Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang

sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau. Hak akan pelayanan kesehatan merupakan salah satu

hak mendasar dari warga negara Indonesia, sehingga pemerintah wajib

menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak. (Kemenkes, 2015).

Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan

prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, sehingga penilaian

terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting.

Upaya kesehatan diantaranya dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kematian Ibu adalah jumlah

kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas di setiap 100.000

kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2015).

Kematian Bayi merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per

1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun ( Kemenkes RI, 2015).

1
2

Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun

1991 sampai dengan 2007 yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup.

Namun, tahun 2012, angka kematian ibu masih tinggi sebesar 359 per 100.000

kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun walaupun tidak signifikan. AKI

kembali menurun pada tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Dengan AKI yang masih tinggi pemerintah melakukan program SDGs

(Sustaainable Development Goals) yaitu program kelanjutan dari MDGs

(Millenium Development Goals) yang di mulai dari tahun 2015 sampai

dengan 2030. Salah satu targetnya yaitu mengurangi angka kematian ibu

hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pda tahun 2030 (Kemenkes

RI,2015)

Sustainable Development Goals(SDGs) merupakan program yang

akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan

negara-negara di dunia, konsep SDGs memiliki 17 tujuan dengan 169

pencapaian menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan

bagi semua orang di segala usia, dalam hal ini termasuk kesejahteraan

maternal dan neonatal, menjadi tujuan ketiga program tersebut, dengan target

angka kematian ibu berkurang hingga dibawah 70 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 2030. (Kemenkes RI, 2015).

Target global SDGs (Suitainable Development Goals) pada tahun

2030 adalah menurunkan kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000

kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah
3

dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)

setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian Balita 25

per 1.000 kelahiran hidup. Mengacu dari kondisi saat ini potensi untuk

mencapai target SDGs untuk menurunkan AKI dan AKB adalah off track,

artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya

(Kemenkes RI, 2014).

Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Jumlah Kasus

kematian ibu pada tahun 2020 di provinsi banten yaitu 237 kematian ibu

disebabkan karena beberapa kasus yaitu perdarahan 61 kasus, hipertensi pada

kehamilan 62 kasus, infeksi 7 kasus, gangguan system peredaran darah 25

kasus, gangguan metabolic 1 kasus, dan lain lain 81 kasus dan jumlah

kematian bayi menurut data provinsi banten tahun 2020 yaitu 752 kematian

bayi disebabkan karena BBLR 355 kasus, asfiksia 296 kasus, tetanus

neonatorum 10 kasus, sepsis 41 kasus, kelainan bawaan 127 kasus dan lain-

lain 111 kasus (Dinas Kesehatan Provinsi Banten, 2020).

Berdasarkan Data Kabupaten Pandeglang jumlah kematian ibu tahun

2020 sebanyak 47 kasus, penyebab kematian ibu diantaranya perdarahan 13

kasus, hipertensi dalam kehamilan 14 kasus, infeksi 1 kasus, gangguan sistem

perdarahan 7 kasus, dan lain-lain 12 kasus. Dan jumlah kematian bayi

dikabupaten pandeglang tahun 2020 yaitu 121 kasus. Penyebab kematian bayi

dikarenakan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 23 kasus, Asfiksia 58 kasus,


4

Tetanus Neonaturum 6 kasus, Sepsis 3 kasus, Kelainan bawaan 15 kasus dan

lain-lain 16 kasus (Dinkes Pandeglang, 2020).


5

Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi

penting dan strategis terutama dalam penurunan angka kematian ibu dan

kematian bayi. Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang

berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan dan

promosi. Untuk menjamin kualitas tersebut maka diperlukan suatu pelayanan

kesehsatan yang lebih efektif dan efesien yaitu dengan diterapkan model

asuhan kebidanan yang berkesinambungan (Continuity of care) merupakan

serangkaian perawatan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir

hingga keluarga berencana (Dewi,2016)

Asuhan komprehensif dapat meminimalisir terjadinya angka kematian

ibu dan bayi karna asuhan kebidanan tersebut diberikan kepada ibu hamil

mulai dari awal kehamilan, bersalin sampai bayi baru lahir sehingga

persalinan dapat berlangsung dengan aman dan bayi yang dilahirkan selamat

dan sehat sampai dengan masa nifas (Lapau,2015)

Sesuai dengan hal yang sudah dipaparkan diatas bahwa Upaya

kesehatan diantaranya dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) beserta Hasil pengkajian yang telah saya

lakukan pada Tanggal 10 Desember 2021 ditemukan bahwa Ny. N berusia

22 tahun hamil anak pertama, usia kehamilan 33 minggu , tidak pernah

keguguran, janin tunggal hidup intrauterine. Berdasarkan dari hasil pengkajian

tersebut, mahasiswa merasa perlu untuk melakukan asuhan kebidanan secara

komprehensif melalui studi kasus continuity of care pada Ny. N selama masa
6

kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan pemilihan alat

kontrasepsi dalam laporan studi kasus dengan judul “ASUHAN

KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”N” SEJAK USIA

KEHAMILAN 33 MINGGU SAMPAI DENGAN 6 MINGGU

POSTPARTUM DI KLINIK PRIMA HUSADA KABUPATEN

PANDEGLANG PERIODE DESEMBER 2021 SAMPAI DENGAN

MARET TAHUN 2022” dengan pendekatan manajemen dan

pendokumentasian dengan metode SOAP. Dengan harapan studi kasus yang

dibuat oleh penulis ini bisa menjadi tahap awal dalam memberikan asuhan

kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir secara tepat

sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, sehingga angka kematian dan

kesakitan ibu dan bayi di Indonesia dapat berkurang.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.“N”

G1P0A0 hamil 33 minggu sejak masa kehamilan sampai dengan 6 minggu

postpartum di klinik Prima Husada Kabupaten Pandeglang.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mampu Melakukan Asuhan Kehamilan Fisiologis di Klinik Prima Husada .

2. Mampu Melakukan Asuhan Persalinan Fisiologis Pada Klien di Klinik Prima

Husada .
7

3. Mampu Melakukan Asuhan Bayi Baru Lahir di Klinik Prima Husada .

4. Mampu Melakukan Asuhan Nifas Pada Klien di Klinik Prima Husada .

5. Mampu Melakukan Pendokumentasikan Dalam Bentuk SOAP di Klinik

Prima Husada.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Klien

Dengan dilakukannya manajemen asuhan kebidanan yang komprehensif maka

diharapkan klien mendapatkan pelayanan komprehensif yang optimal sejak

masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir serta klien memperoleh

pengetahuan sehingga dapat mencegah masalah yang tidak diinginkan pada

klien.

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan pengalaman serta penilaian hasil belajar mahasiswanya dan

melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonates hingga pelayanan kontrasepsi

sehingga dapat menumbuhkan dan menciptakan bidan terampil, professional

dan mandiri

1.3.3 Bagi Klinik

Sebagai bahan masukan bagi lahan praktik dalam melakukan pelayanan

asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir sehingga
8

klinik dapat meningkatkan mutu pelayanan dan sarana sesuai dengan standar

pelayanan kebidanan.

1.3.4 Bagi Penulis

Mendapatkan pengalaman dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif

pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir pada penyusunan laporan

tugas akhir dalam bentuk studi kasus secara nyata sehingga dapat menerapkan

ilmu yang dipelajari selama perkuliahan khususnya mengenai kesehatan ibu

dan anak.

Anda mungkin juga menyukai