Anda di halaman 1dari 71

RUK

RENCANA USULAN KEGIATAN ( R U K )

PUSKESMAS LAMBU
TAHUN 2025
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur ke Hadirat Allah SWT, buku Profil Kesehatan Puskesmas
Lambu Kabupaten Bima telah dapat diterbitkan sebagai salah satu keluaran dari upaya pemantapan
dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan gambaran hasil berbagai program yang telah
dilaksanakan Puskesmas Lambu.

. Data yang digunakan dalam proses penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) bersumber
dari berbagai program yang ada dilingkup Puskesmas Lambu

Dalam Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan ( RUK) dilaksanakan setiap tahun maka
berbagai perkembangan indikator yang digunakan dalam pembangunan kesehatan baik indikator
masukan, proses, maupun indikator luaran dan indikator dampak dapat diikuti secara cermat. Fakta
ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk melakukan analisa kecenderungan dalam konteks
penentu strategi dan kebijaksanaan kesehatan di masyarakat yang akan datang.

Demi Kesempurnaannya Penyusunan RUK Puskesmas Lambu tahun berikutnya diharapkan


saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak khususnya dalam upaya
mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan. Kepada semua
pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya dalam penyusunan RUK Puskesmas
Lambu kami sampaikan terima kasih.

Lambu, Desember 2022


Pimpinan Puskesmas Lambu

Sulaiman, S.Kep
Nip. 19671231199203113
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
BAB. I PENDAHULUAN

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4
adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan
tersebut diselenggarakan program pembangunan

nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,
kuratif maupan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan / atau
masyarakat.

Dengan diberlakukannya Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :

1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
3. Hidup dalam lingkungan sehat dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat.

2. TUJUAN

Dengan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua komponen yang ada di
Puskesmas Lambu dapat:
1. Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Perilaku Kesehatan masyarakat, dan Lembaga Bersumber
Daya Masyarakat yang ada di wilayah Puskesmas Lambu.
2. Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lambu,
kemudian membuat urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan secara bersama- sama
bersama lintas program ataupun lintas sektoral.
3. Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan mempengaruhi
pencapaian tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal dan hambatan
eksternal.
4. Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas program dan lintas
sektor untuk mengatasi permasalahan yang ada.
5. Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas Lambu
dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
6. Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan yang
direncanakan.
BAB II

VISI, MISI, MOTTO, TATA NILAI, FUNGSI,TUGAS POKOK,


MAKLUMAT PELAYANAN PUSKESMAS

Puskesmas Lambu adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang kesehatan
dimana Puskesmas Lambu merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima
dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Lambu.

Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik
yang ada di Dinas Kesehatan maupun kebijakan dari daerah kabupaten Bima , maka Puskesmas
Langudu pada tahun 2019 ini memiliki visi dan misi baru menyesuaikan dengan visi misi
Kabupaten Bima yaitu Bima RAMAH dan visi misi Dinas Kesehatan

A. VISI

VISI : Tercapainya Pelayanan yang Profesional dan Bermutu di Kecamatan Lambu Tahun 2027

B. MISI

1. Mewujudkan pelayanan yang terjangkau oleh masyarakat.


2. Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan standar kopetensi.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berprilaku sehat.
4. Meningkatkan kemitraan dengan sektor lain dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

C. MOTTO DAN TATA NILAI

MOTTO
“Kesehatan Anda Prioritas Kami”

TATA NILAI PUSKESMAS LAMBU

“ BERPIJAR “

1. B ( terBuka ) artinya rendah hati, mau menerima pendapat dan kritik.

2. E ( Empati ) artinya mengerti dan peka terhadap kondisi/situasi yang dihadapi


pasien/masyarakat maupun rekan kerja.

3. R ( Rapi ) artinya menata ruang kerja dengan baik.

4. P ( Profesional ) artinya memiliki kompetensi dan pengetahuan dalam meberikan


pelayanan kesehatan paripurna kepada masyarakat.

5. I ( Ikhlas ) artinya melayani pasien/masyarakat dengan sepenuh hati.


6. J ( Jujur ) artinya senantiasa memberikan informasi yang benar.

7. A ( Amanah ) artinya dapat dipercaya.

8. R ( Ramah ) artinya melayani dengan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)

D. TUPOKSI PUSKESMAS

1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya


2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kempuan untuk hidup sehat
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya
KEGIATAN POKOK
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
2. Upaya keluarga berencana
3. Upaya perbaikan gizi
4. Upaya kesehatan lingkungan
5. Upaya pencegahan dan pemberantas penyakit menular
6. Upaya pengobatan
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Upaya kesehatan sekolah
9. Upaya kesehatan olahraga
10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
11. Upaya peningkatan kesehatan kerja
12. Upaya kesehatan gigi dan mulut
13. Upaya kesehatan jiwa
14. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
15. Upaya pembinaan pengobatan masyarakat

E. MAKLUMAT PELAYANAN
Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar
pelayanan yang telah ditentukan dan patuh melaksanakan semua pelayanan secara
bertanggung jawab serta akan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan secara terus
menerus untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau

PIMPINAN PUSKESMAS DAN STAF

PUSKESMAS LAMBU
BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN PUSKESMAS

A. PROGRAM UKM
1. UKM ESENSIAL
NO
Target 2022 Cakupan Kegiatan
Indikator Kegiatan (sesuai SPM/Renstra)
(SPM, Renstra) tahun 2022 (%)

I UKM ESENSIAL

A. PROMKES

Rumah Tangga Sehat yang memenuhi


80% 40,25%
1. indikator PHBS

Institusi pendidikan yang memenuhi indikator


80% 71,42%
2. PHBS

Institusi Kesehatan yang memenuhi indikator


100% 83,5%
3. PHBS

4. TTU yang memenuhi indikator PHBS 80% 71,20%

Tempat-tempat kerja yang memenuhi indikator


80% 70,00%
5. PHBS

6. Posyandu Puri 100% 100%

B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

1 Pengawasan Sarana Air Minum (SAM) 100% 81,9%

2 SAM yang memenuhi syarat 100% 94,1%

Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap


100% 53,23%
3 SAM

4. Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) 100% 86,15%

5. TPM yang memenuhi syarat Kesehatan 100% 16,34%

6. Pembinaan sarana TTU 100% 77,77%

7. TTU yang memenuhi syarat Kesehatan 100% 69,23%

8. Inspeksi Kesehatan Lingkungan PBL 100% 64,70%

9. Intervensi terhadap pasien PBL yang di IKL 100% 78,43%

Rumah Tangga memiliki akses terhadap jamban


100% 69,99%
10. sehat

11. Desa/Keluharan yang sudah ODF 100% 60%

12. Jamban Sehat 100% 79,64%


13. Pelaksanaan kegiatan STBM di Puskesmas 100% 33,33

C. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

1 Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 100% 97,33%

2. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 98% 90,74%

Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehtaan


90% 91,56%
3. (pn)

Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehtaan


85% 88,96%
4. di fasilitas Kesehatan

5. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 95% 92,86%

6. Penanganan komplikasi kebidanan 90% 105,21%

Pelayanan kesehatan Neonatus pertama


96% 106,91%
7. (KN1)

Pelayanan kesehatan neonates 0-28 hari


96% 105,12%
8. (KN Lengkap)

9. Penanganan Komplikasi neonates 84% 127,88%

Pelayanan kesehatan anak balita (12-59


85% 65,66%
10. Bulan)

11. Pelayanaan kesehatan Balita (0-59 Bulan) 85% 85,62%

12. Pelayanan Kesehatan Remaja 100% 62,6%

13. KB Aktif 100% 52,17%

14. Akseptor KB Drop Out 100% 73,10%

D UPAYA PELAYANAN GIZI

Pemberian Kapsul Vitamin A ( Warna


Merah) dosis tinggi pada balita umur 12-59 95% 99.8%
1 bulan 2 kali setahun

2. Pemberian 90 Tablet Besi pada ibu hamil 98% 97,20%

3. Pemberian tablet tambah darah pada remaja 90% 93,64%

4. Penimbangan balita D/S 85% 73,12%

5. Balita naik berat badannya (N/D) 85% 64%

6. Ibu Hamil kurang energy Kronis (KEK) 100 % 16,32%

Bayi usia 6 bulan mendapatkan Bayi ASI


75% 4,21%
7. Eksulusif

Bayi yang baru lahir mendapatkan IMD


95% 91%
8. (Inisiasi Menyusu Dini)
9. Balita Pendek (Stunting) 29% 1,29%

E UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

a. DIARE

1. Pelayanan Balita Diare 100% 12,10%


2. Penggunaan Oralit pada balita diare 100% 12,10%
3. Penggunaan Zink pada balita diare 100% 12,10%
b. ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN)
1. Penemuan Penderita Pneumonia balita 100% 19,37%
c. KUSTA

1. Jumlah kasus yang ditemukan dan di obati 80% 34%


2. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta Baru 100% 70%
4. RFT Penderita Kusta 60% 59%
5. Pengawasan Pasca RFT 24,5% 53%
Penderita baru pasca pengobatan dengan
6. score kecacatannya tidak bertambah atau 60% 27%
tetap

Proporsi tenaga kesehatan Kusta


7. Tersosialisasi 37,5%
18,07%
d. TUBERCOLOSIS BACILLUS (TB PARU)
1. Kasus TB yang ditemukan dan di obati 80% 3,86%
e. DEMAN BERDARAH DENGUE (DBD)

1. Angka bebas Jentik 100% 12,82%

f. MALARIA

Penderita Malaria yang dilakukan


100%
1. Pemeriksaan SD 88%

g. HEPATITIS

Pemeriksaan Hepatitis pada bumil dengan


100%
1. rapid HBSag 62.14%

Pemberian Hbig ( Diberikan dalam


24jam setelah lahir) pada bayi dari bumil 100%
2. reaktif hepatitis 28,57%

h.. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PMS dan HIV/AIDS


Anak sekolah (SMP dan SMA/ Sederajat)
100%
1. Yangsudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS 65%

2. Orang yang beresiko Terinfkesi HIV 100% 65%

Jumlah pasien TB yang mengetahui status


100%
3. HIV1 65%

i. PELAYANAN IMUNISASI

1. Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 100% 80%

2. Imunisasi Boster Campak/MR 100% 98,98%

3. Imunisasi Boster DPT-HB-HIB 100% 98,73%

4. BIAS DT pada anak kelas 1 SD/MI 100% 1,60%

5. BIAS Campak pada anak kelas 1 SD/MI 100% 94,98%

6. BIAS TD pada anak krlas 2 SD/MI 100% 95,01%

7. Imunisasi Td2 Plus Bumil 100% 90,90%

j. PENGAMATAN PENYAKIT (SURVEILANCE EPIDEIOLOGY )

1. Laporan STP yang tepat waktu 100% 80%

2. Kelengkapan laporan STP 100% 80%

3. Laporan W2 ( Mingguan yang tepat waktu) 100% 80%

4. Kelengkapamn laporan W2 ( Mingguan) 100% 80%

Analisa Trend bulanan penyakit pontesial


100% 80%
5. wabag (6 penyakit)

Desa/Kelurahan yang mengalami KLB


ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 100% 80%
6. (dua puluh empat)

Penanggulangan dan pencegahan kasus


100% 2,14%
7 Pandemi COVID-19

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

k. (PIS-PK)

1. Keluarga mengikuti program KB 100% 30.45%

2. Persalinan di fasilatas kesehatan 100% 92,32%

3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 100% 95,31%

4. Bayi mendapatkan ASI Eksalusif 100% 72,95%

5. Pertumbuhan balita di pantauu 100% 93,07%

6. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 100% 25,41%


7. Penderita Hipertensi yang berobata teratur 100% 05,35%

Poenderita gangguan jiwa berat, diobati atau


100% 07,53%
8. tidak, ditrelantarkan

9. Anggota kelaurga yang tidak merokok 100% 37,78%

10. Keluarga yang sudah menjadi anggota JKN 100% 42,05%

Keluarga memilki akses / menggunakan sarana


100% 93,63%
11. air bersih

Keluarga memiliki akses/ menggunkan jamban


100% 87,81%
12. keluarga

II UKM PENGEMBANGAN

A PELAYANAN KESEHATAN JIWA

Pemberdayaan kelompok Masyarakat terkait


100% 77%
1. Program Kesehatan Jiwa

Setiap orang dengan ODGJ berat mendapatkan


100% 80%
2. pelayanan sesuia standar

B UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

Kunjungan ke Posyandu terkait 10erjasama


100% 80%
1. gigi dan mulut

C PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

1. Pembinaan ke penyehatan tradisional 100% 50%

2. Kelompok asuhan mandiri yang berbentuk 100% 50%

D. PELAYANAN KESEHATAN INDERA (MATA)

1. Penemuan dan penanganan kasus refraksi 100% 6,75%

E. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Setiap usia 60 tahun ke atas mendapatkan


100% 50%
1 skrining kesehatan sesuai standar

F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYKIT TIDAK MENULAR (PTM)

Desa/kelurahan yang melaksanakan


100% 89%
1. kegiatan posbindu

Sekolah yang ada di wilayah puskesmas


100% 79%
2. melaksanakan KTR

Setiap warga negara Indonesia usia 15-59


tahun mendapatkan skrining Kesehatan 100% 92%
3. sesuai standar

G. PELAYANAN KESEHATAN KERJA


1. Pekerja sakit yang dilayani 100% 85%

2. Jumlah Pos UKK ang di bina 100% 100%

Petugas puskesmas yang menggunakana


100% 75%
3. APD ( Masker sesuai standar)

H KESEHATAN MATRA

Hasil Pemeriksaan Kesehatan Jamaah haji 3


90% 60%
1. bulan sebelum operasional terdata

Terbentuk Tim TRC ( Tim Reaksi Cepat) 90% 60%


2.

PELAYANAN KESEHATAN
I. OLAHRAGA

Kelompok/ Klub Olahraga yang dibina 100% 80%


1.

Pengukuran kebugaran calon jamaah Haji 1000% 50%


2.

PELAYANAN REMAJA
J.

Pelayanan Kesehatan Remaja 100% 67,78%


1.
BAB IV
RENCANA USULAN KEGIATAN

A. ANALISA SITUASI

.1. Kondisi geografis

Puskesmas Lambu merupakan salah satu Puskesmas diwilayah kecamatan Lambu Kabupaten
Bima yang memiliki wilayah 10 (Sepuluh) desa dengan jumlah penduduk sebanyak 20.478 Jiwa dan
luas wilayah kerja puskesmas Lambu 283,18 km2 Letak geografis kecamatan Lambu berada pada
bagian selatan wilayah kabupaten Bima dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan wawo dan kecamatan lambitu


 Sebelah selatan berdasarkan dengan Samudra Hindia
 Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Lambu
 Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Monta dan Belo

Adapun jarak tempuh antara desa dengan ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten adalah sebagai
berikut :

Tabel 1 : Jarak tempuh Puskesmas Lambu antar desa dengan Ibukota kecamatan dan ibukota kabupaten
tahun 2022

Waktu tempuh Rata-


No Desa Jarak ke Puskesmas Transportasi
rata
1. Soro 3 Km 15 Menit Roda 2/4
2 Sumi 1 Km 10 Menit Roda 2/4
3 Rato 1 Km 5 Menit Roda 2/4
4 Lanta 1 Km 10 Menit Roda 2/4
5 Simpasai 3 Km 15 menit Roda 2/4
6 Kaleo 5 Km 20 menit Roda 2/4
7 Lambu 12 Km 40 Menit Roda 2/4
8 Mangge 10 Km 35 Menit Roda 2/4
9 Nggelu 24 Km 60 Menit Roda 2/4
10 Hidirasa 17 Km 45 Menit Roda 2/4
11 Lanta Barat 2 Km 13 Menit Roda 2/4
12 Melayu 3 Km 15 Menit Roda 2/4
13 Sangga 3 Km 10 Menit Roda 2/4
14 Monta Baru 4 Km 14 Menit Roda 2/4
KONDISI DEMOGRAFI

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Lambu 42.055 Jiwa.

KEADAAN SOSIAL EKONOMI

Salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan dibidang Kesehatan adalah dapat dilihat dari jenis
pekerjaan dan pendapatan perkapita desa, angka beban tanggungan penduduk serta tingkat pendidikan

Semakin tinggi tingkat ekonomi, dan kesejahteraan Masyarakat maka akan berdampak terhadap keadaan
Kesehatan dan Gizi Masyarakat.

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2022

Sasaran

N PENDUDUK
Desa
o KK Bumil Bulin Bayi Balita Akbal Apras Remaja Pus Wus Usila
LAKI PREM
-
PUAN
LAKI
1 Soro 1577 1727 798 66,51 63,42 55,19 296,39 241 48 463 587 826 756

2 Sumi 763 836 386 32,18 30,68 26,70 143,40 117 23 224 284 400 366

3 Rato 1554 1702 787 65,54 62,50 54,39 292,08 238 47 456 578 814 745

4 Lanta 1110 1216 562 46,81 44,63 38,84 208,59 170 34 326 413 582 532

5 Simpasai 552 604 279 23,26 22,18 19,31 103,67 84 17 162 205 289 264
6 Kaleo 527 577 267 22,24 21,20 18,45 99,10 81 16 155 196 276 253

7 Lambu 1107 1212 560 46,67 44,50 38,73 207,97 169 34 325 412 580 530

8 Mangge 1680 1840 851 70,85 67,56 58,80 315,76 257 51 493 625 880 805

9 Nggelu 892 977 452 37,61 35,86 31,21 167,61 136 27 262 332 467 427

10 Hidirasa 391 429 198 16,50 15,73 13,69 73,54 60 12 115 146 205 187

11 Lanta Barat 1307 1464 490 62,77 64,60 58,43 407,97 169 34 325 412 580 530

12 Melayu 1380 1840 851 70,85 67,56 58,80 315,76 257 51 493 625 880 805

13 Sangga 1002 977 452 37,61 35,86 31,21 167,61 136 27 262 332 467 427

14 Monta Baru 463 429 198 16,50 15,73 13,69 73,54 60 12 115 146 205 187

814 708,2
Jumlah 23153 25119 527,17 543,33 3708,10 6553 419 6579 4279 3319 7864
1 5
Pada tabel 3: Distribusi Penduduk menurut tingkat pendidikan:

Tingkat Pendidikan

No Desa SLTP/ Akademi/ Tdk/Belum Ket


TK SD/MI SLTA/MA Universitas
MTs Diploma pernah Sekolah

1 Soro 76 870 1254 1197 160 115 846

2 Sumi 22 854 980 1089 125 80 987

3 Rato 45 330 496 672 75 30 214

4 Lanta 19 305 668 878 37 22 1665

5 Simpasa 22 108 120 770 18 20 230


i
6 Kaleo 32 115 199 235 22 7 180

7 Lambu 30 253 215 450 75 18 570

8 Mangge 52 309 1480 785 25 22 1152

9 Nggelu 25 210 455 520 20 10 960

10 Hidirasa 40 150 198 190 15 8 145

11 Lanta
Barat
12 Melayu
13 Sangga
14 Monta
Baru
Jumlah 363 3504 6065 6786 572 332 6949

B. PERUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi masalah

Target Cakupan
Indikator Kegiatan (sesuai 2022 Kegiatan
NO Masalah
SPM/Renstra) (SPM, tahun 2022
Renstra) (%)

I UKM ESENSIAL

A. PROMKES

Masih ada 22,1% rumah tangga


Rumah Tangga Sehat yang
65% 42,9% yang belum memenuhi standar
memenuhi 14erjasama PHBS
1. PHBS

Masih ada 28,63% lingkungan


Institusi yang memenuhi PHBS 60% 31,37% 14 erjasama 14 yang belum
2. memenuhi standar PHBS

Institusi Kesehatan yang Rata rata institusi 14erjasama sudah


60% 61,5%
3. memenuhi PHBS memenuhi standar PHBS
Masih ada 10% TTU yang belum
TTU yang memenuhi PHBS 60% 50%
4. memenuhi standar PHBS

Masih ada 31,43% Tempat-tempat


Tempat-tempat kerja yang
60% 28,57% kerja yang belum memenuhi
memenuhi PHBS
5. standar PHBS

Masih ada 11,4% posyandu yang


Posyandu Puri 100% 88,6%
6. tidak termasuk strata posyandu puri

B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Masih ada 18,1% yang belum


Pengawasan Sarana Air Minum
100% 81,9% dilakukan pengawasan sarana air
(SAM)
1 Minum (SAM)

Masih ada 5,9% SAM yang belum


memenuhi syarat
SAM yang memenuhi syarat 100% 94,1%
2

Masih ada 46,77 % Rumah Tangga


Rumah Tangga yang memiliki
100% 53,23% yang belum memiliki akses
akses terhadap SAM
3 terhadap SAM

Masih ada 13,85% yang belum


Pembinaan tempat pengelolaan
100% 86,15% pembinaan tempat pengelolaaan
makanan (TPM)
4. makanan

TPM yang memenuhi syarat Masih ada 83,66% TPM yang


100% 16,34%
5. kesehatan belum memenuhi syarat kesehatan

Masih ada 22,23% yang belum m


Pembinaan sarana TTU 100% 77,77%
6. dilakukan pembinaan sarana TTU

TTU yang memenuhi syarat Masih ada 30,77% TTU yang belum
100% 69,23%
7. kesehatan memenuhi syarat

Masih ada 35.5% yang belum


Inspeksi Kesehatan Lingkungan
100% 64,70% dilakukan inspeksi 15 erjasama
PBL
8. lingkungan PBL

Masih ada 21,57% yang belum


Intervensi terhadap pasien PBL
100% 78,43% melakukan intevensi pada pasien
yang di IKL
9. PBL yang di IKL

Masih ada 30,01% rumah Tangga


Rumah Tangga memiliki akses
100% 69,99% yang belum memiliki akses
terhadap jamban sehat
10. terhadap jamban sehat

Masih ada 40% Desa/ Kelurahan


Desa/Keluharan yang sudah ODF 100% 60%
11. yang belum ODF
Masih ada 20,36% yang belum
Jamban Sehat 100% 79,64%
12. memiliki Jamban sehat

Masih ada 66,67 yang belum


Pelaksanaan kegiatan STBM di
100% 33,33 dilakukan kegiatan STBM di
Puskesmas
13. Puskesmas

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA


C.

Masih ada 2,67% ibu hamil yang


Pelayanan untuk ibu hamil (K1) 100% 97,33%
1 belum mendapatkan pelayanan K1

Masih ada 7,26 % ibu hamil yang


Pelayanan untuk ibu hamil (K4) 98% 90,74%
2. belum mendapatkan pelayanan K4

Pelayanan Persalinan oleh tenaga Semua persalinan sudah ditolong


90% 91,56%
3. kesehtaan (pn) Nakes

Pelayanan Persalinan oleh tenaga Semua Persalinan ditolong nakes di


85% 88,96%
4. kesehtaan di fasilitas kesehatan fasilitas 15erjasama

Masih ada 2,14% ibu nifas yang


Pelayanan Nifas oleh tenaga
95% 92,86% belum dilakukan Pelayanan Nifas
Kesehatan (KF)
5. oleh tenaga 15erjasama (KF)

Penanganan komplikasi Semua Komplikasi kebidanan sudah


90% 105,21%
6. kebidanan tertangani

Pelayanan Kesehatan Neonatus Semua 15 erjasam sudah mendapat


96% 106,91%
7. pertama (KN1) pelayanan 15erjasama kunjungan I

Semua 15 erjasam sudah mendapat


Pelayanan Kesehatan neonates 0-
96% 105,12% pelayanan kesehatan kunjungan III
28 hari (KN Lengkap)
8. (lengkap)

9. Semua komplikasi pada neonates


Penanganan Komplikasi neonatus 84% 127,88% sudah tertangani

Pelayanan kesehatan anak Masih ada 19,34% balita yang


85% 65,66%
10. balita (12-59 Bulan) belum mendapat pelayanan.

Pelayanaan kesehatan Balita (0-59 Semua anak balita sudah mendapat


85% 85,62%
11. Bulan) pelayanan Kesehatan

Masih ada 47,83% yang belum


KB Aktif 100% 52,17%
12. mendapat pelayanan KB Aktif

Ada 26,9% akseptor KB yang sudah


Akseptor KB Drop Out 100% 73,10%
14. drop Out

D UPAYA PELAYANAN GIZI


Pemberian Kapsul Vitamin A Semua bayi balita sudah
( Warna Merah) dosis tinggi pada mendapatkan vitamin A
95% 99.8%
balita umur 12-59 bulan 2 kali
1 setahun

Pemberian 90 Tablet Besi pada Masih 0,8% ibu hamil belum


98%
2. ibu hamil 97,20% mendapat 90 tablet besi.

Pemberian tablet tambah darah Lebih dari 90 % remaja sudah


90%
3. pada remaja 93,64% mendapat tablet tambah darah.

Sekitar 11,88% bayi balita tidak


Penimbangan balita D/S 85% 16 erjas menimbang di posyandu
4. 73,12% (D/S)

Dari semua balita yang ditimbang,


Balita naik berat badannya (N/D) 85% 64% Sekitar 21% tidak naik berat
5. badannya.

Ada 83,68% ibu hamil yang


Ibu Hamil kurang energy Kronis 100 % 16,32% mengalami kurang energy Kronis
6. (KEK) (KEK)

Bayi usia 6 bulan mendapatkan Sekitar 70,79% Bayi usia 6 bulan


75% 4,21%
7. Bayi ASI Ekslusif belum mendapatkan ASI Eksulusif

Masih ada 4% Bayi yang baru lahir


Bayi yang baru lahir mendapatkan 95% 91% belum mendapatkan IMD (Inisiasi
8. IMD (Inisiasi Menyusui Dini) Menyusui Dini)

Ada 27,71% Balita yang


29% 1,29%
9. Balita Pendek (Stunting) mengalami Pendek (Stunting)

E UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

a. DIARE

87,90 % balita yang belum


Pelayanan Balita Diare 100%
1. 12,10% mendapat Pelayanan Diare
87,90 % balita yang belum
Penggunaan Oralit pada balita
diare 100% menggunakan Oralit pada balita
2. 12,10% diare
Penggunaan Zink pada balita 100% 12,10% 87,9% balita yang belum
diare menggunakan Zink pada balita
3. diare
b. ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN)
Penemuan Penderita Pneumonia Sekitar 80,63% kasus Pneumonia
1. balita 100%
19,37% balita belum ditemukan
c. KUSTA
Jumlah kasus yang ditemukan dan Sekitar 56% kasus kusta yang
1. di obati 100%
44% belum ditemukan dan diobati
Pemeriksaan kontak dari kasus 56% yang belum Pemeriksaan
2. Kusta Baru 100%
44% kontak dari kasus Kusta Baru
Masih Ada 1% penderita kusta
Angka kecacatan tingkat 2 60%
3. 59% dengan Angka kecacatan tingkat 2.
Masih ada 1% Penderita Kusta
RFT Penderita Kusta 60%
4. 59% yang belum RFT
Masih ada 28,5% penderita kusta
Pengawasan Pasca RFT 24,5%
5. 53% yang belum pengawasan pasca RFT
6. Penderita baru pasca 60% 27% Masih ada 33% yang belum
pengobatan dengan score ditemukan Penderita baru yang
kecacatannya tidak bertambah
pasca pengobatan dengan score
atau tetap
kecacatannya tidak bertambah atau
tetap
Proporsi tenaga 17erjasama Masih ada 19,43% tenaga
7. Kusta Tersosialisasi 37,5%
18,07% 17erjasama Kusta Tersosialisasi
d. TUBERCOLOSIS BACILLUS (TB PARU)

Kasus TB yang ditemukan dan di Sekitar 76,14% Kasus TB yang


1. obati 80%
3,86% belum ditemukan dan diobati
e. DEMAN BERDARAH DENGUE (DBD)

1. Angka bebas Jentik 100% 12,82% Ada 87,18% belum bebas Jentik

f. MALARIA

Masih ada 12% Penderita Malaria


Penderita Malaria yang dilakukan
100% yang belum dilakukan Pemeriksaan
Pemeriksaan SD
1. 88% SD

g. HEPATITIS

Masih ada 37.86% yang belum


Pemeriksaan Hepatitis pada bumil
100% Pemeriksaan Hepatitis pada bumil
dengan rapid HBSag
1. 62.14% dengan rapid HBSag

Pemberian Hbig ( Diberikan Masih ada 71,43% yang belum


dalam 24jam setelah lahir) pada 100% Pemberian Hbig pada bayi dari
2. bayi dari bumil reaktif hepatitis 28,57% bumil reaktif hepatitis

h. PENCEGAHAN PENANGGULANGAN PMS DAN HIV/AIDS

Anak sekolah (SMP dan SMA/ Masih ada 15% Anak SMP/SMA
Sederajat) Yang sudah dijangkau 85% yang belu mendapatkan penyluhan
1. penyuluhan HIV/AIDS 65% HIV/AIDS
Orang Yang beresiko terinfreksi Masih ada 15% orang yang
85%
2. HIV 65% beresioko terinfeksi HIV

Jumlah pasien TB yang Masih ada 15% pasien TB yang


85%
3. mengetahui status HIV 65% belum mengetahui status HIV

i. PENGAMATAN PENYAKIT( SURVEILANCE EPIDEMIOLOGY)

Masih ada 35% yang belum laporan


Laporan STP yang tepat waktu 100% 75%
1. STP

Masih ada 20% yang belum


Kelengkapan laporan STP 100% 80%
2. lengkap laporan STP

Laporan W2 ( Mingguan yang Masih ada 20% laporan yang belum


100% 80%
3. tepat waktu)

Kelengkapamn laporan W2 ( Masih ada 20% yang belum


100% 80%
4. Mingguan) kelengkapan laporan mingguan

Masih ada 50% yang belum


Analisa Trend bulanan penyakit
100% 50% menganalisa penyakit potensial
pontesial wabah (6 penyakit)
5. wabah

Desa/Kelurahan yang mengalami Masih ada 45% desa/ kelurahan


KLB ditanggulangi dalam waktu 100% 65% yang mengalami KLB dan belum
6. kurang dari 24 (dua puluh empat) ditanggulangi

Penanggulangan dan pencegahan Masih ada 97,86% pelaku


100%
7 kasus Pandemi COVID-19 2,14% perjalanan yang belum terdeteksi.

j PELAYANAN IMUNISASI

Masih ada 20% sasaran Yang


Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 100%
1. 80% belum mendapat imunisasi dasar
lengkap
Masih ada 1.02% yang belum
Imunisasi Boster Campak/MR 100%
2. 98,98% mendapat imunisasi Boster Campak

Masih ada 1,27% yang belum


Imunisasi Boster DPT-HB-HIB 100% mendapat Imunisasi Boster DPT-
3. 98,73% HB-HIB

BIAS DT pada anak kelas 1 Ada 98,4% anak kelas 1 SD/MI


100%
4. SD/MI 1,60% yang belum BIAS DT

BIAS Campak pada anak kelas 1 Masih ada 5,02% yang belum BIAS
100%
5. SD/MI 94,98% Campak pada anak kelas 1 SD/MI

BIAS TD pada anak krlas 2 Masih ada 4,99% yang belum BIAS
100% 95,01%
6. SD/MI TD pada anak krlas 2 SD/MI
Masih ada 9,1% yang belum
Imunisasi Td2 Plus Bumil 100% 90,90%
7. Imunisasi Td2 Plus Bumil

k. PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)

Masih ada 95,85% keluarga yang


Keluarga mengikuti program KB 100% 04.17%
1. belum mengikuti program KB

Masih ada 6,29% yang belum


Persalinan di fasilatas kesehatan 100% 93,71% melakukan persalinan di fasilitas
2. Kesehatan

Masih ada 6,54% bayi yang belum


Bayi mendapatkan imunisasi dasar
100% 93,46% mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
3. lengkap

Masih ada 13,58% Bayi yang


Bayi mendapatkan ASI Eksalusif 100% 86,42%
4. belum mendapatkan ASI Ekslusif

Masih ada 20,88% pertumbuhan


Pertumbuhan balita di pantauu 100% 89,12
5. balita yang masih di pantau

Penderita TB Paru yang berobat Masih ada 67,36% penderita TB


100% 32,64%
6. sesuai standar yang belum berobat sesuai standar

Masih ada 82,46% penderita


Penderita Hipertensi yang berobat
100% 17,54 Hipertensi yang belu berobat secara
teratur
7. teratur

Masih ada 99,75% penderita


Poenderita gangguan jiwa berat,
100% 00,25% gangguan jiwa berat yang tidak di
diobati atau tidak, diterlantarkan
8. obatai atau dotelantarkan

Anggota keuarga yang tidak Masih ada 69,9% anggota keluarga


100% 30,10%
9. merokok yang tidak merokok

Keluarga yang sudah menjadi Masih ada 59,92% keluarga yang


100% 40,08
10. anggota JKN belum menjadi anggota JKN

Masih ada 1,97% keluarga yang


Keluarga memilki akses /
100% 98,03 belum memiliki akses atau
menggunakan sarana air bersih
11. menggunkan sarana air bersih

Masih adsa 13,11% keluarga yang


Keluarga memiliki akses/
100% 86,89 belum memilkiki akses jamban
menggunakan jamban keluarga
12. keluarga

II UKM PENGEMBANGAN

A PELAYANAN KESEHATAN JIWA


Masih ada 33% yang belum
Pemberdayaan kelompok
dilakukan Pemberdayaan kelompok
Masyarakat terkait Program 100% 77%
Masyarakat terkait Program
Kesehatan Jiwa
1. Kesehatan Jiwa

Setiap orang dengan ODGJ berat Masih ada 20% yang belum
mendapatkan pelayanan sesuia 100% 80% mendapatkan pelayanan sesuia
2. standar standar pasien ODGJ

B UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

Masih ada 20 % yang belum


Kunjungan ke Posyandu terkait
100% 80% melakukan Kunjungan ke Posyandu
19erjasama gigi dan mulut
1. terkait 19erjasama gigi dan mulut

C PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Masih ada 50% yang belum


Pembinaan ke penyehatan
100% 50% pembinaan ke penyehatan
tradisional
1. tradisional

Kelompok asuhan mandiri yang Masih ada 50% Kelompok asuhan


100% 50%
2. berbentuk mandiri yang belum berbentuk

D. PELAYANAN KESEHATAN INDERA (MATA)

Penemuan dan penanganan kasus Ada 93,43% kasus refraksi yang


100% 6,75%
1. refraksi belum ditemukan dan ditangani.

E. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Setiap usia 60 tahun ke atas Masih ada 50% usia 60 tahun ke


mendapatkan skrining 20erjasama 100% 50% atas yang belum dilakukan skrining
1 sesuai standar 20erjasama sesuai standar

F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYKIT TIDAK MENULAR

Desa/kelurahan yang Masih ada 11% yang belum


100% 89%
1. melaksanakan kegiatan posbindu melaksanakan kegiatan Posbindu

Sekolah yang ada di wilayah Masih ada 21% wilayah puskesmas


100% 79%
2. puskesmas melaksanakan KTR yang belum melakukan KTR

Setiap warga negara Indonesia Masih ada 18% usia 15-59 tahun
usia 15-59 tahun mendapatkan 100% 92% yang belum mendapakan srining
3. skrining Kesehatan sesuai standar Kesehatan

G. PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Masih ada 15% pekerja sakit yang


Pekerja sakit yang dilayani 65% 50%
1. belum dilayani

Masih ada 15% Pos UKK yang


Jumlah Pos UKK yang di bina 65% 50%
2. belum dibina
Petugas puskesmas yang Masih ada 9% petugas belum
menggunakana APD ( Masker 100% 91% menggunakan APD (Masker sesuai
3. sesuai standar) standar)

H KESEHATAN MATRA

Hasil Pemeriksaan Kesehatan Masih ada 30% Jamaah Haji belum


Jamaah haji 3 bulan sebelum 90% 60% dilakukan pemeriksaan kesehatan
1. operasional terdata

Terbentuk Tim TRC ( Tim Reaksi Tim TRC sudah terbentuk


90% 90%
2. Cepat)

PELAYANAN KESEHATAN
I. OLAHRAGA

Kelompok/ Klub Olahraga yang Masih ada 20% kelompok/klub


100% 80%
1. dibina olagraga belum terbentuk

Pengukuran kebugaran calon Semua calon Jemaah Haji sudah


100% 100%
2. Jamaah Haji dilakukan tes kebugaran.

J. PELAYANAN REMAJA

Masih ada 37,4% remaja yang


Pelayanan Kesehatan Remaja 100% 62,6% belum mendapatkan pelayanan
1. remaja

2. PRIORITAS MASALAH

5 Masalah U S G Total Rangki


ng

1. UKM ESENSIAL

A PROMOSI KESHATAN
1. Masih ada 22,1% rumah tangga yang belum memenuhi 3 5 2 10 V
standar PHBS
2. Masih ada 28,63% lingkungan 21 erjasama 21 yang 4 4 5 13 II
belum memenuhi standar PHBS
3. Masih ada 10% TTU yang belum memenuhi standar 5 5 5 15 I
PHBS
4. Masih ada 31,43% Tempat-tempat kerja yang belum 4 5 2 11 IV
memenuhi standar PHBS
5. Masih ada 11,4% posyandu yang tidak termasuk strata 3 3 2 8 VI
posyandu puri

B UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Masih ada 18, 1% yang belum dilakukan pengawasan 3 3 2 8 IX


sarana air Minum (SAM)
2. Masih ada 5,9% SAM yang belum memenuhi syarat 4 3 3 10 VIII
3. Masih ada 46,77 % Rumah Tangga yang belum 5 4 3 12 I
memiliki akses terhadap SAM
4. Masih ada 13,85% yang belum pembinaan tempat 3 2 2 7 XIII
pengelolaaan makanan
5. Masih ada 83,66% TPM yang belum memenuhi syarat 5 4 2 11 VI
kesehatan
6. Masih ada 22,23% yang belum m 3 3 4 10 VII
dilakukan pembinaan sarana TTU
7. Masih ada 30,77% TTU yang belum memenuhi syarat 3 3 2 8 X
8. Masih ada 35.5% yang belum dilakukan inspeksi 4 3 4 11 V
21erjasama lingkungan PBL
9. Masih ada 21,57% yang belum melakukan intevensi 3 3 4 11 IV
pada pasien PBL yang di IKL
10. Masih ada 30,01% rumah Tangga yang belum memiliki 4 5 3 12 II
akses terhadap jamban sehat
11 Masih ada 40% Desa/ Kelurahan yang belum ODF 4 4 4 12 III
12. Masih ada 20,36% yang belum memiliki Jamban sehat 3 3 2 8 XI
13. Masih ada 66,67 yang belum dilakukan kegiatan STBM 3 3 4 8 XI
di Puskesmas

C UPAYA PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

1. Masih ada 2,67% ibu hamil yang belum mendapatkan 3 4 4 11 III


pelayanan K1
2. Masih ada 7,26 % ibu hamil yang belum mendapatkan 3 3 4 10 IV
pelayanan K4
3. Masih ada 2,14% ibu nifas yang belum dilakukan 4 3 2 9 VI
Pelayanan Nifas oleh tenaga 21erjasama (KF)
4. Masih ada 19,34% balita yang belum mendapat 5 4 4 13 I
pelayanan.
5. Pelayanaan Kesehatan Balita 0-59 Bulan sudah 5 3 2 10 IV
mencapai target, bahkan melebihi target 2,71 %
6. Masih ada 37,4% remaja yang belum mendapat 4 3 2 9 V
pelayanan 21erjasama.
7. Masih ada 47,83% yang belum mendapat pelayanan KB 4 3 4 11 II
Aktif
8. Ada 26,9% akseptor KB yang sudah drop Out 3 3 4 10 IV
D UPAYA PELAYANAN GIZI
1. Cakupan pemberian Kapsul Vitamin A pada balita 4 4 4 12 IV
sudah mencapai target.
2. Masih 0,8% ibu hamil belum mendapat 90 tablet besi. 3 3 2 8 VIII
3. Lebih dari 90 % remaja sudah mendapat tablet tamabah 3 3 4 10 VI
darah.
4. Sekitar 11,88% balita tidak 22 erjas menimbang di 3 4 2 9 X1
posyandu (D/S)
5. Dari semua balita yang ditimbang, Sekitar 21% tidak 4 4 5 13 III
naik berat badannya.
6. Ada 83,68% ibu hamil yang mengalami kurang energy 4 3 4 11 V
Kronis (KEK)
7. Sekitar 70,79% Bayi usia 6 bulan belum mendapatkan 4 3 3 10 VI
ASI Eksulusif
8. Masih ada 4% Bayi yang baru lahir belum 5 5 4 14 II
mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
9. Ada 27,71% Balita yang mengalami Pendek (Stunting) 5 4 2 11 IV
E. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
a. DIARE
1. 87,90 % balita yang belum mendapat Pelayanan Diare 4 2 2 8 VIII
2. 87,90 % balita yang belum menggunakan Oralit pada 5 4 2 11 IV
balita diare
3. 87,9% balita yang belum menggunakan Zink pada 3 3 4 10 V
balita diare
b. ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN)
1. Sekitar 80,63% kasus Pneumonia balita belum 3 3 2 8 VIII
ditemukan
c. KUSTA 4 3 3 10 VI
1. Sekitar 56% kasus kusta yang belum ditemukan dan 4 2 3 9 VII
diobati
2. 56% yang belum Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta 3 2 2 7 IX
Baru
3. Masih Ada 1% penderita kusta dengan Angka 3 3 2 8 VIII
kecacatan tingkat 2.
4. Masih ada 1% Penderita Kusta yang belum RFT 3 3 4 10 V
5. Masih ada 28,5% penderita kusta yang belum 3 3 2 8 VIII
pengawasan pasca RFT
6. Masih ada 33% yang belum ditemukan Penderita baru 3 3 2 8 VIII
yang pasca pengobatan dengan score kecacatannya
tidak bertambah atau tetap
7. Masih ada 19,43% tenaga 22 erjasama Kusta 4 3 3 10 VI
Tersosialisasi
d. TUBERCOLOSIS BACILLUS (TB PARU)
1. Sekitar 76,14% Kasus TB yang belum ditemukan dan 2 3 2 7 IX
diobati
e. DEMAN BERDARAH DENGUE (DBD)
1. Ada 87,18% belum bebas Jentik 2 3 4 9 VII
f. MALARIA
1. Masih ada 12% Penderita Malaria yang belum 4 2 3 9 VII
dilakukan Pemeriksaan SD
g. HEPATITIS
1. Masih ada 37.86% yang belum Pemeriksaan Hepatitis 5 4 3 12 IV
pada bumil dengan rapid HBSag
2. Masih ada 71,43% yang belum Pemberian Hbig pada 4 2 2 8 VIII
bayi dari bumil reaktif hepatitis
h.. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PMS dan HIV/AIDS
Anak sekolah (SMP dan SMA/ Sederajat) Yangsudah 4 3 3 10 IV
1. dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko Terinfkesi HIV 4 3 2 9 V
3. Jumlah pasien TB yang mengetahui status HIV1 4 2 2 8 IV

i PENGAMATAN PENYAKIT( SURVEILANCE EPIDEMIOLOGY)


Masih ada 35% yang belum laporan STP
Masih ada 20% yang belum lengkap laporan STP
Masih ada 20% laporan yang belum
Masih ada 20% yang belum kelengkapan laporan
mingguan
Masih ada 50% yang belum menganalisa penyakit
potensial wabah
Masih ada 45% desa/ kelurahan yang mengalami KLB
dan belum ditanggulangi
Masih ada 97,86% pelaku perjalanan yang belum
terdeteksi.
j PELAYANAN IMUNISASI
1. Masih ada 20% sasaran Yang belum mendapat 3 3 4 10 VI
imunisasi dasar lengkap
2. Masih ada 1.02% yang belum mendapat imunisasi 3 3 2 8 VIII
Boster Campak
3. Masih ada 1,27% yang belum mendapat Imunisasi 3 3 2 8 VIII
Boster DPT-HB-HIB
4. Ada 98,4% anak kelas 1 SD/MI yang belum BIAS DT 4 3 3 10 VI
5. Masih ada 5,02% yang belum BIAS Campak pada anak 4 4 3 11 V
kelas 1 SD/MI
6. Masih ada 4,99% yang belum BIAS TD pada anak kelas 3 2 2 7 IX
2 SD/MI
7. Masih ada 9,1% yang belum Imunisasi Td2 Plus Bumil 5 4 2 11 V
k PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
1. Masih ada 95,85% keluarga yang belum mengikuti 5 4 4 13 II
program KB
2. Masih ada 6,29% yang belum melakukan persalinan di 4 2 2 8 IX
fasilitas Kesehatan
3. Masih ada 6,54% bayi yang belum mendapatkan 4 2 2 8 X
imunisasi dasar lengkap
4. Masih ada 13,58% Bayi yang belum mendapatkan ASI 3 3 4 10 VI
Ekslusif
5. Masih ada 20,88% pertumbuhan balita yang masih di 3 3 3 9 VII
pantau

6. Masih ada 67,36% penderita TB yang belum berobat 5 4 5 14 I


sesuai standar
7. Masih ada 82,46% penderita Hipertensi yang belu 4 5 3 I2
berobat secara teratur III
8. Masih ada 99,75% penderita gangguan jiwa berat yang 5 4 3 11 IV
tidak di obatai atau dotelantarkan
9. Masih ada 69,9% anggota keluarga yang tidak merokok 4 4 3 II V
10 Masih ada 59,92% keluarga yang belum menjadi 5 4 2 11 V
anggota JKN
11. Masih ada 1,97% keluarga yang belum memiliki akses 3 2 2 7 IX
atau menggunkan sarana air bersih
12 Masih adsa 13,11% keluarga yang belum memilkiki 3 4 2 9 VIII
akses jamban keluarga
UKM PENGEMBANGAN
A PELAYANAN KESEHATAN JIWA
1. Masih ada 33% yang belum dilakukan Pemberdayaan 4 3 3 10 VI
kelompok Masyarakat terkait Program Kesehatan Jiwa
2. Masih ada 20% yang belum mendapatkan pelayanan 4 2 3 9 VII
sesuia standar pasien ODGJ
B UPAYA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
1. Masih ada 20 % yang belum melakukan Kunjungan ke 3 3 4 10 VIV
Posyandu terkait 23erjasama gigi dan mulut
C PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
1. Masih ada 50% yang belum pembinaan ke penyehatan 3 2 3 8 VIII
tradisional
2. Masih ada 50% Kelompok asuhan mandiri yang belum 3 2 2 7 IX
berbentuk
D. PELAYANAN KESEHATAN INDERA (MATA)

Ada 93,43% kasus refraksi yang belum ditemukan dan 3 3 2 8 VIII


1. ditangani.
E. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Masih ada 50% usia 60 tahun ke atas yang belum 5 4 3 12 IV
1. dilakukan skrining 24erjasama sesuai standar
2. Masih ada 30% yang belum Pelabelan Obat 3 3 4 10 VI
F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYKIT TIDAK MENULAR
1. Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan posbindu 4 4 3 11 V
Sekolah yang ada di wilayah puskesmas melaksanakan 4 3 3 10 VI
2. KTR
Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 tahun 4 4 4 12 IV
3. mendapatkan skrining Kesehatan sesuai standar
G. PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Masih ada 15% pekerja sakit yang belum dilayani 2 3 3 8 IX
Masih ada 15% Pos UKK yang belum dibina 2 3 3 8 VIII
Masih ada 9% petugas belum menggunakan APD 3 4 3 10 VI
(Masker sesuai standar)
H KESEHATAN MATRA
Masih ada 30% Jamaah Haji belum dilakukan 2 3 2 7 IX
pemeriksaan kesehatan
I PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA
Masih ada 20% kelompok/klub olagraga belum 3 3 2 8 VIII
terbentuk
J PELAYANAN REMAJA
Masih ada 37,4% remaja yang belum mendapatkan 3 3 3 9 VII
1. pelayanan remaja
C. PEMECAHAN MASALAH

NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


MASALAH TERPILIH
PROMKES Masih ada 10% TTU yang 1. Kesadaran masyarakat yang kurang 1. Penyuluhan tentang PHBS di tiap-tiap 1. Penyuluhan tentang PHBS di tiap-
belum memenuhi indicator 2. Ketidakpatuhan masyarakat dalam TTU tiap TTU
PHBS mengelola sampah dan air limbah 2. Lakukan inspeksi sanitasi rutin 2. Lakukan inspeksi sanitasi rutin
3. Kurang pengetahuan tentang PHBS dan cuci tiap bulan
tangan bersih ( Perilaku hidup bersih dan
sehat)
4. Penularan penyakit dapat terjadi di tempat-
tempat umum karena kurang tersedianya air
bersih dan jamban
5. Gerakan peduli hidup bersih dan sehat
6. Kurangnya kesadaran untuk tidak merokok
di tempat-tempat umum
7. Kurang olahraga secara teratur
Masih ada 22,1% Rumah 1. Ketagihan merokok 1. Penyuluhan tentang bahaya 1. Penyuluhan tentang bahaya
Tangga Belum PHBS ( 2. Persepsi banci apabila tidak merokok merokok merokok
Merokok di dalam Rumah ) 3. Persepsi bahwa merokok 2. Pendekatan personal pada perokok 2. Pendekatan personal pada
dapat menghilangkan yang bertekat untuk menghentikan perokok yang bertekat untuk
menghentikan merokok
stress merokok
3. Mengedarkan poster-poster
3. Mengedarkan poster-poster tentang bahaya merokok
tentang bahaya merokok 4. Perda / Perdes tentang area bebas
4. Perda / Perdes tentang area bebas asap rokok
asap rokok

Masih ada 28,63% lingkungan 1. Jumlah jamban yang tidak sesuai 1. Advokasikan ke pihak sekolah 1. Advokasikan ke pihak
Pendidikan yang belum dengan jumlah siswa menganai jumlah jamban yang sekolah menganai jumlah
memenuhi standar PHBS 2. Kantin tidak menyediakan tempat cuci seharusnya tersedia jamban yang seharusnya
ytangan 2. Pembinaan kepada petugas kantin tersedia
3. Kantin menjual makanan yang tidak higienis sekolah 2. Pembinaan kepada petugas
kantin sekolah
Masih ada 31.43% Tempat- 1. Masih ada petugas / karyawan yang 1. Penerapan Kawasan bebas asap rokok 1. Penerapan Kawasan bebas asap
tempat Kerja yang belum merokok di tempat kerja di tempat kerja rokok di tempat kerja
memenuhi standar PHBS 2. Masih ada petugas/ karywawan yang 2. Penyediaan alat pelindung diri yang 2. Penyediaan alat pelindung diri
tidak memakai laat pelindung diri/ cukup yang cukup
APD 3. Penyediaan CTPS di tempat-tempat Penyediaan CTPS di tempat-tempat
kerja kerja
Masih ada 11,4% posyandu 1. Cakupan KB baru yang masih rendah 1. Kerjasama lintas sector dengan 1. Kerjasama lintas sector dengan
yang tidak termasuk strata 2. Cakupan dana sehat masih kurang instansi KB untuk memberikan instansi KB untuk memberikan
PURI pelayanan KB dan menyediakan alat pelayanan KB dan menyediakan
kontrasepsi pada saat posyandu. alat kontrasepsi pada saat
2. posyandu.
KESLING Masih ada 18, 1% yang belum 1. Kurangnya tanaga atau petugas 1. Penambahan sumber 1. Melakukan peningkatan
dilakukan pengawasan sarana air 2. Kurangnya kinerja petugas daya tenaga kerja capain kerja atau kunjungan
Minum (SAM) 2. Meningkatkan rumah
kedipslinan
petugas
Masih ada 5,9% SAM yang belum 1. Karena cuaca sehingga menyebabkan 1. Melakukan perbaikan 1. Melakukan kaporisasi
memenuhi syarat air keruh sarana 2. Melakukan kegiatan
2. Saran yang tidak layak atau yang tidak pembinaan (popmair)
memenuhi syarat
Masih ada 46,77 % Rumah Tangga 1. Rendahnya biaya ekonomi 1. Kurangnya subsidi 1. Koordinasi dengan pemerintah Desa
yang belum memiliki akses 2. Sulitnya terjangkau akses SAM pemerintah
terhadap SAM
Masih ada 13,85% yang belum 1. Belum dilakukan pembinaan pada TPM 1. Meningkatkan 1. Melakukan pembinaan PTM
pembinaan tempat pengelolaaan 2. Kurangnya kedipsilinan petugas intensitas
makanan pembinaan
Masih ada 83,66% TPM yang 1. Kurangnya kesadaran pengelolaan akan 1. Meningkatkan edukasi dan 1. Melakukan pembinaan
belum memenuhi syarat Kesehatan pentingnya TPM yang memenuhi syarat komunikasi kepada TPMyang belum memenuhi
pengelolaan TPM syarat
Masih ada 22,23% yang belum m 1. Tidak adanya pengelola TTU di tempat 1. Meningkatkan 1. Koordinasi sebelum
dilakukan pembinaan sarana TTU 2. Kurangnya kesadaran petugas dalam kedipsilinan dilakukan pembinaan
melakukan pembinaan TTU ke pegawai
pengelolaan 2. Memberikan edukasi dan
komunikasi kepada
pengelola TTU
Masih ada 30,77% TTU yang 1. Kurangnya kesadaran pengelolaan 1. Meningkatkan 1. Meningkatkan
belum memenuhi syarat akan TTU yang memenuhi syarat kedipsilinan intensitas pembinaan
pegawai
2. Memberikan edukasi dan
komunikasi kepada
pengelola TTU
Masih ada 35.5% yang belum 1. Kurangnya tenaga atau sumber daya 1. Meningkatkan 1. Sosialisai terhadap
dilakukan inspeksi Kerjasama alternatif tenaga atau pengelolaan TTU
lingkungan PBL sumber daya
Masih ada 21,57% yang belum 1. Kurangnya kedipslinan petugas 2. Meningkatkan 1. Melakukan pembinaan kepada
melakukan intevensi pada pasien kedisiplinan [etugas sesuai dengan
PBL yang di IKL petugas tupoksi masing-masing
Masih ada 30,01% rumah Tangga 1. Karena kurangnya biaya 1. Koordinasi dengan 1. koordinasi dan komunikasi
yang belum memiliki akses 2. Kurangnya kesadaran masyarat BAB dijamban pemerintah untuk lintas sector
terhadap jamban sehat meanggarkan dana ADD 2. pemicuan STBM
untuk jamban
2. meningkatkan kesadaran
masyarakat agar mau BAB
di jamban
Masih ada 40% Desa/ Kelurahan 1. kurangnya biaya ekonomi 1. koordinasi dengan pemerintah 1. meningkatkan koordinasi
yang belum ODF 2. kurangnya kesadaran masyarakt Desa dengan lintas sector
2. menigkatkan kesadaran 2. meningkatkan intensitas pemicuan
masyarakat
Masih ada 20,36% yang belum 1. Karena kurangnya biaya 1. Koordinasi dengan pemerintah 1. koordinasi dan komunikasi
memiliki Jamban sehat 2. Kurangnya kesadaran masyarat BAB dijamban untu lintas sector
meanggarkan dana ADD 2. pemicuan STBM
untuk jamban
2. meningkatkan kesadaran masyarakat
agar mau BAB di jamban
Masih ada 66,67 yang belum 1. adanya wilayah yang sulit terjangkau untuk 1. melakukan kegiatan STBM di 1. sosialisasikan atau
dilakukan kegiatan STBM di hadir di PKM Desa agar lebih efektif worshop STBM di Desa
Puskesmas 2. meningkatkan intensitas pembinaan 2. melakukan koordinasi
STBM di Desa
Masih ada 12% penderita malaria 1. Persediaan slide malaria kosong 1. Pengadaan slide pemeriksaan 1. Pengadaan slide
yan belum melakukan pemeriksaan malaria pemeriksaan malaria
SD lewat dana JKN
Masih ada 50% usia 60 tahun ke 1. Kurang informasi mengenai posyandu lansia 1. Sosialisasi tentang keberadaan 1. Sosialisasi tentang
atas yang belum mendapakan yang sudah digabung dengan posyandu bayi posyandu keluarga keberadaan posyandu
skrining kesehatan sesuai standard balita ( posyandu keluarga) keluarga
2. Lansia tidak mau dating ke posyandu karena 2. Peningkatan kualitas mutu pelayanan
takut didiagnosa corona lansia antara lain pengadaan stik 2. Peningkatan kualitas mutu
3. Jarak rumah lansia dengan posyandu ini pemeriksaan laboratorium untuk pelayanan lansia antara
menyakut keselamatan dan keamanan lansia lansia lain pengadaan stik
pemeriksaan laboratorium
untuk lansia lewat dana
JKN
KIA Masih ada 2,67% ibu hamil yang 1. Kehamilan yang tidak diinginkan 1. Sweeping dan kunjungan rumah ibu  Sweeping dan kunjungan
belum mendapatkan pelayanan K1 2. Faktor ekonomi keluarga hamil K1 rumah ibu hamil K1 dan
3. Aktifitas ibu yang sibuk sehingga mengabaikan 2. Penyuluhan tentang kehamilan di K4
pemeriksaan kehamilan posyandu dan kelas ibu hamil  Penyuluhan tentang
4. Kurang kesadaran dan pengetahuan ibu tentang kehamilan di posyandu
bahaya pada ibu hamil sehingga menyepelekan dan kelas ibu hamil
pemeriksaan pada saat hamil.
Masih ada 7,26 % ibu hamil yang 5. Kehamilan yang tidak diinginkan  Sweeping dan kunjungan rumah ibu  Sweeping dan kunjungan
belum mendapatkan pelayanan K4 6. Faktor ekonomi keluarga hamil K4 rumah ibu hamil K1 dan
7. Aktifitas ibu yang sibuk sehingga mengabaikan  Penyuluhan tentang kehamilan di K4
pemeriksaan kehamilan posyandu dan kelas ibu hamil  Penyuluhan tentang
Kurang kesadaran dan pengetahuan ibu tentang kehamilan di posyandu
bahaya pada ibu hamil sehingga menyepelekan dan kelas ibu hamil
pemeriksaan pada saat hamil.
Masih ada 2,14% ibu nifas yang 1. Cakupan pelayanan ibu nifas rendah karena
belum dilakukan Pelayanan Nifas masih kurang jumlah ibu bersalin
oleh tenaga Kersehatan (KF) 2. Ibu hamil dan bersalin di luar daerah yang masih
tercatat sebagai penduduk setempat
Masih ada 19,34% balita yang 1. Kunjungan balita ke posyandu kurang 1. Melakukan sweeping dan kunjungan 1. Melakukan sweeping dan
belum mendapat pelayanan. dikarenakan ibu bekerja di sawah atau ladang/ rumah pada saat sore hari atau pulang kunjungan rumah pada
Bertani keluar daerah seperti Sumbawa dan dari bekerja saat sore hari atau pulang
Dompu dari bekerja

Masih ada 47,83% yang belum 1. Ibu yang pra menopous dan masih mendapat 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Memberikan
mendapat pelayanan KB Aktif menstruasi Sebagian besar sudah tidak kontrasepsi bagi PUS di posyandu penyuluhan tentang
mengunakan alat kontrasepsi 2. Menjalin Kerjasama lintas sector kontrasepsi bagi PUS di
dengan intansi DP3AP2KB untuk posyandu
2. Menjalin Kerjasama
lintas sector dengan
intansi DP3AP2KB
untuk
2. Ibu bayi balita yang masih menyusui tidak memberikan pelayanan KB setiap memberikan pelayanan
menggunakan kontrasepsi karena masih bulan di tiap-tiap posyandu. KB setiap bulan di tiap-
mengandalkan konstrasepsi alami tiap posyandu.
3. Akseptor KB sering mengalami efek samping
yang membuat mereka tidak nyaman untuk
menggunakan kontrasepsi dan memilih drop
out.
4. Persediaan obat/alkon yang kurang dan sudah
kadaluarsa.

Ada 26,9% akseptor KB yang 1. Akseptor KB sering mengalami efek samping 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Memberikan
sudah drop Out yang membuat mereka tidak nyaman untuk kontrasepsi bagi PUS di posyandu
menggunakan kontrasepsi dan memilih drop penyuluhan tentang
out. kontrasepsi bagi PUS di
2. Ibu ingin hamil. posyandu
GIZI Masih 0,8% ibu hamil belum 1. Kurangnya pengathuan ibu tentang asupan 1. Meningkatkan pengetahuan ibu 1. Melakukan penyuluhan
mendapat 90 tablet besi. ibu hamil tentang asupan ibu hamil ttg manfaat fe pada ibu
hamil
2. Memberikan fe minimal 90
tablet
selama kehamilan
Lebih dari 90 % remaja sudah 2. Kurangnya pengathuan ibu tentang asupan  Meningkatkan pengetahuan ibu 1. Melakukan penyuluhan
mendapat tablet tamabah darah. ibu hamil tentang asupan ibu hamil ttg manfaat fe pada ibu
hamil
2. Memberikan Fe
minimal 90 tablet
selama kehamilan
Sekitar 11,88% balita tidak datang 1. Kurangnya pengetahuan 1. Melakukan kunjungan rumah 1. Sweeping setiap bulan
menimbang di posyandu (D/S) masyarakat ttg pentingnya sasaran/sweeping 2. Mengadakan rapat dengan
posyandu 2. Melakukan penyuluhan linsek
2. Kurangnya kesadaran dari ibu kepada masyarakat tentang
manfaat membawa balita
balita untuk dating ke posyandu
keposyandu
3. Kesibukan orang tua sehingga 3. Meningkatkan kerjasama lintas sector
tidak membawa anak ke posyandu
4. Peran lintas sektor yang masih kurang
Dari semua balita yang ditimbang, 1. Pengetahuan ibu tentang pola makan  Melakukan penyuluhan dan 1. Kelas gizi balita
Sekitar 21% tidak naik berat yang kurang bimbingan kpd orang tua bagaimana 2. Pengadaan pmt
badannya. 2. Pola asuh yang masih kurang karena cara mengolah dan pemberian penyuluhan setiap
masih ada balita yang di asuh oleh makanan yang baik sesuai dengan gizi bulan di posyandu
seimbang 3. Pemberian pmt
neneknya
 Mendata setiap anak yang tidak naik pemulihan pada
3. Tingkat ekonomi yang kurang sasaran khusus
bb nya, utamanya bagi anak yang bb
nya tidak naik selama 2 bulan
berturut
turut
Ada 83,68% ibu hamil yang 1. Masih adanya budaya yang tidak 1. Penyuluhan tentang pentingnya asi 1. Konseling ASI
mengalami kurang energy Kronis mendukung asi ekslusif ekslusif 2. Perbanyak leaflet
(KEK) 2. Ibu bekerja sehingga tidak adapat tentang ASI
memberikan asi secara eksklusif Eksklusif
3. Kurangnya pengetehauan ibu tentang 2. Kunjungan rumah ibu nifas utk
manfaat ASI Eksklusif memotifasi ibu untuk ASI
eksklusif
Sekitar 70,79% Bayi usia 6 bulan 1. Kurangnya pengetahuan ibu 1. Meningkatkat pengetahuan ibu 1. Konseling ASI E
belum mendapatkan ASI Eksulusif tentang asupan ibu hamil tentang ASI Ekslusif 2. Perbanyak leaflet ASI E
2. Masih adanya budaya yang
tidak mendukung ASI Ekslusif
3. Ibu bekerja sehinggga tidak
dapat memberikan Asi secara
Ekslusif
Masih ada 4% Bayi yang baru 1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang 1. penyuluhan manfaat ASI Ekslusif 1. penyuluhan di
lahir belum mendapatkan IMD manfaat ASI Ekslusif dan cara menyusui yang baik dan Posyandu
(Inisiasi Menyusui Dini) 2. Kesibukan ibu menyusui benar 2. kunjungan rumah ibu
3. Gaya hidup ibu di era mileneal nifas
4. kurangnya kesadaran ibu
5. bingung putting disebabkan karena terlalu
dini memberikan dot kepada bayi baru lahir
Ada 27,71% Balita yang 1. kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi saat 1. penyuluhan tentang 1. penyuluhan
mengalami Pendek (Stunting) hamil penting MPASI tentang penting
2. pemberian MPASI yang tidak sesuai 2. Tingkatkan pemberian MPASI MPASI
3. kurangnya kesadaran ibu ketika baik 2. Tingkatkan pemberian
sakit sehingga menyebabkan bayi MPASI
terlambat tertangani
4. kadar gizi buruk sejak kehamilan ( bumil KEK)
DIARE 87,90 % balita yang belum 1. Masyarak mengangap diare itu hal 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Memberikan
mendapat Pelayanan Diare yang biasa pencegahan dan penenganan diare penyuluhan tentang
gejala diare dan
pertolongan
pertama pada diare
87,90 % balita yang belum 1. Orang tua masih mengangap bahwa diare 2. Memberikan penyuluhan tentang 1. Memberikan
menggunakan Oralit pada balita pada balita itu pertanda balita tumbuh gigi pencegahan dan penenganan diare penyuluhan tentang
diare gejala diare dan
pertolongan
pertama pada diare
87,9% balita yang belum 1. Karena persedian zinc dan oralit 1. memaksimalkan pengadaan 1. perencanaan
menggunakan Zink pada balita masih kurang zinc dan oralit sesuai kebutuhan pengadan ZINC dan
diare oralit
ISPA Sekitar 80,63% kasus Pneumonia 1. Masayaraakat merasa takut 1. Memberikan penyuluhan 1. Penyuluhan ISPA di
balita belum ditemukan memeriksaakan dirinya karena takut di tentang perbedaan ISPA dan Posyandu
anggap Covid-19 Covid-19
KUSTA Sekitar 56% kasus kusta yang 1. Masyarakat masih mengangap 1. Penyuluhan tentang tanda  Penyuluhan
belum ditemukan dan diobati bahwa Kusta merupakan penyakit dan gejala Kusta tentang tanda dan
keturunan 2. Kunjungan rumah pada gejala Kusta
2. Masyarakat mengangap kusta adalah penderita yang terkenna penyakit  Kunjungan
penyakit yang memalukan kusta rumah pada
3. Masyarakat belum mengenal tandadan 3. Penjaringan kasus kusta di penderita
gejala penyakit kusta tiap- tiap Posyandu tiap bulan yang
terkenna
penyakit
kusta
 Penjaringan kasus
kusta di tiap- tiap
Posyandu tiap
bulan
56% yang belum Pemeriksaan 4. Masyarakat masih mengangap 4. Penyuluhan tentang tanda Penyuluhan
kontak dari kasus Kusta Baru bahwa Kusta merupakan penyakit dan gejala Kusta tentang tanda dan
keturunan 5. Kunjungan rumah pada gejala Kusta
5. Masyarakat mengangap kusta adalah penderita yang terkenna penyakit  Kunjungan
penyakit yang memalukan kusta rumah pada
6. Masyarakat belum mengenal tanda 6. Penjaringan kasus kusta di penderita
dan gejala penyakit kusta tiap- tiap Posyandu tiap bulan yang
terkenna
penyakit
kusta
 Penjaringan kasus
kusta di tiap- tiap
Posyandu tiap
bulan
Masih Ada 1% penderita kusta 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan tentang pentinganya 1. Penyuluhan tentang
dengan Angka kecacatan tingkat 2. pentingnya dilakukan pemeriksaan dini melakukan pemeriksaan dini pentinganya
pada penderita kusta sebelum menimbulkan gejala melakukan
2. Masyarakat mengangap bahwa penyakit kusta baru pemeriksaan dini
adalah penyakit yang biasa sebelum
menimbulkan gejala
baru
Masih ada 1% Penderita Kusta 1. Pasien masih dalam proses pengobatan 2. PMO 1. PMO
yang belum RFT
Masih ada 28,5% penderita kusta 2. Penderita kusta keluar daerah 1. Melakukan kunjungan rumah 1. Melakukan kunjungan
yang belum pengawasan pasca sehingga sulit untuk dilakukan 2. PMO rumah
RFT pengawasan 2. PMO
Masih ada 33% yang belum 1. Pasien masih dalam proses pengobatan 1. Melakukan kunjungan rumah 1. Melakukan kunjungan
ditemukan Penderita baru yang rumah
pasca pengobatan dengan score
kecacatannya tidak bertambah atau
tetap
Masih ada 19,43% tenaga 1. Masih banyak tenaga PKM yang belum 1. Memberikan sosialisai 1. Memberikan
kesehatan Kusta Tersosialisasi mendapatkan pelatihan terkait kusta berulang ke tenaga pkm yang sosialisai berulang
belum ke tenaga pkm
mendapatkan pelatihan yang belum
mendapatkan pelatihan
TUBERCOLOSIS Sekitar 76,14% Kasus TB yang 1. Masyarakat masih mengangap bahwa 7. Penyuluhan di tingkatkan di 1. Pasterisasi
BACILLUS (TB belum ditemukan dan diobati TB merupakan penyakit keturunan masyarakat bahayanya TB
PARU) 2. Mastyarakat tidak mau memberikan 8. Kegiatan CBA di tingkatkan Paru tiap-tiap
dahak karena merasa jijik 9. Kunjungan rumah pada Desa
3. Masyarakay mengangap bahwa TB penderita suspek TB di lakukan 2. Petugas dapat
paru merupakan penyakit memalukan 10. Suspek Terduga TB melakukan edukasi
dengan memakai
poster
DEMAN Ada 87,18% belum bebas Jentik  Kurangnya pengetahuan 1. Penyuluhan tentang penyebab dan 1. Penyuluhan tentang
BERDARAH ,masyarakat terkait penyebab dan cara pencegahan DBD penyebab dan cara
DENGUE (DBD) cara pencegaha pencegahan DBD
DBD
MALARIA Masih ada 12% Penderita Malaria  Pengetahuan masyarakat dan keluarga 1. Penyuluhan tentang penyebab dan 1. Penyuluhan tentang
yang belum dilakukan Pemeriksaan tentang kebersihan lingkungan dan cara pencegahan Malaria penyebab dan cara
SD pencegahan Malaria pencegahan Malaria
 Kurangnya pengetahuan masyarakat
terkait penyebab dan cara pencegahan
malaria
Masih ada 37.86% yang belum  Ibul hamil tidak datang ke posyandu pada 1. Mendistribusikan RDT di tiap- 1. Mendistribusikan
Pemeriksaan Hepatitis pada bumil saat screening tiap pustu/polindes atau bidan RDT di tiap-tiap
dengan rapid HBSag  Ibu hamil pendatang dengan usia kehamilan 9 Desa pustu/polindes atau
bulan dan langsung melahirkan sehingga 2. Pengadaan APD unttuk bidan Desa
tidak sempat di screning melakukan kunjungan rumah di 2. Pengadaan APD
HEPATITIS tiap-tiap Desa unttuk melakukan
 Tidak dilakukan karena Covid-19
 Tidak dilakukan sweeping tiap rumah kunjungan rumah di
 Ibu hamil yang ada di daerah sangat sulit tiap-tiap Desa
tidak dapat di jangkau untuk screening

Masih ada 15% Anak SMP/SMA 1. Kurangnya pengatahuan Anak SMP/SMA 1. Penyuluhan dan edukasi 1. Penyuluhan dan
yang belu mendapatkan terakait HIV/AIDS terkait HIV/AIDS edukasi terkait
penyuluhan HIV/AIDS HIV/AIDS
Masih ada 15% orang yang 1. Kurangnya pengatahuan Anak SMP/SMA 1. Penyuluhan dan edukasi terkait 1. Penyuluhan dan edukasi
HIV beresioko terinfeksi HIV terakait HIV/AIDS HIV/AIDS terkait
HIV/AIDS
Masih ada 15% pasien TB yang 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat 1. Penyuluhan tentang penyebab dan 1. Penyuluhan tentang
belum mengetahui status HIV terkait penyebab dan cara pencegahan cara pencegahan HIV/AIDS penyebab dan cara
HIV/AIDS pencegahan
HIV/AIDS
Masih ada 71,43% yang belum 1. Bayi yang lahir dari ibu pendatang 1. Pengadaan Hbig lebih banyak 1. Pengadaan Hbig lebih
Pemberian Hbig pada bayi dari 2. Keterbatasan vaksin Hbig dari banyak
bumil reaktif hepatitis Dinas Kesehatan
PELAYANAN Masih ada 20% sasaran Yang 1. Kurang pengetahuan ibu terhadap imunisasi 1. Kurang pengetahuan ibu terhadap 1. Penyuluhan dan Edukasi
IMUNISASI belum mendapat imunisasi dasar 2. Banyak orang tua yang mengangap setelah di imunisasi bagi ibu atau balita
lengkap imunisasi anaknya akan sakit 2. Lingkungan yang kurang mengenai imunisasi oleh
3. Lingkungan yang kurang mendukung dalam mendukung dalam melakukan petugas Kesehatan di
melakukan kegiatan kegiatan posyandu

Masih ada 1.02% yang belum 1. Ketakutan ibu bayi anaknya di suntik 1. Penyuluhan tentang 1. Penyuluhan tentang
mendapat imunisasi Boster 2. Petugas Imunisasi yang memegang pentingnya imunisasi dan efek pentingnya imunisasi
Campak rangkap program sehingga tidak sampingnya dan efek sampingnya
Masih ada 1,27% yang belum efektif memberikan pelayanan 2. Permintaan tenaga imunisasi di posyandu
mendapat Imunisasi Boster DPT- yang berkompeten 2. Permintaan tenaga
imunisasi di posyandu
HB-HIB imunisasi yang
berkompeten
Ada 98,4% anak kelas 1 SD/MI 1. Ada pelaksanaan Posyandu dan PPKM 1. Pengadaan APD untuk 1. Pengadaan APD
yang belum BIAS DT masih di perpanjang melakukan kunjungan rumah di unttuk melakukan
Masih ada 5,02% yang belum 2. Tidak dilakukan imunisasi karena tidak ada tiap-tiap Desa kunjungan rumah
BIAS Campak pada anak kelas 1 pelaksanaan Posyandu dan PPKM masih di di tiap-tiap Desa
SD/MI perpanjang
Masih ada 4,99% yang belum
BIAS TD pada anak kelas 2 SD/MI
Masih ada 9,1% yang belum
Imunisasi Td2 Plus Bumil
PENGAMATAN Masih ada 97,86% pelaku 1. Keluarga pasien tidak percaya adanya 1. Penyuluhan tentang Covid-19 1. Penyuluhan tentang Covid-
PENYAKIT( SURV perjalanan yang belum terdeteksi. adanya virus Covid-19 dan tidak ingin 2. Mendekatkan diri pada pasien atau 19
EILANCE melakukan pemeriksaan Rapid Antigen keluarga terdekat agar bisa mengerti 2. Sweeping pelaku
EPIDEMIOLOGY 2. Keluarga dan tetangga merasa ketakutan tentang Covid-19 perjalanan dan
) dalam pemeriksaan Covid-19 atau 3. Sweeping pelaku perjalanan dan suspek covid 19
pemeriksaan Swab antigen pengawasan selama isolasi
madiri
PIS-PK 1. Ibu yang pra menopous dan masih mendapat 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Memberikan penyuluhan
menstruasi Sebagian besar sudah tidak kontrasepsi bagi PUS di posyandu tentang kontrasepsi bagi
mengunakan alat kontrasepsi 2. Menjalin Kerjasama lintas sector PUS di posyandu
3. Ibu bayi balita yang masih menyusui tidak dengan intansi DP3AP2KB untuk 2. Menjalin Kerjasama lintas
menggunakan kontrasepsi karena masih memberikan pelayanan KB setiap sector dengan intansi
mengandalkan konstrasepsi alami bulan di tiap-tiap posyandu. DP3AP2KB untuk
Masih ada 47,83% yang belum
4. Akseptor KB sering mengalami efek samping memberikan pelayanan
mendapat pelayanan KB Aktif
yang membuat mereka tidak nyaman untuk KB setiap bulan di tiap-
menggunakan kontrasepsi dan memilih drop tiap posyandu.
out.
5. Persediaan obat/alkon yang kurang dan sudah
kadaluarsa.

Masih ada 67,36% penderita TB  Masyarakat masih mengangap bahwa - Penyuluhan di tingkatkan di - Pasterisasi bahayanya
yang belum berobat sesuai standar TB merupakan penyakit keturunan masyarakat TB Paru tiap- tiap Desa
 Mastyarakat tidak mau memberikan - Kegiatan CBA di tingkatkan - Petugas dapat
dahak karena merasa jijik - Kunjungan rumah pada melakukan edukasi
 Masyarakay mengangap bahwa TB penderita suspek TB di lakukan dengan memakai
paru merupakan penyakit memalukan - Suspek Terduga TB poster

Masih ada 82,46% penderita 1. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan PMT yang rutin di 1. Penyuluhan PMT
Hipertensi yang belu berobat secara hipertensi dan bahaya hipertensi masih posyandu yang rutin di
teratur kurang sehingga mengabaiakan pengobataban 2. Penjaringan kasus PTM di posyandu
2. Jarak rumah penderita dengan faskes tingkatkan 2. Penjaringan kasus PTM di
untuk berobat dirasa jauh tingkatkan
3. Tingkat ekonomi masyarakat rendah
Masih ada 99,75% penderita 1. Kurangnya rasa kepedulian keluarga terhadap 1. Melakukan penyuluhan dan 1. Melakukan penyuluhan
gangguan jiwa berat yang tidak di pasien gangguan jiwa pendekatan secara emosional dan pendekatan secara
obatai atau diterlantarkan 2. Tingkat ekonomi masyarakat kurang terhadap keluarga penderita ODGJ emosional terhadap
Melakukan kunjungan secara rutin keluarga penderita ODGJ
pada penderita ODGJ Melakukan
kunjungan secara
rutin pada penderita
ODGJ
Masih ada 69,9% anggota keluarga  Ketagihan merokok 1. Penyuluhan tentang bahaya merokok  Penyuluhan
yang tidak merokok  Persepsi banci apabila tidak merokok 2. Pendekatan personal pada perokok tentang bahaya
 Persepsi bahwa merokok dapat yang bertekat untuk menghentikan merokok
menghilangkan stress merokok  Pendekatan
3. Mengedarkan poster-poster tentang personal pada
bahaya merokok perokok yang
4. Perda / Perdes tentang area bebas bertekat untuk
asap rokok menghentikan
merokok
 Mengedarkan
poster-poster
tentang bahaya
merokok
 Perda / Perdes
tentang area
bebas asap
rokok
PELAYANAN Masih ada 33% yang belum 1. Kurangnya rasa kepedulian keluarga 1. Melakukan penyuluhan dan 1. Melakukan penyuluhan
KESEHATAN dilakukan Pemberdayaan terhadap pasien gangguan jiwa pendekatan secara emosional dan pendekatan secara
JIWA kelompok Masyarakat terkait 2. Tingkat ekonomi masyarakat kurang terhadap keluarga penderita ODGJ emosional terhadap
Program Kesehatan Jiwa 2. Melakukan kunjungan secara rutin keluarga penderita ODGJ
pada penderita ODGJ 2. Melakukan kunjungan
secara rutin
pada penderita ODGJ
Masih ada 20% yang belum 3. Kurangnya rasa kepedulian keluarga terhadap 4. Melakukan penyuluhan dan 2. Melakukan penyuluhan
mendapatkan pelayanan sesuia pasien gangguan jiwa pendekatan secara emosional dan pendekatan secara
standar pasien ODGJ 4. Tingkat ekonomi masyarakat kurang terhadap keluarga penderita ODGJ emosional terhadap
Melakukan kunjungan secara rutin keluarga penderita ODGJ
pada penderita ODGJ 3. Melakukan kunjungan
secara rutin
pada penderita ODGJ
UKGM Masih ada 20 % yang belum  Balita dan ibu hamil masih kurang ke posyandu 1. Melakukan penyuluhan cara  Melakukan penyuluhan
melakukan Kunjungan ke  Kurang pengetahuan ibu terhadap cara menyikat gigi yang benar cara menyikat gigi yang
Posyandu terkait kesehatan gigi pencegahan karies gigi benar
dan mulut  Balita masih banyak hyang karies gigi
PELAYANAN Masih ada 50% yang belum  Masyarakat masih acuh tak acuh 1. Melakukan sosialisasi  Melakukan
KESEHATAN pembinaan ke penyehatan  Kurangnya lahan untuk menanam obat- manfaat tanaman tradisional sosialisasi
TRADISIONAL tradisional obat tradisional manfaat tanaman
tradisional
Masih ada 50% Kelompok asuhan 1. Masyarakat masih acuh tak acuh 1. Melakukan sosialisasi 1. Melakukan
mandiri yang belum berbentuk 2. Kurangnya lahan untuk menanam obat- manfaat tanaman tradisional sosialisasi
obat tradisional manfaat tanaman
tradisional
KESEHATAN Ada 93,43% kasus refraksi yang 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 1. Penyuluhan terhadap penyebab 1. Penyuluhan terhadap
INDRA (MATA) belum ditemukan dan ditangani. refraksi mata dan gejala terjadinya refraksi penyebab
dan gejala refraksi
mata

PELAYANAN Masih ada 50% usia 60 tahun ke 1. Kurangnya pengetahuan keluarga dalam 1. Meningkatkan jangkauan pelayanan 1. Meningkatkan jangkauan
KESEHATAN atas yang belum dilakukan skrining mengatasi Kesehatan lansia lansia serta meningkatkan mutu pelayanan
LANSIA 33erjasama sesuai standar pelayanan Kesehatan lansia lansia serta meningkatkan
mutu pelayanan Kesehatan
lansia
PKPR Masih ada 37,4% remaja yang - Masih ada remaja yang menganggap - Sweeping remaja - Sweeping remaja
belum mendapat pelayanan posyandu hanya untuk ibu hamil, bayi dan - Pengaturan jadwal posyandu - Pengaturan jadwal
Kesehatan balita remaja sore hari posyandu remaja sore
- Remaja takut divaksin sehingga enggan untuk - Penyuluhan di posyandu hari
ke posyandu - Penyuluhan di posyandu
- Jadwal Posyandu remaja bersamaan
dengan jam sekolah remaja.
PENCEGAHAN 1. Kurang informasi mengenai posyandu lansia 1. Sosialisasi tentang keberadaan  Sosialisasi tentang
DAN yang sudah digabung dengan posyandu posyandu keluarga keberadaan posyandu
PENGENDALIAN (posyandu keluarga) 2. Peningkatan kualitas mutu pelayanan keluarga
Setiap warga negara Indonesia
PENYAKIT 2. Lansia tidak mau datang ke posyandu karena lansia antara lain pengadaan stik  Peningkatan kualitas mutu
usia 15-59 tahun mendapatkan
TIDAK takut didiagnosa corona pemeriksaan laboratorium untuk pelayanan lansia antara
skrining Kesehatan sesuai standar
MENULAR 3. Jarak rumah lansia dengan posyandu ini lansia lain pengadaan stik
menyakut keselamatan dan keamanan lansia pemeriksaan laboratorium
untuk lansia lewat dana
JKN
UKK Masih ada 15% pekerja sakit yang 1. Banyak pekerja yang ke jarang ada di tempat 1. Meningkatkan sosialisasi akan 1. Meningkatkan sosialisasi
belum dilayani karena mencari nafkah pentingkan melakukan pemeriksaan akan pentingkan
2. Kurangnya kesadaran untuk melakukan kesehatan melakukan pemeriksaan
pemeriksaan kesehatan kesehatan
Masih ada 15% Pos UKK yang 1. Masyarakat teralalu sibuk dengan kegiatan yang 1. Meningkatkan kesiapan masyarakat 1. Meningkatkan kesiapan
belum dibina lain sehingga pos UKK ini belum terbentuk dengan pos UKK masyarakat
dengan pos UKK
Masih ada 9% petugas belum 1. Masih ada sebagian petugas yang tidak 1. Memberikan pembinaan tentang 1. Memberikan
menggunakan APD (Masker sesuai memtuhi protocol kesehatan pentingnya menggunakan APD
standar) pembinaan tentang
pentingnya menggunakan
APD
BAB V PENUTUP

KESIMPULAN

Dengan adanya pedoman perencanaan puskesmas ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu petunjuk dan pegangan dalam
melakukan penyusunan perencanaan di Puskesmas. Sehingga puskesmas diharapkan mampu menyusun kegiatan tahunan secara optimal
berdasarkan masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran serta masyarakat
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

 SARAN

1. Perlu adanya pelatihan kapasitas SDM kesehatan

2. perlu adanya manajemen perencanaan kesehatan yang lebih terarah

3. Perlu adanya upaya yang lebih optimal dalam meningkatkan pelayanan dan derajat kesehatan masyarakat
Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target sasaran Penanggung Kebutuhan Mitra Waktu Kebutuh Indikator Sumber
Kegiatan jawab sumber daya kerja pelaksanaan an kinerja dana
anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Rujukan Meningkatkan neonatal 84% neonatal Dokter PKM dana 1 Kss x setiap ada menurunkan JKN,
Neonatal Resti harapan hidup risti yang ditemukan Bidan 188.500 Alat kasus yang angka JAMPERS
dari PKM ke untuk neonatal koordinator : ambulance dirujuk kematian AL dan
1 KIA RSUD risti Bidan Desa tenaga : Bidan pada UMUM
Koordinator. neonatal
Bidan Jaga, bidan
desa dan supir
kunjungan interval ibu nifas 90% dari jumlah Bidan Alat : Kohort ibu Kepala Januari s/d umum dan
nifas dan KN1,KN2,KN3, dan Bufas Resti Koordinator dan bayi desa dan desember swadaya
neonatal risti sehingga dapat neonatal Bidan KIA kader
mencegah Risti Bidan di desa
kematian ibu
pada masa nifas
pelaksanaan Meningkatkan semua ibu 100% Bidan Alat: stiker P4K, Kepala di Akhir stiker P4K swadaya
P4K persalinan oleh hamil Koordinator Kohort Ibu desa dan Setiap Bulan terpasang di
nakes Bidan KIA tenaga : Bidan kader semua
Bidan di desa sasaran
Bimtek Untuk meningkatkan Bidan semua bidan desa pimpinan Pkm Dana : 2 orang x Kepala triwulan semua BOK
Bidan Kinerja Bidan yang ada DI Wil. bidan 20rb. Alat desa dan pencatatan
Kerja PKM LGD Koordinator : ambulance kader dan
tenaga: Kepala pelaporan
PKM, Bidan KIA baik
Koordinator, dan akurat
Bidan desa dan
Supir
sosialisasi meningkatkan Masyaraka 10 desa pimpinan Pkm dana : 2 orang x kepala maret semua BOK
tanda bahaya pengetahuan t bidan 10 desa alat : desa, peserta
pada bumil, masyarakat Koordinator audio dan visual, kader, sosialisasi
bufas, bayi tentang tanda buku KIA, dan PKK, paham dan
dan balita dan bahaya lembar balik dukun dan berkomitme
pada bumil, penyuluhan. bidan desa n membantu
bufas dan Tenaga ; jika
balita Pimpinan PKM menemukan
dan Bidan ibu hamil
Koordinator resti
Pelaksanaan memberikan ibu hamil bidan dana : 10 kelas x PKK dan jika ibu hamil BOK
kelas ibu informasi koordinator 15 org alat Kader ditemukan mengerti DAN
hamil KEK tentang tentang program Gizi : Buku KIA, ibu hamil tentang APBD1
dan anemia kehamilan, dan bidan Desa lembar balik KEK dan kebutuhan
asupan gizi dan penyuluhan anemia gizi selama
tanda bahaya tenaga : Petugas kehamilan
kehamilan Gizi, Bidan
dengan anemia Koordinator,
Bidan Desa
Pelaksanaan memberikan ibu hamil ibu hamil yang Bidn, Program 10 kelas ibu PKK dan
Kelas ibu informasi ditemukan di desa Gizi ,promkes hamil Kader
hamil tentang
kehamilan,
bersalin, nifas,
tanda bahaya
serta perawatan
BBL
sosialisasi dan meningkatkan PUS dan 75% dari PUS kepala PKM Dana : DP3AP2K sesuai Meningkatk BOK
pemasangan pencapaian Akseptor bidan Alat : Buku KIA, B jadwal an akseptor
MKJP akseptor MKJP Non Kordinator, Lembar Balik Posyandu MKJP
( IUD, MKJP Bidan KIA Penyuluhan, sesuai
IMPLANT, Bidan Desa Kohort, MKJP dengan
serta IUD Post KIT (IUD, target
Placenta) IMPLANT)
tenaga : Dokter
PKM, Bidan
Koordinator, dan
bidan desa
Sosialisasi meningkatnya PUS 100% dokter PKM, Dana: 50 orang x PKK setiap bulan 85% PUS BOK
Kespro dan pus yang Bidan KIA, 10 desa Alat: Kecamata terdeteksi
deteksi dini melakukan Bidan di Desa Lembar balik, n, PKK dengan
kanker mulut deteksi dini leaflet, IVA,KIT, desa dan metode IVA
rahim dengan kanker dengan Tenaga: Bidan Kader dan
metode IVA metode IVA koordinator, SADARI
didesa – desa dan deteksi bidan yang sudah dan
kanker dilatih SADANIS
payudara,
dengan
SADARI dan
SADANIS.
pelaksanaan untuk Bidan semua bidan yang dokter PKM, dana: 72 orang x Juni dan mengetahui BOK
AMPN tk. mengetahui ada di wilayah Bidan KIA, 20.000 Alat: desember penyebab
Puskesmas informasi PKM LGD Bidan di Desa audio visual, kematian ibu
tentang format OVP dan dan bayi
kematian OVM tenaga:
maternal dan dokter PKM,
perinatal bidan
koordinator,
bidan
sosialisasi meningkatkan remaja di 10 sekolah, 3 ka. UPT, pet. dana: 42 orang x sekolah sesuai meningkatka BOK
PKPR di pengetahuan sekolah smp, 3 sma PKPR 10 sekolah Alat: SMP dan jadwal n wawasan
sekolah (SMP tentang audio visual, SMA masing- dan
dan SMA) reproduksi bagi materi PKPR, masing pengetahuan
remaja di format REPISI sekolah remaja di
sekolah tenaga: ka UPT, sekolah
bidan koordinator
sosialisasi terbentuknya siswa 5 konselor di ka. UPT, pet. dana: 5 orang x april peserta BOK
konselor konselor sebaya SMP dan masing-masing PKPR 10 sekolah Alat: pelatihan
sebaya pada pada kesehatan sMA sekolah audio visual, memahami
remaja di remaja di lembar balik materi
sekolah sekolah PKPR, leaflet pelatihan
kespro remaja.
tenaga: ka UPT,
petugas PKPR
pelatihan meningkatkan ibu-ibu 10 desa ka upt, pet. dana: 5 orang x pkk maret, april, ibu-ibu pkk BOK
konseling pengetahuan PKK desa Konselor 10 desa Alat: kecamatan mei dan juni menjadi
PMBA pada dan (POKJA PMBA audio visual, , pkk desa konselor
ibu-ibuu PKK keterampilan 4) puskesmas materi konseling PMBA yang
di desa ibu-ibu PKK PMBA, lembar mantap
dalam balik KMS,
memberikan bahan praktek
konseling PMBA. tenaga:
pemberian ka UPT, petugas
makanan pada dan petugas
bayi dan balita konselor PMBA
(PMBA) di puskesmas
pelatihan meningkatkan kader 14 pos ka upt, pet. dana: 3 orang x pemerinta maret, april kader-kader BOK
konseling pengetahuan posyandu Konselor 22 posyandu h desa dan dan juli posyandu
PMBA bagi dan PMBA Alat: audio kader bisa menjadi
kader keterampilan puskesmas visual, materi konselor
posyandu kader posyandu konseling PMBA, PMBA yang
dalam lembar balik handal
memberikan KMS, bahan
konseling praktek PMBA.
pemberian tenaga: ka UPT,
makanan pada petugas dan
bayi dan balita petugas konselor
(PMBA) PMBA di
puskesmas
sosialisasi mengetahui bidan dan semua bidan dan pimpinan PKM, dana: 6 orang x bidan desa januari kasus positif BOK
tentang kelainan sedini kader kader yang berada bidan 10 desa Alat: dan kader ditemukan,
skrining mungkin, di wilayah kerja coordinator audio visual, diobati dan
hipotiroid sebelum gejala puskesmas materi skrining dipantau
kongenital klinis muncul hipotiroid
(SHK) dan secepatnya kongenital
memberikan (SHK), lembar
intervensi untuk balik KMS,
mencegah bahan praktek
kecacatan PMBA. tenaga:
ka UPT, petugas
dan petugas
terlatih SHK di
puskesmas
peningkatan meningkatnya petugas bidan di pimpinan PKM, dana: 1 orang, februari petugas BOK
kapasitas kemampuan KIA puskesmas bidan alat: transport mampu DAN JKN
tenaga KIA petugas dalam koordinator udara, tenaga: memfungsik
untuk mendeteksi bidan puskesmas an alat USG
pelatihan dan kelainan pada
pemanfaatan ibu dan bayi
alat USG dengan alat
USG
kemitraan meningkatkan bidan 10 desa pimpinan PKM, dana: 6 orang x antara bidan BOK
bidan dan kemitraan bidan desa dan bidan 10 desa Alat: dan dukun
dukun bersalin dengan dukun dukun koordinator audio visual, terjalin
serta beranak materi kemitraan, kerjasama
meningkatkan buku KIA, stiker yang baik
peran dukun p4k. tenaga: ka dann dukun
UPT, petugas dan mengerti
bidan di perannya
puskesmas
pelacakan untuk semua ibu 10 desa bidan
status mendeteksi hamil, koordinator
maternal dan kasus resiko bufas,
neonatal menyusui
tinggi yang
terjadi di desa
Autopsi verbal Mengkaji Keluarga 6 desa Bidan dan dana 2 orang x 6 BOK
kematian ibu penyebab kasus ibu dan kepala desa
dan bayi kematian ibu bayi yang puskesmas
dan bayi meninggal

Penyuluhan Meningkatkan kepela 9 sekolah Kepala 2 Orang x 9 Sekolah Sesuai Meningkatn BOK
perilaku hidup pengetahuan sekolah, Puskesmas dan sekolah SD Jadwal di ya
bersih dan dan kesadaran guru dan Penanggung sekolah pengetahuan
sehat (PHBS) pentingnya siswa Jawab Program dan
2 PROMO di tatanan perilaku hidup kesadaran
SI institusi bersih dan pentingnya
KESEH pendidikan sehat di tatanan menerapkan
ATAN (SD) institusi perilaku
pendidikan hidup bersih
dana sehat
di tatanan
institusi
pendidikan

Penyuluhan Meningkatkan Warga/ 10 Desa Kepala 2 Orang x 10 desa Kepala Januari- Meningkatn BOK
perilaku pengetahuan Masyaraka Puskesmas dan x 12 kl Desa, Desember ya
hidup bersih dan kesadaran t Penanggung PKK, pengetahuan
dan sehat pentingnya Jawab Program Kader, dan
(PHBS) di perilaku hidup Petugas kesadaran
tatanan bersih dan Kesehatan pentingnya
Rumah sehat di tatanan menerapkan
Tangga Rumah Tangga perilaku
hidup bersih
dana sehat
di tatanan
Rumah
Tangga

Survey Untuk Warga/ 10 Desa Kepala 210 KK X 10.000 Kepala Mei tercapainya BOK
Perilaku membedakan Masyaraka Puskesmas dan Desa, rumah
Hidup Bersih rumah tangga t Penanggung Kader, tangga sehat
dan Sehat yang sehat dan Jawab Program 100%
(PHBS) di tidak sehat Petugas
tatanan rumah sehingga Kesehatan
tangga masyarakat tahu
dan mau
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan sehat

Penyuluhan Meningkatkan Siswa 10 Sekolah Kepala 40 orang X 6 Kepala Februari dan Siswa tahu BOK
NAPZA di pengetahuan SMP dan Puskesmas dan Sekolah Sekolah, Agustus bahaya dan
institusi tentang bahaya SMA Penanggung Guru dan penanggulan
pendidikan dan Jawab Program Wali Kelas gan NAPZA
penanggulangan
NAPZA

inspeksi untuk semua 10 desa petugas kesling dana: 2 orang x PKK, januari, juli, terdata BOK
sanitasi air mengetahui sarana air 10 desa x 3 kali, Kader november semua
bersih kualitas fisik bersih alat: formulir sarana yang
dan untuk inspeksi sanitasi, beresiko,
3 KESLIN mengetahui tenaga: petugas rendah,
G konstruksi air kesling dan kader sedang,
minum tinggi, dan
penduduk sangat tinggi
tersebut sudah
memenuhi
syarat

pemeriksaan untuk semua 10 desa petugas kesling dana: 2 orang x kader januari, juli, diketahui BOK
sampel air mengetahui sarana air 10 desa, alat: november tingkat
kualitas air dan bersih reagen pencemaran
resiko
pencemaran

Kaporisasi untuk semua 10 desa petugas kesling dana: 2 orang x kader, januari, 100% sarana BOK
membunuh sarana 10 desa, alat: PKK november sumur gali
bakteri, virus, yang kaporit yang
dan kuman beresiko beresiko
dalam air rendah dan rendah dan
sedang sedang
dikaporit
workshop untuk lintas desa yang belum ka puskesmas, dana: narasumber lintas februari mendapat BOK
STBM meningkatkan sektor ODF petugas kesling peserta, sektor kesepakatan
tingkat peran lembaga konsumsi, ATK, kecamatan
kecamatan kecamatan dan sewa gedung ODF tahun
desa dalam 2019
penyelenggaraa
n STBM agar
tercapai
kecamtan ODF

roadshow untuk 10 desa semua stake ka puskesmas, dana: narasumber aparat maret, april, tercapai desa BOK
STBM tingkat mendapatkan holder yang ada petugas kesling peserta, desa, mei, juni, ODF
desa kesepakatan di desa konsumsi, ATK PKK, juli, agustus
dengan stake kader
holder menuju
desa ODF

pemicuan untuk memicu seluruh semua dusun petugas kesling dana: 5 orang x ... kader, bulan peningkatan BOK
STBM masyarakat agar masyaraka yang belum ODF Dusun x 20.000, kadus Februari, perubahan
tidak BABS t yang alat: kaporit Maret, perilaku
melalui masih April, Mei
pemberdayaan BABS Juni, Juli
masyarakat Agustus,
September
dan Oktober

monitoring untuk masyaraka desa yang belum petugas kesling dana: 2 orang x ... kader Februari, 80% BOK
pasca mengetahui t yang ODF Dusun x 5 kl x maret, april, masyarakat
pemicuan perubahan sudah 20.000. mei, juni, tidak buang
STBM perilaku terpicu juli, agustus, air besar
masyarakat dari september sembaranga
buang air besar dan oktober n
sembaranagan
ke PHBS yang
lebih baik lagi.

verifikasi desa Memastikan seluruh 1 desa kepala PKM, dana: 15 orang x kader, oktober, 100% BOK
stop buang air perubahan kepala petugas kesling 20.000. kadus november masyarakat
besar perilaku keluarga konusmsi: 20 buang air
sembarangan didesa benar- orang x 20.000. besar di
benar terjadi spanduk, format jamban
dan verifikasi
berlanjut
deklarasi desa untuk seluruh 1 desa kepala PKM, dana: 5 orang x lintas november, 70% BOK
ODF memberikan masyaraka petugas kesling 50.000 x ... sektor desember pencapaian
apresiasi dan t yang ada Dusun. ODF
pengakuan atas di desa Kkonsumsi: 70
usaha orang x 20.000.
masyarakat agar spanduk, terop,
terus menjaga kursi.
desanya untuk
terus
berperilaku
hidup bersih
dan sehat

inspeksi untuk mengatur seluruh 15 sekolah petugas kesling dana: 2 orang x kepala maret tercapai BOK
sanitasi tatalaksana sekolah di ... Sekolah ds sekolah, sekolah
tempat-tempat penilaian kecamatan biasa. 2 orang x .. guru yang
umum sekolah lingkungan LGD Sekolah ds sulit. memenuhi
sekolah baik 2 orang x .. Ds persyaratan
dalam dan luar sangat sulit. kesehatan
gedung dalam Format inspeksi
rangka sanitasi TTU
peningkatan
kondisi

inspeksi untuk seluruh PTM petugas kesling dana: 2 orang x ... kader juni tercapainya BOK
sanitasi TPM mengetahui PTM yang TPM desa biasa. TPM yang
temPat-tempat ada di 2 orang x ... TPM memenuhi
pengeloalaan kecamatan desa sulit. Format syarat
makanan dan LGD inspeksi TPM
minuman yang
memenuhi
syarat kesehatan

CTPS di untuk seluruh 9 sekolah Dasar petugas kesling dana: 2 orang x kepala oktober 100% siswa BOK
SD/MI memberikan siswa desa biasa sekolah, paham
pemahaman SD/MI guru tentang cara
pada anak mencuci
sekolah tentang tangan yang
pentingnya cuci bersih dan
tangan pakai sehat
sabun dan
berperilaku
hidup vbersih
dan sehat

Pendataan untuk mendata semua 10 Desa petugas kesling Dana: 2 0rang x kader februari 100% BOK
kesehatan dan mengetahui rumah di 10 desa biasa x terdata
lingkungan jumlah sarana wilayah 4 semua
(SPAL sanitasi dasar di kerja kali 2 orang x 10 sanitasi
Tempat wilayah kerja Puskesmas desa sulit x 4 kali dasar
Sampah LGD Format Pendataan

Ispeksi untuk Rumah 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader Januari dan 100% BOK
sanitasi rumah mengetahui penduduk dan kader ds. agustus mengetahui
sehat KK yang kesling keadaan
rumahnya rumah yang
belum sehat memenuhi
agar dilakukan sarat
pembinaan oleh kesehatan
petugas lingkungan
atau tidak
memenuhi
syarat

perbaikan memperbaiki sarana 75% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader Januari dan 75% sarana BOK
sarana air sarana air bersih SAB ( ds. agustus air bersih
bersih agar tidak sumur tertangani
mencemari air gali, bak
bersih umum,
kran air)

inspeksi mengetahui sarana 90% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader juni dan juli 90% TTU BOK
kesehatan keadaan sarana TTU ( ds. berhasil di
lingkungan TTU agar mesjid, tangani
TTU dilakukan salon,
tindak lanjut terminal,
bagi TTU yang pasar)
masih belum
memenuhi
syarat
pelatihan pengelola TTU pengelola 90% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader Januari dan 90% TTU BOK
pengelola mendapat ilmu TTU ( ds. agustus berhasil di
TTU (tempat tentang sanitasi mesjid, tangani
tempat umum) TTU terminal,
salon,
sekolah)

inspeksi 1. informasi jamban 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader Januari dan 85 % tpm BOK
sanitasi TPM untuk keluarga ds. agustus memenuhi
(tempat mengetahui standar
pengelola TPM
makanan) memenuhi
syarat
2. melihat
langsung
kebiasaan
penjamah dalam
mengelola dan
mengolah
makanan kalau
ditemukan
resiko petugas
memberikan
pembinaan
pendataan 1. mengetahui jamban 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader maret dan 85% BOK
JAGA ( jumlah keluarga ds. april penduduk
jamban jamban memiliki
keluarga) keluarga jamban
2. mengetahui keluarga
KK yang sudah
dn belum
memiliki
jamban
keluarga
kursus penjamah kursus 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader agustus Makanan BOK
penjamah makanan penjamah ds. yang
makanan mendapatkan makanan diperjualbeli
ilmu tentang yang di kan
sanitasi tempat perjualkan memenuhi
pengelolaan syarat
makanan dan kebrsihan
pengolahan
makanan yang
baik dan bersih

klinik sanitasi memberikan pasien 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader november, Kebersihan BOK
informasi dengan ds. desember lingkungan
melalui keluhan untuk
pelayanan penyakit menekan
konseling berbasis angka
kepada pasien lingkunga kejadian
yang mengidap n (diare, Diare, ISPA,
penyakit yang muntaber, kolera dll
disebabkan oleh ISPA,
lingkungan kolera)
diare, ISPA, dll
agar dapat
mengendalikan
penyakit
tersebut

uji kualitas air untuk sampel air 75% Petugas kesling Dana 2 org x 10 kader juni dan 100% BOK
mengetahui bersih ds. agustus mengetahui
hasil kimia dan yang hasil kimia
bakteriologis beresiko dan
dari air bersih bakteriologi
yang diambil s dari air
sampelnya bersih yang
diambil
sampelnya

workshop mencari dan pemerinta 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat mei dan terjalin BOK
STBM tingkat membangun h camat, ds. desa, agustus komitmen
kecamatan kesepakatan pemerinta PKK, dbersama
antara h desa, kader aparat desa
pemerintah KK yang
kecamatan belum
dengan petugas memiliki
kesehatan JAGA,
dengan kader
pendekatan posyandu
STBM untuk
mencapai desa
stop BABS /
kecamatan yang
stop BABS

praktek / mendorong rasa pemerinta 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat mei dan terbagun dan BOK
promosi butuh h desa, ds. desa, agustus meningkatn
jamban contoh masyarakat KK yang PKK, ya jumlah
dalam membuat belum kader jamban
dan memiliki memiliki layak pakai
jamban dengan jaga
menawarkan
pilihan jamban
layak pakai,
mudah dan
murah

pemicuan stop mendorong / KK yang 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat mei dan sudah tidak BOK
buang air memicu buang air ds. desa, agustus ada lagi
besar masyarakat agar besar PKK, yang BAB
sembarangan mau merubah sembarang kader sembaranga
perilaku yang an n
masih BAB
sembarangan
agar mau BAB
dijamban
walaupun
dengan
menumpang

workshop membangun aparat 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat februari komitmen BOK
STBM tk. komitmen pemerinta ds. desa, sudah
Desa antara h desa PKK, terbangun
pemerintah desa masyaraka kader
dengan petugas t dan kader
kesehatan
dengan
pendekatan
STBM untuk
mencapai desa
stop BABS
monitoring meninjau KK yang 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat januari Masyarakat BOK
pasca kembali terpicu ds. desa, sadar untuk
pemicuan komitmen yang membangu PKK, membangun
telah dicapai n jamban kader jamban
dan meninjau keluarga
kembali KK
yang telah
berjanji
membangun
jamban

verifikasi desa meninjau desa yang 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat mei 95% sudah BOK
ODF apakah desa sudah stop ds. desa, tidak ada
benar benar buang air PKK, lagi
telah mencapai besar kader masyarakat
desa yang sembarang desa yang
sanitasi layak an membuang
atau desa yang BAB
stop buang air sembaranga
besar n
sembarangan

deklarasi desa mendeklarasika desa yang 85% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat april desa sudah BOK
ODF n desa yang stop ds. desa, berhasil
telah stop BABS PKK, mendeklaras
BABS kader ikan
masyarakat
yang sudah
tidak BAB
sembaranga
n

pelatihan petugas warga / 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat mei seluruh BOK
tukang mempunyai masyaraka ds. desa, tukang yang
sanitasi pendamping t PKK, dilatih
wirausaha dari desa kader sanitasi
dengan wirausaha
pelatihan sudah
tukang paham

pelatihan masyarakat masyaraka 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat april masyarakat BOK
pengelolaan mengetahui t ds. desa, sudah dapat
sampah dan pengetahuan PKK, mengelola
limbah cair tentang cara kader sampah dan
rumah tangga pengelolaan bisa
di tk. sampah dan mengelomp
Kecamatan limbah cair okkan jenis
rumah tangga sampah

pelatihan masyarakat masyaraka 80% Petugas kesling Dana 2 org x 10 aparat januari masyarakat BOK
STBM bagi memiliki t ds. desa, yang dilatih
fasilitator desa pengetahuan PKK, sudah
dan tentang STBM kader paham
kecamatan dan tentang
menyalurkan STBM
pengetahuan
tersebut di desa
kemudian
mengaplikasika
nnya

Pemberian Memenuhi sasaran 10 Desa Ka. Puskesmas. Dana; 2 orang x PKK, februari dan 95% BOK
Vitamin A kebutuhan posyandu Koordinator 10 desa. Alat: Kader agustus
Vitamin A Bayi (Bayi, program Gunting Bahan:
4 GIZI dan Balita Balita, Kapsul Vitamin
MASYA sehingga Bufas) A, Tenaga:
RAKAT mengurangi petugas gizi dan
angka defisiansi kader
Vitamin A
Swiping Vit.A untuk bayi : 6-11 100% Kader Dana : 2 orang x PKK, februari dan 100 % BOK
meningkatkan bln balita posyandu 45 pos. kader agustus
cakupan : 1-5 thn Bahan: Kapsul
distribusi vit A yang tidak Vitamin A,
Bayi dan Balita hadir Tenaga: petugas
diposyand gizi dan kader
u
Kelas Gizi memberi balita yang 15 kelas 10 desa Ka. Puskesmas. Dana; PKK, Tiap Bulan 100% kasus BOK
Balita pemahaman memiliki Koordinator Alat: Form pre Kader tertangani
kepada ibu bayi masalah program dan post test,
dan balita gizi Bahan: alat dapur
tentang cara Tenaga: petugas
pemberian gizi dan kader.
makanan pada
anak secara
tepat dan
pemulihan
kasus
Pekan mendeteksi bayi semua 10 desa 14 Ka. Puskesmas. Dana; 10 desa x PKK, April, 100% BOK
penimbangan dan balita yang sasaran posyandu Koordinator 2 Alat: Kader september sasaran
bermasalah bayi dan program timbangan bayi,
dalam balita danci, microtoice
pertumbuhan Bahan: alat dapur
Tenaga: petugas
gizi dan kader
Kelas gizi Memberikan Ibu hamil 10 orang Bidang Dana : 15 org x PKK dan Jika 100% BOK
Bumil KEK informasi Koordinator 24 kls Kader ditemukan tertangani
dan Anemia tentang Program Gizi Alat : Buku KIA, Ibu hamil
kehamilan dan Bidan desa lembar balik KEK dan
asupan Gizi dan penyuluhan Anemia
tanda bahaya Tenaga : Petugas
kehamilan Gizi, Bidan
dengan anemia. Koordinator,
Bidan desa
Konseling Membekali Kader 45 Posyandu Gizi Dana : 56 orang x PKK Juni 100% Kader BOK
PMBA tenaga 45 posyandu x 3 hadir
kesehatan hari
dengan
pengetahuan,
keterampilan
dan alat bantu
untuk
mendukung ibu,
ayah dan
pengasuh dalam
meningkatkan
praktik
pemberian
makanan
kepada bayi dan
anak serta ibu
hamil serta
optimal yang
difokuskan
pada
pemantauan
pertumbuhan.
Distribusi Memberikan Semua Remaja putri Ka. Puskesmas, Dana : 2 org x 23 Sekolah 4 kali 25% BOK
Tablet Fe informasi sasaran umur 12-18 tahun Koordinator Sekolah UKM Remaja putri
untuk remaja penting tablet remaja Program Alat : Tablet Fe PMR mendapat
putri di Fe agar putri di Tenaga : Petugas TTD
Sekolah terhindari dari SMP dan Gizi
Anemia SMA
Pelacak kasus Untuk Balita 10 Desa Program Gizi 2 orang x 10 desa Puskesmas 3 kali 100% BOK
gizi buruk dan mengetahui GIBUR Kepala
stunting adanya kasus Puskesmas
GIBUR
PMT Untuk Balita 10 orang Program Gizi 10 KSS x 90 hari Kader 1 kali 80% status BOK
pemulihan mengetahui GIBUR gizi balita
pada balita tingkat yang meningkat
gizi buruk/gizi penerimaan mendapat
kurang balita terhadap PMT
PMT yang
diberikan
PMT Memperkenalka Balita Posyandu Program gizi 44 pos x 8 bulan Kader Setiap bulan 100% BOK
penyuluhan di n PMT dari mendapat
Posyandu bahan lokal PMT
ATK Gizi Pengolahan data Program Gizi Gizi 1 paket x 150.000 Puskesmas Setiap Bulan Pelaporan BOK
program gizi dan
pencatatan
Sosialisasi Menurunkan Desa Desa Lokus Gizi 25 orang x 1 hari PKK, 1 kali Menurunnya BOK
desa siaga angka stunting stunting Kepala angka
stunting di di desa lokus desa dan Stunting
desa Lokus stunting camat
Demo inovasi Untuk memberi Bumil, 10 desa Gizi 6 orang x 2 desa PKK 1 kali Ibu ke balita BOK
menu pangan informasi Kader, dapat
lokal dalam tentang menu Perangkat memberikan
penanganan pangan dalam desa makanan
stunting desa penanganan yang baik yg
Lokus stunting di desa bernilai gizi
Lokus sehingga
menjaga
terjadinya
stunting
Distribusi Untuk Balita dan Bumil KEK dan Program gizi 2 orang x 10 Kader January, 85% balita BOK
MP-ASI dan meningkatkan Bumil balita Gikur desa April, hadir di
PMT Bumil cakupan D/S September Posyandu
KEK
PMT Bumil Untuk Bumil 10 orang Program gizi 10 kss x 90 hari Kader Mei, Juni, 80% status BOK
KEK meningkatkan KEK atau Juli gizi bumil
status gizi Anemia meningkat
Bumil
pelaksaan mencegah balita 5- 100% Kepala 2 org x 45 pos kader
imunisasi penyakit 59 bulan Puskesmas posyandu
BIAN, campak dan dan
5 IMUNIS bulan target
campak dan rubela pada Penanggung BOK
ASI januari tercapai
rubela di balita 9 -59 Jawab
posyandu bulan Program

pelaksaan mencegah
imunisasi penyakit Kepala
BIAN, campak dan balita 6-12 Puskesmas dan bulan target
100% 2 org x 53 sklh guru BOK
campak dan rubela pada tahun Penanggung februari tercapai
rubela di balita 6-12 Jawab Program
sekolah tahun
pendataan
mengetahui Kepala
sasaran
sasaran balita 5-59 Puskesmas dan kader target
imunisasi 100% 2 org x 45 pos bulan maret BOK
imunisasi BIAN bulan Penanggung posyandu tercapai
BIAN
di posyandu Jawab Program
diposyandu
pendataan
mengetahui Kepala
sasaran
sasaran balita 6-12 Puskesmas dan target
imunisasi 100% 2 org x 53 sklh guru bulan april BOK
imunisasi BIAN tahun Penanggung tercapai
BIAN di
di sekolah Jawab Program
sekolah
pelaksanaan Untuk Kepala
BIAS mencegah Puskesmas dan target
kelas 1,2,5 100% 2 org x 32 sklh guru bulan mei BOK
imunisasi DT penyakit difteri Penanggung tercapai
dan TD dan tetanus Jawab Program
pelaksanaan
untuk mencegah Kepala
BIAS
imunisasi Puskesmas dan target
imunisasi kelas 1 100% 2 org x 32 sklh guru bulan juni BOK
campak di Penanggung tercapai
campak di
sekolah sekolah Jawab Program
untuk Kepala
pendataan
mengetahui kelas Puskesmas dan target
sasaran BIAS 100% 2 org x 32 sklh guru bulan juli BOK
jumlah 1,2,dan 5 Penanggung tercapai
di sekolah
imunisasi BIAS Jawab Program
sosialisasi agar orang tua
Kepala
pelaksanaan bayi dan balita orang tua
Puskesmas dan kader bulan target
imunisasi mengerti bayi dan 100% 2 org x 45 pos BOK
Penanggung posyandu agustus tercapai
rutin dan tentang balita
Jawab Program
BIAS imunisasi
untuk mencari
Kepala
sweeping sasaran yang
bayi 0-9 Puskesmas dan kader bulan target
imunisasi tidak terkafer 100% 2 org x 45 pos BOK
bulan Penanggung posyandu september tercapai
rutin pada saat
Jawab Program
posyandu
untuk mencari
Kepala
sweeping sasaran yang
kelas 1,2, Puskesmas dan bulan target
imunisasi tidak terkafer 100% 2 org x 32 sklh guru BOK
dan 5 Penanggung oktober tercapai
BIAS pada saat
Jawab Program
imunisasi BIAS
untuk mencari
sasaran yang Kepala
sweeping
tidak terkafer balita 9-59 Puskesmas dan kader bulan target
imunisasi MR 100% 2 org x 45 pos BOK
pada saat bulan Penanggung posyandu november tercapai
di posyandu
imunisasi MR Jawab Program
di posyandu
untuk mencari
sasaran yang Kepala
sweeping
tidak terkafer anak usia Puskesmas dan kader bulan target
imunisasi MR 100% 2 org x 45 pos BOK
pada saat 6-12 tahun Penanggung posyandu desember tercapai
di sekolah
imunisasi MR Jawab Program
di sekolah
mencari polisi,
pelaksanaan Kepala
masyarakat TNI, POL
imunisasi masyaraka Puskesmas dan bulan target
yang belum 8 org x 10 kali PP, dan BOK
covid-19 di t Penanggung januari tercapai
imunisasi perangkat
desa 100% Jawab Program desa
covid-19
pelaksanaan mencari siswa Kepala polisi,
guru dan
imunisasi dan guru yang Puskesmas dan TNI, POL bulan target
siswa/sisw 8 org x 20 sklh BOK
covid-19 di belum Penanggung PP, dan februari tercapai
i 100%
sekolah imunisasi Jawab Program guru
covid-19
Pendataan dan Mendeteksi dini kelompok 10 desa Petugas Hiv Dana: 2 0rg x 10 Pet. Lab Tiap 3 bulan BOK
skrining penyakit dan POCI,( desa
kelompok penyebaran Waria, Alat: formulir dan
POCI,( Waria, Hiv/Aids LSL, PS,
rapid tes
LSL, PS, WPS, WPS, dll
6 HIV,
dll ) dan )dan
AIDS pendatang pendatang
DAN Tenaga: tim hi v
IMS dan Ka
puskesmas
Sosialisasi Untuk Ibu hamil, 10 desa Petugas HIV Dana: 2 0rg x 10 Dokter Tiap 3 bulan BOK
HIV/Aids dan meningkatkan Pasien TB desa Promkes
IMS pada pengetahuan Paru Alat: formulir dan
pasien TB paru tentang bahaya rapid tes
dan ibu hamil penyakit
Tenaga: tim hi v
Hiv/Aids dan
IMS dan dan Ka
bagaimana cara puskesmas
penanggulangan
serta pencegahan
Pendataan dan Mendeteksi dini Ibu hamil 10 desa Petugas Hiv, Dana: 2 0rg x 45 Pet. Tiap bulan BOK
skrining hiv ibu penyakit dan posyandu Laboratoriu
hamil penyebaran Alat: formulir dan m
Hiv/Aids rapid tes
Tenaga: tim hi v
dan
Pendataan dan Mendeteksi dini Pasien TB 10 desa Petugas Hiv, Dana: 2 0rg x 10 Pet. Tiap 3 bulan BOK
skrining hiv penyakit dan Paru desa Laboratoriu
pasien TB Paru penyebaran Alat: formulir dan m
Hiv/Aids PP TB Paru
rapid tes
Tenaga: tim hi v
dan Ka
puskesmas
Agar bisa
memahami
Kepala kader dan
7 Kunjungan tentang
ISPA Penderita Puskesmas dan Dana : 2 0rang x petugas Januari s/d Penderita
rumah pada penyakit diare, 10 desa BOK
DIARE diare Penanggung 10 desa ISPA Desember diare
pasien diare penybab dan
Jawab Program DIARE
cara
mengatasinya
sebagai
pedoman
mendapatkan
Kepala kader dan
pelacakan informasi
Puskesmas dan Dana : 2 orang x petugas Januari s/d
kasus tentang bayi balita 10 desa bayi balita BOK
Petugas ISPA 10 desa ISPA Desember
pneumonia penemua asus
DIARE DIARE
ispa atau
pneumonia
yang ada di
wilayah kerja
puskesmas
semua balita
agar anak2 Kepala umur 12-59
Distribusi obat balita
dapat terhindar Puskesmas dan dana : 2 orang x Februari dan bulan
cacing pada umur 12- 45 posyandu kader BOK
dari penyakit Petugas ISPA 45 posyandu Agustus mendapatka
balita 59 bulan
kecacingan DIARE n obat
cacing
distribusi obat
agar anak2 anak Kepala
cacing pada kepala
terhindar dari sekolah, Puskesmas dan Dana : 2 orang x Februari dan anak sekolah
balita dan 32 Sekolah sekolah BOK
penyakit SD/MI Petugas ISPA 32 sekolah Agustus kelas 1-6
anak sekolah, dan guru
kecacingan kelas 1 - 6 DIARE
SD/MI
Agar bisa
memahami
Kepala
Kunjungan tentang
penderita Puskesmas dan Dana : 2 org x 10 Januari s/d Penderita
rumah pada penyakit diare, 10 desa kader BOK
diare Petugas ISPA desa Desember diare
pasien diare penybab dan
DIARE
cara
mengatasinya
semua balita
transportasi agar anak2 Kepala umur 12-59
balita
kader terhindar dari Puskesmas dan dana : 5 orang x Februari dan bulan
umur 12- 45 posyandu kader BOK
distribusi obat penyakit Petugas ISPA 45 posyandu Agustus mendapatka
59 bulan
cacing kecacingan DIARE n obat
cacing
Untuk
Semua ibu
mendeteksi Kepala
Skrinning Kepala hamil di
secara dini Puskesmas dan Dana: 2 org x 10 Januari s/d
hepatitis pada Ibu hamil 10 desa desa dan skrining BOK
penyakit Petugas ISPA desa Desember
ibu hamil kader penyakit
hepatitis pada DIARE
hepaitis
ibu hamil
PENGE
8 NDALI
AN semua
KASUS Mengidentifikas desa Kepala Semua Desa
Kepala
MENUL Penjaringan di i adanya kasus wilayah Puskesmas dan sudah
masyarakat 2 Orang desa dan 10 Hari BOK
AR desa kusta di kerja Penanggung dilakukan
Kader
KUSTA masyarakat puskesmas Jawab Program pemeriksaan
DAN Lambu
FRAMB
USIA
Mengidentifikas
Kepala
i adanya kasus Semua Semua
Penjaringan di Puskesmas dan Kepala
kusta dan sekolah Anak Sekolah 2 Orang 22 Hari Sekolah BOK
sekolah Penanggung Sekolah
Frambusia di SD dan MI SD/MI
Jawab Program
sekolah
Semua
Mengidentifikas Kepala Semua
Keluarga, Ketua RT ,
Pemeriksaan i adanya kontak Keluarga dan Puskesmas dan keluarga
Tetangga, 2 Orang RW, 10 Hari BOK
Kontak dengan kasus Tetangga Penanggung dilakukan
Kerabatny Kader
positif Jawab Program pemeriksaan
a
Semua
Semua keluarga
Kepala
Pemberian Mencegah Keluarga, suda
Keluarga dan Puskesmas dan Ketua RT ,
Obat Kontak terjadinya Tetangga, 2 Orang 10 Hari diberikan BOK
Tetangga Penanggung RW
Serumah penularan Kerabatny obat
Jawab Program
a penangkal
penularan
semua kasus
Mengontrol Kepala
Pemantauan sembuh
terjadinya Pasien Puskesmas dan Ketua RT ,
Kasus Setelah Pasien 2 Orang 10 Hari sudah di BOK
kambuh Kusta Penanggung RW
Minum Obat adakan
kembali Jawab Program
pemantauan
PENGE
9 NDALI Mencegah
Menurunk
AN terjadinya
an Mencegah Kepala Semua Desa
KASUS Survei Vektor prenyakit yang
penyakit terjadinya Puskesmas dan Kepala dilakukan
MENUL Malaria dan ditularkan oleh 2 Orang 20 Hari BOK
menular peningkatan Penanggung desa survei
AR DBD Vektor dan
dan tidak kasus Jawab Program vektor
MALAR Binatang
menular
IA DAN Penular
DBD
Dilakukan
Penyemprotan
Pencegahan penyemprotan di Kepala Desa yang
dinding rumah Membunu
terhadap desa yang Puskesmas dan Kepala ada kasus
(IRS) dan h Semua 4 Orang 10 Hari BOK
berkembangbia peningkatan Penanggung Sekolah malaria/
Larvasida Nyamuk
kan nyamuk kasus malaria Jawab Program DBD
malaria
dan
DBD
Penyemprotan Melakuka
Membunuh Kepala Dikes,
/ Pengasapan n
nyamuk Semua Nyamuk Puskesmas dan Puskesmas
Voging dan Pengasapa 6 Orang 20 Hari BOK
khususnya Terbasmi Penanggung , Camat
Larvasida n Voging
DBD pembawa Jawab Program dan
pada
(Vektor) rumah dan Kepala
penyakit DBD halaman di Desa
sekitarnya
Melakuka
n survey
Untuk pada
mengantisipasi Tempat
meluasnya penampun semua keluarga
Pelaksanaan
penyakit DBD gan air dan pengelola Kepala Kepala
Pemberantasa
dan seperti tempat umum Puskesmas dan Desa,
n Sarang 2 Orang 10 Hari BOK
Mengendalikan Bak melakukan Penanggung TOGA,
Nyamuk
perkembangan mandi, pemberantasan Jawab Program TOMA
(PSN)
jentik Nyamuk Ember air, sarang nyamuk
di lingkungan tempat
warga penampun
gan air
minum
melakukan
Untu bisa pemeriksa
Kepala
menemukan an di
Melakukan Kepala Desa,
penderita secara semua Semua Desa
Kegiatan Pemeriksaan Puskesmas dan Penanggun
dini dan desa 3 Orang 10 Hari dilakukan BOK
MBS Malaria malaria pada Penanggung g jawab
mendapatkan wilayah pemeriksaan
masyarakat Jawab Program program
pengobatan kerja
dan Kader
secepatnya. Puskesmas
Lambu
upaya
pemeriksaan
Semua ibu
atau tes yang
mencegah hamil di
sederhana dan
terjadinya kasus semua desa
mudah di semua ibu
malaria pada ibu Kepala wilayah
Kegiatan laksanakan hamil Kepala
amil sehingga Puskesmas dan kerja
Scerening ibu pada dilakukan 2 Orang Desa, 20 Hari BOK
tidak terjadi Penanggung puskesmas
Hamil masyarakat tes darah Kader
resiko keseatan Jawab Program Lambu di
bertujuan untuk malarianya
pada ibu dan lakukan tes
membedakan
janin darah
masyarakat
malaria
yang sakit atau
berisiko terkena
penyakit
Sceerening untuk semua Kepala
mencegah Kepala
pada menemukan pendatang 2 Orang Desa, 60 Hari BOK
terjadinya Puskesmas dan
pendatang/ penderita yang Kader
pekerja luar malaria yang datang kontaminasi Penanggung
Daerah dibawa dari dari luar malaria Jawab Program
daerah lain dan daerah
mengetahui
jenis
plasmodium
penyebab
penyakitnya
Semua
Kegiatan Untuk kasus Mencegah Kepala
Kepala
Pelacakan/ Mendeteksi dini panas terjadinya Puskesmas dan
2 Orang Desa, 10 Hari BOK
Penyisiran pada kasus terutama penularan Kasus Penanggung
Kader
Kasus Panas panas pada anak- Malaria Jawab Program
anak
Pelatihan Memberi Siswa 50 konselor Ka. PKM Dana : 5 org x 10 Sekolah Peserta BOK
1 PKPR konselor informasi, SMP dan Lambu, pet. sklh. Alat : audio SMP dan pelatihan
0 sebaya tingkat dukungan SMA PKPR visual, lembar SMA, memahami
PKM emosi, balik PKPR, dokter dan
Lambu membantu leaflet kespro mengaplikas
remaja agar remaja. Tenaga : ikan materi
mampu Ka. UPT, petugas Maret pelatihan.
memahami PKPR
masalah yang
dihadapi dan
mampu
menyelesaikann
ya.
Penyuluhan memberikan Siswa 420 siswa Ka. PKM Dana : 30 org x Sekolah peserta BOK
kesehatan pemahaman SMP dan Lambu, pet. 14 sekolah. Alat : SMP dan mampu
remaja bagi siswa SMA PKPR audio visual, SMA, memahami
tentang materi PKPR, dokter tentang
membudayakan format refisi. kesehatan
PHBS baik Tenaga : ka PKM remaja.
dilingkungan Lambu, pet.
Juni
sekolah PKPR
maupun
rumahnya, serta
penguatan
mental guna
menangkal
bahaya
pengaruh
Narkotika dan
seks bebas.
Pembentukan Meningkatkan Remaja di 50 remaja Ka. PKM Dana : 25 org x 2 Kader, September Meningkatk BOK
kelas remaja pengetahuan, desa Lambu, pet. desa. Alat : audio Kepala an wawasan
sikap dan PKPR visual, materi Desa pengetahuan
keterampilan PKPR, format remaja di
remaja tentang refisi. Tenaga : ka desa
kesehatan PKM Lambu, pet.
remaja PKPR
termasuk
kesehatan
reproduksi
remaja serta
ikut berperan
aktif dalam
pencegahan dan
penanggulangan
nya.
Kegiatan Untuk Balita dan 20 TK/RA/ Kepala Dana : Guru September Semua balita BOK
SDIDTK di melakukan anak pra PAUD yang ada Puskesmas 2 oarang TK/RA/ dan anak pra
1 SDIDTK Sekolah TK Stimulus, sekolah di desa biasa Petugas Alat: PAUD sekolah
1 dan PAUD Deteksi dan 0-6 tahun SDIDTK 1. Formulir mendapatka
Intervensi Dini DDTK n pelayanan
Tumbuh 2. Register stimulasi,
Kembang DDTK deteksi dan
(SDIDTK) 3. Alat SDDTK intervensi
Balita pada dini
anak penyimpang
TK/RA/PAUD an tumbah
kembang
susui dengan
usianya.
Kegiatan Untuk Balita dan 20 TK/RA/ Kepala Dana : Guru Desember Semua balita BOK
SDIDTK di melakukan anak pra PAUD yang ada Puskesmas 2 oarang TK/RA/ dan anak pra
Sekolah TK Stimulus, sekolah di desa biasa Petugas Alat: PAUD sekolah
dan PAUD Deteksi dan 0-6 tahun SDIDTK 1. Formulir mendapatka
Intervensi Dini DDTK n pelayanan
Tumbuh 2. Register stimulasi,
Kembang DDTK deteksi dan
(SDIDTK) 3. Alat SDDTK intervensi
Balita pada dini
penyimpang
anak an tumbah
TK/RA/PAUD kembang
susui dengan
usianya.
Pendataan Mendapatkan Lansia 10 desa Ka puskesmas Dana= 2 orang Kader Bulan Terdata BOK
sasaran lansia data secara rill Lambu ×10 desa. Alat= PKK, januari semua
sesuai sasaran petugas lansia formulir Toma sasaran
1 LANSIA lansia di pendataan lansia
2 wilayah kerja
Tenaga=
puskesmas
Lambu
petugas lansia,
sebagai deteksi kader
sedini mungkin
Pelayanan Memberikan Lansia Semua sasaran Ka puskesmas Dana= 2 org Kader januari - Semua BOK
lansia di pelayanan lansia di 10 desa Lambu ×45 posy alat= PKK, desember sasaran
posyandu kesehatan petugas lansia lansia Kit, Toma lansia
kepada lansia Kohort lansia. mendapatk
di posyandu Tenaga petugas an
keluarga lansia pelayanan
kesehatan

Kunjungan Melakukan Lansia Semua sasaran Ka puskesmas Dana= 2 org Kader januari - Semua BOK
rumah lansia kunjungan lansia di 10 desa Lambu ×45 posy alat= PKK, desember sasaran
resti rumah pada petugas lansia lansia Kit, Toma lansia
lansia RESTI Kohort lansia. mendapatk
yg lebih dari Tenaga = an
70 thn yg petugas lansia pelayanan
tidak mampu kesehatan
berkunjung di
posyandu

Pelaksanaan Membantu Lansia di 6 Desa Dana = 1 org × Kader Kader Di 6 desa BOK
senam lansia aktifitas fisik posyandu Ka Puskesmas 10 desa Alat = PKK, PKK, dilaksanaka
di Desa dan latihan Lambu audio visiul Toma Toma n senam
fisik (olah petugas lansia Tenaga = lansia di
raga) pada intruktur senam posyandu
lansia
Snack lansia Membantu Lansia 30 % dari jumla Ka Puskesmas Dana = 10.000 Petugas Setiap 30 % lansia BOK
dan meningkatkan diposyan lansia Lambu per lansia × 10 gizi bulan mendapatk
pembinaan kebutuhan gizi du petugas lansia desa Alat = kader,pkk an ptm
lansia lansia buah, tempat
makanan.
Tenaga :
petugas lansia,
petugas gizi

Pertemuan Meningkatkan Lansia 80 % lansia Ka Puskesmas Dana = 42 org × Kader Setiap 80 % BOK
lansia dan pengetahuan dan kader Lambu 10 Alat = KMS PKK, bulan Kader dan
pembinaan lansia tentang petugas lansia lansia Tenaga= Toma lansia hadir
lansia kesehatan petugas lansia

tes kebugaran untuk jemaah 10 desa tim program dana: 5 orang x kades, satu kali skrining BOK
PELAY jemaah haji mendeteksi dini haji kesorga dan 10 desa. Tenaga: kader setahun pada jemaah
1 ANAN penyakit jemaah kepala PKM petugas kesorga haji
3 KESEH haji supaya
ATAN tidak
OLAHR menghambat
AGA proses ibadah.
pemeriksaan untuk menjaring Siswa 3 SMP tim program dana: 3 orang x 3 kepala satu kali semua siswa BOK
jasmani anak kualitas/ status kesorga dan sekolah. Tenaga: sekolah setahun terjaring
sekolah kesehatan pada kepala PKM pet. Kesorga
anak sekolah
kegiatan meninkangkatn aparatur 10 desa rogram kesorga Konsumsi 50 kepala satu kali semua
olahraga di ya kerjasama desa, dan kepala orang x 15.000. desa setahun aparatur
desa lintas sektoral masyaraka PKM didesa dan
dalam rangka t masyarakat
kegiatan ikut dalam
olahraga. kegiatan
senam
kebugaran.
Kegiatan meninkangkatn lintas Kecamatan petugas konsumsi 30 UPTD 6 kali semua lintas BOK
olahraga ya kerjasama sektoral kesorga, orang x 15.000. dikpora, setahun sektoral ikut
tingkat lintas sektoral promkes,Kepala camat,pert dalam
kecamatan. dalam rangka puskesmas. anian,peter kegiatan
kegiatan nakan,KU senam
olahraga. A.DP3Ape kebugaran.
rikanan
tokoh
agama
tokoh
masyaraka
t,LSM,PK
K,DW.
Pendataan untuk kepala 100% Kepala 2 org x 40 sklh Kepala Bulan Juli BOK
sekolah sehat mengetahui sekola dan Puskesmas dan desa biasa, 2 org sekolah Memdapatk
1 USAHA jumlah guru-guru Penanggung x 6 sklh ds sulit, dan guru an jumlah
4 KESEH siswa/siswi, Jawab Program 2 org x 8 sklh ds siswa/ siswi,
ATAN jumlah guru dan sangat sulit.. jumlah guru
SEKOL jumlah sarana Penggadaan dan jumlah
AH da prasarana format 20 lbr x 54 sarana da
(UKS) hri prasarana
penjaringan untuk siswa/ 100% Kepala 5 org x 40 sklh Kepala Bulan melakukan BOK
kesehatan mendeteksi dini siswi Puskesmas dan desa biasa, 5 org sekolah Agusus pemeriksaan
anak sekolah siswa/siswi Penanggung x 6 sklh ds sulit, dan guru kesehatan
sehat yang memiliki Jawab Program 5 org x 8 sklh ds kepada
masalah sangat sulit.. siswa/ siswi
kesehatan agar Penggadaan
segera format 3966 org x
mendapatkan 3 lbr
penangganan
sedini mungkin
Swiping anak untuk siswa/ 100% Kepala 1 org x 40 sklh Kepala Bulan melakukan BOK
sekolah sehat memantau atau siswi Puskesmas dan desa biasa, 1 org sekolah Oktober periksa
evaluasi peserta Penanggung x 6 sklh ds sulit, dan guru kembali
didik Jawab Program 1 org x 8 sklh ds kepada
sangat sulit. siswa/ siswi
yang tidak
hadir pada
saat
penjaringan
anak sekolah
sehat
pertemuan untuk guru UKS 100% Kepala 2 org x 6 ds biasa, Guru dan Bulan sudah BOK
penguatan meningkatkan Puskesmas dan 2 org x 2 ds sulit, UKS November dilakukan
uks/m dan pengetahuan Penanggung 2 org x 2 ds sngat pembinaan
TP/uks/m guru UKs Jawab Program sulit, 2 org terhadap
narasumber kab. guru UKS
,2 org narasumber
pkm, komsumsi
peserta 22 org x 1
hr, spanduk 1
pket
Penyuluhan Memperkenalka ibu dan ibu dan balita di K.a PKM dan Dana: 2 org x 45 Kepala Bulan Ibu dan BOK
usaha n secara dini balita posyandu Petugas gigi posyandu, alat : Desa, dan januari- balita
1 UKGMD kesehatan gigi cara perawatan phantom gigi, Kader demsember mengetahui
5 dan mulut di gigi pada ibu sikat gigi. cara
masyarakat dan belita Petugas : dokter menyikat
dan perawat gigi. gigi yang
baik dan
benar
Sosialisasi Kepala
agar terbentuk terbentukny
pembentukan pegawai Puskesmas dan Dana : 30 org x 2 pegawai bulan
1 posbindu di 100% a posbindu BOK
PTM posbindu kantor Penanggung kantor kantor januari
6 kantor-kantor di kantor
khusus kantor Jawab Program
Sosialisasi
Kepala
pembentukan agar terbentuk terbentukny
Puskesmas dan Dana : 35 org x 4 bulan
posbindu posbindu di Guru-Guru 100% Guru-Guru a posbindu BOK
Penanggung sklh februari
khusus sekolah di sekolah
Jawab Program
sekolah
agar masyarakat
Kepala masyarakat
sosialisasi desa dapat
masyaraka Puskesmas dan dana : 70 org x 1 masyaraka mengerti
KTR tingkat memahami 100% bulan maret BOK
t Penanggung hr t bahaya
desa bahaya
Jawab Program meroko
merokok
agar masyarakat
masyarakat
kecematan Linsek di Kepala Linsek di
sosialisasi kecematan
Lambu dapat wilayah Puskesmas dan Dana : 85 org x 1 wilayah
KTR tingkat 100% bulan april mengerti BOK
memahami kec. Penanggung hr kec.
kecematan bahaya
bahaya Lambu Jawab Program Lambu
meroko
merokok
agar siswa Dana : 2 org x 53 untuk
dapat sklh, Alata audio mengetahui
Kepala
pemeriksaan mengetahui visual, senter, jumlah
Anak Puskesmas dan Anak
refraksi di tanda dan 100% buku catatan bulan mei siswa yang BOK
sekolah Penanggung sekolah
sekolah gejala dari tenaga, ka. mengalami
Jawab Program
gangguan Puskesmas, pet. gangguan
reflasi pada Kes. Indera penglihatan
mata
Kepala mengetahui
screening supaya
masyaraka Puskesmas dan masyaraka jumlah
katarak di diketahui 100% 2 org x 44 pos bulan juni BOK
t Penanggung t katarak di
desa katarak di desa
Jawab Program desa
semua
untuk menjaring Kepala
screening masyaraka masyaraka masyarakat
pasien yang Puskesmas dan
kesehatan t usia 15- 100% 2 org x 44 pos t usia 15- bulan juli yang BOK
berpenyakit Penanggung
usia 15-59 59 tahun 59 tahun berusia 15-
tidak menular Jawab Program
tahun 59 tahun
tersceening
pasien yang
pasien pasien
menderita
untuk yang Kepala yang
screening HT dan DM
menjaring sudah Puskesmas dan sudah bulan
hipertensi dan 100% 2 org x 10 ds mendapatka BOK
pasien menderita Penanggung menderita agustus
DM n penyanan
hipertensi dan HT dan Jawab Program HT dan
sesuai
DM di desa DM DM
standar
untuk
memantau Kntor dan Kntor dan semua
Pemantauan Kepala
kantor dan sekolah di sekolah di sekolah dan
penerapan Puskesmas dan bulan
sekolah yang wilayah 100% 2 org x 10 ds wilayah kantor ada BOK
PENERBUP Penanggung september
sudah kec. kec. PERBUP
KTR Jawab Program
menerapkan Lambu Lambu KTR
perbup KTR
Pembelian untuk
Kepala
RT/n stik gula mendeteksi dini
Puskesmas dan bulan
darah , asam pasien gula, 100% 40 kotak BOK
Penanggung oktober
urat dan kolesterol dan
Jawab Program
kolesterol. asam urat

Anda mungkin juga menyukai