Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KERJA

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI


KOMPREHENSIF (PONEK)
RSUD WALUYO JATI
TAHUN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO


DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALUYO JATI
Jl. Dr. Soetomo No.1 Telp (0335) 841 1118, 841481, Fax (0335) 841160
KRAKSAAN- PROBOLINGGO- 67282
Website : www.rsudwaluyojati.probolinggokab.go.id Email : rsudwaluyojati@probolinggokab.go.id
PROGRAM KERJA
PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF
(PONEK)
RSUD WALUYO JATI
TAHUN 2022

1. PENDAHULUAN
RSUD Waluyo Jati merupakan rumah sakit kelas B berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2020 dan Surat Keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Jawa Timur tertanggal 25 Juni 2021, Nomor: 5/03.06/01/VI/2021
tentang Izin Operasional Rumah Sakit Kelas B. Tujuan utamanya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat serta
mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat
kesehatan masyarakat kabupaten probolinggo dan sekitarnya.
Ponek merupakan pelayanan obstetri neonatal esensial/emergensi
komprehensif dai proses pelayanan berkesinambungan yang berorientasi
pada keselamatan pasien. Dalam perkembangan masyarakat yang
semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya dinilai dari
aspek klinisnya saja namun juga dari aspek keselamtan pasien dan
pemberian asuhan serta pelayanannya.
Tujuan dari ponek itu sendiri adalah menurunkan AKI dan AKB
dirumah sakit dengan peningkatan mutu melalui program yang disusun
secara objektif dan sistematis untuk memantau dan menilai mutu
asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap
RSUD Waluyo jati merupakan Rumah Sakit MAMPU PONEK 24
jam yang mampu menyelenggarakan pelayanan kedaruratan Maternal
Neonatal secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari , 7
hari dalam seminggu dan juga secara efektif dan efisien sejalan dengan
tuntutan masyarakat atas pelayanan kesehatan yang semakin bermutu
dan di dukung sumber daya yang optimal dan profesional.

Dari hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) angka


kematian ibu (AKI) yang berkaitan dengan persalinan dan nifas sebesar
359/100.000 kelahiran ( tahun 2015) dan angka kematian bayi (AKB)
34/1.000 kelahiran hidup (tahun 2009). Sedangkan:
Target Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102/100.000 kelahiran
hidup (tahun 2015)

1
TargetAngka Kematian Bayi (AKB) sebesar 17 bayi / 1.000
kelahiran (tahun 2015)
Hal ini menunjukkan masih tingginya AKI dan AKB di Indonesia
dan masih jauh dari sasaran target MDGs. Sasaran tersebut harus
dijalankan oleh semua Rumah Sakit dalam bentuk Pelayanan Obstetri
dan Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK), tidak terkecuali RSUD
WALUYO JATI
2. LATAR BELAKANG
Mengingat kematian bayi merupakan hubungan erat dengan mutu
penanganan ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam sistim terpadu ditingkat nasional maupun regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency komperhensif (PONEK) di
rumah sakit.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan
dalam pelayan kedaruratan maternal dan neonatal yang berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. RSUD Waluyo
Jati merupakan Rumah Sakit penyedia Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency komperhensif (PONEK) 24 jam tingkat C yang mempunyai
home Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi serta Spesialis Anak yang
siap 24 jam di tunjang dengan IGD, IBS, Radiologi dan Laboratorium
yang buka 24 jam serta fasilitas penanganan BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) dan bayi dengan gangguan nifas yaitu incubator, monitor, foto
terapi,infant warmer, CPAP serta Ventilator.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
b. Tujuan Khusus
1. Menurunkan angka kematian ibu menjadi 0,1%.
2. Menurunkan angka kematian bayi terutama pada BBLR
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan Maternal Neonatal
dengan mengacu Pedoman dan SPO PONEK
4. KEGIATAN POKOK
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu dan paripurna.
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar
Pelayanan Ibu dan Bayi

2
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi
4. Meningkatkan kesiapan Rumah Sakit dalam melaksanakan fungsi
Pelayanan Obstetri dan Neonatus termasuk Pelayanan kegawat
darurat (PONEK 24 jam )
5. Rumah Sakit sebagi Model dan pemmbina teknis dalam
pelaksanaaan IMD dan pemberian ASI Eksklusif. serta Perawatan
Metode Kangguru (PMK) pada BBLR
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
8. Program Pendidikan ,Pelatihandan Pembinaan
9. Melakukan pemantauan dan Analisis ysng meliputi :
a. Angka Keterlambatan Operasi Setio Caesaria
b. Angka Kematian ibu dan Bayi
c. Kejadisan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) pada
bayi baru lahir .
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu
dan bayi secara terpadu dan paripurna dengan mencegah kehamilan
ibu resiko tinggi , rehabilitasi ibu dan bayi pasca persalinan :
 Penapisan kehamilan resiko tinggi dengan menggunakan kartu
score Puji Rochyati
 Penyuluhan kehamilan meliputi : gizi ibu hamil, personal hygiene,
P4K, tanda- tanda kegawatan kehamilan, rawat gabung dan
persiapan ibu melahirkan.
 Pemeriksaan penunjang
 Penanganan kasus rujukan kehamilan
 Puerperium
 Senam nifas
 Perawatan payudara
 Penyuluhan meliputi : Gizi buteki, KB, ASI, imunisasi, perawatan
bayi sehari-hari.
2. Mengembangkan kebijakan dan SPO sesuai dengan standar
 Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi
 Seleksi dan Perawatan Resiko Tinggi
 Penanggulangan Persalinan Resiko Tinggi

3
 Pelayanan Antenatal dan Postnatal
 Penanganan Neonatus Normal
 Penanganan Neonatus Resiko Tinggi
 Pelayanan Penunjang
 Pelayanan Rujukan
 Pelayanan Penyuluhan Kesehatan
 Pelayanan Kamar Bersalin
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi dengan pengobatan kehamilan dan
bayi resiko tinggi
 Pengobatan ibu hamil dengan hiperemisis, pre eklamsi dan anemia
 Pengobatan bayi dengan asfiksia, BBLR,kegawatan nafas dan
icterus neonaturum.
4. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetri dan neonatus termasuk pelayanan kegawat
darurat (PONEK 24 jam)
 Kualifikasi dan jumlah tenaga Dokter, Bidan dan Perawat
 Fasilitas dan peralatan sesuai standart
 Pengembangan staf dan program pelatihan.
 Jadwal jaga Dokter, Bidan dan Perawat.
 Pembinaan puskesmas PONED
5. Melaksanakan IMD dan pemberian ASI Eksklusif serta perawatan
Metode Kangguru pada Bayi Baru lahir
 Melaksanakan IMD pada persalinan pervaginam dan Sectio
Caesaria
 Melaksakan program Rawat Gabung
 Melaksanakan pemberian ASI eksclusif
 Melaksanakan Perawatan Metode Kangguru ( PMK ) pada BBLR.
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
 Kebijakan tentang tingkat pelayanan
 Alur dan tata cara rujukan
7. Melaksanakan sistim monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
RSSIB 10 langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
 Membuat Kebijakan tertulis tentang menyusui secara rutin,
pelarangan pemberian makanan atau minuman selain ASI,kecuali
ada indikasi medis, pelarangan pemakaian dot atau kempeng.

4
8. Melaksanakan Program Pelatihan Ponek
 Identifikasi Dokter umum/ perawat/ bidan yang akan mengikuti
pelatihan (NLS, NICU, APN, Managemen Lactasi, BBLR, PMK,
Kegawatan pada Neonatal, kegawatan maternal, serta CTU)
 Koordinasi dengan Bidang Keperawatan dan Diklat
9. Melakukan pemantauan dan Analisis :
a. Angka Keterlambatan Operasi Setio Caesaria
b. Angka Kematian ibu dan Bayi
c. Kejadisan tidak dilakukannya Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) pada
bayi baru lahir .

6. SASARAN

NO Kegiatan Sasaran Target

1. Melaksanakan dan 1. Semua ibu hamil yang


menerapkan standar melakukan ANC (Ante Natal
pelayanan perlindungan Care) di Poli KIA/ Poli
ibu dan bayi secara Kebidanan dan Penyakit
terpadu dan paripurna Kandungan
dengan mencegah  Penapisan kehamilan resiko
kehamilan ibu resiko tinggi tinggi dengan menggunakan
dan rehabilitasi ibu dan kartu score Puji Rochayati
bayi pasca persalinan (setiap kunjungan)
 Penyuluhan kehamilan
meliputi : gizi ibu hamil,
personal hygiene, P4K,
100%
tanda- tanda kegawatan
kehamilan, rawat gabung
dan persiapan ibu
melahirkan (Trimester I,
II,III)
 Pemeriksaan penunjang
(Trimester II dan III)
 Penanganan kasus rujukan
kehamilan (bila ada kasus
kehamilan resti yang tidak
bisa ditangani / fasilitas
tidak ada)

5
2. Semua ibu nifas di Ruang
Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
 Puerperium (setiap hari
sampai KRS)
 Senam nifas (kasus
kehamilan normal, hari ke
1)
 Perawatan payudara (hari
ke 2)
 Penyuluhan meliputi : Gizi
buteki, KB, ASI, imunisasi,
Rawat Gabung, IMD,
perawatan bayi sehari-hari
(Sebelum dan sesudah
persalinan)
 Kunjungan Rumah (3 hari
setelah KRS)

2 Mengembangkan kebijakan SPO ada dan Update


dan SPO sesuai dengan  Pencegahan Kehamilan
standar Resiko Tinggi
 Seleksi dan Perawatan Resiko
Tinggi
 Penanggulangan Persalinan
Resiko Tinggi
 Pelayanan Antenatal dan 100%
Postnatal
 Penanganan Kegawatan pada
Neonatus
 Pelayanan Penunjang
 Pelayanan Rujukan
 Pelayanan Penyuluhan
Kesehatan
 Pelayanan Kamar Bersalin

3 Meningkatkan kualitas 1. Semua ibu hamil yang


pelayanan kesehatan ibu melakukan ANC (Ante Natal
90-100%
dan bayi termasuk Care) di Poli KIA/ Poli
kepedulian terhadap ibu Kebidanan dan Penyakit

6
dan bayi dengan Kandungan dilakukan
pengobatan kehamilan dan pengobatan dengan kasus :
bayi resiko tinggi  Hiperemisis (BB turun
10% MRS)
 Pre eklamsi (Tensi > 120/
80 mmHg, Tensi sistol >
150 MRS)
 Anemia (Hb <11 gr%, Hb
<9gr% MRS)
2. Semua bayi yang dirawat di
Ruang Neonatus dilakukan
pengobatan dengan kasus :
 Aspeksia Neonaturum
 BBLR (Berat Badan Lahir
Rendah) BB < 2500 gram
 Kegawatan Nafas Neonatal
 Icterus Neoaturum

4 Meningkatkan kesiapan Kesiapan Rumah Sakit dalam


rumah sakit dalam melaksanakan fungsi pelayanan
melaksanakan fungsi obstetri dan neonatus termasuk
pelayanan obstetri dan pelayanan kegawat darurat
neonatus termasuk (PONEK 24 jam) berdasarkan
pelayanan kegawat darurat adanya :
(PONEK 24 jam)  SK Direktur tentang
pembentukan Tim PONEK
 Kebijakan tentang Pelayanan
PONEK 100%
 Pedoman Pelayanan PONEK
 Pedoman Pengorganisasian
PONEK
 Panduan PONEK
 SPO PONEK
 Legalitas dari Dinas
kesehatan
 MOU rujukan dengan RSSA
Malang dan Dr Soetomo
Surabaya

7
5 Melaksanakan IMD dan Semua ibu bersalin normal
pemberian ASI Eksklusif aterm seksio yang melahirkan di
serta perawatan Metode RSUD Waluyo jati Kraksaan ,
Kangguru ( PMK ) pada bila kondisi ibu dan bayi sehat
BBLR dilakukan :
 IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
 Rawat Gabung 100%
 ASI esklusif
 Setiap BBLR (Bayi Berat
Badan Lahir Rendah) yang di
rawat di Ruang Neonatus, bila
kondisi sudah baik dilakukan
perawatan metode kangguru
(PMK)

6 Meningkatkan fungsi Untuk mendukung program


rumah sakit sebagai pusat tersebut, pelayanan PONEK
rujukan pelayanan RSUD WaluyoJati KRaksaan
kesehatan ibu dan bayi harus ada :
bagi sarana pelayanan  Kebijakan tentang tingkat
kesehatan lainnya. pelayanan
 Alur dan tata cara rujukan

7 Melaksanakan sistim Untuk melaksanakan sistim


monitoring dan evaluasi monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program pelaksanaan Program RSSIB 10
RSSIB 10 langkah langkah menyusui dan
menyusui dan peningkatan peningkatan kesehatan ibu di
kesehatan ibu. RSUD Waluyo Jati, harus ada :
100%
 Kebijakan tertulis tentang
menyusui secara rutin,
pelarangan pemberian
makanan atau minuman
selain ASI,kecuali ada
indikasi medis, pelarangan
pemakaian dot atau kempeng.

8 Melaksanakan Program Unit Pelayanan PONEK RSUD


100%
Pendidikan dan Pelatihan Waluyo Jatiakan melakukan :
Ponek  Identifikasi perawat/ bidan

8
yang akan mengikuti
pelatihan (NLS, NICU, APN,
BBLR, PMK,
Kegawatdaruratan pada
Neonatal, Kegawatdaruratan
Maternal, Managemen
Lactasi, CTU) Unit terkait
pelayanan PONEK.

9 Melakukan pemantauan Pemantauan dilakukan dengan


dan Analisis : cara :
 Angka Keterlambatan  Jumlah terjadinya
Operasi Setio Caesaria keterlambatan tindakan
operasi esctio caesaria
 Angka Kematian ibu  Identifikasi Jumlah
dan Bayi Kematian Ibu baik ibu
hamil, ibu Bersalin , Ibu
0%
Nifas serta Jumlah angka
Kematian pada bayi .

 Kejadisan tidak  Jumlah Bayi yang tidak

dilakukannya Inisiasi dilakukan Inisiasi

Menyusu Dini ( IMD ) Mneyusu Dini pada Bayi

pada bayi baru lahir . Baru Lahir

7. JADWAL KEGIATAN

Jadwal/ Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Melaksanakan dan
menerapkan standar
pelayanan perlindungan
ibu dan bayi secara
terpadu dan paripurna x x x x x x x x x x x x
dengan mencegah
kehamilan ibu resiko
tinggi dan rehabilitasi ibu
dan bayi pasca persalinan

9
 Penapisan kehamilan
resiko tinggi dengan
menggunakan kartu
score Puji Rochayati
 Penyuluhan kehamilan
meliputi : gizi ibu
hamil, personal
hygiene, P4K, tanda-
tanda kegawatan
kehamilan, rawat
gabung dan persiapan
ibu melahirkan.
 Pemereriksaan
penunjang
 Senam hamil
 Senam nifas
 Pemberian imunisasi
TT
 Penanganan kasus
rujukan kehamilan
 Puerperium
 Senam nifas
 Perawatan payudara
 Penyuluhan meliputi :
Gizi buteki, KB, ASI,
imunisasi, perawatan
bayi sehari-hari.
 Kunjungan Rumah

2 Mengembangkan
kebijakan dan SPO sesuai
dengan standar
 Pencegahan Kehamilan
Resiko Tinggi
x x x x x x x x x x x x
 Seleksi dan Perawatan
Resiko Tinggi
 Penanggulangan
Persalinan Resiko
Tinggi

10
 Pelayanan Antenatal
dan Postnatal
 Penanganan Kegawatan
pada Neonatus
 Penanganan Neonatus
Resiko Tinggi
 Pelayanan Penunjang
 Pelayanan Rujukan
 Pelayanan Penyuluhan
Kesehatan
 Pelayanan Kamar
Bersalin

3 Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan ibu
dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu
dan bayi dengan
pengobatan kehamilan
dan bayi resiko tinggi
 Pengobatan ibu hamil x x x x x x x x x x X x
dengan hiperemisis, pre
eklamsi dan anemia
 Pengobatan bayi
dengan aspeksia,
BBLR,Kegawatan nafas
dan icterus
neonaturum.

4 Meningkatkan kesiapan
rumah sakit dalam
melaksanakan fungsi
pelayanan obstetri dan
neonatus termasuk
pelayanan kegawat x x x x
darurat (PONEK 24 jam)
 Kualifikasi dan jumlah
tenaga dokter, bidan
dan perawat
 Fasilitas dan peralatan

11
 Pengembangan staf dan
program pelatihan.
 Jadwal jaga dokter,
bidan dan perawat.

5 Meningkatkan fungsi
rumah sakit sebagai model
dan pembina teknis dalam
pelaksanaan IMD dan
pemberian ASI Eksklusif,
perawatan metode
kangguru (PMK) pada
BBLR
 Melaksanakan IMD
x x x x x x x x x x x x
pada persalinan
pervaginam
 Melaksakan program
rawat gabung
 Melaksanakan
pemberian ASI eksclusif
 Melaksanakan
Perawatan Metode
Kangguru pada BBLR

6 Meningkatkan fungsi
rumah sakit sebagai pusat
rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi
bagi sarana pelayanan
kesehatan lainnya. x x
 Kebijakan tentang
tingkat pelayanan
 Alur dan tata cara
rujukan

7 Melaksanakan sisitim
monitoring dan evaluasi
x
pelaksanaan program
RSSIB 10 langkah

12
menyusui dan
peningkatan kesehatan
ibu.
 Membuat Kebijakan
tertulis tentang
menyusui secara rutin,
pelarangan pemberian
makanan atau
minuman selain
ASI,kecuali ada indikasi
medis, pelarangan
pemakaian dot atau
kempeng.

8 Melaksanakan Program x x x x X X
Pelatihan Ponek
 Identifikasi perawat/
bidan yang akan
mengikuti pelatihan
(NLS, NICU,
APN,BBLR,PMK,Kegawa
tan neonatal,
Managemen Lactasi,
CTU)
 Koordinasi dengan
Bidang Keperawatan
dan Diklat

9 Melakukan pemantauan x x x x
dan Analisis :
 Angka Keterlambatan
Operasi Setio Caesaria
 Angka Kematian ibu
dan Bayi
 Kejadisan tidak
dilakukannya Inisiasi
Menyusu Dini ( IMD )
pada bayi baru lahir .

13
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dilakukan secara periodic setiap 6 bulan dan dilaporkan
kepada Direktur Rumah Sakit agar mendapatkan rekomendasi sebagai
tindak lanjut.
9. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan dilakukan terhadap semua kegiatan
2. Pelaporan dilakukan setiap akhir kegiatan

Probolinggo,30 Desember 2021


Ketua Tim Ponek RSUD Waluyojati

dr. H. Donny Rahadianto, Sp.OG


NIP. 19720831 201001 1 006

14

Anda mungkin juga menyukai