Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM KERJA PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL

EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK)

RSUD dr. H.Kumpulan Pane Tebing Tinggi 2023

I. PENDAHULUAN

Menurut United Nation 2015, Program Millenium Development Goals (MDGs)


telah berakhir di tahun 2015 kemudian dilanjutkan dengan program baru bernama
Sustainable Development Goals (SDGs) atau Program Pembangunan Berkelanjutan.
SDGs secara otomatis akan berlaku untuk lima belas tahun mendatang (2016-2030)
bagi negara-negara maju dan berkembang. Sebelumnya target MDGs untuk Angka
Kematian Ibu (AKI) adalah 102/100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) 23 per
1.000 kelahiran hidup. Namun dilanjutkan untuk target global SDGs adalah
menurunkan AKI menjadi 70 per 100.000 KH, sedangkan mengakhiri kematian bayi
dengan menurunkan AKB setidaknya hingga 12 per 1.000 KH.
Bila dibandingkan dengan tetangga terdekat, yaitu Singapura dan
Malaysia, jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia masih sangat besar.
Singapura pada tahun 2015 memiliki angka kematian ibu melahirkan tujuh
per 100 ribu, dan Malaysia di angka 24 per 100 ribu. Kematian ibu dan bayi
baru lahir masih merupakan masalah kesehatan yang utama.
Berdasarkan Laporan World Bank tahun 2017, dalam sehari ada
empat Ribu di Indonesia yang meninggal akibat melahirkan. Dengan kata
lain ada satu ibu di Indonesia yang meninggal setiap enam jam. Dalam hasil
Survei Dasar Kesehatan Indonesia tahun 2012, disebutkan dari setiap 1.000
kelahiran di Indonesia, ada 19 bayi yang di antaranya meninggal.
SUPAS 2015, AKI sebesar 305 per 100.000 KH mengalami penurunan dari SDKI
2012 yaitu sebesar 359 per 100.000 KH. SDKI 2017, AKB mengalami
penurunan dari tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 KH menjadi 24 per 1.000 KH di tahun
2017. Angka ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan target SDGs.
Angka kematian ibu dan kematian perinatal y a n g masih tinggi
sebenarnya masih dapat dihindari karena sebagian besar terjadi pada saat
pertolongan pertama sangat diperlukan, tetapi
1
penyelenggara kesehatan tidak sanggup untuk memberikan pelayanan.
Penyebab kematian ibu masih tetap merupakan “triasklasik”, sedangkan
sebab kematian perinatal terutama oleh “triasasfiksia”, infeksi dan trauma
persalinan.

Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa


diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan
perinatal dalam 100.000 persalinan hidup. Sedangkan tingkat
kesejahteraan suatu bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan
keluarga berencana dapat diterima masyarakat.
Upaya atau strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan
kesehatan ibu dan anak yaitu memberikan perhatian dan perlakuan khusus
dengan cara membina, membujuk dan mengarahkan agar ibu bersedia
melakukan asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, dan
bayi baru lahir. Asuhan kebidanan komprehensif juga dapat ditunjang
dengan meningkatkan kualitas pelayanan melalui berbagai program guna
turut menurunkan angka kematian ibu dan bayi, terobosan yang inovatif
mampu mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi, dengan
pelayanan cepat tanggap dalam mengambil keputusan salah satunya
adalah Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).
PONEK merupakan pelayanan 24 jam di rumah sakit, bagian dari
sistem rujukan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal, yang
berperan dalam menurunkan angkat kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK itu sendiri adalah ketersediaan tenaga
kesehatan sesuai kompetensi, prasarana, dan manajemen yang handal.
Oleh karena itu, strategi untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi disetiap rumah sakit harus mampu menyelenggarakan pelaksanaan
PONEK 24 jam, dimulai dari pelayanan kegawatdaruratan maternal
neonatal, pelayanan antenatal fisiologis, penanganan persalinan normal
yang baik oleh petugas yang terlatih dan akses perawatan maternal
neonatal emergensi komprehensif.

2
II. LATAR BELAKANG

RSUD dr. H. Kumpulan Pane merupakan Rumah Sakit PONEK 24 jam.


Oleh karena itu, RSUD dr. H. Kumpulan Pane berupaya agar program
pelayanan maternal dan perinatal dapat terlaksana dengan baik dan
maksimal, sesuai dengan sumber daya yang ada.
Pada tahun 2021 jumlah penanganan maternal sebanyak

1.056 kasus yang terdiri dari 871 kasus obstetrik dan 185 kasus ginekologi.
Dari jumlah t e r s e b u t y a n g meninggal sebanyak 3 orang atau 0,17%.
Penyebab kematian maternal pada tahun 2021 adalah eklamsi + pre
eklamsi dan sepsis.
Pada tahun 2021 jumlah penanganan perinatal sebanyak 946 bayi
dan yang meninggal sebanyak 28 bayi atau 0,65%. Kematian perinatal yang
masih cukup tinggi disebabkan RSUD. dr. H. Kumpulan Pane adalah rumah
sakit tipe B yang merupakan rumah sakit rujukan bagi rumah sakit lain
yang ada di kawasan pantai utara Kalimantan Barat. Sebagai rumah sakit
rujukan, seringkali pasien yang dirujuk kondisinya sudah dalam keadaan
kegawatdaruratan atau risiko tinggi setelah dilakukan penanganan di
rumah sakit yang merujuk. Sehingga kondisi pasien sudah dalam keadaan
gawat, yang akhirnya tidak tertolong.
Selain itu, kematian juga disebabkan oleh 3 T, yaitu Terlambat dalam
mengenali tanda bahaya resiko kehamilan dan kelahiran, Terlambat
mencapai ke fasilitas pelayanan kesehatan, Terlambat mendapat
penanganan di fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan sebagain
pasien alamatnya atau asal institusi yang merujuk cukup jauh dari RSUD. dr.
Abdul Aziz, terutama asal pasien dari luar wilayah Singkawang.
Berdasarkan hal tersebut di atas, RSUD dr. H. Kumpulan Pane
berupaya menyenggarakan PONEK 24 jam seoptimal mungkin, dengan
meningkatkan sarana yang diperlukan, seperti menyediakan ruangan
Perinatologi level 3, yang sebelumnya pelayanan bayi berisiko masih
menyatu (tidak ada pemisahan level). Selain itu juga telah ditingkatkan
sarana dan prasarana di ruang perawatan nifas dan ruang perinatalogi
dan juga menambah tenaga perawat dan bidan serta meningkatkan

3
sember daya tenaga kesehatan yaitu

4
dengan megikuti pelatihan yang berkaitan dengan PONEK. Upaya- upaya
tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan maternal dan neonatal
yang lebih optimal, yang pada akhirnya untuk menurunkan jumlah
kematian ibu dan bayi.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tercapainya pelayanan maternal dan neonatal yang optimal melalui


program rumah sakit PONEK 24 jam dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di
RSUD dr. H. Kumpulan Pane.
2. Tujuan Khusus

a. Melaksanakan perawatan antenatal, intranatal, post natal dan


perinatal lanjutan.
b. Melaksanakan pengelolaan persalinan resiko tinggi secara
memadai.
c. Melaksanakan penanganan neonatus resiko tinggi secara
memadai.
d. Melaksanakan rawat gabung.

e. Melaksanakan kegiatan deteksi dini kehamilan resiko tinggi.

f. Melaksanakan pelayanan kasus rujukan ibu hamil dan


neonatus.
g. Melaksanakan perawatan BBLR dan menerapkan metode yang
sesuai antara lain metode kangguru.
h. Melaksanakan kegiatan IMD.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. Pelayanan maternal dan Pelayanan Perinatal

1. Pelayanan PONEK 24 jam

2. Pelayanan Rujukan

5
3. Pelayanan Rawat Gabung

4. Pelayanan Metode Kanguru

5. ASI Eksklusif

6. Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB)

7. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatus

6
B. Peningkatan mutu SDM

C. Monitoring dan evaluasi

D. Pelaporan hasil kegiatan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Semua kegiatan pelayanan obstetri neonatal emergensi


komprehensif dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
A. Pelayanan maternal dan perinatal

Pelayanan maternal dan perinatal dilaksanakan sesuai dengan pedoman,


panduan dan SPO masing-masing jenis pelayanan.
B. Peningkatan mutu SDM

Menugaskan tim PONEK untuk mengikuti pelatihan PONEK.

C. Membentuk system rujukan

Melakukan koordinasi dengan bidang pelayanan berkaitan dengan


kesepahaman kerjasama atau MOU pelayanan dan sistem rujukan
Antara RSUD dr. H. Kumpulan Pane dengan Rumah Sakit terkait, dan
melakukan pembinaan melalui kegiatan workshop.
D. Monitoring dan evaluasi

1. Melakukan rapat rutin dan evaluasi tim PONEK setiap 6 bulan

2. Melakukan evaluasi program di akhir tahun

E. Pelaporan hasil kegiatan

Hasil kegiatan pertriwulan dan evaluasi akhir tahun dilaporkan ke direktur

VI. SASARAN

A. Menurunkan angka kematian maternal dan perinatal sebanyak 50

% dari kasus tahun 2021

B. 50% anggota PONEK mendapat pelatihan PONEK


7
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Table Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PONEK 2022

2022
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perencanaan Program v
2 Melaksanakan Pelayanan v v v v v v v v v v v v

Maternal
3 Melaksanakan Pelayanan v v v v v v v v v v v v

Perinatal
4 Peningkatan Mutu SDM v v v
5 Pembinaan Jejaring Rujukan v

6 Monitoring dan Evaluasi v


7 Pelaporan Hasil Kegiatan v v v
8 Evaluasi Pembinaan Jejaring v
Rujukan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Evaluasi kegiatan dilakukan pertriwulan untuk mengetahui apakah


kegiatan yang terjadwal dilaksanakan sesuai tepat waktu. Apabila
terjadi pergeseran atau penyimpangan jadwal dapat segera diperbaiki,
sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan.
2. Pelaporan hasil kegiatan dibuat setiap bulan dengan mengumpulkan
data dari tiap unit pelayanan kemudian di rekap dan dilaporkan ke
direktur pertiga bulan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan

8
Pencatatan dilakukan setiap selesai pelayanan di rekam medik pasien.
2. Pelaporan dan evaluasi pasien

Evaluasi kegiatan secara menyeluruh untuk mengetahui


keberhasilan pelaksaan program pada akhir tahun. Selanjutnya

9
hasil evaluasi tersebut dibuat laporan untuk di sampaikan kepada
pimpinan untuk pengambilan kebijakan.

Tebing Tinggi, 11 Januari 2022

Mengetahui : Mengetahui :

Direktur Dr.H.Kumpulan Pane Ketua PONEK RSUD dr.H.Kumpulan Pane


Tebing Tinggi Tebing TInggi

dr. Irwansyah
Nip. 19750104 200803 1 001 dr. Ari Abdurrahman Lubis Sp.OG
NIP. 19790508 201503 1 001

1
0

Anda mungkin juga menyukai