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi 100 100 KemenPPPA SK Kepala Daerah UPTD PPA/P2
c. pengelolaan kasus;
d. penampungan sementara;
b. Ada, memiliki rencana kerja namun tidak terealisasi 50
e. mediasi;
c. Ada, namun tidak memiliki rencana kerja 25 f. pendampingan korban, g. upaya pendidikan penyuluhan, h.
komunikasi dan i. informasi serta pelayanan yang
d. Tidak ada 0 komperehensif
19 Adanya penggiat penanganan kekerasan terhadap anak, perempuan dan lansia baik secara
individu/kelompok
a. Ada penggiat, memiliki rencana kerja dan terealisasi 100 100 Daerah memiliki penggiat penanganan kasus kekerasan
terhadap anak, perempuan dan lansia baik secara Dinas PPPA, Dinas Sosial Dokumen Pelaksanaan Kegiatan
b. Ada penggiat, memiliki rencana kerja namun tidak terealisasi 50 individu/kelompok
c. Ada penggiat namun tidak memiliki rencana kerja 25
d. Tidak ada penggiat 0
TOTAL NILAI 1800
POKOK : 6
PENDUKUNG : 13
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT TAHUN 2023
(Indikator Tatanan)
3 Memiliki rencana kontingensi bencana daerah yang telah disahkan oleh Kepala Daerah
(Permendagri 101/2018) dan dilakukan kegiatan gladi Rencana kontingensi adalah dokumen yang disusun melalui proses
perencanaan, penanganan situasi bencana, dalam keadaan tidak menentu,
dengan skenario tujuan yang disepekati, tindakan teknis dan tindakan
manajerial dan pengarahan potensi yang disetujui bersama untuk mencegah,
1. Dokumen Rencana Kontingensi
dan atau menanggulangi lebih baik dan ditetapkan secara formal. Gladi lapang Dokumen rencana kontingensi daerah di
Bencana Daerah 2. Laporan
kesiapsiagaan adalah latihan koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan Kab/Kota, BPBD
Review Rencana Kontingensi Bencana
a. Minimal 1 dokumen (bencana alam/bencana non alam/bencana sosial) dalam melibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah dan masyarakat
100 100 umum). Seluruh pihak yang terlibat mensimulasikan situasi bencana
satu tahun dan dilakukan kegiatan gladi
sesungguhnya menggunakan skenario bencana yang dibuat mendekati atau
b. Tidak ada 0 sesuai kondisi nyata.
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI
NO TATANAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
4 Adanya sistem peringatan dini terintegrasi sesuai potensi ancaman bencana wilayahnya (EWS
longsor, EWS banjir, EWS tsunami, SKDR sebagai sistem pemantauan perkembangan trend
suatu penyakit menular yang potensial KLB/wabah dari waktu ke waktu, EWS Karlahut, EWS Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera 1. Dokumentasi laporan EWS
Bencana Nuklir, Biologi, Kimia, dll) Pusdalops BPBD, Dinas Kesehatan, Uji
mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada 2. Laporan pemantauan kondisi EWS
Lapangan
suatu tempat oleh lembaga yang berwenang (UU no 24 Tahun 2007) (maintenance)
a. Ada sistem peringatan dini terintegrasi dan berfungsi 100 100
b. Tidak ada sistem peringatan dini terintegrasi 0
NILAI SELF- NILAI VERIFIKASI
NO TATANAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN BENCANA SKALA DEFINISI OPERASIONAL KETERSEDIAAN DATA BUKTI DATA PENDUKUNG
ASSESMENT PROVINSI
5 Respons Cepat darurat bencana alam/non alam/sosial
B INDIKATOR PENDUKUNG
6 Adanya persediaan logistik yang mencukupi di masing-masing klaster daerah rawan bencana
Logistik adalah sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari atas sandang, pangan dan
papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori logistik adalah barang habis
a. Ada, logistik cukup 100 100 pakai atau dikonsumsi, misalnya sembako (sembilan bahan pokok), obat,
pakaian dan kelengkapannya, air, jas tidur dan sebagainya (perka BNPB 04
tahun 2009)
Perka BNPB 23 tahun 2014 Tentang Standarisasi Logistik Penanggulangan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan Buffer stock logistik
Bencana ->Persediaan logistik minimal adalah persediaan logistik untuk
kebutuhan keadaan darurat bencana pada kurun waktu 72 jam pertama sejak
b. Ada, logistik kurang 50 keadaan darurat bencana ditetapkan.
Rumus Perhitungan: Jumlah Penduduk x Prosentase x Hari =
Jumlah Persediaan Minimum (Buffer Stock) dengan prosentase 1% (asumsi
penduduk korban bencana).
c. Tidak ada 0
7 Adanya peta rawan bencana daerah yang dituangkan dalam dokumen resmi berupa Kajian risiko
bencana (KRB)
a. ≥ 51% wilayah sudah aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko bencana 100 100
Persentase wilayah yang aktif melakukan upaya kesiapsiagaan bencana
RPJMDes, Aplikasi Katalog Digital 1. Laporan penilaian ketangguhan
b. 25 - 50% wilayah sudah aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko (dibuktikan dengan adanya kegiatan yang terkait dengan
50 Kesiapsiagaan BNPB, desa/kelurahan (PKD)
bencana mitigasi/kesiapsiagaan bencana).
d. tidak ada wilayah yang aktif melaksanakan upaya pengelolaan risiko bencana 0
9 Pelaksanaan diseminasi informasi peringatan dini kepada stakeholder terkait dan masyarakat
a. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi semua 100 100 Perjanjian kerjasama bertujuan untuk mensinergikan penyelenggaraan
penanggulangan bencana secara terpadu, sistematis, cepat, tepat, akurat, BPBD/Sekda Perjanjian kerjasama/MoU
b. Ada, memiliki rencana kerja dan terealisasi sebagian 50 terkoordinasi pada tahapan pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.
d. Tidak ada 0
TOTAL NILAI 1100
POKOK : 5
PENDUKUNG : 6
INSTRUMEN PENILAIAN
PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT
TAHUN 2023
(Data Umum)
Keterangan
NO Variabel kegiatan
Ada (√) Tidak Ada (-) Lampirkan Bukti
A FORUM KABUPATEN/KOTA
Sekretariat
1 Adanya kantor sekretariat dengan perabotan, papan nama yang jelas, display Foto Kantor Sekretariat Forum,dll
Ada (√)
data
Legal Aspek
2 SK Forum Kab.Sehat 2021 & 2022
Adanya Forum dengan SK Ada (√)
Keaktifan anggota
5 Anggota Aktif
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat Ada (√)
B TIM PEMBINA
Legal Aspek
7 Ada SK Tim Pembina
Adanya Tim Pembina dengan SK Ada (√)
Keaktifan anggota
8 Aktif
Anggota aktif dengan adanya bukti daftar hadir dan notulen rapat Ada (√)
Pelaksanaan pembinaan
10 Adanya pembinaan ke forum secara rutin (triwulan, bulan,setiap kegiatan) dan Ada Pembinaan
Ada (√)
terdokumentasi dengan baik
Legal Aspek
Ada SK Forum Komunikasi
11
Adanya Forkom dengan SK Ada (√) Kec.Sehat
Aktifitas anggota
12 Anggota Aktif
Anggota aktif (disertai bukti daftar hadir dan notulen rapat Ada (√)
Rencana kerja/kegiatan
13 Adanya dokumen rencana kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan Ada RKA
Ada (√)
terdokumentasi dengan baik
14 Adanya kegiatan/ keterlibatan sesuai tatanan yg ada di kecamatan, disertai bukti- Ada Kegiatan
Ada (√)
bukti
D POKJA DESA/KELURAHAN
Legal Aspek
Ada SK Pokja Desa/Kelurahan
16
Adanya Pokja dengan SK Ada (√) Sehat
Rencana kerja/kegiatan
18 Adanya dokumen rencanan kegiatan/kerja berkaitan dengan tatanan dan Ada RKA
Ada (√)
terdokumentasi dengan baik
Kegiatan pokja
19 Adanya kegiatan/ keterlibatan sesuai dengan tatanan yg ada di kelurahan/ desa, Ada Kegiatan
Ada (√)
disertai bukti-bukti