Anda di halaman 1dari 11

RUMAH SAKIT RIMBO MEDIKA

Telp: (0741) 5820


Email:rumahsakitumumrimbomedika@gmail.com

PROGRAM KERJA PONEK 24 JAM


TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah Sakit MAMPU PONEK 24 jam adalah Rumah Sakit yang
MAMPU menyelenggarakan pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal
secara komprehensif dan terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam
seminggu. Hal ini harus dapat terukur melalui Penilaian Kinerja Manajemen dan
Penilaian Kinerja Klinis.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di
Indonesia masih tertinggi di antara Negara ASEAN dan penurunannya sangat
lambat. AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-2003),
menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula
Angka Kematian Bayi (AKB) 35/1000 kelahiran hidup (SDKI tahun 2002-
2003) menjadi 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Seharusnya sesuai
dengan Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) 2015 target penurunan
AKI dari 408/100.000 (SDKI dan SKRT 1990) menjadi 102/100.000
pada tahun 2015 dan AKB dari 68/1000 kelahiran hidup (SDKI dan SKRT
1990) menjadi 23/1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

1.2 Tujuan
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh manajemen dalam
pelayanan PONEK
2. Terbentuknya tim PONEK RS yang dilantik oleh pimpinan RS dan memiliki
SK/Surat tugas.
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai Standar Kinerja
Manajemen (lihat lampiran 2 hal 79) dan Standar Kinerja Klinis (lihat buku
Protokol Asuhan Neonatal Essensial dan buku Paket pelatihan PONEK:
Protokol Bagi Tenaga Pelaksana)
4. Adanya proses konsultasi dan pembinaan dalam pelayanan obstetri dan
neonatal emergensi antara RS PONEK, Puskesmas PONED, Puskesmas,
Puskesmas pembantu Dokter dan Bidan Praktik Swasta, RS swasta.
5 .Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan penaggung jawab
2program pada tingkat kabupaten/kota, propinsi, dan pusat dalam manajemen
Program PONEK.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan PONEK di RS dimulai dari garis


depan/UGD dilanjutkan ke kamar operasi/ruang tindakan sampai ke ruang
perawatan. Secara singkat dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1.Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif.
2.Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan.
3.Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesaria.
4.Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi.
5.Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko.

I. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis


•Pelayanan Kehamilan
•Pelayanan Persalinan normal dan Persalinan dengan tindakan operatif
•Pelayanan Nifas
•Klinik Laktasi
II. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
•Asuhan Bayi Baru Lahir Normal (level I)
•Inisiasi Menyusui Dini
•Penggunaan ASI eksklusif
•Imunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
III. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi Masa antenatal
•Perdarahan pada kehamilan muda / abortus.
•Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut / kehamilan ektopik.
•Kehamilan Ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET).
•Hipertensi, Preeklamsi / Eklamsi.
•Perdarahan pada masa Kehamilan Masa intranatal
•Persalinan dengan parut uterus
•Persalinan dengan distensi uterus
•Gawat janin dalam persalinan
•Pelayanan terhadap syok
•Ketuban pecah dini
•Persalinan macet
•Induksi dan akselerasi persalinan
•Aspirasi vakum manual
•Ekstraksi Cunam
•Seksio sesarea
•Episiotomi
•Kraniotomi dan kraniosentesis
•Malpresentasi dan malposisi
•Distosia bahu
•Prolapsus tali pusat
•Plasenta manual
•Perbaikan robekan serviks
•Perbaikan robekan vagina dan perineum
•Perbaikan robekan dinding uterus
•Reposisi Inersio Uteri
•Histerektomi
•Sukar bernapas
•Kompresi bimanual dan aorta
•Dilatasi dan kuretase
•Ligase arteri uterina
•Anestesia umum dan lokal untuk seksio sesaria
•Anestesia spinal, ketamin
•Blok pudendal Masa Post Natal
•Masa nifas
•Demam pasca persalinan/ infeksi nifas
•Perdarahan pasca persalinan
•Nyeri perut pasca persalinan
•Keluarga Berencana

BAB III
TATA LAKSANA
1.Pelayanan antenatal care meliputi :
1) Ruang poli kandungan yang memiliki peralatan yang lengkap dengan USG
2) Pelayanan pemeliharaan kesehatan ibu dan pelayanan Keluarga Berencana
3) Imunisasi TT
4) Pemberian konseling, informasi, edukasi mengenai kesehatan kehamilan
2. Pelayanan Ibu Bersalin
1) Dokter jaga spesialis obsgin dan bidan 24 jam
2) Ruangan yang bersih dan memadai
3) Persalinan dengan pendampingan keluarga
4) Penyuluhan dan KIE mengenai persalinan, perawatan nifas, perawatan
payudara, keluarga berencana dan lainya
5) Penanganan kegawatdaruratan sedini mungkin mulai dari IGD dan VK
6) Pelaksanaan rawat gabung
7) Penyuluhan gizi
3. Pelayanan bayi
1) Ruang bayi yang memadai, bersih, aman dan nyaman
2) Pelaksanaan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
3) Pelaksanaan PMK (Perawatan Metode Kanguru)
4) Imunisasi bayi
5) Pemeliharaan kesehatan bayi dan anak
6) Pemantauan tumbuh dan kembang
7) Penerapan ASI eksklusif
4.Pendidikan dan pelatihan
1) Pembinaan petugas kesehatan
2) Pelatihan atau refreshing Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komperehensif
(PONEK) untuk petugas Rumah Sakit

5.Kerjasama dengan lintas sektor


1) Bekerjasama dengan dinas, puskesmas dan rumah sakit terkait dalam
pembinaan
dan pemberdayaan kelompok pendukung ASI, kader atau posyandu
2) Melakukan audit maternal perinatal bersama dinas kesehatan
3) Pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang bayi dan anak
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN PERENCANAAN KEGIATAN

a. Kegiatan pokok
a) Melaksanakan dan menerapkan standar pelayanan perlindungan ibu dan
bayi secara terpadu.
b) Mengembangkan kebijakan da standar pelayanan ibu dan bayi.
c) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
d) Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetric dan neonates termasuk pelayanan kegawatdaruratan
(PONEK 24 jam)
e) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis
dalam pelaksanaan IMD dan ASI Eksklusif serta Perawatan Metode
Kanguru (PMK) pada BBLR
f) Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibu dan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya.
g) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program RSSIB 10
langkah menyusui dan peningkatan kesehatan ibu.
b. Rincian kegiatan
1) Pelayanan kesehatan antenatal fisiologis dan risiko tinggi pada -
Pelayanan persalinan dan nifas yang sesuai dengan standar - Pelayanan
resusitasi dan perawatan bayi baru lahir sesuai standar
2) Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan definitif - Penanganan
kasus gawatdarurat oleh Tim PONEK RS diruang tindakan - Penanganan
operatif cepat dan tepat meliputi laparatomi dan seksio sesaria -
Perawatan intermediate dan intensif ibu dan bayi - Pelayanan Asuhan
Ante Natal Resiko Tinggi
3) Melaksanakan promosi ASI Eksklusif melalui kegiatan mbak yu ASI
kepada ibu saat kunjungan antenatal care, intranatal dan post natal
4) Melaksanakan inisiasi menyusu dini pada bayi baru lahir yang bugar -
Tidak memberikan minuman atau makanan kepada bayi baru lahir selain
ASI kecuali ada indikasi medis - Melaksanakan Perawatan Metode
Kanguru untuk bayi kurang bulan/BBLR (Kangaroo Mother Care) -
Menyediakan ruang laktasi

c. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Rapat koordinasi/pertemuan sistem jejaring ( internal maupun eksternal )
b. Pelatihan ( inhouse/ekshouse training ) dan terkait PONEK
c. Melaksanakan sistem rujukan dua arah dan pembinaan jejaring rujukan

d. Sasaran
a. Dari 60% anggota TIM PONEK tersertifikasi pelatihan PONEK
b. Mempunyai Standar Respon Time
 Di IGD > Target diupayakan selama 5 menit
 Di kamar bersalin > Target diupayakan kurang dari 30 menit
 Pelayanan darah > Target diupayakan kurang dari 1 jam
 Pelayanan SC cito > Target diupayakan kurang dari 30 menit
d. Pelayanan Rawat gabung di Ruang perawatan kandungan dan kebidanan
e. Pelayanan metode kanguru pada BBLR di ruang Perawatan .

e. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap bulan dengan melihat pencatatan dan
pelaporan
a. Pelayanan di ruang Poli kandungan, Ruang Ponek, dan Perawatan Nifas

b. Laporan indikator mutu unit

c. Pelaporan kematian

BAB IV
DOKUMENTASI
Dalam pelaksanaannya Rumah Sakit PONEK didokumentasikan dalam :
1. Catatan pelayanan yang ditulis oleh dokter, perawat dan tenaga medis lain yang
memberikan kegiatan pelayanan maternal dan neonatal pada shif tersebut
2. Lembar edukasi yang diisi oleh perawat yang memberikan penyuluhan kepada
pasien dan keluarga pada shif tersebut
3. Pada pasien rawat jalan dokumentasi pelayanan pada status list rawat jalan dan
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB V
PENUTUP
Karakteristik kasus kebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan
menurunkan kondisi kesehatan pada ibu hamil dan bayi di masyarakat dan akan
mempengaruhi prestasi dan kinerja generasi mendatang. Berdasarkan hal tersebut,
maka dipandang perlu agar program Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) dijadikan prioritas, yang terlihat pada target Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-
2009.
Pada saat ini sesuai dengan era desentralisasi, kebijakan ini amat
perlu didukung oleh Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten daerah sehingga
terjadi sinkronisasi antara perencanaan Departemen Kesehatan RI pusat dan
daerah yang menghasilkan suatu visi yang saling memperkuat dalam
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Di samping itu pelaksanaan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) hendaknya disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah dan
keterbatasan sumber daya, sehingga dapat mencapai target yang optimal yaitu 75%
RSU Kabupaten/Kota menyelenggarakan PONEK.

JAMBI, 04 SEPTEMBER 2023

MENGETAHUI MENYETUJUI
KETUA TIM PONEK

Dr.dr.Meidrin Joni, SpOG dr. Ahmad Ari Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai