Anda di halaman 1dari 8

DO SPM Kesehatan Lansia

Disampaikan pada:
Pertemuan Peningkatan Kapasitas Pengelola Lansia dan Kader
Kota Pariaman, 27 Februari 2023
INDIKATOR KESEHATAN LANJUT USIA
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan
berkualitas
Peningkatan upaya penguatan Impact/ Target Capaian
Outcome Outcome OUTPUT
preventif dan promotif.
(IKP) (IKK) 202 202 202
(SS & ISS) 2 3 4
INDIKATOR Target Persentase 70 80 90
puskesmas
Capaian a.Persentase yang
kabupaten/ kota melaksanakan
2022 2023 2024
yang pelayanan
melaksanakan Kesehatan
Jumlah kabupaten/ kota intervensi reproduksi bagi
yang menyelenggarakan kesehatan calon pengantin
320 470 514 keluarga
pelayanan kesehatan
usia reproduksi Persentase 70 80 90
lansia yang
Jumlah kabupaten/ kota
mendapatka
yang melaksanakan 360 385 411 n pelayanan
kesehatan kerja b.Persentase
Kesehatan
Kabupaten/
Persentase kabupaten/ Kota yang Persentase 50 70 90
kota yang menerapkan puskesmas
menyelenggarakan 55 60 65 kebijakan yang
Germas meningkatkan
pelayanan kesehatan aktivitas fisik
lanjut usia

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
2 sesuai standar.
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelay.kesehatan usia lanjut
TARGET: 100%
INDIKATOR RPJMN (tidak berubah) -2

N
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
o

1 Persentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia Jumlah kabupaten/kota


kabupaten/kota adalah meliputi: yang menyelenggarakan
yang pelayanan kesehatan
menyelenggarak 1.Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah lanjut usia (Lansia) dibagi
an pelayanan seluruh Puskesmas melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% jumlah seluruh
kesehatan lanjut desa di wilayah kerjanya sehingga Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun kabupaten/kota di kali
lansia pada setiap desa tersebut 100% dalam kurun waktu
2.Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan 1 tahun
kesehatan santun Lansia yaitu:
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3.Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia,
adalah kabupaten/kota telah mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10%
Puskesmas dalam bentuk kegiatan orientasi Program PJP bagi Lansia dan panduan praktis
bagi caregiver informal
DO INDIKATOR YANG BARU
NAMA INDIKATOR PROGRAM DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN

Pra Lansia (45-59 tahun) yang Pra Lansia yang berusia 45-59 tahun yang dibina/mendapat Jumlah Pra Lansia (45-59 tahun) yang mendapatkan pelayanan
mendapatkan pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan/diskrining kesehatannya minimal 1 kesehatan DIBAGI Jumlah sasaran Pra Lansia (45-59 tahun) dalam
kali dalam kurun waktu 1 tahun kurun waktu 1 tahun

Lansia (≥ 60 tahun) yang Lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang mendapatkan pelayanan kesehatan
mendapatkan pelayanan kesehatan dibina/mendapat pelayanan kesehatan/diskrining DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (≥ 60 tahun) dalam kurun waktu 1
kesehatannya minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun tahun

Lansia Risti (≥ 70 tahun) yang Lansia Risiko Tinggi yang berusia ≥ 70 tahun yang Jumlah Lansia Risti (≥ 70 tahun) yang mendapatkan pelayanan
mendapatkan pelayanan kesehatan dibina/mendapat pelayanan kesehatan/diskrining kesehatan DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (umur ≥ 70 tahun)
kesehatannya minimal 1 kali dalam kurun waktu 1 tahun dalam kurun waktu 1 tahun

Lansia (≥ 60 tahun) yang Lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining kesehatan sesuai
diskrining kesehatan sesuai standar skrining kesehatan sesuai standar minimal 1 kali dalam standar DIBAGI Jumlah sasaran Lansia (≥ 60 tahun) dalam kurun
kurun waktu 1 tahun. waktu 1 tahun
Skrining sesuai standar meliputi :
1. Pengukuran tekanan darah
2. Pemeriksaan tingkat kemandirian lansia (ADL)
3. Pemeriksaan gangguan mental emosional
4. Pemeriksaan gangguan kognitif
5. Pemeriksaan Risiko Jatuh
6. Pemeriksaan Masalah Gizi/Status Gizi
7. Pemeriksaan Laboratorium: kadar gula darah, kolesterol
dan Asam Urat
Lansia (≥ 60 tahun) dengan Jumlah Lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) dengan tingkat kemandirian A
Tingkat Kemandirian A diskrining tingkat kemandirian menggunakan DIBAGI Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
instrumen ADL dengan hasil masih mampu kesehatan
melakukan kegiatan hidup sehari-hari tanpa bantuan
sama sekali dari orang lain : Mandiri (Skor ADL : 20)

Lansia (≥ 60 tahun) dengan Jumlah Lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) dengan tingkat kemandirian B
Tingkat Kemandirian B diskrining tingkat kemandirian menggunakan DIBAGI Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
instrumen ADL dengan hasil adanya gangguan dalam kesehatan
melakukan kegiatan sehari-hari sendiri, hingga
kadang-kadang perlu bantuan : Ketergantungan
Ringan (skor ADL : 12 - 19) atau Ketergantungan
Sedang (skor ADL : 9 - 11)

Lansia (≥ 60 tahun) dengan Jumlah Lansia yang berusia 60 tahun atau lebih yang Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) dengan Tingkat Kemandirian C
tingkat kemandirian C diskrining tingkat kemandirian menggunakan DIBAGI Jumlah Lansia (≥ 60 tahun) yang diskrining
instrumen ADL dengan hasil sama sekali tidak kesehatan
mampu melakukan kegiatan sehari-hari, sehinga
sangat tergantung : Ketergantungan Berat (skor ADL :
5 - 8) atau Ketergantungan Total (skor ADL : 0 - 4)
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA

Puskesmas yang Strata I Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)


menyelenggarakan pelayanan (Pratama)
santun lanjut usia :
1. Memberikan pelayanan yang baik dan
berkualitas -- > Petugas terlatih atau
memahami pelayanan kesehatan lansia
dan geriatri v v Terlatih/Terorientasi

2. Memberikan prioritas pelayanan • Sudah memberikan • Sudah memberikan • Sudah punya sarana
kepada lanjut usia dan penyediaan sarana prioritas mulai dari prioritas mulai dari tersendiri, loket, poli, apotik
yang aman dan mudah diakses loket, poli, lab dan loket, poli, lab dan dan lab.
apotik, tetapi belum apotik, dan sudah punya • Atau one stop service dengan
punya poli tersendiri. poli tersendiri poli tersendiri
• Mulai memperhatikan • Sarana mulai • Sarana lain sudah memenuhi
keamanan Lansia memperhatikan sesuai standar keamanan
keamanan Lansia bagi lansia

3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif --- 50% 60% 70%


> minimal 50% desa mempunyai
Posyandu Lansia

4. Melakukan koordinasi dengan lintas v v v


program dengan pendekatan siklus hidup
6
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
Frekuensi pertemuan <8 8-9 ≥10 ≥10
(x/thn)

Kehadiran Kader (pada hari H) <3 3-4 ≥5 ≥5


(Orang)
Pelayanan Kesehatan (per bulan)
•Cakupan Penimbangan (CB) < 30% 30% - 50% >50% >50%
•Cakupan Pemeriksaan Kesehatan, < 25% 25% - 40% >40% >40%
termasuk pengukuran TD (CK)
•Cakupan Penyuluhan (CP) <30% 30% - 50% >50% >50%

Pelayanan Kesehatan (kumulatif


dalam 1 tahun) < 50% 50 % - 80% >80% >80%
• Cakupan Penimbangan (CB)
• Cakupan Pemeriksaan Lab (CL) < 40% 40 % - 60% >60% >60%
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan,
termasuk pengukuran TD , status < 50% 50 % - 80 % >80% >80%
fungsional dan mental (CK)
• Cakupan Penyuluhan (CP) < 50% 50 % - 80 % >80% >80%

Senam Lansia <8 8-9 ≥10 >10

Kegiatan Sektor Terkait (jenis) 0 1 2 >2

Pendanaan Kegiatan Berasal dari - - < 50% >50%


Masyarakat
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai