Definisi Operasional Posyandu Keluarga merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yng dikelola dan diselenggarakan dari
oleh untuk dan bersama masyarakat dengan memberikan pelayanan
kesehatan dasar kepada keluarga meliputi ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, balita, remaja, usia produktif dan lansia serta terintegrasi dengan
program lain yang sinergis untuk meningkatkan derajat kesehatan
menuju katahanan keluarga.
Adapun bentuk kegiatan dari Posyandu Keluarga ini yaitu meliputi 5 langkah
pelayanan yang dilakukan:
1. Pendafataran
2. Penimbangan/Pengukuran
3. Pemeriksaan/Skrining/Pencatatan
4. Pelayanan/KIE/Penyuluhan/Konseling
5. Validata hasil pelayanan
Kriteria Inklusi: semua Posyandu yg ada di wilayah PKM Selong serta semua sasaran
yang mendapatkan pelayanan di Posga
Eksklusi: -
Formula Jumlah Posga (purnama mandiri) yang dibina dan masih aktif dibagi jumlah
seluruh posga yang memenuhi kriteria purnama mandiri dikali 100 persen
Desain Pengumpulan Data Concurrent (survey harian)
Sumber Data Data Primer Posga
Besar Sampel Seluruh Posga yang ada di wilker pkm selong
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
Periode Waktu pelaporan data Bulanan
Periode Analisa data Bulanan
Penyajian data Tabel dan Grafik
Instrumen pengambilan data Cheklist (Monitoring) Posyandu
Penanggung jawab Koordinator Promkes
PROFIL INDIKATOR
Definisi Operasional Konseling klinik sanitasi adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan
petugas konsling kepada pasien / klien agar pasien / klien dapat
meingkatkan pengetahuan, kesadaran, kemampuan dan prilaku dari
masyarakat khususnya pasien.
Tipe Indikator Output
Satuan Pengukuran Persentase ( % )
Numerator Jumlah pasien yang diberikan konseling sanitasi.
Denumerator Jumlah pasien yang mendapatkan rujukan konseling berbasis lingkungan
dari pelayanan dalam gedung dalan kurun waktu satu ( 1 ) bulan.
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi : semua pasien / klien yang memiliki penyakit berbasis lingkungan.
Eklusi : -
Formula (Jumlah pasien/klien yang diberikan konseling sanitasi / jumlah pasien yang
mendapatkan rujukan konseling sanitasi dari pelayanan dalam gedung) x
100%
Tujuan
Definisi Operasional
Dimensi mutu
Tipe Indikator
Satuan Pengukuran
Numerator
Denumerator
Target Pencapaian
Kriteria
Formula
x 10
Survey bulanan ( kohort ), survey harian (Register)
Data Primer
Semua ibu hamil K-4 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Selong
Setiap Hari
Bulanan
3 Bulan
Tabel, grafik
Kohort dan Register
Bidan Koordinator
x 100%
PROFIL INDIKATOR KIA-IBU
Judul Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K-4)
Dasar Pemikiran 1. Kementrian Kesehatan RI : Buku Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS- KIA) Tahun 2010
2. SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Nomor :
800/459/Kes/2021 tentang penetapan indikator kinerja Puskesmas pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.
Tujuan Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di wilayah kerja
Puskesmas Selong , untuk memantau adanya resiko-resiko kehamilan, dan
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan resiko tinggi,
dan menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang lahir sehat.
Definisi Operasional 1.Definisi Antenatal Care (ANC) : Pelayanan Kesehatan oleh tenaga profesional
untuk ibu selama masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal yang ditetapkan (Depkes RI, 2012).
2.Definisi Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K-4 : Jumlah ibu hamil
yang sudah mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar yakni paling
sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan tiap trimerster dibandingkan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun
( Kemenkes, 2016).
Dimensi Mutu Efektif, keselamatan pasien, berorientasi kepada pasien, efisien, adil, terintegritasi
Tipe Indikator Output/ hasil
Satuan Pengukuran Persentase (%)
Numerator Ibu hamil yang mendapat pelayanan K-4 di wilayah kerja Puskesmas Selong
Denumerator Jumlah sasaran K-4 di wilayah kerja Puskesmas Selong dalam 1 tahun.
Tujuan
Definisi Operasional
Dimensi mutu
Tipe Indikator
Satuan Pengukuran
Numerator
Denumerator
Target Pencapaian
Kriteria
Kriteria
Formula
Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia terlalu muda atau terlalu
tua atau akibat penyakit sistem reproduksi, bisa juga mencegah terjadinya pernikahan usia
dini
1.Definisi KB : Upaya mengatur kelahiran anak , jarak, dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKN )
Jumlah sasaran KB aktif (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Selong dalam 1 tahun
78%
INKLUSI : Semua pasangan usia subur
INKLUSI : Semua pasangan usia subur
Tujuan Terlaksana pelayanan kesehatan bagi anak suia pendidikan dasar sehingga tercapainya
derajat kesehatan peserta didik secara optimal
Definisi Operasional Pelayanan Kesehatan anak usia pendidikan dasar merupakan kegiatan penjaringan
kesehatan yang diberikan pada anak siswa kelas 1 dan 7 serta pemeriksaan berkala
pada siswa kelas 2 sampai dengan 6 dan kelas 8 sampai dengan kelas 9 yang dilakukan
1 kali setahun.
Standar pelayanan kesehatan pada anak usia pendidikan dasar meliputi pemeriksaan
fisik yang terdiri dari penilaian status gizi, penilaian tanda vital, penilaian kesehatan
gigi dan mulut, penilaian tajam penglihatan serta pendengaran dan pengisian quisioner
untuk mengetahui riwayat kesehatan keluarga, riwayat imunisasi serta riwayat
kesehatan mental remaja.
Tujuan Terselenggaranya PKPR berkualitas di Puskesmas Selong dan tempat pelayanan remaja
lainnya, yang mampu menghargai dan memenuhi hak-hak serta kebutuhan remaja
sebagai individu dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan , pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal bagi remaja sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Definisi Operasional 1.Definisi remaja : berdasarkan Undang-Undang No.23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak, bahwa sasaran pengguna layanan PKPR adalah kelompok remaja
usia 10-18 tahun. Walaupun demikian, mengingat batasan usia remaja menurut WHO
adalah 10-19 tahun, maka kementrian kesehatan menetapkan sasaran pengguna layanan
PKPR meliputi remaja berusia 10-19 tahun tanpa memandang status pernikahan.
2.Definisi Kesehatan Remaja : kesehatan yang berfokus pada masalah-masalah
kesehatan pada usia remaja antara lain kekurangan zat besi (anemia), kurang tinggi
(stuntuing), kurang energi kronis (kurus), dan kegemukan (obesitas). Sumber :
Indonesiabaik.Id
3.Kegiatan pelayanan kesehatan remaja :
a)Posyandu Remaja
b)Penyuluhan Kesehatan Remaja di sekolah
c)Distribusi Tablet Tambah Darah
Definisi 1. Lansia adalah usia rawan untuk terjadi penyakit degeneratif sehingga perlu
Operasional pemantauan kesehatandan usianya telah mencapai 60 tahun keatas.
2. Skrining lansia adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan capaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan pada usia lanjut.
3. Posyandu Lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu desa yang sudah di sepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
4. Kegiatan skirining lansia berdasarkan SPM itu seperti :
a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
b. Pengukur lingkar perut
c. Pemeriksaan tekanan darah, kadar gula dalam tubuh, asam urat dan kolestrol.
d. Diagnosa dan saran gizi
e. Pemberian obat dan vitamin
5. Pelayanan lansia dalam gedung adalah masyarakat yang datang memeriksakan diri
yang usianya diatas 60 tahun yg datang ke Puskesmas dan dilakukan pemeriksaan di
Poli lansia.
Kriteria Inklusi : semua sasaran usia produktif (15-59 tahun) yang ada di wilayah
kerja puskesmas Selong mendapatkan skrining sesuai standar
Eklusi : -
Formula (Jumlah Masyarakat usia 15-59 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Selong yang telah di skrining / jumlah masyarakat usia 15-59 tahun yang
ada di wilayah kerjaPuskesmas selong) x 100 %.
Desain Pengumpulan Data Retrospektif
Sumber Data Data primer hasil Skrining Pelayanan Posbindu Dan Pandu.
Besar Sampel Jumlah penduduk usia produktif
Frekuensi Pengumpulan Data setiap bulan
Periode Waktu pelaporan data Bulanan
Periode Analisa data Triwulanan
Penyajian data Tabel
Instrumen pengambilan data Ceklsit, register
Penanggung jawab Koordinator program P2-PTM
PROFIL INDIKATOR
JUDUL Penemuan kasus katarak
DASAR PEMIKIRAN 1, Permenkes yang mengatur tentang kesehatan : Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia NO HK.02.02/Menkes/155/2015
DESAIN PENGUMPULANRetrospectif
SUMBER DATA Data primer dari Register harian dari Poli, Posyandu keluarga
BESAR SAMPEL Jumlah proyeksi kasus katarak (33 % Pddk ≥ 50 thn)
FREKUENSI Harian, bulanan
PENGUMPULAN DATA
PERIODE WAKTU Setiap bulan
PELAPORAN DATA
PERIODE ANALISIS Triwulan
DATA
PENYAJIAN DATA Tabel
INSTRUMEN Register dan buku bantu
PENGAMBILAN DATA
PENANGGUNG JAWAB Pemegang program indera
33 % Pddk ≥ 50 thn
PROFIL INDIKATOR MUTU PROGRAM JIWA
Judul Cakupan ODGJ berat yang mendapat tata laksana sesuai standar
Dasar Pemikiran 1. Undang-Undang Dasar No 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa secara
umum
2. Permenkes No. 43 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan
3. SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Nomor
800/459/kes/2021Tentang Penetapan Indikator Kinerja Puskesmas Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lomok Timur dan Panduan Praktik Klinis Dokter di
pusat Pelayanan Kesehatan Primer
Dimensi Mutu Berorientasi kpd pasien, Aman
Tujuan Mengetahui cakupan orang gangguan jiwa berat yang mendapat pelayanan
kesehatan
Semua ODGJ berat mendapat penanganan sesuai standar
Definisi Operasional a. Pelayanan kesehatan pada orang dengan gangguan jiwa berat sesuai standar.
Meliputi pemeriksaan kesehatan jiwa promotiv dan preventif.
b. Langkah-langkah kegiatan tatalaksana ODGJ sesuai standar:
1. Penyediaan materi KIE Keswa, Pedoman dan buku kerja kesehatan jiwa
2. Peningkatan pengetahuan SDM
3. Penyediaan form pencatatan dan pelaporan
4. Pelayanan kesehatan ODGJ berat di puskesmas
5. Pelaksanaan kunjungan rumah (KIE Keswa dan dukungan psikososial)
6. Monitoring dan evaluasi
Denumerator Jumlah sasaran Penderita kusta RFT (Release From Treatment) dalam 1 tahun
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi : Semua Penderita kusta RFT (Release From Treatment) wilayah kerja
puskesmas selong
Eklusi : -
Formula Jumlah Penderita kusta RFT yg mendapatkan penanganan sesuai standar x 100%
Jumlah sasaran Penderita kusta RFT dalam 1 tahun
Tujuan Untuk menurunkan prevalensi kecacingan pada anak SD/MI serta meningkatkan
cakupan POPM cacingan pada anak SD/MI
Definisi Operasional Distribusi obat cacing bagi siswa SD/MI merupakan kegiatan pemberian obat
pencegahan secara massal (POPM) yang dilakukan 2 kali setahun yaitu pada bulan
Februari dan Agustus berintegrasi dengan kegiatan UKS, seperti penjaringan
Kesehatan.
Pemberian Obat Pencegahan Secara Massal Cacingan yang selanjutnya disebut
POPM Cacingan adalah pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan cacing
secara serentak kepada semua penduduk sasaran di wilayah berisiko cacingan sebagai
bagian dari upaya pencegahan penularan cacingan.
Definisi • Kesakitan malaria digambarkan dengan insidens malaria, dalam hal ini Annual Parasite
Operasional Incidence (API). API adalah angka kesakitan per 1000 penduduk berisiko dalam satu tahun.
Angka API digunakan untuk menentukan tingkat endemisitas malaria di suatu daerah.
• Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasite Plasmodium (P.falciparum,
P.vivax, P.Ovale, P.knowlesi)
Definisi Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai
Operasional dengan batuk anak
Balita adalah disertai
yangnafas cepat 0dan/atau
berumur kesukaran bernafas
- 59 bulan.
Penemuan kasus Pneumonia Balita adalah Kegiatan mencari dan menemukan penderita
Pneumonia berdasarkan informasi dari sumber yang terpercaya, yaitu dari faskes
pemeriksa penderita tersebut.
Penemuan kasus Pneumonia Balita ini dilaksanakan oleh petugas Puskesmas baik di
dalam gedung maupun di luar gedung
Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien,Aman, Adil
Kriteria Inklusi: Balita usia 0 - 5 tahun yang datang berkunjung dengan batuk/kesukaran bernafas
Eksklusi : -
Formula
Desain PengumpulanRetrospektif
Sumber Data Primer data dari poli MTBS, IGD, Rawat inap, polindes, posyandu keluarga
Instrumen PengambilRegister
Definisi Operasional 1. AIDS Adalah: kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus
HIV yang akan menular dan mematikan, virus tersebut meusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang mengakibatkan yang bersangkutan
kehilangan daya tahan tubuh nya
2. Skrining/ pemeriksaan adalah: pemeriksaan kesehatan untuk
mengetahui apakag seseorang beresiko lebih tinggi mengalami suatu
masalah kesehatan
Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien, Efektif
Tipe Indikator Output
Satuan Pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah ibu hamil yang di skrinning HIV AIDS
Denumerator Jumlah proyeksi ibu hamil yang ada di wilayah puskesmas selong
Target Pencapaian 100%
Kriteria Jumlah jamaah haji yang diskrining
Formula Jumlah ibu hamil yang diskrining x 100%
Jumlah ibu hamil yang ada di wilayah PKM Selong
Keluarga Rawan adalah Keluarga yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan diobati di wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu sehingga tercapai standar kemandirian keluarga yang optimal dalam
kesehatan. Yang termasuk keluarga rawan adalah :
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan :
b.
Ibu Nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun
c. Balita BGM
Formula (jumlah SD/MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut /
jumlah seluruh SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Selong) x 100%
Desain Pengumpulan Data Retrospektif
Sumber Data data dasar UKS
Besar Sampel semua SD/MI
Frekuensi Pengumpulan Datasetiap bulan
Periode Waktu pelaporan datsetiap bulan
Periode Analisa data 1 kali setahun
Penyajian data tabel
Instrumen pengambilan data cheklist
Penanggung jawab Pelaksana Program UKGS
PROFIL INDIKATOR
Definisi Operasional Pelayan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan / atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Selong dilaksanakan 2 (dua)
kali seminggu
Definisi Operasional Upaya Kesehatan memanfaatkan latihan fisik atau olahraga untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Definisi Operasional POS upaya kesehatan kerja adalah wadah upaya kesehatan kerja bersumber
daya masyarakat (UKBM) pada sasaran pekerja sektor informal yang
dikelola dan dislenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat
pekerja melalui pemberian pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama
promotif, preventif, disertai kuratif dan rehabilitatif sederhana atau terbatas
Definisi Operasional 1. Jamaah haji adalah: warga negara indonesia yang beragama islam yang telah
mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji dengan persyaratan yang telah
ditetapkan
2. Pembinaan jamaah haji adalah: salah satu upaya peningkatan pengetahuan
jamaah haji terkait kewaspadaan status kesehatan jamaah haji agar
terselenggaranya pemeriksaan perawatan dan pemeliharaan kesehatan sebelum
keberangkatan melalui etika, moral keilmuan dan pemeriksaan
Definisi Operasional 1. Cakupan pelayanan anak balita adalah anak usia balita 12-59 bulan yang
memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
standar.
2. Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,oleh dan
untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas Kesehatan.
Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien, Keselamatan
Tipe Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan sesuai standar di suatu wilayah
kerja dalam kurun waktu 1 tahun
Denumerator Jumlah seluruh anak balita disuatu wilayah kerja dalam kurun waktu 1 tahun
Tujuan Untuk menekan angka kematian ibu dan bayi akibat hamil di usia terlalu muda
atau terlalu tua atau akibat penyakit sistem reproduksi, bisa juga mencegah
terjadinya pernikahan usia dini
Definisi Operasional 1.Definisi KB : Upaya mengatur kelahiran anak , jarak, dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
(BKKN )
2. Definisi
Pasangan Usia Subur (PUS) : Pasangan yang istrinya berumur 15-49 tahun atau
pasangan suami istri berumur kurang dari 15 tahun dan sudah mendapatkan
menstruasi atau istri berumur 15 tahun tetapi masih haid (BKKBN, 2015).
3.Definisi Peserta KB Aktif : Cakupan peserta KB yang baru dan lama yang
masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alkon) dibandingkan dengan
jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Dimensi Mutu Efektif, keselamatan pasien, berorientasi kepada pasien, efisien, adil, terintegritasi
Tipe Indikator Output/ hasil
Satuan Pengukuran Persentase (%)
Numerator Jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif dengan jumlah pasangan usia
subur di wilayah kerja Pkm Selong
Denumerator Jumlah sasaran KB aktif (PUS) di wilayah kerja Puskesmas Selong dalam 1 tahun
Besar Sampel Semua pasangan usia subur yang ada wilayah kerja Puskesmas Selong
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap Hari
Periode Waktu Pelaporan Data Bulanan
Periode Analisa Data 3 Bulan
Penyajian Data Tabel, grafik
Instrumen Pengambilan Data Kohort dan Register
Penanggung Jawab Bidan Koordinator