INDIKATOR PRIORITAS
KEGIATAN KESEHATAN
USIA PRODUKTIF DAN
LANJUT USIA
Tahun 2022 - 2024
2
Pembina
dr. Nida Rohmawati, MPH
Penyusun
Riza Afriani Margaresa, SKM, MPH
Fitria Amiria Zahra, SE
Euis Daniati, A.Md
Kontributor
Ika Ratnawati, SKM, MKKK
PENYUSUN
3
2 KATA PENGANTAR
3 TIM PENYUSUN
4 DAFTAR ISI
5 PENDAHULUAN
Arah Kebijakan
Monitoring & Evaluasi
34 CAPAIAN INDIKATOR
Capaian Indikator Tahun 2022
Capaian Indikator Semester 1 tahun 2023.
DAFTAR ISI
4
PENDAHULUAN
Arah kebijakan
Komposisi populasi Indonesia saat ini merupakan tantangan sekaligus peluang. Puncak bonus demografi
di Indonesia diperkirakan pada tahun 2035 dengan mayoritas penduduk adalah usia produktif. Kualitas
kelompok usia produktif generasi di masa tersebut akan menentukan peluang Indonesia menjadi negara
maju. Usia produktif harus diupayakan menjadi sehat karena merupakan tulang punggung keluarga,
penerus generasi bangsa dan menjadi calon lansia yang diharapkan menjadi Lansia yang Sehat, Mandiri,
Aktif, Produktif (SMART).
6
Kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia merupakan pelaksanaan dari pilar 1
Transformasi Layanan Primer. Mengacu pada sasaran strategis menguatnya promotif
preventif di FKTP melalui UKBM dan pendekatan keluarga, yaitu menguatnya kesehatan usia
produktif dan lanjut usia melalui intervensi kesehatan keluarga, meningkatnya implementasi
Germas pada masyarakat, dan tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik.
7
Kebijakan Kegiatan
Strategi Kegiatan
Membangun Penguatan
kelompok usia kemitraan dan
produktif Sehat pemberdayaan
Bugar Produktif dan masyarakat Advokasi dan
lansia yang SMART sosialisasi
menitikberatkan
upaya promotif dan
preventif
Kemitraan dan
pemberdayaan
Peningkatan
kapasitas tenaga Masyarakat
kesehatan dan
AoC
Pemanfaatan
teknologi informasi
Penyelenggaraan Penguatan
program secara Penyelenggaraan
bertahap, terpadu, program yang sesuai manajemen dan
dan standar pelayanan layanan kesehatan
berkesinambungan dan SPO
8
Monitoring dan
Evaluasi
Monitoring dan evaluasi (Monev) dilakukan baik melalui pencatatan dan pelaporan serta
pembinaan teknis untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang
telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai secara berkala dan terus menerus untuk perbaikan dan
pengembangan kegiatan.
Pencatatan dan pelaporan dilakukan melalui manual dan aplikasi yang berlaku secara simultan dengan
pengembangan aplikasi satu sehat.
Pencatatan dilakukan setiap bulan, dan dimonitor setiap triwulan.
9
INDIKATOR
PRIORITAS
NASIONAL
INDIKATOR RPJMN
2020 - 2024
Peningkatan Upaya Penguatan Preventif dan Promotif
11
Jumlah kabupaten/ kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
1. Minimal 50% Puskesmas di wilayah kerja memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon
pengantin (kespro catin)
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin) :
memberikan pelayanan konseling/komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon
pengantin
skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi meliputi: (pemeriksaan
berat badan, tinggi badan, penentuan indeks masa tubuh, pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLA)
dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau
petugas gizi)
2. Seluruh Puskesmas di wilayah kerja mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan
dengan metoda cara modern (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/implan/ vasektomi) dilakukan dalam
kurun waktu 0-42 hari setelah ibu melahirkan
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan). Mempunyai minimal 2 (dua)
orang tenaga kesehatan yang kompeten dokter dan atau bidan yang sudah mendapatkan pelatihan
Contraceptive Technolgy Update (CTU)/pelatihan keluarga berencana (KB)/orientasi KB Pasca
Persalinan (KBPP)
12
Cara Penghitungan
Kriteria 1:
Jumlah Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin) x 100%
Jumlah seluruh Puskesmas di wilayah kerja
Kriteria 2:
Jumlah Puskesmas mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan x 100%
Jumlah seluruh Puskesmas di wilayah kerja
Sumber Data
Laporan rutin melalui komdat kesmas.
Pelaksana kegiatan
Tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
13
Pencatatan dan pelaporan
1. Petugas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi mencatatkan hasil pelayanan ke dalam
form rekam medik dan register kohort di Puskesmas.
2. Hasil pelayanan di wilayah kerja Puskesmas direkap dalam register kohort kesehatan usia produktif.
3. Penanggungjawab program kespro Puskesmas melaporkan hasil pelayanan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
4. Penanggungjawab program kespro Kabupaten/Kota menginput data kespro puskesmas ke dalam
aplikasi Komunikasi Data (Komdat) program Kesmas.
Waktu pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
14
Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan kesehatan kerja
15
2. Adanya SK/SE atau pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang
mendukung pelaksanaan program kesehatan di tempat kerja
Adanya SK/SE, pedoman/Juknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung
pelaksanaan program kesehatan di tempat kerja (contoh: SK Kesehatan Kerja/SE Peningkatan
Aktifitas Fisik/SE Deteksi Dini PTM/SE KTR di Tempat Kerja).
Cara Penghitungan
Kriteria 1:
Jumlah puskesmas yang melaksanakan Kesehatan kerja x 100%
Jumlah seluruh Puskesmas di wilayah kerja
16
Kriteria 2:
Apabila ada SK/SE atau pedoman/petunjuk teknis Kesehatan kerja, maka memenuhi kriteria 2.
Kriteria 3:
Apabila melakukan pembinaan Kesehatan kerja di sektor formal minimal 1 kali dalam kurun
waktu 1 tahun, maka memenuhi kriteria 3.
Sumber Data
Laporan rutin bulanan melalui manual/google link dan data individu harian dapat diinput melalui SITKO
Pelaksana Kegiatan
1. Tingkat puskesmas adalah Pengelola kesehatan kerja dan atau Tim kesehatan kerja atau petugas lain
di Puskesmas.
2. Tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah pengelola kesehatan kerja dan atau Tim kesehatan
kerja atau petugas lain di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
17
Pencatatan dan Pelaporan
1. Petugas Puskesmas yang melaksanakan kegiatan mencatatkan data individu harian/capaian
program kesja dalam buku bantu dan memasukkan dalam aplikasi Sistem Informasi Terpadu
Kesehatan Kerja dan Olahraga (SITKO).
2. Dinas Kesehatan kabupaten/kota menyampaikan laporan bulanan melalui manual/google link atau
SITKO
Waktu Pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
18
Persentase kabupaten/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga
Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut.
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan
kesehatan santun Lansia yaitu:
Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan yang terlatih
atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan mendahulukan Lansia di
loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin sehingga aman dan mudah diakses
oleh Lansia
Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
19
Cara Penghitungan
Kriteria 1:
Jumlah puskesmas yang membina posyandu lansia di >50% desa x 100%
Jumlah seluruh Puskesmas di wilayah kerja
Kriteria 2:
Kriteria 3:
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan orientasi PJP bagi lansia dan panduan praktis x 100%
Jumlah seluruh Puskesmas di wilayah kerja
20
Sumber Data
Laporan rutin melalui komdat kesmas
Pelaksana Kegiatan
Penanggung jawab Program Kesehatan Lansia Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Petugas kesehatan
atau tim yang terlatih/memahami pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas, dan kader posyandu
Waktu Pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
21
Pedoman yang Dipakai
1. Buku Kesehatan Lanjut Usia dan Petunjuk Teknis Pengisian Buku Kesehatan Lansia
2. Juknis P3G
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Puskesmas
4. Pedoman untuk Puskesmas dalam Pemberdayaan Lanjut Usia
5. Pedoman untuk Puskesmas dalam Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan Lanjut Usia di Posyandu
Lansia
6. Buku untuk Kader Seri Kesehatan Lanjut Usia
7. Pedoman untuk Puskesmas dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
8. Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
22
INDIKATOR RENSTRA
2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas
OUTPUT OUTPUT
IMPACT/ OUTCOME
INDIKATOR KINERJA INDIKATOR KINERJA 2022 2023 2024
SASARAN STRATEGIS
PROGRAM (IKP) KEGIATAN (IKK)
Persentase puskesmas
yang melaksanakan
Persentase pelayanan Kesehatan 70 80 90
kabupaten/ kota reproduksi bagi calon
yang melaksanakan pengantin
intervensi kesehatan
Menguatnya
keluarga
promotif dan
Persentase lansia yang
preventif di FKTP
mendapatkan pelayanan 70 80 90
melalui UKBM dan
Kesehatan
Pendekatan
Keluarga
a. Kabupaten/Kota
Persentase puskesmas
yang melaksanakan
yang meningkatkan 50 70 90
SPM
Persentase aktivitas fisik
Kabupaten/ Kota
yang menerapkan
kebijakan Germas Memiliki kegiatan
skrining Kesehatan di 40 65 90
tempat kerja 23
Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan
Kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
Cara Penghitungan
Sumber Data
Laporan rutin melalui komdat kesmas
24
Pelaksana Kegiatan
Tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi)
Waktu Pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
25
Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti pengukuran tekanan darah, pengukuran
berat badan dan tinggi badan, pengukuran LILA, dsb.
Cara Penghitungan
Jumlah lansia 60 thn atau lebih yang mendapat skrining kesehatan sesuaistandar min. 1 kali setahun x 100%
Jumlah sasaran lansia 60 th atau lebih
Sumber Data
Laporan rutin melalui komdat kesmas dan data individu menggunakan register kohort (manual atau digital).
26
Pelaksana Kegiatan
Petugas kesehatan atau tim yang terlatih/memahami pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas, dan
kader posyandu Lansia.
Petugas yang melayani, mencatatkan hasil ke dalam form kohort pelayanan kesehatan lansia dan
form pencatatan pelaporan tingkat puskesmas, termasuk mengkompilasi hasil kegiatan di posyandu
lansia. Hasil pencatatan puskesmas dilaporkan ke Pencatatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan validasi data, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam
aplikasi komunikasi data program kesmas (Komdat Kesmas). Dinas Kesehatan Provinsi kemudian
melakukan verifikasi dan validasi data, untuk selanjutnya digunakan sebagai laporan di tingkat pusat.
Waktu Pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
27
Pedoman yang Dipakai
1. Buku Kesehatan Lanjut Usia dan Petunjuk Teknis Pengisian Buku Kesehatan Lansia
2. Juknis P3G
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Lanjut Usia di Puskesmas
4. Pedoman untuk Puskesmas dalam Pemberdayaan Lanjut Usia
5. Pedoman untuk Puskesmas dalam Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan Lanjut Usia di Posyandu
Lansia
6. Buku untuk Kader Seri Kesehatan Lanjut Usia
7. Pedoman untuk Puskesmas dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
8. Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
28
Persentase puskesmas yang meningkatkan aktivitas fisik
Level 2 :
Puskesmas melaksanakan kegiatan di level 1 dan pembinaan kelompok olahraga
Level 3 :
Puskesmas melaksanakan kegiatan level 2 dan melakukan melakukan pelayanan Kesehatan Olahraga yaitu
penanganan Cedera Olahraga dan edukasi aktifitas fisik dan latihan fisik BBTT.
Cara Penghitungan
Sumber Data
Laporan rutin melalui manual/google link dan data individu dapat diinput melalui SITKO dan SIPGAR
29
Pelaksana Kegiatan
1. Petugas Puskesmas
2. Pemeriksaan kebugaran dapat dilakukan secara mandiri oleh individu maupun kelompok
Waktu Pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
30
Memiliki kegiatan skrining kesehatan di tempat kerja
sebagai kriteria ke 2 dari
Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
31
Cara Penghitungan
1. Kabupaten kota melakukan pemeriksanaan wajib (TB, BB, lingkar perut dan tekanan darah) 3 bulan
sekali pada pekerja OPD Kab/Kota. Jika memenuhi, maka memenuhi poin 1.
2. Melakukan pemeriksaan pilihan minimal 1 kali dalam setahun pada pekerja OPD Kab/Kota. Jika
dilaksanakan, maka memenuhi poin 2.
Jika hasilnya 2 poin di atas terpenuhi, maka kriteria indikator terpenuhi.
Sumber Data
Komdat Kesmas terintegrasi dengan Microsite Promkes
Pelaksana Kegiatan
Pengelola Program Kesehatan Kerja bekerja sama dengan Pengelola Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
32
Waktu pelaporan
Dilaporkan setiap bulan, dimonitor setiap triwulan.
33
CAPAIAN
INDIKATOR
CAPAIAN INDIKATOR
RPJMN TAHUN 2022
Jumlah kabupaten/ kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
35
CAPAIAN INDIKATOR
RPJMN TAHUN 2022
Jumlah kabupaten/ kota yang melaksanakan kesehatan kerja
36
CAPAIAN INDIKATOR
RPJMN TAHUN 2022
Persentase kabupaten/ kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
37
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Jumlah kabupaten/ kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
38
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Jumlah kabupaten/ kota yang melaksanakan kesehatan kerja
39
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Persentase kabupaten/ kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut usia
40
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
TAHUN 2022
Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan
Kesehatan reproduksi bagi calon pengantin
41
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
TAHUN 2022
Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan
43
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
TAHUN 2022
Persentase puskesmas yang meningkatkan aktivitas fisik
45
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi
bagi calon pengantin
46
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan
44
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
SEMESTER 1 TAHUN 2023
Persentase puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik
44
Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
@2023