Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE TERPADU

TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas pelayanan
pemeriksaan pada ibu hamil, termasuk kinerja bidan sebagai penyedia pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Dengan kualitas ANC yang baik maka ibu dan keluarga siap
menjadi orangtua dan dapat melalui proses persalinan dengan aman sehingga AKI akan
menurun.
Rencana Srategi Kementrian Kesehatan Tahun 2020-2024 menyebutkan bahwa
kondisi umum dan permasalahan kesehatan ibu dan anak di Indonesia antara lain : Angka
Kematian Ibu (AKI) 305 per 100.000 kelahiran hidup (SUPAS, 2015) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) 15 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2017). Penurunan AKI dan AKN
sudah terjadi namun penurunannya masih dibawah target RPJMN. Target RPJMN 2024
yaitu AKI 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN 10 per 1000 kelahiran hidup.
Pelayanan ANC terpadu merupakan pelayanan ANC komprehensif dan terpadu
mencakup upaya promotif,preventif,sekaligus kuratif dan rehabilitatif yang meliputi
pelayanan KIA, Gizi, pengendalian penyakit menular (imunisasi,HIV/AIDS, malaria,
PMS), penanganan penyakit menular serta program lokal dan spesifik sesuai kebutuhan
program.
Pelaksanaan pelayanan masa nifas dilaksanakan sesuai dengan Visi Dinas
Kesehatan Kutai kartanegara yaitu:
Mewujudkan Masyarakat Kutai Kartanegara yang Sejahtera dan Bahagia,
Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
1. Memantapkan Birokrasi Yang Bersih, Efektif, Efisien Dan Melayani;
2. Meningkatkan Pembangunan Sumber Daya Manusia Yang Berakhlak Mulia,
Umggul Dan Berbudaya;
3. Memperkuat Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian, Pariwisata Dan Ekonomi
Kreatif
4. Meningkatkan Kualitas Layanan Infrastruktur Dasar Dan Konektivitas Antar
Wilayah;
5. Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berwawasan Lingkungan
Tata Nilai Puskesmas Mangkurawang yang telah diterapkan yaitu: Kerja Keras,
Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas. Dan Budaya Kerja Puskesmas Mangkurawang
adalah MISKAD (Motivasi Sehat, Inovatif, Sinergi, Kerja Sama, Akuntabel, Dedikasi).
II. Latar Belakang
Pelayanan Antenatal termasuk Standar pelayanan Minimal (SPM) Tingkat
Kabupaten/Kota di bidang kesehatan sesuai peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun
2019 yang pencapaiannya diwajibkan 100%. Capaian pelayanan ANC di wilayah
Puskesmas Mangkurawang yang terdapat di 5 kelurahan dan 2 desa adalah : Kel. Panji (K1
123,8%,K4 101%,bumil faktor/resti 138%), Kel.Sukarame (K1 114,1%,K4 93%, bumil
faktor/resti 113% ), Kel.K.Baru (K1 114,8%,K4 94%, bumil faktor/resti 157%),
Kel.Mangkurawang (K1 133,3%,K4 111%, bumil faktor/resti 208%), Kel.Loa Tebu (K1
103,4%,K4 87%, bumil faktor/resti 253%), Desa Bendang Raya (K1 110,5%,K4 74%,
bumil faktor/resti 105%), dan Desa Rapak Lambur (K1 81,1%,K4 76%, bumil faktor/resti
162%) secara keseluruhan capaian pelayanan ANC di Puskesmas Mangkurawang Tahun
2022 (K1 117,4% dan K4 96,9%, bumil faktor/resti 175%). Berdasarkan data diatas
diperlukan suatu kegiatan terpadu untuk mendeteksi secara dini masalah dan penyakit yang
dialami oleh ibu hamil melalui kegiatan pelayanan ANC terpadu. Pelayanan ANC
mempersiapkan calon ibu agar benar-benar siap untuk hamil, melahirkan dan menjaga agar
lingkungan sekitar mampu melindungi bayi dari infeksi. Dokter dan bidan mampu
melaksanakan ANC yang berkualitas serta melakukan deteksi dini (Skrining), menegakkan
diagnosa, melakukan tata laksana dan rujukan sehingga dapat berkontribusi dalam upaya
penurunan kematian maternal dan neonatal.
Salah satu rekomendasi dari WHO adalah pada ibu hamil normal ANC minimal
dilakukan 8 kali,setelah dilakukan adaptasi dengan profesi dan program terkait. Di
Indonesia ANC dilakukan secara komprehensif dan sesuai standar (10T) minimal 6 kali
dengan ketentuan:
 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu)
 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu – 24 minggu)
 3 kali pada trimesterke-3 (>24 minggu sampai kelahiran)
Ibu hamil harus kontak dengan dokter minimal 2 kali, 1 kali trimester 1 untuk skrining
faktor resiko/komplikasi kehamilan dan 1 kali di trimester 3 (K5) untuk skrining faktor
resiko persalinan. Pelayanan ANC oleh dokter termasuk pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Dasar Hukum
 Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
 Undang-undang RI Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 Tentang penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil , Masa hamil, Persalinan dan Masa
Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi dan Pelayanan Kesehatan Seksual
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

III. Tujuan Umum dan Khusus


a. Tujuan Umum : Semua ibu hamil memperoleh pelayanan ANC yang komprehensif
dan berkualitas sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan
dengan pengalaman yang bersifat positif serta melahirkan bayi yang sehat dan
berkualitas.
b. Tujuan Khusus :
1) Terlaksananya pelayanan ANC terpadu termasuk konseling, gizi ibu hamil,
konseling KB dan konseling ASI eklusif.
2) Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC terpadu minimal 6 kali selama
masa kehamilannya.
3) Terlaksananya pemantauan tumbuh kembang janin.
4) Deteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
5) Dilaksanakannya tatalaksana terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada ibu
hamil sedini mungkin atau rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan sistem rujukan yang ada.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelayanan Antenatal 1. Melakukan pemeriksaan fisik Umum dan TTV
Care Terpadu 2. Melakukan pemeriksaan ANC yang mencakup 10T
3. Mencatat hasil pemeriksaan dan menyimpulkan hasil pemeriksaan
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium : Hb, protein urine, GDS,
golongan darah, dan tripel eliminasi.
5.Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu
6. Integrasi dengan program terkait
7. Melakukan KIE dan Konseling sesuai hasil pemeriksaan : tanda
bahaya kehamilan, persalinan, nifas, Gizi seimbang, ASI eklusif, KB
pasca salin , imunisasi dan kesiapan menghadapi komplikasi dan P4K
8. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penanganan kasus dan
pemberian terapy serta rujukan bila diperlukan.
9. Pencatatan hasil pemeriksaan atau temuan pada buku kia, rekam
medik, buku register dan kohort ibu.

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Cara pelaksanaan kegiatan dengan melakukan pemeriksaan ANC terpadu yang
berkualitas serta penanganan dan tata laksana kasus dengan metode wawancara,
pemeriksaan kehamilan dengan standar 10T, KIE dengan menggunakan media buku kia.
Skrining pada ibu hamil oleh dokter pada Tm1 untuk skrining faktor resiko/komplikasi
kehamilan dan Tm3 untuk skrining faktor resiko persalinan serta rujukan tepat waktu.
Pelayanan pemeriksaan ANC dilakukan di puskesmas, puskesmas pembantu,dan posyandu.

VI. Sasaran dan Pelaksana


Sasaran : Semua ibu hamil yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mangkurawang
Pelaksana : Tenaga Kesehatan yang kompeten ( Dokter, Bidan dan Perawat
penanggungjawab Puskesmas, Puskesmas Pembantu.

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Tempat Waktu Penanggung jawab
Puskesmas Mangkurawang Senin-Sabtu Bidan Koordinator
Pusban Senin-Sabtu Bidan/Perawat Penanggung
jawab Pusban/bidan desa
Posyandu Sesuai Jadwal Posyandu Petugas Posyandu
(Bidan/Perawat)
Kunjungan Rumah Setiap bulan sesuai Bidan/Perawat Pusban/Bidan
laporan feed back RS penanggung jawab wilayah

VIII. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan hasil pelayanan ANC terpadu menggunakan formulir yang sudah ada yaitu:
a. Kartu Ibu dan rekam medis lainnya yang disimpan di fasilitas kesehatan
b. Form Indeks rujukan, dan form Srikandie
c. Buku KIA
d. Buku Register
e. Formulir pemeriksaan ibu hamil
f. Kohort Ibu
g. Pencatatan dari lintas program terkait yang sudah ada (Gizi, KB, Imunisasi, Gigi,
P2, Laboratorium dll)
Pelaporan hasil pelayanan ANC dilakukan melalui pelaporan bulanan oleh bidan/perawat
penanggung jawab Pusban, bidan desa, PMB, DPM/Klinik yang dilaporkan kepada
pengelola program KIA Puskesmas dengan menggunakan formulir pelaporan yang sudah
ada yaitu:
a. Laporan PWS KIA
b. Laporan Indeks Rujukan
c. Laporan Skrining Srikandie
d. Form laporan pemeriksaan ANC
e. Pelaporan dari lintas program terkait, pelaporan mengikuti formulir yang ada pada
program tersebut.
Selanjutnya pengelola program KIA merekap laporan dari bidan/perawat penanggung
jawab Pusban, bidan desa, PMB, DPM/Klinik dalam Form PWS KIA, form Indek Rujukan
dan form Srikandie dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten setiap bulan. Evaluasi
kegiatan dilakukan setiap bulan dan setiap triwulan untuk melihat hasil capaian pelayanan
ANC sesuai standar dan melakukan analisa masalah jika capaian belum/tiddak memenuhi
target yang diharapkan. Evaluasi pelayanan ANC terpadu juga untuk melihat cakupan ibu
hamil dengan faktor resiko/resiko tinggi dan komplikasi yang tertangani serta berlakunya
sistem rujukan.

IX. Penutup
Pelayanan ANC terpadu merupakan pelayanan ANC komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada ibu hamil untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh
pelayanan ANC yang berkualitas. Tujuannya adalah agar ibu hamil mempu menjalani
kehamilan yang sehat dan positif, bersalin dengan selamat dan melahirkan bayi yang sehat.
Pelayanan ANC terpadu mencakup pelayanan promotif,preventif,sekaligus kuratif dan
rehabilitatif.

Tenggarong, 04 Juli 2022


Program Kesehatan Ibu

Winarsih, S.ST
Nip.19771110 200212 2 006

Anda mungkin juga menyukai