2
SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
DATA E PROFIL
Data MPDN
E – KOHORT KIA
• Kesprocatin
• Lansia
DATA KESEHATAN KELUARGA
LAPORAN
PWS KIA KESGA SDIDTK MTBS
TERPADU
ANAK
Data
USIA DATA
kematian ibu DATA KB
SEKOLAH CATIN
bayi
REMAJA
LANSIA
PELAYANAN LANJUT
USIA
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA
PRODUKTIF DANRENSTRA
RPJMN 2020 - 2024
LANJUTKEMENKESUSIA
2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
Peningkatan upaya penguatan preventif dan promotif. Impact/ Target Capaian
INDIKATOR Target Capaian Outcome Outcome OUTPUT (IKK)
2022 2023 2024 (IKP) 2022 2023 2024
(SS & ISS)
Persentase 70 80 90
Jumlah kabupaten/ kota yang puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan 320 470 514 a.Persentase
melaksanakan
kesehatan usia reproduksi pelayanan
kabupaten/ kota yang
Kesehatan
melaksanakan
reproduksi bagi
intervensi kesehatan
calon pengantin
keluarga
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan kerja 360 385 411
Persentase kabupaten/ kota Persentase 70 80 90
lansia yang
yang menyelenggarakan 55 60 65 mendapatkan
pelayanan Kesehatan lanjut b.Persentase pelayanan
Kabupaten/ Kota Kesehatan
usia yang menerapkan
kebijakan Germas Persentase 50 70 90
puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik
Jumlah kabupaten/ kota yang
melaksanakan kesehatan 360 385 411
Olahraga
N
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
o
2 Jumlah 1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan kerja. Puskesmas yang melaksanakan Jumlah kumulatif kabupaten/kota
kabupaten/kota yang kesehatan kerja adalah Puskesmas yang melaksanakan: yang melaksanakan kesehatan
melaksanakan a. Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (identifikasi faktor risiko/penggunaan kerja
kesehatan kerja APD/pengukuran kebugaran jasmani bagi petugas) dalam kurun waktu 1 tahun
b. Deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja Puskesmas
c. Pembentukan/pembinaan PoS UKK
2. Adanya SK/SE serta pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan
program kesehatan di tempat kerja
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal adalah kegiatan pembinaan kesahatan kerja dengan melakukan kegiatan
advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti GP2SP, atau K3 Perkantoran atau K3
Fasyankes
3 Persentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia Jumlah kabupaten/kota yang
kabupaten/kota yang adalah meliputi: menyelenggarakan pelayanan
menyelenggarakan kesehatan
pelayanan kesehatan 1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah seluruh Puskesmas lanjut usia (Lansia) dibagi jumlah
lanjut lansia melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga Posyandu Lansia seluruh kabupaten/kota di kali
buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut 100% dalam kurun waktu 1 tahun
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia yaitu:
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia, adalah kabupaten/kota telah
mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% Puskesmas dalam bentuk kegiatan orientasi Program
PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
INDIKATOR RENSTRA
1 Persentase puskesmas yang Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan : Jumlah puskesmas yang melaksanakan
melaksanakan pelayanan 1. Konseling/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kesehatan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
kesehatan reproduksi bagi calon reproduksi calon pengantin; dan pengantin dibagi total sasaran puskesmas
pengantin 2. Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan dikali 100
status gizi meliputi : (penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva
dan pemeriksaan Hb) Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau
petugas gizi)
2 Persentase Puskesmas yang Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani minimal Jumlah puskesmas yang meningkatkan
meningkatkan aktifitas fisik sasaran anak usia sekolah (sekolah madrasah/pesantren) dan usia aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali 100
produktif (OPD/calon jamaah haji/kelompok olahraga)
3 Persentase lansia yang Lansia yg berumur 60 tahun ke atas yang dibina/yang mendapat Jumlah warga negara 60 thn atau lebih yang
mendapatkan pelayanan pelayanan kesehatan/ diskrining kesehatannya minimal 1 kali dalam mendapat skrining kesehatan sesuai standar
Kesehatan kurun waktu 1 tahun min. 1x dalam kurun waktu 1 tahun dibagi
jumlah semua warga negara usia 60 tahun
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti atau lebih x 100%
pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran LILA, dsb.
PENJELASAN INDIKATOR
PENCATATAN :
KECAMATAN :
BULAN :
Jml Kasus
Umur Kegiatan sehari-hari Hasil pemeriksaan Pengobatan
Kunjungan Konseling Pemberda
Penyulu
No Nama Lansia 45-59 60-69 > 70 Kemandirian Ggn IMT Tek. Darah Hb Kolesterol Gula Darah Asam Urat Ggn yaan Ket.
Ggn Ggn Ggn han
Diobati Dirujuk B L S Lansia
B L L P L P L P A B C ME L N K T N R N K N T N T N T ginjal kognitif Penglihatan pendengaran
Mengetahui
Penanggung jawab wilayah Ketua kader Posyandu ......
________________ ________________
Rekam Medik
Buku Lansia
SPM
SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
PERNYATAAN STANDAR
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan
kesehatan usia lanjut sesuai standar.
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia lanjut adalah skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan
penyakit tidak menular meliputi:
a. Pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut
b. Pengukuran tekanan darah
c. Pemeriksaan gula darah
d. Pengukuran kadar kolesterol dalam darah
e. Pemeriksaan gangguan mental
f. Pemeriksaan gangguan kognitif
g. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
h. Anamnesa perilaku berisiko
Tindak lanjut hasil skrining :
• Melakukan rujukan jika diperlukan
• Memberikan penyuluhan kesehatan
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT
PERHITUNGAN KINERJA
Jumlah warga negara berusia 60 tahun
atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali
Persentase warga negara usia 60 yang ada di suatu wilayah kerja
tahun ke atas mendapatkan x 100 %
= kabupaten/kota dalam kurun waktu satu
skrining kesehatan sesuai tahun (Nominator)
standard
Jumlah semua warga negara berusia 60
tahun atau lebih yang ada di suatu wilayah
kerja kabupaten/kota dalam kurun waktu
satu tahun yang sama (Denominator)
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA
SPM
KENDALA
Seringnya
pergantian
petugas lansia
Pergantian
tanpa sertijab
PELAPORAN
Karena pergantian petugas DO tidak sama
24
EVALUASI RR PELAYANAN KESEHATAN ANAK
USIA SEKOLAH DAN REMAJA
SPM PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN
DASAR
PERHITUNGAN KINERJA
Jumlah anak usia pendidikan dasar
Persentase anak usia
yang mendapat pelayanan
pendidikan dasar yang
kesehatan sesuai standar yang ada
mendapatkan pelayanan
di wilayah kerja kabupaten/kota
kesehatan sesuai standar x 100 %
= dalam kurun
waktu satu tahun ajaran
Jumlah semua anak usia
pendidikan dasar yang ada di
wilayah kerja kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu
tahun ajaran yang sama.
SPM PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN
DASAR
SKRINING KESEHATAN
Pelaksanaan skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dilaksanakan di
satuan pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) dan di luar satuan pendidikan
dasar seperti di pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan lainnya,
meliputi:
a) Penilaian status gizi.
b) Penilaian tanda vital.
c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut.
d) Penilaian ketajaman indera.
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR
a.Tenaga kesehatan:
1. Dokter/ dokter gigi, atau
2. Bidan, atau
3. Perawat
4. Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat
b.Tenaga non kesehatan terlatih atau mempunyai kualifikasi tertentu:
6. Guru
7. Kader kesehatan/ dokter kecil/ peer conselor
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS BARANG DAN/ATAU JASA
2
Buku Pemantauan Kesehatan Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar di luar satuan - Pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan dan
- Media KIE
pendidikan dasar seperti di pondok pesantren,
panti/LKSA dan lapas/LPKA/posyandu remaja
3
Kuesioner Skrining Sesuai jumlah anak usia pendidikan dasar - Pemeriksaan kesehatan usia pendidikan dasar
kesehatan
4
Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan jumlah - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia sekolah anak usia pendidikan dasar per sekolah/madrasah, kesehatan ke sekolah/madrasah
- pencatatan dan pelaporan
dan remaja di dalam
sekolah
5
Formulir Rekapitulasi Hasil Sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan - Umpan balik hasil skrining/penjaringan
Pelayanan kesehatan usia sekolah jumlah,pondok pesantren, panti/LKSA dan kesehatan di pondok
dan remaja di luar lapas/LPKA/posyandu remaja per puskesmas pesantren/panti/LKSA/lapa s/LPKA/ posyandu
sekolah.
remaja
- Pencatatan dan pelaporan
Indikator Program Gizi
dan KIA – Sasaran Anak
Usia Sekolah dan
Remaja Putri
Anak Usia Sekolah dan Remaja Periode Jenis
No Indikator Definisi Operasional Sumber Data
Pelaporan Indikator
1 Persentase Rematri Jumlah siswi SMP dan SMA sederajat yang mengonsumsi TTD sesuai standar (mengandung zat besi triwulanan Renstra Sigizi Terpadu
mengonsumsi tablet tambah setara dengan 60 mg besi elemental dan 0,4 mg asam folat atau TTD lainnya dengan kandungan yg
darah sesuai standar WHO) dan diminum secara rutin 1 tablet setiap minggu minimal 26 tablet setahun
dibagi jumlah siswi SMP dan SMA/sederajat
2 Persentase Remaja putri yang di Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dilakukan skrining anemia Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia dengan pemeriksaan hemoglobin dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat
kelas 10
3 Persentase Remaja putri anemia Jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10 yang dari hasil pemeriksaan hb tahunan Program Sigizi Terpadu
teridentifikasi anemia dibagi jumlah siswi SMP/sederajat kelas 7 dan siswi SMA/sederajat kelas 10
yang dilakukan pemeriksaan hb
4 Persentase puskesmas yang Jumlah puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah di wilayahnya sebanyak 4 kali/tahun ( Triwulan Renstra Komdat
kesmas
melaksanakan pembinaan ke minimal 50% jumlah sekolah SD, SMP, SMA / sederajat ) untuk mengaktifkan Trias UKS/M
sekolah 4 kali setahun (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat)
melalui
UKS/M
5 Jumlah Puskesmas memiliki Hb Jumlah puskesmas yang memiiiliki alat pemeriksaan hb portable Tahunan Program Sigizi Terpadu
meter
6 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah yang mempunyai tim pelaksana UKS/ M dan melaksanakan Trias UKS/M Bulanan Program Komdat
UKS/M (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat) kesmas
7 Jumlah sekolah penjaringan Jumlah sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas 1 SD, 7 SMP dan 10 SMA Tahunan Program Komdat
kesmas
kesehatan sederajat oleh Puskesmas
8 Jumlah sekolah melaksanakan Jumlah sekolah SMP dan SMA / sederajat yang melaksanakan skrining anemia dengan pemeriksaan Tahunan Program Sigizi Terpadu
skrining anemia hemoglobin
Kegiatan dalam TRIAS UKS
Persentase Puskesmas yang melaksanakan Pendidikan Kesehatan:
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun - Penyampaian informasi dan edukasi berbagai isu kesehatan oleh petugas kesehatan
puskesmas di sekolah
- Literasi kesehatan
- Sarapan bersama
Definisi Operasional - Pembinaan kader kesehatan sekolah oleh petugas Puskesmas
- Peningkatan kapasitas guru UKS
Adalah Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah
di Pelayanan Kesehatan:
wilayahnya sebanyak 4 kali/ tahun untuk mengaktifkan trias UKS ( - Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala pada peserta didik
- Pemberian dan konsumsi Tablet Tambah Darah
pendidikan kesehatan , pelayanan - Skrining anemia dengan pemeriksaan hemoglobin
kesehatandan pembinaan lingkungan sekolah sehat) - Pemberian obat cacing
- Imunisasi anak sekolah
Keterangan: Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat:
a) Puskesmas melaksanakan pembinaan ke sekolah, minimal - Pembinaan kantin sekolah sehat
- Pembinaan pengelolaan sampah
mencakup 50% jumlah sekolah (SD/MI, SMP/MTs,
- Pemanfaatan pekarangan sekolah
SMK/SMA/MA, dan SLB baik negeri maupun swasta) di - Pembinaan dan advokasi penetapan sekolah Kawasan Tanpa Rokok (KTR), Kawasan Tanpa
wilayah kerjanya. Kekerasan (KTK), Kawasan Tanpa Narkoba (KTN), Kawasan Tanpa Pornografi (KTP)
b) Pembinaan oleh Puskesmas adalah rangkaian kegiatan
baik
secara daring maupun luring dalam Perhitungan Target
implementasi peningkatan kesehatan seluruh warga satuan Triwulan
Target 2022 2023 2024
pendidikan yang terintegrasi dalam Usaha Kesehatan Sekolah Nasional 70% 80 % 90%
(UKS). Triwulan I 20% 20% 20%
Triwulan II 40% 40% 45%
Triwulan III 55% 60% 70%
Triwulan IV 70 % 80% 90%
Rumus Perhitungan Indikator Variabel data yang dibutuhkan beserta sumber data
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke
sekolah 4 kali setahun dibagi jumlah Puskesmas di wilayah
kerja kab/ kota dikali 100%
Contoh perhitungan :
• Jumlah Puskemas di wilayah Kabupaten A adalah 100
Puskesmas.
• Puskesmas X di kabupaten A melakukan pembinaan ke Puskesmas 4 kali
dalam setahun:
Jumlah sekolah SD, SMP dan SMA di wilayah Puskesmas
adalah 50 sekolah.
Jumlah sekolah yang harus dilakukan pembinaan minimal 4 kali • Pelaksana Kegiatan : tenaga kesehatan penanggung jawab
adalah 25 sekolah. program kesehatan usia sekolah dan remaja di puskesmas
Pembinaan dilakukan melalui kegiatan antara lain penjaringan didampingi oleh Tim pelaksana UKS di sekolah
kesehatan, pemberian TTD, pemberian edukasi, pelayanan • Tempat Pelaksaaan : kegiatan dapat dilaksanakan di
imunisasi, skrining anemia, pemberian obat obat cacing, pembinaan sekolah/ madrasah dan dapat dilakukan pada saat
STBM dan kantin sekolah sehat , dll serta sosialisasi, edukasi, pertemuan/ forum koordinasi baik luring atau daring.
koordinasi , evaluasi secara luring dan daring. • Waktu Pelaksanaan : sepanjang tahun
• Jumlah Puskemas yang melaksanakan pembinaan ke minimal 50% sekolah • Pencatatan dan Pelaporan : komdat kesmas.
di wilayahnya sebanyak 4 kali dalam setahun di Kabupaten A adalah 60 • Sumber Data : komdat kesmas
Puskesmas. • Waktu Pelaporan : dilaporkan setiap triwulan
Persentase Puskesmas yang melaksanakan
pembinaan ke sekolah 4 kali setahun di kab
A:
60 X 100% = 60%
100
Terima
Kasih
34